data collection tabel 6.1 kegiatan peneliti di kantor
TRANSCRIPT
91
DATA COLLECTION
Tabel 6.1 Kegiatan Peneliti di Kantor Kecamatan
No Hari /
Tanggal Catatan Penting
1 Kamis /
29 Maret
2012
Peneliti melakukan wawancara kepada seorang pegawai
Kecamatan Tengaran tentang kearsipan yang ada di Kantor
Kecamatan Tengaran, dari wawancara tersebut peneliti melihat
adanya beberapa kekurangan mengenai kearsipan di Kantor
Kecamatan Tengaran, diantaranya adalah :
a. Setiap unit kerja mengatur sendiri arsip yang masih aktif dan
berhubungan dengan bidangnya. Penanganan arsip oleh setiap
unit kerja menemui kendala karena terbatasnya tempat dan
pengetahuan pengelolaan arsip.
b. Tempat yang digunakan untuk menyimpan arsip terkesan
seadanya, hanya ada satu lemari untuk menyimpan arsip seluruh
unit kerja.
c. Tempat yang kurang memadahi semakin diperparah dengan
sikap ragu – ragu pegawai untuk melakukan pemusnahan,
sehingga dari tahun ke tahun tumpukan kertas arsip semakin
banyak, hal ini mengakibatkan penemuan kembali arsip yang
dibutuhkan memerlukan waktu yang lama dan sulit.
Berdasarkan hal – hal tersebut peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang sistem manajemen kearsipan di
Kantor Kecamatan Tengaran.
2 Senin/ Peneliti datang ke Kantor Kecamatan Tengaran, Kemudian
92
2 April
2012
menemui Bapak Supriyanto, S.Sos yang merupakan Sekertaris
Camat. Peneliti memperkenalkan diri, kemudian menyampaikan
tujuan dan maksud peneliti untuk mengadakan penelitian tentang
tentang sistem manajemen kearsipan di Kantor Kecamatan
Tengaran.
Bapak Supriyanto menyambut baik dan Menceritakan sedikit
tentang kearsipan di Kantor Kecamatana Tengaran, beliau
mengungkap tentang kekurangan kantor kecamatan tengaran yang
belum mempunyai pegawai khusus kearsipan dan tempat yang
kurang layak di kantor kecamatan tengaran.
3 Rabu/
4 April
2012
Peneliti melakukan wawancara kepada sekretaris camat
tentang struktur organisasi Kecamatan Tengaran. Kecamatan
tengaran memiliki 19 pegawai yang terdiri dari 1 orang camat, 1
orang sekretaris camat, 4 kepala seksi yaitu kasi tata
pemerintahan; kasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,
dan desa; kasi kesejahteraan rakyat; kasi ketentraman dan
ketertiban umum; yang dibantu oloeh 13 anggota seksi – seksi
tersebut.
Peneliti menanyakan tentang sistim penyimpanan arsip di
Kantor Kecamatan Tengaran. Sekcam memberikan informasi
bahwa kecamatan tengaran menggunakan sistem penyimpanan
arsip secara desentralisasi dimana setiap unit kerja mengurus
sendiri arsipnya. Tidak ada petugas khusus yang menangani arsip
sehingga kecamatan tengaran masih banyak kekurangan.
4 Senin /
9 April
2012
Peneliti meminta Visi dan Misi serta rincian tugas pegawai
Kantor Kecamatan Tengaran, namun peneliti tidak bisa
mendapatkan dengan cepat, peneliti harus menunggu selama lebih
dari 10 menit karena arsip tersebut harus dicari terlebih dahulu.
Karena visi dan misi kantor kecamatan tengaran tidak dapat
ditemukan, peneliti diminta datang 2 hari lagi karena jika
93
menunggu akan terlalu lama, dan pada saat itu seluruh pegawai
sedang sibuk. Hal ini menambah penasaran dan keinginan peneliti
untuk mengetahui bagaimana Sistem manajemen kearsipan di
Kantor Kecamatan Tengaran.
5 Rabu /
11 April
2012
Peneliti menenemui Bapak Supriyanto, kemudian meminta visi
dan misi kantor kecamatan tengaran. Kali ini peneliti dapat dengan
mudah dan cepat mendapatkan data yang diminta karena sudah
disiapkan sebelumnya.
Peneliti kemudian meminta izin untuk mulai melakukan
penelitian, setelah itu Bapak Supriyanto merekomendasikan
peneliti untuk bertemu dengan Drs. Utun Rahmanto karena Bapak
Utun yang bertugas memberi izin mahasiswa yang melakukan
penelitian di Kantor Kecamatan Tengaran. Peneliti menemui
Bapak utun dan kemudian diminta untuk membuat surat
Rekomendasi penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik .
6 Senin/
16 April
2012
Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari fakultas peneliti
meminta rekomendasi ke Kantor Pertahanan bangsa dan politik
kemudian hari itu juga menyerahkan surat rekomendasi kepada
kantor kecamatan tengaran. Dengan adanya surat tersebut peneliti
dipersilahkan melakukan penelitian di kantor kecamatan tengaran.
7 Rabu/
18 April
2012
Peneliti datang ke Kantor Kecamatan untuk meminta SOP
(standar operasional prosedur) kearsipan di kantor kecamatan
tengaran. Peneliti mengalami kesulitan karena pegawai kantor
kecamatan tidak mengetahui tentang sop ini, ternyata kantor
kecamatan tengaran tidak mempunyai sop dan digantikan dengan
pedoman bahan bimbingan teknis kearsipan dinamis.
Peneliti mengamati pegawai yang kesulitan menemukan data
yang dicari, bahkan peneliti diminta untuk membantu mencari data
tersebut. Dari pengamatan dan pengalaman peneliti terungkap
bahwa sistem penyimpanan arsip dinamis inaktif yang berbentuk
94
buku – buku pedoman kerja kantor kecamatan tengaran hanya
diletakkan pada satu almari tanpa koding ataupun klasifikasi yang
jelas sehingga sulit untuk menemukan kembali arsip yang
diperlukan.
Belum ada pencatatan peminjaman arsip. Data yang
dibutuhkan peneliti langsung dibawa tanpa harus melalui proses
pengisian formulir peminjaman arsip.
8 Selasa/
24 April
2012
Peneliti melakukan wawancara kepada Ibu Surotun, S.Sos atas
rekomendasi dari Bapak Utun karena Ibu surotun merupakan
pengelola arsip di kantor kecamatan tengaran. Dari wawancara ini
peneliti menemui keterangan yang berbeda dari keterangan
sebelumnya mengenai sistem kearsipan di kantor kecamatan
tengaran. Sistem yang digunakan adalah gabungan antara
sentralisasi dan desentralisasi. Dimana arsip aktif dikelola oleh
masing-masing seksi/ unit kerja dan arsip inaktif dikelola secara
terpusat.
Perawatan arsip dengan cara pemberian kapur barus di setiap
lemari arsip. Kapur barus dapat mencegah rengat dan pembusukan
kertas.
Belum ada ruangan khusus untuk menyimpan arsip, peneliti
ditunjukkan filing cabinet dan lemari penyimpanan arsip
kemudian peneliti melihat penyimpanan yang kurang rapi karena
terletak di ruang kerja yang sempit.
Ada jadwal retensi arsip tetapi belum bisa terlaksana dengan
baik. Kesibukan lain dan sikap ragu – ragu pegawai membuat
jadwal retensi arsip terkadang tidak terlaksana.
9 Jumat /
27 April
2012
Peneliti mengamati pegawai yang sedang menagani surat
masuk. Kantor kecamatan tengaran menggunakan sistem kartu
kendali dalam penanganan surat masuk dan keluar. Surat yang
diterima oleh petugas yang sedang menjaga dan menerima tamu di
95
kantor kecamatan tengaran, petugas tersebut meneliti kebenaran
alamat surat, kemudian menyerahkan kepada sekretaris kecamatan
selaku pengarah surat. Sekcam memeriksa surat kemudian
mengarahkan siapa yang berwenang menindak lanjuti surat
tersebut. Prosedur yang dilaksanakan dalam penerimaan surat
sudah sesuai dengan pedoman bahan bimbingan teknis kearsipan
dinamis yang ada di kantor kecamatan tengaran.
10 Selasa/
1 Mei
2012
Peneliti melakukan pengamatan dalam hal tempat dan
peralatan yang digunakan untuk menyimpan arsip dinamis aktif
dan inaktif di kantor kecamatan tengaran.
Sebelumnya peneliti mendapat informasi dari pegawai kantor
kecamatan tengaran bahwa arsip aktif dan inaktif di kantor
kecamatan tengaran disimpan dalam tempat yang sama. Namun
setelah dilakukan wawancara kepada ibu suratun, itu semua tidak
benar, arsip aktif disimpan oleh masing – masing unit sedangkan
arsip inaktif ditangani oleh pegawai sendiri.
Pegawai kearsipan hanya menagani arsip yang sudah inaktif.
Sedangkan arsip aktif disimpan oleh masing – masing unit kerja.
Arsip dinamis aktif hanya ditumpuk disamping meja kerja masing
– masing unit karena tidak ada peralatan dan tempat yang cukup
untuk meletakkan arsip ini. Hal ini tentunya sangat mengganggu
kenyamanan dan keindahan kerja.
Peralatan yang digunakan di kantor kecamatan tengaran
diantaranya adalah almari kayu yang berjumlah 3 unit, almari kaca
1 unit, dan sebuah filing cabinet.peralatan ini seluruhnya
digunakan untuk pengelolaan arsip inaktif yang dikelola oleh
seorang orang petugas kearsipan di kantor kecamatan tengaran.
Petugas tersebut tidak mempunyai tugas khusus mengelola arsip,
melainkan pegawai yang tugas utamanya adalah seksi tata
pemerintahan.
96
11 Rabu /
2 Mei
2012
Peneliti melakukan wawancara tentang pengelolaan arsip
dinamis aktif dan inaktif di Kantor Kecamatan Tengaran dengan
anggota seksi kesejahteraan rakyat. Pegawai mengakui bahwa dia
ragu – ragu dalam hal penyusutan arsip dinamis aktif dan inaktif.
Arsip yang tertumpuk di sebelah meja kerjanya semakin hari kian
menumpuk dan tidak rapi karena tidak bisa menentukan arsip
tersebut apakah masih aktif atau tidak, sehingga arsip yang
seharusnya sudah tidak aktif masih bercampu dengan arsip yang
masih aktif.
Penumpukan arsip disisi meja kerja bukan sepenuhnya
kesalahan pegawai yang tidak mengetahui sistem kearsipan yang
baik. Keterbatasan tempat dan peralatanlah yang membuat arsip
hanya ditumpuk di sisi meja kerja.
12 Senin/
7 Mei
2012
Kantor kecamatan tengaran tidak mempunyai ruang khusus
untuk menyimpan arsip. Lemari arsip diletakkan di ruang kerja
pegawai kecamatan, yang sebenarnya sudah sangat sempit
sehingga tampak kurang rapi dan menggangu gerak pegawai.
Arsip inaktif disimpan dalam filing cabinet dengan
pengkategorian sesuai dengan unit kerja masing – masing. Filling
sudah terlihat penuh dan sesak karena tempat yang kurang
memadahi.
Pemeliharaan arsip dengan meletakkan kapur baru di sela –
sela arsip agar tidak dimakan rengat. Kebersihan tempat
penyimpanan arsip kurang diperhatikan, terlihat dari arsip yang
kurang terawat dan kotor.
13 Rabu/
9 Mei
2012
Peneliti mengambil gambar dengan kamera mengenai keadaan
kantor kecamatan tengaran yang berhubungan dengan kearsipan.
Foto yang diambil berupa tempat penyimpanan arsip dan peralatan
yang digunakan untuk menyimpan arsip.
97
14 Rabu/
13 Juni
2012
Peneliti mendapat informasi tentang klasifikasi arsip dan kode
yang digunakan di Kantor Kecamatan dari pengurus arsip.
Klasifikasi dan kode arsip yang diterapkan di Kantor Kecamatan
Tengaran Sebagai berikut:
Umum dengan kode 000
a. 010 Urusan Dalam
b. 020 Peralatan
c. 030 Kekayaan Daerah
d. 040 Dokumen
e. 050 Perencanaan
f. 060 Organisasi
g. 070 Penelitian
h. 080 Konperensi
i. 090 Perjalanan dinas
Pemerintahan dengan kode 100
a. 110 Pemerintah Pusat
b. 120 Pemda Tk. I
c. 130 Pemda Tk. II
d. 140 Pemerintah Desa
e. 150 DPR - MPR
f. 160 DPRD Tk. I
g. 170 DPRD Tk. II
h. 180 Hukum
i. 190 Hubungan LN
Politik dengan kode 200
a. 210 Kepartaian
b. 220 Org. Kemasyarakatan
c. 230 Org. Profesi dan Fungsionil
d. 240 Org. Pemuda
e. 250 Org. Buruh, tani, nelayan
f. 260 Org. Wanita
98
g. 270 Pemilihan Umum
Keamanan/ Ketertiban dengan kode 300
a. 310 Pertahanan
b. 320 Kemiliteran
c. 330 Keamanan
d. 340 Pertahanan Sipil
e. 350 Kejahatan
f. 360 Bencana
g. 370 Kecelakaan
Kesejahteraan rakyat dengan kode 400
a. 410 Pembangunan Desa
b. 420 Pendidikan
c. 430 Kebudayaan
d. 440 Kesehatan
e. 450 Agama
f. 460 Sosial
g. 470 Kependudukan
h. 480 Media Massa
Keuangan dengan kode 900
a. 910 Anggaran
b. 920 Otorisasi
c. 930 Verivikasi
d. 940 Pembukuan
e. 950 Perbendaharaan
f. 960 Pembinaan Kebendaharaan
g. 970 Pendapatan
Kepegawaian dengan kode 800
a. 810 Pengadaan
b. 820 Pengangkatan dan Mutasi
c. 830 Kedudukan
d. 840 Kesejahteraan
99
e. 850 Cuti
f. 860 Penilaian
g. 870 Tata Usaha
h. 880 Pemberhentian
i. 890 Pendidikan
Perekonomian dengan kode 500
a. 510 Perdagangan
b. 520 Pertanian
c. 530 Perindustrian
d. 550 Perhubungan
e. 560 Tenaga Kerja
f. 570 Permodalam
g. 580 Perbankan
Pekerjaan Umum dan Ketenagaan dengan kode 600
a. 610 Pengairan
b. 620 Jalan
c. 630 Jembatan
d. 640 Bangunan
e. 660 Tata Lingkungan
f. 670 Ketenagaan
g. 680 Peralatan
h. 690 Air Minum
Pengawasan dengan kode 700
a. 710 Bidang Pemerintahan
b. 720 Bidang Politik
c. 730 Bidang Keamanan/ Ketertiban
d. 740 Bidang Kesra
e. 750 Bidang Perekonomian
f. 760 Bidang Pekerjaan Umum
g. 780 Bidang Kepegawaian
h. 790 Bidang Keuangan
100
15 Kamis/ 14
Juni 2012
Peneliti datang ke Kantor Kecamatan Tengaran untuk
melakukan wawancara tentang penciptaan dan pemusnahan arsip
di kantor kecamatan Tengaran .
Kemudian ibu Suratun menyarankan untuk membaca Pedoman
Bahan Bimbingan Teknis Kearsipan Dinamis karena semua sudah
sesuai prosedur tersebut. Namun belum pernah ada pemusnahan
arsip selama dia bekerja sejak tahun 1999.
16 Senin/ 18
Juni 2012
Peneliti mengamati peralatan yang digunakan untuk
penyimpanan arsip lebih detail dari pengamatan sebelumnya.
1. Kecamatan tengaran mempunyai sebuah Filling Cabinet/ rak
arsip dengan 16 laci.
Kecamatan tengaran mempunyai filling Cabinet dengan
16 laci untuk menyimpan arsip dinamis aktif bagi keempat
seksi yang ada di Kantor Kecamatan Tengaran. 3 laci dari filing
cabinet tersebut sudah mengalami kerusakan sehingga tidak
difungsikan. 13 laci sisanya kurang dimanfaatkan dengan baik.
Seksi Tata Pemerintahan dan seksi Pembangunan,
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tidak menggunakan
Filling Cabinet, justru hanya menumpuk arsip di sisi meja
kerjanya. Seksi Tata Pemerintahan menumpuk arsip aktif di sisi
meja kerja karena filing cabinetnya rusak. Seksi Pembangunan,
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menumpuk arsip aktif di
sisi meja kerja karena tidak mau repot mengklasifikasi arsip
dengan kode-kode yang telah ditentukan. Berikut laci filling
cabinet dengan rincian isinya :
a. Laci 1 diberi judul Umum dengan kode (000); didalam laci 1
101
terdapat 14 sub judul yang sudah penuh dengan arsip, dengan
rincian sebagai berikut :
1. Arsip Pemda Tk. II (130); berisi 30 lembar surat dan 3
lampirannya dari tahun 2004.
2. Arsip Hukum (180); berisi 6 surat dari tahun 2002
3. Arsip Organisasi/ Ketatalaksanaan (060); berisi 33 lembar
surat dengan 21 lampirannya dari tahun 2000
4. Arsip Penelitian (070); berisi 10 surat izin penelitian dan
proposal penelitiannya sejak tahu 2001
5. Arsip Perencanaan (050); berisi 6 surat dan rencana
kegiatan sejak tahun 2005
6. Arsip tentang Kearsipan (045); arsip tentang Kearsipan
berisi 12 surat tentang kearsipan sejak tahun 2004
7. Arsip tentang pengadaaan Peralatan (020); ada 11 surat
dan 9 bukti pengadaaan peralatan kantor sejak tahun 1999
8. Arsip tentang Protokol (019); ada 5 surat dengan 6
lampiran sejak tahun 2000
9. Arsip Komunikasi (016); ada 8 surat sejak tahun 2002
10. Arsip Rumah Dinas (012); ada 4 surat sejak tahun 2000
11. Arsip tentang Gedung kantor (011); ada 3 surat sejak
tahun 2003
12. Arsip tentang Hari Raya (033); 60 surat sejak tahun 1994
13. Arsip tentang Tanda Kehormatan (002) ; ada 20 arsip
102
dari tahun 1976-2006
14. Arsip tentang Umum (000); 26 arsip dari tahun 2004-
2006
b. Laci 2 diberi judul Pemerintahan dengan kode (100)
Laci nomor 2 ini tidak ada sekat-sekat ataupun folder,
arsip sangat kacau, ada tumpukan map yang tidak diberi
judul atau tanda apapun kemudian diikat dengan tali raffia.
Disebelahnya ada setumpuk kertas surat yang tidak
diklasifikasikan, hanya ditumpuk berdasarkan surat diterima.
Jadi, surat yang paling awal diterima berada ditumpukan
paling bawah. Jumlah surat dan lampirannya yang tertumpuk
adalah 98 lembar sejak tahun 1990 sampai terakhir pada
2011.
c. Laci 3 diberi judul Politik dengan kode (200)
Laci 3 berisi SPJ Rutin yang dimasukkan kedalam
map sejak tahun 2001. SPJ rutin dibuat per 3 bulan, jika
dihitung sampai bulan juni 2012 seharusnya ada 46 map,
tetapi hanya ada 36 map, ketika dikonfirmasi keberadaanya
pengurus arsip hanya mengatakan “sedang dipinjam”.
Peminjaman arsip tidak dicatat sehingga arsip tidak diketahui
ada dimana.
d. Laci 4 diberi judul Keuangan dengan kode (900)
Laci 4 berisi rencana anggaran kerja sejak tahun
103
2002-2010 yang sudah diikat dengan tali raffia dan rencana
anggaran tahun 2011 yang diletakkan di atas rencana
anggaran yang sudah diikat.
e. Laci 5 diberi judul Kepegawaian dengan kode (800)
Laci 5 dengan judul Kepegawaian mempunyai 12 sub
judul yang tertata dengan cukup rapi tetapi sudah terlalu
penuh. Rincian dari ke12 sub judul tersebut adalah :
1. Data Mutasi dan Gaji (830); ada 23 surat sejak tahun
1992- 2000
2. Bapetarum (845); ada 11 surat dari tahun 1994-2006
3. Surat Tugas; ada 20 surat sejak tahun 1998
4. Penghargaan (861); ada 1 penghargaan pada tahun 2005
5. Pendidikan pegawai (890); ada 19 surat sejak tahun 2003
6. Keuangan (900); ada 31 surat sejak tahun 2003
7. TU Kepegawaian (870); ada 22 surat sejak tahun 2000
8. Cuti (850); ada 88 surat sejak tahun 1987
9. Dispensasi (848); ada 8 surat dari tahun 2005
10. Taspen/ Askes (842); ada 33 surat dengan lampirannya
dan 20 lembar blangko kosong.
11. Mutasi (820); ada 2 surat yaitu pada tahun 2005 dan 2009.
12. Pengandaan (810); ada 11 surat dari tahun 2004
f. Laci 6 diberi judul Kesejahteraan Rakyat dengan kode (400)
Laci 16 ada 7 sekat dan ada tumpukan arsip yang
104
sudah tidak bisa diidentifikasi karena ditumpuk dan diikat
dalam map tanpa judul dengan tali raffia. Ketujuh sekat
tersebut dilengkapi dengan sub judul yaitu :
1. Pendidikan (420); ada 27 surat sejak tahun 2005
2. Raskin (511); ada 7 surat sejak tahun 2005
3. Tenaga kerja (560); ada 71 surat sejak tahun 2006
4. Haji (456); ada 51 berkas sejak tahun 2008
5. Yaziz (451); ada 7 surat sejak tahun 2005
6. Olahraga (426); ada 21 surat sejak tahun 2007
7. Kesehatan (440); ada 43 surat sejak tahun 2005
g. Laci 7 diberi judul Kegiatan Sosial, tanpa kode.
Laci 7 berisi 14 stopmap kertas. Tapi hanya ada 4
stopmap kertas yang ada keterangannya, yaitu : arsip tentang
raskin, askeskin, pondok pesantren, dan 2001.
h. Laci 8 diberi judul Keuangan dengan kode (900)
Isi dari laci 8 tidak sesuai dengan judulnya. Laci ini
sangat kacau. Ada tumpukan kertas yang tidak ada
keterangan apapun, yang lebih mengerankan ada jaket yang
dimasukkan kedalam laci ini. di dalam Laci 8 terdapat 6
sekat yang kesemuanya kosong. Arsip hanya ditumpuk
disamping sekat tanpa ketetangan yang jelas. 6 sekat tersebut
memiliki sub judul:
1. Lomba (414)
105
2. Promosi pembangunan (510)
3. Pembangunan (410)
4. Pemugaran perumahan (413)
5. DPDIK (412)
6. PMT (444)
i. Laci 9 diberi judul Himpunan perda, tanpa kode. Laci 9
berisi 11 stopmap kertas dengan judul:
1. Laporan bulanan data kekuatan jumlah mutasi
2. Bahan rapat seksi trantip
3. Laporan triwulan infentaris data pembinaan kesehatan
bangsa
4. Data perusahaan pengolahan limbah
5. Data pengolahan pasar
6. Undangan pemberitahuan keramaian/ hiburan
7. Laporan izin keramaian
8. Himpunan SK
9. Peta Kecamatan Tengaran
10. SK Pembangunan Kantor Kecamatan Tengaran
11. PERDA
j. Laci 10 diberi judul Bin Trantip/ Linmas, tanpa kode. Laci
10 berisi map-map yang sudah diikat-ikat yang merupakan
arsip inaktif yang tidak bisa diidentifikasi karena map untuk
membungkus tidak diberi judul. Ada 3 map yang belum
106
diikat dengan judul :
1. Berkas pembangunan pasar baru
2. Bengkok desa
3. Pemilihan panwaslu
k. Laci 11 tidak diberi judul, berisi 15 map yang sudah diikat.
Map yang diikat tersebut sama seperti map yang diikat pada
laci lain yakni tidak ada keterangan sehingga tidak dapat
teridentifikasi karena tali tidak boleh dibuka.
l. Laci 12 tidak diberi judul, berisi kertas-kertas yang tidak ada
sekat dan keterangannya. Selain kertas-kertas ada kain lap
didalam laci ini.
m. Laci 13 tidak diberi judul, berisi buku agenda surat sejak
tahun 2006 - 2012
n. Laci 14 Rusak
o. Laci 15 Rusak
p. Laci 16 Rusak
2. Kecamatan Tengaran mempunyai 3 almari Kayu.
Almari 1 memiliki 3 pintu
a. Pintu 1 bersisi arsip tentang UKM; berisi 218 proposal yang
diterima sejak tahun 1990 yang ditumpuk begitu saja tanpa
klasifikasi yang jelas.
b. Pintu 2 Arsip IMB; berisi
c. Pintu 3 Arsip PKK; sejak tahun 2000 berisi proposal
107
kegiatan PKK 21 bendel, buku-buku penyuluhan 5, rencana
kegiatan dan pelaksanaan kegiatan PKK 13 bendel, hasil
rapat PKK 35 bendel, dan ada arsip yang tidak bisa dikenali
dan hanya ditumpuk-tumpuk dan sangat penuh.
Lemari 2 berisi arsip2 dinamis inaktif yang belum melalui
proses yang benar seperti pada pedoman teknis. Arsip dinamis
inaktif hanya dimasukkan kedalam map kemudian diikat
dengan tali raffia.
Lemari 3 berisi arsip dinamis inaktif yang hanya ditumpuk-
tumpuk tanpa klasifikasi yang jelas sejak tahun 2000. Arsip ini
berasal dari filling cabinet yang penuh, langsung dimasukkan
kedalam almari arsip inaktif dan ditumpuk dengan arsip lain.
Keterangan dari pegawai kearsipan ini adalah arsip kacau yang
belum diidentifikasi ulang.
3. Kecamatan Tengaran Mempunyai 1 lemari kaca yang berisi
buku- buku tentang hasil seminar/ penyuluhan dan UU dan
Perda sebagai dasar pengambilan keputusan dan tindakan yang
berhubungan dengan pekerjaan Kantor Kecamatan Tengaran.
4. Kecamatan tengaran mempunyai 1 buah rak yang berisi kertas-
kertas suara, buku pedoman, rencana kerja dan laporan tentang
Pemilu yang sebenarnya sudah tidak d pakai tapi belum sempat
dibuat pertelaan arsipnya.
5. Kecamatan Tengaran mempunyai kotak kartu kendali untuk
menyimpan kartu kendali surat dengan penomoran sama dengan
Filling Cabinet untuk menyimpan arsip.
6. Kecamatan Tengaran mempunyai filling cabinet dengan 8 laci
108
untuk menyimpan lembar pengantar surat dan tembusan surat
keluar yang masih aktif.
109
DATA REDUCTION
Tabel 6.2 Rangkuman Kegiatan Peneliti
No Hari /
Tanggal Catatan Penting
1 Kamis /
29 Maret
2012
Peneliti mendapatkan gejala problematic yang didapatkan dari
wawancara dengan salah satu Pegawai Kecamatan Tengaran.
Peneliti merumuskan masalah penelitian berdasarkan gejala
problematic tersebut “ Bagaimanakah sistem manajemen kearsipan
arsip dinamis aktif dan inaktif di Kantor Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang?
2 Senin/
2 April 2012
Kantor Kecamatan Tengaran yang belum mempunyai pegawai
khusus kearsipan dan tempat yang kurang layak di kantor
kecamatan tengaran.
3 Rabu/
4 April 2012
Kecamatan tengaran memiliki 19 pegawai yang terdiri dari 1
orang camat, 1 orang sekretaris camat, 4 kepala seksi yaitu kasi tata
pemerintahan; kasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,
dan desa; kasi kesejahteraan rakyat; kasi ketentraman dan
ketertiban umum; yang dibantu oloeh 13 anggota seksi – seksi
tersebut.
Sistem penyimpanan arsip di Kantor Kecamatan Tengaran
secara desentralisasi dimana setiap unit kerja mengurus sendiri
arsipnya. Tidak ada petugas khusus yang menangani arsip sehingga
kecamatan tengaran masih banyak kekurangan.
4 Senin /
9 April 2012
Penemuan Kembali arsip di Kantor Kecamatan Tengaran lama
dan sulit.
5 Rabu /
11 April
2012
Peneliti mendapatkan Visi dan Misi Kantor Kecamatan
Tengaran.
6 Senin/ Peneliti mendapatkan rekomendasi dari kantor pertahanan
110
16 April
2012
bangsa dan politik, kemudian dipersilahkan memulai penelitian di
Kantor Kecamatan Tengaran
7 Rabu/
18 April
2012
Kantor Kecamatan Tengaran tidak mempunyai sop dan
digantikan dengan pedoman bahan bimbingan teknis kearsipan
dinamis.
Sistem penyimpanan arsip dinamis inaktif yang berbentuk buku
– buku pedoman kerja kantor kecamatan tengaran hanya diletakkan
pada satu almari tanpa koding ataupun klasifikasi yang jelas
sehingga sulit untuk menemukan kembali arsip yang diperlukan.
Belum ada pencatatan peminjaman arsip. Data yang dibutuhkan
peneliti langsung dibawa tanpa harus melalui proses pengisian
formulir peminjaman arsip.
8 Selasa/
24 April
2012
Sistem yang digunakan adalah gabungan antara sentralisasi dan
desentralisasi. Dimana arsip aktif dikelola oleh masing-masing
seksi/ unit kerja dan arsip inaktif dikelola secara terpusat.
Perawatan arsip dengan cara pemberian kapur barus di setiap
lemari arsip. Kapur barus dapat mencegah rengat dan pembusukan
kertas.
Belum ada ruangan khusus untuk menyimpan arsip, peneliti
ditunjukkan filing cabinet dan lemari penyimpanan arsip kemudian
peneliti melihat penyimpanan yang kurang rapi karena terletak di
ruang kerja yang sempit.
Ada jadwal retensi arsip tetapi belum bisa terlaksana dengan
baik. Kesibukan lain dan sikap ragu – ragu pegawai membuat
jadwal retensi arsip terkadang tidak terlaksana.
9 Jumat /
27 April
2012
Kantor kecamatan tengaran menggunakan sistem kartu kendali
dalam penanganan surat masuk dan keluar. Prosedur yang
dilaksanakan dalam penerimaan surat sudah sesuai dengan
pedoman bahan bimbingan teknis kearsipan dinamis yang ada di
kantor kecamatan tengaran.
111
10 Selasa/
1 Mei 2012
Arsip aktif disimpan oleh masing – masing unit sedangkan arsip
inaktif ditangani oleh pegawai sendiri.
Pegawai kearsipan hanya menagani arsip yang sudah inaktif.
Sedangkan arsip aktif disimpan oleh masing – masing unit kerja.
Arsip dinamis aktif hanya ditumpuk disamping meja kerja masing –
masing unit karena tidak ada peralatan dan tempat yang cukup
untuk meletakkan arsip ini. Hal ini tentunya sangat mengganggu
kenyamanan dan keindahan kerja.
Peralatan yang digunakan di kantor kecamatan tengaran
diantaranya adalah almari kayu yang berjumlah 3 unit, almari kaca
1 unit, dan sebuah filing cabinet.peralatan ini seluruhnya digunakan
untuk pengelolaan arsip inaktif yang dikelola oleh seorang orang
petugas kearsipan di kantor kecamatan tengaran. Petugas tersebut
tidak mempunyai tugas khusus mengelola arsip, melainkan pegawai
yang tugas utamanya adalah seksi tata pemerintahan.
11 Rabu /
2 Mei 2012
Pegawai masih ragu – ragu dalam hal penyusutan arsip dinamis
aktif dan inaktif. Arsip yang tertumpuk di sebelah meja kerjanya
semakin hari kian menumpuk dan tidak rapi karena tidak bisa
menentukan arsip tersebut apakah masih aktif atau tidak, sehingga
arsip yang seharusnya sudah tidak aktif masih bercampu dengan
arsip yang masih aktif.
Penumpukan arsip disisi meja kerja bukan sepenuhnya
kesalahan pegawai yang tidak mengetahui sistem kearsipan yang
baik. Keterbatasan tempat dan peralatanlah yang membuat arsip
hanya ditumpuk di sisi meja kerja.
12 Senin/
7 Mei 2012
Kantor kecamatan tengaran tidak mempunyai ruang khusus
untuk menyimpan arsip. Lemari arsip diletakkan di ruang kerja
pegawai kecamatan, yang sebenarnya sudah sangat sempit sehingga
tampak kurang rapi dan menggangu gerak pegawai.
Arsip inaktif disimpan dalam filing cabinet dengan
112
pengkategorian sesuai dengan unit kerja masing – masing. Filling
sudah terlihat penuh dan sesak karena tempat yang kurang
memadahi.
Pemeliharaan arsip dengan meletakkan kapur baru di sela – sela
arsip agar tidak dimakan rengat. Kebersihan tempat penyimpanan
arsip kurang diperhatikan, terlihat dari arsip yang kurang terawatt
dan kotor.
13 Rabu/
9 Mei 2012
Peneliti mengambil gambar dengan kamera mengenai keadaan
kantor kecamatan tengaran yang berhubungan dengan kearsipan.
Foto yang diambil berupa tempat penyimpanan arsip dan peralatan
yang digunakan untuk menyimpan arsip.
14 Rabu/ 13
Juni 2012
Mengetahui klasifikasi dan kode arsip yang digunakan di
Kantor Kecamatan Tengaran
15 Kamis/ 14
Juni 2012
Mengetahui proses surat masuk dan keluar dalam hal
penciptaan arsip serta pemusnahan arsip.
16 Senin/ 18
juni 2012
Mengetahui secara detail peralatan penyimpanan arsip di
Kantor Kecamatan Tengaran dan arsip yang ada didalamnya.
113
DATA DISPLAY
Gambar 1.4 Penyajian Data
Sistem manajemen kearsipan
arsip dinamis aktif dan inaktif di Kantor Kecamatan Tengaran
Kendala yang dihadapi
Sentralisasi Desentralisasi
Sistem manajemen
kearsipan yang baik
sudah tercapai
Sistem manajemen
kearsipan yang baik
belum tercapai
Gabungan
Arsip dinamis inaktif Arsip dinamis aktif
Pegawai kearsipan
yang memiliki
pekerjaan ganda
Sarana dan prasarana yang
kurang memadahi dikantor
kecamatan tengaran.
114
KETERANGAN DATA DISPLAY
1. Sistem penyimpanan arsip di kantor kecamatan tengaran adalah gabungan
antara sentralisasi dan desentralisasi. Arsip aktif dikelola secara desentralisasi
oleh masing – masing unit kerja dan arsip inaktif dikelola secara sentralisasi.
2. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan arsip di kantor kecamatan tengaran
adalah :
a. Sarana dan prasarana yang kurang memadahi dikantor kecamatan tengaran.
- Belum ada ruangan khusus untuk menyimpan arsip.
- Belum ada tempat dan peralatan khusus untuk menyimpan arsip
dinamis aktif, arsip hanya di tumpuk di sisi meja kerja.
- Filing cabinet kurang sehingga arsip terlalu penuh sehingga sulit
diambil.
b. Pegawai yang kurang menguasai sistem manajemen kearsipan dan memiliki
pekerjaan ganda sehingga waktu untuk mengelola arsip tergangu.
- Sikap ragu-ragu pegawai dalam penyusutan arsip. Arsip inaktif masih
tercampur dengan arsip aktif.
- Perawatan arsip yang kurang baik sehingga arsip tampak kotor dan
tidak rapi.
- Penyimpanan arsip inaktif yang berbentuk buku panduan dan dokumen-
dokumen hasil penyuluhan tidak ada kategorisasi, hanya ditata di almari
kaca.
3. Kendala yang dihadapi menjadikan sistem manajemen kearsipan arsip dinamis
aktif dan inaktif di kantor kecamatan tengaran tidak dapat menghasilkan
kemudahan penemuan kembali arsip pada saat dibutukan.
115
CONCLUTION DWAWING / VERIFYING
1. Sistem manajemen kearsipan arsip dinamis aktif dan inaktif adalah seluruh
proses efisiensi administrasi perkantoran dalam hal pengelolaan dan
pemusnahan arsip aktif dan inaktif .
2. Tujuan utama penyimpanan arsip adalah menjaga arsip agar tidak hilang atau
rusak dan dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat jika dibutuhkan.
3. Sistem penyimpanan arsip gabungan antara sentralisasi dan desentralisasi
tidak dapat mewujudkan tujuan utama kearsipan jika tidak ditunjang dengan
peralatan dan pengetahuan pegawai tentang kearsipan yang memadahi.
116
Formulir : SURVEI ARSIP
1 INSTANSI Alamat dan telepon Penanggung Jawab
2 LOKASI
PENYIMPANAN Alamat dan telepon
3 ASAL ARSIP Diterima tahun
4 KONDISI FISIK
Ruangan
Arsip
5 JENIS FISIK
TEX
TUAL
AUDIO
VISUAL
KARTO
GRAFI
MACHINE
READABLE
6 KUANTITAS
M/M LARI
LEMARI
RAK
FILLING
KABINET
KARUNG
BOKS
7
KURUN WAKTU
8 JALAN MASUK
Hoofden
Lijst/
Klarifikasi
AGENDA
KLAPPER
INDEKS
KARTU
KARTU
AUTO
RI
TEIN
LAIN
LAIN
TDK
ADA
9 PENATAAN
KLARIFIKASI RUBRIK STRUKTUR
DORSIR SERI KACAU
10
TANDA
TANGAN
PENANGGUNG
JAWAB
11 NAMA
DAN
TANDA
TANGAN
PETUGAS
SURVEI
12
TANGGAL
117
Formulir : DAFTAR PERTELAAN ARSIP SEMENTARA
INSTANSI :
ALAMAT :
TELEPON :
NOMOR UNIT KERJA TAHUN JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
Catatan :
Ukuran formulir disesuaikan
dengan keabsahan standar
atau kebutuhan instansi
masing-masing TANGGAL
KEPALA UNIT KEARSIPA
118
Formulir : DAFTAR PERTELAAN ARSIP YANG DIMUSNAHKAN/
DISERAHKAN
INSTANSI :
ALAMAT :
TELEPON :
NOMOR ISI
(URAIAN MASALAH)
TAHUN JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
Catatan :
Ukuran formulir disesuaikan
dengan keabsahan standar
atau kebutuhan instansi
masing-masing TANGGAL
KEPALA UNIT KEARSIPAN
119
Formulir : DAFTAR WAKTU PENYIMPANAN ARSIP
INSTANSI :
ALAMAT :
TELEPON :
NO ISI URAIAN
MASALAH
TAHUN JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
JUMLAH KET
1 2 3 4 5 6
Catatan :
Ukuran formulir disesuaikan
dengan keabsahan standar
atau kebutuhan instansi
masing-masing TANGGAL
KEPALA UNIT KEARSIPAN
120
III M
BAGAN PROSES NASKAH DINAS PENTING MASUK
U N I T K E A R S I P A N UNIT PENGOLAH
Penerima Pengarah Pencatat Pengendali Penyimpan Tata usaha
unit pengolah
Pimpinan unit
pengolah
Unit
pelaksana
D
III M
II K
I P
I P III M
III M II K
II K
II K
II K
1
I (File)
D
D
D
III M
Keterangan : I, II, III : Kartu Kendali D : Lembar Disposisi K : Kuning M : Merah P : Putih
II K
I P
I P
121
BAGAN PROSES NASKAH DINAS BIASA MASUK
U N I T K E A R S I P A N UNIT PENGOLAH
Penerima Pengarah Pencatat Pengendali Penyimpan Tata usaha unit
pengolah
Pimpinan unit
pengolah Unit pelaksana
N N N N N N
N
N N
2
1
2
1
2
1
2
D
D
D
D
Keterangan : 1,2 : Lembar pengantar rangkap 2 D : LembarDisposisi
1
122
BAGAN PROSES NASKAH DINAS PENTING KELUAR
U N I T
PENGOLAH U N I T K E A R S I P A N
INSTANSI
LUAR TATA USAHA Penerima Pengarah Pencatat Pengendali Penyimpan Pengirim
A
N
III
II
A
N
III
III
II
I
N
II
I
A III
III
Keterangan
I, II, III : Kartu Kendali
N : Naskah untuk dikirim
A : Arsip surat
1 s.d 5 : Proses Jalannya Surat
1
5
2
3
4
II
II
I I
I
123
BAGAN PROSES NASKAH DINAS RAHASIA MASUK
U N I T K E A R S I P A N
UNIT PENGOLAH
Penerima Pengarah Pencatat
Khusus Pengendali Penyimpan Tata usaha Pimpinan
R R R R
2
1
1
2
1
2
Keterangan :
1 & 2 : Lembar pengantar rangkap 2
1 s.d 5 : Proses jalannya surat
1
2
3
4
5
124
DAFTAR IKHTISAR ARSIP
INSTANSI :
ALAMAT :
TELEPON :
NO
UNIT KERJA
ASAL ARSIP
KURUN
WAKTU
KUANTITAS
JENIS
FISIK
JALAN
MASUK
PENATAAN LOKASI KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
125
SKEMA PENANGANAN ARSIP DAFTAR B (II)
TUMPUKAN
ARSIP
ARSIP
KACAU
PEMILIH
AN
NON ARSIP
DUPLIKASI
MUSNAH
ARSIP
BUNGK
US
CATAT
NOMOR
SEMEN
TARA
RUBRIK
DORSIR
SERI
P
E
N
G
E
L
O
M
P
O
K
A
N
K
A
R
T
U
N
O
M
O
R
D
I
P
I
N
I
T
I
P
S
K
E
M
A
D
A
F
T
A
R
P
E
R
T
E
L
A
A
N
126
SKEMA PENANGANAN ARSIP DAFTAR A (I) SEMENTARA
ARSIP
KACAU
PEMBERSIH
AN
PEMILIH
AN
PEMILIHAN
PEMILIHAN
MUSNAH
ARSIP
PENGE
LOMPO
KAN
UNIT
KERJA
PENGE
LOMPO
KAN
PER
TAHUN
UK
UK
UK
UK
UK
DAFTAR
PERTELAAN
127
SKEMA PENANGANAN ARSIP DAFTAR B (II) DARI DAFTAR A (I)
DAFTAR
IDENTIFIKASI
SERI
RUBRIK
DORSIR
UK/
TGL
PENGELO
MPOKAN
KARTU
NOMOR
DIPINITIP
D
A
F
T
A
R
P
E
R
T
E
L
A
A
N
UK/
TGL
UK/
TGL
UK/
TGL
UK/
TGL
PENGELOMP
OKAN
SERI
RUBRIK
DORSIR
BUNGKUS
CATAT
NOMOR
SEMENTARA
S
K
E
M
A
128
Almari Penyimpanan buku-buku
pedoman hasil seminar dan
PERDA
Filling Cabinet untuk arsip-arsip inaktif
Tempat penyimpanan kartu kendali,
lembar pengantar, dan surat keluar
Almari Kayu Penyimpanan arsip IMB
dan PKK
129
Suasana Ruang Kerja Pegawai Kecamatan Tengaran, dengan arsip
aktif yang tertumpuk di samping meja kerja
Suasana Ruang Kerja Pegawai Kecamatan Tengaran, dengan
almari arsip yang menanbah sempit ruang kerja
130
Arsip aktif yang ditumpuk di sisi meja
kerja
Arsip inaktif yang menunggu
untuk dibuat daftar pertelaannya
Laci Arsip inaktif yang kurang
rapi dan penuh sesak oleh arsip
Arsip Pemilu yang merupakan
arsip statis, tapi belum ada
tindak lanjutnya
Suasana Ruang Kerja Pegawai Kecamatan
Tengaran, dengan arsip aktif yang
tertumpuk di bawah meja kerja
131