dewi cinta-maha dewi karya ahmad dhani skripsi · pdf filei nilai estetika dalam teks lagu...

106
i NILAI ESTETIKA DALAM TEKS LAGU ALBUM DEWI CINTA-MAHA DEWI KARYA AHMAD DHANI SKRIPSI TRI WINDARNI NPM 06410306 FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP PGRI SEMARANG 2011

Upload: buingoc

Post on 05-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

i

NILAI ESTETIKA DALAM TEKS LAGU ALBUM

DEWI CINTA-MAHA DEWI KARYA AHMAD DHANI

SKRIPSI

TRI WINDARNI

NPM 06410306

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

IKIP PGRI SEMARANG

2011

ii

NILAI ESTETIKA DALAM TEKS LAGU ALBUM

DEWI CINTA-MAHA DEWI KARYA AHMAD DHANI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Semarang Untuk

Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Derajat

Sarjana Pendidikan

TRI WINDARNI

NPM 06410306

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

IKIP PGRI SEMARANG

2011

iii

SKRIPSI

NILAI ESTETIKA DALAM TEKS LAGU ALBUM

DEWI CINTA-MAHA DEWI KARYA AHMAD DHANI

yang disusun dan diajukan oleh

Tri Windarni

NPM 06410306

telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan

di hadapan Dewan Penguji

pada tanggal 25 Februari 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Sri Suciati, M.Hum. Nanik Setyawati, S.S., M. Hum

NIP 196503161990032002 NPP 997101150

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

IKIP PGRI SEMARANG

iv

SKRIPSI

NILAI ESTETIKA DALAM TEKS LAGU ALBUM

DEWI CINTA-MAHA DEWI KARYA AHMAD DHANI

Yang disusun dan diajukan oleh :

Tri Windarni

NPM 06410306

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 28 Februari 2011

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Dewan Penguji.

Ketua, Sekretaris,

Dra. Sri Suciati, M.Hum. Drs. Harjito, M.Hum.NIP 196503161990032002 NPP 936501103

Penguji 1Dra. Sri Suciati, M.Hum. (………………………….)NIP 196503161990032002

Penguji 11Nanik Setyawati, S.S., M. Hum (………………………….)NPP 997101150

Penguji 111Dra. Ambarini AS, M. Hum (…………………………)NPP 915701070

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

IKIP PGRI SEMARANG

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu disertai kemudahan (Q.S. Al-Insyirah : 6).

2. Seberat apapun tantangan, hadapilah……kenikmatan akan terasa setelah itu

badai pasti berlalu.

3. Sarana untuk memperoleh kebahagiaan kita, dari dalam diri kita, merentangkan

rekat kasih sayang ke segala arah, dan menangkap semua yang datang ( Leo

Tolstoy, 1991 : 26 )

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

1. Allah SWT yang telah memberiksn segala

rahmat-Nya.

2. Kepada Ayah dan Ibu tercinta yang tidak henti-

henti memberikan semangat dan doa-doanya.

3. Kakak yang menyanyangiku dan selalu

membuatku tersenyum serta memberikan

semangat untuk terus maju

4. Suamiku tercinta yang tidak ada hentinya

memberikan doa untuk kesuksesan penulis dan

selalu ada di saat yang dibutuhkan.

5. Teman-teman seperjuanganku kelas H, khususnya

tiga serangkai (Warih, leli, Yuli).

6. Teman-teman kos Krakatau 2 no 7 yang selalu

selalu mendorong semangat belajar.

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis diberi kekuatan dan kesempatan

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi dan mendapat gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni IKIP PGRI Semarang.

Dari penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih:

1. Drs. Muhdi, S.H., M.Hum. Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah

memberikan izin dalam penulisan skripsi ini.

2. Dra. Sri Suciati, M.Hum. Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP

PGRI Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menyusun skripsi ini.

3. Drs. Harjito, M.Hum. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

dan Daerah IKIP PGRI Semarang yang telah menyetujui judul skripsi ini.

4. Dra, Sri Suciati, M.Hum. Dosen Pembimbing I yang memberikan bimbingan

dan arahan selama proses penulisan skripsi ini.

5. Nanik Setyawati, S.S., M. Hum. Dosen Pembimbing II yang memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI

Semarang yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang memberikan

motivasi dan semangat selama proses penulisan skripsi ini.

vii

Sebagai peneliti pemula, tentu banyak kriteria kesempurnaan peneliti yang

belum tercapai dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, tentu masih banyak

kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran yang membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini diwaktu

yang akan datang.

Semarang, 28 Februari 2011

Penulis

viii

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Nilai Estetika dalam Teks Lagu Album DewiCinta-Maha Dewi Karya Ahmad Dhani”. Permasalahan dalam penelitian iniadalah bagaimanakah nilai estetika dalam teks lagu album Dewi Cinta-MahaDewi karya Ahmad Dhani? Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah untukmendiskripsikan nilai estetika dalam teks lagu album Dewi Cinta-Maha Dewikarya Ahmad Dhani.

Adapun objeknya adalah nilai estetika dalam teks lagu album Dewi Cinta-Maha Dewi karya Ahmad Dhani. Metode pengumpulan data menggunakanmetode pustaka dan metode analisis . metode pustaka digunakan untukmemperoleh informasi yang dibutuhkan dari referensi sebagai acuan yakni buku-buku yang berkenaan dengan ilmu sastra yang berkaitan dengan masalah yangditeliti. Data analisis dengan membaca seluruh teks lagu album Dewi Cinta-MahaDewi karya Ahmad Dhani, untuk memahami isinya, menganalisis data penelitianberupa nilai estetika pada delapan lagu dalam album Dewi Cinta- Maha Dewikarya Ahmad Dhani, dan menyimpulkan hasil analisis yang didasarkan padaanalisis data secara keseluruhan.

Hasil penelitian menunjukkan keindahan bahasa yang digunakan dalamteks lagu album Dewi Cinta- Maha Dewi karya Ahmad Dhani benar-benarmenyentuh hati para penikmat puisi yang membacanya. Sifat memuji dan merayuditunjukkan pada setiap bait lagu tersebut sehingga menjadikan pembacanya ikutterbawa dalam suasana lagu tersebut. Sikap si aku yang selalu memberikan pujianjuga ditampilkan dalam setiap syair teks lagu album Dewi Cinta-Maha Dewikarya Ahmad Dhani. Bahasa yang digunakan oleh si aku untuk menggungkapkanperasaan hatinya kepada si kamu bersifat merayu sehingga puisi tersebut bisadinikmati oleh pembacanya.

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR i

SAMPUL DALAM ii

PERSETUJUAN iii

PENGESAHAN iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN v

KATA PENGANTAR vi

ABSTRAK viii

DAFTAR ISI ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 5

E. Penegasan Istilah 5

F. Metode Penelitian 6

G. Sistematika Penulisan Skripsi 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Puisi 10

B. Unsur-unsur Puisi 12

1. Unsur Fisik Puisi 13

x

2. Unsur Batin Puisi 19

C. Estetika Karya Sastra 22

BAB III NILAI ESTETIKA DALAM TEKS LAGU ALBUM DEWI CINTA-

MAHA DEWI KARYA AHMAD DHANI

A. Bayang-Bayang 25

B. Perempuan Paling Cantik Di Negeriku Indonesia 35

C. Sumpah I Love You 44

D. Dewi Cinta 52

E. Ayang-Ayangku 59

F. Kosong 67

G. Lakukan Dengan Cinta 77

H. Cemburu 86

BAB IV PENUTUP

A Simpulan 94

B Saran 95

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………96

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra dilahirkan atas dasar keinginan manusia untuk

mengungkapkan emosi dan perasaan diri, memberi perhatian pada sesama

manusia, pada dunia nyata. Dengan membaca karya sastra semakin luas

cakrawala dunia hidup karena tidak sedikit pengalaman yang dapat di petik. Saat

ini sastra tidak dapat dinilai sebagai karya sastra seni yang memiliki imajinasi,

emosi, dan sosial, tetapi dapat dianggap sebagai karya kreatif yang dimanfaatkan

sebagai alat atau sarana untuk memenuhi kebutuhan intelektual (Semi, 1993 : 1).

Jadi karya sastra secara umum memiliki beberapa fungsi yaitu memberi hiburan

dan menambah wawasan atau pengetahuan bagi para pembaca.

Sebuah teks lagu dapat disejajarkan dengan puisi, sebab teks lagu dan

puisi sama-sama terlahir dari hasil kreasi seorang penyair atau pengarang dalam

mengungkapkan ide-ide cemerlangnya. Wujud lirik lagu, dapat dianalisis dengan

ciri-ciri yang terdapat dalam puisi. Menurut Waluyo (2003 : 12) puisi merupakan

bentuk karya sastra yang imajinatif dan sukar untuk ditafsirkan artinya. Penyair

tidak dengan terus terang menyatakan apa yang dipikirkan. Penyair mengunakan

kata-kata kiasan yang berupa lambang-lambang.

2

Dengan menganalisis puisi pembaca akan dapat merasakan hal yang

dialami dan dirasakan penyair, selain itu juga dapat menimbulkan rasa senng,

menarik perhatian, menyegarkan dan bermanfaat.

Puisi banyak diminati masyarakat. Hal ini terbukti dengan banyaknya

puisi yang ditulis oleh pengarang mulai yang diterbitkan pada sebuah buku di

media massa maupun yang diorbitkan oleh para penyanyi melalui lagu-lagunya.

Jika diamati secara mendalam, begitu banyak nilai keindahan yang terkandung di

dalam sebuah puisi, karena pencurahan ide, gagasan pengarang, pada saat

membuat sebuah karya sastra puisi ini benar-benar daya imajinasi pengarang yang

ada pada saat itu juga.

Menurut Tarigan (1986 : 8) Puisi merupakan ekspresi dari pengalaman

imajinatif manusia. Semakin banyak seseorang membaca puisi serta

menikmatinya maka semakin banyak pula pengalaman yang diperoleh dan

dinikmatinya. Hal ini juga dialami ketika seseorang menikmati lagu. Hasil

pikiran, perasaan dan keinginan pengarang yang berbentuk puisi dapat dijadikan

teks lagu. Lagu-lagu yamg didengarkan merupakan cetusan perasaan tentang

berbagai segi kehidupan manusia (Pradopo, 1995:222). Sering mendengarkan

bermacam-macam lagu berarti sering mengenal dan mengetahui berbagai seni

kehidupan manusia. Pengenalan dan pengetahuan itu dapat meningkatkan

kemampuan seseorang memahami berbagai segi kehidupan serta pikiran

penciptanya.

3

Lagu adalah ragam suara yang berirama. Jenis lagu bermacam-macam,

ada jenis lagu pop, dangdut, keroncong, campur sari, jazz, rock, dan lain

sebagainya. Lagu disampaikan lisan kepada pendengarnya. Namun sebelum

ditulis dalam sebuah teks yang digunakan sebagai dasar materi lagu tersebut

kemudian dibaca oleh penyanyi dan disuarakan dengan berirama, kemudian

jadilah lagu yang didengar dengan segala keindahan dan ciri khas masing-masing

jenis lagu dan suara penyanyinya. Dari teks lagu tersebut dilihat cara pengarang

menggunakan bahasa dan pilihan kata yang indah yang merupakan hasil imajinasi

dan emosi pengarangnya.Karena itulah teks lagu dapat dikatagorikan sebagai

puisi.

Salah satu pencipta lagu yang berhasil mempopulerkan ciptaan-

ciptaanya adalah Ahmad Dhani. Karya-karyanya selalu dinanti oleh pencipta

musik indonesia. Karya-karyanya tidak hanya dinyanyikan sendiri tetapi lebih

banyak lagi yang dipopulerkan oleh penyanyi atau kelompok vokal lain. Salah

satunya adalah kelompok vokal Maha Dewi.

Maha Dewi adalah sebuah kelompok vokal yang dibentuk dan

dipopulerkan oleh Ahmad Dhani. Kelompok vokal ini beranggotakan dua vokalis

cantik bernama Tata dan Puri. Mereka berkarir di bawah naungan Republik Cinta

yang dikomandani oleh Ahmad Dhani.

Kelompok vokal Maha Dewi awal terbentuknya melalui hasil audisi

yang dilakukan lewat reality show “ Obsesi Dewa 19 Mencari Dewi-Dewi” yang

4

diproduseri oleh Ahmad Dhani. Dari hasil audisi tersebut terpilih Tata dan Puri

dan membentuk grup vokal.

Sebagian besar lagu yang dinyanyikan Maha Dewi adalah lagu-lagu

ciptaan Ahmad Dhani yang didaur ulang disamping lagu-lagu yang memang

khusus diciptakan untuk mereka.

Album pertama Dewi Cinta tercatat sebagai album yang paling laris di

masyarakat. Album Dewi Cinta mendapatkan berbagai penghargaan, yaitu grup

vokal terbaik MTV Award dan mendapatkan penghargaan serta menduduki

urutan tangga lagu populer.

Berdasarkan alasan tersebut di atas penulis mengambil judul “ Nilai

Estetika dalam Teks Lagu Album Dewi Cinta- Maha Dewi Karya Ahmad Dhani.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang di

kaji pada penelitian ini adalah bagaimanakah nilai estetika dalam teks lagu album

Dewi Cinta-Maha Dewi Karya Ahmad Dhani ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai estetika dalam teks

lagu album Dewi Cinta-Maha Dewi Karya Ahmad Dhani.

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini untuk

menambah dan memperdalam tentang teori yang berkaitan dengan nilai

estetika. Selain itunjuga diharapkan dapat memberikan wawasan dan

pengetahuan pada pembaca tentang nilai estetika dalam teks lagu album Maha

Dewi-Dewi Cinta Karya Ahmad Dhani.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini untuk

menambah wawasan musik Indonesia dalam rangka mengembangkan sumber

daya manusia terhadap nilai estetika pada khususnya dan menambah khasanah

penelitian terhadap apresiasi perubahan sastra.

E.Penegasan Istilah

Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan untuk

memahami dari kesalah pahaman untuk memahami proposal ini. Adapun istilah

yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Nilai Estetika

Nilai berarti sifat-sifat yang penting atau berguna bagi kemanusiaan

(Depdiknas, 2003: 615).

Estetika mengungkap keindahan karya sastra, karya sastra adalah

keindahan yang penuh bunga-bunga dan aroma. Keindahan adalah keindahan

6

pengarang dengan seperangkat bahasa. Melalaui eksploradi bahasa yang khas,

pengarang akan menampilkan aspek keindahan yang optimal

(Waluyo,2003:156).

2 Teks Lagu

Teks lagu adalah kata-kata asli dari pengarang tentang ungkapan

perasaan yang dimilikinya dan terdapat ragam suara yang berirama.

Nyanyian-nyanyian yang banyak dilakukan adalah contoh puisi yang populer.

Bahasanya yang mudah dimengerti karena pendengar harus dapat memahami

isi lagu itu didengarkan (Waluyo,2003:2).

3 Album

Kumpulan lagu-lagu yang diciptakan oleh seorang pencipta lagu.

F. Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja untuk memehami sustu obyek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian adalah suatu usaha untuk

menentukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha

mana yang dilakukan dengan mengumakan metode-metode ilmiah.

7

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Metode Kerja

a. Metode Analisis

Aminudin (1993:44) menyatakan bahwa metode analisa adalah suatu

metode yang berusaha memahami gagsan atau cara pengarang dalam

menampilkan gagasannya, elemen intrinsik itu sehingga membangun

totalitas maknanya. Dengan kata lain, metode analisis ini adalah metode

yang bertujuan menyusun sintesis lewat analisis, yaitu dengan

menguraikan secara rinci atas unsur-unsurnya dan pertalian atas unsur ini.

b. Metode Pustaka

Metode pustaka adalah metode yang digunakan untuk menjawab

atau memecahkan masalah dengan cara membaca dan menyeleksi

masalah-masalah yang akan diangkat menjadi topik penelitian

(Aminuddin, 1993: 61). Penelitian menggunakan studi pustaka berkaitan

dengan karya sastra. Hal ini dilakukan karena subjek penelitiannya dengan

mengambil beberapa referensi

sebagai acuan. Adapun acuan yang digunakan yaitu buku-bukudari

disiplin ilmu lainnya yang mengandung masalah yang diteliti.

2. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini berupa delapan lagu yang terdapat

dalam teks lagu Album Dewi Cinta-Maha Dewi karya Ahmad Dhani, yaitu :

Bayang-Bayang, Perempuan Paling Cantik Di Negeriki Indonesia , Sumpah I

8

Love You, Dewi Cinta, Ayang-Ayangku, Kosong, Lakukan Dengan Cinta dan

Cemburu.

3. Data Penelitian

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

mendeskrisipkan tentang nilai estetika dalam Teks Lagu Album Dewi Cinta-

Maha Dewi karya Ahmad Dhani.

4. Langkah-langkah Dalam Analisis

Secara keseluruhnan langkah-langkah analisis Pendekatan Estetika

adalah sebagai berikut :

a. Membaca sumber data yaitu dalam hal ini membaca teks lagu dalam album

kelompok vokal Maha Dewi secara berulang-ulang.

b. Menghimpun data penelitian berupa nilai estetika yang ada dalam lirik lagu

kelompok volal Maha Dewi.

c. Menganalisis nilai-nilai estetika, dengan pendekatan estetika pada lirik lagu

kelompok vokal Maha Dewi.

d. Menyimpulkan hasil analisis yang didasarkan pada analisis data secara

keseluruhan.

9

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan dengan judul ini terdiri dari empat bab yaitu :

Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan

sistematika penulisan skripsi.

Bab II Landasan Teori, bab ini berisi teori tentang pengertian puisi, unsur-

unsur puisi, dan nilai estetika dalam karya sastra.

Bab III Hasil Penelitian, berisi tentang hasil analisis penelitian nilai

estetika dalam teks lagu album Dewi Cinta-Maha Dewi karya Ahmad Dhani.

Bab IV merupakan Penutup, menguraikan simpulan dan saran

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Lagu Sebagai Bentuk Puisi

1. Pengertian Puisi

Puisi sebagai karya sastra dapat dikaji dari berbagai macam-macam

aspeknya. Puisi dapat dikaji unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu

adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana

kepuitisan.

Wijosoedarmo dalam Pradopo (2005:5) mengemukakan puisi itu memiliki

ciri-ciri (1) banyak baris dalam tiap bait ; (2) banyaknya kata dalam tiap baris;

(3) banyak suku dalam tiap baris; (4) rima; dan (5) ritma.

Carlyle berkata dalam Widiatmoko (2003:17) puisi merupakan

pemikiran yang bersifat musikal. Penyair dalam menciptakan puisi itu

memikirkan bunyi yang merdu seperti dalam puisinya, kata-kata itu disusun

sedemikian rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang

merdu seperti musik.

Dari isi puisi bisa dilihat pikiran, perasaan, dan emosi penyair. Sarana

bahasa yang teragakai dalam bentuk tulisan dan tanda-tanda tersebut berupa

bentuk puisi yang dapat menimbulkan efek bunyi.

Puisi sebagai bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan

11

semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian pada struktur fisik dan

struktur batinya.

Sastra lahir disebabkan oleh dorongan dasar manusia untuk

mengungkapkan dirinya, menaruh minat terhadap masalah manusia dan

kemanusiaan, dan menaruh mnat terhadap dunia realitas yang berlangsung

sepanjang masa. Di Indonesia perkembangan sastra demikian luas dan pesat

dengan bentuk yang beragam sehingga baik sastra indonesia maupun yang

menyangkut sastra daerah, semuanya itu perlu diteliti, dikembangkan dan

disebarluaskan (Semi.1993:2). Tanggungjawab pembinaan dan

pengembangan sastra indonesia adalah bukan hanya tugas peneliti tetapi juga

tugas bagi kritikus sastra, penerjemah, sastrawan, guru sastra, budayawan,

serta seluruh masyarakat indonesia.

Semi (1993:3) membagi karya sastra kedalam karya sastra lisan, tulis,

dan karya sastra modern. Di dalam kajian berikut tidak membahas ketiga

bentuk karya sastra tersebut, melainkan hanya membahas puisi, hal ini sesuai

dengan judul penelitian ini.

Waluyo (2003:25) menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk karya

yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan

disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan

pengkonsentrasian fisik dan struktur batinnya.

Berdasarkan proses kelahirannya teks lagu dapat disejajarkan dengan

puisi, sebab teks lagu dan puisi sama-sama terlahir dari hasil kreatif seorang

12

penyair atau pengarang dalam mengungkapkan ide-ide cemerlangnya.

Sesungguhnya bila dilihat dari wujud lirik lagu, dapat dianalisis dengan ciri-

ciri yang terdapat dalam puisi.

Pada dasarnya lirik lagu sama dengan puisi, oleh karena itu lirik lagu

dapat dianalisis dengan ciri-ciri yang ada dalam puisi, dengan alasan tersebut

lirik lagu dapat dijadikan sebagai objek penelitian.

2. Unsur-Unsur Puisi

Meskipun pengertian puisi telah disebutkan dalam bagian sebelumnya

namun definisi tersebut bukan menjasi patokan yang tepat untuk mengetahui

arti puisi karena menurut Widiatmoko (2003:14) pengertian dan definisi

tentang puisi sampai saat ini masih menjadi pembicaraan para ahli sastra.

Batasan yang ada biasanya hanya membicarakan ciri yang khas dari karya

satra yang lain. Kekhususan ciri puisi itu terbatas pada pengertian dan unsur-

unsur yang sering muncul di dalam jenis puisi.

Dengan mengutip pendapat Shannon Ahmad, mendapat perbandingan

beberapa batasan tentang puisi, kemudian menyimpulkan puisi terdapat tiga

unsur pokok yaitu, pemikiran ide atau emosi, yang kedua bentuk, dan yang

ketiga kesannya (Pradopo, 2005:7). Dengan mengetahui batasan tersebut

maka lebih terbuka untuk mengerti, menikmati, dan menilai suatu puisi. Puisi

dapat dibentuk dari unsur fisik puisi dan unsur batin puisi. Unsur puisi

menurut (Waluyo,2003:1) dapat dinikmati secara visual. Adapun unsur fisik

13

puisi diantaranya diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahasa figuratif,

vertifikasi dan kain sebagainya.

Adapun unsur batin puisi merupakan hakekat puisi yang tersembunyi

dari unsur fisik puisi. Kesemua unsur tersebut menyatu berwujud

penyampaian bahasa penyair (Waluyo,2003:1).

Dalam puisi, penyair mengatakan lebih banyak dari pada yang

dikandung oleh kata-kata atau kombinasi kata-kata yang tersusun dalam

sajaknya. Dengan kata lain dengan kata-kata yang sedikit mungkin ingin

melukiskan atau mengatakan sesuatu sejelas dan seluas mungkin

(Tarigan,1986:28). Untuk maksud tersebut, maka penyair akan melakukanya

dengan unsur-unsur fisik, yang biasa dipakai oleh penyair diantaranya adalah

(1) diksi (dection), (2) imaji (imagery), (3) majas (figurative language), (4)

ritme dan rima (rhythmand rime).

a. Unsur Fisik Puisi

Dalam puisi, penyair mengatakan lebih banyak dari pada yang

dikandung oleh kata-kata atau kombinasi kata-kata yang tersurat dalam

sajaknya. Dengan kata lain, dengan kata-kata yang sesedikit mungkin, penyair

ingin melukiska, atau mengatakan sesuatu sejelas dan seluas mungkin

(Tarigan,1986:28). Untuk maksud tersebut, maka penyair akan melakukannya

dengan berbagai cara. Cara-cara yang dipakai penyair diantaranya adalah (1)

diksi (dection), (2) imaji (imagery), (3) majas (figurative laguage), (4) ritme

dan rima (rhythm and rime).

14

1) Diksi (diction)

Diksi atau pilihan kata merupakan perasaan dan isi pikiran penyair

yang hendak dicurahkan dengan setepatnya seperti yang dialami batinnya

selain itu juga ia ingin mengekspresikan dengan ekspresi yang dapat

menjelmakan jiwa tersebut, untuk itu haruslah dipilih kata yang setepatnya.

Pemilihan kata dalam sajak disebut diksi (Pradopo, 2005 : 54).

Penyair sangat cermat dalam pemilihan kata-kata sebab kata-kata yang

ditulis harus dipertimbangkan makna komposisi bunyi dalam rima dan irama,

kedudukan kata itu ditengah kata konteks lainnya dan kedudukan kata dalam

keseluruhan puisi itu. Oleh karena itu, disamping memilih kata-kata yang

tepat penyair juga mempertimbangkan urutan katanya, kekuatan atau daya

magis dan kata-kata diberi makna baru serta yang tidak bermakna diberi

makna sekehendak penyair.

2) Imaji (imagere)

Penggunaan imajinasi dalam sebuah puisi dapat memberikan kesan

lebih hidup, menimbulkan suasana yang khusus memperkuat gambaran serta

menarik perhatian pembaca dan imajinasinya (Widiatmoko, 2003 :145).

Dengan pilihan kata penyair ingin mengkonkretkan kata-kata yang abstrak.

Dengan membaca puisi kita seolah-olah dapat melihat apa yang tidak dapat

kita lihat, dapat mendengar seperti suara sesuatu yang tidak kita dengar.

15

Imaji visual digunakan untuk memperkuat gambaran yang diberikan

kepada pembaca tentang keadaan dan suasana yang ingin diceritakan

(Pradopo, 2005 : 81). Imaji timbul oleh indra penglihatan.

Imjinasi pendengaran (Imaji Auditif) merupakan citraan yang

ditimbulkan oleh indra pendengaran, pembaca seolah-olah dapat

mendengarkan suara itu lewat kata-kata yang digunakan dalam puisi tersebut

(Pradopo, 2005 : 81).

Sedangkan sesuatu yang seolah-olah dirasakan, diraba, dan disentuh

oleh pembaca setelah menikmati puisi itu menandakan penyair itu

menggunakan imajinasi taktil (Pradopo, 2005 : 81).

3) Majas ( Figurative Language)

Bahasa kiasan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam

puisi untuk mendapatkan kepuitisan dan keindahan. Bahasa kiasan ini dapat

menyebabkan puisi menjadi menarik perhatian, menimbulkan kesegaran

hidup, dan menimbulkan kejelasan angan. Menurut Pradopo (2005 : 62)

pengertian bahasa kiasan adalah bahasa yang mengiaskan atau

mempersamakan sesuatu hal dengan hal yang lain sehingga menggambarkan

menjadi jelas, lebih menarik dan hidup.

Bahasa figuratif terdiri atas pengiasan yang menimbulkan makna kias

dalam dan perlambang yang menimbulkan makna lambing. Adapun dalam

Pradopo (2005 :62) persamaan disebut simile. Untuk memakai bahasa

figuratif menjadi perbandingan, metafora, personifikasi, perumpamaan,

16

alegori dan ironi. Dalam puisi disusun begitu rupa yang menimbulkan bunyi

yang merdu dan berirama (Pradopo, 2005 : 27).

Adapun jenis-jenis bahasa kiasan yang menjadi pembicaraan dalam

bahasan ini adalah perbandingan simile, metafora, personifikasi,

perumpamaan, alegori, dan ironi.

a) Perbandingan (Simile)

Menurut Pradopo (2005 : 62) simile adalah bahasa kiasan yang

menyamakan sesuatu hal dengan hal lain, dengan menggunakan kata-kata

perbandingan seperti bagai, sebagai, bak, seperti, semisal, seumpama, laksana

dan kata-kata pembanding lainnya.

Penggunaan perbandingan juga dapat membantu imajinasi pembaca

dalam membayangkan ciri-ciri atau bentuk sesuatu hal benda lain yang

digunakan sebagai pembanding, tanpa memerlukan penjelasan terperinci. Hal

ini disebabkan oleh bentuk dan ciri-ciri fisik yang dijadikan pembanding

tersebut sudah dikenal secara luas oleh masyarakat sehingga mempermudah

untuk memahaminya.

Pemakai perbandingan atau simile untuk memberikan simbol tertentu

terhadap hal yang diandingkan, membuat pembaca harus mengasosiasikan

gambaran tentang segala sesuatu yang menyangkut perbandingan dan yang

diperbandingkan.

17

b) Metafora

Metafora semacam analogi yang membandingkan dua hal secara

langsung tetapi dalam bentuk yang singkat. Metafora ini tidak menggunakan

kata pembanding seperti: bak, bagaikan, seperti, bagaikan dan sebagainya.

Sehingga pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua, (Keraf

2008 :139).

c) Personifikasi

Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang

menggambarkan benda-benda mati atau barang yang tidak bernyawa seolah-

olah memiliki sifat kemanusiaan. Penggunaan personifikasi ini dapat

menimbulkan kesan dimanis dan hidup. Personifikasi juga digunakan untuk

memberikan kesan dramatis dalam menggambarkn suatu keadaan.

d) Perumpamaan Epos (Epic Simile)

Perumpamaan epos atau perbandingan epos adalah perbandingan

dengan penjelasan yang dilanjutkan dan diperpanjang. Perbandingan ini

dijelaskan lewat keterangan yang melanjutkan sifat-sifat perbandingan lebih

lanjut dalam kalimat-kalimat atau frase-frase yang berturut-turut (Pradopo,

2005 : 69).

e) Allegori

Allegori ini berdasarkan pada metafora yang mengalami perluasan atau

dengan kata lain dapat diketahui bahwa allegori merupakan cerita singkat

18

yang mengandung kiasan. Makna kiasan ini harus ditarik dari bawah

permukaan ceritanya. Dalam allegori, nama-nama pelakunya adalah sifat-sifat

yang abstrak, serta tujuannya selalu jelas tersurat (Keraf, 2008:140).

f) Ironi

Menurut Waluyo (2003:86) ironi adalah kata-kata yang bersifat

berlawanan untuk memberikan sindiran. Ironi dapat berubah menjadi sinisme,

yakni kata-kata yang keras dan kasar untuk menyindir dan mengkritik.

4. Bunyi

Dalam puisi bunyi bersifat estetika, merupakan unsur puisi untuk

mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif. Bunyi ini erat hubungannya

dengan anasir-anasi musik. Selain sebagai hiasan bunyi di dalam puisi atau

teks lagu mempunyai fungsi yang lebih penting yaitu memperdalam ucapan,

memperdalam rasa, menimbulkan bayangan yang jelas, dan suasana yang

khusuk (Pradopo, 2005:22).

Pada dasarnya yang ditangkap dalam bacaan puisi atau lagu adalah

rentetan bunyi. Bunyi-bunyi itu muncul secara bergantian dalam kelompok

tertentu yang membentuk kata. Tetapi hanya bunyi secara konvensional yang

dapat dianggap sebagai dasar bahasa. Oleh karena itu, bunnyi yang tertangkap

dan susunan bunyi itu pula yang menimbulkan arti.

Dalam puisi bunyi dipergunakan sebagai bunyi orkestrasi ialah untuk

menimbulkan bunyi musik. Menurut Pradopo (2005:27) bunyi musik yang

terdapat dalam lagu mempunyai bunyi konsonan dan vokal yang disusun

19

sedemikian rupa, sehingga menimbulkan bunyi merdu dan berirama. Bunyi

yang merdu menimbulkan perasaan, pikiran-pikiran, dan gambaran-

gambaran angan dan menimbulkan pengalaman jiwa yang mengaggumkan.

a) Bunyi Efoni (Euphony)

Bunyi efoni adalah kombinasi-kombinasi yang merdu, bunyi yang

merdu ini dapat menimbulkan atau menggambarkan perasaan mesra, kasih

sayang, atau cinta, serta hal-hal yang menggembirakan. Kombinasi bunyi

vokal (asonansi): a,e,I,o,u. Bunyi konsonan bersuara (voiced): b,d,g,j. Bunyi

Liguida: r,l. Dan bunyi sengau: m,n,ng,ny menimbulkan bunyi merdu dan

berirama.

b) Bunyi Kakofoni (Cacophony)

Bunyi kakafoni adalah bunyi-bunyi yang pemakaian atau

pencptaannya berat, kasar dan tidak musikal yang bersifat untuk menimbulkan

efek kakafonit (Atmazaki, 1991:83). Kombinasi bunyi yang kasar digunakan

untuk menimbulkan kesan btakut, garang, tidak menyenangkan, kacau balau,

dan lain-lain. Bunyi-bunyi yang parau, kasar, atau tidak merdu adalah bunyi

k,p.t.s.

20

b. Unsur Batin Puisi

Bentuk batin puisi sering disebut sebagai isi atau tema. Isi atau tema

bisa mengungkapkan ekspresi imajinasi penyair yang bernilai sastra melalui

peilihan kata-kata, ugkapan bunyi dan irama.

Pradopo minyimpulkan (2005:11) bahwa puisi itu mengekspresikan

pemikiran yang membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi panca

indra dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang

penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan

memberi kesan.

1) Tema

Menurut Keraf dalam (Widiatmoko, 2003 : 29) tema adalah sesuatu

yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Hal ini mengacu

pada pengertian kata tema yang berasal dari bahasa Yunani Tithenia, yang

artinya menempatkan atau meletakkan.

Menurut Hartono dalam (Widiatmoko, 2003 : 29)dalam karya sastra

tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra

dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur simantik, dan yang

menyangkut persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan. Dengan tema

ini seorang pengarang menyampaikan pesan dan amanat lewat karya yang

dihasilkan.

21

2) Rasa (Feeling)

Rasa tahu felling merupakan sikap penyair terhadap pokok

permasalahan yang terkandung di dalam puisi (Waluyo, 2003 : 120). Rasa

mewujudkan sikap seorang penyair dalam menghadapi pokok permasalahan.

Menurut Waluyo (2003 : 124) dalam menciptakan puisi, suasana

perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dihayati. Rekaman dari

pengalaman merupakan suatu proses penciptaan karya dalam alam pikiran

manusia dari beberapa peristiwa atau suatu hal yang sempat didengar. Dilihat,

dan dialami masing-masing penyair.

Penyair melakukan perenungan dalam pikirannya, kemudian

mengungkapkan menurut kemampuan batinnya. Pemahaman ini selanjutnya

dilahirkan lagi dengan pemadatan kedalam wujud, bentuk dan gaya yang lain

sesuai selera dan rasa penyair.

Sikap penyair itu antara lain: skap simpati dan antipati, rasa senang

dan tidak senang, rasa benci, rindu, setia kawan dan sebagainya.

3) Nada atau Suasana (Tone)

Dalam menulis puisi penyair mempunyai sikap tertentu

terhadappembaca apakah dia ingin bersikap menggurui, menasehati,

mengejek, menyindir, ataupun bersikap lugas hanya menceritakan keoada

pembaca yang disebut nada puisi (Waluyo, 2003 : 125). Sehingga penikmat

akan semakin terbawa ke dalam alam batin pengarangnya.

22

Sedangkan suasana puisi adalah keadaan jiwa pembaca setelah puisi

itu atau akibat psikologis yang ditimbulkan suasana iba hati pembaca. Nada

kritik yang diberikan penyair dapat memberikan suasana penuh

memberontakan bagi pembaca. Nada religius dapat menimbulkan suasana

khusuk.

4) Amanat (Intention)

Amanat yang dimaksud di sini adalah kesan yang ingin disampaikan

kepada pembaca.Tujuan amanat merupakan hal yang mendorong penyair

untuk menciptakan puisinya.Amanat tersirat di balik kata-kata yang dipakai

penyair dan juga berada di balik tema yang diungkapkan.Amanat dapat

ditelaah setelah memahami tema, rasa dan nada puisi (Waluyo, 2003:130).

Keempat unsur yang diungkapkan di atas tidaklah unsur yang berdiri sendiri

tetapi merupakan satu kesatuan sehingga unsur satu dengan unsur yang lain

dalam puisi itu saling berhubungan dan merupakan kesatuan yang utuh, maka

Tarigan (1986:26) menyatakan sebagai catur tunggal.

B. Estetika Karya Sastra

Pada hakekatnya kajian estetika akan mengungapkan keindahan karya

sastra. Karya sastra adalah fenomena yang penuh bunga-bunga dan aroma.

Karenanya, penelitian diharapkan mampu menangkap keindahan di dalamnya.

Keindahan adalah ciptaan pengarang dengan seperangkat eksplorasi bahasa

yang khas, pengarang akan menampilkan aspek keindahan yang optimal.

23

Estetika sastra adalah aspek-aspek keindahan yang terkandung dalam

karya sastra. Pada umumnya, aspek-aspek keindahan didominasi oleh gaya

bahasa. Aspek-aspek keindahan yang lain terkandung dalam komposisi,

seperti keseimbangan susunan alenia, bab dan subbab, susunan bait dalam

puisi, keseimbangan antara dialog dengan improfisasi dalam drama, nada dan

irama suara tukang cerita dalam donggen. Secara fisik, aspek estetika paling

jelas ditandai melalui kover buku (Ratna, 2007 : 142).

Aspek estetika yang jauh lebih penting ditimbulkan melalui

keseimbangan antar unsur sastra. Keseimbangan yang dimaksud di sini bukan

keseimbangan yang stastis, melainkan dinamis. Keseimbangan dinamis

sebagai keseimbangan yang mengalir. Secara definitif keseimbangan yang

mengalir dicirikan oleh adanya aliran dan perubahan secara terus-menerus.

Menurut Bertalanffy, keseimbangan yang dinamis dikemukakan untuk

mendekonstruksi keseimbangan tertutup sebagaimana diakui dalam ilmu

kealaman. Puisi naratif didominasi oleh unsur-unsur cerita, sedangkan puisi

liris didominasi oleh unsur-unsur perasaan. Dengan mempertimbangkan di

ataslah karya sastra disebut bernilai estetis.

Dari pendapat tersebut, tampak bahwa keindahan dari aspek ontologis

dan imanen merupakan bentuk kemampuan pengarang mengolah bahasa

dalam karyanya. Olahan bahasa yang hidup dan mempesona, dapat saja

menjadi lebih memukau dan seakan- akan berasal dari yang Pencipta. Estetika

semacam ini merupakan hakekat filosofi dari sebuah estetika. Keindahan

24

menjadi pijaran kata-kata dan suara Tuhan. Sedangkan keindahan dari aspek

psikologis sebenarnya merpakan pengaruh keindahan karya sastra bagi

pembaca. Keindahan semacam ini memiliki nilai pragmatik. Keindahan karya

sastra diharapkan mampu merebut hati pembaca. Melalui keindahan itu

pembaca akan memburu karya sastra dan menilainya lebih (Endraswara, 2004:

69).

25

BAB III

NILAI ESTETIKA DALAM TEKS LAGU ALBUM

DEWI CINTA-MAHA DEWI KARYA AHMAD DHANI

A. Teks lagu “Bayang-Bayang” Karya Ahmad Dhani

i Saat kuterlena dalam buaian mimpi (1)Kucoba tukmenghalau (2)Rasa cinta yang pernah ada (3)Semakin kuterbawa oleh pesona dirimu (4)

ii Saat kuterjaga dalam khayalan semu (1)Kucoba tuk meraih (2)Angan yang mengusik mimpi (3)Tapi ku tak berdaya (4)

iii Bayang-bayangmu kasih (1)Slalu hadir dalam gelisahku (2)Nada-nada asmara (3)Kan tercipta sekian kau ada(4)

1. Unsur-unsur Puisi

a. Unsur Fisik Puisi

1) Diksi (Diction)

Keistimewaan pilihan kata pada lagu “Bayang-bayang” terlihat pada kata

buaian mimpi, rasa cinta, pesona dirimu, khayalan semu, angan, bayang-bayang

dan nada-nada asmara. Diksi ini tampaknya memiliki satu makna cinta, lebih

jelasnya lagi hal ini akan dikemukakan pada uraian berikut

Bait iSaat kuterlena dalam buaian mimpiKucoba tuk menghalauRasa cinta yang pernah adaSemakin kuterbawa oleh pesona dirimu

26

Pada kutipan di atas terdapat diksi pada kata /buaian mimpi,rasa cinta,

menghalau, pesona dirimu/. Kata-kata tersebut memiliki arti /buaian

mimpi/berarti sesuatu yang terjadi di bawah alam sadar kita. /rasa cinta/ berarti

perasaan yang ada dihati. /pesona dirimu/ berarti sestuatu yang dipancarkan dari

dalam diri seseorang.

Diksi pada bait i secara keseluruhan mengandung arti bahwa si aku berada

dalam mimpi dan rasa cinta yang terus menyelimuti karena terpesona oleh

pancaran dari si kamu.

Bait iiSaat kuterjaga dalam khayalan semuKucoba tuk meraihAngan yang mengusik mimpiTapi ku tak berdaya

Pada kutipan di atas terdapat diksi pada kata /khayalan semu,angan/. Kata-

kata tersebut memiliki arti /khayalan semu/ berarti membayangkan sesuatu yang

tidak mungkin menjadi kenyataan /angan/ berarti mengarapkan sesuatu.

Diksi pada bait ii secara keseluruhan mengandung arti bahwa si aku

selalu membayangkan untuk mendapatkan si kamu karena bayangan yang selama

ini selalu mengusik si aku dan membuatnya tidak berdaya untuk mendapatkan si

kamu meskipun semua itu tidak akan menjadi kenyataan.

Bait iiiBayang-bayangmu kasihSlalu hadir dalam gelisahkuNada-nada asmaraKan tercipta sekian kau ada

27

Bait ke iii terdapat diksi pada kata / bayang-bayangmu, nada-nada

asmara/. Kata-kata tersebut memiliki arti /bayang-bayangmu/ berarti seseorang

yang ada di dalam pikiran kita /nada-nada asmara/ berarti rasa cinta yang ada.

Diksi secara keseluruan pada bait iii memiliki arti bahwa wajah si kamu

selalu hadir dalam pikiran si aku dan membawa keindahan dalam diri si aku

karena rasa cinta itu selalu dipancarkan dalam diri si kamu.

2) Imajinasi

Pengimajian pada teks lagu “Bayang-bayang” memiliki imaji sebagai

berikut.

a) Imaji Penglihatan

Imaji penglihatan yang terdapat dalam teks lagu “Bayang-Bayang” dapat

di bawah ini.

Bait iii baris (1) dan (4)Bayang-bayangmu kasihKan tercipta sekilas kau ada

Kutipan di atas menunjukkan imaji penglihatan karena seolah-olah si aku

melihat bayangan si kamu yang selalu melintas dipikirannya. Bayangan tersebut

seolah-olah benar adanya bukan hanya mimpi saja.

b) Imaji gerak

Imaji gerak yang terdapat pada teks lagu “ Bayang-bayang” terdapat di

bawah ini.

Bait ii baris (2)Ku coba tuk meraih

28

Kutipan di atas menunjukkan imaji gerak karena seolah-olah si aku

berusaha untuk menarik si kamu agar si aku dapat dekat dengan si kamu yang

selama ini ada dalam bayangannya.

3) Majas (figurative Language)

Majas yang digunakan pengarang dalam teks lagu “Bayang-bayang”

adalah majas hiperbola.

Majas hiperbola dalam teks lagu “Bayang-bayang” terdapat dalam kutipan

berikut ini:

Bait i baris (1) dan (4)Saat kuterlena dalam buaian mimpiSemakin kuterbawa oleh pesona dirimu

Kutipan di atas menunjukkan disaat si aku asyik dalam khayalan

mimpinya semakin si aku terbawa dalam bayangan si kamu. Si aku semakin tidak

kuat menahan asa untuk bertemu dengan kekasih dalam bayangannya.

Majas yang lain dalam teks lagu “ Bayang-bayang” adalah majas metafora

dapat dilihat seperti kutipan di bawah ini.

Bait iii baris (3) dan (4)Nada-nada asmaraKan tercipta sekian kau ada

Pada kutipan di atas si aku benar-benar merasakan jatuh cinta kepada si

kamu. Rasa cinta yang ada slalu menghiasi disaat si aku ada bersama denmgan si

kamu. Perasaan sayang akan selalu diberikan kepada si kamu .

29

4) Bunyi

Pada teks lagu “Bayang-bayang” menggandung bunyi efoni karena pada

semua bait lagu tersebut menggambarkan perasaan cinta. Lebih jelasnya akan

dijelaskan pada kutipan berikut ini.

Bait iSaat kuterlena dalam buaian mimpiKucoba tuk menghalauRasa cinta yang pernah adaSemakin kuterbawa oleh pesona dirimu

Pada kutipan di atas termasuk bunyi efoni karena menggambarkan

perasaan cinta si aku kepada si kamu. Si aku selalu berharap untuk mendapatkan

cinta dari si kamu.

Bait iiSaat kuterjaga dalam khayalan semuKucoba tuk meraihAngan yang mengusik mimpiTapi ku tak berdaya

Kutipan di atas menggandung bunyi efoni karena menggambarkan

perasaan sayang si aku kepada si kamu. Si aku semakin yakin untuk mendapatkan

si kamu meskipun itu hanya bayangan saja. Bayangan si kamu terus mengusik si

aku dan semakin membuat si aku tidak berdaya.

30

Bait iiiBayang-bayangmu kasihSlalu hadir dalam gelisahkuNada-nada asmaraKan tercipta sekian kau ada

Pada bait iii menggambarkan perasaan kasih sayang si aku kepada si

kamu. Bayang-bayang si kamu yang selalu ada dalam pikiran si aku semakin

meyakinkan cinta si aku kepada si kamu.

Rima yang terdapat dalam teks lagu “Bayang-bayang” adalah rima

asonasi, lebih jelasnya akan dijelaskan dalam kutipan berikut ini.

Bait iSaat kuterlena dalam buaian mimpiKucoba tukmenghalauRasa cinta yang pernah adaSemakin kuterbawa oleh pesona dirimu

Pada kutipan di atas rima yang asonansi terdapat pada kata /saat ku terlena

dalam buaian mimpi, ku coba tuk menghalau, semakin kuterbawa oleh pesona

dirimu/. Pada kata-kata tersebut ada pengulangan bunyi vokal yaitu pada kata ku.

Bait iiSaat kuterjaga dalam khayalan semuKucoba tuk meraihAngan yang mengusik mimpiTapi ku tak berdaya

Pada kutipan di atas rima yang asonansi terdapat dalam kata /saat

kuterjaga dalam khayalan semu, kucoba tuk meraih, tapi ku tak berdaya/.Pada

kata-kata tersebut ada pengulangan bunyi vocal yaitu pada kata /ku/.

Bait iiiBayang-bayangmu kasihSlalu hadir dalam gelisahkuNada-nada asmaraKan tercipta sekian kau ada

31

Pada kutipan di atas rima yang asonansi terdapat pada kata /nada-nada

asmara/. Pada kata tersebut berfungsi untuk memperlancar ucapan.

b. Unsur Batin Puisi

1) Tema

Sebagaimana telah dikemukakan pada analisis diksi kata-kata yang

digunakan dalam teks lagu ini mengarah pada cinta. Bangunan makna cinta juga

terlihat melalui uraian berikut.

Bait ikuterlena dalam buaian mimpiKucoba tukmenghalauRasa cinta yang pernah adaSemakin kuterbawa oleh pesona dirimu

Pada kutipan di atas bahwa si aku selalu berharap dalam khayalannya

untuk menghilangkan bayangan si kamu, tetapi semakin si aku melupakan

bayangan itu semakin ia terbawa oleh rasa yang selama ini di pendam. Si aku

semakin tidak bisa menghapus bayangan si kamu.

Bait iiSaat kuterjaga dalam khayalan semuKucoba tuk meraihAnggan yang mengusik mimpiTapi ku tak berdaya

Dari kutipan di atas disaat si aku terlena dalam mimpi dan khayalannya

dan si aku terus berusaha untuk mendapatkan si kamu meskipun itu hanya

bayangan semata. Bayangan yang selama ini selalu menganggu pikirannya

semakin membuat si kamu tidak kuat untuk menahan dan semakin yakin untuk

mendapatkan si kamu.

32

Bait iiiBayang-bayangmu kasihSlalu hadir dalam gelisahkuNada-nada asmaraKan tercipta sekian kau ada

Pada kutipan di atas si aku sadar bahwa itu semua hanyalah bayangan

semata yang hanya menganggu pikirannya. Rasa cinta yang selama ini dipendam

oleh si aku hanyalah bayangan semata tetapi si aku percaya jika itu akan menjadi

kenyataan.

2) Rasa ( Feeling)

Perasaan atau sikap pengarang pada teks lagu “Bayang-bayang”

menggambarkan tidak percaya terhadap cinta, bukti tersebut akan diuraikan dalam

kutipan berikut ini.

Bait iiiBayang-bayangmu kasihSlalu hadir dalam gelisahkuNada-nada asmaraKan tercipta sekian kau ada

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa perasaan yang ingin diungkapkan

oleh pengarang adalah suatu harapan untuk mendapatkan seseorang yang dicintai

meskipun semua itu hanyalah bayangan saja tetapi pengarang percaya bahwa itu

semua akan menjadi kenyataan.

33

3) Nada dan suasana

Nada pada teks lagu “Bayang-bayang” memiliki sikap ingin menasehati,

hal tersebut tampak dalam kutipan berikut ini.

Bait iiSaat kuterjaga dalam khayalan semuKucoba tuk meraihAnggan yang mengusik mimpiTapi ku tak berdaya

Kutipan di atas menunjukkan bahwa nada yang ingin diungkapkan

pengarang adalah nada menasehati. Pengarang dalam teksnya mempunyai sikap

ingin menasehati para pendengar jika kita mencintai seseorang maka katakanlah

saja jangan hanya dipendam karena itu hanya semakin menyiksa perasaan kita.

4) Amanat

Amanat yang ingin disampaikan oleh Ahmad Dhani dalam lirik lagu “

Bayang-bayang” adalah :

a. Jangan 100% percaya pada cinta karena jika kehilangan kita akan merasa

tersakiti.

b. Jangan menyerah pada cinta karena cinta bukanlah segalanya.

2. Nilai Estetika

Keindahan bahasa yang menandai nilai estetika teks lagu “Bayang-

bayang” tampak pada kutipan di bawah ini.

Bait iSaat kuterlena dalam buaian mimpiKucoba tukmenghalauRasa cinta yang pernah ada)Semakin kuterbawa oleh pesona dirimu

Kutipan di atas menunjukkan perasaan si aku yang begitu dalam sampai

bayangan si kamu terbawa dalam mimpi. Disaat si akur mencoba mengingat

34

peristiwa yang pernah terjadi bersama si kamu semakin dekat bayangan itu seolah

akan menjadi kenyataan.

Keindahan yang mengagambarkan ketidakberdayaan juga digambarkan

dalam kutipan berikut ini.

Bait iiSaat kuterjaga dalam khayalan semuKucoba tuk meraihAnggan yang mengusik mimpiTapi ku tak berdaya

Kutipan di atas menggambarkan bahwa begitu lemahnya si aku yang

hanya bisa melihat si kamu dalam khayalan saja.Semakin si aku terbuai dalam

anggan dan mimpinya semakin tak kuasa si aku menahan gejolak rasa yang ada.

Perasaan bahagia juga tampak dalam kutipan di bawah ini.

Bait iiiBayang-bayangmu kasihSlalu hadir dalam gelisahkuNada-nada asmaraKan tercipta sekian kau ada

Kutipan di atas menunjukkan perasaan bahagia yang di alami oleh si aku

meskipun itu semua hanya bayangan dan mimpi saja tetapi semua itu bisa

menggobati rasa rindu yang pernah ada.Rasa sayang yang dimiliki si aku akan

selalu ada selama bayangan itu masih ada.

35

B.Teks lagu“Perempuan Paling Cantik Di Negeriku Indonesia ”

Karya Ahmad Dhani

i Kamu adalah perempuan paling cantik di negeriku Indonesia (1)Kamulah yang nomor Satu (2)Aku tak akan bisa sukai lagi perempuan yang lainnya (3)

ii Merah darahku bulat tekadku(1)Setelah aku tatap wajahmu (2)Berkobar seluruh jiwa dan ragaku (3)Untuk perjuangan cinta yang kuyakini (4)

iii Revolusi cinta matiku (1)Telah bergema ke seluruh negeri (2)Inilah tanggak sejarah hidupku (3)Saat kuyakin kamu adalah takdirku (4)

1. Unsur-unsur Puisi

a. Unsur Fisik Puisi

1) Diksi (Diction)

Keistimewaan pilihan kata pada teks lagu “Perempuan paling cantik Di

Negeriku Indonesia” terlihat pada kata cantik, perempuan, merah, darahku,

berkobar, perjuangan, revolusi, bergema, tanggak dan takdirku. Diksi ini

mengarah pada ungkapan untuk memuji seseorang yang dicintai. Rasa kagum ini

dapat digambarkan dalam lirik-liriknya, seperti pada kutipan berikut ini.

Bait iKamu adalah perempuan paling cantik di negeriku IndonesiaKamulah yang nomor SatuAku tak akan bisa sukai lagi perempuan yang lainnya

Pada kutipan di atas terdapat diksi pada kata-kata /cantik, perempuan/.

Kata-kata tersebut memiliki arti /cantik/ berarti memeliki wajah yang

sempurna./perempuan/ berarti kata lain dari wanita.

36

Diksi bait i secara keseluruhan adalah si aku menganggap bahwa si kamu

adalah satu-satunya wanita tercantik di negeri ini. Si aku sangat mengagumi si

kamu hingga tidak ada lagi wanita yang dicintai lagi kecuali si kamu.

Bait iiMerah darahku bulat tekadkuSetelah aku tatap wajahmuBerkobar seluruh jiwa dan ragakuUntuk perjuangan cinta yang kuyakini

Bait ke ii terdapat diksi pada kata /merah, darahku, berkobar,

perjuangan/.Kata-kata tersebut memiliki arti /merah/ berarti semangat yang

membara. /Darahku/ berarti cairan berwarna merah. /berkobar/ berarti penuh

semangat. /perjuangan/ berarti meneruskan semangat yang ada.

Diksi bait ii secara keseluruhan adalah si aku memiliki semangat yang

tinggi setelah melihat si kamu dan si kamu semakin menunjukkan tekad untuk

mendapatkan si kamu.

Bait iiiMerah darahku bulat tekadkuSetelah aku tatap wajahmuBerkobar seluruh jiwa dan ragakuUntuk perjuangan cinta yang kuyakini

Bait ke iii terdapat diksi pada kata /revolusi, bergema,tanggak, takdirku/.

Kata-kata tersebut memiliki arti /revolusi/berarti semangat perjuangan.

/bergema/berarti suaranya terdengar sampai jarak jauh. /tanggak/ berarti

semangat./takdir/berarti sesuatu yang sudah digariskan.

Diksi pada bait iii secara keseluruhan adalah si aku sudah yakin bahwa si

akmu adalah sosok perempuan yang memang ditakdirkan untuk si aku dan

keyakinan itu semakin kuat saat didorong oleh semangat yang membara.

37

2) Imajinasi

Imajinasi pada teks lagu “Perempuan paling cantik di negeriku

Indonesia” memilki imajinasi sebagai berikut:

Imaji Taktil

Bait ii baris (1), (3)Merah darahku bulat tekadkuBerkobar seluruh jiwa dan ragaku

Kutipan di atas menunjukkan semangat yang dimiliki si aku begitu

tinggi untuk mendapatkan cintanya si kamu.

Bait iii baris (1) dan (4)Putih tulangku semangat cintakuSerentak bergelora darah mudaku

Kutipan di atas menunjukkan meskipun si aku masih muda tetapi

semangat yang dimiliki si aku begitu tinggi karena si aku mempunyai tekad

untuk mendapatkan si kamu.

a)Imaji Penglihatan

Imaji penglihatan yang terdapat dalam teks lagu “Perempuan paling

cantik di negeriku Indonesia” dapat dilihat pada kutipan berikut ini.

Bait i baris (1)Kamu adalah perempuan paling cantik di negeriku Indonesia

Pada kutipan di atas merupakan imaji penglihatan yaitu si aku

seolah-olah melihat sosok wanita paling cantik di negeri ini. Kecantikan itu

tidak ada yang menandingginnya.

Bait ii baris (2)Setelah aku tatap wajahmu

38

kutipan di atas merupakan imaji penglihatan yaitu si aku seolah –

olah melihat wajah si kamu.

3) Majas (figurative Language)

Majas yang digunakan pengarang dalam teks lagu “Perempuan paling

cantik di negeriku Indonesia” adalah majas personifikasi, dapat dilihat dalam

kutipan berikut ini.

Bait iiMerah darahku bulat tekadkuSetelah aku tatap wajahmuBerkobar seluruh jiwa dan ragakuUntuk perjuangan cinta yang kuyakini

Dari kutipan di atas menggambarkan semangat yang dimiliki si aku sangat

besar untuk mendapatkan si kamu karena si aku mempunyai tekad untuk

mendapatkan si kamu.

4) Bunyi

Pada teks lagu “Perempuan Paling Cantik Di Negeriku Indonesia”

menggandung bunyi efoni. Bunyi yang dihasilkan menggambarkan perasaan yang

mampu memberikan kebahagiaan. Seperti pada kutipan berikut ini.

Bait iKamu adalah perempuan paling cantik di negeriku IndonesiaKamulah yang nomor SatuAku tak akan bisa sukai lagi perempuan yang lainnya

Kutipan di atas termasuk bunyi efoni karena menggambarkan perasaan

senang. Rasa senang si aku kepada si kamu karena menggangap hanya si kamu

perempuan yang paling sempurna di negeri ini sehingga hanya si kamu yang

dicintai oleh si aku.

39

Bait iiMerah darahku bulat tekadkuSetelah aku tatap wajahmuBerkobar seluruh jiwa dan ragakuUntuk perjuangan cinta yang kuyakini

Pada bait ii termasuk bunyi efoni karena menggambarkan perasaan sayang

si aku kepada si kamu. Semangat si aku untuk mendapatkan si kamu dirangkai

dengan kata-kata yang bisa meyakinkan si kamu bahwa cintanya benar-benar

serius.

Bait iiiMerah darahku bulat tekadkuSetelah aku tatap wajahmuBerkobar seluruh jiwa dan ragakuUntuk perjuangan cinta yang kuyakini

Pada bait iii termasuk bunyi efoni karena menggambarkan perasaan cinta

si aku kepada si kamu. Kata /merah darahku” memberikan kesan semangat tinggi

yang dimiliki si aku untuk mendapatkan si kamu.

Rima yang terdapat dalam teks lagu “Bayang-bayang” adalah rima

asonasi dan rima aliterasi, lebih jelasnya akan dijelaskan dalam kutipan berikut.

Bait iKamu adalah perempuan paling cantik di negeriku IndonesiaKamulah yang nomor SatuAku tak akan bisa sukai lagi perempuan yang lainny

Pada kutipan di atas rima yang aliterasi terdapat pada kata /kamu adalah

perempuan paling cantik di negeriku Indonesia, kamulah yang nomor satu/

karena pada kata tersebut memilki persamaan bunyi pada suku kata pertama.

Bait iiMerah darahku bulat tekadkuSetelah aku tatap wajahmuBerkobar seluruh jiwa dan ragakuUntuk perjuangan cinta yang kuyakini

40

Pada kutipan di atas terdapat rima yang asonansi pada kata /merah

darahku bulat tekadku, berkobar seluruh jiwa dan ragaku, untuk perjuangan

cinta yang kuyakini/. Karena pada kata tersebut terdapat ulangan bunyi /ku/ pada

setiap kata.

Bait iiiRevolusi cinta matikuTelah bergema ke seluruh negeriInilah tanggak sejarah hidupkuSaat kuyakin kamu adalah takdirku

Pada kutipan di atas terdapat rima yang asonansi pada kata /revolusi cinta

matiku, inilah tanggak sejarah hidupku, saat kuyakini kamu adalah

takdirku/./.Pada kata-kata tersebut ada pengulangan bunyi vocal yaitu pada kata

/ku/.

b. Unsur Batin Puisi

1) Tema

Sebagaimana telah dikemukakan pada analisis diksi kata-kata yang

digunakan dalam teks lagu ini mengarah pada kekaguman terhadap seseorang

yang dicintainya. Rasa kagum ini terlihat dalam uraian berikut ini.

Bait iKamu adalah perempuan paling cantik di negeriku Indonesia (1)Kamulah yang nomor Satu (2)Aku tak akan bisa sukai lagi perempuan yang lainnya (3)

Pada kutipan di atas menunjukkan perasaan si aku yang mengagumi

seseorang yang dicintainya. Si aku menganggap hanya si kamu seseorang yang

paling special di negeri ini. Si aku tidak akan jatuh cinta lagi kecuali dengan si

kamu.

41

Bait iiMerah darahku bulat tekadkuSetelah aku tatap wajahmuBerkobar seluruh jiwa dan ragakuUntuk perjuangan cinta yang kuyakini

Pada kutipan di atas menunjukkan semangat si aku untuk mendapatkan si

kamu. Setelah si aku melihat si kamu semakin besar tekadnya untuk memiliki si

kamu.

Bait iiiRevolusi cinta matiku

Telah bergema ke seluruh negeriInilah tanggak sejarah hidupkuSaat kuyakin kamu adalah takdirku

Pada kutipan di atas menunjukkan semangat si aku yang terdengar sampai

kemana-mana karena si aku yakin dengan semanggat yang tinggi dan yakin

bahwa si kamu adalah tercipta untuk si aku.

2) Rasa ( Feeling)

Perasaan atau sikap pengarang pada teks lagu “Perempuan Paling Cantik

Di Negeriku Indonesia” menggambarkan sesuatu kekaguman terhadap seseorang

yang dicintainya, bukti tersebut akan diuraikan dalam kutipan berikut ini.

Bait iiMerah darahku bulat tekadkuSetelah aku tatap wajahmuBerkobar seluruh jiwa dan ragakuUntuk perjuangan cinta yang kuyakini

42

3) Nada dan suasana

Nada teks lagu “Perempuan paling cantik di negeriku Indonesia “

penyair bersifat lugas ingin menceritakan kepada pembaca bahwa tidak mudah

untuk mendapatkan seseorang yang kita cintai. Sehingga dalam puisi ini

digambarkan dengan semangat perjuangan. Seperti dalam kutipan berikut ini.

Bait iiMerah darahku bulat tekadkuSetelah aku tatap wajahmuBerkobar seluruh jiwa dan ragakuUntuk perjuangan cinta yang kuyakini

Kata /merah darahku/ ini menggambarkan semangat yang berkobar.

Sehingga bisa untuk memberikan semangat bagi pendengarnya.

4) Amanat

Amanat yang tersirat dibalik kata-kata yang dipakai Ahmad Dhani dalam

lagu “Perenpuan Paling Cantik Di Negeriku Indonesia” adalah :

a. Berjuanglah untuk mendapatkan seseorang yang dicintai.

b. Setiap perjuangan pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

2. Nilai Estetika

Estetika sudah terlihat dari judul lagu tersebut “Perempuan paling cantik

di negeriku Indonesia” yang menggambarkan sebuah pujian antara si aku dengan

kekasihnya.Keindahan bahasa yang menandai nilai estetika teks lagu tampak pada

kutipan berikut ini.

Perasaan bangga dan senang digambarkan dalam kutipan di bawah ini.

Bait iKamu adalah perempuan paling cantik di negeriku IndonesiaKamulah yang nomor SatuAku tak akan bisa sukai lagi perempuan yang lainnya

43

Kutipan di atas menggambarkan si aku yang begitu menyanjungi si kamu.

Si aku merasa bahwa si kamu adalah wanita yang paling sempurna di negeri ini.

Si aku sudah tidak bisa jatuh cinta lagi kepada orang lain kecuali dengan si kamu.

Hadirnya si kamu sudah melengkapi kehidupan si aku.

Rasa semangat untuk menjaga hubungan yang ada juga dituliskan dalam

kutipan berikut ini.

Bait iiMerah darahku bulat tekadkuSetelah aku tatap wajahmuBerkobar seluruh jiwa dan ragakuUntuk perjuangan cinta yang kuyakini

Kata /merah darahku, berkobar/ menggambarkan semangat yang di miliki

si aku untuk memperjuangkan hubungan yang selama ini telah menjadi semangat

berkobar didirinya. Si aku yakin dan percaya dengan semangat dan tekad yang

tinggi rasa sayang yang diperjuangkan selama ini akan bisa terjaga.Perasaan yakin

dan percaya dapat dilihat dalam kutipan berikut ini.

Bait iiiRevolusi cinta matiku

Telah bergema ke seluruh negeriInilah tanggak sejarah hidupkuSaat kuyakin kamu adalah takdirku

Kutipan di atas menggambarkan perasaan yakin dan percaya yang dimiliki

si aku karena dengan semangat dan keyakinan yang tinggi bahwa si kamu adalah

diciptakan untuk dirinya.

44

C.Teks lagu “Sumpah I Love You” Karya Ahmad Dhani

i Sumpah I love You…I Need You…I Miss You… (1)Aku tak bisa musnahkan…kamu dari otakku (2)

ii Mata…Ku sudah buta (1)Tak dapat melihat wajah yang rupawan lagi (2)Selain wajahmu…(3)

iii Hati…ku sudah mati (1)Tak dapat merasa kerinduan yang dalam (2)Selain rinduku kepadamu… (3)

1. Unsur-unsur Puisi

a. Unsur Fisik Puisi

1). Diksi (Diction)

Diksi pada teks lagu Sumpah I Love You dilihat dari judulnya bahwa

dalam teks lagu karya Ahmad Dhani menggambarkan perjalanan cinta yang

membuat si aku mengerti akan makna cinta itu sendiri. Keistimewaan pilihan

kata pada lagu ini terlihat pada kata I love you, I need you, I miss you, mataku

sudah buta, hatiku sudah mati. Diksi ini tampaknya mengacu pada satu makna

cinta. Lebih jelas lagi hal ini akan dikemukakan pada uraian berikut.

Bait iSumpah I love you…I need you … I miss youAku tak bisas musnahkan kamu dari otakku

Pada kutipan di atas terdapat diksi pada kata-kata /i love you, i need

you, i miss you, musnahkan, otakku/. Kata-kata tersebut memang sengaja dipilih

untuk menghadirkan pilihan kata agar apa yang diinginkan lewat puisi dapat

tercapai karena kata tersebut dapat memberi unsur keindahan atau estetika agar

pendengar dapat tergugah dan ikut merasakan. Bahwa jika kita mencintai

45

seseorang maka ungkapkanlah rasa itu lewat kata-kata yang bisa menarik

simpati seseorang yang di cintainya.

Diksi pada bait i secara keseluruhan mengandung ungkapan perasaan

hati si aku kepada si kamu yang dicintainya. Bahwa si aku tidak bisa

menghilangkan bayangan wajah si kamu dan seolah tidak ada seseorang yang

dikagumi selain si kamu serta rasa rindu yang dalam kepada si kamu.

Bait iiMata ku sudah butaTak dapat melihat wajah yang rupawan lagiSelain wajahmu

Bait ke ii terdapat kata-kata /mata ku sudah buta/. Diksi pada bait ii

menunjukkan bahwa si aku sudah tidak akan membuka mata karena hanya ada

wajah si kamu yang tak lepas dari bayang wajah si aku.

Bait iiiHatiku sudah matiTak dapat merasa kerinduan yang dalamSelain rinduku kepadamu

Bait ke iii terdapat kata-kata /hatiku sudah mati/. Diksi pada bait iii

menunjukkan bahwa dalam kata-kata tersebut si aku sudah menutup hatinya

untuk seseorang kecuali hanya pada si kamu. Si aku hanya merasakan rindu

yang dalam hanya kepada si kamu.

2) Imajinasi

Penggunaan imajinasi dalam sebuah puisi dapat memberikan kesan

lebih hidup dan dapat menarik perhatian pembaca. Dalam teks lagu “Sumpah i

love you” karya Ahmad Dhani menggunakan imaji sebagai berikut.

46

Imaji penglihatan

Imaji penglihatan yang terdapat pada teks lagu “Sumpah I love

You”seperti kutipan di bawah ini.

bait ii baris (1) dan (2)mata ku sudah butatak dapat melihat wajah yang rupawan lagi

Kutipan di atas menggambarkan imaji penglihatan karena mata si aku

sudah tidak dapat melihat wajah yang rupawan lagi kecuali si kamu.

3) Majas (Figurative Languange)

Majas yang digunakan pengarang dalam teks lagu “Sumpah I love you”

adalah majas ironi dan majas allegori.

Majas ironi dalam teks lagu “Sumpah I love you” dapat dilihat seperti

kutipan di bawah ini.

bait i baris (2)Aku tak bisa musnahkan kamu dari otakku

Kutipan di atas menunjukkan bahwa si aku tidak pernah bisa

menghilangkan bayangan wajah si kamu yang selalu melintas dipikirannya.

Bayang wajah si kamu selalu melintas dan tidak pernah hilang dari pikirannya.

Majas personifikasi pada bait i di atas, memperjelas gambaran yang

diungkapkan si aku bahwa hanya ada si kamu yang ada dalam pikirannya dan si

aku tidak bisa menghilangkan wajah si kamu dari pikirannya.

Majas yang lain dalam teks lagu “Sumpah I love you” adalah majas

alleegori dapat dilihat seperti kutipan di bawah ini.

Bait iii baris (1)Hatiku sudah mati.

47

Dari kutipan tersebut menunjukkan bahwa si aku sudah menutup hatinya

kecuali hanya kepada si kamu yang selalu menganggu dalam setiap pikirannya.Si

aku yakin tidak akan mencintai seseorang lagi kecuali hanya kepada si kamu.

4) Bunyi

Pada teks lagu yang berjudul “Sumpah I Love You” mengandung dua

unsur bunyi yaitu efononi dan kakofoni. Lebih jelasnya akan diuraikan dalam

kutipan berikut.

Bait iSumpah I love you…I need you … I miss youAku tak bisas musnahkan kamu dari otakku

Paa kutipan di atas terdapat bunyi efoni pada kata / Sumpah I love you…I

need you … I miss you/ karena pada kata tersebut menggambarkan perasaan cinta

dari si aku kepada si kamu.

Bunyi kakofoni terdapat pada kata/ Aku tak bisas musnahkan kamu dari

otakku/ karena terdapat kombinasi bunyi yang kasar dan menimbulkan perasaan

tidak menyenangkan.

Bait iiMata ku sudah butaTak dapat melihat wajah yang rupawan lagiSelain wajahmu

Pada kutipan di atas terdapat bunyi efoni karena kata-kata tersebut

menggambarkan perasaan kasih sayang si aku kepada si kamu.

Bait iiiHatiku sudah matiTak dapat merasa kerinduan yang dalamSelain rinduku kepadamu

48

Kutipan di atas terdapat bunyi efoni karena kata-kata tersebut dapat

menggambarkan perasaan cinta si aku kepada si kamu yang begitu dalam

sehingga hanya kepada si kamu rasa rindu itu terpendam.

Rima yang terdapat pada lagu tersebut mengandung rima tengah karena

pada bait tersebut pengulangan kata ada di tengah. Sepereti pada kutipan berikut

ini.

Bait iiMata…Ku sudah butaTak dapat melihat wajah yang rupawan lagi

Selain wajahmu…

Pada kutipan di atas terdapat rima yang asonansi pada kata /tak dapat

melihat wajah yang rupawan lagi, selain wajahmu/. Karena pada kata tersebut

terdapat pengulangan bunyi /wajah/ pada setiap kata.

Bait iiiHati…ku sudah matiTak dapat merasa kerinduan yang dalamSelain rinduku kepadamu…

Pada kutipan di atas terdapat rima yang aonansi yaitu pada kata/tak dapat

merasa kerinduan yang dalam, selain rinduku kepadamu/ karena pada kata ini

terdapat pengulangan bunyi vokal pada kata /kerinduan dan rinduku/.

b. Unsur Batin Puisi

1) Tema

Sebagaimana telah dikemukakan pada analisis diksi kata-kata yang

digunakan dalam teks lagu ini mengarah pada cinta. Makna cinta tersebut terlihat

melalui uraian berikut.

49

Bait iSumpah I love You…I Need You…I Miss YouAku tak bisa musnahkan…kamu dari otakku

Kutipan di atas menceritakan tentang kisah cinta si aku kepada si kamu

seseorang yang dicintai. Si aku tidak bisa menghilangkan bayangan wajah si

kamu.

Bait iiMata ku sudah butaTak dapat melihat wajah yang rupawan lagiSelain wajahmu

Kutipan di atas menggambarkan bahwa si aku sudah tidak bisa mencintai

seseorang kecuali si kamu.

Bait iiiHatiku sudah matiTak dapat merasa kerinduan yang dalamSelain rindukun kepadamu.

Kutipan di atas menggambarkan perasaan yang dalam sehingga rasa

rindunya hanya kepada si kamu.

2) Rasa ( Feeling)

Untuk menciptakan sebuah puisi penyair melakukan berbagai kemampuan

agar puisi tersebut dapat dinikmati oleh semua pendegar. Penyair mencurahkan

semua isi hatinya ke dalam bentuk tulisan. Bahasa yang digunakan

menggunakan bahasa yang sesuai dengan selera dan rasa penyair.

Dengan berbagai kemampuan yang dicurahkan maka susasana penyair

ikut menentukan dalam penciptaan puisinya. Lirik lagu “Sumpah I Love

You”menggunakan perasaan simpati. Seperti terlihat dalam kutipan berikut ini.

50

Bait iiMata…Ku sudah butaTak dapat melihat wajah yang rupawan lagiSelain wajahmu…

3) Nada dan suasana

Secara tidak langsung penyair ingin menyampaikan sesuatu lewat puisi

tersebut. Ahmad Dhani ingin mengingatkan kepada pembaca bahwa jika rasa

sayang itu mengalahkan segalanya karena bayangan itu akan terus mengikuti kita.

Sehingga pembaca bisa untuk mencintai seseorang yang dicintai dengan sepenuh

hati.

Bait i

Sumpah I love You…I Need You…I Miss You…Aku tak bisa musnahkan…kamu dari otakku

Kata /sumpah/ di atas ditunjukan kepada pembaca bahwa rasa sayang itu

benar-benar tulus dan sepenuh hati. Dengan nada merayu dalam lirik lagu

“Sumpah I Love You ” menjadikan suasana iba bagi pembaca.

4) Amanat

Amanat yang tersirat dibalik kata-kata yang dipakai Ahmad Dhani

“Sumpah I Love You” adalah :

a. Katakanlah dengan sejujurnya jika mencintai seseorang.

b. Sayangilah pasanganmu dengan sepenuh hati.

2. Nilai Estetika

Keindahan bahasa yang menandai nilai estetika teks lagu “ Sumpah I Love

You” tampak pada kutipan berikut ini.

Bab iSumpah I love You…I Need You…I Miss You…Aku tak bisa musnahkan…kamu dari otakku

51

Pada kutipan di atas menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan

menggunakan bahasa asing ini bertujuan untuk memberikan kesan yang indah

bagi pasangannya.

Pada bait ii digunakan bahasa yang sulit dipahami juga oleh khalayak

umum karena menggunakan bahasa kiasan yang membutuhkan pikiran untuk

memahami kata-kata tersebut

Bait iiiMata…ku sudah butaTak dapat melihat wajah yang rupawan lagiSelain wajahmu

Pada kutipan di atas digunakan kata-kata yang memang sengaja dilakukan

oleh pengarang untuk menggugah hati dan perasaan pembaca. Kata “mata ku

sudah buta “ merupakan ungkapan hati penyair yang sebenarnya bahwa cinta

dan kasih sayang yang dimiliki hanya untuk kekasihnya dan sudah tertutup

untuk orang lain.

Pada bait iii digunakan kata-kata yang tidak berbeda dari bait sebelumnya.

Bait iiiHati…ku sudah matiTak dapat merasa kerinduan yang dalamSelain rinduku kepadamu…

Kutipan di atas mengambarkan perasaan yang hanya untuk pasangannya.

Pengarang sudah tidak bisa lagi mencintai orang lain kecuali kekasihnya karena

rasa rindu yang dimiliki hanya untuk seseorang yang dicintai bukan untuk orang

lain.

52

D. Teks lagu “ Dewi Cinta ” Karya Ahmad Dhani

i Detik…detik berganti dengan detik, menit pun silih berganti (1)Hari-hari pun terus berganti, bulan-bulan juga terus berganti (2)Jaman-jaman pun terus berubah, hidup ini juga pasti mati (3)

ii Semua ini pasti akan musnah (1)Tetapi tidak cintaku padamu (2)Karena aku sang dewi cinta (3)

iii Slama bumi ini masih berputar (1)Tak kan pernah pudar cintamu bersinar (2)Detik demi detik menitpun berdetak haripun berganti (3)

1. Unsur-unsur Puisi

a. Unsur Fisik Puisi

1) Diksi (Diction)

Keistimewaan pilihan kata pada teks lagu “ Dewi cinta ” terlihat pada kata

detik, menit, bulan ,jaman, mati, musnah, sang dewi cinta, berputar, pudar,

bersinar, berdetak. Diksi ini tampaknya mengacu pada satu makana cinta. Lebih

jelas lagi hal ini akan dikemukakan pada uraian berikut.

Bait iDetik…detik berganti dengan detik, menit pun silih bergantiHari-hari pun terus berganti, bulan-bulan juga terus bergantiiJaman-jaman pun terus berubah, hidup ini juga pasti mati

Pada kutipan di atas terdapat kata-kata /detik, menit, bulan, jaman, mati/.

Dalam kata-kata itu mempunyai arti penuh yang dapat memberikan rasa yang

sangat dalam yang dapat menyentuh hati pendengar yaitu ungkapan perasaan si

aku yang begitu dalam meskipun waktu akan terus berubah tetapi tidak dengan

rasa sayang yang dimiliki si aki kepada si kamu.

53

Bait iiSemua ini pasti akan musnahTetapi tidak cintaku padamuKarena aku sang dewi cinta

Pada bait ii terdapat kata /musnah, sang dewi cinta/. Kata /musnah/ berarti

semua kehidupan ini pasti akan berahir. /sang dewi cinta/ berarti mengambarkan

orang yang mudah jatuh cinta.

Bait iiiSlama bumi ini masih berputarTak kan pernah pudar cintamu bersinarDetik demi detik menitpun berdetak haripun berganti

Bait ke iii terdapat kata-kata /berputar, pudar, bersinar, berdetak/. Kata-

kata tersebut memiliki arti /berputar/berarti mengelilingi.//pudar/ berarti rasa

yang tidak akan berubah./bersinar/ berarti memberikan penerangan./berdetak/

berarti waktu yang terus berputar.

2) Imajinasi

Pengimajian pada teks lagu “Dewi Cinta” karya Ahmad Dhani memiliki

pengimajian sebagai berikut:

a) Imaji gerak

Baris iii bait (1)slama bumi ini masih berputar

Kutipan di atas menunjukkan imaji gerak karena mengambarkan bumiyang bergerak.

b) Imaji penglihatan

Baris iii bait (2)Takkan pernah pudar cintamu bersinar

Kutipan di atas menunjukkan si aku seolah –olah melihat cahaya yang

bersinar yang menerangi rasa cintanya si aku kepada si kamu.

54

3) Majas (Figurative Languange)

Majas yang digunakan Ahmad Dhani dalam lirik lagu “Dewi Cinta”

adalah majas personofikasi.

Majas personifikasi dapat diungkapkan dalam bait iii baris (1), (2) dan (3)

Slama bumi ini masih berputarTak kan pernah pudar cintamu bersinarDetik demi detik menitpun berdetak haripun berganti

Kutipan di atas menunjukkan bahwa rasa sayang yang dimiliki si aku tidak

akan pernah pudar meskipun semua akan berubah. Waktu yang terus berputar dan

hari yang akan terus berganti tidak akan akan mengurangi rasa sayang si aku

kepada si kamu.

4) Bunyi

Pada teks lagu yang berjudul “Dewi Cinta” mengandung bunyi efoni dan

kakofoni. Seperti dalam kutipan berikut ini.

Bait iDetik…detik berganti dengan detik, menit pun silih bergantiHari-hari pun terus berganti, bulan-bulan juga terus bergantiiJaman-jaman pun terus berubah, hidup ini juga pasti mati

Pada kutipan di atas mengandung bunyi kakofoni karena kata-kata tersebut

bisa menimbulkan perasaan takut bagi pembacanya.

Bait iiSemua ini pasti akan musnahTetapi tidak cintaku padamuKarena aku sang dewi cinta

Pada kutipan di atas terdapat bunyi efoni karena kata-kata tersebut dapat

menimbulkan perasaan senang. Si aku ingin menyampaikan kepada si kamu

meskipun semua akan mati tetapi tidak dengan rasa sayang yang dimiliki si aku

kepada si kamu.

55

Bait iiiSlama bumi ini masih berputarTak kan pernah pudar cintamu bersinarDetik demi detik menitpun berdetak haripun berganti

Pada kutipan di atas terdapat bunyi efoni karena menggambarkan perasaan

kasih sayang si aku kepada si kamu. Rasa sayangnya tidak akan berubah

meskipun semuanya akan berubah.

Rima yang terdapat pada teks lagu “Dewi Cinta” adalah rima aonasi dan

rima aliterasi. Lebih jelasnya akan diuraikan dalam kutipan berikut ini.

Bait 1Detik…detik berganti dengan detik, menit pun silih bergantiHari-hari pun terus berganti, bulan-bulan juga terus bergantiJaman-jaman pun terus berubah, hidup ini juga pasti mati

Pada kutipan di atas terdapat rima yang asonansi pada kata /detik…detik

berganti dengan detik, menitpun silih berganti, hari-haripun terus berganti,

bulan-bulan juga terus berganti, jaman-jaman terus berubah, hidup ini juga pasti

mati. Karena pada kata tersebut terdapat pengulangan bunyi /berganti/ pada setiap

kata.

Pada kutipan di atas setiap barisnya juga merupakan rima yang alitersai

karena berfungsi untuk memperdalam rasa bahwa jaman ini bisa menjadi saksi

akan keseriusan si aku terhadap si kamu.

Bait 11Semua ini pasti akan musnahTetapi tidak cintaku padamuKarena aku sang dewi cinta

Pada kutipan di atas terdapat rima yang asonansi yaitu pada kata/karena

aku sang dewi cinta/. Pada kata tersebut berfungsi untuk memperdalam rasa.

56

Bait 111Slama bumi ini masih berputarTak kan pernah pudar cintamu bersinarDetik demi detik menitpun berdetak haripun berganti

Rima yang asonansi terdapat dalam lirik /slama bumi ini masih berputar,

tak kan pernah pudar cintamu bersinar/, karena pada kata ini terdapat

pengulangan bunyi vokal pada kata /berputar dan bersinar/.

b. Unsur Batin Puisi

1) Tema

Sebagaimana telah dikemukakan pada analisis diksi kata-kata yang

digunakan dalam teks lagu ini mengarah pada cinta. Makna cinta terlihat

dalam kutipan berikut ini.

Bait iDetik…detik berganti dengan detik, menit pun silih bergantiHari-hari pun terus berganti, bulan-bulan juga terus bergantiJaman-jaman pun terus berubah, hidup ini juga pasti mati

Pada kutipan di atas si aku mengungkapkan perasaan yang tulus kepada si

kamu yang dicintainya dan si aku berharap si kamu yang dicintai tidak akan

meninggalkanya.Selama bumi masih berputar rasa sayang yang dimiliki si kamu

akan abadi selamanya.

Bait iiSemua ini pasti akan musnahTetapi tidak cintaku padamuKarena aku sang dewi cinta

Pada kutipan di atas si aku selalu memastikan kepada si kamu bahwa

semua yang ada di dunia ini pasti akan mati tetapi tidak dengan cinta yang

dimiliki si aku kepada si kamu. Karena si aku percaya dapat meluluhkan hati si

kamu.

57

Bait iiiSlama bumi ini masih berputarTak kan pernah pudar cintamu bersinarDetik demi detik menitpun berdetak haripun berganti

Kutipan di atas si aku menyatakan bahwa selama dunia masih berputar si

aku akan selalu mencintai si kamu meskipun jaman akan berganti.

2) Rasa ( Feeling).

Dengan melakukan perenungan dan penghayatan maka suasana penyair

ikut menentukan dalam penciptaan dalam puisinya. Perasaan atau sikap

pengarang pada teks lagu “Dewi Cinta” menggambarkan rasa simpati terhadap

seseorang yang dicintainya, bukti tersebut akan diuraikan dalam kutipan berikut

ini.

Bait iiiSlama bumi ini masih berputarTak kan pernah pudar cintamu bersinarDetik demi detik menitpun berdetak haripun berganti

3) Nada dan suasana

Dalam menulis puisi penyair banyak menggunakan kata-kata yang

berkaitan dengan keadaan alam sekitar seperti kata /detik, menit, hari, bulan,

malam, pagi, siang, malam, tahun, abad , ini bertujuan agar pembaca bisa

berangan-angan yang luas tentang kehidupan yang akan dijalani, Nada pada teks

lagu “Dewi Cinta” memiliki sikap iba, hal tersebut tampak dalam kutipan

berikut ini.

Bait iiSemua ini pasti akan musnahTetapi tidak cintaku padamuKarena aku sang dewi cinta

58

4) Amanat

Amanat yang ingin disampaikan Ahmad Dhani dalam lagu “Dewi Cinta”

adalah,

a. meskipun kehidupan ini akan musnah dan semuanya akan berganti tetapi

janganlah rasa sayang yang dimiliki akan pudar karena rasa sayang itu

akan abadi selamanya.

b. Cintailah pasanganmu dengan sepenuh hati karena rasa cinta yang dimiliki

tidak akan habis dimakan oleh waktu dan usia.

2. Nilai Estetika

Keindahan bahasa yang menandai nilai estetika pada teks lagu “ Maha

Dewi ”tampak pada kutipan berikut ini.

Pada bait i digunakan diksi /detik, menit, bulan, jaman/ untuk melukiskan

kehidupan yang terus berjalan semuanya akan berubah dan kehidupan pasti akan

berahir, seperti kutipan berikut ini

Bait iDetik…detik berganti dengan detik, menit pun silih bergantiHari-hari pun terus berganti, bulan-bulan juga terus bergantiJaman-jaman pun terus berubah, hidup ini juga pasti mati

bait ii mengambarkan kehidupan yang pasti akan musnah tetapi tidak rasa

cinta yang dimiliki seseorang. Walaupun dunia kian tambah tua tapi semua itu

tidak akan pernah berubah, seperti kutipan berikut ini.

Bait iiiSemua ini pasti akan musnahTetapi tidak cintaku padamuKarena aku sang dewi cinta

59

Pada kutipan bait ke iii digambarkan bahwa cintanya akan abadi

selamanya meskipun kehidupan akan terus berputar dan jaman akan berganti,

seperti kutipn berikut ini.

Bait iiiSlama bumi ini masih berputarTak kan pernah pudar cintamu bersinarDetik demi detik menitpun berdetak haripun berganti

E.Teks lagu “Ayang-Ayangku” Karya Ahmad Dhani

i Ayang-ayangku…oh…ayang-ayangku (1)Kaulah anganku…Khaulah khayalku (2)

ii Sudah saatnya untuk aku nyatakan (1)Apa yang kini ada dihatiku (2)Benih-benih cinta yang kini jadi cinta(3)Tak mungki lagi disembunyikan saja (4)

iii Terserah nanti apa jawabmu (1)Yang penting aku sudah katakan (2)Tapi terlalu bila kamu tak menerima (3)Bila diingat lama penantianku (4)

1. Unsur-unsur Puisi

a. Unsur Fisik Puisi

1) Diksi (Diction)

Keistimewaan pilihan kata pada teks lagu “ayang-ayangku” terlihat pada

kata anganku, khayalku, benih-benih cinta, penantian. Diksi ini tampaknya

mengacu pada suatu harapan. Lebih jelas lagi hal ini akan dikemukakan pada

uraian berikut.

Bait iAyang-ayangku…oh…ayang-ayangkuKaulah anganku…Khaulah khayalku

60

Pada kutipan di atas terdapat diksi pada kata-kata /anganku, khayalku/.

Kata-kata tersbut memiliki arti /anganku/ berarti suatu harapan. /khayalku/ berarti

angan-angan. Pada kata-kata tersebut sengaja dipilih karena kata-kata tersebut

penuh dengan kata imajinasi yang sengaja dibuat agar pembaca dapat berimajinasi

dalam sebuah puisi.

Diksi pada bait ii secara keseluruhan adalah si aku berharap bahwa apa

yang diinginkan dapat tercapai karna dalam pikiran dan khayalannya hanya ada si

kamu yang dapat memberikan harapan sepenuhnya karena Perasaan yang selama

ini dipendam tidak mungkin selamanya akan disembunyikan.

Bait iiSudah saatnya untuk aku nyatakanApa yang kini ada dihatikuBenih-benih cinta yang kini jadi cintaTak mungki lagi disembunyikan saja

Bait ke ii terdapat diksi pada kata /benih-benih cinta, cinta/kata- kata

tersebut memiliki arti /benih-benih cinta/ berarti rasa sayang yang baru

tumbuh./cinta/ berarti perasaan yang ada dihati.

Diksi pada bait ii secara keseluruhan adalah si aku ingin mengungkapkan

perasaan yang ada dihatinya karena rasa sayang itu sudah mulai tumbuh dan

sudah tidakm bisa dibendung lagi.

Bait iiiTerserah nanti apa jawabmuYang penting aku sudah katakanTapi terlalu bila kamu tak menerimaBila diingat lama penantianku

Pada kutipan di atas terdapat diksi pada kata-kata /penantian/. Kata

tersebut memiliki arti suatu harapan si aku kepada si kamu.

61

Diksi pada bait iii secara keseluruhan adalah si aku akan selalu menunggu

jawaban dari si kamu meskipun apa yang akan dikatakan oleh si kamu, si aku

akan siap menerimanya.

2) Imajinasi

Imajinasi pada teks lagu “Ayang-ayangku”memiliki pengimajian sebagai

berikut:

Imaji gerak

Imaji gerak yang terdapat dalam teks lagu “Ayang-ayangku” dapat dilihat

seperti pada kutipan berikut.

Bait ii baris (4)Tak mungkin lagi disembunyikan saja.

Kutipan di atas merupakan imaji gerak yaitu si aku seakan sudah tidak

dapat menyembuyikan perasaannya kepada si kamu. Siaku ingin segera

menyatakan agar si kamu mengetahui perasaan sia ku selama ini.

3) Majas (figurative Language)

Majas yang digunakan pengarang dalam teks lagu “Ayang-ayangku”

adalah majas personifikasi seperti kutipan di bawah ini.

Bait ii baris (3)Benih-benih cinta yang kini jadi cinta

Kutipan di atas menunjukkan bahwa apa yang diharapkan selama ini oleh

si aku dapat tercapai karena si aku menaruh harapan yang sangat besar kepada

si kamu.

62

4) Bunyi

Bunyi yang terdapat pada teks lagu “Ayang-ayanaku” adalah bunyi

aliterasi karena pada semua baitnya menggambarkan perasaan cinta. Seperti

pada kutipan berikut ini.

Bait iAyang-ayangku…oh…ayang-ayangkuKaulah anganku…Khaulah khayalku

Kutipan di atas terdapat bunyi efoni karena menggambarkan perasaan

senang si aku kepada si kamu. Perasaan senang itu diungkapkan dengan kata

“ayang” untuk memanggil kekasihnya.

Bait iiSudah saatnya untuk aku nyatakanApa yang kini ada dihatikuBenih-benih cinta yang kini jadi cintaTak mungki lagi disembunyikan saja

Pada bait ii terdapat bunyi efoni karena menggambarkan perasaan senang

si aku untuk menyatakan cintanya kepada si kamu.

Bait iiiTerserah nanti apa jawabmuYang penting aku sudah katakanTapi terlalu bila kamu tak menerimaBila diingat lama penantiankuKutipan di atas menggandung bunyi efoni karena menggambarkan

perasaan senang si aku yang mengharapkan jawaban dari si kamu. Si aku sudah

merasa lega karena sudah mengungkapkan perasaan hatinya.

Rima yang terdapat pada eks lagu “ayang-ayangku” adalah rima asonasi.

Seperti pada kutipan berikut ini.

Bait IAyang-ayangku…oh…ayang-ayangkuKaulah anganku…Khaulah khayalku

63

Rima yang asonasi terdapat pada lirik /ayang-ayangku….oh ayang-

ayangku, kaulah anganku…kaulah khayalku/. Karena pada kata ini terdapat

pengulangan bunyi vokal pada kata /ayangkudan kaulah/.

Bait 11Sudah saatnya untuk aku nyatakanApa yang kini ada dihatikuBenih-benih cinta yang kini jadi cintaTak mungki lagi disembunyikan saja

Rima yang asonasi terdapat pada kata /benih-benih cinta yang kini jadi

cinta/ . Karena pada kata ini terdapat pengulangan vocal pada kata /cinta/ dan

untuk memperdalam rasa pada saat pembacaan puisi tersebut.

Bait 111Terserah nanti apa jawabmuYang penting aku sudah katakanTapi terlalu bila kamu tak menerimaBila diingat lama penantianku

Pada kutipan di atas terdapat rima yang asonansi yaitu pada kata

/terserah nanti apa jawabmu/. Pada kata tersebut berfungsi untuk memperdalam

rasa.

b. Unsur Batin Puisi

1) Tema

Sebagaimana telah dikemukakan pada analisis diksi kata-kata yang

digunakan dalam teks lagu ini mengarah pada suatu harapan. Suatu harapan

tersebut akan dikemukakan pada uraian berikut.

Bait iAyang-ayangku…oh…ayang-ayangkuKaulah anganku…Khaulah khayalku

64

Pada kutipan tersebut si aku mempunyai panggilan sendiri untuk

kekasihnya. Panggilan tersebut dimaksudkan agar si kamu bisa tertarik kepada si

aku. Si aku selalu yakin bahwa si kamu adalah seseorang yang selalu ada

dipikirannya.

Bait iiSudah saatnya untuk aku nyatakanApa yang kini ada dihatikuBenih-benih cinta yang kini jadi cintaTak mungki lagi disembunyikan saja

Pada kutipan di atas si aku ingin mengungkapkan isi hatinya kepada si

kamu karena ini saat yang paling tepat.Si aku yakin rasa yang selama ini

dipendam akan menjadi kenyataan karena si aku sudah tidak bisa membohongi

lagi dirinya sendiri.

Bait iiiTerserah nanti apa jawabmuYang penting aku sudah katakanTapi terlalu bila kamu tak menerimaBila diingat lama penantianku

Pada kutipan di atas bahwa si aku mengungkapkkan perasaan hatinya

kepada si kamu walaupun apa yang diharapkan oleh si aku tidak sesuai

dengan keinginan tetapi si aku sudah lega jika apa yang menjadi rahasia

selama ini dapat tersampaikan karena si aku tidak bisa jika terus-terusan

membohongi isi hatinya.

2) Rasa ( Feeling).

Untuk menuangkan perasaan penyair ke dalam bentuk tulisan sehingga

menjadi sebuah puisi yang indah penyair harus pandai berimajinasi. Pemahaman

ini selanjutnya akan tercipta sebuah gaya sesuai apa yang dirasakan oleh penyair.

65

Perasaan atau sikap pengarang pada teks lagu “Ayang-ayangku”

menggambarkan rasa senang, bukti tersebut akan diuraikan dalam kutipan berikut

ini.

Bait iSudah saatnya untuk aku nyatakan

Apa yang kini ada dihatikuBenih-benih cinta yang kini jadi cintaTak mungki lagi disembunyikan saja

3) Nada dan Suasana

Dalam menulis puisi penyair mempunyai sikap memohon tentang apa

yang selama ini ia pendam akan mendapatkan sebuah jawaban. Penyair juga ingin

menyampikan bahwa mencintai seseorang membutuhkan suatu pengorbanan dan

kesabaran.

Nada pada teks lagu “Ayang-ayangku” memiliki sikap iba hati, hal

tersebut tampak dalam kutipan berikut ini.

Bait iiiTerserah nanti apa jawabmuYang penting aku sudah katakanTapi terlalu bila kamu tak menerimaBila diingat lama penantianku

Pada kutipan di atas bahwa si aku mengungkapkkan perasaan hatinya

kepada si kamu walaupun apa yang diharapkan oleh si aku tidak sesuai

dengan keinginan tetapi si aku sudah lega jika apa yang menjadi rahasia

selama ini dapat tersampaikan karena si aku tidak bisa jika terus-terusan

membohongi isi hatinya.

66

4) Amanat

Amanat yang tersirat dibalikkata-kata yang dipakai Ahmad Dhani dalam

lagu “Ayang-ayangku” adalah :

a. Butuh kesabaran jika mencintai seseorang meskipun membutuhkan waktu

yang lama.

b. Butuh pengorbanan jika ingin medapatkan seseorang yang kita cintai.

c. Apapun jawaban dari seseorang yang kita cintai kita harus siap menerima

resikonya.

2. Nilai Estetika

Keindahan bahasa yang menandai nilai estetika teks lagu “Ayang-

ayangku” tampak pada kutipan berikut ini.

Estetika dalam lirik lagu "Ayang-ayangku” karya Ahmad Dhani

Merupakan ungkapan hati penyair yang sudah lama dipendam kepada seseorang

yang dicintanya. Penyair sudah tidak bisa menyembunyikan perasaan cintanya.

Penyair sudah siap menerima apapun jawabnnya nanti.

Pada bait i digunakan kata /ayang/ merupakan panggilan untuk seseorang

yang dicintainya dan panggilan itu tidak akn diberikan kepada orang lain kecuali

untuk kekasih hatinya, terdapat dalam kutipan berikut ini.

Bait iiAyang-ayangku…oh…ayang-ayangkuKaulah anganku…Khaulah khayalku

Pada bait ii kata /benih-benih cinta/ merupakan rasa cinta yang mulai

tumbuh dihatinya. Keindahan yang muncul adalah bagimana cara kita

memperlakukan seseorang yang kita cintai. Dengan panggilan yang khusus kita

67

berikan kepada seseorang itu sudah bisa untuk membuktikan rasa cinta yang ada

dalam diri kita.

Bait iiSudah saatnya untuk aku nyatakanApa yang kini ada dihatikuBenih-benih cinta yang kini jadi cintaTak mungki lagi disembunyikan saja

Pada bait iii menggambarkan suatu harapan agar perasaan yang selama ini

dipendam mendapatkan suatu jawaban dan apa yang diinginkan sesuai dengan

harapan yaitu cintanya bisa diterima karena sudah terlalu lama perasaan itu

dipendamnya, terdapat dalam kutipan berikut.

Bait iiiTerserah nanti apa jawabmuYang penting aku sudah katakanaTapi terlalu bila kamu tak menerimaBila diingat lama penantianku

F. Teks lagu “Kosong” Karya Ahmad Dhani

I. Kamu seperti hantu (1)Terus menghantuiku (2)Ke manapun tubuhku pergi (3)Kau terus membayangi aku (4)

II. Salahku biarkan kamu (1)Bermain denga hatiku (2)Aku tak bisa memusnahkan (3)Kau dari pikiranku ini (4)

III. Di dalam keramaian aku masih merasa sepi (1)Sendiri memikirkan kamu (2)Kau genggam hatiku (3)Dan katuliskan namamu (4)

68

a. Unsur Fisik Puisi

1) Diksi (Diction)

Keistimewaan pilihan kata pada lagu “Kosong” terlihat pada kata hantu,

menghantuiku, membayangi, keramaian, memusnahkan, sepi dan genggam.

Diksi ini tampaknya memiliki satu maknna yaitu tentang kesepian, lebih jelasnya

lagi hal ini akan dikemukakan pada uraian berikut

Bait iKamu seperti hantuTerus menghantuikuKe manapun tubuhku pergiKau terus membayangi aku

Pada kutipan di atas terdapat kata-kata /hantu,menghantuiku,

membayangi/. Kata-kata tersebut memiliki arti /hantu/ berarti sesuatu yang tidak

kelihatan. /menghantuiku/ berarti sesuatu yang selalu membayangi.

/membayangi/ berarti mengingatkan kita pada sesuatu.

Diksi pada bait i secara keseluruhan mengandung arti bahwa si aku merasa

bahwa baying-bayang si kamu selalu mengikuti kemanapun si kamu pergi. Si

kamu merasakan bahwa dalam bayangan si aku hanya ada si kamu.

Bait iiSalahku biarkan kamuBermain denga hatikuAku tak bisa memusnahkanKau dari pikiranku ini

Bait ke ii terdapat diksi pada kata /memusnahkan/ . Kata tersebut memiliki

arti menghilangkan dari pikiran yang selama ini terus menganggu.

69

Diksi pada bait 11 secara keseluruhan adalah si aku berusaha untuk

menghilangkan bayangan si kamu dari pikirannya karena selama ini selalu

menganggu setiap langkah si aku.

Bait iiiDi dalam keramaian aku masih merasa sepiSendiri memikirkan kamuKau genggam hatikuDan katuliskan namamu

Bait ke iii terdapat kata-kata /keramaian, sepi, genggam/.Kata-kata

tersebut memiliki arti /keramaian/ berarti sesuatu yang ramai. /sepi/ berarti tidak

tampak tanda-tanda kehidupan. /genggam/ berarti memegang sesuatu.

Diksi pada bait iii secara keseluruhan berarti si aku meskipun batinnya

merasa senang tetapi si aku masih merasakan sepi. Karena si aku mengharapkan

akan hadirnya si kamu yang akan mengisi kesepian dihati si aku.

2) Imajinasi

Penggunaan imaji dalam sebuah teks lagu dapat memberikan kesan lebih

hidup dan dapat menarik perhatian pembaca. Teks lagu “Kosong” mengunakan

bermacam-macam imaji antara lain:

a) Imaji Taktil

Ada beberapa imaji yang digunakan penyair dalam lirik lagu “kosong”

dapat dilihat seperti kutipan sebagai berikut:

Bait iii baris (3)Kau genggam hatiku

Kutipan di atas menunjukkan imaji taktil karena si aku seolah-olah

merasakan sentuhan hati dari si kamu.

70

b) Imaji penglihatan

Imaji penglihatan yang terdapat dalam teks lagu “Kosong” dapat di lihat

seperti kutipan di bawah ini.

Bait I baris (1) dan (4)Kamu seperti hantuKau terus membayangi aku

Kutipan di atas menunjukkan imaji visual karena bayangan si kamu seolah-

olah selalu mengikuti si aku kemanapun si aku pergi.

c) Imaji gerak

Imaji gerak yang terdapat dalam teks lagu “kosong” dapat dilihat pada

kutipan di bawah ini.

Bait i baris (3)Kemanapun tubuhku pergi

Kutipan di atas menunjukkan imaji gerak karena menggambarkan tubuh si

aku yang bergerak pergi.

Bait iii baris (3) dan (4)Kau genggam hatikuDan kau tuliskan namamu

Kutipan di atas menunjukkan seolah-olah si kamu memegang hati si aku

dan menuliskan nama si kamu di dalam hati si aku.

3) Majas (figurative Language)

Majas yang digunakan pengarang dalam teks lagu “Kosong” adalah majas

metafora dan majas allegori

71

Majas metafora dalam teks lagu “kosong” terdapat dalam kutipan berikut

ini:

Bait i baris (1) danKamu seperti hantu

Kutipan di atas menunjukkan bayangan si kamu seolah-olah selalu

mengikuti si kamu kemanapun si kamu pergi.

Majas yang lain dalam teks lagu “ kosong” adalah majas allegori terdapat

kutipan di bawah ini.

Bait iii baris (1)Di dalam keramaian aku masih merasa sepi

Dari kutipan di atas digambarkan meskipun hati si aku merasa senang

tetapi si aku masih merasakan sepi karena si aku mengharapkan si kamu mengisi

kekosongan hati si aku agar si aku tidak terus merasakan kesepian.

4) Bunyi

Bunyi yang terdapar pada teks lagu “Kosong” adalah bunyi efoni dan

kakofoni. Seperti pada kutipan berikut ini.

Bait iKamu seperti hantuTerus menghantuikuKe manapun tubuhku pergiKau terus membayangi aku

Pada kutipan di atas terdapat bunyi kakofoni karena kata-kata yang

digunakan menimbulkan perasaan takut bagi pembacanya. Si aku

menggambarkan si kamu seperti hantu karena meskipun si kamu tidak kelihatan

tetapi bayangan si kamu selalu ada dalam pikiran si aku.

72

Bait iiSalahku biarkan kamuBermain denga hatikuAku tak bisa memusnahkanKau dari pikiranku ini

Pada bait ii terdapat bunyi kakofoni karena kombinasi bunyi yang kasar

pada kata “memusnahkan” kata ini bisa menimbulkan efek yang tidak baik bagi

pembacanya.

Bait iiiDi dalam keramaian aku masih merasa sepiSendiri memikirkan kamuKau genggam hatikuDan katuliskan namamu

Kutipan di atas terdapat bunyi efoni kerena menggambarkan perasaan

sayang si aku yang selalu memikirkan si kamu.

Rima yang terdapat pada teks lagu “kosong” adalah rima asonasi. Seperti

pada kutipan berikut ini.

Bait iKamu seperti hantuTerus menghantuikuKe manapun tubuhku pergiKau terus membayangi aku

Rima yang asonansi terdapat dalam kata /kamu seperti hantu, terus

menghantuiku/. Karena terdapat persamaan vokal pada kata /hantu/ dan untuk

memperdalam rasa dalam memaknai sebuah puisi.

Bait iiSalahku biarkan kamuBermain dengan hatikuAku tak bisa memusnahkanKau dari pikiranku ini

73

Rima yang asonasi terdapat pada kata /aku tak bisa memusnahkan, kau

dari pikiranku ini. Pada kata ini berfungsi untuk memperdalam rasa dalam

memaknai kata.

Bait iiiDi dalam keramaian aku masih merasa sepiSendiri memikirkan kamuKau genggam hatikuDan katuliskan namamu

Rima yang asonasi terdapat pada kata /sendiri memikirkan kamu, kau

genggam hatiku, dan kau tuliskan namamu/. Pada kata tersebut terdapat

pengulangan bunyi pada akhir kata yaitu vocal /mu dan ku/.

b. Unsur Batin Puisi

1) Tema

Sebagaimana telah dikemukakan pada analisis diksi kata-kata yang

digunakan dalam teks lagu ini mengarah pada kesepian. Rasa kesepian ini terlihat

dalam uraian berikut ini.

Bait iKamu seperti hantuTerus menghantuikuKe manapun tubuhku pergiKau terus membayangi aku

Kutipan di atas menunjukkan bahwa meskipun si kamu tidak ada tetapi

bayangan si kamu selalu mengikuti si aku kemanapun pergi.

Bait iiSalahku biarkan kamuBermain dengan hatikuAku tak bisa memusnahkanKau dari pikiranku ini

74

Pada bait ke ii si aku merasa bersalah karena telah membiarkan si kamu

mengusik pikiran si aku. Si aku tidak bisa menghilangkan bayangan si kamu yang

selalu ada dalam pikirannya.

Bait iiiDi dalam keramaian aku masih merasa sepiSendiri memikirkan kamuKau genggam hatikuDan katuliskan namamu

Pada kutipan di atas bahwa si aku mengungkapkkan hati dan perasaan si

aku yang merasakan sepi meskipun di dalam suasana yang senang, bahagia.Disaat

si aku sedang sendiri si aku selalu memikirkan si kamu. Si aku selalu menuliskan

nama si kamu selalu dihati si aku.

2) Rasa ( Feeling).

Perasaan atau sikap pengarang pada teks lagu “Kosong” menggambarkan

kesepian, bukti tersebut akan diuraikan dalam kutipan berikut ini.

Bait iiiDi dalam keramaian aku masih merasa sepiSendiri memikirkan kamuKau genggam hatikuDan katuliskan namamu

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa si aku merasakan kesepian karena

tanpa seseorang yang mendampinginya. Disaat si aku sedang sendiri hanya

bayangan si kamu yang selalu ada dalam pikiran si aku. Si kamu seolah-olah

sudah ada di hatinya dan hanya ada nama si kamu yang kini selalu melintas dalam

pikiran si aku.

75

3) Nada dan suasana

Nada pada teks lagu “Kosong” memiliki sikap ingin menasehati meskipun

hanya dalam bentuk tulisan tetapi makna yang ada di dalamnya bisa membuat kita

mengerti tentang sesuatu hal. Seperti kutipan di bawah ini.

Bait iKamu seperti hantu

Terus menghantuikuKe manapun tubuhku pergiKa terus membayangi aku

Kata /hantu/,/menghantuiku/ merupakan suatu kata yang mengibaratkan

Sesuatu yang tidak tampak tetapi kita bisa merasakan. Begitu juga dengan

bayangan seseorang yang ada dalam pikiran kita seolah-olah selalu ada dalam

setiap langkah kita.

4)Amanat

Amanat yang tersirat dibalik kata-kata yang dipakai Ahmad Dhani dalam

lagu “Kosong” adalah :

a. Jangan bermain dengan perasaan.

b. Jangan biarkan bayangan itu terus membayangi kita karena hanya akan

menyiksa perasaan kita.

2.Nilai Estetika

Keindahan bahasa yang menandai nilai estetika teks lagu “kosong” karya

Ahmad Dhani menggambarkan suatu perasaan yang tidak pasti karena semua

itu hanya bayangan yang hanya menyiksa perasaan diri kita sendiri dan

bayangan itu terus menghantui setiap langkah kemanapun kita pergi.

76

Pada bait i menggnuakan kata-kata seperti /hantu, menghantuiku/ untuk

menggambarkan kehidupan yang tidak nampak tetapi kita bisa merasakan apa

yang terjadi disekitar kita, seperti dalam kutipan berikut ini.

Bait iKamu seperti hantuTerus menghantuikuKe manapun tubuhku pergiKa terus membayangi aku

bait ii Bermain dengan perasaan kita sendiri hingga perasaan itu menyiksa

diri kita sendiri. Meskipun kita berusaha untuk menyembunyikannya tapi

bayangan itu selalu ada.

Bait iiSalahku biarkan kamuBermain denga hatikuAku tak bisa memusnahkanKau dari pikiranku ini

Seperti kutipan bait iii Meskipun tubuh kita ada disuatu tempat tetapi

tidak dengan pikiran kita, dapat dilihat dalam kutipan berikut ini.

Bait iiiDi dalam keramaian aku masih merasa sepi

Sendiri memikirkan kamuKau genggam hatikuDan katuliskan namamu

77

G. Teks lagu “Lakukan Dengan Cinta” Karya Ahmad Dhani

i Cinta…cinta…cinta (1)Lakukan dengan cinta bila kamu (2)Mau…mau…mau (3)Aku tak mau bila tanpa cinta (4)

ii Bukannya aku mauMencari alasan mencari masalahUntuk tak melakukannyaUntuk berkata tidak untuk berkata janganUntuk berkata nanti untuk berkata aku tak bisaAku tak mau

iii Jangan lagi kita buang waktunya (1)Sudah saatnya untuk becumbu (2)Suka sama suka apa yang ditunggu (3)Jadi sekarang ayo lakukan itu (4)

1. Unsur-unsur Puisi

a. Unsur Fisik Puisi

1) Diksi (Diction)

Keistimewaan pilihan kata pada lagu “Lakukan dengan cinta” terlihat

pada kata cinta, lakukan, mau, alasan, masalah, melakukannya, waktunya,

bercumbu. Diksi ini tampaknya memiliki satu makna cinta, lebih jelasnya lagi hal

ini akan dikemukakan pada uraian berikut.

Bait iCinta…cinta…cintaLakukan dengan cinta bila kamuMau…mau…mauAku tak mau bila tanpa cinta

Pada kutipan di atas terdapat diksi pada kata /cinta, lakukan, mau/. Kata-

kata tersebut memiliki arti /cinta/ berarti ungkapan perasaan seseorang terhadap

pasangannya. / lakukan/ berarti suatu tindakan. /mau/ berarti suatu isyarat untuk

melakukan seseatu.

78

Diksi pada bait i secara keseluruhan mengandung arti bahwa jika si kamu

ingin melakukan sesuatu maka semuanya harus dilandasi dengan perasaan suka.

Karena dengan perasaan tersebut semuanya akan terasa indah.

Bait iiBukannya aku mauMencari alasan mencari masalah Untuk tak melakukannyaUntuk berkata tidak…untuk berkata janganUntuk berkata nanti…untuk berkata aku tak bisaAku tak mau

Bait ii terdapat diksi pada kata /alasan, masalah, melakukannya/. Kata-

kata tersebut memiliki arti /alasan/ berarti sesuatu tindakan untuk menolak secara

halus. /masalah/ berarti sikap untuk mencari gara-gara. /melakukannya/ berarti

suatu tindakan untuk meklakukan sesuatu.

Diksi pada bait ii secara keseluruhan mengandung arti si aku berusaha

untuk menolak ajakan si kamu untuk bercinta dan si aku berusaha menghindar

untuk menghindari perbuatan tersebut. Agar si aku tidak menyinggung perasaan si

kamu maka si aku menolaknya dengan secara halus.

Bait iiiJangan lagi kita buang waktunyaSudah saatnya untuk bercumbuSuka sama suka apa yang ditungguJadi sekarang ayo lakukan itu

Pada bait ke iii terdapat diksi pada kata / jangan, waktunya, bercumbu/.

Kata-kata tersebut memilki arti /jangan/ berarti suatu tindakan untuk menolak

sesuatu. /waktunya/ berarti menunggu saat yang tepat./bercumbu/ berarti kegiatan

bercinta yang dilakukan dengan pasanganya.

Diksi pada bait iii secara keseluruhan mengandung arti si kamu mengajak

bercinta dengan si aku karena si kamu merasa bahwa ini waktu yang tepat untuk

79

melakukannya. Si kamu sudah mencintai sepenuhnya si aku jadi tidak perlu

panjang lagi untuk berfikir.

2) Imajinasi

Pengimajian pada teks lagu “Lakukan Dengan Cinta” memiliki imaji

sebagai berikut:

Imaji gerak

Imaji gerak yang terdapat daam teks lagu “Lakukan dengan cinta”

terdapat pada kutipan berikut ini.

Bait ii baris (2)Untuk tak melakukannya

Dari kutipan di atas merupak imaji gerak karena si aku berusaha untuk

menolak ajakan si kamu untuk bercinta.

Bait iii baris (2) dan (3)Sudah tiba untuk bercumbuSuka sama suka apa yang ditunggu

Dari kutipan di atas merupak imaji gerak karena si kamu merasa sudah

saatnya untuk melakukan bercinta dengan si kamu. Si kamu sudah merasa mantap

untuk melakukannya dengan si aku karena keduanya sudah saling mencintai.

3) Majas (figurative Language)

Majas yang digunakan pengarang dalam teks lagu “Lakukan Dengan

Cinta” adalah majas repetisi (pengulangan) dapat dilihat pada kutipan beikut.

Bait iCinta…cinta…cintaLakukan dengan cinta bila kamuMau…mau…mauAku tak mau bila tanpa cinta

80

Kutipan di atas menunjukkan bahwa dalam teks lagu tersebut terdapat

pengulangan kalimat secara utuh pada bait pertama dan ketiga

/Cinta…cinta…cinta/dan /mau…mau…mau/. Oleh si aku secara sengaja kalimat

itu diulang secara utuh agar menciptakan sebuah ajakan yang dilakukan oleh si

kamu .

4) Bunyi

Bunyi yang terdapat pada teks lagu “Lakukan Dengan Cinta” adalah

bunyi kakofoni karena pada setiap baitnya mengandung bunyi yang tidak

menyenangkan. Seperti pada kutipan berikut ini.

Bait iCinta…cinta…cintaLakukan dengan cinta bila kamuMau…mau…mauAku tak mau bila tanpa cinta

Kutipan di atas menunjukkan bunyi kakofoni karena menggambarkan

tindakan penolakan si aku kepada si kamu.

Bait iiBukannya aku mauMencari alasan mencari masalah Untuk tak melakukannyaUntuk berkata tidak…untuk berkata janganUntuk berkata nanti…untuk berkata aku tak bisaAku tak mau

Kutipan di atas terdapat bunyi kakofoni karena sikap si aku yang menolak

ajakan si kamu untuk bercinta.

Bait iiiJangan lagi kita buang waktunyaSudah saatnya untuk bercumbuSuka sama suka apa yang ditungguJadi sekarang ayo lakukan itu

81

Kutipan di atas terdapat bunyi kakofoni karena menggambarkan sikap

memaksa. Si kamu memaksa si aku untuk bercinta karena semua itu dilakukan

atas dasar suka sama suka.

Rima yang terdapat pad ateks lagu “ Lakukan Dengan Cinta” Adalah rima

asonasi dan aliterasi. Seperti pada kutipan berikut ini.

Bait iCinta…cinta…cintaLakukan dengan cinta bila kamuMau…mau…mauAku tak mau bila tanpa cinta

Rima yang asonasi terdapat pada lirik /cinta…cinta…cinta, lakukan

dengan cinta bila kamu, mau…mau…mau, aku tak mau bila tanpa cinta/. Karena

pada kata ini terdapat pengulangan bunyi vokal pada kata /cinta dan mau/.

Bait iiBukannya aku mauMencari alasan mencari masalahUntuk tak melakukannyaUntuk berkata tidak…untuk berkata janganUntuk berkata nanti…untuk berkata aku tak bisaAku tak mau

Rima yang asonasi terdapat dalam lirik /mencari alasan mencari masalah

.Karena terdapat pengulangan bunyi pada vokal/ mencari/.

Rima yang aliterasi terdapat pada kata /untuk tak melakukannya, untuk

berkata tidak untuk berkata jangan, untuk berkata nanti untuk berkata aku tak

bisa/ karena pada kata tersebut memilki persamaan bunyi pada suku kata

pertama yaitu /untuk/.

82

Bait iiiJangan lagi kita buang waktunyaSudah saatnya untuk bercumbuSuka sama suka apa yang ditungguJadi sekarang ayo lakukan itu

Rima yang asonasi terdapat pada kata /suka sama suka apa yang

ditunggu/. Karena terdapat penggulangan bunyi pada kata /suka/.

b. Unsur Batin Puisi

1) Tema

Sebagaimana telah dikemukakan pada analisis diksi kata-kata yang

digunakan dalam teks lagu ini mengarah pada cinta. Makna cinta tersebut akan

dikemukakan pada uraian berikut.

Bait iCinta…cinta…cintaLakukan dengan cinta bila kamuMau…mau…mauAku tak mau bila tanpa cinta

Kutipan di atas menunjukkan bahwa jika kita ingin bercinta dengan

pasangan kita maka lakukan dengan perasaan senang bukan karena atas dasar

terpaksa. Jika kita tidak suka maka kita berhak untuk menolaknya.

Bait iiBukannya aku mauMencari alasan mencari masalahUntuk tak melakukannyaUntuk berkata tidak…untuk berkata janganUntuk berkata nanti…untuk berkata aku tak bisaAku tak mau

Pada bait ii menggambarkan sikap si aku yang ingin menolak keinginan si

kamu untuk bercinta. Si aku berusaha untuk mencari alasan agar si kamu tidak

memaksanya.

83

Bait iiiJangan lagi kita buang waktunyaSudah saatnya untuk becumbuSuka sama suka apa yang ditungguJadi sekarang ayo lakukan itu

Pada kutipan di atas menunjukkan bahwa si kamu merasa sudah waktunya

untuk bercinta kepada si aku dan si kamu meyakinkan kepada si kamu bahwa

tidak usah ragu-ragu untuk melakukannya karena semua ini dilakukan karena atas

perasaan cinta.

2) Rasa ( Feeling).

Pengarang melakukan perenungan dalam pikirannya, kemudian

mengungkap menurut kemampuan batinnya. Pemahaman ini selanjutnya

dilahirkan kembali dengan pemadatan ke dalam wujud bentuk, dan gaya yang lain

sesuai dengan selera dan rasa penyair.

Perasaan atau sikap pengarang pada teks lagu “Lakukan dengan cinta”

menggambarkan rasa tidak senang, bukti tersebut akan diuraikan dalam kutipan

berikut.

Bait iiBukannya aku mauMencari alasan mencari masalahUntuk tak melakukannyaUntuk berkata tidak…untuk berkata janganUntuk berkata nanti…untuk berkata aku tak bisaAku tak mau

84

3) Nada dan suasana

Dalam menulis sebuah puisi penyair menggunakan kata-kata yang

mengandung seksualitas. Nada pada teks lagu “Lakukan dengan cinta” memiliki

sikap ingin menasehati, hal tersebut tampak dalam kutipan berikut ini.

Bait iCinta…cinta…cintaLakukan dengan cinta bila kamuMau…mau…mauAku tak mau bila tanpa cinta

Kutipan di atas menunjukkan bahwa jika kita ingin bercinta dengan

pasangan kita maka lakukan dengan perasaan senang bukan karena atas dasar

terpaksa. Jika kita tidak suka maka kita berhak untuk menolaknya.

4) Amanat

c. Jika ingin bercinta maka lakukanlah atas dasar cinta bukan karena

nafsu saja.

d. Jangan hanya memikirkan kepuasan diri sendiri saja tetapi pikirkan

dengan pasangan kita.

2. Nilai Estetika

Keindahan bahasa yang menandai nilai estetika teks lagu “Lakukan

dengan cinta” dalam penggunaan bahasanya yang mengandung seksualitas

bisa menjadikan pembaca merasa penasaran ataupun tertarik. Seperti dalam

kutipan berikut ini.

Bait iCinta…cinta…cintaLakukan dengan cinta bila kamuMau…mau…mauAku tak mau bila tanpa cinta

85

Kutipan di atas disebutkan bahwa jika ingin bercinta dengan pasangan kita

maka harus dilakukan atas perasaan suka sama suka bukan karena keterpaksaan

dan setiap pasangan wajib menolaknya apabila semua itu dilakukan karena bukan

didasari rasa sayang.

Bait iiBukannya aku mauMencari alasan mencari masalahUntuk tak melakukannyaUntuk berkata tidak untuk berkata janganUntuk berkata nanti untuk berkata aku tak bisaAku tak mau

Kutipan di atas disebutkan bahwa kita wajib untuk menolak suatu ajakan

apabila itu bisa merugikan diri kita sendiri karena kita akan merasa tertekan

apabila melakukan sesuatu tanpa didasari rasa sayang. Seperti yang dinyatakan

oleh si kamu untuk menolak ajakn si aku.

Bab iiiJangan lagi kita buang waktunyaSudah saatnya untuk becumbuSuka sama suka apa yang ditungguJadi sekarang ayo lakukan itu

Kutipan di atas menyebutkan bahwa rasa egois yang tampak pada diri si

aku yang memaksakan kehendaknya tanpa memikirkan perasaan kekasihnya. Si

aku berusaha untuk memaksa si kamu karena si aku merasa bahwa ini adalah saat

yang tepat untuk bercinta karena si aku merasa kalau semuanya terjadi karena

bukan karena atas dasar keterpaksaan.

86

H. Teks lagu “Cemburu” Karya Ahmad Dhani

i Memang kamu bukan yang pertama bagiku (1)Memang kamu bukan yang jadi nomor Satu (2)Tapi tak berarti cintaku palsu (3)Walaupun dia terbagi dan tak hanya untuk kamu (4)

ii Tapi tak ku putuskan pacarku pertama (1)Tapi sementara sayang cobalah kamu mengerti (2)Kita gak perku status yang isi hati (3)

iii Ingin kubunuh pacarmu…saat dia cium bibir merahmu (1)Di depan kedua mataku…hatiku terbakar jadinya manis(2)Aku cemburu(3)

1. Unsur-unsur Puisi

a. Unsur Fisik Puisi

1) Diksi (Diction)

Keistimewaan pilihan kata pada lagu “Cemburu” terlihat pada kata palsu,

terbagi, status, . Diksi ini tampaknya memiliki satu makna yaitu cemburu, lebih

jelasnya lagi hal ini akan dikemukakan pada uraian berikut.

Bait iMemang kamu bukan yang pertama bagikuMemang kamu bukan yang jadi nomor SatuTapi tak berarti cintaku palsuWalaupun dia terbagi dan tak hanya untuk kamu

Pada kutipan di atas terdapat diksi pada kata /palsu, terbagi/. Kata-kata

tersebut memilki arti /palsu/ berarti suatu yang tidak asli. /terbagi/ berarti tidak

hanya satu arah.

Diksi pada bait i secara keseluruhan mengandung arti si aku menyadari

bahwa si kamu bukanlah kekasih pertama bagi si aku dan si aku meyakinkan

kepada si kamu bahwa cinta yang dimiliki benar-benar tulus meskipun rasa itu

terbagi dengan yang lain.

87

Bait iiTapi tak ku putuskan pacarku pertamaTapi sementara sayang cobalah kamu mengertiKita gak perlu status yang perlu isi hati

Bait ke ii terdapat diksi pada kata /status/. Kata tersebut memiliki arti

/status/ berarti sesuatu yang dilakukan dengan pasti atau benar.

Diksi pada bait ii secara keseluruhan mengandung arti bahwa si aku tidak

akan meninggalkan si dia atau pacarnya pertama dan ingin menjadikan si kamu

sebagai kekasih si aku tetapi tanpa ada ikatan.

Bait iiiIngin kubunuh pacarmu…saat dia cium bibir merahmuDi depan kedua mataku…hatiku terbakar jadinya manisAku cemburu

Bait ke iii terdapat diksi pada kata / terbakar, cemburu/ kata-kata tersebut

memiliki arti /terbakar/ berarti hatinya merasa panas. /cemburu/ berarti dirinya

merasa diduakan.

Diksi pada bait iii secara keseluruhan adalah si aku merasa hatinya

terbakar ketika melihat si kamu bermesraan dengan kekasinya. Meskipun si

kamu bukan kekasihnya tetapi si aku tidak mau melihat si kamu bermesraan

dengan orang lain.

2) Imajinasi

Penggunaan imaji dalam sebuah puisi dapat memberikan kesan lebih

hidup dan dapat menarik perhatian pembaca. Teks lagu “Cemburu”, Ahmad

Dhani memiliki pengimajian sebagai berikut.

Imaji Penglihatan

Imaji penglihatan yang terdapat dalam teks lagu “cemburul” terdapat

dalam kutipan berikut.

88

Bait iiiIngin kubunuh pacarmu…saat dia cium bibir merahmuDi depan kedua mataku…hatiku terbakar jadinya manisAku cemburu

Pada kutipan di atas menunjukkan penglihatan karena si aku merasa hatinya

terbakar pada saat melihat si kamu bermesraan dengan kekasihnya. Si aku merasa

sakit hati karena si kamu sudah memiliki kekasih.

3) Majas (figurative Language)

Majas pada teks lagu “cemburu” adalah majas personifikasi, seperti pada

kutipan berikut ini:

Majas personifikasi pada teks lagu ini terdapat pada kutipan berikut ini.

Bait iiiTapi tak ku putuskan pacarku pertamaTapi sementara sayang cobalah kamu mengertiKita gak perlu status yang penting isi hati

Kutipan di atas menunjukkan majas ironi karena sifat si aku yang hanya

memikirkan perasaanya sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Si aku

ingin menjalani dua hubungan antara si kamu dengan kekasihnya sekarang.

Hubungan yang ingin dijalani dengan si kamu secara sembunyi-sembunyi .

4) Bunyi

Bunyi yang terdapat pada teks lagu “Cemburu” adalah bunyi kakofoni dan

efoni sehingga perpaduan kata tersebut bisa menimbulkan perasaan rasa tidak

enak bagi pembacanya. Seperti pada kutipan berikut ini.

Bait iMemang kamu bukan yang pertama bagikuMemang kamu bukan yang jadi nomor SatuTapi tak berarti cintaku palsuWalaupun dia terbagi dan tak hanya untuk kamu

89

Pada kutipan di atas terdapat bunyi kakofoni karena menggambarkan

perasaan tidak menyenangkan. Rasa egois yang dimiliki si aku untuk membagi

cintanya dengan orang lain. Si aku berharap bahwa si kamu akan menerima

cintanya meskipun si aku sudah memiliki kekasih.

Bait iiTapi tak ku putuskan pacarku pertamaTapi sementara sayang cobalah kamu mengertiKita gak perlu status yang perlu isi hati

Pada kutipan di atas termasuk bunyi efoni karena bunyi tersebut

menggambarkan perasaan sayang si aku kepada si kamu. Si aku ingin menjalin

hubungan dengan si kamu meskipun sekarang si kamu tidak sendiri lagi.

Bait iiiIngin kubunuh pacarmu…saat dia cium bibir merahmuDi depan kedua mataku…hatiku terbakar jadinya manisAku cemburu

Pada bait iii termasuk bunyi kakofoni karena kata-kata yang digunakan

kasar seperti pada kata “kubunuh” ini menggambarkan perasaan tidak senang si

aku kepada orang lain ketika melihat si kamu melakukan kemesraan dengan

kekasihnya.

Rima yang terdapat pada teks lagu “Cemburu” adalah rima aliterasi

karena ada persamaan bunyi pada suku pertama. Seperti pada kutipan berikut ini.

Bait 1Memang kamu bukan yang pertama bagikuMemang kamu bukan yang jadi nomor SatuTapi tak berarti cintaku palsuWalaupun dia terbagi dan tak hanya untuk kamu

90

Pada kutipan di atas rima yang aliterasi terdapat pada kata /memang kamu

bukan yang pertama bagiku, memang kamu bukan yang jadi nomor satu/ karena

pada kata tersebut memilki persamaan bunyi pada suku kata pertama.

Bait 11Tapi tak ku putuskan pacarku pertamaTapi sementara sayang cobalah kamu mengertiKita gak perku status yang perlu isi hati

Pada kutipan di atas terdapat rima yang aliterasi pada kata/tapi tak ku

putuskan pacarku pertama, tapi sementara sayang cobalah kamu mengerti/.

Karena pada kata tersebut memiliki persamaan bunyi pada suku kjata pertama

yaitu pada kata /Tapi/.

Bait 111Tapi tak ku putuskan pacarku pertamaTapi sementara sayang cobalah kamu mengertiKita gak perlu status yang penting isi hati

Pada kutipan di atas terdapat rima yang aliterasi yaitu pada kata /tapi tak

ku putuskan pacarku pertama, tapi sementara sayang cobalah kamu mengerti/.

Kata tersebut dikatakan rima ayang aliterasi karena adanya persamaan bunyi

pada suku kata pertama.

b. Unsur Batin Puisi

1) Tema

Sebagaimana telah dikemukakan pada analisis diksi kata-kata yang

digunakan dalam teks lagu ini mengarah pada rasa cemburu. Rasa cemburu ini

terlihat dalam uraian berikut ini.

Bait iMemang kamu bukan yang pertama bagikuMemang kamu bukan yang jadi nomor SatuTapi tak berarti cintaku palsu

91

Walaupun dia terbagi dan tak hanya untuk kamu

Pada kutipan di atas si aku menyadari bahwa si kamu bukanlah kekasih

satu-satunya bagi si aku tapi si aku meyakinkan kepada si kamu bahwa cintanya

benar-benar tulus meskipun cintanya bukan hanya untuk si kamu.

Bait iiTapi tak ku putuskan pacarku pertamaTapi sementara sayang cobalah kamu mengertiKita gak perku status yang isi hati

Pada kutipan di atas si aku mengharapkan kepada si kamu bahwa si aku

hanya menginginkan semua ini dijalani tanpa ada ikatan resmi karena si aku tidak

mau menyakiti kekaihnya si aku.

Bait iiiIngin kubunuh pacarmu…saat dia cium bibir merahmuDi depan kedua mataku…hatiku terbakar jadinya manisAku cemburu

Pada kutipan di atas bahwa si aku merasa cemburu saat melihat si kamu

bermesraan dengan kekasih hatinya

2) Rasa ( Feeling).

Perasaan atau sikap pengarang pada teks lagu “Cemburu”

menggambarkan rasa tidak senang, bukti tersebut akan diuraikan dalam

kutipan berikut ini.

Bait iiiIngin kubunuh pacarmu…saat dia cium bibir merahmuDi depan kedua mataku…hatiku terbakar jadinya manisAku cemburu

Kutipan di atas menunjukkan perasaan cemburu terhadap kekasihnya

meskipun itu hanya dijalani tanpa ada suatu ikatan tetapi perasaan yang dimiliki

benar-benar tulus meskipun nanti akan ada hati yang tersakiti.

92

3) Nada dan suasana

Nada pada teks lagu “Cemburu” memiliki sikap ingin menasehati kepada

pembaca bahwa menjalani dua hubungan itu tidak baik karena kita akan

mengorbankan salah satu perasaan pasangan kita seperti dalam kutipan berikut

ini.

Bait iiTapi tak ku putuskan pacarku pertamaTapi sementara sayang cobalah kamu mengertiKita gak perku status yang isi hati

4) Amanat

a. Jangan suka bermain dengan api.

b. Sepandai-pandainya kita menyembunyikan sesuatu yang jelek pasti suatu

saat akan terungkap.

2. Nilai Estetika

Keindahan bahasa yang menandai nilai estetika pada teks lagu

“Cemburu” karya Ahmad Dhani dapat dilihat dalam penggunaan bahasa yang

seakan-akan bisa membuat pembacanya untuk pandai berimajinasi. Seperti dalam

kutipan berikut ini.

Bait iMemang kamu bukan yang pertama bagikuMemang kamu bukan yang jadi nomor SatuTapi tak berarti cintaku palsuWalaupun dia terbagi dan tak hanya untuk kamu

Pada kutipan di atas si aku mempunyai sikap egois karena si aku hanya

memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain. Si aku ingin

93

menjalin hubungan dengan si kamu meskipun si aku telah memiliki kekasih

yang lain. Meskipun cinta si aku telah terbagi dengan yang lain tetapi si aku

tulus mencintai si kamu.

Pada bait iiTapi tak ku putuskan pacarku pertamaTapi sementara sayang cobalah kamu mengertiKita gak perku status yang isi hati

Pada kutipan di atas si aku ingin menjalani hubungannya dengan si kamu

tetapi si aku tidak mau memutuskan kekasihnya karena si aku tidak mau

menyakiti perasaan kekasihnya. Si aku hanya ingin menjalani hubungannya

dengan si kamu tetapi tanpa status.

Bait iiiTapi tak ku putuskan pacarku pertamaTapi sementara sayang cobalah kamu mengertiKita gak perku status yang isi hati

Dari kutipan di atas menggambarkan perasaan egois yang dimiliki si aku

karena si aku hanya memikirkan kepentingan diri sendiri tanpa memikirkan

perasaan orang lain.Si aku ingin menjalani hubungannya dengan si kamu tanpa

status karena si aku sudah memiliki kekasih selain si kamu begitu juga dengan si

kamu yang telah memiliki kekasih.

94

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan yang telah diuraikan

di atas dapat disimpulkan bahwa nilai estetika dalam teks lagu “Dewi Cinta-

Maha Dewi” karya Ahmad Dhani adalah sebagai berikut.

Nilai estetika pada album “Dewi Cinta- Maha Dewi” karya Ahmad

Dhani terwujud melalui penggunaan bahasanya. Bahasa yang digunakan

bersifat menasehati, merayu, mempengaruhi, menyindir, menyedihkan,

memuji dan menyenagkan. Pemakain bahasa yang menarik terlihat pada

setiap bait lagu tersebut. Penyair sengaja menuangkan setiap ide dan

gagasanya dengan mengunakan bahasa yang indah sehingga bisa menjadikan

pembaca ikut merasakan apa yang dialami oleh penyair. Susunan bait

semakin menambah keindahan puisi tersebut.

Adanya keseimbangan setiap tema lagu terwujud pada setiap

aspeknya dan unsur sastra yang dinamis beserta keseimbangan fisik dan

maknanya, menambah keindahan puisi.

95

B. Saran

Setelah mengadakan kajian nilai estetika teks lagu album Dewi Cinta-

Maha Dewi karya Ahmad Dhani, ada beberapa saran yang perlu dikemukakan

sebagai berikut.

1. Penelitian ini merupakan langkah awal untuk mengkaji nilai estetika yang

terdapat dalam teks lagu album Dewi Cinta-Maha Dewi karya Ahmad

Dhani. Oleh karena itu, masih diperlukan kajian yang lebih mendalam

tentang nilai estetika yang terdapat dalam album lainnya. Dengan

demikian, diharapkan dapat diketahui seberapa jauh komitmen Ahmad

Dhani dalam menggali nilai-nilai estetika melalui karya-karyanya.

2. Isi teks lagu dalam album Dewi Cinta-Maha Dewi karya Ahmad Dhani

hendaknya dijadikan suatu inspirasi bagi penikmat musik.

3. Penelitian ini dilaksanakan agar dapat menganalisa teks lagu album Dewi

Cinta-Maha Dewi karya Ahmad Dhani yang terdapat dalam album

tersebut di atas, sehingga penelitian ini akan lebih mengetahui apa yang

tersirat dalam nilai-nilai estetikannya. Oleh karena itu, penelitian ini akan

lebih jelas jika telah disampaikan oleh penyair.

96

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1993. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang : IKIP Press.

Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Dhani Ahmad. 2009. Dewi Cinta-Maha Dewi. Jakarta : Nagaswara.

Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia.

Koentjaraningrat. 2002. Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakkarta : Gajah MadaUniversity Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Semi, M. Atar. 1993. Metode penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Suryono, Djoko. 2006. Pergumulan Estetika Sastra. Malang: Pustaka

Kayutangan.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung :Angkasa.

Waluyo, Herman J. 2003. Apresiasi Puisi untuk mahasiswa dan Pelajar.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widiatmoko, S. Ambar. 2003. Iwan Fals Nyanyian di Tengah Kegelapan.Yogyakarta : Ombak.