dasar-dasar obstetri.docx

54
REFERAT OBSTETRI Dasar-dasar Pemeriksaan Obstetri Oleh: Yenny Ardiani 201310401011021 Pembimbing: dr. Rizal Fitni, Sp.OG

Upload: deaaannnnnn

Post on 22-Nov-2015

53 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

REFERAT OBSTETRI Dasar-dasar Pemeriksaan Obstetri

Oleh:Yenny Ardiani201310401011021

Pembimbing:dr. Rizal Fitni, Sp.OG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGSMF ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD JOMBANG 2014BAB 1PENDAHULUANObstetri atau Ilmu kebidanan adalah bagian ilmu kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi obyek ilmu ini ialah kehamilan, persalinan, nifas dan bayi yang baru dilahirkan.Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bula, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.Keterampilan pemeriksaan kehamilan merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang dokter dan dipelajari sejak mahasiswa berada di jenjang akademik atau preklinik. Keterampilan ini sangat membantu seseorang menentukan kondisi dan perkembangan kehamilan dari seorang pasien. Pengetahuan dan keterampilan pemeriksaan kehamilan turut berperan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi.Pemeriksaan obstetri meliputi banyak prosedur yang masing-masing berkaitan dengan tujuan pemeriksaan yang dilakukan. Untuk pemeriksaan dasar obstetri, pada umumnya diperlukan pemeriksaan antenatal, anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu hamil. Pemeriksaan antenatal hanya memfokuskan pada hal-hal yang harus segera dikenali dan bagaimana kondisi-kondisi tertentu berubah sesuai dengan berlanjutnya usia kehamilan. Pemeriksaan fisik berupa palpasi dan auskultasi yang bertujuan untuk mengetahui usia kehamilan, letak, presentasi, jumlah Janis, kondisi janin dan kesehatan muatan dengan jalan lahir. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. System penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKAAsuhan antenatal atau Antenatal Care (ANC)DefinisiANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan fisik dan mental ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.ANC adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.Tujuan Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yag dikandungnya. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan resiko tinggi Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayinya Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.

PelaksanaanIbu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan antenatal minimal sebanyak 4 kali yaitu: Satu kali pada triwulan pertama Satu kali pada triwulan kedua Dua kali pada triwulan ketigaIdealnya pemeriksaan ANC dilakukan pada:1. Pemeriksaan pertamaDilakukan segera setelah diketahui terlambat haid2. Pemeriksaan ulang Setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu Setiap 2 minggu pada umur kehamilan 28-36 minggu Setiap 1 minggu pada umur kehamilan lebih dari 36 minggu 3. Pemeriksaan khusus dapat dilakukan sewaktu-waktu, bila terdapat keluhan. Pelayanan atau asuhan standar minimal termasuk 7T Timbang badan Ukur Tekanan darah Ukur Tinggi fundus uteri TT lengkap Pemberian Tablet besi, minimum 90 tablet selama hamil Tes terhadap penyakit menular seksual Temu wicara untuk persiapan rujukanPenilaian klinikPenilaian klinik merupakan proses berkelanjutan yang dimulai pada kontak pertama antara petugas kesehatan dengan ibu hamil dan berakhir 6 minggu paca persalianan. Setiap kunjungan ANC dilakukan pengumpulan dan analisa data melalui anamnesis, pemeriksaan fisik untuk memperoleh diagnosis, ada tidaknya masalah atau komplikasi. Dalam pemeriksaan rutin, dilakukan pula pencatatan data klien dan keluarganya serta pemeriksaan fisik dan obstetri seperti dibawah ini:1. Identifikasi dan Riwayat Kesehatan Data Umum Pribadi Nama Usia Alamat Pekerjaan Ibu atau Suami Lamanya menikah Kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan Keluhan saat ini Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu Lamanya mengalami gangguan tersebut Riwayat Haid Hari pertama haid terakhir (HPHT) Usia kehamilan dan taksiran persalinan (Rumus Naegele: tanggal HPHT ditambah 7 bulan dan dikurangi 3 dan ditambah 1) Riwayat Kehamilan dan Persalinan Asuhan antenatal, persalinan dan nifas kehamilan sebelumnya Cara persalinan Jumlah dan jenis kelamin anak hidup Berat badan lahir Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir Riwayat kehamilan saat ini Identifikasi kehamilan Identifikasi penyulit (preeklamsia atau hipertensi dalam kehamilan) Penyakit lain yang diderita Gerakan bayi dalam kandungan Riwayat penyakit dalam keluarga Diabetes mellitus, hipertensi atau hamil kembar Kelainan bawaan Riwayat penyakit ibu Penyakit yang pernah diderita seperti DM, infeksi saluran kemih, penyakit jantung, infeksi virus berbahaya Alergi obat atau makanan tertentu Pernah mendapat transfuse darah dan indikasi tindakan tersebut Inkompatibilitas rhesus Paparan sinar X atau rontgen Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan Dilatasi dan kuretase Reparasi vagina Seksio sesaria Servik inkompeten Operasi non-ginekologi Riwayat mengikuti program keluarga berencana Riwayat imunisasi Riwayat menyusuiTabel 2.1 Anamnesis Pada Ibu HamilRiwayat kehamilan iniRiwayat obstetri lalu Riwayat penyakitRiwayat social ekonomi

Usia ibu HPHT Perdarahan pervaginam Keputihan Mual dan muntah Obat-obatan atau jamu Masalah lain

Jumlah kehamilan Jumlah persalinan cukup bulan atau premature Jumlah anak hidup Jumlah abortus Riwayat hipertensi Berat bayi < 2.5 kg atau > 4 kg Masalah saat hamil, persalinan dan nifas Jantung Tekanan darah Diabetes mellitus TBC- Riwayat operasi Alergi obat atau makanan Ginjal Asma Epilepsi Penyakit hati Riwayat kecelakaan Status perkawinan Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan Jumlah keluarga serumah Kebiasaan makan dan minum Kebiasaan merokok, alcohol dan obat-obatan Pekerjaan Pendidikan Penghasilan

2. Pemeriksaan Keadaan umum Tanda vital Pemeriksaan jantung dan paru Pemeriksaan payudara Kelainan otot dan rangka serta neurologik Pemeriksaan abdomen Inspeksi Bentuk dan ukuran abdomen Parut bekas operasi Tanda-tanda kehamilan Gerakana janin Varises atau pelebaran vena Hernia Edema Palpasi Tinggi fundus Punggung bayi Presentasi Sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul Auskultasi 10 minggu dengan Doppler 20 minggu dengan fetoskop pinard Inspekulo vagina untuk identifikasi vaginitis pada trimester I/II3. Laboratorium Pemeriksaan Analisis urin rutin, Analisis tinja rutin Hb, MCV Golongan darah Antigen Hepatitis B virus, Antibodi rubella, HIV Ultrasonografi- Rutin pada kehamilan 18-22 minggu untuk identifikasi kelainan janinTabel 2.2 Pemeriksaan fisik dan laboratoriumFisik umumPemeriksaan luarPemeriksaan genetaliaLaboratorium

1. Kunjungan Pertama Vital sign (TD, suhu, nadi, RR)BB, TB Muka : edem, pucat, ikterus Mulut dan gigi Tiroid Tulang belakang Payudara : putting, tumor Ekstremitas : edem, varises, reflek patella Nyeri costovertebrae Kebersihan kulit2. Kunjungan berikutnya Tekanan darah BB Edema Masalah pada ANC IPada setiap kunjungan Tinggi fundus uteri Palpasi letak janin Auskultasi bunyi jantung anakPada kunjungan pertama Vulva atau perineum mencari varises, kondiloma, edema, hemorrhoid dll Inspekulo untuk menilai serviks, tanda infeksi, keputihanKunjungan pertama Darah (Hb, glukosa, HIV) Urine (Protein, glukosa)

Pemeriksaan Body Mass Index (BMI)Kenaikan berat badan setiap wanita hamil berbeda, tergantung dari tinggi badan dan berat badannya sebelum kehamilan, ukuran bayi, dan plasenta. Serta kualitas diet makan sebleum dan selama kehamilan. Berdasarkan dari perhitungan BMI, peningkatan berat badan selama kehamilan tergantung dari berat badan sebelum hamil. Perhitungan BMI menggunakan ukuran berat badan dan tinggi badan untuk memperkirakan jumlah total lemak dalam tubuh. Kenaikan berat badan rata-rata 0,5 kg/mgg setelah minggu ke 16.Yang paling berarti adalah pada trimester II. Penambahan BB.ibu selama kehamilan 11 kg. Kenaikan BB ibu untuk setiap individu tergantung pada berat ibu sebelum hamil (BMI). BMI = Berat badan sebelum kehamilan (kg)Tinggi badan (m) x tinggi badan (m)Nilai BMIPenilaian berat badanTotal peningkatan berat badan yang diharapkan selama kehamilan (kg)

> 30Obesitas kegemukan6 9

25 29,9 Berat badan berlebihan6 11

18,5 24,9Berat badan ideal11 15

< 18,5Berat badan kurang 12 18

Menilai berat badan sebelum hamil sangat penting dari segi kesehatan ibu dan bayi. Jika ibu hamil dengan berat badan yang berlebihan sebelum kehamilan, maka pertambahan yang dianjurkan harus lebih kecil dari pada ibu hamil dengan berat badan ideal. Ibu hamil yang mempunyai peningkatan berat badan yang terlalu berlebihan akan beresiko terjadinya komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional.

Pemeriksan LeopoldPemeriksaan Leopold merupakan pemeriksaan palpasi bimanual untuk menentukan letak, presentasi dan posisi janin dalam uterus. Tahap-tahap pemeriksaan menurut Leopold adalah sebagai berikut:1. Tahap persiapan Penderita tidur terlentang Posisi tangan penderita dapat diatas kepala atau membujur disamping badan Kaki ditekuk sedikit pada lutut dan lipat paha, sehingga dinding abdomen lemas Bagian perut penderita dibuka seperlunya Pemeriksa menghadap ke muka penderita saat melakukan pemeriksaan Leopold I-III, sedangkan Leopold IV pemeriksa menghadap ke kaki penderita2. Tahap pemeriksaan Leopolda. Leopold IUntuk menentukan tuanya kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat dalam fundus Pemeriksa berdiri disebelah kanan penderita Kedua telapak tangan pada fundus uteri, uterus dibawa ke tengah untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga perkiraan umur kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal HPHT Tentukan bagian Janis yang terletak di fundus Kepala : keras, bundar, dan melenting pada goyangan (letak sungsang) Bokong : lunak, kurang bundar dan kurang melenting pada goyangan (letak kepala). Pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagian janin

Tabel 2.3 Prakiraan Usia Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus UteriUsia KehamilanTinggi Fundus

12 minggu 16 minggu20 minggu22-27 minggu28 minggu29-35 minggu36 minggu40 minggu--20 cm (+2 cm)UK (cm) (+2 cm)28 cm (+2 cm)UK (cm) (+2 cm)36 cm (+2 cm)32 cm (+2 cm)Diatas simfisis pubisPertengahan simfisis-umbilikusSetinggi umbilikus-Pertengahan umbilikus-proc xiphoideus-Setinggi proc xiphoideus2 jari di bawah proc xiphoideus

b. Leopold IITerutama untuk menentukan dimana letak punggung dan letak bagian-bagian janin terkecil Kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menetapkan bagian apa yang terletak disamping Tentukan dimana letak punggung janinPada posisi membujur, punggung janin terletak di pihak yang memberikan rintangan (tahanan) yang terbesar, sedangkan bagian-bagian kecil biasanya terletak berlawanan dengan pihak yang member rintangan terbesar. Sedangkan pada letak lintang, dapat ditemukan kepala atau bokong disamping.

Pada pemeriksaan Leopold II ini juga dilakukan pemeriksaan bunyi jantung janin. Denyut jantung janin baru dapat diperiksa pada akhir ke-5, namun dengan ultrasound sudah dapat didengar pada akhir bulan ke-3. Frekuensinya lebih cepat daripada bunyi jantung dewasa, yaitu sekitar 120-140 kali/menit. Karena badan janin dalam posisi kyphose dan di depan dada ada lengan janin, maka BJ paling jelas terdengar di pihak punggung dekat dengan kepala. Pada presentasi kepala tempat ini terletak kiri atau kanan di bawah pusat. Jika bagian-bagian anak belum dapat ditentukan, maka BJ harus dicari pada garis tengah diatas simfisi. Teknik pemeriksaan bunyi jantung janin adalah sebagai berikut: Kaki ibu hamil diluruskan sehingga posisi punggung janin lebih dekat dengan dinding perut ibu Pungtum maksimum bunyi jantung ditetapkan di sekitar scapula Bunyi jantung dihitung dengan cara menghitung 5 detik pertama, interval 5 detik, dilanjutkan menghitung untuk 5 detik kedua, interval 5 detik dan dilanjutkan untuk 5 detik ketiga. Jumlah penghiungan selama 3 kali setiap 5 detik kemudian dikalikan 4, sehingga bunyi jantung selama satu menit dapat ditetapkan.

Informasi yang dapat diketahui dari bunyi jantung janin:1. Dari adanya bunyi jantung janin: Tanda pasti kehamilan Janin hidup 2. Dari tempat bunyi jantung terdengar: Presentasi janin Posisi janin (letak punggung) Sikap janin Adanya janin kembar3. Dari sifat bunyi jantung anakDapat diketahui keadaan janin: Normal bunyi jantung teratur dan frekuensinya 120-140 kali/menit Asfiksia atau distress: bunyi jantung < 120 kali/menit atau > 160 kali/menit atau tidak teratur, maka janin dalam keadaan kekurangan oksigen.c. Leopold IIIUntuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian bawah janin ini sudah masuk atau terpegang pintu atas panggul (PAP) atau belum. Dipergunakan satu tangan saja Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya. Pada presentasi kepala akan teraba bulat dank eras, sedangkan bokong teraba tidak terlalu keras dan kurang bulat. Pada letak lintang, simfisis pubis akan kosong. Bagian bawah masih dapat digoyangkan atau tidak

d. Leopold IVUntuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul

Pemeriksa menghadap ke kaki penderita Dengan kedua tangan, tentukan apa yang menjadi bagian bawah Selanjutnya menentukan bagian bawah sudah masuk dalam PAP atau belum, dan seberapa besar masuknya ke dalam rongga panggul Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang masih teraba dari luar, dan: Kedua tangan itu konvergen, maka hanya bagian kecil dari kepala yang sudah turun ke dalam rongga panggul Kedua tangan sejajar, maka separuh dari kepala telah masuk ke dalam rongga panggul Kedua tangan divergen, maka bagian terbesar dari kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati PAPDalam pemeriksaan Leopold, untuk Leopold IV tidak dilakukan bila posisi kepala masih tinggi. Palpasi Leopold yang lengkap baru dapat dilakukan jika janin sudah cukup besar, kira-kira mulai bulan keenam atau lebih. Sebelum bulan keenam biasanya bagian-bagian janin belum jelas, sehingga belum dapat ditentukan kepala dan punggungnya. Sebelum bulan keenam cukup ditentukan apakah ada janin yang mempunyai sifat melenting ke seluruhannya di dalam uterus, yang dapat dianggap sebagai tanda pasti kehamilan. Sebelum bulan ketiga uterus tidak dapat diraba dari luar dan untuk mencari perubahan dalam besar, bentuk dan konsistensinya dilakukan pemeriksaan dalam. Tetapi bila alat memadai, pemeriksaan dalam tidak perlu dilakukan, digantikan dengan USG untuk memeberikan kenyamanan pada ibu.Pemeriksaan Vaginal Touche ObstetriDalam pemeriksaan VT obstetri hal-hal yang perlu dicari dalam pemeriksan antara lain yaitu:a. Pembukaan Pembukaan servik dimulai dari pembukaan 1 sampai 10 cm. Pada fase laten dilatasi servik berlangsung lambat sampai pembukaan berlangsung 7-8 jam dengan kontraksi uterus yang teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik. Pada fase aktif dilatasi servik 4-10 cm dengan kecepatan >1 cm/jam disertai penurunan kepala. Berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 periode: Periode akselerasi :berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm Periode dilatasi maksimal : selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap.b. PenipisanPenipisan terjadi seiring dengan pembukaan. Dimulai dari 25% hingga 100%.c. PresentasiPresentasi menunjukkan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim. Presentasi kepala diketahui bila teraba bagian bulat dan keras, tulang parietal, sutura sagitalis, ubun-ubun besar atau ubun-ubun kecil. Posisi kepala yang perlu ditentukan adalah letak ubun-ubun kecil terhadap panggul ibu. Untuk presentasi bokong dan wajah akan teraba lembek dan tidak rata. Sakrum dapat teraba sabagai tulang yang keras dengan anus tertutup. Bila jari pemeriksa masuk ke dalam anus akan terasa seperti di cengkram. Mekonium segar juga cenderung terdapat di dalam anus. Pada persentasi wajah, tulang dahi dapat teraba dan ari yang masuk ke dalam mulut akan di isap oleh janin. Bila di curigai atau di konfirmasi terjadi presentasi wajah, berhati-hati agar tidak mencederai mata janin. Bila tali pusat teraba, akan teraba juga adanya pulsasi dibalik selaput janin, pada keadaan ini selaput janin tidak boleh di robek karena adanya bahaya prolaps uterid. Penurunan Penurunan bisa ditentukan dengan Hodge. Bidang-bidang Hodge untuk menentukan sampai dimanakah bagian terendah janin turun dalam panggul dalam persalinan. Hodge I: bidang datar yang melalui bagian atas simfisis dan promontorium. Bidang ini dibentuk pada lingkaran PAP Hodge II: bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian bawah simfisis Hodge III: bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I dan II terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri. Hodge III ini disebut juga bidang O. kepala yang berada di atas 1 cm disebut (-1) atau sebaliknya. Hodge IV : bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I, II dan III terletak setinggi os koksigis

e. DenominatorDenominator atau petunjuk adalah kedudukan dari salah satu bagian dari bagian depan janin terhadap jalan lahir. Jika presentasi kepala maka yang dilihat adalah ubun-ubun besar atau kecil, kemudian ditentukan arahnya. Demikian pula jika bokong maka yang dilihat adalah sacrum.

f. Ketuban Selaput janin yang masih utuh akan teraba sebagai permukaan licin yang menutupi bagian terendah janin. Hal ini mungkin akan sulit untuk dirasakan, terutama pada awal persalinan, atau apabila air ketuban sedikit dan selaput janin melekat pada bagian terendah janin. Bila selaput janin sulit unuk diraba, dapat disalah artikan dengan selaput janin yang sudah pecah. Bila bagian terendah janin pas dengan srvik, selaput janin akan berisi banyak cairan amnion dan menonjol di servik. Selama kontraks, tekanan air ketuban akan meningkat dan menyebabkan selaput janin menegang dan akhirnya pecah spontan.Hal ini biasanya terjadi lebih cepat jika bagian terendah janin tidak pas dengan servik. Bila selaput janin terapa utuh tetapi air ketubannya sudah bocor, kemungkinan terjadi robekan selaput janin yang tersembunyi.g. Ukuran panggul dalam

Pengukuran Ukuran PanggulPada tiap persalinan terdapat 3 faktor yang harus diperhatikan, yaitu jalan lahir, janin dan kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu. Jalan lahir terbagi atas tulang-tulang panggul dengan sendi-sendinya dan bagian lunak yang terdiri otot, jaringan serta ligament. Pengukuran ukuran panggul dilakukan pada primigravida dengan UK 36-37 minggu atau pada multigravida dengan bekas SC dengan indikasi tidak menetap yang direncanakan partus percobaan pervagianam.1. Ukuran Panggul Dalama. Pintu Atas PanggulPintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium korpus vertebra sakralis 1, linea innominata (terminalis), dan pinggir atas simfisis. Panjang jarak dari pinggir atas simfisis ke promontorium lebih kurang 11 cm disebut konjugata vera. Jarak terjauh garis melintang pada pintu atas panggul kurang lebih 12.5-13 cm, disebut diameter transversa. Bila ditarik garis dari artikusio sakro iliaka ke titik persekutuan antara diameter transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea innominata, ditemukan diameter obliquq sepanjang kurang lebih 13 cm. konjugata diagonalis diukur dari tepi bawah simfisis sampai promontorium, konjugata vera sama dengan konjugata diagonalis dikurangi 1.5 cm.

b. Pintu Bawah PanggulPintu bawah panggul bukan merupakan sebuah bidang datar, tetapi tersusun atas dua bidang datar yang masing-masing berbentuk segitiga, yaitu bidang yang dibentuk oleh garis antara kedua tuber ossis iskii dengan ujung os sacrum dan segitiga lainnya yang alasnya juga gari antara kedua tubera ossis iskii dengan bagian bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis berbentuk melengkung ke bawah dan membentuk sudut (arkus pubis) yang normalnya 90 atau lebih sedikit. Bila kurang dari 90 maka akan sulit dilewati kepala bayi, dalam hal ini perlu diperhatikan apakah ujung os sacrum menonjol ke depan atau tidak. Jarak antara kedua tuber ossis iskii (distansia tuberum) adalah 10.5 cm.

2. Ukuran Panggul LuarUkuran panggul luar ini masih dapat digunakan, karena pelvimetri rintgen sulit dilakukan. Dengan jalan ini masih dapat digunakan untuk mengetahui secara garis besar bentuk, jenis dan ukuran-ukuran panggul apabila dikombinasikan dengan pemeriksaan dalam. Alat-alat yang dipakai antara lain jangkar panggul Martin, Oscandar, Collin, Boudeloque dan lain-lain. Yang perlu diukur antara lain yaitu:a. Distansia spinarum ( 24-26 cm)Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior superior sinistra dekstra.b. Distansia kristarum ( 28-30 cm)Jarak yang terpanjang antara kedua tempat simetris pada Krista iliaka sinistra dan dekstra. Bila lebih kecil 2-3 cm dari normal maka dapat dicurigai panggul patologik.c. Konjugata eksterna ( 18 cm)Jarak antara bagian atas simfisis ke prosessus spinosus lumbal 5 d. Distansia oblique eksterna Jarak antara spina iliaka posterior sinistra denga spina iliaka anterior superior dekstra dan dari spina iliaka posterior dekstra dengan spina iliaka anterior superior sinistra. Kedua ukuran ini akan bersilang, jika normal maka kedua ukuran akan tidak jauh berbeda, dan akan berbeda bila panggul asimetrik.e. Distansia tuberum ( 10.5 cm)Jarak antara tuber iskii kanan kiri. Unuk mengukur dipakai oseander. Hasil pengukuran harus ditambah 1.5 cm (adanya kulit dan lemak). Bila jaraknya lebih kecil dari normal, maka otomatis arkus pubis akan lebih kecil dari 90.

Perawatan PayudaraPerawatan payudara ibu hamil merupakan perawatan yang dilakukan selama hamil untuk persiapan menyusui. Tujuan perawatan payudara ini adalah Memelihara hygiene payudara Melenturkan dan menguatkan putting susu Mengatasi putting susu datar atau terbenam.Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan perawatan payudara ini antara lain yaitu: Perawatan harus dilakukan secara teratur Kebersihan sehari-hari Nutrisi atau gizi ibu hamil Memakai BH yang menopang atau menyangga payudaraDalam pelaksanaannya, alat-alat yang perl dipersiapkan antara lain yaitu: Kapas Minyak kelapa murni yang dihangatkan Pompa putting HandukDalam pelaksanaannya dijelaskan sebagai berikut:1. Persiapan putting susu Dilakukan sehari dua kali mulai trimester ke-2 Cara : Kompres putting susu sampai areola mammae dengan kapas yang dibasahi minyak selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel sehingga mudah dibersihkan Basahi kedua telapak tangan dengan minyak. Kedua putting susu dipegang lalu ditarik bersama-samadan diputar ke medial dan lateral sebanyak 20 kali2. Masase payudara Merupakan tindak lanjut dari persiapan putting susu yang bertujuan untuk memperlancar sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran-saluran sehingga memperlancar pengeluaran ASI Cara: Pangkal payudara dipegang kedua tangan yang telah dibasahi minyak, kemudian diurut kea rah putting sebanyak 20 kali Pijat daerah areola mamma ke arah putting Bersihkan putting dan sekitarnya dengan handuk bersih dan kering Memakai BH yang menopang payudara3. Untuk mengatasi putting susu yang masuk, dilakukan dengan gerakan Hoffman. Caranya adalah sebagai berikut: Gunakan kedua ibu jari atau telunjuk Daerah disekitar putting susu diurut kea rah berlawanan Dilakukan 2 kali sehari selama 5 menitHis dan tenaga lain dalam persalinanUterus terdiri atas 3 lapisan otot polos, yaitu lapisan luar longitudinal, lapisan dalam sirkular dan diantara dua lapisan ini terdapat lapisan dengan otot-otot yang beranyaman tikar. Berbeda dengan otot polos lain, pemendekan otot rahim lebih besar, tenaga dapat disebarkan ke segala arah dank arena susunannya tidak terorganisasi secara memanjang. Hal ini memudahkan pemendekan, kapasitas untuk meningkatkan tekanan dan menyebabkannya tidak bergantung pada letak atau presentasi janin.His yang sempurna bila terdapat kontraksi yang simetris, kontraksi paling kuat atau adanya dominasi di fundus uteri dan sesudah itu terjadi relaksasi. Frekuensi his adalah jumlah his dalam waktu tertentu. His paling tinggi di fundus uteri yang lapisan ototnya paling tebal dan puncak kontraksi terjadi simultan di seluruh bagian uterus. His menyebabkan pembukaan dan penipisan disamping tekanan air ketuban pada permulaan kala I dan selanjutnya oleh kepala janin yang makin masuk ke rongga panggul dan sebagai benda keras yang mengadakan tekanan pada servik hingga pembukaan menjadi lengkap.His adekuatHis yang normal atau adekuat adalah his persalinan yang menyebabkan kemajuan persalinan. Tanda his yang normal adalah:1. Fundal dominan 2. Simetris 3. Makin lama, makin kuat, makin sering 4. Relaksasi baik. Denyut Jantung JaninFrekuensi DJJ pada janin aterm berkisar 120 160 kpm. 1. Takikardi: frekuensi dasar > 160 atau lebih dari 30 kpm dari frekuensi dasar normal selama durasi 10 menit atau lebih. Takikardi dibagi menjadi sedang (161 180 kpm) dan berat (> 180 kpm). Penyebab takikardi dapat berupa hipoksia janin, ibu demam, obat-obatan parasimpatolitik (contohnya atropin, skopolamin, fenotiazin), ibu hypertiroid, gagal jantung janin, disritmia jantung janin. Intervensi dapat berupa obat penurun demam (jika ibu demam), jika penyebabnya adalah oksigenasi maka diberikan oksigen 100% 8-10 L/mnt dengan masker. Pada ibu hamil yang mengalami hipertiroid dapat diberikan antitiroid dosis kecil PTU antara 100-200 mg sehari dan NeoMercazole 10 - 20 mg sehari sepanjang kehamilan.2. Bradikardia: frekuensi dasar 40 minggu,