laporan dak 2012

21
Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 1 Provinsi Aceh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Langsa merupakan salah satu Kota Otonom didalam wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di bentuk berdasarkan undang - undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 dan peresmiannya dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2001 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Repubilk Indonesia. Kota Langsa merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur yang terletak paling ujung dari Provinsi Aceh dan merupakan kota sebagai pintu gerbang keluar masuknya arus barang dari dan ke Provinsi Sumatera utara. Sebagai kota pemekaran Kota Langsa terus memacu pelaksanaan pembangunan dari berbagai sektor termasuk sektor kelautan dan perikanan dengan berbagai sumber pendanaan baik yang bersumber APBK, APBA, APBN dan smuber dana swasta serta sumber dana lainnya . Dalam pelaksanaan proses pelaksanaan pembangunan tentu banyak mendapatkan tantangan dan kendala-kendala yang dihadapi minimnya plotting anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, rendahnya capaian target pendapatan asli daerah (PAD) sehingga menyebabkan terjadinya devisit anggaran hampir terjadi setiap tahun Namun ditengah berbagai tantangan yang dihadapi Pemerintah Kota Langsa tetap bekerja keras dengan rasa optimisme yang tinggi mencari dan menggali sumber- sumber pendanaan dari berbagai pihak, dan patut kami syukuri pula bahwa dalam pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kota Langsa mendapakan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP ) dari Badan Pemeriksaan Repubik Indonesi ( BPK RI ) selama 2 (dua) tahun terakhir ini menunjukkan bahwa pelaksanaan roda Pemerintahan Kota Langsa semakin baik.

Upload: maradonimdn

Post on 09-Aug-2015

202 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 1Provinsi Aceh

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Langsa merupakan salah satu Kota Otonom didalam wilayah Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam di bentuk berdasarkan undang - undang Republik Indonesia

Nomor 3 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 dan peresmiannya dilaksanakan di Jakarta

pada tanggal 17 Oktober 2001 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Repubilk

Indonesia. Kota Langsa merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur yang

terletak paling ujung dari Provinsi Aceh dan merupakan kota sebagai pintu gerbang

keluar masuknya arus barang dari dan ke Provinsi Sumatera utara.

Sebagai kota pemekaran Kota Langsa terus memacu pelaksanaan pembangunan

dari berbagai sektor termasuk sektor kelautan dan perikanan dengan berbagai sumber

pendanaan baik yang bersumber APBK, APBA, APBN dan smuber dana swasta serta

sumber dana lainnya .

Dalam pelaksanaan proses pelaksanaan pembangunan tentu banyak

mendapatkan tantangan dan kendala-kendala yang dihadapi minimnya plotting

anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, rendahnya capaian target

pendapatan asli daerah (PAD) sehingga menyebabkan terjadinya devisit anggaran

hampir terjadi setiap tahun

Namun ditengah berbagai tantangan yang dihadapi Pemerintah Kota Langsa

tetap bekerja keras dengan rasa optimisme yang tinggi mencari dan menggali sumber-

sumber pendanaan dari berbagai pihak, dan patut kami syukuri pula bahwa dalam

pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kota Langsa mendapakan Predikat Wajar

Tanpa Pengecualian ( WTP ) dari Badan Pemeriksaan Repubik Indonesi ( BPK RI ) selama

2 (dua) tahun terakhir ini menunjukkan bahwa pelaksanaan roda Pemerintahan Kota

Langsa semakin baik.

Page 2: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 2Provinsi Aceh

1.2. TUJUAN

- Membangun / merehabilitasi sarana dan prasarana kelautan dan perikanan

- Memperbaiki dan meningkatkan produktifitas lahan tambak

- Meningkatkan perekonomian masyarakat wilayah pesisir

- Membangun dan mengembangkan perikanan tangkap dan budidaya

- Menciptakan sentra pengembangan perikanan budidaya

1.3. SASARAN

- Terwujutnya pembangunan / rehabilitasi sarana dan prasarana kelautan danperikanan

- Terwujutnya perbaikan dan peningkatan produktifitas lahan tambak- Terwujutnya peningkatan perekonomian masyarakat wilayah pesisir- Terwujutnya pembangunan dan pengembangan perikanan tangkap dan budidaya- Terciptanya sentra pengembangan perikanan budidaya

Page 3: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 3Provinsi Aceh

II. KEADAAN UMUM WILAYAH KOTA LANGSA

2.1. LETAK GEOGRAFIS

Kota Langsa secara astronomis terletak antara 04° - 24’ 35,68” - 04° 33’ 47, 03”

Lintang Utara dan 97° 53’ 14,59” - 98° 04’ 42, 16” Bujur Timur, Kota Langsa mempunyai

dataran rendah dan bergelombang serta sungai-sungai dengan ketinggian antara 0 - 29

meter diatas Permukaan Laut, curah hujan rata-rata 1.850 – 4.013 mm tiap tahunnya

dengan jumlah hari hujan 211 hari, dimana suhu udara berkisar antara 28°C - 32°C

dengan kelembaban nisbi Kota Langsa rata-rata 70% serta mempunyai batas-batas

sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur dan Selat Malaka;

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten AcehTamiang;

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang;

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur.

Secara topografi Kota Langsa terletak pada dataran Aluviasi Pantai dengan

elavasi berkisar sekitar 8 (delapan) meter dan permukaan Laut. dibagian Barat Daya dan

selatan oleh pegunungan dengan lipatan bergelombang sedang. dengan elavasi berkisar

sekitar 75 (tujuh puluh lima) meter, sedangkan dibagian Timur merupakan endapan

rawa-rawa dengan penyebaran cukup luas.

Penggunaan Lahan dari luas 262,41 km Kota Langsa terdiri

permukiman/bangunan, persawahan. perikanan darat (tambak), perkebunan besar,

hutan produksi, padang rumput (huma) dan penggunaan lainnya. Seberan lahan untuk

pemukiman/bangunan seluas 7,34%, perikanan darat (tambak) 5,08%, perkebunan

besar seluas 39,87%. perkebunan rakyat seluas 4,75% hutan lebat seluas 1,35%, hutan

lindung seluas 9,78%, hutan produksi seluas 4,60%, padang rumput (huma) seluas 0,13%

dan penggunaan lahan untuk lain-lain seluas 4,10%.

Page 4: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 4Provinsi Aceh

Konversi lahan tidak dapat terbendung tentu terjadi bukan hanya di Kota Langsa

akan tetapi juga terjadi di daerah lainnya seiring dengan pesat pembangunan

diperkotaan baik gunakan untuk pembangunan pabrik, perumahan, pusat perbelanjaan,

perkantoran, untuk lahan tambak yang terkonversi dengan persentase yang sangat kecil

dibandingkan sektor lainnya.

Luas wilayah Kota Langsa 262,41 Km2 dengan panjang garis pantai 16 Km danterdiri dan 5 (lima) Kecamatan yaitu :

No. Kecamatan LuasWilayah

(Km2)

Desa/Gampong

Letak Ibu Kota Kecamatan Ket

1 Langsa Lama 42,39 15 Desa Meurandeh

2 Langsa Kota 7,53 10 Desa Gp. Teungoh

3 Langsa Baro 77,50 12 Desa Gedubang Aceh

4 Langsa Barat 59,95 13 Matang Seulimeng

5 Langsa Timur 75,04 16 Desa Seunibok Anatara

Jumlah 262,41 66

Page 5: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 5Provinsi Aceh

Jumlah Penduduk Kota Langsa pada tahun 2010 jumlah penduduk kota langsa

sebanyak 145,351 jiwa dan pada tahun 2011 jumlah penduduk kota langsa sebanyak

148.945 jiwa atau dengan tingkat pertumbuhan sebesar 0,24% yang tersebar pada 5

(lima) Kecamatan yaitu:

No. Kecamatan Jumlah Jiwa(Orang)

Jumlah Kepala Keluarga Ket

1 Langsa Lama 26.877 5401 KK

2 Langsa Kota 35.863 7200 KK

3 Langsa Baro 41.804 10,088 KK

4 Langsa Barat 30.583 5529 KK

5 Langsa Timur 13.818 2466 KK

Jumlah 148.945 30,684 KK

Sebagai daerah yang melingkup wilayah perkotaan yang berdekatan dengan

Daerah Pesisir. Aktivitas Ekonomi masyarakat Kota Langsa lebih banyak pada sector

tersier dengan andalan lapangan usaha perdagangan, hotel, restaurant. serta jasa - jasa,

selanjutnya di susul dengan sector sekunder dengan andalan lapangan usaha industri

pengolahan, dan sektor primer dengan andalan lapangan usaha pertanian, usaha

perikanan dan nelayan.

Khusus untuk usaha perikanan dan usaha penangkapan ikan di laksanakan

dengan pola penggunaan teknologi yang sederhana (tradisional) dan juga dengan

peralatan yang sederhana pula. Bila dalarn usaha perikanan di Kota Langsa dilakukan

dengan menggunakan teknologi yang canggih dan fungsi tentu hasilnya akan dapat

peningkatan kesejahteraan masyarakat yang efektif dan efesien.

Page 6: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 6Provinsi Aceh

2.2. POTENSI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

Kota Langsa yang memiliki 16 Km2 garis pantai berhadapan langsung dengan

selat malaka dan memiliki alur - alur sungai yang besar membentang dan sebagian

membelah Kota Langsa sehingga dapat dilalui oleh kapal - kapal besar baik kapal nelayan

penangkapan ikan maupun kapal - kapal Niaga yang melakukan bongkar muat barang di

pelabuhan Kota Langsa.

Kota Langsa memiliki pelabuhan perikanan yang panjangnya mencapai 100

meter, di dukung dengan beberapa fasilitas lainnya seperti Tempat Pelelang Ikan (TPI) di

pangkalan pendaratan ikan ( PPI ) kuala Langsa, Tempat Pengisian Bahan Bakar Minyak

(SPDN), Ice Storage, Cold Storage dan juga Pabrik Es dengan kapasitas 10 ton/hari,

sebagai fasilitas Pendukung Dermaga Perikanan.

Disamping Dermaga Perikanan milik Pemerintah Kota Langsa yang di bangun

secara bertahap sejak tahun 2006 sampai 2012 yang bersumber dan Dana Alokasi

Khusus (DAK) Bidang Kelautan dan Perikanan juga memiliki tangkahan - tangkahan

pendaratan ikan yang dibangun dengan cara swadaya masyarakat tersebar di sepanjang

sungai Kuala Langsa dan dijadikan tempat sandar kapal-kapal penangkap ikan,

merupakan suatu potensi perikanan yang sangat prospektif untuk terus diberdayakan

secara optimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai fasilitas pendukung bagi

nelayan.

Dilihat dari potensi perikanan, baik laut maupun perikanan darat termasuk

tambak dan kolam, Kota Langsa memiliki prospek yang sangat cerah untuk

pengembangan Sub.Sektor perikanan dan kelautan hal ini di dukung oleh kedudukan

geografis daerah ini yang berada di perairan pantai selat malaka.

Kota Langsa merupakan salah satu Daerah pengekspor hasil perikanan seperti

ikan, udang dan kepiting yang mempunyai kualitas sangat baik.

Page 7: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 7Provinsi Aceh

Kota Langsa mempunyai 66 Desa Pesisir yang tersebar 5 (lima) Kecamatan yang

ada dalam wilayah Kota Langsa dengan jumlah nelayan mencapai 5,241 orang

menggantung hidupnya dari hasil melaut.

Jumlah armada perikanan yang ada di Kota Langsa menurut jenis dan ukurannya

yaitu:

No. Kapal Motor Menurut Jenis (Unit) PerahuTanpaMotor

Jumlah<5GT

5 – 10GT

10 – 20GT

20 – 30 GT 30 – 50 GT

719 55 34 5 40 219 1.072

Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah armada perikanan di Kota Langsa 1,072

unit dan tentu tidak sebanding dengan Luas Lautan yang ada dalam wilayah Kota Langsa.

Produksi hasil perikanan Laut rata - rata mencapai 8,695 ton/tahun dengan nilai

produksi sebesar Rp. 205.600.600,000, jumlah ini terus mengalami peningkatan dari

tahun ketahun.

Berikut table estimasi jumlah produksi Hasil tangkapan ikan per tahun dalarn

wilayah Kota Langsa.

No. Tahun Jumlah Produksi(ton)

Nilai Produksi (Rp)

1 2007 33.000 742.028.425.7602 2008 23.245 500.915.012.0003 2009 9.261 188.420.870.0004 2010 10.513 213.893.597.46656

20112012

--

Page 8: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 8Provinsi Aceh

Pusat Pengembangan Perikanan Tangkap Kota Langsa

Pangkalan Pendaratan Ikan Kuala Langsa Pelabuhan Perikanan PantaiKuala langsa

Pengelolaan Perikanan TangkapWilayah Timur Perairan Aceh

Komuditi Unggulan1. Kakap2. Kerapu3. Tongkol4. Bawal5. Jenaha6. Tenggiri

Page 9: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 9Provinsi Aceh

Pusat Pengembangan Perikanan Tangkap Kota Langsa

PangkalanPendaratan Ikan

Kuala Langsa

TempatPelelangan Ikan

Gp. Seuriget

TempatPelelangan Ikan

Gp. BiremPuntong

JENIS PELUANGUSAHA LOKASI KETERANGAN

1

USAHAPENANGKAPANIKAN DENGANARMADA > 30 GTDI ZEEI

Perairan Pantaitimur Aceh

Peluang eksploitasi : 62,8% (137.005 ton/tahun) di ZEE(Pelagis besar).

Home Base di Pelabuhan Perikanan Pantai (dalamproses pembangunan) .

Eksport melalui Pelabuhan Kuala Langsa. Tersedianya SDM (Nelayan yang terampil). Tersedianya kawasan untuk pengembangan industri

perikanan (UPI)

2

INDUSTRIKAPAL IKANDAN BAHANALATPERIKANAN

Kuala Langsa

► Bahan Baku fiber glass dan Logam.► Peralihan bahan baku pembuatan kapal ikan dari kayu

ke fiber dan logam, karena moratorium logging.► Produk kapal ikan dapat di eksport ke negara tetangga,

dengan standar.► Permintaan bahan alat perikanan yang tinggi.

Page 10: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 10Provinsi Aceh

2.2.1. PELABUHAN PERIKANAN

Pelabuhan Perikanan merupakan wilayah di mana semua aktifitas bisnis

perikakanan dilakukan yang menyediakan multi pelayanan terhadap aktifitas perikanan,

menyerapkan tenaga kerja yang sangat besar, sector industry dan ekonomi. Pelabuhan

perikanan kota langsa berdiri tahun 2003, hingga sekarang terus dilakukan

pembangunan.

INFORMASI UMUM

a. Nama : Pangkalan Pendaratan Ikan Kuala Langsa

b. Klasifikasi : Type

c. ALamat : Jl. Kuala Langsa KM.8 Gp. Kuala Langsa

Langsa Barat – Kota Langsa

d. Telepon : 0641 – 426463 / Hp. 0852 6223 2110

e. Fax : 0641 – 426463

f. E – Mail : dkp_family @ yahoo.co.id

g. Website : -

h. Kepala Pelabuhan : -

KEADAAN LINGKUNGAN

a. Sungai/Teluk/Pantai : Sungai

b. Provinsi : Aceh

c. Kota : Langsa

d. Kecamatan : Langsa Barat

e. Desa/Kelurahan : Kuala Langsa

f. Posisi Geografis : 4 o 31 ‘ 04 “ LU98 o 00 ‘ 53 “ BT

g. Jarak Terhadap

- Ibu Kota Provinsi : 450 Km

- Ibu Kota Kab./Kota : 10 Km

- Ibu Kota Kecamatan : 8 Km

- Bandara Udara : - Km

- Pelabuhan Lain : 2 Km

Page 11: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 11Provinsi Aceh

Tabel. 1.1. Fasilitas di PPI Kuala Langsa Tahun 2011

NO. FASILITAS VOLUME UNITA FASILITAS POKOK1 Lahan 3 Ha2 Pagar Keliling - M3 Dermaga (Wharf/Pier) 880 m24 Turap/Revetment 200 M5 Pemecah Gelombang M6 Kolam Pelabuhan/Alur Sungai 4 Ha7 Kedalaman Kolam/Alur 8 M8 Jalan Komplek 1.800 m29 Drainase 200 M

……………………………….

B FASILITAS FUNGSIONAL1 Kantor Administrasi Pelabuhan m22 Kantor Syahbandar m23 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 200 m24 Tangki Air + Instalasi 20,000 KL5 Tangki Solar + Instalasi/SPDN 100 KL6 Lisrtik + Instalasi 160 KVA7 Genset + Instalasi - KVA8 Pabrik Es 10 Ton9 Cold Storage 60 Ton

10 Dock/Slipway GT11 Bengkel m212 Tempat Perbaikan Jaring 200 m213 Transit Sheed m214 Lab. Pembinaan Mutu m215 Cold Storage 200 m216 Gedung Pengekapan m217 Telepon Unit18 Internet Unit19 SSB Unit20 Rambu-rambu Unit21 Lampu Suar Unit22 Menara Pengawas Unit23 Parkir Kendaraan 400 m224 Kendaraan Pelabuhan Unit25 Fork Lift unit/ton26 IPAL Unit

…………………………………..

Page 12: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 12Provinsi Aceh

C Fasilitas Penunjang

1 Balai Pertemuan Nelayan m2

2 Rumah Kepala Pelabuhan m2

3 Rumah Syahbandar m2

4 Rumah Staf m2

5 Mess Operator m2

6 Pos Jaga 1 unit/m2

7 Pos Pelayanan Terpadu m2

8 Tempat Ibadah m2

9 MCK Umum 4 unit/m2

10 Kios Nelayan 7 unit/m2

11 Keselamtan Pelayaran

12Kebersihan, Keamanan, danKetertiban 4

13 Bea dan Cukai

14 Keimigrasian

15 Pengawas Perikanan

16 Puskesmas

17 Karantina Ikan

18 Pegadaian

19 Asuransi

20 Bank atau Lebaga Keuangan lainnya

21 Komputer Unit

22 Rumah Staf unit/m2

23 Guest House m2

24 Mess Nelayan unit/m2

Page 13: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 13Provinsi Aceh

Tabel 1.2. Industri Perikanan

NO. NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA LUAS LAHAN(m2)

1 PABRIK ES PPI KUALA LANGSA PEMBUATAN ESBATANG 200

2 COLD STORAGE PPI KUALA LANGSA PENYIMPANAN HSLPERIKANAN 200

3 KOPERASI LAOT BIRU SPDN 600

2.3. Kebijakan dan Program Kerja Daerah

Arah Kebijakan Strategis dan Program kerja Bidang Kelautan dan Perikanan Kota

Langsa yang berdampak pemerataan akibat peningkatan kesejahteraan melalui

Pengelolaan, Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang

Terintegrasi .

2.3.1. Arah Kebijakan Strategis

Arah Kebijakan Stratedis bidang Kelautan dan Perilanan Kota Langsa

sebagai berikut:

1. Pemberdayaan Ekonomi

2. Pengendalian dan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan

3. Revitalisasi perikanan

4. Pengembangan SDM

5. Penguatan kelembagaan usaha

6. Pengembangan kawasan

2.3.2. Kebijakan

Kebijakan Pembangunan Bidang Kelautan dan Perikanan Kota Langsa

terdairi dari :

Page 14: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 14Provinsi Aceh

1. Pembangunan Berbasis Sumberdaya Lokal (Local Resources Based

Development)

Jenis sumberdaya kelautan dan perikanan setempat yang strategis dan

mempunyai nilai ekonomis penting, perlu diketahui stock assesment sehingga

pemanfaatan sumberdayanya tidak melampaui daya dukung lingkungan.

2. Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Masyarakat kelautan dan perikanan dapat memanfaatkan sumberdaya

secara optimal, lestari dan berkelanjutan. Dalam community based lebih diarahkan

pada kegiatan dan kemampuan budidaya untuk mencegah terjadinya over

exsploited sumberdaya yang tersedia.

3. Pembangunan Berbasis Pasar (Market Based Development)

Hasil dari pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara

optimal, lestari dan berkelanjutan diarahkan untuk dapat dipasarkan keluar daerah

maupun eksport melalui kerja sama dunia usaha untuk meningkatkan pendapatan

dan kesejahteraan masyarakat setempat serta peningkatan pendapatan anggaran

daerah dan devisa

2.3.3. Arah Kebijakan

Pembangunan Bidang Kelautan dan Perikanan Kota Langsa mempunyai lima

( 5 ) Arah Kebijakan :

Menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat di wilayah pesisir melalui

diversifikasi jenis usaha;

Melaksanakan pengawasan & pengendalian sumberdaya pesisir, kelautan &

perikanan melalui peningkatan koordinasi dengan lintas sektor;

Melakukan percepatan revitalisasi melalui pembangunan/pengembangan

sarana dan prasarana pokok perikanan tangkap dan budidaya;

Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan; dan

Pengembangan sumberdaya perikanan.

Page 15: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 15Provinsi Aceh

III. PELAKSANAAN KEGIATAN DAK BIDANG PERIKANAN TANGKAPTAHUN 2011 – 2012

3.1. Pelaksanaan Kegiatan DAK Tahun 2011

Kegiatan berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kelautan,

Perikanan dan Pertanian Kota Langsa Tahun Anggaran 2011 adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN PAGU

1.

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Pemb. Talud PPI Kuala Langsa

Pemb. Talud PPI Kuala Langsa (Lanjutan 2010)

Penimbunan lahan PPI Kuala langsa

Pengerukan Alur TPI Gampong Seuriget

Pengadaan Sumur Bor PPI Kuala Langsa

Pengadaan Box Fiber

Pengaspalan Jalan Depan Pabrik Es PPI Kuala Langsa

Pengerasan Jalan Produksi Pertambakan Gp. SungaiLuengPengerasan Jalan Produksi Pertambakan Gp. SungaiLuengPengerasan Jalan Produksi Pertambakan Gp. Alue Dua

Pengadaan Sarana Penyuluhan

- Pengadaan Kendaraan Roda Dua

- Pengadaan Laptop

- Pengadaan Printer

- Pengadaan Mebeulair

Penimbunan Lahan PPI Seuriget

Pembuatan Jembatan Jalan Produksi Pertambakan Gp.

Alue Dua

Pengadaan Mesin Boat 5,5 PK

951.000.000,-

556.554.000,-

490.000.000,-

252.000.000,-

100.000.000,-

100.000.000,-

98.000.000,-

90.000.000,-

60.000.000,-

80.289.200,-

55.272.453,-

12.503.097,-

5.670.000,-

25.554.450,-

54.510.800,-

95.000.000,-

96.880.000,-

Page 16: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 16Provinsi Aceh

3.2. Pelaksanaan Kegiatan DAK Tahun 2012

3.2.1. Anggaran dan Komponen Kegiatan

Kegiatan berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas

Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa Tahun Anggaran 2012, Nomor :

2.05.01.21.06.5.2 tanggal 12 Januari 2012 adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Nilai Pagu ( Rp) Nilai Kontrak RealisasiKeuangan

SisaAnggaran

1 2 3 4 5 6

1 Pembuatan talud (Sheet Pile)PPI Kuala Langsa 960.000.000,- 958.000.000,- 958.000.000,- 2.000.000,-

2 Penimbunan lahan PPI KualaLangsa (lanjutan) 600.000.000,- 598.000.000,- 598.000.000,- 2.000.000,-

3Pengadaan saranapenangkapan ikan di ataskapal (Box fiber)

100.000.000,- 100.000.000,- 100.000.000,-

4 Pengadaan Alat PengolahanIkan 100.000.000,- 100.000.000,- 100.000.000,-

5Pengadaan Boat UntukPerempuan Pesisir PencariTiram

100.000.000,- 100.000.000,- 100.000.000,-

6 Pengadaan Alat BantuPenangkapan Ikan (Phok) 100.000.000,- 100.000.000,- 100.000.000,-

7 Pembangunan Jalan ProduksiPertambakan Kec. Langsa Baro 98.241.919,- 98.241.919,- 98.241.919,-

8Pembangunan Jalan ProduksiPertambakan Kec. LangsaTimur

95.000.000,- 95.000.000,- 95.000.000,-

9Pembangunan Jalan ProduksiPertambakan Kec. LangsaLama

90.000.000,- 90.000.000,- 90.000.000,-

10 Pembangunan Jalan ProduksiPertambakan Gp. Cinta Raja 80.491.081,- 80.491.081,- 80.491.081,-

11 Pengadaan Alat KomunikasiPengawasan 60.000.000,- 60.000.000,- 60.000.000,-

Jumlah 2.383.733.000,- 2.379.733.000,- 2.379.733.000,- 4.000.000,-

Page 17: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 17Provinsi Aceh

3.2.2. Hasil dan Pemanfataan

NO KEGIATAN OUTPUT OUTCOME BENEFIT

1.

2

3

4

5

6

7

Pembuatan talud

(Sheet Pile) PPI

Kuala Langsa.

Penimbunan lahan

PPI Kuala Langsa

(lanjutan).

Pengadaan sarana

penangkapan ikan

di atas kapal (Box

fiber).

Pengadaan Alat

Pengolahan Ikan.

Pengadaan Boat

Untuk Perempuan

Pesisir Pencari

Tiram.

Pengadaan Alat

Bantu

Penangkapan Ikan

(Phok).

Pembangunan

Jalan Produksi

Pertambakan Kec.

Langsa Baro.

Terlaksananya

Pembuatan

Talud.

Terlaksananya

Pembangunan

Gudang Beku.

Terlaksanya

Pengadaan Box

Fiber.

Terlaksananya

Pengadaan Alat

Pengolahan

Ikan.

Terlaksananya

Pengadaan

Boat.

Terlaksananya

Pengadaan Alat

Bantu

Penangkapan

Ikan (Phok).

Terlaksananya

Pembanguan

Jalan Produksi

Pertambakan

Kec. Langsa

Baro.

Tersedianya

Penahan Lahan PPI

Kuala Langsa.

Tersedianya

Gedung Pabrik Es

PPI Kuala Langsa 1

Unit.

Tersedianya box

fiber 100 unit.

Tersedianya Alat

Pengolahan Ikan.

Tersedianya Boat

Sebanyak 4 Unit.

Tersedianya Alat

Bantu

Penangkapan Ikan

(Phok).

Tersedianya Lahan

Produksi

Pertambakan.

- Lancarnya aktifitas

nelayan di PPI Kuala

Langsa

- Terpenuhinya es di PPI

Kuala langsa.

- Harga terjangkau.

- Meningkatnya mutu hasil

tangkapan nelayan.

- Mempermudah

Pengolahan Ikan.

- Meningkatnya Daya

Jelajah Nelayan.

- Mepermudah Hasil

Tangkapan Nelayan.

- Lancarnya Aktifitas

Pembudidaya Tambak.

Page 18: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 18Provinsi Aceh

8

9

10

11

Pembangunan

Jalan Produksi

Pertambakan Kec.

Langsa Timur.

Pembangunan

Jalan Produksi

Pertambakan Kec.

Langsa Lama.

Pembangunan

Jalan Produksi

Pertambakan Gp.

Cinta Raja

Pengadaan Alat

Komunikasi

Pengawasan.

Terlaksananya

Pembangunan

Jalan Produksi

Pertambakan

Kec. Langsa

Timur.

Terlaksananya

Pembangunan

Jalan Produksi

Pertambakan

Kec. Langsa

Lama.

Terlaksananya

Pembangunan

Jalan Produksi

Pertambakan

Gp. Cinta Raja.

Terlaksananya

Pengadaan Alat

Komunikasi

Pengawasan

Tersedianya Lahan

Produksi

Pertambakan.

Tersedianya Lahan

Produksi

Pertambakan.

Tersedianya Lahan

Produksi

Pertambakan.

Tersedianya Alat

Komunikasi

Pengawasan.

- Lancarnya Aktifitas

Pembudidaya Tambak.

- Tersedianya Lahan

Produksi Pertambakan.

- Tersedianya Lahan

Produksi Pertambakan.

- Tersedianya Pengawasan

Laut terhadap Nelayan

Page 19: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 19Provinsi Aceh

IV. PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT

3.1. PERMASALAHAN

Dalam pelaksanaan pembangunan perikanan tentu dihadapkan pada berhagai

masalah yang sangat komplik sehingga memerlukan perhatian yang serius dan semua

stecholder yang ada baik lingkungan Pemerintah/Kota Langsa. Provinsi maupun

Pemerintah Pusat. Berbagai masalah yang terindetifikasi sebagai berikut:

1. Penangkapan ikan secara illegal (illegal fishing) atau penangkapan ikan dengan

menggunakan alat tangkap Trawl (pukat harimau) masih banyak terjadi di perairan

Kota Langsa berdampak pada kerusakan ekosistem laut seperti terumbu karang

atau dengan kata lain dapat membahayakan kelestarian sumberdaya ikan atau

lingkungannya.

2. Sarana dan prasarana Pangkalan Pendaratan ikan yang belum memadai. minimmya

fasilitas fungsional dan penunjang seperti mobil crane dan alat pendukung lainnya.

3. Kurangnya keberpihakan kebijakan penganggaran terhadap sektor kelautan dan

perikan.

4. Secara specifik berbagai permasalahan yang terjadi ditengah upaya pembangunan

kelautan dan perikanan sebagai berikut :

- Sebagian besar nelayan Aceh dalam katagori masyarakat miskin.

- Terjadinya illegal fishing, unregulated dan unreported fishing diperairan pantai

timur dan barat Provinsi Aceh.

- Armada tangkap masih konvensional (skala kecil dan tradisional).

- Sarana dan prasarana pendukung perikanan tangkap masih terbatas.

- Pemanfaatan potensi budidaya tawar dan laut belum optimal.

- Industri pengolahan hasil perikanan masih tradisional.

Page 20: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 20Provinsi Aceh

- Akses pasar ekspor belum langsung ke negara tujuan.

- Akses permodalan usaha perikanan lemah.

- Rendahnya minat investor bidang usaha perikanan.

- Dukungan SDM yang berkompetensi sangat terbatas.

3.2. UPAYA TINDAK LANJUT

Bertitik tolak pada berbagai permasalahan seperti tersebut diatas maka beberapaupaya yang dapat dilakukan adalah :

- Menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat di wilayah pesisir melaluidiversifikasi jenis usaha;

- Melaksanakan pengawasan & pengendalian sumberdaya pesisir, kelautan &perikanan melalui peningkatan koordinasi dengan lintas sektor;

- Melakukan percepatan revitalisasi melalui pembangunan/pengembangan saranadan prasarana pokok perikanan tangkap ;

- Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan; dan- Pengembangan sumberdaya perikanan.

Page 21: Laporan Dak 2012

Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa 21Provinsi Aceh

V. PENUTUP

Demikian Laporan Pelaksanaan Kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang

Kelautan dan Perikanan pada Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Kota Langsa saya

susun ,mudah-mudahan dalam penulisan ini bisa dijadikan acuan dalam Pembinaan dan

Pengembangan usaha Perikanan tangkap.

4.1. Dukungan lintas Sektor

Pembangunan, Pengembangan dan Pembinaan sektor Perikanan dan Kelautan

Kota Langsa mendapat dukungan dari instansi sebagai berikut:

a. Dinas Pekerjaan Umum kota langsa.

b. Dinas Kesehatan Kota langsa.

c. POLAIRUD Kota Langsa.

d. KAMLA Kota Langsa.

e. Panglima Laot Kota Langsa

f. Unsur / Tokoh/lembaga adat setempat

4.2. Rekomendasi Bagi Direktur Jenderal Perikanan Tangkap

1. Mengalokasikan Armada Perikanan tangkap untuk Kota Langsa pada tahun yang

akan datang.

2. Mempercepat Pembangunan Pelabuhan Perikanan Kota Langsa sesuai dengan

DED yang sudah dibuat.