dasar teori.docx

23
Dasar Teori Adnan (2009) Menyatakan gerak jatuh bebas adalah gerak benda akibat tarikan bumi tanpa adanya gaya luar lain yang bekerja padanya. Tanpa adanya gaya-gaya lain yang bekerja pada benda-benda yang bergerak di atas bumi gerak benda hanya di pengaruhi oleh gaya tarik bumi. Pada gerak jatuh bebas (GJB), memiliki syarat yaitu kecepatan awal (V 0 ) = 0. Pada gerak jatuh bebas berlaku hubungan v = gt dan S =IV. Dasar Teori Teori gerak jatuh bebas Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan pembahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah mengatakan bahwa benda yang beratnya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa laju jatuhnya benda tersebut sebanding dengan berat benda tersebut. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan sebanding dengan kuadrat waktu. Ini adalah salah satu persamaan GLBB. Gerak jatuh bebas atau GJB adalah salah satu bentuk gerak lurus dalam satu dimensi yang hanya dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi. Variasi dari gerak ini adalah gerak jatuh dipercepat dan gerak peluru.

Upload: ade-sutomo

Post on 17-Sep-2015

256 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Dasar TeoriAdnan (2009) Menyatakan gerak jatuh bebas adalah gerak benda akibat tarikan bumi tanpa adanya gaya luar lain yang bekerja padanya. Tanpa adanya gaya-gaya lain yang bekerja pada benda-benda yang bergerak di atas bumi gerak benda hanya di pengaruhi oleh gaya tarik bumi. Pada gerak jatuh bebas (GJB), memiliki syarat yaitu kecepatan awal (V0) = 0. Pada gerak jatuh bebas berlaku hubungan v = gt dan S =IV. Dasar Teori Teori gerak jatuh bebasPada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan pembahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah mengatakan bahwa benda yang beratnya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa laju jatuhnya benda tersebut sebanding dengan berat benda tersebut.Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan sebanding dengan kuadrat waktu. Ini adalah salah satu persamaan GLBB.Gerak jatuh bebas atau GJB adalah salah satu bentuk gerak lurus dalam satu dimensi yang hanya dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi. Variasi dari gerak ini adalah gerak jatuh dipercepat dan gerak peluru.

Rumus umum : gt2 dan g adalah percepatan gravitasi bumi. Jadi pada gerkak ini, benda hanya di pengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi.

Gerak jatuh bebas tejadi pada semua benda dari ketinggian tanpa memperdulikan masa benda tersebut. Suatu benda yang berat, yang bias kita analogikan sebuah batu akan memiliki waktu jatuh yang sama dengan sebuah kertas. Namun tidak semata- mata benda yang memiliki selisih berat besar dapat jatuh dengan waktu bersamaan, kedua benda tersebut dapat jatuh bersamaan apabila tidak ada gaya lain yang bekerja kecuali gaya grafitasi bumi. Jadi kedua bend tersebut dapat jatuh secara bersamaan pada sebuah ruangan yang hampa udara. Karena udara secara langsung mempengaruhi kecepatan benda sampai ke tanah. Sebagai contoh bila kita menjatuhkan batu dan kertas dari atas gedung, maka batu akan menyentuh tanah terlebih dahulu sedangkan kertas akan melayang tertiup angin sehingga akan menyentuh tanah dengan waktu yang lama.

Pantur (1985 : 61) menyatakan gerk jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati lintasan berbentuk lurus karena pengaruh gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas merupakan gerak yang mengabaikan gesekan dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian. Percepatan yang di alami benda jatuh bebas disebabkan oleh gravitasi yang besarnya 9,8 m/s2 atau 980 cm/s2 dan bearah menuju pusat bumi. Gesekan yang dimaksud di sini adalah gesekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu dalam ruangan terbuka akan di perlambat akibat gaya gesek dengan laju udara.

Pada percobaan gerak jatuh bebas sering di temukan bahwa hasil percepatan yang di alami benda tidak sesuai dengan kecepatan grafitasi bumi, hal tersebut terjadi karena sesunguhnya benda tersebut telah mengalami perlambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan yang di alami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan grafitasi bila benda tersebut di jatuhkan pada ruangan hampa udara.

Sutrisno (1986 : 78) menyatakan bahwa benda dikatakan melakukan gerak jatuh bebas jika benda tersebut tanpa kecepatan awal (V0 = 0) dan tidak dipengaruhi oleh gaya dorong melaikan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas (GJB) termasuk kedalam gerak lurus berubah beraturan di percepat. Percepatan yang dialami benda ini adalah akibat gaya tarik gravitasi bumi. Karena syarat gerak jatuh bebas adalah percepatan awalnya nol maka berlaku persamaan GLBB sebagai berikut:

batu manakah yang sampai di tanah duluan? Peristiwa di atas dalam Fisika disebut sebagai jatuh bebas, yakni gerak lurus berubah beraturan pada lintasan vertikal. Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (vo = nol). Semakin ke bawah gerak benda semakin cepat.batu yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan dalam waktu yang sama. Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi. Pada materi ini, cukup Anda ketahui bahwa percepatan gravitasi bumi itu besarnya g = 9,8 dan sering dibulatkan menjadi 10

Pada jatuh bebas ketiga persamaan GLBB dipercepat yang kita bicarakan pada kegiatan sebelumnya tetap berlaku, hanya saja vo kita hilangkan dari persamaan karena harganya nol dan lambang s pada persamaan-persamaan tersebut kita ganti dengan h yang menyatakan ketinggian dan a kita ganti dengan g.Jadi, ketiga persamaan itu sekarang adalahPersamaan-persamaan jatuh bebasKeterangan:g = percepatan gravitasi (m/s2)h = ketinggian benda (m)t = waktu (s) vt = kecepatan pada saat t (m/s) Perhatikan persamaan jatuh bebas yang kedua.Bila ruas kiri dan kanan sama-sama kita kalikan dengan 2, kita dapatkan:sehingga: Persamaan waktu jatuh benda jatuh bebas

Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dari besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh.Artinya meskipun berbeda beratnya, dua benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam waktu yang bersamaan.

Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya, akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan.

VII. Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai gerak jatuh bebas, dengan tujuan untuk menentukan percepatan gravitasi yang dialami suatu benda serta membuat grafik dari hasil percobaan tersebut. Sebagai sarat awal suatu benda mengalami gerakan jatuh bebas maka saat di jatuhkan benda tersebut memiliki kecepatan awal nol.

percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang telah kami rangkai sendiri, alat ini menggunakan baterai yang dihubungkan dengan besi yang di liliti tembaga. Besi berlilitan tembaga yang di aliri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang mampu menarik benda seperti baut yang kami jadikan sebagai bahan percobaan. Hal ini dilakukan agar benda seperti baut dapat tergantung pada bagian atas alat, dengan prinsip elektromagnetik maka ketika arus listrik di putus maka medan magnet akan hilang dan baut tersebut akan trjatuh. Baut yang terjatuh akibat hilangnya medan magnet pada besi tersebut dianggap tidak memiliki kecepatan awal yang akhirnya dapat melakukan gerak jatuh bebas.

Percobaan ini dilakukan dengan dua perlakuan, pertama yaitu baut dengan masa 2,5g namun ketinggian yang berbeda. Kedua, yaitu baut dengan masa 15g dan ketinggian yang hamper sama dengan percobaan pertama. Perbedaan ketingian pada percobaan pertama dan kedua ini trjadi akibat perbedaan ukuran beben yang kami gunakan sehingga membuat ketinggian percobaan pertama dan krdua memiliki selisih ketinggian di masing masing perlakuan. Antara percobaan pertama dan kedua kami mengunakan massa benda yang berbeda untuk mengetahui pengaruh besarnya massa benda terhadap waktu jatuh benda tersebut, sedangkan kami mengunakan perbedaan ketingian pada masing masing ketinggian yaitu untuk mengetahui pengaruh ketinggian benda terhadap waktu jatuh benda tersebut. Percobaan ini dilakukan masing-masing sebanyak lima kali. Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat mengetahui bahwa ketinggian beban dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, hal tersebut dapat terlihat dari kedua grafik hasil percobaan yang telah kami lakukan, yaitu semakin besar ketinggian suatu beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas. Pada percobaan pertama pada keringgian 0.89 m diperlukan waktu 0,40 s, pada ketinggian 1,07 m diperlukan waktu 0,49 s, hinga pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,79 m diperlukan waktu 0,61 s. pada percobaan kedua dengan masa 15 g, pada ketinggian 0,87 m di perlukan waktu 0,44 s, pada ketinggian 1,05 m diperlukan waktu 0,48 s dan pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,77 m diperlukan waktu untuk menyentuh dasar papan sebesar 0,59 s. Jadi dari data yang kami peroleh tersebut dapat di ketahui bahwa ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.Pada percobaan yang kami lakukan ini, kami mendapatkan data nilai percepatan gravitasi yang berbeda-beda pada setiap percobaan dengan menggunakan rumus :Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak jatuh bebas.

Terjadi perbedaan antara percepatan gravitasi yang di alami benda dengan percepatan gravitasi pada bumi. Dalam teori di sebutkan bahwa besar gravitasi yang di alami benda yang melakukan gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bumi. Tejadinya selisih percepatan gravitasi yang kami peroleh ini disebabkan antaralain yaitu kurang tepatnya dalam menentukan waktu ketika benda tepat menyentuh papan dasar, yang akibatnya akan mempengaruhi dari hasil percepatan gravitasi benda yang di peroleh. Selain itu percobaan di ruangan terbuka mengakibatkan terjadinya gesekan antara benda dan udara yang dapat mempengaruhi perolehan waktu, sehingga akan berdampak pada nilai percepatan gravitasi yang di alami oleh benda yang kami teliti.

VIII. KesimpulanBerdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa ketinggian beban dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, semakin besar ketinggian suatu beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas. Jadi ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.

Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak jatuh bebas.

IX. Daftar PustakaAbdullah. 2012.Gerak Jatuh Bebas. (online) (http: //gurufisikamuda .blogspot.com/ 2011/05/gerak-jatuh-bebas-gaya-gesekan-udara.html)diakses pada senin 3 Desember 2012 pukul 19.30 wib.Adnan. 2009. Gerak Parabola. (online) (Http://. Guru muda/ gerak jatuh bebas/ blogspot.com) diases pada minggu 4 november 2012 pukul 11.30 wib.Pantur. 1985. FISIKA JILID 1. Jakarta: ErlanggaSutrisno. 1986. FISIKA DASAR. Bandung: ITB.

VII. Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai gerak jatuh bebas, dengan tujuan untuk menentukan percepatan gravitasi yang dialami suatu benda serta membuat grafik dari hasil percobaan tersebut. Sebagai sarat awal suatu benda mengalami gerakan jatuh bebas maka saat di jatuhkan benda tersebut memiliki kecepatan awal nol.

percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang telah kami rangkai sendiri, alat ini menggunakan baterai yang dihubungkan dengan besi yang di liliti tembaga. Besi berlilitan tembaga yang di aliri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang mampu menarik benda seperti baut yang kami jadikan sebagai bahan percobaan. Hal ini dilakukan agar benda seperti baut dapat tergantung pada bagian atas alat, dengan prinsip elektromagnetik maka ketika arus listrik di putus maka medan magnet akan hilang dan baut tersebut akan trjatuh. Baut yang terjatuh akibat hilangnya medan magnet pada besi tersebut dianggap tidak memiliki kecepatan awal yang akhirnya dapat melakukan gerak jatuh bebas.

Percobaan ini dilakukan dengan dua perlakuan, pertama yaitu baut dengan masa 2,5g namun ketinggian yang berbeda. Kedua, yaitu baut dengan masa 15g dan ketinggian yang hamper sama dengan percobaan pertama. Perbedaan ketingian pada percobaan pertama dan kedua ini trjadi akibat perbedaan ukuran beben yang kami gunakan sehingga membuat ketinggian percobaan pertama dan krdua memiliki selisih ketinggian di masing masing perlakuan. Antara percobaan pertama dan kedua kami mengunakan massa benda yang berbeda untuk mengetahui pengaruh besarnya massa benda terhadap waktu jatuh benda tersebut, sedangkan kami mengunakan perbedaan ketingian pada masing masing ketinggian yaitu untuk mengetahui pengaruh ketinggian benda terhadap waktu jatuh benda tersebut. Percobaan ini dilakukan masing-masing sebanyak lima kali. Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat mengetahui bahwa ketinggian beban dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, hal tersebut dapat terlihat dari kedua grafik hasil percobaan yang telah kami lakukan, yaitu semakin besar ketinggian suatu beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas. Pada percobaan pertama pada keringgian 0.89 m diperlukan waktu 0,40 s, pada ketinggian 1,07 m diperlukan waktu 0,49 s, hinga pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,79 m diperlukan waktu 0,61 s. pada percobaan kedua dengan masa 15 g, pada ketinggian 0,87 m di perlukan waktu 0,44 s, pada ketinggian 1,05 m diperlukan waktu 0,48 s dan pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,77 m diperlukan waktu untuk menyentuh dasar papan sebesar 0,59 s. Jadi dari data yang kami peroleh tersebut dapat di ketahui bahwa ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.Pada percobaan yang kami lakukan ini, kami mendapatkan data nilai percepatan gravitasi yang berbeda-beda pada setiap percobaan dengan menggunakan rumus :Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak jatuh bebas.

Terjadi perbedaan antara percepatan gravitasi yang di alami benda dengan percepatan gravitasi pada bumi. Dalam teori di sebutkan bahwa besar gravitasi yang di alami benda yang melakukan gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bumi. Tejadinya selisih percepatan gravitasi yang kami peroleh ini disebabkan antaralain yaitu kurang tepatnya dalam menentukan waktu ketika benda tepat menyentuh papan dasar, yang akibatnya akan mempengaruhi dari hasil percepatan gravitasi benda yang di peroleh. Selain itu percobaan di ruangan terbuka mengakibatkan terjadinya gesekan antara benda dan udara yang dapat mempengaruhi perolehan waktu, sehingga akan berdampak pada nilai percepatan gravitasi yang di alami oleh benda yang kami teliti.

VIII. KesimpulanBerdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa ketinggian beban dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, semakin besar ketinggian suatu beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas. Jadi ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.

Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak jatuh bebas.

IX. Daftar PustakaAbdullah. 2012.Gerak Jatuh Bebas. (online) (http: //gurufisikamuda .blogspot.com/ 2011/05/gerak-jatuh-bebas-gaya-gesekan-udara.html)diakses pada senin 3 Desember 2012 pukul 19.30 wib.

II. Dasar TeoriAdnan (2009) Menyatakan gerak jatuh bebas adalah gerak benda akibat tarikan bumi tanpa adanya gaya luar lain yang bekerja padanya. Tanpa adanya gaya-gaya lain yang bekerja pada benda-benda yang bergerak di atas bumi gerak benda hanya di pengaruhi oleh gaya tarik bumi. Pada gerak jatuh bebas (GJB), memiliki syarat yaitu kecepatan awal (V0) = 0. Pada gerak jatuh bebas berlaku hubungan v = gt dan S = gt2 dan g adalah percepatan gravitasi bumi. Jadi pada gerkak ini, benda hanya di pengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi.

Gerak jatuh bebas tejadi pada semua benda dari ketinggian tanpa memperdulikan masa benda tersebut. Suatu benda yang berat, yang bias kita analogikan sebuah batu akan memiliki waktu jatuh yang sama dengan sebuah kertas. Namun tidak semata- mata benda yang memiliki selisih berat besar dapat jatuh dengan waktu bersamaan, kedua benda tersebut dapat jatuh bersamaan apabila tidak ada gaya lain yang bekerja kecuali gaya grafitasi bumi. Jadi kedua bend tersebut dapat jatuh secara bersamaan pada sebuah ruangan yang hampa udara. Karena udara secara langsung mempengaruhi kecepatan benda sampai ke tanah. Sebagai contoh bila kita menjatuhkan batu dan kertas dari atas gedung, maka batu akan menyentuh tanah terlebih dahulu sedangkan kertas akan melayang tertiup angin sehingga akan menyentuh tanah dengan waktu yang lama.

Pantur (1985 : 61) menyatakan gerk jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati lintasan berbentuk lurus karena pengaruh gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas merupakan gerak yang mengabaikan gesekan dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian. Percepatan yang di alami benda jatuh bebas disebabkan oleh gravitasi yang besarnya 9,8 m/s2 atau 980 cm/s2 dan bearah menuju pusat bumi. Gesekan yang dimaksud di sini adalah gesekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu dalam ruangan terbuka akan di perlambat akibat gaya gesek dengan laju udara.

Pada percobaan gerak jatuh bebas sering di temukan bahwa hasil percepatan yang di alami benda tidak sesuai dengan kecepatan grafitasi bumi, hal tersebut terjadi karena sesunguhnya benda tersebut telah mengalami perlambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan yang di alami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan grafitasi bila benda tersebut di jatuhkan pada ruangan hampa udara.

Sutrisno (1986 : 78) menyatakan bahwa benda dikatakan melakukan gerak jatuh bebas jika benda tersebut tanpa kecepatan awal (V0 = 0) dan tidak dipengaruhi oleh gaya dorong melaikan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas (GJB) termasuk kedalam gerak lurus berubah beraturan di percepat. Percepatan yang dialami benda ini adalah akibat gaya tarik gravitasi bumi. Karena syarat gerak jatuh bebas adalah percepatan awalnya nol maka berlaku persamaan GLBB sebagai berikut:

VII. Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai gerak jatuh bebas, dengan tujuan untuk menentukan percepatan gravitasi yang dialami suatu benda serta membuat grafik dari hasil percobaan tersebut. Sebagai sarat awal suatu benda mengalami gerakan jatuh bebas maka saat di jatuhkan benda tersebut memiliki kecepatan awal nol.

percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang telah kami rangkai sendiri, alat ini menggunakan baterai yang dihubungkan dengan besi yang di liliti tembaga. Besi berlilitan tembaga yang di aliri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang mampu menarik benda seperti baut yang kami jadikan sebagai bahan percobaan. Hal ini dilakukan agar benda seperti baut dapat tergantung pada bagian atas alat, dengan prinsip elektromagnetik maka ketika arus listrik di putus maka medan magnet akan hilang dan baut tersebut akan trjatuh. Baut yang terjatuh akibat hilangnya medan magnet pada besi tersebut dianggap tidak memiliki kecepatan awal yang akhirnya dapat melakukan gerak jatuh bebas.

Percobaan ini dilakukan dengan dua perlakuan, pertama yaitu baut dengan masa 2,5g namun ketinggian yang berbeda. Kedua, yaitu baut dengan masa 15g dan ketinggian yang hamper sama dengan percobaan pertama. Perbedaan ketingian pada percobaan pertama dan kedua ini trjadi akibat perbedaan ukuran beben yang kami gunakan sehingga membuat ketinggian percobaan pertama dan krdua memiliki selisih ketinggian di masing masing perlakuan. Antara percobaan pertama dan kedua kami mengunakan massa benda yang berbeda untuk mengetahui pengaruh besarnya massa benda terhadap waktu jatuh benda tersebut, sedangkan kami mengunakan perbedaan ketingian pada masing masing ketinggian yaitu untuk mengetahui pengaruh ketinggian benda terhadap waktu jatuh benda tersebut. Percobaan ini dilakukan masing-masing sebanyak lima kali. Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat mengetahui bahwa ketinggian beban dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, hal tersebut dapat terlihat dari kedua grafik hasil percobaan yang telah kami lakukan, yaitu semakin besar ketinggian suatu beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas. Pada percobaan pertama pada keringgian 0.89 m diperlukan waktu 0,40 s, pada ketinggian 1,07 m diperlukan waktu 0,49 s, hinga pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,79 m diperlukan waktu 0,61 s. pada percobaan kedua dengan masa 15 g, pada ketinggian 0,87 m di perlukan waktu 0,44 s, pada ketinggian 1,05 m diperlukan waktu 0,48 s dan pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,77 m diperlukan waktu untuk menyentuh dasar papan sebesar 0,59 s. Jadi dari data yang kami peroleh tersebut dapat di ketahui bahwa ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.Pada percobaan yang kami lakukan ini, kami mendapatkan data nilai percepatan gravitasi yang berbeda-beda pada setiap percobaan dengan menggunakan rumus :Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak jatuh bebas.

Terjadi perbedaan antara percepatan gravitasi yang di alami benda dengan percepatan gravitasi pada bumi. Dalam teori di sebutkan bahwa besar gravitasi yang di alami benda yang melakukan gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bumi. Tejadinya selisih percepatan gravitasi yang kami peroleh ini disebabkan antaralain yaitu kurang tepatnya dalam menentukan waktu ketika benda tepat menyentuh papan dasar, yang akibatnya akan mempengaruhi dari hasil percepatan gravitasi benda yang di peroleh. Selain itu percobaan di ruangan terbuka mengakibatkan terjadinya gesekan antara benda dan udara yang dapat mempengaruhi perolehan waktu, sehingga akan berdampak pada nilai percepatan gravitasi yang di alami oleh benda yang kami teliti.

VIII. KesimpulanBerdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa ketinggian beban dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, semakin besar ketinggian suatu beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas. Jadi ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.

Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak jatuh bebas.perlakuan. Antara percobaan pertama dan kedua kami mengunakan massa benda yang berbeda untuk mengetahui pengaruh besarnya massa benda terhadap waktu jatuh benda tersebut, sedangkan kami mengunakan perbedaan ketingian pada masing masing ketinggian yaitu untuk mengetahui pengaruh ketinggian benda terhadap waktu jatuh benda tersebut. Percobaan ini dilakukan masing-masing sebanyak lima kali. Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat mengetahui bahwa ketinggian beban dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, hal tersebut dapat terlihat dari kedua grafik hasil percobaan yang telah kami lakukan, yaitu semakin besar ketinggian suatu beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas. Pada percobaan pertama pada keringgian 0.89 m diperlukan waktu 0,40 s, pada ketinggian 1,07 m diperlukan waktu 0,49 s, hinga pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,79 m diperlukan waktu 0,61 s. pada percobaan kedua dengan masa 15 g, pada ketinggian 0,87 m di perlukan waktu 0,44 s, pada ketinggian 1,05 m diperlukan waktu 0,48 s dan pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,77 m diperlukan waktu untuk menyentuh dasar papan sebesar 0,59 s. Jadi dari data yang kami peroleh tersebut dapat di ketahui bahwa ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.Pada percobaan yang kami lakukan ini, kami mendapatkan data nilai percepatan gravitasi yang berbeda-beda pada setiap percobaan dengan menggunakan rumus :Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak jatuh bebas.

Terjadi perbedaan antara percepatan gravitasi yang di alami benda dengan percepatan gravitasi pada bumi. Dalam teori di sebutkan bahwa besar gravitasi yang di alami benda yang melakukan gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bumi. Tejadinya selisih percepatan gravitasi yang kami peroleh ini disebabkan antaralain yaitu kurang tepatnya dalam menentukan waktu ketika benda tepat menyentuh papan dasar, yang akibatnya akan mempengaruhi dari hasil percepatan gravitasi benda yang di peroleh. Selain itu percobaan di ruangan terbuka mengakibatkan terjadinya gesekan antara benda dan udara yang dapat mempengaruhi perolehan waktu, sehingga akan berdampak pada nilai percepatan gravitasi yang di alami oleh benda yang kami teliti.

VIII. KesimpulanBerdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa ketinggian beban dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, semakin besar ketinggian suatu beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas. Jadi ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.

Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak jatuh bebas.

IX. Daftar PustakaAbdullah. 2012.Gerak Jatuh Bebas. (online) (http: //gurufisikamuda .blogspot.com/ 2011/05/gerak-jatuh-bebas-gaya-gesekan-udara.html)diakses pada senin 3 Desember 2012 pukul 19.30 wib.Adnan. 2009. Gerak Parabola. (online) (Http://. Guru muda/ gerak jatuh bebas/ blogspot.com) diases pada minggu 4 november 2012 pukul 11.30 wib.Pantur. 1985. FISIKA JILID 1. Jakarta: ErlanggaSutrisno. 1986. FISIKA DASAR. Bandung: ITB.