deputi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS
Deputi Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan
Dalam Acara Forum Konsultasi Publik Penguatan Prioritas Nasional RKP 2019
Jakarta, 21 Maret 2018
1
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PENDAHULUAN
Landasan Hukum:
Sesuai amanat PP No.17/2017 Pasal 5 (1) dan Pasal 5 (3)
Pasal 5 (1) Dalam rangka persiapan penyusunan perencanaan dan penganggaran
pembangunan nasional dilaksanakan evaluasi kinerja pembangunan dan anggaran
tahun sebelumnya serta kebijakan tahun berjalan.
Pasal 5 (3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibahas bersama untuk
bahan penyusunan tema, Sasaran, Arah Kebijakan, dan Prioritas Pembangunan tahunan
yang direncanakan.
Tujuan:
▪ Evaluasi digunakan sebagai alat untuk menganalisis kinerja Pembangunan (tahun 2017)
berdasarkan lima dimensi pembangunan nasional.
Manfaat:
▪ Sebagai umpan balik dalam penyusunan Prioritas Nasional dan Tema Pembangunan
dalam rencana kerja pemerintah (RKP 2019).
▪ Sebagai upaya peningkatan kualitas perencanaan dimana efisiensi dan efektivitas
indikator pembangunan dapat diukur, dan sekaligus sejalan dengan penggunaan
pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS) serta pendekatan
penganggaran berbasis program (money follows program) mulai digunakan sejak
tahun 2017.2
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
CAPAIAN PENTING PEMBANGUNAN TAHUN 2017 & UPAYA TINDAK LANJUT
Ekonomi
Pembangunan Manusia dan Masyarakat
Sektor Unggulan
Pemerataan dan Kewilayahan
Politik, Hukum, Kemananan & Pertahanan
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PERKEMBANGAN EKONOMI
4
Perekonomian (PDB) tetap
tumbuh
Kemudahan memulai usaha
semakin membaik
Perbaikan peringkat
kemudahan berusaha di
Indonesia (Ease of Doing
Business)
Tingkat Inflasi relatif rendah dan
stabil
3,02% (YoY) 3,61% (YoY)
2016 2017
5,0% 5,1%
20162017
Realisasi investasi (PMA dan
PMDN) terus meningkat
2016
612,8 Triliun
Rupiah692,8 Triliun
Rupiah2017
91 72
2016 2017
Sumber: Laporan Evaluasi Paruh Waktu (EPW), Bappenas, 2017, diolah
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
UPAYA TINDAK LANJUTPERKEMBANGAN EKONOMI
Pertumbuhan
Ekonomi
Mendorong konsumsi rumah
tangga, dengan menjaga inflasi
tetap stabil dan rendah, serta
bantuan sosial dan subsidi lebih
tepat sasaran
Melakukan reformasi struktural,
dengan fokus pada perbaikan
iklim investasi dan pasar tenaga
kerja, serta perbaikan dan
peningkatan infastruktur
Melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap implementasi
berbagai paket kebijakan
ekonomi
Reformasi Sektor Keuangan
dengan fokus pada pendalaman
pasar keuangan dan peningkatan
akses jasa keuangan
Merevitalisasi sektor industri
pengolahan
Memperbaiki pola penyerapan
dan kualitas belanja pemerintah
Melakukan bauran kebijakan
yang efektif antara para
pemangku kebijakan ekonomi
1Penguatan
Investasi
Melanjutkan deregulasi
peraturan dengan fokus
pada kesinambungan
peraturan pusat dan daerah
Memperluas penerapan
sistem terintegrasi untuk
perizinan berusaha secara
online
Melakukan pengawalan
penyelesaian perizinan (end
to end)
Memfasilitasi penyelesaian
permasalahan investasi
Merevisi daftar negatif
investasi (DNI) pada sektor-
sektor yang mendukung
peningkatan pertumbuhan
dan penciptaan lapangan
kerja
2Tingkat
Inflasi
Mengendalikan inflasi
pangan
Menerapkan mitigasi
implikasi kenaikan harga
minyak dunia
Menguatkan kualitas
statistik inflasi
Membenahi tata niaga
pangan
3
3
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
MASYARAKAT
6
Kualitas manusia Indonesia semakin
meningkat.
Meningkatnya taraf pendidikan
penduduk
Indeks Pembangunan Manusia
membaik, menjadi 70,18 pada tahun
2016
2015 2016
69,55 70,18
Kategori:
Sedang
Kategori:
Tinggi
Meningkatnya rata-rata lama sekolah
dan angka melek aksara
8,36 tahun dan 95,38 persen
1
2 Peningkatan rasio APK antara 20 persen
pddk termiskin dan 20 persen pddk terkaya.
SMP/MTs :
0,85 (2014) menjadi 0,94 (2016)
SMA/SMK/MA:
0,53 (2014) menjadi 0,66 (2016)
Tercapainya target penting pembangunan
kesehatan dan gizi masyarakat
1 penurunan angka kematian ibu
melahirkan (AKI).
305 per 100.000 kelahiran hidup
2 Prevalensi HIV
0,33 persen (2017)
Tuberkulosis-TB
257 per 100.000 penduduk
3kecamatan telah memiliki minimal
satu puskesmas tersertifikasi
akreditasi
2.037 kecamatan (Sept 2017)
jumlah kabupaten/kota yang
memiliki minimal satu RSUD
tersertifikasi akreditasi nasional
210 kab/kota (Mei 2017)
Sumber: Laporan Evaluasi Paruh Waktu (EPW), Bappenas, 2017, diolah
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
UPAYA TINDAK LANJUTPEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Pendidikan
Memperbaiki mekanisme pendataan,
penyaluran, dan pemanfaatan dana
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Menyusun peta mutu satuan
pendidikan sebagai dasar
pelaksanaan intervensi terpadu
bidang pendidikan
Mempercepat pengaturan
operasional terkait kesinambungan
program pembangunan pendidikan
antartingkat pemerintahan
1
Kesehatan
Peningkatan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan
berkualitas dan merata
Penguatan upaya promotif dan
preventif, penguatan
pencegahan dan pengendalian
penyakit
Percepatan perbaikan gizi
melalui pendekatan multisektor
2
5
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
Kedaulatan EnergiPembangunan kedaulatan pangan
menunjukkan kecenderungan yang baik
Produksi padi
81,57 juta ton (2017) 1
Produksi jagung
26,03 juta ton (2017)
2 Pembangunan dan peningkatan
jaringan irigasi
43.219,14 hektar (TW III 2017)
Produksi gas bumi
1.134 ribu barrel oil per day/BOPD
(September 2017)
1
Peningkatan rasio elektrifikasi (RE)
93,08 persen (September 2017) 2
konektivitas antarwilayah dan integrasi antarkawasan strategis serta simpul
transportasi
Penurunan dwelling time pelabuhan
4,39 hari3,35 hari
2015 2017
6Sumber: Laporan Evaluasi Paruh Waktu (EPW), Bappenas, 2017, diolah
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
UPAYA TINDAK LANJUTPEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
peningkatan rasio elektrifikasi
penguatan pembangunan infrastruktur energi
PeningkatanProduksi Pangan
Mempertahankan lahan pertanian(khususnya sawah) melalui regulasimoratorium alih fungsi lahan sertamemperkuat efektivitas pelaksanaan UU 41/2009 tentang Perlindungan LahanPertanian Pangan Berkelanjutan
Peningkatan produktivitas melalui kegiatan intensifikasi pertanian
Peningkatan skala usaha petani melalui penguatan kelompok tani, kemitraan, dan pola konsolidasi lahan
Efektivitas subsidi dan bantuan pertanian
1
2
Meningkatkan PDB pariwisata
Diversifikasi atraksi serta penyediaan kemudahan aksesibilitas dan transaksi
3
Peningkatan produksi energi
primer
Meningkatkan efisiensi penggunaan biaya untuk menjaga keekonomian produksi sebagai mitigasi penurunan harga minyak dan gas dunia
Mempercepat dan mengefektifkan eksplorasi serta eksploitasi
Mendorong tumbuhnya investasi melalui skema kontrak bagi hasil (gross split)
Mempercepat pembangunan infrastruktur penyaluran gas domestik pipa gas bumi dan LNG terminal
4
Peningkatan kinerja sektor
industri pengolahan nonmigas
Pasokan bahan baku, bahan penolong, dan energi yang terjangkau dan berkualitas
Diversifikasi dan peningkatan kualitas produk untuk bisa menjangkau pasar-pasar ekspor yang baru
5
7
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PEMBANGUNAN
PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
Pembangunan Daerah Tertinggal, Kawasan
Desa dan Perdesaan, dan Perbatasan
Ketimpangan antarkelompok pendapatan
menurun
Indeks Gini telah berhasil diturunkan 1
2 Akses terhadap layanan keuangan
bagi penduduk 40 persen terbawah
telah berhasil ditingkatkan
29,6 persen (2017)
Pengalokasian DAK di 122 daerah
tertinggal cukup signifikan
Rp 14.9 triliun (2017)
1
2
0,405
0,402
0,394
0,393
2014 2015 2016 2017
3Perluasan kepemilikan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
92,4 juta penduduk miskin dan
rentan (2017)
Pendampingan desa
74.754 desa oleh 29.927
pendamping
Pembentukan BUMDes
18.466 BUMDes
Dana DesaTahap I 2017: Rp35,98 triliun kepada 434
kabupaten/kota
Tahap II 2017: Rp.703,26 miliar dari Rp.24
triliun kepada 45 desa di Provinsi Sumatera
Utara
5Jumlah Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN di perbatasan) dan
pembangunan Pos Lintas Batas
Negara (PLBN).
5 PKSN & 7 PLBN
3
4
8Sumber: Laporan Evaluasi Paruh Waktu (EPW), Bappenas, 2017, diolah
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
UPAYA TINDAK LANJUTPEMBANGUNAN
PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
Penyaluran
Bantuan Sosial
pemadanan data peserta penerima
bantuan iuran JKN, dengan NIK dan basis
data terpadu (BDT) dari program-
program perlindungan sosial dan
penanggulangan kemiskinan
1
mempercepat
pembangunan
desa dan
kawasan
perdesaan
Sinkronisasi pengukuran tingkat
perkembangan desa dan sumber daya
yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dan Pemerintah
Desa dalam implementasi UU No.6/2014
tentang Desa
Peningkatan kapasitas masyarakat dan
pemerintah desa dalam pengelolaan
keuangan desa dan pelaksanaan
pendampingan
Percepatan penyelesaian penyusunan
masterplan kawasan perdesaan
Perumusan kebijakan Dana Desa secara
afirmatif dan berkeadilan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa
2
pengembangan
kawasan
perbatasan
Membuka konektivitas laut melalui
perluasan trayek tol laut dan
pembangunan dermaga
Meningkatkan penyediaan sarana
prasarana pendidikan dan kesehatan
beserta tenaga pendukung, distribusi
logistik, dan akses telekomunikasi di
lokasi terisolir
Menerbitkan peraturan dan SOP
pengelolaan PLBN Terpadu.
3
9
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PEMBANGUNAN
POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN
KEAMANAN
Penegakan hukum yang berkualitasDemokrasi Indonesia menampilkan
perkembangan yang dinamis
Indeks Demokrasi Indonesia
70,09 (2017)
Indeks Pembangunan Hukum
0,57 (2016)
Keamanan dan Ketertiban Reformasi Birokrasi
masyarakat dan Pemerintah saling
mendukung stabilitas politik dan
keamanan
0,310,48 0,57
2014 2015 2016
Tingkat kepatuhan K/L/Pemda atas
UU No.25/2009 tentang Pelayanan
Publik (Zona Hijau) terus mengalami
kenaikan
Perkuatan sistem pertahanan
Indonesia dengan beberapa Alutsista
pemukul,
Matra darat, laut, dan udara
(TW II 2017)
10Sumber: Laporan Evaluasi Paruh Waktu (EPW), Bappenas, 2017, diolah
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
UPAYA TINDAK LANJUTPEMBANGUNAN
POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN
peningkatan pelayanan publik
Mempercepat implementasi standar
pelayanan publik diseluruh unit
pelayanan baik pusat maupun daerah
Menerapkan replikasi inovasi pelayanan
publik
Menguatkan peran masyarakat dalam
pemantauan melalui pemanfaatan media
informasi terpadu dan TIK
1
penegakan dan peningkatan
kesadaran hukum
Komitmen komponen penegak hukum
untuk mempercepat pelaksanaan
pengelolaan data informasi internal,
sehingga dapat segera melaksanakan
integrasi database penanganan perkara
Strategi dalam mempercepat proses penyusunan peraturan perundang-undangan pelaksanaan UU SPPA, serta diklat dan bimbingan teknis terpadu bagi aparat penegak hukum
2
kualitas pelayananan dan
pengelolaan bantuan hukum
penyebaran organisasi bantuan hukum (OBH) secara merata ke seluruh wilayah di Indonesia melalui proses verifikasi dan akreditasi
pengawasan kualitas dan kapasitas pemberi layanan bantuan hukum kepada masyarakat
3
11
TERIMA KASIH
1412