dewi citrawati 20130310155

7
LAPORAN REFLEKSI KASUS KOMUDA RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG Nama : Dewi Citrawati NIM : 2013 031 0155 Pembimbing : dr. Muhammad Khotibuddin PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Upload: andretegar

Post on 29-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dasdsads

TRANSCRIPT

Page 1: Dewi Citrawati 20130310155

LAPORAN REFLEKSI KASUS

KOMUDA

RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

Nama : Dewi Citrawati

NIM : 2013 031 0155

Pembimbing : dr. Muhammad Khotibuddin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015

Page 2: Dewi Citrawati 20130310155

Laporan Refleksi Kasus KOMUDA Blok 13

Nama & NIM : Dewi Citrawati / 20130310155

Kelompok : B

Rumah Sakit : RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

I. Pengalaman

Seorang perempuan berusia 32 tahun bernama Retno Katon Rahayu, datang ke rumah sakit

bersama ibunya yang bernama Kaminah. Ibu Kaminah mengeluhkan anaknya yang menjadi

diam, susah tidur, sering melamun, ingin pergi dari rumah, tertawa sendiri, senang

menyendiri, tidak mampu merawat diri, nafsu makan berkurang, dan penurunan kondisi

tubuh. Ketika dokter bertanya kepada mbak Retno, mbak Retno tidak merasa sakit, tidak ada

keluhan. Sehari- hari mbak Retno menyapu dan memasak. Dokter mendiagnosa bahwa mbak

Retno mengalami depresi berat dan gangguan pikiran. Dokter memberikan Resperidon,

Fluoxetine, dan Trihexyphenidyl kepada mbak Retno.

II. Masalah yang dikaji

1. Apakah diagnosis dokter sudah tepat?

2. Apakah terapi yang diberikan sudah tepat?

III. Analisis Depresi.Sign.Faktor.Klasifi.Terapi

Gangguan depresi merupakan gangguan psikiatri yang masuk dalam kelompok

gangguan mood. Mood merupakan subjektivitas peresapan emosi yang dialami dan dapat

diutarakan oleh pasien dan terpantau oleh orang lain. Mood juga dapat diartikan sebagai

perasaan atau nada “perasaan hati” seseorang khususnya uang dihayati secara batiniah.

Pada PPDGJ-III gangguan depresi mempunnyai 3 gejala utama yakni: a. afek depresi ,

b. kehilangan minat dan kegembiraan, dan c. berkurangnya energi yang menuju

meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan

menurunnya aktivitas. Ada beberapa gejala lainnya yakni: a. konsentrasi dan perhatian

berkurang, b. harga diri dan kepercayaan diri berkurang, c. gagasan tentang rasa bersalah dan

tidak berguna, d. pandangan masa depan suram dan pesimistis, e. gagasan atau perbuatan

membahayakan diri atau bunuh diri, f. gangguan tidur, g. nafsu makan berkurang.

Pada seseorang dengan depresi berat harus ada 3 gejala utama dan ditambah

sekurang- kurangnya 4 gejala lainnya, dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat.

Dan pada pasien diatas kita dapat menemukan semua gejala utama dan gejala lainnya (digaris

bawah). Sebenarnya diagnosis F32.3 (depresi berat dengan gelaja psikotik) harus ditemukan

Page 3: Dewi Citrawati 20130310155

keluhan halusinasi atau waham, namun pada kasus ini pasien tidak mengalami ilusi dan

halusinasi dan saya belum memastikan apakah pasien mempunnyai waham atau tidak.

Mungkin waham bisa dipastikan bila dokter menanyakan mengapa pasien tertawa sendirian.

Jadi, diagnosis dokter yakni depresi berat sudah tepat dan sesuai dengan teori yang ada.

Terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi depresi baik secara farmakologi

maupun non-farmakologi. Secara farmakologi anti depresan dibagi Trisiklik, Tetrasiklik, dan

SSRI (Selectives Serotonine Reuptake Inhibitor). Penggunaan secara spesifik farmakoterapi

diperkirakan kemungkinan sembuh dapat dua kali lipat dalam waktu satu bulan. Antidepresan

membutuhkan waktu 3 samapi 4 minggu untuk memberikan efek terapi yang bermakna,

meskipun ada yang menunjukkan efek yang lebih awal. Fluoxetin, Paroxetine, Setraline

merupakan contoh obat SSRI. SSRI secara klinis menunjukkan hasil yang sama efektif

dengan obat terdahulu tetapi lebih aman dan toleransinya lebih baik. Pada kasus diatas

pasien diberikan juga Antipsikosis generasi kedua yakni Resperidon dan Trihexyphenidyl

yakni obat yang dapat mengatasi efek samping obat antipsikosis yaitu ekstrapiramidal

sindrom. Jadi dokter telah meresepkan obat yang tepat bagi pasien untuk mengatasi depresi

dan gangguan pikirannya.

IV. Dokumentasi

Rekam Medis

Nama : Nn. Retno Katon Rahayu

Alamat : Wonokerjo, RT.01 RW.01 Tirtosari, Sawangan, Magelang

Tanggal Lahir: 19 September 1982

Umur : 32 tahun

Status Perkawinan: Belum menikah

Agama: Islam

Pekerjaan: Swasta

Pendidikan Terakhir: SD

Datang bersama Ibu bernama Kaminah

Rujukan dari: Dokter

Tidak ada faktor fisik yang diderita, tidak ada riwayat napza dan mondok

Dokter : dr. Sabar P. Siregar, Sp.KJ

Alloanamnesis: Diam terus, susah tidur, bicara kacau, melamun, ingin pergi dari rumah,

tertawa sendiri, menyendiri, tidak mampu rawat diri, nafsu makan berkurang, kondisi tubuh

Page 4: Dewi Citrawati 20130310155

menurun.

Autoanamnesis : Merasa tidak sakit, tidak ada keluhan, sehari- hari masak dan menyapu,

Diagnosis dokter : Depresi berat dan Gangguan Pikiran

Pemeriksaan Status Mental

Kepribadian: Pemalu

Sikap dan tingkah laku: Non Kooperatif

Perhatian: Sulit ditarik perhatiannya

Afek: Inappropriate

Mood: Disforik

Bentuk pikir: Realistik

Proses pikir: Produktivitas lambat

Kuantitas bicara: Remming

Tidak ada halusinasi dan ilusi

Pengobatan

R/ Resperidone mg 2. 2 dd 1

Fluoxetine mg 20. 2 dd 1

Trihexyphenidyl mg 2. 2 dd 1

V. Referensi

Ismail, et al. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: FKUI

Kaplan, et al. Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara

Maslim, Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika

Atmajaya

Dokter Pembimbing FKIK UMY

(dr. Muhammad Khotibuddin)