david simanjuntak (120254241005) makalah ekosistem mangrove kelas khl 02

Upload: david-simanjuntak

Post on 05-Mar-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mangrove

TRANSCRIPT

MAKALAH EKOSISTEM MANGROVE

DI SUSUN OLEH:

NAMA :David Simanjuntak

NIM :120254241001

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PRIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNG PINANG

2014BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BalakangEkosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki sekitar 17.500 pulau dengan panjang pantai sekitar 81.000 km, sehingga negara kita memiliki potensi sumber daya wilayah pesisir laut yang besar. Ekosistem pesisir dan laut meliputi estuaria, hutan mangrove, padang lamun, terumbu karang, ekosistem pantai dan ekosistem pulau-pulau kecil. Komponen-komponen yang menyusun ekosistem pesisir dan laut tersebut perlu dijaga dan dilestarikan karena menyimpan sumber keanekaragaman hayati dan plasma nutfah. Salah satu komponen ekosistem pesisir dan laut adalah hutan mangrove.Hutan bakauatau disebut jugahutan mangroveadalah hutan yang tumbuh di atasrawa-rawaberairpayauyang terletak padagaris pantaidan dipengaruhi olehpasang-surutair laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadipelumpurandan akumulasi bahanorganik. Baik diteluk-telukyang terlindung dari gempuranombak, maupun di sekitarmuarasungaidi mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya darihulu.Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnyaabrasitanah;salinitastanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati prosesadaptasidanevolusi. Ekosistem mangrove ini terdapat pada wilayah pesisir yang memiliki fungsi sebagai pelindung pantai, sebagai pelindung iklim mikro, menjadi habitat untuk tempat memijah (spawning ground), mencari makan (feeding ground), serta menjadi tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground) bagi biota petairan tersebut.1.2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui tingkat keanekaragaman ekosostem mangrove.1.3. Manfaat

Manfaat pembuatan laporan agar pembaca dan penulis dapat mengetahui tingkat keanekaragaman ekosistem mangrove.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi EkosistemEkosistemadalah suatu sistemekologiyang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antaramakhluk hidupdengan lingkungannya.Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unitbiosistemyang melibatkan interaksi timbal balik antaraorganismedan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu strukturbiotiktertentu dan terjadi suatusiklus materiantara organisme dananorganisme.Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnyamikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda denganplanetlain dalamtata surya.Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain,manusiadapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasialam. 2.2 Definisi Hutan MangroveHutan Mangrove berasal dari kata mangue/mangal (Portugish) dan grove (English). Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland, vloedbosschen, atau juga hutan bakau. Hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai tipe ekosistem hutan yang tumbuh di daerah batas pasang-surutnya air, tepatnya daerah pantai dan sekitar muara sungai. Tumbuhan tersebut tergenang di saat kondisi air pasang dan bebas dari genangan di saat kondisi air surut. Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi mayoritas pesisir pantai di daerah tropis & sub tropis yang didominasi oleh tumbuhan mangrove pada daerah pasang surut pantai berlumpur khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut dan tergolong dalam ekosistem peralihan atau dengan kata lain berada di tempat perpaduan antara habitat pantai dan habitat darat yang keduanya bersatu di tumbuhan tersebut. Hutan mangrove juga berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan pencemar.Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Pada hutan mangrove: tanah, air, flora dan fauna hidup saling memberi dan menerima serta menciptakan suatu siklus ekosistem tersendiri. Hutan mangrove memberikan masukan unsur hara terhadap ekosistem air, menyediakan tempat berlindung dan tempat asuhan bagi anak-anak ikan, tempat kawin/pemijahan, dan lain-lain. Sumber makanan utama bagi organisme air di daerah mangrove adalah dalam bentuk partikel bahan organik (detritus) yang dihasilkan dari dekomposisi serasah mangrove (seperti daun, ranting dan bunga).Hutan mangrove sangat berbeda dengan tumbuhan lain di hutan pedalaman tropis dan subtropis, ia dapat dikatakan merupakan suatu hutan di pinggir laut dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Akarnya, yang selalu tergenang oleh air, dapat bertoleransi terhadap kondisi alam yang ekstreem seperti tingginya salinitas dan garam. Hal ini membuatnya sangat unik dan menjadi suatu habitat atau ekosistem yang tidak ada duanya.Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau. Sebenarnya, hutan tersebut lebih tepat dinamakan hutan mangrove. Istilah mangrove digunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk menghindarkan kemungkinan salah pengertian dengan hutan yang terdiri atas pohon bakau Rhizophora spp. Karena bukan hanya pohon bakau yang tumbuh di sana. Selain bakau, terdapat banyak jenis tumbuhan lain yang hidup di dalamnya.Hutan-hutan mangrove menyebar luas di bagian yang cukup panas di dunia, terutama di sekeliling khatulistiwa di wilayah tropika dan sedikit di subtropika. Luas hutan mangrove di Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar, merupakan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha) (Spalding dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999).2.3 Ekosistem Hutan Mangrove1. Karakteristik Hutan Mangrove

Karakteristik terpenting dari penampakan hutan mangrove, terlepas dari habitatnya yang unik, adalah : memiliki jenis pohon yang relatif sedikit. memiliki akar tidak beraturan (pneumatofora) misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang pada bakauRhizophora spp, serta akar yang mencuat vertikal seperti pensil pada pidadaSonneratia spp. dan pada api-apiAvicennia spp. memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau dapat berkecambah di pohonnya, khususnya padaRhizophora. memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.Sedangkan tempat hidup hutan mangrove merupakan habitat yang unik dan memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya adalah : tanahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari atau hanya tergenang pada saat pasang pertama; tempat tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat; daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat; airnya berkadar garam (bersalinitas) payau (2 - 22 o/oo) hingga asin.2. Flora MangroveFlora mangrove umumnya di lapangan tumbuh membentuk zonasi mulai dari pinggir pantai sampai pedalaman daratan. Zonasi di hutan mangrove mencerminkan tanggapan ekofisiologis tumbuhan mangrove terhadap gradasi lingkungan. Folora magrove di bagi atas 3 :Flora mangrove mayor (flora mangrove sebenarnya), yakni flora yang menunjukkan kesetiaan terhadap habitat mangrove, berkemampuan membentuk tegakan murni dan secara dominan mencirikan struktur komunitas, secara morfologi mempunyai bentuk-bentuk adaptif khusus (bentuk akar dan viviparitas) terhadap lingkungan mangrove, dan mempunyai mekanisme fisiologis dalam mengontrol garam. Contohnya adalahAvicennia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Kandelia, Sonneratia, Lumnitzera, LagunculariadanNypa.Flora mangrove minor, yakni flora mangrove yang tidak mampu membentuk tegakan murni, sehingga secara morfologis tidak berperan dominan dalam struktur komunitas, contoh :Excoecaria, Xylocarpus, Heritiera, Aegiceras.Aegialitis, Acrostichum, Camptostemon, Scyphiphora, Pemphis, OsborniadanPelliciera.Asosiasi mangrove, contohnya adalahCerbera, Acanthus, Derris, Hibiscus, Calamus,dan lain-lain.3. Fauna Mangrove

Ekosistem mangrove merupakan habitat bagi berbagai fauna, baik fauna khas mangrove maupun fauna yang berasosiasi dengan mangrove. Berbagai fauna tersebut menjadikan mangrove sebagai tempat tinggal, mencari makan, bermain atau tempat berkembang biak.

Fauna mangrove hampir mewakili semua phylum, meliputi protozoa sederhana sampai burung, dan mamalia. Secara garis besar fauna mangrove dapat dibedakan atas fauna darat (terrestrial), fauna air tawar dan fauna laut. Akan tetapi fauna yang terdapat di hutan mangrove Kab Subang termasuk kedalam fauna laut yang didominasi oleh Mollusca dan Crustaceae. Golongan Mollusca umunya didominasi oleh Gastropoda, sedangkan golongan Crustaceae didominasi oleh Bracyura.4. Fungsi Ekosistem mangroveKeberadaan ekosistem mangrove ini sangat penting sebab ia memiliki beberapa fungsi yang nyata terhadap organisme lainnya. Apa sajakah itu? Berikut uraiannya.

Fungsi Fisik Hutan Mangrove Sebagai penjaga garis pantai juga tebing sungai agar terhindar dari erosi atau abrasi. Memacu percepatan perluasan lahan. Mengendalikan intrusi dari air laut. Berperan sebagai pelindung daerah belakang hutan mangrove dari pengaruh buruk hempasan gelombang juga angin yang kencang. Sebagai kawasan penyangga dari rembesan air lautan. Sebagai pusat pengolahan limbah organik.Fungsi Ekonomis Hutan Mangrove Sebagai sumber kayu untuk bahan bakar juga bahan bangunan bagi manusia. Sebagai penghasil beberapa unsur penting seperti obat-obatan, minuman, makanan, tannin juga madu. Sebagai lahan untuk produksi pangan.Fungsi Biologis Hutan Mangrove Sebagai tempat untuk mencari makanan, tempat memijah, tempat untuk berkembang-biak berbagai organisme seperti ikan, udang dan lain-lain. Sebagai salah satu sumber plasma nutfah5. Pola interaksi pada ekosistem yang berada di hutan mangroveSemua organisme hidup akan selalu membutuhkan organismelain dan lingkungan hidupnya. Hubunganyangterjadiantaraindividudengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhia tau timbal balik.Hubungantimbalbalikantaraunsur-unsurhayatidengan nonhayati membentuk sistem ekologi didalam ekosistem.Didalam ekosistem terjadi rantai makanan/ aliran energi dan siklusbiogeokimia.Rantaimakanandapat dikategorikan sebagai interaksi antar organisme dalam bentuk predasi. Rantaimakanan merupakan prosespemindahanenergimakanan darisumbernya melaluiserangkaian. jasad-jasad dengan cara makan-dimakan yang berulang kali. Terdapat tiga macam rantai pokok ,yaitu rantai pemangsa, rantai parasit dan rantai saprofit. Rantai PemangsaLandasanutamanyaadalahtumbuhan hijau sebagaiprodusen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivore sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivore sebagai konsumen ke 2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3. Rantai ParasitRantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit.Contoh cacing, bakteri dan benalu. Rantai SaprofitDimulaidariorganisme matike jasad pengurai.Misalnyajamur dan bakteri. Rantai tersebut tidak berdiri sendiri akan tetapi saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaring-jaring makanan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN3.1 Kesimpulan Hutan mangrove/hutan bakam merupakan tipe ekosistem hutan yang tumbuh di daerah batas pasang-surutnya air, tepatnya daerah pantai dan sekitar muara sungai. Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi mayoritas pesisir pantai di daerah tropis & sub tropis yang didominasi oleh tumbuhan mangrove pada daerah pasang surut pantai berlumpur khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Hutan mangrove menjadi tempat hidup dan berasosiasi bagi banyak flora dan fauna yang memenuhi ekosistem. Hutan mangrove juga memiliki banyak fungsi dan manfaat, baik dilihat dari segi fisik, ekonomis dan biologisnya. 3.2 SaranMelihat pentingnya keberadaan hutan mangrove dan pentingnya ekosistem hutan mangrove dalam menjaga kelestarian berbagai fauna dan flora perlu diadakannya penjagaan, pemeliharaan dan pelestarian hutam mangrove. Hal itu dapat dilakukan dengan mengembangkan terlebih dahulu studi mengenai hutan mangrove dan ekosistemnya.DAFTAR PUSTAKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakauhttp://rakakharisma.blogspot.com/2013/05/ekosistem-hutan-mangrove.htmlhttp://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/berkenalan-dengan-ekosistem-mangrove.htmlhttp://worldofnaveezha.wordpress.com/2013/04/07/makalah-hutan-mangrove/comment-page-1/ EMBED CorelDraw.Graphic.12

_1477286955.unknown