desain interior pusat kebudayaan jepang di jakarta/desain... · sastra dan seni rupa, ... gambar...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA (Dengan Pendekatan Konsep Modern Zen) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh : TITIK YULIYATI C0808009 JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: lenhu

Post on 09-Mar-2019

259 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG

DI JAKARTA

(Dengan Pendekatan Konsep Modern Zen)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh :

TITIK YULIYATI

C0808009

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Titik Yuliyati

NIM : C 0808009

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir yang berjudul

“ Desain Interior Pusat Kebudayaan Jepang di Jakarta Dengan Pendekatan Konsep

Modern Zen” adalah benar-benar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan oleh

orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi

tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akhir dan gelar

yang telah diperoleh.

Surakarta, 09 Juli 2011

Yang membuat pernyataan

Titik Yuliyati

NIM. C 0808009

Page 5: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

1. Ibu dan bapak serta kakak dan

adikku tercinta

2. “Mamas” tersayang

2. Saudara-saudariku se-Desain

Interior, UNS

3. Semua teman-temanku

Page 6: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Kegagalan bukan sebagai alasan berhenti melangkah

Jangan pantang menyerah, teruslah berjuang demi cita-cita

Hari esok harus lebih baik dari hari ini

(Be A Winner-Wawasan)

Page 7: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan konsep “Desain Interior Pusat Kebudayaan Jepang di Jakarta Dengan

Pendekatan Konsep Modern Zen”.

Penyusunan penulisan ini diajukan untuk melengkapi laporan Tugas Akhir

sebagai persyaratan menempuh gelar Sarjana di Jurusan Desain Interior, Fakultas

Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah memberikan penjelasan, pengarahan, serta memberikan

motivasi dan do’a demi kelancaran proses pengerjaan dan penyelesaian penulisan

laporan TA ini. Tidak lupa pula penulis juga ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Kedua Orang Tua saya, yang telah memberikan dukungan baik dari segi

moril maupun materiil.

2. Anung B Studyanto, S.Sn, M.T selaku Ketua Jurusan Desain Interior UNS.

3. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds selaku koordinator tugas akhir

4. Drs. IF. Bambang S, Sk.,MT.arch dan Anung B Studyanto, S.Sn, M.T selaku

dosen pembimbing tugas akhir yang selalu memberikan pengarahan.

5. Seluruh dosen, staff dan rekan-rekan di Jurusan Desain Interior UNS,

Terimakasih atas ilmu, pengalaman dan nasihatnya yang sangat berguna bagi

saya.

6. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak

memberikan dukungan, semangat dan perhatiannya terhadap penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan penulisan ini,

namun dengan penuh harapan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis

maupun pembaca.

Surakarta, 09 Juli 2012

Penulis

Page 8: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. . i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. . ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... . iii

PERNYATAAN...................................................................................................... . iv

PERSEMBAHAN .................................................................................................. . v

MOTTO .................................................................................................................. . vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ . vii

DAFTAR ISI........................................................................................................... . viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. . xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. . xvi

DAFTAR SKEMA ................................................................................................. . xvii

ABSTRAK .............................................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2 Batasan Masalah ............................................................................. 2

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................... 2

1.4 Tujuan ........................................................................................... 2

1.5 Sasaran .......................................................................................... 3

1.6 Manfaat ......................................................................................... 3

1.7 Metode Desain ............................................................................... . 3

1.8 Skema Pola Pikir Perancangan ....................................................... . 5

1.9 Sistematika Penulisan ..................................................................... . 5

BAB II KAJIAN LITERATUR ........................................................................... 7

2.1 Pengertian Judul ............................................................................. 7

2.2 Tinjauan Kebudayaan ..................................................................... 8

2.2.1 Sejarah Kebudayaan Jepang .......................................... 8

2.2.2 Macam-Macam Kebudayaan Jepang ............................. 9

2.3 Pusat Kebudayaan .......................................................................... 10

2.4 Fasilitas Besaran Ruang ................................................................. 10

2.4.1 Lobby ............................................................................. 10

2.4.1.1 Fungsi Lobby .................................................... 11

Page 9: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

2.4.1.2 Fasilitas Lobby ................................................. 11

2.4.2 Shop ............................................................................... 12

2.4.2.1 Sistem Pelayanan .............................................. 12

2.4.2.2 Sistem Display .................................................. 13

2.4.2.3 Perlengkapan Display ....................................... 14

2.4.3 Gallery ............................................................................ . 15

2.4.3.1 Tujuan dan Fungsi Gallery .............................. 15

2.4.3.2 Macam-macam Showroom .............................. 16

2.4.4 Cafe ................................................................................. . 17

2.4.4.1 Sistem Pelayanan ............................................. 18

2.4.4.2 Jenis-jenis Menu ............................................. 18

2.5 Sistem Organisasi Ruang ............................................................... 19

2.6 Sistem Sirkulasi .............................................................................. 30

2.7 Furniture ........................................................................................ 32

2.8 Unsur Pembentuk Ruang ................................................................ 33

2.8.1 Lantai .............................................................................. 33

2.8.2 Dinding .......................................................................... 34

2.8.3 Langit-langit (Ceilling) ................................................... 36

2.9 Interior Sistem ................................................................................ 37

2.9.1 Sistem Pencahayaan ........................................................ 37

2.9.2 Sistem Penghawaan ........................................................ 40

2.9.3 Sistem Akustik ................................................................ 42

2.9.4 Sistem Keamanan ........................................................... 43

2.9.4.1 Sistem Pengamanan Terhadap Kebakaran ....... 43

2.9.4.2 Sistem Keamanan Dari Ancaman Kejahatan .. 45

BAB III STUDI LAPANGAN .............................................................................. 46

3.1 Pusat Kebudayaan Belanda ..................................................... 46

3.1.1 Latar Belakang ............................................................... 46

3.1.2 Lokasi .............................................................................. 46

3.1.3 Waktu Operasional .......................................................... 46

3.1.4 Fasilitas .......................................................................... 46

3.2 Pusat Kebudayaan Jepang ........................................................ 50

3.2.1 Sejarah Singkat ................................................................ 50

3.2.2 Lokasi ............................................................................... 50

Page 10: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

3.2.3 Fasilitas ........................................................................... 50

BAB IV PROGRAMMING ................................................................................. 52

4.1 Analisa Existing ....................................................................... 52

4.1.1 Asumsi Lokasi ............................................................. 52

4.1.2 Potensi Lingkungan ..................................................... 52

4.1.3 Denah Existing ............................................................ 53

4.2 Programming ............................................................................. 53

4.2.1 Status Kelembagaan .................................................... 53

4.2.2 Struktur Organisasi ...................................................... 53

4.2.3 Sistem Operasional ..................................................... 54

4.3 Program Kegiatan ..................................................................... 54

4.3.1 Kegiatan Pusat Kebudayaan ........................................ 54

4.3.2 Kegiatan Pengujung .................................................... 55

4.3.3 Kegiatan Pengelola ...................................................... 55

4.4 Analisa Kebutuhan Ruang ........................................................ 55

4.5 Fasilitas Ruang ......................................................................... 56

4.6 Besaran Ruang ........................................................................ 57

4.7 Sistem Organisasi Ruang ......................................................... 61

4.8 Sistem Sirkulasi ....................................................................... 61

4.9 Zoning Grouping ..................................................................... 62

BAB V KONSEP DESAIN ............................................................................... 65

5.1 Ide Desain ................................................................................ 65

5.2 Tema Desain ........................................................................... 65

5.3 Atmosfer Desain ..................................................................... 68

5.4 Desain Layout ......................................................................... 68

5.5 Pembentuk Ruang ................................................................... 68

5.5.1 Lantai ............................................................................. 68

5.5.2 Dinding ........................................................................... 69

5.5.2 Langit-langit ................................................................... 70

5.6 Desain Interior Sistem ............................................................. 71

5.6.1 Pencahayaan ................................................................... 71

5.6.2 Penghawaan .................................................................... 71

5.6.3 Akustik ........................................................................... 72

5.7 Desain Furniture ...................................................................... 72

Page 11: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

5.8 Desain Elemen Estetis ............................................................... 72

5.9 Skema Bahan dan Warna ........................................................ 72

5.10 Sistem Keamanan .................................................................... 72

BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 73

6.1 Kesimpulan ............................................................................... 73

6.2 Saran ......................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. . 74

LAMPIRAN……………………………………………………………….. .......... 75

Denah Asli ............................................................................................. 76

Denah Perubahan ................................................................................... 77

Denah Interior ........................................................................................ 78

Layout.. .................................................................................................. 79

Keyplan Ruang Workshop.. ................................................................... 80

Keyplan Restoran.. ................................................................................. 81

Keyplan Ruang Pamer Tetap.. ............................................................... 82

Keyplan Lobby....................................................................................... 83

Floor Plan ............................................................................................... 84

Ceiling Plan ............................................................................................ 85

Potongan AA’ – BB’ .............................................................................. 86

Potongan CC’-DD’ ................................................................................ 87

Potongan EE’-FF’ .................................................................................. 88

Detail Konstruksi 1,2…..……………………. ...................................... 89

Detail Konstruksi 3,4 ............................................................................. 90

Detail Furniture 1 ................................................................................... 91

Detail Furniture 2 ................................................................................... 92

Detail Furniture 3 ................................................................................... 93

Detail Furniture 4 ................................................................................... 94

Aksonometri ........................................................................................... 95

Perspektif 1 ............................................................................................ 96

Perspektif 2 ............................................................................................ 97

Perspektif 3 ............................................................................................ 98

Perspektif 4 ............................................................................................ 99

Page 12: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pos Penerimaan Tamu ........................................................................ 11

Gambar 2.2 Besaran ruang sesuai ergonomic retail shop ....................................... 12

Gambar 2.3 Standar Konter makan ......................................................................... 17

Gambar 2.4 Standar jarak bersih antar kursi(stool) tempat makan ......................... 17

Gambar 2.5 Jarak bersih untuk pelayanan pramusaji dan sirkulasi ........................ 18

Gambar 2.6 Organisasi ruang terpusat .................................................................... 19

Gambar 2.7 Ilustrasi 1 Organisasi ruang terpusat ................................................... 20

Gambar 2.8 Ilustrasi 2 Organisasi ruang terpusat .................................................... 20

Gambar 2.9 Ilustrasi 3 Organisasi ruang terpusat ................................................... 20

Gambar 2.10 Ilustrasi 4 Organisasi ruang terpusat .................................................. 21

Gambar 2.11 Ilustrasi 5 Organisasi ruang terpusat .................................................. 21

Gambar 2.12 Ilustrasi 6 Organisasi ruang terpusat ................................................. 21

Gambar 2.13 Ilustrasi 7 Organisasi ruang terpusat .................................................. 22

Gambar 2.14 Organisasi ruang linier ...................................................................... 22

Gambar 2.15 Ilustrasi 1 Organisasi ruang linier ...................................................... 22

Gambar 2.16 Ilustrasi 2 Organisasi ruang linier ...................................................... 23

Gambar 2.17 Ilustrasi 3 Organisasi ruang linier ...................................................... 23

Gambar 2.18 Ilustrasi 4 Organisasi ruang linier ...................................................... 23

Gambar 2.19 Ilustrasi 5 Organisasi ruang linier ...................................................... 24

Gambar 2.20 Ilustrasi 6 Organisasi ruang linier ...................................................... 24

Gambar 2.21 Organisasi ruang Radial ..................................................................... 24

Gambar 2.22 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Radial .................................................... 25

Gambar 2.23 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Radial .................................................... 25

Gambar 2.24 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Radial .................................................... 26

Gambar 2.25 Organisasi ruang Cluster .................................................................... 26

Gambar 2.26 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Cluster ................................................... 26

Gambar 2.27 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Cluster ................................................... 27

Gambar 2.28 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Cluster ................................................... 27

Gambar 2.29 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Cluster ................................................... 27

Gambar 2.30 Organisasi ruang Grid ........................................................................ 28

Gambar 2.31 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Grid ....................................................... 28

Gambar 2.32 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Grid ....................................................... 28

Gambar 2.33 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Grid ....................................................... 29

Page 13: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Gambar 2.34 Ilustrasi 4 Organisasi ruang Grid ....................................................... 29

Gambar 2.35 Ilustrasi 5 Organisasi ruang Grid ....................................................... 29

Gambar 2.36 Ilustrasi 6 Organisasi ruang Grid ....................................................... 30

Gambar 2.37 Ilustrasi 7 Organisasi ruang Grid ....................................................... 30

Gambar 2.38 Sirkulasi linier .................................................................................... 31

Gambar 2.39 Sirkulasi Radial .................................................................................. 31

Gambar 2.40 Sirkulasi Spiral ................................................................................... 31

Gambar 2.41 Sirkulasi Grid ..................................................................................... 32

Gambar 2.42 Sirkulasi Network............................................................................... 32

Gambar 2.43 Jenis Lampu Pijar ............................................................................... 39

Gambar 2.44 Jenis Lampu Flourescent .................................................................... 39

Gambar 2.45 Jenis Lampu HID ............................................................................... 40

Gambar 2.46 Kemungkinan yang Terjadi pada system vebtilasi silang .................. 41

Gambar 2.47 Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran ............................................ 44

Gambar 3.1 Tempat Informasi ................................................................................ 47

Gambar 3.2 Area Ruang Pamer .............................................................................. 47

Gambar 3.3 Panggung ............................................................................................. 48

Gambar 3.4 Ruang ganti .......................................................................................... 48

Gambar 3.5 Tempat duduk Pengunjung .................................................................. 48

Gambar 3.6 Ruang Audio Visual.............................................................................. 49

Gambar 3.7 Perpustakaan ........................................................................................ 49

Gambar 3.8 Galery ................................................................................................ 51

Gambar 3.9 Lobby ................................................................................................ 51

Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta .......................................................................... 52

Gambar 4.2 Zoning ................................................................................................ 64

Gambar 4.3 Grouping ............................................................................................ 64

Gambar 5.1 Bunga Sakura ..................................................................................... 65

Gambar 5.2 Dinning Area ...................................................................................... 66

Gambar 5.3 Dinning Area ...................................................................................... 66

Gambar 5.4 Ruang Keluarga ................................................................................. 67

Gambar 5.5 Ruang Keluarga dengan tatami .......................................................... 67

Gambar 5.6 Ruang Keluarga ................................................................................. 67

Gambar 5.7 Ruang Santai ...................................................................................... 68

Page 14: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisa Kebutuhan Ruang Pengunjung ................................................. 55

Tabel 4.2 Analisa Kebutuhan Ruang Staff Pengelola ............................................. 56

Tabel 4.3 Perhitungan Kebutuhan Ruang ............................................................... 60

Tabel 4.4 Alternatif Pengorganisasian Ruang ......................................................... 61

Tabel 4.5 Alternatif Sirkulasi Ruang ...................................................................... 62

Tabel 5.1 Analisa Bahan Dan Kegunaan Pada Lantai ........................................... 69

Tabel 5.2 Analisa Bahan Dan Kegunaan Pada Dinding ......................................... 70

Tabel 5.3 Analisa Bahan Dan Kegunaan Pada Ceilling .......................................... 71

Page 15: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR SKEMA

Skema 1.1 Pola Pikir Perancangan ........................................................................ 5

Skema 4.1 Struktur Organisasi Pusat Kebudayaan Jepang ..................................... 53

Skema 4.2 Kegiatan Pengunjung Pusat Kebudayaan Jepang ................................. 55

Skema 4.3 Kegiatan Pengelola Pusat Kebudayaan Jepang .................................... 55

Skema 4.4 Hubungan Antar Ruang ......................................................................... 62

Page 16: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG

DI JAKARTA (Dengan Pendekatan Konsep Modern Zen)

Titik Yuliyati1

Drs.IF.Bambang S, Sk,MT.arch 2 Anung B Studyanto, S.Sn, MT

3

ABSTRAK

Th 2012. Pusat Kebudayaan Jepang merupakan wadah kegiatan pertukaran atau

pengenalan kebudayaan Jepang khususnya kepada rakyat Indonesia. Namun

keberadaannya masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia.

Perancangan tematis dipusatkan pada area – area yang berkaitan dan berhubungan

langsung dengan pengunjung, yaitu Lobby, Shop, Restoran, Ruang Pamer, Perpustakaan

dan Ruang Workshop. Selain itu juga terdapat ruang penunjang, yaitu Kantor, Ruang

Audio Visual, Musholla, Lavatory, Gudang.

Perancangan Pusat Kebuda yaan Jepang ini diasumsikan berada di Jakarta. Jl. Jend.

Sudirman kav. 61-62 Jakarta Selatan. Kawasan ini merupakan salah satu CBD (Central

Bussines Distric) di Jakarta, dengan pertimbangan letak yang strategis dipusat kota.

Sistem sirkulasi radial digunakan untuk memecahkan berbagai perbedaan kepentingan,

fasilitas, tingkat mobilitas dan aktivitas yang ada. Diikuti dengan penerapan organisasi

ruang radial untuk mempermudah pengunjung menuju ruang yang dikehendaki tetapi

dengan memperhatikan ruangan lain di sekitar ruang yang dijadikan pusat atau center.

Tema perancangan yang digunakan yaitu “Modern Zen”. Konsep perancangan

menggunakan perpaduan konsep Arsitektur modern dengan gaya tradisional

Jepang. Karakteristik arsitektur modern yaitu bangunan bersifat fungsional

artinya sebuah bangunan dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin, sesuai

dengan fungsinya, bentuk sederhana dan bersih, Interior dan eksterior terdiri dari

garis-garis vertikal dan horizontal. Karakteristik Zen yaitu kesederhanaan,

menyatu dengan alam, sedikit ornamen. Perpaduan antara karakteristik arsitektur

modern dengan Zen: garis yang hemat, memakai warna alam, harmoni tekstur

keberagaman, sederhana, proposional, dan menggunakan material alam.

Perancangan interior mulai dari interior system, elemen pembentuk ruang, elemen

pengisi ruang, hubungan antar ruang, organisasi ruang mengacu pada beberapa

literature dan tinjauan lapangan dengan mempertimbangkan unsur desain, prinsip

desain, dan tema.

1 Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C 0808009

2 Dosen Pembimbing 1

3 Dosen Pembimbing 2

Page 17: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

JAPAN CENTER INTERIOR DESIGN

IN THE JAKARTA

(With Moden Zen Concept Approach)

Titik Yuliyati1

Drs.IF.Bambang S, Sk,MT.arch 2 Anung B Studyanto, S.Sn, MT

3

ABSTRACT

2012. Japan cultural center is a container or the introduction of cultural exchange

activities especially to the people of Indonesia. However, its existence is still not

underutilized by society of Indonesia.

Design tematis focus on an area-area that is concerned and deal directly with visitors,

namely lobby, shop, restaurants, showy, space library and workshop space. In addition,

there are also supporting space that is the office, audio and visual space, the mosque,

lavatory, the barn.

Radial circulatory system used to solve the various distinctions interests, facilities, the

level of mobility and activity there. Followed by the application of the organization of the

radial to ease them to the desired but with regard to the other room around a space used as

a center or center.

Design theme used namely “ modern zen”. Concept design use a fusion concept modern

architecture with the traditional japanese. Characteristic of modern architecture is

building is most functional it means a building can reach its destination maximally, if in

accordance with its function simplistic and clean, interiors and exterior consisting of

vertical lines and horizontally. Characteristic of zen simplicity, namely fused with nature,

a little ornaments. The combination of characteristic modern architecture with zen: line

frugal; wearing livery nature, harmoni texture diversity, simple, proposional, and use

material nature.

The design of the interior from the interior systems, space-forming element, the space

filler element, the relationship between space, the organization of space refers to some

literature from the field by considering the design elements, design principles, and themes

that refers to the formation of the atmosphere of space to be achieved.

1 Student, Interior Design major with NIM C0808009

2 Guide Lecturer 1

3 Guide Lecturer 2

Page 18: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Page 19: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG

DI JAKARTA

(Dengan Pendekatan Konsep Modern Zen)

Titik Yuliyati1

Drs.IF.Bambang S, Sk,MT.arch 2 Anung B Studyanto, S.Sn, MT

3

ABSTRAK

Th 2012. Pusat Kebudayaan Jepang merupakan wadah kegiatan

pertukaran atau pengenalan kebudayaan Jepang khususnya kepada

rakyat Indonesia. Namun keberadaannya masih belum

dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia.

Perancangan tematis dipusatkan pada area – area yang berkaitan

dan berhubungan langsung dengan pengunjung, yaitu Lobby, Shop,

Restoran, Ruang Pamer, Perpustakaan dan Ruang Workshop.

Selain itu juga terdapat ruang penunjang, yaitu Kantor, Ruang

Audio Visual, Musholla, Lavatory, Gudang.

Perancangan Pusat Kebuda yaan Jepang ini diasumsikan berada di

Jakarta. Jl. Jend. Sudirman kav. 61-62 Jakarta Selatan. Kawasan ini

merupakan salah satu CBD (Central Bussines Distric) di Jakarta,

dengan pertimbangan letak yang strategis dipusat kota.

Sistem sirkulasi radial digunakan untuk memecahkan berbagai

perbedaan kepentingan, fasilitas, tingkat mobilitas dan aktivitas

yang ada. Diikuti dengan penerapan organisasi ruang radial untuk

mempermudah pengunjung menuju ruang yang dikehendaki tetapi

dengan memperhatikan ruangan lain di sekitar ruang yang

dijadikan pusat atau center.

Tema perancangan yang digunakan yaitu “Modern Zen”. Konsep

perancangan menggunakan perpaduan konsep Arsitektur modern

dengan gaya tradisional Jepang. Karakteristik arsitektur modern

yaitu bangunan bersifat fungsional artinya sebuah bangunan dapat

mencapai tujuan semaksimal mungkin, sesuai dengan fungsinya,

bentuk sederhana dan bersih, Interior dan eksterior terdiri dari

1 Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C 0808009

2 Dosen Pembimbing 1

3 Dosen Pembimbing 2

garis-garis vertikal dan horizontal. Karakteristik Zen yaitu

kesederhanaan, menyatu dengan alam, sedikit ornamen. Perpaduan

antara karakteristik arsitektur modern dengan Zen: garis yang

hemat, memakai warna alam, harmoni tekstur keberagaman,

sederhana, proposional, dan menggunakan material alam.

Perancangan interior mulai dari interior system, elemen pembentuk

ruang, elemen pengisi ruang, hubungan antar ruang, organisasi

ruang mengacu pada beberapa literature dan tinjauan lapangan

dengan mempertimbangkan unsur desain, prinsip desain, dan tema.

Page 20: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

JAPAN CENTER INTERIOR DESIGN

IN THE JAKARTA

(With Moden Zen Concept Approach)

Titik Yuliyati1

Drs.IF.Bambang S, Sk,MT.arch 2 Anung B Studyanto, S.Sn, MT 3

ABSTRACT

2012. Japan cultural center is a container or the introduction of

cultural exchange activities especially to the people of Indonesia.

However, its existence is still not underutilized by society of

Indonesia.

Design tematis focus on an area-area that is concerned and deal

directly with visitors, namely lobby, shop, restaurants, showy,

space library and workshop space. In addition, there are also

supporting space that is the office, audio and visual space, the

mosque, lavatory, the barn.

Radial circulatory system used to solve the various distinctions

interests, facilities, the level of mobility and activity there.

Followed by the application of the organization of the radial to

ease them to the desired but with regard to the other room around a

space used as a center or center.

Design theme used namely “ modern zen”. Concept design use a

fusion concept modern architecture with the traditional japanese.

Characteristic of modern architecture is building is most functional

it means a building can reach its destination maximally, if in

accordance with its function simplistic and clean, interiors and

exterior consisting of vertical lines and horizontally. Characteristic

of zen simplicity, namely fused with nature, a little ornaments. The

combination of characteristic modern architecture with zen: line

frugal; wearing livery nature, harmoni texture diversity, simple,

proposional, and use material nature.

1 Student, Interior Design major with NIM C0808009

2 Guide Lecturer 1

3 Guide Lecturer 2

The design of the interior from the interior systems, space-forming

element, the space filler element, the relationship between space,

the organization of space refers to some literature from the field by

considering the design elements, design principles, and themes that

refers to the formation of the atmosphere of space to be achieved

Page 21: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jepang merupakan salah satu contoh negara maju di dunia. Jepang

dengan segala kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki, mereka mampu

berdiri dari keterpurukan setelah bom atom oleh Amerika pada saat Perang

Dunia II.

Kedudukan Sebagai nomor satu di dunia rupanya tidak begitu enak,

dan tidak ada satu bangsa pun yang dapat mempertahankannya dalam jangka

waktu yang lama. Selama jangka waktu tertentu Inggris rupanya menjadi

model yang dikagumi oleh bangsa lain, termasuk Indonesia, meskipun

Indonesia juga mempunyai pengagum-pengagum sendiri. Selama berpuluh-

puluh tahun orang Inggris berjuang untuk mempertahankan jejak-jejak

kejayaan mereka di masa lampau, sementara pada tahun I950-an ada orang

yang menyebutkan bahwa abad ini adalah "abad Amerika" dan sampai

sekarang masih ada yang berpendapat begitu. Tetapi sejak beberapa waktu,

Amerika Serikat sudah kehilangan keunggulan dalam persaingan yang pernah

dimilikinya; dan meski kekuasaannya sangat besar, Amerika tidak lagi

mengilhami bangsa-bangsa lain dengan gagasan bahwa Amerika merupakan

model masa depan. Jika ada bangsa yang mempunyai peranan semacam itu

kini, Jepanglah bangsa itu.

Indonesia sebagai salah satu negara besar di Asia Tenggara berusaha

meningkatkan hubungan dengan Negara-negara lain dalam rangka menuju era

globalisasi terutama dengan Negara-negara yang menjadi model masa depan

diawali dalam lingkup kawasan Asia. Jepang sementara inilah yang mampu

menjadi simbol masa depan dalam lingkup Asia.

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan jaman, bangsa Indonesia

juga akan menghadapi persaingan yang sangat ketat di segala aspek

kehidupan. Oleh karena itu Indonesia dan Jepang sebagai sesama negara yang

Page 22: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

terletak di kawasan Asia Pasifik hendaknya semakin meningkatkan hubungan

kerjasama yang baik di segala bidang.

Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman terhadap

akar-akar budaya Jepang dalam satu wadah yang digunakan sebagai sumber

dalam eksplorasi pengetahuan dan pemahaman kebudayaan Jepang. Hal

inilah yang melatar belakangi dipilihnya proyek Pusat Kebudayaan Jepang

sebagai proyek untuk tugas akhir.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah ditekankan pada desain interior yang memenuhi

kebutuhan para pengguna atau pengunjung. Desain interior yang meliputi

perencanaan program ruang, pembentukan ruang, maupun perancangan

komponen interior dan interior system.

1.3 Rumusan Masalah

Dari uraian yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan masalah

yang akan kaji adalah :

a. Bagaimana menciptakan suasana interior pusat kebudayaan jepang yang

dapat memenuhi aktifitas fungsi edukasi, informasi dan entertaiment?

b. Bagaimana menciptakan sirkulasi yang efektif, elemen pengisi ruang

yang fungsional dan ergonomis?

c. Bagaimana menciptakan interior pusat kebudayaan jepang dengan

konsep modern zen?

1.4 Tujuan

a. Untuk menciptakan suasana interior pusat kebudayaan jepang yang dapat

memenuhi aktivitas fungsi edukasi, informasi dan entertainment.

b. Untuk menciptakan sirkulasi yang efektif, elemen pengisi ruang yang

fungsional dan ergonomis.

c. Menciptakan pusat kebudayaan interior pusat kebudayaan jepang dengan

konsep modern zen.

Page 23: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1.5 Sasaran

1. Wisatawan umum (Nusantara dan Mancanegara)

2. Masyarakat umum kota Jakarta dan sekitarnya.

1.6 Manfaat

1. Bagi Desainer

a. Dapat mengembangkan ide atau gagasan untuk merencanakan dan

merancang interior pusat kebudayaan jepang.

b. Dapat memecahkan masalah yang ada didalam proyek perencanaan dan

perancangan interior.

2. Bagi Masyarakat

a. Dapat lebih memahami akan trend dan budaya popular yang sedang

berkembang di dunia khususnya yang berasal dari Jepang.

b. Sebagai tempat berkumpul dan pemersatu bagi masyarakat yang

mempunyai minat yang cukup tinggi.

1.7 Metode Desain

1. Lokasi Survey

Demi mendapatkan suatu keakuratan data, perlu dilakukan

penelitian yang dilaksanakan pada pusat kebudayaan yang berada di Kota

Jakarta.

2. Bentuk Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini lebih

menekankan pada proses dan makna serta pengungkapan informasi yang

kualitatif dan tidak menekankan pada bentuk data berupa angka maka

digunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini akan

mampu menangkap berbagai informasi dengan deskriptif yang penuh

nuansa. “Deskriptif mempersyaratkan suatu usaha dengan keterbukaan

pikiran yang menentukan obyek yang sedang dipelajari” ( H. B. Sutopo,

2002 ; 110 )

Page 24: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

3. Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam perancangan ini sebagai acuan

desain, sebagai berikut:

a. Informan

Dalam permasalahan ini yang menjadi nara sumber adalah selaku

pengurus dari organisasi yang dilakukan observasi tersebut.

b. Jadwal / susunan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tempat tersebut.

c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber data

diperoleh melalui teknik :

a. Observasi

Mengadakan pengamatan secara langsung tentang berbagai hal

yang ada kaitannya dengan obyek penelitian. Observasi dalam

penelitian kualitatif sering disebut sebagai observasi berperan pasif (

Spandley, 1980 ). Observasi ini dilakukan secara formal dan informal

untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi penelitian yang sesuai

dengan daftar masalah. Observasi ini juga menggunakan alat bantu

observasi seperti alat pencatat, alat perekam ( recorder ), kamera serta

alat pendukung lainnya.

b. Wawancara

Wawancara ini bersifat open ended dan mendalam yang

dilakukan secara informal, wawancara ini dilakukan pada waktu dan

konteks yang tepat, Metode ini untuk memperoleh data atau hal yang

sifatnya tidak terungkap secara fisik ( Sutresno Hadi, 1985;31 ).

Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang lentur tetapi dengan

“pertanyaan yang semakin memfokus sehingga informasi yang

dikumpulkan cukup mendalam”.( H.B.Sutopo,1989;31 )

c. Konteks Analisa ( Analisa Dokumen )

Teknik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang

bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.

Page 25: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1.8 Skema Pola Pikir Desain Atau Skema Langkah Desain

Ide / gagasan

Obyek perancangan

Permasalahan

Analisis

Alternatif desain

Kesimpulan desain

Penerapan desain

Perancangan

Data lapanganKajian teori

Norma desainAsumsi perancangan

Skema 1.1 : Skema Pola Pikir Desain

1.9 SISTEMATIKA PENULISAN.

Sistematika penulisan dalam Desain Interior Pusat Kebudayaan

Jepang adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan mencakup Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan sasaran.

BAB II KAJIAN LITERATUR

Kajian Teori berisi tentang uraian tentang prinsip teori/ kajian

teoritis mengenai proyek Desain Interior Pusat Kebudayaan

Jepang yang meliputi pembahasan teori tentang.

BAB III STUDI LAPANGAN

Merupakan hasil studi observasi di lapangan, baik sebagai

dasar acuan atas pemilihan lokasi perencanaan, maupun

Page 26: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

sebagai bahan pembanding dan bahan pengayaan bagi

proses analisa.

BAB IV ANALISA DESAIN

Merupakan uraian tentang program kegiatan dan program

ruang yang akan melatar belakangi terciptanya karya desain

interior yang meliputi definisi proyek, asumsi lokasi, status

kelembagaaan, struktur orhanisasi, program kegiatan, alur

kegiatan, program ruang, besaran ruang, pembentuk ruang,

pengisi ruang, sistem interior, sistem keamanan, sistem

organisasi ruang, sistem sirkulasi, pola hubungan aantar

ruang, zoning grouping.

BAB V KONSEP DESAIN

Merupakan uraian tentang ide atau gagasan beserta tema,

suasana ruang, pola penataan ruang, pembentuk ruang,

pengisi ruang, sistem interior, dan sistem keamanan yang

akan melatar belakangi terciptanya karya desain interior

BAB VI KESIMPULAN

Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa data , evaluasi

konsep perencanaan dan perancangan serta keputusan

desain dari konsep perencanaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 27: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN LITERATUR

2.1 Pengertian Judul

Pengertian judul Desain Interior Pusat Kebudayaan Jepang di Jakarta

dengan Pendekatan Modern Zen bila dijelaskan secara umum tiap suku kata yang

ada adalah:

Desain : Aktivitas pemecahan masalah secara visual berdasarkan

pertimbangan tertentu yang diwujudkan untuk memenuhi

berbagai kepentingan (desain sebagai proses dan desain

sebagai wujud).

(Drs. Rahmanu widayat, M.sn)

Interior : Tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990)

Pusat : Pokok pangkal atau yang jadi Tumpunan (berbagai-bagai,

urusan, hal, dsb)

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990)

Kebudayaan : Hasil akhir dari sebuah perilaku ataupun akal budi dari

manusia seperti kepeercayaan, keseniaan, adat istiadat

dan lain sebagainya

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990, hal.132

Jepang : Sebuah Negara kepulauan yang terletak di Asian Timur.

(www.wikipedia.com)

Modern : yang terbaru, tidak tradisional, kekinian.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia,1993)

Zen : suatu cara yang dikenal di Jepang, yaitu menikmati segala

sesuatu dengan pandangan baru yang lebih segar.

(www.modern-interior-design-decorating.blogspot.com)

Jakarta : Sebuah kota yang berada di pulau jawa yang menjadi

salah satu daerah istimewa dan pusat pemerintahan di

Indonesia.

(www.wikipedia.com)

Page 28: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Jadi Desain Intrerior Pusat Kebudayaan Jepang Di Jakarta adalah proses

perancangan ruang bagian dalam dari suatu tempat pemusatan aktivitas yang

menampung segala fungsi dan kegiatan pengadaan informasi dan perkenalan

kebudayaan Jepang untuk penambahan pengetahuan tentang Jepang dan budayanya di

kota Jakarta.

2.2 Kebudayaan Jepang

2.2.1 Sejarah Kebudayaan Jepang

Kebudayaan selalu dibedakan dengan budaya. Jikalau ditanya apa

contoh kebudayaan Jepang, maka mungkin akan dijawab adalah Chanoyu,

Ikebana, masakan Sukiyaki atau pakaian Kimono. Tetapi kalau ditanya apa

contoh budaya Jepang, maka akan dijawab adalah budaya rasa malu,

budaya kelompok atau budaya nenkoujoretsu (senioritas) dan sebagainya.

Oleh karena itu dari contoh-contoh di atas orang menunjukkan bahwa

kebudayaan adalah sesuatu yang konkrit. Sedangkan budaya adalah sesuatu

yang Semiotik, tidak kentara atau bersifat laten.

Ienaga Saburo (1990:1) membedakan pengertian kebudayan (bunka)

dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas kebudayaan adalah

seluruh cara hidup. Dia menjelaskan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan

hal yang bukan alamiah. Misalnya ikan adalah suatu benda alamiah, tetapi

dalam suatu masyarakat ikan tersebut dibakar, atau di pepes atau dibuat

sashimi maka ikan bakar atau ikan pepes atau ikan shashimi tersebut adalah

kebudayaan.

Sedangkan pengertian kebudayaan dalam arti sempit, menurut

Ienaga adalah terdiri dari, Ilmu pengetahuan, sistem kepercayaan dan seni.

Oleh karena itu di sini Ienaga mengatakan kebudayaan dalam arti luas

adalah segala sesuatu yang bersifat konkrit yang diolah manusia untuk

memenuhi kebutuhannya. Sedangkan pengertian kebudayaan dalam arti

sempit adalah sama dengan pengertian budaya dalam pengertian yang

diuraikan diatas. Yaitu kebudayaan dalam arti sempit menurut Ienaga

Saburo adalah sama dengan budaya yang berisikan sesuatu yang tidak

kentara, atau yang bersifat Semiotik.

Kemudian hubungan dari kebudayaan yang bersifat semiotik/abstrak

atau yang bersifat ideologi dengan kebudayaan yang bersifat konkrit adalah

Page 29: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

berada dalam satu lapisan struktur. Kebudayaan dalam arti konkrit berada

dalam struktur luar dan budaya (yang bersifat semiotik) berada dalam

struktur dalam. Oleh karena itu apabila dua buah kebudayaan berinteraksi,

maka struktur luar adalah yang paling duluan dapat diterima oleh

kebudayaan lain, sedangkan struktur dalam budaya tersebut adalah sesuatu

yang paling sulit dapat diterima oleh kebudayaan lain. Sebagai contoh,

apabila orang Indonesia berinteraksi dengan orang Jepang, maka yang

pertama-tama dapat dimengerti atau yang menarik pada minat orang

Indonesia adalah sesuatu yang bersifat Konkrit. Misalnya, hasil Industri,

ekonomi dan sebagainya. Sementara yang bersifat ideologis akan sangat

sulit dapat dimengerti apalagi untuk diterima.

Apabila kebudayaan adalah segala sesuatu yang sudah di Jamah

manusia untuk memenuhi kehidupannya, maka kajian kebudayaan adalah

sesuatu yang sangat konpleks. Misalnya kalau kita hendak mengkaji

kebudayaan Ikebana (merangkai bunga) maka kita tidak cukup hanya

mengkaji objek bunga saja karena itu hanya berupa teknik merangkai bunga

saja.

2.2.2 Macam-Macam Kebudayaan Jepang

Kebudayaan Jepang menurut Ienaga Saburo, baik tradisional

maupun modern, mencakup banyak sekali aspek kehidupan antara lain:

a. Seni Rupa, antara lain terdiri dari bukkyo bijutsit (BudJhist Art}; seni

lukis seperti kaiga (lukisan Jepang) dan Ukiyo-e (seni lukisan yang

dicetak di alas papan kayu); nihonto (seni membuat pedang); tojiki (seni

keramik); mingei (kerajinan tradisional); seni kaligrafi; dan lain-lain

b. Seni Pertunjukan, antara lain koien geino (teater rakyat) seperti

kabaki (wayang orang), no (sendratari topeng), dan bunraku (teater

boneka); hogakiA (seni musik tradisional); nihon eiga (film Jepang); dan

lain-lain

c. Arsitektur, antara lain m'mka (arsitektur Jepang tradisional), arsitektur

Jepang modern, shiro (arsitektur puri atau istana), dan teien (seni menaia

tanian).

Page 30: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

d. Sastra, antara lain waka (puisi Jepang), mimva (cerita rakyat), haiku

(sajak), fiksi modern dan lain-lain

e. Kegiatan rekreatif, mencakup beberapa kesenian seperti cha no yn

(upacara minuin teh) dan seni kuliner; seni kriya seperti bonsai (seni

mengerdilkan tanaman), ikebann (seni merangkai bunga), dan origami

(seni inelipat kertas); seni kaligrafi; go dan shagi (permainan catur

Jepang); onsen dan ofuro (budaya mandi berendam); juga meliputi

budaya modern seperti mahjong, pachinko, karaoke, dan lain-lain.

g. Upacara, upacara pernikahan yang menggunakan adat agama Shinto dan

upacara kematian yang menggunakan tata cara agama Budha

2.3 Pusat Kebudayaan

Pusat Kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu wadah yang menampung

segala fungsi dan kegiatan pertukaran kebudayaan antar bangsa.

Adapun fungsi-fungsi dari Pusat Kebadayaan adalah

a. Fungsi administratif / perkantoran .

Merupakan seluruh kegiatan administratif dalam Pusat Kebudayaan.

b. Fungsi edukatif / pendidikan

Meliputi seluruh kegiatan pendidikan, misalnya kegiatan perpustakaan .

penyelenggaraan seminar-seminar dan kursus-kursus seperti kursus bahasa

dan sebagainya .

c. Fungsi rekreatif / hiburan.

Meliputi seluruh kegtatan pertunjukan kesenian, pemutaran Film, pameran

dan sebagainya.

d. Fungsi informatif / Penerangan.

Seluruh kegiatan informatif melalui media cetak maupun melalui radio /

televisi dan sebagainya.

2.4 Fasilitas Besaran Ruang

Ruangan-ruangan yang akan dipakai pada perencanaan ini adalah :

2.4.1 Lobby /Reception area

Reception adalah ruang untuk menerima tamu sebelum

dipersilahkan duduk di ruang tunggu. Reception berada di ruangan yang

Page 31: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

paling depan, setelah pintu masuk. Besaran meja untuk reception

mempunyai standar yaitu :

Gambar 2.1 Pos penerima Tamu (Sumber : Human Dimention hal 189)

2.4.1.1 Fungsi lobby

Fungsi lobby dapat dibedakan atas fungsi umum dan khusus :

1. Fungsi umum

sebagai suatu tempat atau wadah seluruh karyawan pada

kantor dalam melaksanakan tugas mengurus serta mengelola

segala macam yang berhubungan dengan management di

perusahaan tersebut.

2. Fungsi khusus

sebagai suatu wadah dari pihak perusahaan untuk penerimaan

awal pengunjung. Tempat memperoleh informasi dan

melayani segala macam keperluan dari pengunjung, tempat

untuk bertemu janji.

2.4.1.2 Fasilitas lobby

Di dalam area lobby terdapat fasilitas sebagai berikut :

1. area tempat duduk, yang berfungsi sebagai ruang duduk dan

ruang tunggu

2. area komunikasi

3. area resepsionis

Lokasi dari reception harus dapat segera dilihat oleh tamu yang

masuk dan staf resepsionis harus dapat melihat dan mengontrol

arah masuk pengunjung.

Page 32: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2.4.2 Shop

Shop adalah suatu tempat jual beli suatu barang dimana menjual

barang-barang khusus untuk mendukung suatu bangunan dengan luas area

yang tidak terlalu besar. Oleh karena itu dengan keterbatasan lahan

biasanya retail shop memilki desain interior yang ergonomis supaya para

pengunjung lebih nyaman dan dapat melakukan aktifitas belanja dengan

mudah.

Gambar 2.2 Besaran ruang sesuai ergonomi retail shop (Sumber : Human dimention hal 205)

2.4.2.1 Sistem Pelayanan

1. Self Service

Adalah sistem pelayanan dimana pengunjung bebas memilih

dan mengambil produk yang mereka inginkan, kemudian

membawanya ke kasir untuk pembayaran.

2. Self Selection (Swa Seleksi)

Adalah jenis sitem pelayanan dimana pengunjung juga dapat

memilih dan mengambil produk yang mereka inginkan,

kemudian dengan dibantu oleh pramuniaga, produk dibawa ke

bagian kasir untuk pemabayaran.

3. Personal

Adalah jenis sitem pelayanan tertutup dimana segala bentuk

pembelian dilayani oleh pramuniaga, baik dalam pemilihan

maupun pengambilan produk. Dalam sistem ini, dari proses

Page 33: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pemilihan, pengambilan sampai dengan pembayaran semua

dilayani pramuniaga sepenuhnya.

2.4.2.2 Sistem Display

1. Serambi Pamer

Untuk menarik perhatian, pada Area Penjualan biasanya

dilengkapi dengan serambi pamer. Pemilihan barang yang

dipajang dengan mempertimbangkan musim atau gaya. Suatu

serambi pamer dapat memberikan kesan yang efektif, kesan

tersebut tentu saja berhubungan dengan berbagai ide dan

harga.

2. Display Interior

Delbert J. Duncan dan Stanley D. Hollander mengelompokkan

display interior menjadi :

a. Merchandise Display, meliputi :

i) Open Display

Merupakan bentuk display yang memberikan

kemungkinan pada pembeli untuk mengamati barang

dagangan tanpa bantuan pelayan toko.

ii) Closed Display

Berisi barang dagangan yang diperlihatkan dalam

almari dinding (wall case). Keuntungan utamnya

adalah terjaganya barang dagangan dari pencurian dan

menjaga kondidi siap jual.

iii) Architectural Display

Display ini memerlukan ketepatan penyusunan guna

menunjukkan bermacam-macam barang dagangan

sesuai dengan bangunan, seperti model bangunan

perumahan, dapur, kamar mandi secara menyeluruh.

Keuntungan utamanya adalah dapat memberikan

gambaran yang utuh dan nyata lewat peragaan dalam

display ini.

b. Vendor Display

Page 34: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Terkenal sebagai bentuk display untuk pengiklanan

tempat penjualan. Terdiri dari tulisan, spanduk dan rak

pajang.

c. Store Sign and Decorations

Istilah Store Sign meliputi tanda pembayaran, kartu

hadiah/harga, hiasan tergantung, poster, bendera, spanduk

dan alat serupa. ( Delbert J. Duncan & Stanley D

Hollander, 1977 : 468 ).

2.4.2.3 Perlengkapan Display

Dalam area penjualan sebagian besar pendisplayannya berupa

etalase dan showroom.

Macam-macam Etalase :

1. Etalase Sistem Terbuka.

Etalase tanpa pembatas antara ruang display dengan ruang

pemasaran sehingga dari luar akan terlihat keseluruhan

interior ruang dalamnya. Penataan display tidak ada

penghalang kasat mata dan arah pandangan kurang terfokus.

2. Etalase Sistem tertutup

Etalase mempunyai pembatas antara ruang display dengan

ruang pemasaran. Interior area penjualan tidak terlihat, dan

mempunyai pandangan visual lebih terfokus.

3. Etalase Khusus

a. Etalase Sudut

Etalase yang dimiliki bangunan yang terletak di

persimpangan jalan dan posisinya tepat di sudut.

b. Etalase Atas

Etalase yang terletak diatas lantai dasar dari bangunan

bertingkat. Etalase ini berfungsi sebagai papan reklame.

c. Benam

Merupakan Etalase yang memiliki lantai lebih rendah

daripada lantai disekitarnya.

d. Etalase bertingkat

Page 35: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Etalase penggabungan antara etalase atas dan etalase

benam dan lebih lagi dengan sistem etalase terbuka.

Sudut pandang kurang sesuai dengan sudut pandang

pengamat.

e. Etalase Arcade

Etalase menjorok ke dalam ruang akibat bangunan yang

memanjang ke belakang dengan bagian muka yang

sempit, sehingga ada ruang yang kurang efisien.

2.4.3 Gallery

Gallery atau galeri berasal dari kata latin galeria. Yang berarti

sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. (Ensiklopedi Nasional

Indonesia 1989).

Menurut John F Pile, 2003, gallery yang bersifat milik pribadi

untuk menjual barang seni, sebagian besar memiliki skala ruang yang

lebih kecil dari museum dan tidak disiapkan untuk menerima pengunjung

dalam jumlah besar. Dalam gallery yang harus diperhatikan adalah

perencanaan ruang, pencahayaan, dan warna harus baik sehingga

mendukung obyek yang dipamerkan.

2.4.3.1 Tujuan dan Fungsi Gallery

Tujuan dari sebuah pendirian galeri menurut kakanwil

perdagangan adalah memberikan informasi mengenai benda-benda

dan hasil karya seni, baik yang merupakan hasil karya para

seniman maupun produk industri terhadap para pengunjung

dengan jalan memamerkan barang-barang tersebut dalam peragaan

yang sesungguhnya.

Sedangkan fungsi galeri adalah sebagai wadah komunikasi

antara konsumen dengan produsen, yang mempunyai beberapa

fungsi sebagai berikut :

a. sebagai wadah promosi barang-barang seni.

b. sebagai wadah pembinaan bagi para seniman dalam

mengembangkan dan memasarkan hasil karya seninya.

Page 36: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. sebagai sarana komunikasi antara pengelola dengan

pengunjung di dalam suasanan yang rekreatif.

2.4.3.2 Macam-macam Showroom

1. Vitrine

Menggunakan pelindung tertutup (vitrine) untuk benda-benda

yang berdimensi kecil maupun yang sedang. Penggunaan

vitrine pada area penjualan koleksi tetap membutuhkan

perawatan yang serius.

2. Tempel dan Panil

Panil digunakan sebagai tempat memamerkan materi koleksi

dan difungsikan sebagai penyekat ruang pada area penjualan.

3. Sistem gantung

Khususnya untuk koleksi materi fashion yang bersifat „ fancy‟.

Kelemahan sistem ini ialah penataan terlihat kurang rapih.

4. Island Display

Produk-produk terbaru, sebagai point of interest dari ruang,

karena posisinya yang sentries dan lebih hidup sehingga dapat

mengundang pengunjung untuk dapat melihat langsung.

5. Table Fixture

Sebagai wadah display khususnya accessories seperti giwang,

cincin, kalung, dan sebagainya.

6. Cases Fixture

Rak terbuka atau transparan sebagai wadah display barang-

barang millineries seperti sepatu, tas dan lain-lain.

7. Panel Fixture

Penyajian khusus millineries seperti ikat penggang, dasi dan

accessories yang berukuran kecil.

8. Box Fixture

Kotak terbuka sebagai wadah display perlengkapan fashion

seperti payung, scraf dan lain sebagainya.

Page 37: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2.4.4 Café

Kata “café” secara etimologi berasal dari kata “khave” dalam

bahasa Turki, yang sama halnya “coffe” dalam bahasa Inggris atau “kopi”

dalam bahasa Indonesia. Café dalam Kamus Besar Indonesia diartikan

sebagai tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan sajian

musik dan juga diartikan sebagai tempat makan dan minum (Jakarta-

Jakarta 11 Mei 1996).

Sedangkan menurut Marsum. W. A dalam bukunya Restoran dan

Pemahamannya, Café yaitu suatu restoran kecil yang mengutamakan

penjualan cakes (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi, dan teh. Pilihan

makan yang terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.

Café adalah usaha di bidang makanan yang dikelola secara

komersial yang menawarkan makanan/makanan kecil serta minuman

kepada para tamu dengan pelayanan dalam suasana yang tidak formal,

tanpa diikuti aturan service yang berlaku ( Sugiarta, 1996: 93).

Dimensi Ruang Gerak

Gambar 2.3 Standar konter makan

(Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 222)

Gambar 2.4 Standar jarak bersih antar kursi (stool) Tempat makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 223)

Page 38: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Gambar 2.5 Jarak bersih untuk pelayanan pramusaji dan sirkulasi (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 228)

2.4.4.1 Sistem Pelayanan

1. Table Service

Konsumen langsung memesan makanan pada waiters, setelah

waiters menghidangkan dan konsumen tersebut menikmati

hidangan tersebut, konsumen langsung membayar sendiri pada

cashier atau melalui waiters.

2. Counter Service

Pelaksana counter service pada counter bar, dimana

konsumen menikmati hidangan langsung dihadapan counter.

3. Tray Service

Penyajian makanan dan minuman dengan menggunakan

nampan/baki, dimana konsumen memesan langsung kepada

pelayan di counter, dan pelayan menyajikan langsung

pesanannya.

2.4.4.2 Jenis Menu menurut waktu penyajian

1. Ala Carter Menu

Daftar hidangan terdiridari berbagai pilihan makanan dengan

harga masing-masing. Makanan yang dipilih disajikan ke meja

sesuai dengan urutan penyajian.

2. Table D‟hote menu/Set Menu

Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan dengan

harga keseluruhan, disajikan satu demi satu.

3. Blue Plate Menu

Page 39: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Daftar hidangan terdiri dari satu paket makanan dengan

pilihan soft drink. Harga keseluruhan, semua disajikan di atas

meja tamu.

4. Buffet Menu

Daftar beberapa paket untuk dipilih. Makanan disajikan di atas

meja panjang yang didesain semenarik mungkin, pengunjung

tinggal memilih sendiri hidangan yang akan dinikmati sesuai

dengan selera masing-masing.

(Soekrisno, 1996:70-71)

2.5 Sistem Organisasi Ruang

Penyusunan ruang-ruang dapat menjelaskan tingkat kepentingan relatif dan

fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut di dalam suatu organisasi bangunan.

Keputusan mengenai jenis organisasi yang harus digunakan dalam situasi khusus

akan tergantung pada: kebutuhan atas program bangunan, seperti pendekatan

fungsional persyaratan ukuran, klasifikasi hirarki ruang-ruang dan syarat-syarat

pencapaian, pencahayaan atau pemandangan. Kondisi-kondisi eksterior dari tapak

yang mungkin akan membatasi bentuk atau pertumbuhan organisasi atau yang

mungkin merangsang organisasi tersebut untuk mendapatkan gambaran-gambaran

tertentu tentang tapaknya dan terpisah dari bentuk-bentuk lainnya. (Ching, 2000,

188).

Berbagai macam pengorganisasian ruang menurut Francis.D.K. Ching antara

lain sebagai berikut :

a. Terpusat

Gambar 2.6 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 189

suatu ruang dominant, dimana pengelompokan sejumlah ruang

sekunder dihadapkan. Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan

stabil yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi

sebuah ruang pusat yang luas dan dominan.

Page 40: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 2.7 Ilustrasi 1 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang pemersatu terpusat, dari suatu organisasi pada umumnya

berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah

ruang sekunder di sekelilingya.

Gambar 2.8 Ilustrasi 2 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang sekunder dari suatu organisasi mungkin setara satu

sama lain dalam fungsi, bentuk dan ukuran, serta menciptakan suatu

konfigurasi keseluruhan yang secara geometri teratur dan simetris

terhadap dua sumbu atau lebih.

Gambar 2.9 Ilustrasi 3 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal

bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan

individu akan fungsi, menunjukkan kepentingan relatif, atau lingkungan

suasana sekitarnya. Perbedaan antara ruang-ruang sekunder juga

memungkinkan bentuk dari organisasi terpusat untuk menanggapi kondisi

lingkungan tapaknya.

Page 41: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar 2.10 Ilustrasi 4 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190

Apabila bentuk organisasi terpusat bersifat tidak berarah, kondisi-

kondisi pencapaian dan jalan masuk harus dikhususkan menurut tapak dan

ketegasan salah satu ruang sekunder sebagai gerbang masuk.

Gambar 2.11 Ilustrasi 5 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190

Pola sirkulasi dan pergerakan dalam suatu organisasi terpusat mungkin

berbentuk radial, lup atau Spiral. Walaupun hampir dalam setiap kasus pola

tersebut akan berakhir di dalam atau di sekeliling ruang pusat.

Gambar 2.12 Ilustrasi 6 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190

Organisasi-organisasi terpusat yang bentuk-bentuknya relatif

padat dan secara geometric teratur dapat digunakan untuk menetapkan

titik-titik atau “tempat-tempat” di dalam ruangan, menghentikan kondisi-

kondisi aksial, dan berfungsi sebagai suatu obyek di dalam daerah atau

volume ruang yang tetap.

Page 42: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 2.13 Ilustrasi 7 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190

b. Linier

Gambar 2.14 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 189

Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang.

Ruang-ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu dengan yang lain

atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah.

Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang

serupa dalam hal ukuran, bentuk dan fungsi. Organisasi ini juga dapat terdiri

dari ruang linier tunggal yang menurut panjangnya mengorganisir sederetan

ruang-ruang sepanjang bentangnya yang berbeda ukuran, bentuk atau

fungsi. Dalam kedua kasus di atas, tiap-tiap ruang di sepanjang rangkaian

tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar.

Gambar 2.15 Ilustrasi 1Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang yang secara fungsional atau simbolis penting

keberadaannya terhadap organisasi dapat terjadi di manapun sepanjang

rangkaian linier dan kepentingannya ditegaskan oleh ukuran maupun

bentuknya. Kepentingan juga dapat ditekankan menurut lokasinya: (1) pada

Page 43: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

ujung rangkaian linier, (2) keluar dari organisasi linier, (3) pada titik-titik

belok bentuk linier yang terpotong-potong

Gambar 2.16 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190

Karena panjang karaktemya, organisasi linier menunjukkan suatu

arah, dan menggambarkan gerak, perluasan dan perturnbuhan. Untuk

membatasi pertumbuhannya, organisasi-organisasi linier dapat dihentikan

oleh suatu bentuk atau ruang yang dominan, dengan adanya t empat

masuk yang menonjol dan tegas, atau penggabungan dengan

bentuk bangunan lain atau karena keadaan topografi.

Gambar 2.17 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190

Bentuk organisasi linier bersifat fleksibel dan dapat menanggapi

terhadap bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk ini dapat disesuaikan

dengan adanya perubahan-perubahan topografi, mengitari suatu badan air

atau sebatang pohon, atau mengarahkan ruang-ruangnya untuk memperoleh

sinar matahari dan pemandangan. Bentuknya dapat lurus, bersegmen, atau

melengkung. Konfigurasinya dapat berbentuk horisontal sepanjang tapaknya,

diagonal menaiki suatu kemiringan atau berdiri tegak seperti sebuah menara.

Gambar 2.18 Ilustrasi 4 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190

Page 44: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Bentuk organisasi linier dapat berhubungan dengan bentu-bentuk

lain di dalam lingkupnya dengan: (1) menghubungkan dan mengorganisir

bentuk-bentuk di sepanjang bentangnya, (2) berfungsi sebagai dinding atau

penahan untuk memisahkan ruang menjadi daerah yang berbeda. (3)

mengelilingi dan melingkupi bentuk-bentuk ke dalam sebuah daerah ruang.

Gambar 2.19 Ilustrasi 5 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190

Bentuk-bentuk lengkung dan bersegmen pada organisasi-organisasi

linier melingkupi daerah ruang eksterior pada sisi cekungnya dan

mengarahkan ruang-ruangnya menghadap ke pusat daerah. Pada sisi

cembungnya, bentuk-bentuk ini tampak menghadang dan memisahkan ruang di

hadapannya terhadap lingkungannya.

Gambar 2.20 Ilustrasi 6 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190

c. Radial

Gambar 2.21 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190

Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisai ruang yang linier

berkembang menurut bentuk jari-jari.

Page 45: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Organisasi ruang radial memadukan unsur-unsur baik organisasi

terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan

di mana sejumlah organisasi linier berkembang menurut arah jari-jarinya.

Apabila suatu organisasi terpusat adalah sebuah bentuk yang introvert

yang memusatkan pandangannya ke dalam ruang pusatnya, maka sebuah

organisasi radial adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang

keluar lingkupya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas

dam menggabungkan dirinya pads unsur-unsur atau benda-benda tertentu

pada tapaknya.

Gambar 2.22 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190

Seperti pada organisasi-organisasi terpusat, ruang pusat pada suatu

organisasi radial pada umumnya berbentuk teratur. Lengan-lengan linier di

mana ruang pusat menjadi porosnya, mungkin mirip satu sama lain dalam

hal bentuk dan panjang dan mempertahankan keteraturan bentuk organisasi

secara keseluruhan.

Gambar 2.23 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190

Lengan-lengan radialnya juga dapat berbeda satu sama lain untuk

menanggapi kebutuhan-kebutuhan individu akan fungsi dan konteksnya.

Variasi tertentu dari orgarisasi radial adalah pola baling-baling di mana

lengan-lengan liniernya berkembang dari sisi sebuah ruang pusat berbentuk

segi empat atau bujur sangkar. Susunan ini menghasilkan suatu pola dinamis

yang secara visual mengarah kepada gerak berputar mengelilingi ruang

pusatnya.

Page 46: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 2.24 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190

d. Cluster

Gambar 2.25 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang dikelompokan berdasarkan adanya hubungan atau

bersama-sama memanfaatkan ciri atau hubungan visual.

Untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian Organisaai

dalam bentuk kelompok atau cluster mempertimbangkan pendekatan fisik

untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali

organisasi ini terdiri dari ruang-ruang selular yang berulang yang memiliki

fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan

orientasi. Sebuah organisasi kelompok juga dapat menerima di dalam

komposisinya, ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya,

tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan atau alat

penata visual seperti kesimetrisan atau sebuah sumbu. Karena polanya tidak

berasal dari konsep geometri yang kaku, bentuk suatu organisasi kelompok

bersifat fleksibel dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan langsungr

tanpa mempengaruhi karakternya,

Gambar 2.26 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190

Page 47: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 2.27 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang kelompok atau cluster dapat diorganisir terhadap

suatu titik tempat masuk ke dalam bangunan atau sepanjang alur gerak yang

rnelaluinya. Ruang-ruang dapat juga dikelompokkan berdasarkan luas daerah

atau volume ruang tertentu. Pola ini serupa dengan organisasi terpusat, tetapi

kurang dalarn hal kepadatan dan keteraturan geometri akhirnya. Ruang-ruang

suatu organisasi kelompok dapat juga dimasukkan dalam suatu daerah atau

volume ruang yang telah dibentuk.

Gambar 2.28 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190

Karena tidak adanya tempat utama di dalam pola organisasi

berbentuk kelompok, maka tingkat kepentingan sebuah ruang harus

ditegaskan lagi melalui ukuran, bentuk atau orientasi di dalarn polanya.

Kondisi simetris, atau aksial dapat dipergunakan untuk memperkuat

atau menyatukan bagian-bagian suatu oerganisasi kelompok dan membantu

menegaskan pentingnya suatu ruang sekelompok ruang atau dalam organisasi

Gambar 2.29 Ilustrasi 4 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190

Page 48: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

e. Grid

Gambar 2.30 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang diorganisir dalam kawasan grid struktural atau grid

tiga dimensi lain. Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang

dimana posisinya dalam ruangan dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau

bidang grid tiga dimensi.

Gambar 2.31 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190

Sebuah grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak

lurus yang membentuk sebuah pola titik-titik teratur pada pertemuannya.

Apabila diproyeksikan dalam dimensi-ketiga, maka pola grid berubah

menjadi satu set ruang unit modular berulang

Gambar 2.32 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190

Kekuatan yang mengorganisir suatu grid dihasilkan dari

keteraturan dan kontinuitas pola-polanya yang meliputi unsur-unsur yang

diorganisir. Pola-pola ini membuat menjadi satu set atau daerah titik-titik

dan garis-garis referensi yang stabil dalam ruang dimana ruang-ruang

organisasi grid daerah yang walaupun berbeda dalam hal ukuran, bentuk,

atau fungsi, dapat membagi hubungan bersama.

Page 49: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar 2.33 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190

Suatu grid di dalam arsitektur paling sering dibangun oleh sistem

struktur rangka dari kolom dan balok. Dalam daerah grid ini, ruang-ruang

dapat terbentuk sebagai beberapa daerah-daerah terisolir atau sebagai

pengulangan modul grid. Tanpa melihat penempatannya dalam suatu daerah,

ruang-ruang ini, jika dipandang sebagai bentuk-bentuk positif, akan

menciptakan set kedua berupa ruang-ruang negatif.

Gambar 2.34 Ilustrasi 4 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190

Karena sebuah grid tiga dirnensi terdiri dari unit-unit ruang

modular yang berulang, maka organisasi ini dapat dikurangi, ditambahkan,

atau dilapisi, dan identitasnya sebagai sebuah grid tetap dipertahankan dengan

kemampuan untuk mengorganisir ruang-ruang. Manipulasi bentuk demikian

dapat digunakan untuk rnenyewakan sebuah bentuk grid terhadap tapaknya,

menetapkan tempat masuk atau ruang keluar atau memungkinkan

pertumbuhan dan perluasan.

Gambar 2.35 Ilustrasi 5 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190

Page 50: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan khusus mengenai

dimensi ruang-ruangnya atau untuk menegaskan daerah ruang untuk sirkulasi

atau pelayanan, suatu grid dapat dibuat tidak teratur dalam satu atau dua arah.

Perubahan dimensi ini akan menimbulkan suatu hirarki rnodul-modul yang

dibedakan oleh ukuran, proporsi dan lokasinya.

Gambar 2.36 Ilustrasi 6 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190

Sebuah grid dapat mengalami perubahan-perubahan bentu yang

lain. Bagian-bagian grid dapat bergeser untuk mengubah kontinuitas visual

maupun kontinuitas ruang melampaui daerahnya. Pola grid dapat diputus

untuk membentuk ruang utama atau menampung bentuk-bentuk alami

tapaknya. Sebagian dari grid dapat dipisahkan dan diputar terhadap sebuah titik

dalam pola dasarnya. Lewat dari derahnya, grid dapat mengubah kesannya

dari suatu pola titik ke garis, ke bidang, dan akhirnya ke ruang

Gambar 2.37 Ilustrasi 7 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190

2.6 Sistem Sirkulasi

Sirkulasi menurut Francis.D.K. Ching dalam bukunya “Bentuk Ruang dan

Susunannya”, adalah :

a. Linear

Page 51: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Gambar 2.38 Sirkulasi Linier Sumber : Ching, 2000, hal 221

Semua jalan adalah linier, jalan-jalan yang lurus dapat menjadi

unsur pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang. Sebagai

tambahan, jalan dapat melengkung atau terdiri atas segmen-segmen,

memotong jalan lain, bercabang-cabang, membentuk kisaran.

b. Radial

Gambar 2.39 Sirkulasi Radial Sumber : Ching, 2000, hal 221

Bentuk Radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti

sebuah pusat, titik bersama.

c. Spiral

Gambar 2.40 Sirkulasi Spiral Sumber : Ching, 2000, hal 221

Sebuah bentuk Spiral adalah sesuatu jalan yang menerus yang

berasal dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah.

Page 52: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

d. Grid

Gambar 2.41 Sirkulasi Grid Sumber : Ching, 2000, hal 221

Bentuk Grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling

berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau

kawasan-kawasan ruang segi empat.

e. Network

Gambar 2.42 Sirkulasi Network Sumber : Ching, 2000, hal 221

Satu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang

menggabungkan titik-titik tertentu didalam ruang.

f. komposit

Untuk menghindarkan orientasi yang membingungkan, suatu

susunan herarkis diantara jalur-jalur jalan bisa dicapai dengan membedakan

skala, bentuk dan panjangnya.

2.7 Furniture

Dalam suatu ruangan pasti ada kegiatan atau aktivitas yang diwadahi, oleh

karena itu dalam suatu ruangan hendaknya ada furnitur yang mampu mewadahi

dan memenuhi kebutuhan untuk aktivitas yang ada didalam ruangan tersebut.

Furnitur selain untuk mewadahi aktivitas yang ada juga sebagai elemen

pembentuk ruang. Hal ini berkaitan dengan fungsi furnitur dalam fungsi

keindahan atau estetis suatu ruang. Hal yang paling penting untuk diperhatikan

dalam pemilihan furnitur adalah tingkat efektif sebuah furnitur terhadap ruangan

tertentu, apakah furnitur tersebut nantinya akan menghabiskan tempat atau tidak

Page 53: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

sehingga tidak mengganggu aktivitas sirkulasi ruang tersebut. Penyusunan

furnitur akan menimbulkan berbagai aspek yang berhubungan dengan jenis

aktivitas, fungsi, maupun segi-segi visual. Semua ini memiliki kaitan antara

aspek yang satu dengan aspek yang lain. Setelah semua factor tersebut

terperhatikan kemudian meningkat pada tahap berikutnya yaitu bagaimana

menerjemahkannya dalam desain.

Desain furnitur dibagi atas dua kategori :

1) Furniture yang berbentuk case (kotak) termasuk chest, meja tulis, lemari buku

dan kursi yang tidak mempunyai pelapis, tipe furniture semacam ini di

Indonesia masih dibuat dari kayu walaupun bahan-bahan lain bertambah

populer.

2) Furniture yang dilapisi, misalnya sofa, kursi-kursi yang seluruhnya atau

sebagian diberi pelapis termasuk perlengkapan-perlengkapan tidur.

(Desain Interior, dalam Defi Sri Kartikasari. 2010)

2.8 Unsur Pembentuk Ruang

Dalam setiap pembahasan desain interior tidak lepas dari pengertian

tentang ruang. Adapun yang dimaksud ruang adalah.

”Suatu wadah dari objek-objek yang adanya dirasakan secara subjektf

dapat dibatasi oleh elemen-elemen buatan sepeti garis, bidang, dan lain-lain

maupun elemen alam” ( Pamudji Suptandar, 1982, hal. 34 )

2.8.1 Lantai

Lantai merupakan bagian dasar dari duatu bangunan, menurut Y. B.

Mangunwijaya lantai berfungsi selaku dinding atau penutup ruangan bagian

bawah. Oleh karena itu, dilihat dari pertimbangan – pertimbangan akustik

misalnya atau isolasi / pelindung terhadap panas dan dingin luar, lantai dapat

digarap menurut hukum – hukum fisika biasanay berlaku untuk dinding –

dinding. Sedangkan menurut Francis D. K. Ching (1996:162) lantai adalah

bidang ruang interior yang datar dan mempunyai dasar yang rata.

Lantai dalam ruang selain berfungsi menahan beban, secara khusus

lantai mempunyai fungsi akustik di dalam ruang. Berdasarkan

karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu :

a) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian

karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi, sebagai berikut:

Page 54: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

(i) Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan

bunyi.

(ii) Pada kondisi yang sama tumpukan potongan (cut piles)

memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan

tumpukan lembaran (loop piles).

(iii) Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam tumpukan

potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah.

(iv) Makin kedap lapisan penunjang (backing), makin tinggi penyerapan

bunyi.

b) Lantai semi keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan cor

atau beton.

c) Lantai keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai

sebagai bahan lantai.

d) Lantai kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai

yang terbuat dari kayu.

2.8.2 Dinding

Dinding merupakan unsur penting dalam pembentukan ruang, baik

sebagai unsur penyekat/ pembagi ruang maupun sebagai unsur dekoratif.

Dalam proses perancangan suatu ”ruang dalam” dinding mempunyai

peranan yang cukup dominan dan memerlukan perhatian khusus, di samping

unsur-unsur lain seperti tata letak, desain furniture serta peralatan-peralatan

lain yang akan disusun bersama dalam suatu kesatuan dengan dinding.

Dinding pada suatu bangunan dapat sebagai dinding struktur dapat

pula hanya sebagai pembatas, hal ini tergantung dari sistem struktur yang

dipakai dalam perencanaannya. Dalam merencanakan dinding perlu

diperhatikan beberapa hal yaitu :

a) Struktur dinding dapat dibedakan menjadi :

(i) Dinding struktur (bearing wal )

Dinding jenis ini merupakan dinding yang mendukung sruktur di

atasnya, misalnya sebagai pendukung atau tumpuan atap atau

sebagai penumpu lantai (pada bangunan bertingkat).

(ii) Dinding non struktur/ partisi (non bearing wall)

Pada bangunan yang menggunakan sistem non struktur kebebasan

peletakan dinding dan permukaan pada dinding dapat diatur

Page 55: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

menurut kehendak perencana, karena tumpuan atap terletak pada

kolom-kolom pendukung. Dinding non bearing wall terdiri dari,

pasangan batu bata, pasangan batako, multipleks, asbes, plat

alumunium, dan lain sebagainya. Beberapa dinding jenis ini,

diantaranya :

a. Party walls, adalah dinding pemisah antara dua bangunan yang

bersandar pada masing-masing bangunan.

b. Fire walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pelindung

dari pancaran kobaran api.

c. Certain or Panels walls, adalah dinding yang digunakan sebagai

pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton.

d. Partition walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pemisah

dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar,

dibedakan menjadi :

Partisi permanen, yaitu sistem partisi yang dibuat untuk

membagi ruang seperti halnya dinding struktural, tetapi tidak

membutuhkan pondasi karena hanya menahan beratnya sendiri.

Partisi semi permanen, yaitu sistem partisi buatan pabrik

yang mudah dibongkar sesuai lay out.

Partisi moveable, yaitu partisi yang dipakai pada hal-hal

dimana suatu ruang seringkali perlu di buka untuk mendapatkan

bentuk ruang satu lantai yang lebih luas.

b) Secara konstruksi ada tiga macam dinding, yaitu:

(i) Dinding pemikul, ialah suatu dinding dimana dinding tersebut

menerima beban atap atau beban lantai, maka dinding berfunsi

sebagai struktur pokok.

(ii) Dinding penahan, ialah suatu dinding yang menahan gaya-gaya

horizontal. Biasanya dibuat untuk menjaga kemungkinan dari

pengaruh air, dingin, tanah.

(iii) Dinding pengisi, ialah suatu dinding yang fungsinya mengisi

bagian-bagian di antara struktur pokok.

Page 56: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Dinding dapat membentuk karakter ruang, yaitu dengan pemilihan

bahan, pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang

yang ingin dicapai. Penggunaan bahan dengan tekstur dan warna yang

spesifik dapat mengungkapkan bermacam-macam ekspresi dan karakter,

misalnya keras, lunak, kesan berat, atau ringan dan sebagainya.

Dalam penerapan perancangan interior, bahan material, bahan

penutup dinding, maupun finishing, juga perlu diperhatikan karena ini juga

dapat mempengaruhi suasana yang akan dimunculkan dalam suatu ruang.

Bahan material bahan penutup dinding ialah bahan buatan yang fungsinya

sebagai pelapis dinding dengan pemasangannya menempel pada dasar

dinding. Beberapa jenis bahan yang berfungsi sebagai penutup dinding

adalah sebagai berikut:

a) Batu : asbes, coraltex, marmer

b) Kayu : papan, tripleks, bamboo, hardboard

c) Metal : alumunium, tembaga, kuningan

d) Gelas : kaca, cermin

e) Plastik : fiberglass, folding door, dsb

f) Cat : bermacam – macam cat tembok

g) Kain : batik, sastra, dan sebagainya.

2.8.3 Langit-Langit (Ceiling)

Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata

”ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga

terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan : ceiling adalah sebuah

bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandangan normal manusia,

berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap dan sekaligus sebagai

pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya. Dengan jarak

ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen penutup utama

pada bidang atas sebagai pembentuk atap bangunan. (Pamudji Suptandar,

1999 : 161)

Dasar pertimbangan dalam perencanaan langit-langit adalah:

1) Fungsi langit-langit

Fungsi dari langit-langit selain sebagai penutup ruang juga sebagai

pengatur udara dan ventilasi.

Page 57: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2) Penentuan ketinggian

Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi ruang,

kegiatan ruang, konstruksi dan permainan ceiling.

3) Bentuk penyelesaian

Bentuk dan penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya seperti

melengkung, berpola, polos, memperlihatkan struktur, dan sebagainya.

2.9 Interior Sistem

Untuk menciptakan ruang yang diinginkan, maka diperlukan unsur-unsur

sistem. Sebuah teori mengatakan bahwa interior sistem adalah “tata cahaya, tata

hawa, dan tata suara yang masing-masing bertujauan untuk mencapai kenikmatan

bagi para pemakai ruang ( Arnold Freidman, Forest Wilson dan Jhon F pile,

1977, hal. 230 )

2.9.1 Pencahayaan

Cahaya memiliki fungsi yang sangat vital karena menjadi syarat

dalam penglihatan manusia. Meski demikian, cahaya berlebihan akan

memberi dampak kesilauan, sehingga untuk mencapai kesesuaian harus

berdasarkan kebutuhan yang dituntut untuk mendapatkan efektivitas dan

efisien tinggi.

Sebagai tujuan adanya sumber cahaya didalam ruang, dijelaskan

sebagai berikut.

a) Cahaya memungkinkan penghuni bergerak dan berjalan secara mudah

dan aman.

b) Cahaya menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat

detail-detail dari tugas dan kegiatan visual secara mudah dan tepat .

c) Cahaya menciptakan lingkungan visual yang nyaman dan berpengaruh

baik terhadap prestasi.

(Kusudiajo Hadinoto , 1978, hal. 37)

Ada 2 jenis pencahayaan, yaitu pencahayaan alami dan buatan.

Untuk pencahayaan alami, diperoleh langsung dari sinar matahari dengan

memberi lubang cahaya atau dengan cara dipantulkan pada bidang

sekitarnya. Untuk pencahayaan buatan, yaitu pencahayaan dengan

memanfaatkan energi listrik melalui media lampu sebagai sumber

penerangan (Desain Interior, dalam Prasasto Satwiko, 2004, hal.93).

Page 58: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Berdasarkan sumbernya, adapun jenis pencahayaan yaitu:

a) Pencahayaan Alam (Natural lighting)

Yang dimaksud penerangan alami disini adalah pencahayaan

yang berasal dari alam seperti, sinar matahari, sinar bulan, sinar api dan

sumber lain dari alam (fosfor, dan sebagainya). Namun pada umumnya

sumber cahaya alami yang biasa digunakan dalam pencahayaan ruang

adalah sinar matahari.

Cahaya alam dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

(i) Pencahayaan langsung

Pencahayaan langsung yaitu pencahayaan yang berasal dari sinar

matahari secara langsung melalui atap, jendela, genting kaca dan

lain-lain.

(ii) Pencahayaan tidak langsung

Pencahayaan tidak langsung adalah cahaya yang diperoleh dari sinar

matahari secara tidak langsung, sistem pencahayaan tersebut di

biaskan melalui skylight, permainan bidang kaca dan lain-lain.

(J. Pamuji Suptandar. 1999, hal. 219)

b) Pencahayaan buatan (Artificial lighting)

Yang dimaksud dengan pencahayaan buatan ialah penerangan

yang berasal dari cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu

(J.Pamudji Suptandar , 1999, hal. 225).

Pencahayaan lampu tersebut dapat digunakan sebagai sumber

cahaya bagi kegiatan sehari-hari dan menciptakan unsur keindahan

dalam desain suatu ruangan. Kita banyak menggunakan cahaya buatan

pada perancangan interior suatu bangunan untuk menciptakan suatu

kondisi-kondisi tertentu sesuai dengan kebutuhan dan fungci ruangan

tersebut, agar menimbulkan kenyamanan bagi penghuninya.

Contoh sumber cahaya buatan antara lain adalah:

(i) Lampu Pijar (incandescent)

Lampu pijar terdiri dari tiga pokok yaitu basis, filamen

(benang pijar) dan bola lampu. Besarnya aliran cahaya (fluks cahaya)

yang dihasilkan oleh lampu pijar yang sedang menyala tergantung

pada suhu filamennya. Dengan memperbesar input tenaga, suhu

Page 59: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

filamen meningkat, radiasi bergeser ke arah gelombang cahaya lebih

pendek dan lebih banyak cahaya tampak lebih putih.

Pengendalian lampu pijar sebagai sumber cahaya umumnya

dengan melapisi bola lampu dengan maksud mendifusikan cahaya.

Gambar 2.43 Jenis Lampu Pijar (Sumber: Prasasto satwiko, 2004 : 70)

(ii) Lampu Fluorescent

Bentuk lampu ini dapat berupa tabung (tube lamp) maupun

bola. Lampu jenis ini merupakan salah satu lampu pelepas listrik

yang berisi gas air raksa bertekanan rendah. Lampu fluorescent

generasi terbaru penggunaan listriknya semakin efisien (mencapai

80 lumen per watt) dan distribusi speltralnya mendekati grafik

kepekaan mata, sehingga tidak terjadi penyimpangan warna.

Gambar 2. 44 Jenis lampu flourescent (Sumber : Prasato SAtwiko, 2004 : 71)

(iii) Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps)

Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam.

Lampu mercury menghasilkan cahaya dari lecutan listrik dalam

tabung kaca atau kuarsa berisi uap merkuri bertekanan tinggi.

Efikasinya antara 40 – 60 lm/watt. Dibutuhkan waktu antara 3 – 8

menit (untuk menguapkan merkuri) sebelum menghasilkan cahaya

maksimal. Karena itu disebut lampu metal-halida.

Page 60: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Gambar 2.45 Jenis lampu HID ( High-Intensity Discharge) (Sumber : Prasasto Satwiko, 2004 : 71)

2.9.2 Sistem Penghawaan

Penghawaan mempunyai peranan penting pada kebutuhan udara

yang optimal dalam ruangan termasuk kelembaban udara dalam ruang.

Seperti dijelaskan bahwa “Penanganan sistem ventilasi harus

memperhatikan faktor-faktor kelambapan agar memenuhi unsur

kenyamanan dalam ruang “. ( Pamudji Suptandar , 1982, hal. 62 ).

a) Penghawaan alami dengan ventilasi

Yang dimaksud dengan ventilasi adalah suatu usaha

pembaharuan udara dalam suatu bangunan atau ruang dengan jalan

memasukkan sejumlah udara segar/ bersih dari luar untuk menggantikan

udara yang kotor di dalam ruangan dengan menggantikan faktor-faktor

kelembapan agar dapat memenuhi unsur kenyamanan bagi si pemakai.

(Pamudji Suptandar,1982, hal. 62).

Sedang pengaruh ventilasi terhadap interior antara lain:

(i) Peletakan ventilasi akan mempengaruhi bentuk interior, misalnya

letak jendela.

(ii) Letak ventilasi yang mempengaruhi udara langsung pada susunan

interior yaitu ketinggian, lebar, dan, posisi.

(iii) Ventilasi mempengaruhi suasana, pencahayaan dan akustik di dalam

termasuk hubungan ruang dengan alam sekitarnya.

(iv) Sistim ventilasi harus mempehatikan fungsi ruang.

(v) Jenis ventilasi mempengaruhi akan ketinggian tiap ruangan.

( Pamudji Suptandar,1982, hal. 63 )

Page 61: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Gambar 2.46 Kemungkinan yang terjadi pada sistem ventilasi silang (Sumber : Ir. Setyo Soetiadji S, Anatomi Utilitas, Djambatan,1986 : 41)

b) Penghawaan buatan atau ventilasi buatan

Pengertian dari ventilasi buatan yaitu “penghawaan yang

diperoleh secara buatan atau mengalami proses mekanisme” (Pamudji

Suptandar, 1982, hal. 83). Ventilasi buatan ini terdiri dari dua macam,

sepeti dijelaskan Pamudji Suptandar di bawah ini .

Exhoust yaitu mekanisme dari kipas angin dengan sisitim

menggerakkan udara denagan tidak mengurangi kelembapan udara alam.

A.C. yaitu sisitim mekanisme memasukkan udara segar dengan

termperatur maupun kelembapan tertentu. A.C. dipakai apabila ventilasi

alam tidak memenuhi persyaratan; polusi udara, polus suara, dan apabila

ingin mendapatkan kelembapan udara yang konstan.

Selanjutnya dijelaskan pengertian jenis A.C tersebut oleh

Pamudji Suptandar dalam bukunya interior desain yang menyebutkan .

Window unit, yaitu jenis AC yang dipergunakan pada ruang-

ruang kecil dimana sistim mekaniknya terdapat pada satu unit yang

kompak. Pemasangan unit tersebut bisa pada jendela bagian atas maupun

bawah pada dinding sebagai ornamen hiasan.

Split unit, yaitu jenis AC yang dipergunakan untuk satu atau

beberapa ruang, sedangkan perlengkapan untuk evaporator terpisah pada

tiap ruang. Unit ini berdiri sendiri pada lantai dengan bentuknya yang

indah sepadan dengan furniture lain yang merupakan ornamen.

ANGIN MATI

DAERAH UDARAMATI

Page 62: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Package Unit yaitu Jenis AC yang dipergunakan dalam satu

ruang yang cukup luas seperti restoran, super market dan sebagainya.

Perlengkapan evaporator dan condensor terpisah dan tersendiri. Unit ini

bisa berdiri sendiri atau built-in, sehingga dapat menambah keserasian

dalam ruangan.

Central Unit yaitu, jenis yang dipergunakan untuk ruang yang

luas sekali seperti restoran pekantoran, gedung teater, shopping center.

Perlengkapan keseluruhan terletak di luar ruangan kemudian

didistribusikan ke masing-masing ruang melalui ducting dan berahkir

dengan diffuser.

(Pamudji Suptandar, 1982, hal. 83)

2.9.3 Sistem Akustik

Akustik pada interior Pusat Kebudayaan menggunakan bahan kedap

suara. Terutama pada ruang audio visual, Pengaturan bunyi sangatlah

penting karena pengunjung yang ingin menikmati musik ataupun

mendengarkan musik bisa jelas terdengar bagus. Selain itu juga penting

pengaturan untuk meredam suara supaya tidak keluar dari ruangan dan

tidak mengganggu. Dengan mempergunakan bahan penyerap bunyi pada

lantai,dinding,dan ceiling yang sesuai dengan kebutuhan ruang.

Klasifikasi bahan penyerap bunyi, diantaranya adalah :

a. Bahan Berpori

Contoh: papan serat (fiber board), mineral wood, dan plester lembut

(soft plester).

b. Penyerap Panel

Contoh : panel kayu, plastic board, langit-langit, plesteran yang

digantung, lantai kayu, plat logam.

Kebisingan sangatlah mengganggu kenyamanan manusia dalam

beraktifitas.. Pada dasarnya pemberantasan gangguan dilakukan dengan

cara

a) Secara aktif

b) Secara pasif

Page 63: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2.9.4 Sistem Keamanan

Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung

menggunakan sistem sekuriti, CCTV ( Closed Circuit Television ) dan

Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu). CCTV (Closed

Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu

ruang melalui layar televisi/monitor, yang menampilkan gambar dari

rekaman kamera yang dipasang pada setiap sudut ruangan (biasanya

tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Semua kegiatan dapat

dimonitor di ruang khusus.

Pada sistem pengamanan terhadap fisik bangunan berupa

pengamanan terhadap bahaya kebakaran.

2.9.4.1 Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah :

a) Sistem pendeteksi awal

1. Smoke detektor. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 700C.

2. Fire alarm sistem. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika

ada api atau panas pada suhu 1350C - 160

0C

b) Fire estinguisher

c) Sprinkler

Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan

standar yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler

dapat melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m.

Ada beberapa cara pemasangan sprinkler seperti dipasang di

bawah plafon atau di pasang pada dinding. Kepala sprinkler yang

dipasang dekat dinding, harus mempunyai jarak tidak boleh lebih

dari 2,25 m dari dinding.

d) Hidrant Kebakaran

Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan

kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air.

Page 64: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 2.47 Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran Sumber : www.webdesign.com

Dalam usaha memadamkan kebakaran selain api faktor utama yang

harus diperhatikan adalah asap. Untuk mancegah mengalirnya asap

kemana-mana diperlukan alat-alat seperti :

a) Fire damper

Alat untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara supaya

asap dan api tidak menjalar kemana-mana. Alat ini bekerja secara

otomatis, kalau terjadi kebakaran akan segera menutup pipa-pipa

tersebut.

b) Smoke & heat ventilating

Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan

udara luar. Kalau terjadi kebakaran, asap yang timbul segera

dapat mengalir keluar, sehingga para petugas pemadam

kebakaran akan terhindar dari asap-asap tersebut.

c) Vent & exhaust

Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi

menghisap asap yang akan masuk pada tangga yang akan dibuka

pintunya. Dapat pula dipasang di dalam tangga, secara otomatis

berfungsi memasukkan udara untuk memberikan tekanan pada

udara di dalam ruang tangga.

Macam-macam system pemadaman yaitu sebagai berikut:

a) Penguraian, yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda

yang dapat terbakar.

b) Pendinginan, yaitu penyemprotan air pada benda-benda yang

terbakar.

Page 65: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

c) Isolasi atau lokalisasi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan

kimia CO2.

Blasting affect system, yaitu dengan cara memberikan tekanan yang

tinggi, misalnya dengan jalan meledakkan bahan peledak.

2.9.4.2 Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia

Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia (pencurian)

diterapkan dengan sekuriti, CCTV (Close Circuit Television)

dan Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada

pintu).

Page 66: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB III

KAJIAN LAPANGAN

3.1 Pusat Kebudayaan Belanda

3.1.1 Latar Belakang

Pusat kebudayaan dibentuk tanggal 27 Maret 1970, yang dibuka oleh

Yang Mulia Pangeran Bernhard. Pusat kebudayaan tersebut kemudian dinamai

Erasmus Huis, diambil dari nama humanis terkenal Belanda yaitu Erasmus,

yang bahkan di abad ke-16 telah mendukung toleransi di bidang ideologi dan

agama. Sikap hormat terhadap pluralisme jelas merupakan sebuah sudut

pandang yang baik bagi sebuah pusat kebudayaan, baik dulu maupun sekarang.

3.1.2 Lokasi

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. S-3, Jakarta 12950

Telephone : (021) 5241069

Fax : (021) 5275978

Email : [email protected]

Website : www.erasmushuis.org

3.1.3 Waktu Operasional

Senin – Kamis : 09.00 – 16.00

Jumat : 09.00 – 14.00

Sabtu : 10.00 – 13.00

Minggu / Hari Besar : Libur

3.1.4 Fasilitas

a. Lobby

Lobby Erasmus Huis selain digunakan sebagai waiting area dan keperluan

informasi, juga merupakan tempat untuk pameran. Terdapat juga foyer yang

digunakan sebagai tempat pameran tambahan.

Page 67: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 3. 1 Tempat Informasi

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

b. Ruang Pamer

Gambar 3. 2 Area Ruang Pamer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

c. Auditorium (Ruang Pertunjukan)

Auditorium Erasmus terletak di lantai 2.Ruangan ini dapat menampung

320 pengunjung, dan memiliki akustik yang baik dan dikenal sebagai pusat

musik eropa di Jakarta.

Page 68: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 3. 3 Panggung (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Ruang Ganti

Gambar 3. 4 Ruang Ganti (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3. 5 Tempat duduk pengunjung (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

d. Ruang Audio Visual

Digunakan untuk pemutaran film dan dokumenter, juga untuk kegiatan

yang bersifat kesusastraan.

Page 69: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Gambar 3. 6 Ruang Audio Visual (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

e. Perpustakaan

Ruangan ini terletak di sebelah ruang pamer. Ruangan ini menyatu dengan

ruang kantor.

Gambar 3. 7 Perpustakaan (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 70: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3.2 Pusat Kebudayaan Jepang

3.2.1 Sejarah Singkat

Pusat Kebudayaan Jepang (The Japan Foundation) didirikan pada tahun

1979 di pusat pemerintahan Indonesia, kota Jakarta. Bagian Kebudayaan

merupakan sebuah bagian yang ada sejak awal lembaga nirlaba ini dibuka di

Indonesia. Berdasarkan misi dan visi The Japan Foundation bagian kebudayaan

menjalankan berbagai aktivitas di bidang pertukaran budaya dan intelektual.

Pada tahun 1998, seiring dengan pesatnya perkembangan peran Asia di dunia

international maka diputuskan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan Asia Center

di Pusat Kebudayaan Jepang Jakarta. Kegiatan Asia Center ini kerap melibatkan

berbagai lembaga Swadaya masyarakat maupun lembaga pemerintahan.

3.2.2 Lokasi

Gedung Summitmas I lt. 2-3, Jl. Jend. Sudirman kav. 61-62 Jakarta Selatan.

Telephone : (021) 5201266

Fax : (021) 5255159

Website : www.jpf.or.id

3.2.3 Fasilitas

Ruangan yang disediakan adalah :

a. Galeri Mini

Galeri mini adalah ruangan yang terletak tepat di depan Perpustakaan PKJ.

Galeri mini dapat dimanfaatkan oleh senimam-seniman muda untuk

memamerkan karyanya.

Page 71: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Gambar 3.8 Galeri (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

b. Ruang Serba Guna

Ruangan berbentuk kelas ini terletak di samping Galeri mini. Dapat

dimanfaatkan sebagai ruang diskusi ataupun workshop yang berkaitan

dengan kegiatan pendidikan bahasa Jepang, seni dan budaya. Dan tidak

dikenakan biaya apa pun bagi pemakai ruangan. Kapasitas meja dan kursi

untuk 40 orang, sebuah papan tulis dan meja kursi pengajar.

c. Hall dan Lobby Hall

Hall PKJ dimanfaatkan sebagai tempat pemutaran film, tempat pameran,

kegiatan seni seperti pentas tari, teater, diskusi, peluncuran buku dan lain-

lain. Pemakaian ruangan ini tidak dikenakan biaya apa pun bagi pemakai

ruangan.

Gambar 3. 9 Lobby (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 72: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB IV

PROGRAMMING

4.1 ANALISA EXISTING

4.1.1 Asumsi Lokasi

Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta

Lokasi Pusat Kebudayaan Jepang nantinya akan berada Jl. Jend.

Sudirman kav. 61-62 Jakarta Selatan.

4.1.2 Potensi Lingkungan

Sebagai pintu gerbang utama Nusantara, Jakarta menunjang

intensitasnya yang tinggi di bidang lalu lintas barang dan orang, sehingga

Jakarta menjadi tenpat pertemaan dari berbagai latar belakang etnis dan budaya

yang nantinya dapat memperkaya khasanah budaya bangsa.

Di samping itu kenyataan bahwa Jakarta merupakan pusat pertenuan

beranekaragam kebudayaan, baik lokal, nasional, maupun internasional

menjadi salah satu pendorong bagi bangsa asing untuk nenentukan kota Jakarta

sebagai lokasi pusat kebudayaan negaranya. Di Jakarta pusat kebudayaan yang

dirikan bukan hanya untuk warga Jakarta atau Indonesia umumnya, tetapi juga

meliputi semua warga negara asing yang berada di Indonesia dan berminat

mempelajari kebudayaan bangsa lain.

Page 73: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

4.1.3 Denah Existing

Denah existing merupakan denah asli yang menjadi dasar dalam

mendesain berdirinya bangunan, yang masih berupa ruang-ruang kosong, yang

kemudian dalam pengembangannya didesain sesuai kebutuhan pengguna

bangunan tersebut. Dalam hal ini existing menjadi awal terbentuknya bangunan

yang mewadahi suatu aktivitas didalamnya.

4.2 PROGRAMING

4.2.1 Status Kelembagaan

Status kelembagaan dari Pusat Kebudayaan yang ada di Jakarta ini

merupakan bangunan milik swasta/pribadi, dengan manajemen mandiri sebagai

suatu badan usaha yang bergerak dibidang pelayanan jasa bagi masyarakat dan

bersifat komersial dengan tujuan untuk menarik pengunjung sebanyak-

banyaknya.

4.2.2 Struktur Organisasi

Skema 4.1 Struktur Organisasi Pusat Kebudayaan Jepang di Jakarta

Direktur

(Sekretaris Direksi)

(Bendahara)

Humas

(Seni dan Budaya) (Perpustakaan) (Pengajaran)

Asisten Asisten

Page 74: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4.2.3 Sistem Operasional

Kantor

Senin – Jumat : 09.30 – 18.00 WIB

Sabtu : 09.00 – 12.30 WIB

Minggu, Hari Raya : Tutup

R. Pamer

Setiap hari pukul : 09.30-22.00 WIB

Restoran

Setiap hari pukul : 09.30-22.00 WIB

4.3 Program Kegiatan

4.3.1 Kegiatan Pusat Kebudayaan Jepang

Program kegiatan yang diwadahi berupa:

1. Kegiatan Jasa

Kegiatan Jasa ini dengan adanya bagian Restoran dan shop yang

ada di dalamnya dimana tersedia berbagai macam produk cokelat maupun

souvenir-souvenir dari Pusat Kebudayaan.

2. Kegiatan informasi

Kegiatan informasi yang dilakukan dengan adanya Gallery untuk

memamerkan kebudayaan jepang dengan menambah profil ataupun

informasi tentang sejarah kebudayaan tersebut yang di kemas dengan

penyelesaian ruang yang atraktif sehingga dapat menarik para pengunjung

untuk datang.

3. Kegiatan Edukasi

Merupakan sarana pembelajaran tentang kebudayaan jepang yang

difokuskan pada sejarah dan hasil karya.

4. Kegiatan Entertaiment

Kegiatan ini dirancang dengan cara mengemas kebudayaan

maupun dari penyelesaian interiornya, sehingga bisa menarik para

pengunjung dengan adanya desain maupun penyelesain interior yang

kreatif dan edukatif.

Page 75: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4.3.2 Kegiatan Pengunjung

Pengunjung mulai dari anak-anak sampai dewasa, dari semua kalangan dengan

berbagai kepentingan baik pria maupun wanita.

Skema 4.2 Pola Kegiatan Pengunjung Pusat Kebudayaan Jepang di Surakarta

4.3.3 Kegiatan Pengelola

Merupakan pegawai yang berperan dalam pemeliharaan, pengelolaan, dan

segala sesuatu yang dapat menunjang kelancarankegiatan di Pusat Kebudayaan

Jepang.

Skema 4.3 Pola Kegiatan Pengelola Pusat Kebudayaan Jepang di Surakarta

4.4 Analisa Kebutuhan Ruang

a. Kelompok Pengunjung

AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

Datang, menyesuaikan diri

Mencari informasi

Membeli/memesan produk

cokelat

Kebutuhan konsumsi

Aktivitas pribadi

Lobby

Ruang pamer

Shop

Restoran

Toilet

Mushola

Datang Mecari Informasi

Lavatory Pulang

Fasilitas Pusat

kebudayaan

Jepang

Datang Mengelola administrasi

Melayani tamu

Mengntrol perlengkapan

Memperbaiki kerusakan

Menjaga keamanan

Melaksanakan kebersihan

Istirahat Lavatory

Pulang

Tabel 4.1 Analisa Kebutuhan Ruang Pengunjung (Sumber: Analisa Penulis 2012)

Page 76: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

b. Kelompok staff pengelola

Tabel 4.2 Analisa Kebutuhan Ruang Staff/ Pengelola (Sumber: Analisa Penulis 2012)

4.5 Fasilitas Ruang

a. Fasilitas Penerimaan

1) Lobby

2) Receptionist Area

b. Fasilitas Pelayanan dan Penjualan

1) Gallery

2) Shop

3) Restoran

a) Dining Area

b) Counter Cashier

c) Bar

c. Fasilitas Pengelolaan

1) Office

a) Direktur room

b) Staff Area

AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

Pengawasan

Administrasi

Persiapan

Rapat, koordinasi

Penyimpanan Barang

Penyiapan makanan

Kebutuhan konsumsi

Memberikan informasi

Memberikan Penawaran

Pelayanan

Aktivitas pribadi

Lobby

Kantor

Loker

R. Karyawan

R. Gudang

Dapur

Pantry

Ruang Pamer

Lobby

Shop

Restoran

Cashier outlet

Toilet

Mushola

Page 77: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

c) Meeting Room

d) Pantry

e) Lavatory

f) Mushola

2) Mechanical & Electrical Room

a) R. Maintenance

b) Gudang penyimpanan

c) Gudang Penerimaan

4.6 Besaran Ruang

Penentuan besaran ruang mengacu pada standar yang diambil dari:

a. Studi Besaran Ruang dan Asumsi (ASS)

b. Data Arsitek, Ernest Neufert (DA)

c. Time Sever Standar for Building Type, Joseph De Chiara (TSS)

RUANG KETERANGAN STANDAR LUAS

Lobby

Kapasitas 20% dari

jumlah pengguna

bangunan per hari = 40-60

orang

Standar 0.9 m²/orang

Luas 60x0.9 == 54 m² HD 54 m²

RUANG KETERANGAN STANDAR LUAS

Area

Cafe

Kapasitas 60 orang

Standar 2m²/orang

Luas 60x2m² = 120m²

Flow 25%x120m² = 30m²

HD 190 m²

Page 78: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Luas 160+30 = 190 m²

RUANG KETERANGAN STANDAR LUAS

Area

Souvenir

Kapasitas 20% dari

jumlah pengguna

bangunan per hari = 40-

50 orang

HD 45 m²

Page 79: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Standar 0.9 m²/orang

Luas 50x0.9 == 45 m²

RUANG KETERANGAN STANDAR LUAS

Area

Pamer

Kapasitas 200 orang

Standar 0.9 m²/orang

Luas 200x0.9 = 180 m²

HD 180 m²

RUANG KETERANGAN STANDAR LUAS

Gudang

Penerimaan

Kapasitas 5 orang

(1.25x5) + (1.25x5x25%) =

6.25+1.56 = 7.81

HD 24.12 m²

Page 80: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Cafe

Gudang

Penerimaan

Materi

Museum

Meja (0.6x1.2) = 0.72

Kursi (0.5x0.5) x3 = 0.75

Toleransi 25%x1.47= 0.37

Total furniture 1.47+0.37 =

1.84

Jadi 7.81+1.84 = 9.65

Toleransi barang 25%x9.65

= 2.41

Kebutuhan ruang 9.65+2.41

= 12.06 m² (x2 = 24.12 m²)

RUANG KETERANGAN STANDAR LUAS

Ruang

Perpustakaan

Kapasitas 25 orang

(1.25x25) + (1.25x25x25%)

= 18,75+4.68= 23.43

Meja (0.6x1)x25 = 15

Kursi (0.8x0.8)x25 = 16

Lemari (0.6x2) x20 = 24

Total 15+16+24 = 55

Toleransi 25%x55= 13.75

Total furniture 55+13.75 =

68.75

Jadi 23.43+68.75 = 92.18

Toleransi barang

25%x92.18= 23.05

Kebutuhan ruang

92.18+23.05= 115.23 m²

HD 116 m²

RUANG KETERANGAN STANDAR LUAS

Ruang

Workshop

Kapasitas 60 orang

Standar 0.9 m²/orang

Luas 60x0.9 = 54 m²

HD 54 m²

Page 81: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

4.7 Sistem Organisasi Ruang

Alternatif Karakter /kaidah Penerapan

Terpusat Sebuah ruang besar dan dominan

sebagai pusat ruang-ruang disekitarnya

yang mempunyai bentuk, ukuran dan

fungsi sama dengan ruang-ruang lain.

Massa bangunan

berbentuk memusat

pada ruang yang

ditengah

Linear Bersifat fleksibel, terdiri dari ruang

yang berulang dalam hal ukuran dan

fungsi dari tiap ruang disepanjang

deretan tersebut memiliki hubungan

dengan ruang luar.

Massa bangunan

disusun berbaris

Radial Memadukan unsur-unsur pola terpusat

dan linear dengan ruang-ruang pusat

yang dominan dan pola-pola linear

yang berkembang menjadi jari-jarinya.

Massa bangunan

menyebar dari satu

titik pusat massa

sebagai sentral

Mengelompok

/Cluster

pengulangan bentuk fungsi yang sama,

tetapi kombinasi posisinya dari ruang-

ruang yang berbeda ukuran, bentuk

dan fungsi kegiatan ruang.

Massa bangunan

disusun

berkelompok sesuai

dengan kegiatan

ruangnya

Memusat Bentuk stabil merupakan komposisi

terpusat yang terdiri dari sejumlah

ruang-ruang sekunder yang

dikelompokkan. mengelilingi sebuah

ruang pusat yang besar dan dominan

Massa bangunan

disusun

mengelilinggi pusat

massa

Tabel 4.4 Alternatif pengorganisasian ruang

Dasar pertimbangan yang digunakan antara lain berdasar pada sistem

pelayanan, aktivitas pengunjung, dan pencapaian tujuan atau tema yang diangkat,

maka dipilihlah bentuk mengelompok (cluster) karena massa bangunan disusun

berkelompok sehingga seluruh bagian dapat digunakan sesuai dengan fungsi pada

masing-masing ruangnya.

4.8 Sistem Sirkulasi

Alternatif Keuntungan Kerugian

Linear - Jalan yang lurus dapat menjadi

unsur pengorganisir utama

- Memiliki beberapa alternatif

pilihan jalan : melengkung,

memotong, jalan bercabang

dan loop

- Pengunjung harus mengerti

arah fungsi ruang yang akan

dituju

Radial - Pengunjung dapat memilih

alternatif ruang yang dituju

- Sirkulasi monoton karena

setiap ruang kembali ke titik

Page 82: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

- Arah sirkulasi jelas yang sama

- Pengunjung harus mengerti

arah fungsi ruang yang akan

dituju

Spiral - Pengunjung dihadapkan pada

banyaknya alternatif ruang

- Pola sirkulasi jelas

- Sirkulasi dapar melelahkan

pengunjung

Tabel 4.5 Alternatif sirkulasi ruang

Dasar pertimbangan yang digunakan antara lain berdasar pada sistem

pelayanan, aktivitas pengunjung, dan pencapaian tujuan atau tema yang diangkat,

maka secara analisis sistem sirkulasi yang tepat adalah bentuk radial.

Hubungan antar Ruang

Skema 4.4 Hubungan Antar Ruang

(Sumber : Analisa Penulis)

4.9 Zoning Grouping

Penentuan zonning dan grouping dalam sebuah bangunan disesuaikan

dengan fungsi dan aktivitas manusia yang menggunakan bangunan tersebut.

Perencanaan yang tepat akan memudahkan dan mendukung aktivitas manusia di

dalamnya.

Dengan pertimbangan tersebut, kriteria ruang dalam Pusat Kebudayaan

Jepang terbagi menjadi beberapa zona sebagai berikut :

+ = Berhubungan langsung

- = Tidak berhubungan

Page 83: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

a. Zona Publik

Merupakan zona yang sangat umum. Setiap orang dapat menempatinya

tanpa syarat atau peraturan yang mengikat. Ruang-ruang yang terdapat dalam

zona publik memiliki akses yang mudah dari luar bangunan.

b. Zona Semi Publik

Pengelompokan ruang yang memungkinkan terjadinya interaksi antara

pengunjung dengan pengunjung ataupun dengan pengelola. Keberadaan seseorang

di dalam zona ini memerlukan syarat atau peraturan tertentu demi kelancaran

kerja pengelola dan pengelola memiliki kendali yang lebih terhadap pihak lain.

Ruang-ruang yang termasuk di dalam zona semi publik meliputi fasilitas-

fasilitas publik untuk memenuhi kebutuhan pihak lain yang terikat dalam

pengelolaan.

c. Zona Privat

Merupakan pengelompokan ruang yang hanya digunakan oleh pihak-pihak

tertentu dengan syarat-syarat yang kuat karena besifat pribadi. Ruang-ruang yang

termasuk dalam zona ini tertutup bagi umum untuk kepentingan kegiatan yang

ada didalamnya.

d. Zona service

Ruang-ruang penunjang di dalam sebuah bangunan untuk melangkapi dan

mendukung segala kegiatan manusia di dalamnya. Zona ini digunakan oleh

pengelola maupun pihak lain.

Page 84: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 4.3 Grouping

(Sumber : Pemikiran Penulis)

Gambar 4.2 Zoning (Sumber : Pemikiran Penulis)

Page 85: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB V

KONSEP DESAIN

5.1 Ide Desain

Ide dasar terinspirasi dari bunga sakura. Bagi orang Jepang, sakura

merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan,

kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan

antar manusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi

metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal.

Gambar 5.1 Bunga Sakura Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Sakura

5.2 Tema Desain

Zen merupakan suatu cara yang dikenal di Jepang, yaitu menikmati segala

sesuatu dengan pandangan baru yang lebih segar. Hal ini dapat dicapai dengan cara

menjernihkan pikiran sebelumnya sehingga dapat dengan lebih mudah menikmati

keindahan-keindahan sederhana di sekeliling kita seperti suara angin atau cahaya

matahari yang kadang-kadang terlupakan bila tengah sibuk bekerja.

Gaya Modern Zen merupakan pengembangan aliran gaya dari perpaduan

konsep Arsitektur modern dengan gaya tradisional Jepang. Gaya tradisional Jepang

yang dikenal dengan filosofi Zen, dimana unsur-unsur bumi seperti tanah, kayu, air,

batu dan udara terasa sangat mendominasi dalam memandang sebuah konsep hidup

yang lebih sederhana, sehingga terlihat pada aplikasi penataan interior dan

arsitekturnya.

Page 86: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

a. Unsur dekoratif sebaiknya digunakan seminimal mungkin. Pilih furniture dengan

garis desain simpel namun memberi "kesan" pada ruang.

Gambar 5.2 Dinning Area Sumber : Majalah FORTY WEST WHERE IT ALL COMES TOGETHER.

b. Pemanfaatan bidang-bidang transparan kaca dan dinding akan memberi napas

pada penataan ruang secara keseluruhan.

Gambar 5.3 Dinning Area Sumber : Majalah FORTY WEST WHERE IT ALL COMES TOGETHER.

c. Gunakan warna terang dan gelap yang seimbang sehingga tercapai

keseimbangannya. Warna gelap atau terang akan menguatkan kesan Zen.

Page 87: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar 5.4 : Ruang Keluarga Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Sakura

d. Penataan furnitur dan obyek lain dalam ruang jangan terlalu padat, jangan sampai

mengganggu ruang gerak mata memandang juga gerak manusia.

Gambar 5.5 Ruang Keluarga dengan Tatami Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Sakura

e. Jangan lupa membawa atmosfer dan "mood" ke dalam setiap penataan ruang.

Gambar 5. 6 Ruang Keluarga Sumber : http://modern-interior-design-decorating.blogspot.com/

Page 88: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

f. Pencahayaan alam dan buatan sangat penting dalam membentuk suasana ruang,

selera (taste), musik dan sentuhan. Anda harus dapat merasakan kehangatan,

kenyamanan dan aman bila berada di dalamnya.

Gambar 5.7 Ruang Santai

Sumber : http://modern-interior-design-decorating.blogspot.com/

5.3 Atmosfer Desain

Karakter ruang yang ingin ditampilkan adalah karakter tenang, damai, yang

muncul dari keharmonisan manusia dan alam yang berjalan seimbang, sehingga pada

saat seseorang berada di dalam ruangan ini akan merasakan ketenangan dalam

pikirannya.

Untuk suasana ruang, suasana yang ditampilkan adalah suasana yang

menenangkan jiwa. Suasana menenangkan tersebut diaplikasikan dengan kesan

natural yang menyatu dengan alam sehingga ketenangan tersebut dapat tercapai.

5.4 Desain Layout

Layout merupakan desain ruang yang mengatur posisi atau peletakan ruang

berdasarkan pengorganisasian ruang dan keterkaitan antar ruang yang disertai

dengan pengaturan perabot barang seperti furniture untuk sirkulasi pengguna ruang.

5.5 Pembentuk Ruang

5.5.1 Lantai

1. Dasar Pertimbangan

i. Mudah dalam perawatan

Page 89: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

ii. Lantai pada ruang yang membutuhkan tingkat ketenangan yang

lebih tinggi mampu meredam sumber bising seperti bunyi langkah

kaki.

iii. Lantai pada ruang yang membutuhkan tingkat ketenangan yang

lebih tinggi sebaiknya tidak menggunakan banyak ruang sehingga

tidak mengganggu aktivitas dan kinerja di dalamnya

iv. Lantai menjadi petunjuk arah dan mempertegas batas ruang yang

ada.

v. Lantai tidak menghantarkan listrik statis.

2. Analisa Bahan dan Kegunaan

JENIS BAHAN KRITERIA UMUM ANALISA KEGUNAAN

Marmer Tahan gores

Tahan lama

Kaya akan bentuk dan

corak

Mudah pemasangan,

penggantian, dan

perawatan

Lobby

Restoran

Parquet Hangat

Lebih formal

Ruang Pamer

Perpustakaan

R.Audio

Visual

R. Workshop

Batu alam Natural

Perawatan mudah

Tahan lama

ME

Tabel 5.1 Analisa bahan dan kegunaan pada lantai

(Sumber : Asumsi Penulis)

5.5.2 Dinding

1. Dasar Pertimbangan

i. Dinding bersifat isolator terhadap radiasi sinar matahari untuk

menjaga temperatur di dalam ruang.

ii. Dinding mampu meredam bising yang berasal dari dalam maupun

luar ruangan.

Page 90: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

iii. Dinding berfungsi sebagai pembatas yang memisahkan ruang satu

dengan ruang lainnya.

iv. Dinding merupakan pembatas yang menegaskan fungsi ruang

2. Analisa Bahan dan Kegunaan

JENIS BAHAN KRITERIA UMUM ANALISA KEGUNAAN

Batu Bata Kuat Menahan

Beban

Tahan panas dan

dingin

Kuat menahan beban

Keras

Murah

Semua ruang

Kaca Tahan air

Tembus pandang

Mudah dibersihkan

Murah

Kuat tehadap cuaca

Praktis dan

ekonomis

Tidak tahan getaran

Lobby

Restoran

Kayu Tahan panas dan

dingin

Natural

Mudah dibersihkan

Meredam suara

Tidak tahan air

Restoran

R. Workshop

Cat Murah

Aneka warna

Menarik

Ketahanan warna,

air, cuaca tergantung

merek dan harga.

Lobby

Shop

Office

Mushola

Toilet

Tabel 5.2 Analisa bahan dan kegunaan pada Dinding

Sumber : Asumsi Penulis

5.5.3 Langit-langit

1. Dasar Pertimbangan

i. Ceiling merupakan tempat berbagai instalasi ME (Mechanical

Electrical)

Page 91: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

ii. Ceiling sebagai peredam dan pemantul suara.

iii. Ceiling berfungsi mempertegas fungsi ruang di bawahnya.

iv. Ceiling memiliki ketinggian yang menysuaikan fungsi.

v. Ceiling sebagai pendukung akustik.

2. Analisa Bahan dan Kegunaan

JENIS BAHAN KRITERIA UMUM ANALISA KEGUNAAN

Gysum board Perawatan mudah

Aplikasi mudah

Banyak Pilihan

Ceiling Semua Ruang

Lumber

Ceiling Ringan

Mudah perawatan

Restoran

R. Workshop

Kayu Aplikasi mudah

Banyak pilihan

Restoran

Lobby

Shop

Tabel 5.3 Analisa bahan dan kegunaan pada Ceiling Sumber : Asumsi Penulis

5.6 Desain Interior Sistem

5.6.1 Pencahayaan

1. Pencahayaan Alami

Penggunaan pencahayaan alami diterapkan di bangunan ini sehingga pada

desain dindingnya dibuat dengan menggunakan material kaca sehingga

cahaya dapat langsung masuk ke dalam ruangan.

2. Pencahayaan Buatan

Pemakaian cahaya buatan di gunakan pada bagian dalam ruang yang

dirasa lebih tertupu atau sedikit terkena cahaya matahari.

5.6.2 Penghawaan

Jenis penghawaan yang banyak diterapkan adalah penghawaan buatan.

Hal ini berkaitan dengan temperature cokelat. Produk cokelat harus berada

pada suhu tertentu untuk menjaga kualitas dan tingkat leleh dari produk

cokelat. Untuk penghawaan alami hanya pada beberapa ruang saja.

Page 92: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

5.6.3 Akustik

Sistem akustik yang digunakan pada bangunan dengan memanfaatkan

beberapa material yang dapat meredam bunyi, seperti kayu sebagai pelapis

ceiling, kaca, dll. Kayu selain sebagai system estetis juga dimanfaatkan bagi

sistem akustik suatu bangunan untuk meminimalisasikan suara yang ada pada

dalam ruangan tersebut. Sedangkan kaca pada dinding digunakan untuk

meredam bunyi yang berasal dari luar ruangan.

5.7 Desain Furniture

Bentuk-bentuk untuk furniture digunakan bentuk-bentuk yang sederhana

seperti kotak-kotak atau balok-balok sebagai elemen pendukung dari konsep Zen.

5.8 Desain Elemen Estetis

Untuk elemen dekoratif dalam desain yang yang menggunakan konsep Zen

tidak ada yang khusus dan bahkan tidak ada omamen-omamen yang dijadikan detail

dekoratif karena untuk keindahannya dan untuk dekorasinya cukup dengan

menampilkan warna-warna dan tekstur-tekstur dari bahan yang sebagian besar

berasal dari alam. Mungkin yang bisa dijadikan untuk elemen interiornya adalah

adanya penempatan lukisan atau poster-poster di dinding.

5.9 Skema Bahan dan Warna

Pemilihan bahan dan warna dalam desain interior ini memilih warna-warna

yang sesuai dengan tema Modern Zen. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan

berupa plester/kapur, jerami linen, wool, kertas, kayu, bambu.

5.10 Sistem Keamanan

Sistem keamanan pada bangunan ini menggunakan sistem :

a. Petugas keamanan yang berjaga-jaga sewaktu-waktu

b. Keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan disediakannya Fire estinguisher.

Page 93: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Pusat Kebudayaan Jepang di Jakarta dengan Pendekatan Konsep Modern Zen

merupakan wadah kegiatan pertukaran atau pengenalan kebudayaan Jepang

khususnya kepada rakyat Indonesia.

Perencanaan dan perancangan interior pusat kebudayaan jepang menerapkan

konsep modern zen, yaitu perpaduan konsep Arsitektur modern dengan gaya

tradisional Jepang. Penerapan kosep modern zen terlihat dari bentuk-bentuk furniture

yang sederhana, material yang digunakan berasal dari alam, suasana dan karakter

ruang.

Suasana dan karakter yang akan ditampilkan pada interior pusat kebudayaan

ini disesuaikan dengan modern zen. Karakter tenang, damai, yang muncul dari

keharmonisan manusia dan alam yang berjalan seimbang, sehingga pada saat

seseorang berada di dalam ruangan ini akan merasakan ketenangan dalam

pikirannya. Suasana yang menenangkan jiwa. diaplikasikan dengan kesan natural

yang menyatu dengan alam.

Desain Interior Pusat Kebudayaan Jepang di Jakarta dibatasi pada obyek

perancangan interior lobby, shop, Restoran, Ruang Workshop dan Ruang Pamer.

6.2 Saran

Pada dasarnya keberhasilan desain dapat ditinjau dari :

1. Desain yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai.

2. Penggunaan bahan dan material yang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan

3. Tema yang mendukung perancangan

4. Tercapainya hasil yang baik dari segi estetis

Untuk itu perlu partisipasi dari semua masyarakat untuk menciptakan

keberhasilan desain.

Page 94: DESAIN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI JAKARTA/Desain... · Sastra dan Seni Rupa, ... Gambar 4.1 Peta Kawasan Jakarta ... Karakteristik arsitektur modern yaitu garis commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis DK. 1996. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunannya. Jakarta: Erlangga

Ching, Francis DK. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga.

De Chiara, Joseph, Julius Panero, Martin Zelnik. 1991. Time Saver Standards For

Interior Design and Space Planning. New York: Mc Graw Hill.

Newfert, Ernst (1987). Data Arsitek. Jakarta: Erlangga.

Panero, Julius & Martin Zelnik. 1979. Human Dimension & Interior Space. London: The

Architectural Press.

Substandar, J.Pamudji. 1999. Desain Interior Pengantar Merencana Interior Untuk

Mahasiswa Desain Dan Arsitektur. Jakarta: Djambatan.

Susilowati. 2005. Seri Rumah dan Gaya : Modern Chic. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka.

Rahmanu Widayat. 2010. Kumpulan Istilah Desain Interior. Solo : FSSR Publising.

Internet :

www.wikipedia.com (2011)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Sakura (2011)

http://designlike.com/category/technology-2/

http://modern-interior-design-decorating.blogspot.com/