dasar teori eliminasi
DESCRIPTION
tentang organink reaksi eliminasiTRANSCRIPT
![Page 1: Dasar Teori Eliminasi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081200/55cf9ad2550346d033a38ee6/html5/thumbnails/1.jpg)
I. DASAR TEORI
Reaksi eliminasi adalah kebalikan dari reaksi adisi yakni reaksi yang mengubah ikatan
tunggal menjadi ikatan rangkap dengan mengeliminir dua gugus yang berdekatan. Reaksi
eliminasi dalam senyawa organik biasanya akan bersaing dengan reaksi substitusi sehingga
nanti akan terbentuk dua produk yakni produk mayor dan produk minor dan akan bergantung
dari kekuatan pereaksi dan pelarutnya.
Sama halnya dalam reaksi substitusi, reaksi eliminasi juga terdapat dua jenis yakni
reaksi eliminasi bimolekuler (E2) dan eliminasi unimolekuler (E1). Reaksi eliminasi
bimolekur dipengaruhi oleh konsentrasi substrat dan basa lewis yang dipergunakan.
Prosesnya juga terjadi serempak yakni pendesakan gugus terikat oleh gugus baru, kemudian
pengurangan proton pada karbon-β dan pembentukan ikatan rangkap. Selain itu, reaksi E2
cenderung dialami oleh senyawa yang mengikat gugus pergi pada C primer. Contoh dari
reaksi eliminasi bimolekuler adalah reaksi 1-kloro-butana yang direaksikan dengan gugus
hidroksi (OH-).
Berbeda dengan reaksi eliminasi bimolekuler, reaksi eliminasi unimolekuler (E1)
merupakan reaksi eliminasi dimana hanya bergantung pada konsentrasi substrat dan
merupakan reaksi orde tingkat satu. Dalam reaksi eliminasi ini, terdapat dua tahap yakni
ionisasi yang menghasilkan ion karbonium, dan penarikan proton secara cepat oleh basa.
Reaksi ini cenderung dialami oleh senyawa yang mengikat gugus pergi pada C sekunder dan
C tersier sehingga dalam E1 maupun SN1 sering terjadi proses penata ulangan ion karbonium
sebelum terjadinya penarikan proton oleh gugus basa. Tujuan penata ulangan adalah untuk
memperoleh ion karbonium yang lebih stabil, dimana urutan kestabilan ion karbonium adalah
3o > 2o > 1o.
Salah satu senyawa organik yang dapat mengalami reaksi eliminasi adalah
sikloheksanol. Gugus perginya adalah gugus hidroksi dimana terikat pada C sekunder.
Sikloheksanol merupakan zat organik yang berupa cairan dimana memiliki titik didih 161oC.
sikloheksanol apabila mengalami reaksi eliminasi akan menghasilkan produk berupa
sikloheksena akibat perginya gugus hidroksi dan pengurangan proton dari karbon-β. Untuk
menghasilkan produk berupa alkena (sikloheksena) makan digunakan suatu asam kuat dalam
pelarut air sebagai pereaksinya. Apabila anion asam yang digunakan berupa nukleofil yang
baik seperti ion halida maka akan memungkinkan terjadinya persaingan antara produk reaksi
eliminasi dan produk reaksi substitusi. Oleh karena itu, untuk menghasilkan produk eliminasi
saja, maka digunakan asam kuat dengan nukleofil yang tidak menyebabkan terjadinya reaksi
substitusi seperti asam fosfat (H3PO4).
![Page 2: Dasar Teori Eliminasi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081200/55cf9ad2550346d033a38ee6/html5/thumbnails/2.jpg)
OHH3PO4
sikloheksanoltitik didih 161oC
sikloheksenatitik didih 83oC
84%
Gambar 1. Produksi sikloheksena dari sikloheksanol
Reaksi antara sikloheksanol dengan asam fosfat hanya akan menghasilkan satu produk
yakni produk eliminasi berupa sikloheksena. Berdasarkan literatur yang diperoleh, produksi
sikloheksena dari reaksi eliminasi sikloheksanol dengan asam fosfat hanya akan
menghasilkan produk sekitar 84%. Mekanisme dari reaksi ini dapat dijelaskan dari gambar di
bawah ini.
OH
H3PO4+
O
H
H+
+
H
H2O+
sikloheksanol asam fosfat
sikloheksena
Gambar 2. Mekanisme Reaksi Eliminasi Sikloheksanol
adanya pasangan bebas pada gugus hidroksi yakni pada atom O, akan menyerang H+
yang berasal dari asam fosfat. Selanjutnya akan dilepaskan molekul H2O sehingga terbentuk
ion karbonium sekunder. adanya atom H yang terikat pada karbon-β, sehingga dapat terjadi
pelepasan proton (H+) sehingga rantai tunggal akan berubah menjadi rantai rangkap dua. Oleh
karena itu, dalam reaksi eliminasi sikloheksanol akan terjadi pelepasan molekul H2O untuk
membentuk ikatan rangkap dua pada cincin sehingga produknya menjadi sikloheksena.
-H+