dermaterapi
DESCRIPTION
derTRANSCRIPT
DERMATOTERAPI
Dr. Francisca Diana A,M.Sc
Keberhasilan pengobatan tergantung:• Umur
• Pemilihan agen yang tepat
• Lokasi tubuh yang terkena, luas
• Stadium penyakit, jenis lesi
• Konsentrasi bahan aktif dalam vehikulum
• Metode aplikasi
• Penentuan lama pemakaian obat (maks efektivitas dan min efek samping)
Dermatoterapi Topikal
Terdapat berbagai obat topikal
Mudah dibeli ditoko obat tanpa R/
Amankah setiap obat topikal ?
Penggunaannya bagaimana ?
bayi, anak dan orang tua
pilihan obat topikal yang tepat
Obat topikal
Untuk kelainan apa saja dipakai ?
Dapat dipakai untuk berbagai kelainan kulit
Sesuai dengan kandungan bahan aktif
Dapat juga untuk anastesi, antipruritus,
penghilang nyeri ? (capsaisin)
Keberhasilan pengobatan topikal
ditentukan oleh :
Diagnosis yang tepat
Bahan aktif
Vehikulum
Cara pemberiannya
Pengobatan Penyakit Kulit
PENATALAKSANAAN UMUMNasehat-nasehat untuk mencapaikesembuhan penyakit yang diderita
PENATALAKSANAAN KHUSUSPengobatan Sistemik
sesuai dengan penyakit :
antibiotikaantijamurantivirusantihistaminantiinflamsi
Pengobatan Topikalsesuai dengan penyakit :
antijamur antibakteriantiviruskortikosteroid
Pengobatan lain :RadioterapiSinar UVLaserKrioterapiBedah listrikBedah skalpel
Pengobatan Topikal
Faktor yang mempengaruhi absorbsi perkutan
1. Konsentrasi obat
2. Makin luas penyerapan >>
3. Afinitas bahan obat >> vehikulum
4. Vehikulum bersifat lemak penghalang uap air
5. Hidrasi kulit absorbsi perkutan
Lama pemakaian absorbsi >>
Faktor efikasi terapi topikal
Potensi bahan aktif
Daya obat berpenetrasi pada kulit
Proses eksfoliasi, terhapus, dan tercuci
konsentrasi obat kurang
Modul Kulit dan Penunjang 2010/2011
Terapi topikal kulit
Bentuk sediaan obat
Zat aktif
Agen tambahan, mis. pengawet
Modul Kulit dan Penunjang 2011/2012
Faktor interaksi
1. Faktor biologik : umur regio2.Faktor Fisiko kimia : obat – kulit
vehikulum – kulit
Aplikasi Obat Topikal1. Jumlah harus cukup ( R/ )2. Compliance pasien3. Resep generik
Regio obsorbsi : penetrasi skrotum > dahi> plantar pedis
FisikMengeringkanMembasahiMelembutkanLubrikasiMendinginkanMemanaskanMelindungi
KimiaAnti alergikAnti mikotikAnti inflamasi
Apa pengaruh obat topikal pada kulit ?
Pedoman Terapi/ Topikal
1. Basah dan basah kompres
kering dan kering salep
2. akut aktif lemah
Prinsip terapi topikal :
1. Vehikulum
2. Bahan aktif
VEHIKULUM
Vehikulum = zat pembawa bahan aktif
Nonalergik, noniritan, dapat diterima secara kosmetik dan mudah dipakai
Contoh: air, minyak, vaselin album, vaselinflavum, dasar salep, dasar krim
Guna Vehikulum
1. Membawa bahan aktif obat
2. Mempertinggi penetrasi obat ke kulit
3. Tidak menghambat absorbsi obat
4. Efek non spesifik :
- pendingin - proteksi
- emolien - oklusif
Vehikulum
Vehikulum yang digunakan sesuaikan
Stadium penyakit
Luas atau distribusi
Kedalaman lesi
lokasi
Vehiculum
cairan
Bedak kocok
salap
Bedak
krim Pasta berlemak
CAIRAN
Bahan pelarut :Alkohol, eter, kloroform TINGTURAir ~ aqua SOLUTIO
Solutio :MandiRendamKompres terbuka
tertutup
Prinsip terapi cairan
1. Membersihkan kulit dari krusta, skuama, debris, mikroorganisme, sisa obat
2. Melunakkan kulit3. Mengeringkan bersih4. Mencegah hidupnya bakteri5. Mempermudah proses epitelisasi6. Menghilangkan gejala
GatalRasa terbakarMendinginkan permukaan kulitPenguapan dan absorbsi
Kompres TerbukaDasar : penguapan cairan kompres
absorbsi eksudat/ pus kulit kering
CARA :
Kain kasa
Non iritasi, absorben
3 lapis
Celup ke dalam air kompres, perasbalutkan pada kulit (tdk perlu ketat)
Lakukan 3x 15’ -30’ / hari
Cairan Kompres
Jangan terlalu >>
Tidak menetes
Jangan terjadi maserasi
!!! Kapas tidak boleh digunakan
ok penguapan
Kalium permanganas 1/10.000
Kompres tertutup
~ impermeable
Dasar : terjadi vasodilatasi
penguapan (-)
Indikasi : untuk kelainan yang dalamSelulitis
LGV
Cara :-pembalut tebal
-tutup dengan bahan impermeable
plastik
BEDAK
TDD : talcum venetum
+ oxydum zinzicum (seng oksida)
Efek bedak
Mendinginkan
Antipruritus : lemah
Antiinflamasi : ringan
Mengurangi gesekan pd kulit yang berlipat
Proteksi mekanis / penutup
BEDAK
INDIKASI
1. Dermatosis kering dan superfisial
2. Mempertahankan bula / vesikel agar tidak pecah. seperti pd varisela & H. zoster
KONTRA INDIKASI
dermatitis dengan infeksi sekunder
Bedak
SALAP
Bahan berlemak ~ spt lemak
Suhu kamar = mentega
Bahan dasar :-vaselin
-lanolin / minyak
Indikasi
1. Dermatosis kering dan kronik
2. Dermatosis tebal : likenifikasi, hiperkeratosis
3. Dermatosis berskuama tebal / berlapis
SALAP
Kontra indikasi
Radang akut eksudatif
Daerah berambut
Daerah lipatan
Vaselin dan lanolin
PASTA
Campuran bedak + salap
Sudah jarang digunakan
Tidak dipakai pada :Daerah berambut
Daerah lipatan
Kelainan kulit eksudatif
Pasta pendingin = LINIMEN
campuran salap, cairan & bedak
GEL
Sediaan hidroklorid / hidrofilik
Suspensi dr bahan organik
Bahan-bahankarbomer
+ dengan air
metil selulosa perbandingan ttt
GELtragakan
Gel
KRIM
Minyak + cairan ( aqua )
emulgator
Krim ada 2 macam :
1. Cold Cream ( W/O )
- Oil >>> - daya emolien >>>
2. Vanishing Cream ( O/W )
- Water >>> - efek pendinginan >>>
Indikasi Krim
Kelainan agak eksudatif
Kering superfisialis
Kelebihan krim dibandingkan salap :
Nyaman
Daerah lipatandapat digunakan
Kulit berambut
Cream
BEDAK KOCOK
= LOTIO
Campuran bedak + air dan gliserin
Pemakaian : harus dikocok dulu
Gliserin : bahan pelekat
Supaya tidak kental & tidak cepat kering :jumlah zat padat max 40 %
gliserin 10 – 15 %
BEDAK KOCOK
INDIKASI
Dermatosis yg kering, superfisial, agak luas
Miliaria
Keadaan sub akut
KONTRA INDIKASI
Dermatitis madidans
Daerah berambut
Bedak kocok
Bahan aktif
Terapi kausal
o Antibiotik
o Antijamur
o Antivirus
o Antiparasit
o Kortikosteroid
Terapi simtomatik antigatal
o mentol dan kamfer.
BAHAN AKTIF
1. ALUMINIUM ASETATLar burowi Al. asetat 5 %Kompres
2. ASAM ASETATLar 5 %Kompres
3. ASAM BENZOATAntiseptik fungisidal Dalam salap AAV I / AAV II
4. ASAM BORAT3 %Sebaiknya tidak dipakaiBersifat toksikEfek antiseptik sedikit
5. ASAM SALISILATKeratolitik tertuaBergantung konsentrasi
Keratoplastik 1 – 2% Keratolitik 3 – 20%[ ] ↑ 40% kalus, veruka plantaris
. ASAM UNDESILINAT
7. ASAM VIT A = ASAM RETINOAT
8. BENZOKAIN
9. CAMPHORA1 – 2%. Anti pruritus
Bahan aktif
10. MENTHOLAnti pruritus[ ] 0,25 – 2 %
11. PODOFILIN[ ] 25% Tingtura : kondiloma
12. SELENIUM DISULFIDA[ ] 1% → sampo : dermatitis sebooik
pit. Versikolor
13. SULFUR
♥ antiseboroik ♥ antiskabies
♥ antiakne ♥ antibakteri
♥ antijamur
Sulfur presipitatum = belerang endap
Kuning kehijauan
Bubuk tingkat terhalus[ ] 4 – 20 %
Dapat dipakai dalam
pasta krim salap bedak kocok
(lotioKummerffeldi)
14. TER
Batu-bara : likuor karbonis deterjens LCDKayu : oleum kadini & oleum ruskiFosil : iktiol
Sering digunakan → [ ] 2 – 5%
Efek :AntipruritusAntiradangAntieksemAntiakantosis keratoplastik
15. Tiosulfas Natrikus
[ ] 25% anti mikotik PV
16. Urea
[ ] 10% dalam krim emolien
Antibiotika
Basitrasin,kombinasi dgn neomisin dan polimiksin B,
kuman positif-Gram
Eritromisin 2 %
Klindamisin konsentrasi 2 %
Gentamisin sulfat
Mupirocin Asam fusidat
Antijamur
Derivat imidazol
klotrimazol 1%, mikonazol 2%, ketokonazol 2%,
ekonazol 1%, tiokonazol 1%, sertakonazol 2%
Golongan allilamin : naftitin 1%, butenafin 1%, terbinafin
1%
Golongan polyene : nystatatin
Golongan lain : tolnaftat 1%, haloprogin 1%,
siklopiroksolamin 2%, vioform 3%, selenium sulfida 2,5
%
Kortikosteroid (KS)
Sering digunakan secara topikal
Waspadai penggunaan jangka panjang
Khasiat
♥ Antiinflamasi ♥ Antialergi
♥ Antipruritus ♥ Antimitotik
♥ Vasokonstriksi
Berdasarkan potensi terdapat 4 kategori
potensi efek contoj
lemah anti inflamasi, anti mitotik (-)
hidrokortison
Sedang anti inflamasi, anti mitotik
hidokortison butirat
Kuat anti inflamasi, anti mitotik
fluosinolon asetonid,
triamsinolon asetonid
Sangat kuat anti inflamasi, anti mitotik sgtkuar
betametason
Penggolongan lain :
BUKU AJAR HAL 323 !!
Aplikasi Klinis
Cara : pemakaian 2 – 3 x/hr sembuh
Lama Pemakaian :
Potensi lemah tdk lebih dr 4 – 6 minggu
Potensi kuat tdk lebih dr 2 minggu
Efek Samping
AtrofiStrie atrofiseTelangiektasisPurpuraDermatosis akneformisHipertrikosis setempatHipopigmentasiDermatitis perioral
KortikosteroidEfek Samping
Tjd ok : 1. KS lama & berlebihan
2. KS potensi kuat/sgt kuat, penggunaan secara oklusif
Indikasi
1. Psoriasis
2. Dermatitis atopik
3. DKA
4. Dermatitis numularis
5. Dermatitis seboroik
6. Dermatitis intertriginosa
Atrofi
Telangiektasi Striae
Purpura
Dermatitis Akneformis
Dermatitis Akneformis
Dermatitis Perioral Hipogpigmentasi & Striae
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
Daya kerja bahan aktif
Cara pemberian dan pemakain
Obat yg menimbulkan sensitisasi
Sesuaikan dengan ekonomi penderita
Faktor individu atau kecocokan penderita
Pilihlah obat yang aman, efektif, bebas atau memiliki
efek samping minimal
Modul Kulit dan Penunjang 2010/2011
Toksisitas
Tergantung obat, vehikulum, oklusi, lokasi,
frekuensi, durasi, jenis kelainan kulit, kondisi renal,
hepar
Anak kecil mempunyai ratio obat dipermukaan kulit
lebih besar dibandingkan dewasa.
Modul Kulit dan Penunjang 2010/2011
Toksisitas- Efek lokal
Iritasi, alergik, atrofik, komedogenik, teleangiektasis,
pruritus, stinging, dan nyeri.
proses pengeringan kulit, atau merusak lapisan kulit
epidermis.
Modul Kulit dan Penunjang 2010/2011
Toksisitas- Efek sistemik
Penyerapan perkutan • SSP
• Syok anafilaktik
• Renal
• Jantung
• Teratogenik
• Karsinogenik
Modul Kulit dan Penunjang 2010/2011
Zat tambahan lain
Pengawet,
• Paraben: efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur,
kapang, dan ragi tetapi kurang aktif untuk bakteri.
• fenol halogenasi, asam benzoat, formaldehid, sodium
benzoat dan timerosal.
CONTOH PENULISAN RESEP
Tn. Hadi (46 tahun) periksa ke dokter umum karena
mengeluh gatal-gatal di punggung sejak sebulan
yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan lesi kulit
(makula hiperpigmentasi, eritema, pustula dan
skuama pada bagian tepi).
Dokter mendiagnosa tinea corporis dan memberikan
terapi antifungi oral (griseofulvin atau itraconazole)
dan antifungi topikal (mikonazol atau ketokonazol)
serta antihistamin (chlorpheniramin maleat atau
sitirizin).
Masalah pasien : Sangat gatal pada kulit bila
berkeringat dan mengganggu diwaktu tidur.
Tujuan terapi :
a. Kausatif
Menghentikan dan mencegah penyebaran infeksi
daerah kulit yang lain dengan pemberian obat
antijamur oral dan topikal
b. Simptomatik
mengatasi gangguan gatal saat tidur malam (adanya
keringat) dengan antihistamin
NAMA OBAT KEMANJURAN KEAMANAN KECOCOKAN BIAYA
ANTIFUNGAL ORAL
GRISEOFULVIN +++ ++++ ++ ++
ITRAKONAZOL ++++ +++ +++ +++
ANTIFUNGI TOPIKAL
MIKONAZOL +++ ++++ +++ ++
KETOKONAZOL +++ +++ +++ +++
ANTIHISTAMIN
CTM +++ ++ +++ ++
SITIRIZIN ++++ +++ ++ +++
PILIHAN OBAT
1. ANTIFUNGI ORAL GRISEOFULVIN (AMAN, BIAYA
TERJANGKAU)
2. ANTIFUNGI TOPIKAL MIKONAZOL (AMAN, BIAYA
TERJANGKAU)
3. ANTIHISTAMIN CTM (EFEKTIF, BIAYA TERJANGKAU
PILIH JADWAL DOSIS & BSO
GRISEOFULVIN MIKONAZOL CTM
JADWAL DOSIS ORAL
500 mg/KALI/HARI,
DIMINUM BERSAMA
MAKAN.
SELAMA 7 HARI
BSO : TABLET 28
@ 125 mg
-JADWAL DOSIS TOPIKAL
KONSENTRASI 2% ,
-OLESKAN PADA LESI 2X
SEHARI, SETELAH
MANDI PAGI DAN SORE
-JANGAN TERPUTUS
PEMAKAIANNYA (MIN 7
HARI)
-- BSO : Cream 2 TUBE
(10 GRAM) LUAS AREA
LESI 200 cm2)
-JADWAL DOSIS ORAL : 4
mg/KALI/HARI
-WAKTU PEMBERIAN :
MALAM 2 JAM SEBELUM
TIDUR.
-LAMA PEMBERIAN :
SAMPAI TIDAK
TERGANGGU GATAL,
WAKTU TIDUR .
-BSO : TABLET
PILIHAN TIPE FORMULA RESEP
KETIGA OBAT MENGGUNAKAN FORMULA
OFFICINALIS (BIAYA MURAH)
KETIGA OBAT MENGGUNAKAN FORMULA
SPESIALITIS
KOMBINASI FORMULA OFFICINALIS &
SPESIALISTIS (BIAYA AGAK MURAH)
FORMULA OFFICINALIS
R/ TAB Griseofulvin 125 mg No.XXVII
s.1.d.d. Tab IV d.c . Atau susu
R/ Cr. Miconazol 2 % (10G) tub. II
s. b.d.d. u.e. m et v.
Setelah mandi
R/ Tab CTM 4 mg No. VII
s.1.d.d. Tab I n.2.h.h.s
FORMULA SPESIALISTIS
R/ TAB Grivin forte 500 mg No. VII
s.1.d.d. Tab I d.c . Atau susu
R/ Gel Daktarin 2 % (20g ) tub.I
s. b.d.d. u.e. m et v.
Setelah mandi
R/ Tab CTM 4 mg No. VII
s.1.d.d. Tab I n.2.h.h.s
FORMULA OFFICINALIS & SPESIALISTIS
R/ TAB Grivin forte 500 mg No. VIIs.1.d.d. Tab I d.c . Atau susu
R/ R/ Cr. Miconazol 2 % (10G) tub. II
s. b.d.d. u.e. m et v.Setelah mandi
R/ Tab CTM 4 mg No. VIIs.1.d.d. Tab I n.2.h.h.s
Terima kasih