modul kimia dasar
DESCRIPTION
sadsadasdTRANSCRIPT
Modul Praktikum Kimia Dasar
1
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Tata Tertib Praktikum
Sebelum Praktikum
1. Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai.
2. Praktikan yang tanpa keterangan datang terlambat lebih dari 10 menit,
dikenakan denda sebesar Rp 10.000,-.
3. Praktikan yang tanpa keterangan datang terlambat lebih dari 15 menit,
tidak diperkenankan mengikuti praktikum pada modul tersebut dan tidak
ada modul pengganti, nilai kerja dianggap 0.
4. Di dalam laboratorium praktikan harus tenang, tertib, sopan, berpakaian
rapi memakai kemeja atau kaos berkerah, rok / celana panjang, dan
tidak memakai sandal (dalam bentuk apapun). Tas, jaket, dan
perlengkapan lain yang tidak berkaitan langsung dengan praktikum
harus diletakkan pada tempat yang disediakan.
5. Praktikan wajib menggunakan tanda pengenal (sesuai format yang ada)
dan dikenakan pada dada kiri, selama praktikum berlangsung. Serta
membawa kartu praktikum.
6. Peralatan pelindung diri yang wajib digunakan selama praktikum
berlangsung:
a. Jas Laboratorium Putih;
b. Sarung tangan karet;
c. Masker;
7. Tiap kelompok praktikum wajib membawa:
a. 2 buah ember tinggi minimal kurang lebih 30 cm untuk limbah;
b. Tissue gulung (2);
c. Kain pel atau lap kering;
d. Es batu secukupnya (khusus untuk Modul VI).
8. Praktikan harus memahami apa yang akan dikerjakan dengan membaca
buku penuntun praktikum dan acuan lainnya.
9. Praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum bila tidak memenuhi
syarat-syarat:
Modul Praktikum Kimia Dasar
2
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
a. Membawa kartu praktikum, tanda pengenal, dan kelengkapan
yang disebutkan pada poin-poin diatas;
b. Lulus Ujian Pendahuluan (UP) dan Pemahaman Materi (PM).
Selama Praktikum
1. Praktikan dapat memulai kegiatan praktikum setelah lulus Ujian
Pendahuluan (UP) dan Pemahaman Materi (PM) , serta telah mendapat
petunjuk / izin dari asisten jaga.
2. Sebelum praktikum dimulai, raktikan wajib mengisi lembar inventaris alat
yang akan digunakan di tiap-tiap modul.
3. Apabila praktikan merusakkan atau menghilangkan peralatan praktikum
harus segera melapor kepada asisten jaga untuk di proses lebih lanjut.
Praktikan yang telah merusakkan atau menghilangkan peralatan
praktikum harus menggantinya (sebanyak 2x lipat) dengan alat yang
sama, paling lambat 3 hari setelah kejadian.
4. Praktikan harus menjaga keselamatan dirinya, kebersihan, ketertiban
dan kelengkapan laboratorium.
5. Selama praktikum berlangsung praktikan dilarang makan, minum, dan
merokok. Sedangkan untuk keperluan tertentu lainnya selama praktikum,
praktikan wajib melapor kepada asisten jaga.
Selesai Praktikum
1. Praktikan harus mengisi kembali lembar inventaris alat yang telah
digunakan di tiap-tiap modul.
2. Setelah seluruh kegiatan praktikum pada hari tersebut selesai dan
disetujui oleh asisten jaga, praktikan harus membersihkan dan
merapikan kembali peralatan yang telah digunakan.
3. Setelah praktikum selesai, sebelum meninggalkan laboratorium,
praktikan harus:
a. Menyerahkan 1 copy-an Data Pengamatan untuk tiap kelompok
kepada asisten jaga;
b. Meminta keterangan (spesifikasi) tugas akhir kepada asisten jaga.
Modul Praktikum Kimia Dasar
3
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
4. Laporan Akhir dibuat sesuai ketentuan dan dikumpulkan pada saat
Persentasi Akhir Praktikum.
Catatan:
Asisten jaga memiliki wewenang dalam memberikan sangsi atau
hukuman kepada praktikan apabila terjadi pelanggaran selama
praktikum;
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam tata tertib ini dapat ditentukan saat
praktikum berlangsung sesuai dengan situasi dan kondisi.
Modul Praktikum Kimia Dasar
4
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Kegiatan Praktikum Kimia Dasar
Praktikum Kimia Dasar secara umum dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
a. Briefing Awal, yang berisi penjelasan-penjelasan awal mengenai
kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan;
b. Diskusi Modul I dan II, yang dibimbing oleh asisten-asisten Lab.
Metalurgi Kimia;
c. Praktek di Lab. Metalurgi Kimia, mengenai Modul III, IV, V, dan VI
yang dilakukan secara berkelompok dan terbagi dalam beberapa
gelombang;
Modul Praktikum Kimia Dasar
5
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Format Laporan Praktikum
Laporan Akhir terdiri dari 2 macam, yaitu Laporan Tertulis dan Softcopy
Presentasi Akhir (format: .PPT atau .PPS).
Laporan Tertulis dibuat secara personal, dengan kertas HVS ukuran A4
ditulis rapi dengan tangan atau diketik (mesin tik) spasi 1.5. Jumlah maksimal
Laporan Tertulis ialah 5 lembar tidak bolak-balik (kecuali Data Pengamatan)
untuk tiap Modul-nya (sudah termasuk sampul). Untuk membuat grafik, dapat
menggunakan bantuan software komputer, kemudian di-print dan disatukan
dalam berkas laporannya.
Margin yang digunakan:
Kanan: 1 cm
Kiri: 2 cm
Atas: 1 cm
Bawah: 1 cm
Halaman pertama adalah sampul atau halaman muka, sedangkan
halaman kedua dan seterusnya pada Laporan Tertulis meliputi:
1. Data Pengamatan (tulis tangan atau ketik);
2. Analisa (beserta teori yang ada);
3. Kesimpulan (dibuat berdasarkan pemahaman pribadi praktikan);
4. Referensi (Daftar Pustaka);
5. Tugas Akhir (pada lembar berbeda).
Format halaman muka adalah sebagai berikut:
Modul Praktikum Kimia Dasar
6
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Kemudian Presentasi Akhir dibuat oleh tiap Kelompok Praktikum, yang
berisi:
1. Data Pengamatan;
2. Analisa (NO DESCRIPTION, buat dalam bentuk poin-poin).
Teori Kesalahan
Dalam melakukan suatu percobaan selalu dimungkinkan terjadi kesalahan.
Oleh karena itu, kita harus menyertakan angka-angka kesalahan supaya kita
dapat menberikan penilaian yang wajar dari hasil percobaan. Secara umum,
terdapat 3 sumber kesalahan, yaitu:
a. Kesalahan bersistem, seperti kesalahan kalibrasi, zero error,
paralaks, keadaan fisis yang berbeda, dll...
b. Kesalahan acak, seperti gerak Brown, noise, fluktuasi tegangan
listrik, landasan bergetar, dll...
c. Kesalahan karena perbedaan tingkat ketelitian alat modern, seperti
jika kita membandingkan beberapa peralatan sejenis pH-meter,
Voltmeter, spedometer, dan digital counter lainnya...
Berdasarkan nilainya, kesalahan dapat dikelompokkan menjadi:
a. Kesalahan Relatif (seringkali ditulis dalam persentase):
xxKR
b. Kesalahan Mutlak:
Laporan Praktikum Kimia Dasar Nama : .................... NPM : .................... Kelompok : .................... Modul : ..................... Tanggal Praktikum: ................... Asisten Jaga : ....................
Modul Praktikum Kimia Dasar
7
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
xKM
c. Kesalahan (relatif) terhadap Literatur:
li t
li t
x
xxKL
dengan, ∆x ialah deviasi hasil pengukuran;
x ialah hasil pengukuran tunggal;
xlit ialah data pembanding dari literatur.
Modul Praktikum Kimia Dasar
8
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Modul I / Sifat Fisika, Sifat Kimia, dan Laju Reaksi
Sifat suatu zat adalah ciri yang digunakan untuk membedakan zat yang
satu dengan zat lainnya. Kita mengenal adanya sifat fisika dan sifat kimia suatu
zat. Sifat fisika adalah sifat yang dapat diamati dengan tidak mengubah zat
tersebut menjadi zat lain, misalnya warna, kelarutan, bau, titik lebur, dll.
Sedangkan sifat kimia adalah sifat yang menggambarkan perubahan yang
terjadi jika zat tersebut diubah menjadi zat lain.
Kemungkinan terjadinya reaksi kimia ditentukan oleh laju reaksi kimia,
semakin besar laju reaksi maka reaksi akan semakin cepat terjadi. Laju reaksi
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya konsentrasi, temperatur dan
efek katalis.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui perbedaan sifat kimia dan sifat fisika suatu zat
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laaju reaksi
PERALATAN & BAHAN
1. Cu serbuk, Zn serbuk, Al
serbuk, CH3COOH, Ca(OH)2,
NH4OH, CaCO3, dan Cu(NO3)2;
2. HCl 0,1 M, H2SO4 Pekat, KOH;
3. Pita Mg, kawat Ni-Cr, HCl
pekat;
4. LiCl, NaCl, KCl, Ba(Cl)2, dan
SrCl2;
5. Batang korek api;
6. Natrium tiosulfat 1 M, HCl 5 M;
7. Natrium tiosulfat 0,15 M dan
HCl 3 M;
8. KMnO4 0,001 M;
9. Asam oksalat, asam sulfat,
mangan (II) sulfat;
10. 17 buah tabung reaksi;
11. 1 buah cawan penguap;
12. 1 buah kawat Ni-Cr;
13. 4 buah labu/erlenmeyer;
14. beaker glass;
Modul Praktikum Kimia Dasar
9
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
I.1 SIFAT FISIKA
I.1.1 Sifat Organoleptik
Prosedur Percobaan:
1. Ambil zat Cu;
2. Periksalah warna, wujud, dan baunya;
3. Catat data-data yang didapatkan;
4. Lakukan hal yang sama untuk zat-zat berikut: Zn, CH3COOH, Ca(OH)2,
dan Cu(NO3)2;
5. Bandingkan dengan data-data pada literatur dan buat analisanya!
I.1.2 Kelarutan
Prosedur Percobaan:
1. Ambil zat Cu;
2. Larutkan dalam 5 ml air;
3. Perhatikan kelarutan dan warna larutannya;
4. Catat data-data yang didapatkan;
5. Lakukan hal yang sama untuk zat-zat berikut: Zn, CH3COOH, Ca(OH)2, ,
dan Cu(NO3)2;
6. Bandingkan dengan data-data pada literatur dan buat analisanya!
I.2 SIFAT KIMIA
I.2.1 Perubahan Karena Pengaruh Asam
a. Penambahan HCl
Prosedur Percobaan:
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi serbuk Cu;
2. Tambahkan 5 ml HCl 0,1 M;
3. Catat perubahan yang terjadi;
4. Lakukan hal yang sama pada tabung reaksi lainnya untuk zat-zat berikut:
serbuk Zn, CaCO3 dan KOH;
5. Buat persamaan reaksi untuk setiap zat diatas! Lalu bandingkan dengan
reaksi yang terdapat pada literatur dan buat analisanya!
Modul Praktikum Kimia Dasar
10
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
b. Penambahan H2SO4 Pekat
Prosedur percobaan:
1. Masukkan sepotong kayu (batang korek api) pada cawan penguap;
2. Berikan 3 tetes H2SO4 pekat di atas kayu tersebut;
3. Catat perubahan yang terjadi;
4. Buat persamaan reaksi untuk setiap perubahan yang terjadi! Kemudian
bandingkan dengan reaksi pada literatur dan buat analisanya mengapa
perubahan ini bisa terjadi!
I.2.2 Perubahan Karena Pengaruh Basa
a. Penambahan NaOH
Prosedur Percobaan:
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi serbuk Al;
2. Tambahkan 5 ml NaOH 0,1 M;
3. Catat perubahan yang terjadi;
4. Lakukan hal yang sama pada tabung reaksi lainnya untuk zat-zat berikut:
serbuk Zn, CaCO3;
5. Buat persamaan reaksi untuk setiap perubahan yang terjadi! Kemudian
bandingkan dengan reaksi pada literatur dan buat analisanya mengapa
perubahan ini bisa terjadi!
I.2.3 Perubahan Karena Pengaruh Panas
a. Pita Mg
Prosedur Percobaan:
1. Masukkan sepotong pita Mg dalam nyala Bunsen dengan menggunakan
jepitan.
2. Catat peristiwa yang terjadi.
3. Bandingkan dengan data pada literatur dan buat analisanya!
b. Kawat Ni-Cr
Prosedur Percobaan:
1. Bersihkan kawat Ni-Cr dengan cara mencelupkan ke dalam HCl pekat;
Modul Praktikum Kimia Dasar
11
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
2. Bakar pada nyala bunsen hingga tidak terdapat warna apapun;
3. Setelah bersih, celupkan kawat tersebut ke dalam larutan LiCl;
4. Bakar pada bunsen;
5. Amati warna yang tampak;
6. Ulangi percobaan diatas dengan larutan Ba(Cl)2 dan SrCl2;
7. Bandingkan dengan data pada literatur dan buat analisanya!
Catatan:
Pita Mg dapat diminta pada asisten.
Pada percobaan kawat Ni-Cr, pada setiap pergantian larutan kawat Ni-Cr harus
dibersihkan terlebih dahulu.
I.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
I.3.1 Pengaruh Konsentrasi Pada Laju Reaksi
Prosedur Percobaan:
1. Ambil 4 buah labu/erlenmeyer yang ditandai dengan A, B, C, dan D;
2. Tuangkan kedalamnya 10 ml larutan natrium tiosulfat 1 M;
3. ke dalam B, C, dan D tambahkan berturut-turut 20 ml, 30 ml, dan 50 ml
air;
4. Guncangkan labu/erlenmeyr agar terjadi pencampuran;
5. Kepada labu A, bubuhkan 10 ml HCl 5 M dan kocok labu/erlenmeyr
tersebut dan jalankan stopwatch pada saat HCl dituangkan dan hentikan
stopwatch tepat pada saat kekeruhan timbul;
6. catat waktu yang didapat;
7. Lakukan hal yang sama pada labu B, C, dan D;
8. Bandingkan kecepatan terjadinya kekeruhan pada ke empat
labu/erlenmeyer;
9. Analisa hasil yang diperoleh.
I.3.2 Pengaruh Temperatur Pada Laju Reaksi
Prosedur Percobaan:
1. Buatlah tanda hitam pada sehelai kertas putih;
Modul Praktikum Kimia Dasar
12
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
2. Tempatkan sebuah tabung reaksi di atas tanda tersebut;
3. Ke dalam tabung reaksi itu bubuhkan 2 tetes larutan natrium tiosulfat
0,15 M dan 2 tetes larutan HCl 3 M;
4. Ukurlah waktu yang diperlukan untuk mengaburkan tanda hitam
tersebut;
5. Catat waktu yang didapat;
6. Ke dalam tabung reaksi lain bubuhkan 2 tetes larutan natrium tiosulfat
0,15 M.
7. Celupkan tabung itu pada air yang mendidih selama 10 detik;
8. Kemudian taruh tabung itu diatas tanda hitam tersebut;
9. Bubuhkan 2 tetes HCl 3 M dan hitung waktu yang diperlukan untuk
mengaburkan tanda hitam tersebut;
10. Catat semua pengamatan dan analisa data yang diperoleh.
Modul Praktikum Kimia Dasar
13
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Lab. Metalurgi Kimia DATA PENGAMATAN 1
Sifat Fisika, Kimia, & Laju Reaksi
Nama Praktikan: …...............………..... Asisten Jaga: ………...............………... Tanggal Praktikum:...............................
SIFAT FISIKA Organoleptik
Zat Warna Wujud Bau Cu
Zn CH3COOH
Ca(OH)2 NH4OH
Cu(NO3)2 Kelarutan
Zat Larut/Tdk Warna Cu
Zn CH3COOH
Ca(OH)2 NH4OH
Cu(NO3)2 SIFAT KIMIA Pengaruh Asam
Zat + HCl Cu
Zn CaCO3
KOH Persamaan Reaksi ...
Pengamatan H2SO4 + Kayu
H2SO4 + Kayu → ... Pengaruh Basa
Zat + NaOH Al
Zn CaCO3
Persamaan Reaksi ...
Pengaruh Panas
pita Mg
Peristiwa
LiCl NaCl KCl Ba(Cl)2 SrCl2
Warna LAJU REAKSI Konsentrasi
Labu Waktu Keruh A
B C
D Persamaan Reaksi ... Temperatur
Tabung Reaksi
Waktu Pengaburan
1 2
Persamaan Reaksi ... Efek Katalis
Tetes ke-
Waktu Penghilangan
Tabung Reaksi 1
Tabung Reaksi 2
1 2
3 4
5 6
7
8 9
10 11
12 Persamaan Reaksi ...
Modul Praktikum Kimia Dasar
14
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Modul II / Sifat Unsur berdasarkan letaknya dalam Sistem Periodik TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan:
Mempelajari pengelompokan unsur-unsur dalam sistem periodik;
Untuk mengenal dan mengetahui sifat-sifat logam alkali, logam alkali
tanah, dan logam transisi;
Mengetahui persamaan dan perbedaan sifat-sifat unsur menurut periode
dan golongannya.
PERALATAN & BAHAN
Peralatan: - Corong (1);
- Tabung reaksi pyrex (4);
- Tabung reaksi biasa (6);
- Pipet(3);
- Kertas saring;
- Kertas lakmus merah;
- Bunsen;
- Pesawat kiff.
Zat Kimia: + KCl 1M;
+ NH4Cl 1 M;
+ Na3[Co(NO2)6];
+ pita Mg;
+ serbuk Al;
+ serbuk Fe;
+ CaCl2 0,1 M;
+ SrCl2 0,1 M;
+ BaCl2 0,1 M;
+ H2SO4 0,5 M;
+ H2SO4 pekat;
+ K4[Fe(CN)6];
+ K3[Fe(CN)6];
+ FeCl3 0,1 M;
+ HCl 2 M;
+ H2S.
II.1 LOGAM ALKALI
Logam alkali merupakan logam golongan IA yang terdiri dari unsur-unsur
Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr. Sifat – sifat fisis unsur golongan alkali :
Lunak, dapat diiris pisau;
Berwarna putih dan mengkilap;
Penghantar listrik yang sangat baik;
Massa jenisnya rendah.
Modul Praktikum Kimia Dasar
15
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Golongan ini merupakan golongan dari logam yang aktif. Semakin ke atas
pada golongan ini semakin reaktif. Pada logam alkali terdapat suatu keteraturan
dari sifat-sifat atomiknya, yaitu jari-jari atom/kovalen, energi ionisasi,
keelektronegatifan, dan bilangan oksidasi.
II.1.1 Ion Kalium
Masukkan ke dalam 2 tabung reaksi larutan KCl 1M dan NH4Cl 1 M, lalu
tambahkan 2 tetes Na3[Co(NO2)6] pada tiap tebung reaksi tersebut. Amati dan
catat apa yang terjadi (cat : Na3[Co(NO2)6] dapat diminta pada asisten)! Buat
persamaan untuk reaksi-reaksi yang terjadi disana, lalu bandingkan dengan
persamaan yang tercantum pada literatur! Analisa!
II.2 LOGAM ALKALI TANAH
Logam alkali tanah (golongan IIA) terdiri atas Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra.
Dibanding unsur-unsur golongan alkali, unsur alkali tanah mempunyai titik leleh,
kerapatan, dan kekerasan yamg lebih tinggi sebab ikatan logam diantara atom-
atomnya lebih kuat. Dengan kata lain, logam alkali tanah lebih bersifat logam
dibanding logam alkali.
Beberapa sifat kimia dari unsur golongan IIA :
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari Beillium ke Barium.
Energi ionisasi serta keelektronegatifan berkurang dari Beillium ke
Barium.
Sifat logam berkurang dari Beillium ke Barium.
II.2.1 Kelarutan dalam air
Lakukan percobaan sebagai berikut :
Masukkan pita Mg kedalam tabung reaksi yang berisi 5 ml air, lalu tutup
bagian mulut dengan ibu jari rapat-rapat agar gas yang terbentuk
didalamnya tidak keluar. Setelah cukup banyak gas yang terjadi
(sekitar 3 menit ), buka ibu jari sambil mendekatkan api kecil atau
bara ke bagian mulut tabung reaksi. Catat hasil pengamatan dan
selidiki pH larutan dengan kertas lakmus merah yang dimasukkan
Modul Praktikum Kimia Dasar
16
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
dalam tabung reaksi! Buat persamaan reaksi yang terjadi disana, lalu
bandingkan dengan reaksi yang tercantum pada literatur! Analisa!
Dalam tabung reaksi pyrex masukkan pita Mg dan tuangkan 3 ml air
panas, amati yang terjadi. Ulangi percobaan dengan menggunakan
serbuk Al dan Fe! Buat persamaan untuk reaksi-reaksi yang terjadi
disana, lalu bandingkan dengan persamaan yang tercantum pada
literatur! Analisa!
II.2.2 Pembentukan garam
Ke dalam 4 tabung reaksi masukkan masing-masing 5 ml CaCl2, SrCl2,
BaCl2 (seluruhnya berkonsentrasi 0,1 M), kemudian tambahkan masing-masing
1 tetes H2SO4 0,5 M. Perhatikan apa yang terjadi dan catat hasil pengamatan.
Buat persamaan untuk reaksi-reaksi yang terjadi disana, lalu bandingkan
dengan persamaan yang tercantum pada literatur! Analisa!
II.3 LOGAM TRANSISI
IUPAC mendefinisikan logam transisi sebagai semua unsur yang memiliki
orbit elektron d yang tidak lengkap atau yang hanya dapat membentuk ion stabil
dengan orbit d yang tidak lengkap.
Dalam percobaan ini untuk lebih memahami sifat-sifat golongan transisi
dipilih logam Fe sebagai sampel.
II.3.1 Unsur besi (Fe)
a. Percobaan I
Masukkan ke dalam tabung reaksi pyrex berturut-turut sedikit serbuk Fe,
2 tetes H2SO4 pekat, dan 5 ml air. Amati apa yang terjadi dan biarkan
tabung reaksi tersebut didalam rak tabung reaksi.
Saringlah larutan tersebut. Air saringan dibagi dalam 4 tabung reaksi :
Tabung I : ditambahkan 5 ml air
Tabung II : ditambahkan 1 tetes K4[Fe(CN)6] (Kalium Ferosianida)
Tabung III : ditambahkan 1 tetes K3[Fe(CN)6] (Kalium Ferisianida)
Modul Praktikum Kimia Dasar
17
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Tabung IV : ditambahkan setetes demi setetes NaOH 0,5 M hingga
berlebih.
Amati keempat tabung tersebut dan catat apa yang terjadi
Larutan pada tabung IV disaring dan endapannya dibiarkan pada udara
terbuka. Catat perubahan yang terjadi! Buat persamaan untuk reaksi-
reaksi yang terjadi disana, lalu bandingkan dengan persamaan yang
tercantum pada literatur! Analisa!
b. Percobaan II
Masukkan ke dalam tabung reaksi berturut-turut 1 ml FeCl3 0,1 M, 1 ml
HCl 2 M. Encerkan dengan 10 ml air, lalu alirkan gas H2S kedalamnya, amati
apa yang terjadi! Buat persamaan untuk reaksi-reaksi yang terjadi disana, lalu
bandingkan dengan persamaan yang tercantum pada literatur! Analisa!
Modul Praktikum Kimia Dasar
18
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Lab. Metalurgi Kimia DATA PENGAMATAN 2
Sifat Unsur – Sistem Periodik
Nama Praktikan: …...............………..... Asisten Jaga: ………...............………... Tanggal Praktikum:...............................
LOGAM ALKALI
+ Na5[Co(NO3)4]
Tabung 1
Tabung 2
Persamaan Reaksi ... LOGAM ALKALI TANAH Kelarutan dalam air
Pengamatan
pita Mg
Persamaan Reaksi ...
+ air panas
pita Mg
serbuk Al
serbuk Fe
Persamaan Reaksi ... Pembentukan Garam
+ H2SO4
CaCl2
SrCl2
BaCl2
Persamaan Reaksi ...
LOGAM TRANSISI Percobaan I
Pengamatan
Fe
Persamaan Reaksi ...
Tabung Reaksi Pengamatan
I
II
III
IV
Persamaan Reaksi Tabung I: ... Tabung II: ... Tabung III: ... Tabung IV: ...
dibiarkan pada udara
terbuka
Tabung IV
Persamaan Reaksi ... Percobaan II
Pengamatan
FeCl3 + HCl
Persamaan Reaksi ...
Modul Praktikum Kimia Dasar
19
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Modul III / Teori Ion & Elektrokimia
TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan agar praktikan, dalam hal ini mahasiswa, dapat
memahami teori ion dan elektrokimia melalui pengamatan dan diskusi, serta
mampu melakukan pengukuran dan perhitungan sebagai aplikasinya.
PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan: - Gelas Ukur (1);
- Tabung Reaksi (17);
- Cawan Petri (1);
- Rectifier (1);
- Elektroda Karbon (3);
- Elektroda Cu (1);
- Elektroda Zn (1);
- Amplas;
- Beaker Glass (Biasa 6 + Pyrex 2);
- Multimeter (1);
- Jembatan Garam (1);
- Kabel Penghantar (2).
Zat Kimia: + HCl 0.1M;
+ MR & MO;
+ CH3COOH 1M;
+ CH3COOH 0.1M;
+ CH3COONa 0.1M;
+ H2SO4 0.1M;
+ NH4OH 0.1M;
+ NaOH 0.1M;
+ Fe serbuk;
+ Zn serbuk;
+ ZnSO4 0.5M;
+ FeSO4 0.1M;
+ CuSO4 0.5M.
III.1 Pengukuran pH Larutan & Konstanta Ionisasi
III.1.1 Pengukuran pH dengan Indikator Warna
Dalam percobaan ini akan ditentukan warna indikator pada larutan standar
yang telah diketahui pH-nya. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan
pH larutan yang belum diketahui, dan untuk menentukan derajat ionisasi pada
suatu larutan asam/basa. Langkah kerjanya yaitu:
Buat larutan standar pH dengan pH 3 dengan cara mengencerkan HCl
0.1M. Kemudian dari larutan pH 3 tersebut buat larutan dengan pH 4.
Modul Praktikum Kimia Dasar
20
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Demikian seterusnya dilakukan pengenceran untuk membuat larutan
pH 5, 6, dan 7.
Masukkan masing-masing pH kedalam 2 buah tabung reaksi, sehingga
didapat 5 pasang larutan dengan pH 3, 4, 5, 6, dan 7 (@ 5 ml).
Untuk 5 tabung pertama ditambahkan 2 tetes Methyl Red (MR) dan 5
tabung selanjutnya ditambahkan 2 tetes Methyl Orange (MO). Catat
warna yang dihasilkan dan simpan untuk Percobaan V.1.2.
III.1.2 Konstanta Ionisasi
Konstanta ionisasi ialah suatu tetapan kesetimbangan pada suatu reaksi
pembentukan ion dari suatu elektrolit. Suatu larutan asam/basa itu tergolong
elektrolit kuat, maka kita bisa langsung menggunakan persamaan reaksi biasa
(reaksi berkesudahan) untuk menghitung [H+] atau [OH-]. Tetapi, bila elektrolit
itu tergolong lemah, maka untuk mengetahui [H+] atau [OH-] kita perlu
menggunakan reaksi kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan yang disebut
konstanta ionisasi asam (Ka) atau konstanta ionisasi basa (Kb). Pada
Percobaan V.1.2. ini, prosedur yang harus dilakukan yaitu:
Ambil 5 ml larutan CH3COOH 1M, masukkan kedalam 2 tabung reaksi.
Pada tabung pertama tambahkan 2 tetes MR dan tabung kedua
tambahkan 2 tetes MO. Tentukan harga pH dengan mengacu pada
larutan standar pH yang telah dibuat pada Percobaan V.1.1 dan
tentukan juga harga konstanta ionisasinya. Bandingkan harga pH dan
konstanta ionisasi yang didapat dengan nilai yang ada di literatur,
tentukan pula kesalahan relatifnya! Buat analisanya!
Masukan kedalam tabung reaksi 2.5 ml CH3COONa 0.1M dan 2.5ml
CH3COOH 0.1M lalu dikocok. Tambahkan 2 tetes indikator MO,
tentukan pH dan harga konstanta ionisasi asam. Bandingkan harga
pH dan konstanta ionisasi yang didapat dengan nilai yang ada di
literatur, tentukan pula kesalahan relatifnya! Buat analisanya!
Modul Praktikum Kimia Dasar
21
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
III.2 Daya Hantar Larutan
Suatu larutan elektrolit jika dilarutkan dalam air akan dapat menghantarkan
arus listrik. Besarnya daya hantar tergantung dari konsentrasi dan kekuatan
elektrolit. Pada percobaan ini akan dibandingkan daya hantar berbagai larutan
elektrolit. Langkah kerjanya yaitu:
Masukan kedalam 5 macam larutan dalam 5 beaker glass yang berbeda:
I. 10 ml air;
II. 5 ml CH3COOH 0.1M + 10 ml air;
III. 5 ml H2SO4 0.1M + 10 ml air;
IV. 5 ml NH4OH 0.1M + 10 ml air;
V. 5 ml NaOH 0.1M + 10 ml air;
Aduk larutan tersebut dengan baik, selidiki daya hantar tiap larutan
dengan alat yang telah disediakan, bandingkan daya hantar masing-
masing larutan dengan memperhatikan besarnya tahanan dengan
Ohm-meter. Bandingkan dengan konsep daya hantar dalam literatur,
buat analisanya!
Pada gelas V pada percobaan diatas, tambahkan 1 ml H2SO4 0.05M
sambil diaduk. Catat besarnya tahanan dengan Ohm-meter. Lakukan
terus penambahan 1 ml H2SO4 0.05M hingga mendapatkan 5 data.
Buat grafik distribusi-nya, antara besar tahanan dengan penambahan
H2SO4! Kemudian buatlah analisa tentang perubahan tahanan
tersebut!
III.3 Deret Potensial Logam
Pada tahun 1825, Alessandro Giuseppe Volta dari Italia menyusun suatu
deret logam yang dikenal saat itu, baru sekitar 20 jenis, berdasarkan
menurunnya kekuatan reduktor tersebut. Deret ini disebut deret Volta. Pada
percobaan ini, kita akan menyusun deret potensial logam berikut Fe, H, dan Zn.
Langkah kerjanya yaitu:
Ambil serbuk Zn, masukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 3 ml
FeSO4 0.1M, lalu amati apa yang terjadi. Tuliskan reaksinya jika
Modul Praktikum Kimia Dasar
22
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
terjadi reaksi. Lakukan kembali hal tersebut dengan larutan 3 ml HCl
0.1M;
Ambil serbuk Fe, masukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 3 ml
ZnSO4 0.1M, lalu amati apa yang terjadi. Tuliskan reaksinya jika
terjadi reaksi. Lakukan kembali hal tersebut dengan larutan 3 ml HCl
0.1M;
Isi lah tabel pengamatan, kemudian berdasarkan hasil pengamatan,
susunlah deret potensial logam dengan menempatkan logam
pereduksi paling kuat paling depan.
Bandingkan tiap persamaan reaksi yang terjadi diatas dengan
persamaan reaksi yang terdapat di literatur. Bandingkan pula deret
yang didapat dari praktikum dengan yang tercantum di literatur. Buat
analisanya!
III.4 Persamaan Nerst
Dalam reaksi reduksi kita telah mengenal adanya oksidator dan reduktor.
Untuk mengetahui kekuatan oksidasi dan reduksi suatu zat, kita melihat
potensial setengah selnya. Dalam percobaan ini akan ditentukan potensial
setengah sel pasangan logam dengan ionnya. Lakukan percobaan sebagai
berikut:
Siapkan larutan ZnSO4 0.5M dan CuSO4 0.5M pada beaker glass yang
berlainan. Hubungkan kedua beaker glass tersebut dengan pipa U
berupa jembatan garam yang berisi NH4NO3 dan KCl.
Masukkan elektroda Zn pada beaker glass yang berisi larutan ZnSO4
dan elektroda Cu pada beaker glass yang berisi larutan CuSO4. Ukur
potensial yang digunakan. Perhatikan juga letak kabel positif dan
negatifnya.
Lengkapi Data Pengamatan! Bandingkan potensial yang didapat dengan
yang tercantum di literatur dan hitung kesalahan relatifnya! Buatlah
analisa kesalahannya! Buat pula analisa apabila letak kabel diatas
terbalik! Bandingkan dengan literatur!
Modul Praktikum Kimia Dasar
23
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
III.5 Elektrolisa
V.5.1 Menentukan Produk dari Elektrolisa
Elektrolisa adalah proses penguraian zat sehingga menghasilkan produk
baru dengan menggunakan arus listrik searah. Pada percobaan ini akan
menentukan zat-zat apa saja yang akan dihasilkan serta hukum-hukum yang
berkaitan dengan elektrolisa.
III.5.2 Pembuktian Hukum Faraday II
Hukum Faraday II menyatakan bahwa jumlah massa yang dihasilkan
sebanding dengan berat ekuivalen logam yang diendapkan dan sebanding
dengan kuat arus serta waktu proses. Secara matematis persamaan tersebut
dapat ditulis sebagai berikut:
96500
.. TIBEM
dimana, M = massa logam yang diendapkan (gram)
BE = berat ekuivalen logam yang diendapkan
I = kuat arus yang digunakan (ampere)
T = waktu elektrolisa (sekon)
Percobaan berikut ini sangat ber-BAHAYA, jadi wajib menggunakan
peralatan pelindung pribadi dan dilakukan dibawah pengawasan asisten yang
sudah berpengalaman. Prosedur Percobaan V.5.1 dan V.5.2, yaitu:
a. Masukkan larutan CuSO4 0.5M dalam beaker glass dan bersihkan
sepasang elektroda karbon yang tersedia. Lalu timbang kedua
elektroda karbon tersebut. Catat massanya sebagai massa awal (M1);
Modul Praktikum Kimia Dasar
24
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
b. Pasang kabel penghubung pada elektroda karbon, kemudian masukkan
kedalam larutan yang CuSO4 tersebut. Perhatikan agar posisi
elektroda sesuai dengan gambar diatas (elektroda tidak di
permukaan, tetapi juga kabel tidak boleh sampai menyentuh larutan).
Hubungkan kedua elektroda tersebut dengan sumber arus yang
tersedia. Amati dan catat perubahan yang terjadi. Bandingkan
dengan produk yang tercantum pada literatur. Buat analisanya!;
c. Lakukan proses elektrolisa tersebut selama 5 menit;
d. Setelah elektrolisa selesai, matikan sumber arus dan ambil kedua
elektroda lalu letakkan pada cawan petri;
e. Lalu timbang massanya sebagai massa akhir (M2);
f. Bandingkan massa endapan (M) yang diperoleh dari hasil percobaan
dengan berat yang didapat dari literatur. Hitung kesalahan relatifnya
lalu buat analisa kesalahannya.
Modul Praktikum Kimia Dasar
25
Laboratorium Metalurgi Kimia, DTMM-FTUI
Lab. Metalurgi Kimia DATA PENGAMATAN 3
Teori Ion Dan
Elektrokimia
Nama Praktikan: …...............………..... Asisten Jaga: ………...............………... Tanggal Praktikum:...............................
Mengukur pH dengan INDIKATOR WARNA
pH 2 tetes MR 2 tetes MO 3
4 5
6
7 KONSTANTA IONISASI
Warna Keterangan
(pH)
CH3COOH +MR
+MO
CH3COONa +
CH3COOH +MO
CH3COOH CH3COONa +
CH3COOH KI = ... KRpH = ... % KRKI = ... %
KI = ... KRpH = ... % KRKI = ... %
DAYA HANTAR LARUTAN
Gelas Tahanan I II III IV V
Tambahan 1 ml 2 ml 3 ml 4 ml 5 ml V + H2SO4
Persamaan Reaksi …. Grafik R terhadap + H2SO4 …. DERET POTENSIAL LOGAM
Zat FeSO4 HCl ZnSO4 Zn - Fe -
Persamaan Reaksi (Praktikum) ….
Deret Potensial (Praktikum) .... Persamaan Reaksi (Literatur) …. Deret Potensial (Literatur) .... PERSAMAAN NERST Lengkapi gambar berikut ini!
+ (Katoda) – (Anoda) Potensial Sel
Cu Zn Zn Cu
Persamaan Reaksi …. KRnerst = ... % KRelektrolisa = ... % ELEKTROLISA
Larutan Pengamatan
CuSO4
Persamaan Reaksi ....
Larutan M1 M2 M I T
CuSO4
MCuSO4 literatur = ... KRCuSO4 = ... %