dasar dasar jurnalistik

16
Dasar-Dasar Jurnalistik Submitted by team e-penulis on Rab, 25/04/2007 - 1:15pm. Oleh: Kristina Dwi Lestari Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan. Media cetak maupun elektronik pun saling bersaing kecepatan sehingga tidak ayal bila si pemburu berita dituntut kreativitasnya dalam penyampaian informasi. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala kita terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya. Apa Itu Jurnalistik? Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir- akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism). Jurnalistik atau jurnalisme, menurut Luwi Ishwara (2005), mempunyai ciri-ciri yang penting untuk kita perhatikan. a. Skeptis Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam

Upload: 4pm-jurnalistik

Post on 21-Nov-2014

8.104 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pengetahuan dasar jurnalistik

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar dasar jurnalistik

Dasar-Dasar JurnalistikSubmitted by team e-penulis on Rab, 25/04/2007 - 1:15pm.

Oleh: Kristina Dwi Lestari

Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan.

Media cetak maupun elektronik pun saling bersaing kecepatan sehingga tidak ayal bila si

pemburu berita dituntut kreativitasnya dalam penyampaian informasi. Penguasaan dasar-

dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala kita terjun di

dunia ini. Keberadaan media tidak lagi sebatas penyampai informasi yang aktual kepada

masyarakat, tapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan

fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya.

Apa Itu Jurnalistik?

Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai

kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak

melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada

penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut

juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas

melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media

elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik

cetak (print journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah

berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).

Jurnalistik atau jurnalisme, menurut Luwi Ishwara (2005), mempunyai ciri-ciri yang penting

untuk kita perhatikan.

a. Skeptis

Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang

diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah

keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk

mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke

lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif.

b. Bertindak (action)

Page 2: Dasar dasar jurnalistik

Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan

mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan.

c. Berubah

Perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi,

tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi.

d. Seni dan Profesi

Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-

aspek yang unik.

e. Peran Pers

Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-

peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers

juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan

serta advokasi.

Berita

Ketika membahas mengenai jurnalistik, pikiran kita tentu akan langsung tertuju pada kata

"berita" atau "news". Lalu apa itu berita? Berita (news) berdasarkan batasan dari Kris Budiman

adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan

mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa. "News"

sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata "new" yang artinya adalah

"baru". Jadi, berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas.

Dari kata "news" sendiri, kita bisa menjabarkannya dengan "north", "east", "west", dan

"south". Bahwa si pencari berita dalam mendapatkan informasi harus dari keempat sumber

arah mata angin tersebut.

Selanjutnya berdasarkan jenisnya, Kris Budiman membedakannya menjadi "straight news"

yang berisi laporan peristiwa politik, ekonomi, masalah sosial, dan kriminalitas, sering disebut

sebagai berita keras (hard news). Sementara "straight news" tentang hal-hal semisal olahraga,

kesenian, hiburan, hobi, elektronika, dsb., dikategorikan sebagai berita ringan atau lunak (soft

news). Di samping itu, dikenal juga jenis berita yang dinamakan "feature" atau berita kisah.

Jenis ini lebih bersifat naratif, berkisah mengenai aspek-aspek insani (human interest). Sebuah

"feature" tidak terlalu terikat pada nilai-nilai berita dan faktualitas. Ada lagi yang dinamakan

Page 3: Dasar dasar jurnalistik

berita investigatif (investigative news), berupa hasil penyelidikan seorang atau satu tim

wartawan secara lengkap dan mendalam dalam pelaporannya.

Nilai Berita

Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu

mencakup beberapa hal, seperti berikut.

1. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.

2. Aktual: terbaru, belum "basi".

3. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.

4. Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang

penting/terkenal.

5. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).

Lima nilai berita di atas menurut Kris Budiman sudah dianggap cukup dalam menyusun berita.

Namun, Masri Sareb Putra dalam bukunya "Teknik Menulis Berita dan Feature", malah

memberikan dua belas nilai berita dalam menulis berita (2006: 33). Dua belas hal tersebut di

antaranya adalah:

1. sesuatu yang unik,

2. sesuatu yang luar biasa,

3. sesuatu yang langka,

4. sesuatu yang dialami/dilakukan/menimpa orang (tokoh) penting,

5. menyangkut keinginan publik,

6. yang tersembunyi,

7. sesuatu yang sulit untuk dimasuki,

8. sesuatu yang belum banyak/umum diketahui,

9. pemikiran dari tokoh penting,

10. komentar/ucapan dari tokoh penting,

11. kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan

12. hal lain yang luar biasa.

Dalam kenyataannya, tidak semua nilai itu akan kita pakai dalam sebuah penulisan berita. Hal

terpenting adalah adanya aktualitas dan pengedepanan objektivitas yang terlihat dalam isi

tersebut.

Anatomi Berita dan Unsur-Unsur

Page 4: Dasar dasar jurnalistik

Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Judul atau kepala berita (headline).

2. Baris tanggal (dateline).

3. Teras berita (lead atau intro).

4. Tubuh berita (body).

Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling

sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja.

Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus.

Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa

yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang

penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita (Budiman 2005) . Dengan

selalu mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama pada tubuh

berita. Dengan senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang pada kecenderuangan akan

menjadi sebuah opini.

Untuk itu, sebuah berita harus memuat "fakta" yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W

+ 1H. Hal ini senada dengan apa yang dimaksudkan oleh Lasswell, salah seorang pakar

komunikasi (Masri Sareb 2006: 38).

1. Who - siapa yang terlibat di dalamnya?

2. What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?

3. Where - di mana terjadinya peristiwa itu?

4. Why - mengapa peristiwa itu terjadi?

5. When - kapan terjadinya?

6. How - bagaimana terjadinya?

Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain, khususnya dalam media cetak, adalah

berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau kolom

(column), pojok dan surat pembaca.

Sumber Berita

Hal penting lain yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah pada sumber berita.

Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, sebagaimana

diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi Iswara 2005: 67) berikut ini.

1. Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.

Page 5: Dasar dasar jurnalistik

2. Proses wawancara.

3. Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.

4. Partisipasi dalam peristiwa.

Kiranya tulisan singkat tentang dasar-dasar jurnalistik di atas akan lebih membantu kita saat

mengerjakan proses kreatif kita dalam penulisan jurnalistik.

Sumber bacaan:

Budiman, Kris. 2005. "Dasar-Dasar Jurnalistik: Makalah yang disampaikan dalam Pelatihan

Jurnalistik -- Info Jawa 12-15 Desember 2005. Dalam www.infojawa.org.

Ishwara, Luwi. 2005. "Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar". Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Putra, R. Masri Sareb. 2006. "Teknik Menulis Berita dan Feature". Jakarta: Indeks.

Manusia adalah pribadi yang egois, manusia hidup untuk kebahagiaan diri dan kepedulian

terhadap dirinya sendiri. Manusia bisa mulai mencintai mulai dari dirinya lebih dahulu, setelah

ia merasa penuh dengan kelimpahan cinta, maka cinta itu bisa mengalir keluar, belajar peduli

pada diri sendiri dahulu, kemudian ia akan mampu peduli dengan orang di luar dirinya.

ICN Lovers, manusia hidup selaras dengan egonya, semua manusia egois. Mother Theresa pun tidak luput

dengan sifat ini. Mother Theresa merasakan kebahagiaan dan kenikmatan luar biasa dengan membantu

orang meringankan beban orang lain, rasa egois yang dimilikinya adalah rasa egois yang positif dan

konstruktif dimana mampu mengakomodir dan memberi "makan" hasrat ego orang banyak untuk

dipdulikan dan dihargai.

Manusia memaknai dunianya, disadari atau tidak, manusia berjalan dalam kehidupan yang dituntun atas

nila-nilai dan makna. Manusia memiliki tanggungjawab individual juga sosial, manusia hidup dalam sebuah

realita kompleks mengenai sebuah fenomena dinamika sosial.

ICN Lovers, kenapa manusia BAIK kepada yang BAIK kepada dan menurut dirinya ? karena hal ini adalah

daya alamiah manusia yang kodrati, manusia adalah makhluk cinta, pada dasarnya manusia memiliki

KEBUTUHAN bukan hanya dicintai tetapi juga untuk mencintai, dengan kata lain; manusia perlu

mengexpresikan perasaan cintanya, suatu tindakan harus dilakukan, dengan melakukan kebaikan kepada

orang yang baik, maka manusia merasa telah mengekspersikan hasrat kebutuhan untuk mencintainya

secara TEPAT, sehingga ia akan merasa puas,nyaman, dan lebih baik.

Melakukan hal yang baik kepada yang berbuat kebaikan kepada kita adalah biasa, melakukan kebaikan

kepada mereka yang tidak baik kepada kita itulah yang LUAR BIASA. Mengapa mayoritas orang tidak

melakukannya ? karena dibutuhkan keberanian dan jiwa yang besar untuk melakukan hal tersebut. Perlu

daya tahan dan harga diri yang tidak tergoyahkan, diperlukan nyali.

Page 6: Dasar dasar jurnalistik

ICN Lovers, yang kita harapkan dari berbuat baik kepada yang baik terhadap kita adalah RASA nyaman,

puas, dan selaras. Artinya ada beban-beban psikologis yang terangkat saat seseorang membalas hal yang

baik dengan kebaikan. Sedangkan membalas kejahatan dengan kebaikan akan memberikan perasaan

tidak BERNILAI dan mendegradasi level self esteem (harga diri) bagi kebanyakan orang.

Mungkinkah seseorang bertindak jahat kepada kita tanpa sebab ? Tidak mungkin. Selalu ada faktor-faktor

yang mendahuluinya seabstrak apapun faktor-faktor tersebut. Faktanya; asumsi dan apriori menjadi

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut.

Kebaikan terhadap yang tidak baik adalah KEBENARAN, sekaligus sebagai pembenaran dan koreksi bahwa

kita memang BAIK secara TERUJI.

Teruslah berusaha menjadi Sang Pembawa Kebaikan dalam segala sesuatunya, karena hal ini menjadi

bagian yang terbaik yang seyogyanya dilakukan oleh seluruh individu, dengan memantapkan diri bahwa

saya baik dan memang kebaikan saya itu benar, biarkan orang lain mengujinya. Dia tidak baik, saya tidak

baik juga kepadanya, akan melenyapkan kesempatan saya untuk membuktikan KEBENARAN bahwa saya

memang orang yang benar-benar baik adanya.

ICN Lovers, menjahati orang yang jahat kepada Anda namanya balas dendam, dendam akan melahirkan

dendam, jika tidak ada kesadaran untuk memutus polanya dan mencoba menghadirkan win-win solution.

Mulailah untuk mengumpulkan poin-poin dan nilai-nilai kebaikan kita sebanyak mungkin kepada orang

lain. Akumulasi hal tersebut akan mengantarkan kita kepada momen-momen kehidupan yang lebih baik

dan kaya makna.

Saya baik, Anda baik kepada saya = Biasa (BARTER)

Saya baik, Anda tidak baik kepada saya= Luar Biasa (DERMA)

Anda tidak baik, maka saya tidak baik JUGA kepada Anda = Balas Dendam

Saya berusaha baik kepada semua yang tidak baik = Pilihan terbaik untuk menyatakan kebenaran bahwa

saya sungguh baik adanya.

Kebaikan dimulai dari diri sendiri, perasaan cukup dicintai, dipedulikan, dihargai menjadi faktor dominan

seseorang memiliki harga diri dan citra diri yang menawan dan tak tergoyahkan, hal ini adalah proses

membina diri dan belajar seumur hidup.

ICN Lovers, seberapa indah dan mahalnya membalas kejahatan dengan kebaikan ? hal ini adalah

kekayaan spiritual, hal ini diukur secara rohani sebagai proses pemurnian diri. Bagaikan menaiki anak

tangga menuju kepada suatu pencerahan dan wilayah-wilayah yang belum tersentuh. Demikianlah harga

Page 7: Dasar dasar jurnalistik

dari melakukan kebaikan terhadap hal-hal yang tidak baik, ada terobosan dan perubahan secara signifikan

yang akan mempengaruhi paradigma pemikiran dan pandangan kita akan hidup dinamika sosial.

Seberapa penting hal ini bagi kita ? Penting, karena kita menginginkan hidup yang lebih baik, lebih

efektif, sehingga hidup lebih ringan, mudah, dan nikmat dijalani.

ICN Lovers, dilihat dari sisi untung-rugi, jelas terbentuk sisi keuntungan yang blur (kabur), yakni saat

seseorang membalas yang tidak baik dengan yang baik, karena butuh pemaknaan yang lebih tinggi dan

mendalam untuk menilainya secara positif.Mungkin bisa dikatakan bahwasanya keuntungannya masih

berupa Kredit.

Kebaikan melahirkan kebaikan, bibit yang baik tumbuh menjadi pohon yang baik, kejarlah kesempurnaan

dalam kebaikan, berlomba-lomba demi yang baik, yang manis, dan yang indah. Bukankah hidup terlalu

singkat untuk kebaikan dan terlalu panjang buat yang tidak baik ?

Harganya mungkin tidak murah, tetapi kualitas mutunya sungguh terjamin dan teruji, dibutuhkan nyali,

kesabaran, dan konsitensi

ICN Lovers, jadi mari kita mulai dari sekarang, jika bukan kita, siapa lagi ? jika bukan sekarang, kapan

lagi ?

Hari depan yang penuh harapan menanti, mari mulai dari hal-hal yang sepele dan paling kecil sekalipun.

Rasa syukur secara holistik dan tanpa syarat akan menjadi modal paling potensial bagi kita untuk

mengaktualisaskannya.

Inilah pilihan terbaik,inilah bagian kekayaan sejati spiritualitas manusia.

                                            ---0000---

Mohon bantuan Handai Tolan semua untuk mengkritisi dan menyempurnakan tulisan ini.

Thanks Before

Peta Flash SurabayaFebruary 24th, 2010 Goto comments Leave a comment

Page 8: Dasar dasar jurnalistik

Peta kota Surabaya versi Demo

Ini peta surabaya versi paling elektronik lengkap, yang saya tahu. Peta ini dibuat dengan menggunakan flash, disebarkan oleh website suarasurabaya.net. Disana juga bisa ditemukan versi online-nya yang bisa dipakai tanpa mendownload programnya. Dengan fasilitas zooming, pemilihan jalan dan lokasi terkenal di surabaya, dan scrolling peta, tentu lebih mudah menggunakan software peta ini daripada yang konvensional. “The last one is not always the best thing”, di website resminya kita bisa mendownload versi satu dan versi dua dari software ini, tetapi disini bisa mendownload versi demo, atau beta kalau istilah benarnya, yang tidak bisa ditemukan di tepat aslinya, dan entah saya dapat dari mana, tapi saya yakin ini berasal dari sana juga dan nenek moyang versi yang ada sekarang. Yang paling bagus adalah yang versi demonya ini, menurut pendapat saya, karena layarnya yang lebih lebar. Dibandingkan versi paling baru dengan pengurangan ukuran tengah dikarenakan pemasangan iklan. Lets try it!

Page 9: Dasar dasar jurnalistik

Peta Surabaya Flash versi 1.0

Peta Surabaya Terbaru versi 2.0

Versi yang paling baru, 2.0 sudah dilengkapi dengan nama jalan, hotel, plaza/ mall, travel agent, rumah sakit, kantor polisi, dan transportasi/ terminal dalam kota dan antar kota. Tinggal pilih lokasi yang diinginkan, maka akan langsung menampilkan tempat yang diinginkan dengan posisi zoom.

Page 10: Dasar dasar jurnalistik

Peta Surabaya Flash

Peta kota Surabaya versi Demo

 Ini peta surabaya versi paling elektronik lengkap, yang saya tahu. Peta ini dibuat dengan menggunakan flash, disebarkan oleh website suarasurabaya.net. Disana juga bisa ditemukan versi online-nya yang bisa dipakai tanpa mendownload programnya. Dengan fasilitas zooming, pemilihan jalan dan lokasi terkenal di surabaya, dan scrolling peta, tentu lebih mudah menggunakan software peta ini daripada yang konvensional. "The last one is not always the best thing", di website resminya kita bisa mendownload versi satu dan versi dua dari software ini, tetapi disini bisa mendownload versi demo, atau beta kalau istilah benarnya, yang tidak bisa ditemukan di tepat aslinya, dan entah saya dapat dari mana, tapi saya yakin ini berasal dari sana juga dan nenek moyang versi yang ada sekarang. Yang paling bagus adalah yang versi demonya ini, menurut pendapat saya, karena layarnya yang lebih lebar. Dibandingkan versi paling baru dengan pengurangan ukuran tengah dikarenakan pemasangan iklan. Lets try it!

Page 11: Dasar dasar jurnalistik

Peta Surabaya Flash versi 1.0

Peta Surabaya Terbaru versi 2.0

Versi yang paling baru, 2.0 sudah dilengkapi dengan nama jalan, hotel, plaza/ mall, travel agent, rumah sakit, kantor polisi, dan transportasi/ terminal dalam kota dan antar kota. Tinggal pilih lokasi yang diinginkan, maka akan langsung menampilkan tempat yang diinginkan dengan posisi zoom.

Page 12: Dasar dasar jurnalistik

Membuat Peta Digital dengan Flash MX

Sesuai dengan permintaan tentang cara membuat peta digital dengan flash di komentar posting tentang peta surabaya, akhirnya jadilah program darurat ini. Bagi yang pernah mempelajari GIS (Geoghraphical Information System), pasti punya pandangan lain seputar "peta digital". Sedangkan program ini cuma untuk memberikan gambaran dan pencerahan betapa mudahnya membuat sebuah peta digital dengan menggunakan flash. Ngga sampe sejam kok. Tutorial ini menggunakan Macromedia Flash MX, bukan Flash 5 yang terlalu sederhana, dan juga bukan Flash 2004 keatas yang begitu rumit. Fungsi utama yang sudah ada disini berupa navigasi, zooming, dragging, dan jump to location. Tentang penjelasan langkah pembuatan, dengan begitu begitu banyaknya langkah yang harus dilakukan dan peletakkan action script, yang entah dimana saja ada, Tentu tidak bisa dijelaskan dengan cara konvensional, "klik sana dan open sini dan selanjutnya gini gitu" TM. Yang penting adalah langkah dasar yang harus dilakukan, mempelajari script dalam file FLA secara langsung, setelah itu tinggal dikembangkan sendiri secara langsung. Tentu dengan asumsi dasar sudah bisa caranya membuka file FLA. Gunakan kolom komentar untuk pertanyaan lanjutan.

Langkah dasar:- Siapkan semua bahan: gambar peta, library tombol, suara, dan multimedia item lainnya yang akan dipakai.- Buat Dokumen flash sesuaikan dengan ukuran gambar peta. Untuk contoh ini punya ukuran 1000x600 px dengan satu scene, dua layer, dan satu frameset.- Tambahkan peta ke layer satu dan komponen lainnya ke layer 2.- Buat semua komponen movie clip dan button yang dibutuhkan: Peta, Tombol Navigasi, Tombol Zoom, Text keterangan.- Pastikan untuk memberi nama semua komponen dengan nama yang unik. Nama inilah yang akan dipanggil melalui action script.

Page 13: Dasar dasar jurnalistik

- Tambahkan action script yang dibutuhkan di frame. Script ini berjalan secara global. Skrip ini untuk dragging mouse.- Tambahkan script untuk setiap komponen tombol yang dibutuhkan. setiap komponen mempunyai script sesuai dengan event yang dijalankan.- Untuk membuat jump to location, Buat daftar tempatnya, masukkan dalam listbox. Tandai semua lokasi sesuai dengan list dengan sebuah symbol, jangan lupa beri nama. Kemudian Tempatkan script-nya di frame 1. Ubah warna symbol penanda lokasi dengan warna background / putih agar tidak kelihatan.- Untuk Dragging, tempatkan scriptnya di object peta.- Gunakan Window, Movie Explorer untuk melihat semua komponen beserta semua script yang sudah ada.- Coba jalankan, Gunakan perintah publish untuk membuat hasil berupa swf dan exe projector.

Gampang Khan?Pikiran Anda pasti terlalu kreatif untuk bisa puas dengan cuma hasil segini. Jadi, kembangkan saja sesuai imajinasi dan berbagilah.

Script:

Scene 1actions for frame 1_global.w = 401;_global.h = 301;_root.L.setChangeHandler("myHandler");function myHandler(component) { // Untuk Jump to LocationMAPS._width =800;MAPS._height = 600;if (_root.L.getSelectedIndex() == 0) {_root.MAPS._x = _root.MAPS._width-_root.facebook._x;_root.MAPS._y = _root.MAPS._height-_root.facebook._y;} else if (_root.L.getSelectedIndex() == 1) {_root.MAPS._x = _root.MAPS._width-_root.friendster._x;_root.MAPS._y = _root.MAPS._height-_root.friendster._y;} else if (_root.L.getSelectedIndex() == 2) {_root.MAPS._x = _root.MAPS._width-_root.youtube._x;_root.MAPS._y = _root.MAPS._height-_root.youtube._y;} else if (_root.L.getSelectedIndex() == 3) {_root.MAPS._x = _root.MAPS._width-_root.WINDOWS._x;_root.MAPS._y = _root.MAPS._height-_root.WINDOWS._y;} else if (_root.L.getSelectedIndex() == 4) {_root.MAPS._x = _root.MAPS._width-_root.yahoo._x;_root.MAPS._y = _root.MAPS._height-_root.yahoo._y;} else if (_root.L.getSelectedIndex() == 5) {_root.MAPS._x = _root.MAPS._width-_root.blog._x;_root.MAPS._y = _root.MAPS._height-_root.blog._y;} else if (_root.L.getSelectedIndex() == 6) {_root.MAPS._x = _root.MAPS._width-_root.irc._x;

Page 14: Dasar dasar jurnalistik

_root.MAPS._y = _root.MAPS._height-_root.irc._y;} else if (_root.L.getSelectedIndex() == 7) {_root.MAPS._x = _root.MAPS._width-_root.wikipedia._x;_root.MAPS._y = _root.MAPS._height-_root.wikipedia._y;} else if (_root.L.getSelectedIndex() == 8) {_root.MAPS._x = _root.MAPS._width-_root.myspace._x;_root.MAPS._y = _root.MAPS._height-_root.myspace._y;}}actions for Zoom Outon (release) {MAPS._width += 15;;MAPS._height += 15;;}actions for Zoom Inon (release) {MAPS._width -= 15;;MAPS._height -= 15;;}actions for Centeron (release) {MAPS._x = MAPS.center._x + _global.w;MAPS._y = MAPS.center._y + _global.h;}actions for Righton (release) {MAPS._x += 15;}actions for Lefton (release) {MAPS._x -= 15;}actions for Lefton (release) {MAPS._y -= 15;}actions for Righton (release) {MAPS._y += 15;}actions for Reset Zoomon (release) {MAPS._width =800;MAPS._height = 600;}actions for mapsonClipEvent (load) { Untuk Dragging_root.MAPS.onMouseDown = function() {startDrag(_root.MAPS);};_root.MAPS.onMouseUp = function() {stopDrag();};}

Page 15: Dasar dasar jurnalistik

{Satu hutang selesai! masih ada hutang ajax, ireport, java, C, .NET + Pikiran liar sendiri. Kok ngga abis-abis yah?}{Info tambahan, apabila melakukan google image search dengan keyword "peta surabaya", blog ini selalu ada di halaman pertama, malah kadang paling atas.}