depresi pada geriatri pendahuluan
DESCRIPTION
depresi pada geriatriTRANSCRIPT
![Page 1: Depresi Pada Geriatri Pendahuluan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082403/55cf9223550346f57b93f400/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I PENDAHULUAN
Penuaan merupakan suatu proses alami yang dihadapi oleh seluruh
manusia dan tak dapat dihindarkan. Lansia merupakan periode akhir dari
kehidupan seseorang dan setiap individu akan mengalami proses penuaan dengan
terjadinya perubahan pada berbagai aspek fisik/fisiologis, psikologis dan sosial.
Undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia menyatakan
bahwa lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) dalam Menkes RI menggolongkan lanjut usia menjadi 4
yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, lanjut usia (elderly) 60 -74
tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90
tahun. Secara kronologis, young old secara umum yaitu usia antara 65-74 tahun,
old-old berusia antara 75-84 tahun, dan oldest old berusia 85 tahun ke atas.
Populasi lansia di Indonesia pada tahun 2005 (15,8 juta/ 7,2 % penduduk
Indonesia) meningkat 3 kali lebih besar daripada tahun 1970 (5,3 juta). Jumlah
lansia diperkirakan akan mencapai 11,34% pada tahun 2020 di Indonesia.
Kenaikan pesat itu berkaitan dengan usia harapan hidup penduduk Indonesia.
Pada tahun 2000, usia harapan hidup di Indonesia mencapai 67 tahun dan jumlah
populasi orang-orang lansia sebanyak 17juta (7%). Menurut perkiraan, pada tahun
2020 usia harapan hidup di Indonesia mencapai 71 tahun dan jumlah populasi
lansia diperkirakan sebanyak 28 juta jiwa. Peningkatan usia harapan hidup
tentunya berdampak lebih banyak terjadi gangguan atau penyakit pada lansia,
salah satunya ialah depresi.
Depresi menjadi salah satu problem gangguan mental yang sering
ditemukan pada lanjut usia. Gangguan depresi yang sering dijumpai pada lansia
merupakan masalah psikososiogeriatri dan perlu mendapat perhatian khusus.
Depresi pada lansia kadang-kadang tidak terdiagnosis dan tidak mendapatkan
penanganan yang semestinya karena gejala-gejala yang muncul seringkali
dianggap sebagai suatu bagian dari proses penuaan yang normal. Prevalensinya
diperkirakan 10%-15% dari populasi lanjut usia dan diduga sekitar 60% dari
pasien di unit Geriatri menderita depresi, sehingga gejala depresi yang muncul
![Page 2: Depresi Pada Geriatri Pendahuluan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082403/55cf9223550346f57b93f400/html5/thumbnails/2.jpg)
seringkali dianggap sebagai bagian dari proses menua. Angka kejadian depresi
pada lansia usia diatas 65 tahun diperkirakan sekitar 10-30%. Perlu ditegaskan
bahwa depresi adalah suatu gangguan atau penyakit, sedangkan proses penuaan
bukanlah penyakit, meskipun ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan
proses penuaan. Gangguan depresi dapat diobati, sehingga para lansia dapat
terbebas dari penderitaan yang diakibatkan oleh depresinya serta bila mendapat
dukungan dari lingkungan atau keluarganya diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hidupnya.
Depresi merupakan salah satu gangguan jiwa yang dipengaruhi oleh
stresor psikososial. Depresi dapat sebagai simtom, sindrom, dan diagnosis dan
sejauh mana stresor psikososial dapat mencetuskan gangguan jiwa tergantung
pada: potensi stresor, maturitas, pendidikan, kondisi fisik, tipe kepribadian, sosio-
budaya lingkungan dan situasi. Depresi tidak hanya pada orang dewasa, bahkan
anak-anak dan remaja pun bisa terkena depresi. Dengan dipicu permasalahan
sepele, bisa saja anak-anak dan remaja yang mengalami depresi melakukan hal-
hal yang tidak dibayangkan orang umum. Yang paling membahayakan dari
depresi adalah munculnya ide bunuh diri atau melakukan usaha bunuh diri.