daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

22
BAB VI ANALISIS SAAT INI DAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI KECAMATAN NANGGULAN 6.1 Kriteria Desain Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam mendesain Sistem Penyediaan Air Minum di desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang) Kecamatan Nanggulan adalah pada Table di bawah ini. Tabel 6.1 Kriteria Desain dan Perencanaan di Indonesia Tahun 1983 No. Komponen Perencanaan Satuan Desain Batasan Desain Kriteri Standar Kota Perencanaan Sedang Kecil A KRITERIA PERENCANAAN 1 Perencanaan Horizontal a. Sumber-sumber air Tahun 5- 10 5-10 5-10 b. Sistem produksi Tahun 5-10 5 5 c. Sistem transmisi Tahun 5-10 10 10 d. Sistem distribusi Tahun 5- 10 5 5 e. Sistem Penyimpanan Tahun 5-10 5 5 f. Sistem pelayanan (perencanaan) Tahun 5-10 3-5 3-5 2 Ketersediaan sumber-sumber air a. Kualitas air 1. Air baku (air permukaaan) Standar nasional Standar nasional Standar nasional 2. Air tanah (sumber mata air) Standar nasional Standar nasional Standar nasional b. Kuantitas sumber air Trejamin Trejamin Trejamin c. Kontinuitas sumber air Terjamin Terjamin Terjamin 3 Umur teknis sistem terpasang a. Banguna penangkap air Tahun 20 tahun 20 tahun 20 tahun b. Bangunan produksi Tahun 20 tahun 20 tahun 20 tahun c. Sistem perpipaan Tahun 10 tahun 10 tahun 10 tahun d. Sistem pompa Tahun 10-20 tahun 10 tahun 10 tahun e. Instalasi pompa dan reservoir Tahun 20 tahun 20 tahun 20 tahun 4 Tingkat pelayanan a. Presentase penduduk terlayani 1. Perpipaan % 47-80 47-80 47-80 2. Non perpipaan % 40-60 40-60 40-60 b. Komposisi pelayanan 1. Sambungan rumah % 60-80 60-90 60-80 2. Sambungan umum % 10-40 10-40 20-40 51

Upload: others

Post on 23-Mar-2022

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

BAB VI

ANALISIS SAAT INI DAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM

PENYEDIAAN AIR MINUM DI KECAMATAN NANGGULAN

6.1 Kriteria Desain

Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam

mendesain Sistem Penyediaan Air Minum di desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan

Kembang) Kecamatan Nanggulan adalah pada Table di bawah ini.

Tabel 6.1 Kriteria Desain dan Perencanaan di Indonesia Tahun 1983

No. Komponen PerencanaanSatuan

Desain

Batasan Desain

Kriteri

Standar Kota Perencanaan

Sedang KecilA KRITERIA PERENCANAAN

1 Perencanaan Horizontal

a. Sumber-sumber air Tahun 5- 10 5-10 5-10b. Sistem produksi Tahun 5-10 5 5c. Sistem transmisi Tahun 5-10 10 10d. Sistem distribusi Tahun 5- 10 5 5e. Sistem Penyimpanan Tahun 5-10 5 5f. Sistem pelayanan (perencanaan) Tahun 5-10 3-5 3-5

2 Ketersediaan sumber-sumber aira. Kualitas air

1. Air baku (air permukaaan)- Standar nasional Standar nasional Standar nasional

2. Air tanah (sumber mata air)- Standar nasional Standar nasional Standar nasional

b. Kuantitas sumber air- Trejamin Trejamin Trejamin

c. Kontinuitas sumber air- Terjamin Terjamin Terjamin

3 Umur teknis sistem terpasanga. Banguna penangkap air Tahun 20 tahun 20 tahun 20 tahunb. Bangunan produksi Tahun 20 tahun 20 tahun 20 tahunc. Sistem perpipaan Tahun 10 tahun 10 tahun 10 tahund. Sistem pompa Tahun 10-20 tahun 10 tahun 10 tahune. Instalasi pompa dan reservoir Tahun 20 tahun 20 tahun 20 tahun

4 Tingkat pelayanana. Presentase penduduk terlayani

1. Perpipaan % 47-80 47-80 47-802. Non perpipaan % 40-60 40-60 40-60

b. Komposisi pelayanan1. Sambungan rumah % 60-80 60-90 60-802. Sambungan umum % 10-40 10-40 20-40

51

Page 2: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

52

c. Jumlah jiwa/sambungan1. Sambungan rumah Orang 5 7 orang 5-6 orang 5-7 orang

2. Sambungan Umum Orang 100-200 orang 50-100 orang 100-150 orang

d. Kontinuitas pelayanan Jam 12-24 24 12-24

Sumber: Babbit Harold E. 1977, WaterSupply Enginering

6.2 Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih Yang Ada

Kondisi sistem penyediaan air minum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan

Kembang) Kecamatan Nanggulan saat ini akanditinjau dari komponen-komponen

pendukung sistem yang meliputi daerah pelayanan, sistem distribusi, dan sistem

transmisi. Masing-masing komponen tersusun atas berbagai faktor yang

mempengaruhi kinerja sistem penyediaan air minum secara keseluruhan. Dengan

demikian, evaluasi masing-masing komponen beserta faktor-faktor yang

mempengaruhi sangat penting sebagai dasar dari perencanaan pengembangan

sistem selanjutnya.

6.2.1 Analisis Daerah dan Tingkat Pelayanan

6.2.1.1 Daerah Pelayanan

Daerah pelayanan air minum PDAM unit Sentolo meliputi wilayah yang

sudah terjangkau oleh jaringan air minum dari PDAM. Daerah pelayanan air

minum sudah menjangkau di 3 Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang)

Kecamatan Nanggulan yang meliputi 17 dusun dari 35 dusun.

6.2.1.2 Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan PDAM unit Sentolo terhadap jumlah penduduk di Desa

(Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang) Kecamatan Nanggulan yang belum

Page 3: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

53

terlayani menunjukkan besar cakupan daerah pelayanan yang belum dicapai oleh

PDAM. Cakupan pelayanan air minum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan

Kembang) Kecamatan Nanggulan pada akhir bulan Mei tahun 2006 adalah

sebesar 7,79% (sesuai data dari rekening) yang terdiri dari sambungan rumah

(SR), serta sambungan non domestik.

1. Sambungan Rumah

a. 1 SR rata-rata terdiri dari 5 jiwa (sesuai perencanaan)

b. Jumlah SR 269 sambungan

SR(jiwa) = 269x5 = 1.345

SR= 104.633,34 1/hr

2. Pemakaian Air

a. Domestik 104.633,34 1/hr

b. Non Domestik 12.066,66 1/hr

Total pemakian (D + ND) (1/hr) = 104.633,34 + 12.066,66 = 116.700 1/hr

%D = 104-633'34 xl ooo/0 =89966o/0116.700

%ND =1^^X100% =10,34%116.700

6.2.2 Analisis Sistem Air Minum Saat Ini

Analisis jaringan pada sistem airminum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan

Kembang) Kecamatan Nanggulan akan ditinjau terhadap beberapa aspek kajian.

Page 4: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

54

6.2.2.1 Analisis Data Primer dan Data Sekunder

Hasil peninjauan langsung terhadap masyarakat setempat dapat dilihat pada

Tabel 6.2 di bawah ini.

Tabel 6.2 Hasil Peninjauan Langsung Terhadap MasyarakatNo. Jumlah sampel = 60 sampel (KK)

Pemakai (KK) (%)I. Sumber Air Yang Digunakan

1. Pelanggan PDAMa) PDAM + Sumurb) PDAM + Sungai

2. Sungai3. Sumur

16

10

19

15

26.66

16.67

31.67

25Total Sampel 60 100

2. AirPDAM yang tdk sampai/kecil/penggiliran kepelanggan 22 dari 26 KK 84.623. Peminat sambungan air PDAM 28 dari 34 KK 82.354- Mahalnya pemasangan air PDAM 26 dari 34 KK 76.47

Dari data sekunder yang diperoleh dari PDAM Kulon Progo, tingkat

pelayanan air bersih untuk Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang)

Kecamatan Nanggulan 100% sumber air baku yang digunakan yaitu air

permukaan sungai/kali Progo. Dengan kapasitas produksi IPAM sebesar 10 1/dt

untuk melayani penduduk Kecamatan Nanggulan. Dilihat dari tagihan rekening

air bulanan pada tahun 2006 di bulan Mei menunjukkan jumlah pemakaian air

3.501 m3/bulan dan kebocoran sebesar 46% dengan jumlah pelanggan sebanyak

281 pelanggan. Dengan pengoperasian 6jam sehari, debit yang mengalir sebesar

116,7m3/hr.

6.2.2.2 Analisis Sumber AirBaku dan Kapasitas Pengambilan

Kebutuhan Instalasi Pengolahan Air Minum untuk peningkatan pelayanan

kebutuhan air minum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang) Kecamatan

Nanggulan yang dipengaruhi oleh kualitas air baku yang digunakan. Untuk itu,

Page 5: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

55

maka IPAM dilengkapi dengan instalasi pengolahan lengkap yang terdiri dari

intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, dan

reservoar. Pembahasan tentang instalasi tidak didetailkan.

Instalasi pengolahan air minum unit Sentolo melayani 2 kecamatan, yaitu

Kecamatan Nanggulan dan Kecamatan Sentolo sehingga PDAM unit Sentolo

memiliki kapasitas terpasang 20 1/dt untuk melayani 2 kecamatan, yaitu

kecamatan Nanggulan sebanyak 10 lt/dt dan kecamatan Sentolo sebanyak 10 lt/dt.

Air sungai kali Progo yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk air

minum saat ini sebesar 20 1/dt untuk melayani 2 kecamatan, dapat disimpulkan

bahwa pemanfaatan air belum maksimal yang digunakan oleh PDAM. Untuk

pemenuhan kebutuhan air bersih pada kondisi eksisting saat ini, dimana tingkat

pelayanan sebesar 7,79% dengan pengoperasian 6 jam/hari sebesar 5,4 lt/dt masih

dapat dipenuhi dari pemanfaatan debit air yang ada. Dari pengoperasian 6 jam/hr

akan di optimalisasi eksisting sistem operasi 24 jam sehari menjadi 42,12 lt/dt

juga masih dapat dipenuhi dengan pemanfaatan debit yang ada saat ini. Tetapi,

untuk kebutuhan air 10 tahun yang akan datang dengan pengoperasian 24 jam,

debit yang mengalir sebesar 54,72 lt/dt maka perlu ditingkatkan jumlah produksi

air bersih.

Tabel 6.3 Konsumsi Air Eksisting Tahun 2006Keterangan

1. Jumlah pemakaian air2. Operasi 6 jam3. Operasi 24 jam4. Optimalisasi eksisting sistem

operasi 24 jam

Konsumsi Air

116.700 lt/hr

5,4 lt/dt

1,35 lt/dt

42,12 It/dt

Sumber: Rekapitulasi Tagihan Rekening Bulanan PDAM tahun 2006

Page 6: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

56

Analisis sistem transmisi dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan

atau kapasitas transmisi yang dibangun dengan pendekatan perhitungan hidrolis

atau debit dan head potensial yang tersedia dari sumber air baku menuju ke

IPAM. Berikut ini ditunjukan hasil perhitungan analisis sistem transmisi tersebut.

Jalur transmisi Intake ke Boster

Diketahui:

1. Debit- 10 1/dt

2. Diameter transmisi terpasang = 75 mm

3. Panjang pipa transmisi = 200 m

Analisa perhitungan:

Formula yangdigunakan: Hazen William's

Q1.85

4. Elevasi Intake = 23

5. Elevasi Boster = 31

6. Minor losses = 5%

0.011.85

HL 2.630.2785*110 *D

2.630.2785*110*0.075

*200 =21.13 m

HLTotal = HL+ (HL x 5%) = 21.13 + (21.13 * 5%) = 22.186 m

Efisiensi pompa (r|) = 75%

_ p.g.H.Q = 1000*9,81.*22.186*0,01 = %^ =^ kwr, 75%

Headloss total yang ada dengan diameter 75 mm dan debit 10 lt/dt sebesar 22,134

m dan kecepatan yang dihasilkan sebesar 2,26 m/dt. Maka, diameter yang

terpasang masih dalam keadaan kritis karena besarnya headloss yang dihasilkan.

Oleh sebab itu, diameter yang terpasang dapat dirubah dengan diameter pipa 150

mm. Apabila terjadi penambahan debit untuk melayani konsumen, maka diameter

tersebut masih dapat digunakan. Sesuai perhitungan di bawah ini, headloss dan

kecepatan yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Page 7: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

57

HLQ

0.2785*110 *D2,63

L0.01

0.2785*110*0.152.63

1.85

* 200 = 0.72 m

HL total = HL + (HL * 5%) = 0.72 + (0.72 * 5%) = 0.756 m

v.e = 0.01

A 0.25*3.14*0.15'= 0.565 m/dt

Jalur Transmisi dari Boster ke IPAM

Diket: 1. Debit = 10 lt/dt 3. Panjang pipa trnsmisi = 200 m

2. Diameter = 150 mm 4. Elev. Boster = 31 m 5. Elev.IPAM = 81 m

HL =Q

0.2785*110 *D2.63

1.85

* T =0.01

0.2785*110*0.152.63

HL total = HL + (HL * 5%) = 0.72 + (0.72 * 5%) = 0.756 m

Effisiensi Pompa (n) = 75%

„ P.g.H.Q 1000*9,81*0.756*0,01p = h&_ ^ = , ,__ = 94 23 watt

7 75%

1.85

* 200 = 0.72 m

Sesuai perhitungan diatas, maka pipa transmisi eksisting dari boster ke IPAM

masih dapat digunakan apabila terjadi permintaan dari konsumen atau

penambahan debit.

6.2.2.3 Analisa Reservoar

Air yang telah melalui pengolahan langsung masuk ke unit penampungan

sekaligus sebagai reservoar. Kebutuhan akan volume reservoar diperhitungkan

atas dasar nilai standar persentasi kapasitas tampungan selama 24 jam dalam

reservoar yaitu 15 - 20%. Dengan demikian, besarnya kapasitas reservoar yang

dimanfaatkan adalah:

Vol. Reservoar =15- 20% Q rata-rata eksisting

Page 8: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

58

Vol Reservoar =20%.5,4a/_gj5200* =̂ ^ <m m3 (Terpenuhi)IOOOaw'

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa reservoar yang ada sebesar

400 m3 dapat memenuhi air sebesar 5,4 lt/dt dengan pengoperasian 6jam.

Analisis reservoar dimaksudkan untuk memenuhi fluktuasi kebutuhan air

pada pemakaian jam puncak, dan untuk meratakan tekanan distribusi PDAM unit

Sentolo. Dari kondisi yang ada sebesar 5,4 lt/dt dengan tingkat pelayanan air

bersih 7,79% dalam pasokan distribusi terutama bersumber dari reservoar yang

dengan kapasitas 400 m3 dan elevasi 81 mdapat terpenuhi. Hal ini merupakan

salah satu dasar untuk perencanaan peningkatan pelayanan air bersih di Desa

(Wijimulyo. Jatisarono, dan Kembang) Kecamatan Nanggulan.pada tahun 2014.

6.2.2.4 Analisis Jaringan Distribusi

Dari data identifikasi jaringan pipa distribusi, bahwa kualitas atau jangkauan

pelayanan di wilayah Desa (Wijimulyo. Jatisarono, dan Kembang) dapat dilihat

dari jenis pipa yang digunakan sebagian besar menggunakan pipa jenis PVC.

Diameter pipa jaringan distribusi yang digunakan untuk pipa induk dengan

diameter antara 200 - 75 mm sedangkan untuk pipa sekunder menggunakan pipa

diameter 75 - 25 mm.

Eksisting pengaliran air bersih saat ini hanya 6 jam dalam sehari dengan

debit yang mengalir (sesuai data rekening bulan Mei tahun 2006) sebesar 5,4 lt/dt

dan pompa yang digunakan adalah berkapasitas 10 lt/dt dan headnya 50 m. Hasil

analisa program Epanet 2.0 pada (Gambar dan Tabel) Lampiran C menunjukkan

tekanan yang dihasilkan di setiap node sebesar antara 60 - 80 m. Sedangkan

Page 9: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

59

kecepatan aliran setiap pipa distribusi menunjukkan tidak memenuhi kecepatan

standar dibawah 0,5 m/dt, dimana kecepatan yang dihasilkan disetiap pipa

melalui program Epanet 2.0 adalah (0,02 - 0,31) m/dt. Kecilnya kecepatan aliran

pipa disebabkan kecilnya debit yang masuk yaitu 5,4 lt/dt. Untuk lebih jelasnya,

dapat dilihat pada Lampiran C.

Dengan pengoperasian 6 jam sehari, menyebabkan tidak terpenuhinya

kebutuhan air bersih bagi pelanggan PDAM.

6.3 Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan dan pengelolaan air bersih

di desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang) dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Cakupan pelayanan penyediaan air bersih terhadap pelanggan masih rendah

(dibandingkan dengan target nasional (47 - 80) %). Kapasitas produksi yang

ada sebesar 10 lt/dt hanya melayani 7,79% terhadap penduduk Desa

(Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang). Sebagai akibatnya, banyak penolakan

PDAM atas permohonan sambungan langganan yang diajukan oleh

masyarakat;

2. Dengan tingkat pelayanan dari 7,79% dengan debit 116.700 lt/hr akan

ditingkatkan menjadi 80% untuk 10 tahun yang akan datang, maka kebutuhan

air masyarakat meningkat menjadi 54,72 lt/dt.

Sasaran penyediaan dan pengelolaan sarana air bersih di Desa (Wijimulyo.

Jatisarono, dan Kembang) pada tahun 2014 diusahakan dapat mendukung dalam

meningkatkan pelayanan.

Page 10: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

60

Target yang akan dicapai untuk mendukung penyediaan air bersih dan

pengelolaan bersama dan sarana air bersih sampai akhir tahun 2014 adalah:

1. Pengaliran air bersih dalam 24 jam sehari;

2. Cakupan pelayanan penduduk sebesar 80% untuk jumlah penduduk 18.882

jiwa di 3(tiga) desa, termasuk daerah yang belum terlayani;

3. Dapat mengurangi tingkat kebocoran dengan memperbaiki water meter yang

ada dan perlu penambahan water meter pada jaringan distribusi.

6.4 Rencana Detail Sistem Penyediaan Air Bersih

6.4.1 Pengaliran Air Bersih 24 jam Dalam Sehari

Dengan pengoptimalisasi keadaan eksisting sistem distribusi dengan

pengoperasian 24 jam, dapat mengalirkan air bersih dengan kapasitas sebesar

42,12 lt/dt dan pompa yang digunakan adalah berkapasitas 45 lt/dt dan headnya

60 m. Dari hasil kajian hidrolis melalui program Epanet 2.0 diperoleh tekanan di

node 2, 3, 4, sampai 11 sebesar (73 - 77) mdan node 12, 13, 14, dan seterusnya

sebesar (9 - 41) m. Kecepatan aliran dalam tiap pipa telah memenuhi syarat (0,5 -

3) m/dt tetapi untuk pipa no. 31 dan 33 kecepatan yang dihasilkan 0,42 m/dt dan

0,4 m/dt. Jaringan pipa no. 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 78 dan 79 merupakan

aliran kritis dan pipa no. 51, 52, sampai 59 juga merupakan aliran kritis. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel dan Gambar D.

Dengan pengoptimalisasi keadaan eksisting sistem distribusi maka

kebutuhan air bagi pelanggan PAM dapat terpenuhi dan sebagian permohonan

sambungan rumah yang diajukan oleh masyarakat dapat terpenuhi.

Penambahan sambungan rumah dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini:

Page 11: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

a. Debit yang ditambah:

Debit awal pengaliran 24 jam/hr = 1,35 lt/dt

Setelah debit yang ditambahkan untuk pengaliran 24 jam/hr = 42,12 lt/dt

Jadi, debit yang ditambahkan sebesar:

Qyang ditambahkan = 42,12 - 1,35 lt/dt = 40,77 lt/dt

b. Jumlah pelanggan sambungan rumah yang dapat dilayani:

v«*yang ditambahkan —Vdomestik ' Vnon domestik 1U/o + vkebocoran J 0 /o

Qdomest.k = Qyg ditambahkan * Qkebocoran 30% = 40,77 * 30% = 12,23 lt/dt

= (40,77 - 12,23) lt/dt = 28,54 lt/dt

Qdomestik = Qdomestik " (Qdomestik * 10%) = 28,54 lt/dt - (28,54 * 10)lt/dt

= 25, 69 lt/dt

r * i • 25,69lt/dtJiwa yang terlayani = = 14.798 liwa

\50lt/org/hr

Jumlah SR yang ditambah:

1 SR terdiri dari 5 orang

SR yang ditambah = UJ9SJlwa =2.96o SR5jiwa

c. Jumlah seluruh pelanggan PDAM:

Jumlah SR rekening (domestik) = 269 pelanggan

Jumlah pelanggan non domestik rekening = 12pelanggan

Jumlah pelanggan PDAM rekening = 281 pelanggan

Jumlah seluruh pelanggan PDAM:

= 281 + 2.960 = 3.241 pelanggan

61

Page 12: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

62

6.4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk dan Kebutuhan Air Minum

6.4.2.1 Proyeksi Jumlah Pendudk

Untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk Desa (Wijimulyo, Jarisarono,

dan Kembang) Kecamatan Nanggulan dilakukan berdasarkan data perkembangan

penduduk 9 tahun terakhir seperti pada Tabel 4.2 yang diperoleh dari Badan Pusat

Statistik (BPS) Kab. Kulon Progo, yaitu menggunakan Metode Aritmatik dengan

rumus:

Pn = Po + r.n

Dengan Pn : Jumlah penduduk pada tahun proyeksi

Po : Jumlah penduduk pada tahun dasar (data terakhir)

r : Angka laju pertumbuhan penduduk

n : selisih tahun proyeksi dengan tahun dasar

Hasil perhitungan proyeksi penduduk sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat

pada Tabel di bawah ini.

Tebel 6.4 Proyeksi Penduduk Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang)Desa

Eksisting Proyeksi Penduduk2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Wijimulyo 6087 6139 6192 6244 6297 6349 6402 6454 6507 6559 6611

Jatisarono 5748 5810 5872 5934 5996 6059 6121 6183 6245 6307 6369Kembang 5435 5482 5528 5575 5622 5668 5715 5762 5808 5855 5902

Sumber: BPS Kulon Progo

6.4.2.2 Proyeksi Kebutuhan Air Minum

Kebutuhan air minum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang)

sampai dengan tahun 2014 untuk kebutuhan domestik dan non domestik akan

mengalami peningkatan sesuai dengan pertumbuhan penduduk, meningkatnya

Page 13: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

63

kesejahteraan dan kebutuhan hidup sehari-hari. Perhitungan kebutuhan air minum

penduduk Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang) yang dilayani dengan

sistem perpipaan dapatdilihatpada Tabel 6.5.

Untuk kebutuhan air domestik

SRsebesar 150 lt/org/hr (hasil survey)

1 SR = 5 orang (hasil survey)

HU sebesar 30 lt/orh/hr (Babbit. Harold E.,1977)

Untuk kebutuhan air non domestik

Industri = 15% dari kebutuhan air domestik

Komersial = 10% dari kebutuhan air domestik

Pelayanan Umum = 10% dari kebutuhan air domestik

Untuk kebutuhan air harian maksimum dan jam puncak

Faktor

Maksimum

Jam Puncak

Primer

1,15

1,15-1,7

Sumber: DPU, Tata Cara Perancangan Teknik Unit Distribusi dan Pelayanan

Page 14: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

64

^r*

22

^^^

Kondisi

EksistingProyeksi

Kebuthan

AirM

inum

1.1

I.2

3.1

3.2

IVVVI

VII

CA

KU

PAN

PEL

AY

AN

AN

Do

mestik

:

Jum

lahP

end

ud

uk

TingkatP

elayananT

otalP

endudukT

erlayani

Sam

bunganL

anggananP

erbandinganSR

:H

UJu

mla

hS

R

Jum

lah

HU

KO

NS

UM

SI

AIR

Sam

bunganR

umah

Hid

ranU

mu

m

No

nD

om

estik

PE

MA

KA

IAN

AIR

Do

mestik

:

Sam

bunganR

umah

Hid

ranU

mu

m

TotalD

omestik

(Qd)

No

nD

om

estik

KE

BU

TU

HA

NA

IRT

OT

AL

Pro

sen

tase

Lo

sses

KEB

UTU

HA

NA

IRR

AT

A-R

AT

AK

EB

UT

UH

AN

AIR

MA

KS

KE

BU

TU

HA

NJA

MPU

NC

AK

Jiwa

Jiwa

%:

%

Sam

b.

Sam

b.

L/O

/H

L/O

/H

%*

Qd

It/dt

It/dt

It/dt

It/dt

%It/dt

It/dt

It/dt

It/dt

20

04

20

05

6jam

I24jam

17

27

01

72

70

17

43

1

7,7

97

,79

30

13

45

13

45

52

29

80

:20

80

:20

80

/20

26

92

69

10

46

15

01

50

15

0

30

30

30

10

-15

10

-15

10

-15

4,8

41

,21

7.2

6

0.3

6

4,8

41

,21

7.6

3

0,5

60

,14

1.5

3

5,4

1,3

59

.15

20

1.8

3

5,4

1,3

51

0.9

8

12

.63

18

.94

20

06

20

07

20

08

17

59

21

77

53

17

91

53

54

04

5

61

57

71

01

80

62

80

/20

80

/20

80

/20

12

31

14

20

16

12

12

13

15

15

01

50

15

03

03

03

0

10

-15

10

-15

10

-15

8.5

59

.86

11

.20

0.4

30

.49

0.5

6

8.9

81

0.3

61

1.7

6

1.8

02

.07

2.3

5

10

.78

12

.43

14

.11

20

20

20

2.1

62

.49

2.8

2

12

.93

14

.91

16

.93

14

.87

17

.15

19

.47

22

.30

25

.72

29

.20

20

09

20

10

20

11

18

07

61

82

38

18

39

9

50

55

60

90

38

10

03

11

10

39

80

/20

80

/20

80

/20

18

08

20

06

22

08

17

19

21

15

01

50

15

03

03

03

0

10

-15

10

-15

10

-15

12

.55

13

.93

15

.33

0.6

30

.70

0.7

7

13

.18

14

.63

16

.10

2.6

42

.93

3.2

2

15

.82

17

.55

19

.32

20

20

20

3.1

63

.51

3.8

6

18

.98

21

.06

23

.18

21

.83

24

.22

26

.66

32

.74

36

.34

39

.99

20

12

18

56

0

65

12

06

4

80

/20

24

13

22

15

0

30

10

-15

16

.76

0.8

4

17

.59

3.5

2

21

.11

20

4.2

2

25

.33

29

.13

43

.70

20

13

18

72

1

70

13

10

5

80

/20

26

21

24

15

0

30

10

-15

18

.20

0.9

1

19

.11

3.8

2

22

.93

20

4.5

9

27

.52

31

.65

47

.47

20

14

18

88

2

80

15

10

6

80

/20

30

21

26

15

0

30

10

-15

20

.98

1.0

5

22

.03

4.4

1

26

.43

20

5.2

9

31

.72

36

.48

54

.72

Page 15: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

65

6.4.3 Distribusi Air Bersih

Daerah pengembangan pelayanan air bersih yang diusulkan berdasarkan hasil

evaluasi kondisi air bersih yang mencakup sistem distribusi yang ada dan rencana

pengembangan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka pengembangan jaringanyaitu berupa peningkatan pelayanan dengan penambahan debit air bersih.

6.4.4 Analisis Reservoar

Kebutuhan akan volume reservoar diperhitungkan atas dasar nilai standar

persentase kapasitas tampungan selama 20 jam (operasi pompa dapat dilihat pada

Tabel 6.6) atau satu hari dalam reservoar yaitu 15-20 %.. Dengan demikian, besarnyakapasitas reservoar untuk 10 tahun yang akan datang:

Volume Reservoar =(9-(-4))% x31,72 x 72.000/1000

Volume Reservoar = 296,9 m3 < 400 m3

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa volume reservoar yang ada saat ini400 m3 ternyata masih dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk 10 tahun yangakan datang dengan debit rata-rata 31,72 lt/dtk untuk itu tidak dibutuhkan untukpenambahan reservoar.

6.4.5 Desain Sistem Distribusi Air Bersih

Perencanaan yang akan dilakukan setelah simulasi dengan program Epanet 2.0dengan debit jam puncak 54,72 lt/dt (Tabel 6.4), maka pada jaringan pipa distribusimembutuhkan perubahan diameter sehingga dapat memenuhi syarat kecepatan aliran

Page 16: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

66

(0,5 - 3 m/dt) dan tekanan diatas 10 m. Dari hasil kajian hidrolis melalui program

Epanet 2.0 dengan menggunakan head pompa 50 mdan kapasitas debit pompa 55

lt/dt, maka diperoleh tekanan di node. 2,3,4, sampai 91 sebesar (24 - 64) m dan

kecepatan jaringan pipa distribusi sebesar (0,5 - 1,3) m/dt. Pipa no 32, 33, 47, 48, 49,

sampai 59 merupakan aliran kritis karena menghasilkan headloss yang besar yaitu

(1,3 - 6,4) mdan membutuhkan debit ± 11,18 lt/dt untuk mendapatkan kecepatan

yang optimum. Untuk lebih jelasnya perubahan diameter pipa, headloss yang

dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran C(Eksisting) dan Lampiran E(hasil proyeksi)

atau dapat dilihat pada Tabel 6.7 mengenai perbandingan pipa eksisting dengan

perencanaan.

Page 17: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

r€IffiPN3PN

A/75

A/190

A/2303D

03

5)

A/

Ipan9LPP3Jjrtd

ai

Jnttnl^aTJ

Jn

lan

JnL

fcl

JnNfeaoTEl

JnRqJra

rtrtrdy

NJnJNA

Jaringaninim

embutuhkaixpenam

hahiiQutk

12.28lt/dtdan

peaibahajlDpipa-:u?k*

mdptkntac.yg,.standar(0.5-3)m/dt.0gn

penambahan.,,Q"•(-1.2.28

lt/dtmaka

Vdidpt=(0.87

-0,5)m/dGTLL=(0.3-4)m

&ps^27-41)m

.

Jaringanini

mrpkn

alindm

nQ

msk=6.55

lt/dts!

4idpt(I),52

-0,87)

m/dt,

JJJJPyUbn

(50-100)mm.H

tuw

)

Adanya

penambahan

Qmjd

'10.04lt/dt

tjdperubahan

Dpipa

shgV

didpt(0,51-1,23)

m/dt.

HL

(0.014-43)m

&P

=(44-52)

m.

Ad

any

apenam

bahanfy

=6,96

lt/dtdr

kondisjekss

shgV

didptsebsr

(0.51-0.7)m

/dt.H

L=

(0.5

-2.9

),m

&P=

51m

,utk

Vpipa

14-0,98m

/dt,

HL

=T

,86m

&P=53,#"'-T

Bv/

Pipano

14&

16d

iuh

ah

dr;7

5m

rn

Daerah

pengembangan

jaringandgn

D-"pipa

50

Daerah

:*/pepgenibangan

.jaringan

dgn,D

pipa50

nim&

'75rnm

,:V

jyg

dihstkrr/tfi

'atas'm

in.bandar,(0.5

m/dty,

HL

(0.9-4,3')

m&

.P

jrgn(3

0^

0):m

.:

Diam

SinlSS1induk

20

0.

150.0

0.

dan

75m

m

tjd:

perubahan/diperb

esarutk

mdptkn

HI.

ygkecil

dgnV

ygek

on

om

is.

\

Page 18: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

Tabel 6.6 Perhitungar2nuk0jas[Pe^^Komulatif Pemompaan

Waktu

0-1

1-2

2-3

3-4

4-5

5-6

6-7

7-8

8-9

9-10

10-11

11-12

12-13

13-14

14-15

15-16

16-17

17-18

18-19

19-20

20-21

21 -22

22-23

23-24

% kebutuhan airrata-rata

1

2

2

4

6

7

8

8

7

6

5

5

5

5

6

5

5

4

3

2

1

1

o- *V <b'

1

2

3

5

7

11

17

24

32

40

47

53

58

63

68

73

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

79 5

84 5

89 5

93 5

96 5

98 5

99

100

Grafik Fluktuasi Air

J* sN £> & >A •? n> #* ^ <v-' y y ^ <$ <y

Waktu Pemakaian Air (jam)

(4-2)

-1

-1

4

3

3

1

-1

-2

-3

-3

-2

-1

0

0

0

0

-1

0

0

1

2

3

67

Komulatif

-2

2

5

6

3

0

-2

-3

-3

-3

-3

-3

-4

-4

-4

-3

-1

2

1

0

• Graf ik Fluktuasi Air

Page 19: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

Tah

PiP

firh

andi

naan

kond

isi

oioa

eksi

stin

gd

eng

anp

eren

can

aan

Pip

aE

ksi

stin

q1

0th

nK

edep

an

L(m

)D

(mm

)Q

It/d

tV

(m/d

t)un

itH

L(r

n/km

]H

L(m

)L

(m)

D(m

m)

QIt

/dt

V(m

/s)

Uni

tH

L(m

/km

)H

L(m

)

11

35

02

00

5.4

00

.17

0,2

86

0.3

86

13

50

35

05

4.7

20

.56

1.3

61

.84

26

50

0.1

60

.08

0.3

60

.00

26

50

1.0

00

.51

10

.68

0.0

6

31

56

50

0.1

60

.08

0.3

60

.05

61

56

50

1.0

00

.51

10

.68

1.6

66

42

35

00

.60

.31

4.1

50

.09

52

37

53

.57

0.8

11

5.6

50

.36

0

52

60

50

0.1

50

.08

0.3

20

.08

31

34

50

1.1

0.5

61

2.7

51

.70

9

62

45

50

0.4

50

.23

2.4

30

.59

52

45

75

2.4

70

.56

7.9

11

.93

8

71

50

50

0.2

70

.14

0.9

60

.14

41

50

50

1.2

30

.62

15

.59

2.3

39

81

25

50

0.1

80

.09

0.4

40

.05

51

25

50

1.2

40

.63

15

.99

1.9

99

91

50

25

0.0

40

.08

0.7

40

.11

11

50

50

1.0

10

.52

10

.95

1.6

43

10

12

55

00

.11

0.0

60

.18

0.0

23

12

55

00

.99

0.5

10

.42

1.3

03

11

10

02

50

.15

0.3

19

.31

0.9

31

10

05

01

.04

0.5

31

1.4

91

.14

9

12

31

30

20

04

.64

0.1

50

.21

0.6

57

42

53

00

50

.15

0.7

12

.44

1.0

37

13

aT

idak

ad

a1

46

33

00

48

.80

.69

2.3

23

.39

4

13

bT

idak

ad

a8

14

30

04

7.5

50

.67

2.2

11

.79

9

13

cT

idak

ad

a4

28

30

04

6.3

50

.66

2.1

10

.90

3

13

12

52

00

4.0

70

.13

0.1

70

.02

11

25

30

03

8.3

40

.54

1.4

80

.18

5

14

11

77

50

.57

0.1

30

.52

0.0

61

11

71

00

7.6

70

.98

15

.89

1.8

59

15

10

27

50

.12

0.0

30

.03

0.0

03

10

27

52

.28

0.5

26

.82

0.6

96

16

34

67

50

.45

0.1

0.3

40

.11

83

46

10

05

.39

0.6

98

.27

2.8

61

17

10

47

50

.17

0.0

40

.06

0.0

06

10

47

52

.55

0.5

88

.39

0.8

73

18

87

75

0.0

70

.02

0.0

10

.00

18

77

52

.27

0.5

16

.77

0.5

89

19

20

57

50

.20

.05

0.0

80

.01

62

05

75

2.5

0.5

78

.09

1.6

58

20

12

87

50

.08

0.0

20

.01

0.0

01

12

87

52

.24

0.5

16

.60

.84

5

21

54

51

50

3.9

50

.22

0.6

50

.35

45

45

25

03

7.6

30

.77

3.4

81

.89

7

22

91

00

2.1

60

.28

1.5

30

.01

49

20

01

7.5

10

.56

2.5

0.0

23

23

47

51

.22

0.2

82

.13

0.0

09

41

50

9.8

30

.56

3.4

90

.01

4

24

15

50

0.4

80

.24

2.1

70

.03

31

57

53

.63

0.8

21

6.1

60

.24

2

25

30

50

0.1

0.0

60

.15

0.0

05

30

50

1.0

20

.52

11

.08

0.3

32

26

50

50

0.3

80

.19

1.7

50

.08

85

07

52

.38

0.5

47

.40

.37

27

15

55

00

.29

0.1

51

.07

0.1

66

15

57

52

.22

0.5

6.5

11

.00

9

28

88

50

0.0

90

.04

0.1

10

.01

08

85

01

.21

0.6

21

5.2

81

.34

5

12

25

00

.20

.10

.56

0.0

68

12

25

01

.21

0.6

21

5.2

81

.86

4

3C)

17

E•

5C0

.12

0.0

60

.21

0.0

37

17

55

01

.03

0.5

31

1.3

51

.98

6

31

11

2.E

>5C

)0

.12

0.0

60

.23

0.0

26

11

2.5

50

1.0

00

.51

10

.74

1.2

08

Page 20: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

zo

eo

89

'Z9

90

£P

29

ZO

P9

00

09

1.0

ZO

O6

20

9Z

OP

£9

1.8

9'1

.S

Z'2

1-

Z8

'01

89

00

1-

*Z

80

0Z

9'0

SL

O9

90

SZ

WU

29

99

ZC

H'6

90

Z9

29

Z2

l.fr2

1.0

00

£0

02

L0

9Z

2U

f1-9

Z9

3>

8U'G

UZ

90

ZV

i0

28

ep

B>

|Bp

!iq

09

33

93

98

98

0eu

'n0

91

.o

t^e

ep

e>

|ep

!iB

09

09

C3

80

S9

0W

SU

00

2o

eu

£0

L0

zo

o9

00

SL

l.0

91

.o

zn

09

SO

LW

Z2

fr'6U

ZO

'U0

99

'ZZ

U1

.90

06

20

ZO

OW

O0

9S

'ZZ

U6

S

08

0€

80

'W2

90

20

40

98

Z2

0'0

eu

'o9

00

60

00

98

Z2

89

69

62

2U

'2U

99

0Z

O'U

09

9^

2Z

OO

'O£

00

20

0W

O0

99

fr2Z

9

9W

'£2

U'2

U9

90

ZO

'U0

99

Z2

HO

'O9

00

£0

09

00

09

9Z

29

9

93

S4

t.z\z

99

0W

29

Z2

ZU

WO

'O6

17

0to

6L

00

92

ZU

99

99

1.9

33

20

'W2

90

20

40

99

20

29

00

00

20

0W

O0

9S

'20

2W

ZS

33

20

'W2

90

20

40

98

02

9U

00

80

0W

OZ

OO

09

£0

9

P6

L9

W8

2Z

8"0

Z'U

09

£2

02

9Z

00

'08

00

9L

00

20

22

9

fr90

'38

2'W

29

0S

OT

09

£8

1-

££

00

8L

09

00

WO

09

£8

1.

1-9

9'3

99

'Z9

90

ZL

90

01

-!.£

£6

1U

O9

£0

U'0

9fr'0

9Z

£O

S

99

e'9

2Z

'8U

Z'O

SS

S0

01

.0

£Z

ep

e>

|ep

!iq

6fr

9fr6

'£et^

24

9fr'9

9Z

9W

ep

e>

)ep

iiB

6fr

9Z

3>

92

21

-9

80

Z9

'90

01

.6

fr£W

E'O

Vi

6L

09

80

9Z

6fr£

QP

09

C3

Ofr'O

U9

06

60

09

92

2W

OO

WO

ZO

OS

U'O

09

92

29

P

99

0'fr

C9

'et

SZ

'Oee

9Z

9'0

0e

fr£9

0W

2U

2'0

2fr'0

09

9'0

0e

IP

00

93

62

01

-9

08

60

09

£*

2O

ZO

'O6

20

ZO

OW

O0

f2

917

39

64

Bfr'O

l9

06

60

09

Z8

UW

OO

8L

09

00

WO

09

Z8

US

t'

00

34

28

92

90

82

29

Z9

ZU

W2

£4

ZU

'O2

£0

09

9Z

UW

99re

90

01

9Z

'06

6'9

001-su

eep

e>

tep

nee^

SZ

Yl

UZ

'OU

6Z

02

'90

01

.P

Zl

28

£0

98

0Z

U'O

frZ'O

9Z

6t7

fZ

P

K)9

'£O

fr'OU

90

66

00

9fr£

£Z

OU

'O2

£"0

80

09

L0

09

we

217

fr30

'38

80

1-

US'O

uo

u0

99

8U

9W

0W

OZ

OO

eu

'o0

99

81

-U

t7

6Z

34

82

41

-2

90

SO

I-0

9t>

£W

WO

OU

2'0

90

02

L0

09

U017

£W

02

8'9

29

08

22

9Z

99

£W

0W

'l6

L0

ze'o

09

99

W8

'Ceei

WO

Z2

'£9

Z9

82

62

10

9fr'0

2L

02

90

9Z

98

28

£

tZ£

48

80

UL

90

LO

T0

99

2U

92

00

U2

'09

00

2L

00

99

21

.Z

£

88

00

64

22

60

82

'fr9

ZP

£0

00

99

0S

LO

wo

9Z

P9

£

9U

80

fr2£

WO

2L

02

00

22

92

00

SL

OU

'O6

Z4

09

1-

29

2S

£

Wl

88

01

.U

9'0

LO

T0

99

1.0

0W

O9

00

UO

OS

96

t7£

Wr'l

WW

eg

oW

4O

SP

LZ

\8

00

09

00

£0

09

00

09

PIZ

£

38

34

IV

11

£9

'0W

40

9V

ZU

eeo

'oS

£0

80

09

L0

OS

fr'2U

U2

£

Page 21: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

£9

60

80

41

.2

90

20

40

99

8ep

e>

(ep!i

88

U6

3e

88

01

-U

90

UO

UO

S9

20

8ep

e>

|ep

iiZ

8

33

£>

6fr"0

l.9

06

60

OS

2l.fr

ep

e>

|ep

!lS

8

9t3

3Z

6'W

1.9

02

'UO

S8

frUep

e>

|ep

!ifr8

9frfr'3

89

01

uso

IO

S6

22

ep

e>

|ep

ii£

8

60

£3

9L

9U

wo

52

4O

frUep

e>

|ep

!i2

8

Z6

34

62

0U

so

86

0O

S9

21

-ep

e>

|ep

!i1-8

91

40

U2

Zeso

2sz

91

Bp

B>

|BP

!10

8

33

89

01

-u

so

IO

82

9W

0Z

SO

£L

09

09

Z0

£Z

6Z

t0£

>2

9'8

t6

90

sei.

OS

1.8

22

Z0

90

frl/O£

90

SZ

9W

8Z

fr8£

08

2'1

12

S0

eo

i.O

Sfr£

i-00

'02

00

20

06

00

SZ

fr£L

L

frZ£

48

04

12

S0

20

'uO

Sfr2U

20

00

20

02

00

60

0S

Zfr2

U9

Z

ZI.8

46

6'9

2S

0U

£2

sz

09

29

00

02

00

20

08

1.0

00

1.

09

2S

Z

91

.64

88

0V

I.S'0

uo

i.O

S9

ZU

S2

00

frU'O

SO

'OI/O

OS

9Z

UfrZ

36

Z3

IlP

i8

Z0

9t7

'esz

68

1.

90

00

£0

0frO

'O8

20

00

1.

68

1-

£Z

0'3

88

01

.tS

'O1

.04

OS

Z8

U9

20

0frl/O

SO

'OI.0

OS

Z8

U2

Z

££

62

'96

S0

99

'fr0

01

S2

98

£0

09

00

SO

'OZ

£0

00

1.

£'9

29

UZ

9I.6

32

9eu

8S

0w

t.

OS

frU2

I.QO

'0fr2

'0Z

OO

£1

.0O

SfrU

2O

Z

83

l.6

S0

9t4

OS

92

2fr9

0'0

fr2'0

ZO

1.0

OS

92

26

9

66

34

wo

tW

O2

8'2

sz

98

21

W0

88

1.0

92

0O

S9

'82

U8

9

39

04

29

'ei.

89

0fri/u

09

8Z

20

00

20

02

00

I/Osz

8Z

Z9

38

£3

Z9

'frS

O9

00

1.

01

.92

W0

22

08

00

0sz

01

.99

9

88

01

.U

SO

UO

'UO

SS

'8Z

28

00

00

£0

02

1.0

sz

S'8

Z2

99

Z6

80

89

01

-U

SO

iO

Sfr8

2U

00

frl/OS

O'O

to

OS

fr8fr9

Page 22: Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

50LIS TAHUN 2014

122

i(m)

175 112.5 115 730 331 202.3 203 202.5 276 245 177.5

Hev. Muka Tanah

Hev. Penggalian

EGL

HGL

24 26 27 28 30 31 33 50 53 54 55 56 57 58 48

70 71 69 70 70 69 69 73 76 75 76 77 78 78 78

69 70 68 69 69 68 68 72 75 74 75 76 77 77 77

75 75 75 50 50 50 75 100 100 50 50 50 50 50 50

15 50 155 122 175 112.5 115 730 331 202 203 203 276 245 178

5178 5228 5383 5505 5680 5793 5908 6638 6969 7171 7374 7576 7852 8097 8275

0.24 0.37 1.01 1.86 1.98 1.21 3.95 6.40 2.55 5.79 2.26 2.25 3.36 2.98 3.46

19.24 118.22 116.36 114.38 113.17 109.22 102.82 100.27 94.48 92.22 89.96 86.61 83.63 80.17

19.22 118.21 116.34 114.36 113.16 109.14 102.79 100.25 94.44 92.20 89.95 86.59 83.61 80.14

90° 90° 90° — 90° 90° 90° 90° 90° 90x2 90° x 2 11.5°

Ada Ada