dasar teori percobaan ii surfaktan 2
TRANSCRIPT
8/17/2019 Dasar Teori PERCOBAAN II Surfaktan 2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-percobaan-ii-surfaktan-2 1/6
PERCOBAAN II
PENGARUH SURFAKTAN TERHADAP KELARUTAN
A. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengaruh penambahan surfaktan terhadap
kelarutan suatu zat
2. Mengetahui dan memahami cara menentukan konsentrasi misel kritik
(KMK) suatu surfaktan dengan metode kelarutan
B. Dasar Teori
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat telarut melarut pada suatu
pelarut. Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi
zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif
didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk
membentuk dispersi molekular homogen. Kelarutan suatu senya a
bargantung pada sifat fisika, dan kimia zat terlarut dan pelarut, juga
bergantung pada faktor temperatur, tekanan, p! larutan dan untuk jumlah
yang kecil, bergantung pada hal terbaginya zat terlarut (Martin, 1""#).
$urfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus
hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang
terdiri dari air dan minyak. $urfaktan adalah bahan aktif permukaan. %ktifitas
surfaktan diperoleh karena sifat ganda dari molekulnya. Molekul surfaktan
memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar
yang suka akan minyak atau lemak (lipofilik). &agian polar molekul surfaktan
dapat bermuatan positif, negatif atau netral. $ifat rangkap ini yang
menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara'air, minyak'
air dan zat padat'air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik
berada pada fase air dan rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan
zat padat ataupun terendam dalam fase minyak. mumnya bagian non polar
(lipofilik) adalah merupakan rantai alkil yang panjang, sementara bagian yang
polar (hidrofilik) mengandung gugus hidroksil ( atmika, 1""*).
+ugus hidrofilik atau dapat berikatan dengan air pada surfaktan bersifat
polar dan mudah bersenya a dengan air, sedangkan gugus lipofilik bersifat
8/17/2019 Dasar Teori PERCOBAAN II Surfaktan 2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-percobaan-ii-surfaktan-2 2/6
non polar dan mudah bersenya a dengan minyak. i dalam molekul
surfaktan, salah satu gugus harus lebih dominan jumlahnya. &ila gugus
polarnya yang lebih dominan, maka molekul'molekul surfaktan tersebut akan
diabsorpsi lebih kuat oleh air dibandingkan dengan minyak. %kibatnya
tegangan permukaan air menjadi lebih rendah sehingga mudah menyebar dan
menjadi fase kontinu. emikian pula sebaliknya, bila gugus non polarnya
lebih dominan, maka molekul'molekul surfaktan tersebut akan diabsorpsi
lebih kuat oleh minyak dibandingkan dengan air. %kibatnya tegangan
permukaan minyak menjadi lebih rendah sehingga mudah menyebar dan
menjadi fase kontinu.
-enambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya
tegangan permukaan larutan. $etelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan
permukaan akan konstan alaupun konsentrasi surfaktan ditingkatkan. &ila
surfaktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini maka surfaktan mengagregasi
membentuk misel. Konsentrasi terbentuknya misel ini disebut Critical
Micelle Concentration ( M ). /egangan permukaan akan menurun hingga
M tercapai. $etelah M tercapai, tegangan permukaan akan konstan
yang menunjukkan bah a antar muka menjadi jenuh dan terbentuk misel
yang berada dalam keseimbangan dinamis dengan monomernya.
(+ennaro, 1""0)
ara kerja dari surfaktan sangatlah unik karena bagian yang hidrofilik
akan masukkedalam larutan yang polar dan bagian yang hidrofilik akan
masuk kedalam bagian yang non polar sehingga surfaktan dapat
menggabungkan ( alaupun sebenarnya tidak bergabung) kedua senya a
yang seharusnya tidak dapat bergabung tersebut. amun semua
tergantung pada komposisi dari komposisi dari surfaktan tersebut. ika bagian
hidrofilik lebih dominan dari hidrofobik maka ia akan melarut kedalam air,
sedangkan jika ia lebih banyak bagian hidrofobiknya maka ia akan melarut
dalam lemak dan keduanya tidak dapat berfungsi sebagai surfaktan.&agian
liofilik molekul surfaktan adalah bagian nonpolar, biasanya terdiri
dari persenya aan hidrokarbon aromatik atau kombinasinya, baik jenuh
8/17/2019 Dasar Teori PERCOBAAN II Surfaktan 2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-percobaan-ii-surfaktan-2 3/6
maupun tidak jenuh. &agian hidrofilik merupakan bagian polar dari molekul,
seperti gugusan sulfonat, karboksilat, ammonium kuartener, hidroksil, amina
bebas, eter, ester, amida. &iasanya, perbandingan bagian
hidrofilik dan lipofilik dapat diberi angka yang disebut keseimbangan
!idrof ilik dan iofilik yang disingkat K! , dari surfaktan ( atmika, 1""*).
/ een *0 dapat menurunkan tegangan antarmuka antara obat dan
medium sekaligus membentuk misel sehingga molekul obat akan terba a
oleh misel larut ke dalam medium (Martin, 1""#). -enggunaan surfaktan pada
kadar yang lebih tinggi akan berkumpul membentuk agregat yang disebut
misel. $elain itu pada pemakaiannya dengan kadar tinggi sampai Critical
Micelle Concentration ( M ) surfaktan diasumsikan mampu berinteraksi
kompleks dengan obat tertentu selanjutnya dapat pula mempengaruhi
permeabilitas membran tempat absorbsi obat karena surfaktan dan membrane
mengandung komponen penyusun yang sama (%tt ood, 1"*3).
$alah satu sifat penting dari surfaktan adalah kemampuan untuk
meningkatkan kelarutan bahan yang tidak larut atau sedikit larut dalam
medium dispersi. $urfaktan pada konsentrasi rendah, menurunkan tegangan
permukaan dan menaikkan laju kelarutan obat (Martin, 1""#). $edangkan
pada kadar yang lebih tinggi surfaktan akan berkumpul membentuk agregat
yang disebut misel ($hargel, 2003).
Klasifikasi surfaktan berdasarkan muatannya dibagi menjadi empat
golongan yaitu4
1. $urfaktan anionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada
suatu anion. ontohnya adalah garam alkana sulfonat, garam olefin
sulfonat, garam sulfonat asam lemak rantai panjang.
2. $urfaktan kationik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada
suatu kation. ontohnya garam alkil trimethil ammonium, garam
dialkil'dimethil ammonium dan garam alkil dimethil benzil
ammonium.
#. $urfaktan nonionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya tidak
bermuatan. ontohnya ester gliserin asam lemak, ester sorbitan
8/17/2019 Dasar Teori PERCOBAAN II Surfaktan 2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-percobaan-ii-surfaktan-2 4/6
asam lemak, ester sukrosa asam lemak, polietilena alkil amina,
glukamina, alkil poliglukosida, mono alkanol amina, dialkanol
amina dan alkil amina oksida.
5. $urfaktan amfoter yaitu surfaktan yang bagian alkilnya mempunyai
muatan positif dan negatif. ontohnya surfaktan yang mengandung
asam amino, betain, fosfobetain.
(%tt ood, 1"*3)
alam bidang kefarmasian surfaktan digunakan sebagai emulgator
dalam pembuatan sediaan obat emulsi. alam emulsi setiap emulgator dalam
hal ini surfaktan memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama.
!arga keseimbangan ini dikenal dengan istilah ! & ( Hydrophyl Lipophyl
Balance ), yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok
hidrofil dengan kelompok lipofil. $emakin besar harga ! &, berarti semakin
banyak kelompok yangbersifat hidrofilik, artinya emulgator tersebut lebih
mudah larut dalam air dan demikian sebaliknya ($hargel, 2003).
%sam benzoat ( 6! 78 2) memiliki &M 122,12 mengandung tidak kurang
dari "",39 dan tidak lebih dari 100,39 6! 78 2. %sam benzoat merupakan
hablur bentuk jarum atau sisik ber arna putih, sedikit berbau, biasanya bau
benzaldehida atau benzoin, agak mudah menguap pada suhu hangat dan
mudah menguap dalam uap air. %sam benzoat sukar larut dalam air, mudah
larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter ( epkes :;, 1""3).
-olisorbat *0 atau yang biasa dikenal dengan / een *0 adalah ester oleat
dari sorbitol dan anhidrida yang berkopolimerisasi dengan lebih kurang 20
molekul etilena oksida untuk tiap molekul sorbitol dan anhidrida sorbitol.
/ een *0 merupakan cairan kental seperti minyak, jernih ber arna kuning
muda hingga coklat muda, bau khas lemah dengan rasa pahit dan hangat.
/ een *0 sangat mudah larut dalam air, dalam etil asetat, dalam etanol, dan
dalam metanol namun sukar larut dalam parafin cair dan minyak biji kapas
dan tidak larut dalam minyak mineral ( epkes :;, 1""3).
8/17/2019 Dasar Teori PERCOBAAN II Surfaktan 2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-percobaan-ii-surfaktan-2 5/6
;ndikator organik fenolftalein berubah arna pada p! sekitar *,#. Ketika
fenolftalein ditambahkan pada larutan yang mengandung basa karbonat atau
hidroksida, larutan berubah menjadi arna merah muda. Ketika asam
ditambahkan kemudian, maka kebasaan akan berkurang sehingga arna
merah muda perlahan hilang dan p! turun menjadi diba ah *,#. -ada titik
ini, hidroksida ternetralisasi. $edangkan ketika air yang ditambahkan
kemudian, maka hanya kebasaan bikarbonat yang ada dan reaksi arna merah
tidak muncul (<etzel, 2000).
8/17/2019 Dasar Teori PERCOBAAN II Surfaktan 2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-percobaan-ii-surfaktan-2 6/6
DAFTAR PUSTAKA
%tt ood, ., dan =lorence. 1"*3. Surfactan System: First Edition . hapman and
!all4 ondon, e >ork.
epkes :;. 1""3. Farmakope Indonesia Edisi Keempat . irektorat enderal
-enga asan 8bat dan Makanan4 akarta.
+ennaro, %. :., et all. 1""0. Remin ton!s "harmaceutical Sciensces 4 Edisi #$ th.
Marck -ublishing ompany4 ?aston, -ensyl@ania.
atmika, %. 1""*. %plikasi ?nzim ipase dalam -engolahan Minyak $a it dan
Minyak ;nti $a it ntuk -roduk -angan. %urnal &arta "usat "enelitian
Kelapa Sa'it Aol. 7 o. 1.
Martin, %lfred, dkk. 1""#. Farmasi Fisika 4 (asar)dasar Farmasi Fisika dalam
Ilmu Farmasetika Edisi III . ni@ersitas ;ndonesia -ress4 akarta.
$hargel, eon, dkk. 2003. *pplied Biopharmaceutics and "harmacokinetics . Mc.
+ra !ill ompanies4 $ingapore.
<etzel, :obert +., dkk. 2000. Limnolo ical *nalyses: +hird Edition . $pringer
$cience &usiness Media4 e >ork.