data collection tabel 6.1 kegiatan peneliti di kantor

41
91 DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor Kecamatan No Hari / Tanggal Catatan Penting 1 Kamis / 29 Maret 2012 Peneliti melakukan wawancara kepada seorang pegawai Kecamatan Tengaran tentang kearsipan yang ada di Kantor Kecamatan Tengaran, dari wawancara tersebut peneliti melihat adanya beberapa kekurangan mengenai kearsipan di Kantor Kecamatan Tengaran, diantaranya adalah : a. Setiap unit kerja mengatur sendiri arsip yang masih aktif dan berhubungan dengan bidangnya. Penanganan arsip oleh setiap unit kerja menemui kendala karena terbatasnya tempat dan pengetahuan pengelolaan arsip. b. Tempat yang digunakan untuk menyimpan arsip terkesan seadanya, hanya ada satu lemari untuk menyimpan arsip seluruh unit kerja. c. Tempat yang kurang memadahi semakin diperparah dengan sikap ragu ragu pegawai untuk melakukan pemusnahan, sehingga dari tahun ke tahun tumpukan kertas arsip semakin banyak, hal ini mengakibatkan penemuan kembali arsip yang dibutuhkan memerlukan waktu yang lama dan sulit. Berdasarkan hal hal tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang sistem manajemen kearsipan di Kantor Kecamatan Tengaran. 2 Senin/ Peneliti datang ke Kantor Kecamatan Tengaran, Kemudian

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

91

DATA COLLECTION

Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor Kecamatan

No Hari /

Tanggal Catatan Penting

1 Kamis /

29 Maret

2012

Peneliti melakukan wawancara kepada seorang pegawai

Kecamatan Tengaran tentang kearsipan yang ada di Kantor

Kecamatan Tengaran, dari wawancara tersebut peneliti melihat

adanya beberapa kekurangan mengenai kearsipan di Kantor

Kecamatan Tengaran, diantaranya adalah :

a. Setiap unit kerja mengatur sendiri arsip yang masih aktif dan

berhubungan dengan bidangnya. Penanganan arsip oleh setiap

unit kerja menemui kendala karena terbatasnya tempat dan

pengetahuan pengelolaan arsip.

b. Tempat yang digunakan untuk menyimpan arsip terkesan

seadanya, hanya ada satu lemari untuk menyimpan arsip seluruh

unit kerja.

c. Tempat yang kurang memadahi semakin diperparah dengan

sikap ragu – ragu pegawai untuk melakukan pemusnahan,

sehingga dari tahun ke tahun tumpukan kertas arsip semakin

banyak, hal ini mengakibatkan penemuan kembali arsip yang

dibutuhkan memerlukan waktu yang lama dan sulit.

Berdasarkan hal – hal tersebut peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang sistem manajemen kearsipan di

Kantor Kecamatan Tengaran.

2 Senin/ Peneliti datang ke Kantor Kecamatan Tengaran, Kemudian

Page 2: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

92

2 April

2012

menemui Bapak Supriyanto, S.Sos yang merupakan Sekertaris

Camat. Peneliti memperkenalkan diri, kemudian menyampaikan

tujuan dan maksud peneliti untuk mengadakan penelitian tentang

tentang sistem manajemen kearsipan di Kantor Kecamatan

Tengaran.

Bapak Supriyanto menyambut baik dan Menceritakan sedikit

tentang kearsipan di Kantor Kecamatana Tengaran, beliau

mengungkap tentang kekurangan kantor kecamatan tengaran yang

belum mempunyai pegawai khusus kearsipan dan tempat yang

kurang layak di kantor kecamatan tengaran.

3 Rabu/

4 April

2012

Peneliti melakukan wawancara kepada sekretaris camat

tentang struktur organisasi Kecamatan Tengaran. Kecamatan

tengaran memiliki 19 pegawai yang terdiri dari 1 orang camat, 1

orang sekretaris camat, 4 kepala seksi yaitu kasi tata

pemerintahan; kasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,

dan desa; kasi kesejahteraan rakyat; kasi ketentraman dan

ketertiban umum; yang dibantu oloeh 13 anggota seksi – seksi

tersebut.

Peneliti menanyakan tentang sistim penyimpanan arsip di

Kantor Kecamatan Tengaran. Sekcam memberikan informasi

bahwa kecamatan tengaran menggunakan sistem penyimpanan

arsip secara desentralisasi dimana setiap unit kerja mengurus

sendiri arsipnya. Tidak ada petugas khusus yang menangani arsip

sehingga kecamatan tengaran masih banyak kekurangan.

4 Senin /

9 April

2012

Peneliti meminta Visi dan Misi serta rincian tugas pegawai

Kantor Kecamatan Tengaran, namun peneliti tidak bisa

mendapatkan dengan cepat, peneliti harus menunggu selama lebih

dari 10 menit karena arsip tersebut harus dicari terlebih dahulu.

Karena visi dan misi kantor kecamatan tengaran tidak dapat

ditemukan, peneliti diminta datang 2 hari lagi karena jika

Page 3: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

93

menunggu akan terlalu lama, dan pada saat itu seluruh pegawai

sedang sibuk. Hal ini menambah penasaran dan keinginan peneliti

untuk mengetahui bagaimana Sistem manajemen kearsipan di

Kantor Kecamatan Tengaran.

5 Rabu /

11 April

2012

Peneliti menenemui Bapak Supriyanto, kemudian meminta visi

dan misi kantor kecamatan tengaran. Kali ini peneliti dapat dengan

mudah dan cepat mendapatkan data yang diminta karena sudah

disiapkan sebelumnya.

Peneliti kemudian meminta izin untuk mulai melakukan

penelitian, setelah itu Bapak Supriyanto merekomendasikan

peneliti untuk bertemu dengan Drs. Utun Rahmanto karena Bapak

Utun yang bertugas memberi izin mahasiswa yang melakukan

penelitian di Kantor Kecamatan Tengaran. Peneliti menemui

Bapak utun dan kemudian diminta untuk membuat surat

Rekomendasi penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik .

6 Senin/

16 April

2012

Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari fakultas peneliti

meminta rekomendasi ke Kantor Pertahanan bangsa dan politik

kemudian hari itu juga menyerahkan surat rekomendasi kepada

kantor kecamatan tengaran. Dengan adanya surat tersebut peneliti

dipersilahkan melakukan penelitian di kantor kecamatan tengaran.

7 Rabu/

18 April

2012

Peneliti datang ke Kantor Kecamatan untuk meminta SOP

(standar operasional prosedur) kearsipan di kantor kecamatan

tengaran. Peneliti mengalami kesulitan karena pegawai kantor

kecamatan tidak mengetahui tentang sop ini, ternyata kantor

kecamatan tengaran tidak mempunyai sop dan digantikan dengan

pedoman bahan bimbingan teknis kearsipan dinamis.

Peneliti mengamati pegawai yang kesulitan menemukan data

yang dicari, bahkan peneliti diminta untuk membantu mencari data

tersebut. Dari pengamatan dan pengalaman peneliti terungkap

bahwa sistem penyimpanan arsip dinamis inaktif yang berbentuk

Page 4: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

94

buku – buku pedoman kerja kantor kecamatan tengaran hanya

diletakkan pada satu almari tanpa koding ataupun klasifikasi yang

jelas sehingga sulit untuk menemukan kembali arsip yang

diperlukan.

Belum ada pencatatan peminjaman arsip. Data yang

dibutuhkan peneliti langsung dibawa tanpa harus melalui proses

pengisian formulir peminjaman arsip.

8 Selasa/

24 April

2012

Peneliti melakukan wawancara kepada Ibu Surotun, S.Sos atas

rekomendasi dari Bapak Utun karena Ibu surotun merupakan

pengelola arsip di kantor kecamatan tengaran. Dari wawancara ini

peneliti menemui keterangan yang berbeda dari keterangan

sebelumnya mengenai sistem kearsipan di kantor kecamatan

tengaran. Sistem yang digunakan adalah gabungan antara

sentralisasi dan desentralisasi. Dimana arsip aktif dikelola oleh

masing-masing seksi/ unit kerja dan arsip inaktif dikelola secara

terpusat.

Perawatan arsip dengan cara pemberian kapur barus di setiap

lemari arsip. Kapur barus dapat mencegah rengat dan pembusukan

kertas.

Belum ada ruangan khusus untuk menyimpan arsip, peneliti

ditunjukkan filing cabinet dan lemari penyimpanan arsip

kemudian peneliti melihat penyimpanan yang kurang rapi karena

terletak di ruang kerja yang sempit.

Ada jadwal retensi arsip tetapi belum bisa terlaksana dengan

baik. Kesibukan lain dan sikap ragu – ragu pegawai membuat

jadwal retensi arsip terkadang tidak terlaksana.

9 Jumat /

27 April

2012

Peneliti mengamati pegawai yang sedang menagani surat

masuk. Kantor kecamatan tengaran menggunakan sistem kartu

kendali dalam penanganan surat masuk dan keluar. Surat yang

diterima oleh petugas yang sedang menjaga dan menerima tamu di

Page 5: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

95

kantor kecamatan tengaran, petugas tersebut meneliti kebenaran

alamat surat, kemudian menyerahkan kepada sekretaris kecamatan

selaku pengarah surat. Sekcam memeriksa surat kemudian

mengarahkan siapa yang berwenang menindak lanjuti surat

tersebut. Prosedur yang dilaksanakan dalam penerimaan surat

sudah sesuai dengan pedoman bahan bimbingan teknis kearsipan

dinamis yang ada di kantor kecamatan tengaran.

10 Selasa/

1 Mei

2012

Peneliti melakukan pengamatan dalam hal tempat dan

peralatan yang digunakan untuk menyimpan arsip dinamis aktif

dan inaktif di kantor kecamatan tengaran.

Sebelumnya peneliti mendapat informasi dari pegawai kantor

kecamatan tengaran bahwa arsip aktif dan inaktif di kantor

kecamatan tengaran disimpan dalam tempat yang sama. Namun

setelah dilakukan wawancara kepada ibu suratun, itu semua tidak

benar, arsip aktif disimpan oleh masing – masing unit sedangkan

arsip inaktif ditangani oleh pegawai sendiri.

Pegawai kearsipan hanya menagani arsip yang sudah inaktif.

Sedangkan arsip aktif disimpan oleh masing – masing unit kerja.

Arsip dinamis aktif hanya ditumpuk disamping meja kerja masing

– masing unit karena tidak ada peralatan dan tempat yang cukup

untuk meletakkan arsip ini. Hal ini tentunya sangat mengganggu

kenyamanan dan keindahan kerja.

Peralatan yang digunakan di kantor kecamatan tengaran

diantaranya adalah almari kayu yang berjumlah 3 unit, almari kaca

1 unit, dan sebuah filing cabinet.peralatan ini seluruhnya

digunakan untuk pengelolaan arsip inaktif yang dikelola oleh

seorang orang petugas kearsipan di kantor kecamatan tengaran.

Petugas tersebut tidak mempunyai tugas khusus mengelola arsip,

melainkan pegawai yang tugas utamanya adalah seksi tata

pemerintahan.

Page 6: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

96

11 Rabu /

2 Mei

2012

Peneliti melakukan wawancara tentang pengelolaan arsip

dinamis aktif dan inaktif di Kantor Kecamatan Tengaran dengan

anggota seksi kesejahteraan rakyat. Pegawai mengakui bahwa dia

ragu – ragu dalam hal penyusutan arsip dinamis aktif dan inaktif.

Arsip yang tertumpuk di sebelah meja kerjanya semakin hari kian

menumpuk dan tidak rapi karena tidak bisa menentukan arsip

tersebut apakah masih aktif atau tidak, sehingga arsip yang

seharusnya sudah tidak aktif masih bercampu dengan arsip yang

masih aktif.

Penumpukan arsip disisi meja kerja bukan sepenuhnya

kesalahan pegawai yang tidak mengetahui sistem kearsipan yang

baik. Keterbatasan tempat dan peralatanlah yang membuat arsip

hanya ditumpuk di sisi meja kerja.

12 Senin/

7 Mei

2012

Kantor kecamatan tengaran tidak mempunyai ruang khusus

untuk menyimpan arsip. Lemari arsip diletakkan di ruang kerja

pegawai kecamatan, yang sebenarnya sudah sangat sempit

sehingga tampak kurang rapi dan menggangu gerak pegawai.

Arsip inaktif disimpan dalam filing cabinet dengan

pengkategorian sesuai dengan unit kerja masing – masing. Filling

sudah terlihat penuh dan sesak karena tempat yang kurang

memadahi.

Pemeliharaan arsip dengan meletakkan kapur baru di sela –

sela arsip agar tidak dimakan rengat. Kebersihan tempat

penyimpanan arsip kurang diperhatikan, terlihat dari arsip yang

kurang terawat dan kotor.

13 Rabu/

9 Mei

2012

Peneliti mengambil gambar dengan kamera mengenai keadaan

kantor kecamatan tengaran yang berhubungan dengan kearsipan.

Foto yang diambil berupa tempat penyimpanan arsip dan peralatan

yang digunakan untuk menyimpan arsip.

Page 7: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

97

14 Rabu/

13 Juni

2012

Peneliti mendapat informasi tentang klasifikasi arsip dan kode

yang digunakan di Kantor Kecamatan dari pengurus arsip.

Klasifikasi dan kode arsip yang diterapkan di Kantor Kecamatan

Tengaran Sebagai berikut:

Umum dengan kode 000

a. 010 Urusan Dalam

b. 020 Peralatan

c. 030 Kekayaan Daerah

d. 040 Dokumen

e. 050 Perencanaan

f. 060 Organisasi

g. 070 Penelitian

h. 080 Konperensi

i. 090 Perjalanan dinas

Pemerintahan dengan kode 100

a. 110 Pemerintah Pusat

b. 120 Pemda Tk. I

c. 130 Pemda Tk. II

d. 140 Pemerintah Desa

e. 150 DPR - MPR

f. 160 DPRD Tk. I

g. 170 DPRD Tk. II

h. 180 Hukum

i. 190 Hubungan LN

Politik dengan kode 200

a. 210 Kepartaian

b. 220 Org. Kemasyarakatan

c. 230 Org. Profesi dan Fungsionil

d. 240 Org. Pemuda

e. 250 Org. Buruh, tani, nelayan

f. 260 Org. Wanita

Page 8: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

98

g. 270 Pemilihan Umum

Keamanan/ Ketertiban dengan kode 300

a. 310 Pertahanan

b. 320 Kemiliteran

c. 330 Keamanan

d. 340 Pertahanan Sipil

e. 350 Kejahatan

f. 360 Bencana

g. 370 Kecelakaan

Kesejahteraan rakyat dengan kode 400

a. 410 Pembangunan Desa

b. 420 Pendidikan

c. 430 Kebudayaan

d. 440 Kesehatan

e. 450 Agama

f. 460 Sosial

g. 470 Kependudukan

h. 480 Media Massa

Keuangan dengan kode 900

a. 910 Anggaran

b. 920 Otorisasi

c. 930 Verivikasi

d. 940 Pembukuan

e. 950 Perbendaharaan

f. 960 Pembinaan Kebendaharaan

g. 970 Pendapatan

Kepegawaian dengan kode 800

a. 810 Pengadaan

b. 820 Pengangkatan dan Mutasi

c. 830 Kedudukan

d. 840 Kesejahteraan

Page 9: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

99

e. 850 Cuti

f. 860 Penilaian

g. 870 Tata Usaha

h. 880 Pemberhentian

i. 890 Pendidikan

Perekonomian dengan kode 500

a. 510 Perdagangan

b. 520 Pertanian

c. 530 Perindustrian

d. 550 Perhubungan

e. 560 Tenaga Kerja

f. 570 Permodalam

g. 580 Perbankan

Pekerjaan Umum dan Ketenagaan dengan kode 600

a. 610 Pengairan

b. 620 Jalan

c. 630 Jembatan

d. 640 Bangunan

e. 660 Tata Lingkungan

f. 670 Ketenagaan

g. 680 Peralatan

h. 690 Air Minum

Pengawasan dengan kode 700

a. 710 Bidang Pemerintahan

b. 720 Bidang Politik

c. 730 Bidang Keamanan/ Ketertiban

d. 740 Bidang Kesra

e. 750 Bidang Perekonomian

f. 760 Bidang Pekerjaan Umum

g. 780 Bidang Kepegawaian

h. 790 Bidang Keuangan

Page 10: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

100

15 Kamis/ 14

Juni 2012

Peneliti datang ke Kantor Kecamatan Tengaran untuk

melakukan wawancara tentang penciptaan dan pemusnahan arsip

di kantor kecamatan Tengaran .

Kemudian ibu Suratun menyarankan untuk membaca Pedoman

Bahan Bimbingan Teknis Kearsipan Dinamis karena semua sudah

sesuai prosedur tersebut. Namun belum pernah ada pemusnahan

arsip selama dia bekerja sejak tahun 1999.

16 Senin/ 18

Juni 2012

Peneliti mengamati peralatan yang digunakan untuk

penyimpanan arsip lebih detail dari pengamatan sebelumnya.

1. Kecamatan tengaran mempunyai sebuah Filling Cabinet/ rak

arsip dengan 16 laci.

Kecamatan tengaran mempunyai filling Cabinet dengan

16 laci untuk menyimpan arsip dinamis aktif bagi keempat

seksi yang ada di Kantor Kecamatan Tengaran. 3 laci dari filing

cabinet tersebut sudah mengalami kerusakan sehingga tidak

difungsikan. 13 laci sisanya kurang dimanfaatkan dengan baik.

Seksi Tata Pemerintahan dan seksi Pembangunan,

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tidak menggunakan

Filling Cabinet, justru hanya menumpuk arsip di sisi meja

kerjanya. Seksi Tata Pemerintahan menumpuk arsip aktif di sisi

meja kerja karena filing cabinetnya rusak. Seksi Pembangunan,

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menumpuk arsip aktif di

sisi meja kerja karena tidak mau repot mengklasifikasi arsip

dengan kode-kode yang telah ditentukan. Berikut laci filling

cabinet dengan rincian isinya :

a. Laci 1 diberi judul Umum dengan kode (000); didalam laci 1

Page 11: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

101

terdapat 14 sub judul yang sudah penuh dengan arsip, dengan

rincian sebagai berikut :

1. Arsip Pemda Tk. II (130); berisi 30 lembar surat dan 3

lampirannya dari tahun 2004.

2. Arsip Hukum (180); berisi 6 surat dari tahun 2002

3. Arsip Organisasi/ Ketatalaksanaan (060); berisi 33 lembar

surat dengan 21 lampirannya dari tahun 2000

4. Arsip Penelitian (070); berisi 10 surat izin penelitian dan

proposal penelitiannya sejak tahu 2001

5. Arsip Perencanaan (050); berisi 6 surat dan rencana

kegiatan sejak tahun 2005

6. Arsip tentang Kearsipan (045); arsip tentang Kearsipan

berisi 12 surat tentang kearsipan sejak tahun 2004

7. Arsip tentang pengadaaan Peralatan (020); ada 11 surat

dan 9 bukti pengadaaan peralatan kantor sejak tahun 1999

8. Arsip tentang Protokol (019); ada 5 surat dengan 6

lampiran sejak tahun 2000

9. Arsip Komunikasi (016); ada 8 surat sejak tahun 2002

10. Arsip Rumah Dinas (012); ada 4 surat sejak tahun 2000

11. Arsip tentang Gedung kantor (011); ada 3 surat sejak

tahun 2003

12. Arsip tentang Hari Raya (033); 60 surat sejak tahun 1994

13. Arsip tentang Tanda Kehormatan (002) ; ada 20 arsip

Page 12: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

102

dari tahun 1976-2006

14. Arsip tentang Umum (000); 26 arsip dari tahun 2004-

2006

b. Laci 2 diberi judul Pemerintahan dengan kode (100)

Laci nomor 2 ini tidak ada sekat-sekat ataupun folder,

arsip sangat kacau, ada tumpukan map yang tidak diberi

judul atau tanda apapun kemudian diikat dengan tali raffia.

Disebelahnya ada setumpuk kertas surat yang tidak

diklasifikasikan, hanya ditumpuk berdasarkan surat diterima.

Jadi, surat yang paling awal diterima berada ditumpukan

paling bawah. Jumlah surat dan lampirannya yang tertumpuk

adalah 98 lembar sejak tahun 1990 sampai terakhir pada

2011.

c. Laci 3 diberi judul Politik dengan kode (200)

Laci 3 berisi SPJ Rutin yang dimasukkan kedalam

map sejak tahun 2001. SPJ rutin dibuat per 3 bulan, jika

dihitung sampai bulan juni 2012 seharusnya ada 46 map,

tetapi hanya ada 36 map, ketika dikonfirmasi keberadaanya

pengurus arsip hanya mengatakan “sedang dipinjam”.

Peminjaman arsip tidak dicatat sehingga arsip tidak diketahui

ada dimana.

d. Laci 4 diberi judul Keuangan dengan kode (900)

Laci 4 berisi rencana anggaran kerja sejak tahun

Page 13: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

103

2002-2010 yang sudah diikat dengan tali raffia dan rencana

anggaran tahun 2011 yang diletakkan di atas rencana

anggaran yang sudah diikat.

e. Laci 5 diberi judul Kepegawaian dengan kode (800)

Laci 5 dengan judul Kepegawaian mempunyai 12 sub

judul yang tertata dengan cukup rapi tetapi sudah terlalu

penuh. Rincian dari ke12 sub judul tersebut adalah :

1. Data Mutasi dan Gaji (830); ada 23 surat sejak tahun

1992- 2000

2. Bapetarum (845); ada 11 surat dari tahun 1994-2006

3. Surat Tugas; ada 20 surat sejak tahun 1998

4. Penghargaan (861); ada 1 penghargaan pada tahun 2005

5. Pendidikan pegawai (890); ada 19 surat sejak tahun 2003

6. Keuangan (900); ada 31 surat sejak tahun 2003

7. TU Kepegawaian (870); ada 22 surat sejak tahun 2000

8. Cuti (850); ada 88 surat sejak tahun 1987

9. Dispensasi (848); ada 8 surat dari tahun 2005

10. Taspen/ Askes (842); ada 33 surat dengan lampirannya

dan 20 lembar blangko kosong.

11. Mutasi (820); ada 2 surat yaitu pada tahun 2005 dan 2009.

12. Pengandaan (810); ada 11 surat dari tahun 2004

f. Laci 6 diberi judul Kesejahteraan Rakyat dengan kode (400)

Laci 16 ada 7 sekat dan ada tumpukan arsip yang

Page 14: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

104

sudah tidak bisa diidentifikasi karena ditumpuk dan diikat

dalam map tanpa judul dengan tali raffia. Ketujuh sekat

tersebut dilengkapi dengan sub judul yaitu :

1. Pendidikan (420); ada 27 surat sejak tahun 2005

2. Raskin (511); ada 7 surat sejak tahun 2005

3. Tenaga kerja (560); ada 71 surat sejak tahun 2006

4. Haji (456); ada 51 berkas sejak tahun 2008

5. Yaziz (451); ada 7 surat sejak tahun 2005

6. Olahraga (426); ada 21 surat sejak tahun 2007

7. Kesehatan (440); ada 43 surat sejak tahun 2005

g. Laci 7 diberi judul Kegiatan Sosial, tanpa kode.

Laci 7 berisi 14 stopmap kertas. Tapi hanya ada 4

stopmap kertas yang ada keterangannya, yaitu : arsip tentang

raskin, askeskin, pondok pesantren, dan 2001.

h. Laci 8 diberi judul Keuangan dengan kode (900)

Isi dari laci 8 tidak sesuai dengan judulnya. Laci ini

sangat kacau. Ada tumpukan kertas yang tidak ada

keterangan apapun, yang lebih mengerankan ada jaket yang

dimasukkan kedalam laci ini. di dalam Laci 8 terdapat 6

sekat yang kesemuanya kosong. Arsip hanya ditumpuk

disamping sekat tanpa ketetangan yang jelas. 6 sekat tersebut

memiliki sub judul:

1. Lomba (414)

Page 15: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

105

2. Promosi pembangunan (510)

3. Pembangunan (410)

4. Pemugaran perumahan (413)

5. DPDIK (412)

6. PMT (444)

i. Laci 9 diberi judul Himpunan perda, tanpa kode. Laci 9

berisi 11 stopmap kertas dengan judul:

1. Laporan bulanan data kekuatan jumlah mutasi

2. Bahan rapat seksi trantip

3. Laporan triwulan infentaris data pembinaan kesehatan

bangsa

4. Data perusahaan pengolahan limbah

5. Data pengolahan pasar

6. Undangan pemberitahuan keramaian/ hiburan

7. Laporan izin keramaian

8. Himpunan SK

9. Peta Kecamatan Tengaran

10. SK Pembangunan Kantor Kecamatan Tengaran

11. PERDA

j. Laci 10 diberi judul Bin Trantip/ Linmas, tanpa kode. Laci

10 berisi map-map yang sudah diikat-ikat yang merupakan

arsip inaktif yang tidak bisa diidentifikasi karena map untuk

membungkus tidak diberi judul. Ada 3 map yang belum

Page 16: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

106

diikat dengan judul :

1. Berkas pembangunan pasar baru

2. Bengkok desa

3. Pemilihan panwaslu

k. Laci 11 tidak diberi judul, berisi 15 map yang sudah diikat.

Map yang diikat tersebut sama seperti map yang diikat pada

laci lain yakni tidak ada keterangan sehingga tidak dapat

teridentifikasi karena tali tidak boleh dibuka.

l. Laci 12 tidak diberi judul, berisi kertas-kertas yang tidak ada

sekat dan keterangannya. Selain kertas-kertas ada kain lap

didalam laci ini.

m. Laci 13 tidak diberi judul, berisi buku agenda surat sejak

tahun 2006 - 2012

n. Laci 14 Rusak

o. Laci 15 Rusak

p. Laci 16 Rusak

2. Kecamatan Tengaran mempunyai 3 almari Kayu.

Almari 1 memiliki 3 pintu

a. Pintu 1 bersisi arsip tentang UKM; berisi 218 proposal yang

diterima sejak tahun 1990 yang ditumpuk begitu saja tanpa

klasifikasi yang jelas.

b. Pintu 2 Arsip IMB; berisi

c. Pintu 3 Arsip PKK; sejak tahun 2000 berisi proposal

Page 17: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

107

kegiatan PKK 21 bendel, buku-buku penyuluhan 5, rencana

kegiatan dan pelaksanaan kegiatan PKK 13 bendel, hasil

rapat PKK 35 bendel, dan ada arsip yang tidak bisa dikenali

dan hanya ditumpuk-tumpuk dan sangat penuh.

Lemari 2 berisi arsip2 dinamis inaktif yang belum melalui

proses yang benar seperti pada pedoman teknis. Arsip dinamis

inaktif hanya dimasukkan kedalam map kemudian diikat

dengan tali raffia.

Lemari 3 berisi arsip dinamis inaktif yang hanya ditumpuk-

tumpuk tanpa klasifikasi yang jelas sejak tahun 2000. Arsip ini

berasal dari filling cabinet yang penuh, langsung dimasukkan

kedalam almari arsip inaktif dan ditumpuk dengan arsip lain.

Keterangan dari pegawai kearsipan ini adalah arsip kacau yang

belum diidentifikasi ulang.

3. Kecamatan Tengaran Mempunyai 1 lemari kaca yang berisi

buku- buku tentang hasil seminar/ penyuluhan dan UU dan

Perda sebagai dasar pengambilan keputusan dan tindakan yang

berhubungan dengan pekerjaan Kantor Kecamatan Tengaran.

4. Kecamatan tengaran mempunyai 1 buah rak yang berisi kertas-

kertas suara, buku pedoman, rencana kerja dan laporan tentang

Pemilu yang sebenarnya sudah tidak d pakai tapi belum sempat

dibuat pertelaan arsipnya.

5. Kecamatan Tengaran mempunyai kotak kartu kendali untuk

menyimpan kartu kendali surat dengan penomoran sama dengan

Filling Cabinet untuk menyimpan arsip.

6. Kecamatan Tengaran mempunyai filling cabinet dengan 8 laci

Page 18: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

108

untuk menyimpan lembar pengantar surat dan tembusan surat

keluar yang masih aktif.

Page 19: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

109

DATA REDUCTION

Tabel 6.2 Rangkuman Kegiatan Peneliti

No Hari /

Tanggal Catatan Penting

1 Kamis /

29 Maret

2012

Peneliti mendapatkan gejala problematic yang didapatkan dari

wawancara dengan salah satu Pegawai Kecamatan Tengaran.

Peneliti merumuskan masalah penelitian berdasarkan gejala

problematic tersebut “ Bagaimanakah sistem manajemen kearsipan

arsip dinamis aktif dan inaktif di Kantor Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang?

2 Senin/

2 April 2012

Kantor Kecamatan Tengaran yang belum mempunyai pegawai

khusus kearsipan dan tempat yang kurang layak di kantor

kecamatan tengaran.

3 Rabu/

4 April 2012

Kecamatan tengaran memiliki 19 pegawai yang terdiri dari 1

orang camat, 1 orang sekretaris camat, 4 kepala seksi yaitu kasi tata

pemerintahan; kasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,

dan desa; kasi kesejahteraan rakyat; kasi ketentraman dan

ketertiban umum; yang dibantu oloeh 13 anggota seksi – seksi

tersebut.

Sistem penyimpanan arsip di Kantor Kecamatan Tengaran

secara desentralisasi dimana setiap unit kerja mengurus sendiri

arsipnya. Tidak ada petugas khusus yang menangani arsip sehingga

kecamatan tengaran masih banyak kekurangan.

4 Senin /

9 April 2012

Penemuan Kembali arsip di Kantor Kecamatan Tengaran lama

dan sulit.

5 Rabu /

11 April

2012

Peneliti mendapatkan Visi dan Misi Kantor Kecamatan

Tengaran.

6 Senin/ Peneliti mendapatkan rekomendasi dari kantor pertahanan

Page 20: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

110

16 April

2012

bangsa dan politik, kemudian dipersilahkan memulai penelitian di

Kantor Kecamatan Tengaran

7 Rabu/

18 April

2012

Kantor Kecamatan Tengaran tidak mempunyai sop dan

digantikan dengan pedoman bahan bimbingan teknis kearsipan

dinamis.

Sistem penyimpanan arsip dinamis inaktif yang berbentuk buku

– buku pedoman kerja kantor kecamatan tengaran hanya diletakkan

pada satu almari tanpa koding ataupun klasifikasi yang jelas

sehingga sulit untuk menemukan kembali arsip yang diperlukan.

Belum ada pencatatan peminjaman arsip. Data yang dibutuhkan

peneliti langsung dibawa tanpa harus melalui proses pengisian

formulir peminjaman arsip.

8 Selasa/

24 April

2012

Sistem yang digunakan adalah gabungan antara sentralisasi dan

desentralisasi. Dimana arsip aktif dikelola oleh masing-masing

seksi/ unit kerja dan arsip inaktif dikelola secara terpusat.

Perawatan arsip dengan cara pemberian kapur barus di setiap

lemari arsip. Kapur barus dapat mencegah rengat dan pembusukan

kertas.

Belum ada ruangan khusus untuk menyimpan arsip, peneliti

ditunjukkan filing cabinet dan lemari penyimpanan arsip kemudian

peneliti melihat penyimpanan yang kurang rapi karena terletak di

ruang kerja yang sempit.

Ada jadwal retensi arsip tetapi belum bisa terlaksana dengan

baik. Kesibukan lain dan sikap ragu – ragu pegawai membuat

jadwal retensi arsip terkadang tidak terlaksana.

9 Jumat /

27 April

2012

Kantor kecamatan tengaran menggunakan sistem kartu kendali

dalam penanganan surat masuk dan keluar. Prosedur yang

dilaksanakan dalam penerimaan surat sudah sesuai dengan

pedoman bahan bimbingan teknis kearsipan dinamis yang ada di

kantor kecamatan tengaran.

Page 21: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

111

10 Selasa/

1 Mei 2012

Arsip aktif disimpan oleh masing – masing unit sedangkan arsip

inaktif ditangani oleh pegawai sendiri.

Pegawai kearsipan hanya menagani arsip yang sudah inaktif.

Sedangkan arsip aktif disimpan oleh masing – masing unit kerja.

Arsip dinamis aktif hanya ditumpuk disamping meja kerja masing –

masing unit karena tidak ada peralatan dan tempat yang cukup

untuk meletakkan arsip ini. Hal ini tentunya sangat mengganggu

kenyamanan dan keindahan kerja.

Peralatan yang digunakan di kantor kecamatan tengaran

diantaranya adalah almari kayu yang berjumlah 3 unit, almari kaca

1 unit, dan sebuah filing cabinet.peralatan ini seluruhnya digunakan

untuk pengelolaan arsip inaktif yang dikelola oleh seorang orang

petugas kearsipan di kantor kecamatan tengaran. Petugas tersebut

tidak mempunyai tugas khusus mengelola arsip, melainkan pegawai

yang tugas utamanya adalah seksi tata pemerintahan.

11 Rabu /

2 Mei 2012

Pegawai masih ragu – ragu dalam hal penyusutan arsip dinamis

aktif dan inaktif. Arsip yang tertumpuk di sebelah meja kerjanya

semakin hari kian menumpuk dan tidak rapi karena tidak bisa

menentukan arsip tersebut apakah masih aktif atau tidak, sehingga

arsip yang seharusnya sudah tidak aktif masih bercampu dengan

arsip yang masih aktif.

Penumpukan arsip disisi meja kerja bukan sepenuhnya

kesalahan pegawai yang tidak mengetahui sistem kearsipan yang

baik. Keterbatasan tempat dan peralatanlah yang membuat arsip

hanya ditumpuk di sisi meja kerja.

12 Senin/

7 Mei 2012

Kantor kecamatan tengaran tidak mempunyai ruang khusus

untuk menyimpan arsip. Lemari arsip diletakkan di ruang kerja

pegawai kecamatan, yang sebenarnya sudah sangat sempit sehingga

tampak kurang rapi dan menggangu gerak pegawai.

Arsip inaktif disimpan dalam filing cabinet dengan

Page 22: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

112

pengkategorian sesuai dengan unit kerja masing – masing. Filling

sudah terlihat penuh dan sesak karena tempat yang kurang

memadahi.

Pemeliharaan arsip dengan meletakkan kapur baru di sela – sela

arsip agar tidak dimakan rengat. Kebersihan tempat penyimpanan

arsip kurang diperhatikan, terlihat dari arsip yang kurang terawatt

dan kotor.

13 Rabu/

9 Mei 2012

Peneliti mengambil gambar dengan kamera mengenai keadaan

kantor kecamatan tengaran yang berhubungan dengan kearsipan.

Foto yang diambil berupa tempat penyimpanan arsip dan peralatan

yang digunakan untuk menyimpan arsip.

14 Rabu/ 13

Juni 2012

Mengetahui klasifikasi dan kode arsip yang digunakan di

Kantor Kecamatan Tengaran

15 Kamis/ 14

Juni 2012

Mengetahui proses surat masuk dan keluar dalam hal

penciptaan arsip serta pemusnahan arsip.

16 Senin/ 18

juni 2012

Mengetahui secara detail peralatan penyimpanan arsip di

Kantor Kecamatan Tengaran dan arsip yang ada didalamnya.

Page 23: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

113

DATA DISPLAY

Gambar 1.4 Penyajian Data

Sistem manajemen kearsipan

arsip dinamis aktif dan inaktif di Kantor Kecamatan Tengaran

Kendala yang dihadapi

Sentralisasi Desentralisasi

Sistem manajemen

kearsipan yang baik

sudah tercapai

Sistem manajemen

kearsipan yang baik

belum tercapai

Gabungan

Arsip dinamis inaktif Arsip dinamis aktif

Pegawai kearsipan

yang memiliki

pekerjaan ganda

Sarana dan prasarana yang

kurang memadahi dikantor

kecamatan tengaran.

Page 24: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

114

KETERANGAN DATA DISPLAY

1. Sistem penyimpanan arsip di kantor kecamatan tengaran adalah gabungan

antara sentralisasi dan desentralisasi. Arsip aktif dikelola secara desentralisasi

oleh masing – masing unit kerja dan arsip inaktif dikelola secara sentralisasi.

2. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan arsip di kantor kecamatan tengaran

adalah :

a. Sarana dan prasarana yang kurang memadahi dikantor kecamatan tengaran.

- Belum ada ruangan khusus untuk menyimpan arsip.

- Belum ada tempat dan peralatan khusus untuk menyimpan arsip

dinamis aktif, arsip hanya di tumpuk di sisi meja kerja.

- Filing cabinet kurang sehingga arsip terlalu penuh sehingga sulit

diambil.

b. Pegawai yang kurang menguasai sistem manajemen kearsipan dan memiliki

pekerjaan ganda sehingga waktu untuk mengelola arsip tergangu.

- Sikap ragu-ragu pegawai dalam penyusutan arsip. Arsip inaktif masih

tercampur dengan arsip aktif.

- Perawatan arsip yang kurang baik sehingga arsip tampak kotor dan

tidak rapi.

- Penyimpanan arsip inaktif yang berbentuk buku panduan dan dokumen-

dokumen hasil penyuluhan tidak ada kategorisasi, hanya ditata di almari

kaca.

3. Kendala yang dihadapi menjadikan sistem manajemen kearsipan arsip dinamis

aktif dan inaktif di kantor kecamatan tengaran tidak dapat menghasilkan

kemudahan penemuan kembali arsip pada saat dibutukan.

Page 25: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

115

CONCLUTION DWAWING / VERIFYING

1. Sistem manajemen kearsipan arsip dinamis aktif dan inaktif adalah seluruh

proses efisiensi administrasi perkantoran dalam hal pengelolaan dan

pemusnahan arsip aktif dan inaktif .

2. Tujuan utama penyimpanan arsip adalah menjaga arsip agar tidak hilang atau

rusak dan dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat jika dibutuhkan.

3. Sistem penyimpanan arsip gabungan antara sentralisasi dan desentralisasi

tidak dapat mewujudkan tujuan utama kearsipan jika tidak ditunjang dengan

peralatan dan pengetahuan pegawai tentang kearsipan yang memadahi.

Page 26: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

116

Formulir : SURVEI ARSIP

1 INSTANSI Alamat dan telepon Penanggung Jawab

2 LOKASI

PENYIMPANAN Alamat dan telepon

3 ASAL ARSIP Diterima tahun

4 KONDISI FISIK

Ruangan

Arsip

5 JENIS FISIK

TEX

TUAL

AUDIO

VISUAL

KARTO

GRAFI

MACHINE

READABLE

6 KUANTITAS

M/M LARI

LEMARI

RAK

FILLING

KABINET

KARUNG

BOKS

7

KURUN WAKTU

8 JALAN MASUK

Hoofden

Lijst/

Klarifikasi

AGENDA

KLAPPER

INDEKS

KARTU

KARTU

AUTO

RI

TEIN

LAIN

LAIN

TDK

ADA

9 PENATAAN

KLARIFIKASI RUBRIK STRUKTUR

DORSIR SERI KACAU

10

TANDA

TANGAN

PENANGGUNG

JAWAB

11 NAMA

DAN

TANDA

TANGAN

PETUGAS

SURVEI

12

TANGGAL

Page 27: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

117

Formulir : DAFTAR PERTELAAN ARSIP SEMENTARA

INSTANSI :

ALAMAT :

TELEPON :

NOMOR UNIT KERJA TAHUN JUMLAH KETERANGAN

1 2 3 4 5

Catatan :

Ukuran formulir disesuaikan

dengan keabsahan standar

atau kebutuhan instansi

masing-masing TANGGAL

KEPALA UNIT KEARSIPA

Page 28: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

118

Formulir : DAFTAR PERTELAAN ARSIP YANG DIMUSNAHKAN/

DISERAHKAN

INSTANSI :

ALAMAT :

TELEPON :

NOMOR ISI

(URAIAN MASALAH)

TAHUN JUMLAH KETERANGAN

1 2 3 4 5

Catatan :

Ukuran formulir disesuaikan

dengan keabsahan standar

atau kebutuhan instansi

masing-masing TANGGAL

KEPALA UNIT KEARSIPAN

Page 29: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

119

Formulir : DAFTAR WAKTU PENYIMPANAN ARSIP

INSTANSI :

ALAMAT :

TELEPON :

NO ISI URAIAN

MASALAH

TAHUN JANGKA WAKTU

PENYIMPANAN

JUMLAH KET

1 2 3 4 5 6

Catatan :

Ukuran formulir disesuaikan

dengan keabsahan standar

atau kebutuhan instansi

masing-masing TANGGAL

KEPALA UNIT KEARSIPAN

Page 30: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

120

III M

BAGAN PROSES NASKAH DINAS PENTING MASUK

U N I T K E A R S I P A N UNIT PENGOLAH

Penerima Pengarah Pencatat Pengendali Penyimpan Tata usaha

unit pengolah

Pimpinan unit

pengolah

Unit

pelaksana

D

III M

II K

I P

I P III M

III M II K

II K

II K

II K

1

I (File)

D

D

D

III M

Keterangan : I, II, III : Kartu Kendali D : Lembar Disposisi K : Kuning M : Merah P : Putih

II K

I P

I P

Page 31: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

121

BAGAN PROSES NASKAH DINAS BIASA MASUK

U N I T K E A R S I P A N UNIT PENGOLAH

Penerima Pengarah Pencatat Pengendali Penyimpan Tata usaha unit

pengolah

Pimpinan unit

pengolah Unit pelaksana

N N N N N N

N

N N

2

1

2

1

2

1

2

D

D

D

D

Keterangan : 1,2 : Lembar pengantar rangkap 2 D : LembarDisposisi

1

Page 32: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

122

BAGAN PROSES NASKAH DINAS PENTING KELUAR

U N I T

PENGOLAH U N I T K E A R S I P A N

INSTANSI

LUAR TATA USAHA Penerima Pengarah Pencatat Pengendali Penyimpan Pengirim

A

N

III

II

A

N

III

III

II

I

N

II

I

A III

III

Keterangan

I, II, III : Kartu Kendali

N : Naskah untuk dikirim

A : Arsip surat

1 s.d 5 : Proses Jalannya Surat

1

5

2

3

4

II

II

I I

I

Page 33: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

123

BAGAN PROSES NASKAH DINAS RAHASIA MASUK

U N I T K E A R S I P A N

UNIT PENGOLAH

Penerima Pengarah Pencatat

Khusus Pengendali Penyimpan Tata usaha Pimpinan

R R R R

2

1

1

2

1

2

Keterangan :

1 & 2 : Lembar pengantar rangkap 2

1 s.d 5 : Proses jalannya surat

1

2

3

4

5

Page 34: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

124

DAFTAR IKHTISAR ARSIP

INSTANSI :

ALAMAT :

TELEPON :

NO

UNIT KERJA

ASAL ARSIP

KURUN

WAKTU

KUANTITAS

JENIS

FISIK

JALAN

MASUK

PENATAAN LOKASI KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 35: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

125

SKEMA PENANGANAN ARSIP DAFTAR B (II)

TUMPUKAN

ARSIP

ARSIP

KACAU

PEMILIH

AN

NON ARSIP

DUPLIKASI

MUSNAH

ARSIP

BUNGK

US

CATAT

NOMOR

SEMEN

TARA

RUBRIK

DORSIR

SERI

P

E

N

G

E

L

O

M

P

O

K

A

N

K

A

R

T

U

N

O

M

O

R

D

I

P

I

N

I

T

I

P

S

K

E

M

A

D

A

F

T

A

R

P

E

R

T

E

L

A

A

N

Page 36: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

126

SKEMA PENANGANAN ARSIP DAFTAR A (I) SEMENTARA

ARSIP

KACAU

PEMBERSIH

AN

PEMILIH

AN

PEMILIHAN

PEMILIHAN

MUSNAH

ARSIP

PENGE

LOMPO

KAN

UNIT

KERJA

PENGE

LOMPO

KAN

PER

TAHUN

UK

UK

UK

UK

UK

DAFTAR

PERTELAAN

Page 37: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

127

SKEMA PENANGANAN ARSIP DAFTAR B (II) DARI DAFTAR A (I)

DAFTAR

IDENTIFIKASI

SERI

RUBRIK

DORSIR

UK/

TGL

PENGELO

MPOKAN

KARTU

NOMOR

DIPINITIP

D

A

F

T

A

R

P

E

R

T

E

L

A

A

N

UK/

TGL

UK/

TGL

UK/

TGL

UK/

TGL

PENGELOMP

OKAN

SERI

RUBRIK

DORSIR

BUNGKUS

CATAT

NOMOR

SEMENTARA

S

K

E

M

A

Page 38: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

128

Almari Penyimpanan buku-buku

pedoman hasil seminar dan

PERDA

Filling Cabinet untuk arsip-arsip inaktif

Tempat penyimpanan kartu kendali,

lembar pengantar, dan surat keluar

Almari Kayu Penyimpanan arsip IMB

dan PKK

Page 39: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

129

Suasana Ruang Kerja Pegawai Kecamatan Tengaran, dengan arsip

aktif yang tertumpuk di samping meja kerja

Suasana Ruang Kerja Pegawai Kecamatan Tengaran, dengan

almari arsip yang menanbah sempit ruang kerja

Page 40: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

130

Arsip aktif yang ditumpuk di sisi meja

kerja

Arsip inaktif yang menunggu

untuk dibuat daftar pertelaannya

Laci Arsip inaktif yang kurang

rapi dan penuh sesak oleh arsip

Arsip Pemilu yang merupakan

arsip statis, tapi belum ada

tindak lanjutnya

Suasana Ruang Kerja Pegawai Kecamatan

Tengaran, dengan arsip aktif yang

tertumpuk di bawah meja kerja

Page 41: DATA COLLECTION Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor

131