d3 higiene perusahaan

3

Click here to load reader

Upload: hade-m-dzoelfahmi

Post on 03-Jul-2015

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: D3 Higiene Perusahaan

D3 Higiene Perusahaan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja

Informasi Program StudiA. PENGERTIAN AHLI MADYA (AMD) HIGIENE  PERUSAHAAN, KESEHATAN KERJA (HIPERKES) DAN 

KESELAMATAN KERJA       

1.    Ahli Madya Hiperkes dan Keselamatan Kerja adalah peserta didik  lulusan program pendidikan Vokasional (Diploma III) Hiperkes dan Keselamatan Kerja, dengan beban studi 110 - 116 SKS.

 2.    Ahli Madya Hiperkes dan Keselamatan Kerja dengan ruang lingkup tugas di sektor

industri adalah sebagai penyedia atau middle management terutama di lapangan yang antara lain meliputi :-   Pembinaan pelaksanaan norma keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan-   Pembinaan pengawasan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran-   Pembinaan pencatatan dan pelaporan bidang keselamatan dan kesehatan kerja-   Pengawasan teknik keselamatan dan kesehatan kerja alat-alat berat dan bahan berbahaya

beracun-   Pengawasan terhadap lingkungan kerja

   3.    Ahli Madya Hiperkes dan Keselamatan Kerja dapat melanjutkan kuliah di Fakultas

Kesehatan Masyarakat untuk meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) melalui ujian penerimaan mahasiswa baru Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) Alih Jalur.

   

B. TUJUAN PENDIDIKAN     

a.    Menghasilkah Ahli Madya Hiperkes dan Keselamatan Kerja yang berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.

b.    Menghasilkan Ahli madya Hiperkes dan Keselamatan Kerja yang bersikap terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu serta teknologi maupun masalah yang dihadapi masyarakat dalam bidang Hiperkes dan Keselamatan Kerja.

 c.     Mempunyai kemampuan untuk menerapkan pengetahuan serta ketrampilan teknologi

kesehatan yang dimilikinya ke dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat pekerja. 

d.    Mempunyai kemampuan mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja yang dimilikinya.

 e.    Melakukan etika keselamatan dan kesehatan kerja.

    

 Visi dan Misi

Visi

Terciptanya kondisi lingkungan kerja yang higienis, aman dan nyaman agar tenaga kerja sehat, selamat, sejahtera, produktif dalam hubungan industrial Pancasila yang harmonis.

Misi

Page 2: D3 Higiene Perusahaan

Meningkatkan derajat kesehatan kerja yang setinggi – tingginya dengan menciptakan  lingkungan kerja yang higienis, aman, selamat dan nyaman  melalui penyusunan standar penelitian, bantuan teknis, pendidikan dan pelayanan di bidang hiperkes dan keselamatan kerja.

Fungsi balai Hiperkes

1. Melaksanakan pengujian, pemeriksaan, penelitian dan pelatihan di bidang higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja, penyerasian antara kerja dan lingkungan kerja ( ergonomis ) serta gizi kerja.

2. Melaksanakan pelatihandan bantuan teknis hiperkes dan keselamatan kerja pada perusahaan.

3. Melaksanakan pengawasan terhadap bahan – bahan kimia berbahaya, higiene perusahaan, pelayanan kesehatan kerja kepada masyarakat dan sanitasi lingkungan.

4. Melaksanakan koordinasi ( pengawasan ) dengan instansi terkait dalam rangka menegakkan hukum di bidang kesehatan kerja dan higiene perusahaan.

5. Menyelenggarakan urusan rumah tangga balai.

Konsep Hiperkes

Identifikasi / pengenalan potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja. Penilaian : ada beberapa dasar yang disebut Nilai Ambang Batas ( NAB ) yaitu faktor /

risiko bahaya yang ada di tempat kerja yang dianggap aman untuk kesehatan tenaga kerja yang bekerja terus menerus selama 8 jam/hari atau 40 jam/minggu.

Pengendalian

Faktor – faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja

1. Fisika : iklim kerja, kebisingan, getaran, penerangan / pencahayaan, radiasi UV dan gelombang mikro.

2. Kimia : gas, debu, uap, foam.

3. Biologi : Jamur, bakteri dan biota lainnya.

4. Fisiologis : ( ergonomi ) penyesuaian alat yang digunakan dengan tenaga kerja.

5. Psikososial : hubungan antara majikan dengan tenaga kerja dan sebaliknya, disebut juga hubunga industrial pancasila.

Nilai Ambang Batas ( NAB ) adalah nilai standar tempat kerja, dimana tenaga kerja dapat melaksanakan pekerjaannya terus menerus selama 8 jam per hari atau 40 jam per minggu tanpa mendapat gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja. NAB diatur dalam surat keputusan Menaker No. 15/Kep-Men/1999.