dhulu kala di daerah bali hiduplah seorang raja yang bergelar sri bagening

2
Asal Mula Nama Singaraja Dan Buleleng Dahulu kala di daerah Bali hiduplah seorang raja yang bergelar Sri Bagening. Sri Bagening mempunyai seorang putra bernama I Gede Pasekan. I Gede Pasekan adalah anak dari istri terakhirnya yang bernama Ni Luh Pasek. Pada suatu hari disaat I Gede Pasekan telah berusia 20 tahun, ayahnya memberikan 2 buah senjata bertuah yaitu sebilah keris dan sebatang tombak. Ia meminta agar I Gede Pasekan pergi ke Den Bukit di daerah Panji, karna di sanalah tempat kelahiran ibunya. Dengan diiringi oleh empat puluh pengawal , I Gede Pasekan berangkat ke Den Bukit. Di perjalanan mereka bermalam di sebuah tempat bernama Batu Menyan. Saat mereka semua tertidur, datanglah makhluk gaib yang kemudian mengangkat I Gede Pasekan ke atas pundaknya, sehingga Pasekan dapat melihat pemandangan di depannya. Ia melihat ke arah timur dan barat laut, ia melihat pulau yang amat jauh. Ketika melihat ke arah selatan pendangannya dihalangi oleh gunung. Kemudian makhluk itu berkata bahwa semua daerah yang tadi dilihatnya akan menjadi daerah kekuasaan Gede Pasekan. Singkat cerita, sampailah ia di Desa Panji. Disana ia sangat terkenal dan kaya raya, itu karena ia telah berhasil membantu mengangkat sebuah perahu Bugis yang terdampar. Sejak saat itu ia mendapat gelar Gusti Panji Sakit. Ia membangun sebuah kerajaan, ibu kota kerajaan itu bernama Sukasada. Kekuasaannya semakin meluas hingga ke utara. Di sana banyak ditumbuhi Pohon Buleleng. Di buleleng dibangunlah sebuah istana megah yang bernama Singaraja, itu berarti penghuninya adalah

Upload: dwi-pradnyana

Post on 25-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Bali hiduplah seorang raja yang bergelar Sri Bagening

TRANSCRIPT

Page 1: Dhulu Kala Di Daerah Bali Hiduplah Seorang Raja Yang Bergelar Sri Bagening

Asal Mula Nama Singaraja Dan Buleleng

Dahulu kala di daerah Bali hiduplah seorang raja yang bergelar Sri Bagening. Sri Bagening

mempunyai seorang putra bernama I Gede Pasekan. I Gede Pasekan adalah anak dari istri

terakhirnya yang bernama Ni Luh Pasek.

Pada suatu hari disaat I Gede Pasekan telah berusia 20 tahun, ayahnya memberikan 2 buah

senjata bertuah yaitu sebilah keris dan sebatang tombak. Ia meminta agar I Gede Pasekan pergi ke

Den Bukit di daerah Panji, karna di sanalah tempat kelahiran ibunya.

Dengan diiringi oleh empat puluh pengawal , I Gede Pasekan berangkat ke Den Bukit. Di

perjalanan mereka bermalam di sebuah tempat bernama Batu Menyan. Saat mereka semua tertidur,

datanglah makhluk gaib yang kemudian mengangkat I Gede Pasekan ke atas pundaknya, sehingga

Pasekan dapat melihat pemandangan di depannya. Ia melihat ke arah timur dan barat laut, ia

melihat pulau yang amat jauh. Ketika melihat ke arah selatan pendangannya dihalangi oleh gunung.

Kemudian makhluk itu berkata bahwa semua daerah yang tadi dilihatnya akan menjadi daerah

kekuasaan Gede Pasekan.

Singkat cerita, sampailah ia di Desa Panji. Disana ia sangat terkenal dan kaya raya, itu karena ia

telah berhasil membantu mengangkat sebuah perahu Bugis yang terdampar. Sejak saat itu ia

mendapat gelar Gusti Panji Sakit.

Ia membangun sebuah kerajaan, ibu kota kerajaan itu bernama Sukasada. Kekuasaannya

semakin meluas hingga ke utara. Di sana banyak ditumbuhi Pohon Buleleng. Di buleleng dibangunlah

sebuah istana megah yang bernama Singaraja, itu berarti penghuninya adalah seorang raja gagah

perkasa laksana singa. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa nama Singaraja artinya tempat

persinggahan raja.