modul ikatan kimia

23
IKATAN KIMIA

Upload: bakry-aziz

Post on 04-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

KIMIA

TRANSCRIPT

  • IKATAN KIMIA

  • Konfigurasi Elektron Yang StabilHampir semua atom membentuk ikatan dengan atom-atom lain.Tetapi ada enam unsur lain yang tidak bersifat demikian, yaitu unsur-unsur gas mulia yang terdiri dari: helium (2He), neon (10Ne), argon (18Ar), krypton (36Kr), xenon (54Xe), dan radon (86Rn).Mengapa?

  • Kecuali helium yang memiliki 2 elektron (duplet), semua gas mulia memiliki 8 elektron (oktet) pada kulit terluarnya.

    Susunan yang demikian menurut Kossel dan Lewis sangat stabil, sehingga atom-atom gas mulia tidak menerima elektron ataupun melepaskan elektron terluarnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gas mulia sangat stabil.Konfigurasi Elektron Yang Stabil

  • Struktur Elektron Helium, Neon dan ArgonUnsur-unsur gas mulia hampir tidak membentuk ikatan dengan atom lain dan karena tidak reaktifnya maka sering disebut gas inert. Gas mulia yang paling dikenal adalah helium, neon, dan argon dengan struktur elektron (disebut rumus titik elektron Lewis) sebagai berikut.

  • Konfigurasi Elektron Gas Mulia (Gol. VIIIA)

    LambangAtomJumlah Elektron pada KulitJumlah ElektronValensiKLMNOP2He2210Ne28818Ar288836Kr28188854Xe2818188886Rn2818321888

  • Terjadinya IkatanAtom-atom unsur memiliki kecenderungan ingin stabil seperti gas mulia.

    Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur saling mengadakan ikatan yang disebut Ikatan kimia.

    Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi berdasarkan serah terima atau pemasangan elektron, bergantung pada jenis unsur yang berikatan.

  • Cara Mencapai KestabilanMengadakan pelepasan dan penerimaan elektron IKATAN IONIK / ELEKTROVALEN

    Penggunaan pasangan elektron milik bersama IKATAN KOVALEN

  • 1. Pelepasan ElektronKecenderungan melepaskan elektron pada kulit terluar terjadi pada unsur logam yang mempunyai energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif/kation)

    Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya mebentuk ion+x dengan x = nomor golongan utama.

    Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet) atau agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia (golongan VIIIA/ gas inert).

  • Contoh Pelepasan ElektronAtom yang melepas elektron dari Gol IA dan IIAGol IA elektron valensi = 1 melepas satu elektron, membentuk ion +1 Contoh: Li+, Na+, K+, Rb+, Cs+

    Gol IIA elektron valensi= 2 melepas 2 elektron membentuk ion +2 Contoh: Mg+2, Ca+2, Sr+2, Ba+2, Ra+2

  • IlustrasiAtom 11Na (2, 8, 1)Atom 11Na+ (2, 8)Atom Na yang tidak stabil melepaskan satu elektron valensinya menjadi ion Na+ dengan konfigurasi seperti neon

  • 2. Penerimaan/Penangkapan ElektronPencapaian kestabilan dengan menangkap elektron dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif besar (bersifat elektronegatif).

    Atom-atom menyerap/ mengikat elektron supaya memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA).

  • Atom yang menangkap elektron dari Gol. IVA, VA, VIA, VIIA

    9F (2.7) + 1e ion F- (2.8) struktur Ne8O (2. 6) + 2 e ion O-2 (2 . 8) struktur Ne16S (2.8.6) + 2 e ion S-2 (2.8.8) struktur Ar7N (2. 5) + 3 e ion N-3 (2 . 8) struktur Ne

    Contoh Penerimaan Elektron

  • IlustrasiAtom 17Cl (2, 8, 7)Atom 17Cl- (2, 8, 8)Atom Cl yang tidak stabil menerima tambahan satu elektron sehingga menjadi ion Cl- dengan konfigurasi seperti argon

  • Pembentukan Ikatan IonIkatan ion terbentuk melalui gaya elektrostatis antara ion yang berbeda muatan sebagai akibat serah terima elektron dari satu atom ke atom lain.

    Ikatan ion terjadi antara atom yang melepaskan elektron ( unsur logam ) dengan atom yang menangkap elektron (unsur non logam ).Ikatan Ion

  • Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat digambarkan dengan rumus elektron (rumus Lewis ) sebagai berikut :Contoh Ikatan Ion

  • TERJADINYA IKATAN KOVALENIkatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang sama-sama ingin menangkap elektron.Ikatan Kovalen

  • Pada senyawa FClPerhatikan elektron ikatan (bonding electron) yang berada di antara F dan Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang elektron ikatan tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan elektron valensi kedua atom seolah-olah menjadi 8 ( oktet ) seperti gas mulia.Contoh Ikatan Kovalen

  • Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari s Raatu pasang elektron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen rangkap/ ganda dibedakan menjadi dua yaitu ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga.

    Ikatan kovalen rangkap duaContoh :Ikatan Kovalen Rangkap

  • Ikatan kovalen rangkap tigaContoh :Ikatan ganda tiga yang dimiliki N2(g) sangat kuat sehingga di udara N2 sulit bereaksi, N2 merupakan unsur terbanyak. N2 keluar masuk tubuh manusia tanpa mengalami perubahan kimia. Pada suhu dan tekanan tinggi N2 baru bisa bereaksi membentuk senyawa.

  • Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar Jika dua atom ( dwiatomik ) yang berbeda berikatan kovalen, maka molekulnya memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini akibat momen dipol.

    Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan dengan perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan. Makin besar momen dipolnya, makin polar senyawanya. Senyawa yang memiliki momen dipol nol (0), disebut senyawa non polar.

    Molekul polar memiliki bentuk molekul ( struktur ruang ) yang tidak simetris : atom yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan atom yang elektronegatifnya kecil. Sehingga seakan-akan molekul tersebut bermuatan.

  • Molekul dwiatomik yang sama selalu simetris dan selalu Nonpolar.Hal ini karena elektron ikatan tertarik ke dua arah dengan kekuatan tarikan ( elektronegatifitas ) yang sama besar. Contoh : H2, O2, F2

    Molekul simetri poliatomik yang memiliki atom pusat tanpa elektron bebas ( lone pair electron ) selalu nonpolar. Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5

  • Senyawa poliatomik simetris yang memiliki atom pusat berpasangan elektron bebas ( lone pair electron ) selalu polarHal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat dibanding pasangan elektron ikatan sehingga menimbulkan elektronegatifitas yang besar. Contoh : H2O, NH3

  • Ikatan Kovalen KoordinasiIkatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan, sedang atom yang lain tidak ikut menyumbang. Contoh : N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4+,

    ***********************