dasar pemikiran, maksud dan tujuan pembangunan embung pogog

6
1 PANITIA PEMBUATAN EMBUNG KHUSUS PETANI DURIAN DESA POGOG, WONOGIRI Ds. Pogog, Kel. Tengger, Kec. Puhpelem, Kab. Wonogiri, Jawa Tengah. Telephone: 081-228-65-75-35 (via Mas Jiwo Pogog), 0852-937-690-34 (via Kang Rimo) A. Dasar Pemikiran 1. Sejak 2013 keberadaan program Durianisasi desa Pogog dan Desa Wisata Buah Durian Unggul yang digagas oleh Mas Jiwo Pogog sebagai relawan pedesaan telah membuahkan hasilnya. Program pemberdayaan masyarakat ini dirasakan dan diakui sendiri oleh para petani durian desa Pogog sebagai sebuah prestasi yang membanggakan sekaligus menciptakan potensi ekonomi baru yang memiliki masa depan sangat cerah. (Lihat lampiran photo 1: Panen durian 2013 dan 2014) 2. Ini adalah sebuah kabar gembira bagi siapapun - bahwasanya keberadaan program Durianisasi desa Pogog dan Desa Wisata Buah Durian Unggul itu bisa menjadi sebuah kenyataan dengan cukup dikerjakan secara mandiri tanpa ada bantuan dari manapun juga. (Lihat lampiran photo 2: Saat pencanangan salah satu program KKN Mas Jiwo Pogog: Durianisasi dan Desa wisata durian unggul 2009) 3. Program yang dimulai sejak 2009 itu kini telah mampu menjadi andalan dan harapan baru bagi warga desa Pogog. Sejak panen perdana pada tahun 2013 dan terbukti bahwa durian yang dihasilkan ini sangat istimewa baik dari segi rasa dan ujud fisiknya serta nilai jualnya yang sangat tinggi maka kini petani semakin mantab dan termotivasi untuk merawat pohon duriannya dalam rangka untuk mendapatkan hasil panen yang lebih baik pada tahun berikutnya. Dan kini banyak petani pendatang baru yang juga ikut terlibat menjadi petani durian.

Upload: mas-jiwo-pogog

Post on 13-Aug-2015

256 views

Category:

Engineering


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Pemikiran, Maksud dan Tujuan Pembangunan Embung Pogog

1

PANITIA PEMBUATAN EMBUNG KHUSUS PETANI DURIAN DESA POGOG, WONOGIRIDs. Pogog, Kel. Tengger, Kec. Puhpelem, Kab. Wonogiri, Jawa Tengah.Telephone: 081-228-65-75-35 (via Mas Jiwo Pogog), 0852-937-690-34 (via Kang Rimo)

A. Dasar Pemikiran

1. Sejak 2013 keberadaan program Durianisasi desa Pogog dan Desa Wisata Buah Durian Unggul yang digagas oleh Mas Jiwo Pogog sebagai relawan pedesaan telah membuahkan hasilnya. Program pemberdayaan masyarakat ini dirasakan dan diakui sendiri oleh para petani durian desa Pogog sebagai sebuah prestasi yang membanggakan sekaligus menciptakan potensi ekonomi baru yang memiliki masa depan sangat cerah. (Lihat lampiran photo 1: Panen durian 2013 dan 2014)

2. Ini adalah sebuah kabar gembira bagi siapapun - bahwasanya keberadaan program Durianisasi desa Pogog dan Desa Wisata Buah Durian Unggul itu bisa menjadi sebuah kenyataan dengan cukup dikerjakan secara mandiri tanpa ada bantuan dari manapun juga.(Lihat lampiran photo 2: Saat pencanangan salah satu program KKN Mas Jiwo Pogog: Durianisasi dan Desa wisata durian unggul 2009)

3. Program yang dimulai sejak 2009 itu kini telah mampu menjadi andalan dan harapan baru bagi warga desa Pogog. Sejak panen perdana pada tahun 2013 dan terbukti bahwa durian yang dihasilkan ini sangat istimewa baik dari segi rasa dan ujud fisiknya serta nilai jualnya yang sangat tinggi maka kini petani semakin mantab dan termotivasi untuk merawat pohon duriannya dalam rangka untuk mendapatkan hasil panen yang lebih baik pada tahun berikutnya. Dan kini banyak petani pendatang baru yang juga ikut terlibat menjadi petani durian.(Lihat lampiran photo 3: semakin banyak petani yang menanam durian unggul di Pogog)

4. Tetapi semua prestasi warga desa Pogog itu saat ini sedang menghadapi ancaman kegagalan yang dikarenakan ketidak-adanya air untuk penyiraman atau irigasi.

5. Setelah dipelajari ternyata pohon durian itu akan mengkonsumsi air 2 atau bahkan 3 kali lebih besar dari masa sebelum pohon itu berbuah. Hal inilah yang terlewatkan untuk diantisipasi oleh kita apalagi desa Pogog itu merupakan daerah tadah hujan yang kering dan sangat tandus saat kemarau tiba.

6. Oleh karena itu, untuk menjaga dan mempertahankan prestasi yang telah dicapai oleh warga desa Pogog itu mohon kiranya pemerintah berkenan untuk membuatkan embung atau waduk mini penampung air hujan yang tujuan utamanya adalah untuk pengairan

Page 2: Dasar Pemikiran, Maksud dan Tujuan Pembangunan Embung Pogog

2

bagi pohon durian budidaya warga desa Pogog yang telah mencapai angka ribuan itu.(Lihat lampiran photo 4: desa Pogog saat kemarau)

B. Tehnis Lapangan

7. Secara tehnis embung atau waduk mini yang kita minta adalah jenis embung yang air utamanya berasal dari air hujan. Kita tidak berharap jika air yang ditampung di dalam embung berasal mata air. Dasar pemikiran kita adalah mengutamakan pemanfaatan rejeki air yang selama ini belum dimanfaatkan serta selalu terbuang percuma yakni air hujan. (Lihat lampiran photo 5: pralonisasi, kita sudah bergerak tetapi debit air belum cukup)

8. Setelah dipelajari dari segi pemetaan, tinjauan lokasi serta mempertimbangkan kondisi yang ada di desa Pogog kita menyodorkan 2 macam alternatif bentuk waduk mini atau embung sebagai bahan pertimbangan

9. Jenis embung alternatif pertama, Embung Deret. Embung ini dibuat di atas aliran atau dasar sungai Koang dengan membuat sekat dam atau tanggul penyangga air secara berderet-deret memanjang ke bawah. Ruang kosong di atas sekat dam atau tanggul itulah yang nantinya air hujan bisa kita tampung. Semakin banyak sekat dam atau tanggul dibuat maka akan semakin banyak pula debit air hujan yang akan tersimpan. (Lihat lampiran photo 6: Embung Deret dalam sketsa)

10. Lokasi sungai Koang ini terletak di atas desa Pogog sehingga memenuhi syarat untuk mengalirkan air ke bawah, ke desa Pogog. Dan sungai Koang ini masih masuk ke wilayah kelurahan Tengger, jadi masih dalam wilayah sendiri sehingga pembebasan lahan serta kesuiltan non-tehnisnya relatif lebih mudah diatasi.

11. Begitu juga dengan syarat fisik kontur tanah permukaan dan dinding sungai Koang yang berupa tanah liat maka hal ini sangat cocok untuk dibuat sekat dam di sana. tanah liat adalah jenis tanah yang pori-porinya rapat sekali sehingga sangat cocok untuk menyimpan air.

12. Jenis embung alternatif kedua, Embung Terpal. Embung ini dibuat di atas permukaan tanah rata. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengeruk permukaan tanah menjadi cerukan sedalam 5 – 10 meter. Selanjutnya, baik dasar maupun dinding embung dilapisi oleh semacam bahan terpal khusus dan tebal yang menutup ke seluruh permukaan yang di maksud tadi itu sehingga terbentuk semacam kolam terpal raksasa. Embung semacam ini sudah jamak, populer serta sudah banyak dibuat sebagai embung penyangga pengairan bagi usaha agrowisata dan kebun-kebun durian khususnya di berada Jawa.

Page 3: Dasar Pemikiran, Maksud dan Tujuan Pembangunan Embung Pogog

3

(Lihat lampiran photo 7: embung terpal yang biasa dipakai untuk pengairan agrowisata durian)

13. Tetapi ketika syarat utama lokasi Embung Terpal adalah tanah kas desa sedangkan tanah kas desa milik Pogog, Tengger itu letaknya di bawah dari desa Pogog itu sendiri maka mau tidak mau harus memakai tanah kas desa milik desa / kelurahan lain yang berada di atas desa Pogog. Kalau jenis Embung Terpal menjadi pilihan bagi warga Pogog maka di sinilah peran pemerintah sebagai pengatur serta pemilik kekuasaan atas seluruh wilayah kerja kabupaten Wonogiri akan banyak berperan.

14. Dari segi kualitas dan fungsinya, jenis Embung Terpallah yang telah terbukti cocok dan bekerja sangat baik. Dan kalau boleh memilih, kita sangat senang bila pemerintah menghadirkan Embung Terpal ini kepada kita.

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pengajuan Embung beserta saluran irigasinya itu antara lain:a. Mempertahankan prestasi warga desa Pogog dalam ber-swasembada durian.b. Meminimalisasi potensi kekeringan yang lebih buruk yang bisa saja dihadapi warga

desa akibat musim kemarau yang ekstrim seperti sekarang ini selalu terjadi di desa Pogog setiap tahun.

c. Untuk menciptakan peluang ekonomi baru di bidang penyedia sayur-mayur secara masif atau besar-besaran. Ekonomi baru? Selama ini, saat musim kemarau tiba, itulah saat-saat genting secara ekonomi bagi sebagian besar warga desa Pogog. Saat itulah tanah di Pogog tidak menghasilkan panenan sebagai penyokong ekonomi keluarga warganya. Sayur pada musim kemarau? Apa tidak salah musim itu? Tidak. dengan suplai air dari embung yang memadai justru kita ingin menjadikan sela-sela pohon durian itu sebagai lahan untuk bercocok tanam dengan menanam sayur mayur. Tidak perlu takut karena kita telah belajar di tempat lain dengan kondisi alam yang sama seperti di Pogog tetapi karena mendapatkan suplai air yang teratur dan memadai justru daerah itu menjadi daerah yang sangat penting kedudukkannya dalam peta penyuplai sayur mayur di sekitar kota Solo dan sekitarnya. Begitu juga kalau di desa Pogog terdapat pasokkan air yang sama makas kitapun bisa mewujudkannya. Dan hal ini pernah dicoba oleh beberapa petani desa Pogog dan berhasil, tentu saja dalam jumlah yang kecil karena kita tidak punya air. Dan ternyata budidaya sayur mayur saat kemarau itu justru lebih menggiurkan karena keuntungannya yang lebih karena pada saat kemarau itulah harga sayur selalu dihargai dengan harga tinggi. Selama ini potensi sayur musim kemarau di Pogog belum tergarap dan inilah kesempatan.(Lihat lampiran photo 8: saat belajar budidaya sayur-mayur untuk musim kemarau)

d. Sebagai sarana budidaya ikan. (Tidak perlu dijelaskan).

Page 4: Dasar Pemikiran, Maksud dan Tujuan Pembangunan Embung Pogog

4

e. Sebagai sarana warga desa untuk lebih mengenal dan menghormati alam khususnya keberadaan air. Sehingga warga akan lebih termotivasi ikut serta aktif menjaga lingkungan dan alam sekitar.

f. Untuk menghidupkan kembali program Bibitisasi yang terhenti sehingga warga memiliki kemampuan, ketrampilan dan sumber ekonomi baru baru usaha pembibitan.

g. Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga desa. (Tidak perlu dijelaskan).

D. Susunan Panitia

Penanggung-jawab : Bapak Sakat (Kepala Desa)Ketua Panitia : Kang RimoBendahara : Mbah WiyonoSekretaris : Guru SunarnoPemrakarsa gerakan : Mas Jiwo Pogog

E. Penutup

15. Demikian proposal ini kita ajukan, besar harapan kita bahwa Bapak berkenan dan mengabulkannya.

16. Besar harapan kita bahwa gerakkan kemandirian ala desa Pogog ini ke depan akan dikenal, ditiru secara luas atau syukur-syukur secara nasional untuk kejayaan Indonesia. Dan memang itulah tujuan dari mencipta konsep “The Power Of One”, membranding gerakan dan melakukan tes uji-coba di desa Pogog selama ini yakni agar konsep ini dikenal masyarakat luas, bisa diterapkan oleh orang lain serta dipraktekkan di tempat lain pula. Dan tempat yang paling adil menjadi tonggak dari gerakan itu adalah Wonogiri, adalah desa Pogog. Demikian proposal kita buat untuk kemajuan bersama warga Wonogiren.

Terima kasih.Desa Pogog, Wonogiri.

Ketua: Sekretaris:

Kang Rimo Guru Sunarno

Relawan Pedesaan / Pemrakarsa: Kepala Desa Tengger:

Mas Jiwo Pogog Sakat