dewan perwakilan rakyat republik indonesia … · 3 jalannya rapat: ketua rapat (asril hamzah...

48
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : I Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, dan Kepala Badan Keamanan Laut Hari, Tanggal : Selasa, 23 Oktober 2018 Pukul : 11.28 WIB – 15.25 WIB Sifat Rapat : Terbuka Tempat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Ketua Rapat : Asril Hamzah Tanjung, S.IP. Sekretaris Rapat : Suprihartini, S.IP., M.SI., Kabag Sekretariat Komisi I DPR RI Acara : Pembahasan Penyesuaian RKA K/L Lemhannas, Wantannas, dan Bakamla T.A. 2019. Hadir : PIMPINAN: 1. Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS) 2. Ir. Bambang Wuryanto, M.B.A. (F-PDI Perjuangan) 3. Ir. H. Satya Widya Yudha, M.E., M.Sc. (F-PG) 4. Asril Hamzah Tanjung, S.IP. (F-Gerindra) 5. H.A. Hanafi Rais, S.IP., M.PP. (F-PAN) ANGGOTA: FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP) 6. Ir. Rudianto Tjen 7. Dr. Effendi MS Simbolon, MIPol. 8. Charles Honoris 9. Andreas Hugo Pareira 10. Junico BP Siahaan 11. Yadi Srimulyadi 12. Drs. Ahmad Basarah, MH FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG) 13. Meutya Viada Hafid 14. Bobby Adhityo Rizaldi, S.E., Ak., M.B.A., C.F.E. 15. Dave Akbarshah Fikarno, M.E. 16. Bambang Atmanto Wiyogo 17. H. Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. 18. Dr. Jerry Sambuaga FRAKSI PARTAI GERINDRA (F-GERINDRA) 19. H. Ahmad Muzani 20. Martin Hutabarat

Upload: haliem

Post on 13-May-2019

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI

Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : I

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, dan Kepala Badan Keamanan Laut

Hari, Tanggal : Selasa, 23 Oktober 2018 Pukul : 11.28 WIB – 15.25 WIB Sifat Rapat : Terbuka

Tempat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

Ketua Rapat : Asril Hamzah Tanjung, S.IP.

Sekretaris Rapat : Suprihartini, S.IP., M.SI., Kabag Sekretariat Komisi I DPR RI

Acara : Pembahasan Penyesuaian RKA K/L Lemhannas, Wantannas, dan Bakamla T.A. 2019.

Hadir : PIMPINAN: 1. Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS) 2. Ir. Bambang Wuryanto, M.B.A. (F-PDI Perjuangan) 3. Ir. H. Satya Widya Yudha, M.E., M.Sc. (F-PG) 4. Asril Hamzah Tanjung, S.IP. (F-Gerindra) 5. H.A. Hanafi Rais, S.IP., M.PP. (F-PAN) ANGGOTA:

FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP) 6. Ir. Rudianto Tjen 7. Dr. Effendi MS Simbolon, MIPol. 8. Charles Honoris 9. Andreas Hugo Pareira 10. Junico BP Siahaan 11. Yadi Srimulyadi 12. Drs. Ahmad Basarah, MH FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG) 13. Meutya Viada Hafid 14. Bobby Adhityo Rizaldi, S.E., Ak., M.B.A., C.F.E. 15. Dave Akbarshah Fikarno, M.E. 16. Bambang Atmanto Wiyogo 17. H. Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. 18. Dr. Jerry Sambuaga

FRAKSI PARTAI GERINDRA (F-GERINDRA) 19. H. Ahmad Muzani 20. Martin Hutabarat

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

2

21. H. Biem Triani Benjamin, B.Sc., M.M. 22. Rachel Maryam Sayidina 23. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. 24. Andika Pandu Puragabaya, S.Psi, M.Si, M.Sc.

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (F-PD) 25. Teuku Riefky Harsya, B.Sc., M.T. 26. Dr. Sjarifuddin Hasan, S.E., M.M., M.B.A 27. H. Darizal Basir 28. KRMT Roy Suryo Notodiprojo

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (F-PAN) 29. Zulkifli Hasan, S.E., M.M.

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (F-PKB) 30. Drs. H. A. Muhaimin Iskandar, M.Si. 31. Drs. H.M. Syaiful Bahri Anshori, M.P. 32. Arvin Hakim Thoha 33. H. Cucun Ahmad Syamsurijal, S.Ag

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (F-PKS) -

FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (F-PPP) 34. Hj. Kartika Yudhisti, B.Eng., M.Sc. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (F-NASDEM) 35. Prof. Dr. Bachtiar Aly, M.A. 36. Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra

FRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (F-HANURA) -

Anggota yang Izin : 1. Dr. Evita Nursanty, M.Sc. (F-PDI PERJUANGAN) 2. Venny Devianti, S. Sos. (F-PG) 3. Elnino M. Husein Mohi, S.T., M.Si. (F-GERINDRA) 4. Ir. Hari Kartana, M.M. (F-PD) 5. Ir. Alimin Abdullah (F-PAN) 6. Budi Youyastri (F-PAN) 7. H.M. Syafrudin, S.T., M.M. (F-PAN) 8. Drs. H. Taufiq R. Abdullah (F-PKB) 9. Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. (F-PKS) 10. H. Sukamta, Ph.D. (F-PKS) 11. Dr. H. Jazuli Juwaini, Lc., M.A. (F-PKS) 12. Moh. Arwani Thomafi (F-PPP) 13. H. Syaifullah Tamliha, S.Pi., M.S. (F-PPP) 14. Prananda Surya Paloh (F-NASDEM) 15. Drs. Y. Jacki Uly, M.H (F-NASDEM)

Undangan

: 1. Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo.

2. Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional XIV, Letjen TNI Doni Monardo.

3. PLT. Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut, Brigjen Pol. Abdul Gofur, S.H., M.H.

Beserta jajaran.

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

3

Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua, Selamat datang kami ucapkan kepada Gubernur Lemhanas, Sesjen Wantannas dan juga Kepala Bakamla beserta seluruh jajarannya. Alhamdulillah terima kasih sudah memenuhi, kita akan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat tentang intinya adalah anggaran. Tapi sebelumnya saya minta persetujuan terlebih dahulu apakah rapat kita laksanakan secara terbuka atau tertutup. Silakan Pak? GUBERNUR LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL (LETNAN JENDERAL TNI (PURN) AGUS WIDJOJO): Terbuka Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terbuka ya. Ketua Komisi I DPR RI dan para Anggota Komisi I DPR RI dan peserta Rapat Dengar Pendapat. Dengan demikian Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Gubernur Lemhanas, Sesjen Wantannas, dan Kepala Bakamla, Selasa 23 Oktober 2018 kita nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 11.28 WIB)

Bapak dan Ibu sekalian, Menindaklanjuti surat dari Banggar DPR RI, tanggal 4 Oktober 2018 perihal penyampaian perubahan jadwal pembahasan RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2019, maka Komisi I DPR RI pada hari ini melaksanakan Rapat Dengar Pendapat dengan Gubernur Lembahas RI, Sesjen Wantanas dan Kepala Bakamla dalam rangka pembahasan penyelesaian RKAKL Lembahasan RI, Wantannas RI, Bakamla RI Tahun Anggaran 2019. Berdasarkan surat Badan Anggaran DPR RI Nomor AG18704/2018 tanggal 19 Oktober 2019, perihal penyampaian hasil pembahasan RUU APBN 2019 dapat kami sampaikan sebagai berikut.

a. Lembahasan RI mendapatkan pagu alokasi tahun anggaran 2019 sebesar Rp201.400.000.000,-

b. Wantannas RI mendapatkan pagu alokasi tahun anggaran 2019 sebesar Rp42.800.000.000,-

c. Bakamla RI mendapatkan pagu alokasi tahun anggaran 2019 sebesar Rp447.000.000.000,- Selanjutnya setelah ini kita minta secara berturut-turut nanti mulai dari Gubernur

Lemhanas, Sesjen Wantannas, dan terakhir Bakamla untuk menyampaikan paparan. Dan setelah itu kita akan masuk kepada pendalaman.

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

4

Jadi dengan demikian kami persilakan Gubernur Lemhanas untuk menyampaikan paparan terlebih dahulu. Nanti akan dilanjutkan atau disusul oleh Sekjen Wantanas dan terakhir Bakamla.

Silakan Bapak Gubernur Lemhanas.

GUBERNUR LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL (LETNAN JENDERAL TNI (PURN) AGUS WIDJOJO): Terima kasih Bapak Pimpinan Sidang. Saya akan sampaikan penjelasan Gubernur Lemhanas RI pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR RI tentang Pembahasan Penyesuaian RKAL Lemhanas RI Tahun Anggaran 2019. Yang terhormat Ketua Komisi I DPR RI beserta segenap Anggota Komisi I DPR RI, Yang kami hormati Sekretaris Jenderal Wantannas, Kepala Bakamla dan para pejabat serta hadirin sekalian yang berbahagia. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian. Mengawali rapat ini marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat menghadiri undangan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR RI untuk menyampaikan penjelasan penyesuaian RKAKL Lemhanas RI Tahun Anggaran 2019 dalam keadaan sehat wal’afiat. Ketua Komisi I DPR RI dan Anggota Komisi I DPR RI yang berbahagia. Melalui forum ini izinkan kami menyampaikan terima kasih kepada Komisi I DPR RI yang berkenan memfasilitasi Rapat Dengar Pendapat sehingga rencana program kerja dan anggaran Lemhanas RI Tahun Anggaran 2019 dapat dikomunikasikan Bersama dengan baik. Berdasarkan surat undangan Pimpinan DPR RI tanggal 10 Oktober 2018 hal undangan Rapat Dengar Pendapat, maka pada hari ini kami akan menyampaikan penjelasan penyesuaian RKAKL Lemhanas RI tahun anggaran 2019. Ketua Komisi I DPR RI dan Anggota Komisi I DPR RI yang berbahagia. Secara ringkas dapat kami sampaikan besaran pagu dalam penyusunan anggaran tahun anggaran 2019, yaitu mulai dari usulan pagu awal sebesar Rp434.405.758.044,- Pagu indikatif sebesar Rp201.379.786.000,- pagu anggaran sebesar Rp201.379.786.000,- dan pagu alokasi anggaran sebesar Rp201.379.786.000,- yang dituangkan dalam rencana kerja anggaran Lemhanas RI tahun anggaran 2019 per program sebagai berikut:

1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya: a. Usulan sebesar Rp265.496.179.276,- b. Pagu indikatif sebesar Rp126.216.333.000,- c. Pagu anggaran sebesar Rp137.320.648.000,- d. Pagu alokasi anggaran sebesar Rp137.320.648.000,- e. Dampak dari kekurangan anggaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tidak dapat melaksanakan rehabilitasi beberapa Gedung yang mengalami kerusakan yang jika lama dibiarkan akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.

2. Belum dapat melengkapi kekurangan sarana Pendidikan yang dibangun tahun sebelumnya, sehingga belum dapat difungsikan untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan.

3. Belum dapat melengkapi sarana keselamatan pada beberapa Gedung sarana Pendidikan, sehingga apabila terjadi bahaya kecelakaan, kebakaran atau gempa

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

5

bumi akan membahayakan personil yang bertugas dan dapat menimbulkan kerugian material yang cukup besar.

4. Kondisi peralatan komputer dan perangkat recover data yang sudah tua dan rawan terhadap gangguan memungkinkan terjadinya kegagalan sistem dan dapat menyebabkan terjadinya kehilangan seluruh data serta tidak mutakhirnya beberapa sistem aplikasi menyulitkan penyelesaian pekerjaan dan keakuratan penyajian data dan juga bisa mengganggu proses pelaksanaan Pendidikan.

2. Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur: a. Usulan sebesar Rp2.250.059.000,- b. Pagu indikatif sebesar Rp1.789.863.000,- c. Pagu anggaran sebesar Rp1.789.863.000,- d. Pagu alokasi anggaran sebesar Rp1.789.863.000,- e. Dampak dari kekurangan anggaran tersebut adalah target dan sasaran output

kegiatan berkurang. 3. Program pengembangan ketahanan nasional.

a. Usulan sebesar Rp166.659.519.768,- b. Pagu indikatif sebesar Rp73.373590.000,- c. Pagu anggaran sebesar Rp62.269.275.000,- d. Pagu alokasi anggaran sebesar Rp62.269.275.000,- e. Dampak dari kekurangan anggaran tersebut adalah potensi tidak tercapainya sasaran

dan target pemantapan wawasan kebangsaan Lemhanas RI yang telah direncanakan pada tahun anggaran 2019, yaitu: 1. Pemantapan nilai-nilai kebangsaan di wilayah timur Indonesia yang rawan tidak

dapat dilaksanakan. 2. Terkait dengan pemantapan nilai-nilai kebangsaan guna melaksanakan kontra

radikalisasi daerah rawan dan sumber paham radikalisme dan konflik tidak dapat dilaksanakan.

3. Terkait tahun politik yang sangat memerlukan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi Anggota DPR RI periode 2019-2024 sebanyak 550 orang, DPR RI terpilih 300 orang, dan incumbent 250 orang tidak dapat dilaksanakan.

Ketua Komisi I DPR RI dan Anggota Komisi I DPR RI yang berbahagia. Berdasarkan skala prioritas untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi Lemhanas RI sesuai dengan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2019 dengan optimal, maka Lemhanas RI telah mengajukan usulan tambahan anggaran pada alokasi sebesar Rp179.312.292.000,- digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan prioritas Lemhanas RI tahun anggaran 2019 yang terinci pada dua program sebagai berikut:

1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar Rp100.159.785.000,- yang akan digunakan untuk: a. Membiayai rehabilitasi sarana prasarana Gedung dan ruangan sarana Pendidikan

serta melengkapi dengan alat keselamatan agar dapat berfungsi dengan baik. b. Membiayai peremajaan saran teknologi informasi dengan memutakhirkan tata kelola

teknologi informasi, melengkapi pusat recovery data, dan sistem pengamanannya serta penambahan sistem aplikasi.

2. Program pengembangan ketahanan nasional sebesar Rp79.152.507.000,- yang akan digunakan mencapai sasaran target output sejumlah 1.150 orang kader Taplai dengan kegiatan sebagai berikut: a. Pemantapan nilai-nilai kebangsaan dan pelatihan untuk pelatih di wilayah timur

Indonesia dengan targe 400 orang meliputi Papua Barat, Papua, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

b. Pemantapan nilai-nilai kebangsaan dan pelatihan untuk pelatih di daerah rawan radikalisme dan konflik sejumlah 200 orang meliputi Jawa Tengah dan Aceh.

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

6

c. Pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi Anggota DPR RI Period 2019-2024 incumbent sejumlah 250 orang terbagi dalam 2 angkatan. Angkatan pertama 100 orang dan angkatan kedua 150 orang.

d. Pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi Anggota DPR RI periode 2019-2024 terpilih 300 orang terbagi dalam 2 angkatan. Angkatan kesatu 150 orang dan angkatan kedua 150 orang.

Ketua Komisi I DPR RI dan Anggota Komisi I DPR RI yang saya hormati. Dari penjelasan di atas maka total pengajuan alokasi anggaran Lemhanas RI tahun anggaran 2019 sebesar Rp308.692.078.000,- namun berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor Saya-166/MK.2/2018 tanggal 18 Oktober 2018 ditetapkan pagu alokasi anggaran Lemhanas RI tahun anggaran 2019 sebesar Rp201.379.786.000,- yang akan digunakan membiayai tugas dan fungsi Lemhanas RI yang terbagi dalam 3 program sebagai berikut.

1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar Rp137.320.648.000,- yang terbagi dalam 5 pelayanan sebagai berikut: a. Pelayanan hubungan masyarakat sebesar Rp2.883.977.000,- b. Pelayanan kerja sama sebesar Rp3.784.794.000,- c. Pelayanan perencanan dan keuangan sebesar Rp4.000.000.000,- d. Pelayanan teknologi dan informasi sebesar Rp11.039.689.000,- dan e. Pelayanan umum sebesar Rp115.612.188.000,-

2. Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur sebesar Rp1.789.863.000,- anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan audit internal dan pendampingan audit external.

3. Program pengembangan ketahanan nasional sebesar Rp62.269.275.000,- yang terbagi ke dalam beberapa kegiatan sebagai berikut: a. Program Pendidikan pimpinan tingkat nasional sebesar Rp42.762.614.000,- anggaran

tersebut digunakan untuk kegiatan program Pendidikan reguler angkatan atau PPRA sejumlah 100 orang. Program Pendidikan singkat angkatan sejumlah 80 orang dan program pemantapan pemimpin daerah angkatan sejumlah 50 orang.

b. Program pemantapan nilai-nilai kebangsaan sebesar Rp8 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan sejumlah 200 orang. Training of trainers sejumlah 200 orang dan dialog wawawan kebangsaan sejumlah 200 orang.

c. Program pengkajian strategic sebesar Rp7.506.661.000,- untuk pembuatan 39 naskah kajian dan penyelenggaraan seminar Internasional Jakarta Geopolitical Forum.

d. Pusat laboratorium ketahanan nasional Lemhanas RI sebesar Rp4 miliar yang akan digunakan untuk melaksanakan pengembangan pengukuran ketahanan nasional berbasis Geografi Information System terhadap 2 provinsi Maluku dan Sulawesi Barat serta pembuatan indeks ketahanan nasional tahun 2019 berbasis provinsi.

Ketua Komisi I DPR RI dan Anggota Komisi I DPR RI yang saya hormati. Dalam program pengembangan ketahanan nasional RI pada pagu alokasi anggaran tahun anggaran 2019 mengakomodasi program prioritas nasional dalam mendukung kesuksesan Pemilu dan stabilitas keamanan nasional adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan pemantapan pimpinan perwakilan daerah terpilih tahun 2019 yang diikuti oleh 50 orang peserta adalah para bupati, walikota dan Ketua DPRD Kabupaten Kota untuk kegiatan tersebut.

2. Kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan tahun 2019 bagi para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat sejumlah 200 orang.

3. Kegiatan training of trainers seluruh dosen, widyaiswara dan badan Pendidikan dan latihan sejumlah 200 orang.

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

7

4. Kegiatan dialog wawasan kebangsaan bagi para tokoh kader, anggota Parpol, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh adat sejumlah 200 orang. Disisi lain Lemhanas juga menetapkan prioritas lembaga yang sejalan dengan komitmen

Pemerintah, maka ditetapkan program prioritas lembaga dalam program pengembangan dan ketahanan nasional sebagai berikut:

1. Kegiatan Pendidikan untuk memantapkan pimpinan tingkat nasional agar memiliki karakter negarawan yang berpengetahuan, berwawasan strategis serta terampil dalam memecahkan masalah-masalah strategis pada lingkup nasional, regional dan global dnegan peserta dari berbagai unsur pimpinan setara dengan pejabat eselon II keatas dari kementerian lembaga, LSM, DPR RI, Komnas HAM, Kopertis, Ormas, tokoh masyarakat, TNI dan Polri melalui program Pendidikan singkat angkatan ke-22 sejumlah 80 orang.

2. Kegiatan Pendidikan untuk membentuk dan memberikan bekal sebagai calon-calon Pimpinan tingkat nasional agar memiliki karakter negarawan yang berpengetahuan berwawasan strategis serta terampil dalam memecahkan masalah-masalah strategis pada lingkup nasional peregional dan global dengan peserta dari berbagai unsur personil terpilih yang akan menduduki jabatan setara dengan pejabat eselon II dari kementerian lembaga, LSM, DPR RI, Komnas HAM, Kopertis, Ormas, tokoh masyarakat, TNI dan Polri serta peserta negara sahabat melalui program Pendidikan reguler angkatan ke-59 sejumlah 100 orang.

3. Kegiatan seminar internasional untuk menyusun perencanaan strategis melalui Planning terkait perkembangan terkini kondisi geopolitik Indonesia di antara negara-negara lainnya dengan melibatkan pakar narasumber, peserta seminar, baik dari dalam negeri maupun mancanegara yang dikemas dalam kegiatan Jakarta Geopolitical Forum.

Ketua Komisi I DPR RI dan Anggota Komisi I DPR RI yang berbahagia.

hal lain yang dapat disampaikan bahwa terdapat kebijakan Presiden tentang pembatasan

belanja barang pada pagu anggaran 2019 yang dibatasi sebesar Rp110.218.203.000,- mengingat seluruh jenis belanja Lemhanas RI dalam program pengembangan ketahanan nasional bekarakteristik belanja barang, maka pembatasan belanja barang tersebut tentunya berpengaruh terhadap target dan kinerja anggaran Lemhanas RI.

Lemhanas RI telah berupaya agar Rencana Kerja anggaran pagu alokasi anggaran Lemhanas RI tahun anggaran 2019 sejalan dengan kebijakan Pemerintah dengan mengajukan surat permohonan kepada Menteri Keuangan RI agar belanja barang Lemhanas RI tahun anggaran 2019 dikecualikan atau tidak dibatasi dengan batas maksinal sama dengan tahun anggaran 2017-2018, mengingat pelaksanaan program dan kegiatan Lemhanas RI dalam mencapai output dan outcome dilaksanakan menggunakan anggaran jenis belanja barang.

Mohon dapatnya hal ini menjadi catatan bagi Komisi I DPR RI untuk dapat mendukung permohonan Lemhanas RI tersebut agar tidak terjadi penurunan output dan outcome sesuai dengan rencana program yang telah direncanakan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila ada hal-hal yang perlu pendalaman kami bersedia untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.

Sekian dan terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih saudara Gubernur Lemhanas. Kita lanjutkan saja kepada Sekjen Wantanas, silakan Bapak Doni Monardo.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

8

SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita sekalian, Selamat pagi menjelang siang. Yang sangat saya hormati dan saya muliakan Bapak Ketua Komisi I DPR RI dan Pimpinan Rapat beserta Anggota Komisi I DPR RI yang berbahagia, Yang saya hormati Bapak Gubernur Lemhanas dan Bapak Kepala Bakamla, Serta hadirin sekalian yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat wal’afiat untuk melaksanakan Rapat Dengar Pendapat dengan Pimpinan dan para Anggota Komisi I DPR RI. Pimpinan dan para Anggota Dewan yang kami hormati. Rapat Dengar Pendapat sesuai dengan undangan dari Sekretariat Jenderal DPR RI Nomor AG17934/DPR RI/X/2018 tanggal 10 Oktober 2018 perihal undangan Rapat Dengar Pendapat mengenai pembahasan penyesuaian RKAKL Wantannas tahun anggaran 2019. Pimpinan dan para Anggota Dewan yang kami hormati. Kami sampaikan bahwa sesuai dengan surat Menteri Keuangan Nomor S166/MK.02/2018 tanggal 18 Oktober 2018 perihal pagu alokasi anggaran Setjen Wantannas tahun 2019 sebesar Rp42.830.440.000,- Rencana Kerja Setjen Wantannas RKP Tahun 2019 yang terdukung dari pagu alokasi anggaran tersebut adalah sebanyak 97 output naskah diantaranya 55 naskah deteksi dini prioritas bidang Hankam, aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan dan 42 naskah kajian pengembangan kebijakan ketahanan nasional dan prioritas. Sedangkan target kinerja yang sesuai dengan kebutuhan Wantannas tahun 2019 adalah sesuai dengan kerangka pergerakan jangka maju sebanyak 144 naskah dan implementasi instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2018 dalam rangka aksi nasional bela negara tahun 2019 berupa tahap satu sosialisasi, harmonisasi, sinkronisasi, koordinasi dan evaluasi. Tahap dua, internalisasi, nilai-nilai dasar bela negara, dan tahap ketiga aksi gerakan bela negara. Adapun alokasi rincian pagu alokasi anggaran Setjen Wantannas sebesar Rp42.830.440.000,- berdasarkan perjenis belanja adalah:

1. Belanja pegawai dengan pagu sebesar Rp22.612.172.000,- 2. Belanja barang operasional dengan pagu sebesar Rp7.601.725.000,- 3. Belanja barang non operasional dengan pagu sebesar Rp12.612.543.000,-

Sedangkan jika ditinjau dari per jenis program adalah:

1. Program 01 dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dengan pagu sebesar 32.628.997.000,-

2. Program 06 pengembangan kebijakan ketahanan nasional dengan pagu sebesar Rp10.201.443.000,-

Pimpinan dan para Anggota Dewan yang kami hormati. Dalam pertemuan 3 pihak, antara Sekjen Wantannas dengan Kementerian Keuangan dan PPN/Bappenas diperoleh kesepakatan yang dituangkan pada dokumen pertemuan 3 pihak

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

9

threelateral meeting tersebut pagu alokasi tersebut belum mengakomodir alokasi anggaran kebutuhan yang diajukan oleh Setjen Wantannas sebesar Rp154.659.656.657,- dihadapkan pada pagu anggaran Setjen Wantannas yang hanya sebesar Rp42.830.440.000,- sehingga masih terdapat kekurangan sebesar Rp111.829.216.657,- yang akan digunakan sebagai berikut:

1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya: a. Kegiatan pengelolaan perencanaan organisasi dan tata laksana membutuhkan

alokasi tambahan untuk mendukung kekurangan belanja pegawai dengan penambahan kegiatan di Kebiroan Perencanaan Organisasi dan Keuangan dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.816.468.520,-

b. Kegiatan pengelolaan persidangan dan pengawasan membutuhkan alokasi tambahan untuk mendukung kegiatan Rakor Wantannas, pemeliharaan dan kegiatan pengawasan internal dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp4.185.869.500,-

c. Kegiatan pengelolaan internal perkantoran membutuhkan alokasi tambahan untuk mendukung penambahan alokasi pemeliharaan Gedung, pemeliharaan tremor, daya dan jasa dan honor terkait operasional Satker dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp6.645.266.000,-

2. Program pengembangan kebijakan ketahanan nasional: a. Penambahan target output dari 97 naskah menjadi 144 naskah dalam rangka

peningkatan kualitas kajian dan kebijakan ketahanan nasional, membutuhkan tambahan alokasi sebesar Rp16.891.978.637,-

b. Penambahan kegiatan bersifat nasional berdasarkan spektrum ancaman factual maupun potensial dalam rangka pembinaan ketahanan nasional yang perlu dikaji secara komprehensif membutuhkan tambahan alokasi sebesar Rp6.750.000.000,-

c. Penambahan kegiatan sarasehan bersifat nasional untuk membangun Indonesia secara utuh bersatu, berdaulat, adil dan makmur membutuhkan tambahan alokasi sebesar Rp6.500.000.000,-

d. Penambahan kegiatan pembentukan patroli bela negara secara terpusat dalam rangka pembinaan ketahanan nasional membutuhkan tambahan alokasi sebesar Rp6.750.000.000,-

e. Implementasi Inpres Nomor 7 tahun 2018 tentang Rencana Aksi Bela Negara tahun 2018, 2019 sebesar Rp61.289.634.000,-

Pimpinan dan para Anggota Dewan yang kami hormati. Kami juga ingin menyampaikan bahwa BPK RI telah melaksanakan pemeriksaan atas laporan keuangan Setjen Wantannas tahun anggaran 2017 pada tanggal 20 September 2018. Telah disampaikan laporan hasil pemeriksaan, hasil bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dan memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dengan demikian Setjen Wantannas telah memperoleh predikat WTP secara berturu-turut sejak tahun 2018 sebanyak 11 kali. Selanjutnya kami akan menjelaskan beberapa kegiatan yang sudah dan sedang berlangsung adalah sebuah kegiatan tentang sarasehan yang mengambil tema yang berasal dari Maluku untuk belajar dari resolusi konflik dan damai di Maluku dan Maluku Utara. Mengingat Provinsi Maluku pada tahun 1999 sampai 2005 masih ada konflik dan menimbulkan korban lebih dari 3000 jiwa. Lebih banyak dari korban akibat operasi militer Indonesia di Timor-Timur waktu itu. Demikian juga hampir semua mereka yang pernah terlibat Bom Bali I, Bom Bali II, aksi terorisme di Indonesia pernah berada di Maluku. Namun demikian, hari ini Maluku telah menempatkan diri dalam pertumbuhan ekonomi yang tertinggi dari seluruh provinsi, tingkat toleransi yang semakin tinggi. Nomor urut I dan nomor urut II serta pendapatan masyarakat yang juga semakin baik. Oleh karenanya, saya rasa ini boleh jadi bisa menjadi sebuah referensi bagi masyarakat Maluku untuk bisa menjaga keamanan mereka sendiri tanpa campur tangan dari pihak keamanan. Acara dibuka oleh Menkopolhukam mewakili Bapak Presiden Republik Indonesia dan Bapak Wakil Presiden sebagai salah satu key note speaker. Kemudian kami juga memfasilitasi para narapidana RMS yang sekarang ini tinggal 8 orang dari 26 orang. Dan 26 orang ini semuanya berasal dari satu desa, yaitu Desa Aboru. Dari 26 orang

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

10

inipun ada 6 orang yang berasal dari satu keluarga, adek kakak kandung, dan 3 orang sudah mengajukan secara resmi untuk permohonan grasi kepada Pemerintah. Lanjut, kemudian kami juga membahas untuk penyelesaian persoalan lingkungan hidup yang ada di kawasan Kepulauan Anambas, yaitu Kepulauan Jemaja. Di mana Pulau Jemaja ini adalah pulau terluar yang langsung berbatasan dengan Malaysia dan juga Vietnam. Dan ada izin yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup ternyata oleh masyarakat ditolak. Terjadi pembakaran sejumlah alat berat yang telah ditempatkan pada kawasan tersebut yang mana rencananya investor akan membangun industry atau menanam perkebunan karet. Tetapi masyarakat menolak karena kalau ditanami berarti pohon yang ada harus ditebang. Kita lihat sendiri bahwa pohon-pohon yang ada ini adalah pohon yang usianya ratusan tahun. Dan kalau terjadi pembukaan lahan karet maka kawasan yang ada di Pulau Jemaja akan mengalami kerusakan yang sangat luar biasa. Beberapa daerah yang sudah sempat ditebang terjadi longsor, akibat longsor masyarakat tidak bisa beraktifitas. Lanjut, kemudian kami melihat ada sebuah potensi yang luar biasa dan hal ini kami komunikasikan dengan pihak yang telah mendapatkan izin untuk membuka perkebunan karet di Pulau Jemaja. Akhirnya didapat sebuah kesepakatan mereka akan membatalkan permohonan untuk membuka lahan karet dan akan mencoba untuk pengembangan pariwisata. Dan ternyata kita lihat potensi-potensi pariwisatanya luar biasa. Kemudian juga ada ikan yang memang habitatnya paling banyak di kawasan Anambas, yaitu ikan Napoleon dan mereka sudah mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan juga, Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk ekspor ikan keluar, yaitu 10 ribu ekor untuk Kabupaten Anambas dan 20 ribu untuk Kabupaten Natuna. Dan ini diharapkan akan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. manakala kawasan yang ada di daratan ini tidak diganggu ekosistemnya. Kemudian juga kami mencoba untuk membangu ketahanan nasional di wilayah Provinsi NTT dimana NTT termasuk provinsi dengan urut ketiga termiskin, yaitu ada Ikan Karapu, kemudian ada Tripang, kemudian kami melihat potensi lobster yang besar. Dan juga cumi ada satu tempat di Pulau Rote setiap hari nelayan bisa menangkap cumi sampai mencapai 20 ton. Dan ini kami lihat ada sebuah peluang yang luar biasa, kami coba mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi waktu itu pertemuan dengan wakil gubernur dan mereka akan mengoptimalkan potensi-potensi alam terutama dalam program kelautan. Termasuk juga rumpt laut, hampir semua rumput laut yang dikelola dibeberapa negara 100% berasal dari Indonesia. Jadi mungkin ke depan perlu ada sebuah strategi dari kita agar tidak semua rumput laut ini dalam bentuk ekspor barang mentah, akan tetapi sebagian bisa diolah di dalam negeri. Bahkan salah satu pemuda bisa memproduksi plastic yang bahan bakunya berasal dari rumput laut. Lanjut, kemudian kami melihat adanya tanaman kelor yang bisa menjadi unggulan Provinsi NTT, termasuk Surgum salah satu pengganti pangan dari beras. Kemudian juga daun mimba. Daun mimba ini adalah pohon yang dikirim Bung Karno pada tahun 1950 sebagai hadiah untuk Raja Faisal di Arab. Oleh Raja Faisal pohon-pohon yang diberikan oleh Bung Karno ditanam di Padang Arafah. Hari ini seluruh umat Islam yang melaksanakan haji pasti melihat Pohon Mimba. Ini adalah pohon Sukarno, semua orang di Arab tahu persis bahwa ini Pohon Sukarno. Ternyata daun pohon ini bisa dimanfaatkan untuk bahan farmasi dan nilai ekonomisnya juga tinggi. Akan tetapi belum ada satu pun lembaga dan perusahaan yang mengelola daun ini. Dan kami menemukan salah satu perusahaan dan kami tawarkan kepada Pemerintah Provinsi agar pohon ini bisa menjadi salah satu produk unggulan dari NTT, bisa juga nanti NTB. Ada satu lagi jenis pohon, yaitu Cendana. Cendana ini memang usianya sangat lama untuk bisa dipanen, paling tidak 30 tahun. Tetapi kalau seluruh kawasan yang masih kosong di NTT yang merupakan kawasan terbaik untuk menanam pohon Cendana mulai ditanam sekarang. Memang yang terbaik mungkin 30-40 tahun yang lalu, tetapi tidak ada kata-kata telat dan kami mendorong Pemerintah NTT segera lakukan sebuah strategi untuk menanam Cendana. Kelak 30 tahun yang akan datang mungkin Provinsi terkaya di Indonesia adalah Provinsi NTT. Kenapa? Karena harga 1 kilo gram Kayu Cendana sekarang ini satu kilo gram Bapak dan Ibu sekalian, harganya mencapai Rp700 ribu. Dan rata-rata satu batang pohon Cendana yang siap panen setelah usianya mencapai 30 tahun itu kira-kira 20 kilo gram.

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

11

Artinya apa? kira-kira 30 tahun yang akan datang pohon ini pulau nilai yang sangat luar biasa. Dan inilah kami katakan kepada seluruh pejabat yang hadir pada waktu itu ini adalah emas hijau. Kalau ini dikelola tidak ada alasan Provinsi NTT menjadi provinsi nomor 3 termiskin. Lanjut, kemudian juga kami memberikan saran kepada Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Kepala BNPB ada potensi penerimaan negara dari wilayah Maritim, yaitu di Alor. Timor Leste dalam proses pertumbuhan memerlukan makanan logistic, perlu ikan, perlu buah-buahan, perlu sayuran, itu ada semuanya ada di Alor. Tetapi belum ada fasilitas untuk explore barang-barang ke Kota Dilli. Termasuk juga yang ada di Wetar dan juga Kisar dan Moa yang tidak atau belum padahal sudah ada Perpres Nomor 179 Tahun 2014 dan juga Perpres Nomor 33 Tahun 2015. Kami mendorong BNPB untuk bisa merealisasikan agar kita memiliki pos-pos untuk perdagangan dengan Timor Leste. Sayang kalau potensi yang ada di daratan Alor, Wetar dan juga di Kepulauan Moa atau Maluku Barat Daya tidak dimanfaatkan. Beberapa nelayan yang ada di Pulau Lirang di Selatan Wetar itu mengatakan kalau pas lagi panen ikan itu semalam bisa dapat 100 kilo gram satu orang hanya dengan menggunakan alat tangkap tradisional. Tetapi sangat disayangkan sebagian dari ikan-ikan yang mereka hasilkan ini tidak bisa dipasarkan. Kalau toh misalnya dipasarkan harganya murah sekali, harga 1 kilo gram ikan Kerapu yang di Jakarta bisa mencapai Rp1 juta per kilo gram, disana hanya laku Rp15 ribu. Mudah-mudahan lewat program kerja sama dengan sejumlah Kementerian yang dipimpin oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan, pos-pos yang sekarang ini belum aktif bisa diaktifkan. Kami juga mencoba membantu NTB pasca gempa, kami lihat ada potensi yang luar biasa untuk memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi langsung kepada Bapak Gubernur. Pertama, lobster dimana ternyata lobster yang selama ini diekspor atau diselundupkan sebagian besar dari Provinsi NTB. Dan kami sudah laporkan hal ini kepada Ibu Menteri, Ibu Menteri menyetujui program untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan budidaya baby lobster. Dan mudah-mudahan program ini nantinya bisa mempercepat proses recovery bagi masyarakat yang menderita akibat gempa. Kemudian juga selain Daun Mimba ada Porang, Porang ini kami sudah sampaikan kepada Bapak Gubernur, ternyata Porang ini menjadi salah satu bahan makanan yang berkualitas tinggi di Jepang, Cina dan juga Korea. Tetapi kita selama ini hanya menganggap Porang sebagai tanaman yang tidak produktif, karena mengandung getah yang getahnya ini racun. Tetapi lewat sedikit teknologi maka Porang ini akan memiliki nilai ekonomi yang luar biasa. Saat ini harga 1 kilo gram tepung Porang itu mencapai Rp50 ribu. Pabrik pengelolaan Porang hanya ada di Cina, bahan mentahnya 100% dari Indonesia. Dan Cina belum mampu mendapatkan kebutuhannya. Jadi mereka butuh 100 ribu ton per tahun, Indonesia baru bisa memproduksi sebanyak maksimal 60 ribu ton. Kami dorong daerah NTT dan NTB untuk bisa memanfaatkan potensi alam mereka untuk Porang. Porang ini digunakan oleh Jepang waktu perang dunia kedua dan hampir seluruh benteng-benteng peninggalan Jepang itu ada tanaman Porang, di Jawa Barat juga banyak Porang dan biasanya tempatnya Bapak Pimpinan Rapat latihan di Daerah Batu Jajar, Daerah Cianjur masih menemukan tanaman Porang. Dan kita tidak tahu manfaat Porang ini. Kemudian juga kami membantu Pemerintah Provinsi dengan tanaman Nilam yang 100% Nilam ini diekspor untuk kebutuhan farmasi di beberapa negara. Kemudian kami paparkan Bapak Pimpinan, terhadap program yang ditugaskan oleh Presiden untuk menyusun sebuah konsep revitalisasi daerah aliran sungai dan revitalisasi dalam rangka ketahanan air, pangan dan energi. Kita lihat bahwa Pulau Jawa ini sudah sangat penuh dengan penduduk 150 juta jiwa. Dan kalau bisa kita kalkulasi 70% penduduk di Pulau Jawa ini sekarang mengkonsumsi air mineral yang semuanya itu adalah air yang diproduksi oleh swasta dan masyarakat beli. Kalau setiap orang menghabiskan uang Rp1000 saja per hari, maka negara atau rakyat Indonesia yang di Pulau Jawa telah mengeluarkan uang paling tidak Rp100 miliar satu hari, berarti Pulau Jawa harus mengeluarkan penduduk di Pulau Jawa uang minimal Rp36 triliun selama setahun. Dan kami memang belum mendapatkan data yang valid tetapi kami akan mencoba untuk berkoordinasi dengan LIPI agar bisa melakukan penelitian apakah atau seberapa banyak masyarakat telah kehabisan dana untuk membeli air. Lanjut, ada kerja sama 8 kementerian dan kami mencoba untuk melakukan memfasilitasi, mengkoordinasikan dengan kantor Presiden dan mudah-mudahan lewat sebuah konsep

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

12

terintegrasi di mana nanti leadernya adalah Menteri Lingkungan Hidup dan seluruh Kementerian lain yang mendukung program ini, maka pola penyelesaian DAS Citarum ini bisa mengikuti pola DAS yang ada di Pulau Jawa, ini bisa mengikuti pola yang sekarang sedang dikerjakan di Citarum. Ini salah satu kawasan di hulu Citarum, ini adalah Gunung Wayang yang statusnya adalah hutan produksi dan sebagian juga adalah hutan konservasi. Mohon maaf, ini photo diambil 2 hari yang lalu Pak. Jadi tidak ada lagi tanaman hutan yang melindungi kulit permukaan bumi. Jadi wajar kalau Jawa Barat sudah kesulitan air bersih, karena hulunya sudah tidak ada lagi. Dan kami mencoba untuk membantu Pemerintah dari Wantannas walaupun tidak langsung kami selalu memberikan masukan-masukan agar kedepan kita bisa bekerja keras, sehingga proses revitalisasi DAS ini bisa menjadi agenda prioritas. Lanjut, ini kondisi CItarum sebelum dilakukan. Limbah industry menjadi salah satu persoalan yang paling mendasar. Kalau kita selama ini diganggu oleh sejumlah LSM asing karena kita banyak merusak hutan, karena untuk sawit kita dikerjain tetapi ketika industry-industri yang produknya diexpor keluar negeri berupa textile dengan harga yang relative murah mereka tidak pernah mempersoalkannya. Baju-baju yang bermerk sebagian besar bahan bakunya berasal dari Indonesia dan mayoritas diproduksi di Jawa Barat, tetapi tidak ada satupun lembaga luar yang ikut menberikan solusi kepada bangsa Indonesia, kepada rakyat Indonesia bagaimana mereka bisa mencegah agar sungai-sungai kita tidak ada lagi yang tercemar akibat limbah dari industry textile ini. Lanjut, tapi karena kerja keras dari segenap unsur yang ada yang sempat dipimpin oleh Bapak Komjen Pol. Irawan, maka Citarum sekarang telah berubah wajahnya Pak. Jadi ini wajah kerja keras dari Bapak Wagub 2 bulan dan kita perlu memberikan apresiasi kepada Bapak Mantan Gubernur Jawa Barat Bapak Komjen Irawan. Kemudian kami juga mencoba untuk mengurangi beban dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan memproduksi bibit yang berkualitas. Jadi ada tanaman buah, ada tanaman keras, tanaman endemic Jawa Barat, dan kami coba untuk mengembangkan salah satu jenis komoditi, yaitu advokado super, sehingga pada waktunya masyarakat bisa panen. Lanjut, kami juga melakukan riset dengan Polibek yang berasal dari singkong ternyata efektif. Dan ini kami berikan informasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup mungkin kedepan tidak perlu lagi beli polibek yang berasal dari plastic, cukup polibek ukurannya tidak terlalu besar Pak, 5 cm sampai 15 cm dan itu langsung ditancap atau ditanam ditanah, lantas kurang lebih selama 4 bulan nanti dia akan cair. Jadi tidak perlu lagi melepasnya dari polibek. Lanjut, Bapak Presiden telah berkunjung ke hulu Cisanti dan beliau menekankan bagaimana program forestasi memperhitungkan kualitas bibit tanaman. Kemudian kami juga dalam proses menyusun modul untuk rencana aksi nasional bela negara. Kemudian program ini kami melibatkan begitu banyak tenaga-tenaga ahli dari berbagai bidang untuk Bersama-sama menyusun sebuah konsep bela negara harus jelas, harus terintegrasi, harus aplikatif, siapa berbuat apa, bagaimana caranya. Kalau jaman dulu bela negara kita menghadapi musuh dari luar, tapi hari ini ancaman negara kita lebih banyak kepada ancaman militer. Kemudian siapa berbuata apa, bagaimana caranya, kemudian kapan waktunya, ini kami coba untuk menjabarkannya pada modul-modul yang ada. Ketika negara dalam keadaan tertib sipil apa yang harus dikerjakan, kemudian negara dalam keadaan darurat militer, bahkan sampai dengan darurat perang. Siapa berbuat apa dan bagaimana. Salah satu modul yang kami dorong adalah apa peran dari Kementerian Pertahanan, apa peran dari Mabes TNI dan juga Kepolisian ketika dalam keadaan telah diakuasi asing. Maka seluruh komponen utama harus mampu menjadi gerilyawan. Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negar Republik Indonesia Tahun 1945 dimana sistem pertahanan negara adalah Sishankamrata. Kemudian ancaman near militer juga tidak kalah pentingnya ketika kita harus menghadapi bencana alam. Bagaimana kedepan kita bisa membangun sebuah sistem tanpa ada komando dari Pemerintah Pusat, ketika bencana terjadi masyarakat radius 5 kilo, 20 kilo sampai dengan 50 kilo tanpa perlu ada perintah secara sukarela untuk membantu saudara-saudaranya yang tertimpa musibah. Sehingga campur tangan Pemerintah Pusat yang seperti terjadi selama ini kedoan tidak bisa atau tidak boleh terjadi kembali karena potensi bencana alam kedepan kemungkinan besar masih akan selalu ada.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

13

Kemudian kami mencoba untuk melakukan sebuah terobosan, yaitu jemput bola dalam masalah Papua. Jadi sebagaimana yang kita ketahui tekanan Indonesia dalam bidang HAM dari luar juga cukup besar. Ibu Menteri Dalam Negeri dalam beberapa kali pertemuan menyampaikan kepada kami Wantannas untuk ikut membantu program penanganan Papua. Dan kebetulan pada tahun 2015 yang lalu pada suatu acara saya bertemu dengan Boy Eluai yang mana Boy adalah kelanjutan dari generasi Teis dan alhamdulillah lewat pendekatan humanis ada perubahan perilaku, ada perubahan sikap dari keluarga Teis kepada Pemerintah dan juga kepada TNI. Lanjut, beberapa bulan yang lalu Boy sakit, ternyata sudah 2 tahun sakit belum ada yang mengurus. Saya mendapatkan sebuah informasi dari salah satu tokoh di Papua, kami undang ke Jakarta dan kami rawat selama kurang lebih 1 bulan. Alhamdulillah mengalami perubahan setelah itu kembali ke kampungnya dan kemudian merasa ada perhatian. Dan dia mengatakan kepada saudara-saudaranya saya sekarang mendapatkan perhatian dari negara. Lanjut, kemudian tanggal 15 kemarin kami mengirimkan sejumlah bantuan berupa bibit tanaman kopi, coklat dan durian yang kami peroleh dari Masamba di Sulawesi Selatan, 17 jam dari Makasar. Kemudian diberangkatkan ke Jaya Pura langsung didistribusikan kepada beberapa keluarga termasuk kepada Mantan Panglima OPM Lambert Pekikir. Dan lewat pendekatan ini adalah sebuah cara dari kami bekerja sama dengan lembaga yang lain untuk bisa merangkul masyarakat Papua. Kemarin kami berangkat bulan lalu Bersama dengan 56 rombongan, baik dari Kementerian ada 8 Kementerian tergabung, kemudian ada swasta juga, ada aktivis, ada tokoh agama dari Maluku dan kami minta bantuan untuk menyampaikan pesan-pesan moral bahwa kehadiran rombongan ini tidak ada hubungannya dengan masalah politik dan keamanan tetapi murni untuk meningkatkan kesejahteraan. Lanjut, kemudian keluarga Boy atau keluarga Teis pada tanggal 2 Oktober yang lalu berkunjung ke Jakarta. Sudah kami atur bertemu dengan Menkopolhukam, kemudian bertemu dengan Kepala Staf Presiden dan rencananya pada tanggal 10 yang akan datang mohon maaf ini tolong nanti tidak dipublikasikan dulu kawan-kawan media yang dengar supaya tidak dikutib. Akan mendeklarasikan akan mendukung penuh Pemerintah Indonesia. Kemudian akan menolak semua bentuk kegiatan yang menyerang Pemerintah, terutama isu pelanggaran HAM. Tidak boleh lagi demo-demo yang menggunakan makam Teis sebagai pangkal gerak. Dan tidak boleh lagi menggunakan politik sparatis. Jadi ini sebuah perubahan luar biasa dari keluarga Teis pandanganya terhadap Pemerintah. Dan ini kami coba untuk mempercepat proses sore nanti kami akan diterima oleh Ibu Menteri Luar Negeri dan kami coba untuk menggaet seluruh komponen yang ada dari Polhhukam, dari BIN, dari BAIS, dari Kepolisian, dari semua lembaga yang kiranya bisa merangkup dan kedepan kita harapkan tokoh-tokoh Papua ini punya mitra di Jakarta, sehingga mereka tidak merasa kurang perhatian. Kemudian dalam Impres Nomor 9 Tahun 2017 untuk percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat, kami mendorong Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi sagu di Papua. Hari ini Bapak dan Ibu sekalian, akan menikmati sajian sagu. Dan pada saat bertemu dengan Gubernur Lucas beliau kaget ternyata sagu ini bukan hanya untuk papeda, ada ratusan jenis produk yang dihasilkan oleh sagu. Jadi kami mencoba untuk mendorong sehingga kedepan masyarakat Papua tidak perlu lagi dikasih beras tetapi dikasih alat untuk olah sagu. Dengan cara demikian maka mereka tidak tergantung lagi dengan beras dan kedepan kita harus upayakan agar sagu ini bisa menjadi salah satu makanan alternative bagi penduduk Indonesia lainnya. Kalau kita lihat hampir semua symbol-simbol yang ada di candi-candi situs-situs tidak ada tanaman padi, yang ada tanaman berupa palem, palem ini adalah sagu. Jadi mohon kiranya walaupun Ketua Komisi tidak sagu mungkin pelan-pelan harus ikut makan sagu, supaya kita mengurangi ketergantungan makan beras. Jadi Bapak menikmati sagunya beda Pak, ini sagu dari Riau Pak. Kami sudah berkoordinasi dengan Indofood, dengan Salim Group, dan Salim akan memfasilitasi. Kedepan Salim Group atau Indofood akan menggunakan sebagian dari bahan baku mie mereka untuk sagu, karena setiap tahun kita impor gandum 12,5 juta ton Pak. Nah, jadi dengan adanya sagu maka ketergantung impor gandum mungkin dikurangi.

Kemudian kami juga mendorong supaya produk lokal lainnya berupa pangan itu bisa diaktifkan di Papua dan Papua Barat. Kami mengingatkan kepada Kepala Dinas Pertanian dan

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

14

kami juga ikut sertakan dari tim Kementerian Pertanian agar kedepan program-program pemanfaatan produk lokal itu bisa lebih dioptimalkan.

Kemudian juga ada buah merah yang beberapa pihak di luar negeri sudah mulai tertarik dengan buah merah ini, terutama Singapura, kemudian alpukad dan juga Matoa. Dan kami juga mendorong supaya seluruh kabupaten kota di Papua untuk bisa membudidayakan buah merah dan juga matoa, karena buah merah dan matoa adalah endemic Papua dan Papua Barat, tidak ada daerah lain yang punya matoa, kalau ada matoa yang tumbuh sekarang ini dibeberapa daerah di Pulau Jawa itu biasanya tentara yang bawa Pak, lantas ditanam. Tetapi sebagian besar matoa yang dibawa itu adalah matoa papeda, kualitasnya rendah. Dan kami mencoba untuk membudidaya matoa merah atau matoa kelapa, harganya jauh lebih mahal dan kualitasnya juga lebih bagus. Mudah-mudahan kedepan nanti di Gedung Putih Presiden Amerika Serikat nanti bisa menikmati buah matoa, termasuk juga di Istana Kaisar Jepang bahkan di beberapa negara. Dan kita bangkitkan kebanggaan orang Papua lewat makanan dan kearifan lokal yang mereka miliki.

Lanjut, kopi tiam ternyata sekarang menjadi kopi termahal di Indonesia, harganya Rp5,3 juta mengalahkan kopi gunung puntang dari kampungnya Bapak Komjen Irawan, Jawa Barat. Teryata kopi tiam ini Pak, dulu ditanam oleh Belanda dan Belanda ada kerja sama dengan beberapa suku di pegunungan tengah. Jenisnya Arabika akan tetapi tipikalnya adalah Talika yang tertinggi gradenya. Dan kalau ini kita jadikan sebagai salah satu program, maka kita harapkan orang Papua juga bisa menikmati kekayaan alam mereka.

Kemudian kami juga mendorong sejumlah tanaman termasuk Gaharu, Gaharu harganya bisa ratusan juta per kilo gram. Tetapi belum ada lembaga yang fokus untuk membantu pengembangan Gaharu di Papua. Mudah-mudahan dengan kehadiran Wantannas didukung oleh sejumlah Kementerian Lembaga lainnya bisa membantu. Termasuk juga Masoya, Masoya hari ini menjadi salah satu produk parfum Hermes termahal Pak. Jadi yang membeli Masoya ini dari Perancis dan kita dorong supaya produk-produk yang punya nilai tinggi ini menjadi salah satu program di Pemerintah Papua dan Papua Barat.

Termasuk juga Pinang, ini sekarang ini Cina sedang memborong semua Pinang, paling banyak dari Aceh Pak. Kami juga untuk menawarkan juga kepada Pemerintah Papua dan Papua Barat untuk membudidayakan Pinang. Di Cina ternyata Pinang menjadi permen dan jus seperti extra joss. Jadi kita tidak tahu ternyata pinang ini ternyata obat kuat juga Pak. Dulu Bapak Supiadin lama di Aceh, Pinang dijual ke India sekarang ke Cina Pak.

Kemudian Pala dan Cengkeh juga banyak terutama di Papua bagian barat dan selatan. Kemudian kami juga mendorong supaya ada peternakan babi yang sasarannya itu untuk ekspor ke utara Pak. Jadi kami lihat perdagangan global, Cina, Korea, Jepang itu menghabiskan dana US7 Dolar per tahun untuk impor babi Pak. Nah, kalau ada investor yang bisa melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat maka jarak tempuh dari Pulau Jawa ke Cina atau Beijing itu lebih dekatnya ke Sorong bisa efisien kira-kira 800 kilo meter.

Kemudian juga burung puyuh tapi belum kita optimalkan. Ternyata buruh puyuh yang selama ini di katakan mengandung kolesterol yang tertinggi setelah kami coba diteliti di Sucopindo ternyata tidak seperti yang dipublikasikan, jadi lebih rendah dari telur ayam kampung Pak. Termasuk juga ikan gabus untuk albumin dan ini perdagangan albumin tiap tahun Pak, itu mencapai US 27 miliar Dolar. Dan Papua termasuk salah satu daerah yang banyak memproduksi ikan gabus tetapi belum dioptimalkan.

Kemudian kami mencoba untuk menggali potensi yang ada, ada Setoto dari Papua dan kami akan dorong supaya kelompok-kelompok ini bisa populer bukan hanya di Indonesia Pak, akan tetapi juga dikawasan internasional. Kami coba untuk bisa masuk ke Singapura mungkin nanti lewat Kementerian Pariwisata ini bisa membantu program tersebut.

Kemudian juga kami mengingatkan sejumlah kilang perusahaan tambang yang ada di Papua agar kedepan CSR mereka, program-program mereka jangan sampai tidak melibatkan masyarakat setempat. Kami minta mereka supaya mengalokasikan dana untuk pemberdayaan masyarakat lewat perikanan laut, perikanan budidaya. Kemudian termasuk juga tanaman-tanaman lainnya. Termasuk juga memanfaatkan masyarakat untuk catering, bahan bakunya bisa diambil dari mereka, supaya mereka merasa bahwa tambang ini atau kilang ini bagian daripada mereka. Kalau seandainya masyarakat disekitar kawasan sejahtera otomatis gangguan-gangguan pada tambang pun akan berkurang.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

15

Kemudian kami mencoba meminta bantuan dari Kementerian BUMN agar sejumlah kelompok LSM dan pemuda Papua itu kalau mengirimkan barang-barangnya ke Jakarta, seperti kopi dan produk-produk lainnya itu bisa dapat diskon Pak, atau mungkin dapat kemudahan katakanlah setiap penerbangan di gratiskan 100 kg. Ini tentunya akan membantu biaya operasional mereka, termasuk juga sagu kami sudah mendapatkan kesepakatan dengan Perhutani. Perhutani sekarang memiliki pabrik sagu di Sorong ini belum optimal. Ini bekerja sama dengan swasta, nanti sagu ini rencana akan diekspor juga keluar negeri. Harga sagu per kilo gram atau tepung sagu per kilo gram sekarang ini mencapai US 1,1 Dolar. Negara yang sudah menawarkannya untuk minta sagu juga cukup banyak, ada Jepang, ada Korea, Singapura dan Malaysia. Mungkin negara lain juga akan turut bisa mendapatkan sagu. Kalau sagu ini bisa dioptimalkan Pak, insya allah masyarakat Papua bisa sejahtera Pak. Dan pada akhirnya ketahanan nasional yang kuat adalah rakyat yang sejahtera. Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat,

Demikian penjelasan singkat yang dapat kami laporkan mengenai pembahasan

penyesuaian RKAKL Wantannas tahun anggaran 2019 dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi I DPR RI ini. Apabila ada hal-hal yang perlu pendalaman kami akan memberikan penjelasan lebih lanjut.

Demikian dan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh. Luar biasa ya, tepuk tangan buat Bapak Doni. Ini Sekjen Wantannas atau Menteri Lingkungan ya, jadi luar biasa ya kita apresasi Bapak Doni ya. Memang anda benar ketahanan nasional itu yang paling tinggi adalah kesejahteraan rakyat. Saya rasa seperti itu ya, mungkin bahan kajian Lemhanas nanti Bapak Agus mungkin perlu diadakan seminar masalah ketahanan termasuk kesejahteraan itu sangat benar. Terima kasih Bapak Doni. Dulu waktu beliau Mayor, Letkol, Kolonel, saya yang arahkan terus sekarang terbalik dia yang mengarahkan saya. Oke, kita lanjut kepada Bakamla Bapak Abdul Ghofur silakan. PLT. SEKRETARIS UTAMA BADAN KEAMANAN LAUT (BRIGJEN POL. ABDUL GOFUR, S.H., M.H.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi semua. Sebelumnya permintaan maaf kepada Ketua dan jajaran Komisi I DPR RI. Permohonan maaf bahwa Kabakamla sudah purna, kemudian Sestama ada tugas ke Banglades, sehingga memerintahkan kami PLT. Sestama Deputi Inhuker. Yang kami hormati Ketua Komisi I DPR RI dan Anggota Komisi I DPR RI, Gubernur Lemhanas, Sekjen Wantannas beserta jajaran, Dan para hadirin. Pertama-tama izinkan saya menyampaikan rasa terima kasih atas undangan pada Rapat Dengar Pendapat siang hari ini. Pada paparan kali ini izinkan saya untuk menyampaikan pokok bahasan mengenai:

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

16

1. Surat edaran Bersama pagu alokasi Kementerian/Lembaga dan penyelesaian RKA Tahun Anggaran 2019.

2. Alokasi anggaran perprogram tahun anggaran 2019. 3. Alokasi anggaran per jenis belanja tahun anggaran 2019. 4. Rincian proyek prioritas nasional Badan Keamanan Laut tahun 2019. 5. Permohonan persetujuan atas progam dan anggaran Bakamla tahun anggaran 2019. 6. Rincian usulan new inisiatif prioritas Badan Keamanan Laut.

Berdasarkan surat edaran Bersama Menteri Keuangan Nomor S166/MK.02/2018,

Bakamla mendapatkan alokasi anggaran Rp447.416.900.000,- dengan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya mendapatkan alokasi sebesar Rp290.574.673.000,-. Program peningkatan keamanan dan keselamatan laut sebesar Rp156.842.307.000,-

Dari total alokasi anggaran Bakamla tahun 2019, program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya mendapat alokasi sebesar 64,94% dan program peningkatan keamanan dan keselamatan laut mendapat alokasi sebesar 34,06%.

Alokasi anggaran Bakamla tahun 2019 terdiri dari: 1. Belanja pegawai sebesar Rp48,5 miliar atau 11%. 2. Belanja barang sebesar Rp234,7 miliar atau 52%. 3. Belanja modal sebesar Rp164,1 miliar atau 37%.

Berikut ini kami sampaikan rincian proyek prioritas nasional Bakamla tahun 2019 sebagai

berikut: 1. Pengadaan kapal 80 meter tahap III, 100% sebanyak 3 unit. 2. 90 hari operasi laut Bersama dalam negeri. 3. 300 jam operasi udara. 4. 4 operasi Bersama bilateral terkoordinasi bilateral. 5. 4 operasi udara Bersama terkoordinasi bilateral. 6. 4 kegiatan kerja sama maritime dalam dan luar negeri yang terdiri dari kerja sama

Indonesia dengan Amerika, MSDE, Asian Coast Guard Forum. 7. Penyelesaian 45 kasus keamanan laut.

Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan Nomor 94 Tahun 2017 tentang petunjuk

penyusunan dan penelaahan RKAKL dan DIPA untuk selanjutnya kami mohon perkenan Pimpinan untuk memberikan persetujuan terhadap program dan anggaran Bakamla tahun anggaran 2019. Dengan adanya penurunan pagu Bakamla terdapat beberapa anggaran prioritas Bakamla yang belum dapat terwujud. Usulan new inisiatif anggaran prioritas Badan Keamanan Laut tersebut berjumlah Rp1.069.527.958.316,- Dengan paparan singkat kami terima kasih atas perhatian, kami mohon persetujuan dari Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI atas pagu alokasi. Sebelumya kami menyampaikan Pak, apa yang dihadapi Bakamla, bahwa Undang-Undang Nomor 32 dan Perpres 178 Tahun 2014 perlu didukung khusus dasar hukum yang menjadi dasar hukumnya bahwa tugas-tugas Bakamla itu hanya ditarget penangkapan. Karena memang kita ketahui bahwa Bakamla tidak memiliki kewenangan penyidikan. Kami mengharapkan penyidikan Bakamla itu terbatas, karena kita tidak memiliki penyidikan terbatas ketika ada penangkapan kami tidak bisa mengembangkan apa yang menjadi perkara-perkara yang setiap kali kita menangkap di laut. Kita sadari Pak, penerapan hukum di laut itu menggunakan penerapan hukum multi door. Artinya bahwa kejahatan di laut itu tidak mungkin melanggar pasal, berbagai pasal. Betapa sulitnya ketika kami menangkap kami tidak bisa ada kewenangan penyidikan disana, karena itu kami sudah bekerja sama dengan negara-negara perbatasan tentang aspek keamanan, namun bagaimana kita mengkoordinir penegakan hukum, penegakan hukum terbatas pun tidak dimiliki oleh Bakamla. Itu yang pertama Pak. Yang kedua, lahan kantor pusat Bakamla itu sampai sekarang kita menempati tempat heritage yang tidak steril. Padahal kalau Bakamla menjadi penegak hukum tentu semua kepastian dan tidak boleh ada lembaga-lembaga atau LSM yang menempati disana. Ini juga salah satu Pak,

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

17

sebagai prioritas yang mohon dukungan dari Komisi I DPR RI betapa sulit kita mensinergikan stake holder yang sedang memiliki kewenangan sedangkan Bakamla tidak, padahal kita mensinergikan. Terima kasih Pak. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih Bapak Irjen Pol. Abdul Ghofur. Bapak dan Ibu Anggota Komisi I DPR RI. Sudah 3 KL yang menyampaikan paparannya, ini banyak hal yang menarik yang perlu kita kembangkan. Pertama, dari Lemhanas ini kalau anggaran tidak turun sesuai dengan ketentuan permintaan ini untuk kelanjutan Pendidikan sosialisasi Anggota DPR RI yang baru nanti agak susah ini. Mungkin nanti Bapak Martin yang banyak tahu ini, bagaimana menanamkan nilai-nilai kebangsaan, karena justru di DPR RI ini banyak perbedaan Pak. Sekarang saja 10 partai itu berbeda, ada 6 disana dan 4 disini. Ini memang perlu ada penanaman nilai-nilai kebangsaan disini. Jadi bisa mendukung efektifitas kerja disini, sekaligus untuk meningkatkan orang ini kita lihat. Nanti aka nada 575 Anggota DPR RI Pak, karena ada penambahan 15 orang, karena adanya pengembangan daerah seperti Kaltara dan lain-lain jadi ada tambahan 15 kursi. Ini kita ada merasakan bagaimana faedahnya untuk ikut di Lemhanas ini. Kemudian juga tentang Wantannas, ini isu bela negara ini masyarakat kadang-kadang agak bingung karena simpang siur. Dulu pernah Bapak Ryamizard melaksanakan semacam kursus atau Pendidikan untuk bela negara ini di 100 kota kalau tidak salah. Akhirnya terbentuklah 1.500 kader bela negara tapi akhirnya sampai sekarang stop, karena katanya dari Mendagri juga minta ikut ada bela negaranya. Jadi simpang siur ini, mungkin nanti Wantannas tolong diluruskan ini seperti apa. Dan kita salut WTP 11 tahun ini luar biasa atau mungkin karena dana sedikit kali ya. Tapi ini kesungguhan Wantannas boleh ini. Untuk Bakamla ini juga satu isu sekarang Bapak Ghofur, ini sampai sekarang mungkin belum ada ya Kepala Bakamla. PLT. SEKRETARIS UTAMA BADAN KEAMANAN LAUT (BRIGJEN POL. ABDUL GOFUR, S.H., M.H.): Kami melaporkan Pak, untuk Kabakamla pensiun, Sestama tanggal 1 juga pensiun. Deputi Operasi juga pensiun, Deputi Jaksa juga pensiun, tinggal saya sendiri Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Pak. Seharusnya Bapak Abdul Ghofur Ketua Bakamla, tapi Bakamla ini heavy-nya laut sampean Polisi ya, bagaimana itu nanti kita lihat kalau Sestama tidak ada masalah. Ini agak lama kosongnya ini, mungkin Anggota DPR RI menunggu. Padahal kita sangat berharap Bakamla kita ini lebih maju. Karena sekali lagi tren diluar itu Pak Gubernur Lemhanas coast guard, jadi kita kan Bakamla (Badan Keamanan dan Kesalamatan Laut), ini kerja sama internasional mereka sudah sering. Nah, ini kasian sekali kok sangat lama ini Kepalanya sampai sekarang belum ada penggantian. Juga belum ada Undang-Undang yang pas untuk payung hukum. Kita sudah berkomitmen Komisi I DPR RI dengan Bakamla untuk sama-sama menyusun RUU ini, apalagi menghadapi poros maritime dunia kan kita sama Presiden sekarang dicanangkan poros maritime dunia. Nah, ini Bakamla yang perannya sangat kita harapkan. Ini kalau Sestamanya saja belum ada, apalagi Ketuanya ini agak riskan. Kasihan ini Bakamla.

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

18

Oke, ini tanggapan sementara dari saya. Kita sekarang masuk kepada pendalaman sudah ada 3. Silakan pertama ini Bapak Martin Hutabarat, setelah itu Bapak Jerry Sambuaga dan nomor tiga nanti Bapak Effendi Simbolon. Silakan Bapak Martin Hutabarat. F-GERINDRA (MARTIN HUTABARAT): Saya mengikuti dari tadi penjelasan pemaparan khusus untuk Lemhanas, saya kira yang penting ingin garis bawahi apa yang dikatakan oleh Bapak Asril tadi. Kita memerlukan ada Pendidikan itu, Anggota-Anggota DPR RI yang baru terpilih sebaiknya ikut Pendidikan Lemhanas yang diprogramkan secara khusus. Itu sangat penting sekali dan luar biasa pentingnya menurut saya. Karena masuk dari daerah-daerah, Anggota-Anggota DPR RI itu mereka belum tentu sama memiliki wawasan yang sama dalam melihat Indonesia. Dalam melihat tantangan kita berbangsa dan bernegara. Mereka berasal dari partai-partai yang berbeda, tapi kalau ikut di dalam Pendidikan Lemhanas sebelum mereka dilantik menjadi Anggota DPR RI itu akan membuat wawasan itu lebih luas, lebih terbuka, dan juga rasa kebersamaan dengan teman-teman yang lain itu lebih kuat. Pengalaman waktu periode yang lalu, Anggota-Anggota DPR RI kita ini terbelah di dalam koalisi merah putih dan Indonesia hebat. Sidang Paripurnanya pun ada dua, Sidang Paripurna koalisi merah putih dan koalisi Indonesia hebat. Pimpinan-Pimpinan juga ada dua, jadi kita waktu itu berada dalam situasi politik yang terpecah. Tetapi di dalam Gedung DPR RI ini semua Anggota DPR RI akrab berkawan, tertawa-tawa semua. mereka tidak mau kebersamaan itu pecah, walaupun di dalam sikap politik ada perbedaan sampai Paripurna ada dua, Pimpinan ada dua, Pimpinan Komisi ada dua, tetapi rasa kebersamaan itu kuat. Itu sangat penting saya lihat sebagai satu bukti bahwa pendidkan yang dilakukan di Lemhanas itu sebelum Anggota-Anggota DPR RI itu dilantik bagus sekali. Kami-kami yang sudah lama di DPR RI kalau ada peluang ikut khusus untuk Anggota-Anggota DPR RI yang senior kami pun akan ikut lagi, karena bisa menyegarkan kembali bagaimana kita memahami soal-soal kebangsaan kita. Saya dukung Bapak Ketua, dan ini menjadi satu keputusan kita bahwa itu kita perlukan. Nah, soal masalah Bapak Wantannas. Bapak Doni sudah membawa kita kepada satu wawawasan yang baru sekali. Selalu dibayangkan orang Wantannas itu adalah konsep strategi nasional, konsep GBHN yang hebat dan sebagainya. Ternyata yang sangat diperlukan pada saat sekarang ini adalah bagaimana membuat rakyat itu mencintai negerinya, bagaimana rakyat itu cerdas memahami negerinya, bagaimana rakyat itu bisa merasa dialah yang akan mempertahankan negeri ini kalau ada ancaman dan sebagainya. Dan saya kira bukan ancaman dari luar yang terutama kita hadapi sekarang. Saya kira tidak akan mungkin ada seranagn dari negara lain yang bodoh untuk menyerang Indonesia. Amerika saja pun kalau dia menyerang Indonesia kepentingannya apa, saat dia menyerang Indonesia ekonomi Amerika juga akan ambruk. Jadi tidak ada satu negara manapun yang memiliki kekuatan untuk menyerang Indonesia kalau secara militer. Tetapi yang kita hadapi adalah serangan ekonomi, serangan dari teknologi, tetapi yang paling utama dari dalam negeri kita sendiri sebenarnya. Dalam negeri kita dipropokasi dengan segala macam cara, salah satunya soal masalah kesenjangan ini yang membuat kita bisa berkonflik satu dengan yang lain. Jadi ini tadi yang dipaparkan itu memang kadang-kadang kita merasa jauh sekali. Papua, NTT, daerah-daerah miskin Maluku, tapi saya memahami ada filosofi yang kuat disitu bahwa ternyata membangun rakyat, kesejahteraan rakyat, kecerdesan rakyat, disitulah sebenarnya ketahanan nasional itu. Memang ada suatu pemahaman. Saya kira kaitan dengan ini MPR kan sedang membuat GBHN, apapun namanya haluan negara dan sebagainya. Tetapi itu salah satu yang menarik sebenarnya kalau dijadikan wawasan bahwa kedepan soal bagaimana masalah membangun ekonomi bangsa, kesejahteraan rakyat itu yang kita pentingkan. Tetapi yang paling utama bagaimana membuka mata partai-partai, partai-partai sibuk dengan dirinya saja, sibuk dengan politik semuanya. Kadang-kadang kita berpikir yang mengurus rakyat ini siapa? Jawabannya partai sibuk berpolitik, habis waktu kita berpolitik.

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

19

Memang sangat beda sekarang ini, salah satu yang penting adalah bagaimana memberikan kesadaran itu agar supaya kepentingan rakyat yang mendahului kepentingan yang lain.

Nah, kalau soal Bakamla saya hanya mau mengatakan Bakamla ini politik setengah hati kita sebenarnya. Ada atau tidak ada kita melihatnya di luar negeri seperti ini, kita mau tidur-tidur tetapi serius atau idak serius, jadi saya melihat ini adalah politik setengah hati untuk Bakamla ini membuat orangnya yang duduk disanapun kemudian memperhatikan anggarannya, kegiatannya. Dan itu saya kira catatan bagi kita di Komisi I DPR RI ke depan Bakamla sebenarnya mau bagaimana. Jangan kita sudah bentuk baru saja kita dirikan, ya memang muncul baru dibentuk muncul kasus korupsi. Memang jadi soal juga, tetapi kalau korupsikan menyangkut kita juga, jadi sama-sama introspeksi juga.

Saya kira ke depan menjadi catatan kita Bakamla itu mau kita apakah, kalau memang mau betul-betul fungsikan ya harus kita letakkan, dudukan secara proposional apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.

Demikian.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih Bapak Martin Hutabarat. Dilanjutkan oleh Bapak Jerry Sambuaga. Silakan Bapak Jerry. F-PG (Dr. JERRY SAMBUAGA): Terima kasih Bapak Pimpinan. Yang saya hormati Gubernur Lemhanas, Sesjen Wantannas dan Bakamla dan jajaran yang saya muliakan. Ada beberapa mungkin yang ingin saya tanyakan terkait dengan materi dan presentasi yang sudah disampaikan mengenai wawasan kebangsaan. Tadi sudah disinggung oleh Bapak Martin bahwa relevansi dan signifikasi dari pemberian atau pemantapan nilai-nilai wawasan kebangsaan diberikan kepada Anggota DPR RI yang terpilih. Saya pikir ini ide yang sangat baik tetapi mungkin bisa juga disasar kepada para Caleg, Caleg-Caleg yang memang akan maju nanti diperiode selanjutnya. Karena memang saya pikir efektifitasnya akan lebih mengena kepada para Caleg yang sudah akan maju dan mungkin belum terpilih karena itu bisa memantapkan dinamika braind storming dan juga pengelolaan juga intelektual exercise, karena itu akan lebih banyak menyangkut kepada partai politik. Ketika mungkin ada pemantapan nilai itu kepada para calon akan lebih dampaknya lebih terasa untuk partai politik dan saya pikir partai politik sumber masalahnya. Karena kami-kami mungkin yang ada di DPR RI ini direkrut dan diambil dari partai politik. Ketika itu diarahkan kepada para Caleg mungkin bisa lebih efektif ketimbang pada saat mereka sudah terpilih, karena pada saat terpilih biasanya lebih banyak alasan atau apapun yang menyebabkan optimalisasinya itu tidak terkena. Itu menurut pandangan saya pribadi. Yang kedua, ini juga ditujukan kepada Bapak Gubernur Lemhanas dan juga Sesjen Wantannas terkait dengan pemantapan wawasan kebangsaan sejak usia dini. Saya pikir ini sempat saya sampaikan pada rapat yang terakhir kalau tidak salah bulan lalu, saya merasa bahwa nilai-nilai kebangsaan kita itu harus diberikan seawal mungkin. Tidak hanya pada level-level elit atau level-level dewasa, karena kebetulan back ground saya sebagai akademi, sebagai dosen melihat bahwa ketika sudah masuk ke dalam tingkat yang lebih tinggi, dewasa seperti di level kampus penerimaan mereka terhadap nilai kebangsaan itu sudah tidak begitu maksimal. Karena pada level universitas atau kampus mereka sudah masuk dalam ideologi mereka sendiri ataupun

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

20

pemahaman atau mainset mereka yang kadang-kadang resisten dengan pemberian materi-materi wawasan kebangsaan. Saya pikir ini bagus kalau bisa dimulai sejak SD, karena pembentukan karakter, kepribadian, pemahaman mainset orientasi pemikiran itu dimulai sejak sedini mungkin. Dan saya pikir dulu waktu kami-kami sekolah itu ada Pendidikan Moral Pancasila yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan. Saya pikir itu bagus mungkin kemasannya kalau kita hidupkan kembali atau dimodifikasi dengan yang lebih kekinian, tetapi harus ada intelektual exercise sejak usia dini. Saya pikir itu yang harus diperdayakan, karena susah kalau kita mau langsung masuk ke kampus. Apalagi kalau lihat BIN kan 33% kurang lebih sudah tercemar dengan radikalisme. Kalau kita hantam, kita masuk, dan kita berdebat disitu tidak akan bisa bahkan bisa back fire. Saya pikir ini yang mesti kita, apalagi melihat kondisi sekarang dinamika politik, Pilkada, menjelang Pilpres dan seterusnya. Saya pikir itu terus diimplikasi dan diverifikasi dengan nilai-nilai yang semakin memasuki khususnya generasi muda, generasi milenial perkotaan. Banyak fenomena hijrah agama, hijrah intelektual, hijrah radikal, yang menyasar kepada kaum-kaum yang sedikit tidak mempunyai pegangan sehingga ketika mereka dimasuki brain wash dengan ideologi yang kira-kira militan akan gampang. Saya pikir ini bisa dikendalikan atau bisa diatasi, paling tidak diminimalisir ketika sudah masuk pada level yang paling awal, di tingkat SD kalau menurut saya. Diajak berdiskusi dan tidak harus diskusi yang berat-berat. Saya sekedar usul, mungkin kalau dari tingkat yang paling awal itu diajarkan mengelola perbedaan dengan cara tidak hanya dengan berdiskusi atau case tadi. Bisa juga diajak jalan, jangan hanya ada di daerahnya masing-masing tapi juga ke provinsi lain, kabupaten lain, kota lain sehingga orang-orang itu bisa tahu bahwa Indonesia bukan hanya di Jabodetabek, akan tetapi juga di Maluku, Sulawesi Utara, juga di Sulawesi Selatan, Aceh dan seterusnya. Saya pikir ini bisa memberikan kondisi, gambaran dan juga sesuatu yang riil kepada mereka bahwa Indonesia itu besar, sehingga perbedaan itu nyata dan harus diterima. Lalu pertanyaan berikutnya mengenai bela negara. Saya pikir ini juga penting tadi disinggung Cuma yang ingin saya tanyakan kemasannya mungkin apakah itu dibentuk dalam sebuah tatanan yang pernah dilakukan sebelum-sebelumnya atau apakah ada sentuhan kekinian. Kalau kita bicara soal bela negara kita tidak hanya Cuma bicara soal hal-hal yang sifatnay diffence yang erat kaitannya dengan militer dan seterusnya. Tetapi lebih kepada fenomena-fenomena, ancaman-ancaman global yang lebih banyak kepada ranah atau narasi pemikiran. Pemikiran-pemikiran yang sifatnya itu argumentative. Pemikiran itukan kadang-kadang bisa lebih gencar ancamannya dibandingkan dengan ancaman fisik saya pikir. Nah, apakah ada sesuatu formula atau sebuah resep khusus yang mungkin bisa ditanamkan dalam bela negara sehingga khususnya generasi muda sekali lagi, karena kebetulan saya juga bagian dari generasi muda untuk bisa dapat mengexercise itu, sehingga bela negara itu bisa diresap dengan semangat pembaharuan. Dan yang terakhir untuk Bakamla, ini sedikit masukan dari konstituen saya kebetulan dari Sulawesi Utara. Beberapa minggu yang lalu saya baru dari sana, kebetulan saya dari Talaud Pak, salah satu pulau terluar di Talaud. Itu ada beberapa masukan dan juga sedikit keluhan soal daerah perbatasan yang dekat dengan perbatasan dengan lebih dekat ke Philipina itu banyak warga negara dari Philipina masuk melalui Talaud dan Bitung meningkat jumlahnya. Bulan lalu sudah ada sekitar 150 orang, minggu lalu saya dari sana katanya sudah ada lagi tambahan sekitar 30-50 orang untuk menjadi warga negara Indonesia. Saya pikir ini sesuatu yang kita harus lebih lihat secara konprehensif, saya pikir sah-sah saja ketika mereka ingin menjadi WNI selama itu sesuai dengan syarat dan prosedur yang berlaku. Tapi ada juga apakah ancaman potensi minimal konflik sosial yang dapat bisa diakibatkan oleh itu dan saya pikir itu berhubungan dan bersinggungan dengan kondisi perairan dan juga perbatasan dan yang sangat berkaitan dengan laut yang mungkin bisa dibawa ke ranah Bakamla, sehingga apakah karena ada potensi kelonggaran itu sehingga banyak orang masuk atau mungkin memang tidak ada yang mengawasi atau bagaimana. Saya juga kurang tahu dan mungkin itu yang ingin saya tujukan kepada Bapak yang dari Bakamla. Saya pikir itu saja dari saya. Terima kasih banyak Bapak Asril.

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

21

KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Bapak Jerry Sambuaga. Kita lanjut silakan Bapak Effendi Simbolon, ini salah satu senior Komisi I DPR RI. Silakan Bapak Effensdi Simbolon. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Terima kasih Pak Pimpinan. Teman-teman Komisi I DPR RI yang saya hormati, Gubernur Lemhanas dan para petinggi dari Lemhanas, Komjen Pol. Iwan Bule yang terkenal gagah dan garang mengendalikan Ibu Kota, Sesjen Wantanas yang kami hormati dan teman-teman di Wantannas, Kawan saya Marsekal Madya yang paling senior beliau ini dan jajaran dari Bakamla. Bakamla ini harusnya bangkit Pak, jadi ketika ada drama di KPK itu harusnya kalian bangkit, harus berani keluar dari jeratan itu. Siapa yang kotor biar saja jadi kotor, seperti lagu saja biarlah yang hitam menjadi hitam, putih jadi putih, tinggalkan yang lalu-lalulah. Ini saya lihat waduh tidak percaya diri kelihatannya Bakamla sekarang. Belum menjadi balita saya lihat sudah mati suri, hanya gara-gara ulah orang per orang yang rakus akan duniawi. Kalian harus berani berontak di dalam jangan mau kalian kena getahnya, jangan mau nila itu buang ke laut sana, siapa suruh dia korupsi. Baru kita buat Undang-Undang mengenai Bakamla. Kepada Gubernur Lemhanas, lagi-lagi saya mohon maaf kalau saya termasuk yang mengajukan jadwal di pagi hari. Tapi ternyata suasana kebatinan kami masih seperti inilah kualitas dan keimanannya Pak. Saya mencoba sebelum jam 10.00 WIB saya menunggu diluar, saya berdoa juga kenapa begini ya, saya rasanya malu juga, malu melihat keseriusan kami yang mendapatkan fasilitas mungkin berpuluh kali lipat dari Bapak-bapak sekalian. Malu saya Pak, jadi saya tidak ingin panjang lebar hanya itu yang saya sampaikan ke Lemhanas tadi. Kalau lihat anggaran Bapak rasanya ini rekor MURI juga separuh dipotong ya. Sepotong atau hanya dipenuhi hanya pagu Rp201 miliar. Tadi ada stressing dari Bapak bahwa untuk program pemantapan, apalah namanya bagi Anggota DPR RI itu akan hilang. Saya kira ada bagusnya juga dihilangkan Pak, karena tidak ada pengaruhnya juga, buktinya seperti ini saja sekarang, tidak ada pengaruhnya Pak. Korupsi jalan terus, absen jalan terus, ya perlu ada cuci gudang kali ya Pak. Saya kadang-kadang juga lihat negeri kita sudah kalau lihat dari penjelasan Jenderal Doni rasanya anda pantas menjadi Presiden loh Pak. Bener, seorang Presiden itu harus visioner dan dari hatinya dari benak lubuk hatinya bukan dari konsep orang lain. Saya tadi tertegun seorang jenderal baret merah, tapi punya sensitivity di bidang ke dunia khususnya lingkungan gitu. Jadi mohon maaf Pak Asril, bukan setara dengan Menteri Lingkungan Hidup. Saya menempatkan beliau cocok menjadi Presiden, jangan kecil hati Pak. Tahun 2024 kita maju saja Pak, nama boleh terkecoh juga Pak, orang kira dari Jawa Pak, dia tidak tahu dari Sumatera Barat. Benar Pak, saya jujur itu. Saya kalau ada kesempatan Pak Komjen Iwan ini boleh juga bicara ini pasti sesuatu yang keluar itu pasti sesuatu yang pasti akan kita rindukan juga. Lihat kayak gini aduh ampun kita, persoalan Ratna sibuk sana-sini, persoalan tembakan nyasar sibuk kesana-sini. Tidak ada yang bermanfaat bagi rakyat, jadi saya tidak tahu gudang dari mencuci ini sebenarnya salah satunya kan dari Lemhanas. Kenapa dia tidak binding, tidak nyangkut di program Nawacitanya Bapak Jokowi Pak, kenapa Pak? Ketika dibuat RPJM itu kenapa, siapa lembaga yang mengeksekusi itu Pak, mengakselerasi konsep Nawacita itu kenapa tidak lewat lembaga ini. Kenapa dia harus menjadi program-program yang Adhoc, yang jujur saja menghabiskan uang saja itu Pak. Iklan yang begitu gede, propaganda, deklarasi, habis itu bubar begitu saja, bawa tentengan isinya kue, isinya spanduk, isinya tidak penting bagi negara ini Pak. Sementara kedalaman mental ideologi tidak nyangkut Pak. Saya tidak tahu itu Pak, ini sekarang Nawacita jadi tua. Lebih tidak mudeng lagi Pak, sementara persoalannya yang nyangkut ke hati rakyat itu persoalan yang kebutuhan dia saja langsung, perutnya, anaknya sekolah,

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

22

bagaimana kesantunan, budi pekerti. Dulu kita umur-umur kecil yang tua dari kita pasti manggil Bang, makanya kalau di Akmil senior itu dipanggil Bang. Kalau sekarang Pak, kita sudah tua begini siapa lo katanya. Saya kira justru saya ingin bertanya kemudian apakah di mata Pemerintah, Lemhanas ini sebagai apa sebenarnya Pak. Apakah hanya formalitas saja untuk naik pangkat menuju ke bintang, kalau tidak Seskogab dia Lemhanas. Apakah hanya untuk tempat formalitas bahwa dia sudah melalui uji katakanlah Sespati misalnya gitu, apakah hanya formalitas saja. Sehingga mungkin oleh Pemerintah dianggap anda cukup dengan Rp201 miliar, itu juga mungkin kebanyakan kali. Cuma cetak-cetak flayer saja kok. Nah, ini saya kira di golden time jelang injuri time ini Pak Gubernur Lemhanas, perlu juga Bapak membuat satu seperti BPS membuat pers converence untuk mempertanggungjawabkan kalau tidak salah sudah 4 tahun ya Pak Gubernur. Pak Gubernur sudah 4 tahun menjadi Gubernur ya? jelang 3 tahun ya, Bapak juga mempertanggungjawabkan apa sih output Bapak ke publik. Dia menjadi alatnya negara via Pemerintah itu apa yang sudah dihasilkan. Buktinya Bapak tren 560 kualitasnya so-so saja kok. Ini tingkat absensi begini, saya 2004 sebanyak 55 kita paling absen 5 orang itu juga sakit Pak. Sekarang kita punya uang resesnya berapa kali setahun, miliaran uang kami Pak. Jadi tidak nyambung apa yang terjadi disini dengan yang terjadi di ruang nyata disana Pak. Jadi sebaliknya ketika kita melalui proses sosialisasi mencapai harapan angka perolehan suara itu juga begitu hebatnya kita extra ordinary, begitu mahalnya. Sekarang alat peraga itu hanya satu Pak, Cuma uang Pak. Jadi bukan alat peraga lagi, stiker, poster, tidak ada lagi itu Pak, langsung uang itu Pak. Bayangkan mental kita Pak, makanya tidak salah kalau kemudian Mahatir memilih bukan demokrasi dulu negeri tapi kesejahteraan dulu Pak. Sayang jaman Orde Baru itu dulu terlalu senjang antara si kaya dan si miskin, tapi sebenarnya pola pembangunannya harus pola begitu Pak. Kita sekarang demokrasi ya sudah tidak ada yang menjadi andalan Pak, tidak ada dituakan, tidak ada yang dihormati, semua sama setara, siapa elo katanya. Tidak ada Pak, mohon maaf Pak, dengan segala hormat saya, tepuk tangan juga disuruh dari belakang, baru tepuk depan. Mengerikan loh Pak, jadi saya lihat kadarnya itu alat peraga saya 4 kali di DPR RI, alat peraganya itu sekarang uang Pak, the only one hanya uang, makanya orang semua nunggu diujung Pak. Kampanyenya nanti bulan April, 3 hari menjelang tanggal 17, tapi janjinya sekarang. Nah, ini saya kira menurut saya bagian dari tanggungjawab sebenarnya menurut saya tanggungjawab Bapak di hulu bukan di hilir. Maka kalau saya kaitkan dengan anggaran Bapak, tidak nyambung Pak. Inikan operasi intelijen juga sebenarnya, tidak bisa dia intangible dengan angka di analogikan. Jadi bagaimana Bapak memasuki mereka yang baik dari umur muda sampai dengan umur dewasa menurut saya adalah Lemhanas. Tapi kalau sekarang seperti ini makanya saya pertanyakan sebenarnya komitmen Pemerintah. Menawacitakan rakyat itu pakai apa sih? Pakai Iklan tidak nyambung Pak. Ini tantangan menurut saya kepada Bapak Gubernur Lemhanas. Paling tidak di masa jelang injury time-nya Bapak, saya tidak tahu wallahualam siapa yang menang Pak. Pak Prabowo yang menang katanya Pak, seorang senior Martin Hutabarat mengatakan itu. Ya mungkin Bapak Supiadin bilang Bapak Jokowi, Effendi Simbolon juga bilang Bapak Jokowi tapi Wallahualam Pak. Ini saya kira 201 dengan catatan saya coba baca di Bapak, ya semakin menurun lagi output Bapak. Ituloh Pak, menurut saya kira itu untuk Lemhanas. Dan untuk Lemhanas tadi ada pesan dari kawan-kawan di dalam bahwa ada angka yang out standing yang harus kita perjuangkan Pak Asril, tidak banyak katanya sekitar 70 miliar. Bayangkan 70 miliar itu kalau kasus e-KTP itu hanya satu orang yang nelen itu Pak. Satu orang Pak, ampun-ampun negeri Bapak ini, ampun Pak. Jadi saya hak politik saya mau pakai itu Pak, kita perjuangkan untuk bisa dipenuhi, kalau tidak buat apa ini Lemhanas. Lantas, institusi apa lagi ini diluar Lemhanas yang kita andalkan apa lagi Pak, relawan Projo. Apa yang habis ambil dagangan langsung hilang, semua ilmu proyek saja, semua bilangnya tenang tidak usah kampanye saja karena sudah menang. Sudahlah Bapak turun Pak, kalau perlu Bapak blocking time itu Metro TV itu khusus Bapak Press Converence, bisa mereka breaking news Pak, ada kejujuran juga di Bapak untuk mereview situasi sekarang ini. Dengan segala konsekuensi mungkin penguasa juga merasa tidak suka. Saya

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

23

saja berani Pak, dengan segala konsekuensi tidak apa-apa Pak, saya tidak akan kehilangan itu Pak, seperti Jenderal Doni ini saya kenal karakternya dia tidak akan kehilangan karakter itu. Nah, itu saya kira untuk Lemhanas saya mendukung untuk bisa dipenuhi Bapak Pimpinan. Ini juga Pimpinan lainnya. Kemudian untuk Wantannas saya hanya bisa menyampaikan salut Pak Jenderal Doni. Mudah-mudahan Jenderal betul nyampe nanti menjadi AD1, karena masih cukup waktu dan prestasinya. Siapa tahu dengan gambar tadi kalau dibuka yang berdua sama Presiden tadi kayaknya itu arah-arahnya kesana itu. Karena waktu di Jawa Barat dicari mana Pak Doni, di Maluku juga mana Jenderal Doni. Wah, berartii di benak Bapak Jokowi sekali-kali mungkin Kasad dari Sumatera Barat boleh juga ya Pak. Kalau Danjen Kopasus biasanya dari Jawa, baru kali ini mungkin dari Sumatera Barat, kenapa tidak Kasad juga. Dan di tangan Bapak, saya kira pasti tentara itu modern dan sejahtera. Ini tentara kita sekarang, Bapak datang deh ke Babinsa-Babinsa di kampung-kampung, sudah lusuh, gembel Pak. Tidak ada lagi beda sekali kinclong sama Polisi itu. Mohon maaf ini Bapak Iwan Bule, kalau istri-istri Kombes itu tasnya Hermes, istri-istri Jenderal Angkatan Darat coba Hermes juga tapi KW, benar Hermes sama tapi KW. Kemarin saya bahas disini sama Menteri Pertahanan, ini record tertinggi predikat negatifnya TNI. Surplus hampir 1000 kolonel Pak, surplus Pak. Orang surplus itu apa kek, surplus kolonel, jadi kolonel nganggur itu hampir 1000, bayangkan Pak. Jadi ada Pak Gubernur Lemhanas sama Mas Putu, ada PR kita sebenarnya diluar dari urusan kerja pragmatis, urusan kekuasaan, urusan partai yang lebih prinsip yang esensial Pak, menata kembali tatanan yang sudah ada sedikit kusut Pak. Dan ini lembaga Bapak, Wantannas dan Lemhanas Pak. Ini mohon Bapak Jenderal Doni, ini juga dilengkapi yang warna-warni tadi, yang bagaimana kita memberdayakan keunggulan-keunggulan natural anvanted kita. Jadi mohon agar kami juga punya jualan Pak, karena disini tidak ada, di slide Bapak saja ada itu, kalau bisa yang berwarna juga. Jadi kita ke daerah, ke Dapil wajib juga bawa itu Pak, karena ini menarik. Saya sama beliau ini sama-sama suka pohon, saya suka Meranti, beliau ini suka trambesi. Jadi itu dua pohon yang kuat tapi satu tumbuh keatas mencari sinar matahari, kalau Bapak ini dia melindungi gitu. Saya lihat itu analogi filosofi pohon itu Pak. Jadi saya dukung untuk Bapak buat lebih baik presentasinya, kita akan jual ini Pak, mudah-mudahan teman-teman yang di Badan Anggaran ini juga mau memberi empati agar kekurangan 111 ini bisa dipenuhi oleh kita. Kemudian untuk Bakamla, saya tadi diawal menyatakan “ayo Pak, bangkit Pak”, sudahlah itu urusan hukum kita sudah tidak perlu terlalu menangisi lagi itu, karena urusan Bapak ini urusan 6,5 juta kilo meter persegi Pak. Sementara perangkat keras, perangkat lunak Bapak masih jauh sekali Pak. Jadi kita juga sangat menyayangkan kejadian yang lalu itu sehingga menganggu proses kita mendorong untuk baik itu secara regulasi lahirnya Undang-Undang khusus leg spesialisnya Bakamla, karena sekarang Bapak masih nyantol di Undang-Undang Kelautan. Nanti ada leg spesialis Bapak dan kemudian mudah-mudahan 10 tahun kedepan Bakamla ini menjadi National Coast Guard, menjadi andalan Pak. Dia bisa keluar lepas dari TNI Pak, ini sekarang Bapak inikan sebenarnya seperti Basarnas saja. Jadi namanya saja tapi orangnya masih militer semua. Itu juga peralatan Bapak juga masih TNI Angkatan Laut, masih segala hal ditopang oleh TNI Angkatan Laut, tapi sejatinya Bapak harus berdiri sendiri. Tapi mungkin kita perlu waktu itu Pak, paling tidak 10 tahun kedepan tapi dimulai dari sekarang saya hanya mengajak teman-teman ayo bangkit, jangan terpuruk, jangan mider. Kelihatannya sekarang Bakamla sudah tidak percaya diri saya lihat. PLH SESTAMA BAKAMLA (IRJEN POL. ABDUL GHOPUR): Masih percaya diri Pak. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Masih Pak? Benar? Percaya diri untuk dipanggil KPK.

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

24

Benar ya, baguslah kalau begitu. Saya kira itu saja Pimpinan, ketiga instansi yang saya sangat hormati. Tadi pesan-pesan sebagai sahabat Pak, mudah-mudahan Bapak Iwan Bule juga masih memberikan kontribusi yang terbaiknya di jajaran di Lemhanas. Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Bapak Effendi Simbolon. Setelah ini lanjut Bapak Yadi Srimulyadi setelah itu Bapak Supiadin. Silakan Bapak Yadi. F-PDIP (YADI SRIMULYADI): Terima kasih Pimpinan. Selamat siang Bapak Gubernur Lemhanas beserta jajarannya, Sesjen Wantannas beserta jajaranya dan Bakamla beserta jajarannya. Pertama saya ingin mengenalkan diri dulu karena saya baru di Komisi I DPR RI, baru 3 bulan awalnya di Komisi IV DPR RI. Nama saya Yadi Srimulyadi dari Fraksi PDI Perjuangan dari Dapil Jabar II Pak, Bandung dan Bandung Barat. Saya kepada Lemhanas dulu, masalah kajian hasilnya tentang korupsi ini Pak Gubernur. Di mana kajian Lemhanas itu sudah sampai dimana, karena korupsi ini malah semakin aktif, makin tinggi, makin berani, walaupun secara institusi kalau dulu hanya Polisi sama Jaksa sekarang tambah KPK tapi tidak takut-takut, malah berani. Malah yang memprihatinkan saya kalau keluarganya Bapak Gubernur besuk ke tahanan orang korupsi, seolah-olah dia memamerkan diri, seolah-olah bangga datang membesuk dengan bangga dari pakaian saja glamor, kendaraan dan sebagainya. Ini ada apa ini sebenarnya masih terus begini. Yang kedua, ketika juga sama sudah dibentuk badan tersendiri tapi inikan makin tahun ini semakin tambah Pak. Prihatin sekali sampai ada yang bisa dikonsumsi dibentuk Permen sampai dikonsumsi anak-anak setingkat SMP. Ini hal-hal yang bagaimanalah solusinya, jalan keluarnya Bapak Lemhanas. Yang ketiga, karena saya baru maka saya menanyakan kegiatan dialog kebangsaan Pak. Ini ada 200 orang jumlahnya, saya tertarik disini karena ada unsur partai politiknya. Mekanisme seperti apa karena saya sebagai Pimpinan Partai Politik di Jawa Barat ingin tahu Pak. Itu untuk Bapak Gubernur ya. Kemudian untuk Bapak Sekjen Wantannas Bapak Doni, saya dari Komisi IV DPR RI kemarin jadi tahu tentang sagu, tentang pertanian, tentang makanan pokok, kebutuhan makanan pokok bangsa ini. Justru Pak, sebaliknya kalau dulu yang makan nasi, beras itu Jawa, Sumatera dan sebagainya, ada sebagian saudara kita yang timur itu justru biasa makan sagu dan sebagainya, justru sebaliknya sekarang mereka ngikutin kita orang Jawa, orang Sumatera jadi makan beras. Tapi saya juga terima kasih, Bapak telah punya inisiatif pendekatan dengan pengusaha-pengusaha yang bisa memproduksi sagu jadi supermi, jadi apa. Dan mudah-mudahan Bapak dengan para pengusaha itu memulai sagu itu dimanfaatkan untuk Supermi dan sebagainya dan bisa mengurangi konsumsi beras yang sampai saat ini kita masih keteteran Pak. Terima kasih mungkin itu Pimpinan. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

25

KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Bapak Yadi. Selanjutnya Bapak Supiadin silakan. F-NASDEM (MAYJEN TNI (PURN) SUPIADIN ARIES SAPUTRA): Terima kasih Pimpinan. Terima kasih kepada Bapak Gubernur Lemhanas, Wantanas dan Bakamla. Saya to the point saja, pertama untuk Lemhanas. Prinsip saya mendukung untuk program pemantapan nilai-nilai bagi para calon Anggota DPR RI, walaupun memang kita melihat kenyataan yang lalu itu memang tidak sesuai kalau menurut saya jumlahnya tidak sesuai yang kita harapkan. Oleh karena itu Bapak Gubernur, perlu kita evaluasi kembali apakah yang sudah incumbent itu perlu dilibatkan kembali. Jangan-jangan nanti yang ada malah incumbent semua Pak, yang baru-baru malah tidak hadir Pak. Jadi oleh karena itu, mungkin mekanismenya terserah Bapak Gubernur. Inikan diminta oleh partai dan partailah yang memberikan jumlah Anggota, meyakinkan alokasi yang diminta oleh Lemhanas itu bisa terpenuhi. Karena menurut saya ini penting Pak, bagaimana kita membangun dalam kegiatan ini, membangun cara berpikir dengan pendekatan Astagrata. Selama ini kita banyak berpikir itu tidak menggunakan pola Astagrata, sehingga mencerung mengarah kepada sectoral, berpikirnya sectoral. Bahwa dalam kehidupan kita, dinamika kehidupan bangsa ini saya kira tidak ada yang sectoral. Justru yang terjadi akibat cara berpikir yang sectoral menghasilkan efek yang luas dari Astragrata itu sendiri. Sebagai contoh, tidak mungkin aparat keamanan membuat masalah, justru masalah keamanan itu muncul dari non sektor keamanan. Salah satu contoh misalnya, Perda yang tidak adaptif, Undang-Undang yang juga tidak adaptif terhadap dinamika bangsa. Justru ini yang banyak menimbulkan persoalan yang ujung-ujungnya akhirnya menimbulkan tanda petik konflik horizontal di masyarakat dan akhirnya siapa yang turun? Aparat keamanan juga. Jadi oleh karena itu, menurut saya ini memang apakah perlu Lemhanas sebelum melakukan ini melakukan semacam silahturahmi Pak, dengan pihak DPP Partai untuk meyakinkan program ini. Menurut saya nanti dengan presentasi Gubernur Lemhanas kepada para pengurus DPP itu akan menghasilkan sebuah dukungan. Dan itu menurut saya akan jauh programnya lebih mudah terlaksana dan output-nya sesuai dengan harapan Gubernur akan lebih mudah tercapai. Saya kira itu saran saya Pak, jadi silakan apakah incumbent ini perlu atau yang baru, sehingga hasilnya akan baik. Dan perlu dievaluasi materi-materi yang terdapat disana Pak, karena misalnya yang di Lido itu saya melihat dari pihak Lido sendiri, dari Pendidikan Polri itu dia tidak memahami apa itu Lemhanas, apa itu DPR RI secara menyeluruh. Sehingga metode-metode yang diterapkan itu menurut saya sedikit ada yang lemah. Dalam tanda petik kita dibikin kayak Capratar disitu, apa masih iya kita diperlakukan seperti Capratar. Kita inikan kayak saya sama Bapak Asril masa mau diperlakukan lagi kayak Capratar lagi, padahal kita mbahnya Capratar. Jadi menurut saya silakan dievaluasi kembali. Kemudian jadi secara keseluruhan anggaran saya, jadi prinsip kita kami dari Fraksi Nasdem tidak ada masalah ya, karena saya yakin bahwa program yang dibuat oleh Lemhanas itu bukan untuk kepentingan sectoral akan tetapi untuk kepentingan bangsa dan negara. Dan memang sampai hari ini hampir tidak pernah Komisi I DPR RI itu mengurangi anggaran, malah kita berupaya untuk menambah. Bahkan saya sendiri sering mengatakan tambah program ini, terutama tentan sosialisasi masalah ketahanan nasional itu saya memang ingin sekali kalau ada Lemhanas dengan Depdikbud, dengan kementerian yang lain itu menghasilkan sebuah buku dalam bentuk komik animasi untuk sosialisasi apa itu ketahanan nasional sesuai dengan levelingnya. Jadi tentu beda kalau tingkat SD beda, tingkat SMP beda, tingkat SMA beda, karena menurut saya sosialisasi dalam bentuk hitam putih itu lebih sudah dipahami dibanding kalau materinya berbentuk komik, itu lebih mudah sangat dipahami untuk berbentuk komik itu. Yang kedua untuk Wantannas, Wantannas ini pertama saya ingin Bapak Doni bagaimana perkembangan konsep bela negara yang diperintahkan oleh Presiden itu. Oleh karena itu, menurut saya program bela negara ini dihadapkan kepada dinamkika perkembangan bangsa kita hari ini. Kalau kita mau jujur kita sedang berproses mengarah kepada sebuah degradasi kondisi

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

26

kebangsaan. Pancasila sudah tidak dianggap lagi, bahkan ada yang ingin mengganti Pancasila dengan dasar yang lain. Kemudian bagaimana integrasi dalam kehidupan kebangsaan ini. Kemudian bagaimana dengan kebhinekaan kita hari ini. Dan itu bukan berlangsung hanya menelang Pileg dan Pilpres. Itu sejak Pemilu 2014 selesai terus berkembang sampai hari ini, suara-suara yang mengarah kepada degradasi moral, degradasi kebangsaan dan seterusnya. Kita bukan pesimis tapi ini situasi nyata dan sekarang bagaimana kita mencari solusi ini menurut saya. Wantannas selaku lembaga yang ditugaskan untuk mengkaji berbagai dampak dari pembangunan nasional ini dengan solusinya harusnya bisa memberikan solusi. Menurut saya satu hal yang mendasar Bapak Doni, coba kita saya ingin Wantannas ini dalam rangka bela negara ini, satu materi saja apa itu? Gerakan disiplin nasional. Coba ini dihidupkan kembali gerakan disiplin nasional. Kita ini terlalu banyak toleransi, padahal gerakan ini mendasar sekali. Kita mulai saja bagaimana dengan disiplin lalu lintas kita, sampai Pemerintah membangun trotoar yang begitu lebar. Terpaksa trotoar itu dipagari dengan besi yang jaraknya itu tidak mungkin dimasukin motor. Sampa nenek-nenek pun tidak bisa jalan di trotoar itu, dalam beberapa video kita lihat itu. Ada masyarakat yang dia peduli dengan trotoar kita dia hadang itu, bahkan perempuan marah-marah sama yang menghadang, “apa untungnya kamu menghadang saya, saya kan bebas memilih jalan, selama ada jalan kosong saya bebas motor saya masuk”. Jadi situasi ini menurut saya sudah harus kita tidak bisa membiarkan ini lama-lama Pak Doni. Wantannas berperan dalam itu, kita tidak bisa berlama-lama dengan situasi ini. Kalau tidak jalan itu sudah tidak ada lagi klasifikasinya, mana jalan orang, mana jalan sepeda motor, mana untuk jalan mobil, semua berhak untuk menggunakan jalan tapikan ada klasifikasinya. Nah, ini menurut saya sampai-sampai di trotoar tidak paham ada dibuat yang warna kuning. Padahal itu warna kuning khusus untuk orang yang buta, supaya dia jalan dengan tongkatnya dia tahu “oh ini kasar, berarti ini jalan saya”. Sampai dia beloknya dimana itu warna kuning itu ada, sampai dia belok harus nyebrang dimana, masyarakat itu tidak tahu. PKL dia malah duduk digaris kuning itu, dia pikir batas PKL garis kuning itu. Sekarang di Thamrin-Sudirman itu sudah nyaman sekali kita jalan, bahkan sekarang orang turun naik angkutan umum turun dia jauh dari kantornya, sengaja dia turun kenapa? Ingin menikmati jalan kaki sampai di kantornya. Selama ini orang turun di depan kantornya, sekarang tidak. Saya perhatikan mereka turun bawa tas, celana pendek, dia jalan karena merasa nyaman jalan di trotoar itu. Begitu lebar hampir 4 meter itu trotoar, mereka bebas jalan sampai di kantornya. Artinya apa? ada manfaatnya. Oleh karena itu, sekali lagi saya kira gerakan disiplin nasional harus menjadi ide dari Wantannas itu bagaimana. Kalau tidak sampai 2030 kita tidak tercapai ini, maka kita bahaya. Kita lihat orang Jepang, Korea Selatan, Vietnam yang baru, mereka kalau berjalan tidak ada terkesan santai. Kalau jalan kaki itu seperti ada yang mau dikejar. Kalau kita kan tidak, kita sudah berhenti di tengah jalan, sabar nunggu orang nyebrang, sudah nyebrangnya tidak di zebra cross, masih sempat main HP di tengah jalan, “emang gue pikirin, inikan jalan gue”, katanya. Nah, inilah saya pikir ini karakter bangsa yang harus kita bangun, harus kita dobrak. Kalau stabilitas itu ada stability by force, stability by law, ada stability by culture, mungkin kita perlu membangun disiplin by force, harus dipaksakan. Kalau tidak rusak negara kita dengan kebebasan yang begitu bebas. Yang kedua Bapak Doni, masalah yang tadi masalah pertanian. Saya paham betul Pak Doni ini mulai dari Kolonel hobbinya nanam. Sampai Bapak SBY beli yang namanya pohon Johar itu, itu bandara Makasar itu semua beli dari Brigadirnya Bapak Doni itu, hobbi beliau ini menanam. Jadi Pangdam Siliwangi sibuk membersihkan Citarum. Yang saya ingin Bapak Doni, ini bagus Cuma tadi dengan Papua dan segala macam itu. Inikan memang domain pertanian, kita pemikiran. Kalau saran saya bagaimana hasil-hasil pertanian dan perkebunan ini diarahkan untuk pada kualitas export. Untuk menghasilkan kualitas export maka kualitas si buah-buahan ini atau tanaman ini harus iya. Nah, caranya apa? rekayasa genetika. Misalnya tadi buah merah itu Bapak Doni, kalau sekarang buahnya segitu bebas, coba bagaimana Litbang Pertanian kita mengusahakan ini menjadi direkayasa genetika buahnya menjadi lebih besar, pohonnya juga menjadi pendek seperti Duren Bangkok. Duren Bangkok itukan tidak seperti sekarang kan, Duren Bangkok itu Duren biasa tinggi-tinggi sampai 10 meter, sekarang

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

27

Duren Bangkok Cuma 3-4 meter, buahnya sampai di pangkal-pangkal pohon. Jadi orang tidak perlu lagi sekarang jaman dulu buah duren diikat tali rapiah, begitu tua di jatuh gantung, sekarang tidak perlu lagi begitu. Itu saya kira Bapak Doni, saya setuju Papua harus dikembangkan sebagai sebuah potensi untuk mengembangkan hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Dan beruntungnya di Papua itu saya kira tidak ada binatang buas, ini yang beruntung di Papua. Ya paling-paling buaya ya paling tapi harimau tidak ada, beruang tidak ada, ular piton mungkin ada. Jadi ini sebenarnya potensi yang luar biasa. Itu Bapak Doni untuk Wantannas saran saya. Yang ketiga untuk Bakamla, ini Bakamla ini saya minta kekurangan struktur. Saya kira ini tidak bisa berlama-lama ini harus segera, karena ada hal-hal yang bersifat kebijakan nasional yang harus ditangani, kan begitu untuk menghasilkan sebuah aturan-aturan atau segala macamnya. Nah, saya memang belum mendapatkan laporan dari Bakamla, bagaimana tentang hasil pengadaan-pengadaan belanja barang maupun belanja modal yang tahun lalu. Misalnya, tanah untuk Gedung Pak, sudah berapa persen untuk pengadaan untuk Gedung Bakamla yang baru. Kemudian pengadaan kapal-kapal patroli cepat sudah sampai dimana pengadaannya, kan begitu. Karena laut kita bagaimana pun sekarang menjadi bagaimana tol laut dan segala macam itu. Laut kita memang harus segera diamankan dari upaya-upaya untuk eksploitasi yang ilegal. Nah, peranan Bakamla disini sangat strategis dalam rangka mengamankan itu. Nah, kemudian yang terakhir saya minta Bakamla melakukan kordinasi yang baik kepada semua lembaga stake holder yang bergerak di bidang kelautan ini. Termasuk dalam langkah hukuknya, supaya tidak terjadi ada celah-celah yang bisa digunakan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk memanfaatkan itu demi kepentingannya. Saya kira itu Pimpinan. Terima kasih. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Bapak Supiadin. Terakhir dari unsur Pimpinan, Bapak Satya mungkin ada tambahan. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Terima kasih. Bapak-bapak Komisi I DPR RI yang saya hormati, Dan Pemerintah dalam hal ini Lemhanas, Wantannas dan Bakamla. Mohon maaf kalau saya tidak mengikuti presentasinya Pak, tapi saya ingin memberikan satu masukan dan saya yakin pasti akan menarik untuk kita kaji secara Bersama. Itu yang menyangkut dua hal, yang pertama adalah mengenai sustainable development goals Pak, pembangunan berkelanjutan. Sampai sejauhmana Lemhanas itu mempunyai peranan dalam hal ini, karena saya melihat implementasi daripada sustainable development goals sampai hari ini kita itu rangking 99 dai 156 negara dan itu menjadi bahan yang cukup menjadi perhatian pada waktu kebetulan saya menjadi salah satu pembicara di IMF World Bank yang kemarin dilangsungkan di Bali. Dan diskusinya cukup menarik Pak, jadi kita ingin melihat bahkan diskusinya diluar daripada sekedar food security dan energy security. Jadi kita betul-betul mengevaluasi goals nomor satu sampai dengan 17, jadi ada 17 goals dalam sustainable development goals itu yang satu per satu kita mesti implementasikan dan ada rankingnya. Di monitor sama UN sampai sejauhmana penetrasi daripada implemntasi goals dalam pembangunan berkelanjutan itu dilakukan oleh setiap masing-masing negara. Nah, ini menurut saya menarik kalau Lemhanas berkontribusi tidak dalam hal ini untuk melihat, karena percepatan daripada implementasi setiap goals tersebut memerlukan satu kajian yang harus dilakukan oleh seluruh sektor Pak. Walaupun kalau Bapak mungkin paham gitu yang nomor 7 itu biasanya lebih kepada energy yang baru. Lemhanas banyak sekali diskusi mengenai masalah ketahanan energi.

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

28

Goals nomor 13, itu seperti dulu Bapak Gubernur pernah sama-sama di Kementerian Lingkungan Hidup kita bicara itukan lebih banyak claimed change perubahan iklim. Tetapi pada goals nomor 11, 12, itu masalah bagaimana kita mengelola luat dan darat. Nah, ini kalau misalkan Lemhanas bisa mempunyai satu kajian atau mungkin Wantannas juga itu akan membantu Pak. memang leading sectornya adalah Bappenas. Jadi kalau kita berbicara sustainable development goals 17 golas itu mungkin sektornya Bappenas Pak. Tapi di masing-masing goals itu punya leading sector juga, kalau claimed change itu leading sektorya LHK. Nah, ini kalau kita melakukan kajian yang sangat komprehensif tidak diluar daripada mereka mungkin akan lebih melihat dari sisi yang berbeda. Itu yang pertama Pak, jadi mohon kalau sudah ada bagus, tapi kalau tidak bhisa dimulai. Yang kedua, saya juga hadir kebetulan diajak oleh Menlu di dalam pertemuan 10 kepala negara ASEAN. Di dalam perdebatan dan masalah yang dihadapi ada satu hal yang serius itu mengenai And road inisiatif. Jadi itu memang ciptaan daripada Cina dan didalam itu US 390 billion Cina akan invest Pak. Dan dia menawarkan di beberapa negara mulai daratan Cina sampai ke Asia Selatan, Indonesia, sampai India, Pakistan Asia Selatan. Nah, ini aspek strategis itu mesti dapat kajian betul Pak, karena apa? dengan keberadaan infrastruktur yang dibangun oleh Cina dengan duit oleh Cina itu sebetulnya menjadi new imprealism di kaca mata saya. Mau tidak mau karena semua negara dibeli sama dia, Pakistan itu sudah habis Pak. Pakistan itu sudah flat US 60 Billion dan dia akan dibangun oleh Cina Pak. Jadi bisa dibayangkan dalam perundingan internasional negara-negara penerima bantuan rutinisiatif ini semua foodnya kepada Cina Pak. Jadi apa yang bisa kita lakukan gitu maksudnya. Nah, Indonesia itu yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri kita mengajak Amerika itu menggagas namanya inisiatif yang namanya Indo Pasifik Pak. Jadi Indo Pasifik kita masukkan dari negara pasifik turun kebawah sampai kepada kita, dari Pasifik Selatan masuk terus masuk ke kita. Nah, ini dua inisiatif besar yang sekarang ini, kebetulan saya juga diskusi sama Wakil Menteri Keuangan Cina yang kebetulan hadir di IMF World Bank itu mereka mengatakan ini dua inisiatif besar yang sebetulnya sudah sama connectifity. Jadi yang satu diprakasai oleh Cina dan yang satunya adalah Indo Pasifik. Tapi dua-duanya ini akan sebetulnya menarik kita di dalam dua poros kekuatan, Beijing sama Washington. Nah, Indonesia bagaimana sekarang berperan terhadap dua inisiatif, walaupun kita memprakasai Indo Pasifik, tetapi Cina pasti tidak akan suka, karena dia ingin bahwa Indonesia bagian daripada One Belt One Road. Kalau Bapak cek yang sudah dengan One Belt One Road sudah beberapa Pak. Jadi One Belt One Road itu luar biasa, karena dia bettul-betul punya kapital untuk mempengaruhi agar infrastruktur yang diprakasai Cina dibangun di Indonesia. Nah, kalau ada kajian dari Lemhanas dari sisi geopolitik untuk melihat dampak dari connectify besar yang dibangun Indonesia menggagas Indo Pasifik dan One Belt One Road itu akan sangat baik, karena isu yang mengemuka sekarang mengenai supply change-nya Pak. Jadi di dalam bisnis One Belt One Road itu ada dampak supply change. Salah satu yang mengemuka adalah setiap investasi Cina di negara-negara yang didanai One Belt One Road tadi yang diprakasai oleh Bappenasnya, duitnya dari sana itu man power technology semua dari dia. Dan man power itu mulai dari low skill labor, jadi kasus Morowali akan terjadi besar-besaran nanti kalau kita menandatangani One Belt One Road itu di Indonesia. Pak Mahathir Muhammad menjadikan ini jadi kampanye waktu dia bertarung dengan Najib, karena Najib punya satu industry yang didanai oleh Cina yang semua exclusive dalam satu ruangan, dalam satu daerah yang otoritas Malaysia saja tidak bisa masuk. Coba bayangkan, ada investasi Cina di Malaysia yang orang Malaysia sendiri tidak bisa masuk. Nah, Indonesia dengan contoh yang Morowali itu tadi, itu sudah menjadi bukti lemahnya kita sebetulnya sampai Menteri Tenaga Kerja datang kesana dia menggedor perusahaan itu hanya untuk menanyakan izin kerja mereka. Dan bahkan bayangkan Pak, buruh-buruh kasar yang sejatinya bisa oleh kita, ini harus hati-hati Pak. Saya sangat karena ada satu One Belt One Road supply change discussion dalam IMF World Bank itu yang datang hampir mayoritas duta besar. Dan itu menjadi perbincangan yang sangat menarik, saya tidak melihat dari Indonesia ada satu lembaga kajian LIPI atau apa yang hadir atau tokoh-tokoh itu yang ikut berkontribusi di dalam diskusi itu. Padahal ini pada pararel kita ada 10 kepala negara ASEAN yang juga lagi rapat di Bali tapi disisi yang lain juga ada IMF World Bank ini, sebetulnya mendiskusikan hal yang sangat cukup substansial ini.

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

29

Jadi kalau saya mengajak mungkin lembaga yang ada disini untuk kita mulai memikirkan itu Pak. Kalau belum ya, tapi kalau sudah ini sangat bagus, tetapi ini saya menangkap sinyal yang luar biasa. Bahkan ketika saya menanyakan kepada salah satu pembicara disana, mereka datangin saya dan Cuma ngomong sama saya oke Indo Pasific just show me the there is no in Indo Pasific, 60 million US Dolar di One Belt One Road 390 Billion US Dolar. Jadi inisiatif yang digagas oleh Indonesia Cuma 60 juta US Dolar yang ditawarkan. Bagaimana kita menyaingi yang 390 Billion itu. Nah, ini yang menurut saya ini akan ada imperialism baru kalau kita tidak tangani dengan baik. Tadi itulah sebetulnya mendorong apakah rezim ini akan berada ke kiri atau ke kanan. Kalau kita bisa memainkan dengan baik di tengah, karena itu pasti akan mempengaruhi suasana politik dalam negeri juga. Jadi menurut saya kalau Lemhanas atau Wantannas ikut juga untuk melihat itu akan sangat bagus Pak. Jadi ada dua itu Pak, pertanyaan saya agenda internasional yang kita sudah fully commiteed itu adalah sustainable development goals tadi. Yang kedua adalah yang ini sekarang lagi ada gagasan yang menyatukan itu. Sekedar informasi saja Pak, Afrika itu hampir separuh negaranya sudah masuk di dalam penguasaan tanda petik penguasaan Cina. Jadi kalau kita di PBB kita mau vote mengenai sesuatu Afrika itu separuh sudah pasti ke Cina itu. Jadi kita sudah tidak bisa ngapa-ngapain. Nah, ini pernah tidak hal-hal seperti ini dikaji dengan baik.

Saya rasa itu tambahan dari saya dan mudah-mudahan bisa mendapatkan masukan dan pencerahan. Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Bapak Satya. Ada 5 pertanyaan jadi 6 sama Pak Satya. Rencananya jam 14.00 WIB ini kita Rapat Kerja dengan Menkominfo, karena beliau sudah siap. Jadi mohon nanti Gubernur Lemhanas, Sekjen Wantannas dan Bakamla tolong jawab saja secara langsung ya. Mungkin pendek-pendek saja Pak Agus, saya rasa tidak terlalu banyak. Silakan dari Gubernur Lemhanas dulu, silakan untuk menanggapi. F-PDIP (Dr. EFFENSI MS. SIMBOLON, MIPOL): Pimpinan, ada di-conversi dong, kan kita yang terlambat 1,5 jam kita juga harus conversi ke jam 15.00 WIB. Kalau ini dipepet lagi ya basa-basi saja kita diruangan ini juga. Saya kira harus kita juga yang kesalahan kita melakukan start di 11.30 WIB, beliau-beliau kan 09.30 WIB sudah disini semua Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Ya, silakan Pak Gubernur nanti kita menyesuaikan. Kalau memang kita perlu ya kenapa mereka bisa mundur, tapi kalau bisa lebih cepat lebih bagus lagi. Silakan Bapak Gubernur. GUBERNUR LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL (LETNAN JENDERAL TNI (PURN) AGUS WIDJOJO): Terima kasih Bapak Pimpinan Sidang. Banyak sekali masukan yang kami dapatkan dan ada beberapa hal yang mungkin bisa kami jadikan satu untuk bisa dapat kami jawab. Dan kami akan usahakan untuk menjawab sesingkat mungkin. Yang terpenting adalah bahwa Lemhanas sependapat dengan sidang yang dipimpinan oleh Pimpinan Sidang, akan perlunya sebuah pembekalan bagi Anggota-Anggota DPR RI yang

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

30

terpilih sebagai hasil dari Pemilu 2019 kedepan, baik itu yang terpilih baru maupun itu yang memang sekarang sudah ada dan terpilih kembali. Kemungkinan-kemungkinannya adalah apabila itu dilaksanakan sebelum ada keputusan hasil Pemilu itu tidak memungkinkan, karena belum ada kepemilikan. Yang kedua adalah apabila itu dilakukan setelah menjadi Anggota DPR RI itu juga kecil sekali kemungkinan bahkan tidak mungkin karena kegiatan dan itu juga sudah menjadi milik DPR RI. Yang paling mungkin adalah kurun waktu antara Anggota DPR RI sudah dinyatakan terpilih tetapi belum disumpah untuk menduduki jabatan di Senayan. Itu yang paling mungkin, tantangan disana adalah masalah anggaran seperti tadi disampaikan Lemhanas menyatakan siap untuk melakukan sumbangan bagi pembakalan Anggota DPR RI. Adapun kalau bisa dibantu untuk mendapatkan P anggaran tambahan untuk mendukung kegiatan ini kami akan sangat berterima kasih kepada DPR RI, karena melihat juga bahwa ini adalah merupakan atau mengandung kepentingan nasional yang perlu diprioritaskan. Angkanya kami sudah sampaikan itu adalah pada halaman 6 semuanya itu 79 miliar plus terdiri dari 2 program Lemhanas dan 2 sebetulnya yang memang kami ajukan pemantapan nilai kebangsaan bagi Anggota DPR RI, baik itu incumbent maupun yang terpilih baru. Disini masih berjumlah 250 dan 300 yaitu 550. Kami sadar bahwa akan ada penambahan jumlah dari pemekaran daerah dan lain-lain sehingga itu mencapai 575, tapi kami rasa itu merupakan masalah teknis saja. Tapi yang penting adalah bagaimana kita bisa bersinergi untuk mendapatkan alokasi anggaran tersebut sebagai anggaran tambahan. Itu yang paling penting dan kami menangkap bahwa ada kepentingan yang sama dari Anggota DPR RI yang terhormat. Selanjutnya adalah hal-hal yang sifatnya umum adalah pertanyaan-pertanyaan dari Bapak Jerry seawal mungkin mengenai nilai-nilai kebangsaan perlu diberikan seawal mungkin tapi itu tidak bisa dilaksanakan oleh lembaga Pendidikan saja. Kalau kita bicara Lemhanas mungkin dengan Wantannas itu berbicara yang sudah menjabat pada tingkat menengah keatas. Padahal nilai kebangsaan ini semestinya itu dilaksanakan mulai dari Pendidikan usia dini. Jadi ini harus merupakan sebuah kebijakan yang sifatnya menyeluruh pada fungsi Pemerintahan dan dilaksanakan oleh lembaga fungsional masing-masing. Diantaranya contohnya adalah kita tidak bisa menanamkan nilai kebangsaan tanpa adanya pelajaran sejarah. Untuk memahami dimana pengorbanan para pahlawan sehingga Indonesia mencapai kondisi seperti sekarang ini dan apa sebetulnya diperjuangkan oleh para pejuang dimasa lalu. Apakah sekarang itu masih ada dan konsisten kita perjuangkan. Juga misalnya adalah kemudian misalnya saja dari Pendidikan usia dini seperti taman kanak-kanak kalau misalnya bayangan saya kalau saya usia dulu mungkin sama-sama dengan Bapak Effendi Simbolon kita taman kanak-kanak Pak, jalan-jalan pagi hari dengan ibu guru terus kita lihat bendera merah putih sekedar untuk disampaikan ini adalah bendera nasional kita. Jadi mulai dari tingkatan itu yang kita sederhana-sederhana dan ini harus dikeroyok istilahnya adalah semacam total foodball oleh seluruh fungsi Pemerintahan, oleh seluruh lembaga Pemerintahan fungsional secara terpadu. Lemhanas, Wantannas, hanya kebagian yang sudah matang dan yang sifatnya adalah sentuhan akhir agar mereka lebih bulat di dalam menjalankan atau memasukkan substansi ini dalam kebijakan-kebijakannya. Selanjutnya adalah kepada Bapak Effendi Simbolon, terima kasih atas segala masukannya. Mengingatkan semua kepada Lemhanas untuk mengadakan evaluasi tentang hal-hal yang sudah dicapai. Kemudian juga kepemimpinan juga tidak bisa diselesaikan, kepemimpinan tidak dibentuk oleh Pendidikan, Pendidikan hanyalah membekali dan melengkapi pembekalan dari pemimpin. Tapi kepemimpinan itu langsung sepanjang hayat bahkan mulai dari awal karir sejak dini. Kami melengkapi dan memberikan sentuhan-sentuhan dan sebetulnya tugas Lemhanas adalah memberikan bekal paradigmatic tentang consensus dasar kebangsaan terdiri dari Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika beserta wawasan nusantara, kemudian ketahanan nasional dan kewaspadaan nasional. Yang kita harapkan itu bisa mewarnai kebijakan-kebijakan para lulusan ketika mereka lulus dari Lemhanas dan menduduki jabatan-jabatan Pemerintahan yang mestinya akan mempunyai fungsi perumusan kebijakan dan pembinaan ataupun pengawasan dalam implementasinya.

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

31

Juga termasuk tadi yang ditanyakan oleh yang terhormat Anggota Dewan, Bapak Yadi Srimulyadi yaitu bahwa pembekalan ini sifatnya adalah terus menerus tidak hanya saat pembekalan ketika berada di Lemhanas. Dalam Taplai kalau untuk Pendidikan tadi sudah saya sampaikan bahwa itu akan mewarnai dalam kebijakan yang mereka rumuskan. Akan tetapi untuk pemantapan wawasan kebangsaan yang itu lebih langsung menjangkau kepada masyarakat yang sifatnya lebih singkat dan bisa dirancang sesuai dengan kebutuhan itu tidak hanya saja dalam pembekalan akan tetapi diikuti juga dalam bentuk training of trainers Pak. Disitu kami membekali para pendidik, baik itu pendidik dosen maupun guru-guru, termasuk guru-guru taman kanak-kanak. Yang nantinya mereka yang akan menjadi agen perubahan untuk menggandakan substansi yang dibekalkan oleh Lemhanas Pak. Yang kedua, juga evaluasi dampak. Setelah kami membekalkan kepada trainers itu, maka beberapa bulan kemudian kami akan ketemu lagi bagaimana hasil dan mereka dimintakan konsep bagaimana rencana mereka untuk menggandakan pembekalan yang diterima dari Lemhanas. Setelah beberapa bulan kami bertemu lagi dengan mereka untuk mengadakan komunikasi bagaimana hasil dari penggandaan tersebut, penyebarluasan. Ketiga, evaluasi dampak training of trainers, itu adalah berkaitan dengan mereka yang sudah mengalami latihan. Dialog kebangsaan sifatnya lepas Pak, kepada pejabat-pejabat utama terutama di daerah untuk mengadakan dialog kebangsaan di dalam koor yang tadi saya sampaikan tentang Lemhanas, yaitu consensus dasar kebangsaan tersebut. Selanjutnya yang terhormat Bapak Supiadin, terima kasih atas masukannya Pak. Kami sependapat sekali dengan apa yang disampaikan oleh Bapak dan akan merupakan masukan-masukan kami. Kemudian juga bahwa apakah bisa untuk memasukkan nanti dalam pembekalan Anggota Dewan itu antara yang terpilih baru dengan mereka yang sudah terpilih lama dan incumbent. Kami serahkan sepenuhnya kepada partai ataupun DPR RI disini. Tentu kami harapkan semaksimal mungkin bisa dicakup, yaitu semua incumbent, semua yang terpilih sebagai Anggota baru. Dan kami berjanji tidak akan memperlakukan Anggota incumbent sebagai Capertar Pak. Selanjutnya adalah gagasan yang bagus sekali kami pertimbangkan silahturahmi dengan DPP Partai, evaluasi tentang materi yang akan disampaikan. Kami pernah melaksanakan ini 5 tahun yang lalu, jadi kalau istilah hukum mengatakan ada yurisprudensinya. Kami akan evaluasi bagaimana hasilnya ketika kami melaksanakan kegiatan yang sama 5 tahun yang lalu. Selanjutnya Bapak Bambang terima kasih atas masukkannya dan itupun menjadi bahan pertimbangan kami sepenuhnya. Memang sekarang kasus Tiongkok menjadi perbincangan yang hangat. Yang pada akhirnya adalah tidak bisa kita lepaskan hanya untuk terpusat kepada isu Tiongkok-nya saja akan tetapi pertama adalah dia merupakan pilihan kebijakan. Pilihan kebijakan yang memang untuk mendukung kepentingan nasional antara kalau kita berhadapan dengan pertemuan kepentingan nasional di dalam sebuah hubungan internasional, tidak bisa kita lewati tentang apa sih yang kita punyai sebagai burgening kita. Yang kedua adalah apa sebenarnya yang kita perlukan dari dia. Dan yang ketiga adalah darimana pilihan-pilihan bisa kita dapatkan untuk pembangunan kalau tidak dari dia. Yang pada akhirnya memang yang pertama-tama adalah prioritasnya untuk membangun kemampuan daya saing bangsa kita. Pada akhirnya itu yang utama dan pertama memang, tapi kalau sudah terlanjur ya kita dihadapkan kepada elemen-elemen pilihan yang tadi itu. Kemudian juga semuanya itu akan menjadikan sebagai pilihan kebijakan. Tambahan untuk Bapak Yadi, bahwa F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Sebentar Pak, saya ingin menajamkan sedikit saja. Akan lebih bagus Pak, kalau misalnya apa yang tadi saya sampaikan itu adalah sikap paling tidak dari Lemhanas, misalkan apa sih sebetulnya dengan apa yang terjadi sekarang ini, kita dimana posisinya. Jadi semacam rekomendasi kepada Pemerintah gitu Pak, karena jujur saja kalau tidak ini kita akan dibawa. Jadi begini, yang menjadi problem utama di kita ini sekarang ini sebetulnya ego sectoral Pak. Masing-masing mempunyai cara sendiri, Kementerian Bidang Ekonomi dengan Kementerian Bidang Maritim dan juga mungkin Pertahanan berbeda-beda. Nah, kalau Lemhanas bisa menjembatani dari sisi semua resiko yang ada dijadikan satu pilihan silakan nanti dalam hal ini

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

32

Presiden sebagai istilahnya sebagai cook-nya untuk melihat sajian yang disampaikan oleh Lemhanas. Itu mungkin akan bagus daripada tidak sama sekali. Karena kalau tidak ya kita akan ya kita tidak ngerti ini akhirnya mungkin Kementerian Ekonomi akan berpendapat berbeda dengan Kementerian yang lain, Kemenko yang lain gitu. Saya hanya ingin menandaskan bahwa ini jangan disepelekan karena ini sudah menjadi kajian betul yang mungkin negara lain melakukannya. Nah, kalau Indonesia tidak melakukannya Bapak terasa nanti kita, saya juga mungkin tidak terasa bahwa kita sudah masuk dalam salah satu poros yang kedepanya itu mungkin tidak bagus untuk negara ini secara kemandirian dan sebagainya. Karena kalau bungkusnya itu connectifity itu pasti baik Pak, tapi apakah cukup disitu saja. Dan mesti disadari saya justru ingin di dalam kajian itu bahwa Indonesia itu sekarang lebih menjadi extanded market, bagi negara yang merasa lebih pintar daripada kita. Jadi kita tidak pernah mengkapitalisasi sebagai bagian daripada masyarakat ekonomi Asean yang bisa menjadikan negara lain sebagi market kita. Jadi meresahkan kan, kita dijadikan extanded market dia, kita pemakai saja, tapi tidak pernah kita menjadikan tempat yang kita masukan dalam kaukus masyarakat ekonomi Asean ini untuk menjadi itu. Bayangkan orang Thailand dari beberapa kesempatan saya, dia belajar bahasa Indonesia Pak, karena dia ingin masuk di kita. Tapi sebaliknya tidak ada orang Indonesia yang belajar bahasa Thailand atau Vietnam yang karena dia ingin melakukan usahanya disana. Gitu maksud saya Pak, jadi kalau Lemhanas bisa memberikan pikiran yang jernih paling tidak itu menjadi dokumen yang nanti bangsa atau generasi kita kedepan bisa menilai ternyata ada satu kajian yang menyelamatkan bangsa ini. Nah, itu ditelorkan oleh lembaga yang terhormat ini. Saya pikir itu bagus sekali Pak, dibanding misalkan saya minta UI atau minta mana yang melakukan. Kenapa kok tidak dari institusi negara yang kita danai dan isinya orang-orang yang pintar yang berpengalaman dalam hal ini. Jadi mudah-mudahan bisa jadi betul-betul bisa diwujudkan. GUBERNUR LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL (LETNAN JENDERAL TNI (PURN) AGUS WIDJOJO): Terima kasih Bapak Wakil Pimpinan. Memang semua pengkajian kami itu pada akhirnya mengerucut kepada rekomendasi kebijakan hasil dari analisis kita terhadap faktor-faktor yang berpengaruh dan kalau bisa diskusi sedikit memang masalah culture banyak berpengaruh pada diri kita, kita merasa tidak perlu untuk belajar tentang orang lain, padahal orang lain sudah terbuka sekali pemikirannya. Yang dirujuk oleh kepentingannya untuk tidak segan-segan mempelajari tentang orang lain dan dari orang lain. Tapi kami sependapat sekali dengan apa yang disampaikan oleh Bapak dan akan menjadi salah satu dari materi kajian kami Pak. Terima kasih. Untuk Bapak Yadi, kelanjutan dari apa yang kami jawab bahwa kami pernah mengadakan pengkajian, yaitu pada tahun 2015 tentang pencegahan penyalagunaan dan peredaran gelap narkoba melalui pendekatan sosial budaya guna menyelamatkan bangsa dalam rangka ketahanan nasional. Dan tentang korupsi kami mengadakan kajian dengan judul optimalisasi sistem pemberantasan korupsi guna menciptakan stabilitas politik dalam rangka ketahanan nasional. Terima kasih Pimpinan, itu yang dapat kami sampaikan. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Gubernur Lemhanas. Kita lanjut saja Sekjen Wantannas silakan Bapak Doni Monardo. Tapi ada bocoran sedikit Bapak Doni, dulu waktu heboh-hebohnya mau cari RI 2 saya sempat baca nama beliau untuk RI 2. Silakan Pak.

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

33

SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Terima kasih Bapak Pimpinan. Kami terima kasih atas sejumlah saran dan masukan dari mulai Bapak Pimpinan Rapat sendiri termasuk Bapak Martin, Bapak Jerry, Bapak Effendi Simbolon, Bapak Yadi, Bapak Supiadin dan Bapak Satya. Yang pertama dari Bapak Martin, memang ancaman militer terhadap Indonesia ini satu negara akan berpikir 1000 kali untuk menguasai teritori kita. Tapi bukan berarti lantas mereka tidak bisa menyerang kita, karena keterbatasan alutsista yang kita miliki. Bagian timur dari wilayah Indonesia nyaris tidak tercover dari Angkatan Bersenjata. Tidak ada kapal perang, tidak ada pesawat tempur, tetapi inilah tugasnya TNI untuk menyusun sebuah sistem. Katakanlah kita bisa dikuasai oleh negara asing dalam waktu mungkin tidak sampai 1 bulan, mungkin hanya 1 minggu atau beberapa hari. Tetapi mereka tidak akan pernah bisa pulang ke negaranya, kalaupunm mereka pulang mereka akan pulang dengan kantong mayat. Oleh karenanya kedepan program bela negara yang sifatnya ancaman dari aspek militer, Wantannas membuat sebuah modul, memberikan saran bahwa Kementerian Pertahanan dan juga Markas Besar TNI harus bisa menyusun sebuah konsep. Seluruh prajurit kita harus memiliki kemampuan sebagai gerilyan karena dengan anggaran bersenjata kita yang sangat terbatas dari mulai 4 tahun yang lalu sampai sekarang kenaikannya tidak lebih dari 10 triliun, 99 atau 98 sekarang kurang dari 110 triliun untuk kekuatan Angkatan Bersenjata Darat, Laut, Udara yang mencapai sekitar 400 ribu orang. Kemudian peremajaan alutsista juga masih terkendala dengan sejumlah kemampuan dibidang anggaran. Tetapi akhirnya dengan Sishankamrata dimana TNI sebagai komponen utama dan juga Polri dibantu oleh komponen pendukung dan komponen cadangan kita akan bisa menguasai wilayah teritori kita. Namun demikian, bukan berarti ancaman luar tidak kita prediksi karena bagaimanapun kita berpulang kepada perkembangan yang terjadi di Timor Leste atau di Timor Timur waktu itu dan juga masih ada beberapa daerah konflik yang Angkatan Bersenjata harus tetap kita siapkan. Hanya mungkin pola kesiapannya lebih kepada kemampuan yang berhubungan dengan individual, taktik tehnik bertempur karena untuk mengandalkan Angkatan Bersenjata dengan alutsista mungkin akan butuh waktu yang lebih lama lagi. Kemudian terhadap masalah bela negara. Jadi apa yang disebutkan oleh Bapak Supiadin tadi bahwa perlu ada sebuah rumusan yang lebih tajam dari Wantannas. Mungkin bisa seperti yang Bapak sampaikan tadi tentang disiplin nasional, gerakan nasional di bidang disiplin. Kemudian juga gerakan nasional rasa malu, gerakan nasional rasa saling menyayangi, saling menghargai, setiap pagi setiap irang yang ketemu harus tersenyum, harus menyapa, setiap hari semua warga negara Indonesia harus punya teman satu orang dan harus punya sebuah komitmen tidak boleh berkelahi, tidak boleh bicara kotor, tidak boleh mencela yang lain. Ini akan kami jadikan sebuah program bahwa bela negara tidak lagi yang hubungannya dengan fisik. Kami telah mendapatkan perintah dari Presiden melalui Bapak Menkopolhukam agar Wantannas dalam program bela negara harus aplikatif, termasuk juga nasehat dari Bapak Wakil Presiden, Wantannas upayakan bisa fokus kepada persoalan-persoalan yang terkait dengan masalah yang ada di tengah masyarakat, terutama masalah kesejahteraan dan kemiskinan. Bela negara, kenapa negara harus dibela? Bapak dan Ibu sekalian, kemarin kira-kira 8 bulan yang lalu kita dipublikan, kita diberikan tayangan tentang sebuah daerah yang mempermalukan bangsa kita, Citarum sebagai sunga terkotor di dunia. Padahal mayoritas penduduk Jawa Barat adalah beragama Islam, Islam yang rahmatan lilalamin, Islam yang sangat menghargai kebersihan, kebersihan sebagian daripada iman. Tetapi kenapa ini terjadi? Mana bela negara. Kita tidak bisa hanya teriak-teriak saja, teriak bela negara. Negara kita dipermalukan di PBB, di hampir semua media global menayangkan Citarum sebagai sungai tercemar di dunia. Apa yang kita kerjakan? Bapak dan Ibu sekalian, lebih dari 30 tahun uang negara sudah lebih dari 100 triliun habis, tetapi tidak ada yang dapat berbuat banyak. Nah, disinilah keterpanggilan prajurit TNI Pak. Saya katakan kepada para prajurit saya di Kodam Siliwangi, percuma saja kalian tugas di PBB berhasil namamu berkibar, tetapi tugas di dalam negeri mengatasi sparatis, mengatasi kelompok radikal kalau bagus tetapi di depan matamu

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

34

kau biarkan lingkungan hancur. Nanti lama-lama Siliwangi, Siliwangi itu macan Pak, lama-lama diganti dengan meong Siliwangi. Tetapi luar biasa Pak, dengan sedikit saja sentuhan menayangkan dari BBC, CNN, bahkan televisi Vietnam yang berbahasa Vietnam menayangkan Citarum sebagai sungai tercermar, termasuk televisi Philipina apa tidak malu kita. Tapi hari ini Bapak dan Ibu lihat apa yang terjadi, coba tayangkan photo terakhir Citarum. Jadi tadi Bapak menyaksikan itu semua limbah Pak, bangkai binatang, bangkai kotoran manusia. Dalam beberapa kesempatan saya sampaikan, ini kondisi Citarum hari ini Pak. Kalau kemarin Citarum 8 bulan, 9 bulan yang lalu dikatakan sebagai sungai tercermar di dunia sekarang Bapak bisa lihat, kira-kira kita bisa berenang disini sekarang Pak. Tapi kandungan air yang ada di dalam Citarum ini masih belum layak untuk digunakan. Bapak-bapak sekalian. Hari ini kita mengkonsumsi air dari PDAM, Palija, Bapak tahu bahwa semua air yang kita gunakan di Jakarta ini berasal dari Sungai Kalimalang, dan Kalimalang ini berasal dari Waduk Jatiluhur, Waduk Jatiluhur berasal dari Waduk Cirata, Waduk Cirata berasal dari Waduk Sagulih dan Waduk Sagulih hulunya adalah Sungai Citarum, sungai tercermar di dunia. Jadi bagaimana kita bisa bicara SDM yang berkualitas kalau rakyat kita minum air yang tercemar. Bagaimana kita bisa meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas seperti yang tadi Bapak Satya katakan sustainable development goals yang mengutamakan masalah air kalau produksi air kita seperti itu. Jangan harapkan kira-kira 5-10 tahun yang akan datang energi listrik kita di Jawa itu bisa disuplai dari Waduk Cirata dan Jatiluhur, karena pasti akan rusak. Nah, apa yang diberikan perintah kepada kami supaya Wantannas lebih aplikatif dalam menyelesaikan masalah supaya bela negara ini tidak lagi slogan, bukan sekedar latihan baris berbaris Pak, tetapi yang nyata dan aplikatif bagaimana rakyat kedepan tidak lagi membeli air minum karena mereka sudah bisa menikmati kembali air sungai. Bagaimana rakyat tidak lagi takut menggunakan air minum dari sumur, sumur yang ada di sekitar mereka. Hampir semua daerah sekarang di Pulau Jawa sudah tidak ada lagi sungai yang layak dikonsumsi. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tinggal 2% Pak, mana bela negara Pak. Jadi ini yang sederhana Pak, Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane, Sungai Bengawan Solo, Sungai Berantas semuanya sudah tercemar. Bukti-bukti medis telah kami kumpulkan dan kami ingin memberikan sebuah kesedaran secara menyeluruh kepada rakyat Indonesia bela negara adalah bagaimana kita membersihkan lingkungan kita. Bela negara adalah bagaimana kita menjaga hutan kita, hutan kita hampir habis Pak, Pak Satya mungkin tadi juga lihat hulu Sungai Citarum botak, tidak ada pohon lagi Pak, padahal itu adalah kawasan hutan produksi dan hutan konservasi. Kita bisa dihukum oleh dunia internasional karena kita tidak bisa merawat alam kita. Kami dalam berbagai kesempatan setiap saat menyampaikan kepada lembaga-lembaga berwenang, lembaga yang bertanggungjawab untuk kembali kepada masalah lingkungan. Kita tidak akan pernah dihargai oleh negara lain ketika kita tidak mampu menjaga ekosistem kita. Air adalah sumber kehidupan, sungai adalah peradaban sebuah bangsa. Bagaimana kita bisa dianggap bangsa yang beradab kalau sungai-sungai yang kita miliki seperti itu. Kemudian ada lagi hal lain yang dapat kami sampaikan. Selain ancaman militer dan ancaman yang berkaitan dengan masalah ekosistem adalah masalah yang berhubungan juga dengan kesejahteraan. Kami ingin kedepan bagaimana bela negara ini arahnya kepada masyarakat yang bisa sejahtera. Sekarang kalau kita lihat kita petakan diperguruan tinggi berapa persen mahasiswa kita yang memilih fakultas Sospol Pak. 2 bulan yang lalu saya diminta berceramah di sebuah perguruan tinggi yang baru menerima mahasiswa baru. Hampir 40% mahasiswa baru adalah mahasiswa Sospol. Bagaimana kita bisa bersaing dengan Cina, dengan Malaysia, dengan Singapura, dengan Philipina, dengan Thailand, ketika seluruh anak muda kita tidak ada lagi yang tertarik dengan pertanian, tidak ada lagi yang tertarik di bidang entrepreneur. Bapak Pimpinan, Kami punya data Wantannas, dari ITC (International Trade Center) yang bermarkas di Swiss. Hasil perdagangan global yang tercatat yang berasal dari alam, sumber daya alam yang

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

35

kita miliki itu mencapai hampir 1 triliun US Dolar, 957 miliar US Dollar. Apa saja? mau dari karet, Indonesia menjadi salah satu negara 5 terbesar ekspor karet di dunia. Tapi kita dapat apa dari karet? Karet ini setiap tahun 192 miliar US Dolar, karet dimana kita salah satu negara penghasil karet, tapi kenapa seperti itu? Karena semua karet kita ekspor keluar. Siapa yang menikmati? Orang Jepang, Eropa. Mana penduduk kita yang harusnya mengelola karet, hampir semua produk-produk rumah tangga, produk sehari-hari pasti ada bahan karet. Negara penghasil karet tidak ada. Yang kedua, kayu 141 miliar US Dolar, Cina 17 miliar US Dolar hasil perdagangan kayunya. Kalau kita lihat Cina darimana dia punya kayu sebanyak itu, bagaimana dia bisa untung, apa Cina berada di Afrika untuk mengambil kayu dengan jarak sekian puluh ribu kilo meter. Salah satu yang dia targetkan adalah Papua, kita biarkan kayu-kayu kita lepas dan kita kembali membeli kayu dari Cina. Belum lagi produk IKEA, kita sudah dijajah oleh Swedia dengan mobil Volvo, hari ini kita dijajah oleh Swedia dengan produk IKEA. Mana Ligna kita, kenapa kita tidak besarkan Ligna? Kami ingin dorong supaya bela negara itu yang wujud nyata, yang ada hasilnya. Coklat, orang terkaya di Spanyol itu ternyata pengusaha coklat. Darimana coklatnya? Dari daerah tropis, Indonesia termasuk negara penghasil coklat terbesar di dunia. Termasuk kopi, kopi itu 52 milia US Dolar. Kita termasuk paling besar akan tetapi masih kalah dengan Vietnam. Vietnam menduduki nomor 3 setelah Colombia, Brasil, Vietnam, Indonesia nomor 5, padahal kita punya kopi Arabica yang berkualitas tinggi. Aceh kemudian beberapa daerah lainnya tetapi ini belum menjadi sesuatu yang bagus. Bahkan kita juga impor kopi dari Vietnam kelas robusta 300 sampai 600 ribu ton per tahun. Orang Indonesia lebih senang minum kopi robusta tetapi kopi Arabika yang ada kita kirim keluar, kita impor kopi robuska. Jadi itu saja Pak, karet, kopi, kakao, kedepan kami Wantannas memberikan rekomendasi. Seperti teori kenali dirimu, kenali musuhmu, 1000 kali kau berperang, 1000 kali kau akan menang. Dan kita lihat negara mana yang tidak bisa bersaing dengan kita. Teh kita sudah kalah, Cina, Jepang, Korea, sudah bisa produsi teh. Nah, yang tidak bisa apa? kopi, kita perbanyak kopi. Penduduk Cina 1,5 miliar jiwa dan India 1,2 miliar jiwa dan Indonesia harus menguasai pasar dunia kopi, kakao akan tetapi tidak hanya dalam bentuk mentah. Kita datangkan lagi Capucino dari Italia harganya nanti 10 kali sampai 20 kali lipat dari kopi yang kita ekspor. Kemudian ada ikan Pak, ikan 119 miliar US Dolar tetapi ikan kita hasil dari ekspor kita baru mencapai 3,7 miliar US Dolar. Padahal potensi nasional ikan kita mencapai 12,5 juta ton. Rempah-rempah, VOC kaya raya karena rempah-rempah, sekarang rempah-rempah kita abaikan. Kami Wantannas mendorong, mengumpulkan, mengundang, dari Aceh sampai Papua yang memiliki potensi sumber daya alam. Dan kami ingatkan perguruan tinggi setiap daerah harus punya Pendidikan yang berhubungan dengan keterampilan yang sesuai dengan kearifan lokal, yang sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Aceh punya vanilla, Netherland, Inggris, Aceh, Landao Maskapai, itu singkatan. Tetapi tidak banyak yang memperhatikan itu. Perdagangan aroma terapi, kemudian parfum itu ternyata juga sangat besar 127 miliar US Dolar Indonesia hanya sebagai pengekspor barang mentah, Gaharu, Cendana, kemudian Nilam, Vanila, terus beberapa jenis produk-produk lainnya. Nah, kami ingin program bela negara lihat apa yang ada di daerahmu optimalkan jangan sampai kita hanya sekedar mengirimkan barang mentah keluar negeri. Berdayakan mereka supaya nilainya menjadi 10 kali lipat, 20 kali lipat. Pak, kita tidak usah takut punya hutang banyak Pak, yang penting asal ini dikelola dengan baik, maka dalam waktu 10 tahun yang akan datang semuanya akan impas, asalkan kita tahu bahwa potensi nasional kita itu tidak lagi dalam bentuk barang mentah yang kita kirimkan. Kemudian juga yang terkait dengan masalah bela negara, kami coba nanti untuk merumuskan secara lebih terinci Pak, sehingga nanti dalam bentuk modul-modul, karena masalahnya eksekutornya bukan Wantannas Pak. Nanti Kementerian terkait dan juga para Kepala Daerah. Jadi konsep inilah yang akan kami keluarkan keseluruh wilayah dari Sabang sampai Merauke supaya sama yang diinginkan oleh Bapak Supiadin tadi. Jadikan bela negara sebagai gerakan disiplin nasional. Nah, inikan harus satu Pak, sumbernya satu supaya semuanya sama. Bagaimana kami bisa menggerakan ini semua agar seluruh Indonesia rasanya sama kalau kami tidak didukung oleh anggaran yang memadai. Kira-kira demikian, terima kasih banyak.

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

36

KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Bapak Doni. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Bisa sedikit Pak Ketua. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Silakan. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Jadi begini Bapak Doni, saya sangat senang sekali Bapak memaparkan dan concern apalagi menyangkut masalah lingkungan dan tadi Sungai Citarum sebagai salah satu contoh. Di hall economic forum mengatakan bahwa tahun 2050 sampah plastic kita akan lebih banyak daripada ikan. Dan itu menjadi concern dunia sebetulnya dan Indonesia sekarang pada posisi yang mungkin bisa ketiban sampah dari luar. Bisa juga kita berproduksi sampah. Nah, ini hal yang sepele Pak, akan tetapi kalau kita tangani dengan baik sebagai contohnya tadi Citarum bisa seperti itu, itu mungkin bisa menyelamatkan generasi kita yang akan datang. Yang kedua, yang dihadapi Indonesia hari ini adalah masalah air quality, kualitas udara Pak. Itu juga menjadi masalah yang luar biasa. Semakin terdidiknya nanti bangsa Indonesia Pak, mereka bisa class action loh ke Pemerintah, karena Pemerintah tidak bisa menjamin kesehatan daripada penduduknya. Dia disuruh voluntary bernapas dalam situasi yang polusi. Ini belum mengemuka saja, tetapi akan menuju kesana karena banyak sekali baik itu civil society, organization atau apa yang sudah mendorong penyadaran masyarakat bahwa negara harus masuk, negara bertanggungjawab. Jadi masalah air tadi yang Bapak sudah sampaikan luar biasa, karena ya itulah sekarang yang kita hadapi. Kalau Wantannas juga akan menginjak kepada masalah udara dan nanti juga masalah plastic dan sebagainya. That’s problem dunia pada hari ini. Jadi kalau Bapak mempunyai inisiasi seperti itu luar biasa Pak, dan saya apresiasi dengan itu. Terima kasih Pak. SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Izin Pak, saya mungkin sedikit saja, 1 menit saja Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Silakan Pak Doni. SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Masalah sampah plastic Pak, Indonesia adalah negara kedua paling banyak memproduksi plastic. Kami telah bekerjasama dengan satu perusahaan swasta, itu untuk mengembangkan plastic yang berasal dari sampah, jadi daur ulang sampah Pak. Kemudian yang kedua dari rumput laut. Dan yang ketiga Pak, tanaman Porang. Bapak sendiri mungkin belum pernah mendengar nama Porang, tetapi Porang ini ternyata banyak sekali di daerah kita Pak. Dulu Jepang yang menanam Porang ini dan Porang ini sekarang dikirim keluar negeri, ke Cina, Jepang dan mereka produksi Porang menjadi tepung Porang. Tolong tayangkan tepung Porang Pak, dan Porang ini saya mungkin bisa kirim video nanti Bapak biar tahu Pak.

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

37

Jadi kita ini bisa keluar dari ancaman masalah plastic Pak, yang pertama asalkan ada kebijakan dari Pemerintah tidak boleh lagi ekspor rumput laut mentah. Maka akan ada perusahaan dari luar yang berani untuk membangun industry pengelolaan plastic di dalam negeri Pak, sehingga plastic yang asalnya dari rumput laut itu nanti bisa dimakan Pak. Kemudian Porang, itu ternyata Porang ini bisa menghasilkan juga untuk dibuat plastic Pak. Bapak saksikan ini pohon Porang, sekarang di harga masyarakat kami tanya sama pengusahanya berapa ini per kili gram? Antara Rp5 ribu sampai dengan Rp8 ribu satu kilo gram. Dan ternyata Porang ini Pak, lebih mahal dari singkong. Jadi daripada kita tanam singkong mending kita tanam Porang saja, hanya masalahnya sekarang masih dalam bentuk mentah kita ekspor keluar. Namun demikian, Perhutani merencanakan sebuah kerjasama dengan perusahaan dari luar untuk membangun industry pengelolaan Porang di dalam negeri, sehingga nanti Porang tidak bisa lagi di ekspor keluar Pak. Nanti produknya selain makanan itu adalah plastic Pak. Kemudian untuk apa Porang selama ini? Porang ternyata dikirim ke Jepang, Korea, Cina itu jadi makanan Pak, jadi kue. Jadi kalau Bapak di Narita Bapak beli kue yang rasanya sedikit kayak agar-agar itu Pak, yang kenyal itu ternyata bahan bakunya dari Indonesia, dari Porang Pak. Video Porang coba, mohon maaf tambah sedikit Pak, biar ada bayangan kita ternyata banyak sekali pontensi-potensi alam kita yang kita nyaris tidak tahu tetapi orang luar lebih memahaminya, termasuk tadi pohon Sukarno yang daunnya bisa disuling menjadi bahan untuk farmasi Pak. Dan harganya pun lebih mahal dari minyak kayu putih Pak. Dan itu semua terdapat di daerah NTT, daerah NTB, tetapi tidak ada perusahaan yang mengelola Pak. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Porang ini maksudnya menjadi bahan dasar daripada pembuatan plastic nanti, maksudnya untuk menjadi plastic nanti? SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Bahan makanan Pak. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Oh, bahan makanan. SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Jadi ini bahan makanan dan bisa dibuat macam-macam, seperti sagu juga. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Kaitannya dengan plastic tadi apa Pak? SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Porang ini bisa menjadi plastic Pak. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Bisa dijadikan plastic?

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

38

SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Bisa Pak. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Plastik yang terurai ya? SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Plastik yang nanti selesai digunakan bisa dimakan Pak. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Makanya itu tadi plastic yang terurai, jadi bukan plastic seperti plastic. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Bukan seperti ubi ya Mas Doni, bukan ya? SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Ini umbi Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Gembili waktu kita di Timor-Timur? SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Beda lagi Gembili Pak, kalau Gembili kan banyak ininya Pak, banyak durinya, ini tanpa duri Pak. Saya juga mohon maaf Pak, baru tahu 2 bulan terakhir. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Di dalam tanah digali? SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Di dalam tanah Pak. Jadi Perhutani sudah mulai Pak, Perhutani sudah mulai produksi Porang ini dan sudah bangun pabrik adanya di Madiun hanya belum terpublikasikan. Dan banyak lagi di NTT, NTB, termasuk di Flores Pak. Jadi semua benteng peninggalan Jepang hampir pasti ada Porang. Inilah sekarang yang kami coba untuk mempublikasikan dan menyampaikan kepada banyak pihak. Begitu luar biasanya Indonesia tetapi nyaris kita tidak menyentuh hal-hal yang sebenarnya ada di tengah-tengah kita. Jadi Porang ini Pak, kalau kita jadikan sebagai salah satu kekuatan kita, dunia akan tunduk kepada kita karena mereka semua tergantung bahan mentah dari kita. Hanya masalahnya jangan hanya kita ekspor bahan mentah keluar negeri dan Pemerintah bisa menyusun sebuah strategi bagaimana semua negara tergantung dari produksi Porang Indonesia.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

39

KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Bapak Doni. Harusnya gambarnya tadi itu orang Indonesia, gambarnya masih orang mana itu. Yang penting Bapak Doni tolong nanti leading sector untuk bela negara itu benar-benar siapa. Orang selama ini selalu menganukan Menteri Pertahanan, padahal menurut saya pasnya Wantannas, Wantannas kan Ketuanya langsung Presiden, biar kita segera lagi mengadakan. Silakan dari Bakamla untuk menanggapi pertanyaan tadi. PLT. SEKRETARIS UTAMA BADAN KEAMANAN LAUT (BRIGJEN POL. ABDUL GOFUR, S.H., M.H.): Terima kasih. Kami akan menanggapi beberapa pertanyaan dari Bapak Martin bahwa politik setengah hati dan Bapak Effendi Simbolon mengharapkan bahwa nantinya Undang-Undang Bakamla itu menjadi leg spesialis. Itu memang mudah-mudahan ke depan minimal generasi penerus, karena ada beberapa media asing mengatakan bahwa Indonesia salah satu negara yang tidak memiliki kepastian hukum di laut, karena semakin banyaknya stake holder dan tidak terintegrasi. Bakamla adalah lembaga yang multi agency Pak, ada TNI Angkatan Laut, Polri, Sipil. Tentunya ini adalah badan sipil sangat tepat bahwa multi agency karena penerapan hukum di laut itu menggunakan multi door. Tidak hanya kejahatan satu jenis kejahatan kasus namun berbagai macam kejahatan. Kami menggugah dalam rapat ini, kapal merupakan sosok hukum yang hidup di laut, artinya ada kapal hukum hidup disana, pencegahan terjadi. Namun, Bakamla Undang-Undang Nomor 32 dan Perpres 178 Tahun 2014 tidak memiliki penyidikan terbatas. Artinya, bagaimana saya mengetahui kejahatan di laut dengan beberapa pasal yang dilanggar sedangkan kita tidak memiliki penyidikan terbatas, hanya menangkap dan diserahkan. Betapa sulit waktu menarik ataupun memproses penyidikan apalagi memeriksa dokumen itu proses penyidikan dan tidak mungkin berhasil. Oleh karena itu saya hampir setuju politik setengah hati. Yang kedua, 50% korupsi itu adalah pengadaan barang dan jasa. Bakamla telah membentuk organisasi pengadaan barang dan jas Pak. Perpres 54 dan turunanya, sehingga di sana sekarang kita berkoordinasi dengan LKPP untuk bagaimana pengadaan barang dan jasa yang sesuai dengan Perpres 54 dan turunannya. Kami melaporkan bahwa pengadaan kapal 110 sudah 100%, kapal yang 83 unit di tahun 2019 ini 100%. Kemudian untuk kantor Bakamla dan zona-zona di wilayah Indonesia belum memiliki tanah. Karena itu, sekarang ini menempati tempat Gedung Perintis Kemerdekaan Pak, yang disana bercampur dengan LSM. Kami telah melakukan kerja sama dengan negara-negara Pak, baik Australia, Yunani, namun di Indonesia sendiri kita masih seperti fenomena dukun katanya Pak. Artinya, di kampungnya sendiri tidak terkenal namun di luar negeri terkenal. Kami menginginkan premi insurance yang melalui laut Indonesia itu sedikit, karena apa? karena dianggapnya Indonesia tidak memiliki kepastian hukum di laut. Karena itu, perdagangan dunia lebih banyak berhenti di Singapura atau Malaysia. Itu salah satu Pak, mudah-mudahan ke depan leg spesialis terhadap kejahatan di laut yang multi door itu terbentuk. Kalau tidak Pak, kekayaan kita ya mudah-mudahan bisa buat anak cucuk kita. Yang kedua, tentang stake holder kami ada namanya forum operasi nusantara, disana beberapa stake holder kita gabungkan di dalam satu operasi Bersama. Namun, program-program pencegahan tidak didukung oleh anggaran. Pencegahan itu maksudnya menempatkan kapal-kapal yang di tempat yang berpotensi kerawanan itu tidak ada anggaran. Contoh, anggaran misalkan kita membantu Palu Tsunami tidak ada anggaran, Cuma 45 tangkapan saja. Sebesar ini lembaga besar namun tidak memiliki kewenangan apa-apa. Terima kasih Pak. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

40

KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Bapak Ghofur ya. Kalau kita jujur 2/3 negeri kita ini laut, itu tidak bisa ditawar. Kemudian kita negara kepulauan terbesar di dunia 17.504 saya belajar Lemhannas dul, itu tidak ada di tempat lain. Kalau kita jujur seharusnya Bakamla jauh lebih besar dari yang Angkatn Laut itu logikanya. Tapi sekarang kan bolak-balik pinjam kapal Angkatan Laut, bolak-balik pinjam senjata Angkatan Laut. Kita ingin sekali Komisi I DPR RI sebagai mitra Bakamla ini untuk mengangkat hal ini, apalagi ada poros maritime dunia dari Bapak Jokowi, inikan bagus. Itu siapa? Apakah Angkatan Laut, kan kita selalu dimarahi orang dulu, ngapaian kalian ngajak perang kalau kapal Angkatan Laut, karena kita belum punya coast guard, belum punya Bakamla. Nah, sekarang sudah ada Bakamla kita setuju sekali mari kita kembangkan Bakamla ini pertama dulu adalah payung hukum. nanti Bapak Ghofur Bersama-sama sekali-kali berkoordinasi lagi, kita kan segera untuk merumuskan RUU tentang Bakamla ini. Memang mungkin saya dengar-dengar selentingan ada KL tertentu yang merasa rugi kalau Bakamla ini punya payung hukum sendiri. Ini tidak jelas lagi ini, tapi mudah-mudahan ini tidak ya. Ada saya dengar itu, kita ingin Bakamla kita ini besar, kita negara kepulauan terbesar, poros maritime dunia, 2/3 laut. Ini banyak sekali hal-hal kita sebut saya akan tanya lagi semacam paradok, kiat negara yang buminya kaya raya, tapi rakyatnya banyak yang miskin, yang kaya tetangganya. Itu ada buku paradok, Prabowo yang bikin. Terima kasih Bapak Ghofur ya. Mudah-mudahan ini menjadi pertimbangan kita semua. Kalau masalah dana ya memang anggaran kita hanya berusaha untuk membantu bagaimana secara maksimal, tapi tetap nanti keputusan ini tetap dari Pemerintah. Jadi mari kita sama-sama berjuang, ini saya rasa sudah cukup ya dari Gubernur Lemhanas, Sesjen Wantannas, Bapak Abdul Ghofur dari Bakamla. Mudah-mudahan kita sudah akan tidak sekali ini saja ketemu lagi. Oke, mungkin segera saja kita melihat draft kesimpulan, coba tayangkan. Draft kesimpulan Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Gubernur Lemhanas, Sesjen Wantannas, dan Kepala Bakamla, 23 Oktober 2018.

1. Komisi I DPR RI dapat menyetujui pagu alokasi anggaran tahun anggaran 2019 untuk: a. Lemhanas sebesar Rp201.379.786.000,- dengan rincian:

- Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar Rp137.320.648.000,-

- Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur sebesar Rp1.789.863.000,-

- Program pengembangan ketahanan nasional sebesar Rp62.269.275.000,- b. Wantannas sebesar Rp42.830.440.000,- dengan rincian:

- Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar Rp32.628.997.000,-

- Program pengembangan kebijakan pertahanan nasional sebesar Rp10.201.443.000,-

c. Bakamla sebesar Rp447.416.980.000,- dengan rincian: - Program dukungan manajemen dan pelaksaan tugas teknis lainnya sebesar

Rp290.574.673.000,- - Program peningkatan keamanan dan keselamatan di laut sebesar

Rp156.842.307.000,-

Ini point yang pertama, mungkin ada yang ingin mengoreksi. Silakan.

F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Pimpinan.

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

41

KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Silakan Bapak Effendi. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Ini kita masih ada upaya tidak untuk mengusulkan tambahan usulan mereka? KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Ada Pak, nanti dibawahnya nanti. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Kalau gitu, kalau inikan sudah terkunci, usulan mereka kan sama sekali tidak kita akomodir. Sementara kita semua disini menyatakan bahwa mereka perlu dengan dukungan anggaran. Jadi saya kira harus tercermin di dalam kesimpulan ini, bahwa Komisi I DPR RI justru kita menolak anggaran yang disiapkan oleh Pemerintah. Jadi kita meminta agar Pemerintah juga mencari untuk usaha, masa untuk pembukaan Asian Games Rp1 triliun buat nari-nari saja, apa hubungannya nari-nari sama ketahanan nasional kita. 1 kali sesi 2 jam Rp1 triliun itu Via Valen. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Bapak Effendi Simbolon. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Jangan-jangan Via Valen sama dengan Wantannas itu. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Bapak Effendi Simbolon dulu kita ajukan ke Banggar sudah, sudah ada pengajuan kepada Banggar. Kan ada teknis pertama, dan kedua ini yang belum kita ajukan itu justru untuk pengganti Pendidikan untuk Anggota DPR RI yang akan datang. Itu yang kita masukkan disini lagi. Coba dilihat Rapat Dengar Pendapat kita yang terdahulu, kita sudah pernah memasukkan anggaran-anggaran tambahan itu ke Badan Anggaran. Nah, sekarang yang belum untuk mengatasi tidak keluarnya masalah anggaran untuk dukungan pemantapan nilai-nilai kebangsaan Anggota DPR RI itu yang kita masukkan disini. Maksud saya nanti coba saya baca semua dulu itu mana yang perlu kita perbaiki, biar tahu semua. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Pak Ketua, itu saya kira terlalu objektif ya. Kita memikirkan kepentingan urusan pembekalan 560, sementara mata program mereka yang lain. Ya sekarang saya tanya kembali ke Bapak Gubernur dan jajarannya. Apa itu prioritasnya saja, apa hanya itu? Kalau saya malah kita harus menuju kepada pemenuhan yang maksimal. Masih jauh penting ini daripada dana kelurahan Pak, tidak ada hubungannya kelurahan sama kesejahteraan rakyat Pak, masa dana kelurahan dikasih triliunan, yang ujung-ujungnya hanya urusan dikorupsi saja. Saya tidak mengerti cara berpikir kita begitu. Ini Wantannas urusan negeri ini mau maju, mau tidak, mau jatuh, banyak loh negeri mati banyak didunia, jangan salah Indonesia suatu saat bisa mati Pak. Tadi sudah panjang lebar Bapak-bapak ini menyampaikan. Ini TV, TV mana ini? harusnya direkam TV Parlemen ini. Saya minta nanti rekamannya ya biar dimasukkan di TV Parlemen relay ke Metro, ke TV One, karena harus didengar oleh rakyat Indonesia khususnya stake holder Pak.

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

42

Saya juga berharap Gubernur Lemhanas juga bukan hanya mengurusi rekonsiliasi antara anak korban saja, sudah cukup dulu itu Pak. Jadi urusannya seolah-olah kita juga netral, anti komunis, itu saja. Karena banyak hal yang ini coba kemarin di Garut itu, kalau salah penanganannya bisa jadi Suriah kita Pak. Main bakar-bakar saja, sudah jelas itu ayat suci disitu. Inikan bahaya sekali Pak, kalau ada Pak Iwan sudah langsung ditangani itu. Itu yang pembakaran oleh Banser itu, itu ngeri sekali itu Pak. Itu bisa hancur-hancuran republik ini Pak, bayangkan kalau jutaan orang marah, dia tidak peduli lagi pokoknya keyakinan yang terusik. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Bapak Effendi Simbolon terima kasih. Saya mengerti sangat 13 September 2018 kita sudah mengajukan semua itu. Apa yang diajukan anggaran tambahan, baik Lemhannas maupun Wantannas, Rp179 miliar saya ingat itu. Kemudian Wantannas Rp50 miliar, itu sudah masuk ke Banggar Pak, tapi tidak ada jawaban sampai sekarang. Apakah dalam Rapat Dengar Pendapat sekarang sesuai aturan bisa masuk lagi atau tidak, karena tidak ada, berarti sudah berkoordinasi dengan Pemerintah. Nah, ini tinggal yang kita kejar sekarang ini mudah-mudahan nanti ada APBNP sehingga bisa tercover untuk dana pemantapan untuk nilai-nilai kebangsaan untuk calon DPR RI. Hanya itu Bapak Effendi Simbolon, ini tanggal 13 September 2018 kita mengadakan rapat, sebelum ini sudah ada. Kita masukkan dana tambahan yang diminta oleh mitra kita, kita berjuang di Badan Anggaran karena dari Komisi I DPR RI juga ada berapa orang yang masuk di Badan Anggaran, yang keluarnya seperti itu belum ada penambahan. Kenapa? Karena Banggar juga selalu berkoordinasi dengan Pemerintah. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Pimpinan, kira-kira kan disini ada yang dari Banggar. Boleh tidak dijelaskan sejauhmana diperjuangkan dan sejauhmana Pemerintah dalam rapat kemudian menyatakan pendapatnya yang lain. Biar kita tahu juga Pak, kalau demikian kita mengharapkan APBNP itukan P itukan optimalisasilah, jadi domainnya ada disini Pak. Berartikan Pemerintah tidak peduli sama kalian, yang peduli hanya Senayan dong. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Bapak Supiadin Anggota Banggar, mungkin bisa menjelaskan. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Saya kira harus jelas juga. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Dulu sudah diajukan anggaran tambahan ini, sudah dibawa ke Banggar. Di proses di Banggar sampai sekarang jawabannya tidak ada, tidak keluar. Jadi bahwa sekarang ini kita tidak mengajukan lagi karena kita sudah pernah mengajukan. Bagaimana prosesnya, coba Bapak Supiadian saya bukan Anggota Banggar soalnya. F-NASDEM (MAYJEN TNI (PURN) SUPIADIN ARIES SAPUTRA): Jadi masalah Banggar inikan kita punya koordinator Komisi I DPR RI. jadi Bapak Rudi yang bisa menjelaskan itu, karena saya tidak masuk koordinator disitu. Saya masuk dari Fraksi masing-masing tetapi kita ikut memperjuangkan itu. Nah, saran saya Pimpinan, kalau memang ini kita sepakat programnya Lemhanas kan ini yang terkait dengan program pemantapan nilai-nilai kebangsaan untuk Anggota DPR RI ini. Ya kita rapat khusus saja seperti yang lalu, minta Menteri Keuangan hadir, Bappenas hadir, minimal Dirjen

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

43

karena ini sudah mepet ini. Ini waktunya kita tanggal 1 sudah mulai reses, sementara hari ini rapat Panja juga belum putus-putus hari ini. Kita tanggal 1 sudah mulai reses, berarti sebelum APBN sudah harus selesai menjadi Undang-Undang APBN yang akan disahkan dalam Rapat Paripurna pada penutupan masa sidang Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Bapak Supiadin, kalau memang yang tadi itu memang belum ada keputusan dari Banggar. Mereka belum tahu bahwa kita memerlukan anggaran tambahan untuk pembekalan Anggota DPR RI. Tapi penambahan yang lain sampai 179, sampai 150 kita sudah ajukan ke Banggar tetapi tidak turun berarti kan tidak bisa lagi kita ajukan. Apa kita ajukan dulu dua kali sarannya Bapak Effendi Simbolon. F-NASDEM (MAYJEN TNI (PURN) SUPIADIN ARIES SAPUTRA): Itu saja penjelasan dari Menteri Keuangan, Bappenas pangil kesini, kalau tidak bisa Dirjen Anggarannya. Jadi memang ini banyak pertimbangan, jadi saya kira dessicion makernya itu Menteri Keuangan bukan Dirjen. Kalau memang usulan kita belum diterima kita minta penjelasan saja seperti yang lalu masalah anggaran pertahanan itu. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Sebentar Pak, saya 5 tahun di Badan Anggaran, periode yang lalu waktu Bapak Effendi Pimpinan di Komisi VII DPR RI. ini mekanisme saja Pak, jadi mekanisme itu sudah dilalui. Pada waktu kita pagu indikatif Bapak mengajukan permintaan untuk tambahan karena juga akomodasi dari kita. Keluar nota keuangan, nota keuangan Bapak datang lagi kesini kita ngomong pada hal yang sama, Bapak ingin mengajukan tambahan. Dibawalah itu di Badan Anggaran, sudah dilakukan oleh Komisi I DPR RI di Badan Anggaran. Di Badan Anggaran dilakukan sinkronisasi dengan seluruh Kementerian, sehingga diputuskan di Badan Anggaran untuk mitra Komisi I DPR RI hanya beberapa saja yang mendapatkan tambahan yang diusulkan oleh Pemerintah. Saya kemarin tidak hadir akan tetapi paling tidak kemarin Kemhan sama satunya yang dapat tambahan. Itu datang dari sana loh Pak, datang dari Badan Anggaran. Jadi kalau saya lihat ini omongan Bapak Effendi tadi, seakan-akan tidak diperhatikan oleh Pemerintah. Karena begitu kembali kepada kami ya ternyata angkanya di bawah daripada usulan, padahal kita ngomongnya mulai dari Pagu Indikatif ini, rentetannya sampai sinkronisasi dari Banggar, Banggar balik kepada kita. Di kita ini sekarang tugasnya hanya satu Pak, menyampaikan keputusan rapat disini kepada Badan Anggaran dari keputusan yang sudah disepakati oleh Banggar. Itu saja Pak, jadi Banggar memutuskan nambah atau tidak. Dibawa lagi ke Komisi, Komisi suruh ngetok gitu ceritanya, kita sudah tidak boleh ngapa-ngapain lagi ini. Jadi waktu kita diskusi rapat pada siang hari ini sebetulnya mensosialisasikan hasil daripada Badan Anggaran. Mekanismenya begitu, jadi misalkan nanti kalau kita ingin menambah ya masuknya ke P. Kalau misalkan mau dibikin. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Tapi begini Pimpinan, kita jangan ada dusta juga diantara kita. Karena urusan biaya IMF World Bank pesta itu juga menit terakhir digedok, di barter dengan urusan pembangunan Gedung DPR RI. Itukan kita juga sudah tua juga itu DPR RI ini. Kenapa ini belum injury time kok, usulkanlah karena ini sudah menyangkut esensi ideologi kita Pak. Dan yang diminta bukan triliun kok, bukan triliun Pak, masih belum sebanding dengan nilai yang tidak ternilai Pak, soal keutuhan negara ini Pak. Nah, kalau boleh saya kira nota kita juga ada di dalam bahwa main set kita mohon untuk.

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

44

F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Begini Pak Effendi, nomor dua sudah mengakomodasi sebetulnya kenaikan itu. Coba dibaca yang nomor 2, kita tetap masukan disitu Pak. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Saya tidak tahu ya Pak, apakah ini kalau saya tidak menohon kepada ini Pak. Buat saya tidak terlalu penting ini Pak, buat saya loh Pak. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Kan ini yang kita mau …. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Saya tidak tahu Pak, ini berpulang kepada si Satker. Apakah ini yang diatas prioritas seluruh yang diperjuangkan, kalau ini yang diperjuankan saya pribadi tidak terlalu tertarik Pak, kalau saya ya. Karena Bapak membekali orang yang sudah jadi begitu, yang Bapak bekali yang negeri inilah, tetapi berpulang lagi kepada Bapak. F-PG/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.SC.): Usulan kenaikan pada waktu itu adalah dengan topik inikan Pak, dengan topik yang nomor 2 ini, kecuali kalau ada usulan topik yang lain gitu di dalam tambahan itu. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Bagaimana Bapak Gubernur Lemhanas, karena yang usulan dulu kita dapat masukkan kepada Banggar, sekarang yang keluar seperti ini. Dan ini memang belum pernah kita usulkan untuk masalah kepentingan dukungan kegiatan pemantapan itu. Saya minta persetujuan setelah saya sampaikan, bagaimana Bapak Gubernur, bagaimana Bapak Sekjen, bagaimana Sestama Bakamla. Bapak Effendi Simbolon tadi sangat bagus tapi itu sudah kita usulkan, boleh tidak diusulkan lagi. Ini yang saya tanya kepada Banggar, boleh tidak? Kita maunya maksimal dapat tambahan mitra kita ini. Nah, sekarang yang kita bahas ini, kalau misalnya tidak ada masalah ya kita ketok. Anggaran yang 201 itu kita sudah yang sesuai dengan aslinya. Kemudian Wantannas 42 miliar, kemudian Bakamla 400. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Pak, ini termasuk Wantannas juga ya? biar kita ini Pak. Kita berikhtiar sesuai dengan prosedurnya Pak. Jadi saya kira secara konstitusi dimungkinkan Pak, karena di Paripurna pun masih bisa berubah Pak, inikan baru tingkat I Pak. Di Paripurna saya pernah interupsi dan itu kembali ke nol Pak. Karena mereka menyisipkan itu RUU, inikan Undang-Undang nanti jadinya. Ternyata hasil kita ini diketiknya lain, itu mungkin sering terjadi di kota-kota besar Pak, SK ini tapi lampirannya beda. Maksud saya kita tidak berbicara seluruhnya harus pasti gitu, tapi kita upaya bisa dilakukan lobby misalnya masih memungkinkan, akan tetapi memang yang sangat prioritas. F-PG (Dr. JERRY SAMBUAGA): Ingin menambahkan sedikit Pimpinan. Saya pikir tadi saya sepakat dengan Bapak Effendi Simbolon. Saya pikir kalau ini yang mau diajukan sebagai tambahan mungkin justifikasinya kurang pas. Jangan pembekalan bagi

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

45

Anggota DPR RI, ditarik kepada program yang lebih makro. Apakah mungkin bunyinya pembekalan nilai kebangsaan, sehingga yang diajukan juga mungkin dapat diterima, reasonable bagi Banggar. Mungkin itu saja. Terima kasih. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Oke, Anggota Komisi I DPR RI, Lemhanas, Wantannas, dan Bakamla. F-PDIP (Dr. EFFENDI MS. SIMBOLON, MIPOL): Angka 70 miliar dari mana ya? KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Gini Pak, ini kita serahkan kembali Gubernur sama Sekjen ini menerima atau tidak. Ini usulnya dari mereka bukan dari kita, karena dulu sudah kita tampung usulan itu, kita tambahi dan kita serahkan kepada Banggar. Nanti ada pertempuran terakhir memang seperti Bapak Effendi bilang nanti akan dibawa ke Rapat Paripurna. Nah, itu makanya kita tanyakan sekarang kepada KL masing-masing ini setuju atau bagaimana apa perlu tambahan, kan itu koordinasi kita hari ini. Silakan Bapak Gubernur. GUBERNUR LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL (LETNAN JENDERAL TNI (PURN) AGUS WIDJOJO): Mohon izin Pimpinan, untuk menjelaskan kalau saya benar menafsirkan dari uraian Pimpinan bahwa sebetulnya ini merupakan konfirmasi atas proses procedural yang sudah dilaksanakan, yang sudah masuk dari hasil pertemuan kita sebelumnya. Dari sisi Lemhanas perkenankan saya untuk menjelaskan bahwa usulan disini dikatakan bahwa usulan tambahan anggaran pada pagu alokasi sebesar Rp179 miliar plus rupiah sebetulnya disitu sudah termasuk untuk kebutuhan fungsional Lemhanas tentang dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis pertama itu sebesar Rp100 juta plus. Yang kedua, adalah program pengembangan ketahanan nasional sebesar Rp79 miliar plus, terdiri dari dua bagian Pak. Saya ulangi, terdiri dari 4 bagian. Dua bagian adalah untuk kegiatan organic fungsional Lemhanas. Dan dua bagian adalah untuk mendukung pembekalan nilai-nilai kebangsaan bagi Anggota DPR RI. Jadi sebetulnya itu sudah termasuk kalau ini hanya pengulangan procedural dan kalau saya menangkap sebetulnya itu nanti akan diperjuangkan di dalam P, sebetulnya sudah termasuk di dalam notulen rapat kita yang lalu. Dan bahwa kalau itu akan diperjuangkan ekstra diluar prosedur itu adalah kewenangan dari Banggar. Bagi kami sudah termasuk Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Bapak Gubernur. Jadi ini sudah jelas, Pak Effendi juga begitu, kita akan tetap berjuang bagaimana penambahan ini. Tapi teknis ketentuan peraturannya seperti itu, yang Bapak ajukan tadi. Kita sudah berjuang di Banggar, Banggar mengkoordinasikan harmonisasi dengan seluruh kementerian tapi belum dipenuhi. Kalau sekarang kita ajukan lagi seperti itukan sesuai dengan ketentuan kan tidak bisa. Yang pengajukan Bapak dulu kita tambahi lagi sekarang, kita balik lagi ketawa Banggar nanti. Itu Bapak Effendi Simbolon, bukan kita tidak mau menambahkan. Sudah kita perbincangkan dengan matang waktu pertemuan pertama, penambahan oke kita dukung. Tapi akhirnya setelah diajukan di Banggar, Pemerintah sendiri tidak dukung malah. Satu-satunya perjuangan nanti di Rapat Paripurna, atau kalau memang ada di APBNP, APBNP juga belum tentu ada. Kalau tidak ada habis kita, ini adalah harapan kita untuk pasti tidak akan terjadi nanti

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

46

penataran kayak dulu itu. Kita tidur di hotel dipanggil, tidak bisa lagi karena memang ini tidak cukup anggarannya. Itulah kita masukkan sekarang acuannya disini Bapak Effendi. Kalau tadi yang dua sudah masuk, sudah awalnya. Makanya saya bacakan tadi saya minta tanggapan dari Bapak Gubernur ini setuju ya setuju. Sekarang dari Sekjen Wantannas bagaimana ini? Coba diangkat ini Lemhanas bagaimana? Wantannas itu 42, padahal acuannya ada tambahan sekitar 50 dulu, gitu kan Bapak Doni. Itu sudah lewat dari diajukan oleh kita dari perjuangan juga di Banggar. Nah, tinggal yang ini putusannya yang kita bicarakan tadi ini, ada tidak tanggapannya ini. SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Terima kasih Bapak Pimpinan. Untuk yang perlu mungkin dari pihak Wantannas, katakanlah yang kemarin usulannya mungkin tidak mendapatkan support. Mungkin kami juga menerima, tetapi ini dengan terbitnya Impres Nomor 7 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Bela Negara Tahun 2018-2019 tentu Wantannas tidak mungkin bergerak kalau tidak ada anggaran. Kami harus sosialisasi mulai dari Aceh sampai dengan Papua, kecuali mungkin mereka yang dari daerah diundang ke Jakarta akan tetapi biaya akan lebih besar lagi. Kami mohon arahan dari Bapak, kiranya untuk dukungan terhadap program Inpres Nomor 7 tentang Rencana Aksi Bela Negara ini harus diperjuangkan Pak, supaya kedepan ini apa yang tadi sudah kami paparkan bagaimana kam harus mensosialisasikan kepada seluruh Provinsi/Kabupaten Kota termasuk Kementerian dan Lembaga itu bisa sama semua Pak. Ada potensi-potensi yang selama ini belum terkelola, kalau ini bisa dioptimalkan itu bisa menjadi penerimaan negara. Kami juga bisa memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Kota agar sekolah dasar, Sekolah Menengah Pertama itu prioritas untuk program budi pekerti ditingkatkan, waktunya ditambah, tidak bisa dibiarkan lagi pola-pola yang sudah berlangsung selama ini. Kemudian juga bagaimana kami mendorong agar Pramuka menjadi salah satu aktor dalam perubahan perilaku. Dan Pramuka kita harapkan itu menjadi program wajib diseluruh sekolah. Dan kami juga mengharapkan Gubernur, Bupati Walikota itu memiliki sebuah konsep dalam mencegah kelompok radikal. Tanpa melibatkan Bupati sampai dengan Kepala Desa tidak mungkin Pak. Dan kami juga ingin menyampaikan kepada seluruh industry pertambangan mulai dari Sabang sampai Merauke agar mereka itu memiliki sebuah program CSR yang nyata. Contoh di Aceh Pak, saya 12 tahun tinggal di Aceh Pak, apa yang dirasakan oleh rakyat di Arum Pak. Setelah gas habis tidak ada apa-apanya, mereka tidak dapat apa-apa. Apa mau kita biarkan lagi seperti itu, apa mau kita biarkan lagi di Freeport seperti itu. Nah, kami kemarin diundang sebagai salah satu pembicara pada SKK Migas. Kami tanya ada tidak perusahaannya? Mengatakan setelah mereka menghabiskan minyak dan gas di kawasan itu penduduk tidak ada yang berani angkat tangan Pak. Nah, Wantannas menyarankan dan memberikan masukan berikan ruang kepada penduduk di sekitar situ untuk mengelola catering, masa catering standartnya internasional juga padahal pegawainya semua orang Indonesia. Kalau sudah ada catering, Ibu-ibunya terlibat, anak gadisnya terlibat, pemuda terlibat, maka pertanian akan hidup disitu, peternakan akan hidup, perikanan budi daya akan hidup disitu. Artinya apa? rakyat tergantung dari industry yang ada disana. Otomatis mereka akan menganggap industry migas yang ada di tempat ini adalah bagian daripada milik kami. Kami juga memberikan saran laundry, apa harus laundry mesinnya datangkan dari luar negeri, cukup dicuci dan dibersihkan oleh Ibu-ibu yang mungkin perlu lapangan pekerjaan, ini akan menghidupkan ekonomi rakyat. Termasuk juga messing, jangan kita semuanya menggunakan standar dari luar. Nah, ada hal-hal tertentu yang bisa digunakan oleh perusahaan tersebut untuk meningkatkan ekonomi rakyat. Kalau ini sudah bisa disatukan Pak, minyak, gas, panas bumi, itu wajin untuk mengikuti program yang sedang disusun oleh Wantannas. Otomatis mungkin dalam waktu 2-3 minggu yang akan datang akan ada perubahan. Semua masyarakat yang tinggal di daerah industry merasa

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

47

nyaman, karena mereka merasa diperhatikan. Sekarang dana CSR kemana kita tidak tahu Pak, tidak ada transparansi. Kemudian juga dalam program Ormas-Ormas, kami bisa undang Ormas-Ormas bagaimana supaya mereka ini memiliki visi yang sama mengajarkan hal-hal yang baik. Rubah kebiasaan berkelahi, rubah kebiasaan melotot menjadi kebiasaan bertemu itu senyuman, sapa, salaman, silatuhrahmi. Setiap hari harus punya teman, mengubah lawan menjadi kawan, kawan menjadi saudara. Nah, kalau ini diberikan kepada Wantannas Pak, Insya Allah akan ada perubahan. Demikian Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Terima kasih Pak Doni. Ini juga ada jalan keluar DPR RI kemarin sering kita lihat, bagaimana dana CSR ini bisa dibagi-bagi. Bukan lagi apalagi untuk Wantannas, pasti itu bisa itu. Nah, ini yang kita usahakan nanti, karena kalau hal-hal baru kita masukkan dalam rangkaian anggaran yang ada sekarang tidak masuk, kecuali yang tadi itu karena sudah dalam rangkaianya untuk mendukung program ini sudah masuk pada awal-awal itu tentang pemantapan anggota ini. Jadi itu menjadi catatan kita Pak Doni, karena ada dana CSR juga diluar, kalau ini hal baru nanti ya kita masukkan di masalah baru nanti. Yang ini saja yang kita minta ini, ini ada tanggapan tidak dari Bapak Gubernur, kan sudah tidak ada. Dari Bapak Sekjen Wantannas ini sudah sepaham kan ini, Wantannas sebesar ini kita sudah setuju ini. Inikan anggaran yang sudah ada saja, nanti yang belum ada kita perjuangkan di media yang ada nanti. Mungkin di Paripurna atau apa ya, karena kita sudah ajukan secara lengkap tapi hasilnya tidak seperti itu. Kita memang selama ini selalu usulan tambahan ini kita masukkan di pengajuan kita yang akan dibahas oleh Banggar Bersama para Menteri yang terkait itu, kan gitu selama ini. Baru kembali lagi kepada kita ini hasilnya, apa boleh kita ajukan lagi hal baru, padahal ini waktunya sudah tinggal beberapa hari. Tidak selesai-selesai malah anggarannya tidak turun nanti, ini yang kita khawatir. Inilah Indonesia Raya kayak gitu, ya mudah-mudahan selanjutnya akan lebih bagus lagi maka kembali kita fokus kesini. Mungkin Bapak Gubernur tadi masalah ini sudah dapat di mengerti, coba mainkanlah lagi. Perubahan dukungan manajemen ini Lemhanas sebesar Rp201.379.086.000,- ini terdiri dari 3 titik tadi. Ada yang 137, ada yang 1,7 ada 62 miliar.

Ada masalah Pak? Pas ya, Bapak Gubernur pas ya.

Bapak Doni Wantannas 42 miliar yang sudah di-acc di Banggar, kita putuskan disini, ini sudah jadi dengan rincian 132,6 miliar dan yang satu 10,2 miliar, kan tidak ada masalah ini. SEKRETARIS JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL XIV (LETJEN TNI DONI MONARDO): Tidak ada masalah Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Bakamla, 447 ini terdiri dari 2 point juga. Yang pertama 290,57 dan yang kedua 156,8. Setuju ya? Oke, kita putuskan nomor 1 setuju.

(RAPAT: SETUJU)

2. Sehubungan dengan belum terdukungnya anggaran untuk kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi Anggota DPR RI periode 2019-2024, incumbent Anggota DPR RI yang baru terpilih dalam pagu alokasi anggaran Lembanas Tahun Anggaran 2019, Komisi I DPR

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam

48

RI mendukung agar pemenuhan kebutuhan anggaran untuk kegiatan tersebut dapat diajukan dalam APBNP Lemhanas Tahun Anggaran 2019. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

3. Komisi I DPR RI meminta Lemhanas, Wantannas dan Bakamla agar dalam penggunaan anggaran Tahun Anggaran 2019 senantiasa mengedepankan prinsip efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Ini memang satu keharusan. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Itulah Bapak dan Ibu sekalian Anggota Komisi I DPR RI, teman-teman mitra kita Lemhanas, Wantannas dan Bakamla Rapat Dengar Pendapat hari ini Bersama-sama dengan Komisi I DPR RI dalam rangka menyetujui alokasi Anggaran Tahun Anggaran 2019. Hal-hal yang lain tetap menjadi catatan kita seperti apa yang disampaikan oleh Bapak Effendi Simbolon, seperti juga yang dijelaskan oleh Bapak Doni Monardo ini sangat penting. Kita akan catat itu mungkin dalam program-program berikut kita masukan. Dan kita masih ada kesempatan untuk menyampaikan ini kalau perlu di saat Rapat Paripurna tentang anggaran. Dengan demikian saya rasa selesai rapat ini, alhamdulillah sudah berjalan dengan cukup hangat dan mudah-mudahan Tuhan meridhoi kita. Demikian. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 15.25 WIB)

Jakarta, 23 Oktober 2018 a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT,

TTD.

SUPRIHARTINI, S.IP., M.Si. NIP. 19710106 199003 2 001