diabetes malitus
DESCRIPTION
diabetes malitusTRANSCRIPT
• Penyakit kencing manis (diabetes melitus)
sebenarnya sudah dikenal sejak dulu kala.
• Pada dokumen purbakala yang diperkirakan
dibuat ribuan tahun sebelum Masehi
dicantumkan adanya penyakit dengan gejala
kencing yang berulangkali dan banyak
(poliuria).
• Dikatakan bahwa penyakit ini dapat bersifat
ganas dan berakhir dengan kematian penderita
dalam waktu singkat.
• Pada perkembangan selanjutnya diketahui
bahwa air kencing dari penderita itu terasa
manis.
• Namun, penyebab rasa manis itu tetap belum
diketahui dan belum dapat dijelaskan.
• Mal nutrition related diabetes mellitus terbagi menjadi dua sub kelompok; yaitu
• FCPD (fibrocalculous pancreated diabetes), mewakili kasus-kasus dengan klasifikasi pancreas dan
• PDPD (protein deficien pancreatic diabetes) mewakili kasus-kasus tanpa klasifikasi pancreas.
• Diabetes mellitus; salah satu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat adanya peningkatan kadar gula darah (glukosa) yang disebabkan oleh kekurangan insulin atau gangguan fungsi insulin.
• Merupakan penyakit menahun yang sampai saat ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi sudah dapat dikendalikan,
• DM dapat menimbulkan penyakit atau komplikasi yang dapat berakibat fatal, misalnya penyakit jantung koroner, gagal ginjal, kebutaan dan lain- lain.
• DM dikelola dan dikendalikan dengan baik agar seseorang dengan DM dapat merasa nyaman dan sehat, serta terjadinya komplikasi dapat dicegah atau setidaknya dihambat.
• Pada penyakit ini dapat dipahami dalam rangka transisi epidemiologis, suatu konsep mengenai
perubahan pola kesehatan dan penyakit. • Konsep tersebut hendak mencoba
menghubungkan hal-hal tersebut dengan mortabilitas dan mortalitas pada beberapa golongan penduduk dan menghubungkannya dengan faktor sosial ekonomi serta demografi.
• Perubahan pola penyakit itu diduga ada hubungannya dengan cara hidup yang berubah
sesuai dengan bertambahnya kemakmuran yang tercermin dalam pendapatan perkapita Indonesia tahun 1995 setinggi US $ 1030.
• Pola makan di kota-kota telah bergeser dari pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat dari sayuran, ke pola makan kebarat-baratan, dengan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein, lemak, gula, garam dan mengandung sedikit serat.
• Komposisi makanan seperti itu terutama terdapat pada makanan siap santap dan sangat digemari terutama oleh anak-anak muda.
• Pola hidup beresiko seperti inilah yang menyebabkan tingginya kekerapan
penyakit PJK, hipertensi, diabetes, hiperlipidemia dan lain-lain.
GEJALA DIABETES MELLITUS• Gejalanya sangat bervariasi.• Diabetes mellitus dapat timbul secara
perlahan-lahan hingga penderita tidak menyadari terdapatnya perubahan dan baru dapat ditemukan pada saat pemeriksaan penyaring atau pemeriksaan untuk penyakit lain.
• Tetapi gejala-gejala diabetes dapat juga ditimbulkan mendadak secara dramatis sekali.
Gejala-gejala klasik yang dapat ditemukan pada penderita adalah sebagai berikut :
Rasa haus yang berlebihan Sering kencing terutama pada malam hari Berat badan turun dengan cepat Cepat merasa lapar Timbul kelemahan tubuh Kesemutan pada jari tangan dan jari kaki Gatal-gatal Penglihatan jadi kabur Luka atau bisul yang sukar sembuh Keputihan
GEJALA DIABETES MELLITUS
• Kelainan kulit berupa, biasanya terjadi di daerah genital ataupun daerah lipatan kulit lain seperti di ketiak dan di bawah payudara, biasanya akibat tumbuhnya jamur.
• Sering pula dikeluhakan timbulnya bisul-bisul atau luka yang lama tidak mau sembuh. Luka ini dapat akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu, tertusuk peniti dan sebagainya.
• Pada wanita, keputihan merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan pasien datang ke dokter ahli kebidanan dan sesudah diperiksa lebih lanjut ternyata diabetes mellitus yang menjadi latar belakang keluhan tersebut.
• Juga dalam hal ini jamur terutama candida, merupa-kan sebab sering timbulnya keluhan keputihan ini.
GEJALA DIABETES MELLITUS
• Rasa baal dan kesemutan akibat sudah terjadi neuropati, merupakan juga keluhan pasien, disamping keluhan lemah dan mudah merasa lelah.
• Pada pasien laki-laki terkadang keluhan impotensi
menyebabkan ia datang ke dokter. • Keluhan lain ialah; mata kabur yang
disebabkan katarak, ataupun gangguan refraksi akibat perubahan-perubahan pada lensa oleh hiperglekimia.
• Mungkin pula keluhan kabur tersebut disebabkan
kelainan viterum,• Dipopia dinokulat akibat keluhan
sementara otot bola mata dapat pula merupakan salah satu sebab pasien berobat ke dokter mata.
GEJALA DIABETES MELLITUS
DIAGNOSIS DIABETES MELLITUS
• Penyakit ini mudah diketahui dengan cara pemeriksaan kadar gula darah diagnosisi
diabetes dapat dipastikan bila :
- Kadar glukosa darah sewaktu 200 mg/dl
atau lebih dan ditambah gejala khas
diabetes. - Kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl
atau lebih pada dua kali pemeriksaan pada
saat berbeda.
DM Darah Vena(mg/dl)
DarahKepiler
(mg/dl)
Plasma Vena (mg/dl)
• Glukosa darah puasa Dan atau
• 2 jam sesudah beban TGT
• Glukosa darah puasa
Dan • 2 jam sesudah
beban
120
180
< 120
120 – < 150
120
200
< 120
140 – < 200
140
200
< 140
140 – < 200
• Di bawah ini telah dirangkumkan diagnosisi untuk DM WHO
1985, yang telah disederhanakan secara praktis dengan
beberapa catatan : 1. Sampel darah (whole blood) adalah darah kapiler
(apabila darah vena, maka harus dikoreksi bahwa kadar
glukosa kapiler adalah 10-15% lebih tinggi daripada vena); 2. Pemeriksaan untuk diagnosis harus secara
enzimatik (untuk follow-up boleh cara lain); 3. Kadar glukosa darah 2 jam post-prandial (2j PP)
untuk diagnosisi harus dengan beban 75 gram glukosa
(untuk follow-up harus dengan beban makan pagi sesuai
dengan diitnya, karena terlalu sering memberi glukosa
dapat merusak sel beta pancreas);
Yang dimaksud gejala DM didalam criteria diagnosis ini adalah :
1. polidipsi, 2. poliuri,
3. penurunan berat badan, dan atau 4. koma diabetic;
Butir (4) tabel berikut adalah keputusan diabetes Surabaya bersama Malang, yang mengandung kasus-kasus yang belum diputuskan secara jelas oleh kriteria WHO 1985.
I. Diagnosis DM apabilaa.Terdapat gejala-gejala DM ditambah
denganb.Salah satu dari GDP>120 mg, 2jPP > 200 mg/dl, atau glukosa darah random
= acak > 200 mg/dl II. Diagnosis DM apabila:
a.Tidak terdapat gejala-gejala DM, tetapib.Terdapat dua hasil dari: GDP 120
mg/dl, 2jPP > 200 mg/dl, atau random > 200 mg/dl.
III. Diagnosis Gangguan Toleransi Glukosa (GTG)
apabila: GDP < 120 mg/dl dan 2jPP antara
140- \ 200 mg/dl
I. Untuk kasus meragukan dengan hasil: GDP < 120 mg/dl dan 2jPP > 200 mg/dl maka
diulangi pemeriksaan laboratorium sekali lagi, dengan persiapan minimal 3 hari dengan diit karbohidrat lebih dari 150 gram perhari dan
kegiatan fisik seperti biasa; kemungkinan hasilnya adalah :
a. DM, apabila hasilnya sama atau tetap, yaitu
GDP, 120 mg/dl dan 2jPP > 200 mg/dl, atau
apabila hasilnya memenuhi kriteria I atau II.
b. GTG, atau hasilnya cocok dengan kriteria III
1. Diabetes mellitusa. DM tipe tergantung insulin (tipe 1)
b. DM tipe tidak tergantung insulin (tipe 2)c. tidak gemuk
d. gemukDM tipe lain yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu :
a. Penyakit pancreas b. Hormonal
c. Obat/bahan kimiad. Kelainan reseptore. Kelainan genital
e. Lain-lain
2. Toleransi glukosa terganggua. tidak gemuk
b. gemukc. sebab keadaan/sindrom tertentu
3. Diabetes resiko statistik
PENYEBAB
Diabetes mellitus disebabkan oleh multifaktoral.
Keturunan merupakan salah satu faktor penyebab,
Selain keturunan ada juga faktor-faktor lain yang menyebabkan diabetes mellitus yang disebut faktor pencetus,
misalnya infeksi virus tertentu, pola makan yang tidak sehat, stres, makan obat-obatan yang dapat meningkatkan
kadar gula darah dan sebagainya.
• PYRANTEL
Penatalaksanaana. Jangka pendek penatalaksanaan DM
bertujuan untuk menghilangkan keluhan/gejala
b. Jangka panjangnya adalah untuk mencegah komplikasi.
Tujuan tersebut dilaksanakan dengan cara menormalkan kadar glukosa, lipid, dan insulin.
c. Untuk memudahkan tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan mandiri.
Penatalaksanaan
• Kriteria pengendalian DM dapat dilihat dalam Tabel • Untuk pasien berumur 60 tahun ke atas, sasaran glukosa darah lebih tinggi daripada biasa (puasa < 150 mg/dl dan sesudah makan < 200 mg/dl).
Gluosa darah plasma vena Baik Sedang Buruk
- puasa 80 - 109 110 - 139 ≥ 140- 2 jam 110 - 159 160 - 199 ≥ 200
Kolesterol Total < 200 200 - 239 > 240
Kolesterol LDL- tanpa PJK < 130 130 - 159 ≥ 160 - dengan PJK < 100 100 - 129 ≥ 130Kolesterol HDL (mg/dl) > 45 35 - 45 < 35
Trigliserida- tanpa PJK < 200 < 200 - 249 > 250 - dengan PJK < 150 < 150 - 199 ≥ 200
BMI/IMT- Perempuan 18,5 - 23,9 23 – 25 > 25 atau < 18,5- Laki-laki 20 - 24,9 25 – 27 > 27 atau < 20Tekanan darah (mmHg) < 140/90 140 - 160/90 - 95 > 160195
Pengaturan Diet pada penderita DM
• Asupan zat-zat gizi dan non gizi yang perlu diperhatikan oleh penderita DM sbb :
• Asupan kalori ditentukan berdasarkan umur, jeni kelamin, BB, aktifitas fisik, kehamilan/menyusui, dan adanya komplikasi
• Komposisi energi yang dianjurkan adalah 60-70 % dari KH, 10-15 % dari protein dan 20-25 % dari lemak
• Asupan KH dan pemanis perlu diperhatikan. Penggunaan orbital, manitol, xylitol sebagai pemanis secara berlebihan berpengaruh laksatif (pencahar), sedangkan sakarin dan aspartame merupakan pemanis non gizi yang dapat digunakan bagi semua penderita DM.
Pengaturan Diet pada penderita DM
• Pemakaian gula sebagai bumbu dalam makanan diperbolehkan, namun dibatasi tidak lebih dari 5% total kalori
• Pada kasus tertentu misalnya penderita DM dengan nefropati perlu batasan protein sekitar 0,8 g/kg BB atau 10% total kalori
• Asupan lemak jenuh sebaiknya <10% tot kalori dan kolesterol dianjurkan tidak lebih 300 mg/hari
• Vitamin dan mineral sangat dianjurkan untuk dikonsumsi karena banyak serat dan sumber anti oksidan
Pengaturan Diet pada penderita DM
• Asupan serat dianjurkan 25 g/hari, karena mampu mengontrol glukosa darah dan mengurangi kebutuhan insulin
• Asupan garam yaitu 3000 mg Na/hari, bagi penderita hipertensi harus membatasi garam tidak lebih dari 6 g/hari atau etara 2400 mg Na/hari
• Asupan alkohol dibatasi 1-2 kali seminggu, tidak boleh minum bila kadar trigliserida meningkat, kadar glukosa darah tidak terkontrol
• Hentikan kebiasaan merokok, karena asap rokok menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah dan penggumpalan keeping-keping darah.