dewan perwakilan daerah republik indonesia ... filerapat pleno ke-6 pansus tatib masa sidang i tahun...

35
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat 2. Tanggal : 7 Oktober 2016 3. Waktu : 09.55 WIB 11.41 WIB 4. Tempat : R. Rapat 5. Pimpinan Rapat : 1. Dr. H. Ajiep Padindang, S.E., M.M. (Ketua Pansus Tatib) 2. Drs. H. Akhmad Muqowam (Wakil Ketua Pansus Tatib) 3. Fahira Idris, S.E., M.H. (Wakil Ketua Pansus Tatib) 6. Sekretaris Rapat : 7. Acara : 8. Hadir : Orang 9. Tidak hadir : Orang

Upload: vuongmien

Post on 01-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB

MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Jumat

2. Tanggal : 7 Oktober 2016

3. Waktu : 09.55 WIB – 11.41 WIB

4. Tempat : R. Rapat

5. Pimpinan Rapat :

1. Dr. H. Ajiep Padindang, S.E., M.M. (Ketua Pansus Tatib)

2. Drs. H. Akhmad Muqowam (Wakil Ketua Pansus Tatib)

3. Fahira Idris, S.E., M.H. (Wakil Ketua Pansus Tatib)

6. Sekretaris Rapat :

7. Acara :

8. Hadir : Orang

9. Tidak hadir : Orang

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 1

II. JALANNYA RAPAT:

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Skorsing sejenak.

KETOK 1X

Nah, ini dia yang selalu dipersoalkan Ibu Anna ini. Saya mau sekali perlihatkan

Undang-Undang MD 3, panitia kerja dalam artian, saya skorsing ini Pak Muqowam, tetapi

pas Bapak masuk sudah bisa dimulai ini, tetapi biar dulu Bapak sejenak bernapas, tidak apa-

apa. Tetapi ini kan kita sudah, ya saya meyakinkan Ibu Anna, tetapi Ibu Anna tidak ada, 264

MD3, panitia kerja dalam artian komite dibentuk oleh DPD dan merupakan Alat

Kelengkapan DPD yang bersifat tetap. Keanggotaan panitia kerja ditetapkan dalam Sidang

Paripurna DPD pada permulaan masa kegiatan DPD pada setiap permulaan tahun siding.

Tahun sidang itu adalah Agustus ke Agustus kan, kecuali pada permulaan tahun sidang

terakhir dari masa keanggotaan DPD. Artinya, ini dikecualikan kalau pemahaman saya, pada

saat nanti karena kita berakhirnya tahun sidang itu Agustus, Oktober, dan memulainya

Oktober, maka pada saat Oktober, bukan memulai masa sidang, memulainya kita

keanggotaan Oktober, maka itu yang dimaksud pengecualian. Panitia kerja dipimpin oleh

pimpinan panitia kerja. Tidak ada menyebutkan pimpinan panitia kerja alias pimpinan komite

itu masa kerjanya 1 tahun sidang. Ndak, ini kan Ibu Anna ini yang ngotot terus bahwa ini

undang-undang ini yang mengatur bahwa tiap tahun, meskipun memang saya pribadi

berpikir-pikir terus kalau, ini belum rapat ini Pak Muqowam, belum rapat, brain storming

saja dulu, kalau pimpinan alat kelengkapan di luar Pimpinan DPD diperlakukan seperti

sekarang sama 2,5 tahun, pertama apa pembedaannya, yang kedua dinamisnya itu alat

kelengkapan dalam kepemimpinan diperlukan. Sehingga, saya tadinya cenderung berpikir, ya

kembali pertahun. Jadi, seperti Bu Anna bukan berarti diatur di undang-undang, itu kan

kesepakatan pansus, nanti dituangkan dalam keputusan pansus atau Paripurna kalau disetujui.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

Jadi artinya kalau Pak Ketua, Bapak antara Pimpinan DPD dengan alat kelengkapan

kita harus bedakan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Sedikit bedakan karena pada dasarnya sama-sama pimpinan alat kelengkapan, tetapi

memang agak beda. Nah, kalau 2,5 tahun semua seperti sekarang ini memang di mana

bedanya juga itu? Terutama, di pimpinan alat kelengkapan kan itu sangat dinamis karena

rutin. Itulah yang rutin dari waktu ke waktu ya. Kedua, pergeseran Pak, pergeseran

keanggotaan itu setiap masa sidang itu setiap anggota, bahkan bukan saja masa sidang

RAPAT DIBUKA PUKUL 09.55 WIB

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 2

sebenarnya, anggota itu berhak berpindah dari satu alat kelengkapan ke alat kelengkapan

lainnya berdasarkan kesepakatan provinsinya. Nah, inilah yang terjadi kemarin karena setiap

tahun keanggotaan alat kelengkapan ditetapkan, jadi bisa bergeser berpindah, bahkan

sebenarnya sebelum akhir tahun pun boleh kalau tiba-tiba saya tidak bersepakat di provinsi

saya, mau pindah ke komite yang lain, yang satunya mau pindah ke komite yang lain, yang

penting kan kalau saya tidak salah selanjutnya di tatib itu, diumumkan dalam Sidang

Paripurna dan dituangkan dalam Keputusan Pimpinan DPD untuk kepentingan administrasi.

Jadi, ada lagi yang dia persoalkan di undang-undang yang disetir? Ini soal undang-

undang ini, pembaca undang-undang apa lagi kemarin yang juga agak dipersoalkan itu ya.

Bu Anna itu, ada yang catat tidak? Selalu menyebut menurut Undang-Undang MD3, berarti

sudah dua kali kita tampilkan di layar ini, pasal, oh ini yang dimaksud ini jawabannya ndak

ada di undang-undang ini, ndak ada di undang-undang, ndak ada di Undang-Undang 264.

Coba turun terus, tugas panitia kerja dalam pembahasan rancangan, tugas panitia kerja dalam

pemberian pertimbangan, tugas panitia kerja dalam bidang pengawasan, Panitia Perancang

Undang-Undang, terus saja, sama semua ini copy paste ini, artinya itu juga sama semua di

alat kelengkapan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan dan mekanisme kerja Panitia

Perancang Undang-Undang diatur dalam Peraturan DPD tentang Tata Tertib. Ketentuan lebih

lanjut mengenai tata cara pembentukan dan mekanisme kerja Panitia Perancang Undang-

Undang, oh Panitia Perancang, bukan anu sorry-sorry Badan Kehormatan, sorry. Coba turun

lagi, ini supaya bukan Badan Kehormatan tidak, ini tentang kewenangan administrasi saya

lihat yang sering menjadi perdebatan. Yang mengeluarkan undangan itu pimpinan alat

kelengkapan, Pimpinan DPD, atau sesjen. Saya dengan Pak Benny ini, Pak Muqowam,

bedanya kan Bapak kelasnya di atas, kami kelasnya di bawah. Kami di DPRD itu, tidak ada

sekretariat mengeluarkan undangan. Yang mengeluarkan udangan itu adalah pimpinan

masing-masing. Kalau Paripurna, Pimpinan DPRD; kalau gabungan juga Pimpinan DPRD,

karena kalau gabungan alat kelengkapan dipimpin oleh Pimpinan DPRD, tetapi bukan kepala

bagian sekretariat yang mengeluarkan undangan untuk itu. Itulah supaya berfungsi pimpinan

alat kelengkapan ada pekerjaannya kan, dia mengeluarkan undangan. Bahasa lainnya pernah

saya agak ngotot memang sedikit, Pak Benny itu, kok saya merasa diperintah oleh setjen ya,

kok saya merasa diperintah oleh setjen. Sekretariat jenderal memfasilitasi administrasi dan

keuangan anggota. Pernah saya protes begini, Pak Sesjen jangan bersurat kepada anggota.

Saya pernah kasih ingat pribadi, “Pak Sesjen mohon maaf, Bapak profesor di bidangnya,

tetapi saya profesor di bidang saya, tolong Bapak jangan buat surat kepada pimpinan alat

kelengkapan.” “Oh saya mewakili pimpinan.” “Bapak ndak berhak mewakili Pimpinan DPD,

tidak ada kewenangan Bapak. Pimpinan DPD berhak mewakili ke sekretariat jenderal malah

karena Pimpinan DPD bertindak ke dalam dan ke luar.”

Atau kita mulai karena sudah ada Bang Ken?

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Sekretariat jenderal tidak punya kop surat, kecuali kalau dia bicara kepegawaian, dia

pake Korpri-nya, jadi tidak ada kop suratnya sekretariat jenderal, kecuali kop DPD.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 3

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Apa wilayah tatib itu atau wilayah.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Oke.

Baik, Bapak Ibu sekalian yang saya hormati, kita sudah kourum dan sudah ada calon

dari wilayah barat , bakal calon malah kalau begitu, balon ya, bakal calon figur dari wilayah

barat yang juga di tatib ini berkait pimpinan memang masih sedikit terlalu tafsir

dibandingkan tatib sebelumnya. Tatib sebelumnya itu konkret setiap wilayah menentukan

figur dengan dukungan minimal 5 suara, ada. Ini kok ndak diatur lagi, jadi akhirnya terjun

bebas itu tiap wilayah memang 39. Versi Metro TV 12 bakal calon sudah. Tetapi, kita

namanya Bang Ken di Metro.

Dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, skorsing sidang saya cabut.

KETOK 1X

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Ibu Fahira, Pak Muqowam, dan Ibu Eni, Bapak-bapak Anggota

Pansus semuanya yang saya hormati. Alhamdulillah kita bersyukur pada Allah SWT Tuhan

Yang Mahakuasa pagi ini kita lanjutkan kita rapat Pansus dan sebagaimana kemarin kita

sudah sampaikan bahwa secara bertahap kita akan sudah mulai melakukan kesepakatan-

kesepakatan, memutuskan kesepakatan-kesepakatan yang bisa kita sepakati sehingga mudah-

mudahan target kerja kita di penutupan masa sidang ini pada sidang tanggal 23 atau 24

Oktober yang akan datang, pansus sudah bisa melaporkan hasil kerjanya atau sudah selesai

kerjanya begitu. Oleh karena itu, pagi ini kita kembali membahas, saya masih mau

membahas di ujung dulu terhadap kesamaan dan kesepahaman kita. Mudah-mudahan bisa

mencapai kesepakatan dalam menterjemahkan tugas pokok pansus kita, pengaturan

penerjemahan atau penjabaran peraturan peralihan tata tertib, peraturan peralihan tata tertib.

Di peraturan peralihan tata tertib, apa di tugas pokok pansus ini disebutkan bahwa

pansus bertugas menjabarkan peraturan peralihan. Memang di ayat berikutnya itu disebutkan

juga terhadap pasal-pasal tertentu yang dianggap bermasalah. Nah, bertolak dari ini supaya

ada titik dasar kita selanjutnya, maka saya pikir kita dulu bertukar pikiran, berdiskusi

terhadap hal-hal pokok yang menjadi titik start pembahasan kita, Bapak Ibu sekalian.

Saya mau mengulang, Pak Muqowam, Bu Fahira, kemarin kita sudah menyepakati

satu bagian yang sangat substansial terhadap pertanggungjawaban kinerja. Nah, itu kita

sudah, kita sudah tugaskan staf ahli pansus untuk meng-introduce masuk dalam pasal-pasal

yang terkait dengan kinerja tersebut. Itu sudah selesai dan itu saya pikir pekerjaan besar.

Teman pansus kemarin sudah ada yang mengungkap di Panmus, saya sebenarnya bilang

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 4

jangan dulu ungkap-ungkap di Panmus karena biasa kita bahas satu di sebuah tempat formal,

biasnya di luar lebih besar dan menjadi liar, padahal tidak begitu sebenarnya ya. Untung

tidak ada yang persoalkan. Terlalu cepat biasa dipersoalkan hal yang tidak perlu

dipersoalkan. Tetapi, Bang Kanedi mengatakan, kami di pansus sudah menetapkan. Kaget

banyak orang itu Bang.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Oh sengaja ya.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Oh begitu.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Ini Bapak punya sekte rupanya di sini, ada sektenya. Pak Muqowam saja mau

didengar Bang Ken.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Pimpinan.

Seperti comberan, air bening masuk, air kotor pun masuk. Tidak ada soal.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Oh begitu, berarti ada persekongkolan komite kalau begitu, rupanya Komite I dukung

Bang Ken. Baik, jadi saya mohon dulu kita bahas ini tentang memahami peraturan peralihan

yang menjadi titik dasar pembahasan kita. Peraturan peralihan yang mau dijabarkan itu

adalah peraturan peralihan terhadap tata tertib ini yang substansinya adalah pemberlakukan

tatib berkait dengan semua masa kepimpinan alat kelengkapan tentu lebih khusus pula

kepimpinan DPD, coba buka tatib peraturan peralihan itu dimulai dari mana, nah itu. Salah

satu rujukan yang ada adalah pandangan Badan Kehormatan. Pandangan Badan kehormatan

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 5

itu sudah menyampaikan tentang memulainya perhitungan masa jabatan dalam tatib yang

dimaksud ini adalah pada saat pembentukan pimpinan alat kelengkapan pada masa

pelantikan, sesudah pelantikan Anggota DPD. Hitungannya seperti itu, itu Badan

Kehormatan. Boleh Bapak buka, bahkan ada di sini Pak Bang Ken Anggota Badan

kehormatan dan Pak Lalu Pimpinan Badan Kehormatan. Putusan ya, ya seharusnya putusan

itu kan sudah menjadi pegangan selama ini, ndak perlu lagi didiskusikan, tetapi kok masih

didiskusikan terus, sudahlah saya hanya berkewajiban mengungkapkan itu. Hitungannya itu

ialah kemudian Agustus 2014 ke April 2017. Saya kira itu mungkin ada dulu bagaimana?

Pak Lalu dengan Pak Bang Ken ini di Badan Kehormatan mengapa sampai berpendapat

seperti itu kan, kita mau dengarkan ini.

Silakan.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

Terima kasih, Pimpinan.

Anggota sekalian, jadi memang dalam hal ini apa yang disampaikan oleh Pimpinan

Ketua Pansus, kami mungkin menginformasikan bahwa kami di BK dan kebetulan juga

sampai sekarang ini tetap di BK ini, Pak. Pak Lalu masih tetap wakil dan saya sebagai salah

satu anggota. Di BK itu sesuai dengan agenda kami pembahasan-pembahasan ya Pak Lalu

ya, salah satu pokok bahasannya berkaitan dengan pasal peralihan itu. Ini kami putuskan

sehingga BK berdasarkan juga dengar pendapat dari beberapa ahli dan kami pun beberapa

kali membahas khusus tentang itu sehingga BK membuat putusan, bukan pandangan lagi,

Pak, untuk menterjemahkan atau memberikan arahan supaya seluruh anggota ini jangan

banyak multitafsir terhadap itu sehingga kami putuskan dan memang itulah keputusan dia

yang terbaik untuk DPD ya 2,5 tahun itu dimulai dari apa yang disampaikan oleh Pimpinan

tadi. Dan, tadi juga saya telepon Ketua BK, tolong kuatkan lagi sampaikan dengan Pimpinan

atau Ketua Pansus Pimpinan Pansus bahwa BK itu sudah memberikan analisa terjemahan

untuk menjawab kebutuhan karena kita ingin menerapkan tatib kita itu sendiri.

Nah, sekarang kita lagi membahasnya untuk menyempurnakan atau lebih

memantabkan tata tertib kita ini. Kembali kami ya tentunya dari unsur BK mengulangi

kembali bahwa terjemahan dari itu ya mulai yang dari saat pelantikan dan akan berakhir pada

April. Dan, ini tentunya dan sudah berlaku waktu pembahasan tatib pembahasan alat

kelengkapan di BK kemarin, Pak Lalu ini sudah diterapkan kan, Pak Lalu ini langsung dia

eksposio ya, tinggal kami memilih barat dan pemilihan nanti pada Maret akhir supaya untuk

ya Maret itu persiapan-persiapan sehingga April pemilihan. Ya kita perlu persiapan, jangan

ada kekagetan begitu dan ya terus terang ya kita sekali lagi menyampaikan ke sini ini lagi,

kepada rapat pansus ini. Ya mudah-mudahan itu juga menjadi referensi bagi kita bersama.

Saya rasa demikian ya.

Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

Terima kasih, Pimpinan.

Bapak dan Ibu Wakil, Bapak Ibu Anggota Pansus yang saya hormati, pertama yang

ingin saya sampaikan bahwa tatib kita ini dulu belum memuat tentang mulainya itu Pak,

maka BK mengusulkan untuk di aturan peralihan nanti harus dicantumkan. Jadi, kalau kita

lihat seluruh pasal di tatib ini kapan mulainya sampai kapan itu memang belum. Maka itulah,

kemudian Badan Kehormatan dulu membuat penafsiran atas kesepakatan di pleno Badan

Kehormatan seperti SK yang sudah kita keluarkan, Pak.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 6

Kemudian, menambahkan saja dari yang disampaikan Bang Ken, memang akan ada

kursial Pak kalau umpamanya seperti sering ya walaupun tidak mutlak begitu, tetapi seperti

sering dikeluarkan satu keputusan umpamanya berlaku sejak tanggal ditetapkan, maka akan

terjadi ketimpangan begitu. Jadi 2,5 tahun dihitung dari sejak dulu ditetapkan tatib ini, maka

periode berikutnya nanti tidak 2,5 tahun kan begitu. Jadi kalau 2,5 tahun sejak 2016, 2017,

2018, maka yang berikutnya kan tidak sampai 2 tahun, itu dasar pemikirannya.

Nah kemudian, di mana-mana saya kira ini memang ini disepakati kembali oleh BK

ketika kami bertiga ini diutus walaupun nanti memerlukan diskusi dari teman-teman yang

mungkin punya pemikiran lain, tetapi kita seperti itu. Kemudian, yang sehingga Badan

Kehormatan dulu megeluarkan SK yang mencantumkan tentang mulai berlakunya itu ya

mulai seperti yang disampaikan Pak Ketua tadi itu supaya tidak terjadi ini, Pak. Nah, tinggal

sekarang mungkin yang perlu diapa namanya, yang perlu kita pertegas kembali adalah seperti

pada rapat kita kemarin itu Pak, kalau umpamanya setiap tahun, tetapi itu sudah di-drop Pak

ya, jadi kita tidak usah dibicarakan lagi. Oke, oh ya oke, sudah di-drop. Saya kira itu saja

Pak, jadi....

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Pak Stefi dulu.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUT)

Terima kasih, Pimpinan. Saya hanya menambahkan sedikit saja.

Teman-teman yang saya hormati, selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Bapak Ibu sekalian, saya kira apa yang disampaikan oleh BK ini sudah cukup jelas sehingga

tidak perlu kita terlalu lama lagi pada klausul ini karena yang pasti penjabaran yang telah

disampaikan oleh BK ini mungkin bisa dapat kita terima sehingga kita bisa melanjutkan pada

pasal-pasal yang ada ini yang kira-kira menjadi krusial bagi kita semua mungkin bisa dapat

kita putuskan. Kalau seperti disampaikan oleh Pak Lalu tadi saya kira cukup jelas. Namun,

yang perlu kita perhatikan di sini yaitu menyangkut dengan pertukaran rotasi, pertukaran

keanggotaan ini jangan kita, seperti yang tadi disampaikan, jangan kita samakan dengan

Pimpinan DPD. Saya kira mungkin itu kita sepakati sehingga hal ini bisa kita lewati dan

supaya Pimpinan juga bisa memberikan keputusan. Tetap, ketuk, selesai, kita beralih pada

aturan lain.

Terima kasih, Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Bu Eni.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JABAR)

Terima kasih, Pimpinan.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 7

Karena kami memang di BK juga, jadi paham betul apa yang disampaikan Pak Lalu

adalah sudah benar untuk pimpinan. Hanya yang menjadi kegaduhan itu adalah mohon

dibedakan antara Pimpinan DPD RI dengan pimpinan alat kelengkapan. Nah, khusus untuk

alat kelengkapan, mari kita kembalikan sesuai dengan hak dan kewajiban anggota yang

punya sama-sama hak di mana di awal masa tahun persidangan itu adalah karena ada

pergantian dari kenggotaan, mohon itu dikembalikan lagi pemilihan pimpinan setiap tahun.

Masalah mau diperpanjang karena sudah bagus, ya enak saja itu teruskan lagi begitu, tetapi

mekanisme tetap ingin dikembalikan sesuai dengan mekanisme hak dan kewajiban sebagai

anggota. Itu pesan dari teman-teman dan ini pun sudah sampai kepada BK. Mudah-mudahan

untuk diimplementasikan di tatib ini, disempurnakan di tatib ini, itu yang sampai saat ini

merupakan satu kegaduhan, dan tatib ini diharapkan bisa menyelesaikan dan menjadi solusi

untuk kedamaian kita bersama teman-teman ke depan.

Terima kasih, Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

... (berbicara tanpa mic, red.) dikembangkan atau kita dulu mau pada kesepakatan,

jadi ini kan beda pimpinan dan kepemimpinan. Masa jabatan awal kepemimpinan itu diawali

pada saat pelantikan tahun 2014 dan berakhir, hari berakhirnya ini maksud saya ya kalau 2,5

tahun berakhir April. Coba hitung ulang ya, yang jelas dulu memulainya dulu kita harus

sepakat ya kan, dimulai oke, jadi dimulainya dulu kita sepakat, dimulai jadi kita mulai itu

hitungannya adalah masa kepemimpinan ya, masa kepemimpinan setiap alat kelengkapan

tentu termasuk Pimpinan DPD dimulai dari saat pelantikan ya, oke, sudah begitu Bang Ken?

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

Ada tambahan sedikit Pak, jadi ini supaya kita lagi kan pansus kan menjawab semua.

Kan kita ini ingin menata dan menertibkan supaya ini kan saya juga sering menemui dari

beberapa perjalanan ya kita sendiri dalam alat kelengkapan maupun dalam ini, ada

kegamangan yang harus kita selesaikan Pak, misalnya ini mungkin Pak Muqowam dan yang

lainnya saya hanya menginikan tentang alat kelengkapan, tentang masa bakti, masa tugas

begitu, saya mohon ada pemahaman bagi kita keputusan politik itu diikuti dengan

administrasi, Pak.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Sebentar kita bicarakan Bang Ken. Ya, ini dulu kita sepakat dimulai dari, jadi oke,

kita sepakat Pak ya? Pak suhu sudah sepakat? Diredaksikan, bismillah ya.

KETOK 2X

Terima kasih.

Kita masuk ke kedua, tadi Bang Ken dengan Ibu Eni sudah memulai sebenarnya

tentang kaitan antara masa jabatan dengan soal administrasi, tetapi saya mau mengingatkan

catatan hasil rapat kita dengan auditur BPK bahwa sesungguhnya masalah administrasi itu

mengikut pada keputusan. Jadi, kalau keputusannya DPD tanggal sekian ke tanggal sekian

dan dibayar sesuai itu dengan orang yang sama, tidak ada masalah dan dia jamin itu orang

BPK ini. Jadi, selama ini kita dibayangi bahwa kalau berlaku sekian, katanya nanti ada

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 8

pengembalian apa ya dengan menganalogkan Pak Benny macam-macam kita punya

pengalaman yang lalu itu tidak ada hubungannya. Ini malah waktu itu dia bilang saya catat

karena yang datang itu kan koordinator pemeriksaannya DPD. Jadi, barangkali menjadikan

catatan kalau jangan Anda ragu-ragu kalau soal itu, jadi sepaham itu.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Kan keuangan mengikuti administrasi,

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Sebentar dulu Pak, jadi ini harus kita cantumkan dalam satu ayat di pasal di ketentuan

peralihan tadi itu yang kita sepakati itu supaya dia daya ikatnya langsung tegas.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

Sedikit, Pak Ketua ya.

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik, kita bicarakan.

Pak Andre dulu, silakan.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Oke, terima kasih Pimpinan. Saya mohon izin langsung.

Saya lihat tadi salah satu klausal juga sebetulnya itu memotivasi sebetulnya kaitan

dengan evaluasi kinerja. Itu juga harus karena kita tidak punya indikator seperti di partai

politik, memindahkan seseorang ya tanpa ada sesuatu penilaian, mungkin itu juga masih

tetap. Ini artinya untuk memotivasi dan saya yakin semua komite ya, pimpinan-pimpinan

komite sudah bekerja dengan maksimal ya. Tinggal ini nanti apa namanya ditingkatkan

beberapa hal, ya satu contoh kegiatan positif sekali yang dibangun oleh Komite 1 kemarin.

Bukan karena Pak Wakil Ketua Pansus, memang nah hanya ada beberapa catatan memang

yang saya sampaikan ke beliau. Mumpung kemarin ada bupati gubernur yang hadir, tetap

Komite 1 harus konsisten tentang Undang-Undang No. 23. Jadi, Undang-Undang No. 23 itu

adalah gubernur itu merupakan wakil pemerintah pusat yang ada di daerah, tetapi

implementasinya bla, bla, bla, dan saya sudah sampaikan beliau, termasuk kewenangan

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 9

pemerintah pusat yang ada di daerah-daerah, yaitu harus di bawah koordinasi gubernur, ini

harus tegas ini.

Yang kedua, memang Pimpinan Komite IV dalam agenda juga kita hari Senin

memanggil beberapa bupati dan gubernur yang berkaitan dengan pengelolaan dana DAU

yang tertahan sampai hari ini, ini juga apresiasi. Tentunya juga Komite III dan Komite II juga

harus buat gebrakan yang sama sehingga, ya kalau Komite I sudah, jadi sehingga kita itu ada

nilai.

Terus, yang menjadi catatan saya tadi bahwa saya sesungguhnya dalam di tatib itu

ada satu klausal yang harus dimasukkan. Nah, supaya ini juga mengikat 132 anggota, bukan

saja pada zaman kita, tetapi untuk ke depan lembaga ini, nah minimal seseorang mau jadi

Ketua DPD, dia pernah menjabat ketua komite atau pimpinan alat kelengkapan lain sehingga

ini juga mengikat. Karena, dia juga harus mengerti belajar bagaimana kesulitan anggota,

kesulitan di komite-komite sehingga dia punya penjabaran, jadi punya insting itu sebagai

pimpinan, dia sudah hafal kerjanya. Nah, jangan seperti selama ini kan kalau ada ribut-ribut,

nah pimpinan sudah mulai turun dari lantai 8, saya duduk di sini, saya duduk di sini, karena

memang tidak mengerti, nah ini salah satu dalam rangka meningkatkan kinerja lembaga ini.

Nah terus yang kedua, ketika kemarin juga sudah saya sampaikan, mohon kalau

memang ada di sini, tim amandemen ya mungkin Bunda Fahira, ya harus didorong itu juga

Pasal 20 dalam Undang-Undang 1945 sehingga ini nanti terarah kaitan dengan ini ya karena

ini sinergi ini, Pak Ketua, saya sampaikan. Jadi, kira-kira itu untuk sementara, tergantung

pemikiran kita semua.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik, maksud saya begini Pak. Saya dulu coba kita supaya ada mengarah. Kalau

kinerja sudah oke Pak Andre itu, kemarin kita sudah sepakat kan, bahkan kita nanti akan....

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Oh ya Pak Ketua sebentar, satu hal dulu, satu hal inti daripada pembicaraan saya,

saya masih lupa, kebetulan masih ingat, ya kalau SK itu bunda itu berakhir memang sampai

April 2017. Tetapi, saya mohon dengan sangat semua anggota pansus jangan terbawa terus

sikap emosional, kepentingan kelompok atau perorangan, tetapi marilah kita kedepankan

dalam rangka kepentingan lembaga yang lebih besar ya karena ini yang menjadi cerminan

kita. Kalau kita ribut terus, tidak puas lagi, nanti buatin sesuatu lagi, sampai kapan kita kerja,

jadi ini akhirnya lama-lama memang benar orang bilang sudahlah bubarkan saja.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Saya mau masuk tahap kedua berkait dengan ketentuan peralihan. Ini baru ide Pak ya,

jangan dianggap ini adalah misi saya, tidak. Saya hanya berpikir seperti Bu Eni tadi sudah

ungkap sebenarnya dan kalau saya perhatikan beberapa masukan, pembedaan antara masa

jabatan pimpinan alat kelengkapan dengan Pimpinan DPD. Supaya ada nilai yang berbeda,

Pimpinan DPD tetap 2,5 tahun, tetapi pimpinan-pimpinan alat kelengkapan itu satu tahun

bersamaan ditetapkan keanggotaan di setiap alat kelengkapan. Nah, ini dulu fokusnya lagi

kita karena kalau kita sudah bisa sepakat di sini ya saya pikir....

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 10

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Cocok sudah, tulis semuanya masa jabatan atau diberi penjelasan beda antara

pimpinan dengan alat kelengkapan, itu dalam... (kurang jelas, red.).

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Ya, jadi kalau ini, ini kan harus ada nilai lebih juga Pimpinan DPD masa sama

dengan alat kelengkapan begitu. Sepakat Pak Benny, Pak Andre? Sepakat? Dengan ucapan,

oh ini kan hari Jumat Pak, jadi dengan ucapan bismillahirrahmannirrahim, saya tetapkan ya.

KETOK 2X

Agak besar ini.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUT)

Pimpinan, saya tambahkan sedikit, Pimpinan. Baik, Pimpinan, terima kasih.

Mendengar tanggapan dari teman-teman tadi menyangkut dengan kriteria calon

pimpinan, saya kira ini nanti akan menjadi rancu.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Oh yang sudah berkembang dulu, Pak. ... (kurang jelas, berbicara tanpa mic, red.)

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUT)

Oh siap-siap.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Catatannya adalah keputusan tadi minta staf ahli mengintrodusir, menjabarkan dalam

bahasa di pasal ya. Bahasa di pasal supaya langsung terlihat di situ ya karena ini sudah

sinergi dengan ketentuan peralihan.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Jadi begini Pak, itu rumusannya Pak ... (kurang jelas, red.) tulis dulu, baru kita tanda

tangan. Setelah itu baru dinormakan di dalam tata tertib.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Iya, jadi dua kesepakatan tadi Bapak tulis saja dalam bentuk 1 halaman. Kita

normakan, kita tanda tangani sebagai kesepakatan karena Pak Andre khawatir, jangan lagi

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 11

divsebuah forum bilang, “Saya Anggota Pansus, tetapi waktu itu saya tidak ada waktu

diputuskan.” Makanya, saya punya, kami punya undangan, kita punya undangan itu

mengatakan pembahasan dan penetapan. Iya jangan, boleh tidak setuju, tetapi jangan di

tempat lain begitu, apalagi di forum terbuka di Paripurna bahwa saya Anggota Pansus dulu

itu, tetapi saya tidak setuju begitu. Waduh fatal itu. Kalau tidak, bisa saja kita tidak setuju

kan itu ini. Iya, hari Jumat lagi ini diputuskan, iya Pak Benny pakai baju warna merah lagi,

apalagi kata “dipaksakan”. Voting kok dipaksakan, itu. Ya semua yang dipaksakan tidak enak

masuknya, Bu Eni kan, iya. Jadi ini agak-agak, dan saya pikir berkait tadi Pak Bang Ken

katakan, administrasi itu sudah mengikut dalamnya sudah pas. Dan, makna dari Pasal 264

tadi itu memang seperti itu juga, cuma tidak tercantum dalamnya.

Baik, yang ketiga hari ini kita bicarakan adalah karena ini juga sekaligus akan

menjadi bahan nanti di pimpinan, di Panmus berkait dengan tata cara pemilihan, tetapi belum

digunakan rujukan, hanya sebagai pemikiran saja tentang kepemimpinan DPD dan juga

termasuk alat kelengkapan Pak Muqowam dan Ibu Fahira yang saya hormati, Bapak sekalian.

Di Tatib ini ada sekian kali aturan, Pak Benny, teman-teman, mengatur hanya membatasi

seseorang ya. Hak-hak individu atau hak anggota hanya tidak boleh lebih dari dua kali, tidak

boleh lebih dari ini. Ini mohon, kalau saya punya pemahaman seperti ini, kalau dia kita

lembaga DPR diatur oleh fraksi dan partai bisa jadi ada pembatasan-pembatasan seperti itu

karena kita dibatasi oleh partai melalui fraksi. Tetapi, ketika kita berada di lembaga seperti

ini di mana kekuatan individu adalah hak individu yang kuat, menurut saya bukan itu

batasannya. Batasannya adalah pada kemauan dan kemampuannya. Jadi tidak boleh kita

batasi karena Bang Ken sudah dua kali pimpinan alat kelengkapan. Maka, tidak boleh lagi

maju pada pemilihan alat kelengkapan berikut. Yang berhak mengatakan tidak boleh ini

siapa? Harus anggota kan? Masa tatib kita buat untuk membuat diri kita terjebak. Sekali lagi

Bapak Ibu sekalian, tata tertib ini kita buat jangan membuat perangkap sendiri, ini tatib kita.

Masak tatib kita, kita mau buat penjara untuk diri kita yang akhirnya kita setengah mati ber-

anu, akhirnya kitalah buat kontemplasi menjabar-jabarkan. Jadi, kita buat tatib yang

membuat kita ya memang sudah real dan tidak sesak nafas di dalamnya, itu bahasa real-nya.

Jadi, ada beberapa di sini ketentuan yang mengatur tentang itu ya, atau Pak Stefi coba

karena ini tadi yang dimaksud Pak Stefi tentang begitu kan. Ini kami sudah diskusikan, tetapi

saya mau dengar pandangan teman-teman dan Pak Muqowam. Seseorang yang sudah dua

kali memimpin apakah dia alat kelengkapan, apakah di DPD, tidak boleh lagi mencalonkan

diri. Saya rasa ini, atau dicalonkan. Tidak bisa, selama sehat dan mampu. Ukurannya pada

mampu... (berbicara tanpa mic, red.).

Sekali lagi ini menyangkut dengan pembatasan-pembatasan yang kita buat seperti

analognya Pak Lalu. Tetapi, tolong jangan pengertiankan saya mau pimpinan komite terus,

ndak. Malah dengan tunjangan pimpinan komite itu rasanya membebani cukup berat, Pak

Muqowam ya. Iya, agak beda rasanya. Kecil-kecil begitu DPRD, Pak Benny, ada fasilitasnya

pimpinan. Saya dapat mobil dinas karena saya buat sendiri, saya buat tunjangan bahan bakar

karena saya buat sendiri, komite tidak ada. Bedanya cuma maaf saja, tidak cukup pulsanya

Bu Fahira.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 12

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Iya, tetapi betul-betul kan ada teman yang mau pengabdian ya. Saya ambil contoh

sayangnya tidak hadir, Pak Gafar Usman itu saya anggap seorang yang betul-betul ikhlas

mau pimpin BAP terus walaupun sekali-sekali gebrak meja. Tidak apa-apa kalau ada teman

yang mau seperti itu daripada kita ambil jabatan pimpinan, kemudian tidak sanggup juga atau

“bermain-main” juga kan. Ada teman saya masuk Wakil Ketua PURT, ketika ditanya apa

kesimpulan PURT, dia duluan bertanya dengan kita. Nah itu kan lebih lucu misalnya begitu.

Temannya Pak Andre, bukan temannya Pak Benny. Pak Benny tahu yang saya maksud itu.

Bagaimana ini, ini normanya, jadi jangan kita membuat pembatasan-pembatasan yang

membuat diri kita menjadi sulit kemudian.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M. Kes. (JAWA BARAT)

Bismillahirrahmanirrahim.

Saya, Bapak pimpinan, saya sepakat sekali dengan paradigma, tetapi saya untuk alat

kelengkapan memang tidak ada pembatasan, saya sepakat. Karena, contoh sajalah di Komite

1 bukan tidak ada orang ya, sulit cari seperti Pak Muqowam untuk di Komite 1 yang sudah.

Jadi saya mohon untuk komite memang tidak ada pembatasan, apalagi saya rasa dengan

fasilitas, justru Pak dengan fasilitas yang tidak begitu jauh itu membuat nyaman kita bekerja,

anggota tidak terlalu terdiskresi. Hanya untuk pimpinan, untuk Pimpinan DPD RI karena

untuk Pimpinan DPD RI ini adalah dengan fasilitasnya juga jauh sekali dan berbeda, mohon

jangan, jangan tidak ada pembatasan. Karena saya, tujuan saya dengar dari teman-teman

masukan justru adanya pembatasan-pembatasan ini adalah untuk mencari figur yang lebih

baik ya karena ini pimpinan apa namanya pimpinan ini adalah menjadi speaker daripada

lembaga, tentunya kalau, toh kalau kita salah pilih juga hanya 2,5 tahun, toh nanti salah pilih

lagi hanya 2,5 tahun. Ini kan sangat apa namanya 2,5 tahun itu bagi suatu lembaga yang

pejabat publik yang disorot masyarakat itu lama Pak, bukan sedikit. Jadi, mohon untuk

Pimpinan DPD ada pembatasan, dan alat kelengkapan selama itu anggota puas, selama

anggota itu memilih, jangan ada pembatasan.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Tetapi Bu Eni, bukankah dengan 2,5 tahun itu kalaupun kita cantumkan tidak boleh

lebih dari dua kali, pada dasarnya sama saja karena kan cuma dua kali pemilihan otomatis.

Jadi akhirnya, kita membuat aturan yang juga tidak ada, bukan tidak gunanya.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M . Kes. (JAWA BARAT)

Maaf Bapak, maaf ini saya ... (berbicara tanpa mic, red.) proses-proses sesuatu yang

tidak sehat ini kan terjadi, Pak. Jadi utuk mempertahankan status quo-nya ini juga jangan ter,

jangan ini, dan tetapi di situ ada di, ada ini lagi, ada kelonggaran lagi. Walaupun sudah dua

kali, minimal jeda seperti bupati itu kan, walikota, gubernur, jeda satu periode. Jeda satu

periode, setelah itu boleh dipilih kembali. Siapa tahu, Pak, dia sepuluh tahun, ya dua periode.

Nah, ternyata kan sudah dua periode ini kepake misalnya di sini kita, periode depan jeda

dulu. Nah, untuk periode yang akan datangnya 2,5 tahun kemudian kan dia bisa terpilih

kembali kalau kita memang merasakan itu baik. Itu Bapak, saya rasa ada jeda.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 13

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUT)

Baik, terima kasih Pimpinan.

Saya kira seperti yang sudah dikemukakan oleh teman-teman tadi bahwa aturan yang

kita buat jangan menjebak diri kita sendiri. Jangan mempersulit diri kita sendiri. Kalau kita

berkeinginan seperti itu, berarti apalagi tatib yang kita buat ini jangan bertentangan dengan

undang-undang diatas. Bagaimana dalam Undang-Undang MD3 itu mengatakan bahwa

Pimpinan DPD dipilih oleh seluruh Anggota DPD, dan seluruh Anggota DPD mempunyai

hak dipilih dan memilih. Kalau ini kita batasi untuk 2,5, berarti kan agak menyimpang

daripada apa yang menjadi cantolan kita, yaitu Undang-Undang MD3 itu sendiri.

Kemudian, menyangkut dengan apa tadi yang disampaikan oleh Pak Andre juga

bahwa memiliki harus mempunyai kriteria. Calon pimpinan contoh pernah memimpin alat

kelengkapan. Nah, ini juga tidak rasional. Tidak rasionalnya kenapa? Kalau pertama kali

baru terpilih, tidak mungkin berarti orang yang baru pertama masuk DPD tidak akan

mungkin dicalonkan sebagai calon pimpinan karena dia belum pernah memimpin alat

kelengkapan. Dia dari DPR contoh, pindah ke DPD, dia juga tidak bisa karena dia tidak

masuk dalam memimpin, iya itu maksud saya sehingga hal-hal seperti itu coba mungkin kita,

berarti dua periode baru bisa. Nah, ini kan persoalan. Jadi, mungkin hal ini coba kita ini. Apa

yang sudah ditentukan ini mungkin baik, Bu Eni ya, tetapi kalau kita membatasi dua kali juga

itu tidak bagus karena pasti kita bertabrakan dengan undang-undang kita sendiri, Undang-

Undang MD3. Kalau kita batasi, kalau kita batasi hanya cukup maksimal dua kali, ini kita

nabrak.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Sedikit saja sebelum Bunda Anna, jadi saya tadi kan begini maksud saya, apa sih

yang diributkan anggota selama ini? Ini kan menyangkut kinerja pimpinan. Alangkah

baiknya seseorang menduduki jabatan itu punya pengalaman-pengalaman yang baik.

Ketidakpuasan terhadap anggota, ketidakpuasan terhadap pimpinan itu karena kinerja. Nah

ini yang menjadi catatan saya, tetapi ini semua tergantung. Nah makanya saya sudah bilang

dengan hormat Saudara-saudaraku, jadi bahwa lembaga ini di atas segalanya daripada

kepentingan suka tidak suka, kepentingan kelompok, dan lain sebagainya. Tetapi, yang

paling besar adalah bagaimana dengan fungsi terbatas yang kita miliki sekarang, tetapi

bermanfaat besar buat daerah. Nah, sehingga tentunya mengambil langkah-langkah konkret

adalah minimal orang itu punya track record dalam rangka memimpin lembaga.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Ada pakta intergritas sebenarnya. Ibu Anna silakan dulu, Ibu Anna.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Terima kasih Pak Ketua, Bapak Ibu sekalian yang saya hormati, mohon maaf saya

terlambat. Tadi agak lama di depan pintu gerbang kita ya. Saya mohon maaf untuk itu ya.

Kemudian Pak, pertama saya sangat setuju apa yang disampaikan oleh Pak Ketua

tentang tatib ini jangan mempersulit kita di dalam melaksanakan tugas kita sebagai Anggota

DPD dan justru tatib ini harus membuat kita semakin bisa bekerja dengan baik, dengan

aturan-aturan yang sangat memungkinkan kita untuk bekerja. Yang kedua, juga tatib ini juga

jangan lebih berat dari aturan yang ada di atasnya.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 14

Kemudian, menyangkut masa jabatan pimpinan alat kelengkapan maupun Pimpinan

DPD, saya pikir, saya terlambat saya dengar dari Pak Stefi bahwa kita kembali untuk

pimpinan alkel satu tahun, saya pikir itu sangat benar karena juga sama dengan apa yang

disampaikan oleh Undang-Undang MD3. Kemudian, menyangkut Pimpinan DPD 2,5 tahun 2

kali dipilih ataupun pimpinan alkel 2 kali dipilih, menurut saya ini lembaga politik, semua

orang mempunyai kesempatan dan lobi-lobi politik juga itu dimungkinkan untuk itu, jadi

kalau kita batasi dengan 1 kali dan 2 kali menurut saya ini juga sangat, ya sangat mengikat

dan tidak juga sesuai dengan dinamika politik tentunya yang ada di lembaga politik ini.

Semua orang mempunyai hak yang sama untuk dipilih berapa kali pun dia tergantung

anggota yang memilih tentunya.

Kemudian, kalau presiden saya pikir dua masa jabatan itu eksekutif agak berbeda

dengan di lembaga politik karena itu ada kekuasaan di situ dan dipilih langsung oleh rakyat.

Kalau kita dipilih oleh rakyat, tetapi untuk menjadi pimpinan lembaga dipilih oleh anggota

yang ada di lembaga politik itu sendiri. Sehingga menurut saya, jangan kita batasi

menyangkut masa jabatan pimpinan maupun alkel karena belum tentu di periode yang akan

dating, tatib kita juga bisa diubah lagi oleh periode yang akan datang. Ya, jadi itu masih....

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik, ini contohnya di Pasal 43 Ayat (2) ya tentang itu. Sudah 2 tahun 6 bulan, tetapi

kemudian ditambahkan lagi tidak boleh dan dapat dipilih kembali paling banyak 2 kali dalam

jabatan yang sama ya.

Pak Benny, silakan.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Pak, mohon maaf ini tadi mati (mic, red.). Terakhir, menyangkut persyaratan untuk

menjadi Pimpinan DPD maupun untuk menjadi persyarataan untuk menjadi pimpinan alat

kelengkapan. Menurut saya juga ini kalau persyaratan dengan harus pernah menjadi

pimpinan alkel ataupun mempunyai jabatan apa dan sebagainya menurut saya juga ini

sesuatu yang mungkin tidak perlu karena kita sudah berada di sini, tentunya track record kita

sudah juga baik sampai sudah berada di lembaga ini. Jadi menurut saya, tentunya teman-

teman yang akan menilai kita pantas atau tidak. Saya pikir itu, Pak.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Pak Benny.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Pandangan dari sudut pandang atau perspektif yang sedikit yang berbeda. Yang

pertama, saya ataupun mungkin yang lain mudah-mudahan sama sebetulnya, alasan yang

berkaitan pembatasan kepemimpinan untuk Pimpinan DPD 2,5 tahun sebetulnya semangat

dasarnya tidak lebih ini sebuah sistem yang sistem ini dinormakan dalam tata tertib yang

norma ini kemudian menjadi sistem control, jadi alat kontrol terhadap kepemimpinan politik

ya Pimpinan DPD. Sebetulnya itu, dan ini tidak melihat karena Irman Gusman, Farouk

Muhammad, dan Ratu Hemas. Sama sekali saya adalah orang yang akan konsisten untuk

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 15

mengatakan di berbagai tempat bahwa 2,5 tahun ini alat kontrol saja. Sama ketika saya nanti

menjadi pimpinan, ketika Pak Ajiep, Bang Ken, maka ini menjadi sistem kontrol agar

kepemimpinan politik di lembaga ini tidak menjadi otoritarian, kemudian seseorang bisa

terjebak pada sikap yang berasyik masuk begitu ya, yang kemudian terseret pada urusan-

urusan yang bersifat pribadi, kemudian meninggalkan lembaga. Sebetulnya itu, tidak ada

lain.

Kemudian, ketidaksetujuan saya dengan aturan tambahan pembatasan hanya 2 kali,

sebetulnya ini kan tidak harus redaksinya kemudian dikonstruksi dalam tatib karena

automatically sebetulnya dengan 2,5 tahun, kesempatan seseorang dalam satu periode ya

sebagai Anggota DPD itu juga hanya 2 kali sebetulnya, tidak lebih dari itu. Nah, kalau tadi

pendekatannya ke presiden, ya karena presiden kan tidak 2,5 tahun, Bu Eni ya. Presiden

kepemimpinannya 5 tahun begitu ya sehingga tidak harus lagi dibatasi 2,5.

Nah yang kedua, kaitan dengan prasyarat yang disampaikan oleh Bung Andre. Ya, ini

bahaya, Bung Andre. Kalau seseorang tentu yang harus dipilih oleh 132 dibatasi untuk

menjadi Pimpinan DPD dengan alasan harus atau pernah menjadi pimpinan alat kelengkapan,

ini juga membunuh ruang demokrasi dan hak-hak politik setiap anggota. Kalau alasan

misalnya kepemimpinan di alat kelengkapan itu menjadi ukuran, saya pikir ini debatable

juga. Ini hanya masalah kesempatan. Bisa saja orang yang tidak pernah duduk di alat

kelengkapan, dia bisa lebih hebat ketika memimpin lembaga misalnya. Ini kan hanya

masalah kesempatan ya, masalah kesempatan. Yang saya takutkan adalah tawaran yang

disodorkan Pak Andre ini sama dengan apa yang dilakukan oleh Soeharto dalam membangun

sistem politik 32 tahun. Ya karena syarat menjadi presiden zaman Soeharto: 1) harus Jawa, 2)

tentara, 3) pernah jadi presiden. Ya otomatis, otomatis yang tidak pernah jadi presiden, tidak

pernah bisa dipilih untuk menjadi presiden itu. Ini ilustrasi sajalah, guyonan ya. Saya pikir

itu.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Bagaimana kalau konkretnya begini, Pasal 43 Ayat (2) kita potong saja sampai titik 6

bulan itu, dan seterusnya itu cabut ya. Jadi, Pimpinan DPD sebagaimana dimaksud pada Ayat

(1) diresmikan dengan keputusan DPD untuk masa jabatan 2 tahun 6 bulan. Ya bagaimana

kalau kita sementara begitu ya? Ini daripada, dan semua alat kelengkapan yang lain, tetapi ini

kan sudah terlihat.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Jadi Ketua, tambahan saja.

Ini kan sifatnya kolektif kolegial, satu. ... (berbicara tanpa mic, red.).

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Jadi kita cabut ya, cabut Pak ya sepakat ya?

KETOK 2X

Kemudian, berlaku untuk semua alat kelengkapan.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 16

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Alat kelengkapan itu maksdunya adalah... (berbicara tanpa mic, red.).

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Semua yang menyebut kata dapat dipilih kembali untuk masa jabatan yang sama, jadi

jangan kita membatasilah, itu intinya itu. Coba lihat di komite-komite, kayaknya ada semua

begitu-begitu itu, tidak boleh dipilih lebih dari 2 kali.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Tidak ada.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Tidak ada ya.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Cuma pimpinan saja.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Ya baik. Ini yang kedua.

Kemudian, yang dimaksud Pak Andre dan teman-teman soal kriteria, sebenarnya ada

pakta integritas. Coba tarik ke atas, seseorang bakal calon sebelum dipilih malah

menandatangani pakta integritas. Kalau sudah pakta integritas itu kan fakta kejatian diri, ada

jadi sudah terakomodir di sana sesungguhnya itu bahwa punya pengalaman, punya apa, tanpa

dituliskan, ya jadi kan sudah ada yang....

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

46, 46.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JABAR)

Diberhentikan apabila melanggar, tidak ada, pakta integritas.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Itu pakta integritas.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 17

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Nah, ini kan sudah cukup kuat ini. Calon pimpinan termaksud menandatangani pakta

integritas dalam rangka. Jadi, sebenarnya itu sudah mengindikasikan seseorang harus punya

pengalaman, punya kemampuan, punya jati diri, jadi apa yang Pak Andre usulkan sudah ada

di sini secara inklusif dalam pakta integritas ya.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Oke, nanti di kriteria pemilihan. Baik, ada dulu yang saya mau perlihat Bapak,

kontradiktif antara tatib ini dengan tugas ini supaya itulah yang kita diskusikan ya.

Pemberhentian pimpinan, ya langsung pemberhentian, tidak ada pemberhentian sementara.

Sementara, ini dikatakan begini, bersedia diberhentikan sementara oleh Badan Kehormatan.

Di pemberhentian, di pasal pemberhentian, tidak ada kata sementara di sana, jadi ini ada

kontradiktif. Ya, coba lihat berhenti, seseorang pimpinan berhenti, itu bertentangan itu.

Pemberhentian coba di sini, ketua atau wakil ketua mengundurkan diri dan dari anggota,

terus turun ke bawah Ayat (4), berstatus tersangka dalam perkara pidana. Ini yang saya

mohon kita diskusikan. Kalaupun belum bisa kita putus hari ini, tidak apa-apa. Kita perlu

renungi ini, Pak Benny, karena perkara pidana banyak, ada pidana umum, ada pidana khusus.

Pidana umum banyak.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

Ada pidana adat, Pak.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Itu hanya untuk Kanjeng Hemas itu.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

Tidak, bukan, di daerah juga.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Oh ya ada pidana adat, hukum adat.

PEMBICARA: (MENIT 57.18)

... (kurang jelas, red.) kita kan unsur daerah.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 18

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Di Bali hukum adat lebih kuat daripada hukum pidana, betul. Jadi, yang saya mau

minta kepada Bapak Ibu Anggota Pansus yang terhormat, ini masih diskusi yang nanti

berkaitan kepada penormaan. Pengertian pemberhentian dengan status tersangka dalam

perkara pidana tanpa menyebut pidana apa, tanpa penjabaran lebih lanjut, ini adalah hara-

kiri, bahasa Jepangnya ini. Baru saya misalnya sewaktu-waktu tempeleng orang begitu ya

atau pukul orang karena saya diserang bela diri, lalu polisi menetapkan sebagai tersangka,

belum terdakwa ini, bakalantas lagi atau apa, langsung diberhentikan. Tetapi, ini memang

Pimpinan DPD ya, bukan pimpinan alat kelengkapan, bukan ini, tetapi analognya seperti itu.

Ya, Pimpinan DPD hanya membentak, ini bayangkan kan seseorang membuat perasaan tidak

senang bisa langsung diadukan dan langsung ditetapkan menjadi tersangka. Tatib ini

berhentikan, tidak ada kompromi. Maka, kemarin di Panmus itu saya katakan, tidak ada

diskusi ini, Pak, karena tatib begitu. Ya nanti ke depanlah kita coba lihat kalau mau

bicarakan, tetapi untuk hari ini tidak ada diskusinya. Nah, ini perlu kita bicarakan bersama

ini.

Ya, saya mulai dari Pak Benny. Silakan.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Ya Pak Benny, ancaman hukuman jangankan keanggotaan itu kan di atas 5 tahun.

Yang kedua, ancaman hukuman yang dikurung badan yang ditahan dengan fisik ya, itu

berapa tahun yang diancam fisik? Ancaman hukuman di atas berapa tahun itu yang ditahan it

ya?

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Nah ini Bang Ken ini punya usul berkembang juga Pak Benny, pidana, ini kan diskusi

Pak Bang Ken, saya ulangi. Bahkan, Pak Bang Ken mengatakan pidana narkoba, pidana

korupsi, apa pidana khusus namanya ya. Kan cuma pidana ini ada dua namanya, pidana

umum dan pidana khusus. Pidana umum ini yang sangat longgar. Kalau pidana khusus

sebenarnya tidak ada diskusinya kan, tetapi pidana umum itu yang sangat longgar karena itu

perlu dipertegas. Undang-undang menyebutkan seseorang calon anggota ya toh yang tidak

pernah diancam apa dihukum lebih dari 4 tahun. Perdebatan di pilkada itu adalah bagi

mereka yang hukuman percobaan malah. Hukuman percobaan itu kan menurut sebagian

orang itu bukan hukuman, padahal menurut hukum itu hukuman, tetapi ancamannya tidak

lebih dari setahun kalau hukuman percobaan. Jadi, tolong ini staf ahli carikan kami rumusan,

Anda yang carikan kita rumusan melengkapi C ini, bukan mengurangi ya, jangan

mengurangi, menambahkan penguatan supaya jangan diperdebatkan perkara pidana apa dan

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 19

ancaman hukuman berapa karena ini tersangka, bukan terpidana, terdakwa. Tersangka itu kan

bisa SP3, Pak. Iya.

Bu Eni.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JAWA BARAT)

Kita lihat yang nomor 2, anggota DPD ya diberhentikan berartikan untuk anggota

DPD diberhentikan antara ya untuk anggota kan, ini untuk anggota ya pak ya bukan

pimpinan. Ya yang terkait dengan tadi ya diambil dari sana. Ini tadi itukan ada 2 perdebatan

kalau menunggu kan inkrah pak ya inkrah nah inkrahnya itu kita boleh melebihi kalau di 4

tahun jadi ya dibawah juga hukumannya tidak lebh dari 4 tahun, lebih dari 4 tahun begitu loh

pak jadi yang kita minta jadikan dasar itu adalah nanti persyaratan menjadi anggota,

persyaratan menjadi anggota. Nah di sini pun nanti jadi sangat minimalnya adalah sama

persyaratan untuk dikeluarkanya itu untuk melebihi dari persyaratan sebagai anggota, itu

saja.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik, melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap sebagai

anggota DPD selama 3 bulan berturut-turut. Pidana yang dimaksud tersangka itu jika dia

ditahan kan dengan demikian tidak dapat melaksanakan tugas 3 bulan itu karena dia dalam

tahanan. Karena itu yang saya minta staf ahli kita mengecek, pidana yang diancam yang

ditahan itu yang mana ancaman hukumannya sehingga kita menyebut dengan ancaman

hukuman sekian tahun karena ada pidana yang tidak ditahan begitu ya. Sebenarnya disini

analoginya ini poin A ini, karena 3 bulan berturut-turut tanpa keterangan apapun. Kalaupun

keterangan, ini undang-undangnya kalaupun keterangan kan dalam penjara masak mau

digunakan dasar atau dalam tahanan.

Baik, silakan Pak Lalu.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Iya undang-undang MD3, coba kemarikan undang-undang Pak Lalu mau lihat ada

ancaman 5 tahun, nah ini kan ada 5 tahun, Menyatakan bersalahnya ini pak.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Menyatakan bersalah berdasarkan putusan pengantar memperoleh kekuatan hukum

tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun.

Barangkali berbeda ini Pak Lalu ini.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 20

Ibu Anna, baru Pak Benny.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Pak Ajiep, mungkin saya mengingatkan kemarin di Panmus juga ada satu case yang

saya pikir juga harus kita angkat juga di Tatib ini yaitu tentang rehabilitasi. Rehabilitasi kalau

di dalam MD3 Pasal 68, Pimpinan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bila terjadi

pidana ya, melaksanakan kembali tugasnya dan dapat direhabilitasi nama baiknya oleh Badan

Kehormatan apabila yang bersangkutan dinyatakan tidak terbukti melakukan tindak pidana

yang dimaksud berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

tetap. Ini Undang-Undang MD3 tentang DPD Pasal 68 ayat (2). Nah ini kita tidak akomodir

di dalam Tatib kita. Iya Pasal 68. Jadi saya pikir ini juga dipikiran kemarin kan kita minta

saya minta maupun Pak Bahar, Pak John Pieris minta juga kepada Ketua BK bahwa tolong

diperhatikan itu, ini bukan karena Pak Irman tetapi kita semuapun juga tidak ada rehabilitasi

nantinya.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Bu, ini Pasal 68 tidak ada. Itu pedoman beracara barangkali ibu maksud. Iya ini

Undang-Undang MD3 ini. Undang-Undang MD3 tidak mengatur dan menurut saya tidak

diatur itu di undang-undang itu. Yang punya hak, yang punya hak direhabilitasi itu anggota

bukan jabatan.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Di sini.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

MD3 ini Pasal 68 Undang-Undang MD3. Iya, itu Bu Eni juga bawa Undang-Undang

MD3. Maaf Anda tadi tidak selesai, dihubungkan dengan... (mic mati, red.). Ada kewenangan

Badan Kehormatan, memberhentikan sementara seseorang langsung pemberhentian memang

tetapi ternyata di pasal sebelumnya ada mengatakan Badan Kehormatan memberhentikan

sementara, maka munculah istilah rehabilitasi itu. Jadi memang perlu dipikirkan.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JAWA BARAT)

Kita kembali ke yang lama. Kan mintanya teman-teman begitu, ada rehabilitasi.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Bukan masalah kembali ke yang lama kalau memang itu rehabilitasi merupakan hak

anggota, saya pikir harus masuk itu. Itu hak anggota itu kalau dia tidak bersalah masa dia

tidak direhabilitasi.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 21

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik dicatat dulu.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JAWA BARAT)

Jadi, kan kita mungkin konteksnya harus dibedakan antara pemberhentian sebagai

pimpinan dan pemberhentian sebagai anggota. Nah ini kita kan tadi bapak membahas

pimpinan pak, nah kalau keanggotaan tadi kan sudah jelas Pak tadi yang ada pasal-pasalnya

yang 5 tahun itu inkrah. Tetapi kalau pimpinan saya rasa Pak kalau pimpinan itu kita

diberikan hak untuk sampai kepada tahapan, apa yang 2 minggu itu? Praperadilan itu Pak.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Jadi memang tadi pembahasan kita di pimpinan. Kalau di anggota saya sependapat

Bu Anna, harus ada hak rehabilitasi.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Tapi saya pikir pimpinan kan jabatannya juga sama.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Kalau jabatan tidak ada rehabilitasinya. Sebagai anggota oke, sebagai anggota dia

harus direhab.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Jadi misalnya saya, saya pimpinan alat kelengkapan saya tersangkut suatu masalah

karena saya dianggap sebagai pimpinan saya tidak direhabilitasi padahal saya juga sebagai

anggota, rehabilitasi Anna Latuconsina-nya bukan pimpinan alat kelengkapan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Sebagai anggota, Ibu Anna harus direhabilitasi, tetapi sebagai pimpinan tidak ada.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Bu, sekali lagi sebagai anggota harus direhabilitasi nanti kita lihat, sebagai pimpinan

kan tergantung permufakatan anggota karena pimpinan dipilih oleh anggota kan.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 22

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Tetapi kalau dia dikatakan bebas oleh hukum, kenapa kita masih menghukum dia

begitu.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Itu pendapat Ibu, baik-baik. Saya mau kembali dahulu ke masalah kepemimpinan tadi

tentang hubungan tugas Badan Kehormatan yang sebelumnya berkait dengan pemerintahan

sementara yang menurut saya, Bapak Ibu sekalian tapi ini belum diputuskan, saya hanya

meminta ini untuk didiskusikan. Perlu diakomodir di sana, pemberhentian sementara. Di sini

tidak ada kata pemberhentian sementara. Nah coba lihat di undang-undang MD3, kalau saya

tidak salah di Undang-Undang MD3 memang ada dianut tentang pemberhentian sementara

itu pimpinan. Jadi tadi Ibu Anna katakan saya pimpinan Komite IV, tetapi diduga melakukan

pelanggaran etik, maka saya diberhentikan sambil menguji kebenaran itu. Setelah di tim fakta

di Badan Kehormatan menemukan ternyata saya tidak salah, maka Badan Kehormatan

merehabilitasi saya dan pemberhentian sementara itu dicabut dengan mengembalikan pada

rekomendasinya pada posisi sebagai pimpinan.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Tetapi kalau dia sudah berhenti kemudian, maaf bukan berhenti, diberhentikan

sementara atau dinonaktifkan, kemudian dia direhabilitasi karena kenyataan ternyata tidak

terbukti karena ini masih tersangka bisa benar bisa tidak, kemudian dia balik, mungkin dia

balik, nah ini yang menjadi masalah apakah dia menduduki kedudukan dia atau tidak padahal

selama itu sudah ada proses penggantian.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Itu yang kita bicarakan nanti Bu. Pasal 313 ini anggota DPD diberhentikan sementara,

berarti ada kata pemberhentian sementara untuk anggota ya tetapi pimpinan tidak ada diatur.

Coba, coba pemberhentian sementara ini hanya anggota yang diatur Pak Muqowam ini. Ada

disebelumnya mengatakan Pak Muqowam tadi tentang pimpinan diberhentikan sementara

sebagai pimpinan ya tetapi yang di atur disini hanya anggota yang punya pengaturan menurut

undang-undang, tidak diatur mengenai pimpinan. Dalam hal anggota yang dinyatakan tidak

terbukti melakukan huruf A, B berdasarkan putusan, naik terus tetap, anggota yang

bersangkutan diaktifkan, ini anggota sudah jelas ini nanti kita di Tatib saya kira sudah atur.

Ini ini pimpinan ini, pimpinan sementara, pemberhentian sementara pimpinan, diundang-

undang, iya ini undang-undang 17 ini tidak diatur ini. Jadi ini catatan buat kita tentang

pimpinan sementara, tidak ada ya.

Kembali ke tatib tentang Badan Kehormatan tadi itu yang berkaitan dengan pakta

integritas di bawahnya. Pasal 46 calon pimpinan, oh bersedia diberhentikan sementara oleh

Badan Kehormatan nah ini dia poin C dari mana dasarnya ini ada, ada pernyataan ini untuk

kata diberhentikan sementara, padahal pengaturan lebih lanjut tidak ada pemberhentian

sementara itu yang saya maksud tidak relevan. Kalau memang tidak diatur pemberhentian

sementara artinya semua pemberhentian itu dianggap final, maka tidak perlu ada poin C.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 23

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JAWA BARAT)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Iya tidak ada kata sementara.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JAWA BARAT)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Pimpinan. Jadi kalau tidak ada dasarnya kenapa bisa masuk kata ini yang kemudian

tidak ada rujukan berikutnya berarti ini harus dicabut kata sementara itu.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JAWA BARAT)

Jadi ada 2 pak, ada 2 persepsi pak, dicabut diberhentikan sementara, ini tidak dicabut

akan tetapi di mekanisme keputusan BK pakai diberhentikan sementara, pakai kata sementara

jadi sinkron. Kalau ini disini di pakta integritas pemberhentian sementara tapi di keputusan

BK itu sudah pemberhentian.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Tidak boleh Bu, maaf Bu tidak boleh BK melakukan sesuatu di luar tatib.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JAWA BARAT)

... (Berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Atau ada di pasal yang terakhir tadi tentang pemberhentian juga mengatur kata

pemberhentian sementara, di Pasal 54 itu dimana itu kata pemberhentian pimpinan, nah ini

pemberhentian. Pasal 52 kalau tidak salah. Tidak ada kan. Kalau mau mengakomodir

sementara di depan maka disini juga ada kata, naik sedikit lagi, belum-belum putus, eh

terlalu jauh. Kata pemberhentian, oh kata calon yang Pak Benny minta.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Kata calon tadi tolong diinikan.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 24

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Dihitamkan atau di kasih spare.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Bukan, bukan, inikan maksudnya bicara calon, calon pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Betul, calon pimpinan.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Bisa menggunakan komentar ketika pimpinan di Pasal 52. Inikan calon bu membahas

misalnya calon pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Oke, calon pimpinan bersedia diberhentikan sementara.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Calon pimpinan di Pasal 52.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Kalau calon kan ada pemberhentian.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Tetapi kan calon belum ada pemberhentian, Pak Benny.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Pak Ketua. Pak Ketua mohon maaf inikan calon pimpinan, ini maksudnya pada saat

proses pencalonan seseorang dinyatakan melakukan penyuapan dia bersedia, harus bersedia

diberhentikan sementara kalau ini terjadi identifikasi tidak melakukan penyuapan atau

gratifikasi dalam proses itu dia bisa mencalonkan lanjut begitu.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Dalam proses calonnya, bukan dalam proses pimpinannya. Oke.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 25

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Tetapi, saya memahami dengan ada kata calon di depan pimpinan di dalam proses.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Iya, tetapi Pak Benny, Bu Anna, kalau pemahaman saya dia menandatangani bahwa

saya siap nanti kalau terpilih untuk diberhentikan sementara. Jadi pada saat sebagai calon,

Bang Ken anggaplah analog calon sekarang, maka di depan BK atau di dalam formulir itu dia

harus tanda tangani pernyataan bersedia diberhentikan sementara jika dia bikin persoalan.

Ketika terpilih nanti, perjanjian tapi ternyata di bab pasal berikut coba di Pasal 52 tidak ada

kata pemberhentian sementara. Nah ini stop, stop pemberhentian.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Begini Pak Ketua, saya memahami Pasal 47 tadi itu untuk seseorang dalam posisi

sebagai calon walaupun jika itu digunakan untuk sebagai calon, ada mekanisme proses

pemilihan seperti apa yang kemudian kata sementara tadi, pemberhentian tadi digunakan

dalam pasal pencalonan itu juga tidak nyambung sebetulnya. Saya meyakini itu masih dalam

posisi status calon karena coba Pasal 54, mekanisme pencalonan diatur dalam Pasal 46

sampai 51. Ini, ini tata cara pemilihan 46 sampai 51 artinya tadi ada di Pasal 47 artinya

semangat Pasal 47 itu pada posisi seseorang dalam pencalonan walaupun penggunaan kata

itu juga tidak tepat, tidak apa ya tidak antisipatif terhadap proses dan mekanisme pemilihan

sebetulnya.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Terlalu antisipatif tetapi tidak dalam institusi itu.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Tidak dalam institusi itu. Terlalu antisipatif tetapi tidak dalam institusi itu. Iya setuju.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Naik lagi. Jadi begini ya rumusan di dalam 47 itu tidak nyambung ini.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Iya tidak nyambung 47 itu.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Coba yang tadi, calon pimpinan DPD menandatangani pakta itu dalam rangka apa?

Satu, mewujudkan. Dalam rangka apa? Tidak melakukan politik uang, itu oke masih masuk.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 26

Bersedia diberhentikan itu dalam proses itu kan asumsinya adalah asumsinya jadi pemimpin.

Jadi lebih baik norma ini dimasukkan di dalam....

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Iya, tetapi tetap dengan menghilangkan kata sementara.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Di situ di-copy, dicoret dari situ, tetapi kemudian dimasukkan ke dalam, dicoret dulu.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Ya kalau kita sepakat hilangkan di sini supaya tidak mengganggu pikiran.

Iya Pak Benny silakan.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

... (berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik yang saya, sebentar Bu, sebentar. Jadikan begini.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Dia dibatalkan sebagai calon.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Begini, begini yang saya maksud itu begini memang, memang kita punya tatib ini

terlalu radikal begitu salah orang ya ingat dari Pasal 52 tadi begitu tersangka saja langsung

berhentikan padahal harusnya ada tahap tertentu hanya pemberhentian sementara pak, jadi itu

yang seharusnya.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JABAR)

Jadi begini Pimpinan, karena ini proses pencalonan ini kan terkait dengan

diberhentikan sementara itu pada saat proses penyelidikan untuk A dan B loh Pak, A itu tadi

mewujudkan kelembagaan negara yang baik bersih, dan mengenai peraturan apabila tidak

memenuhi ini. B nya tidak melakukan politik uang apabila, kan begini Pak kalau sudah

terjadi ini di Pimpinan ini 1, 2, 3 Pimpinan digosipkan sama teman-teman bahwa bapak ini

sudah melalukan politik uang terpilihnya nah BK memberhentikan sementara karena ada

pengaduan dari teman-teman itu maksudnya Pak. Ini, ini betul pak, lihat ini sebagaimana

dilihat pada huruf A dan B loh pak, maaf ini lihat saja sebagaimana bersedia diberhentikan

sementara oleh Badan Kehormatan sesuai ketentuan mekanisme yang berlaku apabila

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 27

kemudian hari ternyata ditemukan terjadi pelanggaran sebagaimana yang dimaksud huruf A

dan B.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Oke Ibu Eni, sampai kapan diberhentikan sementaranya mesti ada fase mengatur

pengembalian tidak sementaranya sebagai calon.

PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

... (berbicara tanpa mic, red.) (mic error)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Nah akhirnya kita yang berdebat, kenapa kita buat fase yang membuat kita berdebat,

jadi selesai. Jangan, coba banyak berkembang segala macam pemahaman lebih baik cabut

itu.

PEMBICARA: Dra. Ir. Hj. ENI SUMARNI, M.Kes. (JABAR)

Cabut saja Pak, biar aman.

PEMBICARA: (MENIT 83.16)

... (berbicara tanpa mic, mic error, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Nah dia menjadi bagus Bu Anna coba diperhatikan, ada rumusan Pak Muqowam.

Coba Pak Muqowam.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Bersedia diberhentikan sebagai calon Pimpinan DPD apabila ditemukan pelanggaran

sebagai pada A dan B.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Atau dicoretlah dari daftar pencalonan.

Kalau dari bahasanya mungkin, Ketua, bukan diberhentikan karena dia masih calon,

dibatalkan kalau bisa.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 28

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA)

Pimpinan saya kurang sependapat Pimpinan, sebagai seorang pejabat publik, kita

sebagai seorang pejabat publik ketika memang terbukti melakukan money politic, bukan saja

sebagai calon Pimpinan, Anggota DPD itu bisa dicopot.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Nah itu ada di pasal keanggotaan.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA)

Tidak maksud saya jangan kita terlalu menyempitkan persoalan ini dalam bentuk kita

spesifik bahwa hanya pada calon namun pada kenyataan dalam praktek pelaksanaannya

pencalonan itu dia ada money politic bukan saja sebagai yang dicalon dicopot. Jika sebab itu

kita cantumkan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Yang kedua berat. Ini adalah untuk menentukan bahwa yang bersangkutan melakukan

pelanggaran point A dan B, Badan Kehormatan ini luar biasa kerjanya kan, harus melakukan

TPF.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Dan juga pada saat kalau mulai tahun pertama kita dilantik BK belum terbentuk,

masih pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Itu sudahlah, point C kita cabut iya?

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

... (berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik Pak Lalu, bisa saja.

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA)

Saya kira ... (berbicara tanpa mic, mic error, red.)

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 29

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Jadi sebenarnya maknanya kita paham bahkan ini sebenarnya ditujukan bukan kepada

calon kepada pimpinan terpilih, apabila tidak memenuhi atau tidak mematuhi fakta integritas

telah ditandatangani itu bersedia diberhentikan. Sebenarnya kan tidak ada juga Pak Lalu kata

bersedia lagi. Iya diberhentikan tapi kita, kata.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

... (berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Kata sementara, iya kalau bersedia diberhentikan itu memang harusnya begitu. Jadi

tadi yang saya mau cabut itu kata sementara, iya.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

... (berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik Pak Lalu tapi saya sekali lagi masih mau minta direnungkan karena jangan

sekali lagi Badan Kehormatan terlalu mudah “memberhentikan”, saya ini Anggota Badan

Kehormatan. Yang langsung diberhentikan itu yang mana dan yang diberhentikan jadi di-

pending saja dulu ini iya, Pak Benny karena begini tetap ada klausul pasal di kepemimpinan

yang harus kita atur ada yang tetap di pemerintahan sementara pak, kalau dia hanya

melanggar kode etik seperti Pak Benny katakan tadi dia hanya melanggar dituduh melanggar

kode etik. Pimpinan BK bisa memberhentikan sementara unsur Pimpinan DPD yang

dimaksud supaya jangan dia mempengatuhi proses-proses yang dilakukan oleh BK. Setelah

BK menyimpulkan tidak terbukti maka dapat dipulihkan kembali ya rehabilitasi. Jadi

memang harus ada klasifikasi iya tapi kita diskusikan sampai di situ.

Bapak Ibu sekalian sudah setengah 12, setengah satu, setengah 12 menurut saya

cukup dulu sampai di sini kita lihat kesimpulan yang kita sudah ambil tadi ditampilkan atau

sudah di-print? Belum, belum disimpulkan Ibu, sabar-sabar. Saya suka Ibu Eni agak agresif

hari ini ya, mungkin karena hari Jumat. Ada yang sudah di-print tadi? Oh begitu, saya kira

hanya kalau Jumat saja rapatnya agak-agak.

Baik coba tampilkan di layar supaya sama dengan yang ada tertulis di sini. Saya

bacakan keputusan Rapat Pleno Pansus Tatib hari ini yang sudah disepakati, Pak Aji Mirza

sudah ditetapkan tadi jadi harap maklum. Pertama adalah sebenarnya tertukar ini poinnya

tapi tidak apa-apa, yang kita sepakati tadi adalah:

1. Masa jabatan Pimpinan DPD RI 2,5 tahun.

2. Masa jabatan Pimpinan alat kelengkapan DPD adalah 1 tahun sidang.

3. Masa jabatan Pimpinan alat kelengkapan DPD dan Pimpinan DPD dimulai pada saat

pelantikan Anggota DPD setiap awal periode keanggotaan. Bukan pada setiap, pada

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 30

awal periode keanggotaan, awal. Kan ada lagi kalau di sana pada saat, bukan itu, iya

itu. Bukan, setiapnya dicabut pada awal keanggotaan.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Setiap itu memang kita berapa periode memang?

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Pada awal periode keanggotaan.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Dimulai pada saat pelantikan anggota DPD.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Ada kata terhitung, masa kelengkapan DPD dan Pimpinan DPD terhitung pada bukan

mulai terhitung pada saat itu yang ada, iya terhitung pada saat pelantikan anggota sebenarnya

sampai di situ saja kalau, karena pelantikan itu kalau mau bahasa hukumnya ini pada awal

masa bakti kan namanya masa bakti itu. Oke.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Nomor 2, DPD ada satu tahun sidang jadi tidak ada masa sidang.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Masa jabatan pimpinan alat kelengkapan adalah satu tahun sidang. Iya, yang mana

pak? Masa jabatan pimpinan alat kelengkapan DPD adalah satu tahun sidang. Masa jabatan

Pimpinan DPD adalah 2,5 atau dua setengah tahun. Berakhir langsung konkret sana koma,

bukan tadi kan kita sepakat tahun pertama, tahap pertama itu berakhir pada.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Tidak Pak, kalau berakhir hingga apa, perdebatan Maret-April tadi itu ke dalam kita.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Oh itu ke dalam kita.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 31

PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA)

Pimpinan, saya khawatir harus ada penekanan dan penjelasan di mana kira-kira

letaknya supaya tidak salah dalam menafsirkan. Sekarang ini kan 2,5 tahun dan dimulai pada

masa jabatan nanti orang berpikir kan bisa saja periode yang akan datang diberlakukan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Jabatan pimpinan alat kelengkapan DPD dimulai pada saat pelantikan, pada saat

peresmian keanggotaan masa bakti. Masa bakti, jadi masa bakti itu tidak ada gugatan lagi.

Pada saat pelantikan.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Pak Ketua mungkin yang penting substansinya sudah oke nanti mungkin staf ahli dan

ahli bahasa yang akan meramu begitu loh, meramu karena kalau kita taruh disini lagi

berakhir Maret nanti orang yang inikan berarti buat kita saja padahal nanti setelah kita

berhenti periode 2019-2024 akan memakai landasan ini untuk menjadi pedoman awal dia

nanti dia mau rubah lagi terserah mereka mau kembalikan ke 5 tahun lagi itu urusan periode

yang akan datang bukan kita lagi begitu. Ada tahun di situ.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Kerumusan semula tadi karena ini sudah cocok tadi, kembali kerumusan semula.

Masa jabatan pimpinan alat kelengkapan dimulai pada saat pelantikan anggota DPD awal

periode keanggotaan, itu supaya nanti bahasanya dinormatifkan ya. Tidak kan sudah sama

tadi, sudah ini lebih konkrit. Inikan tidak disahkan lagi karena sudah disahkan tadi tinggal

nanti dimasukan dalam norma secara jelas ya dan saya mohon staf ahli kerja keras sedikit

pada rapat hari Kamis minggu depan semua yang sudah kita sepakati, oh iya tolong

masukkan juga sekalian laporan pertanggungjawaban kinerja dicabut karena itu kemarin kita

sudah disepakati kita tidak sempat tandatangan. Hanya laporan kinerja. Terhitung mulai saat,

terhitung mulai saat, ya ini paling pas. Oke. Terus poin 4 tidak apa-apa masukkan saja poin 4

yang keputusan kemarin itu. Langsung tambahkan saja poinnya. Oh mau tanda tangan

tersendiri.

PEMBICARA: (MENIT 95.40)

... (berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik, kembali ke yang tadi. Iya jadi substansinya itu masa jabatan pimpinan alat

kelengkapan adalah 1 tahun sidang ditetapkan setiap awal tahun sidang sebenarnya kan

begitu bahasanya.

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 32

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Nomor 1 itu saya kira diberi penjelasan. Diberi penjelasan... (berbicara tanpa mic,

red.). Itu penjelasan loh ya, tetapi tidak masuk norma karena ini adalah keputusan bersama

tidak masuk norma tetapi menjadi komitmen kita.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Iya sampai dengan April 2017.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Mulai 1 April dan... (berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Bukan. Jadi ini kesepakatan kita sebagai notulen Pansus membahasakannya dalam

Tatib tidak mencantumkan tahun karena tadi kita sudah putuskan itu hanya untuk supaya ada

pegangan terutama jangan diantara kita masih ada salah, apa bukan salah, mamahaminya

berbeda-beda ini menjadi notulen kita. Iya makanya saya mau langsung tambahkan satu poin

Pak Muqowam keputusan yang kemarin kalimat laporan pertanggungjawaban untuk kinerja,

untuk semua alat kelengkapan dinyatakan tidak dihapus, laporan pertanggungjawaban

diterima atau ditolak pada setiap alat kelengkapan dinyatakan dicabut. Iya yang berujung

pada pemberhentian. Itu sudah disepakati kemarin kan nah coba. Semangat sekali. Langsung

di poin tidak usah dipisah-pisah keputusannya. Langsung di poin. Bukan, bukan kalimatnya

berbeda ini kalau laporan pelaksanaan kinerja bukan merupakan laporan

pertanggungjawaban sehingga tidak mengakibatkan pemberhentian. Langsung saja poin 4.

Laporan kinerja pimpinan alat kelengkapan dan pimpinan DPD, biasa dipisahkan ini, bukan

merupakan laporan pertanggungjawaban yang harus diterima atau ditolak. Atau alat

kelengkapan, tidak usah kata Pimpinan DPD, oke baik cabut itu. Laporan

pertanggungjawaban untuk diterima atau ditolak. Jadi itu tambahan evaluasi tetapi sebagai

bahan evaluasi untuk pertimbangan peningkatan kinerja.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Iya bagaimana, coba laporan. Sebentar, sebentar ini waktu.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (berbicara tanpa mic, red.)

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 33

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Laporan kinerja pimpinan alat kelengkapan adalah sebagai bahan evaluasi, bukan

sebagai, iya dan bukan untuk pengambilan keputusan.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Dan bukan menjadi alat, bukan menjadi, dan tidak untuk menjadi, sebentar, sebentar

dan tidak untuk menjadi pengambilan keputusan dan tidak untuk diambil keputusan. Iya.

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

... (berbicara tanpa mic, red.)

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Tetapi, nanti penjabarannya semua yang terkait dengan kata tolak atau terima kita

cabut kan kesepakatan kemarin. Baik sampai di situ saja. Iya.

PEMBICARA: MUSTAFA FAKHRI, S.H., M.H., L.LM. (STAF AHLI PANSUS

TATIB DPD RI)

... (kurang jelas, red.) untuk yang tatib yang disampaikan… (kurang jelas, red.) yang

kedua jadinya masa jabatan pimpinan alat kelengkapan DPD berlangsung untuk satu periode

tahun sidang, sebagaimana… (kurang jelas, red.) tatib.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Itu kan di Tatib saja nanti. Ini bahasa akan dipindahkan norma ke dalam Tatib ya

jangan salin persis kalimat ini tapi substansi paling mendasarnya ini.

Baik kita tanda tangan sama-sama memang sudah diputuskan substansinya.

Terima kasih, Bapak Ibu sekalian.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Pak Ketua, tadikan Pak Benny mengatakan bahwa 2,5 tahun ini sebagai alat kontrol

sehingga kalau orang 5 tahun orang bersenang-senang di kursi kepemimpinannya tidak,

berhati-hati jadi dibatasi dengan 2,5 tahun. Menurut saya ini juga bukan sebagai alat kontrol

harus kita juga mengatur suatu sistem, suatu sistem sehingga seseorang itu memang betul-

betul sebagai pimpinan dia bekerja sesuai dengan yang kita harapkan jadi jangan kita

membuang banyak energi kesini. Kita hanya 2,5 tahun tetapi bagaimana yang 2,5 tahun pun

RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB DPD RI MS I TS 2016-2017

JUMAT, 7 OKTOBER 2016 34

yang akan datang itu belum tentu baik. Nah kriteria dia seperti apa supaya dia bisa baik

sesuai dengan keinginan kita itu harus atur dalam sistem, tidak bisa like and dislike terus kita

berhentikan seperti itu. Nanti siapapun dia ke depan pasti ada salahnya karena tidak ada

kriteria laporan kinerja seperti apa kemudian juga sistem kerjanya seperti apa, itu yang harus

kita atur begitu.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Saya kira sepaham sekali. Pak Wahid ini setiap pembicaraan kita anda rekam ya.

Baik karena kan hal-hal seperti ini menjadi suatu waktu bayangkan ketika kita bahas 145

dibuka kembali pembicaraan-pembicaraan itu. Jadi Ibu Anna terima kasih banyak, Pak

Benny, Bapak, Ibu sekalian semua terima kasih.

Sekali lagi saya kuatkan keputusan kita dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim.

KETOK 3X

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sekaligus saya tutup rapat.

Jadi saya ulangi tutup.

KETOK 3X

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

RAPAT DITUTUP PUKUL 11.41 WIB