denguekash.pptx

36
Demam Berdarah Dengue KASHWINIY NAIDU 102011437

Upload: kashwiniy

Post on 08-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

...

TRANSCRIPT

Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue

KASHWINIY NAIDU 102011437Seorang laki-laki 18 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Demam tinggi dan turun sebentar setelah pasien minum obat penurun panas lalu demam naik lagi. Panasnya tak tentu, disertai adanya pegal-pegal dan mual-mual. Menurut keluarga pasien 1 hari lalu SMRS os mimisan. Terdapat bintik-bintik kemerahan pada kedua lengan bawahnya. Skenario A

Sudah demam berapa lama?Apakah panasnya naik turun?Apa ada rasa nyeri di belakang kepala?Disekitar rumah apa ada yang terkena demam berdarah? Apa ada nyeri perut?Apa tenggorokan terasa sakit?Frekuensi muntah dalam 1 hari?Ada keluhan lain? Kapan timbul bintik?Kapan mulai mimisan? Brp lama?Nafsu makan menurun/- ?AnamnesaFisikPada Demam Dengue

PEMERIKSAAN

2. Pada DBD dapat terjadi pendarahan pada hari ketiga atau kelima berupa ptekiae, purpura, ekimosis, hematosis, melena dan epistaksis.3. Suhu 38oc, frekuensi pernafasan 18x/menit, denyutan nadi 98/menit, tekanan darah 120/80, kadar hemoglobin 16 g/dl, kadar hematokrit 50%, kadar leukosit 4000/l dan trombosit 90000/l. Laboratorium

Pemeriksaan darah dilakukan pemeriksaan hitung kadar: Leukosit Trombosit Hemoglobin(Hb) Hematokrit(Ht) leucopenia berlaku pada hari ke-2 atau ke-3trombositopenia, hemokonsentrasi

Pemeriksaan Penunjang Urin. Mungkin terjadi albuminuria ringan

2. Sum-sum tulang. Dari hipo -> hiperseluler. Ggn maturasi.

3. Pemeriksaan Serologiuntuk melihat komponen system imun tubuh.

Uji HI (Hemaglutination Inhibition Test)***Uji Pengikatan komplemen (Complement Fixation Test) Uji Mac.Elisa (IgM capture enzyme-linked immunosorbent assay)Uji IgG Elisa indirek

4. PCR deteksi virus

5. Isolasi virus dengue ***Yang diperiksa adalah darah pasien dan jaringan.Sebelum H -5 sakit. 2-3 minggu.

Diagnosis kerjaKriteria klinis terdiri atas: 1. Demam tinggi mendadak 2-7 hari, terus menerus. 2. Manifestasi perdarahan seperti uji torniquet positip, perdarahan spontan (bintik-bintik merah dikulit, epitaksis/mimisan, perdarahan gusi dan perdarahan saluran cerna). 3. Pembesaran hati 4. Manifestasi kebocoran plasma (hemokonsentrasi), mulai yang ringan seperti kenaikan nilai hematokrit > 20% dibandingkan sebelumnya, sampai yang berat yaitu syok (nadi cepat, lemah, kaki/tangan dingin, lembab, anak gelisah, sianosis/kebiruan dan kencing berkurang).

Kriteria laboratoris terdiri atas: 1. Trombositopenia ( jumlah trombosit < 100.000/ul ) 2. Hemokonsentrasi ( peningkatan hematokrit > 20%).

Diagnosis DBD dapat ditegakkan bila ditemukan dua kriteria klinis dan dua kriteria laboratoris. Berikut merupakan derajat keparahan DBD disertai gejala klinisnya:

Derajat PenyakitKriteriaDBD derajat IDemam disertai gejala tidak khas, dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji torniquet positif.DBD derajat IISeperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan lain.DBD derajat IIITerdapat kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun ( < 20 mmHg) atau hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulit dingin dan lembab, dan anak tampak gelisah.DBD derajat IVSyok berat (profound shock): nadi tidak dapat diraba, dan tekanan darah tidak dapat diukur.WD: Demam Berdarah Dengue Gred II1. Demam TifoidPenyebab: Salmonella typhi Gejala khas: lidah tifoid, dan demam meninggi sore hari. Gej GI

2. LeptospiremiaPenyebab: Leptospira interogansGejala khas: ikterus, fotofobia,, petekie mukosa, uveitis, dan sakit kepala di frontal, Sakit otot gastronemius, demam menggigil

Differential Diagnosis

3. Demam ChikungunyaPenyebab: Aedes aegypti

Gejala khas: nyeri di persendian yang hebat dan kadang terus menerus sehingga tangan dan kaki sulit digerakkan sehingga postur penderitanya memang kebanyakan membungkuk, serta jarang mengancam jiwa, namun bisa menyerang siapa saja.

4. Demam malaria disebabkan oleh Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium falcifarum.

Gejala khas yang didapat adalah demam menggigl terjadi tiga stadium, yaitu menggigil, puncak, berkeringat. Splenomegali, ascites.Tersebar di wilayah Asia tenggara, Pasifik dan Karibia.Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Penularan melalui vector nyamuk genus Aedes (terutama A.aegypti dan A. albopictus)..Epidemiologi

Virus dengue, genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae4 serotip virus : DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 ditemukan di Indonesia,DEN-3 merupakan serotip terbanyak.

EtiologiVektor utama dengue :Aedes aegyptiWarna dasar hitam dengan bintik putihSayap dan badannya belang-belang atau bergaris-garis putihGambaran lira pada mesonatumnya ( punggungnya ) Vektor potensial: Aedes albopictus

.

Transmisi

Patofisiologi

Infeksi oleh virus dengue menyebabkan aktivasi makrofag yang memfagositosis kompleks virus-antibodi virus bereplikasi dalam makrofag, makrofag terinfeksi oleh virus. Hal ini akan mengaktifkan T-helper dan T-sitotoksik sehingga diproduksi limfokin dan inteferon gamma. Inteferon gamma akan mengaktivasi monosit..

Hasilnya, berbagai mediator inflamasi seperti TNF-, IL-1, PAF (platelet activating factor), IL-6, dan histamin akan disekresikan. mengakibatkan terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang selanjutnya akan mengaktivasi sistem komplemen. Pelepasan C3a dan C5a akibat aktivasi C3 dan C5 menyebabkan meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan terjadi kebocoran plasma

Gejala/ manifestasi klinis

demam tinggi, nyeri pada anggota badan (kepala, bola mata, punggung dan sendi) timbulnya ruam makulopapular petekia, purpura,epitaksis, perdarahan gusi, hematemesis.Pembesaran hati Tidak ada terapi yang spesifik untuk demam dengue,prinsip utama adalah terapi suportif dan Pemeliharaan volume cairan sirkulasiPenatalaksanaan

Protokol 1 : (penanganan tersangka DBD dewasa tanpa syok

Hb,Ht, dan trombosit normal atau trombosit 100.000-150.000-> rawat jalan,periksa Hb,Ht,trombosit ,leukosit/24jamHb, Ht normal tetapi trombosit < 100.000 -> dirawat.Hb, Ht meningkat dan trombosit normal atau turun ->dirawat.

Protokol 2 : (pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa di ruang rawat)

Pasien tanpa perdarahan spontan, massif dan tanpa syok diberikan cairan infus kristaloid.Vol cairan per hari :1500+ (20x(BB dalam kg -20)

Protokol 3 : (penatalaksanaan DBD dengan peningkatan hemotokrit> 20%)

pemberian infuse cairan kristaloid sebanyak 6-7 ml/kg/jam. dipantau setelah 3-4 jam. terjadi perbaikan-> 5ml/kgBB/jam. 2 jam kemudian dilakukan pemantauan kembali bila tetap menunjukan perbaikan -> 3ml/kgBB/jam. Bila dalam pemantauan tetap membaik ,cairan dapat dihentikan 24-48 jam kemudian.

Apabila setelah pemberian terapi cairan awal 6-7 ml/kgBB/jam tidak membaik-> 10 mm/kgBB/jam. 2 jam kemudian dilakukan pemantauan kembali dan bila keadaan menunjukkan perbaikkan ->5ml/kgBB/jamtetapi bila tidak menunjukkan perbaikan ->15 ml/kgBB/jam dan bila dalam perkembangannya kondisi menjadi memburuk dan didapatkan tanda tanda syok -> ditangani sesuai dengan protocol 5.

Protokol 4 : (penatalaksanaan perdarahan spontan pada DBD dewasa)

Tanpa syokpemeriksaan Hb, Ht dan trombosit sebaiknya diulang setiap 4-6 jam.Pemberian heparin diberikan apabila secara klinis dan laboratories didapatkan tanda tanda koagulasi intravaskuler diseminata (KID). Transfuse komponen darah diberikan sesuai indikasi. PRC diberikan bila Hb kurang dari 10 g/dl. Transfuse trombosit hanya diberikan dengan perdarahan spontan dan massif dengan jumlah trombosit < 100.000/mm3 disertai atau tanpa KID.

Protokol 5 :( tatalaksanaan DSS dewasa)

Cairan kristaloid diguyur 10-20ml/kg BB slm 15-30 menit.Bila terjadi perbaikan maka cairan dikurangi.Tetap syok ->20-30 ml/kg BB(20-30 menit)Tetap syok ,maka hematokrit perlu diperhatikan.Ht turun-> transfusi darah 10ml/kgBB sesuai kebutuhanHt naik-> beri cairan koloid 10-20ml/kgBB (10-15 mnt)Tetap syok -> 30 ml/kg BB dan pasang kateter vena sentral(15-18cm H2O)Tetap syok-> dilakukan koreksi gangguan asam basa,elektrolit,hipoglikemia,anemia,KID,infeksi sekunderBeri obat inotropik

Tatalaksana Non-medikamentosa untuk demam berdarah dengue:

Tirah baring (bed rest).Cegah dehidrasi.Makan makanan yang bergizi, rendah lemak dan lunak agar tidak memberatkan kerja usus.Monitoring keadaan klinis dan waspadai tanda-tanda perburukan atau komplikasi.Ensefalopati Dengue- komplikasi syok yang berkepanjangan dengan pendarahan -Gangguan metabolik seperti hipoksemia, hiponatremia, atau perdarahan.

Kelainan ginjalUdem paru- pemberian cairan yang berlebihan.

komplikasiKebanyakan kasus ringan DBD boleh sembuh sendiri atau dengan perawatan. Namun pada kasus yang lebih berat seperti DSS, kebanyakannya mengakibatkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik. Namun, dengan terapi suportif yang adekuat, kematian boleh diturunkan sehingga kurang dari 1%.

PrognosisPemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)3M- Menguras, Menutup dan MenguburCegah gigitan nyamukMemelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk

pencegahan

Pasien dengan Demam 3 hari , mual, mimisan, pegal-pegal, serta penurunan jumlah trombosit dan peningkatan hematokrit menderita DBD Gred 2.

Kesimpulan