desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · web viewakuntansi keuangan lanjutan 1. malang:...

39
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI PADA APOTEK JAMBAK PALEMBANG Sri Winarni. Kiki Amelia win [email protected] Staf Pengajar Politeknik Darussalam dan Mahasiswi Setelah dilakukan pemisahan pencatatan antara pencatatan reguler dengan pencatatan konsinyasi maka, Apotek Jambak Palembang akan lebih mudah melakukan penilaian terhadap penjualan reguler dan konsinyasi per tahunnya. Dengan demikian apotek dapat memfokuskan tingkat penjualan mana yang lebih tinggi antara penjualan reguler dan penjualan konsinyasi. Dari permasalahan yang dihadapi apotek tersebut sebaiknya, apotek melakukan pemisahan pencatatan penjualan reguler dan penjualan konsinyasi. Dengan menggunakan pencatatan terpisah akan memudahkan dalam proses pengecekan, dalam penyusunan laporan penjualan dan dapat melihat pendapatan atau laba yang diperoleh dari penjualan konsinyasi. Kata Kunci : Penjualan Konsinyasi, Penjualan Reguler, Pencatatan terpisah PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri yang semakin meningkat dari waktu kewaktu baik dari aspek manajemen maupun teknologi menuntut perusahaan untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru agar lebih unggul dibandingkan dengan para pelaku bisnis lainnya dan lebih baik dari segi kualitasnya. Dalam masa perekonomian yang semakin berkembang perusahaan menemui kesulitan dalam memasarkan barang dagangan dan dihadapkan berbagai masalah, antara lain : persaingan dari perusaahaan sejenis, kejenuhan pasar dan lain-lain yang akan menambah kesulitan perusahaan yang bersangkutan. Berbagai cara untuk memasarkan produk telah dilakukan oleh perusahaan. Salah satu

Upload: trinhdiep

Post on 22-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI PADA APOTEK JAMBAK PALEMBANG

Sri Winarni. Kiki Ameliawin [email protected]

Staf Pengajar Politeknik Darussalam dan Mahasiswi

Setelah dilakukan pemisahan pencatatan antara pencatatan reguler dengan pencatatan konsinyasi maka, Apotek Jambak Palembang akan lebih mudah melakukan penilaian terhadap penjualan reguler dan konsinyasi per tahunnya. Dengan demikian apotek dapat memfokuskan tingkat penjualan mana yang lebih tinggi antara penjualan reguler dan penjualan konsinyasi. Dari permasalahan yang dihadapi apotek tersebut sebaiknya, apotek melakukan pemisahan pencatatan penjualan reguler dan penjualan konsinyasi. Dengan menggunakan pencatatan terpisah akan memudahkan dalam proses pengecekan, dalam penyusunan laporan penjualan dan dapat melihat pendapatan atau laba yang diperoleh dari penjualan konsinyasi.

Kata Kunci : Penjualan Konsinyasi, Penjualan Reguler, Pencatatan terpisah

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia industri yang semakin meningkat dari waktu kewaktu baik dari

aspek manajemen maupun teknologi menuntut perusahaan untuk menciptakan inovasi-inovasi

terbaru agar lebih unggul dibandingkan dengan para pelaku bisnis lainnya dan lebih baik dari

segi kualitasnya. Dalam masa perekonomian yang semakin berkembang perusahaan menemui

kesulitan dalam memasarkan barang dagangan dan dihadapkan berbagai masalah, antara lain :

persaingan dari perusaahaan sejenis, kejenuhan pasar dan lain-lain yang akan menambah

kesulitan perusahaan yang bersangkutan. Berbagai cara untuk memasarkan produk telah

dilakukan oleh perusahaan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dapat

ditempuh dengan melakukan penjualan konsinyasi. Penjualan konsinyasi merupakan suatu

jenis penjualan yang dilakukan dengan cara menitipkan sejumlah barang kepada pihak lain

dengan memberikan komisi kepada pihak yang menjualkan.

Penjualan yang dilakukan dengan cara konsinyasi akan lebih memudahkan perusahaan

dalam memasarkan produk-produknya. Hal tersebut dikarenakan dengan penjualan cara

konsinyasi banyak pihak yang akan menjadi mitra perusahaan. Dengan demikian daerah-

daerah yang akan menjadi tujuan pemasaran produk perusahaan akan lebih mudah dijangkau,

karena sudah memiliki mitra kerja sama dalam memasarkan barang-barang perusahaaan.

Dalam menjalankan usaha konsinyasi perlakuan akuntansi berbeda dengan perusahaan

umum, karena pencatatan transaksi penjualan barang konsinyasi memiliki dua metode

pencatatan yaitu metode pencatatan terpisah dan metode pencatatan tidak terpisah. Perusahaan

Page 2: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

yang semakin berkembang atau semakin besar, akan membutuhkan akuntansi sebagai alat

untuk mengontrol atau mengendalikan keuangan perusahaan dan dapat memberikan informasi

keuangan kepada semua pihak yang membutuhkan. Perusahaan dalam menyajikan informasi

keuangan perlu memperhatikan cara penyajian termasuk pula pemilihan dan pemakaian

metode-metode yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan.

Dalam hal metode pencatatan atas transaksi penjualan konsinyasi terdapat prosedur-

prosedur pembukuan tersendiri yang biasanya diikuti oleh pihak pemilik barang atau

konsinyor. Pada prinsipnya pendapatan dalam konsinyasi diakui pada saat penjualan terhadap

barang-barang konsinyasi dilakukan oleh pihak penjual barang atau konsinyi kepada pihak

ketiga atau konsumen. Jika konsinyor membutuhkan laporan penjualan atas penjualan barang-

barang konsinyasi, maka pencatatannya harus diselenggarakan secara terpisah dari transaksi

penjualan reguler.

Perbedaan yang mendasar antara transaksi penjualan biasa atau reguler dengan

transaksi penjualan konsinyasi, yaitu dalam hubungannya dengan penyerahan hak atas barang

yang bersangkutan. Dalam transaksi penjualan biasa, hak atas barang berpindah kepada

pembeli pada saat penyerahan barang, sedangkan dalam transaksi konsinyasi, meskipun telah

terjadi perpindahan atau penyerahan barang dan perpindahan terhadap pengelolaan dan

penyimpanan barang kepada konsinyi, hak milik atas barang yang bersangkutan masih tetap

berada pada konsinyor. Hak milik barang akan berpindah dari konsinyor apabila konsinyi

telah berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga atau konsumen.

Dalam transaksi penjualan secara konsinyasi, biasanya perusahaan melakukan

pencatatan penjualan secara terpisah dengan penjualan reguler. Hal ini dilakukan agar tidak

terjadinya kekeliruan atau kesalahan dalam pencatatan penjualan dan dapat mempermudah

dalam pengendaliannya.

Salah satu usaha yang berkaitan dengan penjualan konsinyasi yaitu apotek. Dalam hal

ini apotek sebagai pihak konsinyi yang dititipi barang-barang konsinyasi yaitu berupa obat-

obatan oleh konsinyor atau produsen obat untuk menjualkan barangnya.

Apotek Jambak Palembang merupakan salah satu institusi bisnis yang melakukan

penjualan secara konsinyasi. Hal ini dikarenakan banyaknya para distributor obat yang ingin

memperluas penjualan dan memperkenalkan produk baru atau produk yang belum banyak

dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Apotek Jambak Palembang perlu menerapkan

pencatatan penjualan konsinyasi yang baik agar tidak terjadinya kesalahan dan kekeliruan

dalam pencatatan.

Page 3: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

“Analisis Penerapan Akuntansi atas Penjualan Konsinyasi pada Apotek Jambak

Palembang.”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah : Bagaimana

penerapan Akuntansi atas Penjualan Konsinyasi pada Apotek Jambak Palembang.

Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui metode pencatatan akauntansi untuk penjualan konsinyasi yang digunakan

Apotek Jambak Palembang.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Akuntansi

Dalam dunia usaha, ilmu akuntansi memegang peranan yang sangat penting dalam

menjalankan operasi perusahaan tersebut, apabila ilmu akuntansi pada perusahaan diterapkan

dengan baik, maka perusahaan dapat lebih profesional dan bijaksana dalam pengambilan

keputusan agar keputusan yang diambil benar-benar menunjang keberhasilan usaha.

Pengertian akuntansi menurut Baridwan(2006:1).

Akuntansi adalah “Suatu kegiatan jasa yang fungsinya adalah menyediakan jasa

kuantitatif terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari

suatu keadaan.

Menurut Sugiarto (1999:4) akuntansi dapat didefinisikan dari dua segi yaitu: Pertama

dari segi ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan

fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada pihak yang

berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Kedua dari segi proses atau

kegiatannya akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan, penyortiran,

penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan suatu unit

organisasi dengan cara tertentu.

Berdasarkan dari pengertian akuntansi diatas, dapat dinyatakan bahwa akuntansi

sebagai aktifitas jasa yang menyediakan data atau informasi kuantitatif mengenai keuangan

dari suatu kesatuan agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

Page 4: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Pengertian Penjualan Konsinyasi

Penjualan merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan dalam bidang perdagangan.

Keberhasilan perusahaan dilihat dari hasil usahan perusahaan tersebut dalam melakukan

usahanya.

Penjualan merupakan aktivitas utama perusahaan. Besarnya pendapatan perusahaan

sangat ditentukan oleh besar kecilnya penjualan. Kegiatan penjualan berhubungan erat dengan

kegiatan marketing atau pemasaran.

Penjualan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terpadu untuk

mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.

Konsinyasi menurut Drebin (1999:158) adalah :

“Berkaitan dengan penyerahan fisik barang-barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, secara hukum dapat dinyatakan bahwa hak atas barang-barang ini tetap berada ditangan pemilik sampai barang-barang ini dijual oleh pihak agen penjual. Penyerahan ini disebut konsinyasi.

Menurut Maria (2011:16) definisi konsinyasi adalah” Suatu perjanjian dimana salah

satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang tertentu untuk dijualkan

dengan memberikan komisi tertentu”.

Dari pengertian di atas ada dua pihak yang melakukan perjanjian ini, yaitu :

1. Pihak pemilik atau orang yang menyerahkan barang atau yang disebut dengan konsinyor.

2. Pihak yang menerima barang atau yang menjualkan barang yang disebut dengan konsinyi.

Penjualan konsinyasi menurut Arifin (2002:147) “Merupakan suatu jenis penjualan

dengan cara menitipkan barang dagangan ke pihak lain untuk dijualkan”.

Akuntansi Penjualan Konsinyasi

Menurut Suginto (2001:68) Akuntansi penjualan konsinyasi adalah:

Pada dasarnya akuntansi penjualan konsinyasi sama saja dengan penjualan reguler. Pengakuan atas adanya penjualan diberikan jika pihak konsinyi telah mengirimkan nota penjualan pada konsinyor. Penyerahan barang pada konsinyi hanya sekedar penitipan, tanpa adanya perpindahan hak milik dan pengakuan penjualan.

Akuntansi Penjualan Konsinyasi, Metode pencatatan yang dapat dipakai baik oleh

konsinyor (consignor) maupun konsinyi (consignee) ada dua yaitu, Metode Terpisah dan

Metode Tidak Terpisah.

1. Metode Terpisah

Page 5: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi disajikan secara

terpisah dengan laba atau rugi penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini dilakukan

dengan tujuan agar pada akhir periode dapat diketahui berapa laba atau rugi yang diperoleh

dari penjualan konsinyasi dan berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan lainnya.

2. Metode Tidak Terpisah

Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi tidak dipisahkan

dengan laba atau rugi dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini akan

mengakibatkan pada akhir periode perusahaan tidak dapat mengetahui berapa laba atau rugi

yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba yang diperolah dari penjualan biasa

atau penjualan lainnya. Untuk tujuan pengendalian intern sebaiknya perusahaan tidak

menggunakan metode ini.

Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi terhadap barang konsinyasi baik

yang diselenggarakan oleh pihak konsinyor (consignor) maupun pihak konsinyi (consignee),

maka berikut ini dijelaskan Akuntansi yang diselenggarakan oleh masing-masing pihak.

Akuntansi untuk Konsinyor

3Metode Laba Terpisah

Didalam metode ini, laba atau rugi yang berasal dari penjualan konsinyasi dicatat

terpisah dengan laba atau rugi dari penjualan reguler. Pencatatan dengan metode ini akan

memunculkan rekening barang konsinyasi atau konsinyasi keluar. Rekening ini digunakan

untuk menampung seluruh transaksi yang terjadi pada barang titipan.

Rekening ini akan didebit untuk harga pokok terhadap barang yang dikirim, biaya

pengiriman barang-barang konsinyasi dan biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi

yang dibayar oleh konsinyi akan tetapi ditanggung oleh konsinyor. Sebaliknya rekening ini

akan dikredit untuk mencatat hasil penjualan barang-barang konsinyasi.

Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat atau konsinyor hanya

mencakup empat transaksi, yaitu :

Tabel.1Pencatatan Konsinyor dengan Metode Laba Terpisah

Transaksi Ayat Jurnal

1. Pengiriman barang konsinyasi. Barang konsinyasi-pengiriman barang xxx

Persediaan xxx

2. Pembayaran biaya angkut barang konsinyasi.

Barang konsinyasi-biaya angkut xxx

Kas xxx

Page 6: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

3. Menerima laporan pertanggung jawaban yang berisi penjualan, biaya dan pendapatan yang akan diterima dari konsinyi.

Piutang konsinyi xxx

Barang konsinyasi-biaya komisi xxx Barang konsinyasi-penjualan xxx

4. Menerima pembayaran dari kosinyi.

Kas xxx

Piutang-konsinyi xxx

Sumber : Maria Evi (2011)

Setelah akhir periode, perusahaan melakukan penutupan untuk semua rekening

nominal dan rekening barang konsinyasi, kemudian selisihnya diakui pada rekening laba atau

rugi konsinyasi. Setelah itu barulah laba atau rugi konsinyasi ditransfer ke rekening iktisar

laba atau rugi untuk digabungkan dengan laba atau rugi penjualan reguler.

Metode Tidak Terpisah

Di dalam metode ini laba atau rugi dari kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan dengan laba atau

rugi dari kegiatan reguler. Pada motode ini, konsinyor tidak membuat rekening tersendiri

untuk mencatat transaksi atas barang titipan. Transaksi atas barang titipan dicatat layaknya

seperti transaksi penjualan biasa. Untuk barang titipan yang belum terjual oleh konsinyi tetap

diperlakukan sebagai persediaan barang di gudang sendiri. Pada akhir periode perusahaan

harus melakukan penutupan untuk rekening nominal.

Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup tiga

transaksi, yaitu :

Tabel. 2

Pencatatan Konsinyor dengan Metode Laba tidak Terpisah

Transaksi Ayat Jurnal

1. Pembayaran biaya angkut barang konsinyasi.

Biaya angkut xxx Kas xxx

2. Menerima laporan pertanggung jawaban yang berisi penjualan, biaya dan pendapatan yang akan diterima dari konsinyi.

Piutang konsinyi xxxBiaya komisi xxx Penjualan xxxDan Harga pokok penjualan xxx Persediaan xxx

3. Menerima pembayaran dari konsinyi.

Kas xxx Piutang – konsinyi xxx

Sumber : Maria Evi ((2011)

Akuntansi Untuk Konsinyi

Metode Laba Terpisah

Page 7: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Pencatatan dengan metode ini akan memunculkan rekening konsinyasi masuk atau

barang komisi. Rekening ini akan didebet untuk mencatatan biaya-biaya yang ditanggung

konsinyor ( jadi dalam pencatatan tidak dibuat rekening biaya secara terpisah), mencatat

pengiriman uang ke konsinyor, mencatat penerimaan komisi dari konsinyor dan mencatat

pengembalian barang yang terjual sebelumnya. Sebaliknya rekening ini akan dikredit untuk

pencatatan penjualan barang-barang konsinyasi dan pendapatan lain yang berhubungan

dengan barang konsinyasi.

Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh konsinyi hanya mencakup empat

transaksi, yaitu :

Tabel. 3Pencatatan Konsinyi dengan Metode Laba Terpisah

Transaksi Ayat Jurnal

1. Membayar biaya angkut atau perakitan.

Barang konsinyasi xxx Kas xxx

2. Menjual barang konsinyasi Kas xxx Barang konsinyasi xxx

3. Mengirimkan laporan pertanggung jawaban dan mengakui pandapatan konsinyasi.

Barang konsinyasi xxx Utang-konsinyor xxxdanBarang konsinyasi xxx Pendapatan konsinyasi xxx

4. Mengirim pembayaran kepada konsinyor.

Utang-konsinyor xxx Kas xxx

Sumber : Maria Evi ((2011)

Setelah akhir periode, perusahaan melakukan penutupan untuk semua rekening

nominal, kemudian selisihnya ditransfer ke rekening laba atau rugi konsinyasi. Setelah itu

barulah laba atau rugi konsinyasi ditransfer ke rekening iktisar laba atau rugi untuk

digabungkan dengan laba atau rugi penjualan reguler.

Metode Laba Tidak Terpisah

Dalam pencatatan dengan metode ini, penjualan barang titipan akan dicatat dalam

rekening penjualan. Namun sebaliknya konsinyi harus segera mengakui adanya pembelian

atau harga pokok penjualan atas barang yang terjual tersebut.

Dalam pencatatan ini muncul rekening kontra utang pada konsinyor yang akan

digunakan untuk mendebit pembelian atau HPP (dicatat sebesar jumlah yang harus disetor

kepada konsinyor untuk barang-barang yang dijual). Sebaliknya rekening ini akan didebit

untuk mencatat biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan barang-barang konsinyasi.

Page 8: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Dengan prosedur ini, maka besarnya jumlah yang harus disetor kepada konsinyor

tercermin pada saldo utang-konsinyor tersebut. Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh

konsinyi mencakup tiga transaksi, yaitu :

Tabel. 4Pencatatan Konsinyi dengan Metode Laba tidak Terpisah

Transaksi Ayat Jurnal1. Membayar biaya angkut. Utang-konsinyor xxx

Kas xxx2. Menjual barang konsinyasi. Kas xxx

Penjualan xxxdanpembelian xxx utang-konsinyor xxx

3. Mengirim pembayaran kepada konsinyor.

Utang-konsinyor xxx Kas xxx

Sumber : Maria Evi ((2011)

Pada akhir periode, perusahaan harus melakukan penutupan semua rekening nomonal

kemudian selisihnya ditransfer ke rekening iktisar laba/rugi.

METODE PENELITIANJenis Penelitian

Suprapto (2004:12) menjelaskan tentang pembagian jenis penelitian menurut

tempatnya antara lain :

1. Riset lapangan (Field Research)Field Research adalah riset yang dilakukan dengan mendatangi langsung rumag tangga atau perusahaan-perusahaan dan instansi-instansi atau tempat-tempat lainnya.

2. Riset kepustakaan (Library Research)Library Research adalah riset dimana dilakukan dengan membaca buku-buku atau majalah-majalah serta literature dari sumber data lainnya yang berhubungan dengan pengumpulan data.

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Menurut Suliyanto (2006:131) data primer dan data sekunder dapat diartikan

sebagai berikut :

1. Data PrimerData Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi langsung dari objek yang diteliti.

2. Data SekunderData Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Data telah dikumpulkan oleh pihak atau instansi lain.

Page 9: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Teknik Pengumpulan Data

Data adalah sesuatu yang telah terjadi dan dapat dijadikan fakta atau bukti untuk

mendukung analisis terhadap permasalahan yang dibahas.

Menurut Rachmatul (2001) Teknik-Pengumpulan Data sebagai berikut :

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam penelitian untuk

mengumpulkan dokumen yang tersedia sebagai sumber informasi untuk mencapai tujuan

yang diharapkan.

2. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan mewawancarai langsung atau

bertanya langsung kepada pimpinan atau narasumber yang berwenang untuk mendapatkan

informasi dan data-data yang diperlukan dalam peulisan laporan akhir ini.

3. Observasi

Observasi yaitu metode dengan mengadakan penelitian langsung dengan objek yang

diteliti.

Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yaitu wawancara dan dokumentasi.

Kerangka berfikir

Konsinyasi merupakan suatu cara penjualan barang dagangan dengan menitipkan

barang tersebut kepada pihak tertentu untuk dijual. Adapun pengertian konsinyasi menurut

Arifin (2002:147) adalah “merupakan suatu jenis penjualan dengan cara menitipkan barang

dagangan ke pihak lain untuk dijualkan”.

Sebagai konsinyi sehubungan dengan pencatatan akuntansi konsinyasi terdapat dua

metode pencatatan. Metode pencatatan dimaksud yaitu metode pencatatan terpisah dan

metode pencatatan tidak terpisah.

Pada metode laba terpisah pencatatan akan memunculkan rekening konsinyasi masuk.

Rekening ini akan didebit untuk mencatat biaya-biaya yang ditanggung konsinyor, mencatat

pengiriman uang ke konsinyor, mencatat penerimaan komisi dari konsinyor dan mencatat

pengembalian barang yang tidak laku terjual sebelumnya. Sebaliknya rekening ini akan

dikredit untuk pencatatan penjualan barang-barang konsinyasi dan pendapatan lain yang

berhubungan dengan barang konsinyasi.

Page 10: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Pada metode laba tidak terpisah pencatatan penjualan barang titipan atau konsinyasi

akan dicatat dalam rekening penjualan. Konsinyi juga harus segera mengakui adanya

pembelian atau harga pokok penjualan atas barang yang dijual tersebut.

Pencatatan yang biasa dibuat pada buku konsinyi jika transaksi konsinyasi tidak

diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa reguler.

Penyerahan barang kepada pihak konsinyi.

Disini pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum.

Beban pihak konsinyi ditetapkan pada pihak konsinyor.

Pihak konsinyi mendebet perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang harus dibebankan

pada pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan aktiva atau perkiraan kewajiban yang

bersangkutan.

Penjualan oleh pihak konsinyi.

Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi seperti pada penjualan biasa. Masing-masing

ayat jurnal penjualan disertai dengan sebuah ayat jurnal untuk mencatat beban yang

dikeluarkan oleh pihak konsinyor, untuk barang-barang yang dijual, perkiraan pembelian

atau perkiraan harga pokok penjualan didebet dan perkiraan pihak konsinyor dikredit.

Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyi.

Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan

konsinyasi. Pendapatan atas penjualan konsinyi akan tergambar dalam laba kotor pihak

konsinyi sebagai akibat dari ayat-ayat jurnal yang dibuat diatas tadi.

Pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi.

Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan

pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.

Dalam penelitian ini kerangka dan penyelesaian masalah mengenai “Analisis

Penerapan Akuntansi Atas Penjualan Konsinyasi pada Apotek Jambak Palembang” dapat

dilihat pada gambar 1.

Gambar. 1 Kerangka Berfikir

Konsinyi

Akuntansi Penjualan Konsinyasi

Pencatatan Terpisah Pencatatan Tidak Terpisah

Page 11: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

PEMBAHASAN

Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penentuan laba

tersebut didasarkan atas aktivitas perusahaan tersebut, untuk mengendalikan aktivitas

perusahaan tersebut diperlukan adanya pencatatan akuntansi. Begitu juga halnya dengan

Apotek Jambak Palembang selaku pihak konsinyi, perlu melakukan pencatatan terhadap

kegiatan usahanya yaitu penjualan secara konsinyasi. Berikut ini hasil dan pembahasan

mengenai penerapan pencatatan akuntansi atas penjualan konsinyasi pada Apotek Jambak

Palembang yang dilakukan hanya pada satu konsinyor yaitu PT Satria Medikantara.

Penerapan Pencatatan Akuntansi atas Penjualan Konsinyasi dengan Laba Terpisah

dan Laba Tidak Terpisah pada Apotek Jambak Palembang

Apotek Jambak Palembang, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam kegiatan

akuntansinya tidak dilakukan berdasarkan pencatatan yang sebenarnya. Hal ini dikarenakan

perusahaan tidak melakukan penarapan pencatatan akuntansi atas penjualan konsinyasi

dengan metode pencatatan terpisah dengan penjualan reguler.

Penjualan yang dilakukan secara konsinyasi, merupakan alternatif lain selain

penjualan regular, karena keberadaan penjualan konsinyasi yang berbeda dengan penjualan

regular, maka diperlukan akuntansi yang berbeda untuk pencatatan penjualan konsinyasi

dengan penjualan regular, sehingga informasi yang disajikan dapat menggambarkan keadaan

yang sebenarnya dan tidak menimbulkan informasi keuangan yang menyesatkan.

Pada tahun 2012 terdapat 5 konsinyor yang menitipkan barangnya pada Apotek

Jambak Palembang. Dari 5 konsinyor tersebut, salah satunya yaitu PT Satria Medikantara

Palembang yang memiliki lebih banyak produk barang yang dititipkan di Apotek Jambak

Palembang dengan jumlah penjualan yang tinggi pada bulan Februari. Hal ini dapat dilihat

pada tabel 5 mengenai data barang konsinyasi yang diterima dari PT Satria Medikantara.

Laporan Keuangan (Laba Rugi)

Page 12: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Tabel. 5

Data Barang PT Satria Medikantara

Februari 2012

No. Nama barang Harga (Rp.) Jumlah Bruto (Rp.) Komisi

1. Vermint 8 fls. 34.000 5 170.000 20%

2. Vermint 6 fls. 16.000 5 80.000 20%

3. Naprex drops. 75.000 5 375.000 20%

4. Neurobion inj 500. 109.300 5 546.500 20%

5. Duphanton th 228.700 5 1.143.500 20%

6. Dexa m tab 0,75 mg 150

30.000 9 270.000 20%

7. Arooxia 120 mg 363.000 5 1.815.000 20%

8. Arooxia 90 mg. 294.000 3 882.000 20%

9. Arooxia 60 mg. 270.000 3 810.000 20%

10. Betaserc 24 mg. 140.000 5 700.000 20%

Jumlah 1.679.900 50 6.792.000 -

Sumber : Apotek Jambak Palembang

Tabel. 6

Apotek Jambak Palembang

Laporan Penjualan Konsinyasi bulan Februari 2012

No. Nama barang Harga (Rp.)

Jumlah Brutto (Rp.)

Komisi Jumlah komisi yang diterima

(Rp.)1. Vermint 8 fls. 34.000 3 102.000 20% 20.400

2. Vermint 6 fls. 16.000 4 64.000 20% 12.800

3. Naprex drops. 75.000 2 150.000 20% 30.000

Page 13: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

4. Neurobion inj 500.

109.300 1 109.300 20% 21.860

5. Duphanton th 228.700 1 228.700 20% 45.740

6. Dexa m tab 0,75 mg 150

30.000 6 180.000 20% 36.000

7. Arooxia 120 mg

363.000 4 1.452.000 20% 290.400

8. Arooxia 90 mg.

294.000 1 294.000 20% 58.800

9. Arooxia 60 mg.

270.000 2 540.000 20% 108.000

10. Betaserc 24 mg.

140.000 5 700.000 20% 140.000

Jumlah 1.679.900 25 3.820.000 - 764.000

Sumber : Apotek Jambak Palembang

Penerapan Akuntansi atas Penjualan Konsinyasi dengan Laba Terpisah pada Apotek

Jambak Palembang

Sesuai dengan teori akuntansi yang merujuk pada Widayat (1999), penerapan

akuntansi atas penjualan konsinyasi pada Apotek Jambak Palembang jika diterapkan dengan

laba terpisah dapat digambarkan sebagai berikut :

Penerapan akuntansi atas penjualan konsinyasi pada Apotek Jambak Palembang jika

diterapkan dengan laba terpisah dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Penerimaan Barang Konsinyasi

Setiap barang konsinyasi yang diterima oleh Apotek Jambak Palembang dari PT Satria

Medikantara dicatat dengan memorandum. Contohnya dapat dilihat dalam gambar 2

berikut ini.

Gambar. 2Memorandum Penerimaan barang Konsinyasi

Apotek Jambak PalembangJl. Demang Lebar Daun No. 2233 E

Page 14: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Pada tanggal 1 Februari 2012 Diterima dari PT. Satria Medikantara sebanyak 10 jenis

produk obat-obatan dengan berbagai ukuran dengan rincian terlampir atas atas konsinyasi,

biaya yang berkaitan dengan penjualan barang-barang tersebut akan diganti oleh

konsinyor meliputi biaya angkut dan komisi yang diberikan sebesar 20% dari penjualan.

sumber : data olahan dari Apotek Jambak Palembang

Di dalam perjanjian kesepakatan konsinyasi antara pemilik Apotek Jambak Palembang

dan pihak dari konsinyor, Apotek Jambak Palembang tidak diharuskan membayar uang muka

atas penerimaan barang konsinyasi.

b. Penjualan Barang Konsinyasi

Transaksi penjualan barang konsinyasi ke konsumen yang berlangsung pada bulan

Februari 2012 dicatat dengan mendebet perkiraan aktiva yang bersangkutan dan

mengkredit perkiraan konsinyasi masuk. Jurnalnya :

Kas Rp. 3.820.000

Konsinyasi Masuk – PT Satria Medikantara Rp. 3.820.000

c. Pembayaran Kepada Konsinyor

Apabila Apotek Jambak Palembang mengeluarkan beban atas barang konsinyasi, maka

Apotek Jambak Palembang melakukan pencatatan dengan jurnal :

Konsinyasi Masuk-PT Satria Medikantara xxx

Kas xxx

Dalam hal ini, Apotek Jambak Palembang tidak mengeluarkan biaya atas barang

konsinyasi sehingga jumlah biaya dimisalkan dengan xxx. Pencatatan untuk komisi atau

laba atas penjualan barang konsinyasi dicatat oleh Apotek Jambak Palembang dengan

mendebet perkiraan Konsinyasi Masuk dan mengkredit perkiraan pendapatan yang

bersangkutan. Jurnalnya:

Konsinyasi Masuk- PT Satria Medikantara Rp. 764.000

Pendapatan Komisi Konsinyasi Rp. 764.000

(komisi = Rp. Rp. 3.820.000 x 20%)

Apotek Jambak Palembang mengirimkan uang kas sebesar saldo yang terhutang

beserta rincian penjualan barang konsinyasi yang telah terjual kepada PT Satria

Page 15: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Medikantara dengan mendebet perkiraan Konsinyasi Masuk dan mengkredit perkiraan

aktiva yang bersangkutan. Jurnalnya:

Konsinyasi Masuk- PT Satria Medikantara Rp.3.056.000

Kas Rp.3.056.000

(Jurnal untuk mencatat pembelian barang konsinyasi setelah dikurangi komisi =

Rp.3.820.000- (20% x Rp. 3.820.000)

d. Penyajian Konsinyasi dalam Perhitungan Neraca dan Laba Rugi

Barang-barang konsinyasi yang telah dikirimkan ke Apotek Jambak Palembang,

haknya ditahan oleh PT Satria Medikantara sampai barang tersebut terjual dan jika belum

terjadi piutang atau barang belum terjual kepada pihak konsumen, maka barang-barang itu

harus tetap dilaporkan sebagai bagian dari persediaan PT Satria Medikantara. Barang-

barang ini dapat dinyatakan terpisah dalam neraca sebagai barang-barang dalam

konsinyasi. Barang-barang yang dikonsinyasi tidak menjadi milik dari Apotek Jambak

Palembang dan Apotek Jambak Palembang harus sangat berhati-hati untuk tidak

memasukkan setiap barang konsinyasi sebagai bagian dari persediaan. Berdasarkan

penjelasan diatas, maka persediaan barang konsinyasi tidak disajikan pada Laporan Laba

Rugi Apotek Jambak Palembang. Tetapi di dalam penerapannya, Apotek Jambak

Palembang telah mengakui persediaan barang konsinyasi sebagai persediaan di Laporan

Laba Rugi Apotek Jambak Palembang. Sehingga persediaan barang konsinyasi tersebut

harus dikeluarkan dari persediaan barang milik Apotek Jambak Palembang. Hasil analisis

tersebut disajikan pada Laporan Laba Rugi tabel 7.

Transaksi penjualan konsinyasi di Apotek Jambak Palembang merupakan bagian yang

cukup penting dalam kegiatan penjualan secara total, maka data hasil penjualan, harga

pokok penjualan dan biaya-biaya penjualan yang bersangkutan seharusnya dilaporkan

secara terpisah dan sejajar dengan data penjualan regular di dalam laporan perhitungan

laba rugi yang disajikan pada tabel 7 berikut.

Tabel . 7Penyajian Konsinyasi Secara terpisah dalam Perhitungan

Laporan Laba Rugi Apotek Jambak PalembangPeriode 1 s/d 29 Februari 2012

Keterangan Penjualan Penjualan JumlahKonsinyasi RegularHasil Penjualan Rp. 3.820.000 Rp. 31.000.000 Rp. 34.820.000

Page 16: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Pendapatan Komisi Konsinyasi   - Rp. 764.000 Rp. 764.000Harga Pokok Penjualan (Rp. 3.056.000) (Rp. 21.500.000) (Rp. 24.556.000) Laba kotor Rp. 764.000 Rp. 10.264.000 Rp. 11.028.000             BEBAN-BEBAN          B. Gaji   - Rp. 3.500.000 Rp. 3.500.000B. Administrasi & Umum   - Rp. 200.000 Rp. 200.000

B. Air   - Rp. 150.000 Rp. 150.00

0

B. Telepon - Rp. 150.000 Rp. 150.00

0B. Listrik   - Rp. 300.000 Rp. 300.000 Total Biaya Operasi   - (Rp. 4.300.000) (Rp. 4.300.000) Laba Bersih   Rp. 764.000 Rp. 5.964.000 Rp. 6.728.000

Sumber : Diolah dari perhitungan laporan laba rugi atas transaksi penjualan barang pada bulan Februari 2012.

Dari tabel 7, seharusnya pendapatan dari penjualan konsinyasi tidak mempengaruhi

laba bersih Apotek Jambak Palembang karena hanya komisi yang diakui sebagai pendapatan.

Oleh karena itu, pada tabel 8 disajikan data laporan laba rugi yang seharusnya dibuat oleh

Apotek Jambak Palembang untuk bulan Februari 2012.

Tabel. 8

Penyajian Laporan Laba Rugi Tanpa Menampilkan

Penjualan Konsinyasi Periode 1 s/d 29 Februari 2012

Hasil Penjualan         Rp. 31.000.000Pendapatan Komisi Konsinyasi Rp. 764.000

Harga Pokok Penjualan (Rp 21.500.000) Laba kotor Rp. 10.264.000   BIAYA OPERASI  B. Gaji Rp. 3.500.000  B. Administrasi & Umum Rp. 200.000  B. Air Rp. 150.000  B. Listrik Rp. 300.000  B. Telepon Rp. 150.000   Total Biaya Operasi Rp. 4.300.000 Laba Bersih Rp. 5.964.000               

Sumber : Diolah dari perhitungan laporan laba rugi atas transaksi penjualan barang pada bulan Februari 2012.

Page 17: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

Penerapan Pencatatan Akuntansi atas Penjualan Konsinyasi dengan Laba Tidak

Terpisah pada Apotek Jambak Palembang

Penerapan akuntansi atas penjualan konsinyasi yang diterapkan di Apotek Jambak

Palembang dengan menggunakan metode pencatatan laba tidak terpisah dapat digambarkan

sebagai berikut :

1. Penerimaan Barang Konsinyasi

Sebelum memulai kegiatan konsinyasi, terlebih dahulu diadakan pertemuan

antara perwakilan dari pihak konsinyor dengan pemilik Apotek Jambak

Palembang. Kesepakatan bersama yang dihasilkan secara lisan menjadi dasar dari

kegiatan konsinyasi yang akan dilaksanakan, meskipun kesepakatan lisan tersebut

sudah mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, syarat pembayaran dan

penyerahan barang, tetapi kesepakatan ini memiliki kekuatan hukum yang lemah

jika dibandingkan dengan persetujuan yang dibuat dalam kontrak kerja tertulis.

Selain itu dalam pelaksanaan kegiatan konsinyasi dapat menimbulkan masalah

atau penyimpangan-penyimpangan yang tidak diharapkan baik bagi konsinyi

maupun konsinyor karena tidak adanya pedoman bagi pihak pelaksana kegiatan

konsinyasi.

Setelah kesepakatan diperoleh, Kiriman barang dari konsinyor diterima oleh

pemilik Apotek disertai bukti pengiriman dan order pembelian. Setelah diperiksa

apakah faktur telah sesuai dengan surat pesanan dan barang yang telah diterima

sesuai dengan pesanan, maka pemilik atau bagian administrasi menandatangani

faktur atau bukti pengiriman. Faktur dan surat pesanan disatukan satu lembar kopi

bersama barang yang diterima dari konsinyor diserahkan kepada bagian adm

untuk disimpan, sedangkan faktur atau bukti pengiriman yang asli dikembalikan

kepada konsinyor. Faktur diotorisasi oleh pimpinan sebelum diserahkan kepada

bagian adm yang merangkap sebagai bagian akuntansi dan konsinyor.

Pimpinan memeriksa barang yang diterima dan menetapkan harga jualnya.

Harga jual barang konsinyasi ditetapkan oleh Apotek Jambak Palembang dengan

syarat tidak melebihi harga jual diluarnya.

Penerimaan barang konsinyasi bagi Apotek Jambak Palembang dianggap

sebagai persediaan barang dagangnya. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan

karakteristik dari penjualan konsinyasi yang telah dijelaskan pada tinjauan

pustakabahwa yang menyangkut hak milik barang konsinyasi tetap berada di

Page 18: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

pihak konsinyor dan masih dilaporkan sebagai persediaan dalam laporan

konsinyor

Selain itu menurut teori akuntansi yang merujuk pada Widayat (1999), pada

saat penerimaan barang sebaiknya Apotek Jambak Palembang mengakui

penerimaan barang konsiyasi dengan membuat memorandum.

Pencatatan transaksi konsinyasi selanjutnya harus dicatat secara terpisah

dengan transaksi regular dan pendapatan hanya dicatat sebesar komisi yang akan

diterima dari hasil penjualan konsinyasi yang terjadi.

2. Penjualan barang konsinyasi

Persediaan barang konsinyasi di Apotek Jambak Palembang terbagi atas dua

kelompok yaitu:

1. Barang konsinyasi yang diletakkan di rak-rak umum.

2. Barang konsinyasi yang diletakkan pada tempat-tempat khusus (etalase).

Untuk penjualan barang konsinyasi yang diletakkan di rak umum tidak

dibuatkan faktur untuk penjualannya. Hal ini akan menyulitkan pengawasan

terhadap barang konsinyasi karena pada saat pembeli membayar, kasir lapangan

hanya memasukkan data banyak barang, harga barang dan jenis barang. Dengan

demikian data penjualan barang konsinyasi bergabung dengan data penjualan

barang regular, sehingga untuk mengetahui berapa banyak barang konsinyasi yang

terjual harus dilakukan perhitungan fisik terlebih dahulu.

Dengan kondisi Apotek Jambak Palembang yang demikian maka Apotek

Jambak Palembang tidak dapat mencatat secara terpisah antara transaksi penjualan

barang konsinyasi dengan barang regular. Contohnya dapat dilihat pada ilustrasi

tabel 8 berikut.

Tabel . 8

Transaksi Penjualan Apotek Jambak palembang

1 s/d 29 Februari 2012

Tanggal

TransaksiPenjualan Regular

Penjualan

Konsinyasi

1 Feb 2012

5 Feb 2012

7 Feb 2012

17 Feb 2012

Rp. 1.225.000

Rp. 1.600.000

Rp. 1.495.000

Rp. 1.364.500

Rp. 900.000

Rp. 830.000

Rp. 580.000

Rp. 700.000

Page 19: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

29 Feb 2012 Rp. 1.617.000 Rp. 810.000

Jumlah Rp. 7.301.500 Rp. 3.820.000Sumber : Diolah dari transaksi penjualan barang yang terjadi pada bulan April 2010

Penjualan diatas dicatat dengan jurnal :

01/02 Kas Rp. 2.125.000

Penjualan Rp. 2.125.000

05/02 Kas Rp. 2.430.000

Penjualan Rp. 2.430.000

07/02 Kas Rp. 2.075.000

Penjualan Rp. 2.075.000

17/02 Kas Rp. 2.064.500

Penjualan Rp. 2.064.500

29/02 Kas Rp. 2.427.000

Penjualan Rp. 2.427.000

Jurnal penjualan diatas menurut teori akuntansi yang merujuk pada Widayat

(1999) belumlah lengkap karena jika perusahaan tidak mencatat transaksi

penjualan konsinyasi secara terpisah, maka setelah jurnal penjualan harus dibuat

suatu jurnal pengakuan terhadap pembelian atau Harga Pokok Penjualan sebesar

jumlah yang harus disetor kepada konsinyor untuk barang-barang yang telah

dijual.

Berdasarkan contoh data penjualan di atas, menurut teori akuntansi yang

merujuk pada Widayat (1999) harus dicatat dengan jurnal :

Persediaan Barang Konsinyasi Rp. 611.200

Utang Konsinyasi - PT Satria Medikantara Rp. 611.200

( Jurnal untuk mencatat pembelian barang konsinyasi setelah dikurangi komisi =

Rp. 764.000 - (20% x Rp. 764.000) ).

Kas Rp. 764.000

Penjualan Rp. 764.000

Page 20: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

( Jurnal untuk mencatat penjualan)

Harga Pokok Penjualan Rp. 611.200

Persediaan Barang Konsinyasi Rp. 611.200

( Jurnal untuk mencatat pengeluaran barang konsinyasi)

Jadi menurut teori akuntansi yang merujuk pada Widayat (1999), utang

konsinyasi dicatat sebesar harga pokok barang konsinyasi yang terjual dan bukan

diakui sebesar total harga pokok barang konsinyasi yang diterima.

3. Pembayaran Kepada Konsinyor

Sebelum melakukan pembayaran, konsinyor melakukan penagihan dengan

menyerahkan laporan penjualan kepada Apotek Jambak Palembang disertai

lampiran faktur penjualan asli yang telah divalidasi. Pada saat penagihan,

konsinyor juga harus melampirkan faktur asli sejumlah harga pokok barang yang

terjual yang ditagih. Setelah faktur penjualan asli cocok dengan kopi faktur yang

ada dan perhitungan harga pokok sesuai dengan faktur tagihan dari konsinyor,

maka Apotek Jambak Palembang melakukan pembayaran. Pembayaran ini dicatat

sebagai angsuran terhadap utang konsinyasi.

Seandainya ada biaya yang telah dikeluarkan oleh Apotek Jambak

Palembang, biaya tersebut dijurnal :

Piutang Konsinyasi - PT Satria Medikantara xxx

Kas xxx

Pencatatan diatas belum tepat karena istilah piutang digunakan untuk

sesuatu barang atau jasa yang dijual secara kredit dimana hak kepemilikan barang

atau jasa tersebut adalah benar-benar milik perusahaan. Menurut teori akuntansi

yang merujuk pada Widayat (1999), seharusnya pencatatan yang dibuat oleh

Apotek Jambak Palembang sehubungan dengan biaya yang telah dikeluarkan

adalah :

Utang Konsinyasi - PT Satria Medikantara xxx

Kas xxx

Dengan demikian pada saat pembayaran kepada PT Satria Medikantara,

utang konsinyasi hanya di debet sejumlah kas yang harus dikeluarkan, yaitu harga

Page 21: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

pokok barang yang telah terjual dikurangi dengan biaya yang telah dikeluarkan

dan komisi, tetapi dalam hal ini tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh Apotek

Jambak Palembang sehingga pencatatan jurnalnya:

Utang Konsinyasi - PT Satria Medikantara xxx

Kas xxx

Pencatatan pengeluaran biaya sampai pembayaran utang konsinyasi oleh

perusahaan memberikan saldo yang sama dengan pencatatan menurut teori

akuntansi berlaku umum. Oleh sebab itu, tidak ada jurnal koreksi untuk

perusahaan.

4. Penyajian Konsinyasi dalam Perhitungan Neraca dan Laba Rugi

Untuk penyajian penjualan konsinyasi pada laporan perhitungan laba rugi

dikaitkan dengan kondisi Apotek Jambak Palembang dimana tidak ada pemisahan

penjualan konsinyasi dengan penjualan regular dan tidak ditetapkannya harga

pokok secara khusus atas transaksi penjualan yang terjadi. Penjualan konsinyasi

disajikan bergabung dengan penjualan regular, demikian juga harga pokok

penjualannya. Hal ini dapat dilihat pada daftar laba rugi yang dibuat oleh Apotek

Jambak Palembang dimana tidak ada pemisahan antara penjualan konsinyasi dan

penjualan regular. Demikian juga harga pokok hanya dicantumkan harga pokok

penjualan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.6 pada laporan laba rugi Apotek

Jambak Palembang.

Barang konsinyasi yang belum terjual pada suatu akhir periode diakui oleh

perusahaan sebagai persediaan barang dagangnya. Hal ini dilakukan dengan

alasan keamanan, dimana semua barang dagang yang ada di Apotek Jambak

Palembang termasuk barang konsinyasi diasuransikan untuk menghindari

kerugian akibat kebakaran atau bencana alam yang tidak terduga. Oleh sebab itu

persediaan konsinyasi disajikan bergabung dengan persediaan barang regular di

neraca.

Menurut teori akuntansi yang merujuk pada Widayat (1999), persediaan

konsinyasi tidak boleh dimasukkan sebagai bagian dari persediaan konsinyi

karena hak milik barang masih berada pada pihak konsinyor meskipun barang

berada pada pihak konsinyi. Jika semua penjualan telah diselesaikan

Page 22: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

pembayarannya maka konsinyi tidak memiliki saldo utang konsinyasi lagi karena

utang konsinyasi hanya timbul sebesar harga pokok barang yang terjual.

Berdasarkan contoh sebelumnya dengan pencatatan yang dilakukan oleh

perusahaan maka pada akhir bulan Februari 2012 setelah penyelesaian

pembayaran dilakukan, sisa barang konsinyasi sebesar harga pokok barang

konsinyasi yang belum terjual yaitu sebesar Rp 2.972.000 didapat dari Rp

6.792.000 – Rp 3.820.000

Tabel. 9

Penyajian Penjualan Konsinyasi Bergabung dengan

Penjualan Regular dalam Laporan Laba Rugi

Periode 1 s/d 29 februari 2012

Hasil Penjualan         Rp. 34.820.000Pendapatan Komisi Konsinyasi Rp. 764.000Harga Pokok Penjualan Rp. (24.556.000) Laba kotor Rp. 11.028.000   BIAYA OPERASI  B. Gaji Rp. 3.500.000  B. Administrasi & Umum Rp. 200.000  B. Air Rp. 150.000  B. Listrik Rp. 300.000  B. Telepon Rp. 150.000   Total Biaya Operasi Rp. 4.300.000 Laba Bersih Rp. 6.728.000               

Sumber : Diolah dari transaksi penjualan barang yang terjadi pada bulan Februari 2012

Penerapan Pencatatan Akuntansi atas Persediaan Barang Konsinyasi pada Apotek

Jambak Palembang

Usaha Apotek sama seperti usaha lain yang didalamya meningkatkan penjualan untuk

memperoleh keuntungan dengan maksud untuk memanfaatkan semua kekuatan serta peluang

yang ada, untuk menutupi kelemahan dan menetralisasi hambatan yang dihadapi. Timbulnya

keadaan seperti itu menandakan bahwa pengusaha semakin menyadari pentingnya

mempertahankan dan memperluas jaringan untuk kesinambungannya. Pada dasarnya

keberhasilan usaha dibidang retail ini berada pada pengadaan dan penjualan barang dagangan,

Page 23: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

baik secara kuantitas maupun kualitas, serta harga yang rendah guna meningkatkan jumlah

kunjungan konsumen.

Apotek Jambak Palembang adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang

perdagangan. Apotek ini menyediakan beranekaragam jenis obat untuk memenuhi kebutuhan

konsumen. Dalam mencatat persediaan, apotek menggunakan metode perpetual dan

menggunakan metode FIFO (First In First Out) dalam menilai persediaannya.

Hampir sebagian besar persediaan barang dagang yang ada di Apotek Jambak

Palembang terdiri dari persediaan yang berupa barang konsinyasi dan sisanya berupa barang

regular. Kebijakan ini dibuat oleh pimpinan untuk mengurangi tingkat kerugian, memperkecil

modal dan mengurangi kebutuhan modal kerja.

Beranekaragamnya persediaan yang dimiliki oleh Apotek Jambak Palembang,

mengharuskan pimpinan membuat kebijaksanaan untuk memudahkan pengawasan dengan

membagi jenis produknya ke dalam beberapa bagian.

Tidak adanya penggolongan bagian tersebut menyebabkan antara barang yang dibeli

secara regular dengan barang konsinyasi tidak ada identifikasi yang jelas, karena dalam satu

bagian yang sama terdapat barang regular dan barang konsinyasi. Padahal perusahaan

memiliki kewajiban untuk mengelola secara terpisah baik dari segi fisik maupun administratif

terhadap barang konsinyasi.

Persediaan konsinyasi yang belum terjual di Apotek Jambak Palembang diperlakukan

seperti persediaan di gudang sendiri. Penjualan barang titipan dianggap sebagai penjualan

barang sendiri sehingga tidak perlu diberi tanda khusus. Padahal menurut teori akuntansi yang

merujuk pada Widayat (1999), hal yang menyangkut persediaan yaitu barang-barang

konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh konsinyor dan pihak konsinyi sendiri

tidak boleh mencatat dan memperhitungkan barang-barang konsinyasi itu sebagai

persediaannya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis menarik

kesimpulan bahwa:

1. Penerapan akuntansi atas penjualan konsinyasi dengan laba terpisah memisahkan antara

penjualan konsinyasi dan penjualan regular sedangkan penerapan akuntansi atas penjualan

konsinyasi yang diterapkan di Apotek Jambak Palembang dengan laba tidak terpisah yaitu

menggabungkan penjualan konsinyasi dan penjualan regular.

Page 24: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:

2. Setelah dilakukan pemisahan antara pencatatan penjualan konsinyasi dan penjualan

reguler, maka apotek akan lebih mudah melakukan penilaian terhadap penjualan reguler

dan penjualan konsinyasi pertahunnya, dan melihat seberapa besar tingkat penjualan

reguler dan penjualan konsinyasi pertahunnya.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran :

1. Sebaiknya Apotek Jambak Palembang menggunakan metode laba terpisah agar dapat

mengetahui dengan jelas berapa laba yang diperoleh dari penjualan konsnyasi tersebut.

2. Sebaiknya Apotek Jambak Palembang melakukan pemisahan antara pencatatan penjualan

konsinyasi dan pencatatan penjualan reguler sehingga akan memudahkan pengendalian

persediaan dan pembuatan laporan penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiarto dkk. 1999. Pengantar Akuntansi I. Penerbit Universitas Terbuka: Jakarta.

Maria, Evi. 2011. Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta: Gava Media.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Alfabeta.

Jati, Waluyo. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: UniversitasMuhammadiyah Malang.

Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta: Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia.

Page 25: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta:
Page 26: desmaacademicsolution.files.wordpress.com  · Web viewAkuntansi Keuangan Lanjutan 1. Malang: Universitas. Muhammadiyah Malang. Widayat, Utoyo. 1999. Akuntansi Keungan Lanjutan. Jakarta: