dan hak penerbitan dilindungi...

87

Upload: docong

Post on 30-Jan-2018

310 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,
Page 2: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,
Page 3: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang

Cetakan pertama, Desember 2016

Penulis : Wardiyah, M.Si., Apt

Pengembang Desain Instruksional : Dra. Tutisiana Silawati, M.Ed

Desain oleh Tim P2M2 :

Kover & Ilustrasi : Sunarti

Tata Letak : Restu Mawardi

Jumlah Halaman : 87

Page 4: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,
Page 5: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum kimia Dasar ��

iii

DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI

BAB I: PENGENALAN LABORATORIUM DAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA

1

Kegiatan Praktikum 1.

Pengenalan Laboratorium …………..…….................................................................. 2

Latihan ………….……………………………………....................................................................... 15

Ringkasan ……...………………………………….......................................................................... 16

Kegiatan Praktikum 2.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja………………………………………………………………………… 17

Latihan ……………………………………..............................................……............................... 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 23

BAB II: ANALISA KUALITATIF KATION GOLONGAN I DAN II 24

Kegiatan Praktikum 1.

Identifikasi Kation Golongan I ……………………………………………………………………………. 26

Latihan ……….………………………………………....................................................................... 30

Kegiatan Praktikum 2.

Identifikasi Kation Golongan II ……………………………………………………………………………. 31

Latihan ……………………………………..............................................……............................... 33

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 34

BAB III: ANALISA KUALITATIF KATION GOLONGAN III, IV Dan V 35

Kegiatan Praktikum 1.

Analisa Kualitatif Kation Golongan III ……….......................................................... 36

Latihan ………………………………………….............................................................................. 40

Kegiatan Praktikum 2.

Analisa Kualitatif Kation Golongan IV dan V............................................................ 43

Latihan ……………………………………..............................................……............................... 47

Page 6: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum kimia Dasar ��

iv

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 48

BAB IV: ANALISIS ANION 49

Kegiatan Praktikum 1.

Analisis Anion Kelompok I ................................................................................. 50

Latihan ………………………………………………....................................................................... 54

Kegiatan Praktikum 2.

Analisis Anion Kelompok II .................................................................................. 56

Latihan ……………………………………..............................................……............................... 59

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 60

BAB V: PENGANTAR ANALISIS KUANTITATIF 61

Kegiatan Praktikum 1.

Analisa Volumetri ……………………………………………………............................................ 62

Kegiatan Praktikum 2.

Pembuatan Larutan Baku Primer dan Larutan baku Sekunder.................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 69

BAB VI: ANALISIS KUANTITATIF ASAM-BASA 70

Kegiatan Praktikum 1.

Asidimetri ......................................................................................................... 72

Kegiatan Praktikum 2.

Alkalimetri ……………………………………………………………………………………………………………. 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 76

Page 7: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

1

MODUL MODUL MODUL MODUL IIII PENGENALAN LABORATORPENGENALAN LABORATORPENGENALAN LABORATORPENGENALAN LABORATORIUM DAN KESEHATAN IUM DAN KESEHATAN IUM DAN KESEHATAN IUM DAN KESEHATAN

DAN KESELAMATAN KERJDAN KESELAMATAN KERJDAN KESELAMATAN KERJDAN KESELAMATAN KERJA (K3)A (K3)A (K3)A (K3)

Wardiyah, M.Si, Apt

Laboratorium adalah suatu bangunan berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat

permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis yang di dalamnya dilengkapi dengan

peralatan dan bahan-bahan sesuai dengan bidang keilmuan tertentu untuk melakukan

percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau

produksi bahan tertentu. Sedang laboratorium kimia adalah suatu ruangan pengujian zat –

zat kimia baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Laboratorium kimia dapat dibedakan lagi

menjadi kimia analitik, kimia organik, kimia anorganik, kimia instrumen, kimia fisika, dan

lain-lain.

Bekerja di laboratorium kimia akan berhadapan dengan bahan kimia setiap saat. Setiap

bahan kimia memiliki sifat yang berbeda yang membutuhkan penangangan tertentu. Sifat

bahan kimia umumnya berbahaya, mengiritasi, toksik, dan mudah terbakar. Sedapat

mungkin kontak bahan kimia dengan kulit, pencernaan, pernafasan harus dihindari. Untuk

menghindari bahaya kontaminasi bahan kimia hendaklah setiap personel yang terlibat dalam

kegiatan di laboratorium kimia harus memahami budaya kesehatan dan keselamatan kerja

(K3).

Pada bab ini akan dibahas tentang dua materi pokok sebelum mahasiswa melakukan

percobaan di laboratorium. Materi tersebut terbagi dalam dua topik yaitu :

� Topik I : Pengenalan Laboratorium

� Topik 2 : Keselamatan kerja di laboratorium

Setelah mempelajari bab ini diharapkan para mahasiswa dapat mengenal jenis dan

fungsi alat-alat yang digunakan dalam praktikum Kimia Dasar. Selain itu mahasiswa dapat

mengetahui tentang prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja sehingga dapat

bekerja dengan baik dan aman di laboratorium.

Page 8: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

2

Kegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan Praktikumumumum 1111

Pengenalan LaboratoriumPengenalan LaboratoriumPengenalan LaboratoriumPengenalan Laboratorium

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi No 03 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan

dan Angka Kreditnya yang disebut dengan laboratorium pendidikan adalah unit penunjang

akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat

permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan

atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan

metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

Ditinjau dari pengawasan, suatu laboratorium sangat penting peranannya, karena

laboratorium merupakan tempat penting untuk mendapatkan data tentang kuantitas

maupun kualitas dari, bahan murni, bahan berkhasiat yang terdapat dalam obat (sintetik

maupun tradisional ), makanan, minuman dan lainnya.

Untuk melakukan fungsinya dengan baik suatu laboratorium harus memenuhi

persyaratan minimal diantaranya.

1. memiliki bangunan yang kokoh dan cukup ventilasinya.

2. memiliki tata ruang yang baik, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama

melakukan praktek.

3. Memiliki prosedur keselamatan yang sesuai (tersedia alat pemadam kebakaran dan

terdapat jalur evakuasi yang memadai)

4. memiliki fasilitas laboratorium ( listrik, air, meja praktek, lemari asam, dan ventilasi

yang cukup baik )

5. memiliki peralatan yang cukup baik ( berfungsi, pemeliharaan, kalibrasi alat, dll )

6. Bahan pereaksi yang cukup baik ( tingkat kemurnian, penyimpanan, penandaan /

etiket / label bahan )

7. memiliki SDM yang berpengetahuan dan keterampilan yang baik ( Ka laboratorium, Ass

Laboratorium, Pengawas praktium, dan Pekarya Laboratorium )

8. memiliki metode pengujian (referensi / litertur, metode standar yang telah diuji

kebenaran)

9. memiliki pencatatan dan pelaporan yang jelas dan akurat ( perencanaan, pengadaan,

penstock, catatan pemakaian bahan / alat ).

Page 9: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

3

Gambar 1. Contoh tata ruang laboratorium

A.A.A.A. BAHAN KIMIABAHAN KIMIABAHAN KIMIABAHAN KIMIA

Sebelum mulai bekerja di laboratorium kimia maka pengetahuan tentang jenis-jenis

bahan kimia harus dikuasai. Sifat – sifat bahan kimia bisa diketahui dari Material Safety Data

Sheet (MSDS). Bahan-bahan kimia memiliki sifat yang beragam dari yang bersifat mudah

terbakar, beracun, mengiritasi, korosif, dan dapat merusak lingkungan.

Bahan kimia dibedakan menjadi 3 jenis :

1. padat

2. cair

3. gas

Bahan berdasarkan kualitas

1. teknis

2. special grade : pro analyses (p.a)

3. special grade : material references (bahan pembanding)

Page 10: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

4

B.B.B.B. BEKERJA DENGAN BAHANBEKERJA DENGAN BAHANBEKERJA DENGAN BAHANBEKERJA DENGAN BAHAN KIMIAKIMIAKIMIAKIMIA

Hal-hal yang harus diperhatikan bila bekerja dengan bahan kimia :

1. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia

2. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia

3. Jangan mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus (cukup

dengan mengkibaskan kearah hidung )

4. Hati-hati kontak dengan bahan kimia karena dapat bereaksi langsung dengan kulit

menimbulkan iritasi (pedih dan gatal)

1. Pemindahan dan pengambilan bahan kimia

Untuk memindahkan atau mengambil bahan kimia perlu diperhatikan hal-hal berikut

ini :

a. Baca label bahan dengan seksama untuk menghindari kesalahan pengambilan bahan

karena ada beberapa bahan yang mempunyai nama hampir sama misalnya antara

asam sitrat dan asam nitrat.

b. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan

c. Bila ada sisa bahan saat pengambilan, jangan dikembalikan ke dalam wadahnya

kembali karena bisa mengkontaminasi.

Bahan kimia dapat berupa bahan padat maupun cair, sehingga penanganan kedua

bahan tersebut akan berbeda. Pada saat pengambilan bahan kimia perlu diperhatikan hal-

hal berikut ini :

a. Bahan cair :

1) Tutup botol dibuka dengan cara dipegang dengan jari tangan dan sekaligus telapak

tangan memegang botol tersebut, gunakan satu tangan. Tutup botol jangan

diletakkan di atas meja karena kotoran diatas meja bisa mengotori tutup botol

sehingga dapat mencemari bahan kimia.

2) Dengan satu tangan yang lain ambil bahan sesuai kebutuhan, gunakan alat yang

memudahkan pekerjaan seperti pipet volume.

3) Pindahkan cairan menggunakan bantuan batang pengaduk untuk menghindari

percikan.

b. Bahan padat :

1) Gunakan sendok sungu atau alat lain yang sesuai, bukan berasal dari logam.

2) Ambil secukupnya sesuai kebutuhan. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara

berlebihan.

3) Satu sendok untuk satu bahan, jangan mencampurkan sendok untuk mengambil

aneka bahan.

Page 11: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

5

2. Pemanasan bahan kimia

Pada saat bekerja di laboratorium kimia sering kali dilakukan pemanasan bahan.

Pemanasan bisa dilakukan dengan tabung reaksi atau alat gelas kimia lain. Apabila

melakukan pemanasan harus diperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Tabung reaksi

1) Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya.

2) Api pemanas terletak pada bagian bawah larutan.

3) Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata. Arah mulut tabung reaksi pada

tempat yang kosong agar percikannya tidak mengenai orang lain.

b. Gelas kimia

1) Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut.

2) Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk menghindari

pemanasan mendadak.

3) Jika gelas kimia tersebut berfungsi sebagai penangas air, isikan air seperempatnya

saja supaya tidak tumpah.

C.C.C.C. LAMBANG BAHAN KIMIALAMBANG BAHAN KIMIALAMBANG BAHAN KIMIALAMBANG BAHAN KIMIA

Demi keselamatan kerja di laboratorium perlu dipahami simbol yang menyertai setiap

bahan kimia yang terdapat pada wadahnya. Simbol – simbol tesebut diperlukan untuk

mengetahui sifat bahan sehingga memudahkan penanganannya. Berikut ini beberapa simbol

yang umum kita jumpai pada wadah bahan kimia :

Nama : Flammable (mudah terbakar)

Lambang : F

simbol untuk bahan kimia yang mempunyai titik nyala

rendah, mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan

metal panas atau loncatan bunga api.

Penanganan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi

mengeluarkan api.

Contoh : Minyak terpentin.

Nama : toxic (beracun)

Lambang : T

Bahan yang bersifat beracun yang dapat menyebabkan

kematian atau sakit yang serius bila terhirup, tertelan, atau

terabsorpsi melalui kulit.

Penanganan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari

kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Metanol, Benzena.

Page 12: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

6

Nama : harmful (berbahaya)

Lambang : Xn

Bahan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan

apabila terhirup, tertelan, atau kontak dengan kulit.

Penanganan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari

kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.

Nama : explosive (mudah meledak)

Lambang : E

Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas

atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.

Penanganan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,

pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa

oksigen atmosferik.

Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).

Nama : irritant (mudah mengiritasi)

Lambang : I

Bahan yang dapat menyebabkan gatal-gatal, iritasi atau

kulit terbakar.

Penanganan : hindarkan kontak langsung dengan kulit

Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2

Nama : Corrosive (korosif)

Lambang : C

Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan

iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan

kulit mengelupas.

Penanganan : Jangan sampai terpercik pada Mata

Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

Nama : Oxidizing (pengoksidasi)

Lambang : O

Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan

kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan

bahan organik dan bahan pereduksi.

Penanganan : Hindarkan dari panas dan reduktor.

Contoh : H2O2, KClO4

Page 13: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

7

Nama : Dengerous For the Environment (berbahaya bagi

lingkungan)

Lambang : N

Bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan yang dapat

menyebabkan kerusakan ekosistem.

Penanganan : Hindari kontak atau bercampur dengan

lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.

Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum

bensin

D.D.D.D. PERALATAN LABORATORIPERALATAN LABORATORIPERALATAN LABORATORIPERALATAN LABORATORIUM KIMIAUM KIMIAUM KIMIAUM KIMIA

Peralatan laboratorium kimia sebagian besar terbuat dari gelas, gelas dipilih sebagai

bahan pembuatan peralatan karena mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan. Sifat-sifat

gelas yang menguntungkan antara lain : tembus cahaya atau tembus pandang (opaque),

kaku (rigid), tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia, memiliki titik didih tinggi sehingga

tidak mudah meleleh, terutama pada pemanasan biasa dibawah 1000C, dan mudah dilas jika

retak dan pecah.

1. Pengenalan Alat Praktikum Kimia Non Ukur

a. Tabung Reaksi

Digunakan untuk mereaksikan zat, dapat

dipanaskan pada nyala api oksidasi. untuk

tabung reaksi dengan gelas bukan

borosilikat bersifat tidak tahan panas.

Kapasitas yang tersedia 5 ml, 10 ml, 14 ml,

16 ml, 19 ml, 31 ml, 55 ml, 75 ml.

Page 14: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

8

b. Tabung Sentrifugal

c. Buret (Burette)

d. Corong

Tabung sentrifugal mempunyai bentuk tabung

yang salah satu ujungnya menyerupai kerucut.

Tabung sentrifugal biasanya terbuat dari gelas

walaupun ada juga yang terbuat dari bahan

plastik atau kimia. Tabung ini digunakan unttuk

tempat bahan yang diendapkan dengan alat

sentrifuge.

• Tabung sentrifugal dengan skala

• Tabung sentrifugal tanpa skala

• Tabung sentrifugal dengan penutup ulir atau

skrup

Buret adalah alat laboratorium dari bahan gelas berbentuk

silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada

bagian bawahnya. Buret digunakan dalam percobaan

yang memerlukan presisi seperti pada eksperimen titrasi

dengan cara meneteskan sejumlah reagen cairan ke dalam

obyek dalam wadah gelas di bawahnya. Pembacaan skala

harus dilakukan secara seksama pada permukaan

meniskus zat cair. Ukuran skala Buret : Buret Makro (50

ml), Buret semi makro (25 ml) dan buret Mikro (10 ml)

Corong adalah alat laboratorium berbentuk kerucut

dan terdapat bagian seperti tabung yang sempit.

Corong digunakan untuk memindahkan larutan dan

atau menyaring yang biasanya menggunakan kertas

saring.

Page 15: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

9

e. Corong Buchner (Buchner Funnel)

f. Corong Pisah (Separating Funnel)

g. Pipet Tetes

Corong Buchner adalah alat laboratorium yang

terbuat dari porselen, gelas atau plastik yang

digunakan untuk penyaringan vakum. Pada bagian

atas terdapat sebuah silinder dengan dasar yang

berpori. Corong buchner digunakan untuk menyaring

dengan dipasangkan pada labu penyaring dan

pompa penghisap (vacum pump). Keuntungan

menyaring dengan menggunakan corong buchner

adalah lebih cepat jika dibandingkan dengan

penyaring menggunakan corong piala

Corong pisah adalah peralatan laboratorium dari

gelas yang digunakan dalam proses pemisahan cairan dari

dua fase yang tidak dapat bercampur. larutan yang akan

dipisahkan digojok terlebih dahulu kemudian didiamkan

beberapa saat sampai masing-masing larutan terpisah.

Larutan dengan masa jauh lebih kecil akan berada diatas

sedangkan massa jenis lebih besar akan berada dibawah.

Larutan yang ada dibawah dikeluarkan hati-hati.

Terbuat dari gelas dilengkapi karet

digunakan untuk mengambil larutan dalam

jumlah kecil ( tetes )

Page 16: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

10

h. Batang Pengaduk

i. Desikator

j. Beaker glass

Terbuat dari gelas, digunakan untuk mengaduk

larutan atau untuk membantu memindahkan

larutan dari satu wadah ke dalam wadah lain.

Terbuat dari gelas umumnya terbuat dari

bahan borosilikat dengan skala pada

dindingnya, digunakan untuk menuang,

membuat dan mendidihkan larutan. Dapat

digunakan juga untuk mengukur volume

larutan yang tidak memerlukan tingkat

ketelitian yang tinggi

Seperti panci bersusun, dengan pembatas

dibagian tengah. Bagian bawah berisi silica gel

sebagai pengering. Digunakan untuk pengeringan

bahan kimia. Pada penutupnya dilapisi dengan

vaselin untuk menjaga tetap kedap udara.

Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan

vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya

ada katup yang bisa dibuka tutup, yang

dihubungkan dengan selang ke pompa

Page 17: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

11

k. Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask/ Conical Flask)

l. Gelas Arloji (Watch Glass)

m. Labu ukur (Volumetric flask)

Terbuat dari gelas borosilikat. Digunakan

ditempat larutan yang dititrasi dalam analisa

volumetri. Bentuk mirip beaker glass memiliki

leher yang sempit, dengan keuntungan

mengurangi penguapan zat cair dalam

pemanasan dan menghindari tumpah ketika

dalam proses pengadukan. Pada sisi luar

terdapat skala yang menunjukan perkiraan

Terbuat dari gelas sebagai penutup dan

menimbang bahan kimia yang berwujud

padat atau kristal.

Terbuat dari bahan gelas biasa atau dari

bahan borosilikat dengan volume sampai

dengan 2 liter. Untuk membuat larutan

dengan konsentrasi tertentu dan

mengencerkan larutan dengan akurasi yang

tinggi.

Page 18: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

12

2. Pengenalan Alat Praktikum Kimia Ukur

a. Gelas Ukur

Kapasitas yang tersedia :

No Kapasitas (ml) Sub Skala (ml) Toleransi +/ (ml)

1 5 0,1 0,1

2 10 0,2 0,2

3 25 0,5 0,5

4 50 1,0 1,0

5 100 1,0 1,0

6 250 2,0 2,0

7 500 5,0 5,0

8 1000 10,0 10,0

9 2000 20,0 20,0

b. Pipet Ukur

Kapasitas Yang Tersedia :

No Kapasitas (ml) Sub Skala (ml) Toleransi +/ (ml)

1 0,1 0,01 0,01

2 0,2 0,01 0,01

3 0,5 0,02 0,01

4 1 0,1 0,01

Terbuat dari bahan gelas biasa, tidak tahan

pemanasan. Digunakan untuk mengukur volume

cairan atau larutan. Jumlah volume berdasarkan

pada volume didalamnya.

Terbuat dari bahan gelas biasa, kadang

– kadang terbuat dari bahan borosilikat.

Digunakan untuk mengukur cairan atau

larutan. Jumlah volumenya berdasarkan

volume yang dikeluarkan.

Page 19: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

13

No Kapasitas (ml) Sub Skala (ml) Toleransi +/ (ml)

5 2 0,1 0,02

6 5 0,1 0,05

7 10 0,1 0,1

8 25 0,2 0,2

c. Pipet Volume

Kapasitas Yang Tersedia :

No Kapasitas (ml) Sub Skala (ml)

1 1 0,015

2 2-4 0,02

3 5 0,03

4 10 0,04

5 20 0,06

6 25 0,08

7 50 0,1

8 100 0,160

d. Timbangan analitik

Terbuat dari bahan gelas biasa kadang –

kadang terbuat dari bahan borosilikat.

Digunakan untuk mengukur volume

tepat berdasarkan volume yang

dikeluarkan.

Fungsi dan jenis :

- Digunakan untuk menimbang padatan kimia

- Neraca analitis dengan tiga buah lengan

ayun berskala

- Neraca analitis dengan tiga buah lengan

ayun untuk masing-masing skala (10 g, 1 g,

0,01 g, dan 0,0001 g)

- Neraca analitis digital dengan penutup

- Neraca analitis digital model kompak

Page 20: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

14

3. Alat Praktikum Non Gelas dan Alat Penunjang Praktikum

a. Kawat Kassa

b. Klemp (clamp)

c. Pembakar spirtus

d. Statif

d. Statif

Klem buret : terbuat dari besi atau baja

untuk memegang buret yang digunakan

untuk titrasi.

kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan

sebagai alas dalam penyebaran panas yang

berasal dari suatu pembakar

Digunakan untuk memanaskan bahan baik

berupa padat maupun cair.

Terbuat dari besi atau baja yang berfungsi

untuk menegakkan buret, corong, corong

pisah dan peralatan gelas lainnya pada

saat digunakan.

Besi yang menyangga ring dan

digunakan untuk menahan kawat

kasa dalam pemanasan.

Page 21: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

15

d. Pro Pipet (pipet filler)

e. Water Bath

LatihanLatihanLatihanLatihan

Sebelum Anda melakukan praktikum kimia dasar, pahami prinsip-prinsip bekerja di

laboratorium. Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban

latihan anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.

1) Hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum bekerja di laboratorium ?

2) Bagaimana prinsip mengambil dan memindahkan bahan kimia untuk percobaan ?

3) Bagaimana prinsip pemanasan bahan kimia dengan menggunakan gelas ukur dan gelas

kimia ?

4) Mengapa sebelum mengambil bahan kimia harus membaca dengan seksama label dan

kode yang tertera ?

5) jelaskan alat ukur dan non ukur yang akan digunakan untuk praktikum dengan titrasi ?

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 1 Topik 1 dengan

seksama.

Fungsi utama water bath adalah untuk

menciptakan suhu yang konstan dan

digunakan untuk pemanasan, inkubasi

dan penguapan.

Digunakan untuk membantu proses

pengambilan cairan. Terbuat dari karet yang

disertai dengan tanda untuk menyedot

cairan (suction), mengambil udara (aspirate)

dan mengosongkan (empty).

Page 22: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

16

RingkasanRingkasanRingkasanRingkasan

Laboratorium merupakan unit penunjang kegiatan belajar mengajar di perguruan

tinggi yang memiliki peranan penting. laboratorium merupakan alat penting untuk

mendapatkan data tentang kuantitas maupun kualitas dari, bahan murni, bahan berkhasiat

yang terdapat dalam obat (sintetik maupun tradisional), makanan, minuman dan lainnya.

Ada persyaratan minimal yang harus dipenuhi suatu laboratorium agar dapat menjalankan

fungsinya diantaranya adalah bangunan, tata ruang, alat keselamatan, fasilitas alat dan

bahan yang memadai, sumber daya manusia yang sesuai, metode pengujian dan sistem

dokumentasi yang baik. Pengenalan jenis bahan kimia seperti padat, cair, dan gas, dan

berdasarkan kualitasnya seperti teknis atau pro analisis harus diketahui. Prinsip bekerja

seperti mengambil dan memindahkan bahan kimia, teknik pemanasan juga harus dipelajari.

Pengetahuan tentang kode bahan kimia dan jenis-jenis alat laboratorium harus diketahui

oleh semua praktikan.

Page 23: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

17

Kegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan Praktikumumumum 2222

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Bekerja di laboratorium kimia akan berhadapan dengan bahan kimia setiap saat. Setiap

bahan kimia memiliki sifat yang berbeda yang membutuhkan penangangan tertentu. Sifat

bahan kimia umumnya berbahaya, mengiritasi, toksik, dan mudah terbakar. Sedapat

mungkin kontak bahan kimia dengan kulit, pencernaan, pernafasan harus dihindari. Untuk

menghindari bahaya kontaminasi bahan kimia hendaklah setiap personel yang terlibat dalam

kegiatan di laboratorium kimia harus memahami budaya kesehatan dan keselamatan kerja

(K3).

Pemahaman tentang K3 mutlak harus dimiliki oleh semua pihak yang terlibat pada

kegiatan praktikum kimia (Praktikan, Laboran, Instruktur). Sumber-sumber bahaya yang

perlu diwaspadai selama di laboratorium kimia meliputi :

1. bahan kimia yang mudah terbakar, beracun, korosif, mudah meledak, dan karsinogenik

2. alat-alat sumber panas yang rentan terhadap kebakaran dan sengatan listrik seperti

kompor, alat pemanas, oven, lampu dan sebagainya

3. Alat-alat gelas yang mudah pecah yang berpotensi melukai tubuh.

4. Pemanas air atau minyak yang dapat memercik

A.A.A.A. TAHAPAN BEKERJA DI LTAHAPAN BEKERJA DI LTAHAPAN BEKERJA DI LTAHAPAN BEKERJA DI LABORATORIUM ABORATORIUM ABORATORIUM ABORATORIUM

Untuk menghindari kecelakaan selama bekerja di laboratorium maka perlu

diperhatikan setiap tahapan dalam bekerja :

1. Tahap persiapan

a. Setiap praktikan harus paham setiap tahapan yang akan dikerjakan dalam

praktikum dimulai dari persiapan praktikum, mengetahui tujuan praktikum, cara

kerja, paham tindakan yang harus dilakukan dan dihindari saat kerja di misalnya

menjauhkan bahan yang mudah terbakar dengan sumber api, membuang sampah

dan limbah praktikum pada tempat yang telah ditentukan.

b. Mengetahui jenis bahan yang digunakan dalam praktikum dan sifat-sifat bahannya.

Apakah bersifat mudah terbakar, toksik, karsinogenik dan paham cara

penanganannya.

c. Mengetahui setiap alat yang akan digunakan dan memahami cara kerja setiap alat.

d. Mempersiapkan peralatan pelindung tubuh seperti, jas laboratorium berwarna

putih, kacamata google, sarung tangan karet, sepatu, masker, dan sebagainya

sesuai kebutuhan praktikum.

Page 24: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

18

2. Tahap Pelaksanaan

a. Praktikan menggunakan pelindung seperti kaca mata, baju jas laboratorium,

sepatu (jangan memakai sandal) dan tidak memakai perhiasan yang berlebihan

b. ketahui letak alat pengaman laboratorium

c. Sebelum mengambil pereaksi baca etiket setiap botol pereaksi dengan cermat.

d. Mengambil dan menggunakan bahan kimia secukupnya karena dapat mencemari

lingkungan

e. Jangan mencium bahan kimia secara langsung, tetapi cium bau zat kimia dengan

cara mengibaskan dengan tangan terlebih dahulu.

f. Bila tidak ada perintah untuk mencicipi rasa bahan kimia, jangan melakukannya,

tetap berprinsip bahwa semua bahan kimia di laboratorium itu berbahaya.

g. Tidak diperkenankan makan dan minum selama di laboratorium karena beresiko

untuk tercemar zat kimia.

h. Membuang sisa percobaan pada tempatnya sesuai dengan sifat sisa bahan yang

digunakan.

i. Pilihlah alat gelas yang tidak retak / pecah supaya terhindar dari bahaya luka gores

j. Bunsen / lampu spiritus harus dimatikan jika sudah tidak dipakai.

k. Gunakan lemari asam jika bekerja dengan zat kimia yang menghasilkan uap

beracun.

l. Jika anda mengerjakan asam kuat maka harus menuangkan asam kedalam air

secara perlahan – lahan sambil diaduk, jangan sebaliknya karena akan

menimbulkan percikan berbahaya bagi kita.

m. Bekerja dengan tertib, tenang dan tekun, catat data-data yang diperlukan

3. Tahap Penutupan

a. Cuci dan keringkan setiap alat yang telah digunakan sebelum disimpan

b. Kembalikan peralatan dan bahan yang digunakan ke tempat semula.

c. Mematikan peralatan listrik, kran air, menutup tempat bahan kimia dengan rapat

(dengan tutupnya semula).

d. Bersihkan meja dan area tempat kerja

e. Keluarlah dari laboratorium dengan tertib.

B.B.B.B. PENANGANAN LIMBAH BAPENANGANAN LIMBAH BAPENANGANAN LIMBAH BAPENANGANAN LIMBAH BAHAN KIMIAHAN KIMIAHAN KIMIAHAN KIMIA

Sisa-sisa bahan kimia yang telah digunakan dalam setiap percobaan kimia perlu

penanganan khusus karena limbah bahan kimia dapat mencemari lingkungan. Penanganan

khusus untuk limbah bahan kimia diantaranya adalah :

1. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan

2. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.

3. Kenali jenis bahan kimia dan buang sesuai jenisnya pada tempat yang disediakan

4. Limbah organik dan anorganik harus dipisahkan agar dapat ditangani dengan tepat

Page 25: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

19

5. Limbah cair yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang dengan

pengenceran air yang banyak.

6. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol khusus dan

diberi label yang jelas.

C.C.C.C. PENANGANAN BILA TERKPENANGANAN BILA TERKPENANGANAN BILA TERKPENANGANAN BILA TERKENA BAHAN KIMIAENA BAHAN KIMIAENA BAHAN KIMIAENA BAHAN KIMIA

Bekerja di laboratorium dengan bahan kimia dan alat-alat gelas sangat memungkinkan

terjadinya kecelakaan kerja meskipun telah bekerja dengan hati-hati. Penanganan terhadap

kecelakaan kerja di laboratorium sangat perlu dikuasai oleh praktikan maupun petugas di

laboratorium. Bila terjadi kecelakaan kerja perhatikan hal-hal berikut ini :

1. Tetap tenang dan jangan panik

2. Segera minta bantuan teman atau petugas laboratorium yang ada di dekat anda, untuk

mengantisipasi kejadian kecelakaan kerja maka tidak diperkanankan bekerja sendirian

di laboratorium

3. Kenali bahan kimia yang mengenai tubuh agar dapat ditangani dengan tepat.

4. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan kimia, bila perlu

bilas dengan air mengalir

5. Bila terkena tumbahan bahan kimia di kulit, jangan digaruk agar tidak menyebar

6. Bawalah keluar ruangan supaya banyak menghirup oksigen.

7. Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat bila membutuhkan penanganan lebih

lanjut.

Contoh penanganan kecelakaan kerja di laboratorium :

1. Bahan asam pada kulit dan baju: cuci dengan air sebanyak banyaknya kemudian

netralkan dengan amoniak dengan konsentrasi 5 %

2. Bahan basa pada kulit dan baju: Cuci dengan air sebanyak – banyaknya kemudian

netralkan dengan larutan asam borat 4 % atau asam asetat 1 %

3. Asam kuat masuk mulut: Keluarkan asam itu dan mulut dicuci dengan air sebanyak –

banyaknya kemudian netralkan dengan larutan NaHCO3 5 % kumur dan buang

4. Basa kuat masuk mulut: Keluarkan basa itu dan mulut dicuci dengan air sebanyak –

banyaknya kemudian netralkan dengan larutan asam asetat 4 % dengan cara berkumur

– kumur dan berilah mineral oil pada bibir untuk mencegah terjadi dehidrasi dan

pembengkakan

5. Luka tergores karena pecahan alat gelas atau benda tajam Bersilah luka dari debu

kemudian cuci dengan alkohol 70 % dengan menggunakan kapas keringkan dan berilah

iodium tinctur 2 %

Page 26: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

20

D.D.D.D. PENANGANAN BILA TERJPENANGANAN BILA TERJPENANGANAN BILA TERJPENANGANAN BILA TERJADI KEBAKARAN DI LABADI KEBAKARAN DI LABADI KEBAKARAN DI LABADI KEBAKARAN DI LABORATORIUMORATORIUMORATORIUMORATORIUM

Di laboratorium banyak terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar, sehingga

penanganan pertama terhadap kebakaran harus dapat diketahui oleh para praktikan dan

petugas laboratorium. Hal-hal yang harus diketahui saat terjadi kebakaran adalah :

1. Tetap tenang dan Jangan Panik

2. Segera bunyikan alarm tanda bahaya.

3. Identifikasi bahan yang terbakar sesuai kelasnya (A, B, atau C) padamkan dengan kelas

pemadam yang sesuai (Contohnya kebakaran bahan kelas B seperti bensin, minyak

tanah dll maka tidak boleh disiram dengan air)

4. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan

sapu tangan.

5. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat.

6. Cari Bantuan Pemadam Kebakaran, oleh karenanya nomor telpon pemadam kebakaran

harus ada di laboratorium

E.E.E.E. PERALATAN KESELAMATAPERALATAN KESELAMATAPERALATAN KESELAMATAPERALATAN KESELAMATAN KERJAN KERJAN KERJAN KERJA

1. Jas laboratorium

Pakaian kerja untuk melindungi tubuh dari percikan

bahan kimia. Dipilih warna putih untuk memudahkan

sensitivitas warna bila ada tumpahan bahan kimia.

2. Sepatu

Sepatu untuk melindungi kaki dari resiko

tumpahan bahan kimia. Gunakan sepatu dari

bahan yang tidak mudah terbatar. Jangan

menggunakan sandal atau sepatu sandal yang

terbuka karena akan beresiko terkena tumpahan

bahan kimia.

Page 27: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

21

3. Kacamata pelindung (googles)

Kacamata digunakan untuk melindungi mata dan

wajah dari paparan bahan kimia. Pada saat

bekerja di laboratorium kimia hindari

menggunakan lensa kontak karena asap/uap

dapat menumpuk dibawah kontak lensa yang

dapat menimbulkan kerusakan mata.

4. Sarung tangan (gloves)

Digunakan untuk melindungi tangan kontak

langsung dengan bahan kimia atau panas. Bahan

yang digunakan bisa berasal dari karet alam, karet

neopran, karet nitril, asbes dan lain-lain dengan

mutu dan ketebalan yang beragam

5. Masker

Masker digunakan untuk menghindari dari

terhirupnya partikel-partikel bahan kimia. Pada

saat bekerja dengan asam kuat dan basa kuat

wajib menggunakan masker.

6. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Page 28: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

22

LatihanLatihanLatihanLatihan

Sebelum Anda melakukan praktikum kimia dasar, pahami prinsip-prinsip keselamatan

dan kesehatan kerja. Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan

jawaban latihan anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.

1) Sumber bahaya apakah yang harus anda waspadai selama bekerja di laboratorium

kimia dasar dan bagaimanakah cara pencegahannya ?

2) Alat pelindung diri apakah yang harus anda gunakan saat akan mengambil bahan kimia

asam kuat ?

3) Bagaimana cara menangani tumpahan bahan asam pada baju atau kulit ?

4) Apa yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran di laboratorium ?

5) Bagaimana menangani limbah bahan kimia ?

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 1 Topik 2 dengan

seksama.

Merupakan peralatan pertolongan pertama dalam

menangani bahaya kebakaran

Tipe :

1. Air (water)

2. Busa (foam)

3. Bubuk Kimia Kering

4. Karbondioksida kering

5. Cairan dalam uap

6. Bahan Kimia Basah

Page 29: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

23

Daftar PustakaDaftar PustakaDaftar PustakaDaftar Pustaka

Anonim, 1976, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Khamidinal, 2009, Teknik Laboratorium Kimia,Pustaka Pelajar, Jogjakarta

Sunarto, Modul Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium Kimia, Pendidikan MIPA

UNY, Jogjakarta

Page 30: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

24

MODULMODULMODULMODUL IIIIIIII ANALISA KUALITATIF KANALISA KUALITATIF KANALISA KUALITATIF KANALISA KUALITATIF KATION GOLONGAN I DANATION GOLONGAN I DANATION GOLONGAN I DANATION GOLONGAN I DAN IIIIIIII

Wardiyah, M.Si, Apt

Analisis kimia merupakan pemisahan suatu senyawa kimia menjadi bagian-bagian

terkecilnya, penetapan unsur-unsurnya maupun zat asing yang mungkin terkandungnya.

Teknik analisis dibedakan menjadi :

1. Analisis kualitatif

Merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan/atau senyawa-

senyawa yang ada di dalam sampel. Analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk

mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel

2. Analisis kuantitatif

Adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolut atau relatif dari suatu

elemen atau spesies yang ada di dalam sampel

3. Analisis struktur

Adalah penentuan letak dan pengaturan ruang tempat atom dalam suatu elemen atau

molekul,

serta identifikasi gugus-gugus karakteristik (gugus-gugus fungsional) dalam suatu

molekul.

Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur

kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang

paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.

Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi

golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion /

kation suatu larutan.

Kation adalah ion yang bermuatan positif. Kation dikelompokkan dalam lima

golongan berdasarkan reaksi kation tersebut terhadap reagensia tertentu dengan

membentuk endapan atau tidak. Sehingga klasifikasi kation didasarkan pada perbedaan

kelarutan kation tersebut terhadap klorida, sulfida, dan karbonat. Reagensia golongan yang

dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida,

ammonium sulfida, dan ammonium karbonat.

Pada bab 2 ini akan membahas tentang analisis kimia kualitatif untuk kation,

sedangkan analisis kualitatif untuk anion akan dipelajari dalam bab berikutnya. Analisis

kation digolongkan dalam lima kelompok kation yaitu kation golongan I sampai dengan

golongan V. Pada bab 2 ini akan dibicarakan tentang kation golongan I dan II yang akan

disajikan dalam dua topik. Sedangkan kation golongan III, IV dan V akan dibahas di bab 3.

Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,

sulfida, dan karbonat dari kation tersebut.

Page 31: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

25

Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi kation yang

terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk

setiap kation yang terdapat dalam sampel.

Praktikum analisa kualitatif kation akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

Mahasiswa akan diberikan 6 (enam) sampel kation tiap pertemuan. Mahasiswa dapat

mengidentifikasi sampel dengan mereaksikan sampel dengan larutan pereaksi yang sesuai.

Hasil reaksi dapat berupa terbentuknya endapan (putih atau berwarna), gas (berbau/tidak),

atau warna nyala. Mahasiswa harus dapat membedakan antara kation satu dengan yang lain

dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam sampel

Page 32: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

26

Kegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan Praktikumumumum 1111

Identifikasi Kation Golongan 1Identifikasi Kation Golongan 1Identifikasi Kation Golongan 1Identifikasi Kation Golongan 1

Kation golongan I akan membentuk endapan dengan asam klorida. Yang termasuk

kation golongan I adalah timbal (II) Pb2+

, merkurium (I) Hg+, dan perak (I) Ag

+. Pada bab ini

akan dilakukan identifikasi kation golongan I dari timbal (II) Pb2+

dan perak (I) Ag+.

A.A.A.A. TUJUAN TUJUAN TUJUAN TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi contoh kation

golongan I yaitu Pb2+

dan Ag+ yang terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan dapat

menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam sampel.

B.B.B.B. PETUNJUKPETUNJUKPETUNJUKPETUNJUK

Setelah mempelajari tentang jenis dan reaksi kation golongan I mahasiswa diharapkan

dapat mengidentifikasi beberapa contoh kation golongan I yang akan diberikan dalam

bentuk larutan sampel. Mahasiswa akan mereaksikan sampel-sampel tersebut dengan

pereaksi tertentu kemudian hasil reaksi dicatat dalam lembar kerja praktikum dibandingkan

dengan dugaan hasil reaksi kation tersebut. Hasil reaksi dapat berupa terbentuknya endapan

(putih atau berwarna), gas (berbau/tidak), atau warna nyala. Mahasiswa harus dapat

membedakan antara kation satu dengan yang lain dalam satu golongan maupun dengan

golongan lain dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat

dalam sampel.

C.C.C.C. ALAT DAN BAHAN :ALAT DAN BAHAN :ALAT DAN BAHAN :ALAT DAN BAHAN :

Alat :

1. Tabung reaksi

2. Plat tetes

3. Cawan porselen

4. Pipet tetes

5. Lampu Bunsen

Bahan :

1. Larutan sampel kation Pb2+

dan Ag+.

2. Larutan pereaksi :

3. NaOH encer

4. HCl encer

5. KI encer

6. Na2S2O3

Page 33: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

27

7. NH4OH

8. CH3COONH4

9. CH3COOH

10. K2CrO4

D.D.D.D. CARA KERJACARA KERJACARA KERJACARA KERJA

1. Identifikasi timbal (II) Pb2+

a. Ambil larutan sampel ± 3 ml masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan HCl encer

akan terbentuk endapan putih, bagi dalam tiga tabung lain masing-masing

tambahakan dengan air panas, HCl pekat dan amonium asetat, endapan yang

terbentuk akan larut

b. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH encer maka akan terbentuk

endapan putih, pada tabung yang sama tambahkan kembali NaOH berlebih

sehingga endapan akan larut.

c. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan Dengan asam Sulfat encer akan terbentuk

endapan putih, kemudian tambahkan amonium asetat panas sehingga endapan

akan larut

d. Ambil larutan sampel ± 3 ml masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan dengan

K2CrO4 akan terbentuk endapan kuning, bagi dalam 4 tabung reaksi tambahkan

kembali masing-masing dengan HNO3, NaOH, CH3COOH, dan NH4OH. Pada

penambahan HNO3 dan NaOH endapan yang terbentuk akan larut, tetapi endapan

tidak larut dengan penambahan CH3COOH, dan NH4OH.

e. Catat dalam lembar kerja semua hasil pengamatan.

Reaksi pada Pb2+

1. Pb(NO3)2 + 2HCl → PbCl2 ↓ (PuKh) + 2HNO3

PbCl2 + 2HCl(p) → H2(PbCl4)

PbCl2 + 2CH3COONH4 → Pb(CH3COO)2 + 2NH4Cl

2. Pb(NO3)2 + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ (PuKh) + 2NaNO3

Pb(OH)2 + 2NaOH → Na2(PbO2) + 2H2O

3. Pb(NO3)2 + H2SO4 → PbSO4 ↓ (PuKh) + 2HNO3

PbSO4 + 2CH3COONH4 → Pb(CH3COO)2 + (NH4)2SO4

4. Pb(NO3)2 + K2CrO4 → PbCrO4 ↓ (Kuning) + 2KNO3

PbCrO4 + 2HNO3 → Pb(NO3)2 + H2CrO4 (Lar. Kuning)

PbCrO4 + 4NaOH → K2PbO2 + N2CrO4 + 2H2O (idem)

PbCrO4 + CH3COOH → Tidak Larut

Page 34: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

28

PbCrO4 + NH4OH → Tidak Larut

2. Identifikasi raksa (I) Ag+

a. Ambil larutan sampel ± 3 ml masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan HCl encer

akan terbentuk endapan putih, bagi dalam dua tabung, tambahkan pada masing-

masing tabung dengan asam nitrat dan amonia encer. Endapan AgCl yang

terbentuk akan larut dalam amonia tetapi tidak larut dengan penambahan asam

nitrat.

b. Ambil larutan sampel ± 3 ml tambahkan NaOH encer maka akan terbentuk

endapan coklat dari Ag2O, bagi hasil reaksi dalam tiga tabung reaksi, tambahkan

pada masing-masing tabung dengan NaOH berlebih, amonia, dan asam nitrat.

Penambahan dengan NaOH berlebih endapan Ag2O akan sukar larut, tetapi akan

larut dengan amonia dan asam nitrat.

c. Ambil larutan sampel ± 3 ml tambahkan larutan KI maka akan terbentuk endapan

kuning dari AgI, bagi hasil reaksi dalam 2 tabung tambahkan masing-masing dengan

Natrium thiosulfat dan amonia. Endapan AgI akan larut dalam Natrium thiosulfat

dan tidak larut dalam amonia.

d. Ambil larutan sampel ± 3 ml tambahkan larutan Kalium Kromat maka akan

terbentuk endapan merah dari AgCrO4, bagi hasil reaksi dalam 2 tabung

tambahkan masing-masing dengan Asam nitrat encer dan amonia. Endapan AgCrO4

akan larut dalam Asam nitrat encer dan amonia.

e. Catat dalam lembar kerja semua hasil pengamatan.

Reaksi pada Ag+

AgNO3 + HCl → AgCl ↓ (PuKh) + HNO3

AgCl + HNO3 → Tidak Larut

AgCl + 2NH3(e) → [Ag(NH3)2]Cl + 2H2O

2AgNO3 + 2NaOH → Ag2O ↓ (Coklat Hitam) + 2NaNO3 + H2O

Ag2O + 2NaOH → Tidak Larut

Ag2O + 2HNO3 → 2 AgNO3 + H2O

Ag2O + 4NH3 + H2O → 2 [Ag(NH3)2]+ + 2 OH-

AgNO3 + KI → AgI ↓ (Kuning) + KNO3

AgI + 2Na2S2O3 → Na3[Ag(S2O3)2] + NaI

AgI + NH4OH(e/p) → Tidak Larut

2AgNO3 + K2CrO4 → Ag2CrO4 ↓ (Merah Bata) + 2KNO3

Ag2CrO4 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2CrO4 (Larutan Kuning)

Ag2CrO4 + 4NH4OH → [Ag(NH3)2]2CrO4 + 4H2O

Page 35: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

29

E.E.E.E. HASIL PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN NO KATION PROSEDUR PENGAMATAN DUGAAN HASIL PARAF KET

1 Pb2+

1. HCl encer

+ Air panas

+ HCl pekat

+

Amm.asetat

2. NaOH encer

+ NaOH >>>

3. H2SO4 encer

+

Amm.asetat

panas

4. K2CrO4

+ HNO3

+ NaOH

+ CH3COOH

+ NH4OH

endapan putih

endapan larut

endapan larut

endapan larut

endapan putih

endapan larut

endapan putih

endapan larut

endapan kuning

larutan kuning

larutan kuning

endapan tidak

larut

endapan tidak

larut

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

2 Ag + 1. HCl encer

+ NH3 encer

+ HNO3

2. NaOH

+NaOH >>>

+ HNO3

+ NH4OH

3. KI

+ 2Na2S2O3

+ NH4OH(e/p)

4. K2CrO4

+ 2HNO3

+ 4NH4OH

endapan putih

endapan larut

endapan tidak

larut

endapan coklat

endapan tidak

larut

endapan larut

endapan larut

endapan kuning

endapan larut

endapan tidak

laru

endapan merah

endapan larut

endapan larut

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

Page 36: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

30

LatihanLatihanLatihanLatihan

Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban latihan

Anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.

1) jelaskan dasar penggolongan kation golongan I

2) sebutkan 3 cara identifikasi Pb2+

3) sebutkan 3 cara identifikasi Ag +

4) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Pb2+

5) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Ag +

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 2 Topik 1 dengan

seksama.

Page 37: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

31

Kegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan Praktikumumumum 2222

Identifikasi Kation Golongan Identifikasi Kation Golongan Identifikasi Kation Golongan Identifikasi Kation Golongan IIIIIIII

Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan

dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Yang termasuk kation golongan

II adalah merkurium (II) Hg2+

, tembaga (II) Cu2+

, bismut Bi3+

, kadmium Cd2+

, arsenik As3+

,

stibium Sb3+

, stibium Sb5+

, timah Sn2+

, timah Sn4+

. Topik ini akan membahas kation golongan

II Hg2+

dan Cu2+

.

A.A.A.A. TUJUAN :TUJUAN :TUJUAN :TUJUAN :

Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi contoh kation

golongan II Hg2+

dan Cu2+

yang terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan dapat

menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam sampel

B.B.B.B. PETUNJUKPETUNJUKPETUNJUKPETUNJUK

Setelah mempelajari tentang jenis dan reaksi kation golongan II mahasiswa diharapkan

dapat mengidentifikasi beberapa contoh kation golongan II yang akan diberikan dalam

bentuk larutan sampel. Mahasiswa akan mereaksikan sampel-sampel tersebut dengan

pereaksi tertentu kemudian hasil reaksi dicatat dalam lembar kerja praktikum dibandingkan

dengan dugaan hasil reaksi kation tersebut. Hasil reaksi dapat berupa terbentuknya endapan

(putih atau berwarna), gas (berbau/tidak), atau warna nyala. Mahasiswa harus dapat

membedakan antara kation satu dengan yang lain dalam satu golongan maupun dengan

golongan lain dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat

dalam sampel.

C.C.C.C. ALAT DAN BAHAN :ALAT DAN BAHAN :ALAT DAN BAHAN :ALAT DAN BAHAN :

Alat :

1. Tabung reaksi

2. Plat tetes

3. Cawan porselen

4. Pipet tetes

5. Lampu Bunsen

Bahan :

1. Larutan sampel kation Hg2+

dan Cu2+

.

2. Larutan pereaksi :

3. NaOH encer

4. HCl encer

Page 38: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

32

5. KI encer

6. NH4OH

7. NH4Cl

D.D.D.D. CARA KERJACARA KERJACARA KERJACARA KERJA

1. Identifikasi merkurium (II) Hg2+

a. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH encer maka akan terbentuk endapan

kuning

b. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan KI akan terbentuk endapan merah.

c. dari reaksi no 2, ambil ± 1 ml tambahkan KI berlebih, endapan merah yang terbentuk

dari reaksi no 2 akan larut.

d. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NH4OH akan terbentuk endapan putih

e. dari reaksi no 4, ambil ± 1 ml tambahkan larutan panas NH4Cl, endapan putih dari

reaksi dengan NH4OH akan larut.

Reaksi pada Hg2+

HgCl2 + 2NaOH → Hg(OH)2 + 2NaCl

Hg(OH)2 + H2O → HgO ↓ (Kuning) + 2H2O

HgCl2 + 2KI → HgI2 ↓ (Merah) + 2KCl

HgI2 ↓ + 2KI → K2(HgI4) (Bening) Pereaksi Nessler

HgCl2 + 2NH3 → Hg(NH2)Cl ↓ (PuKh) + NH4Cl

Hg(NH2)Cl + NH4Cl → HgCl2 + 2NH3 (Larut)

Hg(NH2)Cl + 2HNO3 → Hg(NO3)2 + NH4Cl

2. Identifikasi Cu2+

a. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH encer maka akan terbentuk endapan

biru.

b. dari hasil reaksi no 1, ambil sebagian (± 1 ml), panaskan, endapan biru akan

berubah menjadi hitam

c. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan KI encer maka akan terbentuk endapan

putih

d. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan KCNS encer maka akan terbentuk endapan

hitam

Reaksi pada Cu2+

CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 ↓ (Biru) + Na2SO4

Cu(OH)2 → CuO ↓ (Hitam) + H2O

CuSO4 + 2KI → K2SO4 + CuI2 (Putih / coklat tua)

Page 39: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

33

2CuSO4 + K4[Fe(CN)6] → Cu2[Fe(CN)6] ↓ (Coklat Merah) + 2K2SO4

CuSO4 + 2KCNS → Cu(CNS)2 ↓ (Hitam) + K2SO4

E.E.E.E. HASIL PENGAMATANHASIL PENGAMATANHASIL PENGAMATANHASIL PENGAMATAN NO KATION PROSEDUR PENGAMATAN DUGAAN HASIL PARAF KET

1 Hg 2+

NaOH

KI

KI berlebih

NH4OH

HCl panas

a. endapan kuning

b. endapan merah

endapan larut

c. endapan putih

endapan larut

+

+

+

+

+

2 Cu 2+

a. NaOH

dipanaskan

b. KI

c. KCNS

a. endapan biru

endapan larut

b. endapan putih

c. endapan hitam

+

+

+

+

LatihanLatihanLatihanLatihan

Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban latihan

Anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.

1) jelaskan dasar penggolongan kation golongan II 2) sebutkan 3 cara identifikasi Hg

2+

3) sebutkan 3 cara identifikasi Cu 2+

4) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Hg2+

5) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Cu 2+

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 2 Topik 2 dengan

seksama.

Page 40: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

34

Daftar PustakaDaftar PustakaDaftar PustakaDaftar Pustaka

Anonim, 1976, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Gandjar, I.G., Rohman A, 2013, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Jogjakarta.

Harmita, 2006, Pengantar Kuantitatif Bahan Baku dan Bentuk sediaan Farmasi, Cipta Kreasi

Bersama, Jakarta

Mursyidi Ahmad, et al., 2008, Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan Gravimetri,

Gadjah mada University Press, Jogjakarta

Svhela G, 1994, Buku teks Analisa An Organik Kualitatif Mikro dan Makro. Penerjemah

Setyono L , Hadyana, Kalman Media Pusaka, Jakarta

Page 41: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

35

MODULMODULMODULMODUL IIIIIIIIIIII ANALISA KUALITATIF KANALISA KUALITATIF KANALISA KUALITATIF KANALISA KUALITATIF KATION GOLONGAN III, ATION GOLONGAN III, ATION GOLONGAN III, ATION GOLONGAN III, IV DAN VIV DAN VIV DAN VIV DAN V

Wardiyah, M.Si, Apt

Pada Bab 2 sudah dibahas kation golongan I dan II, sedangkan kation golongan III, IV,

dan V akan dibahas pada Bab 3 ini. Penggolongan kation golongan III berdasarkan pada sifat

dari kation ini yang tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun dengan hidrogen

sulfida dalam suasana asam mineral encer. Tetapi kation golongan III membentuk endapan

dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniakal.

Kation golongan IV tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kation

golongan ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium

klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation golongan V adalah kation-kation

yang tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia golongan sebelumnya.

Page 42: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

36

Kegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan Praktikumumumum IIII

Analisa Kualitatif Kation Golongan IIIAnalisa Kualitatif Kation Golongan IIIAnalisa Kualitatif Kation Golongan IIIAnalisa Kualitatif Kation Golongan III

Wardiyah, M.Si, Apt

Kation golongan III adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II), besi (III), kromium (III),

aluminium, zink, dan mangan (II). Yang akan dipelajari dalam topik ini adalah Zn2+

, Fe2+

, Fe3+

,

dan Al3+

.

A.A.A.A. TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi contoh kation

golongan III yaitu Zn2+

, Fe2+

, Fe3+

, Al3+

yang terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan

dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam sampel.

B.B.B.B. PETUNJUKPETUNJUKPETUNJUKPETUNJUK

Setelah mempelajari tentang jenis dan reaksi kation golongan III mahasiswa

diharapkan dapat mengidentifikasi beberapa contoh kation golongan III yang akan diberikan

dalam bentuk larutan sampel. Mahasiswa akan mereaksikan sampel-sampel tersebut dengan

pereaksi tertentu kemudian hasil reaksi dicatat dalam lembar kerja praktikum dibandingkan

dengan dugaan hasil reaksi kation tersebut. Hasil reaksi dapat berupa terbentuknya endapan

(putih atau berwarna), gas (berbau/tidak), atau warna nyala. Mahasiswa harus dapat

membedakan antara kation satu dengan yang lain dalam satu golongan maupun dengan

golongan lain dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat

dalam sampel.

C.C.C.C. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHANALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Tabung reaksi

2. Plat tetes

3. Cawan porselen

4. Pipet tetes

5. Lampu Bunsen

Bahan :

1. Larutan sampel kation Zn2+

, Fe2+

, Fe3+

, dan Al3+

.

Page 43: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

37

2. Larutan pereaksi :

3. NaOH encer

4. K-ferrosianida

5. K-ferrisianida

6. KCNS

7. NH4OH

8. Natrium asetat (CH3COONa)

9. Natrium fosfat (Na2HPO4)

10. HCl

D.D.D.D. CARA KERJACARA KERJACARA KERJACARA KERJA

1. Identifikasi Zn2+

a. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH encer maka akan terbentuk

endapan putih seperti gel.

b. dari hasil reaksi nomor 1 ambil sebagian kemudian tambahkan kembali dengan

NaOH, endapan yang terbentuk akan larut dalam NaOH berlebih

c. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan larutan K-ferrosianida akan

terbentuk endapan berwarna putih

d. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NH4OH encer maka akan terbentuk

endapan putih gel (seperti pada reaksi no 1).

e. dari hasil reaksi nomor 4 ambil sebagian kemudian tambahkan kembali dengan

NH4OH, endapan yang terbentuk akan larut dalam NH4OH berlebih

Reaksi pada Zn2+

ZnCl2 + 2NaOH → Zn(OH)2 ↓ (Putih Gel) + 2NaCl

Zn(OH)2 + 2NaOH → Na2(ZnO2) + 2H2O

2ZnCl2 + K4[Fe(CN)6] → Zn2[Fe(CN)6] ↓ (Putih) + KCl

ZnCl2 + 2NH4OH → Zn(OH)2 ↓ (Putih Gel) + 2NH4Cl

Zn(OH)2 + 4NH4OH → Zn(NH3)4(OH)2 + 4H2O

2. Identifikasi Besi (II) Fe2+

a. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan K-Ferrosianida maka akan terbentuk

endapan yang berubah menjadi kebiru-biruan

b. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan K-Ferrisianida maka akan terbentuk

endapan biru

c. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH maka akan terbentuk endapan

berwarna hijau kotor.

Reaksi pada Fe2+

FeSO4 + K4[Fe(CN)6] → K2Fe[Fe(CN)6] ↓ (PuKh→Biru Muda) + K2SO4

Page 44: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

38

FeSO4 + K3[Fe(CN)6] → KFe[Fe(CN)6] ↓ (Biru Tua) + K2SO4

FeSO4 + 2NaOH → Fe(OH)2 ↓ (Hijau Kotor) + Na2SO4

3. Identifikasi Besi (II) Fe3+

a. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan K-Ferrosianida maka akan terbentuk

endapan biru

b. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan K-Ferrisianida maka akan terbentuk

endapan coklat

c. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan KCNS maka akan terbentuk endapan

berwarna merah.

d. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH maka akan terbentuk endapan

berwarna coklat.

Reaksi pada Fe3+

FeCl3 + K4[Fe(CN)6] → KFe[Fe(CN)6] ↓ (Biru) + 3KCl

FeCl3 + K3[Fe(CN)6] → Fe[Fe(CN)6] ↓ (Coklat) + 3KCl

FeC3 + KCNS → [Fe(CNS)]C2 (Merah Darah) + KCl

FeCl3 + 3NaOH → Fe(OH)3 ↓ (Coklat) + 3NaCl

4. Identifikasi Al3+

a. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan NaOH akan terbentuk endapan

putih seperti gel.

b. dari reaksi no 1, ambil sebagian hasil reaksi kemudian tambahkan NaOH berlebih,

endapan yang terbentuk akan larut.

c. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan NH4OH akan terbentuk endapan

putih seperti gel.

d. dari reaksi no 3, ambil sebagian hasil reaksi kemudian tambahkan NH4OH berlebih,

endapan yang terbentuk tidak larut.

e. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan CH3COONa pada awalnya tidak

akan terbentuk endapan tetapi setelah dipanaskan akan terbentuk endapan yang

akan larut kembali setelah dingin.

f. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan Na2HPO4 akan terbentuk endapan

putih

g. dari hasil reaksi no 4 ambil sebagian dan tambahkan dengan asam kuat encer (HCl

encer) endapan yang terbentuk akan larut.

Reaksi pada Al3+

AlCl3 + 3NaOH → Al(OH)3 ↓ (Putih Gel) + 3NaCl

Al(OH)3 + 3NaOH → Na3AlO3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH → Al(OH)3 ↓ (Putih Gel) + 3NH4Cl

Al(OH)3 + 3NH4OH → Tidak Larut

Page 45: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

39

AlCl3 + 3CH3COONa → Al(CH3COO)3 + 3NaCL

Al(CH3COO)3 + 2H2O→ [AL(OH)2CH3COO] ↓ + 2CH3COOH

AlCl3 + 2Na2HPO4 → AlPO4 ↓ + 3NaCl + NaH2PO4

AlPO4 + 3HCl → AlCl3 + H3PO4

E.E.E.E. HASIL PENGAMATANHASIL PENGAMATANHASIL PENGAMATANHASIL PENGAMATAN N

O

KATIO

N PROSEDUR PENGAMATAN

DUGAA

N

HASI

L

PARA

F

KE

T

1. Zn 2+

1. NaOH

NaOH berlebih

2. K-ferrosianida

3. NH4OH

NH4OH

berlebih

1. endapan

putih

endapan larut

2. endapan

putih

3. endapan

putih

endapan larut

+

+

+

+

+

2. Fe 2+

1. K-ferrosianida

2. K-

Ferrisianida

3. NaOH

1. endapan

kebiruan

2. endapan biru

tua

3. endapan hijau

kotor

+

+

+

3. Fe 3+

1. K-ferrosianida

2. K-ferrisianida

3. KCNS

4. 4. NaOH

1. endapan biru

2. endapan coklat

3. endapan Merah

4. endapan coklat

+

+

+

+

4. Al 3+

1. NaOH 1. endapan +

Page 46: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

40

N

O

KATIO

N PROSEDUR PENGAMATAN

DUGAA

N

HASI

L

PARA

F

KE

T

NaOH berlebih

2. NH4OH

NH4OH

berlebih

3. CH3COONa

Dipanaskan

4. Na2HPO4

HCl encer

putih

2. endapan

larut

3. endapan

putih

endapan tidak

larut

tak mengendap

endapan putih

endapan putih

endapan larut

+

+

+

+

+

+

+

LatihanLatihanLatihanLatihan

Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban latihan

Anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.

1) Bagaimana membedakan kation Fe2+ dan Fe3+ ?

2) Bagaimana membedakan kation Al3+ dan Zn2+ ?

3) sebutkan 3 cara identifikasi Zn 2+

4) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Fe2+

5) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Al3+

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 3 Topik 1 dengan

seksama.

Page 47: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

41

Kegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan Praktikumumumum 2222

Analisa Kualitatif Kation Golongan IV dan VAnalisa Kualitatif Kation Golongan IV dan VAnalisa Kualitatif Kation Golongan IV dan VAnalisa Kualitatif Kation Golongan IV dan V

Wardiyah, M.Si, Apt

Kation golongan IV dan V digolongkan berdasarkan sifatnya yang tidak dapat bereaksi

dengan reagensia-reagensia golongan I, II, dan III. Termasuk dalam kation golongan IV adalah

kalsium, strontium, dan barium. Sedangkan kation golongan V meliputi ion magnesium,

natrium, kalium, amonium, lithium, dan hidrogen.

A.A.A.A. TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi contoh kation

golongan IV dan V yaitu Ca2+

, Ba2+

, Mg2+

dan NH4+ yang terdapat dalam sampel dengan tepat

dan dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam

sampel.

B.B.B.B. PETUNJUKPETUNJUKPETUNJUKPETUNJUK

Setelah mempelajari tentang jenis dan reaksi kation golongan IV dan V mahasiswa

diharapkan dapat mengidentifikasi beberapa contoh kation golongan IV dan V yang akan

diberikan dalam bentuk larutan sampel. Mahasiswa akan mereaksikan sampel-sampel

tersebut dengan pereaksi tertentu kemudian hasil reaksi dicatat dalam lembar kerja

praktikum dibandingkan dengan dugaan hasil reaksi kation tersebut. Hasil reaksi dapat

berupa terbentuknya endapan (putih atau berwarna), gas (berbau/tidak), atau warna nyala.

Mahasiswa harus dapat membedakan antara kation satu dengan yang lain dalam satu

golongan maupun dengan golongan lain dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk

setiap kation yang terdapat dalam sampel.

C.C.C.C. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHANALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Tabung reaksi

2. Plat tetes

3. Cawan porselen

4. Pipet tetes

5. Lampu Bunsen

Bahan :

1. Larutan sampel kation Ca2+

, Ba2+

, Mg2+

dan NH4+ .

2. Larutan pereaksi :

Page 48: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

42

3. NaOH encer

4. K-ferrosianida

5. K-ferrisianida

6. KCNS

7. NH4OH

8. Natrium asetat (CH3COONa)

9. Natrium fosfat (Na2HPO4)

10. HCl

D.D.D.D. CARA KERJACARA KERJACARA KERJACARA KERJA

1. Identifikasi Ca2+

a. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan NaOH akan terbentuk endapan

putih

b. dari hasil reaksi no. 1 ambil sebagian, kemudian tambahkan dengan NaOH berlebih

maka endapan yang terbentuk akan larut.

c. ambil larutan sampel ±3 ml tambahkan dengan amonium oksalat ((NH4)2C2O4) akan

terbentuk endapan putih

d. dari reaksi no 3 ambil sebagian pindahkan dalam dua tabung reaksi lain, masing-

masing tambahkan dengan CH3COOH dan HCl. Reaksi dengan CH3COOH endapan

yang terbentuk tidak larut, tetapi reaksi dengan HCl akan melarutkan endapan.

e. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan K-ferrosianida akan terbentuk

endapan putih

Reaksi pada Ca2+

CaCl2 + 2NaOH → Ca(OH)2 ↓ + 2NaCl

Ca(OH)2 + 2NaOH → Larut

CaCl2 + (NH4)2C2O4 → CaC2O4 ↓ (PuKh) + 2NH4Cl

CaC2O4 ↓ (PuKh) + CH3COOH → Tidak Larut

CaC2O4+ 2HCl → CaCl2 + H2C2O4

CaCl2 + K4[Fe(CN) 6] → CaK2[Fe(CN)6]↓ (PuKh) + 2KCl

2. Identifikasi Ba2+

a. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan NaOH, akan terbentuk endapan

putih. Endapan ini tidak larut dalam NaOH berlebih.

b. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan amonium oksalat ((NH4)2C2O4) akan

terbentuk endapan putih

c. dari reaksi no 3 ambil sebagian pindahkan dalam dua tabung reaksi lain, masing-

masing tambahkan dengan CH3COOH panas dan HCl. Reaksi dengan CH3COOH

panas dan HCl akan melarutkan endapan.

d. ambil larutan sampel ±3 ml K-Kromat akan terbentuk endapan berwarna kuning

Page 49: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

43

e. dari reaksi no 4, ambil sebagian hasil reaksi masukkan dalam dua tabung reaksi lain

tambahkan dengan CH3COOH panas dan HCl. Reaksi dengan CH3COOH panas tidak

melarutkan endapan, tetapi reaksi dengan HCl akan melarutkan endapan.

ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan H2SO4 encer akan terbentuk endapan

putih, kemudian ambil sebagian hasil reaksi tambahkan dengan HCl atau HNO3 encer,

endapan tetap terbentuk (tidak larut).

Reaksi pada Ba2+

BaCl + 2NaOH → Ba(OH)2 ↓ (PuKh) + 2NaCl

Ba(OH)2 + 2NaOH → Tidak Larut

BaC2 + (NH4)2C2O4 → BaC2O4 ↓ (PuKh) + 2NH4Cl

BaC2O4 + 2CH3COOH → (CH3COO)2Ba + H2C2O4

BaC2O4 + 2HCl → BaCl2 + H2C2O4

BaCL2 + K2CrO4 → BaCrO4 ↓ (Kuning) + 2KCL

BaCrO4 + CH3COOH → Tidak Larut

2BaCrO4 + 4HCl → BaCl2 + H2Cr2O7 + H2O

BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 ↓ (PuKh) + 2HCl

BaSO4 + 2HCl → Tidak Larut

3. Identifikasi Mg2+

a. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan NaOH, akan terbentuk endapan

putih. Endapan ini tidak larut dalam NaOH berlebih.

b. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan Na2CO3 akan terbentuk endapan

putih

c. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan larutan dapar (NH4OH + NH4Cl) dan larutan dinatrium hyidrogen fosfat membentuk endapan putih (NH4Cl untuk

mencegah pengendapan magnesium hidroksida)

Reaksi pada Mg2+

MgSO4 + 2NaOH → Mg(OH)2 ↓ (PuKh) + Na2SO4

Mg(OH)2 + NaOH → Tidak Larut

MgSO4 + Na2CO3 → MgCO3 ↓ (PuKh) + Na2SO4

MgSO4 + NH4OH + NH4Cl + 2Na2HPO4 → MgNH4PO4 ↓ (PuKh) + 2Na2SO4

4. Identifikasi NH4+

a. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan NaOH, akan terbentuk gas amonia

yang dapat dikenali dari baunya dan dapat membirukan kertas lakmus merah

basah.

b. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan larutan KOH dan peraksi Nessler

akan membentuk endapan coklat sampai kuning

Page 50: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

44

c. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan larutan HgCl2 akan terbentuk

endapan putih.

Reaksi pada NH4+

NH4Cl + NaOH → Bening , bila ↑ bau gas Amonia

NH4Cl + NaOH → NaCl + NH4OH

NH4OH � NH3 ↑ + H2O

NH4Cl + 2KOH + 2K2(HgI4) → NH2Hg2I3 ↓ + KCL +5KI + 2H2O

(Nessler) (Kuning →Coklat)

E. HASIL PENGAMATAN

N

O

KATIO

N PROSEDUR PENGAMATAN

DUGAA

N

HASI

L

PARA

F

KE

T

1. Ca 2+

1. NaOH

NaOH berlebih

2. (NH4)2C2O4

CH3COOH

HCl

3. K4FeCN6

1. endapan putih

endapan larut

2. endapan putih

tidak larut

endapan larut

3. endapan putih

+

+

+

+

+

+

2. Ba2+

1. NaOH NaOH

berlebih

2. (NH4)2C2O4

CH3COOH

HCl

3. K2CrO4

CH3COOH

HCl

4. H2SO4 HCl

1. endapan

putih

endapan

tidak larut

2. endapan

putih

endapan larut

endapan larut

3. endapan

kuning

endapan tidak

larut

endapan larut

4. endapan

putih

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

Page 51: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

45

N

O

KATIO

N PROSEDUR PENGAMATAN

DUGAA

N

HASI

L

PARA

F

KE

T

endapan tidak

larut

3. Mg2+

1. NaOH NaOH

berlebih

2. Na2CO3

3. NH4OH +

NH4Cl

1. endapan

putih

endapan

tidak larut

2. endapan

putih

3. endapan

putih

+

+

+

+

4. NH4+

1. NaOH,

panaskan

2. KOH + Nessler

3. HgCl2

1. bau ammonia

lakmus merah

jadi biru

2. ↓coklat

kuning

3. endapan

putih

+

+

+

+

LatihanLatihanLatihanLatihan

Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban latihan

Anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.

1) Bagaimana cara identifikasi ion amonium ?

2) sebutkan 3 cara identifikasi Mg2+

3) sebutkan 3 cara identifikasi Ba 2+

4) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Mg2+

5) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Ca 2+

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 3 Topik 2 dengan

seksama.

Page 52: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

46

Daftar PustakaDaftar PustakaDaftar PustakaDaftar Pustaka

Anonim, 1976, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Gandjar, I.G., Rohman A, 2013, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Jogjakarta.

Harmita, 2006, Pengantar Kuantitatif Bahan Baku dan Bentuk sediaan Farmasi, Cipta Kreasi

Bersama, Jakarta

Mursyidi Ahmad, et al., 2008, Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan Gravimetri,

Gadjah mada University Press, Jogjakarta

Svhela G, 1994, Buku teks Analisa An Organik Kualitatif Mikro dan Makro. Penerjemah

Setyono L , Hadyana, Kalman Media Pusaka, Jakarta

Page 53: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

47

MODUL MODUL MODUL MODUL IVIVIVIV ANALISIS ANION ANALISIS ANION ANALISIS ANION ANALISIS ANION

Wardiyah, M.Si, Apt

Analisis anion pada prinsipnya sama seperti pada kation, tetapi analisis anion tidak

mempunyai metode analisis sistematis seperti kation. Pemisahan anion-anion yang

memungkinkan adalah menggolongkannya dalam golongan-golongan utama¸ berdasarkan

pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Pada

analisis anion dilakukan pengamatan terhadap perubahan spesifik dari sampel yang diuji

yang meliputi perubahan warna atau terjadinya gas/bau berdasarkan penambahan asam

sulfat encer atau pekat.

Pada praktikum ini, kelompok anion akan dibagi 2 yaitu:

� Kelompok I meliputi : Cl-, Br

-, I

- , CNS

-, dan S2O3

2 –

� Kelompok II meliputi : SO42 -

, NO3 -, CO3

2 -, PO4

3

Page 54: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

48

Kegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan Praktikumumumum 1111

Analisis Anion kelompok 1Analisis Anion kelompok 1Analisis Anion kelompok 1Analisis Anion kelompok 1

A.A.A.A. TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN

Mahasiswa dapat mengidentifikasi anion kelompok 1 yaitu Cl-, Br

-, I

- , CNS

-, dan S2O3

2 -

yang terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik

untuk setiap anion yang terdapat dalam sampel.

B.B.B.B. PETUNJUKPETUNJUKPETUNJUKPETUNJUK

Pada praktikum analisa kualitatif anion pertemuan pertaman mahasiswa akan

diberikan 5 (lima) sampel anion yaitu Cl-, Br

-, I

- , CNS

-, dan S2O3

2 -. Mahasiswa dapat

mengidentifikasi sampel dengan mereaksikan sampel dengan larutan pereaksi yang sesuai.

Hasil reaksi dapat berupa terbentuknya endapan (putih atau berwarna), gas (berbau/tidak),

atau warna nyala. Mahasiswa harus dapat membedakan antara anion satu dengan yang lain

dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap anion yang terdapat dalam sampel.

C.C.C.C. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHANALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Tabung reaksi

2. Plat tetes

3. Cawan porselen

4. Pipet tetes

5. Lampu Bunsen

Bahan :

1. Larutan sampel

2. Larutan pereaksi anion

D.D.D.D. CARA KERJACARA KERJACARA KERJACARA KERJA

1. Identifikasi Cl-

a. ambil sejumlah larutan sampel anion Cl- tambahkan dengan larutan pereaksi

AgNO3 akan terbentuk endapan putih AgCl.

b. dari hasil reaksi no. 1 pindahkan sebagian dalam dua tabung reaksi lain, masing-

masing tambahkan dengan asam nitrat dan amonia encer. Endapan AgCl tidak akan

larut dalam asam nitrat tetapi larut dalam amonia encer.

Page 55: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

49

c. ambil sejumlah larutan sampel tambahkan asam nitrat, KMnO4, dan kloroform,

kemudian dikocok, reaksi yang terjadi akan menghasilkan gas klor yang tidak

memberikan warna pada lapisan kloroform.

Reaksi pada Cl-

1. NaCl + AgNO3 → AgCl ↓ (Putih) + NaNO3

AgCl + HNO3 → Tidak Larut.

AgCl + 2NH4OH(e) → [Ag(NH3)2]Cl + 2H2O

2. Redoxs:

NaCl + KMnO4 + HNO3(p) + CHCL3 Dikocok → Bening

2KMnO4 + 6HNO3 → 2KNO3 + 2Mn(NO3)2 + 3H2O + 5On

2NaCl + 2HNO3 + On → 2NaNO3 + H2O + Cl2 (gas)

Cl2 + CHCl3 → Larutan CHCl3 bening tidak berwarna.

2. Identifikasi Br-

a. ambil sejumlah larutan sampel anion Br- tambahkan dengan larutan pereaksi

AgNO3 akan terbentuk endapan kuning muda AgBr.

b. dari hasil reaksi no. 1 pindahkan sebagian dalam dua tabung reaksi lain, masing-

masing tambahkan dengan larutan NH4OH encer dan NH4OH pekat. Endapan AgBr

tidak akan larut dalam NH4OH encer tetapi larut dalam NH4OH pekat.

c. ambil sejumlah larutan sampel tambahkan asam nitrat, KMnO4, dan kloroform,

kemudian dikocok, reaksi yang terjadi akan menghasilkan gas brom yang

memberikan warna kuning-merah jingga pada lapisan kloroform.

Reaksi pada Br-

1. KBr + AgNO3 → AgBr ↓ (kuning muda) + KNO3

AgBr + HNO3 → Tidak Larut.

AgBr + NH4OH(e) → Tidak Larut.

AgBr + 2NH4OH(p) → [Ag(NH3)2]Br + 2H2O

2. 2KMnO4 + 6HNO3 → 2KNO3 + 2Mn(NO3)2 + 3H2O +5On

2KBr + 2HNO3 + On → 2KNO3 + H2O + Br2 (gas)

Br2 + CHCl3 → Lapisan CHCl3 berwarna kuning/ coklat

3. Identifikasi I-

a. ambil sejumlah larutan sampel anion I- tambahkan dengan larutan pereaksi AgNO3

akan terbentuk endapan kuning kehijauan dari AgI.

Page 56: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

50

b. dari hasil reaksi no. 1 pindahkan sebagian dalam dua tabung reaksi lain, dan

masing-masing tambahkan dengan larutan HNO3 dan NH4OH encer atau pekat,

endapan AgI tidak akan larut dalam HNO3 maupun NH4OH .

c. ambil sejumlah larutan sampel tambahkan asam nitrat, KMnO4, dan kloroform,

kemudian dikocok, reaksi yang terjadi akan menghasilkan gas I2 yang memberikan

warna merah muda – ungu (violet).

Reaksi pada

1. KI + AgNO3 → AgI↓ (kuning kehijauan) + KNO3

AgI + HNO3 → Tidak Larut

AgI + NH4OH(e/p) → Tidak Larut

2. 2KMnO4 + 6HNO3 → 2KNO3 + 2Mn(NO3)2 + 3H2O + 5On

2KI + 2HNO3 + On → 2KNO3 + H2O + I2 (Violet)

I2 + CHCl3 → Lapisan CHCl3 berwarna Violet

4. Identifikasi CNS-

a. ambil sejumlah sampel anion CNS- tambahkan dengan larutan FeCl3, akan

terbentuk larutan berwarna merah darah

b. ambil sejumlah larutan sampel sampel anion CNS- tambahkan dengan larutan

AgNO3, akan terbentuk endapan putih. Hasil reaksi tersebut kemudian dibagi

dalam 2 tabung reaksi lain, masing-masing ditambahkan dengan asam nitrat dan

NH4OH, reaksi dengan asam nitrat endapan putih dari AgCNS tidak akan larut,

sedangkan reaksi dengan NH4OH akan melarutkan endapan.

c. ambil sejumlah sampel anion CNS- tambahkan dengan larutan CuSO4 , akan

terbentuk endapan hijau yang akan berubah menjadi hitam.

Reaksi pada CNS-

1. KCNS + FeCl3 → Fe(CNS)Cl2 (Larutan. Merah Darah) + KCl

2. KCNS + AgNO3 → AgCNS ↓ (PuKh) + KNO3

AgCNS + HNO3 → Tidak Larut

AgCNS + 2NH4OH → [Ag(NH3)2]CNS + 2H2O

3. KCNS + CuSO4 → Cu(CNS)2 ↓ (hijau � hitam) + K2SO4

5. Identifikasi tiosulfat (S2O32-

)

1. ambil larutan sampel tiosulfat, tambahkan dengan AgNO3, akan terbentuk endapan

putih yang segera berubah menjadi kehitaman

2. ambil sampel tiosulfat tambahkan dengan iodium, warna iodium akan hilang

3. ambil larutan sampel tiosulfat tambahkan Barium klorida encer, akan terbentuk

endapan putih (Barium tiosulfat). Hasil reaksi dengan barium klorida diambil

sebagian tambahkan dengan HCl encer, endapan putih Barium tiosulfat akan larut.

Page 57: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

51

4. larutan sampel tiosulfat ditambahkan larutan asam klorida, maka larutan akan

berubah menjadi keruh kekuningan

Reaksi pada S2O32-

1. Na2S2O3 + 2AgNO3 → Ag2S2O3 ↓ (PuKh Abu – Abu) + 2NaNO3

Ag2S2O3 + H2O → Ag2S ↓ (Hitam Abu – Abu) + H2SO4

2. . 2Na2S2O3 + I2 → 2NaI + Na2S4O6 (Iod hilang)

3. Na2S2O3 + BaCl2 � BaS2O3 ↓

4. Na2S2O3 + 2HCl → 2NaCl + H2SO3 + S ↓

H2SO3 → H2O + SO2

-----------------------------------------------------------

Na2S2O3 + 2 HCl → 2 NaCl + H2O + SO2

E.E.E.E. TABEL PENGAMATANTABEL PENGAMATANTABEL PENGAMATANTABEL PENGAMATAN NO ANION PROSEDUR PENGAMATAN DUGAAN HASIL PARAF KET

1. Cl - 1. AgNO3

+ HNO3

+ NH4OH

2. HNO3 +

KMnO4 +

CHCl3

1. endapan putih

endapan tidak

larut

endapan larut

2. tidak bewarna

pada lapisan

CHCl3

+

+

+

+

2 Br - 1. AgNO3

+ NH4OH encer

+ NH4OH pekat

2. HNO3 + KMnO4

+ CHCl3

1. endapan kuning

muda

endapan tidak

larut

endapan larut

2. lapisan warna

kuning – merah

jingga

+

+

+

+

3. I - 1. AgNO3

+ HNO3

+ NH4OH

2. HNO3 + KMnO4

+ CHCl3

1. endapan kuning

endapan tidak

larut

endapan tidak

larut

2. lapisan

berwarna

+

+

+

+

Page 58: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

52

NO ANION PROSEDUR PENGAMATAN DUGAAN HASIL PARAF KET

merah muda –

ungu (violet)

4. CNS- 1. FeCl3

2. AgNO3

+ HNO3

+ NH4OH

3. CuSO4

1. merah

darah

2. endapan

putih

endapan tidak

larut

endapan larut

3. endapan

hijau �

hitam

+

+

+

+

+

5. S2O32-

1. AgNO3

2. Iodium

3. BaCl2

+HCl encer

4. HCl

1. endapan putih

� hitam

2. warna Iod

hilang

3. endapan putih

endapan larut

4. keruh kuning

+

+

+

+

+

Latihan Latihan Latihan Latihan

Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban latihan

Anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.

1) Jelaskan proses identifikasi yang spesifik untuk ion Cl-, Br-, dan I-

2) Bagimana membedakan ion CNS- dengan S2O32- berdasarkan reaksinya terhadap

AgNO3 ?

3) Bagaimana reaksi antara S2O32- dengan iodium, dan perubahan apa yang akan terjadi

?

4) Bagaimana reaksi CNS- dengan FeCl3 ?

5) Bagaimana perbedaan reaksi antara Br-, Cl-, dan I- apabila direaksikan dengan AgNO3 ?

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 4 kegiatan Topik 1

dengan seksama.

Page 59: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

53

Page 60: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

54

Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan PPPPraktikum raktikum raktikum raktikum 2222 Analisis Anion Kelompok Analisis Anion Kelompok Analisis Anion Kelompok Analisis Anion Kelompok IIIIIIII

A.A.A.A. TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN

Mahasiswa dapat mengidentifikasi anion kelompok 1 yaitu SO42 -

, NO3 -, CO3

2 -, PO4

3 -,

dan BO33 -

yang terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan dapat menunjukan reaksi yang

spesifik untuk setiap anion yang terdapat dalam sampel.

B.B.B.B. PETUNJUKPETUNJUKPETUNJUKPETUNJUK

Pada praktikum analisa kualitatif anion pertemuan kedua mahasiswa akan diberikan 5

(lima) sampel anion yaitu SO42 -

, NO3 -, CO3

2 -, PO4

3 -, dan BO3

3 - . Mahasiswa dapat

mengidentifikasi sampel dengan mereaksikan sampel dengan larutan pereaksi yang sesuai.

Hasil reaksi dapat berupa terbentuknya endapan (putih atau berwarna), gas (berbau/tidak),

atau warna nyala. Mahasiswa harus dapat membedakan antara anion satu dengan yang lain

dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap anion yang terdapat dalam sampel.

C.C.C.C. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHANALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Tabung reaksi

2. Plat tetes

3. Cawan porselen

4. Pipet tetes

5. Lampu Bunsen

Bahan :

1. Larutan sampel

2. Larutan pereaksi anion

D.D.D.D. CARA KERJACARA KERJACARA KERJACARA KERJA

1. Identifikasi SO42 –

a. ambil sejumlah larutan sampel ± 2ml tambahkan dengan larutan Barium klorida

yang akan membentuk endapan putih dari Barium sulfat (BaSO4). Hasil endapan

barium sulfat kemudian pindahkan sebagian ke dalam tabung reaksi lain dan

tambahkan dengan HCl, endapan barium sulfat tidak akan larut.

b. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan Pb asetat, akan terbentuk endapan

putih. Hasil reaksi ini kemudian tambahkan dengan larutan amonia atau natrium

asetat, maka endapan akan larut.

Page 61: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

55

Reaksi pada SO42-

1. H2SO4 + BaCl2 → BaSO4 ↓ (PuKh) + 2HCl

BaSO4 + HCl → Tidak Larut

2. H2SO4 + Pb(CH3COO)2 → PbSO4 ↓ (PuKh) + 2CH3COOH

PbSO4 + 2CH3COONH4 → Pb(CH3COO)2 + (NH4)2SO4

2. identifikasi NO3 –

a. ambil larutan sampel NO3- kemudian tambahkan dengan sedikit serbuk Ferro

Sulfat, kemudian hati-hati ditambah asam sulfat pekat, pada bidang batas akan

terbentuk cincin warna coklat.

b. ambil larutan sampel NO3- tambahkan dengan larutan difenilamin, akan terbentuk

warna biru.

Reaksi pada NO3 –

2KNO3 + H2SO4 → K2SO4 + 2HNO3

2HNO3 → H2O + 2NO + 3On

2FeSO4 + H2SO4 + On → Fe(SO4)3 + H2O

----------------------------------------------------------------------------

2KNO3 + 4H2SO4 + 6FeSO4 → K2SO4 + 4H2O + 3Fe2(SO4)3 + 2NO

2FeSO4 + 2NO → FeNOSO4 (Coklat)

3. Identifikasi CO3 2-

a. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk

endapan putih yang akan berubah menjadi coklat

b. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan larutan Magnesium sulfat, akan

terbentuk endapan putih

c. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan asam klorida encer, akan

terbentuk gas CO2

d. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan larutan HgCl2, akan terbentuk

endapan coklat

Reaksi pada CO3 2-

Na2CO3 + 2AgNO3 → Ag2CO3 ↓ (Putih) + 2NaNO3

Ag2CO3 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2CO3

Ag2CO3 + 4NH4OH → [Ag(NH3)2]2CO3 + 4H2O

Na2CO3 + MgSO4 → MgCO3 ↓ (Putih) + Na2SO4

Ag2CO3 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2CO3

Ag2CO3 + 4NH4OH → [Ag(NH3)2]2CO3 + 4H2O

Na2CO3 + HgCl2 + 2H2O → [Hg(OH)2]CO3 ↓ (Coklat Merah) + 2NaCl

Page 62: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

56

4. Identifikasi PO4 2-

a. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk

endapan berwarna kuning. Dari hasil reaksi ini kemudian pindahkan dalam dua

tabung reaksi lain, tambahkan masing-masing dengan asam nitrat dan amonia,

endapan akan larut dalam kedua pereaksi.

b. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan asam nitrat pekat dan larutan

amonium molibdat, panaskan, akan terbentuk endapan kuning

c. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan larutan amonium klorida,

amonium hidroksida dan Magnesium Sulfat membentuk endapan putih.

Reaksi pada PO4 2-

1. 2Na2HPO4 + 3AgNO3 → Ag3PO4 ↓(endapan kuning) + 3NaNO3 + NaH2PO4

Ag3PO4 + 3HNO3 → 3AgNO3 + H3PO4 (larutan jernih)

2. Ag3PO4 + 6NH4OH → [Ag(NH3)2]3PO4 + 6H2O

Na2HPO4 + 12(NH4)2MoO4 + 23HNO3(p) → (NH4)3PO412MoO3 ↓ (kuning) + 21NH4NO3

3. + 2NaNO3 + 12H2O

Na2HPO4 + NH4OH + NH4CL + MgSO4 → MgNH4PO4 ↓ + Na2SO4 (putih)

5. identifikasi BO3 2-

a. ambil larutan sampel masukkan dalam cawan uap, panaskan sampai menguap,

kristal yang terbentuk ditambah metanol dan asam sulfat pekat dibakar memberi

nyala berwarna hijau.

b. ambil larutan sampel, tambahkan HCl pekat, celupkan kertas kurkumin

kedalamnya, warna kertas kurkumin berubah menjadi merah-kecoklatan.

Reaksi pada BO3 2-

H3BO3 + AgNO3 → Tidak mengendap

H3BO3 + H2SO4(p) + Metanol → 8(CH3O)3 (nyala hijau) + 3H2O

H3BO3 + HCl(p) + Kertas Kurkumin → Kertas Merah Coklat

E.E.E.E. TABEL PENGAMATANTABEL PENGAMATANTABEL PENGAMATANTABEL PENGAMATAN NO ANION PROSEDUR PENGAMATAN DUGAAN HASIL PARAF KET

1. SO4 2-

BaCl2

+ HCl

Pb.Asetat

monium/Na.Asetat

1. endapan putih

tidak larut

2. endapan putih

endapan larut

+

+

+

+

2. NO3 - 1. FeSO4+H2SO4 p

2. Difenilamin

1. cincin coklat

2. biru

+

+

Page 63: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

57

NO ANION PROSEDUR PENGAMATAN DUGAAN HASIL PARAF KET

3. CO3 2-

1. AgNO3

2. MgSO4

3. HCl e

4. HgCl2

1. endapan

putih �

coklat

2. endapan

putih

3. gas CO2

4. endapan

coklat

+

+

+

+

4. PO4 2-

1. AgNO3

HNO3 e

Amoniak

2. HNO3 p +

Am.molibda

t

3. NH4Cl +

NH4OH +

MgSO4

1. endapan

kuning

endapan

larut

endapan

larut

2. endapan

kuning

3. endapan

putih

+

+

+

+

+

5. BO3 2-

1. uapkan, +

metanol +

H2SO4p, bakar

2. HCl p + kertas

kurkumin

1. nyala biru

2. merah-coklat

+

+

Latihan Latihan Latihan Latihan

Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban latihan

Anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.

1) Jelaskan proses identifikasi yang spesifik untuk ion SO42 –

2) Jelaskan proses identifikasi yang spesifik untuk ion NO3 –

3) Bagaimana reaksi yang terjadi pada BO32- dengan menggunakan kertas kurkumin ?

4) Bagaimana reaksi yang spesifik untuk ion CO32- ?

5) Bagaimana perbedaan reaksi antara CO32- dan PO42- apabila direaksikan dengan

AgNO3 ?

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 4 Topik 2 dengan

seksama.

Page 64: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

58

Daftar PustakaDaftar PustakaDaftar PustakaDaftar Pustaka

Anonim, 1976, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Gandjar, I.G., Rohman A, 2013, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Jogjakarta.

Harmita, 2006, Pengantar Kuantitatif Bahan Baku dan Bentuk sediaan Farmasi, Cipta Kreasi

Bersama, Jakarta

Mursyidi Ahmad, et al., 2008, Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan Gravimetri,

Gadjah mada University Press, Jogjakarta

Svhela G, 1994, Buku teks Analisa An Organik Kualitatif Mikro dan Makro. Penerjemah

Setyono L , Hadyana, Kalman Media Pusaka, Jakarta

Page 65: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

59

MODULMODULMODULMODUL VVVV PENGANTAR ANALISIS KPENGANTAR ANALISIS KPENGANTAR ANALISIS KPENGANTAR ANALISIS KUANTITATIFUANTITATIFUANTITATIFUANTITATIF

Wardiyah, M.Si, Apt

Analisis Kuantitatif adalah proses atau pekerjaan untuk mengetahui komponen suatu

sampel di tinjau dari segi jumlahnya Untuk menjawab pertanyaan, Berapa ?.

Analisis terhadap suatu sampel meliputi empat hal, yaitu :

1. sampling, pengambilang cuplikan (sampel) yang mewakili dari bahan yang dianalisis

2. mengubah analit menjadi bahan yang dapat dianalisa

3. pengukuran

4. perhitungan dan penafsiran

Analisis kuantitatif digolongkan dalam titrimetri (volumetri), gravimetri, dan

instrumental. Titrimetri berkaitan dengan pengukuran volume suatu larutan dengan

konsentrasi yang diketahui yang diperlukan untuk dapat bereaksi dengan analit. Gravimetri

merupakan pengukuran yang menyangkut pengukuran berat. Analisis instrumental berkaitan

dengan pemakaian peralatan untuk melakukan pengukuran.

Metode analisis kuantitatif yang baik harus memenuhi kriteria :

1. peka (sensitive), artinya metode dapat digunakan untuk menetapkan kadar senyawa

dalam konsentrasi yang kecil.

2. presisi (precise), artinya dalam satu seri pengukuran dapat diperoleh hasil yang satu

sama lain hampir sama

3. akurat (accurate), artinya metode dapat menghasilkan rata-rata (mean) yang hampir

sama dengan nilai sebenarnya

4. selektif, artinya untuk penetapan kadar senyawa tertentu metode tersebut tidak

banyak dipengaruhi oleh senyawa lain yang ada.

5. praktis, artinya mudah dikerjakan dan tidak membutuhkan banyak waktu dan biaya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode analisis adalah tujuan analisis,

jenis dan jumlah bahan yang dianalisis, ketepatan dan ketelitian yang diinginkan, lamanya

waktu yang diperlukan, dan peralatan yang dibutuhkan. Kriteria utama dalam pemilihan

metode adalah ketepatan, ketelitian, dan selektifitas.

Page 66: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

60

Kegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan Praktikumumumum 1111

Analisa VolumetriAnalisa VolumetriAnalisa VolumetriAnalisa Volumetri

Analisa volumetri adalah analisa kuantitatif dimana kadar komposisi dari zat uji

ditetapkan berdasarkan volume pereaksi (konsentrasi diketahui) yang ditambahkan kedalam

larutan zat uji, hingga komponen yang akan ditetapkan bereaksi secara kuantitatif dengan

pereaksi tersebut. Proses yang dilakukan disebut dengan titrasi.

Dasar suatu reaksi dalam analisa titrimetri memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Reaksi harus berlangsung cepat

2. Reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat kesetaraan yang

pasti dari reaktan

3. Reaksi harus berlangsung sempurna

4. Alat pengukur volume seperti buret, pipet volume, dan labu takar yang ditera secara

teliti.

5. Senyawa yang digunakan sebagai larutan baku atau untuk pembakuan harus senyawa

dengan kemurnian tinggi.

Beberapa istilah yang terdapat dalam analisa kuantitatif adalah pereaksi atau yang

disebut juga dengan titran, sampel atau disebut dengan titrat, dan titik akhir reaksi yaitu saat

berakhirnya suatu titrasi. Titik akhir dalam analisa volumetri ini dapat dilihat karena adanya

perubahan-warna atau terbentuknya endapan (kekeruhan). Perubahan dapat terjadi karena

larutan bakunya sendiri atau dengan bantuan zat lain yang disebut dengan indikator. Bila

titrasi dilakukan dengan menambahkan indikator, maka perubahan warna terjadi karena

reaksi antara indikator dengan titran. Bila tidak ditambahkan indikator, maka perubahan

warna terjadi karena titran / titrat mempunyai warna.

Terjadinya perubahan warna / kekeruhan berdasarkan indikator, merupakan akibat

perubahan yang terjadi dalam larutan yang dititrasi.

1. Dalam asidi-alkalimetri, sifat yang berubah itu ialah pH larutan.

2. Dalam titrasi iodometri (I2 dititrsi dengan Na2S2O3) digunakan amilum sebagai

indikator.

3. Dalam titrasi dengan K2Cr2O7 sbg titran digunakan indikator yang berubah warna

karena daya oksidasi larutan naik.

Untuk titrasi yg baik, maka perubahan warna atau kekeruhan harus terjadi tepat pada

saat titran telah ekivalen dengan titrat disebut: titik ekivalen, dengan perkataan lain titik

akhir seharusnya tepat sama dengan titik ekivalen. Pada umumnya, titik akhir tidak tepat

sama dengan titik ekivalen, sehingga terjadi kesalahan titrasi. Namun kesalahan itu tidak

perlu dianggap kegagalan titrasi. Yang penting adalah kesalahan itu harus dibatasi. Dalam

praktek tingkat kesalahan tidak lebih dari 0,1%.

Page 67: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

61

A.A.A.A. KLASIFIKASI TITRASI KLASIFIKASI TITRASI KLASIFIKASI TITRASI KLASIFIKASI TITRASI

Jenis-jenis titrasi dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis reaksi, titran yang digunakan,

cara penetapan titik akhir titrasi, dan komponen zat uji

1. Berdasarkan reaksi kimia

a. Titrasi Asam – Basa

b. Titrasi Redoks

c. Titrasi Pengendapan

d. Titrasi Kompleksometri

2. Berdasarkan cara titrasi

a. Titrasi lanngsung adalah titrasi secara langsung terhadap zat yang akan ditetapkan.

Cara ini mudah, cepat, dan sederhana.

b. Titrasi kembali, dapat digunakan untuk reaksi yang berlangsung agak lambat

apabila dengan penambahan titran tetes demi tetes. Untuk mengatasi hal ini

larutan titer ditambahkan berlebih, kemudian dititrasi dengan titran yang cocok.

3. Berdasarkan komponen zat uji

a. Titrasi Makro

1) Jumlah sampel : 100-1000 mg

2) Volume titran : 10-100 ml

3) Ketelitian buret : 0,02 ml

b. Titrasi semi mikro

1) Jumlah sampel : 10-100 mg

2) Volume titran : 1-10 ml

3) Ketelitian buret : 0,001 ml

c. Titrasi Mikro

1) Jumlah sampel : 1-10 mg

2) Volume titran : 0,1-1 ml

3) Ketelitian buret : 0,001ml

B.B.B.B. CARA MENYATAKAN KADACARA MENYATAKAN KADACARA MENYATAKAN KADACARA MENYATAKAN KADAR LARUTANR LARUTANR LARUTANR LARUTAN

Dalam larutan kadar bahan yang terlarut (solut) dinyatakan dengan konsentrasi. Istilah

ini berarti banyaknya massa yang terlarut dihitung sebagai berat (gram) tiap satuan volume

(ml) atau tiap satuan larutan, sehingga satuan kadar seperti ini adalah gram/ml. Cara ini

disebut dengan cara berat/volume atau b/v. Disamping cara ini, ada cara yang menyatakan

Page 68: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

62

kadar dengan gram zat terlarut tiap gram pelarut atau tiap gram larutan yang disebut

dengan cara berat/berat atau b/b.

Selanjutnya dalam analisis digunakan satuan kadar yang dasarnya mengikuti cara

pertama (b/v), yakni :

1. Molaritas

Dalam 1 molar berarti dalam satu liter berisi 1mol zat terlarut. Satu liter disini adalah

satu liter larutan (solution) bukan satu liter pelarut (solvent). Sistem molaritas ini

sering dipakai dalam analisa kuantitatif. Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut

tiap liter larutan atau dirumuskan dengan:

M = mol/liter = g/BMxV

M : Molaritas, satuan molar

g : Banyaknya zat terlarut (gram)

BM : Berat Molekul

V : Volume Larutan (liter)

Contoh :

Hitunglah molaritas suatu larutan yang mengandung 60 gram NaCl (BM=58,44) dalam

200 ml larutan.

Jawab :

M= g/BMxV = 6/ 58,44 x 0,2 = 0,5130 M

2. Formalitas

Banyaknya bobot rumus zat terlarut per liter larutan atau dirumuskan dengan :

F = nf/V

Nf = g/BR sehingga F = g/ BR x V

F : Formalitas

g : Banyaknya zat terlarut dalam gram

nf : banyaknya bobot rumus

BR : Bobot rumus

V : Volume

BR sinonim dengan bobot molekul, oleh karena itu Formalitas = Molaritas dalam situasi

dimana terjadi disosiasi. Fomalitas digunakan untuk menyatakan konsentrasi total

semua spesies yanga ada dalam bentuk pelarut.

Contoh soal :

Sebanyak 6,477 gram sampel asam dkloroasetat, Cl2COOH ...............H+ + Cl2 CHCOO

-

(BR = 128,94) dilarutkan dalam 500 ml. Pada konsentrasi ini asam terdisosiasi sebesar

45% menurut reaksi :

Hitunglah Formalitas dan molaritas

Jawab :

Page 69: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

63

F = 6,477/128,94 x 0,500 = 0,1 F

(Cl2CHCOOH) = 45% x 0,1 = 0,045 M

(Cl2CHCOO-) = 55% x 0,1 = 0,055 M

3. Normalitas

Merupakan banyaknya ekuivalen (ek) zat terlarut (solute) tiap liter larutan atau :

N=ek/V

Ek = g/BE

N= g/BE x V

N : Normalitas

Ek : banyaknya ekuivalen

BE : Berat ekuvalen (gram ekivalen)

V : Volume larutan (liter)

Cara Penentuan Valensi tergantung pada reaksi yang terjadi :

1. HCl akan terurai menurut reaksi HC→H+ + Cl- maka valensi HCl = 1, sebab 1 mol HCl

setara dengan 1 mol H+ sehiongga berat equivalen (BE: 1 ), demikian juga untuk

senyawa HBr, HI, dan asam asetat

2. Untuk asam sulfat, asam karbonat dan asam oksalat, valensinya adalah 2 sebab 1 mol

asam-asam tersebut ekivalen dengan 2 mol ion (H+) sehingga BE senyawa senyawa ini

setengah dari Bmnya.

3. Untuk asam posfat dan asam fosfit valensinya 3 sebab 1 mol asam-asam tersebut

ekivalen dengan 3 mol ion H+ sehingga BE nya BM/3.

4. Untuk basa-basa, seperti NaOH, KOH, NH4OH valensinya adalah 1 sebab 1 mol basa

tersebut ekivalen dengan 1 mol OH- sehingga BEnya sama dengan berat molekulnya.

5. Untuk basa-basa seperti Ca(OH)2, Ba(OH)2, dan Mg(OH)2 maka valensinya adalah 2

sebab 1 mol basa-basa ini ekivalen dengan 2 mol OH- sehingga BE nya sama dengan

setengah BMnya.

6. Untuk Al (OH)3 valensinya adalah 3 sebab 1 mol basa ekivalen dengan 3 mol OH –

sehingga BE nya sama dengan BM/3.

7. Jika reaksi redoks, dinyatakan dalam bentuk elektron atau I2 atau (1/2(On) ).

8. Misal : I2 + 2e-→ 2 I-, maka 1 mol I2 setara dengan 2 elektron, jadi BE I2 adalah BM/2.

Page 70: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

64

Kegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan PraktikKegiatan Praktikumumumum 2222

Pembuatan Larutan Baku PrimerPembuatan Larutan Baku PrimerPembuatan Larutan Baku PrimerPembuatan Larutan Baku Primer

dan Larutan Baku Sekunderdan Larutan Baku Sekunderdan Larutan Baku Sekunderdan Larutan Baku Sekunder

A.A.A.A. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

Larutan Baku Primer (LBP) adalah larutan yang konsentrasinya dapat diketahui dengan

cara penimbangan zat dengan seksama.

Contoh : Kalium Biftalat, Asam Oksalat, NaCl, Natrium karbonat.

Syarat Baku Primer :

1. Murni atau mudah dimurnikan, dikeringkan dan disimpan dalam keadaan murni (100 %

atau mendekati angka itu)

2. Memiliki kemurnian tinggi (100+/ 0,02) %, atau dimurnikan dengan penghabluran

kembali.

3. Reaksi dgn zat yang dibakukan harus stokiometri shg tercapai dasar perhitungan

4. Tidak higroskopik (mudah ditangani)

5. Mempunyai BE Tinggi, sehingga kesalahan penimbangan akan menjadi lebih kecil.

6. Mudah larut

7. Reaksi dengan zat yang ditetapkan harus stokiometri, cepat dan terukur.

Larutan Baku Sekunder (LBS) adalah Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui

dengan cara dibakukan terlebih dahulu disebut larutan standarisasi. Contoh : Asam Sulfat,

NaOH, Iodium, Natrium Thiosulfat hepta hidrat, dll

B.B.B.B. PEMBUATAN LARUTAN BAPEMBUATAN LARUTAN BAPEMBUATAN LARUTAN BAPEMBUATAN LARUTAN BAKU UNTUK ANALISA ASIKU UNTUK ANALISA ASIKU UNTUK ANALISA ASIKU UNTUK ANALISA ASIDIMETRIDIMETRIDIMETRIDIMETRI

Pada praktikum kimia dasar ini analisa kuantitatif yang dilakukan adalah analisa asidi-

alkalimetri. Pada analisa asidimetri larutan baku primer yang akan digunakan adalah natrium

karbonat anhidrat. Sedangkan pada analisa alkalimetri larutan baku primer yang digunakan

adalah asam oksalat.

1. Pembuatan larutan baku primer natrium karbonat anhidrat

Timbang dengan teliti natrium karbonat anhidrat pekat yang telah dikeringkan pada

suhu 270oC selama 1 jam masukkan dalam labu ukur 100 ml air larutkan dengan

aquades sampai tepat tanda batas di leher labu, tutup labu ukur dan kocok dengan

sampai homogen. 2. Pembuatan larutan baku sekunder asam sulfata 0,1 N

Page 71: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

65

Sejumlah asam sulfat yang sudah diketahui kadarnya diencerkan dengan air

secukupnya hingga tiap 1000 ml larutan mengandung 3,647 gram asam klorida.

Bakukan asam klorida ini dengan larutan baku primer natrium karbonat.

3. pembakuan HCl 1 N dilakukan dengan cara :

Titrasi larutan natrium karbonat anhidrat yang telah dibuat dengan asam klorida

tersebut menggunakan indikator merah metil. kesetaraan 1 ml HCl 1 N ~ 52,99 mg

natrium karbonat anhidrat pekat. Hitunglah normalitas larutan asam klorida tersebut.

Cara Kerja Pembuatan LBS:

1. Tuang ......ml asam sulfat 2 N kedalam gelas ukur sebanyak........ml

2. Kemudian Masukan larutan asam sulfat 0,1 N kedalam labu ukur 250 ml tambahkan

aquadest sedikit demi sedikit sampai tanda batas

Cara Kerja Pembuatan LBP Na2CO3 0,1 N 100 ml

1. Pipet .......ml larutan Na2CO3 (dari sediaan botol sesuai etiket ..g/l)

2. Masukan kedalam Labu Ukur 100 ml, kemudian tambahkan aquadest sedikit demi

sedikit (sambil dikocok) sampai batas tanda

3. Larutan dicocok hingga homogen

Pembakuan :

� Pipet 25,00 ml dari lar Na2CO3 0,1 N

� Masukan kedalam Erlenmeyer sebanyak 3 kali

� Tambahkan Indikator MM 3 tetes

� Titrasi dengan LBS Asam Sulfat yang sebenarnya sampai warna merah muda.

� Lakukan titrasi 3 kali

No. Volume titrat Volume titran HCl Volume Paraf

Na2CO3 Awal akhir

1. 25,00 ml 0,00 ml

2. 25,00 ml

3. 25,00 ml

Page 72: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

66

C.C.C.C. PEMBUATAN LARUTAN BAPEMBUATAN LARUTAN BAPEMBUATAN LARUTAN BAPEMBUATAN LARUTAN BAKU UNTUK ANALISA ALKKU UNTUK ANALISA ALKKU UNTUK ANALISA ALKKU UNTUK ANALISA ALKALIMETRIALIMETRIALIMETRIALIMETRI

1. Pembuatan larutan baku primer asam oksalat

Timbang dengan teliti asam oksalat anhidrat pekat masukkan dalam labu ukur 100 ml

air larutkan dengan aquades sampai tepat tanda batas di leher labu, tutup labu ukur

dan kocok dengan sampai homogen.

2. pembuatan larutan baku sekunder

sejumlah NaOH dilarutkan dalam air bebas CO2 secukupnya hingga tiap 1000 ml

larutan mengandung 4,001 g NaOH

3. pembakuan NaOH

Titrasi larutan asam oksalat yang telah dibuat dengan menggunakan NaOH, gunakan

indikator phenolphtalein

Cara Kerja Pembuatan LBS:

1. Tuang ......ml NaOH 2 N kedalam gelas ukur sebanyak........ml

2. Kemudian Masukan larutan NaOH 0,1 N kedalam labu ukur 250 ml tambahkan aqua

bebas CO2 sedikit demi sedikit sampai tanda batas

Cara Kerja Pembuatan LBP (COOH)2 2 H2O 0,1 N 100 ml

1. Pipet .......ml larutan (COOH)2 2 H2O (dari sediaan botol sesuai etiket ..g/l)

2. Masukan kedalam Labu Ukur 100 ml, kemudian tambahkan aquadest sedikit demi

sedikit (sambil dikcok) sampai batas tanda

3. Larutan dicocok hingga homogen

Pembakuan :

1. Pipet 25,00 ml dari larutan COOH)2 2 H2O 0,1 N

2. Masukan kedalam Erlenmeyer sebanyak 3 kali

3. Tambahkan Indikator PP 3 tetes

4. Titrasi dg LBS NaOH yang sebenarnya sampai warna merah muda.

5. Lakukan titrasi 3 kali

6. Hitung N NaOH sesungguhnya

No. Volume

titrat

Volume titran NaOH Volum

e

Paraf

(COOH)2 Awal Akhir

1. 25,00 ml 0,00

ml

2. 25,00 ml

3. 25,00 ml

Page 73: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

67

Daftar PustakaDaftar PustakaDaftar PustakaDaftar Pustaka

Anonim, 1976, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Bassett J, et al.,1994, Buku Ajar Vogel Kimia Analisa Kuantitatif Anorganik, Penerbit EGC,

Jakarta

Gandjar, I.G., Rohman A, 2013, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Jogjakarta.

Harmita, 2006, Pengantar Kuantitatif Bahan Baku dan Bentuk sediaan Farmasi, Cipta Kreasi

Bersama, Jakarta

Khamidinal, 2009, Teknik Laboratorium Kimia,Pustaka Pelajar, Jogjakarta

Mursyidi Ahmad, et al., 2008, Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan Gravimetri,

Gadjah mada University Press, Jogjakarta

Page 74: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

68

BAB VIBAB VIBAB VIBAB VI ANALISIS KUANTITATIFANALISIS KUANTITATIFANALISIS KUANTITATIFANALISIS KUANTITATIF ASAMASAMASAMASAM----BASABASABASABASA

Wardiyah, M.Si, Apt

A.A.A.A. TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN

Menentukan kadar suatu senyawa asam atau basa yang terdapat dalam suatu sampel

dengan metode asidimetri dan alkalimetri

B.B.B.B. TEORI TEORI TEORI TEORI

Titrasi asam basa dilakukan dengan tujuan untuk menetapkan kadar suatu sampel

yang bersifat asam dengan menitrasi menggunakan larutan baku basa (alkalimetri), atau

sampel basa dititrasi dengan larutan baku bersifat asam (asidimetri). Prinsip titrasi asam

basa adalah terjadinya reakasi penetralan antara asam dengan basa atau sebaliknya, dimana

ion H dari asam akan bereaksi dengan ion OH dari basanya membentuk molekul air yang

netral (pH=7). Dalam prinsip titrasi asam basa dapat dikatakan bahwa reaksi yang terjadi

adalah reaksi penetralan antara zat pentiter (titran) dan zat yang dititrasi (titrat)

C.C.C.C. PRINSIP TITRASIPRINSIP TITRASIPRINSIP TITRASIPRINSIP TITRASI

Pemilihan Indikator

Untuk menentukan titik akhir titrasi asam – basa, digunakan indikator. Indikator ini

merupakan suatu asam atau basa organik lemah yang akan mengalami perubahan warna

pada lingkungan pH tertentu, adalah hal ini adalah pH yang merupakan titik akhir dari reaksi

asam – basa tersebut.

Perubahan warna indikator disebabkan karena daya perubahan komposisi atau

perbandingan banyaknya bentuk ion dan bentuk molekul dari indikator dalam larutan

tersebut, dimana bentuk ion dan molekulnya mempunyai warna yang berbeda.

Contoh – contoh indikator asam –basa yang biasa dipakai adalah sebagai berikut :

Page 75: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

69

Page 76: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

70

Kegiatan Praktikum Kegiatan Praktikum Kegiatan Praktikum Kegiatan Praktikum 1111

AsidimetriAsidimetriAsidimetriAsidimetri

Asidimetri adalah penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa yang

bersifat basa dengan menggunakan baku asam. Pada praktikum ini akan dilakukan

penetapan kadar dari dinatrium tetraborat (Na2B4O7.10H2O) dengan titrasi menggunakan

baku asam klorida.

A.A.A.A. PEMBUATAN SAMPEL LARPEMBUATAN SAMPEL LARPEMBUATAN SAMPEL LARPEMBUATAN SAMPEL LARUTAN NAUTAN NAUTAN NAUTAN NA2222BBBB4444OOOO7777.10H.10H.10H.10H2222OOOO

1. Pipet .......ml larutan Na2B4O7 10H2O (dari sediaan kadar yang diperkirakan ...%)

2. Masukan kedalam Labu Ukur 100 ml, kemudian tambahkan aquadest sedikit demi

sedikit (sambil dikcok) sampai batas tanda

3. Larutan dicocok hingga homogen

B.B.B.B. PENETAPAN KADAR :PENETAPAN KADAR :PENETAPAN KADAR :PENETAPAN KADAR : 1. Pipet 25,00 ml dari lar Na2B4O7 10H2O

2. Masukan kedalam Erlenmeyer sebanyak 3x

3. Tambahkan Indikator MM 3 tetes

4. Titrasi dengan LBS asam sulfat yang sebenarnya sampai warna merah muda.

5. Lakukan titrasi 3 kali

No. Volume titrat Volume titran H2SO4 Volume Paraf

Na2B4O7 Awal Akhir

1. 25,00 ml 0,00 ml

2. 25,00 ml

3. 25,00 ml

C.C.C.C. PERHITUNGAN HASIL PEPERHITUNGAN HASIL PEPERHITUNGAN HASIL PEPERHITUNGAN HASIL PERCOBAANRCOBAANRCOBAANRCOBAAN

1. Data Reaksi Penetapan Kadar

Perhitungan Kadar Sampel Larutan Na2B4O7 10H2O

Mgek sampel = megek titran

Kesimpulan :

1. Maka Nilai Normalitas Sebenarnya H2SO4 adalah.................N

2. Persentase kadar Larutan Na2B4O7 10H2O adalah.................%

Page 77: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

71

Gambar Percobaan Asidimetri

PARAF PENGAWAS

NILAI PRAKTIKUM

Page 78: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

72

Kegiatan PraktikumKegiatan PraktikumKegiatan PraktikumKegiatan Praktikum 2222

AlkalimetriAlkalimetriAlkalimetriAlkalimetri

Alkalimetri merupakan penetapan kadar senyawa-senyawa bersifat asam dengan

menggunakan larutan baku basa. Pada praktikum ini akan dilakukan penetapan kadar asam

asetat dengan menggunakan larutan baku natrium hidroksida.

A.A.A.A. PEMBUATAN SAMPEL LARPEMBUATAN SAMPEL LARPEMBUATAN SAMPEL LARPEMBUATAN SAMPEL LARUTAN ASAM ASETATUTAN ASAM ASETATUTAN ASAM ASETATUTAN ASAM ASETAT

Pipet .......ml larutan CH3COOH (dari sediaan kadar yang diperkirakan ...%)

1. Masukan kedalam Labu Ukur 100 ml, kemudian tambahkan aquadest sedikit demi

sedikit (sambil dikcok) sampai batas tanda

2. Larutan dicocok hingga homogen

B.B.B.B. PENETAPAN KADAR LARUPENETAPAN KADAR LARUPENETAPAN KADAR LARUPENETAPAN KADAR LARUTAN ASAM ASETAT TAN ASAM ASETAT TAN ASAM ASETAT TAN ASAM ASETAT

1. Pipet 25,00 ml dari lautanr CH3COOH

2. Masukan kedalam Erlenmeyer sebanyak 3 kali

3. Tambahkan Indikator PP 3 tetes

4. Titrasi dg LBS NaOH yang sebenarnya ad warna merah muda.

5. Lakukan titrasi 3 kali

No. Volume titrat Volume titran NaOH Volume Paraf

Asam asetat Awal Akhir

1. 25,00 ml 0,00 ml

2. 25,00 ml

3. 25,00 ml

Data Reaksi Penetapan Kadar

Perhitungan Kadar Sampel Larutan CH3COOH

Mgek sampel = megek titran

Kesimpulan :

Maka Nilai Normalitas Sebenarnya NaOH adalah.................N

Persentase kadar Larutan asam asetat adalah.................%

Page 79: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

73

Gambar Percobaan Asidimetri

PARAF PENGAWAS

NILAI PRAKTIKUM

Page 80: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

74

Daftar PustakaDaftar PustakaDaftar PustakaDaftar Pustaka

Anonim, 1976, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Bassett J, et al.,1994, Buku Ajar Vogel Kimia Analisa Kuantitatif Anorganik, Penerbit EGC,

Jakarta

Gandjar, I.G., Rohman A, 2013, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Jogjakarta.

Harmita, 2006, Pengantar Kuantitatif Bahan Baku dan Bentuk sediaan Farmasi, Cipta Kreasi

Bersama, Jakarta

Khamidinal, 2009, Teknik Laboratorium Kimia,Pustaka Pelajar, Jogjakarta

Mursyidi Ahmad, et al., 2008, Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan Gravimetri,

Gadjah mada University Press, Jogjakarta

Page 81: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

75

Lampiran 1Lampiran 1Lampiran 1Lampiran 1

LEMBAR KERJA ANALISA KUALITATIF

KATION / ANION

NO PROSEDUR PENGAMATAN DUGAAN PARAF

SAMPLE

1) UJI PENDAHULUAN

2) UJI DUGAAN

3) UJI PENEGASAN

KESIMPULAN : ……………………..

REAKSI KIMIA :

Page 82: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

76

Lampiran 2Lampiran 2Lampiran 2Lampiran 2

CONTOH PERHITUNGACONTOH PERHITUNGACONTOH PERHITUNGACONTOH PERHITUNGAN :N :N :N :

1. Buat Na2CO3 0,1N 100 ml

� mgrek Na2CO3 = 100 ml x 0,1 N

= 10 mgrek x 1/2 (BE)

= 5 mmol x 106 (BM)

= 530 mg � timbang seksama

atau ambil sediaan misal : 21,2343 gram/lt (pada botol etiket)

� N = berat = 21,2343 = 0,4006 N

BM x BE x V 106 x ½ x 1

Pengenceran � V1 x N1 = V2 x N2

100 x 0,1 = V2 x 0,4006

V2 = 24,96 ml � 25,00 ml

N Na2CO3 sebenarnya : 1. 25/100 x 0,4006 =

2. 25,00 x 0,1 = 24,96

2. Sediaan / sample Na2B4O7 misal = 8,5% � 8,5 gram/lt

N = % x 10 = 8,5 x 10 = 0,4457 atau N = berat = 8,5 =

0,4457 N

BM x BE 381,4 x ½ BM x Be x V 381,4 x ½ x 0,1

Page 83: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

77

3. Kadar :

mgrek Boraks = mgrek H2SO4

= V x N

= mgrek x BE

= mmol x BM mgram

= : 1000 gram/25 ml

= 100/25 x ……

Kadar = gram x 100 % = ……. %

volume awal

Page 84: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

78

Lampiran 3Lampiran 3Lampiran 3Lampiran 3

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUMFORMAT LAPORAN PRAKTIKUMFORMAT LAPORAN PRAKTIKUMFORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASARKIMIA DASARKIMIA DASARKIMIA DASAR

1. JUDUL LAPORAN

2. TUJUAN PERCOBAAN

3. PRINSIP

4. LANDASAN TEORI

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

6. KESIMPULAN

7. DAFTAR PUSTAKA

ATURAN PENULISAN :

1. Ditulis pada buku folio dengan minimal 4 halaman/lembar

2. Ditulis Menggunakan Pulpen (tidak dengan pensil)

3. Aturan penulisan sesuai dengan sistematika laporan

Page 85: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

79

Lampiran 4Lampiran 4Lampiran 4Lampiran 4

Daftar Sediaan KimiaDaftar Sediaan KimiaDaftar Sediaan KimiaDaftar Sediaan Kimia

NO NAMA BE BM SEDIAAN

1 H2SO4 1/2 98,07 2 N

2 HCl 1 36,46 2 N

3 NaOH 1 40 2 N

4 Na2CO3 1/2 106 21,2232 g/l

5 NaB4O710H2O 1/2 381,34

6 H2O2 1/2 34

7 FeSO47H2O 1 278,02

8 CUSO45H2O 1 249,6

9 ASAM OXALAT 1/2 126 25,6800 g/l

10 ASAM SITRAT 1/3 210,14

11 ASAM BORAT 1 61,83

12 KALUIUM BIFTALAT 1 204,23

13 KIO3 1/6 214 82,3600 g/l

14 VITAMIN C 1/2 176,13 14, 2833 g/l

15 NaCl 1 58,44 23,3735 g/l

16 NaBr 1 102,9

Page 86: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

80

Ket : S=sample

↓PuIh �

larut Tdk berx

NH4 Khas

Cu � biru

Hg � kuning

Fe2+

� hijau kotor

Fe3+

� merah coklat

Ag � coklat

S+ HCl

↓Putih

Pb 2+

KATION

Al3+

,Zn2+

,Pb2+

,Mg2+

,Ca2+

,Ba2+,

NH4+,Cu

2+,Hg

2+,Fe

2+,Fe

3+,Ag

+

S+ NaOH� berlebih (hati-hati)

↓PuIh � tdk larut

Mg,Ba,Ca

S+ H2SO4 e

tidak ↓

Mg,Ca

S + NH4(C2O4)

tidak ↓

Al,Zn

tidak ↓

Mg 2+

↓PuIh

Ba2+

S+ K2Fe(CN)6

↓PuIh

Zn2+

tidak ↓

Al3+

↓PuIh

Ca 2+

Page 87: dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undangbppsdmk.kemkes.go.id/.../08/Praktikum-Kimia-Dasar-Komprehensif.pdf · Praktikum kimia Dasar iii ... MODUL MODUL MODUL IIII ... kimia organik,

�� Praktikum Kimia Dasar ��

81

Ket : S=sample

kuning Br-,I

-,PO4

3-

S+ Rx kloroform

ungu

I-

Tidak

Cl-, CO3

2-

Gas CO32-

ANION

Cl-,Br

-,I

-,CO3

2-,PO4

3-,S203

2-,CNS

-,NO3

-,BO3

2-,SO4

2-

S+ AgNO3

tdk ↓

BO3,SO4,NO3

↓ puIh �

hitam 2-

↓PuIh

Cl,CO3,CNS

S + BaCl2

↓PuIh

SO42-

tidak ↓

NO3-, BO3

2-

Merah

Br-

S + difenilamin

↓biru

NO3-

tidak ↓

BO32-

S + FeCl3

Merah

darah CNS-

tidak

PO43-

S + HCl

Tidak Cl-