presentasi bappenas

11
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 Oleh: Menteri PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan Banjarmasin, 31 Maret 2010 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 1

Upload: nieda-hkml-mhapiel

Post on 05-Jul-2015

137 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: presentasi bappenas

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

Oleh:

Menteri PPN/Kepala Bappenas

Disampaikan pada

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan

Banjarmasin, 31 Maret 2010

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

1

Page 2: presentasi bappenas

TAHAPAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN) 2005-2025

2

RPJM 4(2020-2024)

RPJM 1(2005-2009)

Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

RPJM 2(2010-2014)

Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian.

RPJM 3(2015-2019)

Memantapkan pembangunan secara menyeluruh denganmenekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek.

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.

VISI RPJPN 2005-2025 : INDONESIA YANG MAJU, MANDIRI DAN ADIL

RPJMN 2010-2014 TELAH DITETAPKAN MELALUI PERPRES NO. 5 TAHUN 2010

Page 3: presentasi bappenas

VISI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2010-2014

3

V I S IINDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN

BERKEADILAN

Sejahtera

Demokratis

Berkeadilan

Memperkuat triple tracks strategy serta pembangunan inklusif dan

berkeadilan

Memantapkan konsolidasi demokrasi

Memperkuat penegakan hukum dan pemberantasan korupsi serta

pengurangan kesenjangan

Page 4: presentasi bappenas

KONDISI PEMBANGUNAN SAAT INI

4

Perekonomian meningkat seiring berkurangnya tekanan krisis global. Tahun 2010 era perdagangan bebas negara ASEAN-China.

• Perlu diwaspadai terkait dengan perkembangan dan kemampuan

bersaing berbagai sektor dalam negeri.

• Pemerintah harus memperhatikan berbagai sektor-sektor penting

sehingga kemungkinan meningkatnya angka pengangguran dan

jumlah penduduk miskin dapat diantisipasi. Persiapan menghadapi ASEAN Economic Community 2015. Terdapat empat pilar, yaitu (i) pasar tunggal ASEAN; (ii)

pengembangan perekonomian di ASEAN; (iii) pemerataan ekonomi;

dan (iv) peningkatan daya saing global. Pemerintah perlu menyiapkan terkait dukungan infrastruktur, institusi

keuangan (perbankan), serta sumber daya manusia yang berkualitas.

Page 5: presentasi bappenas

RANCANGAN AWAL TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2011 (1)

5

TEMA RKP 2011

“PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS DIDUKUNG PEMANTAPAN TATA KELOLA DAN SINERGI PUSAT DAN

DAERAH”

(1) Reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) Pendidikan; (3) Kesehatan; (4) Penanggulangan kemiskinan; (5) Ketahanan pangan; (6) Infrastruktur; (7) Iklim investasi dan usaha; (8) Energi; (9) Lingkungan hidup dan bencana; (10) Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik; serta (11) Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

Di samping itu, upaya pencapaian visi nasional juga akan didukung oleh prioritas lainnya di 3 (tiga) bidang: politik, hukum dan keamanan (polhukam),

perekonomian, serta kesejahteraan rakyat.

Page 6: presentasi bappenas

RANCANGAN AWAL TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2011 (2)

6

Untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas, pertumbuhan harus disertai dengan upaya pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Untuk itu, diperlukan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,3-6,8 persen pertahun dengan inflasi diharapkan dapat terkendali pada kisaran 4 – 6 persen per tahun.

Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dilakukan melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan tata kelola pemerintahan ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik.

Dalam era desentralisasi dan otonomi daerah, keberhasilan pembangunan nasional kini semakin ditentukan oleh keberhasilan pembangunan daerah. Mengingat keterbatasan sumber daya nasional, harus diperkuat sinergi antara pusat dan daerah serta sinergi antardaerah sebagai bagian dari strategi dan kebijakan nasional yang komprehensif.

Page 7: presentasi bappenas

ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN DALAM RPJMN 2010-2014 (1)

7

Arah pengembangan Provinsi Kalimantan Selatan sebagai bagian dari Wilayah Kalimantan selama kurun 2010-2014 adalah:

1. Pengembangan Kalimantan sebagai sentra produksi pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan;

2. Pengembangan gugus (cluster) industri pengolahan berbasis sumber daya alam; 3. Pengembangan Kalimantan sebagai lumbung energi nasional; 4. Pengembangan industri pariwisata alam dan budaya; 5. Pengembangan sistem jaringan infrastruktur perhubungan multimoda terintegrasi

memperkuat keterkaitan domestik antarwilayah; 6. Pengembangan Kalimantan sebagai wilayah tumbuh pesat dan merata; 7. Peningkatan daya dukung lingkungan untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dan

mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-paru dunia; 8. Pengembangan angkatan kerja berkualitas dan berdaya saing; 9. Peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan ekonomi lokal; 10. Pengembangan kawasan perbatasan sebagai beranda depan wilayah nasional;11. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan dengan

pengembangan ekonomi lokal; 12. Pengembangan daerah otonom yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada

pelayanan publik.

Pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di Provinsi Kalimantan Selatan diarahkan untuk mendorong pengembangan kota Banjarmasin sebagai pusat pelayanan primer.

Page 8: presentasi bappenas

PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (1)

8

Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2008, Provinsi Kalimantan Selatan menduduki Peringkat 18 di Indonesia dengan jumlah PDRB sebesar Rp. 45,5 triliun dengan memperhitungkan sektor migas, dan Rp. 44,9 triliun tanpa sektor migas.

Jumlah PDRB tersebut memiliki kontribusi hampir 1,1 persen dari total PDRB seluruh provinsi di Indonesia dengan memperhitungkan sektor migas, dan sekitar 1,2 persen tanpa migas.

Selama tahun 2005-2008, kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB tersebut berasal dari sektor pertanian sebesar 21,04 persen; sektor pertambangan dan penggalian sebesar 25,62 persen; dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 13,96 persen.

Sektor utama penyerap tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Selatan adalah sektor pertanian sebesar 47,35 persen; sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 22,04 persen serta sektor jasa-jasa sebesar 9,82 persen.

PDRB per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2008, Provinsi Kalimantan Selatan berada di peringkat 17 dari total seluruh provinsi di Indonesia, yaitu sekitar Rp. 13,2 juta termasuk sektor migas, dan pada peringkat 13 jika tanpa migas, yaitu sebesar sekitar Rp. 13 juta.

Page 9: presentasi bappenas

PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (2)

9

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2008, Provinsi Kalimantan Selatan berada pada Peringkat 26 dari seluruh provinsi di Indonesia. Pembangunan manusia harus tetap menjadi perhatian utama dalam penyusunan prioritas program dan kegiatan pembangunan daerah.

Jumlah pengangguran terbuka Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2009 tercatat sekitar 118 ribu jiwa (6,8 persen) dari total angkatan kerja, dengan jumlah pengangguran terbanyak berada di perkotaan.

Jumlah penduduk miskin Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2009 sekitar 176 ribu jiwa (5,1 persen) dari total penduduk Provinsi Kalimantan Selatan, dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di perdesaan.

Dengan mempertimbangkan daerah-daerah tertinggal di Provinsi Kalimantan Selatan, upaya pengurangan pengangguran dan kemiskinan harus tetap menjadi prioritas utama.

Memantapkan sistem kesiapsiagaan dini dalam mengantisipasi berbagai bencana alam untuk meminimalkan potensi kerugian akibat bencana, meningkatkan kualitas, proses dan kinerja politik dalam menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak dasar rakyat serta menciptakan ketertiban dan rasa aman bagi rakyat serta menegakkan hukum secara adil dan tanpa diskriminasi dan meningkatkan kapasitas dan integritas aparat dalam memberikan layanan kepada rakyat.

Page 10: presentasi bappenas

PENUTUP

Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh perencanaan yang berkualitas yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu, Bappenas akan melakukan berbagai pelatihan perencanaan untuk sumber daya perencana, baik di pusat maupun daerah, untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan nasional serta memperkuat sinergi pusat dan daerah sehingga dapat mendukung keberhasilan pembangunan di masa yang akan datang.

Musrenbang Provinsi ini diharapkan dapat menghasilkan keluaran berupa kesepakatan usulan-usulan program dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang akan diajukan kepada Pemerintah Pusat (c.q. Bappenas) untuk menjadi bahan Musrenbangnas 2010.

10

Page 11: presentasi bappenas

Sekian dan Terima Kasih

11