dewan perwakilan rakyat republik indonesia · 1 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah...

86
1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat : Rapat Paripurna DPR RI Sifat Rapat : Terbuka Hari, tanggal : Senin, 9 Februari 2015 Waktu : Pukul 14.00 WIB s.d. selesai T e m p a t : Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II Lt.3 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Acara : 1. Penetapan Prolegnas Tahun 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2015; 2. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ektradisi antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam (Extradition Treaty between the Republic of Indonesia and the Socialist Republic of Viet Nam) menjadi Undang-Undang; 3. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ektradisi antara Republik Indonesia dan Papua Nugini (Extradition Treaty between the Republic of Indonesia and the Independent State of Papua New Guinea) menjadi undang-undang; 4. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Demokratik Timor Leste tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang Pertahanan menjadi undang-undang;

Upload: hoangphuc

Post on 08-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RESMI

Tahun Sidang : 2014-2015

Masa Persidangan : II

Rapat ke- : 18

Jenis Rapat : Rapat Paripurna DPR RI

Sifat Rapat : Terbuka

Hari, tanggal

: Senin, 9 Februari 2015

Waktu

: Pukul 14.00 WIB s.d. selesai

T e m p a t : Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II Lt.3 Jl. Jend. Gatot Subroto – Jakarta

Acara

: 1. Penetapan Prolegnas Tahun 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2015;

2. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ektradisi antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam (Extradition Treaty between the Republic of Indonesia and the Socialist Republic of Viet Nam) menjadi Undang-Undang;

3. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ektradisi antara Republik Indonesia dan Papua Nugini (Extradition Treaty between the Republic of Indonesia and the Independent State of Papua New Guinea) menjadi undang-undang;

4. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Demokratik Timor Leste tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang Pertahanan menjadi undang-undang;

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

2

5. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam Pakistan tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang Pertahanan menjadi undang-undang;

6. Pendapat Fraksi-fraksi dilanjutkan dengan pengambilan keputusan terhadap RUU-RUU Inisiatif Komisi I DPR RI menjadi RUU-RUU Usul DPR RI yaitu : a. RUU tentang Perubahan atas UU No. 1 Tahun

2015 tentang Penetapan PERPU Nomor 1 Tahun 2014 Perubahan atas UU Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi undang-undang;

b. RUU tentang Perubahan atas UU No. 2 Tahun 2015 tentang Penetapan PERPU No. 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 2 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi undang-undang;

7. Pengumuman Nama-nama Tim-tim DPR RI, sebagai berikut : a. Tim Penyusun mekanisme penyampaian Hak

Mengusulkan dan Memperjuangkan Program Pembangunan Daerah Pemilihan;

b. Tim Pengawas DPR RI terhadap Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;

c. Tim Pemantau DPR RI terhadap Pelaksanaan Undang-undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh dan Pelaksanaan UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, serta Pelaksanaan UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

d. Tim Implementasi Reformasi DPR RI. Ketua Rapat

:

H. Fadli Zon, S.S., M.Sc (Wakil Ketua DPR RI Bidang Polkam/F-GERINDRA) Didampingi: 1. Drs. Setya Novanto, Ak

(Ketua DPR RI/F-PG) 2. Fahri Hamzah

(Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesra/F-PKS) 3. Dr. Ir. H. Taufik Kurniawan, M.M

(Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekku/F-PAN) 4. DR. Agus Hermanto

(Wakil Ketua DPR RI Bidang Inbang/F-PD)

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

3

Sekretaris Rapat : Dr. WINANTUNINGTYASTITI S., M.Si. (Sekretaris Jenderal DPR RI) Didampingi : 1. Achmad Djuned, S.H., M.H.

(Wasekejen DPR RI) 2. Tatang Sutharsa, S.H.

(Deputi Bidang Persidangan dan KSAP) 3. K. Jhonson Rajagukguk, S.H., M.Hum.

(Deputi Bidang Perundang-Undangan) 4. Drs. Helmizar

(Kepala Biro Persidangan) 5. Dr. Dewi Barliana, S, S.H., M.Hum.

(Kepala Biro Kesekretariatan Pimpinan) 6. Dra. Mitra Anindyarina

(Kepala Bagian Persidangan Paripurna)

H a d i r

: ANGGOTA DPR RI: 479 dari 560 orang Anggota, dengan rincian: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN 87 dari 109 orang Anggota; FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA 81 dari 91 orang Anggota; FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA 67 dari 73 orang Anggota; FRAKSI PARTAI DEMOKRAT 53 dari 61 orang Anggota; FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL 40 dari 48 orang Anggota; FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 40 dari 47 orang Anggota; FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 36 dari 40 orang Anggota; FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 32 dari 39 orang Anggota; FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT 28 dari 36 orang Anggota; FRAKSI PARTAI HANURA 15 dari 16 orang Anggota

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

4

DAFTAR HADIR ANGGOTA DPR RI

PADA RAPAT PARIPURNA TANGGAL 9 FEBRUARI 2015

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

1. Ir. TAGORE ABU BAKAR

(Aceh II) 124

2. H. IRMADI LUBIS

(Sumut I) 125

3. dr. SOFYAN TAN

(Sumut I) 126

4. TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H.

(Sumut II) 127

5. Dr. JUNIMART GIRSANG, S.H., M.B.A., M.H.

(Sumut III) 128

6. ALEX INDRA LUKMAN

(Sumbar I) 129

7. AGUS SUSANTO

(Sumbar II) 130

8. Ir. EFFENDI SIANIPAR

(Riau I) 131

9. MARSIAMAN SARAGIH

(Riau II) 132

10. IHSAN YUNUS, M.E.Con.Std.

(Jambi) 133

11. H. R. ERWIN MOESLIMIN SINGAJURU, S.H., M.H.

(Sumsel II) 135

12. YULIAN GUNHAR, S.H., M.H.

(Sumsel II) 136

13. Hj. ELVA HARTATI, S.I.P., M.M.

(Bengkulu) 137

14. Ir. ISMAYATUN

(Lampung I) 138

15. SUDIN

(Lampung I) 139

16. H. KRH. HENRY YOSODININGRAT, S.H.

(Lampung II) 140

17. ITET TRIDJAJATI SUMARIJANTO, M.B.A.

(Lampung II) 141

18. Ir. RUDIANTO TJEN

(Bangka Belitung) 142

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

5

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

19. Dra. SARWO BUDI WIRYANTI SUKAMDANI

(DKI Jakarta I) 144

20. MASINTON PASARIBU, S.H.

(DKI Jakarta II) 146

21. Drs. EFFENDI MS SIMBOLON, M.Ipol.

(DKI Jakarta III) 147

22. DARMADI DURIANTO

(DKI Jakarta III) 148

23. Ir. KETUT SUSTIAWAN

(Jabar I) 150

24. JUNICO BP SIAHAAN, S.E.

(Jabar I) 151

25. Dr. JALALUDIN RAKHMAT, M.Sc.

(Jabar II) 152

26. H. YADI SRIMULYADI

(Jabar II) 153

27. DIAH PITALOKA, S.Sos.

(Jabar III) 154

28. dr. RIBKA TJIPTANING P.

(Jabar IV) 155

29. ADIAN YUNUS YUSAK NAPITUPULU

(Jabar V) 156

30. H. INDRA P. SIMATUPANG, S.E., M.B.A.

(Jabar V) 157

31. SUKUR H NABABAN, S.T.

(Jabar VI) 158

32. RISKA MARISKA, S.H.

(Jabar VI) 159

33. RIEKE DIAH PITALOKA

(Jabar VII) 160

34. DANIEL LUMBAN TOBING

(Jabar VII) 161

35. Drs. YOSEPH UMARHADI, M.Si., M.A.

(Jabar VIII) 162

36. ONO SURONO, S.T.

(Jabar VIII) 163

37. Dr. TB. HASANUDDIN, M.M.

(Jabar IX) 165

38. DONY MARYADI OEKON, S.T.

(Jabar XI) 167

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

6

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

39. JULIARI P. BATUBARA

(Jateng I) 168

40. Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO

(Jateng II) 170

41. EVITA NURSANTY, M.Sc.

(Jateng III) 171

42. H. IMAM SUROSO, S.Sos, S.H., M.M.

(Jateng III) 172

43. AGUSTINA WILUJENG PRAMESTUTI, S.S.

(Jateng IV) 174

44. ARIA BIMA

(Jateng V) 176

45. RAHMAD HANDOYO, S.PI., M.M.

(Jateng V) 177

46. Ir. SUDJADI

(Jateng VI) 179

47. ADISATRYA SURYO SULISTO

(Jateng VIII) 181

48. BUDIMAN SUDJATMIKO, M.Sc., M.Phil.

(Jateng VIII) 182

49. Ir. MUHAMMAD PRAKOSA

(Jateng IX) 183

50. DAMAYANTI WISNU PUTRANTI

(Jateng IX) 184

51. Prof. Dr. HENDRAWAN SUPRATIKNO

(Jateng X) 185

52. MY ESTI WIJAYATI

(DIY) 187

53. INDAH KURNIA

(Jatim I) 189

54. HENKY KURNIADI

(Jatim I) 190

55. Prof. Dr. H. HAMKA HAQ, M.A.

(Jatim II) 191

56. NURSUHUD

(Jatim III) 192

57. ARIF WIBOWO

(Jatim IV) 193

58. Drs. AHMAD BASARAH, M.H.

(Jatim V) 194

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

7

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

59. Ir. ANDREAS EDDY SUSETYO, M.M.

(Jatim V) 195

60. Ir. BUDI YUWONO, Dipl, S.E.

(Jatim VI) 198

61. Drs. SIRMADJI, M.Pd.

(Jatim VII) 199

62. Ir. MINDO SIANIPAR

(Jatim VIII) 200

63. SADARESTUWATI

(Jatim VIII) 201

64. ABIDIN FIKRI, S.H.

(Jatim IX) 202

65. H. NASYIRUL FALAH AMRU, S.E.

(Jatim X) 203

66. M.H. SAID ABDULLAH

(Jatim XI) 204

67. MOCHAMMAD HASBI ASYIDIKI JAYABAYA

(Banten I) 205

68. ICHSAN SOELISTIO

(Banten II) 206

69. MARINUS GEA, S.E.

(Banten III) 208

70. Drs. I MADE URIP, M.Si.

(Bali) 209

71. Dr. Ir. WAYAN KOSTER, M.M.

(Bali) 210

72. I GUSTI AGUNG RAI WIJAYA, S.E., M.M.

(Bali) 211

73. NYOMAN DHAMANTRA

(Bali) 212

74. H. RACHMAT HIDAYAT, S.H.

(NTB) 213

75. HERMAN HERRY

(NTT II) 215

76. LASARUS, S.Sos, M.Si.

(Kalbar) 217

77. Ir. G. MICHAEL JENO, M.M.

(Kalbar) 218

78. ASDY NARANG, S.H., M.Comm.LAW

(Kalteng) 219

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

8

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

79. Dr. Ir. WILLY M. YOSEPH, M.M.

(Kalteng) 220

80. H. ADRIANSYAH

(Kalsel II) 221

81. AWANG FERDIAN HIDAYAT, M.M.

(Kaltim) 222

82. VANDA SARUNDAJANG

(Sulut) 224

83. ANDI RIDWAN WITTIRI, S.H.

(Sulsel I) 226

84. Drs. SAMSU NIANG, M.Pd.

(Sulsel II) 227

85.

IRINE YUSIANA ROBA PUTRI, S.Sos., M.Comn &

Media ST.

(Maluku Utara)

229

86. KOMARUDIN WATUBUN, S.H, M.H.

(Papua) 230

87. TONY WARDOYO

(Papua) 231

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 87 dari 109

orang Anggota

2. FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

1. H.M. SALIM FAKHRY, S.E., M.M.

(Aceh I) 233

2. H. FIRMANDEZ

(Aceh II) 234

3. MEUTYA VIADA HAFID

(Sumut I) 235

4. RAMBE KAMARUL ZAMAN M.Sc, M.M.

(Sumut II) 236

5. Dr. Capt. ANTHON SIHOMBING

(Sumut III) 237

6. DELIA PRATIWI BR. SITEPU, S.H.

(Sumut III) 238

7. BETTI SHADIQ PASADIGOE, S.E.Ak, M.M.

(Sumbar I) 239

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

9

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

8. H. JOHN KENEDY AZIS, S.H.

(Sumbar II) 240

9. TABRANI MAAMUN

(Riau I) 241

10. Ir. H.M IDRIS LAENA

(Riau II) 242

11. Hj. SANIATUL LATIVA

(Jambi) 243

12. DODI REZA ALEX NOERDIN

(Sumsel I) 244

13. Drs. H. KAHAR MUZAKIR

(Sumsel I) 245

14. BOBBY ADHITYO RIZALDI, S.E.Ak., M.B.A, C.F.E.

(Sumsel II) 246

15. DWIE AROEM HADIATIE

(Lampung I) 247

16. Dr. M. AZIS SYAMSUDDIN

(Lampung II) 248

17. Ir. H. AZHAR ROMLI, M.Si.

(Bangka Belitung) 249

18. BAMBANG WIYOGO, S.E.

(DKI Jakarta I) 250

19. Ir. FAYAKHUN ANDRIADI M.Kom.

(DKI Jakarta II) 251

20. TANTOWI YAHYA

(DKI Jakarta III) 252

21. Dra. POPONG OTJE DJUNDJUNAN

(Jabar I) 253

22. Ir.H. LILI ASDJUDIREDJA, S.E., Ph.D.

(Jabar II) 255

23. Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.

(Jabar III) 256

24. EKA SASTRA

(Jabar III) 257

25. Hj. DEWI ASMARA, S.H., M.H.

(Jabar IV) 258

26. Ir. H. AIRLANGGA HARTARTO,M.M.T., M.B.A.

(Jabar V) 259

27. ICHSAN FIRDAUS

(Jabar V) 260

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

10

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

28. Dr. H. ADE KOMARUDIN, M.H.

(Jabar VII) 262

29. Drs. H. DADANG S MUCHTAR

(Jabar VII) 263

30. DAVE AKBARSHAH FIKARNO LAKSONO, M.E.

(Jabar VIII) 264

31. Drs. H. ELDIE SUWANDIE

(Jabar IX) 266

32. AGUN GUNANJAR SUDARSA, M.Si.

(Jabar X) 267

33. H. FERDIANSYAH, S.E., M.M.

(Jabar XI) 268

34. H. AHMAD ZACKY SIRADI

(Jabar XI) 269

35. Drs. H.A. MUJIB ROHMAT

(Jateng I) 270

36. BOWO SIDIK PANGARSO, S.E.

(Jateng II) 272

37. FIRMAN SOEBAGYO, S.E., M.H.

(Jateng III) 273

38. Hj. ENDANG MARIA ASTUTI, S.Sg. S.H.

(Jateng IV) 274

39. ENDANG SRIKARTI HANDAYANI, S.H., M.Hum

(Jateng V) 275

40. BAMBANG SOESATYO, S.E., M.B.A.

(Jateng VII) 277

41. H. DITO GANINDUTO, M.B.A.

(Jateng VIII) 278

42. H. BUDI SUPRIYANTO, S.H., M.H.

(Jateng X) 280

43. SITI HEDIATI SOEHARTO, S.E.

(DIY) 281

44. Ir. H. ADIES KADIR, S.H., M.Hum.

(Jatim I) 282

45. H. MUKHAMAD MISBAKHUN, S.E.

(Jatim II) 283

46. HARDISOESILO

(Jatim III) 284

47. H. MUHAMAD NUR PURNAMASIDI

(Jatim IV) 285

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

11

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

48. Ir. H.M. RIDWAN HISJAM

(Jatim V) 286

49. M. SARMUJI S.E., M.Si.

(Jatim VI) 287

50. Dr. H. GATOT SUDJITO, M.Si.

(Jatim VII) 288

51. H. MOHAMMAD SURYO ALAM, Ak. M.B.A.

(Jatim VIII) 289

52. Ir. H. S.W. YUDHA, M.Sc.

(Jatim IX) 290

53. ENI MAULANI SARAGIH

(Jatim X) 291

54. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos.

(Banten I) 293

55. H. ANDI ACHMAD DARA, S.E.

(Banten III) 295

56. GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E.

(Bali) 296

57. A.A. BAGUS ADHI MAHENDRA PUTRA

(Bali) 297

58. H. MUHAMMAD LUTFI, S.E.

(NTB) 298

59. MELCHIAS MARKUS MEKENG

(NTT I) 299

60. Drs. SETYA NOVANTO

(NTT II) 300

61. dr. CHARLES JONES MESANG

(NTT II) 301

62. Ir.H. ZULFADHLI, M.M.

(Kalbar) 302

63. Ir. H. AHMADI NOOR SUPIT

(Kalsel I) 304

64. H. INDRO HANANTO

(Kalsel I) 305

65. H. HASNURYADI SULAIMAN

(Kalsel II) 306

66. Dr. Hj. NENI MOERNIAENI, SPOG

(Kaltim) 308

67. ADITYA ANUGRAH MOHA, S.Ked.

(Sulut) 309

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

12

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

68. H. MUHIDIN MOHAMAD SAID

(Sulteng) 310

69. Drs. HAMKA B. KADY

(Sulsel I) 311

70. H. SYAMSUL BACHRI, M.Sc.

(Sulsel II) 312

71. H. ANDI RIO IDRIS PADJALANGI, S.H, M.Kn.

(Sulsel II) 313

72. Dr. Ir. MARKUS NARI, M.Si

(Sulsel III) 314

73. Drg. Hj. ANDI FAUZIAH PUJIWATIE HATTA, S.K.G

(Sulsel III) 315

74. Ir. RIDWAN BAE

(Sultra) 316

75. Dr. Ir. FADEL MUHAMMAD

(Gorontalo) 317

76. Drs. H. ROEM KONO

(Gorontalo) 318

77. Hj. ENNY ANGGRAENY ANWAR

(Sulbar) 319

78. EDISON BETAUBUN, S.H., M.H.

(Maluku) 320

79. DR. SAIFUL BAHRI RURAY, S.H., M.Si.

(Maluku Utara) 321

80. Pdt. ELION NUMBERI, S.Th.

(Papua) 322

81. ROBERT JOPPY KARDINAL, S.AB.

(Papua Barat) 323

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai GOLKAR 81 dari 91 orang Anggota

3. FRAKSI PARTAI GERINDRA

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

1. FADHLULLAH

(Aceh I) 324

2. KHAIDIR

(Aceh II) 325

3. H. R. MUHAMMAD SYAFI’I, S.H., M.Hum.

(Sumut I) 326

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

13

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

4. H. GUS IRAWAN PASARIBU, S.E.Ak., M.M.

(Sumut II) 327

5. SUASANA DACHI, S.H.

(Sumut II) 328

6. MARTIN HUTABARAT, S.H.

(Sumut III) 329

7. Dr. H. SUIR SYAM, M.Kes. MMR

(Sumbar I) 330

8. RITA ZAHARA, SH

(Riau I) 332

9. Ir. H. A.R. SUTAN ADIL HENDRA, M.M.

(Jambi) 334

10. EDHY PRABOWO, M.M., M.B.A.

(Sumsel I) 335

11. Ir. SRI MELIYANA

(Sumsel II) 336

12. SUSI MARLENY BACHSIN, S.E, M.M.

(Bengkulu) 337

13. H. AHMAD MUZANI

(Lampung I) 338

14. Ir. DWITA RIA

(Lampung II) 339

15. ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.

(DKI Jakarta I) 340

16. H. BIEM TRIANI BENJAMIN, B.Sc., M.M.

(DKI Jakarta II) 341

17. ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO

(DKI Jakarta III) 342

18. Dr. Ir. H. D. SODIK MUDJAHID, M.Sc.

(Jabar I) 343

19. Ir, H. AHMAD RIZA PATRIA, M.B.A.

(Jabar III) 345

20. HERI GUNAWAN

(Jabar IV) 346

21. H. FADLI ZON, S.S., M.Sc.

(Jabar V) 347

22. Ir. H. NUROJI

(Jabar VI) 348

23. Drg. PUTIH SARI

(Jabar VII) 349

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

14

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

24. Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, D.E.A.

(Jabar VIII) 350

25. H. OO SUTISNA, S.H.

(Jabar IX) 351

26. H. SUBARNA, S.E., M.Si.

(Jabar XI) 352

27. JAMAL MIRDAD

(Jateng I) 353

28. ABDUL WACHID

(Jateng II) 354

29. Hj. SRIWULAN, S.E.

(Jateng III) 355

30. RAHAYU SARASWATI DJOJOHADIKUSUMO

(Jateng IV) 356

31. H. BAMBANG RIYANTO, S.H., M.H., M.Si.

(Jateng V) 357

32. Ir. H. HARRY POERNOMO

(Jateng VI) 358

33. Ir. KRT. H. DARORI WONODIPURO, M.M.

(Jateng VII) 359

34. Hj. NOVITA WIJAYANTI, S.E., M.M.

(Jateng VIII) 360

35. MOHAMAD HEKAL, M.B.A.

(Jateng IX) 361

36. RAMSON SIAGIAN

(Jateng X) 362

37. ANDIKA PANDU PURAGABAYA, S.Psi., M.Si, M.Sc.

(DIY) 363

38. Ir. BAMBANG HARYO. SOEKARTONO

(Jatim I) 364

39. Ir. H. SOEPRIYATNO

(Jatim II) 365

40. Ir. SUMAIL ABDULLAH

(Jatim III) 366

41. BAMBANG HARYADI, S.E.

(Jatim IV) 367

42. MORENO SUPRAPTO

(Jatim V) 368

43. Ir. ENDRO HERMONO, M.B.A.

(Jatim VI) 369

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

15

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

44. Drs. SUPRIYANTO

(Jatim VII) 370

45. Dr. H. SAREH WIYONO M., S.H., M.H.

(Jatim VIII) 371

46. WIHADI WIYANTO, S.H.

(Jatim IX) 372

47. H. MOH NIZAR ZAHRO, S.H.

(Jatim XI) 374

48. H. ANDA, S.E.,M.M.

(Banten I) 375

49. H. DESMOND JUNAIDI MAHESA, S.H., M.H.

(Banten II) 376

50. Ir. SUFMI DASCO AHMAD

(Banten III) 377

51. IDA BAGUS PUTU SUKARTA, S.E., M. Si.

(Bali) 378

52. PIUS LUSTRILANANG, S.I.P., M.Si.

(NTT I) 380

53. Ir. FARY DJEMY FRANCIS, M.M.A.

(NTT II) 381

54. KATHERINE A. OENDOEN

(Kalbar) 382

55. H. IWAN KURNIAWAN, S.H.

(Kalteng) 383

56. Drs. H. SYAIFUL RASYID, M.M.

(Kalsel I) 384

57. Drs. H. SJACHRANI MATAJA, M.M., M.B.A.

(Kalsel II) 385

58. Drs. WENNY WAROUW

(Sulut) 387

59. SUPRATMAN, S.H., M.H.

(Sulteng) 388

60. Dr. H. AZIKIN SOLTHAN, M.Si.

(Sulsel I) 389

61. H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.

(Sulsel II) 390

62. Drs. H. ANDI NAWIR, M.P.

(Sumsel III) 391

63. HAERUL SALEH, S.H.

(Sultra) 392

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

16

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

64. ELNINO M. HUSEIN MOHI, ST, M.Si.

(Gorontalo) 393

65. Dra. Hj. RUSKATI ALI BAAL

(Sulbar) 394

66. AMRULLAH AMRI TUASIKAL, S.E.

(Maluku) 395

67. ROBERTH ROUW

(Papua) 396

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai GERINDRA 67 dari 73 orang Anggota

4. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

1. MUSLIM, S.H., M.M.

(Aceh II) 398

2. RUHUT SITOMPUL, S.H.

(Sumut I) 399

3. ROOSLYNDA MARPAUNG

(Sumut II) 400

4. H. RUDI HARTONO BANGUN, S.E, M.A.P.

(Sumut III) 401

5. H. DARIZAL BASIR

(Sumbar I) 402

6. Ir. H. MULYADI

(Sumbar II) 403

7. H. SUTAN SUKARNOTOMO, S.H., M.H.

(Riau I) 404

8. Drs. H. ZULFIKAR ACHMAD

(Jambi) 406

9. H. SYOFWATILLAH MOHZAIB, S.Sos.

(Sumsel I) 407

10. WAHYU SANJAYA, S.E.

(Sumsel II) 408

11. H. ZULKIFLI ANWAR

(Lampung I) 409

12.

Ir. H. MARWAN CIK ASAN, M.M.

(Lampung II)

410

13. EKO WIJAYA

(Bangka Belitung) 411

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

17

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

14. DWI ASTUTI WULANDARI

(DKI Jakarta I) 412

15. Hj. MELANIE LEIMENA SUHARLI

(DKI Jakarta II) 413

16. H. AGUNG BUDI SANTOSO, S.H., M.M.

(Jabar I) 414

17.

DEDE YUSUF MACAN EFFENDI, S.T.

(Jabar II)

415

18. ANTON SUKARTONO SURATTO

(Jabar V) 417

19.

SAAN MUSTOPA, M.Si.

(Jabar VII)

418

20. Ir.H. E. HERMAN KHAERON, M.Si

(Jabar VIII) 419

21. LINDA MEGAWATI, S.E., M.Si.

(Jabar IX) 420

22. H. AMIN SANTONO, S.Sos.

(Jabar X) 421

23. SITI MUFATTAHAH, Psi.

(Jabar XI) 422

24. Dr. AGUS HERMANTO

(Jateng I) 423

25. Dr. IR. DJOKO UDJIANTO, M.M.

(Jateng III) 424

26. RINTO SUBEKTI, S.E, M.M.

(Jateng IV) 425

27. Ir. FANDI UTOMO

(Jatim I) 428

28. Ir. H. AZAM AZMAN NATAWIJANA

(Jatim III) 430

29. Drs. AYUB KHAN

(Jatim IV) 431

30.

VENNA MELINDA, S.E.

(Jatim VI)

433

31. EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.Sc.

(Jatim VII) 434

32. SARTONO HUTOMO

(Jatim VII) 435

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

18

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

33. Drs. H. GUNTUR SASONO, M.Si.

(Jatim VIII) 436

34. DIDIK MUKRIANTO, S.H.

(Jatim IX) 437

35. H. MAT NASIR, S.Sos

(Jatim XI) 438

36. VIVI SUMANTRI JAYABAYA, S.Sos.

(Banten I) 439

37. Drs. H. WAHIDIN HALIM, M.Si.

(Banten III) 440

38.

I PUTU SUDIARTANA

(Bali)

442

39. H.M. SYAMSUL LUTHFI

(NTB) 443

40. Dr. BENNY K. HARMAN, S.H.

(NTT I) 444

41.

Dr. JEFIRSTSON R. RIWU KORE, M.M.

(NTT II)

445

42. ERMA SURYANI RANIK, S.H.

(Kalbar) 446

43. NORBAITI ISRAN NOOR, A.Md.

(Kaltim) 447

44. EVERT ERENST MANGINDAAN, S.IP.

(Sulut) 448

45. dr. VERNA GLADIES M. INKIRIWANG

(Sulteng) 449

46. Hj. ALIYAH MUSTIKA ILHAM, S.E.

(Sulsel I) 450

47. Ir. H. MUHAMMAD NASYIT UMAR, s.p.

(Sulsel Ii) 451

48. Dr. Ir. BAHRUM DAIDO, M.Si.

(Sulsel III) 452

49. Drs. H. UMAR ARSAL

(Sultra) 453

50. MAYJEN TNI (PURN) SALIM MENGGA

(Sulbar) 454

51. LIBERT KRISTO IBO, S.Sos., S.H., M.H.

(Papua) 455

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

19

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

52. WILLEM WANDIK, S.Sos.

(Papua) 456

53. MICHAEL WATTIMENA, S.E, M.M .

(Papua Barat) 457

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Demokrat 53 dari 61 orang Anggota

5. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL

NO

URUT NAMA

NOMOR

ANGGOTA

1. H. MUSLIM AYUB, S.H., M.M.

(Aceh I) 458

2. MULFACHRI HARAHAP, S.H.

(Sumut I) 459

3. H. NASRIL BAHAR, S.E.

(Sumut III) 461

4. H. JON ERIZAL, S.E. M.B.A.

(Riau I) 463

5. H. A. BAKRI HM, S.E.

(Jambi) 464

6. Ir. H. ACHMAD HAFISZ TOHIR

(Sumsel I) 465

7. HANNA GAYATRI, S.H.

(Sumsel II) 466

8. Hj. DEWI CORYATI, M.Si.

(Bengkulu) 467

9. Ir. ALIMIN ABDULLAH

(Lampung II) 469

10. AHMAD NAJIB QUDRATULLAH, S.E.

(Jabar II) 471

11. Hj. DESY RATNASARI, M.Si., M.Psi.

(Jabar VI) 472

12. LUCKY HAKIM

(Jabar VI) 474

13. DAENG MUHAMMAD, S.E., M.Si.

(Jabar VII) 475

14. BUDI YOUYASTRI

(Jabar X) 476

15. HAERUDIN, S.Ag., M.H.

(Jabar XI) 477

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

20

NO

URUT NAMA

NOMOR

ANGGOTA

16. Hj. LAILA ISTIANA DS, S.E.

(Jateng IV) 479

17. MOHAMMAD HATTA

(Jateng V) 480

18. Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, M.T.

(Jateng VI) 481

19. Ir. TAUFIK KURNIAWAN, M.M.

(Jateng VII) 482

20. AMMY AMALIA FATMA SURYA, S.H.,M.Kn.

(Jateng VIII) 483

21. Ir. H. TEGUH JUWARNO, M.Si.

(Jateng IX) 484

22. ANDRIYANTO JOHAN SYAH

(Jateng X) 485

23. H. A. HANAFI RAIS, SIP., M.P.P.

(DIY) 486

24. H. SUNGKONO

(Jatim I) 487

25. H. TOTOK DARYANTO, S.E.

(Jatim V) 489

26. Ir. A. RISKI SADIG

(Jatim VI) 490

27. EKO HENDRO PURNOMO, S.Sos.

(Jatim VIII) 491

28. Drs. H. KUSWIYANTO, M.Si

(Jatim IX) 492

29. VIVA YOGA MAULADI, M.Si.

(Jatim X) 493

30. H. YANDRI SUSANTO

(Banten II) 494

31. M. ALI TAHER PARASONG

(Banten III) 495

32. H. MUHAMMAD SYAFRUDIN, S.T., M.M.

(NTB) 496

33. H. SYAHRULAN PUA SAWA

(NTT I) 497

34. H. SUKIMAN, S.PD., M.M.

(Kalbar) 498

35. Dra. YASTI SOEPREDJO MOKOAGOW

(Sulut) 500

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

21

NO

URUT NAMA

NOMOR

ANGGOTA

36. INDIRA CHUNDA THITA SYAHRUL, S.E., M.M.

(Sulsel I) 501

37. Ir. H. ANDI TAUFAN TIRO

(Sulsel II) 502

38. AMRAN, S.E.

(Sulsel III) 503

39. Dra. Hj. Tina Nur Alam, M.M.

(Sultra) 504

40. H. JAMALUDDIN JAFAR, S.H., M.H.

(Papua) 505

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Amanat Narional 40 dari 48 orang Anggota

6. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

1. H. IRMAWAN. S.Sos, M.M.

(Aceh I) 37

2. MARWAN DASOPANG

(Sumut II) 38

3. Ir. H. MUHAMAD LUKMAN EDI, M.Si.

(Riau II) 39

4. H. HANDAYANI, S.K.M.

(Jambi) 40

5. BERTU MERLAS, S.T.

(Sumsel II) 41

6. Drs. H. MUSA ZAINUDDIN

(Lampung I) 42

7. Hj. CHUSNUNIA CHALIM, M.Si.

(Lampung II) 43

8. H. CUCUN AHMAD SYAMSURIJAL, S.Ag.

(Jabar II) 44

9. NENG EEM MARHAMAH ZULFA HIZ, S.Fil.

(Jabar III) 45

10. H. MAMAN IMANULHAQ

(Jabar IX) 48

11. H. YANUAR PRIHATIN , M.Si.

(Jabar X) 49

12. H. ACEP ADANG RUHIAT

(Jabar XI) 50

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

22

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

13. Drs. FATHAN

(Jateng II) 52

14. H. MARWAN JA’FAR

(Jateng III) 53

15. Drs. H. MOHAMAD TOHA, S.Sos, M.Si.

(Jateng V) 54

16. H. ABDUL KADIR KARDING, S.Pi, M.Si.

(Jateng VI) 55

17. Drs. H. TAUFIQ R. ABDULLAH

(Jateng VII) 56

18. SITI MUKAROMAH, S.Ag.

(Jateng VIII) 57

19. H. BAHRUDIN NASORI, S.Si., M.M.

(Jateng IX) 58

20. MUH. HANIF DHAKIRI

(Jateng X) 59

21. Drs. H. BISRI ROMLY, M.M.

(Jateng X) 60

22. H. AGUS SULISTIYONO, S.T., M.T.

(DIY) 61

23. H. IMAM NAHRAWI, S.Ag.

(Jatim I) 62

24. H. SYAIKHUL ISLAM ALI, Lc, M.Sos.

(Jatim I) 63

25. ABDUL MALIK HARAMAIN, M.Si.

(Jatim II) 64

26. Hj. NIHAYATUL WAFIROH, M.A.

(Jatim III) 65

27. Ir. M. NASIM KHAN

(Jatim III) 66

28. Drs. H.M. SYAIFUL BAHRI ANSHORI, M.P.

(Jatim IV) 67

29. HADI ZAINAL ABIDIN, S.Pd., M.M.

(Jatim IV) 68

30. Dra. HJ. LATHIFAH SHOHIB

(Jatim V) 69

31. H. AN’IM F. MAHRUS

(Jatim VI) 70

32. Drs. IBNU MULTAZAM

(Jatim VII) 71

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

23

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

33. Drs. H. ABD. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si.

(Jatim VIII) 72

34. Dra. Hj. IDA FAUZIYAH, M.Si.

(Jatim VIII) 73

35. H. JAZILUL FAWAID, S.Q, M.A.

(Jatim X) 75

36. Dr. KH. KHOLILURRAHMAN, S.H., M.Si

(Jatim XI) 76

37. Dra. Hj. SITI MASRIFAH, M.A.

(Banten III) 77

38. DANIEL JOHAN

(Kalbar) 79

39. Dr. H.ZAINUL ARIFIN NOOR, S.E, M.M.

(Kalsel I) 80

40. PEGGI PATRISIA PATTIPI

(Papua) 83

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 40 dari 47 orang Anggota

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

1. H. MUHAMMAD NASIR DJAMIL, S.Ag.

(Aceh I) 84

2. TIFATUL SEMBIRING

(Sumut I) 85

3. H. ISKAN QOLBA LUBIS, M.A.

(Sumut II) 86

4. ANSORY SIREGAR, Lc.

(Sumut III) 87

5. Dr. HERMANTO, S.E., M.M.

(Sumbar I) 88

6. H. REFRIZAL

(Sumbar II) 89

7. Drs. H. CHAIRUL ANWAR, Apt.

(Riau I) 90

8. H. MUSTAFA KAMAL, S.S.

(Sumsel I) 91

9. Drs. H. MOHD. IQBAL ROMZI

(Sumsel II) 92

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

24

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

10. Drs. AL MUZZAMMIL YUSUF, M. Si.

(Lampung I) 93

11. K.H. Ir. ABDUL HAKIM, M.M.

(Lampung II) 94

12. Dr. H.M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.

(DKI Jakarta II) 96

13. Drs. H. ADANG DARADJATUN

(DKI Jakarta III) 97

14. Hj. LEDIA H. AMALIAH, S.Si, M.Psi.T.

(Jabar I) 98

15. H. MA’MUR HASANUDDIN, M.A.

(Jabar II) 99

16. H. ECKY AWAL MUCHARAM, S.E., Ak.

(Jabar III) 100

17. Ir. H. YUDI WIDIANA ADIA, M.Si.

(Jabar IV) 101

18. H. TB. SOENMANDJAJA

(Jabar V) 102

19. H. MAHFUDZ ABDURRAHMAN, S.Sos.

(Jabar VI) 103

20. Dr. H. SA'DUDDIN, M.M.

(Jabar VII) 104

21. Drs. MAHFUDZ SIDDIQ, M.Si.

(Jabar VIII) 105

22. Dr. K.H. SURAHMAN HIDAYAT, M.A.

(Jabar X) 107

23. Dr. MOHAMAD SOHIBUL IMAN

(Jabar XI) 108

24. Dr. H.M. GAMARI SOETRISNO

(Jateng III) 109

25. Drs. H. HAMID NOOR YASIN, M.M.

(Jateng IV) 110

26. H. ABDUL KHARIS ALMASYHARI, S.E., M.Si., Akt.

(Jateng V) 111

27. Drs. ABDUL FIKRI, M.M.

(Jateng IX) 112

28. H. ROFI MUNAWAR, Lc

(Jatim VII) 115

29. Dr. ZULKIEFLIMANSYAH, S.E., M.Sc.

(Banten II) 116

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

25

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

30. H. JAZULI JUWAINI, Lc. M.A.

(Banteng III) 117

31. H. FAHRI HAMZAH, S.E.

(NTB) 118

32. H. ABOE BAKAR AL-HABSYI, S.E.

(Kalsel I) 119

33. H. HADI MULYADI, S. Si., M.Si.

(Kaltim) 120

34. TAMSIL LINRUNG

(Sulsel I) 121

35. H. ANDI AKMAL PASLUDDIN, S.P., M.M.

(Sulsel II) 122

36. MUHAMMAD YUDI KOTOUKY

(Papua) 123

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 36 dari 40 orang Anggota

8. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

1. Drs. H. HASRUL AZWAR, M.M.

(Sumut I) 507

2. H. FADLY NURZAL, S.Ag.

(Sumut III) 508

3. H. EPYARDI ASDA, M.Mar.

(Sumbar I) 509

4. MUHAMMAD IQBAL, S.E., M.Com.

(Sumbar II) 510

5. H. ACHMAD FAUZAN HARUN, S.H, M.Kom.I.

(DKI Jakarta I) 512

6. Dra. Hj. OKKY ASOKAWATI, M.Si.

(DKI Jakarta II) 513

7.

DR. H. R. ACHMAD DIMYATI NATAKUSUMAH, S.H.,

M.H., M.Si.

(DKI Jakarta III)

514

8. H. JOKO PURWANTO

(Jabar III) 515

9. Dr. Hj. RENI MARLINAWATI

(Jabar IV) 516

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

26

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

10. H. ACHMAD FARIAL

(Jabar V) 517

11. H. DONY AHMAD MUNIR, S.T., M.M.

(Jabar IX) 519

12. ASEP A. MAOSHUL AFFANDY

(Jabar X) 520

13. Hj. NURHAYATI

(Jabar XI) 521

14. H. MUKHLISIN

(Jateng II) 522

15. H. MOHAMAD ARWANI THOMAFI

(Jateng III) 523

16. KH. MUSLICH ZA.

(Jateng VI) 524

17. Ir. H. M. ROMAHURMUZIY, M.T.

(Jateng VII) 525

18. ACHMAD MUSTAQIM, S.P., M.M.

(Jateng VIII) 526

19. H. ARSUL SANI, S.H., M.Si.

(Jateng X) 528

20. SY. ANAS THAHIR

(Jatim III) 530

21. H. ISKANDAR D. SYAICHU, S.E.

(Jatim X) 531

22. Hj. IRNA NARULITA, S.E., M.M.

(Banten I) 533

23. Hj. KARTIKA YUDHISTI, B.Eng., M.Sc.

(Banten II) 534

24. Drs. H. IRGAN CHIRUL MAHFIZ, M.Si.

(Banten III) 535

25. Dra. Hj. ERMALENA MHS.

(NTB) 536

26. H. USMAN JA'FAR

(Kalbar) 537

27. H. SYAIFULLAH TAMLIHA, S.Pi, M.S.

(Kalsel I) 538

28. H. MUHAMMAD ADITYA MUFTI ARIFIN, S.H.

(Kalsel II) 539

29. H. M. AMIR USKARA, M. Kes.

(Sulsel I) 541

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

27

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

30. H. ANDI MUHAMMAD GHALIB, S.H., M.H.

(Sulsel II) 542

31. Hj. FATMAWATI RUSDI, S.E.

(Sulsel III) 543

32. Dr. H. MZ. AMIRUL TAMIM, M.Si.

(Sultra) 544

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 32 dari 39 orang

Anggota

9. FRAKSI PARTAI NASDEM

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

1. Prof. Dr. BACHTIAR ALY, M.A.

(Aceh I) 1

2. SAHAT SILABAN

(Sumut II) 4

3. H.M. ALI UMRI, S.H,, M.Kn

(Sumut III) 5

4. H. ENDRE SAIPOEL

(Sumbar I) 6

5. IRMA SURYANI

(Sumsel II) 7

6. PATRICE RIO CAPELLA, S.H.

(Bengkulu) 8

7. Drs. TAMANURI, M.M.

(Lampung II) 9

8. Drs. H. NYAT KADIR

(KEPRI) 10

9. H. AHMAD SAHRONI, S.E.

(DKI Jakarta III) 11

10. MAYJEN TNI (Purn) SUPIADIN ARIES SAPUTRA

(Jabar XI) 12

11. Drs. FADHOLI

(Jateng I) 13

12. H.M. PRASETYO, S.H.

(Jateng II) 14

13. DONNY IMAM PRIAMBODO, S.T.,M.M.

(Jateng III) 15

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

28

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

14. Drs. KH. CHOIRUL MUNA

(Jateng VI) 16

15. AMELIA ANGGRAINI

(Jateng VII) 17

16. Drs. H. HASAN AMINUDIN, M.Si.

(Jatim II) 18

17. Drs. T. TAUFIQULHADI, M.Si.

(Jatim IV) 19

18. KRESNA DEWANATA PHROSAKH

(Jatim V) 20

19. Drg. Hj. YAYUK SRIRAHAYUNINGSIH, M.M., M.H.

(Jatim VII) 22

20. H. SLAMET JUNAIDI

(Jatim XI) 24

21. Dr. H. KURTUBI, SE, M.Sp, M.Sc.

(NTB) 26

22. JOHNNY G PLATE, S.E.

(NTT I) 27

23. H. SYARIF ABDULLAH ALKADRIE

(Kalbar) 29

24. H. HAMDHANI, S.Ip.

(Kalteng) 30

25. AKBAR FAISAL

(Sulsel II) 33

26. Drs. MUCHTAR LUTHFI MUTTY, M.Si.

(Sulsel III) 34

27. DR. ACHMAD HATARI, S.E., M.Si.

(Maluku Utara) 35

28. SULAEMAN L. HAMZAH

(Papua) 36

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Nasional Demokrat 28 dari 36 orang Anggota

10. FRAKSI PARTAI HANURA

NO

URUT

NAMA

NOMOR

ANGGOTA

1. Ir. NURDIN TAMPUBOLON

(Sumut I) 545

2. RUFINUS HOTMAULANA HUTAHURUK, S.H., M.M,M.H.

(Sumut II) 546

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

29

3. SAMSUDIN SIREGAR, S.H.

(Sumut III) 547

4. FAUZIH H. AMRO, M.Si.

(Sumsel I) 548

5. FRANS AGUNG MULA PUTRA,S.Sos, M.H.

(Lampung I) 549

6. MOH. ARIEF S. SUDITOMO, S.H.,M.A

(Jabar I) 550

7. H. DADANG RUSDIANA, S.E., M.Si.

(Jabar II) 551

8. CAPT. H. DJONI ROLINDRAWAN, S.E., M.Mar., M.B.A.

(Jabar III) 552

9. MIRYAM S. HARYANI, M.Si.

(Jabar VIII) 553

10. Dr. H. DOSSY ISKANDAR PRASETYO

(Jatim VIII) 554

11. Dr. H. M. FARID ALFAUZI

(Jatim XI) 555

12. LALU GEDE SYAMSUL MUJAHIDIN, S.E.

(NTB) 557

13. SALEH HUSIN, SE, M.Si.

(NTT II) 558

14. H. SARIFFUDDIN SUDDING, S.H, M.H.

(Sulteng) 559

15. Hj. DEWIE YASIN LIMPO, S.E.

(Sulsel I) 560

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai HANURA 15 dari 16 orang Anggota

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

30

KETUA RAPAT (H. FADLI ZON, SS, M.Sc) :

Kita mulai Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Saudara-saudara sekalian.

Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia beserta

jajarannya.

Yang terhormat Saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia beserta

jajarannya.

Yang terhormat para Anggota DPR RI, hadirin sekalian yang berbahagia.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah

Subhanahu Wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada kita semua untuk mengikuti Rapat Paripurna pada hari ini

dalam keadaan sehat walafiat untuk melaksanakan tugas konstitusional kita.

Menurut catatan dari Sekretariat Jenderal DPR RI, daftar hadir pada

permulaan rapat Paripurna DPR RI hari ini telah ditandatangani oleh 334 Anggota,

(dari 555 Anggota DPR RI) dengan perincian sebagai berikut :

1. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 61 dari 106 Anggota.

2. Fraksi Partai Golongan Karya 60 dari 90 Anggota.

3. Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya 50 dari 73 Anggota.

4. Fraksi Partai Demokrat 33 dari 60 Anggota

5. Fraksi Partai Amanat Nasional 25 dari 48 Anggota

6. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 29 dari 47 Anggota

7. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 24 dari 40 Anggota

8. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 23 dari 39 Anggota

9. Fraksi Partai Nasdem 21 dari 36 Anggota

10. Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat 8 dari 16 Anggota.

Dengan demikian kuorum telah tercapai dan dengan mengucap

Bismillahirrahmannirrahim perkenankan kami selaku Pimpinan Dewan membuka

Rapat Paripurna DPR RI yang ke-18, Masa Sidang II.Tahun Sidang 2014-2015, hari

Senin tanggal 9 Februari 2015, dan kami nyatakan terbuka untuk umum.

Berdasarkan Pasal 59 Ayat (1) huruf d Undang-undang No. 24 Tahun

2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan,

disebutkan bahwa lagu kebangsaan wajib diperdengarkan dan/atau dinyanyikan

dalam acara pembukaan Sidang Paripurna MPR, DPR, DPD dan DPRD. Berkaitan

dengan itu izinkanlah kami mengajak seluruh hadirin untuk berdiri menyanyikan lagu

kebangsaan Indonesia Raya.

Hadirin dipersilakan berdiri.

(LAGU INDONESIA RAYA)

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

31

Terima kasih.

Hadirin, dipersilakan duduk kembali.

Sidang Dewan yang kami hormati, sesuai hasil keputusan rapat Bamus

DPR RI tanggal 5 Februari 2015, acara rapat Paripurna hari ini adalah :

1. Penetapan Prolegnas Tahun 2015-2019 dan Prolegnas Rancangan Undang-

undang Prioritas tahun 2015;

2. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Undang-

undang tentang Pengesahan Ekstradisi antara Republik Indonesia dan

Republik Sosialis Viet Nam (Ekstradition Treaty between Republic of Indonesia

and the Socialis Republic of Viet Nam) menjadi undang-undang;

3. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Undang-

undang tentang Pengesahan Ekstradisi antara Republik Indonesia dan Papua

Nugini (Ekstradition Treaty between Republic of Indonesia and the

Independence State of the Papua New Guinea) menjadi undang-undang;

4. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Undang-

undang tentang Pengesahan Persetujuan antara Republik Indonesia dan

Pemerintah Demokratik Timor Leste tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang

Pertahanan menjadi undang-undang;

5. Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Undang-

undang tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik

Indonesia dan Pemerintah Republik Islam Pakistan tentang kegiatan

Kerjasama di Bidang Pertahanan menjadi undang-undang;

6. Pendapat Fraksi-Fraksi dilanjutkan dengan pengambilan keputusan terhadap

RUU-RUU Usul inisiatif Komisi II DPR RI menjadi RUU-RUU usul DPR RI,

yaitu ;

a. RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor

1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 22 Tahun

2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi undang-

undang.

b. RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 2015

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor

2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi undang-undang.

7. Pengumuman nama-nama Tim DPR RI sebagai berikut :

a. Tim Penyusun Mekanisme Penyampaian Hak Mengusulkan dan

Memperjuangkan Program Pembangunan Daerah Pemilihan.

b. Tim Pengawas DPR RI terhadap Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

c. Tim Pemantau DPR RI terhadap Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11

Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh dan Pelaksanaan Undang-undang

Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Propinsi Papua serta

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan

Daerah Yogyakarta.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

32

d. Tim Implementasi Reformasi DPR RI.

Sekarang kami menanyakan kepada sidang apakah acara tersebut dapat

disetujui?

(RAPAT SETUJU)

Terima kasih.

Sidang Dewan yang kami hormati,

Selanjutnya kami beritahukan bahwa Pimpinan Dewan telah menerima 5

pucuk surat yaitu :

1. Surat dari Presiden Republik Indonesia dengan Nomor R.10/Pres/01/2015

tanggal 30 Januari 2015. perihal Pertimbangan Permohonan bagi Pencalonan

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik

Demokratik Rakyat Aljazair untuk Republik Indonesia.

2. Surat dari Presiden Republik Indonesia dengan Nomor R.11/Pres/02/2015

tanggal 2 Februari 2015, perihal Rancangan Undang-undang tentang

Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara

Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam (Treaty on Mutual Legal

Assistance in Criminal Matters between the Republic of Indonesia and the

Socialis Republic of Viet Nam).

3. Surat dari DPD RI dengan Nomor HM.310/28/DPDRI/I/2015 tanggal 20 Januari

2015, perihal Penyampaian Keputusan DPD RI terhadap tindak lanjut Hasil

Pemeriksaan BEPEKA RI Semester I Tahun 2014.

4. Surat dari DPD RI dengan Nomor HM.310/60/DPDRI/I/2015 tertanggal 28

Januari 2015, perihal Penyampaian keputusan DPD RI terhadap Rancangan

Undang-undang tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 27 Tahun

2014 tentang APBN tahun 2015.

5. Surat dari Komisi II DPRI dengan Nomor LG/039/KOM.II/II/2015 tanggal 4

Februari 2015. Perihal permintaan penjadwalan dalam Rapat Paripurna

mengenai Rancangan Undang-undang tentang Perubahan Atas Undang-

undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati

dan Walikota menjadi Undang-undang dan Rancangan Undang-undang

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun

2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah menjadi RUU usul Komisi II DPR RI.

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

33

Untuk surat pertama, kedua dan ketiga sesuai ketentuan Peraturan DPR

RI Nomor 1 tahun 2014 tentang Tata Tertib, surat tersebut akan ditindaklanjuti

sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Untuk surat keempat dan kelima telah

dibahas dalam rapat Bamus tanggal 5 Februari 2015.

Sidang Dewan yang terhormat.

Selanjutnya untuk mempersingkat waktu, mari kita masuki acara pertama

Rapat Paripurna Dewan hari ini yaitu penetapan Prolegnas tahun 2015-2019 dan

Prolegnas RUU PrioritasTahun 2015. Untuk itu kami persilakan kepada Pimpinan

Badan Legislasi DPR RI yang terhormat saudara DR. H. Sareh Wiyono M., S.H.,

M.H. untuk menyampaikan laporannya.

Kami persilakan.

PIMPINAN BADAN LEGISLASI (DR. H. SAREH WIYONO M., S.H., M.H. /F

GERINDRA) :

Laporan Badan Legislasi tentang Penetapan Program Legislasi Nasional

tahun 2015-2019 dan Program Legislasi Nasional Rancangan Undang-Undang

Prioritas Tahun 2015 dalam Rapat Paripurna DPR RI.

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Ketua Rapat Paripurna.

Yang terhormat rekan-rekan Anggota Dewan.

Yang terhormat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan hadirin yang

berbahagia.

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa atas perkenan-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menghadiri Rapat

Paripurna pada hari ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Selanjutnya perkenankan saya selaku Ketua Badan Legislasi atas nama

Badan Legislasi menyampaikan Laporan Hasil Koordinasi Badan Legislasi dengan

Menteri Hukum dan HAM serta DPD RI atas penyusunan Program Legislasi

Nasional Tahun 2015 sampai 2019 dan Program Legislasi Nasional Rancangan

Undang-undang Prioritas Tahun 2015.

Laporan ini sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 12

tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan

Presiden Nomor 61 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan dan Pengelolaan

Program Legislasi Nasional, Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2005 tentang Tata

Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan

Rancangan Peraturan Presiden serta Peraturan DPR RI Nomor 01 Tahun 2012

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

34

tentang Tata Cara Penyusunan Prolegnas dan Peraturan DPR RI tentang Tata

Tertib.

Ketua rapat dan hadirin yang kami hormati.

Dalam penyusunan Program Legislasi Nasional tahun 2015 sampai 2019

dan Program Legislasi Nasional rencana undang-undang Prioritas tahun 2015 dapat

kami sampaikan bahwa Badan Legislasi telah menerima usulan rencana undang-

undang dari Komisi, Fraksi dan Lembaga atau Masyarakat sebanyak 155 rencana

undang-undang. Adapun Pemerintah mengusulkan sebanyak 84 rencana undang-

undang dan DPD mengajukan 85 rencana undang-undang, sehingga secara

keseluruhan jumlah rencana undang-undang yang diajukan ketiga lembaga tersebut

berjumlah 324 rancana undang-undang. Terhadap usulan 324 rencana undang-

undang tersebut terdapat beberapa rencana undang-undang yang memiliki

kesamaan judul atau kesamaan substansi sehingga setelah dilakukan kajian secara

mendalam tersisa hanya 297 rencana undang-undang.

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan Prolegnas periode sebelumnya Tahun

2010-2014 dimana rata-rata setiap tahun hanya dapat menyelesaikan rencana

undang-undang sebanyak 25 sampai dengan 30 rencana undang-undang dan

pertimbangan bahwa setiap Komisi hanya dapat mengusulkan paling banyak 2

rencana undang-undang dalam 1 tahun, sesuai ketentuan Pasal 107 ayat (6)

Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib. Ditambah dengan penugasan pembahasan

rencana undang-undang kepada Pansus dan Baleg setiap tahunnya 3 rencana

undang-undang, maka terhadap usulan 297 rencana undang-undang dilakukan

penyeleksian untuk masuk dalam daftar rancangan undang-undang Prolegnas

Tahun 2015 sampai 2019 di kisaran angka ideal kurang lebih 150 rencana undang-

undang, dan kurang lebih 30 rencana undang-undang dalam Prolegnas rencana

undang-undang prioritas Tahun 2015 setiap tahunnya.

Proses penyelesaian rencana undang-undang dilakukan dengan

menggunakan suatu parameter untuk memberikan bobot atau skoring kepada

masing-masing usulan rencana undang-undang. Adapun parameter yang digunakan

dalam melakukan pembobotan secara garis besar mengacu kepada parameter

teknis substansial terkait dengan urgensi masing-masing rencana undang-undang

yang mengacu pada norma dalam Undang-undang No. 12 Tahun 2011 tentang

pembentukan peraturan perundang-undangan bahwa dalam penyusunan daftar

rancangan perundang-undangan didasarkan atas :

a. Perintah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Perintah Ketetapan Masjelis Permusyawaratan Rakyat;

c. Perintah undang-undang lainnya;

d. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

e. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;

f. Rencana Pembangunan Jangka Menengah;

g. Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Strategis DPR dan Hak Aspirasi dan

h. Kebutuhan Hukum Masyarakat.

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

35

Selain parameter teknis substansial digunakan pula parameter teknis

prosedural seperti kelengkapan naskah akademik dan draft rencana undang-

undang. Jumlah undang-undang yang menjadi beban masing-masing Komisi dan

adanya diskripsi, konsepsi yang memuat latar belakang dan tujuan, penyusunan,

sasaran yang ingin diwujudkan, serta jangkauan dan arah pengaturan.

Berdasarkan hasil pembahasan Badan Legislasi pemerintah dan DPD RI

kemudian disepakati 159 rencana undang-undang dalam daftar rencana undang-

undang Prolegnas Tahun 2015 sampai 2019 dan 37 undang-undang Prolegnas,

rencana undang-undang prioritas Tahun 2015. Dari 37 rencana undang-undang

dalam Prolegnas prioritas Tahun 2015 sebanyak 26 rencana undang-undang

diusulkan oleh DPR, 10 rencana undang-undang diusulkan oleh Pemerintah, dan 1

rencana undang-undang diusulkan oleh DPD RI. Hal ini bukan berarti hanya 1

rencana undang-undang dari DPD dalam Prolegnas prioritas, karena ada 7 rencana

undang-undang usulan DPD yang sama dengan usulan DPR atau Pemerintah dan

sudah disepakati akan diusulkan oleh DPR atau Pemerintah.

Selain 37 rencana undang-undang, selain 37 judul rencana undang-

undang yang disetujui atau disepakati sebagai Prolegnas rencana undang-undang

prioritas Tahun 2015 telah disepakati pula 5 rencana undang-undang yang bersifat

kumulatif terbuka, yaitu :

1. Daftar rencana undang-undang kumulatif terbuka tentang pengesahan

perjanjian internasional

2. Daftar rencana undang-undang kumulatif terbuka akibat putusan Mahkamah

Konstitusi;

3. Daftar rencana undang-undang kumulatif terbuka tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara;

4. Daftar rencana undang-undang kumulatif terbuka tentang pembentukan daerah

provinsi dan kabupaten/kota;

5. Daftar rencana undang-undang kumulatif terbuka tentang penetapan peraturan

Pemerintah pengganti undang-undang menjadi undang-undang.

Adapun daftar 159 rencana undang-undang dalam Prolegnas tahun 2015

sampai 2019 dan daftar 37 rencana undang-undang dalam Prolegnas rencana

undang-undang prioritas Tahun 2015, sebagaimana yang telah disampaikan Bapak,

Ibu Anggota Dewan.

Kami sadar bahwa beban legislasi yang diambil oleh DPR, Pemerintah

dan DPD pada Tahun 2015 cukup berat, mengingat waktu yang sudah memasuki

bulan kedua pada Tahun 2015. Namun, kami optimis dengan dukungan semua

pihak kinerja legislasi dapat mencapai target yang diharapkan, terlebih pembahasan

dalam penyusunan Prolegnas juga telah dilakukan dalam suasana kebersamaan.

Dengan adanya kesamaan visi untuk melakukan revitalisasi politik, hukum dan

perundang-undangan dalam jangka 5 tahun kedepan yang lebih realistis dan fokus

pada kualitas dan urgensi masing-masing rencana undang-undang.

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

36

Demikian, laporan Badan Legislasi mengenai penyusunan Prolegnas

Tahun 2015 sampai 2019 dan Prolegnas rencana undang-undang prioritas Tahun

2015, yang telah dilakukan berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia serta DPD RI, yang menyetujui atau menyepakati sebanyak 159 rencana

undang-undang untuk Prolegnas Tahun 2015 sampai 2019 dan 37 rencana undang-

undang untuk Prolegnas rencana undang-undang Prioritas Tahun 2015 yang

selanjutnya untuk dapat ditetapkan dalam rapat paripurna DPR RI.

Sebelum kami mengakhiri laporan ini perkenankan kami selaku Ketua

Badan Legislasi menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada

Saudara H. Firman Subagyo, S.E., M.H. selaku Ketua Panja dalam penyusunan

Prolegnas, para Anggota Panja, Menteri Hukum dan HAM dan jajarannya, Pimpinan

dan Anggota Panitia Perancang Undang-undang DPD RI dan jajarannya atas

kerjasamanya dalam menyelesaikan penyusunan Prolegnas.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Tim Pendukung yang terdiri

dari Peneliti, Perancang Undang-undang serta Tenaga Ahli dan jajaran Sekretaris

Badan Legislasi DPR RI yang telah membantu kelancaran proses penyusunan

berkas.

Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pimpinan Badan Legislasi

Ketua,

DR. H. Sareh Wiyono M., S.H., M.H.

KETUA RAPAT :

Terima kasih.

Kami sampaikan kepada Pimpinan Badan Legislasi yang telah

menyampaikan laporan Badan Legislasi DPR RI mengenai penetapan Prolegnas

Tahun 2015-2019 dan Prolegnas Tahun 2015.

F-PKB (Hj. NIHAYATUL WAFIROH, M.A.) :

Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT :

Silahkan.

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

37

F-PKB (Hj. NIHAYATUL WAFIROH, M.A.) :

Saya Nihayatul Wafiroh Dapil Jawa Timur III Banyuwangi, Situbondo,

Bondowoso dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Pimpinan yang saya hormati,

Terkait undang-undang, rancangan undang-undang prioritas Tahun 2015.

Kami mengusulkan, Bahwasanya Undang-undang tentang Keadilan dan Kesetaraan

Gender nantinya bisa dimasukan menjadi prioritas Tahun 2015 ini. Kami

mengusulkan bahwasanya undang-undang KKG ini bisa menggantikan Undang-

undang tentang Pengelolaan Ibadah Haji dan Penyelenggaraan Umroh, karena kita

DPR sudah baru menetapkan Undang-undang tentang Keuangan Haji. Kita lihat

dulu bagaimana hasil kerja dari undang-undang ini bila ini nantinya bagus, tentu

RUU tentang Pengelolaan Ibadah Haji dan Penyelenggaraan Umroh ini tidak perlu

lagi.

Perlunya kenapa Undang-undang tentang Keadilan dan Keseteraan

Gender ini perlu kita menjadikan prioritas, disamping undang-undang ini, RUU sudah

dilakukan sudah sangat lama, bahkan sudah ada draft-draft semuanya sudah

lengkap, dan ini menyangkut tentang banyak persoalan masyarakat kita, terutama

persoalan perempuan, persoalan kawan-kawan yang ter-marjinalisasi. Oleh sebab

itu, saya mengusulkan bagaimana agar RUU KKG yang di longlist ini masuk di

nomor urutan 101 bisa dijadikan menjadi prioritas Tahun 2015 ini menggantikan

undang-undang menggantikan RUU yang nomor 27.

Terima kasih.

F-PD (Ir. H. E. HERMAN KHAERON, M.Si.) :

Herman Khaeron A-419.

KETUA RAPAT :

Silahkan.

Mungkin didaftar ya.

F-PD (Ir. H. E. HERMAN KHAERON, M.Si.) :

Terima kasih Pimpinan.

Pimpinan dan seluruh Anggota Dewan yang kami hormati.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kami sudah berkirim surat ke Badan Legislasi, disini Pimpinan, sebelah

kiri, dan kami sudah cek ke longlist yang ada disampaikan tadi oleh Ketua Badan

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

38

Legislasi. Kami mempertanyakan bahwa untuk bidang kehutanan ada RUU yang

kami anggap penting tetapi tidak tercantum di dalam longlist, yaitu RUU tentang

Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.

Kami menganggap penting undang-undang ini dan kami sudah bahas

dengan Pemerintah tentunya, bahwa harus ada payung hukum yang tentunya bisa

memayungi terhadap penanggulangan kebakaran hutan dan lahan ini. Untuk itu

dalam kesempatan Paripurna ini, kami mengusulkan untuk rancangan undang-

undang ini dimasukkan kedalam Prolegnas 2015-2019.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Baik.

F-PDI-P (RIEKE DYAH PITALOKA):

Interupsi Pimpinan,

KETUA RAPAT :

Sebelum saya teruskan interupsi, saya umumkan juga kehadiran dari

Wakil Ketua Parlemen Madagaskar his excelency Miss. Raza Fimanan Swa dan

Anggota Parlemen yang berkunjung ke DPR RI dan ikut menyaksikan Paripurna kita

didampingi Dubes Kuasa Usaha Tetap, Bapak Hartanto Salmun.

Terima kasih.

Baik Silahkan.

F-PDI-P (RIEKE DYAH PITALOKA):

Rieke Dyah Pitaloka A-160, daftar Pimpinan.

F-GERINDRA (BIEM BENYAMIN):

Daftar Biem Benyamin, Fraksi Gerindra.

KETUA RAPAT :

Ibu Reni ya tadi yang daftar dulu.

F-PPP (Dr. Hj. RENI MARLINAWATI) :

Terima kasih Pimpinan.

Bismillahirrahmanirrahim.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

39

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saya Reni Marlinawati dari Fraksi PPP daerah pemilihan Jawa Barat IV

kabupaten dan kota sukabumi.

Pimpinan yang saya hormati, serta Bapak, Ibu yang saya hormati,

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan

dan seluruh Anggota Baleg yang telah melahirkan prioritas legislasi nasional yang

akan dibahas pada Tahun 2015 ini. Namun Pimpinan, ingin saya sampaikan yang

pertama kami dari, saya dari Komisi X, yang telah mengusulkan 2 RUU: yang

pertama RUU Kebudayaan dan yang kedua RUU Perbukuan Nasional dan malah 3.

Tetapi yang muncul di prioritas sekarang itu hanya Sistem Perbukuan Nasional.

Sedangkan ingin kami beritahukan, rancangan undang-undang kebudayaan pada

tahun lalu sudah dibahas, maka dari itu naskah akademiknya sudah lengkap dan

draft RUU-nya pun sudah lengkap. Maka dari itu Pimpinan, saya kira sesuai dengan

Undang-undang MD3 nomor 17 Tahun 2014 juga sesuai dengan Tata Tertib DPR RI

dimana Anggota mempunya hak untuk mengajukan usulan RUU, maka saya dengan

hormat memohon kepada Pimpinan dan seluruh Ibu, Bapak yang saya hormati di

ruang Paripurna ini. Karena Rapat Paripurna ini adalah forum pengambilan

keputusan tertinggi, maka saya mengusulkan agar Rancangan Undang-undang

Kebudayaan masuk dan disahkan menjadi rancangan undang-undang prioritas yang

akan dibahas pada tahun 2015 di Komisi X ini.

Dan mohon ma’af Pimpinan, andaikan ini tidak dimasukkan, kami memiliki

waktu yang mubazir karena kami hanya membahas 1 rancangan undang-undang

saja. Sekali lagi mohon pertimbangan Pimpinan dan seluruh Bapak, Ibu yang hadir

pada rapat kesempatan ini untuk menyetujui usulan Rancangan Undang-undang

Kebudayaan disahkan menjadi prioritas untuk di Komisi X pada Tahun 2015.

Terima kasih Pimpinan atas waktunya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

F-GERINDRA (BEIM BENYAMIN):

Pimpinan Beim Benyamin, 341 Gerindra, Pimpinan.

F-PPP (OKKY ASOKAWATI):

Okky Asokawati

KETUA RAPAT :

Baik. Maaf tadi yang sudah daftar tadi.

Silahkan.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

40

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.) :

Baik Pimpinan.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Shaloom,

Salam sejahtera buat kita semua.

Pak Ketua dan Pimpinan yang kami hormati,

Bapak, Ibu seluruh Anggota DPR RI yang kami hormati dan kami banggakan,

Dan juga Bapak Menteri Hukum dan Ham beserta jajarannya yang kami

hormati,

Dan juga utusan dari Negara-negara tetangga yang mau kerjasama dengan

Negara Indonesia yang kami hormati dan kami banggakan,

Dan juga rekan-rekan sekalian para media yang kami hormati dan kami

banggakan.

Kami dari 21 Anggota DPD RI dan DPR RI dari Provinsi di tanah Papua

dan Papua Barat menghendaki segera disahkannya otsusplus bagi provinsi Papua

dan Papua Barat. Karena itu merupakan solusi ketatanegaraan, karena otsusplus

bagi provinsi Papua dan Papua Barat merupakan bentuk implementasi dari

konsensus bernegara dan telah tertuang dalam 4 pilar kebangsaan.

Demikian halnya juga dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia sebagai konsensus bernegara yang telah disepakati bersama oleh

Bangsa Indonesia dan diilhami oleh konsepsi tentang kemerdekaan, persatuan,

kedaulatan, keadilan dan kemakmuran. Dan lebih lanjut Profesor Noto Negoro

menjelaskan makna keadilan sosial yang telah tertuang di dalam sila kelima

Pancasila adalah dimana kesesuaian sifat dan keadaan negara menghadirkan

keadilannya bagi warga negara.

Dalam hal ini, rakyat Papua dan Papua Barat tidak meminta sesuatu yang

melebihi keadilan, menurut rakyat di tanah Papua dan Papua Barat. Karena

persoalan penting yang terus menjadi polemik di atas tanah Papua adalah terkait

dengan permasalahan distribusi keadilan di semua sektor. Walaupun rakyat Papua

dan Papua Barat memiliki historis tersendiri.

Itulah sebabnya kehadiran draft otsusplus sebagai bentuk alat perjuangan

bagi rakyat Papua dan Papua Barat yang dapat menghormati sistem hukum dan

nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam tanda petik rakyat Papua memperjuangkan

nasib dan hak-haknya menggunakan pendekatan solusi ketatanegaraan. Karena

kehadiran otsus versi 1 Tahun 2001 belum sepenuhnya menjawab sejumlah

persoalan penting yang terus terjadi di atas tanah Papua. Oleh sebab itu, pada

kesempatan di Sidang Paripurna yang terhormat ini kami dari DPD RI dan DPR RI

dari Dapil 21 orang dari Dapil Papua dan Papua Barat, menghendaki agar segera

disahkannya otsusplus untuk 2015 ini bagi provinsi Papua dan Papua Barat. Karena

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

41

ini sebagai solusi ketatanegaraan tidak ada jalan lain. Saya sangat heran ketika

Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Pemerintah sekarang ini tega-teganya

mengatakan kami tunda tahun depan, tahun ini kami alokasikan dana besar untuk

bangun Papua akan dibangun oleh TNI, justru ini sangat keliru!. Karena persoalan

Papua bukan makan dan minum, dan pembangunan fisik semata, harus tahu itu.

Selama Republik di Jakarta ini ketika melanggengkan kekuatan TNI dan uang di

tanah Papua akan terus gagal meng-Indonesiakan orang Papua. Harus tahu itu!

Otsus keputusan harga mati harus masuk sekarang ini. Ini demi mendukung

eksistensi NKRI. ... karena sekarang sedang ramai di tanah Papua bahkan luar

negeri.

KETUA RAPAT:

Pak, kurang dekat sama mic.

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos):

Kalau ini tidak masuk hari ini juga, saya dengan teman-teman 21

Anggota Dewan, kami akan lepas jabatan disini, kami akan kembali, biar kami kerja

itu real dan nyata.

KETUA RAPAT:

Baik.

Selanjutnya, ada tadi yang daftar interupsi yang lain.

F-PDIP (RIEKE DIAH PITALOKA):

A-160 Rieke Diah Pitaloka.

KETUA RAPAT:

Rieke Diah Pitaloka silakan.

F-PDIP (RIEKE DIAH PITALOKA):

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang terhormat Pimpinan DPR RI;

Yang saya hormati Rekan-rekan DPR RI Sidang Paripurna;

dan Hadirin sekalian.

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

42

Ada 2 catatan yang ingin saya sampaikan. Pertama adalah mengenai

Prolegnas Prioritas 2015, mohon untuk ada perhatian terhadap salah satu RUU

yang sebetulnya juga diajukan oleh Komisi IX adalah RUU Perlindungan Pekerja

Rumah Tangga dimana kasus-kasus pekerja rumah tangga kurang lebih kami

sudah mencatat 400 lebih dan ini jelas membutuhkan perhatian dari Sidang

Paripurna ini agar dipertimbangkan untuk bisa masuk dalam Prolegnas Prioritas

2015.

Kemudian pada daftar RUU Kumulatif terbuka, saya ingin memberikan

catatan karena disini tidak disampaikan secara detail RUU apa saja yang masuk

dengan asumsi bahwa dalam RUU Kumulatif terbuka bisa kapan saja dan apa saja

yang dimasukan. Namun saya memberikan catatan sesuai dengan Rapat Panja

Prolegnas tanggal 6 Februari 2015 dalam pengesahan ini untuk tidak terpisahkan

dalam catatan sesuai dengan apa yang sudah disepakati antara Baleg DPR RI

yang di Panja Prolegnas, DPD RI, dan Perwakilan dari Pemerintah yaitu 3 Konvensi

Internasional yang menjadi penting bagi pekerja kita di luar negeri. Pertama adalah

Maritime Labour Convention Tahun 2006, lalu ILO Walk In Fishing Convention

Nomor 1/1988 dan 1 lagi adalah Ratifikasi Konvensi ILO 189 tentang Pekerjaan

Layak bagi Pekerja Rumah Tangga.

Mudah-mudahan bisa mendapatkan dukungan dari Paripurna yang saya

hormati ini dan keputusan ini juga dinantikan dan diawasi oleh Pekerja Dalam dan

Luar Negeri.

Terima kasih

Billahi Taufiq Wal Hidayah,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

F-HANURA (MIRYAM S. HARYANI, S.E., M.Si.):

Interupsi, Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Daftar dulu.

Ibu Asokawati, Okky Asokawati.

Siapa?

F-HANURA (MIRYAM S. HARYANI, S.E., M.Si.):

Pimpinan daftar, Yani Miryam Fraksi Hanura Pimpinan.

Yani Hanura, daftar.

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

43

KETUA RAPAT:

Oke silakan.

F-HANURA (MIRYAM S. HARYANI, S.E., M.Si.):

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Rekan-rekan Paripurna yang hadir disini,

Dalam Pembacaan Nota Keuangan APBN Perubahan yang sudah

diajukan oleh Pemerintah melalui DPR, disitu tertera pertumbuhan ekonomi 5,7

Pimpinan. Namun realitas yang terjadi itu tidak mencapai pertumbuhan. Nah kami

mohon dalam RUU Prolegnas ini untuk RUU tentang Jalan, mohon menjadi

prioritas, kenapa? Sektor Infrastruktur itu yang memang memacu pertumbuhan

ekonomi lebih cepat. Jadi mohon untuk RUU tentang Jalan yang diajukan Komisi V

DPR RI menjadi Prolegnas 2015.

Terima kasih.

F-GERINDRA (H. BIEM TRIANI BENJAMIN, BSC, MM):

Pimpinan, Biem Benjamin.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Oke. Tadi yang belum disana ya?

Silakan.

F-PPP (Dra. HJ. OKKY ASOKAWATI, M.Si):

Terima kasih Pimpinan.

Okky Asokawati, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, A-513 Dapil

DKI II.

Pimpinan DPR dan Anggota DPR yang saya hormati,

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Pada kesempatan ini, saya ingin menyoroti Rancangan Undang-

Undang Pertembakauan. Di Rancangan Undang-Undang tersebut Pimpinan,

setelah saya amati itu isinya lebih banyak kepada pengembangan produk

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

44

tembakau, produksi tembakau, pertanian, perizinan dan sosialisasi. Sementara

yang mengatur pengendalian konsumsi tembakau itu tidak sampai 50% dari jumlah

pasal yang ada di Rancangan Undang-Undang tersebut.

Jadi pada kesempatan ini, kami berharap agar ketika nanti pembahasan

Rancangan Undang-Undang Pertembakauan tersebut dimasukan bab mengenai

perlindungan kesehatan masyarakat dari produk tembakau, sehingga Undang-

Undang ini nantinya Insya Allah bisa komprehensif dari semua berkeadilan.

Terima kasih Pimpinan.

Billahi Taufiq Wal Hidayah,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

F-GERINDRA (H. BIEM TRIANI BENJAMIN, BSC, MM):

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Pimpinan,

Saya Biem Benjamin dari DKI, A-341.

Terima kasih atas waktunya Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Sebentar supaya agak tertib ya Saudara-saudara sekalian.

Nanti saya daftar lagi yang belum.

Biem Benjamin, kemudian Hendriyosodiningrat, Yandri PAN.

Oke ya sementara itu dulu.

Silakan Pak Biem Benjamin.

F-GERINDRA (H. BIEM TRIANI BENJAMIN, BSC, MM):

Ya. Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Atas waktunya.

Dalam Prolegnas 2015-2019 ini, rasanya DKI harus dimasukan

perubahan RUU DKI mengingat beberapa hal Pimpinan. Di DKI itu satu-satunya lex

specialist tetapi kita melihat lex specialis itu tidak boleh melanggar Undang-Undang

Dasar 1945 dimana di DKI satu-satunya provinsi yang Walikota, Bupati tidak dipilih

secara langsung dan tidak ada DPRD Tingkat II-nya. Itu harus ada pengkajian

secara khusus. Lalu penerapan secara adil dan selaras dana perimbangan antar

Pemerintah Pusat dan Pemerintah DKI Jakarta harus diperhatikan. Lalu penerapan

secara proporsional dan berkeadilan berkaitan dengan pengakuan dan

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

45

penghormatan negara pada kesatuan masyarakat hukum adat yang ada di DKI

harus juga diperhatikan. Intinya adalah DKI memang perlu perubahan rancangan

undang-undang yang memang mengakomodir dan sekarang juga Pimpinan di DKI

itu dihapuskan wakil lurah, padahal wakil lurah itu di dalam Undang-undang DKI

dicantumkan dan ada tugas tersendiri. Nah itu makanya saya mendesak DKI

menjadikan RUU di dalam Prolegnas 2015-2019. Kalau memang tidak

mendapatkan 2015, bisa saja di tahun-tahun berikutnya dimasukan dan ini juga

kaitannya dengan nanti agenda nomor 7, 7c Tim Pemantauan DPR RI terhadap

Pelaksanaan Undang-undang. Ya ini Tim Pemantau hanya memantau Undang-

undang Aceh, Undang-undang Papua, Jogja, padahal DKI ada di dalam Undang-

Undang Dasar 1945 itu dikaitkan atau di dalam suatu pasal ikut bersamaan

Undang-undang Daerah Khusus, Undang-undang Daerah Istimewa. Jadi saya

mendesak sekali di dalam tim itu pun nanti dimasukan Tim Pantauan Undang-

undang DKI Pimpinan. Satu mengenai RUU di Prolegnas, kedua juga nanti Tim

Pantauan.

Terima kasih Pimpinan atas waktunya.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Pak Henry Yosodiningrat.

Oke saya persilakan dulu Pak Henry Yosodiningrat, Pak Yandri,

kemudian dari Nasdem.

F-PDIP (H. KRH. HENRY YOSODININGRAT, S.H.):

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Memperhatikan Prolegnas Prioritas 2015, saya melihat berbagai

peraturan perundang-undangan antara lain RUU tentang Kitab Undang-undang

Hukum Pidana dan RUU Undang-undang lainnya yang apabila terjadi pelanggaran

terhadap Undang-Undang yang dengan ancaman pidana sudah barang tentu

penegakan hukumnya memerlukan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana,

sementara setahu saya RUU tentang KUHAP sudah pernah dibahas pada periode

sebelumnya. Oleh karena itu, saya mengusulkan agar RUU tentang Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana dimasukan dalam Prolegnas Prioritas Tahun 2015.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

46

KETUA RAPAT:

Sebelum dilanjutkan interupsi, ini Delegasi Parlemen Madagaskar akan

meninggalkan tempat. Kami ucapkan terima kasih.

Kami persilakan Saudara Yandri.

Saudara Yandri dulu, kemudian baru dari Nasdem.

F-NASDEM (IRMA SURYANI):

Terima kasih Pimpinan.

Pimpinan Sidang yang terhormat,

Pada kesempatan ini, ....

KETUA RAPAT:

Sebentar-sebentar.

Saudara Yandri tadi yang sudah daftar dulu.

F-PAN (H. YANDRI SUSANTO, S.Pt):

Ya terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Yandri Susanto dari Dapil Banten II, A-494 Partai Amanat Nasional.

Pimpinan yang saya hormati,

Sebenarnya apa yang dibacakan oleh Ketua Baleg tadi sungguh luar

biasa, karena itu melalui pembahasan yang cukup panjang. Kalau pun tadi usul

Teman-teman sangat banyak, saya kira kita patut apresiasi terutama mungkin

tentang khusus Papua Pimpinan. Sebenarnya hampir semua fraksi setuju waktu di

Baleg, tetapi Pemerintah ada pertimbangan lain khusus itu belum masuk prioritas.

Nah oleh karena itu jika saja dalam Paripurna ini bisa disetujui, itu lebih baik tetapi

kalau pun belum disetujui saya kira masih ada peluang kita untuk mengagendakan

pada prioritas berikutnya. Jadi tidak ada kata mati ataupun kata titik, kita tetap

membuka peluang itu. Intinya, kita tinggal menunggu sikap dari Pemerintah Ketua.

Kemudian yang kedua, mengenai usulan-usulan tadi. Saya kira kita juga

harus sadar bahwa keterbatasan ataupun waktu yang tersedia selama 1 tahun ini

ditambah dengan reses 5 kali reses itu menurut saya sudah sangat relevan jika saja

39 itu menjadi prioritas. Jangan sampai selama ini kita mengejar kuantitas yang

begitu banyak, kualitas terabaikan atau mengejar kuantitas sebenarnya juga tidak

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

47

terkejar Pimpinan. Nah oleh karena itu menurut saya Pimpinan harus sudah

mengarahkan Rapat Paripurna ini, sehingga tidak melebar kemana-kemana. Kalau

semuanya mengusulkan, itu bukan berarti prioritas Ketua karena berdasarkan

Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 itu ada tata cara mengajukan sebuah Undang-

Undang, perlu ada naskah akademik, perlu ada pengusul, perlu ada Putusan

Pemerintah dan semua-semua yang harus kita penuhi untuk membuat Undang-

Undang. Usul saya Pimpinan, itu tadi ditampung dulu, kembalikan lagi ke Baleg

kalau misalkan kita harus itu dijadikan prioritas, karena perlu pengkajian lebih

mendalam, jangan sampai kita membuat daftar yang terlalu panjang tetapi hasilnya

nanti tidak sesuai dengan harapan, itu akan menjadi acuan kinerja kita akan dilihat

oleh rakyat atau masyarakat di luar sana Pimpinan.

Jadi harapan saya Pimpinan mengarahkan sebenarnya kami kerja di

Baleg itu sudah sangat detail, sudah sangat mempertimbangkan waktu yang ada

termasuk Anggota yang tersedia, termasuk kami dengan Pemerintah itu sudah

sangat relevan jika 39 prioritas 2015 itu bisa kita selesaikan dalam 1 tahun ini.

Jadi sekali lagi Pimpinan, mohon kiranya supaya tidak berlarut-larut, saya

kira ini penting kita ambil keputusan. Kalau pun ada yang sangat prioritas,

kembalikan lagi kepada Baleg, Pimpinan.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Ya baik.

Jadi memang perlu digarisbawahi, bahwa proses penetapan Prolegnas

prioritas maupun Prolegnas dari 2015-2019 ini setelah melalui suatu proses yang

sesuai dengan Undang-undang MD3 yaitu dari Komisi dan sudah dibahas oleh

Baleg secara komprehensif begitu ya. Saya kira usulan-usulan ini kalau disepakati

kita tampung dan kita kembalikan kepada Badan Legislasi, kalau tidak kita tidak

akan bisa menyelesaikan atau memutuskan begitu ya. Jadi ini dikembalikan kepada

Badan Legislasi terutama untuk yang masalah prioritas.

Sebentar, dari Nasdem dulu tadi 1.

F-NASDEM (IRMA SURYANI):

Terima kasih Pimpinan.

Saya Irma Suryani Nomor A-007 Fraksi Partai Nasdem, sepakat dengan

Saudara kita Rieke Diah Pitaloka untuk mengajak semua Anggota DPR yang

terhormat dapat mendukung RUU PRT masuk dalam RUU Prioritas Tahun 2015

mengingat pentingnya RUU ini untuk melindungi TKI kita di luar negeri yang sampai

hari ini tidak ada undang-undang yang dapat melindungi dirinya sendiri. RUU PRT

ini harus kita perjuangkan mengingat + 70% TKI kita adalah PRT dimana untuk

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

48

melindungi dirinya sendiri, PRT kita tidak bisa melindungi dirinya sendiri karena

tidak ada undang-undang yang melindunginya di dalam negeri.

Untuk itu, saya mengusulkan kepada Paripurna ini, kepada semua

kawan-kawan untuk bisa memasukan RUU PRT ini sebagai RUU Prioritas Tahun

2015.

Terima kasih Pimpinan.

F-PKS (H. ANSORY SIREGAR, Lc.):

Baik Pimpinan.

Langsung saja, saya Ansory Siregar, Dapil Sumut III, dari Fraksi PKS.

Langsung saja Pimpinan.

Undang-Undang No. 86 Prioritas 2015 sampai dengan 2019 dan juga

yang halaman yang keduanya nomor 22 tentang Pertembakauan. Begini Pimpinan.

Di setiap komisi di DPR ini pasti ada masalah-masalah yang tidak pernah habis-

habisnya Pimpinan baik di Komisi I sampai Komisi XI, pasti ada permasalahan yang

tidak tiap tahun begitu, yang berulang-ulang di Komisi II, Komisi III, Komisi IV

sampai dengan Komisi XI. Nah untuk di Komisi IX Pimpinan yang masih berulang-

ulang ini mengenai Kesehatan. Pimpinan tadi bilang bahwa undang-undang yang

prioritas ini sudah melalui Komisi dan sudah melalui Baleg, khusus untuk

pertembakauan Pimpinan tidak pernah melewati Komisi IX Undang-undang No. 86

maupun juga yang prioritas Prolegnas Nomor 86, kemudian Prioriotas Nomor 22.

undang-undang ini belum melalui Komisi IX, maka tolong Pimpinan dilalui dulu

Komisi IX mau kita masukan nanti Tahun 2016 boleh, tetapi tolong dulu masalah-

masalah kesehatan ini diprioritaskan Pimpinan, agar tidak selalu masalah yang

berulang-ulang. Saya minta tolong disitu Pimpinan khusus yang nomor 22

menindaklanjuti tadi teman saya juga Ibu Asokawati Anggota yang terhormat.

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

F-PG (Dr. Hj NENI MOERNIAENI, Spog):

Neni, A-308, Kalimantan Timur.

Pimpinan.

Neni.

Pimpinan, A-308.

KETUA RAPAT:

Silakan.

Page 49: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

49

F-PG (Dr. Hj NENI MOERNIAENI, Spog):

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Neni A-308, Daerah Pemilihan Kalimantan Timur, Fraksi Partai Golkar.

Kami menyadari Pimpinan, bahwa apa yang sudah disusun di dalam

Prolegnas sudah melalui Undang-undang MD3. Alhamdulillah bahwa Revisi

Undang-undang No. 33 Tahun 2004 sudah masuk dalam Prolegnas 2015 sampai

2019, tetapi Revisi Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

antara Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah tidak masuk dalam prioritas. Pada

kesempatan ini, saya memohon kiranya bisa masuk di dalam revisi yang prioritas

mengingat salah satu yang diusulkan oleh Provinsi Kalimantan Timur adalah

Otonomi Khusus dan ketika Revisi Undang-undang 33 Tahun 2004 ini masuk, maka

ini akan mengobati Masyarakat Kalimantan Timur karena di dalamnya ada

Perimbangan Dana Bagi Hasil.

Demikian Pimpinan.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Oke, baik, begini.

Kalau kita mau menyelesaikan ini, saya kira kita juga harus ada suatu

batas. Bagaimana kalau kita putar untuk pendapat dari Fraksi, karena kita akan

memutuskan apakah yang telah dilaporkan oleh Baleg tadi yang sudah bekerja

bersama dengan Pemerintah akan kita setujui atau tidak. Karena itu, mungkin kita

putar saja karena kalau kita membahas satu per satu ini akan terlalu panjang.

Apakah bisa kita minta pendapat dari Fraksi PDI Perjuangan, kita putar 1 round

begitu.

Kami persilakan kalau ada dari Fraksi PDI Perjuangan apakah kita akan

setuju atau tidak terhadap apa yang telah dilaporkan oleh Baleg tadi mengenai

Prolegnas dan Prolegnas Prioritas 2015.

Ya silakan.

KETUA RAPAT:

Ya, silakan.

F-PDIP (ARIF WIBOWO):

Terima kasih Pimpinan.

Yang kami hormati Pimpinan dan

Page 50: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

50

Para Anggota Dewan yang hadi pada Rapat Paripurna siang ini.

Secara prinsip, Fraksi Partai Demokrat Indonesia Perjuangan

menyatakan atas persetujuannya terhadap rancangan undang-undang yang sudah

dibahas dalam hal ini dalam Prolegnas baik tahunan 2015 maupun 2015-2019.

Menyangkut pada proses kemudian, jika pada tahun ini terutama 2015

dipandang ada hal-hal yang mendesak, yang dimungkinkan atau diinginkan adalah

terjadinya perubahan terhadap Prolegnas prioritas Tahun 2015, saya kira

sebagaimana yang Pimpinan hantarkan tadi, nanti bisa dimintakan kepada Badan

Legislasi bersama Pemerintah untuk membahasnya kembali, memasukkan 1-2

undang-undang yang kiranya memang betul-betul dari berbagai pertimbangan dan

aspek memang dinyatakan sebagai rancangan undang-undang yang perlu

mendapatkan prioritas.

Nah untuk itu Pimpinan, sebaiknya disahkan saja apa yang sudah

dibahas oleh Badan Legislasi bersama Pemerintah pada Jumat malam kemarin,

yang sudah disetujui secara bersama-sama oleh seluruh Fraksi dan Komisi serta

secara intensif telah dibahas oleh Badan Legislasi dan Pemerintah.

Demikian Pimpinan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Dari Fraksi Partai Golongan Karya, kami persilakan.

F-PG (...):

Baik terima kasih.

Pimpinan yang kami hormati,

Sidang Paripurna yang kami muliakan.

Kami atas nama Fraksi Partai Golkar, tentunya memahami tentang

dinamika yang berkembang dalam Paripurna pada siang hari ini. Tentunya kami

mengingatkan bahwa Panja Badan Legislasi sudah melakukan kerja keras bersama

Pemerintah, bersama DPR RI juga bersama Fraksi-fraksi yang mewakili di dalam

Panja Badan Legislasi, juga dari Badan Legislasi telah melakukan upaya untuk

melakukan penyerapan aspirasi dari pada masyarakat. Tentunya tidak mengurangi

rasa hormat apa yang telah disampaikan oleh kawan-kawan tadi, ini sudah menjadi

pertimbangan-pertimbangan dan sudah menjadi pembahasan, bahkan kemarin pada

hari Jumat Panja Badan Legislasi telah bekerja sampai jam 02.00 pagi, karena kita

semua didesak harus di-Paripurna-kan pada hari ini.

Oleh karena itu Fraksi Partai Golkar sependapat dengan Fraksi PDI

Perjuangan, karena mengingat bahwa waktu yang sudah semakin mepet kita akan

Page 51: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

51

menjelang reses, kami mohonkan kepada Pimpinan untuk mengesahkan dari pada

Prolegnas yang telah dibahas memakan waktu yang cukup panjang. Namun tidak

menutup kemungkinan ada hal-hal yang disampaikan oleh para Anggota tentunya

bisa disampaikan sesuai mekanisme melalui Badan Legislasi sehingga nanti bisa

dilakukan perubahan-perubahan.

Demikian.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih.

Selanjutnya dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya.

F-GERINDRA (MARTIN HUTABARAT):

Saudara Ketua,

Saudara-saudara yang saya hormati,

Memang diskusi kita mengenai soal pembahasan Prolegnas ini sudah

sangat panjang. Banyak hal yang kita harapkan bisa tertampung, tetapi maksimal

yang kita hasilkan adalah seperti yang sekarang. RUU Disabilitas adalah salah satu

bentuk dari pada keyakinan kita bahwa manusia yang dilahirkan meskipun berbeda,

tapi itu adalah sama dengan diri kita. Begitu juga keinginan kita agar RUU Tabungan

Haji sangat penting karena melihat banyaknya para calon jamaah haji kita yang

dipermainkan sehingga mereka mengalami kerugian yang besar. Itu adalah salah

satu yang harus kita hapuskan dengan RUU Tabungan Haji. Ketiga, tentang RUU

Papua. Ini memang perdebatan yang panjang. Meskipun mayoritas Fraksi-fraksi di

Badan Legislasi mendukung revisi Undang-undang tentang Otonomi Papua,

termasuk Gerindra sangat keras mendukung, tetapi pemerintah dengan

argumentasinya belum siap, tapi akan memprioritaskan di tahun depan, akhirnya

menjadi keputusan.

Oleh karena itu Saudara Ketua dan Saudara-saudara sekalian, meskipun

banyak yang belum bisa kita jadikan prioritas di dalam tahun ini, tapi hasil ini adalah

hasil maksimal. Oleh karena itu Gerindra ingin meminta agar pemerintah konsisten

dengan janjinya agar RUU-RUU yang menjadi perhatian selama pembahasan

Badan Legislasi, khususnya mengenai RUU tentang revisi Otonomi Papua dapat

betul-betul diperhatikan.

Demikian Ketua.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Page 52: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

52

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih kepada Fraksi Gerakan Indonesia Raya.

Selanjutnya dari Fraksi Partai Demokrat.

F-PD (DIDIK MUKRIANTO, S.H.):

Terima kasih Pimpinan.

Yang terhormat Pimpinan serta seluruh Anggota DPR RI,

Yang terhormat Bapak Menteri Hukum dan HAM yang telah hadir di tengah-

tengah kita semuanya.

Terkait dengan agenda hari ini yaitu penetapan Prolegnas 2015-2019,

termasuk RUU prioritas Tahun 2015, Fraksi Demokrat melihat bahwa masih banyak

keinginan atau dinamika dari para Anggota yang memandang perlu pentingnya

beberapa undang-undang atau RUU untuk dimasukkan skala prioritas 2015. Namun

demikian, kami juga sangat memahami bagaimana rekan-rekan kita di Badan

Legislasi sudah melakukan tugas dan kewajibannya sedemikian maksimalnya,

sehingga pada hari ini sudah dilaporkan kepada Sidang Paripurna yang terhormat ini

mengenai Prolegnas 2015-2019 termasuk RUU prioritas 2015.

Terkait dengan hal tersebut di atas, bahwa apa yang disampaikan oleh

beberapa fraksi terdahulu, tentunya kami mengapresiasi dan Partai Demokrat

memandang terkait dinamika-dinamika atau keinginan-keinginan para Anggota

Dewan yang belum terakomodir dalam undang-undang atau RUU prioritas 2015 ini,

kami memohon pada Rapat Paripurna hari ini untuk bisa mengakomodir seandainya

di dalam Tahun 2015 ini masih ada ruang dan waktu yang sekiranya bisa

mengakomodir keinginan Teman-teman karena beberapa undang-undang termasuk

otonomi khusus Papua yang disampaikan oleh Saudara kita dari Papua tadi, itu juga

menjadi sebuah prioritas yang menurut hemat kami juga layak untuk bisa

dipertimbangkan.

Untuk itu Ketua, sekali lagi Partai Demokrat memandang perlu bahwa di

dalam pembahasan RUU prioritas 2015 ini mohon dipertimbangkan seluruh

masukan-masukan atau usulan-usulan rekan-rekan yang belum terakomodir di

dalam 2015 untuk bisa dimasukkan seandainya secara teknis bisa diakomodir.

Demikian.

Wabillaahittaufik walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Page 53: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

53

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam warrahmatullaahi wabarakatuh.

Terima kasih kepada Fraksi Partai Demokrat.

Selanjutnya kepada Fraksi Partai Amanat Nasional kami persilakan.

F-PAN (H. TOTOK DARYANTO, S.E.):

Terima kasih.

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Fraksi Partai Amanat Nasional memandang dan mengikuti dengan

seksama pembahasan ini. Kita sudah menetapkan prioritas 37 RUU pada 2015 ini

atas pertimbangan yang sungguh-sungguh sudah sangat dalam dan berdasarkan

dari seluruh sektor yang sudah kita kaji dari Komisi I sampai Komisi XI, kemudian

kita juga mendengarkan berbagai pihak.

Kemudian Ketua dan Anggota yang terhormat, khusus untuk RUU tentang

Otonomi Khusus Papua, ini juga mendapatkan kajian yang sangat serius dari

seluruh Anggota Panja dan terakhir pada pendapat mini fraksi, semua fraksi-fraksi

menyampaikan pendapatnya. Kami dari Partai Amanat Nasional pada waktu itu juga

memandang bahwa perihal otonomi khusus Papua itu memang sesuatu yang sangat

penting dan mendesak dan diseyogyakan dapat dimasukkan pada Prolegnas 2015.

Namun setelah kami cermati bahwa Pemerintah yang menyampaikan

berbagai alasan dan kami simpulkan bahwa sebenarnya di balik seluruh alasan itu

ada kesungguhan untuk memecahkan persoalan Papua tidak hanya kepentingan

sesaat dan jangka pendek, tapi ada keinginan memecahkan persoalan Papua dalam

jangka panjang dalam kerangka melindungi kekayaan alam Papua dan dalam

rangka menjamin kesejahteraan masyarakat di Papua dan juga sekaligus

memperkokoh Papua sebagai bagian dari Negara Republik Indonesia.

Atas keseriusan itu yang kami tangkap, maka kami sepakat memang

kalau mau serius itu ya tidak boleh buru-buru, harus dipertimbangkan dengan

sungguh-sungguh dan apalagi semua fraksi yang mendukung mayoritas itu

nampaknya juga sepakat bahwa persoalan otonomi khusus Papua itu memang tidak

bisa dianggap sebagai sesuatu yang sederhana, harus dengan keseriusan dengan

kesungguhan untuk membahasnya.

Maka Pimpinan, kami mengusulkan jalan tengah bahwa dalam prioritas

2015 saya kira yang sudah kita putuskan ini, ini ditok dulu, ini sudah optimal 37 RUU

yang kita tetapkan sebagai prioritas dan kita harus dengan sungguh-sungguh

bekerja supaya ke-37-nya itu benar-benar bisa kita sahkan pada masa sidang

periode 2015 ini.

Kemudian sembari Pemerintah mempersiapkan RUU yang terkait dengan

otonomi khusus Papua, kami juga dari PAN dan menghimbau kepada fraksi-fraksi

Page 54: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

54

lain juga terus melakukan kajian-kajian, penyempurnaan-penyempurnaan dalam

kerangka 3 pikiran dasar yang tadi saya kemukakan, kekayaan alam, kesejahteraan

rakyat Papua dan NKRI. Saya kira pada saatnya kalau kita sudah sama-sama

matang dalam persiapan tidak perlu menunggu sampai 2015 habis catatannya itu

bisa kita agendakan, karena memang boleh kalau kita sudah menyelesaikan

prioritas 2013, Pimpinan atas persetujuan tentu dari para Anggota bisa melakukan

revisi terhadap prioritas untuk menambah bahkan mengurangi juga bisa.

Jadi itulah tawaran kami Pimpinan. Kita setujui dengan catatan seperti

yang sudah kami sampaikan.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih kepada Fraksi Partai Amanat Nasional.

Selanjutnya kami persilakan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.

F-PKB (ABDUL MALIK HARAMAIN, M.Si.):

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Pendapat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.

Ada dua hal yang ingin kita sampaikan Pimpinan. Yang pertama adalah

bahwa prinsipnya fraksi kami PKB setuju agar 37 RUU ini disahkan menjadi

Program Legislasi Nasional prioritas Tahun 2015, karena sebetulnya 37 baik yang

prioritas maupun yang longlist sudah dibahas di Komisi masing-masing atau di

Fraksi masing-masing, bahkan mungkin juga dibahas di Baleg dengan intensif gitu

Pimpinan.

Namun demikian Pimpinan, kami melihat di Nomor 27 RUU tentang

Pengelolaan Ibadah Haji dan Penyelenggaraan Umrah. Kami melihat RUU ini perlu

ditinjau ulang, kenapa, karena baru saja Komisi VIII mengesahkan Undang-undang

tentang Pengelolaan Keuangan Haji di akhir periode DPR RI 2009-2014 kemarin

Pimpinan dan sampai sekarang RUU ini masih dalam proses implementasi, karena

itu kami berpikir bahwa hendaknya Undang-undang Pengelolaan Keuangan Haji

2014 ini ditunggu dulu implementasinya oleh Pemerintah, baru kemudian kita

evaluasi dan kemudian bisa mengusulkan RUU Pengelolaan Ibadah Haji dan

Penyelenggaraan Umrah, karena sebetulnya substansi, esensi dan isinya

sebetulnya mirip, nyaris sama Pimpinan, itu yang pertama.

Yang kedua, karena usul PKB adalah mendrop RUU prioritas Nomor 27,

maka dengan demikian Fraksi kami mengusulkan RUU baru Pimpinan yang

namanya RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender. Kenapa kami mengusulkan RUU

KKG ini, yang pertama karena secara prosedur ini sudah ditempuh, naskah

Page 55: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

55

akademiknya sudah ada, kemudian sudah pernah dibahas di Paripurna Badan

Legislasi Tahun 2014, jadi sebetulnya secara substansi tidak ada masalah. Begitu

juga Pemerintah waktu itu dan sekarang juga, kemudian DPR RI, kemudian DPD

semuanya mendukung agar KKG dimasukkan di daftar RUU long list Pimpinan,

karena itu kita minta agar ada pergantian RUU tentang Pengelolaan Ibadah Haji kita

ganti dengan RUU KKG. Kalau itu disepakati Pimpinan, maka PKB bulat setuju dan

ingin agar Prolegnas prioritas 2015 ini segera disahkan.

Jadi sekali lagi Pimpinan, PKB mengusulkan agar Rancangan Undang-

undang Keadilan dan Kesetaraan Gender dinaikkan statusnya tidak di long list tapi

diprioritas dan kemudian bisa menggantikan RUU tentang Pengelolaan Ibadah Haji

dan Penyelenggaraan Umrah. Sekali lagi karena RUU Nomor 27 ini secara

substansi dan esensi sudah ada dalam Undang-undang Pengelolaan Keuangan Haji

2014 yang baru disahkan oleh DPR periode kemarin.

Terima kasih, Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih kepada Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa selanjutnya

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, kami persilakan.

F-PKS (Ir. K.H. ABDUL HAKIM, M.M.):

Baik, terima kasih, Pimpinan.

Sidang Paripurna yang terhormat,

Hadirin yang berbahagia,

Pak Menteri yang juga kami banggakan.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera merespon terkait dengan Program

Legislasi Nasional Rancangan Undang-undang Tahun 2015-2019 dan Program

Legislasi Nasional Rancangan Undang-undang tahun 2015 karena program legislasi

nasional ini telah melalui proses yang panjang bahkan pembahasannya sudah

dimulai sejak bulan Oktober yang lalu dan sudah melibatkan berbagai pihak, Badan

Legislasi juga sudah mengundang Komisi-komisi. Badan Legislasi juga sudah

mengundang fraksi-fraksi dan juga Badan Legislasi juga sudah mengundang

berbagai lembaga yang mengusulkan terkait dengan usulan program legislasi

nasional.

Oleh karenanya Pimpinan yang terhormat dan Majelis Paripurna yang

kami banggakan, bahwa ada kebutuhan kita untuk segera mengesahkan terkait

dengan Program Legislasi Nasional Rancangan Undang-undang Tahun 2015-2019

dan Program Legislasi Nasional untuk prioritas tahun 2015, yaitu juga kaitannya

dengan Komisi II telah menginisiasi melakukan ..(suara tidak jelas)..Undang-undang

Page 56: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

56

tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota serta Undang-undang tentang

Pemerintahan Daerah. Oleh karenanya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera setuju apa

yang telah dilakukan proses pembahasannya panjang dan telah melalui proses yang

bertahap maka apa yang telah disahkan dan ditetapkan melalui pleno di Badan

Legislasi bersama Pemerintah yaitu ada telah mengesahkan 37 rancangan undang-

undang prioritas untuk bisa dibahas pada tahun 2015 dan kemudian sebanyak 159

rancangan undang-undang untuk menjadi Program Legislasi Nasional tahun 2015-

2019 untuk bisa disahkan pada kesempatan ini.

Adapun terkait dengan dinamika dan usulan-usulan yang telah

disampaikan oleh para Anggota yang terhormat tentu bisa dibahas kembali oleh

Badan Legislasi jika kemudian pada proses pembahasan selanjutnya adalah

disepakati baik untuk menambah pada prioritas program legislasi tahun 2015

ataupun untuk program legislasi nasional tahun 2015-2019 itu sangat

memungkinkan, tetapi untuk yang sudah melalui mekanisme proses pembahasan

ini, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera siap untuk bisa menyetujui terkait dengan hasil

proses pembahasan yang sudah dilakukan oleh Badan Legislasi, dengan tentu,

satu, memberikan catatan Pak Ketua, terkait dengan Rancangan Undang-undang

tentang Pertembakauan juga harus memberikan perhatian terkait dengan

perlindungan dampak negatif zat adiktif yang dikandungnya.

Adapun terkait dengan Undang-undang Penyelenggaraan Haji dan

Umroh, menurut Fraksi Partai Keadilan Sejahtera setelah disahkannya Undang-

undang tentang Pengelolaan Keuangan Haji pada periode yang lalu maka memang

mendesak juga harus dilakukan perubahan terhadap Rancangan Undang-undang

Penyelenggaran Haji dan Umroh. Kalau dulu undang-undangnya satu dari hulu

sampai ke hilir, setelah diambilnya terkait dengan Rancangan Undang-undang

Keuangan Haji menjadi Undang-undang Keuangan Haji para periode yang lalu maka

memang Rancangan Undang-undang Penyelenggaraan Haji dan Umrohnya harus

memang direvisi untuk menyesuaikan dengan Undang-undang Keuangan Haji yang

baru. Oleh karena sekali lagi Pak Ketua, apa yang telah disahkan melalui proses

pembahasan di Badan Legislasi bersama Pemerintah, Fraksi Partai Keadilan

Sejahtera menyetujuinya.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih kepada Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Selanjutnya

kami persilakan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

F-PPP (Dr. RENI MARLINAWATI):

Terima kasih, Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 57: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

57

Pimpinan yang saya hormati,

Bapak, Ibu Anggota Dewan yang saya banggakan,

Juga Pak Menteri Kum HAM yang telah hadir beserta kita didalam ruangan ini.

Pertama-tama kami akan menyampaikan dari Fraksi Partai Persatuan

Pembangunan beberapa hal terkait dengan sikap kami terhadap keputusan yang

akan diambil terkait dengan Program Prioritas Legislasi Nasional tahun 2015. Hal

pertama yang ingin kami sampaikan tentu ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada seluruh fraksi yang telah bekerja keras di Baleg juga Pimpinan dan secara

khusus kami juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada

seluruh fraksi di DPR RI khususnya di Baleg yang telah memasukan RUU Larangan

Minuman Beralkohol yang merupakan usulan kami, maka dari itu mudah-mudahan

dalam kurun waktu satu tahun ini kita semua di setiap komisi mampu menyelesaikan

37 Rancangan Undang-undang ini juga ditambah 5 Rancangan Undang-undang

kumulatif terbuka.

Maka dari itu,

Pimpinan yang saya hormati,

Bapak, Ibu Anggota Dewan yang saya banggakan.

Pada dasarnya kami dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan terhadap

usulan dari Baleg tentang prioritas legislasi nasional ini tentu bagi yang sudah

dibacakan tadi kami mempersilahkan untuk diketok terlebih dahulu tentu dengan

beberapa catatan. Catatan yang pertama dari kami adalah mohon dipertimbangkan

berbagai masukan, usulan dari Teman-teman Anggota Dewan yang sudah

disampaikan termasuk juga Pimpinan untuk memasukannya Rancangan Undang-

undang Kebudayaan di Komisi X karena Komisi X hanya satu RUU pada prioritas ini

yang dibahas, sedangkan sesuai dengan ketentuan tahun ini kami harus membahas

2 RUU.

Lalu catatan yang berikutnya adalah Pimpinan yang ingin kami

sampaikan, didalam Undang-undang Pertembakauan kami dari Fraksi Partai

Persatuan Pembangunan mengusulkan bahwa dalam rangka melindungi kesehatan

masyarakat terhadap bahaya produk tembakau maka kami meminta satu bab

mencantumkan khusus tentang perlindungan kesehatan masyarakat dari bahaya

produk tembakau dan ini, ini mohon, saya kira mohon konsern bersama terkait

dengan ini.

Kemudian yang terakhir Pimpinan, saya kira ini lagi-lagi Paripurna adalah

keputusan tertinggi yang bisa kita ambil jika dimungkinkan prioritas legislasi nasional

yang terdiri dari 37 dan ditambah 5 kumulatif terbuka jika, bukan jika, saya kira

sangat dimungkinkan, sangat terbuka di dalam perjalanannya nanti untuk dilakukan

perubahan-perubahan dan pada proses perubahan itu mungkin dalam kurun 3 bulan

mendatang atau 2 masa sidang yang akan datang, usulan-usulan tadi, perubahan-

Page 58: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

58

perubahan tadi tentu saja bisa dilakukan. Maka dari itu kami Fraksi Partai Persatuan

Pembangunan menyatakan yang pertama, silakan untuk mengetok terhadap usulan

Baleg tadi yaitu 37 RUU dan 5 RUU kumulatif terbuka dan juga yang kedua, sebagai

catatannya kami juga memohon nanti didalam prosesnya ada perubahan yang

memasukan usulan-usulan RUU yang harus dijadikan prioritas pada tahun 2015

saya kira.

Demikian Pimpinan yang saya sampaikan, terima kasih atas

perhatiannya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih kepada Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

Selanjutnya Fraksi Partai Nasdem, kami persilakan.

F-NASDEM (H. M. LUTHFI A. MUTTY):

Terima kasih, Pimpinan.

Fraksi Partai Nasdem berpandangan seperti ini, Prolegnas ini sudah

dibahas secara intensif Badan Legislasi dan di Badan Legislasi itu hadir semua

wakil-wakil fraksi sehingga apa yang disepakati di Baleg itu seyogyanya sudah

merupakan kesepakatan seluruh fraksi. Karena itu menurut pendapat kami tidak ada

alasan lagi untuk tidak menyetujui apa yang telah dibahas secara intensif di Badan

Legislasi karena ini merupakan hasil maksimal setelah dibahas secara intensif dan

itu bukan cuma satu dua kali tapi berkali-kali dibahas.

Yang kedua, walaupun sistem kerja kita tidak mengenal carry over, tetapi

saya kira perlu dipertimbangkan bahwa RUU yang sudah dibahas pada periode

yang lalu sudah selesai dibicarakan pada tingkat pertama mungkin dapat

dipertimbangkan untuk menjadi prioritas dalam program legislasi nasional ditahun

2015.

Yang ketiga, terhadap isu-isu yang menarik perhatian luas dimasyarakat,

mungkin juga perlu dipertimbangkan untuk masuk dalam program legislasi nasional

2015, misalnya, RUU tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, RUU ini

menarik perhatian dan menjadi bahan diskusi dimasyarakat luas, karena itu menurut

pandangan fraksi kami, RUU seperti ini patut dipertimbangkan untuk masuk di

Prolegnas 2015. Yang kedua, RUU tentang Perlindungan dan Pengakuan Hak-hak

Masyarakat Adat, kenapa, karena terasa sangat aneh jika Indonesia sebagai salah

satu negara yang menginisiasi lahirnya kovensi PBB tentang Pengakuan dan

Perlindungan Hak-hak Masyarakat Adat kemudian kita sendiri di dalam negeri

ternyata tidak peduli dengan lahirnya undang-undang ini, karena itu kami

mengusulkan kiranya Rancangan Undang-undang tentang Perlindungan dan

Page 59: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

59

Pengakuan Hak-hak Masyarakat Adat ini bisa dibicarakan menjadi Prolegnas

prioritas di tahun 2015.

Demikian, Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih, kepada Fraksi Partai Nasdem.

Selanjutnya Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat, kami persilakan.

F-HANURA (H. DADANG RUSDIANA, S.E., M.Si.):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang kami hormati Pimpinan, Saudara Menteri Hukum dan HAM, para Anggota

DPR yang berbahagia.

Kita menghargai, mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Badan

Legislasi bekerja keras untuk menuntaskan Prolegnas 2015-2019 dan Prolegnas

RUU tahun 2015. Kami sangat menghargai dan kami sangat memahami bahwa

dibalik itu hadir semua fraksi kemudian juga mengundang semua komisi. Tetapi

kemudian kita juga harus menghargai pendapat-pendapat yang berkembang dalam

Rapat Paripurna ini, karena Rapat Paripurna ini adalah bagian akhir dari

pengambilan keputusan kita. Tentu politik itu berkembang kemudian juga kita tidak

bisa menutup mata dari pembicaraan-pembicaraan di dalam gedung ini maupun di

luar gedung ini. Sehingga pada dasarnya Fraksi Partai Hanura menerima

menghargai apa yang sudah dilakukan oleh Baleg tetapi Fraksi Hanura juga

mengusulkan dan itu saya kira secara teknis bisa dilakukan dan kemudian juga hal-

hal yang prinsipil bagaimana kajian-kajian itu sudah kita perbincangkan panjang.

Oleh karena itu Fraksi Hanura bisa menerima hasil kerja Baleg dengan

catatan apa yang telah disampaikan oleh rekan-rekan di dalam ruang Paripurna ini

bisa diakomodir oleh Pimpinan, seperti misalnya Undang-undang tentang

Kebudayaan itu sudah dibicarakan di tingkat komisi kemudian juga hal-hal yang

berkenaan dengan penjabaran kebudayaannya sudah diundangkan sedangkan

induknya belum kita undangkan, ini adalah problem, ini masalah. Kemudian juga

masalah perlindungan PRT (Pembantu Rumah Tangga) ini menjadi pembicaraan

publik yang panjang juga yang ramai juga dan ini tentu tidak bisa kita biarkan begitu

saja. Demikian juga dengan KKG (Keadilan dan Kesetaraan Gender) ini juga harus

kita akomodir. Kemudian Undang-undang tentang Jalan yang tadi disampaikan oleh

rekan kami, Jalan merupakan sesuatu yang saat ini perlu kita perhatikan karena

salah satu keterbatasan kita adalah bagaimana membangun infrastruktur yang bisa

mendorong pertumbuhan ekonomi, ini problem. Kemudian juga tadi kawan-kawan

dari Papua sudah menyampaikan bagaimana RUU tentang Perubahan atas

Undang-undang No. 21 tentang otsus bagi Papua, ini juga harus kita hargai. Jadi

Page 60: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

60

alangkah bijaknya apabila hari ini kita mengesahkan hasil kerja Baleg sekaligus

mengakomodir usulan-usulan yang tadi sudah saya sebutkan menjadi bagian dari

Prolegnas Rancangan Undang-undang tahun 2015.

Saya kira demikian, terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih.

Saudara-saudara, Sidang Dewan yang kami hormati,

Kita sudah mendengar pandangan dari fraksi-fraksi yang secara

keseluruhan menyetujui dengan sejumlah catatan. Oleh karena itu tiba saatnya

untuk kita mengambil keputusan apakah kita dapat menyetujui laporan Badan

Legislasi DPR RI mengenai penetapan Prolegnas tahun 2015-2019 ....

F-... (...):

Interupsi!

F-... (...):

Pimpinan Interupsi! Pimpinan.

F-... (...):

Interupsi!

F-... (...):

Pimpinan Interupsi! Pimpinan.

KETUA RAPAT:

dan Prolegnas tahun 2015 dengan catatan, sebentar, dengan catatan

F-... (...):

Interupsi!

F-... (...):

Interupsi, Pimpinan!

Page 61: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

61

F-... (...):

Otsus Papua masuk.

KETUA RAPAT:

Sebentar, dengan catatan bahwa sejumlah usulan dan pandangan

pendapat yang tadi telah diusulkan bisa dimasukan.

F-... (...):

Pamdal, pamdal, tolong diperlakukan dengan baik, jangan menggunakan

kekerasan. Tolong diperlakuan dengan baik.

KETUA RAPAT:

Baik, sebentar ya saya ulangi lagi, bahwa dari rangkuman pendapat para

fraksi-fraksi yang hadir tadi yang menyatakan pendapat tadi dan pernyataan akhir

tadi, itu kita dapat menyetujui tetapi dengan sejumlah catatan. Catatan-catatan yang

tadi merupakan usulan itu bisa dilakukan perubahan ditampung oleh Baleg dan

dibicarakan bisa menjadi prioritas jika itu dimungkinkan, untuk menambah dari yang

37.

Apakah kita dapat menyetujui laporan Baleg tadi?

F-... (...):

Pimpinan, Interupsi Pimpinan.

F-... (...):

Sebentar Pimpinan.

F-PG (Ir. H. ADIES KADIR, S.H., M.Hum.):

Interupsi Pimpinan, Adies Kadir, A-282

F-PKS (H. ANSORY SIREGAR, Lc.):

Catatan itu multi tafsir, Pimpinan, catatan itu multi tafsir, ada juga tadi

catatan yang belum melewati komisi, apakah dikembalikan ke komisi, karena

prioritas-prioritas ini biasanya ini dari Komisi II, Komisi I, komisi ini, untuk yang

pertembakauan itu dari mana, itu juga catatan, gitu. Kalau multi tafsir ya ditafsirkan

dulu catatannya itu, Pimpinan.

Page 62: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

62

KETUA RAPAT:

Saya kira ada yang merupakan usulan dari DPR, ada yang usulan dari

Pemerintah ya. Kita lihat bahwa ini sudah melalui suatu proses yang panjang di

Baleg dan saya kira ini harus bisa dikembalikan nanti didalam pembahasan sendiri,

didalam pembahasan RUU nya sendiri. Jadi apa yang kita sampaikan yang tadi kita

nyatakan tadi kita harus segera mengambil keputusan karena ini laporan dari Badan

Legislasi ini mempunyai limit waktu juga terkait dengan usulan-usulan berikutnya

terkait dengan usulan berikutnya. Karena itu sekali lagi saya ingin meminta pendapat

apakah laporan Badan Legislasi DPR RI.

F-PG (Ir. H. ADIES KADIR, SH, M. Hum):

Pimpinan,

Interupsi Pimpinan, Adies Kadir, A-282, Pimpinan.

Pimpinan,

Dalam pembahasan kami minta juga Pemerintah harus siap, misalnya

RUU KUHAP kemarin dalam rapat di Baleg, Pemerintah menyatakan belum siap

sehingga KUHAP tidak bisa dimasukan prioritas 2015 padahal KUHP dengan

KUHAP sebaiknya dibahas itu berbarengan, simultan, tidak bisa berjalan sendiri-

sendiri. Oleh karena itu sebagai catatan juga agar supaya Pemerintah siap untuk

sewaktu-waktu apabila KUHAP kita barengkan dengan KUHP, Pemerintah juga

sudah senantiasa siap sedia untuk membahas itu berbarengan DPR.

Terima kasih, Pimpinan.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Baik, itu juga kita jadikan catatan ya.

F-... (...):

Interupsi Pimpinan

F-PDIP (ARIA BIMA):

Tambahan Pimpinan,

F-... (...):

Interupsi Pimpinan

Page 63: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

63

Pimpinan, Hanura Pimpinan.

F-PDIP (ARIA BIMA):

Aria Bima, Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pimpinan, dari rancangan Program Legislasi Nasional yang hari ini kita

akan setujui, saya kira berbagai masukan-masukan tadi saya sepakat pada

Pimpinan menjadi suatu catatan yang harus digarisbawahi, yang harus di-stabilo

merah untuk hal-hal yang menyangkut pada saat proses pembahasan RUU.

Satu hal Pimpinan, supaya didalam proses pembahasan itu benar-benar

mendapatkan undang-undang yang benar-benar menampung dari berbagai macam

pemikiran, tadi dikatakan bahwa ini adalah belum melalui Komisi A, Komisi B, Komisi

C. Saya berharap, saya pernah mengikuti jalannya proses 5 tahun sebelumnya,

bahwa sebaiknya di dalam proses pembahasan undang-undang lebih ditekankan

pada pansus, tidak komisi, entah itu pansus besar atau pansus kecil dalam jumlah

60 atau 30 karena itu sangat penting untuk hal-hal yang menyangkut lintas sektoral,

lintas komisi, lintas departeman. Maka saya berharap ada kesepakatan antara

Pimpinan Dewan dan Pimpinan Fraksi bahkan mungkin Baleg karena ada

kecenderungan, ada kecenderungan ego sektoral di masing-masing komisi dan

masing-masing kementerian seolah-olah RUU itu selalu justru pertama kali

diprioritaskan untuk masing-masing komisi membahas. Sekarang harus dibalik

Pimpinan bahwa hampir secara keseluruhan atau sebagian besar RUU hasil

kesepakatan kita dalam program legislasi nasional ini harus dibahas di dalam

Pansus DPR RI bahwa ada RUU yang benar-benar memenuhi syarat untuk dibahas

per komisi itu hanya ada kecenderungan memenuhi syarat-syarat tertentu.

Ini yang saya usulkan, Pimpinan karena kecenderungan seolah-olah

komisi itu akan mampu menyelesaikan satu RUU, yang sebenarnya pada tingkat

implementasi itu sangat terkait dengan berbagai lintas sektoral, kecenderungan

Pimpinan yang 5 tahun terakhir justru menawarkan di Baleg maupun di Bamus ini

adalah Komisi I atau Komisi VI atau Komisi VIII, banyak undang-undang yang

sebenarnya harus dibahas 2, 3, 4 komisi tapi masuk ke pansus komisi. Mohon

dicermati ada pembahasan yang lebih khusus antara Pimpinan Baleg dan Pimpinan

Fraksi dan Pimpinan komisi untuk besar hati demi kepentingan proses kualitas

undang-undang maka sebaiknya Pimpinan DPR lebih menyepakati RUU kedepan

lebih diprioritaskan kepada pansus-pansus yang lebih menyangkut lintas komisi.

Demikian, terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 64: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

64

F-PKB (ABDUL MALIK HARAMAIN, M.Si.):

Pimpinan, usul, Pimpinan.

F-HANURA (MIRYAM S. HARYANI, S.E., M.Si.):

Fraksi Hanura, Pimpinan.

F-PKB (ABDUL MALIK HARAMAIN, M.Si.):

Usul PKB Pimpinan, jadi PKB begini, yang pertama bahwa PKB setuju 37

RUU itu disahkan sebagai Prolegnas Prioritas 2015, yang kedua, kita ingin

memastikan bahwa Baleg segera mengundang rapat semua fraksi untuk

memastikan agar catatan-catatan RUU tadi itu segera dibahas. Karena kalau tidak

segera Baleg membahas itu bisa lepas dari 2015, Pimpinan. Jadi sekali lagi PKB

setuju sahkan saja 37 itu dan sahkan juga bahwa Baleg juga segera mengundang

kami untuk membahas catatan tersebut.

Terima kasih.

F-HANURA (MIRYAM S. HARYANI, S.E., M.Si.):

Fraksi Hanura, Pimpinan.

Terima kasih, Pimpinan.

Fraksi Hanura intinya setuju 37 menjadi prioritas 2015 namun supaya

tidak multitafsir apa yang tadi sudah dibicarakan oleh Pimpinan untuk RUU yang

menjadi dinamika di Sidang Paripurna ini seperti RUU KKG, RUU Otsus, RUU Jalan

dan RUU Kebudayaan itu, yang tadi usul dari Fraksi Hanura untuk dicatat bukan

saja dicatat, di-announce di Paripurna dan diketok juga. Itu saja, selesai.

Terima kasih.

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos):

Interupsi Pak Ketua,

Saya harap penyelenggara negara jangan terus mencoba-coba

mengkhianati konsitusi nasional. Tolong melihat secara jeli persoalan regional yang

ada, persoalan berbangsa yang ada, persoalan Papua harus lihat secara serius.

Saya heran kemarin ketika Bapak Presiden Jokowi datang ke Papua, di dalam

Gedung GOR belum menyampaikan 4 kali, minta dialog dengan masyarakat Papua,

ini Bapak Menteri Hukum dan HAM juga sempat saya pegang tangan dengan dia,

kemarin beliau dampingi Pak Jokowi ke Papua. Orang Papua kalau bilang dialog

berarti dialog, berarti dialog Papua-Jakarta, pelurusan sejarah untuk menuju

referendum. Itulah sebabnya didalam pertemuan di Biak, Pemerintah Papua

meminta jangan disini, kita mau di Jakarta. Setelah kesini dorong ini Otsus plus

kalau penyelenggara negara di Jakarta, di Parlemen ini kalau tidak jeli melihat

Page 65: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

65

persoalan regional, hati-hati. Saya capek, kita mendukung eksistensi NKRI, tolong

lihat persoalan ini secara serius bukan masalah beli miras, bukan masalah makan

minum, kita bicara masalah keutuhan NKRI, eksistensi NKRI. Kalau Saudara-

saudara yang terhormat dalam Sidang Paripurna ini kalau melihat saya sebagai

bagian dari Saudara-saudara, tolong dukung saya. Kalau merasa saya bagian dari

Saudara-saudara, ...(suara tidak menggunakan mike)...ini diusul oleh Pemerintah

Papua dan saya perwakilan masyarakat Papua. Tapi kalau ini tidak didukung oleh

Parlemen Pusat dan Pemerintah Pusat, hati-hati, saya penuh tanggungjawab

persoalan bangsa. Saya capek. Untuk eksistensi bangsa ini.

KETUA RAPAT:

Baik.

Saudara-saudara,

Kita sudah mendengarkan semua aspirasi dan kita,

F-... (...):

Lanjutkan pimpinan!

F-... (...):

Teruskan, pimpinan, teruskan!

F-... (...):

Diketok pimpinan.

KETUA RAPAT:

ya baik, Saudara-saudara kita sudah mendengarkan semua aspirasi dan

laporan Badan Legislasi DPR RI mengenai penetapan Prolegnas tahun 2015-2019

dan Prolegnas prioritas tahun 2015 dengan sejumlah catatan yang ada di dalam

aspirasi ini. Apakah hal ini dapat kita setujui?

(RAPAT : SETUJU)

Page 66: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

66

Baik.

Sidang Dewan yang kami hormati,

Mari kita memasuki acara kedua dan ketiga Rapat Paripurna hari ini yaitu

Pembicaraan Tingkat II Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang

Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis

Viet Nam (Extradition Treaty beetween the Republic of Indonesia and the Socialist

Republic of Viet Nam) menjadi undang-undang dan Pembicaraan Tingkat II

Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi

antara Republik Indonesia dan Papua Nugini (Extradition Treaty beetwen the

Republic of Indonesia and the Independent State of Papua New Nugini) menjadi

undang-undang.

Perlu kami beritahukan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 171 Ayat (1)

Undang-undang No. 17 tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana yang telah diubah

dalam Undang-undang No. 42 tahun 2014, Pembicaraan Tingkat II merupakan

pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna dengan kegiatan penyampaian

laporan yang berisi proses pendapat mini fraksi, pendapat mini DPD dan hasil

pembicaraan tingkat I, pernyataan persetujuan atau penolakan dari tiap-tiap fraksi

dan Anggota secara lisan yang dipimpin oleh Pimpinan Rapat Paripurna dan

pendapat akhir Presiden yang disampaikan oleh Menteri yang mewakilinya.

Berkenaan dengan hal tersebut kami persilakan kepada Pimpinan Komisi

I DPR RI, yang terhormat Saudara H. A. Hanafi Rais untuk menyampaikan

laporannya.

Kami persilakan. Kami sampaikan juga bahwa kehadiran Anggota pada

saat ini 446 Anggota.

Terima kasih.

F-PAN (H. A. HANAFI RAIS, S.IP., M.PP./KOMISI I):

Laporan Komisi I DPR RI

mengenai hasil pembicaraan tingkat I pembahasan terhadap

RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara

Republik Indonesia dan Papua Nugini (Extradition Treaty beetwen the Republic of

Indonesia and the Independent State of Papua New Nugini) dan

RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia dan

Republik Sosialis Viet Nam (Extradition Treaty beetween the Republic of Indonesia

and the Socialist Republic of Viet Nam).

Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI,

Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM,

Yang terhoramt Saudara Menteri Luar Negeri atau yang mewakili,

Yang terhormat Saudara-saudara Anggota Dewan dan hadirin sekalian yang

kami muliakan.

Page 67: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

67

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT pada hari ini kita

dapat menghadiri Rapat Paripurna DPR RI dalam keadaan sehat wal afiat untuk

mendengarkan laporan Komisi I DPR RI mengenai hasil pembahasan Pembicaraan

Tingkat I terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara Republik

Indonesia dan Papua Nugini dan RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi

antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Vietnam.

Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan, hadirin yang kami muliakan.

Perkenankanlah saya mewakili Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI

menyampaikan laporan hasil pembahasan pembicaran tingkat I terhadap kedua

RUU tersebut. Perlu kami informasikan bahwa Presiden RI melalui Surat Nomor

R58/Pres/X/2014 dan Nomor R59/Pres/X/2014 tanggal 9 Oktober 2014 telah

menyampaikan RUU tentang RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara

Republik Indonesia dan Papua Nugini dan RUU tentang Pengesahan Perjanjian

Ekstradisi antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Vietnam, dan

menugaskan Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Luar Negeri untuk mewakili

Pemerintah bersama-sama dengan DPR RI membahas kedua Rancangan Undang-

undang tersebut.

Selanjutnya berdasarkan keputusan Rapat Bamus DPR RI tanggal 6

November 2014 menugaskan Komisi I DPR RI untuk melakukan pembahasan

terhadap kedua RUU ratifikasi tersebut bersama-sama dengan Pemerintah.

Menindaklanjuti penugasan Rapat Bamus, Rapat Intern Komisi I DPR RI tanggal 13

Januari 2015 memutuskan bahwa Komisi I DPR RI akan melakukan pembahasan

terhadap kedua RUU tersebut.

Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan, hadirin yang kami muliakan.

Dalam proses persiapan pembahasan terhadap kedua RUU ratifikasi

perjanjian ekstradisi ini, Komisi I DPR RI telah melaksanakan RDP dan RDPU

dengan Kepala Divisi Kompolri, Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham

dan Jaksa Agung Muda bidang tindak pidana umum Kejaksaan Agung serta para

pakar untuk mendapatkan masukan. Selanjutnya pada tanggal 2 Februari 2015

Komisi I DPR RI melakukan pembahasan dalam pembicaraan tingkat I bersama

dengan Pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Luar Negeri

yang diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri.

Pembahasan pembicaraan tingkat pertama tersebut berlangsung secara

kritis, mendalam dan terbuka, akhirnya fraksi-fraksi di Komisi I DPR RI dan

Pemerintah bersama-sama menyetujui Rancangan Undang-undang tentang

Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia dan Papua Nugini dan

Page 68: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

68

RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia dan

Republik Sosialis Vietnam untuk selanjutnya dibahas dalam pembicaraan tingkat II

atau pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna DPR RI untuk disahkan

menjadi undang-undang.

Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI, Saudara-saudara

Anggota Dewan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

transportasi, komunikasi dan informasi yang semakin canggih selain membawa

dampak positif baik kehidupan manusia juga telah membawa dampak negatif yang

bersifat trans nasional yaitu memberikan peluang yang lebih besar bagi pelaku

kejahatan untuk meloloskan diri dari penyidikan, penuntutan dan pelaksanaan

pidana dari negara tempat kejahatan dilakukan. Untuk mencegah hal tersebut

diperlukan hubungan dan kerjasama antar negara yang dilakukan melalui berbagai

perjanjian baik bilateral maupun multilateral. Menyadari adanya pelaku kejahatan

yang meloloskan diri dari penyidikan, penuntutan dan pelaksanaan pidana dari

negara tempat kejahatan dilakukan, Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Papua Nugini sepakat mengadakan kerjasama ekstradisi yang telah ditandatangani

pada tanggal 17 Juni 2013 di Jakarta dan kerjasama perjanjian ekstradisi dengan

Pemerintah Republik Sosialis Viet Nam yang telah ditandatangani pada tanggal 27

Juni 2013 di Jakarta.

Dengan adanya perjanjian tersebut hubungan dan kerjasama antara

Pemerintah Republik Indonesia dan Papua Nugini serta hubungan Pemerintah

Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Viet Nam dalam bidang

penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan atas dasar kerjasama yang saling

menguntungkan mutual benefit diharapkan semakin meningkat. Dengan

disahkannya kedua Rancangan Undang-undang Ratifikasi Perjanjian Ekstradisi

tersebut diatas diharapkan dapat mendukung penegakan hukum di Indonesia

terutama yang berkaitan dengan kejahatan lintas negara atau trans

internationalcrime sehingga tidak ada lagi pelaku kejahatan yang dapat meloloskan

diri dari penyidikan, penuntutan dan pelaksanaan pidana dari negara tempat dia

melakukan kejahatan.

Saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI, Saudara Anggota Dewan yang

saya hormati.

Demikianlah laporan Komisi I DPR RI mengenai hasil pembicaraan

tingkat pertama terhadap Rancangan Undang-undang Perjanjian Ekstradisi antara

Indonesia dan Papua Nugini dan Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan

Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam.

Selanjutnya Komisi I DPR RI mengharapkan persetujuan Rapat Paripurna

DPR RI hari ini agar kedua RUU tersebut dapat disahkan menjadi undang-undang.

Page 69: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

69

Mengakhiri laporan Komisi I DPR RI hari ini, kami mengucapkan terima

kasih kepada para Anggota Dewan terhomat yang telah mempercayakan Komisi I

DPR RI untuk melaksanakan tugas pembahasan terhadap RUU Ratifikasi Perjanjian

Ekstradisi ini.

Kami juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih setinggi-

tingginya kepada para Anggota Komisi I DPR RI dan kepada tim interdept

Pemerintah yang telah secara kooperatif, bersunggung-sungguh dan bekerja keras

dalam pelaksanaan pembahasan kedua RUU ini. Selanjutnya kepada Setjen DPR RI

khususnya Sekretariat Komisi I DPR RI dan juga dari kalangan pers kami sampaikan

penghargaan dan terima kasih.

Sekian dan terima kasih.

Wabillahi Taufik Walhidayah,

Wallahul Muwwafiq Ilaa Aqwamiththoriq,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 9 Februari 2015

PIMPINAN KOMISI I DPR RI

KETUA

Dr. Mahfud Siddiq, M.Si.

A-105

KETUA RAPAT:

Baik. Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara H.A. Hanafi Rais,

S.IP., M.PP., yang telah menyampaikan laporan Komisi I DPR RI terhadap

pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi

Antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Vietnam dan pembahasan RUU

tentang Pengesahan Perjanjian Esktradisi antara Republik Indonesia dan Papua

Nugini menjadi undang-undang.

Selanjutnya kami akan menanyakan kepada Sidang Dewan yang

terhormat apakah kita dapat menyetujui RUU yang telah disampaikan oleh Komisi I

DPR RI tadi?

(RAPAT : SETUJU)

Dengan demikian, Sidang telah menyetujui pengesahan perjanjian

ekstradisi antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam dan

pengesahan perjanjian ekstradisi antara Republik Indonesia dan Papua Nugini untuk

disahkan menjadi undang-undang.

Berikutnya Sidang Dewan yang terhormat, kami persilakan kepada

Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia untuk menyampaikan

pendapat akhir mewakili Presiden.

Kami persilakan.

Page 70: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

70

MENTERI HUKUM DAN HAM RI (YASONA H. LAOLY):

PENDAPAT AKHIR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG

PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN

PAPUA NUGINI (EXTRADITION TREATY BETWEEN REPUBLIC OF INDONESIA

AND INDEPENDENT STATE OF PAPUA NEW GUINEA)

DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG

PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM (EXTRADITION TREATY BETWEEN REPUBLIC

OF INDONESIA AND THE SOCIALIST REPUBLIC OF VIET NAM)

DALAM

RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Om swasti atsu.

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Hadirin dan sidang kami muliakan.

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kasih

setia-Nya kita dapat melakukan karya, melakukan pekerjaan kita sampai pada hari

ini dan pada saat ini hadir pada Rapat Paripurna yang terhormat.

Pada hari yang berbahagia ini kita dapat hadir dalam Rapat Paripurna

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan agenda antara lain,

penyampaian Pendapat Akhir Presiden terhadap Rancangan Undang-undang

tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi Antara Republik Indonesia dan Papua

Nugini dan Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi

Antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa rancangan undang-undang

tersebut telah diselesaikan pembahasannya dalam pembicaraan tingkat I secara

simultan pada tanggal 2 Februari 2015 dengan keputusan untuk menyetujui untuk

diteruskan ke tahap selanjutnya, yaitu pengambilan keputusan atau pembicaraan

tingkat II dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

yang sedang kita laksanakan pada saat ini.

Kita semua mengharapkan semoga rancangan undang-undang tersebut

dapat disetujui bersama dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia untuk disahkan menjadi undang-undang, sehingga diharapkan akan dapat

Page 71: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

71

terbentuk regulasi yang komprehensif dalam rangka proses ekstradisi diantara

Republik Indonesia dan Papua Nugini, serta Republik Indonesia dan Republik

Sosialis Viet Nam.

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Hadirin sidang yang kami muliakan.

Dalam rangka mencapai tujuan negara Republik Indonesia sebagaimana

tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan social, Pemerintah Republik Indonesia sebagai

bagian dari masyarakat internasional melakukan hubungan dan kerjasama

internasional yang diwujudkan dalam perjanjian internasional.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

komunikasi, transportasi dan informasi yang semakin canggih telah menyebabkan

wilayah negara yang satu dengan wilayah negara yang lain seakan tanpa batas,

bordesless, sehingga memudahkan lalu lintas dan perpidahan manusia dari suatu

negara ke negara lain. Di samping mempunyai dampak positif bagi kehidupan

manusia kemajuan teknologi transportasi, komunikasi dan informasi juga berpotensi

disalahgunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif khususnya kejahatan-kejahantan

yang bersifat lintas batas, cross border crimes, sehingga seringkali memudahkan

para pelaku kejahatan melarikan diri ke negara lain dengan tujuan untuk

menghindari tuntutan hukum.

Hal ini juga yang mempengaruhi bentuk dan jenis kejahatan yang pada

awalnya bersifat konvensional dan individual atau kelompok terbatas menjadi

kejahatan yang terorganisasi dengan modus operan yang semakin canggih dan

meluas serta locus delicti-nya tidak lagi pada satu negara tetapi telah menyebar di

berbagai negara sebagai trans-national crime.

Papua Nugini dan Viet Nam merupakan dua negara yang cukup strategis

bagi Indonesia dalam rangka penanggulangan kejahatan yang bersifat lintas batas,

letak geografis serta tingginya mobilitas orang dari dan menuju ke negara tersebut

setidaknya menjadi faktor signifikan diperlukannya perjanjian ekstradisi antara

Republik Indonesia dengan kedua negara tersebut.

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Hadirin sidang yang kami muliakan.

Fenomena kejahatan yang terorganisir lintas negara atau transnational

organized crime menunjukkan tren yang semakin meningkat pada saat ini dan tidak

saja berdampak secara psikologis bagi individu atau kelompok-kelompok

masyarakat tetapi juga berdampak kepada sendi-sendi perekonomian nasional dan

internasional serta keutuhan suatu negara.

Page 72: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

72

Bentuk-bentuk kejahatan terorganisir lintas negara ini antara lain, tindak

pidana korupsi, tindak pidana pencucian uang, tindak pidana narkotika dan

psikotropika, narcotic drugs and psychotropic substances, tindak pidana

perdagangan orang, trafficking in persons, tindak pidana cyber crime, tindak pidana

penyelundupan manusia, tindak pidana terorisme serta pencurian ikan, sehingga

penanggulangannya diperlukan kerjasama antara negara yang satu dengan negara

yang lain.

Untuk mempermudah penanganan proses penyidikan, penuntutan dan

pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap kejahatan-kejahatan tersebut diperlukan

kerjasama antar negara dalam bidang penegakan hukum yang dilakukan melalui

berbagai perjanjian bilateral maupun multilateral.

Saat ini Perserikatan Bangsa Bangsa telah mengeluarkan model treaty on

extradition yang dapat dijadikan model atau acuan pembuatan Undang-Undang

Ekstradisi Nasional. Demikian juga dalam United Nation Convention Againts

Corruption yang telah diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-undang Nomor 7

Tahun 2006 diatur mengenai kerjasama internasional dan secara khusus mengatur

tentang pengembalian asset korupsi hasil tindak pidana atau asset recovery.

Berdasarkan hal tersebut di atas, setelah mempertimbangkan secara

sungguh-sungguh persetujuan Fraksi-fraksi izinkanlah kami mewakili Presiden

dalam Rapat Paripurna yang terhormat ini dengan mengucapkan syukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa, Presiden menyatakan setuju Rancangan Undang-undang

tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia dan Papua

Nugini (Extradition Treaty between Republic of Indonesia and Independent State of

Papua New Guinea) dan Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan

Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam

(Extradition Treaty between Republic of Indonesia and the Socialist Republic of Viet

Nam) untuk disahkan menjadi undang-undang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang terhormat, atas segala perhatiannya

dalam menyelesaikan proses pembahasan rancangan undang-undang ini. Kami

sampaikan juga ucapan terima kasih yang tak terhingga dan apresiasi atas segala

perhatian, dukungan dan partisipasinya kepada semua pihak yang telah mendukung

kelancaran pembahasan, para wartawan dan para pemangku kepentingan yang

selalu mengikuti proses rancangan undang-undang ini dengan tertib.

Semoga setetes tinta yang kita goreskan dan buah pikiran yang kita

sumbangkan dalam proses pembahasan rancangan undang-undang ini dapat dinilai

sebagai amal ibadah kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Demikian pandangan dari Pemerintah dari Presiden Republik Indonesia.

Om santi-santi-santi om,

Wallahul Muwwafiq Ilaa Aqwamiththoriq,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Page 73: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

73

KETUA RAPAT:

Terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Saudara Menteri

Hukum dan HAM Republik Indonesia yang telah menyampaikan pendapat akhirnya

mewakili Presiden.

Sekarang kami menanyakan kepada Sidang Dewan yang terhormat

apakah Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia dan Republik

Sosialis Viet Nam (Extradition Treaty between Republic of Indonesia and the

Socialist Republic of Viet Nam) dan Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara

Republik Indonesia dan Papua Nugini (Extradition Treaty between Republic of

Indonesia and Independent State of Papua New Guinea) dapat disetujui untuk

disahkan menjadi undang-undang?

(RAPAT : SETUJU)

Sidang Dewan yang kami hormati,

Mari kita masuk acara yang keempat dan kelima Rapat Paripurna, yaitu

pembicaraan tingkat II pengambilan keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan

Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Demokratik

Timor Leste tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan menjadi undang-

undang dan pembicaraan tingkat II pengambilan keputusan terhadap RUU tentang

Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Republik Islam Pakistan tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan menjadi

undang-undang.

Untuk itu, kami persilakan kepada Pimpinan Komisi I DPR RI yang

terhormat Saudara Asril Hamzah Tanjung, S.IP., untuk menyampaikan laporan.

Kami persilakan.

PIMPINAN KOMISI I DPR RI (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP. /F-GERINDRA):

LAPORAN KOMISI I DPR RI

MENGENAI HASIL PEMBAHASAN PEMBICARAAN TINGKAT I

TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG

PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

DAN PEMERINTAH ISLAM PAKISTAN TENTANG KEGIATAN KERJASAMA DI

BIDANG PERTAHANAN (AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE

REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE ISLAMIC

REPUBLIC OF PAKISTAN ON THE COOPERATIVE ACTIVITIES IN THE FIELD

OF DEFENCE)

DAN

Page 74: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

74

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG

PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE TENTANG

KEGIATAN KERJA SAMA DI BIDANG PERTAHANAN (AGREEMENT BETWEEN

THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE

GOVERNMENT OF THE DEMOCRATIC OF TIMOR-LESTE CONCERNING

COOPERATIVE ACTIVITIES IN THE FIELD OF DEFENCE)

PADA RAPAT PARIPURNA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

9 FEBRUARI 2015

Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI,

Yang terhormat Saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia,

Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM atau yang mewakili,

Yang terhormat Saudara Menteri Luar Negeri atau yang mewakili,

Saudara-saudara Anggota Dewan, hadirin sekalian yang kami muliakan.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas rahmat dan hidayah-Nya pada hari ini kita dapat menghadiri Rapat

Paripurna DPR Republik Indonesia dalam keadaan sehat walfiat untuk

mendengarkan laporan Komisi I DPR RI mengenai hasil pembahasan pembicaraan

tingkat I Terhadap Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan Persetujuan

antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Islam Pakistan tentang

Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement between the Government of

the Republic of Indonesia and the Government pf the Islamic Republic of Pakistan

on the Cooperative Activities in the Field of Defence) dan Rancangan Undang-

undang tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah

Republik Demokratik Timor Leste tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang

Pertahanan (Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and

the Government of the Democratic of Timor-Leste Concerning Cooperative Activities

in the Field of Defence)

Saudara Pimpinan, Anggota Dewan, Hadirin yang kami muliakan,

Perkenankanlah saya mewakili Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi I

DPR RI menyampaikan laporan hasil pembahasan Pembicaraan Tingkat I terhadap

Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah

Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam Pakistan tentang Kegiatan

Kerjasama di Bidang Pertahanan dan Rancangan Undang-undang tentang

Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Page 75: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

75

Republik Demokratik Timor-Leste tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang

Pertahanan.

Perlu kami informasikan bahwa Presiden Republik Indonesia melalui surat

Nomor R60/Pres/X/2014 dan Nomor R61/Pres/X/2014 pada tanggal 15 Oktober

2014 telah menyampaikan Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan

Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam

Pakistan tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan dan Rancangan

Undang-undang tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik

Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste tentang Kegiatan

Kerjasama di Bidang Pertahanan dan menugaskan Menteri Pertahanan, Menteri

Luar Negeri dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mewakili Pemerintah

membahas kedua rancangan undang-undang tersebut bersama dengan DPR RI.

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Rapat Bamus DPR RI tanggal 6

November 2014 menugaskan Komisi I DPR RI untuk melakukan pembahasan

terhadap kedua rancangan undang-undang tersebut bersama-sama dengan

Pemerintah.

Menindaklajuti penugasan Rapat Bamus, Rapat Intern Komisi I DPR RI

tanggal 13 Januari 2015 memutuskan bahwa Komisi I DPR RI akan melakukan

pembahasan terhadap kedua rancangan undang-undang tersebut.

Saudara Pimpinan, Anggota Dewan, hadirin yang kami muliakan,

Dalam proses persiapan pembahasan terhadap kedua rancangan

undang-undang tersebut, Komisi I DPR RI telah melaksanakan rapat dengar

pendapat dan rapat dengar pendapat umum dengan instansi terkait maupun dengan

pakar untuk mendapatkan masukan. Selanjutnya pada tanggal 5 Februari 2015

Komisi I DPR RI melakukan pembahasan Pembicaraan Tingkat I bersama dengan

Pemerintah dalam hal ini Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri yang diwakili oleh

Dirjen Hukum dan Peraturan Internasional dan Menteri Hukum dan HAM yang

diwakili oleh Dirjen Peraturan Perundang-undangan. Pembahasan Pembicaraan

Tingkat I tersebut berlangsung secara kritis, mendalam dan terbuka. Akhirnya

Fraksi-fraksi di Komisi I DPR RI dan Pemerintah menyetujui Rancangan Undang-

Undang tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia

dan Pemerintah Republik Islam Pakistan tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang

Pertahanan (Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and

the Government of the Islamic Republic of Pakistan on the Cooperative Activities in

the Field of Defence) dan Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan

Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik

Demokratik Timor-Leste tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan

(Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the

Government of the Democratic of Timor-Leste Concerning Cooperative Activities in

the Field of Defence) untuk dibahas dalam Pembicaraan Tingkat II atau

Pengambilan Keputusan pada Rapat Paripurna DPR RI untuk disahkan menjadi

undang-undang.

Page 76: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

76

Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI; dan

Saudara-saudara Anggota Dewan,

Aspek pertahanan merupakan salah satu faktor yang sangat hakiki dalam

menjamin kelangsungan hidup suatu negara. Kemampuan mempertahankan diri

terhadap ancaman dari luar negeri dan/atau dari dalam negeri merupakan syarat

mutlak bagi suatu negara dalam mempertahankan kedaulatannya. Untuk itu

kerjasama pertahanan merupakan salah satu faktor yang sangat diperlukan untuk

menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, membangun kehidupan

berbangsa dan bernegara serta berpartisipasi dalam menjaga ketertiban dunia.

Kami berharap dengan disahkannya kedua rancangan undang-undang

ini, keinginan kita untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara serta

membangun kehidupan berbangsa bernegara dan berpartisipasi dan menjaga

ketertiban dunia dapat terealisasi.

Disamping itu, kami mengharapkan kerjasama di bidang pertahanan ini

dapat menjaga hubungan baik kedua negara dan meningkatkan kesejahteraan

dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI,

Saudara-saudara Anggota Dewan yang kami muliakan,

Demikian laporan Komisi I DPR RI mengenai hasil Pembahasan

Pembicaraan Tingkat I terhadap Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan

Persetujuan antara PemerintahRepublik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam

Pakistan tentang KegiatanKerjasama di Bidang Pertahanan dan Rancangan

Undang-undang tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik

Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste tentang Kegiatan

Kerjasama di Bidang Pertahanan.

Selanjutnya Komisi I DPR RI mengharapkan persetujuan Rapat Paripurna

DPR RI hari ini agar kedua rancangan undang-undang tersebut dapat disahkan

menjadi undang-undang.

Mengakhiri laporan Komisi I DPR RI hari ini, kami mengucapkan terima

kasih kepada para Anggota Dewan yang terhormat yang telah mempercayakan

Komisi I DPR RI untuk melaksanakan tugas pembahasan tugas pembahasan

terhadap kedua rancangan undang-undang ini. Kami juga menyampaikan

penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya kepada para Anggota Komisi I

DPR RI dan pada tim interdept Pemerintah yang telah secara kooperatif

bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam pelaksanaan pembahasan kedua

rancangan undang-undang ini.

Selanjutnya kepada Setjen DPR RI khususnya Sekretariat Komisi I DPR

RI dan kalangan pers, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.

Sekian terima kasih.

Page 77: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

77

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 9 Februari 2015

PIMPINAN KOMISI I

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KETUA

Drs. MAHFUDZ SIDDIQ, M.Si.

A-105

KETUA RAPAT:

Baik. Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara Asril Hamzah

Tanjung, S.IP., yang telah menyampaikan laporan Komisi I DPR RI terhadap

pembahasan RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik

Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste tentang Kegiatan

Kerjasama di Bidang Pertahanan dan pembahasan RUU tentang Pengesahan

Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam

Pakistan tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan menjadi undang-

undang.

Untuk selanjutnya, kami menanyakan kepada Sidang Dewan yang

terhormat, apakah RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah

Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste tentang

Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan menjadi undang-undang dapat disetujui?

(RAPAT : SETUJU)

Apakah RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah

Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam Pakistan tentang Kegiatan

Kerjasama di Bidang Pertahanan menjadi undang-undang dapat disetujui?

(RAPAT : SETUJU)

Baik.

Sidang Dewan yang terhormat,

Berikutnya kami persilakan kepada Saudara Menteri Pertahanan Republik

Indonesia untuk menyampaikan pendapat akhir mewakili Presiden.

Kami persilakan.

Page 78: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

78

MENTERI PERTAHANAN RI (RYAMIZARD RYACUDU):

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua,

Yang terhormat Pimpinan DPR RI,

Yang kami hormati para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia; dan

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji dan syukur kehadirat

Tuhan Yang Maha Besar Allah Subhanahu Wata’ala atas segala rahmat dan

karunia-Nya kepada kita sekalian sehingga pada hari ini kita dapat hadir pada

Sidang Paripurna DPR RI dalam rangka membahas Rancangan Undang-undang

tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang

Pertahanan (Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and

the Government of the Democratic of Timor-Leste Concerning Cooperative Activities

in the Field of Defence) dan Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan

Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam

Pakistan tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement between

the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Islamic

Republic of Pakistan on the Cooperative Activities in the Field of Defence). Kedua

Rancangan Undang-undang ini telah dibahas oleh Pemerintah kemudian

disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia melalui surat

R-60/Pres/X/2014 dan R-61/Pres/X/2014 tanggal 15 Oktober 2014 dengan penuh

kearifan dan semangat yang tinggi dari Pimpinan dan Anggota Komisi I Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah membahas kedua rancangan undang-

undang ini serta memahami urgensi di balik penyusunan kedua rancangan undang-

undang ini.

Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Demokratik Timor-leste serta Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia

dan Pemerintah Republik Islam Pakistan di bidang pertahanan ini merupakan

pencapaian penting bagi Indonesia.

Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Republik Demokratik Timor-Leste di bidang pertahanan memiliki arti penting dalam

rangka peningkatan hubungan bilateral dan interdependensi antar negara

khususnya dalam hal pelaksanaan dialog dan konsultasi bilateral tentang

pertahanan dan militer. Pertukaran informasi dalam bidang pertahanan

meningkatkan kerjasama angkatan bersenjata dan kerjasama dukungan logistik.

Sementara persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republik Islam Pakistan di bidang pertahanan dapat meningkatkan

dialog dan konsultasi bilateral diantara kedua negara secara berkala mengenai isu-

Page 79: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

79

isu strategis dan keamanan yang menjadi perhatian bersama. Pertukaran informasi,

kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertahanan melalui pertukaran

personil, kunjungan pelatihan dan kerjasama teknis.

Kita berharap dengan diimplementasikannya persetujuan antara

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste

serta Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam Pakistan di

bidang pertahanan dapat memperkuat diplomasi Indonesia di tingkat internasional,

meningkatkan pengetahuan, kekuatan dan kemampuan militer Indonesia.

Dalam Sidang Paripurna yang membahas kedua rancangan undang-

undang ini, Pemerintah mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya atas

pendapat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk menyetujui

pembentukan Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan Persetujuan antara

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste

tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan dan Rancangan Undang-undang

tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republk Islam Pakistan tentang Kegiatan Kerja Sama di bidang

Pertahanan ini menjadi undang-undang.

Pada kesempatan ini kami juga merasa bersyukur karena pada

pertemuan ketiga diantara Kementerian Pertahanan dan Komisi I DPR RI yang

dilaksanakan pada hari ini telah memberikan hasil berupa pengesahan Rancangan

Undang-undang yang telah sesuai dengan prinsip-prinsip kerja sama internasional

yaitu kesetaraan, saling menghormati dan saling menguntungkan yang akan

bermuara kepada kepentingan nasional.

Demikianlah penyampaian pendapat akhir kami dan atas perhatian

segenap pimpinan dan anggota DPR RI serta seluruh staf Sekretariat DPR dan

media masa, kami mengucakan terima kasih. Kiranya kerja keras ini sebagai wujud

dharma bakti kita kepada nusa dan bangsa yang sangat kita cintai bersama.

Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia

kepada kita semua.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

a.n. Pemerintah

Menteri Pertahanan

Ryamizard Ryacudu

Diandatangani. Selesai.

KETUA RAPAT:

Terima kasih kami sampaikan kepada Yang Terhormat Saudara Menteri

Pertahanan RI yang telah menyampaikan pendapat akhirnya mewakili Presiden.

Sekarang kami akan menanyakan kepada Sidang Dewan yang terhormat, apakah

RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Demokratik Timor Leste tentang Kerja Sama di bidang Pertahanan; dan

RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Page 80: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

80

Pemerintah Republik Islam Pakistan tentang Kegiatan Kerja Sama dibidang

Pertahanan dapat disetujui untuk disahkan menjadi undang-undang?

(RAPAT : SETUJU)

Terima kasih.

Melalui forum ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat Saudara Menteri Pertahanan

Republik Indonesia beserta seluruh jajarannya atas segala peran dan kerja sama

yang telah diberikan selama pembahasan Rancangan Undang-Undang tersebut.

Perkenankan pula kami atas nama Pimpinan Dewan menyampaikan penghargaan

dan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI serta Sekretariat

Jenderal DPR RI yang bersama-sama telah menyelesaikan rancangan undang-

undang tersebut dengan baik.

Sidang Dewan yang kami hormati.

Dengan demikian selesailah acara keempat dan kelima Rapat Paripurna

Dewan pada hari ini. Sebelum kita lanjutkan acara selanjutnya kita berikan waktu

kepada yang terhormat Saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia beserta

seluruh jajarannya untuk meninggalkan ruang sidang dan kami ucapkan terima

kasih.

Selanjutnya untuk mempersingkat waktu mari kita masuki acara keenam

Rapat Paripurna Dewan hari ini, yaitu pendapat fraksi-fraksi. Dilanjutkan dengan

pengambilan keputusan terhadap RUU-RUU usul inisiatif Komisi II DPR RI menjadi

RUU usul DPR RI yaitu:

a. RUU tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun

2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 22 tahun 2014 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi undang-undang.

b. RUU tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 2 tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 tahun

2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah menjadi unddang-undang.

Untuk keperluan tersebut Sekretariat Jenderal DPR RI telah

meyampaikan daftar nama-nama juru bicara masing-masing fraksi yang akan

menyampaikan pendapat fraksi dengan urutan bergiliran.

F-PAN (YANDRI SUSANTO):

Interupsi, Pimpinan.

Yandri, Pimpinan.

Page 81: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

81

KETUA RAPAT:

Silakan.

F-PAN (YANDRI SUSANTO):

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih pimpinan.

Untuk agenda yang keenam dalam Rapat Paripurna ini saya kira untuk

tanpa mengurangi muatan yang akan disampaikan, saya kira masing-masing juru

bicara fraksi tidak perlu membacakan cukup diserahkan kepada pimpinan. Karena

materi yang dibahas itu pada prinsipnya sudah dibahas di fraksi masing-masing dan

sudah juga disampaikan di Komisi II. Intinya kami mengusulkan kepada pimpinan,

pimpinan cukup memanggil juru bicara masing-masing untuk diserahkan kepada

pimpinan, untuk menghemat waktu pimpinan.

Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Apakah ini bisa disetujui? Kecuali ada yang mau menyampaikan.

Baik kalau begitu karena ada mungkin jika yang lain bisa menyampaikan

secara tertulis, dari Partai Demokrat ingin menyampaikan secara langsung. Kami

persilahkan kepada Partai Demokrat. Bisa disetujui?

(RAPAT SETUJU)

F-PD (FANDI UTOMO) :

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pimpinan dan Anggota DPR RI yang terhormat; serta

Hadirin yang kami hormati.

Sebelum menyampaikan pandangan tentang RUU tentang Perubahan

Nomor 1 dan Nomor 2 tahun 2015, ijinkanlah kami menyampaikan apresiasi kepada

seluruh fraksi-fraksi di DPR RI dan masyarakat luas atas atensi yang besar dan

pemahaman yang sama tentang pentingnya Kepala Daerah yang dilaksanakan

secara demokratis dengan mengaktualisasikan suara rakyat melalui Pemilihan

Kepala Daerah secara langsung oleh rakyat. Sebagaimana diatur dalam Undang-

undang Nomor 1 tahun 2015 yang merupakan penetapan Perppu Nomor 1 tahun

2014 yang diterbitkan di masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono

Page 82: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

82

sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22 tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi undang-undang.

Undang-undang tidak hanya ditujukan untuk mengembalikan Pilkada

menjadi langsung dan dipilih oleh rakyat, namun juga sekaligus memperbaiki dan

menyempurnakan atas seluruh kekurangan praktek Pilkada secara langsung selama

ini. 10 perbaikan yang dimaksud meliputi;

1. Pentingnya pelaksanaan uji publik calon Kepala Daerah.

2. Pemotongan dan penghematan anggaran Pilkada secara signifikan.

3. Pegaturan kampanye dan pembatasan kampanye terbuka.

4. Akuntabilitas penggunaan dana kampanye.

5. Pelarangan politik uang.

6. Pelarangan fitnah dan kampanye hitam.

7. Pelarangan pelibatan aparat birokasi.

8. Pelarangan pencopotan aparat birokrasi sebelum dan sesudah Pilkada.

9. Penyelesaian sengketa Pilkada secara akuntabel.

10. Pencegahan kekerasan dan menuntut tanggung jawab calon atas kepatuhan

hukum pendukungnya.

Pimpinan dan anggota yang terhormat.

Beberapa waktu yang lalu Panja revisi Undang-undang Nomor 1 dan

Nomor 2 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota di Komisi II telah

menyepakati beberapa poin. Terdapat 8 poin yang telah disepakati. Meskipun pada

dasarnya Fraksi Partai Demokrat berpandangan bahwa Undang-undang Nomor 1

Tahun 2015 adalah cukup dan memadai untuk digunakan sebagai dasar dan

landasan pelaksanaan Pilkada di Tanah Air, namun Fraksi Partai Demokrat

sungguh-sungguh juga menghargai dan mendengarkan pandangan fraksi-fraksi di

DPR RI untuk melakukan revisi terbatas atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015.

Fraksi Partai Demokrat juga terus menerus melakukan konfirmasi kepada

masyarakat atas pendapat yang berkembang. Oleh karena itu terhadap hasil kerja

Panitia Kerja revisi Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tersebut, Fraksi Partai

Demokrat dapat menerima sebagiannya namun memberikan catatan dan sekaligus

menyampaikan pendapat sebagai berikut;

1. Tentang jadwal Pilkada serentak nasional, Fraksi Partai Demokrat DPR RI

meminta agar tetap sesuai dengan jadwal sebagaimana tertuang di Undang-

undang Nomor 1 Tahun 2015 atau mengikuti jadwal Pilkada dimulai dari

Februari 2016 untuk menuju serentak nasional pada tahun 2021 guna

menghindari penunjukan pejabat dan pemotongan masa jabatan Kepala

Daerah yang terlalu panjang.

2. Tentang penggantian istilah uji publik menjadi sosialisasi, Fraksi Partai

Demokrat DPR RI meminta supaya tetap menggunakan istilah uji publik

meskipun dilakukan penyederhanaan proses dan pemotongan waktu

pelaksanaan. Namun tidak seharusnya mengurangi substansi uji publik

sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015.

Page 83: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

83

3. Terhadap ambang batas kemenangan calon, Fraksi Partai Demokrat DPR RI

meminta tetap diangka 30 persen.

4. Tentang paket pasangan calon, Fraksi Partai Demokrat DPR RI tetap meminta

agar yang dipilih hanya caon Gubernur, Bupati dan Walikota, sementara

wakilnya ditunjuk oleh Kepala Daerah terpilih sebagaimana bunyi Undang-

undang Nomor 1 Tahun 2015.

Pimpinan dan anggota yang terhormat.

Demikianlah pandangan Fraksi Partai Demokrat yang pada dasaranya

dapat memahami dan menyetujui revisi terbaas Undang-undang Nomor 1 Tahun

2015 tentang Penetapan Perppu Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota dan Perubahan Undang-undang Nomor 2 tahun 2015 tentang

Pemerintahan Daerah. Sejauh secara substansi tidak meniadakan 10 aspek

peribaikan yang terhadap praktek empirik pelaksanaan Pilkada langsung selama ini

untuk dilanjutkan menjadi RUU usul inisiatif DPR.

Demikian pandangan Fraksi Partai Demokrat dengan harapan agar

seluruh fraksi-fraksi di DPR RI dapat menerima dan memberikan dukungan. Semoga

Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa memberikan pertolongan kepada seluruh bangsa

Indonesia untuk dapat melanjutkan kehidupan berpemerintahan berbangsa dan

bernegara secara baik dan bermartabat. Atas perhatian dan dukungan serta kerja

samanya kami sampaikan terima kasih.

Ihdinassirotol mustaqim.

Billahit taufiq wal hidayah.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

PIMPINAN

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPR RI

KETUA,

EDY BASKORO YUDHOYONO, M.Si.

SEKRETARIS,

DIDIK MUKRIYANTO, SH.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Apakah akan diserahkan dan juga mungkin kepada juru bicara fraksi-

fraksi lain bisa menyerahkan secara tertulis pandangan fraksinya sebelum kita

mengambil keputusan. Kami persilahkan.

Sidang Dewan yang terhormat.

Dengan telah diserahkannya juga telah disampaikan pendapat fraksi,

tentu dengan adanya catatan-catatan yang ada di dalam juga pendapat fraksi yang

Page 84: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

84

perlu menjadi perhatian. Sekarang kami akan menanyakan kepada Sidang Dewan

yang terhormat, apakah 2 RUU usul inisiatif Komisi II yaitu RUU tentang Perubahan

atas Undang-undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-

undang Nomor 22 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

menjadi undang-undang dapat disetujui menjadi rancangan undang-undang usul

inisiatif DPR RI?

(RAPAT : SETUJU)

Apakah RUU tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 2 tahun

2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2

tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah menjadi undang-undang dapat disetujui menjadi rancangan

undang-undang usul DPR RI?

(RAPAT : SETUJU)

Terima kasih.

Selanjutnya persetujuan Rapat Paripurna ini akan ditindaklanjuti sesuai

mekanisme yang berlaku.

Sidang Dewan yang terhormat.

Sekarang kita masuki acara terakhir Rapat Paripurna hari ini yaitu

pengumuman nama-nama tim-tim DPR RI sebagai berikut;

a. Tim Penyusun Mekanisme Penyampaian Hak Mengusulkan dan

Memperjuangkan Program Pembangunan Daerah Pemilihan.

b. Tim Pengawasan DPR RI terhadap Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

c. Tim Pemantau DPR RI terhadap Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11

tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh dan Pelaksanaan Undang-undang

Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, serta

pelaksanaan Undang-undang Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan

Daerah Jogjakarta.

d. Tim Implementasi Reformasi DPR RI.

Selanjutnya untuk mengetahui secara lengkap susunan keanggotaan Tim

DPR RI dari tiap-tiap komisi berdasarkan usulan fraksi-fraksi, maka akan

mempersilahkan kepada Sekretariat Jenderal untuk menayangkan susunan

keanggotaan tim tersebut. Apakah nama ....

F-GERINDRA (BIEM TRIANI BENJAMIN):

Interupsi, Pimpinan, Biem Benjamin, Gerindra, A-341.

Page 85: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

85

KETUA RAPAT:

Ya silakan.

F-GERINDRA (BIEM TRIANI BENJAMIN):

Agenda 7C Tim Pemantauan DPR RI terhadap pelaksanaan undang-

undang, kami harap tim pemantau juga memasukan Undang-undang Nomor 29

tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota

Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena di dalam Undang-Undang Dasar 45

disebutkan bahwa Daerah Khusus Istimewa itu ada 4 provinsi yaitu Aceh, Papua,

Yogya, dan Jakarta. Saya rasa ini sesuai dengan itu dan juga sesuai dengan

keadaan kekinian Jakarta rasanya undang-undang perlu dipantau juga. Intinya

bahwa Undang-undang DKI juga turut dimasukan di dalam pemantauan itu.

Terima kasih pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik, masukannya nanti tentu harus kita bicarakan kembali tetapi saya

kira ini masukan yang bisa menjadi tambahan nanti di dalam tim tergantung dari

kesepakatan. Untuk itu karena ini yang sudah kita sepakati bersama di dalam

Bamus juga, saya menanyakan dulu apakah nama tim berikut yang tengah

ditayangkan dapat disetujui dulu?

(RAPAT : SETUJU)

Dengan demikian telah terbentuk tim tersebut, maka tim-tim DPR RI

dapat memulai melakukan kegiatannya.

Sidang Dewan yang terhormat.

Dengan demikian selesai acara Rapat Paripurna hari ini, selaku Pimpinan

Rapat kami sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat para anggota

Dewan dan hadirin sekalian atas ketekunan dan kesabarannya dalam mengikuti

Rapat Paripurna.

F-PD (Ir. H. MULYADI):

Interupsi pimpinan sebelum ditutup, pimpinan. Di depan.

Terima kasih.

Pimpinan beserta seluruh Anggota yang saya hormati.

Page 86: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA · 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 18 Jenis Rapat

86

Terkait dengan masalah aspirasi Dapil, kami hanya ingin mengingatkan,

karena APBN-P akan kita sahkan di Paripurna sesuai undang-undang, kan satu

bulan sejak disampaikan pemerintah. Itu berarti 13 Februari ya? Jadi mohon kiranya

sebetulnya kan ini sudah lama disampaikan di Paripurna, karena ini menyangkut

aspirasi tentu kalau baru menentukan mekanisme saya khawatir kita terlampaui

jadwal pengesahan APBN-P. Oleh karena itu kalau di Tatibkan sebetulnya kan

disampaikan melalui Pimpinan DPR, Pimpinan DPR menyampaikan kepada komisi

terkait dan Badan Anggaran melakukan sinkronisasi. Kalau baru menyiapkan

mekanisme kapan menjaring aspirasi, inikan panjang. Apakah tidak secara simultan

aspirasi segera. Ini dapat dibayangkan ada 560 aspirasi yang akan disampaikan

oleh anggota, seberapa mampu tim mensinkronisasikan, apalagi misalnya hampir

sebagian besar menyampaikan di infrastruktur. Bagaimana mekanismenya apabila

misalnya dibatasi? Ini yang perlu dipikirkan oleh Pimpinan karena kalau

menyampaikan atau disinkronisasi atau disahkan setelah pengesahan Paripurna itu

tentu tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, tim ini tentu saja akan justru membicarakan mengenai hal itu, tetapi

kita sudah ketok tadi dan masukannya nanti kita akan pelajari. Baik terima kasih.

Dengan seizin Sidang Dewan kami menutup Rapat Paripurna ini dengan

mengucapkan alhamdulillahi rabilalamin.

Wassalamualaikum Waramatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 17:40 WIB)

Jakarta, 9 FEBRUARI 2015