diabetes malitus

30

Upload: edis-blog

Post on 30-Jun-2015

113 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

diabetes malitus

TRANSCRIPT

Page 1: DIABETES MALITUS
Page 2: DIABETES MALITUS

• Penyakit kencing manis (diabetes melitus)

sebenarnya sudah dikenal sejak dulu kala.

• Pada dokumen purbakala yang diperkirakan

dibuat ribuan tahun sebelum Masehi

dicantumkan adanya penyakit dengan gejala

kencing yang berulangkali dan banyak

(poliuria).

Page 3: DIABETES MALITUS

• Dikatakan bahwa penyakit ini dapat bersifat

ganas dan berakhir dengan kematian penderita

dalam waktu singkat.

• Pada perkembangan selanjutnya diketahui

bahwa air kencing dari penderita itu terasa

manis.

• Namun, penyebab rasa manis itu tetap belum

diketahui dan belum dapat dijelaskan.

Page 4: DIABETES MALITUS

• Mal nutrition related diabetes mellitus terbagi menjadi dua sub kelompok; yaitu

• FCPD (fibrocalculous pancreated diabetes), mewakili kasus-kasus dengan klasifikasi pancreas dan

• PDPD (protein deficien pancreatic diabetes) mewakili kasus-kasus tanpa klasifikasi pancreas.

Page 5: DIABETES MALITUS

• Diabetes mellitus; salah satu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat adanya peningkatan kadar gula darah (glukosa) yang disebabkan oleh kekurangan insulin atau gangguan fungsi insulin.

• Merupakan penyakit menahun yang sampai saat ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi sudah dapat dikendalikan,

Page 6: DIABETES MALITUS

• DM dapat menimbulkan penyakit atau komplikasi yang dapat berakibat fatal, misalnya penyakit jantung koroner, gagal ginjal, kebutaan dan lain- lain.

• DM dikelola dan dikendalikan dengan baik agar seseorang dengan DM dapat merasa nyaman dan sehat, serta terjadinya komplikasi dapat dicegah atau setidaknya dihambat.

Page 7: DIABETES MALITUS

• Pada penyakit ini dapat dipahami dalam rangka transisi epidemiologis, suatu konsep mengenai

perubahan pola kesehatan dan penyakit. • Konsep tersebut hendak mencoba

menghubungkan hal-hal tersebut dengan mortabilitas dan mortalitas pada beberapa golongan penduduk dan menghubungkannya dengan faktor sosial ekonomi serta demografi.

• Perubahan pola penyakit itu diduga ada hubungannya dengan cara hidup yang berubah

sesuai dengan bertambahnya kemakmuran yang tercermin dalam pendapatan perkapita Indonesia tahun 1995 setinggi US $ 1030.

Page 8: DIABETES MALITUS

• Pola makan di kota-kota telah bergeser dari pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat dari sayuran, ke pola makan kebarat-baratan, dengan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein, lemak, gula, garam dan mengandung sedikit serat.

• Komposisi makanan seperti itu terutama terdapat pada makanan siap santap dan sangat digemari terutama oleh anak-anak muda.

• Pola hidup beresiko seperti inilah yang menyebabkan tingginya kekerapan

penyakit PJK, hipertensi, diabetes, hiperlipidemia dan lain-lain.

Page 9: DIABETES MALITUS
Page 10: DIABETES MALITUS

GEJALA DIABETES MELLITUS• Gejalanya sangat bervariasi.• Diabetes mellitus dapat timbul secara

perlahan-lahan hingga penderita tidak menyadari terdapatnya perubahan dan baru dapat ditemukan pada saat pemeriksaan penyaring atau pemeriksaan untuk penyakit lain.

• Tetapi gejala-gejala diabetes dapat juga ditimbulkan mendadak secara dramatis sekali.

Page 11: DIABETES MALITUS

Gejala-gejala klasik yang dapat ditemukan pada penderita adalah sebagai berikut :

Rasa haus yang berlebihan Sering kencing terutama pada malam hari Berat badan turun dengan cepat Cepat merasa lapar Timbul kelemahan tubuh Kesemutan pada jari tangan dan jari kaki Gatal-gatal Penglihatan jadi kabur Luka atau bisul yang sukar sembuh Keputihan

GEJALA DIABETES MELLITUS

Page 12: DIABETES MALITUS

• Kelainan kulit berupa, biasanya terjadi di daerah genital ataupun daerah lipatan kulit lain seperti di ketiak dan di bawah payudara, biasanya akibat tumbuhnya jamur.

• Sering pula dikeluhakan timbulnya bisul-bisul atau luka yang lama tidak mau sembuh. Luka ini dapat akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu, tertusuk peniti dan sebagainya.

• Pada wanita, keputihan merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan pasien datang ke dokter ahli kebidanan dan sesudah diperiksa lebih lanjut ternyata diabetes mellitus yang menjadi latar belakang keluhan tersebut.

• Juga dalam hal ini jamur terutama candida, merupa-kan sebab sering timbulnya keluhan keputihan ini.

GEJALA DIABETES MELLITUS

Page 13: DIABETES MALITUS

• Rasa baal dan kesemutan akibat sudah terjadi neuropati, merupakan juga keluhan pasien, disamping keluhan lemah dan mudah merasa lelah.

• Pada pasien laki-laki terkadang keluhan impotensi

menyebabkan ia datang ke dokter. • Keluhan lain ialah; mata kabur yang

disebabkan katarak, ataupun gangguan refraksi akibat perubahan-perubahan pada lensa oleh hiperglekimia.

• Mungkin pula keluhan kabur tersebut disebabkan

kelainan viterum,• Dipopia dinokulat akibat keluhan

sementara otot bola mata dapat pula merupakan salah satu sebab pasien berobat ke dokter mata.

GEJALA DIABETES MELLITUS

Page 14: DIABETES MALITUS

DIAGNOSIS DIABETES MELLITUS

• Penyakit ini mudah diketahui dengan cara pemeriksaan kadar gula darah diagnosisi

diabetes dapat dipastikan bila :

- Kadar glukosa darah sewaktu 200 mg/dl

atau lebih dan ditambah gejala khas

diabetes. - Kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl

atau lebih pada dua kali pemeriksaan pada

saat berbeda.

Page 15: DIABETES MALITUS

DM Darah Vena(mg/dl)

DarahKepiler

(mg/dl)

Plasma Vena (mg/dl)

• Glukosa darah puasa Dan atau

• 2 jam sesudah beban TGT

• Glukosa darah puasa

Dan • 2 jam sesudah

beban

120

180

< 120

120 – < 150

120

200

< 120

140 – < 200

140

200

< 140

140 – < 200

Page 16: DIABETES MALITUS

• Di bawah ini telah dirangkumkan diagnosisi untuk DM WHO

1985, yang telah disederhanakan secara praktis dengan

beberapa catatan : 1. Sampel darah (whole blood) adalah darah kapiler

(apabila darah vena, maka harus dikoreksi bahwa kadar

glukosa kapiler adalah 10-15% lebih tinggi daripada vena); 2. Pemeriksaan untuk diagnosis harus secara

enzimatik (untuk follow-up boleh cara lain); 3. Kadar glukosa darah 2 jam post-prandial (2j PP)

untuk diagnosisi harus dengan beban 75 gram glukosa

(untuk follow-up harus dengan beban makan pagi sesuai

dengan diitnya, karena terlalu sering memberi glukosa

dapat merusak sel beta pancreas);

Page 17: DIABETES MALITUS

Yang dimaksud gejala DM didalam criteria diagnosis ini adalah :

1. polidipsi, 2. poliuri,

3. penurunan berat badan, dan atau 4. koma diabetic;

Butir (4) tabel berikut adalah keputusan diabetes Surabaya bersama Malang, yang mengandung kasus-kasus yang belum diputuskan secara jelas oleh kriteria WHO 1985.

Page 18: DIABETES MALITUS

I. Diagnosis DM apabilaa.Terdapat gejala-gejala DM ditambah

denganb.Salah satu dari GDP>120 mg, 2jPP > 200 mg/dl, atau glukosa darah random

= acak > 200 mg/dl II. Diagnosis DM apabila:

a.Tidak terdapat gejala-gejala DM, tetapib.Terdapat dua hasil dari: GDP 120

mg/dl, 2jPP > 200 mg/dl, atau random > 200 mg/dl.

III. Diagnosis Gangguan Toleransi Glukosa (GTG)

apabila: GDP < 120 mg/dl dan 2jPP antara

140- \ 200 mg/dl

Page 19: DIABETES MALITUS

I. Untuk kasus meragukan dengan hasil: GDP < 120 mg/dl dan 2jPP > 200 mg/dl maka

diulangi pemeriksaan laboratorium sekali lagi, dengan persiapan minimal 3 hari dengan diit karbohidrat lebih dari 150 gram perhari dan

kegiatan fisik seperti biasa; kemungkinan hasilnya adalah :

a. DM, apabila hasilnya sama atau tetap, yaitu

GDP, 120 mg/dl dan 2jPP > 200 mg/dl, atau

apabila hasilnya memenuhi kriteria I atau II.

b. GTG, atau hasilnya cocok dengan kriteria III

Page 20: DIABETES MALITUS

1. Diabetes mellitusa. DM tipe tergantung insulin (tipe 1)

b. DM tipe tidak tergantung insulin (tipe 2)c. tidak gemuk

d. gemukDM tipe lain yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu :

a. Penyakit pancreas b. Hormonal

c. Obat/bahan kimiad. Kelainan reseptore. Kelainan genital

e. Lain-lain

Page 21: DIABETES MALITUS

2. Toleransi glukosa terganggua. tidak gemuk

b. gemukc. sebab keadaan/sindrom tertentu

3. Diabetes resiko statistik

Page 22: DIABETES MALITUS

PENYEBAB

Diabetes mellitus disebabkan oleh multifaktoral.

Keturunan merupakan salah satu faktor penyebab,

Selain keturunan ada juga faktor-faktor lain yang menyebabkan diabetes mellitus yang disebut faktor pencetus,

misalnya infeksi virus tertentu, pola makan yang tidak sehat, stres, makan obat-obatan yang dapat meningkatkan

kadar gula darah dan sebagainya.

Page 23: DIABETES MALITUS

• PYRANTEL

Page 24: DIABETES MALITUS

Penatalaksanaana. Jangka pendek penatalaksanaan DM

bertujuan untuk menghilangkan keluhan/gejala

b. Jangka panjangnya adalah untuk mencegah komplikasi.

Tujuan tersebut dilaksanakan dengan cara menormalkan kadar glukosa, lipid, dan insulin.

c. Untuk memudahkan tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan mandiri.

Page 25: DIABETES MALITUS

Penatalaksanaan

• Kriteria pengendalian DM dapat dilihat dalam Tabel • Untuk pasien berumur 60 tahun ke atas, sasaran glukosa darah lebih tinggi daripada biasa (puasa < 150 mg/dl dan sesudah makan < 200 mg/dl).

Page 26: DIABETES MALITUS

Gluosa darah plasma vena Baik Sedang Buruk

- puasa 80 - 109 110 - 139 ≥ 140- 2 jam 110 - 159 160 - 199 ≥ 200

Kolesterol Total < 200 200 - 239 > 240

Kolesterol LDL- tanpa PJK < 130 130 - 159 ≥ 160 - dengan PJK < 100 100 - 129 ≥ 130Kolesterol HDL (mg/dl) > 45 35 - 45 < 35

Trigliserida- tanpa PJK < 200 < 200 - 249 > 250 - dengan PJK < 150 < 150 - 199 ≥ 200

BMI/IMT- Perempuan 18,5 - 23,9 23 – 25 > 25 atau < 18,5- Laki-laki 20 - 24,9 25 – 27 > 27 atau < 20Tekanan darah (mmHg) < 140/90 140 - 160/90 - 95 > 160195

Page 27: DIABETES MALITUS

Pengaturan Diet pada penderita DM

• Asupan zat-zat gizi dan non gizi yang perlu diperhatikan oleh penderita DM sbb :

• Asupan kalori ditentukan berdasarkan umur, jeni kelamin, BB, aktifitas fisik, kehamilan/menyusui, dan adanya komplikasi

• Komposisi energi yang dianjurkan adalah 60-70 % dari KH, 10-15 % dari protein dan 20-25 % dari lemak

• Asupan KH dan pemanis perlu diperhatikan. Penggunaan orbital, manitol, xylitol sebagai pemanis secara berlebihan berpengaruh laksatif (pencahar), sedangkan sakarin dan aspartame merupakan pemanis non gizi yang dapat digunakan bagi semua penderita DM.

Page 28: DIABETES MALITUS

Pengaturan Diet pada penderita DM

• Pemakaian gula sebagai bumbu dalam makanan diperbolehkan, namun dibatasi tidak lebih dari 5% total kalori

• Pada kasus tertentu misalnya penderita DM dengan nefropati perlu batasan protein sekitar 0,8 g/kg BB atau 10% total kalori

• Asupan lemak jenuh sebaiknya <10% tot kalori dan kolesterol dianjurkan tidak lebih 300 mg/hari

• Vitamin dan mineral sangat dianjurkan untuk dikonsumsi karena banyak serat dan sumber anti oksidan

Page 29: DIABETES MALITUS

Pengaturan Diet pada penderita DM

• Asupan serat dianjurkan 25 g/hari, karena mampu mengontrol glukosa darah dan mengurangi kebutuhan insulin

• Asupan garam yaitu 3000 mg Na/hari, bagi penderita hipertensi harus membatasi garam tidak lebih dari 6 g/hari atau etara 2400 mg Na/hari

• Asupan alkohol dibatasi 1-2 kali seminggu, tidak boleh minum bila kadar trigliserida meningkat, kadar glukosa darah tidak terkontrol

• Hentikan kebiasaan merokok, karena asap rokok menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah dan penggumpalan keeping-keping darah.

Page 30: DIABETES MALITUS