daftar isi · ppt file · web view2017-12-22 · i. latar belakang. 1. ... mengembangkan kapasitas...

31
VISI 2045 KOPERASI PILAR NEGARA Untuk Kesejahteraan Rakyat dan Lestarinya Ekosistem NKRI Materi Presentasi Ketum Dekopin di Medan JULI 2014

Upload: dokiet

Post on 19-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Slide 1

VISI 2045

KOPERASI

PILAR NEGARA

Untuk Kesejahteraan Rakyat dan Lestarinya Ekosistem NKRI

Materi Presentasi Ketum Dekopin

di Medan JULI 2014

1

DAFTAR ISI

Latar Belakang

Tujuan

Landasan

Visi dan Misi

Sasaran

Tantangan

Kebijakan dan Strategi

Program Program Strategis

2

I. LATAR BELAKANG

1. Koperasi Jatidiri Sosial Ekonomi Indonesia

Indonesia negara kepulauan yang kaya sumber daya alam

Budaya gotong-royong, budaya agraris, budaya maritim

Struktur sosial ekonomi: kemiskinan struktural dan kultural akibat warisan feodalisme dan kolonialisme

Filosofi Sapu Lidi Bung Hatta: lidi jika berdiri sendiri muda dipatahkan, tapi jika menyatu jadi sapu lidi ia sulit dipatahkan (bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh).

Maknanya: rakyat Indonesia yang mayoritas miskin perlu bersatu dalam suatu wadah ekonomi bernama KOPERASI

2. Negara Agraris Maritim

Fakta: NKRI negara kepulauan yang luas dan kaya sumber daya alam: Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, kelautan, Perikanan, Pertambangan

Fakta: rakyat Indonesia hidup dalam budaya agraris dan maritim

3. Koperasi Sebagai Sistem Ekonomi Jalan Tengah

3

Koperasi: Sistem Ekonomi Jalan Tengah (Antara Kapitalisme dan Sosialisme/Komunisme)

Ekonomi Kapitalis

Ekonomi Komunis

Koperasi

Pemodal /kapitalis

Majikan buruh

Persaingan bebas

Eksploitasi manusia oleh majikan /pemodal

Kontrol negara

Kekuatan komunal

Kendali negara kuat

Eksploitasi manusia oleh negara

Perjuangan kepentingan ekonomi anggota

Pengendalian oleh anggota

Persaingan untuk menghasilkan efisiensi biaya (proses produksi)

Kesejahteraan bersama

SDM menjadi kunci utama dalam membangun ideologi dan sistem ekonomi negara

4

4. Pengakuan PBB dan Blueprint ICA 2020

- PBB mencanangkan tahun 2012 sebagai Tahun Koperasi Internasional yang mengakui peran dan kontribusi koperasi terhadap pertumbuhan sosial ekonomi global.

- Dalam Dekade Pembangunan Koperasi 2020, Aliansi Koperasi Internasional (ICA) menyebutkan bahwa Koperasi adalah: (1) Model bisnis tercepat pertumbuhannya; (2) Referensi utama mengentaskan kemiskinan dan pengangguran; (3) Solusi di masa krisis

5. Kemiskinan dan Pengangguran

Data BPS 2013: 28 juta orang miskin (hidup dibawah 1 Dollar AS per hari); 110 juta orang (hidup dibawah 2 Dollar AS per hari)

6. Bencana Alam

Eksploitasi sumber daya alam secara sistemik dan massif telah menyebabkan berbagai bencana alam: banjir, angin puting beliung, gagal panen karena kemarau dan hujan panjang, mata air kering karena penggundulan hutan (HGU, IUP), pencemaran sungai, danau, dan pantai akibat limbah industri.

7. Budaya Konsumerisme dan Individualisme

Budaya gotong royong tergerus oleh budaya kosumerisme dan individualisme - akibat globalisasi yang digerakkan oleh kapitalisme global - yang menjadi akar budaya korupsi, kolusi, nepotisme.

5

II. TUJUANA. Tujuan Nasional Tujuan Koperasi sebagai Pilar Negara harus mengacu pada Tujuan NKRI yang tercantum dalam Deklarasi Kemerdekaan/Pembukaan UUD 1945

6

II. TUJUAN KOPERASI PILAR NEGARA

Koperasi bukan hanya sokoguru atau pilar ekonomi negara. Lebih dari itu, ia menjadi pilar negara bangsa Indonesia. Koperasi sebagai pilar negara bisa MENJADI SOLUSI berbagai persoalan negara bangsa sbb:

Koperasi Untuk kesejahteraan Rakyat NKRI (Welfare State) : Koperasi mengentaskan kemiskinan & pengangguran (Sila V Pancasila dan tujuan ke-2 NKRI pada pembukaan UUD 1945)

Koperasi Untuk Lestarinya Ekosistem NKRI

Koperasi Melestarikan Budaya Gotong-royong dan Kearifan Lokal : pasal 33 ayat 1 UUD 1945) dan kearifan lokal (hukum adat, tanah ulayat, subak, dll)

Koperasi Melestarikan Bumi dan Sumber Daya Alam : Koperasi merawat bumi & SDA (pasal 33 ayat 3 UUD 1945). Kemajuan koperasi berbasis pertanian, kehutanan, dan kelautan bisa menekan eksploitasi sumber daya alam secara massif.

7

TUJUAN KOPERASI PILAR NEGARA

4) Koperasi Menjamin Kedaulatan Pangan dan Energi : Bidang pangan : modernisasi dan pemberdayaan Koperasi Pertanian, Hutan Rakyat, Tambak, Budidaya Laut, Perikanan; sedang dalam bidang energi: hutan rakyat, kebun rakyat, akan menjadi sumber energy alternatif utama seperti sawit, enau, tebu, jarak, dsb)

5) Koperasi Memperkuat Demokrasi dan Negara Hukum: Koperasi menciptakan karakter manusia Indonesia berbasis nilai-nilai koperasi seperti kejujuran, kesetaraan, transparansi, solidaritas, kerjasama, dan taat hukum

8

Konsepsi : Koperasi Pilar Negara

Koperasi Pilar Ekonomi Bangsa

Kekayaan Alam (Natural Resources)

Sumber Daya Manusia (Human Resources)

Sumber Daya Sosial & Budaya (Social & Cultural Resources)

Pembangunan Berkesinambungan (Sustainable Development)

Investasi Sumber Daya Manusia (Human Capital Invesment)

Kemakmuran & Kesejahteraan Anggota/Rakyat

Masalah & Tantangan Besar

9

10

Untuk menjalankan visi besar KOPERASI PILAR NEGARA perlu dibentuk Rumah Koperasi yang membawahi bidang-bidang strategis seperti riset, kajian, IT, database, media, penerbitan, diskusi/seminar, konsultan manajemen, dan temu bisnis yang mendukung fungsi dan peran DEKOPIN di bidang edukasi, fasisilitasi, dan advokasi

11

Implementasi Design Kelembagaan Visi 2045KOPERASI PILAR NEGARA

DEKOPIN RUMAH KOPERASI

Edukasi

DPR

Kemenkop & UKM

RUMAH KOPERASI

Dekopin

Konsultan

Fasilitasi

Pusat Strategi Pengembangan Koperasi

Pelatihan

sosialisasi

Komunikasi & Publikasi

Advokasi

UU

PP

Regulasi

Kebijakan

Temu Bisnis

Buka Jaringan

Bisnis global

IT & Database

Seminar & Diskusi

Konsultan Manajemen

Media (PIP,Website, Media Sosial)

Riset & Kajian

Dekopin

Presiden

12

Konsolidasi Jaringan

13

III. LANDASAN

1. Landasan Filosofis: Pancasila

Bung Karno: Pancasila adalah roh, jiwa Indonesia merdeka. Pancasila kalau diperas menjadi Trisila dan kalau diperas lagi menjadi Ekasila. Ekasila itu ialah gotong-royong.

Sila V Pancasila mengamanatkan negara kesejahteraan (welfare state)

14

Dimensi Kesejahteraan Rakyat

Idiologi Negera

PANCASILA

UUD 45 dengan seluruh perundangan

Pembangunan Nasional

Ipoleksosbud Hankam

Manusia Indonesia Seutuhnya

Masyarakat Indonesia yang Adil & Makmur

Kekuatan Ideologi Negara Pancasila

Demokrasi Kehidupan Politik

Ekonomi Kerakyatan

Kehidupan Sosial yang rukun & damai

Budaya Nasional & Daerah yang kuat

Sishankamrata yang Kuat Untuk melindungi kepentingan nasional

Rasa Aman dan Ketertiban Masyarakat

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

15

2. Deklarasi Kemerdekaan: Pembukaan UUD 1945

Melindungi segenap tumpah darah Indonesia

Memajukan kesejahteraan umum (welfare state)

Mencerdaskan kehidupan bangsa

Ikut menjaga perdamaian dunia

3. Konstitusi: Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945

Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. (Bentuk usaha yang paling cocok ialah Koperasi)

Kata Bung Hatta: pasal 33 adalah Politik Sosial Ekonomi NKRI

16

IV. VISI DAN MISI DEKOPIN

Visi

Menjadi wadah perjuangan , pembawa aspirasi dan pemberdayaan koperasi sebagai pilar ekonomi nasional

Misi

Mengembangkan kapasitas Dekopin sebagai wadah gerakan koperasi dalam memperjuangkan kepentingan anggota,

Mengembangkan kapabelitas Dekopin sebagai mitra pemerintah, masyarakat dan dunia usaha,

Mewujudkan Dekopin sebagai wadah yang efektif dalam menyalurkan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya serta memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan peningkatan pendapatan anggota,

Membangun kerjasama strategis dengan instansi/lembaga terkait dalam pengemabngan koperasi di dalam dan luar negeri

Mendorong koperasi dalam berbagai aktifitas ekonomi sehingga koperasi berkontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan

17

V. SASARAN

Peningkatan fungsi dan peran koperasi di sektor riil dan keuangan pada Koperasi Produsen, Koperasi Konsumen, Koperasi Simpan Pinjam, dan Koperasi Jasa.

Rasionalisasi jumlah koperasi.

Koperasi yang kuat dan tangguh.

Menciptakan kelembagaan koperasi yang sehat dan mandiri.

Percepatan pembentukan dan keberfungsian lembaga pengawasan KSP dan lembaga penjaminan KSP.

Penataan sektor usaha yang hanya boleh diusahakan oleh koperasi.

Penguatan kelembagaan gerakan koperasi.

Meningkatnya kualitas partisipasi anggota.

Meningkatnya kualitas pengawas dan pengurus dalam pengelolaan koperasi.

18

VI. TANTANGAN

Internal

Rendahnya idiologisasi koperasi pada anggota

Lemahnya kelembagaan koperasi (instabilisasi kepemimpinan)

Lemahnya modal internal koperasi

Kurangnya inovasi & kreatifitas dalam bisnis koperasi

Lemahnya kualitas SDM dan kurangnya profesionalisme di Koperasi

Lambanya implementasi & pemanfaatan IT pada bisnis koperasi

Rendahnya nilai (value) bisnis pada koperasi

19

B. Eksternal

Instabilisasi kondisi ekonomi, politik dan keamanan

Ketidakberpihakan pemerintah pada koperasi

Perundangan yang kurang memberikan ruang gerak pada bisnis koperasi

KKN yang tinggi

Infrastruktur penunjang bisnis yang tidak mendukung

Kemiskinan dan disparitas yang tinggi strata sosial ekonomi masyarakat

Ketimpangan yg lebar kemampuan ekonomi antar pelaku ekonomi ( BUMN, Swasta, dan Koperasi)

20

Analisis Lingkungan Strategis Gerakan Koperasi

No Lingkungan Uraian 1Eksternal Globalisasi, blok perdagangan kawasan dan perekonomian dunia Persaingan antar negara dan persaingan bisnis yang sangat tinggi (hyper competition)Perjanjian perdagangan bebas seperti WTO, AFTA, CAFTA, APEC dan lain sebagainya mempengaruhi dinamika bisnis ICA Decade 2020, yang menekankan pada perwujudan 1) koperasi sebagai pemimpin pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan, 2) model usaha yang paling disukai oleh masyarakat, dan 3) bentuk usaha yang sangat pesat berkembangPernyataan PBB pada Tahun Koperasi Dunia 2012 adalah 1) meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kontribusi koperasi dalam pembangunan ekonomi dan pencapaian MDGs, 2) mempromosikan pembentukan dan pertumbuhan koperasi, dan 3) mendorong pemerintah untuk memantabkan kebijakan, hukum dan peraturan yang kondusif bagi pembentukan pertumbuhan dan stabilitas koperasiPelaksanaan Millenium Development Goals (MDGs) 2005-2015 terutama sasaran pengentasan kemiskinan, pemeliharaan lingkungan hidup, dan kemitraan global untuk pembangunan

21

Analisis Lingkungan Strategis Gerakan Koperasi

No Lingkungan Uraian 2Internal Kelemahan penerapan nilai dan dan prinsip koperasi di kalangan koperasi Rendahnya partisipasi anggota pada permodalan, usaha dan keorganisasian koperasi Kelemahan koperasi pada sisi permodalan, SDM, manajemen, jaringan usaha dan aspek kelembagaan serta rendahnya jaringan kerjasama gerakan koperasi Kontribusi koperasi pada indikator ekonomi secara domestik atau nasional masih rendah Belum kondusifnya lingkungan strategis yang berpihak pada gerakan koperasi

22

VII. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Meningkatkan fungsi dan peran Dekopin dalam mempengaruhi kebijakan publik dalam kerangka tata kelola perekonomian nasional yang berdaya saing, demokratis dan berkeadilan

Revitalisasi organisasi dan usaha koperasi (yang mencerminkan koperasi sebagai organisasi bisnis yang profesional)

Pengembangan dan penguatan kelembagaan infrastruktur koperasi, seperti kelembagaan SDM (IKOPIN, LAPENKOP, Lembaga Sertifikasi Profesi, sistem pendidikan perkoperasian), dan kelembagaan usaha (sistem perbankan yang berbasis koperasi, Lembaga Pengawas KSP, Lembaga Penjaminan Simpanan KSP, Lembaga Jaringan Usaha)

Meningkatkan kelembagaan DEKOPIN, DEKOPIN Wilayah dan DEKOPIN Daerah melalui pola rekruitmen kepemimpinan yang efektif, keberdayaan organisasi sekretariat sebagai pusat pelayanan koperasi, serta reorganisasi DEKOPIN Wilayah dan DEKOPIN Daerah

Kemandirian organisasi Dekopin

Mengefektifkan fungsi dan tugas DEKOPIN dalam melaksanakan UU Perkoperasian

Mengembangkan Lembaga Dana Pembangunan koperasi

23

Terobosan Dalam Perubahan ( Change )

Institusi

Tuntutan Peran Baru

Daya saing (Competitiveness)

Kolaborasi dan kemitraan besar dg UMKM

Tanggung Jawab Sosial (CSR )

Kreativitas dan inovasi

Incentive Regulation dan investasi

Stabilitas dan Kepastian Hukum

Tata kelola pemerintahan ( GGG )

Pelayanan publik yang prima

Optimalisasi fungsi intermadiary

Profesionalisme dan Kewirausahaan

Otonomi dan pemerataan pembangunan

Taat hukum dan pengawal hukum

Partisipasi aktif dlm pembangunan

SDM handal dan Produktivitas TK

Terbuka ,kritis dan korektif

Akumulasi modal masyarakat

DUNIA USAHA

PEMERINTAHAN

MASYARAKAT

PEMIMPIN PEMERINTAHAN,DUNIA USAHA KOPERASI DAN MASYARAKAT YANG MEMPUNYAI KEBERANIAN UNTUK MELAKUKAN TEROBOSAN DAN JIWA INTREPERNEUR SERTA MEMBUKA DIRI UNTUK MEMBANGUN NETWORK DENGAN BERBAGAI PIHAK GUNA MELAKUKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DISEGALA BIDANG DENGAN MELIBATKAN SELURUH MASYARAKAT

C

H

A

N

G

E

PERCEPATAN PEMBANGUNAN DI BERBAGAI BIDANG YANG BERKEADILAN DAN BERKESINAMBUNGAN

24

Peningkatan Daya Saing Gerakan Koperasi

Institusi Koperasi

Memperkuat idiologisasi koperasi pada anggota / masyarakat

Penguatan kelembagaan koperasi sebagai entitas bisnis modern

Membangun kultur kreatif, inovatif dan nilai tambah dalam kerangka meningkatkan daya saing koperasi

Menerapkan nilai-nilai & prinsip koperasi sejati

Memberikan nilai tambah yang luar biasa pada anggota sehingga membangun loyalitas, komitmen anggota terhadap koperasi

Memperkuat jaringan kemitraan koperasi dengan stake holder

Bisnis Koperasi

Peningkatan modal sendir iberdasarkan skala ekonomi yg layak

Pengembangan bisnis yang inovatif, kreatif dan mempunyai nilai tambah

Penerapan manajemen modern pengelolaan koperasi

Penerapan IT

Kemitraan dengan pelaku bisnis lain

SDM

Peningkatan kualitas SDM koperasi

Pengembangan sistem konpensasi yang menarik bagi insan koperasi

Profesionalisasi manajemen

Pengukuran kinerja SDM yang unggul

25

Peranan Pemerintah Dalam Perekonomian

Dalam perekonomian modern, peranan pemerintah terdapat empat peran :

Peran alokatif, yakni peran pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi yang ada agar pemanfaatannya bisa optimal dan mendukung efisiensi produksi

Peran distributif, yakni peran pemerintah dalam mendistribusikan sumber daya, kesempatan dan hasil ekonomi secara adil dan wajar.

Peran stabilitatif, yakni peran pemerintah dalam memelihara stabilitas perekonomian dan memulihkannya jika berada dalam keadaan tidak seimbang dan;

Peran dinamisatif, yakni peran pemerintah di dalam menggerakkan

proses pembangunan ekonomi agar lebih cepat tumbuh, berkembang dan maju.

26

VIII. PROGRAM-PROGRAM STRATEGIS Untuk mewujudkan visi 2045 KOPERASI PILAR NEGARA, RAPIMNAS DEKOPIN belum lama ini merekomendasikan beberapa hal sbb:

Perlunya mengkaji dan merumuskan strategi terkait dengan kebijakan serta program rasionalisasi koperasi, sehingga koperasi mempunyai modernisasi manajemen yang digunakan sebagai alat ukur kemajuan skala usaha yang layak, jumlah anggota yang signifikan, dan disiplin dalam penerapan jatidiri koperasi maupun prinsip-prinsip

Mendukung pembangunan lembaga pendidikan dan pelatihan perkoperasian serta lembaga sertifikasi profesi perkoperasian, agar SDM Koperasi memiliki kompetensi dan daya saing unggul. Kebutuhan SDM berkualitas ini sesuai dengan tuntutan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 serta era globalisasi dunia

Validitas data koperasi Indonesia, Dekopin meminta seluruh gerakan koperasi untuk aktif melakukan Updating data keanggotaan, permodalan, asset, jaringan usaha, SDM, dan Manajemen koperasi. Pendataan ini harus terus menerus dilakukan dan divalidasi demi kepentingan peta dan potensi gerakan koperasi yang kuat dan terpercaya

27

Dekopin mendukung berdirinya Bank Koperasi dan Rumah Koperasi dari tingkat Dekopin Pusat hingga tingkat Propinsi (Dekopinwil) dan Kab/Kota (Dekopinda), sebagai institusi pelaksana Pasal 33 UUD 1945 (1)

Dekopin merekomendasi agar adanya regulasi dan kebijakan yang mendorong integrasi usaha koperasi produksi dari hulu ke hilir berbasiskan produk sumber daya alam unggulan di tingkat lokal, sekaligus membuka pasar nasional, regional, dan global

Dalam rangka memperkuat kelembagaan ekonomi pedesaan, Rapimnas Dekopin menegaskan agar proses penyaluran dana KUR (Kredit Usaha Rakyat), distribusi pupuk bersubsidi, pengadaan dan penyaluran benih,/bibit, dan sebagiandana APBN untuk Desa melalui koperasi-koperasi pedesaan

Dekopin mendesak pemerintah pusat (Kementerian Dalam Negeri) agar besaran dana alokasi APBD untuk koperasi relatif sama di setiap Kab/Kota (Dekopinda)maupun tingkat Propinsi (Dekopinwil) agar proses pembangunan koperasi di daerah-daerah bisa bergerak secara simultan dan adil merata

28

Dekopin merekomendasikan agar diberikan kesempatan kepada koperasi-koperasi desa untuk mendapatkan alokasi 10% dari dana APBN untuk desa sesuai UU Desa yang baru, termasuk untuk mendirikan dan mengelola lumbung desa bagi produk-produk pertanian di pedesaan

Dalam hal menjawab kebutuhan yang mendesak bagi kepentingan gerakan koperasi Indonesia, Rapimnas Dekopin memutuskan untuk membentuk TIM 25 yang bekerja untuk perkuatan UU Nomor 25/1992 juga sebagai tim penyusun RUU Perkoperasian yang baru. Tim berjumlah 25 (dua puluh lima) orang dengan komposisi unsur-unsur sebagai berikut:

Indik-induk koperasi = 5 orang

Dekopinwil = 4 orang

Dekopinda = 9 orang

Dekopin Pusat = 5 orang

Tim Pakar/Akademisi = 2 orang

Personil tim 25 tersebut, selanjutnya akan ditetapkan oleh pimpinan paripurna.

29

Sebagai penutup mari kita simak pernyataan Bung Hatta, arsitek pasal 33 UUD 1945:

pasal 33 UUD 1945 adalah politik ekonomi dan sosial RI. Rakyat Indonesia yang mayoritas dan hidup di pedesaan harus menyatukan kekuatan membangun bersama dalam koperasi-koperasi. Koperasi membangun bangsa dari bawah, dari desa-desa......

30

TERIMA KASIH

31

DEKOPIN

Pemerintah

DPD

Pemda

DPR/DPRD

ICA/WTO/

World

BUMN & Swasta

Asosiasi-Asosiasi

Media & LSM

Distributor

Sponsor

Kampus

PetanI

Nelayan

Tukang

Pengrajin

Mahasiswa

Buruh

Profesi Lain

Dekopinwil

Dekopinda

Koperasi Primer

Koperasi Sekunder

Induk Koperasi

Koperasi Produksi/

Konsumsi

Koperasi Jasa/

Simpan Pinjam