desain karakteristik siswa

Upload: masaminyk

Post on 10-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ss

TRANSCRIPT

DESAIN KARAKTERISTIK SISWA

A. PENDAHULUANSetiap peserta didik pada dasarnya memiliki potensi relatif sama , yang membedakan adalah kebiasaan,lingkungan dan semangat juang.Sebelum guru memasukin ruang kelas untuk memberi materi pelajaran kepada peserta didik, ada beberapa hal terlebih dahulu yang perllu dibenahi atau dilakukan kajian terhadap siswa-siswa yang akan diajarkan. Hasil kajian akan menjadi pertimbangan dalam rangka menentukan bobot materi pelajaran ,bentuk,pola,struktur sajian yang akan ia sajikan.Cara penyajian memegang peranan yang sangat besar atas penyerapan materi terhadap siswa.Jika sajian ini dilakukan dengan matang dan seksama , maka tentu hasilnya dapat lebih maksimal.Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari hasil kajian terhadap ciri-ciri siswa yang akan kita hadapi di kelas,antara lain:1. Kita memperoleh gambaran yang lengkap dan terperinci tentang kemampuan awal para siswa-siswa,yang berfungsi sebagai Prere Kuisit bagi bahan baru yang akan disampaikan.Diharapkan bahan baru/materi tidak terlalu mudah atau tidak terlampau sulit bagi siswa untuk memahaminya.Yang lebih baik ialah materi itu merupakan elanjutan Prere Kuisit yang telah dimiliki oleh siswa sebelumnya.Dengan demikian diharapkan dapat tercapai tingkat keberhasilan yang optimal.2. Kita akan memperoleh gambaran tentang luas dan jenis pengalman yang telah dimiliki oleh siswa. Dengan berdasarkan pengalaman tersebut ,guru dapat memberikan bahan yang lebih tepat, mantap dan memberikan contoh atau ilustrasi yang tidak asing bagi siswa.Dengan demikian, siswa akan lebih mudah menerima dan menyerap bahan-bahan yang baru disajikan oleh guru.3.Kita dapat mengetahui latar belakang sosial, kultur para siswa,termasuk latar belakang keluarga ,seperti :tingkat pendidikan orang tua,tingkat sosial ekonomi, dan dimensi-dimensi kehidupan lainnya yang melatarbelakangi perkembangan sosial emosionaldan mental mereka.Dengan demikian guru dapat memberikan bahan yang lebih serasi dan dengan metode yang lebih efisien.4.Kita dapat mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa ,baik jasmani maupun rohaniah.Tingkat perkembangan ini besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar dan cara belajar siswa. Perbedaan individual terjadi dalam aspek-aspek usia ,jenis kelamin ,kelas sosial,dan kemampuan kecerdasan.Berdasarkan informasi tentang perbedaan individual ,guru dapat memperkirakan (prediksi) tentang kemungkinan berhasilnya siswa dalam belajarnya untuk waktu mendatang , dan menjadi pertimbangan bagi guru dalam memperbaiki kualitas pelajarannya. 5.Kita dapat mengetahui aspirasi dan kebutuhan para siswa.Dengan cara ini guru dapat merancang strategi yang lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi itu,baik secara individual maupun kelompok.6.Kita dapat mengetahui tingkat penguasaan pengetahuan yang telah diperoleh siswa sebelumnya.Perkembangan aspek kognitif dan intelektual tersebut dijadikan sebagai dasar dalam merencanakan pengetahuan baru,yang dirancang secara tepat.7.Kita dapatmengetahui tingkat bahasa siswa ,baik lisan maupun tertulis.Guru berusaha menyesuaikan kemampuan berbahasa siswa agar terjadi interkomunikatif yang seimbang dan berhasil.8.Kita dapat mengetahui sikap dan nilai yang menjiwai siswa.Hal penting karena bahagian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam perencanaan pengajaran ,yang memungkinkan keterlibatan pribadinya dalam proses belajar.

B. Karakteristik Peserta Didik1. Learning Behavior (perilaku awal)Perilaku awal adalah perilaku yang harus telah diperoleh oleh siswa sebelum dia memperoleh perilaku terminal tertentu yang baru. Perilaku awal menentukan status pengetahuan dan ketrampilan siswa sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang akan diinginkan guru akan tercapai oleh siswa.Dengan perilaku ini dapat ditentukan darimana pengajaran harus dimulai.Jadi pengajaran berlangsung dari perilaku awal sampai ke prilaku terminal ,itulah yang menjadi tanggung jawab pengajaran.Untuk menentukan kelas-kelas perilaku awal ada tiga jenis alat yang dapat digunakan ,yaitu :a. Perangkat belajar ( Learning set )Perangkat belajar adalah kemampuan (capabilities) yang dimiliki oleh siswa pada tahap tertentu dalam mempelajari tugas tertentu. Kemampuan ini bersifat internal dan spesifik namun dapat diukur sebagai perilaku serta dapat dirumuskan dalam hubungan dengan tujuan-tujuan pengajaran tertentu.b. Kemampuan belajar (Learning abilities)Dalam hal ini kita mengenal makna belajar untuk belajar (Learning to learn)Adalah kapasitas untuk mempelajari tugas-tugas baru bertambah bila kita telah berlatih tugas-tugas yang sama.Jadi sebenarnya merupakan perbaikan progresif dalam perilaku misalnya kita telah mempelajari cara mengalikan 5 dengan 6 ,maka jika beberapa hari kemudian kita menemukan masalah hitungan yang sama ,maka kemampuan mempelajarinya semakin cepat dan tepat.Kemampuan ini merupakan kemampuan dasar dan bersifat umum. c. Gaya belajar ( Learning style)Gaya belajar (Learning style) adalah cara-cara personal dimana individu-individu memproses informasi dalam mempelajari konsep-konsep dan prinsip-prinsip baru.Kesiapan diri siswa dalam hubungan dengan tujuan pengajaran tertentu.Dengan kemampuan ini seorang pelajar lebih baik dalam suatu keadaan ,sedangkan yang lain akan belajar lebih baik dalam keadaan lain ,misalnya dengan bantuan alat/media tertentu. 2. Latar belakang akademis dan sosial.Kedua jenis latar belakang siswa ini perlu dipertimbangkan dalam mempersiapkan materi yang akan disajikan ,sehingga menuntut guru agar melakukan kajian sebelumnya.Sebagai kerangka acuan Jerold E. Kemp menyarankan konsep-konsep yang bertolak dari faktor-faktor akademis dan sosial sebagai berikut : Faktor-faktor akademis yaitu, berapa jumlah siswa yang di hadapi di dalam kelas, apakah kelas besar atau kelas kecil, indeks prestasi,tingkat intelegensi,tingkat kecerdasan emosi yang ditandai oleh kematangannya dalam berfikir dan merasa, tingkat ketrampilan membaca,kebiasaan belajar,pengetahuan siswa mengenai bahan materi yang akan disajikan , dorongan/minat belajar siswa ,yang tidak kalah penting adalah prospek dari kelulusan serta cita-cita dari siswa itu sendiri. Faktor-faktor sosial dan psikologis.Usia kematangan (maturity) siswa menentukan kesanggupan untuk mengikuti sebuah pembelajaran ,rentang perhatian (attention span),bakat-bakat khusus siswa, demikian pula hubungan kedekatan sesama siswa,serta keadaan sosial ekonomi siswa itu sendiri mempengaruhi diri dan kepercayaan diri untuk belajar secara maksimal. C. Perkembangan Individu peserta didikPengetahuan tentang perkembangan individu murid,siswa, dan mahasiswa penting bagi guru,dosen(pendidik), orang tua, stakeholder dalam dunia pendidikan formal maupun non formal.Perkembangan individu murid,siswa,dan mahasiswa (peserta dewasa tumbuh dan berkembang secara pisik,psikis dari fase ke fase seperti dalam hal pertumbuhan pisik, kognitif, afektif, sosial, psikomotor dan moral. Proses pengajaran dan pembelajaran tidak akan efektif dan efesien apabila seorang guru ,dosen (pendidik) tidak memahami perkembangan peserta didik secara menyeluruh.Perkembangan individu dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis , progresif, dan berkesinambungan dalam diri individu dari sejak lahir sampai akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.Perubahan yang sistematis adalah bahwa perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya,baik fisik maupun psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh : kemampuan berbicara seseorang akan sejalan dengan kematangan dalam perkembangan intelektual dan kognitifnya.Progresif artinya perkembangan bersifat maju,meningkat dan meluas ,contohnya perubahan pengetahuan dan ketrampilan dari sederhana sampai kepada yang kompleks .Sedangkan berkesinambungan artinya bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan dan berurutan.contoh untuk dapat berdiri ,seorang anak terlebih dahulu harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya yaitu kemampuan duduk dan merangkak (Akhmad sudrajat,2009). D. Belajar dan Fase-Fase Perkembangan IndividuManusia membutuhkan kepandaian yang bersifat jasmaniah dan rohaniah dan semua ini hanya dapat dicapai melalui belajar .Belajar sangat penting bagi kehidupan seorang manusia.Disamping itu dapat dipahami bahwa anak (manusia) membutuhkan waktu yang lama untuk belajar ,sejak dari masa kanak-kanak sampai masa tua sepanjang kehidupannya.Karena itu manusia selalu dan senantiasa belajar kapanpun dan dimanapun.Dalam hubungan dengan usaha pendidikan,maka belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses ,belajar selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu pendidikan dan psikologis.Adapun belajar itu sendiri dapat didefinisikan antara lain :1. Hilgard mengatakan : Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan malalui jalan latihan ( melalui laboratorium atau dalam lingkungan alamiah).2. Morgan, belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.3. James P.Chaplin, learning (belajar,pengetahuan) yang berarti perolehan dari sembarang perubahan yang relative permanen dalam tingkah laku sebagai hasil praktek aktualisasi pengalaman.Dari beberapa pengertian belajar tersebut,Sumadi Suryabrata (2005) menyimpulkan : a. Belajar itu membawa perubahan ( dalam arti behavior changed) aktual maupun potensial.b. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru.c. Perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).Karena itu seorang yang belajar ia tidak sama lagi dengan saat sebelumnya ,karena ia lebih sanggup menghadapi kesulitan,memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan keadaan .Ia tidak hanya bertambah pengetahuannya ,akan tetapi dapat pula menerapkannya secara fungsional dalam situasi hidupnya.Sejalan dengan fase-fase perkembangan pada manusia sejak dari masa kanak-kanak sampai masa tua ,dikemukakan oleh Havinghurst yang dikutip oleh Made Pidarta ,1997 sebagai berikut :1. Fase perkembangan masa kanak-kanak2. Fase perkembangan masa anak3.Fase perkembangan masa remaja4. Fase perkembangan masa dewasa awal5. Fase perkembangan masa setengah baya Untuk memenuhi tugas-tugas pada setiap fase tersebut ,dicapai melalui belajar. Berangkat dari fenomena ini muncullah konsep belajar untuk memberikan layanan-layanan dan prioritas bagi mereka yang tidak lagi belajar pada pendidikan diri dan turut berpartisipasi didalam aktifitas kehidupan di lingkungan masyarakat.

E. Perkembangan Individu secara DidaktisSyamsu Yusuf (2003) menngemukakan beberapa tahapan perkembangan individu dengan menggunakan pendekatan didaktis, sebagai berikut :1. Masa Usia Pra sekolahMasa usia pra sekolah terbagi dua yaitu :a. Masa vital, pada masa ini individu menggunakan fungsi fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya,Freud menyebutnya sebagai masa oral (mulut), karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar.Adapun tugas perkembangan pembelajaran pada fase ini adalah : 1. Anak belajar memakan makanan keras.2. Anak belajar berjalan. 3. Anak belajar berbicara.b. Masa Estetik ,masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan ,Seseorang individu anak bereksplorasi dan belajar melalui panca inderanya.Pada masa ini panca inderannya masih sangat peka.Adapun tugas perkembangan pembelajaran pada fase ini adalah :1. Anak belajar membedakan yang baik dan yang buruk.2. Anak belajar membedakan jenis kelamin,belajar sopan santun.3. Anak belajar mengeja dan membaca.4. Anak belajar mengenal individu secara emosional dan sosial. Dimulai dari mengenal orang tua ,saudara, keluarga, dan sosial masyarakat. 2. Masa Usia Jenjang Pendidikan DasarMasa usia pendidikan dasar disebut juga masa intelektual ,atau masa keserasian bersekolah pada umur 6-7 tahun anak dianggap sudah matang untuk memasuki sekolah. Adapun ciri-ciri utama anak yang sudah matang ,yaitu : 1. Memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan memasuki kelompok sebaya (peer group) .2. Keadaan fisik yang memungkinkan anak-anak memasuki dunia bermain dan pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan jasmani.3. Memasuki dunia mental untuk memasuki dunia konsep ,logika, dan komunikasi yang luas ( Tohirin,2005:34)Adapun tugas perkembangan pembelajaran anak-anak pada usia sekolah dasar ini adalah :1. Belajar ketrampilan jasmani atau fisik melalui bermain.

3. Belajar mengembangkan kemampuan menulis,membaca, dan menghitung.4. Belajar mengenal kemampuan dirinya.5. Belajar memainkan peran sebagai laki-laki ataupun wanita.6. Belajar membandingkan diri dengan yang lainnya.7. Belajar menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginannya8. Belajar bersikap bebas atau tidak terikat menentukan sesuatu kehendak.Masa usia sekolah dasar terbagi dua ,yaitu : a. masa kelas rendah (usia 6 atau 7 sampai usia 9 atau 10 tahun) ,b. Masa kelas tinggi ( usia 9 atau 10 sampe 12 atau 13 tahun) Adapun ciri-ciri masa kelas rendah yaitu:1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi.2.Sikap tunduk terhadap permainan-permainan tradisional (yang sudah ada).3. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.4.Membandingkan dirinya dengan anak lain.5. Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal ,maka soal itu dianggap tidak penting.6.Pada masa ini terutama usia 6-8 tahun anak menghendaki nilai angka raport yang baik ,tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.Adapun ciri-ciri masa kelas tinggi ,yaitu:1. Minat terhadap kehidupan sehari-hari yang konkrit .2. Amat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar.3. Menjelang akhir masa ini telah adaminat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus.4. Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya.Setelah usia ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya.5. Pada masa ini anak memandang nilai (angka raport) sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya.6. Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama.Dalam permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada),mereka cenderung membuat aturan permainan sendiri.Fase ini yang dimulai genap berusia 7 sampai 14 tahun, dimana anak-anak tengah mempersiapkan dirinya menjadi manusia matang, mulai menghilangkan meniru apa yang dilakukan orang dewasa,mulai memperhatikan alam dan lingkungan sekitarnya.Daya pikir anak mulai terbuka,mampu berimajinasi,dan menangkap banyak masalah yang tidak kasat mata.Ia mulai berfikir tentang dirinya sendiri sebagi makhluk hidup ,berdiri sendiri dan memiliki kehendak yang lain dari kehendak orang lain.Ia berusaha menampakkan jati dirinya dengan menentang dan membuat keluarganya marah demi menunjukkan bahwa ia adalah dirinya.Pada masa inilah orang tua harus memberikan perhatian ekstra terhadap pendidikannya karena ia kini berada di awal hubungan sosialnya dalam lingkup yang lebih luas dengan masuknya ia ke sekolah .Adapun langkah-langkah penting yang berhubungan dengan pendidikan anak difase ini, sebagai berikut :a. Pendidikan ekstra ketatb. Dorongan untuk belajarc. Melatih anak untuk patuhd. Pengawasan dan kontrol terhadap anake. Pencegahan atas perilaku asusilaf. Menciptakan hubungan dengan teladan yang baik 3. Masa Usia Jenjang Pendidikan Menengah (Masa Remaja)Masa usia jenjang pendidikan menengah bertepatan dengan masa remaja, yang terbagi kedalam tiga bagian yaitu :1. Masa remaja awal, biasanya ditandai dengan sifat-sifat negatif,dalam jasmani dan mental,prestasi,serta sikap sosial.2. Masa remaja,pada masa ini mulai tumbuh dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya serta masa mencari sesuatu yang dipandang bernilai.3. Masa remaja akhir,setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya,pada dasarnya telah tercapai masa remaja akhir dan telah terpenuhi tugas-tugas perkembangan pada masa remaja,yang akan memberikan dasar bagi memasuki masa berikutnya yaitu masa dewasa.Adapun tugas perkembangan yang harus di capai pada masa remaja awal, remaja, dan remaja akhir adalah :1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.3. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.6. Memilih dan mempersiapkan karier.7. Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan berkeluarga.8. Mengembangkan ketrampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.9. Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.10. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/ pembimbing dalam berperilaku. 4. Masa Usia Jenjang Pendidikan Tinggi (umur 18 hingga umur 25)Masa ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya,yang intinya pada masa ini merupakan pemantapan pendirian hidup.Adapun tugas perkembngan yang harus dicapai pada masa dewasa awal ( usia 21 dan seterusnya ) adalah :1. Memilih pasangan.2. Belajar hidup dengan pasangan.3. Memulai hidup dengan pasangan.4. Memelihara anak.

5. Mengelola rumah tangga. 6. Memulai bekerja.7. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.8.Menemukan satu kelompok yang serasi.

Referensi : DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ,prof.Dr. Mukhtar,M.Pd ,dan Dr Iskandar , M.Pd.Di ringkas oleh : Rince Wiki Utami, Nim :5520110168 Rini Widiya sari , Nim : 5520110155