daftar pustaka - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1055/9/08620033 daftar...
TRANSCRIPT
81
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Z. 1983. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh.
Bandung: Angkasa. Al Qurtubi, S. 2000. Tafsir Al qurtubi. Jakarta: Pustaka Azam. Ali, dkk. 1989. Terjemah Tafsir Al maraghiy. Semarang: Tohaputra. Al-Qur’an Digital Versi 2.1.2004. http://www.alquran-digital.com. Amitava R., Shayak G.,, Madhulina C., dan P. K. Saha. 2008. Effect Of Different
Plant Hormones On Callus Induction In Gymnema sylvestris R.Br. (Asclepiadaceae). African Journal of Biotechnology. 7 (13): 2209-2211.
Ariningsih, I., Solichatun, Endang, A. 2003. Pertumbuhan Kalus dan Produksi
Antrakuinon Mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada Media Murashige-Skoog (MS) dengan Penambahan Ion Ca2+ dan Cu2+ . Biofarmasi 1 (2): 39-43.
Astutik. S. 2007. Pengaruh Varietas Kedelai (Glycine max) Terhadap
Pertumbuhan Kalus Dan Kandungan Senyawa Isoflavon (Daidzein dan Genistein). Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang. Jurusan Biologi Lingkungan Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Malang.
BPOM, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Depkes RI. Bulgakov, V. P,. 2003. Increase in Antharaquinonane Content In Rubia
Cordifolia Cell Transformed By Rol Genes Does Not Involve Activation of the NADPH Oxidase Signaling Pathway. Biochemistry (Moscow). 68(7): 795-801.
Caropeboka AM, Lubis I. 1975. Pemeriksaan pendahuluan kandungan kimia akar
Pimpinella alpina (Purwoceng). Di dalam : Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Obat I; Bogor, 8 – 9 Desember 1975. Bogor: Bag. Farmakologi-Dept. Fisiologi dan Farmakologi, Fak. Kedokteran Hewan, IPB. hlm 153 –158.
Croteau, R., Kutchan, T.,M., Lewis, N.,G. 2000. Natural Products (Secondary
Metabolites). Di dalam Darwati, I. 2007. Kultur Kalus dan Kultur Akar Rambut Purwoceng (Pimpinellapruatjan Molk.) Untuk Menghasilkan Metabolit Sekunder. Disertasi. Sekolah Pascasarjana ITB Bogor.
Dalimonthe, S. L. 1987. Kultur Jaringan Sebagai Sarana Untuk Menghasilkan
Metabolit Sekunder. Seminar Nasional Metabolit Sekunder. Yogyakarta.
82
Dalam Parti.2004. Identifikasi Senyawa Isoflavon Pada Kalus Yang Berasal Dari Dua Macam Eksplan Kedelai (Glycinemax Merr). Skripsi tidak Diterbitkan. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang. Malang.
Darwati, I. 2007. Kultur Kalus dan Kultur Akar Rambut Purwoceng
(Pimpinellapruatjan Molk.) Untuk Menghasilkan Metabolit Sekunder. Disertasi. Sekolah Pascasarjana ITB Bogor.
Darwati, I. dan Ika, R. 2006. Status Penelitian Purwoceng (Pimpinella alpina
Molk.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah.12(1):9-15. Dasuki, U., A. 1991. Bahan Kuliah Sistematika Tumbuhan Tinggi. Bandung:
Pusat Antar Universitas Bidang Ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung. Depag RI. 2004. Tafsir Al Qur’an Depag. Jakarta: Departemen Agama RI. Djenal dan Suratno. 2000. Memacu Multipikasi Pucuk Pada Kultur Kalus
Anggrek Dendrobium sp. Dengan Pengaturan Intensitas Cahaya.Jember: Politekni Negeri Jember. Di dalam Syaifiyatul, H. 2011.Pengaruh Pemberian Benzilaminopurin (BAP) terhadap Proliferasi Protocorm Like Body (PLB) AnggrekPhalaeonopsis Dan DendrobiumPada Media 1/2 MS. Skripsi Tidak Diterbitkan. Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Erwin, Noor, A., Soekamto, N. H., et al. 2009. 6,6-Dimethoxy-4,4-Dihydroxy 3,2-
Furano-Isoflavane, A New Compound From Melochia umbellata (Houtt) Stapf Var. Degrabrata K. (Paliasa). Indonesian Journal of Chemistry 10(2): 215-218
Fatimah, N. 2011. Teknologi Kultur Jaringan “ Perbanyakan Tanaman Selain
Benih”. Artikel. PBT Pertama BBP2TP Surabaya. Fatmawati, A., 2008. Kajian Konsentrasi BAP dan 2,4-D terhadap Induksi Kalus
Tanaman Artemisia annua L. secara In Vitro. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Pertanian UNS:Surakarta.
Fletcher, E., K. A., Theresa, N. E. A. dan Peter, T. 2011. Effect of 2,4-D, Explants
Type And Cultivar On The Callogenesis Expression Of Cassava (Manihot esculenta Crantz) In Ghana. African Journal of Biotechnology. 10(46): 9396-9401.
Gunawan, L. W. 1987. Teknik Kultur Jaringan. Bogor. Laboratorium Kultur
Jaringan Tanaman: PAU IPB.
83
Gunawan, L. W. 1995. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Bogor: Pusat Antar Hadisaputra, F., F. 2008. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kultur Akar Ceplukan
(Physalis angulata L.) Yang Ditumbuhkan Pada Media Murashige-Skoog Dengan Peningkatan Konsentrasi Sukrosa Terhadap Sel Myeloma.
Harahap, R.A. 2005. Studi Kultur Kalus Tanaman Pegagan (Centella asiatica L.)
untuk Menghasilkan Senyawa Asiatikosida. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Hendaryono dan wijayanti. 1994. Teknik Kultur Jaringan : Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Modern. Yogyakarta: Kanisius.
Herbert, R.B. 1995. Biosintesis Metabolisme Sekunder Edisi kedua. Alih Bahasa
Bambang Srigandono. Semarang: IKIP Semarang Press Hernani dan O. Rostiana. 2004. Analisis Kimia Akar Purwoceng (Pimpinella
pruatjan). Makalah disampaikan pada Seminar Indonesian Biopharmaca and Excibition Conference.Yogyakarta, 14-15 Juli.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid III. Jakarta: Balai Penelitian
dan Pengembangan Kehutanan.
Juniarto, A.Z. 2004. Perbedaan Pengaruh Pemberian EkstrakEurycoma longifolia Dan Pimpinella alpina Pada Spermatogenesis Tikus Spragul Dawley. Tesis. Pascasarjana Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro, Semarang. Di dalam Darwati, I. dan Ika, R. 2006. Status Penelitian Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah.12(1):9-15.
Kamboj, A., and Ajay, Kumar, Saluja. 2011. Isolation Of Stigmasterol And
ΒsitosterolFrom Petroleum Ether Extract OfAerial Parts Of Ageratum conyzoides (Asteraceae). International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 3(1):94-96.
Karmanah. 2009. Peningkatan Ketahanan Batang Bawah Jeruk Pada Lahan
Masam Melalui KulturIn – Vitro. Tesis tidak Diterbitkan.Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Katuuk. 1989. Teknik Kultur Jaringan dalam Mikropropagasi Tanaman. Jurusan
Budidaya Pertanian. Yogyakarta : Fapetra UGM.
84
Lestari EG. 2008. Kultur Jaringan. Menjawab Persoalan Pemenuhan Kebutuhan Akan Peningkatan Kualitas Bibit Unggul dan Perbanyakannya Secara Besar-besaran. Akademia.
Leunufna, S. 2004. Improvement Of The In Vitro Maintenance And
Cryopreservation Of Yams (Dioscorea spp.). dalam Roostika, I. R. Purnamaningsih, dan I. Darwati. 2009. Penyimpanan In Vitro Tanaman Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) Melalui Aplikasi Pengenceran Media Dan Paclobutrazol. Jurnal Littri. 15(2) : 84 – 90.
Lindsey, K dan M.M. Yeoman. 1983. Novel Experimental System ffor Studying
the Production of Secondary Metabolites by Plant Tissue Culture. Plant Biotechnology. 39-66.
Ma’mun, S., et,al. 2006. Teknik Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak Purwoceng.
Laporan Teknis Penelitian TA 2006. Balittro.(Tidak dipublikasi).
Maftuchah, Ardiana, H.K dan Joko, B.S. 1998. Induksi kalus Artemisia
(Artemisia vulgaris L.) melalui kultur in vitro. Tropika. 6 (2): 135-141. Mariska, I., Suwarno, dan Djoko S. Damardjati. 1996. Pengembangan Konservasi
In Vitro Sebagai Salah Satu Bentuk Pelestarian Plasma Nutfah Di dalam Bank Gen. Seminar Penyusunan Konsep Pelestarian Ex Situ Plasma Nutfah Pertanian di Bogor. Balitbio. Bogor.
Martono, S. 1983. Isolasi dan Identifikasi Zat Aktif Berkhasiat Analgetik Pada
Daun Gendarussavulgaris Ness.Laporan Penelitihan. Fakultas farmasi Univ. Gadjah Mada. Yogyakarta.
Misawa, M., 1994. Plant tissue culture: An alternative for production of useful metabolite. FAO Agricultu-ral services Bulletin. No. 108. Toronto-Canada.
Murashige, T. and F. Skoog. 1962. A Revised Medium for Rapid Growth and
Biassays with Tobacco Tissue Culture. PlantPhysiology.No.15: 473 – 497.
Nugroho, A., Sugito, H., 2004, Pedoman Pelaksanaan Teknik Kultur Jaringan.
Depok: Penebar Swadaya. Pandiangan, D. 2011. Produksi Katarantin Melalui Kultur Jaringan. Bandung:
Lubuk Agung.
85
Park, J.M. and S.Y. Yoon, 1992. Production Of Sunguinarine By Suspension Culture Of Papaversomniferum In Bioreactor. J. Ferm. Bioeng.74 : 292-296.
Phillips, G.C., J.F. Hubstenberger, and E.E. Hansen. 1995. Plant regeneration
from callus and cell suspension cultures by somatic embryogenesis. p. 81-90. In. O.L. Gamborg and G.C. Phillips (Eds.). Plant Cell, Tissue and Organ Culture: Fundamental Methods. Berlin: Springer
Purwianingsih, W. Kusdianti R. Yuniarti L.2007. Anatomi Kalus Yang Berasal
Dari Eksplan Daun Catharanthus roseous (L). G. Don (Tapak Dara). Quraish, M.S. 2002. Tafsir Al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati. Rahardjo M, Wahyuni S, Trisilawati O, Djauhariya E. 2006. Ciri Agronomis,
Mutu Dan Lingkungan Tumbuh Tanaman Obat Langka Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.). Di dalam Ajijah, Nur. 2009. Induksi Mutasi dan Seleksi In Vitro Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) untuk Ketahanan Terhadap Suhu Tinggi. Tesis tidak Diterbitkan. Sekolah Pascasarjana ITB Bogor.
Rahardjo M. dan J.T. Yuhono. 2006. Budidaya Akar Wangi, Mentha
danPurwoceng. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. 65 hal. Di dalam Ajijah, Nur. 2009. Induksi Mutasi dan Seleksi In Vitro Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) untuk Ketahanan Terhadap Suhu Tinggi. Tesis tidak Diterbitkan.Sekolah Pascasarjana ITB Bogor.
Rahardjo, M. 2003. Purwoceng Tanaman Obat Aprodisiak Yang Langka.Warta
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industry. 9(2):4-7. Rahardjo, M. 2003. Purwoceng Tanaman Obat Aprodisiak Yang Langka.Warta
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri.9(2):4-7. Darwati, I. dan Ika, R. 2006. Status Penelitian Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah.12(1):9-15.
Rahardjo, M. 2005. Purwoceng tanaman obat aprodisiak yang langka. Warta
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 9 (2): 4-7 Rahayu, B., Solichatun, Endang A. 2003. Pengaruh Asam 2,4-
Diklorofenoksiasetat (2,4-D) Terhadap Pembentukan Dan Pertumbuhan Kalus Serta Kandungan Flavonoid Kultur Kalus Acalypha indica L. Biofarmasi 1 (1): 1-6.
Rahmawati, E.S. 1999. Variasi Kadar Kalium Dihidrogenafosfat dalam Medium MS terhadap Sintesis Minyak Atsiri pada Tunas Hasil Kultur In Vitro
86
Daun Nilam Aceh (Pogostemon cablin (Blanco)Bth.). Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Biologi UGM.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah: Kosasih,
P dan Tetet, S. Bandung: Penerbit ITB Roostika, I. R. Purnamaningsih, I. Darwati, dan I. Mariska. 2007. Regeneration of
Pimpinella pruatjan Through Somatic Embryogenesis. Indonesian Journal of Agricultural Science. 8(2): 60-66.
Roostika, Ika, Ireng, Darwati, and Ika, Mariska. 2006. Regeneration of Pruatjan
(Pimpinella pruatjanMolk): Axillary Bud Proliferation and Encapsulation. Jurnal AgroBiogen.2(2):68-73.
Rostiana O, Rosita SM, Muhammad H, Hernani, Syahid SF, Haryudin W,
Miftakhurohmah, Seswita D, Surahman, Nasrun. 2003. Ekplorasi Potensi Purwoceng Dan Cabe Jawa Serta Perbaikan Potenis Genetik Menunjang Industri Obat Tradisional Afrodisiak. Laporan Teknis Penelitian Penguasaan Teknologi Tanaman Rempah dan Obat Tahun 2003. Bogor: Balittro.
___________, Haryudin W, Ma’mun. 2007. Karakteristik Morfologi, Komponen
Hasil Dan Mutu Nomor Koleksi Purwoceng Di Gunung Putri [Abstrak]. Di dalam: Seminar Nasional dan Pameran Perkembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik; Bogor, 6 September 2007. Bogor: Balittro. hlm 48. Abstr no MPB-7.
Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Penerjemah:
Lukman, D.R. dan Sumaryono. Bandung: ITB Press.
Sastrohamidjojo. H. 1996. Sintesis Bahan Alam. Jogjakarta: Gajahmada University Press.
Sidik, S., E. Kurnia, dan Ursula. 1975. Usaha Isolasi Turunan Kumarin Dari Akar
Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Asal Dataran Tinggi Dieng. Dalam Simposium Tanaman Obat I, 8-9 Desember, Bagian Farmakologi. FKH, Institut Pertanian Bogor.
Siregar, L.A.M., Chan, L.K., dan Boey, P.L. 2006. Pertumbuhan dan Akumulasi
Alkaloid dalam Kalus dan Suspensi Sel Eurycoma longifolia Jack.Jurnal Ilmiah Pertanian Kultura. 41(1): 19-27.
87
Suharijanto. 2011. Induksi Tunas Jeruk Pamelo (Citrus maxima Merr.) Kultivar Bageng Secara In vitro Dengan Pemberian Jenis dan Konsentrasi Sitokinin. Mawas Juni 2011.
Sulistyawati, D. 2011. Peningkatan Kandungan Tanin Kalus Daun Ungu
(Graptophyllum pictum, L. Griff) Dalam Kultur In Vitro. Fakultas Biologi Universitas Setia Budi.
Sumardi, Issrep. 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta:UGM. Suryowinoto, M. 1996. Pemuliaan Tanaman Secara In Vitro. Yogyakarta:
Kanisius Suseno A., Mira, A., Mohamad, A., dan Dani. 2007. Kurniawan. Induksi Kalus
Dari Daun Nilam Kultivar Lhoksemauwe, Sidikalang, dan Tapaktuan Dengan 2,4-D. Zuriat. 18(2): 179-192.
Susidarti, R.,A. 2007. 8-Methokxycaplactone and Stigmasterol FromMicromelum
minutum. Majalah Farmasi Indonesia. 18(2):105-109. Suzery MB, Cahyono, Ngadiwiyana H, Nurhasnawati. 2004. Senyawa
stigmasterol dari Pimpinella alpina Molk (Purwoceng). Suplemen. 39 (1) : 39-41
Syahid, S., F., O. Rostiana dan M.Rohmah.2004. Pengaruh NAA dan IBA
Terhadap Perakaran Purwoceng (Pimpinella alpine Molk.)In Vitro.Indonesian Biopharmaca excibition and Conference.Yogyakarta.
Syahid, S.F. dan E. Hadipoentyanti, 2002. Pengaruh zat pengatur tumbuh Benzyl
Adenin (BA) dan NAA terhadap pertumbuhan temu-lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 13 (2): 1 - 6.
Syahid, S.F. dan Hernani. 2001. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Terhadap
Pembentukan Dan Pertumbuhan Serta Kandungan Sinensetin Dalam Kalus Pada Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus). Jurnal Littri 4: 99-103.
Syahid, S.F. et al. 2010. Pengaruh Komposisi Media Terhadap Pertumbuhan Kalus Dan Kadar Tannin Dari Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) Secara In Vitro. Jurnal Littri. 16(1): 1-5.
Taiz, L., Zeiger, E. 2002. Plant Phisiology. Thirt edition. USA: Sinauer. Taufiqqurrachman. 1999. Pengaruh Ekstrak Pimpinella alpina Molk. (Purwoceng)
dan Akar Eurycoma longifolia Jack. (Pasak Bumi) Terhadap Peningkatan
88
Kadar Testosteron, LH, dan FSH Serta Perbedaan Peningkatannya Pada Tikus Jantan Spragul Dawley. Tesis. Pascasarjana Ilmu Biomedik, Universitas Diponegoro, Semarang.
Teves, C.M. 2010. Plant Cell and Tissue Culture Phytopathology Biochemical.
Catalogue 2010-2011. The Netherlands: Duchefa. Tisnadjaja, D. 2006. Pengkajian Kandungan Fitosterol Pada Tanaman Kedawung
(Parkiaroxburgii G. Don.). Biodiversitas.7(1): 21-24.
Turhan, H. 2004. Callus Induction and Growth in Transgenic Potato Genotypes, African Journal of Biotechnology. 3(8): 375-378.
Uddin, M.S. 2006. In vitro propagation of Stevia rebaudiana Bert in
Bangladesh.African Journal of Biotechnology. 5 (13): 1238-1240. Utami, S.W.E. 2007. Pengaruh α-Naphtaleneacetic Acid (NAA) Terhadap
Embriogenesis Somatik Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis (L.) Bl. Biodiversitas. 8(4): 295-299.
Wardani, D.P., Solichatun, Ahmad D.S. 2004. Pertumbuhan dan Produksi
Saponin Kultur Kalus Talinum paniculatum Gaertn. pada Variasi Penambahan Asam 2,4-Diklorofenoksi Asetat (2,4-D) dan Kinetin. Biofarmasi. 2 (1): 35-43.
Wetter, L., R. Constabel, F. 1991.Metode Kultur Jaringan Tanaman Edisi Kedua.
(M. B. Widianto, Trans.) Bandung: ITB Bandung. Wickremesinhe, E. R. M. dan R. N. Arteca. 1993. Taxus Callus Cultures:
Initiation, Growth Optimization, Characterization and Taxol Production. Plant Cell Tissue and Organ Culture. 35 (1): 18 1 - 193.
Widiastoety, D. dan syafril. 1993. Pengaruh Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Protocorm Like Bodies Anggrek Dendrobium Dalam Media Padat. Cipanas. Bulletin panel tanaman hias.
Winata L., G. 1988. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Laboratorium Kultur
Jaringan Tumbuhan PAU-Bioteknologi: Institut Pertanian Bogor. Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman, Solusi Perbanyakan Tanaman.
Jakarta: Bumi Aksara.