dak dan bos 2012

36
PENGELOLAAN DAK DAN DAN BOS TA. 2012 Kementerian Keuangan R.I.

Upload: guru2ku

Post on 25-Jun-2015

3.981 views

Category:

Economy & Finance


8 download

DESCRIPTION

Menjelaskan mengenai seluk beluk pengalokasian DAK dan BOS 2012 sebagai Dana Perimbangan

TRANSCRIPT

Page 1: DAK dan BOS 2012

PENGELOLAAN DAK DAN DAN BOS TA. 2012

Kementerian Keuangan R.I.

Page 2: DAK dan BOS 2012

PENGELOLAAN DAK 2012

Page 3: DAK dan BOS 2012

UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah

PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

Permenkeu tentang Pedoman Umum dan Alokasi DAKPMK DAK 2012 : Nomor 209/PMK.07/2011 tanggal 12 Desember 2011

PMK tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah

PMK Nomor 06/PMK.07/2012

Permen Teknis tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK

Permendagri tentang Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah

DASAR HUKUM DAK

Page 4: DAK dan BOS 2012

dana yang bersumber dari Pendapatan APBN dialokasikan kepada daerah tertentu untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional

Pengertian Dana Alokasi Khusus (1)

Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai

kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat,

dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan

pencapaian sasaran prioritas nasional.

Page 5: DAK dan BOS 2012

Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah yang

dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria

khusus, dan kriteria teknis. Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama”

dan/atau “bukan menggantikan yang semua sudah ada”. Demikian

juga hanya “diberikan kepada daerah/bidang yang menurut

kebijakannnya harus dibantu” Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan

kegiatan pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau peningkatan

dan/atau perbaikan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar

masyarakat dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk

pengadaan sarana fisik penunjang.

Pengertian Dana Alokasi Khusus (2)

Page 6: DAK dan BOS 2012

Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat/

Kementerian/lembaga. Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana

dimaksud dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun

anggaran bersangkutan. RKp disetujui DPR,selanjutnya

dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.

Pengertian Dana Alokasi Khusus (3)

Page 7: DAK dan BOS 2012

ALOKASI DAK 2003 - 2012

20032004

20052006

20072008

20092010

2011RAPBN

'12

0

5

10

15

20

25

30

2.3 2.8 4.0

11.6

17.1

21.2

24.8

21.1

25.2 26.1

Tri

liun r

upia

h

2012

Page 8: DAK dan BOS 2012

No

Bidang DAK  % Rp (Triliun)

1. Pendidikan 38,4  10,041.3 2. Kesehatan 11,5  3,005.9 3. Infrastruktur Jalan  15,4 4,012.8 4. Infrastruktur Irigasi  5,2 1,348.5 5. Infrastruktur Air Minum  1,9 502.5 6. Infrastruktur Sanitasi  1,8 463.7 7. Prasarana Pemerintah  1,7 444.5 8. Kelautan dan Perikanan  5,9 1,547.1 9. Pertanian  7,2 1,879.6

10. Lingkungan Hidup  1,8 479.7 11. Keluarga Berencana  1,5 392.3 12. Kehutanan  1,9 489.8 13. Perdagangan  1,3 345.1 14. Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal  1,4 356.9 15. Listrik Pedesaan  0,7 190.6 16. Perumahan dan Permukiman  0,7 191.2 17. Transportasi Perdesaan  0,6 171.4 18. Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan  0,4 121.4

19. Keselamatan Transportasi Darat  0,5 131.6

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2012 Rp 26,115.9

Page 9: DAK dan BOS 2012

Mekanisme Pengalokasian DAK Penetapan Program dan Kegiatan DAK

Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK

Penganggaran DAK

Page 10: DAK dan BOS 2012

PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK

DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan program yang menjadi prioritas nasional yang dimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.

Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan RKP.

Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang kegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.

Page 11: DAK dan BOS 2012

Penghitungan Alokasi DAK

11

Setelah menerima usulan kegiatan khusus dari Menteri Teknis terkait, Menteri Keuangan melakukan penghitungan alokasi DAK

• (Pasal 53 PP 55 tahun 2005)

Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu:1. Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK; 2. Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing Daerah.

Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.

Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.

• (Pasal 54 PP 55 tahun 2005)

Page 12: DAK dan BOS 2012

1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu:

Kriteria Umum (KU)

KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSDDaerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK

Kriteria Khusus (KK)

Berupa :a. Peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan

otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK.

b. Karakteristik daerah, meliputi: (1) Daerah Tertinggal; (2) Daerah perbatasan dengan negara lain; (3) Daerah rawan bencana; (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan; (5) Daerah ketahanan pangan; (6) Daerah pariwisata

Kriteria Teknis (KT)

berdasarkan indikator-indikator teknis yang dapat menggambarkan kondisi sarana dan prasarana yang akan didanai dari DAK

2. Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT

Formula Perhitungan DAK Per Daerah

Page 13: DAK dan BOS 2012

KriteriaUmum

KriteriaKhusus

KriteriaTeknis

PAD

DBH

Daerah Tertinggal

Daerah Perbatasan

Daerah Rawan Bencana

Kondisi Infrastruktur Per Bidang Per daerah

Kem Dalam Negeri

BNPB

Kem Pertanian

K/L terkait

Da Ketahanan Pangan

Kem Bud Par

DAU

T- 2

T- 2

T-2

T-2

T-1

T-1

T-1

T-1

T-1

Belanja Gaji PNSD

Da Potensi Pariwisata

T-1

Kem PDT

Daerah & KemKeu

KemKeu

KemKeu

Daerah & KemKeu

Daerah Pesisir T-1 Kem Kelautan & Per

Page 14: DAK dan BOS 2012

BAGAN PERHITUNGAN ALOKASI DAK

KEMAMPUANKEUANGANDAERAH

(IFN < 1)

PERATURANPERUNDANGAN

KARAKTERISTIKDAERAH (IKW)

INDEKS FISKAL & WILAYAH (IFW) = (IFN-1 + IKW)

IFW > 1

INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS

INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis)

INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT)

IFWT-1 > 1

DAERAHTIDAK LAYAK

DAERAH LAYAK

BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang(BD) = IFWT-2 * IKK

ALOKASI DAK per BIDANG(ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG

DAERAH TIDAK LAYAK UNTUK BIDANG TERTENTU

ALOKASI DAK Utk DAERAH(AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn)

NO NO

YES

NO

YES

YES

YES NO

No

INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT)

INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis) ; IT > 0

Yes

14

Kriteria Umum Kriteria KhususKriteria Teknis

1

2

3

4

Page 15: DAK dan BOS 2012

■ Pedoman Umum dan Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan

■ Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tersebut, Menteri Teknis menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan DAK

Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK

Page 16: DAK dan BOS 2012

Rekapitulasi Penyelesaian Petunjuk Teknis DAK TA. 2012

NO. BIDANG NOMOR JUKNIS TANGGAL DITETAPKAN

1. Pendidikana. SDb. SMP

Permendikbud Nomor 56 Tahun 2011Permendikbud Nomor 57 Tahun 2011

13 Desember 201113 Desember 2011

2. Kesehatan Permenkes Nomor 2494/Menkes/PER/XII/2011 15 Desember 2011

3. Keluarga Berencana Per Kepala BKKBN Nomor 272/PER/B1/2011 15 Desember 2011

4. Kelautan dan Perikanan Permen KP Nomor 50/MEN/SJ/2011 15 Desember 2011

5. Kehutanan Permenhut Nomor P.69/Menhut-II/2011 22 Desember 2011

6. Pertanian Permentan Nomor 91 Tahun 2011 27 Desember 2011

7. Perdagangan Permendag Nomor 43/M-DAG/PER/12/2011 20 Desember 2011

8. Lingkungan Hidup Permen LH Nomor 17 tahun 2011 29 Desember 2011

9. Infrastruktur Permen PU Nomor 15/PRT/M/2010 1 November 2010

10. Sarpras Daerah Tertinggal Masih Proses

11. Prasarana Pemerintahan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011

12. Listrik Pedesaan Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2012 13 Januari 2012

13 Perumahan dan Pemukiman Permenpera Nomor 30 Tahun 2011 23 Desember 2011

14 Keselamatan Transportasi Darat Permenhub Nomor 3 Tahun 2012 06 Januari 2012

15 Transportasi Pedesaan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011

16 Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011

Page 17: DAK dan BOS 2012

Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.

Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.

DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.

Penganggaran DAKPP 55/2005 Pasal 60

Page 18: DAK dan BOS 2012

DANA PENDAMPING

Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya.

◦ Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang merupakan kewenangan daerah.

Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik.

◦ Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.

UU 33/2004 Pasal 41

PP 55/2005 Pasal 61

Page 19: DAK dan BOS 2012

19

Daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasi penggunaan DAK dengan merencanakan dan menganggarkan kembali kegiatan DAK dalam APBD Perubahan tahun berjalan apabila akumulasi nilai kontrak pada suatu bidang DAK lebih kecil dari pagu bidang DAK tersebut.

Optimalisasi penggunaan DAK sebagaimana dimaksud dilakukan untuk kegiatan-kegiatan pada bidang DAK yang sama dan sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan

OPTIMALISASI Pasal 29 PMK 06/2012

Page 20: DAK dan BOS 2012

20

Dalam hal terdapat sisa DAK pada kas daerah saat tahun anggaran berakhir, daerah dapat menggunakan sisa DAK tersebut untuk mendanai kegiatan DAK pada bidang yang sama tahun anggaran berikutnya sesuai dengan petunjuk teknis tahun anggaran sebelumnya dan/atau tahun anggaran berjalan.

Sisa DAK sebagaimana dimaksud tidak dapat digunakan sebagai dana pendamping DAK.

Pemerintah daerah menyampaikan Laporan Penggunaan Sisa DAK sebagaimana dimaksud pada kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan c.q. Direktur Dana Perimbangan setelah kegiatan yang didanai dari sisa DAK selesai

SISA DAK Pasal 29 PMK 06/2012

Page 21: DAK dan BOS 2012

PELAPORAN DAK

1. DALAM RANGKA PENYALURAN• Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri

Keuangan • Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan dan

Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah• Merupakan Syarat Penyaluran• Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah

2. DALAM RANGKA REALISASI FISIK• Dilakukan setiap triwulanan kepada :

1. Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang) dan2. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri

(merupakan kompilasi seluruh bidang).• Format pelaporan berdasarkan Juknis• Dapat dijadikan salah satu indikator kriteria teknis• Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan

Page 22: DAK dan BOS 2012

PEMANTAUAN, EVALUASI,DAN PENGAWASAN DAK

Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi dari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan di daerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengan kewenangan masing-masing

Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan DAK

Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 23: DAK dan BOS 2012

Pola penyaluran DAK sesuai PMK 06/PMK.07/2012

1

• Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB, 2.Laporan DAK tahun sebelumnya, 3. Laporan Realisasi DAK tahap 3, 4. Rekap SP2D, 5. Surat Pernyataan Dana Pendamping, diterima DJPK

2 • Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah

3

• Disalurkan secara bertahap• Tahap 1 : 30% • Tahap 2 : 45 % Setelah sisa dana Tahap

1 < 10% • Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas

Daerah < 10%

4 •Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan Penyerapan yang diterima DepKeu

5 •Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelum Akhir Desember, dan tidak dapat dilakukan sekaligus di akhir tahun

Page 24: DAK dan BOS 2012

Tranparansi dan Akuntabilitas Pengalokasian DAK Mekanisme pengalokasian DAK, termasuk didalamnya kriteria dan dasar perhitungan

alokasi DAK, dimuat secara jelas dalam UU nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah serta PP nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.

Data dasar yang digunakan dalam perhitungan alokasi DAK diperoleh dari sumber yang jelas (K/L, Daerah dan Kemenkeu) serta simulasi perhitungan alokasi dilakukan secara bersama antara Kemenkeu dan K/L terkait.

Pengalokasian DAK dibahas dan ditetapkan dalam rapat terbuka pembahasan di DPR, disahkan dalam rapat paripurna, yang kemudian dimuat dalam UU APBN.

Setiap Tahun BA 999.05 yaitu Transfer Ke Daerah (termasuk DAK) diaudit oleh BPK atas Kebijakan, Pengalokasian dan Penyalurannya termasuk Data-Data dan Kriteria yang digunakan.• LKPP Tahun 2008, Predikat Untuk transfer ke daerah adalah WDP untuk Dana

Perimbangan dan WTP untuk Dana Otonomi Khusus• Untuk LKPP Tahun 2009 dan LKPP tahun 2010, transfer ke daerah mendapat

predikat WTP.

Penetapan Alokasi DAK bisa diunduh di website www.djpk.depkeu.go.id

Page 25: DAK dan BOS 2012

PENGELOLAAN BOS 2012

Page 26: DAK dan BOS 2012

UU No 22 Tahun 2011 tentang APBN TA. 2012

PMK tentang Pedoman Umum dan Alokasi BOSPMK BOS 2012 : Nomor 201/PMK.07/2011 tanggal 9 Desember 2011PMK tentang Pedoman Umum dan Alokasi BOS untuk Sekolah Di daerah TerpencilPMK Nomor 26/PMK.07/2012 tanggal 8 Februari 2012

Permendiknas tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Laporan Keuangan BOSPermendiknas Nomor 51 Tahun 2011Permendagri tentang Pedoman Pengelolaan Dana BOSPermendagri Nomor 62 Tahun 2011

Page 27: DAK dan BOS 2012

• Dialokasikan kepada pemerintah daerah provinsi

• Dianggarkan dalam APBD Provinsi

• Oleh Provinsi disalur ke sekolah dalam bentuk Hibah

• Penerima BOS meliputi satuan pendidikan yang terdiri dari:o SD/SDLB o SMP/SMPLB/SMPT, o SD &SMP Satu Atap (SATAP) o Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM)

• Satuan Pendidikan diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia.

• Besaran alokasi terhitung mulai tanggal 1 Januari 2012, yaitu:o SD/SDLB sebesar Rp580 ribu per siswa per tahun; o SMP/SMPLB/SMPT sebesar Rp710 ribu per siswa per tahun.

Alokasi dan Penerima BOS

Page 28: DAK dan BOS 2012

• Komponen Transfer ke Daerah dalam APBN 2012 Bagian Anggaran 999.05

• Bagian dari pendapatan daerah dan dianggarkan dalam (APBD Provinsi 2012 atau APBD -P 2012 pada kelompok Lain-lain Pendapatan yang Sah.

• Dimanfaatkan terutama untuk stimulus bagi daerah dan bukan sebagai pengganti dari kewajiban daerah untuk menyediakan anggaran pendidikan dalam APBD baik untuk BOS Daerah (BOSDA) dan atau Bantuan Operasional Pendidikan.

• Penggunaan BOS agar tetap bersinergi dengan BOS Daerah (BOSDA) dan atau Bantuan Operasional Pendidikan.

BOS dalam APBN dan APBD

Page 29: DAK dan BOS 2012

Alokasi BOS sebesar Rp23.59 triliun, terdiri dari: o Dana BOS sebesar Rp22.44 triliun untuk 36.579.003

murid SD 27.153.667 murid SMP 9.425.336 murid

o Dana cadangan BOS (Buffer fund) sebesar Rp1.15 triliun yang dipergunakan untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah murid pada tahun anggaran berjalan (karena tahun ajaran baru).

Besaran alokasi dan Jumlah Murid

Page 30: DAK dan BOS 2012

PENYALURAN

PUSAT

• RKUN

TRIWULAN

PROVINSI

• RKUD Provinsi

SD/SDLB

SMP/SMPLB/SMPT

SD/SMP Satu Atap

TKBM

Page 31: DAK dan BOS 2012

• Melalui pemindahbukuan dana dari RKUN ke RKUD Provinsi untuk diteruskan ke satuan pendidikan dasar dalam bentuk hibah.

• Penyaluran BOS dilakukan secara triwulanan, yaitu:

o Triwulan I (Januari sd Maret) paling lambat 14 hari kerja pada awal Januari 2012;

o Triwulan II (April sd Juni) paling lambat 7 hari kerja pada awal April 2012;

o Triwulan III (Juli sd September) paling lambat 7 hari kerja pada awal Juli 2012; dan

o Triwulan IV (Oktober sd Desember) paling lambat 7 hari kerja pada awal Oktober 2012.

• Penyaluran Triwulan I, II, III, IV masing-masing sebesar 25% alokasi BOS.

• Provinsi wajib menyalurkan BOS ke setiap sekolah paling lambat 7 hari kerja setelah BOS diterima di RKUD Provinsi.

Penyaluran

Page 32: DAK dan BOS 2012

• Pemerintah Daerah Provinsi wajib membuat dan menyampaikan:

• Laporan Realisasi Penyaluran BOS kepada MenKeu c.q. DJPK

• Laporan Penggunaan BOS kepada Mendikbud c.q. DJ DikDas.

• Penyampaian Laporan Realisasi Penyaluran:

• akhir Maret 2012 untuk penyaluran Triwulan I;

• akhir Juni 2012 untuk penyaluran Triwulan II;

• akhir September 2012 untuk penyaluran Triwulan III

• akhir Desember 2012 untuk penyaluran Triwulan IV.

Pelaporan

Page 33: DAK dan BOS 2012

• Kurang salur, terjadi jika terdapat selisih kurang antara dana yang di transfer dengan realisasi pembayaran BOS kepada setiap sekolah pada triwulan bersangkutan;

• Lebih salur, terjadi jika terdapat selisih lebih antara dana yang di transfer dengan realisasi pembayaran BOS kepada setiap sekolah pada triwulan bersangkutan;

• Dalam hal terdapat kurang/lebih salur, Provinsi menyampaikan perhitungan kurang/lebih salur BOS kepada Kemdikbud dalam Laporan Penggunaan BOS.

• Kemdikbud menyampaikan rekomendasi kurang/lebih salur BOS kepada KemKeu

• Rekomendasi kurang/lebih salur BOS diterima oleh KemKeu paling lambat 30 hari kerja sebelum triwulan berjalan berakhir.

Kurang dan Lebih Salur

Page 34: DAK dan BOS 2012

• Dalam hal terjadi kurang salur maka Dana cadangan BOS dapat dicairkan secara triwulanan:

o Triwulan I (Januari sd Maret) paling lambat 7 hari kerja sebelum Triwulan I berakhir;

o Triwulan II (April sd Juni) paling lambat 7 hari kerja sebelum Triwulan II berakhir;

o Triwulan III (Juli sd September) paling lambat 7 hari kerja sebelum triwulan III berakhir; dan

o Triwulan IV (Oktober sd Desember) paling lambat 14 hari kerja sebelum triwulan IV berakhir.

• Dalam hal terdapat lebih salur maka:

lebih salur diperhitungkan sebagai pengurang dalam penyaluran alokasi BOS triwulan berikutnya; atau

Lebih salur pada Triwulan IV diperhitungkan sebagai pengurang dalam penyaluran Triwulan I tahun anggaran berikutnya berdasarkan rekomendasi dari KemDikBud.

Dana Cadangan BOS

Page 35: DAK dan BOS 2012

Penyaluran BOS bagi Daerah Terpencil

• Alokasi BOS untuk sekolah penerima BOS di daerah terpencil berlaku ketentuan sebagai berikut:a) penyaluran BOS dilakukan secara semesteran; b) alokasi BOS tersebut merupakan bagian dari alokasi BOS per provinsi; c) rincian alokasi BOS dihitung berdasarkan data sekolah penerima BOS di

daerah terpencil dan jumlah siswa yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;

d) Kriteria Penetapan sekolah di daerah terpencil didasarkan kepada kecamatan yang mayoritas sekolah di daerah tersebut memerlukan biaya yang mahal dan atau waktu tempuh lama untuk mengambil dana ke bank penyalur yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

• Ketentuan mengenai pedoman umum dan alokasi BOS untuk sekolah penerima BOS daerah terpencil diatur tersendiri dengan PMK Nomor 26/2012.

Page 36: DAK dan BOS 2012

36

Kementerian Keuangan R.I.

Alamat :Kementerian Keuangan RI, Gd. Radius Prawiro (A) Lantai 7 Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710Telp. 021-350 9445 Faks: 021-350 9445Website: www.djpk.depkeu.go.id