decsa
DESCRIPTION
sTRANSCRIPT
Decsa Medika HertantoIlmu Penyakit Dalam
TemperaturTemperatur 00 Celsius Celsius 00 Fahrenheit Fahrenheit
NormalNormal 36.6 - 37.236.6 - 37.200 C C 98 - 9998 - 990 0 FF
PyrexiaPyrexia >37.2>37.20 0 CC >99>9900 F F
HyperpyrexiaHyperpyrexia >41.6>41.600 C C >107>1070 0 F F
SubnormalSubnormal <36.6<36.600 C C <98<980 0 FF
HypothermiaHypothermia <35<350 0 CC <95<950 0 FF
Variasi Suhu Tergantung dari :Variasi Suhu Tergantung dari :
Variabilitas ObserverVariabilitas Observer
Variabilitas AnatomiVariabilitas Anatomi
Variabilitas FisiologiVariabilitas Fisiologi
Variabilitas PatologiVariabilitas Patologi
Temperatur suhu tubuh rendah saat pagi hari dan meningkat pada malam hari, dengan kisaran 0,5 derajat celsius
Temperatur tubuh pada pagi hari >37,2ºC atau pada malam hari >37.7ºC dapat dikatakan demam
Suhu tubuh diperiksa dengan termometer yang diletakkan dibawah lidah
Dapat juga diletakkan di ketiak, lipatan paha, dan rektum
Suhu tubuh diperiksa selama 3 menit
Temperatur rektal lebih tinggi 0,4 derajat daripada temperatur oral
Sedangkan temperatur axila lebih rendah 0,4 derajat daripada temperatur oral
R > O > A
1. Tidak menjaga temperatur dengan benar2. Kurangnya waktu dalam pemeriksaan termometer3. Memeriksa suhu tubuh setelah minum atau makan panas/dingin4. Termometer yang rusak
Set point hypotalami
c Vasomotor center
teraktifasi
Vasokonstriksi
Shivering
Heat Production
Heat production from liver
Non Shivering mechanism
Demam adalah suatu peningkatan suhu tubuh yang melebihi variasi normal dan berhubungan dengan peningkatan set poin hipotalamic
Heat Conservatio
n
Infectious agents / Toxins / Mediators of Infectious agents / Toxins / Mediators of inflammationinflammation
(Pyrogens(Pyrogens)) StimulateStimulate
Monocytes / Macrophages / Endothelial cells / Other cell typesMonocytes / Macrophages / Endothelial cells / Other cell types
releaserelease
Pyrogenic cytokines-IL - 1, TNF, IL - 6, IFNPyrogenic cytokines-IL - 1, TNF, IL - 6, IFN stimulatestimulate
Anterior hypothalamus (Mediated by PGE2)Anterior hypothalamus (Mediated by PGE2)((Antipyretics/ NSAIDs act here)Antipyretics/ NSAIDs act here)
results inresults in
Elevated thermoregulatory set pointElevated thermoregulatory set point
leads toleads to
Increased Heat conservationIncreased Heat conservation (Vasoconstriction/ behaviour changes)(Vasoconstriction/ behaviour changes)
Increased Heat productionIncreased Heat production(involuntary muscular contractions)(involuntary muscular contractions)
result inresult in
F E V E RF E V E R
Infectious agents / Toxins / Mediators of Infectious agents / Toxins / Mediators of inflammationinflammation(Pyrogens)(Pyrogens)
stimulatestimulate
Monocytes / Macrophages / Endothelial Monocytes / Macrophages / Endothelial cells / Other cell typescells / Other cell types
releaserelease
Pyrogenic cytokines-IL - 1, TNF, IL - 6, Pyrogenic cytokines-IL - 1, TNF, IL - 6, IFNsIFNs
stimulatestimulate
Anterior hypothalamus (Mediated by PGE2)Anterior hypothalamus (Mediated by PGE2)((Antipyretics/ NSAIDs act here) Antipyretics/ NSAIDs act here)
results inresults in
Elevated thermoregulatory set pointElevated thermoregulatory set point
leads toleads to
Increased Heat conservation Increased Heat conservation (Vasoconstriction/ behaviour changes)(Vasoconstriction/ behaviour changes)
Increased Heat productionIncreased Heat production(involuntary muscular contractions)(involuntary muscular contractions)
result inresult in
F E V E RF E V E R
Infeksi- Virus- Bakteri- Parasit- Jamur Non Infeksi - Autoimmune Disease- Malignancy- Vascular Accident- Lain-lain
ObatParasetamolAspirinNSAIDSteroid
Physical cooling
Thermoregulatory center
Sustained: Peningkatan suhu yang persisten dengan variasi diurnal <10C
Intermittent: Siklus circadian mengalami gangguan, dengan variasi yang lebar
Remittent: Variasi temperatur >20C, akan tetapi tidak mencapai angka normal seperti TB, infeksi virus, infeksi bakteri
Step - ladder fever: Suhu tubuh akan meningkat bertahap
Relapsing: Episode demam dipisahkan dengan suhu tubuh yang normal
H1H1 H2H2 H3H3 H4H4
H1H1 H2H2 H3H3 H4H4
H1H1 H2H2 H3H3 H4H4
H1H1 H2H2 H3H3 H4H4
Sustained
Intermittent
Remittent
Step - ladder fever
Pada beberapa penyakit, peningkatan suhu tubuh meningkat pada malam hari dan biasanya diikuti dengan peningkatan keringat
Penyebab yang tersering untuk peningkatan suhu tubuh malam hari adalah TB, leukemia, penyakit autoimun, dll
Karakteristik Onset: mendadak / bertahap Tipe:Sustained/ intermittent/
remittent /relapsing Durasi
Keluhan penyerta Sakit kepala, nyeri badan, pilek,
kemerahan, nyeri tenggorokan, batuk, nyeri dada, sulit nafas, nyeri kencing, frekwensi BAK, diare, muntah, nyeri perut, bengkak, nyeri sendi, penurunan berat badan
Resiko Pekerjaan Traveling - Trekking / area endemic Tempat tinggal (hotel, hostel, rumah
sakit) Kebiasaan Riwayat pengobatan - Transfusi,
injeksi, alergi, pengobatan Vaksinasi, Kebiasaan hubungan intim
Perjalan Perjalan penyakit penyakit sekarangsekarang
Khusus untuk Khusus untuk demam, perlu demam, perlu riwayat yang riwayat yang jelas untuk jelas untuk dapat membuat dapat membuat diagnosa, dan diagnosa, dan perlu perhatian perlu perhatian khusus seperti:khusus seperti:
Signs: Apakah ada pembesaran kelenjar limfe, jaundice, anemia, abdominal tenderness, organomegali, cairan bebas, kaku leher dll
Kemungkinan penyebab: Prolonged viral fever (infectious mononucleosis, CMV, HIV, hepatitis); malaria; demam enteric; tuberculosis; partially treated or resistant infections
Rencana penegakan diagnosa: DL, LED, Urine analysis, serological tests for EBV, CMV, Leptospira, amebiasis, rickettsiae; Foto dada, USG abdomen
TemperaturTemperaturOral; diperiksa selama 3 menitOral; diperiksa selama 3 menit
NadiNadi Setiap 1Setiap 100C peningkatan temperatur, nadi C peningkatan temperatur, nadi meningkat 10. Hubungan nadi dan temperatur meningkat 10. Hubungan nadi dan temperatur erat kaitannya dengan penyakit tifoid, erat kaitannya dengan penyakit tifoid, brucellosis, leptospirosis, viral brucellosis, leptospirosis, viral myocarditis, diphtheria, rheumatic carditis, myocarditis, diphtheria, rheumatic carditis, bacterial endocarditisbacterial endocarditis
Tekanan Tekanan DarahDarah Hipotensi menandakan adanya syok septicHipotensi menandakan adanya syok septic
Tachypnea Tachypnea Setiap 1Setiap 100C peningkatan temperatur, RR C peningkatan temperatur, RR meningkat sebanyak 4. RR yang meningkat meningkat sebanyak 4. RR yang meningkat mungkin berkaitan dengan pneumonia, mungkin berkaitan dengan pneumonia, bronchitis, pulmonary oedemabronchitis, pulmonary oedema
02 Demand02 Demand Setiap 1Setiap 100C peningkatan temperatur, terjadi C peningkatan temperatur, terjadi 13% peningkatan konsumsi O213% peningkatan konsumsi O2
KukuKukuanemia, jaundice, cyanosis, haemorrhagesanemia, jaundice, cyanosis, haemorrhages
Lymph Lymph nodesnodes
Pembesaran KGB Cervical, axilla, inguinalPembesaran KGB Cervical, axilla, inguinal
Rongga Rongga MulutMulut Dental sepsis, kebersihan oral, tonsil, Dental sepsis, kebersihan oral, tonsil,
pharing, ulcers, pucat, jaundicepharing, ulcers, pucat, jaundice
KulitKulitRashes - haemorrhagic/ non haemorrhagic, Rashes - haemorrhagic/ non haemorrhagic, purpura, lymphangitis, selulitis, pucat, purpura, lymphangitis, selulitis, pucat, jaundicejaundice
EyesEyes Injection of conjunctivae, jaundice, pucat, Injection of conjunctivae, jaundice, pucat, papilloedemapapilloedema
SYSTEMSYSTEM WHAT TO LOOK FORWHAT TO LOOK FOR POSSIBILITIESPOSSIBILITIES
Upper Upper Respiratory Respiratory
TractTract
Oral cavity for tonsils, Oral cavity for tonsils, pharynx, dental sepsis; pharynx, dental sepsis; sinuses for tenderness; sinuses for tenderness; ears for swollen membrane, ears for swollen membrane, perforation, dischargeperforation, discharge
Tonsillitis, Tonsillitis, pharyngitis, pharyngitis, sinusitis, sinusitis,
Respiratory Respiratory SystemSystem
Tachypnoea, diminished Tachypnoea, diminished breath sounds, Bronchial breath sounds, Bronchial breathing, crackles, breathing, crackles, wheezes, rub, dullnesswheezes, rub, dullness
Pneumonia, Pneumonia, bronchitis, cavities, bronchitis, cavities, pleurisy, effusion, pleurisy, effusion, empyemaempyema
AbdomenAbdomen
Tenderness, organomegaly, Tenderness, organomegaly, free fluid, massfree fluid, mass
Hepatitis, Hepatitis, splenomegaly in splenomegaly in various infections, various infections, intra abdominal intra abdominal abscesses, abscesses, peritonitisperitonitis
Cardio Cardio Vascular Vascular SystemSystem
Heart rate, murmurs, Heart rate, murmurs, pericardial rubpericardial rub
Endo /peri / Endo /peri / myocarditismyocarditis
SYSTEMSYSTEM WHAT TO LOOK FORWHAT TO LOOK FOR POSSIBILITIESPOSSIBILITIES
Central Central Nervous Nervous SystemSystem
Altered sensorium, neck Altered sensorium, neck stiffness, ocular fundii, stiffness, ocular fundii, deficitsdeficits
Meningitis, Meningitis, encephalitis, abscessencephalitis, abscess
Musculo Musculo SkeletalSkeletal
Muscular tenderness in Muscular tenderness in shoulders, gluteals, calf; shoulders, gluteals, calf; joint pain, swelling, joint pain, swelling, tenderness; spine tenderness; spine tendernesstenderness
Dengue, Leptospirosis; Dengue, Leptospirosis; arthritis, myositis arthritis, myositis etc. etc.
GenitaliaGenitaliaScrotum, testes, vagina, Scrotum, testes, vagina, cervix cervix
Orchitis, pyocele, Orchitis, pyocele, balanoposthitis, STDs, balanoposthitis, STDs, abscessabscess
Per RectalPer RectalPerianal abscess, prostate Perianal abscess, prostate & seminal vesicles& seminal vesicles
Perianal abscess, Perianal abscess, prostatitis, seminal prostatitis, seminal vesiculitisvesiculitis
Pelvic Pelvic ExaminationExamination
PIDPID
DurasiDurasi Apa yang harus dilakukanApa yang harus dilakukan KeungkinanKeungkinan
<3 <3 HariHari
Viral Viral fever fever (Demam (Demam Berdarah, Berdarah, LeptospiraLeptospira))MalariaMalariaURTIURTILRTILRTIUTIUTIAny otherAny other
If in a malarious area - Do MP test in ALL If in a malarious area - Do MP test in ALL cases, and administer presumptive cases, and administer presumptive antimalarial treatment to everybodyantimalarial treatment to everybody
Fine rashes, runny nose, watering of eyes: Fine rashes, runny nose, watering of eyes: Consider viral exanthematous fever.Consider viral exanthematous fever.
Rashes, severe body ache, pain on moving Rashes, severe body ache, pain on moving the eye balls: Consider flaviviral fevers the eye balls: Consider flaviviral fevers (dengue), leptospirosis etc.(dengue), leptospirosis etc.
Consider acute urinary infection in women Consider acute urinary infection in women and elderly men;and elderly men;Consider respiratory infection in smokers, Consider respiratory infection in smokers, alcoholics, elderlyalcoholics, elderly
Look for common sites of infections: Look for common sites of infections: Pharynx/tonsils; sinuses; skin (cellulitis, Pharynx/tonsils; sinuses; skin (cellulitis, commonly of legs)commonly of legs)
DurasiDurasi Apa yang harus dilakukanApa yang harus dilakukan KemungkinanKemungkinan
3 hari 3 hari - 7 - 7 harihari
All aboveAll aboveEnteric Enteric FeverFever
Case on follow-up: Look for new symptoms Case on follow-up: Look for new symptoms and signs - Chest pain (pleurisy), and signs - Chest pain (pleurisy), localised pain (focal infection), localised pain (focal infection), diarrhoea (enteric), head ache diarrhoea (enteric), head ache (meningitis, sinusitis), lymph nodes etc.(meningitis, sinusitis), lymph nodes etc.
New case: Examine in detailNew case: Examine in detail
SymptomSymptom KemungkinanKemungkinan
Head acheHead ache Sinusitis, Otitis, dental sepsis, malaria, Sinusitis, Otitis, dental sepsis, malaria, subacute meningitis subacute meningitis
Cough Cough Tonsillitis, pneumonia, bronchitis, malaria, Tonsillitis, pneumonia, bronchitis, malaria, tuberculosis. tuberculosis.
Chest pain Chest pain Pleural effusion / empyema, pericarditis, liver Pleural effusion / empyema, pericarditis, liver abscess, root painabscess, root pain
Diarrhoea Diarrhoea Enteric fever, colitis, drug induced Enteric fever, colitis, drug induced
Pain Pain abdomen abdomen
Hepatitis, liver abscess, appendicitis, PID, Hepatitis, liver abscess, appendicitis, PID, other intra abdominal sepsis other intra abdominal sepsis
Demam
Demam<3 Hari
Demam3 - 7 hari
Demam7 – 15 hari
Viral fever, MalariaURTI, LRTI, UTI
Any other
Viral fever, MalariaURTI, LRTI, UTI
Any other Enteric Fever
Symptom, sign,possibilities
FUO
CLASSICAL, NOSONEUTROPENIA,
HIV-RELATED
1. Lemah Badan2. Sesak Nafas3. Hipotensi4. Sakit kepala yang berat5. Dehidrasi berat6. Hiperpireksia7. ISK dengan demam8. Batuk darah9. Anemia dan ikterus10. Gangguan kesadaran11. Pasien imunokompeten (usia tua, diabetes, pasien dengan steroid dan imunosupresan, pasien dengan HIV)
Indikasi Indikasi penanganan penanganan demam:demam:
1. Hyperpyrexia 1. Hyperpyrexia (41.6(41.600 C or 107 C or 10700 F) F)
2. Kehamilan 2. Kehamilan
3. Adanya gangguan 3. Adanya gangguan fungsi jantung, fungsi jantung, paru, dan otakparu, dan otak
BAD1. With 100C elevation in
temperature, O2 consumption increases by 13%
2. Fluid and caloric requirements are increased
3. Stress of increased metabolic activity can be fatal to the growing fetus and for patients with end stage organ failure
4. Increase in IL - 1 and TNF accelerates muscle catabolism, resulting in weight loss and negative nitrogen balance
5. Fever reduces mental acquity, can cause delirium and stupor and can trigger convulsions
6. Single episode of fever doubles the risk of neural tube defects in the fetus.
GOODGOOD1.1. Elevation of body Elevation of body
temperature temperature increases survival. increases survival.
2.2. Growth and virulence Growth and virulence of bacteria are of bacteria are impaired at high impaired at high temperature. temperature.
3.3. Inhibiting fever is Inhibiting fever is known to increase known to increase mortality in mortality in rabbits. rabbits.
4.4. Temperature Temperature increases phagocytic increases phagocytic and bactericidal and bactericidal activity of activity of neutrophils and the neutrophils and the cytotoxic effects of cytotoxic effects of lymphocytes. lymphocytes.
Physical cooling:Physical cooling:
Menutup tubuh dengan Menutup tubuh dengan selimut, kompres di sela selimut, kompres di sela ketiak, paha dan kepala ketiak, paha dan kepala bagian depan dengan bagian depan dengan air biasa. air biasa.
Jangan menggunakan Jangan menggunakan kompres dengan air kompres dengan air dingin karena dingin karena menyebabkan menyebabkan vasokonstriksi dan vasokonstriksi dan menyebabkan menyebabkan peningkatan suhu tubuhpeningkatan suhu tubuh
DEMAM
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
TANDA FOKAL TANDA UMUM
KHARAKTERISTIK DEMAM, LAMA DEMAM
GEJALA PENYERTA, REVIEW OF THE SYSTEM
PEMERIKSAAN DASAR PEMERIKSAAN LANJUT
EPIDEMIOLOGI
Pemeriksaan serologis sebenarnya sangat bermanfaat pada seorang pasien “demam belum terdiagnosis”.
Diperlukan speciman darah untuk pemeriksaan ini, untuk memudahkan interpretasi titer serologik yg ditemukan.
Kenaikan titer sebesar 4 kali atau lebih mempunyai arti besar untuk menentukan kemungkinan penyakit.
Pemeriksaan jenis lain yang dapat membantu adalah : faktor artritis reumatoid, imunoglobulin, antibodi antinuklear, antigen otot polos serta auto antibodi lainnya dan imuno-elektroforesis.
Isolasi kuman penyebab infeksi merupakan diagnosis utama pada pasien yang tersangka deman karena menderita infeksi.
Pengambilan darah untuk kultur mikroorganisme dilakukan aseptik dan diambil sekitar 10ml yg kemudian dilarutkan dlm media untuk menumbukan kuman aerob dan kuman anaerob.
Selain kultur darah, mikroorganisme dlm darah jg penting karenanya pengambilan sampel hrs representatif.
Isolasi virus diambil dari sekret hidung, usap tenggorok atau sekresi bronkial.
Untuk TBC pemeriksaan sputum minimal 3 hari. Untuk infeksi saluran cerna pemeriksaan mikroorganisme dari feses diperlukan untuk memantau spektrum kuman penyebab.
Meluasnya spektrum panyakit virus dewasa kini karena pengaruh urbanisasi, globalisasi maupun lingkungan yg kurang memadai.
Diperlukan patokan yg dpt membedakan pasien terjangkit virus atau bakteri yg pelaksanaanya berbeda total.
Pengukuran awal yg dpt dilaksanakan adl pemeriksaan hematologis yg pada infeksi bakteri akut dpt menunjukkan pergeseran hitung jenis ke kiri atau tanpa lekositosis.
Bila keadaan ini tdk di jumpai, dpt dilakukan pemeriksaan C-reaktif protein (CRP)
Foto rongent merupakan pemeriksaan penunjang medis dalam membantu diagnosis kelainan paru dan ginjal.
Sumsum tulang belakang dan persendian juga bagian ideal untuk di periksa sinar tembus.
Angiografi dapat membantu menegakkan diagnosis emboli paru-paru.
Limfangiografi untuk mendeteksi suatu limfoma abdominal retroperitonial.
Endoskopi• Berhubungan dengan penyakit lama yang disertai diare dan nyeri perut.
Biopsi• Berguna untuk menetapkan penyakit seperti : limfoma, metastasis keganasan, tuberkulosis atau infeksi jamur, dll
Ultrasonografi (USG)• Berguna untuk kelainan seperti miksoma di atrium atau vegetasi di katub2 jantung.
• Pada abdomen dideteksi kelianan seperti : ginjal, retroperitoneal, juga gangguan pelvis.
Banyak membantu untuk pemeriksaan khusus terhadap hati.
Scanning paru-paru dapat membantu diagnosis pada kecurigaan adanya emboli paru.
Scanning pada gallium sitrat dapat memperlihatkan titik fokus infeksi didaerah abdominalyang sulit ditemukan.
Computerized tomography (CT-Scan) dapat menunjukkan kelainan badan melalui pemotongan lintang anatomis organ tubuh.
Lanjutan…Lanjutan…
LaparatomiLaparatomi Memegang peranan penting dimana fasilitas Memegang peranan penting dimana fasilitas kesehatan masih memiliki peralatan sederhana.kesehatan masih memiliki peralatan sederhana.
Dibenarkan bila ada suatu petunjuk keras bahwa Dibenarkan bila ada suatu petunjuk keras bahwa penyebab demam adalah suatu kelainan keras di penyebab demam adalah suatu kelainan keras di abdomen.abdomen.
tindakan peritoneoskopi dapat membantu mencapai tindakan peritoneoskopi dapat membantu mencapai diagnosis : infeksi peritonitis tuberkulosa, diagnosis : infeksi peritonitis tuberkulosa, karsinomatosis peritneal, kolesistisis dan karsinomatosis peritneal, kolesistisis dan infeksi rongga pelvis.infeksi rongga pelvis.
Terapi ad JuvantibusTerapi ad Juvantibus Dilakukan apabila tidak lagi dapat ditempuh Dilakukan apabila tidak lagi dapat ditempuh jalan lain untuk memperoleh suatu kepastian jalan lain untuk memperoleh suatu kepastian diagnosis.diagnosis.
Pemakaian kombinasi antibiotika berspektrum Pemakaian kombinasi antibiotika berspektrum luas tidak dibenarkan mengingat penyebabnya luas tidak dibenarkan mengingat penyebabnya ‘‘demam belum terdiagnosisdemam belum terdiagnosis’’ bukan krn infeksi bukan krn infeksi bakterial.bakterial.
