di susun oleh

22
DI SUSUN OLEH: NAMA NIM HANIFAH M HUTASUHUT 130425012 SUSI SIGIRO 130425009 SRI ULINA 130425007 SHINTA AISYAH 130425002 TEKNOLOGI KARET

Upload: richa-airi-cicubbalah

Post on 17-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Slide 1

DI SUSUN OLEH:

NAMA nimHANIFAH M HUTASUHUT130425012SUSI SIGIRO130425009SRI ULINA130425007SHINTA AISYAH130425002TEKNOLOGI KARETDefinisi karet dan lateks

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusunan yang dikenal sebagai lateks

Lateks adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyebut getah yang dikeluarkan oleh pohon karet

Karet dibedakan menjadi 2 macam yaitu:Karet alamSenyawa hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil penggumpalan makro molekul poliisoprenaKaret sintetikKaret yang terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak batu bara, minyak, gas alam dan acetyleneKlasifikasi karet-Memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempurna,-Memiliki plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah,-Mempunyai daya aus yang tinggi,-Tidak mudah panas, dan-Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan.

kelebihan-kelebihan yang dimiliki karet alam dibanding karet sintetis

1Bahan olah karet ( lateks kebun, sheet angin, slab tipis, dan lump segar )2Karet konvensional ( ribbed smoked sheet, white crepes dan pale crepe, estate brown crepe, compo crepe)3Lateks pekat,4Karet bongkah atau block rubber,5Karet spesifikasi teknis atau crumb rubber,6Karet siap olah atau tyre rubber, dan7Karet reklim atau reclaimed rubber.

Jenis-jenis karet alama.SBR ( styrena butadiene rubber )Jenis SBR merupakan jenis karet sintetis yang paling banyak diproduksi dan digunakan. Jenis ini memiliki ketahanan kikis yang baik dan kalor atau panas yang ditimbulkan juga rendah.b.IR ( isoprene rubber )Jenis karet ini mirip dengan karet alam karena sama-sama merupakan polimer isoprene. Dapat dikatakan, banyak sifat IR yang mirip sekali dengan karet alam, walaupun tidak secara keseluruhannya. Jenis IR memiliki kelebihan lain dibanding karet alam, yaitu lebih murni dalam bahan dan viskositasnya lebih mantap Jenis-jenis karet sintetis untuk kegunaan umum a.IIR ( isobutene isoprene rubber )IIR sering disebut butyl rubber dan hanya mempunyai sedikit ikatan rangkap sehingga membuatnya tahan terhadap pengaruh oksigen dan ozon. IIR juga dikenal karena kedap gas. IIR yang divulkanisir dengan damar fenolik menjadikan bahan tahan terhadap suhu tinggi serta proses pelapukan/penuaan.b.NBR ( nytrile butadiene rubber )NBR adalah karet sintetis untuk kegunaan khusus yang paling banyak dibutuhkan. Sifatnya yang sangat baik adalah tahan terhadap minyak. Sekalipun di dalam minyak, karet ini tidak mengembang. Sifat ini disebabkan oleh adanya kandungan akrilonitril di dalamnya.

Jenis-jenis karet sintetis untuk kegunaan khusus 1.Penerimaan lateksLateks hasil penyadapan yang berasal dari berbagai bagian kebun diangkut dengan tangki yang ditarik truk ke pabrik. Dipabrik lateks diterima dan di campur dalam bak penerimaan. lateks yang dimasukan ke dalam bak penerimaan harus disaring terlebih dahulu untuk mencegah aliran lateks yang terlalu deras dan terbawanya lump atau kotoran lainnya.2.Pengenceran lateksPengenceran lateks atau memperlemah kadar karet adalah menurunkan kadar karet yang terkandung dalam lateks sampai diperoleh kadar karet yang terkandung dalam lateks sampai diperoleh kadar karet baku sesuai dengan yang diperlukan dalam pembuatan sheet, yaitu sebesar 13%, 15%, 16%, atau20% sesuai dengan kondisi dan peralatan setempat.

Pengolahan Karet Secara Umum Yaitu:

3.Pembekuan lateksPembekuan atau koagulasi bertujuan untuk mempersatukan butir butir karet yang terdapat dalam cairan lateks, supaya menjadi satu gumpalan atau koagulum. Untuk membuat koagulum ini lateks pelu dibubuhi obat pembeku(koagulan) seperti asam semut atau asam cuka. Menurut penelitian, terjadinya poses koagulasi adalah karena terjadinya penurunan pH. Lateks segar yang diperoleh dari hasil sadapan mempunyai pH 6,5. supaya tidak terjadi pengumpalan,pH yangmendekati netral tersebut harus diturunkan sampai 4,7. Pada kemasaman ini tercapai titik isoelektris atau keseimbangan muatan listrik pada permukaan pertikel pertikel karet, sehingga partikel partikel karet tersebut dapat menggumpal menjadi satu. Penurunan pH ini terjadi dengan membubuhi asam semut 1% atau asam cuka 2% ke dalam lateks yang telah diencerkan4.PenggilinganKoagulum yang didapatkan dari lateks tersebut di ambil dan digiling dengan mesin penggiling manual atau otomatis. Mesin penggiling tersebut terdiri dari mesin penggiling halus dan mesin penggiling cetakan. Tujuan dari gilingan ini adalah:Mengubah koagulum menjadi lembaran lembaran yang mempunyai lebar,panjang dan tebal tertentuUntuk mengeluarkan serum yang terdapat di dalam koagulum5.PengeringanPengeringan bertujuan untuk mengawetkan sheet supaya tahan lama saat disimpan karena dengan menggunakan asap yang mengandung fenol akan dapat mencegah tumbuhnya mikroorganisme dalam sheet, untuk mengeringkan sheet supaya tida mudah diserang mikroorganisme, untuk memberikan warna coklat muda dengan asap sehingga mutunya meningkat. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan kayu bakar dan panas. Perlu pengaturan sirkulasi udara dan jumah asap untuk mendapatkan hasil pengeringan yang baik.Lembaran lembaran yang telah dihasilkan dari mesin penggiling selanjutnya akan dikeringkan dengan cara dijemur pada selayan selayan di pabrik. Salah satu alasan kenapa di pabrik selalu tinggi bertujuan sebagai penjemuran lembaran sheet. Lembaran lembaran yang telah dihasilkan dari mesin penggiling selanjutnya akan dikeringkan dengan cara dijemur pada selayan selayan di pabrik. Salah satu alasan kenapa di pabrik selalu tinggi bertujuan sebagai penjemuran lembaran sheet6. Sortasi dan PembungkusanSetelah diasap dan dikeringkan, maka sheet dapat dipilih berdasarkan beberapa macam kriteria mutu tertentu. Dasar penentuan mutu RSS secara visual dan organoleptik adalah sebagai berikut:-jumlah kapang-keseragaman warna-noda oleh benda asing (kebersihan)-gelembung udara-kekeringan-berat antara 1-1,5 kg per lembar-tebal sheet 2,5-3,5 mm dan lebarnya 4,5 mm

Karet alam banyak digunakan dalam industri-industri barang. Umumnya alat-alat yang dibuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari maupun dalam usaha industri seperti mesin-mesin penggerak.Barang yang dapat dibuat dari karet alam antara lain aneka ban kendaraan ( dari sepeda, motor, mobil, traktor, hingga pesawat terbang ), sepeda karet, sabuk penggerak mesin besar dan mesin kecil, pipa karet, kabel, isolator, dan bahan-bahan pembungkus logam.Bahan baku karet banyak digunakan untuk membuat perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat-alat penghubung dan penahan getaran. Misalnya shockabsorbers. Karet bisa juga dipakai untuk tahanan dudukan mesin. Pemakaian lapisan karet pada pintu, kaca pintu, kaca mobil, dan pada alat-alat lain membuat pintu terpasang kuat dan tahan getaran serta tidak tembus air. Dalam pembuatan jembatan sebagai penahan getaran juga digunakan karet.Manfaat karet alam

Karena memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh karet alam, maka dalam pembuatan beberapa jenis barang banyak digunakan bahan baku karet sintetis.Jenis NBR ( Nytrile Butadiene Rubber ) yang memiliki ketahanan tinggi terhadap minyak biasa digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin danminyak, membran, seal, gasket, serta barang lain yang banyak dipakai untuk peralatan kendaraan bermotor atau industri gas.Jenis CR ( Chloroprene rubber ) yang tahan terhadap nyala api banyak digunakan dalam pembuatan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gasket, dan sabuk pengangkut. Perekat kadang-kadang dibuat dengan menggunakan jenis CR tertentu.Sifat kedap terhadap gas yang dimiliki oleh jenis IIR dapat dimanfaatkan untuk pembuatan ban kendaraan bermotor, juga pembalut kawat listrik, serta pelapis bagian dalam tangki penyimpan lemak atau minyak. Jenis EPR juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kabel listrik.

Manfaat karet sintetis

Untuk pembuatan barang-barang dari lateks, maka konsentrat lateks cair pertama-tama dicampur dengan beberapa bahan kimia kompon, setelah itu cetakan bentuk yang diinginkan dicelupkan ke dalam campuran lateks agar terjadi pengendapan lapisan lateks tipis. Pencelupan bisa dilakukan menggunakan atau tanpa menggunakan bahan kimia penstabil (yakni celup penggumpal atau celup langsung). Pada umumnya, pelumeran dilakukan pada tahap proses tertentu, dan produk diawetkan pada suhu 100-120C.Pembuatan kompon karet kering adalahuntukmemproduksi berbagai produk elastis yang berguna dengan menggunakan zat pengikat silang (cross-linking agents).Lateks banyak digunakan untuk bahan baku pembuatan karet kering yang selanjutnya menjadi bahan mentah untuk industri pembuatan ban, pipa karet, selang, sepatu/sandal, komponen otomotif, komponen engineering, lem, dan beberapa peralatan rumah tanggaManfaat lateks secara umum

Pembuatan Sepatu

Produk dari karet

15Umumnya konstruksisepatu terbagi menjadi 2 bagianutama, yaitu :-Upper-Bottom

UpperUpper sepatu adalah bagian sepatu yang terdapat di bagian sisi atas, mulai dari ujung depan sepatu, sisi kanan dan kiri, bagian lidah (tongue) sampai dengan bagian belakang. Karakteristik dari upper biasanya berbahan dasar kain sintetic atau kulit (leather) yang telah dirakit dengan jahitan (stitching process).

BottomBagian bottom dari sepatu adalah bagian alas atau bagian bawah dari sepatu. Biasanya orang menyebut bagian sole. Bottom terdiri dari insole, midsole dan outsole. Dan ada juga yang menggunakanbahan Pu-Puck (Polyurethane).

Alur proses produksi sepatu

Keterangan alur proses:

1. Upper Components CuttingCutting process adalah proses pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi upper sepatu. Bahan baku yang berupa kain atau pun kulit (leather) dipotong membentuk pola-pola( Cardsboard patterns )yang telah ditentukan sebelumnya. Peralatan yang diperlukan dalam proses ini menggunakan mesin potong (cuttingmachine) dan alat potong yang disebut dengan cutting dies yang bentuk dan ukurannya telah dibuat sesuai dengan pola-pola potongan yang akan dikerjakan.

2. Stitching / SewingPada proses ini pola-pola bahan baku yang telah dipotong di cutting processkemudian dijahit yang kemudian dibentuk menjadi upper sepatu. Dalam proses penjahitan ini sangat banyak membutuhkan waktu dalampengerjaannya. Hal ini dikarenakan tinginya tingkat kesulitan dalam menjahit dan juga butuh ketelitian yang sangat tinggi. Potonganpola dijahit satu persatu sehingga membentuk upper sepatu yang selanjutnya disatukan di proses perakitan.

3. Outsole ProductionOutsole, merupakan Bagian terbawah dari sepatu yang contact dengan tanah. Karakteristik outsole yang baik antara lain: Cengkeraman (grip), daya tahan, dan tahan air. Untuk sebuah sepatu, bahan yang digunakan pada outsole biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan model,warna dan fungsi yang diinginkan, antara lain berbasis plastik, karet/rubber, sponge. masing masing jenis bahan tersebut juga bervariasi. misalnya untuk plastic ada jenis TPR, TPU dll.4. Insole productionInsole, merupakan bagian dalam sepatu, tepatnya berada di bawah kaki. Bahan yang dipakai untuk insole sangat menentukan kenyamanan saat kita mengenakan sepatu.5. Stock FittingBeberapa jenis outsole bisa langsung digunakan pada proses Assembling, namun ada juga beberapa jenis bottom yang harus melalui proses stock fitting.Proses ini adalah merupakan proses kerja yang menggabungkan bagian-bagian dari bottom sepatu, yaitu antara midsole dan outsole sampai terbentuk menjadi bottom sepatu. Midsole yang berbahan dasar phylon akan digabungkan dengan outsole yang berbahan dasar karet (rubbersole) dengan cara mengelem/cementing.

6. AssemblyPada bagian inilah perakitan sepatu dikerjakan. Bagian-bagian sepatu yang masih berupa upper dan bottom digabungkan hingga menjadi bentuk sepatu. Bagian upper yang diproduksi dari divisi stitching process sebelumnya dan bagian bottom yang diproduksi di divisi stockfit dirakit dalam proses ini sampai membentuk sepasang sepatu. Hal-hal penting dalam proses assembling bisa dilihat dalam detail berikut.a. LasteSaat memasuki proses assembling Upper dan Bottom sudah berupa pasangan atau set, dengan size yang sudah ditentukan. Untuk membentuk sepatu agar mengikuti kontur kaki digunakanlaste.Setiap Merek memiliki dimensi Laste yang berbeda-beda meski dengan size yang sama.

b. Penyatuan Upper dan MidsoleBeberapa sepatu yang menggunakan Phylon, antara Upper dan phylon disatukan dengan menggunakan mesin Toelast Healast.Toelasting machine menyatukan dengan cara pengeleman dan Press dibagian ujung / Toe. Sedang Healast machine menyatukan bagian belakang/heal dengan cara yang sama.

d. PressMenyatukanbottomdanupperdengan menggunakan mesin press.

e. PendinginanSecara teoritis material upper baik dari Synthetic maupun leather/kulit ditreament ( melalui proses heating ) untuk mengikuti kontur permukaan laste. Setelah proses penyatuan dengan bottom di mesin press. Laste tidak boleh langsung dilepas. Proses pendinginan diperlukan untuk menghentikan perubahan bentuk material. Proses ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pendinginan perlahan, sepatu dilewatkan dalam conveyor gantung yang panjang dan didinginkan dengan angin dengan suhu ruang normal. Cara kedua yaitu pendinginan cepat, sepatu diletakkan diatas conveyor yang melewati lorong dengan suhu chiller.

f. FinishingProsesinimerupakan akhirdari semua proses produksi yang dikerjakan. Sepatuhasilproduksi dan telah melewati pemeriksaan quality kemudian akan di-packing ke dalam dus karton sepatu yang kemudian disimpan di gudangfinal product.

Terimakasih