web viewakuntansi sumber dana. disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah akuntansi...

46
Akuntansi Sumber Dana Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan Dosen : Dr. Nugraha, SE, Akt, M.Si Disusun oleh : Aditya Nugraha (0703792) Elva Alviya F (0806418) Lina Winarsih (0803021) Mahesha Desta P (0800999) Rosdianica Dewi L (0806304) Vienanty Rahmawati M (0800241) JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

Upload: vanmien

Post on 01-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Akuntansi Sumber Dana

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Dosen : Dr. Nugraha, SE, Akt, M.Si

Disusun oleh :

Aditya Nugraha (0703792)

Elva Alviya F (0806418)

Lina Winarsih (0803021)

Mahesha Desta P (0800999)

Rosdianica Dewi L (0806304)

Vienanty Rahmawati M (0800241)

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2011

Page 2: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur syukur kehadirat Ilahi Rabbi, karena atas berkat dan

karunia Nya lah akhirnya salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan,

bertajuk Akuntansi Sumber Dana.

Adapun Makalah ini berisi tentang materi Akuntansi Sumber Dana yang

terdiri atas Surat Berharga yang Diterbitkan, Pinjaman yang Diterima, Kewajiban

Lain-lain, Pinjaman Subordinasi, Modal Pinjaman, dan Modal Bank, selain itu

tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu dalam rangka memperdalam

pemahaman terhadap sumber sumber dana yang diterima oleh bank.

Layaknya segala sesuatu yang ada di bumi ini, maka tidak ada yang

sempurna. Begitu juga dengan makalah ini, yang masih banyak memiliki

kekurangan. Untuk itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat kami

harapkan. Agar dimasa yang akan datang kami bisa mempersembahkan makalah

yang lebih baik. Akan tetapi mudah-mudahan makalah ini sedikitnya dapat

memberikan manfaat untuk kita semua. Amiin

Bandung, Maret 2011

Penulis

i

Page 3: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Pembatasan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2

1.4 Metode Penulisan...........................................................................................2

1.5 Sistematika Penulisan.....................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................4

2.1 Surat Berharga yang Diterbitkan....................................................................4

2.1.1 Surat Berharga........................................................................................4

2.1.2 Akuntansi Untuk Penerbitan SBPU.........................................................6

2. 2.Pinjaman yang Diterima................................................................................7

2.2.1 Jenis Pinjaman yang Diterima.................................................................7

2.2.2 Akuntansi untuk Pinjaman yang Diterima..............................................8

2.3 Kewajiban Lain-lain.....................................................................................12

2.3.1 Pendapatan yang diterima dimuka.........................................................13

2.3.2 Selisih hutang pajak...............................................................................14

2.3.3 Biaya yang masih harus dibayar............................................................14

2.4 Pinjaman Subordinasi...................................................................................15

2.4.1 Akuntansi Untuk Pinjaman Subordinasi...............................................15

2.4.2 Penyajian Dalam Neraca.......................................................................16

2.5 Modal Pinjaman............................................................................................16

2.5.1 Ciri-Ciri Modal Pinjaman......................................................................17

2.5.2 Akuntansi modal pinjaman....................................................................18

ii

Page 4: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

2.5.2 Pengungkapan Dalam Neraca................................................................20

2.6 Modal Bank..................................................................................................21

2.6.1 Komponen modal bank..........................................................................21

2.6.2 Akuntansi untuk modal..........................................................................21

BAB III KESIMPULAN........................................................................................25

3.1 Kesimpulan...................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26

iii

Page 5: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang menjalankan operasi sebagai

intermediasi antara masyarakat yang kelebihan dana dan masyarakat yang

kekurangan dana. Dalam menjalankan operasinya itu bank melakukan kegiatan

penghimpunan dan penyaluran dana. Penghimpunan dana yang berasal dari

masyarakat digunakan bank untuk disalurkan kepada masyarakat lain yang

kekurangan dana. Dana masyarakat yang dihimpun disimpan dalam rekening

kredit bank karena pada dasarnya dana simpanan dari masyarakat adalah hutang

yang harus dibayar.

Semua bank berlomba menghimpun dana dari masyarakat yang nantinya akan

disalurkan kembali kepada masyarakat bagi yang membutuhkan baik untuk tujuan

produktif maupun konsumtif. Karena bagi bank dana merupakan persoalan yang

paling utama tanpa adanya dana bank tidak akan berfungsi sebagaimana layaknya.

Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam

rangka membiayai kegiatan operasinya. Untuk menopang kegiatan bank sebagai

penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang

(menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh

keuntungan. Dana bisa berasal dari bank itu sendiri (modal sendiri, yaitu setoran

modal dari para pemilik atau bank mengeluarkan atau menjual saham baru kepada

pemilik baru atau cadangan-cadangan laba yang belum digunakan), dari

masyarakat luas (simpanan tabungan, rekening giro, deposito) dan dana yang

bersumber dari lembaga lain (Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, Pinjaman

antar bank, Pinjaman dari bank-bank luar negeri, Surat Berharga Pasar Uang)

Dana dalam bank adalah hutang bank kepada masyarakat atau pihak lainnya

yang akan dibukukan disisi passiva atau sebelah kanan neraca. Karena sifatnya

1

Page 6: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

sebagai hutang, maka rekening dana ini akan bertambah disebelah kredit dan

berkurang di sebelah debet. Rekening dana bank merupakan rekening permanen

atau real yang selalu akan disajikan pada neraca secara kumulatif. Terhadap

komponen dana ini bank akan dibebankan dengan sejumlah bunga yang akan

dicatat sebagai biaya bunga pada ikhtisar laba rugi bank. Suku bunga yang

dibebankan akan beragam-ragam sesuai dengan jenis dana yang dimiliki oleh

suatu bank.

1.2 Pembatasan Masalah

Dalam makalah ini dibahas mengenai Akuntansi sumber dana bank akan

tetapi dibatasi hanya akuntansi sumber dana bank yaitu berupa :

1. Surat Berharga yang Diterbitkan

2. Pinjaman yang Diterima

3. Kewajiban Lain-lain

4. Pinjaman Subordinasi

5. Modal Pinjaman

6. Modal Bank.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini, yakni :

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

2. Menambah pengetahuan serta wawasan mengenai sumber-sumber

penerimaan dana bank

3. Memberikan gambaran tentang sistem akuntansi bank dalam

penerimaan dana

1.4 Metode Penulisan

Penyususan makalah ini menggunakan metode studi pustaka, yakni mencari

informasi dari buku-buku dan artikel-artikel terkait permasalahan yang

dibahas dalam makalah ini

2

Page 7: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN : Latar Belakang, Pembatasan Masalah,

Tujuan Penulisan, Metode Penulisan,

Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI : Surat Berharga yang Diterbitkan,

Pinjaman yang Diterima, Kewajiban Lain-

lain, Pinjaman Subordinasi, Modal

Pinjaman, Modal Bank.

BAB III KESIMPULAN

3

Page 8: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Surat Berharga yang Diterbitkan

2.1.1 Surat BerhargaSurat Berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi,

sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu

kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar

modal dan pasar uang (Dunil Z : 2004).

Salah satu sumber dana yang dimiliki oleh bank adalah dengan menjual

surat pengakuan hutang atau surat berharga yang telah diterbitkan dan ditanda

tangani oleh nasabahnya yang belum mampu melunasi hutangnya. Surat

pengakuan hutang dari nsabah ini dianggap sebagai aktiva oleh bank yang

menerimanya dan dengan demikian dapat diperjualbelikan.

** Prosedur Penerbitan Surat Berharga

Berikut ini contoh jenis-jenis surat berharga yang diperjualbelikan di pasar

uang

1. Treasury Bills (T-Bills) 

T-Bills merupakan instrument utang yang diterbitkan oleh pemerintah

atau Bank Sentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan

kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan.

2. Commercial Paper 

4

Bank Penerbit Surat Berharga Bank Pembeli Surat Berharga

Nasabah Penerbit Surat Berharga

Page 9: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Commercial Paper (CP) pada dasarnya merupakan promes yang tidak

disertai dengan jaminan (unsequred promissory notes), diterbitkan oleh

perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor

dalam pasar uang.  Penerbit berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang

pada saat jatuh tempo. Penerbit CP adalah perusahaan yang mempunyai

kredibilitas tinggi.

3. Sertifikat Deposito atau negotiable certificate of deposit (CD) 

Deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.

Jadi mempunyai ciri pokok dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan

sebelum jangka waktu jatuh temponya. 

4. Banker’s Acceptance (BA) 

BA adalah time draft (wesel berjangka) yang ditarik oleh seorang

eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah barang atau

untuk membeli valuta asing.  Apabila bank menyetujui wesel tersebut, bank

akan menstempel dengan kata ”accepted” di atas wesel tersebut dan

memprosesnya.  Dengan demikian bank yang menerima dan memproses

tersebut memiliki suatu janji atau jaminan tak bersyarat untuk membayar

sebesar nilai nominal aksep tersebut pada saat jatuh tempo. 

5. Bill of Exchange 

Bill of Exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat

yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar

sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada

penarik atau order atau pembawa. 

6. Repurchase Agreement (Repo) 

Repo adalah transaksi jual beli surat-surat berharga disertai dengan

perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang

dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih

dahulu. 

7. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 

5

Page 10: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

SBI  adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu

pendek.

8. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 

SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat

diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga

diskonto yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. SBPU sama halnya dengan

SBI merupakan instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka ekspansi

moneter oleh BI dengan menetapkan tingkat diskonto SBPU.

9. Call Money (Interbank Call Money Market)

Call Money adalah penempatan atau peminjaman dana jangka pendek

(dalam hitungan hari) antar bank.

2.1.2 Akuntansi Untuk Penerbitan SBPU

Contoh kasus penerbitan SBPU :

Seorang nasabah bank omega membuat surat pengakuan hunting atas

pinjaman yang telah diterima sebesar Rp 80.000.000,00 beserta bunga Rp

20.000.000,00 atau keseluruhan sebesar Rp 100.000.000,00 dengan suku bunga

14% setahun jangka waktu 6 bulan, kemudian pada hari yang sama dijual oleh

Bank Omega kepada Bank Indonesia dan dibebankan diskonto 13,5% setahun.

Hasil penjualan dibukukan untuk rekening giro Bank Omega pada Bank

Indonesia.

Jawab (pencatatan oleh Bank Omega) :

a. Pada waktu menerima surat berharga pengakuan hutang dari

nasabah :

D : Surat Berharga Rp 100.000.000

K : Debitur Rp 80.000.000

K : Pendapatan bunga debitur yg diterima dimuka Rp 20.000.000

6

Page 11: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

b. Pada waktu surat berharga didiskontokan :

Diskonto : 13,5% X 6/12 X Rp 100.000.000 = Rp 6.750.000

D : BI – Giro Rp 93.250.000

D : Diskonto SBPU yg belum diamortisasi Rp 6.750.000

K : Surat Berharga – SBPU Rp 100.000.000

c. Jurnal diskonto dalam sebulan :

D : Diskonto SBPU yg belum diamortisasi Rp 1.125.000,00

K : Biaya Diskonto Rp 1.125.000,00

d. Pada waktu jatuh tempo (pencatatan pada Bank Omega) :

D : Surat Berharga – SBPU Rp 100.000.000,00

D : Kas/Giro nasabah Rp 100.000.000,00

K : Surat Berharga Rp 100.000.000,00

K : BI – Giro Rp 100.000.000,00

2. 2.Pinjaman yang DiterimaSelain dana masyarakat yang lazimnya diserap oleh bank, seringkali suatu

bank menerima pinjaman dari pihak ketiga yang bukan nasabah perorangan,

seperti lembaga keuangan di dalam atau luar negeri, pemerintah atau lembaga

lainnya. Pinjaman ini akan menambah komponen dana suatu bank disisi passiva.

Dari segi penggolongan hutang, lazimnya dana dalam bentuk pinjaman yang

diterima ini akan dibukukan sebagai hutang jangka panjang. Dana ini memiliki

bunga dan harus diadministrasikan setiap kali jatuh tempo. Jadi pinjaman yang

diterima adalah fasilitas pinjaman yanq diterima dari bank atau pihak lain

termasuk dari Bank Indonesia baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing,

dan harus dibayar bila telah jatuh waktu. Dalam pengertian pinjaman yang

diterima tidak termasuk pinjaman subordinasi.

2.2.1 Jenis Pinjaman yang DiterimaJenis pinjaman yang diterima oleh suatu bank terdiri dari beberapa

ragam pinjaman antara lain:

7

Page 12: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

1. Pinjaman jangka panjang dari bank lain. Pinjaman dari bank lain yang

sifatnya jangka panjang lazimnya berupa penerbitan surat berharga dari

bank yang menerima pinjaman, baik dalam bentuk Sertifikat Deposito,

Commercial Paper, atau bentuk lainnya.

2. Pinjaman dari luar negeri yang disalurkan kepada pemerintah untuk

kemudian diteruskan kepada bank pelaksana. Pinjaman yang diterima dari

suatu lembaga di luar negeri yang disalurkan melalui pemerintah sebelum

diterima oleh bank pelaksana lazimnya dikenal dengan nama Two Step

Loan. Disebut Two Step Loan karena pinjaman yang diberikan oleh

kreditur luar negeri ini akan diterima oleh pemerintah sebagai penjamin

pinjaman tersebut untuk kemudian disalurkan kepada bank-bank pelaksana

untuk dipergunakan menyalurkan kredit perbankan.

3. Obligasi

4. Pinjaman dalam rangka pembiayaan bersama satu atau beberapa proyek.

2.2.2 Akuntansi untuk Pinjaman yang Diterima

A. Pinjaman dari Bank Lain

Pinjaman dari bank lain dapat diwujudkan dalam bentuk Sertifikat

Deposito, Commercial Paper dan surat berharga lainnya. Contoh:

Bank Omega Kantor Pusat memutuskan untuk meminjam dana dari Bank ABC

sebesar Rp 30 M dan untuk itu Bank Omega menerbitkan Sertifikat Deposito

dengan jangka waktu 3 tahun. Suku bunga sebesar 15% setahun. Dana diterima

Bank Omega dalam bentuk rekening giro pada Bank ABC. Oleh Bank Omega

Kantor Pusat akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut.

D: Bank Lain-Giro (Bank ABC) Rp 30.000.000.000

K: Pinjaman yang Diterima Sertifikat Deposito 3 Tahun Rp 30.000.000.000

Setahun kemudian, dimana Sertifikat tersebut belum jatuh waktu, Bank

Omega Kantor Pusat harus memperhitungkan bunga selama 12 bulan pertama

sebesar Rp 4.500.000. Ayat jurnal yang dicatat oleh Bank Omega Kantor Pusat

sebagai berikut.

8

Page 13: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Bank PenerimaPemerintahBank Pemberi Pinjaman RIPinjaman di Dalam negeri LN

Sebagai Bank Penerima Kredit TSL

cabang cabang

Sebagai Penjamin dan Penyalur TSL

Bank LN

Lembaga LN

Pemerintah

D: Biaya Bunga Pinjaman yang Diterima-SD Rp 4.500.000

K: Bank Lain-Giro (Bank ABC) Rp 4.500.000

Pelaksanaan pemakaian dana pinjaman ini dapat saja dilakukan oleh

kantor cabang. Sebagai contoh, Bank Omega kantor cabang Jakarta hendak

mempergunakan dana dari pinjaman tersebut sebesar Rp 1 M, dan memohon agar

Kantor Pusat untuk memakai dana tersebut, oleh Kantor Pusat mentrasfer dana

tersebut ke kantor cabang melalui Bank Indonesia setempat. Ayat jurnal sebagai

berikut:

D: RAK-Cabang Jakarta Rp 1.000.000.000

K: Bank Lain-Giro (Bank ABC) Rp 1.000.000.000

Sedangkan oleh kantor cabang Jakarta akan membukukan transaksi ini

sebagai berikut:

D : Bank Indonesia-Giro Rp 1.000.000.000

K : RAK-Kantor Pusat Rp 1.000.0000.000

B. Two Step Loan

Proses terjadinya TSL ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

Akuntansi untuk penerimaan dana TSL harus diadministrasikan oleh

Kantor Pusat dan akan dibukukan kedalam rekening Pinjaman Yang Diterima-

9

Page 14: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

TSL. Rekening ini merupakan hutang jangka panjang bagi bank yang

bersangkutan.

Contoh, Bank Omega mendapatkan pinjaman melalui pemerintah RI dari

Bank of Japan sebesar Rp 12 M yang disalurkan melalui BI. Oleh Kantor Pusat

akan dijurnal sebagai berikut:

D : Bank Indonesia-Giro Rp 12.000.000.000

K : Pinjaman yang Diterima-TSL Rp 12.000.000.000

Pada jatuh waktu pinjaman TSL ini, rekening TSL akan didebetkan

dengan jumlah yang sama dan tidak akan tampak lagi pada neraca Bank Omega.

C. Obligasi

Salah satu sumber dana yang sebaiknya dikembangkan oleh bank adalah

dari penjualan surat berharga obligasi. Pengadministrasian penerbitan obligasi ini

harus diketahui oleh Kantor Pusat sebagai dasar pengelolaan dana bank.

Penjualan obligasi dapat saja dilakukan di cabang. Pencairan obligasi pada saat

jatuh waktu dapat dilakukan di cabang-cabang.

Contoh, Kantor Pusat Bank Omega menerbitkan 1000 lembar obligasi @

Rp 1.000.000 dengan suku bunga 12% setahun. Cabang Jakarta berhasil menjual

seluruh obligasi kepada masyarakat. Oleh Kantor cabang Jakarta transakasi ini

akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut:

D: Kas Rp 1.000.000.000

K : Hutang obligasi Rp 1.000.000.000

Pada saat sebulan kemudian, Kantor cabang Jakarta akan menyisihkan

biaya bunga obligasi bulan pertama sebesar 1% , ayat jurnalnya sebagai berikut.

D: Biaya Bunga Obligasi Rp 10.000.000

K : Hutang Bunga Obligasi Rp 10.000.000

Bila ada nasabah yang telah membeli obligasi dari cabang Jakarta

sebanyak 10 lembar @Rp 1 juta dengan suku bunga 12% setahun datang ke

cabang Surabaya hendak mencairkan obligasi tersebut pada akhir bulan kedua

sebelum bunga dibayarkan. Cabang Surabaya akan bertindak hanya sebagai

10

Page 15: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

cabang pembayar. Pembayaran dilakukan dengan terlebih dahulu memeriksa

keabsahan dokumen atau bilyet obligasi yang dimiliki oleh nasabah yang

bersangkutan dan pembayaran bunga yang telah dilakukan. Oleh cabang

Surabaya akan dibukukan melalui perhubungan antar kantor sebagai berikut:

D : RAK-Cabang Jakarta Rp 10.100.000

K: Kas Rp 10.100.000

Oleh cabang Jakarta sebagai cabang penjual obligasi akan dibukukan

sebagai berikut:

D: Biaya Bunga Obligasi Rp 100.000

D: Hutang Obligasi Rp 10.000.000

K : RAK-Cabang Surabaya Rp 10.100.000

D. Pinjaman untuk Pembiayaan Bersama

Kewenangan pemberian pinjaman untuk tujuan pembiayaan bersama

proyek-proyek tertentu tetap berada pada kantor pusat. Untuk setiap kali diterima

dana pinjaman untuk tujuan pembiayaan bersama akan dibukukan ke dalam

rekening Pinjaman Yang Diterima-Pembiayaan Bersama. Rekening ini akan tetap

outstanding disebelah passiva hingga proyek yang dibiayai selesai dan pinjaman

dilunasi oleh bank.

Proses pinjaman yang diterima dalam rangka pembiayaan dapat dijabarkan

pada gambar berikut ini:

Sebagai contoh, Bank Omega hendak membiayai sebuah proyek sebesar

Rp 300 M. Untuk memenuhi kebutuhan dana ini telah bersedia dua buah bank

11

Penerima kredit Bank Koordinator Penyalur Bank Penyalur

Pembiayaan Kredit Modal

Mendapat dana dan

mempergunakan

Menyalurkan pembiayaan bersama

Dana Sendiri

Menyediakan Dana

Menyediakan Dana

Page 16: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Penerima KreditPemberi Dana

Proyek Menerima dan mempergunakan

Bank A

Bank B

Bank C

lain: Bank ABC dan Bank XYZ dengan masing-masing sumbangan modal Rp 100

M. Jadi besarnya dana pinjaman yang diterima untuk tujuan pembiayaan bersama

ini sebesar Rp 200 juta yang disediakan langsung dalam rekening giro dimasing-

masing bank, sedangkan sisanya menjadi beban Bank Omega. Untuk mencatat

transaksi ini, oleh Bank Omega kantor pusat akan dibukukan sebagai berikut:

D : Bank Lain-Giro (Bank ABC) Rp 100.000.000

D: Bank Lain-Giro ( Bank XYZ) Rp 100.000.000

K : Pinjaman yang Diterima Pembiayaan Bersama Rp 200.000.000

Dengan demikian Bank Omega, dalam kasus ini akan tetap bertanggung

jawab terhadap kredit yang diberikan, karena Bank Omega telah menerima dana

dari bank-bank penyalur dana dan dana tersebut dikuasai langsung oleh Bank

Omega.

Dalam hal pembiayaan bersama ini dilakukan langsung dari bank pemberi

dana kepada penerima kredit, maka tanggung jawab atas kredit yang diberikan

tersebut dibagi atas dasar banyaknya kredit yang telah diserahkan oleh masing-

masing bank. Proses ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Dalam hal proses pembiayaan seperti tersebut diatas, Bank Omega tidak

pernah akan menerima pinjaman yang diterima dari bank manapun, dan tidak

akan muncul dalam neraca.

2.3 Kewajiban Lain-lain

Dalam kelompok passiva terdapat beberapa pos yang tidak dapat

dikelompokkan ke dalam kelompok pos sumber dana bank, salah satunya pos

kewajiban lain-lain. Jenis kewajiban lain-lain antara lain adalah pendapatan yang

12

Page 17: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

diterima di muka, biaya listrik, biaya telepon, dan lain sebagainya yang belum

dibayar, setoran jaminan L/C atau garansi bank yang jumlahnya relatif kecil,

hutang pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba kena pajak dengan

perhitungan pajak penghasilan berdasarkan laba akuntansi yang disebabkan oleh

pos tidak lancar (saldo kredit). Penyajian kewajiban lain-lain adalah sejumlah

kewajiban bruto bank kepada bank lain.

2.3.1 Pendapatan yang diterima dimuka

Pendapatan yang diterima dimuka, meliputi jumlah uang atau aktiva lain

yang diperoleh tetapi belum diakui sebagai pendapatan untuk periode yang

bersangkutan, seperti pendapatan sewa jangka panjang yang diterima dimuka,

uang muka kontrak pemberian jasa jangka panjang dan lain sebagainya.

Penyajian pendapatan yang ditangguhkan atau diterima dimuka ini akan

disajikan ke dalam hutang lancar.

Contoh, apabila Bank Omega menempatkan dananya pada bank ABC

dalam bentuk sertifikat berjangka yang bunganya diterima dimuka sebesar Rp

200jt suku bunga 14,4% setahun dengan jangka waktu 6 bulan. Pembayaran

dilakukan dengan bilyet giro Bank Indonesia. Ayat jurnal untuk mencatat

transaksi ini sebagai berikut :

Karena penerimaan bunga dimuka selama 6 bulan mendatang telah

diterima sekarang sebesar Rp 14.400.000, maka setiap bulannya harus

dialokasikan sebesar Rp 2.400.000 kedalam rekening pendapatan. Ayat jurnal

untuk mencatat alokasi pendapatan ini adalah sebagai berikut :

Ayat jurnal ini dibuat setiap bulan hingga saldo kewajiban tersebut nihil.

13

D : Bank Lain – sertifikat berjangka ..................................... Rp 200.000.000

K : Bunga sertifikat berjangka yang diterima dimuka .......... Rp 14.400.000

K : Bank Indonesia ............................................................... Rp 185.600.000

D : Bunga sertifikat berjangka yang dibayar dimuka .......... Rp 2.400.000

K : Pendapatan bunga sertifikat berjangka ......................... Rp 2.400.000

Page 18: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Contoh lain yang serupa adalah penerimaan hasil sewa jangka panjang

yang diterima dimuka untuk beberapa bulan mendatang, uang jaminan jangka

panjang yang diterima dari langganan, hutang direksi bank atau perusahaan

afiliasi, dan pos-pos yang tidak dapat dikelompokkan kedalam salah satu dana

bank.

2.3.2 Selisih hutang pajak

Seringkali perhitungan pajak dilakukan dimuka sebelum adanya koreksi

atau penyesuaian terhadap laporan laba rugi. Pajak penghasilan yang telah

dihitung berdasarkan laba sebelum koreksi akan menyebabkan perbedaan dengan

perhitungan pajak penghasilan yang dihitung atas dasar laporan laba rugi setelah

koreksi. Selisih perhitungan ini akan menyebabkan koreksi terhadap hutang pajak

yang telah dihitung semula.

Contoh, apabila perhitungan pajak berdasarkan laporan laba rugi yang

belum dikoreksi adalah sebesar Rp 120 milyar * 35% atau sebesar Rp 42 milyar.

Kemudian setelah adanya koreksi terhadap pos-pos pendapatan dan biaya

diketahui bahwa laba koreksi sebesar Rp 98 milyar. Dengan demikian, terhadap

hutang pajak penghasilan harus dikoreksi sebagai berikut

Hutang pajak semula ............................................ = Rp 42.000.000.000

Perhitungan PPh sebenarnya :

Rp 98.000.000.000*35% ............................ = Rp 34.300.000.000

Koreksi kelebihan pajak ....................................... = Rp 7.700.000.000

Ayat jurnal untuk mencatat koreksi pajak ini adalah sebagai berikut :

Dengan dibukukannya ayat jurnal koreksi ini, hutang pajak

kembali menjadi yang sebenarnya yaitu Rp 34,3 milyar begitu juga dengan biaya

pajaknya.

2.3.3 Biaya yang masih harus dibayar

14

D : Hutang pajak penghasilan ................................................. Rp 7.700.000.000

K : Biaya pajak penghasilan .................................................... Rp 7.700.000.000

Page 19: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Pos-pos kewajiban lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam

kelompok sumber dana biaya yang masih harus dibayar. Contoh, biaya bunga

simpanan berjangka yang dihitung setiap tanggal jatuh waktu. Bunga yang belum

diambil oleh para pemilik simpanan berjangka ini akan dibukukan debet sebagai

biaya bunga dan kredit bunga simpanan berjangka yang masih harus dibayar

2.4 Pinjaman Subordinasi

Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu

perjanjian antara bank dengan pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila bank

telah memenuhi persyaratan tertentu

Pelunasan atas kewajiban ini baru dapat dilakukan apabila seluruh dana atau

simpanan yang ada dalam bank dalam hal terjadi likuidasi telah dilunasi. Saldo

dari pinjaman subordinasi ini disajikan dalam bentuk neraca.

2.4.1 Akuntansi Untuk Pinjaman Subordinasi

Akuntansi untuk pinjaman subordinasi dibedakan antara penerimaan

pinjaman, perhitungan bunga dan pelunasannya.

A. Penerimaan Pinjaman Subordinasi

Contoh, Bank Omega menerima pinjaman subordinasi sebesar Rp. 400 juta.

Oleh Bank Omega akan dicatat sebagai berikut :

D : Bank Indonesia – Giro Rp. 400.000.000

K : Pinjaman Subordinasi Rp. 400.000.000

Rekening ini akan tetap outstanding selama belum ada pelunasan yang

dilakukan oleh Bank Omega.

B. Perhitungan Bunga

15

Page 20: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Contoh, apabila pinjaman subordinasi sebesar 12% setahun, maka beban

selama tahun pertama menjadi sebesar Rp. 48 juta dan harus dibukukan sebagai

beban bunga periode penjualan. Ayat jurnalnya sebagai berikut :

D : Biaya Bunga Pinjaman Subordinasi Rp. 48.000.000

K : Bunga Yang Masih Harus Dibayar Rp. 48.000.000

Rekening bunga yang masih harus dibayar merupakan kewajiban lain yang

akan dikelompokan kedalam hutang lancar.

C. Pelunasan Pinjaman Subordinasi

Dalam hal terjadi pelunasan pinjaman subordinasi yang baru atau hanya dapat

dilakukan oleh Bank Omega setelah memenuhi persyaratan tertentu, akan dicatat

oleh bank dengan cara mengurangi rekening pinjaman tersebut apabila pelunasan

dilakukan secara berkala atau menghapus rekening tersebut dalam hal terjadi

pelunasan seluruhnya.

Contoh apabila pinjaman subordinasi diatas dilunasi sebesar Rp. 300 juta atas

beban rekening giro Bank Omega pada bank lain, akan dibukukan dengan ayat

jurnal sebagai berikut :

D : Pinjaman Subordinasi Rp. 300.000.000

K : Bank Lain – Giro Rp. 300.000.000

Dengan dibukukannya ayat jurnal diatas, sisa pinjaman subordinasi akan

berjumlah sebesar Rp. 100 juta.

2.4.2 Penyajian Dalam Neraca

Pinjaman subordinasi disajikan dalam neraca sebesar saldo pinjaman

subordinasi yang belum dilunasi pada tanggal laporan, yakni pada saat

penyusunan neraca. Apabila bank memiliki pinjaman subordinasi dalam valuta

asing, maka akan dijabarkan kedalam Rupiah dengan mempergunakan kurs

tengah pada tanggal laporan. Pengungkapan ini wajib dilakukan oleh setiap bank

16

Page 21: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

yang memiliki pinjaman subordinasi. Dari contoh diatas sisa pinjaman sebesar Rp.

100 juta akan tampak pada neraca bank.

2.5 Modal Pinjaman

Modal pinjaman adalah pinjaman yang didukung dengan menggunakan

instrumen yang disebut capital notes, loan stock atau warkat lain yang

dipersamakan dengan itu, dan mempunyai sifat modal sendiri.

Modal bank dewasa kini telah diatur jumlahnya minimum oleh Bank

Indonesia, selaku otoritas moneter perbankan, Jumlah minimum modal yang harus

disetor oleh tiap jenis bank bermacam-macam. Jumlah minimum modal yang

ditempatkan untuk bank umum tahun 2011 adalah sebesar   Rp 100 miliar. Bukan

hanya sekedar jumlah modal minimum yang harus dimiliki pada waktu hendak

mendirikan bank, tetapi juga perbandingan antara jumlah komponen modal

terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) juga telah diatur oleh Bank

Indonesia. Perbandingan ini dikenal dengan rasio kecukupan modal atau yang

biasa dikenal Capital Adequacy Ratio (CAR ) yang pada tahun 2011 sebesar

8%.

Jadi pada dasarnya, bank harus menciptakan kualitas aktiva produktif yang

baik agar dapat menciptakan pendapatan yang meningkat dan dengan demikian

17

Keputusan Untuk Investasi dalam Aktiva Produktif

Kualitas Aktiva Produktif Baik

Baik Pendapatan Meningkat

Pendapatan Meningkat

Laba Usaha Naik

Laba Usaha Naik

MODAL

Page 22: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

laba usaha menjadi semakin besar. Laba usaha ini yang akan menjadi komponen

yang akan memperbesar modal bank. Bila laba usaha setiap tahunnya besar, bila

tidak semuanya dibagikan kepada pemegang saham, maka akan terjadi

penumpukan laba yang ditahan yang semakin besar dari satu periode ke periode

lainnya. Dengan demikian ia akan mempebesar modal sehingga CAR menjadi

semakin besar

2.5.1 Ciri-Ciri Modal Pinjaman

Modal pinjaman memiliki ciri antara lain sebagai berikut:

1. Tidak di jamin oleh bank penerbit (issuer) dan sifatnya dipersamakan

dengan modal (subordinated) serta telah dibayar penuh.

2. Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiaitif pemilik (pemegang

capital notes).

3. Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah

kerugian bank melebihi laba ditahan dan cadangan-cadangan yang

termasuk modal inti, meskipun bank belum dilikuidasi.

4. Pembayaran bunga dapat di tangguhkan apabila bank dalam keadaan

rugi atau labanya tidak mencukupi untuk membayar bunga tersebut.

2.5.2 Akuntansi modal pinjaman

Transaksi modal pinjaman dengan penerbitan warkat (loan stock atau capital

notes) harus dicatat oleh bank menurut nilai nominalnya. Apabila dalam

mengupayakan penerbitan modal pinjaman ini terdapat biaya-biaya, tersebut tidak

perlu diperlakukan sebagai beban dalam periode berjalan dimana modal pinjaman

tersebut diterbitkan. Semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan akan ditangguhkan

dan diamortisasikan secara sistematis selama taksiran jangka waktu modal

pinjaman tersebut.

Biaya-biaya yang timbul karena penerbitan modal pinjaman dapat

ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu selama-lamanya 5 tahun.

18

Page 23: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Akuntansi untuk modal pinjaman ini dibedakan antara penerbitan, perhitungan

bunga, amortisasi biaya, dan pelunasan.

A. Penerbitan.

Contoh, apabila bank oma menerbitkan capital notes sebanyak 100 lembar @

Rp. 4 juta atau sebesar Rp. 400 juta untuk mendapatkan modal pinjaman. Suku

bunga sebesar 12 persen setahun. Jangka waktu 4 tahun. Modal pinjaman ini

diterima untuk keuntungan rekening giro bank oma pada bank opa. Biaya-biaya

untuk pengurusan penerbitan modal ini telah dikeluarkan sebesar Rp. 20 juta

tunai. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini sebagai berikut:

D: Bank lain-giro Rp. 400.000.000

D: Biaya penerbitan modal pinjaman di bayar dimuka Rp. 20.000.000

K: modal pinjaman Rp. 400.000.000

K: kas Rp. 20.000.000

Biaya penerbitan yang dibayar dimuka sebesar Rp. 20 juta akan

diamortisasikan paling lama selama 4 tahun kedalam rekening biaya.

B. Amortisasi biaya.

Amortisasi biaya penerbitan ini dilakukan selama 4 tahun, yaitu selama Rp.

20 juta dibagi 4 tahun, atau sebesar Rp. 5 juta setahunnya. Ayat jurnal untuk

mencatat amortisasi ini sebagai berikut:

D: biaya penerbitan modal pinjaman Rp. 5.000.000

K: biaya penerbitan modal pinjaman Dibayar dimuka Rp. 5.000.000

Amortisasi biaya ini terus dilakukan hingga jangka waktu pinjaman habis

selama 4 tahun.

C. Perhitungan bunga.

Beban bunga tahunan sebesar 12 persen dari pokok pinjaman sebesar Rp. 400

juta akan di bukukan kedalam perhitungan laba rugi. Beban bunga ini harus

19

Page 24: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

dibayar oleh bank oma sepanjang bank oma memperoleh laba. Dalam hal bank

oma tidak memperoleh laba atau labanya tidak mencukupi untuk membayar bunga

tersebut, maka pembayaran bunga dapat ditangguhkan.

Biaya bunga dibayar tunai, ayat jurnal yang harus dibuat oleh bank oma bila

bank oma mendapatkan laba adalah sebagai berikut.

D: Biaya bunga modal pinjaman Rp. 48.000.000

K: Kas Rp. 48.000.000

Bila bank oma tidak mampu untuk membayar bunga modal pinjaman ini yang

disebabkan karena laba tidak mencukupi atau terdapat saldo rugi, maka ayat jurnal

penangguhan bunga ini dapat dilakukan sebagai berikut.

D: biaya bunga modal pinjaman Rp. 48.000.000

K: bunga modal pinjaman yang ditangguhkan Rp. 48.000.000

Pada saat bank oma mampu untuk melunasi kewajiban ini, maka rekening

bunga modal pinjaman yang di tangguhkan akan didebetkan atau dinihilkan

sebesar jumlah yang dibayar.

D. Pelunasan.

Dalam hal bank oma hendak melunasi seluruh modal pinjaman, maka terlebih

dahulu seluruh penangguhan biaya bunga harus dilunasi baru kemudian pokok

pinjaman.

Contoh, apabila bank oma hendak melunasi seluruh hutang modal pinjamannya

sebesar Rp. 400 juta atas beban rekening giro pada bank indonesia, akan di

bukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut.

D: Modal pinjaman Rp. 400.000.000

K: Bank indonesia-giro Rp. 400.000.000

2.5.2 Pengungkapan Dalam Neraca

20

Page 25: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Dalam menyajikan data modal pinjaman dalam laporan keuangan, data yang

perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan berkenan dengan modal

pinjaman adalah sebagai berikut.

1. Persyaratan modal pinjaman.

2. Jumlah lembar.

3. Nama pemegang atau pemilik warkat modal pinjaman.

4. Hak dan kewajiban bank dan pemegang warkat modal pinjaman.

Penyajian dalam neraca harus dilakukan sebesar nilai nominal dari warkat

yang telah diterbitkan.

2.6 Modal Bank

Modal bank merupakan hak pemilik bank kepada bank yang bersangkutan.

Modal bank ini juga merupakan hutang bank kepada para pemiliknya, oleh karena

itu disajikan sebagai salah satu komponen passive disebelah kanan neraca. Modal

bank merupakan modal awal pada saat pendirian yang jumlahnya telah ditetapkan

dalam suatu ketentuan atau pendirian bank.

2.6.1 Komponen modal bankAda beberapa komponen modal bank dalam neraca antara lain : modal

saham yang ditempatkan dan disetor, modal sumbangan, laba ditahan dengan

tujuan, laba ditahan tanpa tujuan, penilaian kembali aktiva tetap, dan modal

sumbangan (modal donasi)

Penyetoran modal dari para pemilik perusahaan tidak harus melalui tunai.

Setoran modal dapat juga berupa penyerahan barang-barang modal, dan jenis

penyetoran lainnya.

2.6.2 Akuntansi untuk modalAkuntansi untuk transaksi modal meliputi penyetoran modal, penyisihan laba

usaha setelah pajak untuk tujuan tertentu atau cadangan, penambahan modal dari

pihak lainnya.

A. Saat penyetoran dana modal

21

Page 26: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Sebagai contoh apabila pada saat mendirikan bank omega, dilakukan setoran

sebagai modal saham dari pemiliknya dalam bentuk :

Uang tunai langsung pada rekening giro Bank Indonesia sebesar Rp.

40.000.000.000

Gedung kantor di Jakarta senilai Rp. 18.000.000.000.

Inventaris kantor senilai Rp. 300.000.000.

Kendaraan Rp. 100.000.000.

Oleh Bank Omega – Jakarta akan dibukukan seluruhnya sebagai penyetoran

modal bank sebesar Rp. 58,4 milyar dengan ayat jurnal sebagai berikut :

D : Bank Indonesia – Giro Rp 40.000.000.000.

D : Aktiva Tetap – Gedung Rp. 18.000.000.000

D : Aktiva Tetap – Inventaris Kantor Rp. 300.000.000

D : Aktiva Tetap – Kendaraan Rp. 100.000.000

K : Modal Saham Rp. 58.400.000.000

B. Penyisihan Laba Usaha Bank

Setiap akhir periode, setelah mengetahui hasil bersih hasil usaha laba atau laba

bersih bank, Bank Omega akan menyisihkan sejumlah labanya untuk keperluan

tujuan khusus. Penyisihan ini bukan berarti menyisihkan sebagian uang tunai

untuk membayar atau memenuhi kewajiaban tertentu dikemudian hari. Penyisihan

ini hanyalah cara untuk mengalokasikan laba untuk tidak dibagikan kepada para

pemegang saham atau karyawan saham atau karyawan dalam bentuk dividen

maupun bonus.

Sebagai contoh, apabila pada akhir tahun bank omega mendapatkan laba

sebesar Rp24.000.000.000 dan diputuskan oleh direksi untuk mencadangkan

sebagai berikut.

Pembagian Laba = Rp. 5.000.000.000

Pembayaran hutang jangka panjang = Rp. 2000.0000.000

22

Page 27: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

Oleh Bank Omega dibukukan :

D : Ikhtisar Laba Rugi – Laba Tahun Berjalan Rp. 24.000.000.000

K : Laba Ditahan PenyisihanPembagian Laba Rp. 5.000.000.000

K : Laba Ditahan – pembayaran Hutang Jangka Panjang Rp.

2.000.000.000

K : Laba Ditahan – Tanpa Tujuan Rp. 17.000.000.000

Rekening Laba Ditahan untuk tujuan, pembagian laba dan pembayaran

hutang jangka panjang, dalam istilah akuntansinya dikenal dengan appropriated

retained earnings, sedangkan laba ditahan tanpa tujuan dikenal dengan

unappropriated retained earnings.

C. Penambahan dan Pengurangan Lainnya

Komponen modal juga dapat bertambah karena penjualan saham yang dapat

dijual diatas harga nominalnya, sehingga tercipta adanya agio saham(premium).

Bila harga jual dibawah nilai nominalnya akan terdapat disagio saham (discount).

Premium diatas saham akan menambah komponen modal, sedangkan discount

atas saham akan mengurangi modal.

Sebagai contoh, apabila nilai nominal saham bank omega sebesar Rp.

1.000.000. dan dijual sebanyak 200 lembar dengan kurs sebesar 102 persen tunai

maka oleh Bank Omega akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut.

D : Kas Rp 204.000.000

K : Modal Saham Rp 200.000.000

K : Agio Saham Rp. 4.000.000

Selain agio dan disagio saham, komponen lain yang akan menambah

komponen modal adalah komponen yang diterima dari sumbangan, atau dikenal

modal sumbangan (donated capital).Biasanya modal sumbangan diterima dalam

bentuk natura atau barang yang dinilai menurut harga atau nilai pasar dari aktiva

23

Page 28: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

tersebut pada saat diterima. Sebesar nilai pasar yang ditaksir ini akan dicatat

sebagai aktiva pada neraca dan sebagai modal sumbangan pada kelompok modal.

Sebagai contoh, apabila Bank Omega menerima hibah dalam bentuk

seperangkat computer IBM sistim 4341 dari sebuah perusahaan besar di Jakarta,

nilai pasarnya ditaksir sebesar Rp. 400.000.000. Oleh Bank Omega akan

dibukukan sebagai berikut.

D : Aktiva Tetap – Komputer Rp. 400.000.000

K : Modal Sumbangan Rp 400.000.000

Dengan diterimanya modal sumbangan, komponen modal akan semakin

bertambah dan dengan demikian akan memperbesar rrasio kecukupan modal atau

CAR

24

Page 29: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

BAB III

KESIMPULAN3.1 Kesimpulan

Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana

dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Untuk menopang kegiatan bank

sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli

uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank

memperoleh keuntungan. Dana bisa berasal dari bank itu sendiri (modal sendiri,

yaitu setoran modal dari para pemilik atau bank mengeluarkan atau menjual

saham baru kepada pemilik baru atau cadangan-cadangan laba yang belum

digunakan), dari masyarakat luas (simpanan tabungan, rekening giro, deposito)

dan dana yang bersumber dari lembaga lain (Kredit likuiditas dari Bank

Indonesia, Pinjaman antar bank, Pinjaman dari bank-bank luar negeri, Surat

Berharga Pasar Uang) .

Diantara sumber dana yang lainnya, diantaranya:

1. Surat berharga yang diterima

2. Pinjaman yang diterima

3. Kewajiban lain-lain

4. Pinjaman subordinasi

5. Modal Pinjaman

6. Modal Bank

Tetapi dari beberapa sumber dana yang disebutkan di atas, ada beberapa

kelompok yang tidak dimasukkan ke dalam kelompok sumber dana dalam neraca.

25

Page 30: Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan

DAFTAR PUSTAKA

Lapoliwa, N & Kuswandi, S.2000.Akuntansi Perbankan:Akuntansi transaksi Bank dalam Valuta Rupiah. Jakarta: Institut Bankir Indonesia

Nur Heriyanto, Dodik Setiawan. (2009). SURAT BERHARGA (Sebuah Pengantar). [Online]. Tersedia:  http://dodiksetiawan.wordpress.com/2009/04/07/surat-berharga/ [17 Maret 2011]

Purnomo , Herdaru. (2011). BI: Modal Minimum Bank Dinaikkan di Atas Rp 125 Miliar. [Online].= Tersedia: http://www.detikfinance.com/read/2011/02/18/172547/1573916/5/bi-modal-minimum-bank-dinaikkan-di-atas-rp-125-miliar .[ 19 Maret 2011]

Z, Dunil. (2004). Kamus Istilah Perbankan Indonesia.  Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

______. (2010). PSAK 31 Akuntansi Perbankan (Accounting for Bank). [Online]. Tersedia:  http://slidepajak.wordpress.com/2010/04/07/psak-31-akuntansi-perbankan-accounting-for-bank/ [17 Maret 2011]

_____. (1994). PSAK No. 31 Akuntansi Perbankan.[Online]. Tersedia: http://xa.yimg.com/kq/groups/23376985/149790678/name/PSAK31AkuntansiPerbankan.pdf [17 Maret 2011]

_____, (2010). Revisi Akuntansi Perbankan. .[Online]. Tersedia: http://endah26.wordpress.com/2010/05/12/revisi-akuntansi-perbankan/[17

26