dhulu kala di daerah bali hiduplah seorang raja yang bergelar sri bagening
DESCRIPTION
Bali hiduplah seorang raja yang bergelar Sri BageningTRANSCRIPT
![Page 1: Dhulu Kala Di Daerah Bali Hiduplah Seorang Raja Yang Bergelar Sri Bagening](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082517/55cf9308550346f57b9b2359/html5/thumbnails/1.jpg)
Asal Mula Nama Singaraja Dan Buleleng
Dahulu kala di daerah Bali hiduplah seorang raja yang bergelar Sri Bagening. Sri Bagening
mempunyai seorang putra bernama I Gede Pasekan. I Gede Pasekan adalah anak dari istri
terakhirnya yang bernama Ni Luh Pasek.
Pada suatu hari disaat I Gede Pasekan telah berusia 20 tahun, ayahnya memberikan 2 buah
senjata bertuah yaitu sebilah keris dan sebatang tombak. Ia meminta agar I Gede Pasekan pergi ke
Den Bukit di daerah Panji, karna di sanalah tempat kelahiran ibunya.
Dengan diiringi oleh empat puluh pengawal , I Gede Pasekan berangkat ke Den Bukit. Di
perjalanan mereka bermalam di sebuah tempat bernama Batu Menyan. Saat mereka semua tertidur,
datanglah makhluk gaib yang kemudian mengangkat I Gede Pasekan ke atas pundaknya, sehingga
Pasekan dapat melihat pemandangan di depannya. Ia melihat ke arah timur dan barat laut, ia
melihat pulau yang amat jauh. Ketika melihat ke arah selatan pendangannya dihalangi oleh gunung.
Kemudian makhluk itu berkata bahwa semua daerah yang tadi dilihatnya akan menjadi daerah
kekuasaan Gede Pasekan.
Singkat cerita, sampailah ia di Desa Panji. Disana ia sangat terkenal dan kaya raya, itu karena ia
telah berhasil membantu mengangkat sebuah perahu Bugis yang terdampar. Sejak saat itu ia
mendapat gelar Gusti Panji Sakit.
Ia membangun sebuah kerajaan, ibu kota kerajaan itu bernama Sukasada. Kekuasaannya
semakin meluas hingga ke utara. Di sana banyak ditumbuhi Pohon Buleleng. Di buleleng dibangunlah
sebuah istana megah yang bernama Singaraja, itu berarti penghuninya adalah seorang raja gagah
perkasa laksana singa. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa nama Singaraja artinya tempat
persinggahan raja.