d. indikator kinerja kunci 1. tataran pengambil...
TRANSCRIPT
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 0 0
D. INDIKATOR KINERJA KUNCI
1. TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN (IKK II.1) a. Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah;
Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini penilaiannya
difokuskan pada 5 hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari Indikator
Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda.
Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah
sebagai berikut :
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Peraturan tentang Ketertiban Penataan Ruang
1 Keberadaan Perda IMB Legal formalnya. 1. Peraturan Daerah Kota Semarang No.4 / 2011 ttg.
Retribusi Retribusi Perijinan tertentu. 2. Peraturan Daerah Kota Semarang No.5/ 2009 ttg.
Bangunan
Ada
2 - Jumlah rumah ber IMB sd. akhir Tahun 2014, sebanyak 190.146 unit.
- Jumlah seluruh rumah sd. akhir Tahun 2014, sebanyak 358.471 Unit.
58,04%
3 Keberadaan Perda RTRW PERDA Nomor : 14 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Semarang Tahun 2011 – 2031
Ada
Peraturan tentang Kependudukan
4 - PERDA Nomor : 2 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.
Dasar hukum : - Perwal Nomor 1B tahun 2010 Tentang standar
pelayanan publik Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang
1 hari
1.062.328 = x 100% 1.205.691 = 88,11 %
88,11%
5 Biaya KTP : Dasar Hukum : - PERDA Nomor : 13 Tahun 2009 tentang Retribusi
Penerbitan Dokumen Kependudukan. - SK Nomor : 474.4/490 Tahun 2011 tentang
Pembebasan Biaya Retribusi Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Di Kota Semarang.
- Perda No. 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum
Tidak Dipungut Biaya
Personil Satpol PP (Kebijakan Ketersediaan aparat Trantibum)
6 - Personil Satpol PP (PNS& CPNS) pada Tahun 2014, sebanyak = 230 orang
- Penduduk pada akhir tahun 2014, berjumlah = 1.741.824 Orang
230 per 10.000 penduduk 2,30
Kebijakan Bidang PSK, PKL atau PMKS
7 - PERDA Nomor : 11 Tahun 2000 tentang Pengaturan dan Pembinaan PKL.
- Perda Nomor 5 tahun 2014 tentang Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan, dan Pengemis di Kota Semarang
Ada
Peraturan tentang Kebersihan Kota
8 • PERDA Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
• PERDA Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum di Kota Semarang
Ada
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 0 1
Fokus pertama pada aspek ini menunjukkan bahwa Kota Semarang
telah melakukan pengaturan / regulasi kebijakan dalam bentuk Peraturan
Daerah yang memberikan kepastian hukum dalam pengurusan IMB (Ijin
Mendirikan Bangunan), yaitu dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4
Tahun 2011 tentang Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan dan Peraturan
Daerah Kota Semarang nomor 5 Tahun 2009 tentang Bangunan. (IKK II.1 no.1). Adapun rumah ber IMB di Kota Semarang mempunyai rasio mencapai
58,04%.(IKK II.1 no.2). Dalam sistem perencanaan pembangunan Daerah, dan untuk
meningkatkan ketertiban pembangunan, maka selain pengaturan melalui
IMB, juga diatur penataan ruang kota yang secara khusus diatur dengan
Peraturan Daerah, terakhir kali direvisi dengan Perda Nomor 14 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 –
2031.(IKK II.1 no.3) Fokus kedua pada aspek berikutnyaadalahRegulasi dalam bidang
kependudukan.Pengurusan KTP telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor
4 Tahun 2000, yang kemudiantelah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor
13 Tahun 2009 tentang Retribusi Penerbitan Dokumen Kependudukan, Akta
Kelahiran, Akta Perkawinan, TBA Akta Kelahiran, TBA KTP dan Akta
Perceraian. Peraturan Daerah tersebut ditindaklanjuti dengan Keputusan
Walikota Semarang nomor 474.4/490 tahun 2011 tentang pembebasan biaya
retribusi penerbitan kartu tanda penduduk di Kota Semarang. Melalui
perubahan peraturan tersebut, telah dilakukan restrukturisasi pelayanan KTP
menjadi 1 (satu) hari dengan biaya gratis, serta diterbitkan pula Perda No. 2
Tahun 2012 tentang Restribusi Jasa Umum.(IKK II.1 no 4 dan 5) Fokus Ketiga adalah dalam hal ketersediaan aparat Tramtibum,
tercatat sebesar 230 orang personil Satpol PP per 10.000 penduduk. Jumlah
ini memang belum cukup memadai, namun mengingat berbagai keterbatasan
yang ada pada Pemerintah Kota, maka dalam rangka meningkatkan
efektivitas ketenteraman dan ketertiban umum, maka Pemerintah Kota
Semarang bekerja sama dengan jajaran kepolisian dan TNI sebagai bagian
dari aparatur negara. (IKK II.1 no.6) Keberadaan PKL dan kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh
terhadap terciptanya ketenteraman dan ketertiban umum. Oleh karena itu
Pemerintah Kota Semarang juga mengaturnya dengan Peraturan Daerah
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 0 2
Nomor 11 Tahun 2000 tentang Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki
Lima dengan tujuan untuk mengatur agar tidak menimbulkan dampak sosial
yang merugikan masyarakat. Sedangkan untuk mengatur PSK telah diatur
Peraturan Daerah tentang Pemberantasan Pelacuran dijalan dalam Kota
Besar Semarang diubah dengan perda tanggal 25 Agustus 1971 tentang
Penutupan Rumah Tinggal Pelacuran. (IKK II.1 no.7) Sementara itu, regulasimengenai kebersihan diatur dengan Peraturan
Daerah nomor 6 Tahun 1993 tentang Kebersihan dalam wilayah Kotamadya
Daerah Tingkat II Semarang serta telah diperbaharui dengan Peraturan
Daerah nomor 6 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah (IKK II.1 no.8) b. Keselarasan dan Efektivitas Hubungan Antara Pemerintahan Daerah
dan Pemerintah, serta antara Pemerintahan Daerah Dalam Rangka Pengembangan Otonomi Daerah
Aspek ini penilaiannya difokuskan pada 4 hal, yang masing-masing
dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda.
Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah
sebagai berikut :
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Penyampaian Laporan Kepada Pemerintah
9 Bukti Pengiriman : - LPPD Tahun 2013 disampaikan pada tanggal
27 Maret 2014 sesuai dengan Surat Walikota Semarang Nomor 130/1376 tanggal 27 Maret 2014
Tepat
Penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja
10 Bukti Pengiriman: - Laporan Keuangan : Berita Acara Serah
Terima LKPD Unaudited Kota Semarang TA 2013 Nomor 900/1401 pada tanggal 29 Maret 2014.
- Laporan Kinerja 2013 disampaikan pada tanggal 07-02-2014 sesuai Surat Pengantar Nomor 130/366 tanggal 07-02-2014
Tepat
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 0 3
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
11 Urusan yang sudah diterapkan SPM nya berdasar pedoman yang diterbitkan oleh Pemerintah
Urusan yang diterapkan oleh Pemda sebanyak 6 urusan, yang terdiri dari:
1) Urusan Wajib Pendidikan 2) Urusan Wajib Kesehatan 3) Urusan Wajib Lingkungan Hidup 4) Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan 5) Urusan Wajib Sosial 6) Urusan Wajib Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera Tambahan urusan yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian :
7) Urusan Wajib Pekerjaan Umum 8) Urusan Wajib Perumahan 9) Urusan Wajib Penataan Ruang 10) Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan 11) Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat 12) Urusan Wajib Perhubungan 13) Urusan Wajib Komunikasi Informasi 14) Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
15) Urusan Wajib Kependudukan dan Capil
6 Urusan Wajib (sesuai petunjuk LPPD) sudah dilaksanakan
+
9 Urusan Wajib yang ditetapkan oleh Kementerian juga sudah dilaksanakan
Hubungan antar Daerah 12 Kerjasama dengan Daerah lain 100 LoI,MOU dan perjanjian
Pada Aspek ini yang menjadi Fokus pertama adalah penyampaian
laporan kepada pemerintah. Penyampaian laporan penyelenggaraan
Pemerintahan ini telah diatur dengan berbagai Peraturan Pemerintah, baik
laporan penyelenggaraan program dan kegiatan maupun laporan
keuangannya. Dalam tahun 2014 Pemerintah Kota telah menyampaikan
laporan dimaksud sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk LPPD
Tahun 2013 disampaikan pada tanggal 27 Maret 2014 sesuai dengan Surat
Walikota Semarang Nomor 130/1376 tanggal 27 Maret 2014. (IKK II.1 no.9) Sedangkan penyampaian Laporan Keuangan Tahun 2013 telah
disampaikan pada tanggal 29 Maret 2014 sesuai Surat Pengantar Nomor
900/1401 tanggal 29 Maret 2014 dan Berita Acara Serah Terima LKPD
Unaudited Kota Semarang TA 2013 pada tanggal 29 Maret 2014 untuk
Laporan Keuangan Tahun 2013 (IKK II.1 no.10) Untuk meningkatkan sinergitas program dan kegiatan penyelenggaraan
urusan pemerintahan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah,
maupun dalam penyelenggaraan urusan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan, maka keselarasan hubungan antara Pemerintah dengan
Pemerintah Daerah sangat diperlukan.
Sebagai wujud komitmen penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
pelayanan kepada masyarakat, maka salah satu upaya yang dilakukan oleh
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 0 4
Pemerintah Kota Semarang adalah dengan mendorong SKPD untuk
menetapkan Standar Pelayanan Minimal dengan mengacu pada SPM yang
telah ditetapkan oleh Kementerian/Pimpinan LPND pada berbagai urusan.
Sebagai implementasi dari komitmen tersebut, SKPD telah menyusun
program dan kegiatan yang mendukung pencapaian SPM tersebut. (IKK II.1 no.11)
Sementara itu dalam rangka menjamin kelangsungan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, hubungan kerjasama antar daerah menjadi
sangat penting. Oleh karena itu Pemerintah Kota Semarang senantiasa
menjalin hubungan kerjasama dengan daerah lain, baik dalam negeri
maupun luar negeri. Salah satu bentuk usaha kerjasama adalah dengan
penandatanganan MoU antar Daerah. Sampai dengan tahun 2014 terjadi
kesepakatan kerjasama sebanyak 100 MoU LoI, yang mencakup berbagai
bidang dan program. (IKK II.1 no.12)
c. Keselarasan antara Kebijakan Pemerintahan Daerah dengan Kebijakan Pemerintah
Aspek Keselarasan antara Kebijakan Pemerintahan Daerah dengan
Kebijakan Pemerintah ini penilaiannya difokuskan pada 6 hal, yang masing-
masing dilihat / diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang
berbeda, yaitu sebagai berikut :
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Sinkronisasi Pelaksanaan pembangunan Nasional dan Daerah
13 - Prioritas pembangunan daerah pada RKPD yang mendukung prioritas pembangunan nasional 7 Program
- Prioritas pembangunan nasional ada sebanyak 11 program prioritas.
63,64 %
Kewenangan 14 Urusan Wajib yang diselenggarakan Daerah
Urusan wajib yang dilaksanakan pada Tahun 2014 (APBD) =26 urusan. Urusan Wajib (sesuai Perda Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Semarang)
100 %
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 0 5
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Keuangan 15 Waktu Penetapan Perda APBD 2012 Apabila tepat : Sebutkan dasar hukumnya PERDA Nomor : 12 Tahun 2013 tetang APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2014. (Paling lambat tanggal 23 Desember 2013)
Tepat waktu
16 Keberadaan PERDA tentang pengelolaan keuangan daerah berdasarkan PP 58/2005 Apabila ADA : Sebutkan legal formalnya. PERDA Nomor : 11 Tahun 2006 tentang pengelolaan keuangan daerah.
Ada
17 Belanja Pelayanan dasar APBD Tahun 2014 1 Urusan Wajib
Pendidikan 852.861.644.000
2 Urusan Wajib Kesehatan
268.970.548.000
3 Urusan Wajib Pekerjaan Umum
559.938.738.000
4 Urusan Wajib Lingkungan Hidup
99.898.738.000
5 Urusan Wajib Kependudukan & Catatan Sipil
12.288.472.000
6 Urusan Wajib Sosial 26.799.922.000 7 Urusan Wajib
Ketenagakerjaan 16.091.989.000
8 Urusan Wajib Koperasi & Usaha Kecil Menengah
14.280.843.000
9 Urusan Wajib Kesatuan Bangsa & Poldagri
21.206.463.000
JUMLAH URUSAN DASAR
1.867.866.990.000
Total Belanja APBD 2.910.150.160.000
64,18 %
18 Belanja Pendidikan dan Kesehatan APBD Tahun 2013 1 Urusan Wajib
Pendidikan 825.861.644.000
2 Urusan Wajib Kesehatan
268.970.548.000
JUMLAH URUSAN PEND + KES
1.121.832.192.000
30,01 %
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 0 6
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Pelayanan Publik 19 Keberadaan PERDA ttg Standar pelayanan Publik sesuai Peraturan Perundangan Dasar Hukum : - Perwal 14B /2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Kebakaran; - Perwal 14 C/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Kebersihan;. - Perwal 14 H/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pasar;. - Perwal 14 I/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kesbanglinmas;. - Perwal 14 M/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan;. - Perwal 14 N/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Disnakertrans;. - Perwal 14 O/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Koprasi dan UKM;. - Perwal 14 Q/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pendidikan;. - Perwal 6/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan PDAM;. - Perwal 19/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pertanian;. - Perwal 20 /2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik DPKAD;. - Perwal 22/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan;. - Perwal 1/2007 ttg Standar Penyelenggaraan
Pelayanan Publik RSUD;. - Perwal 21 /2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kecamatan;. - Perwal 14 E/2005 ttg Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kelurahan; - Perwal 1B/2010 ttg Standar Pelayanan
Publik Dispenduk dan Capil;. - Perwal 13 /2011 ttg Standar Pelayanan
Publik BPPT;. - Perwal 14 /2011 ttg Standar Pelayanan
Publik DTKP;. - Perwal 17/2011 ttg Standar Pelayanan
Publik BKD;. - Perwal 18/2011 ttg Standar Pelayanan
Publik Bina Marga;. - Perwal 4/2012 ttg Standar Pelayanan
Publik Dishubkom info; - Perwal 6/2012 ttg Standar Pelayanan Publik
Satpol PP;. - Perwal 7/2012 ttg Standar Pelayanan Publik
Dinas Kesehatan;. - Perwal 8/2012 ttg Standar Pelayanan Publik
Disperindag;.
Ada
Kepegawaian 20 Jumlah PNS Kota tahun 2014 sebanyak 14.707 orang. Jumlah penduduk Kota tahun 2014 sebanyak 1.761.414 orang.
0,83%
21 Sistem Informasi Kepegawaian
Ada data base Kepegawaian yaitu (SIMPEG)
100%
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 0 7
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Kelembagaan 22 Penataan SKPD berdasar PP 41 / 2007
Rincian SKPD :
1) Bagian (Setda) = 13 unit 2) Dinas = 19 unit 3) Badan =9 unit 4) Kantor = 3 unit 5) Rumah Sakit =1 unit 6) Kecamatan/Distrik = 16 unit Jumlah SKPD = 61 unit
61 Unit
Dilihat dari sinkronisasi Pelaksanaan pembangunan Nasional dan
Daerah yang diukur dari indikator kesesuaian prioritas pembangunan, Kota
Semarang dalam menetapkan prioritas pembangunan mengacu pada
program dan kebijakan pembangunan nasional. Dari 11 program prioritas
pembangunan nasional, hampir seluruhnya dilaksanakan Pemerintah Kota
Semarang, kecuali 1 program yaitu penanganan daerah tertinggal, terdepan,
terluar dan pasca konflik. Program tersebut tidak dilaksanakan, mengingat
bahwa di wilayah Kota Semarang tidak ada yang masuk dalam kriteria
tersebut (IKK II.1 no.13) Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008, Pemerintah Kota
Semarang telah melaksanakan seluruh 26 urusan pemerintahan wajib yang
telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut atau sejumlah 100%
(IKK II.1 no. 14) Sebagai upaya penunjang penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
adalah ketersediaan anggaran yang harus dikelola sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.Untuk kepentingan ini Pemerintah Kota
telah menerbitkan Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2012 tentang APBD Kota
Semarang Tahun 2012 yang ditetapkan tanggal 31 Desember 2011 dan
Peraturan Daerah nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2012. (IKK II.1 no.15). Sedangkan dasar hukum pengelolaan
keuangan di Pemerintah Kota Semarang adalahPeraturan Daerah Nomor 11
Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.(IKK II.1 no.16). Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam
meletakkan prioritas pelayanan publik, maka Pemerintah Kota Semarang
mengalokasikan anggaran untuk belanja pelayanan dasar sebesar 65,36 %
dari total belanja APBD. (IKK II.1 no.17). Dari total belanja pelayanan dasar
tersebut 43,33% diantaranya adalah alokasi belanja untuk pelayanan bidang
pendidikan dan kesehatan. Hal ini mengingat urusan pendidikan dan
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 0 8
kesehatan merupakan prioritas utama yang harus diberikan kepada
masyarakat.(IKK II.1 no.18) Dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat, Pemerintah Kota
Semarang telah menerbitkan Peraturan Walikota tentang Standar Pelayanan
Publik pada tahun 2005, 2007, 2010, 2011, dan 2012(IKK II.1 no.19). Jumlah SKPD di Pemerintah Kota Semarang berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 41/2007 sebanyak 61 unit yang terdiri dari 13 Bagian di
Sekretariat Daerah, 1 Sekretariat DPRD, 19 Dinas, 9Badan, 3 Kantor, 1
RSUD, 2 Lembaga Teknis lainnya 2dan 16 Kecamatan.(IKK II.1 no.22) dengan jumlah PNS sebesar 15.454 atau memiliki rasio sebesar 0,84%dari
jumlah penduduk Kota Semarang (IKK II.1 no.20). Data PNS tersebut,
seluruhnya telah terekam dalam Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG)
(IKK II.1 no.21).
d. Efektivitas Hubungan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD Aspek Efektivitas Hubungan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD
ini penilaiannya difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu pertama, Produk
Peraturan perundangan, yang diukur dari indikator jumlah Peraturan Daerah
yang ditetapkan, dan yang kedua, Raperda yang diajukan pada tahun
berjalan, dengan indikator jumlah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
yang disetujui oleh DPRD.
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Produk Peraturan Perundangan 23 PERDA yang ditetapkan dalam Tahun 2014 sebanyak11Perda .
11 PERDA
Raperda yang diajukan tahun berjalan
24 - RAPERDA yang diusulkan tahun 2014, sebanyak 11RAPERDA.
- RAPERDA yang disetujui DPRD tahun 2014, sebanyak11PERDA.
100 %
Jumlah Perda yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah sebanyak 11
Peraturan Daerah (Perda)(IKK II.1 no.23). Namun jika dilihat dari capaian
kinerja, maka jumlah tersebut belum menunjukkan capaian 100 %, mengingat
jumlah Rancangan Peraturan Daerah yang dibahas adalah sebanyak 29
Raperda, namun hingga akhir tahun anggaran 2014 baru 11 Raperda atau
sebesar 41,37 %, yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota
Semarang(IKK II.1 no.24).
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 0 9
e. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh DPRD beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan
Aspek Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh DPRD beserta
Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan ini penilainnya difokuskan pada
Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah, yang diukur
dari indikator Keputusan DPRD yang ditindak lanjuti oleh Pemerintah Daerah.
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti
25 - Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh DPRD dalam tahun 2014, sebanyak 35 keputusan.
- Keputusan DPRD dalam tahun 2014, sebanyak 35 keputusan.
100%
Demikian halnya jika dilihat dari tindak lanjut dari keputusan yang telah
dihasilkan sebanyak 46 keputusan, semua ditindaklanjuti oleh Pemerintah
Daerah, mengingat keputusan yang telah ditetapkan dalam sidang paripurna
DPRD adalah keputusan bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD(IKK II.1 no.25).
f. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh Kepala Daerah beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan
Aspek Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh Kepala Daerah
beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan ini penilaiannya difokuskan
pada 2 (dua) hal, yaitu pertama, Tindak lanjut Keputusan Walikota yang
diukur dari indikator jumlah keputusan Walikota yang ditindaklanjuti. Dan
kedua, Tindak Lanjut Peraturan Walikota, yang diukur dari indikator Peraturan
Walikota yang ditindaklanjuti.
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Tindak lanjut Keputusan Walikota
26 - Keputusan Walikota tahun 2014,sebanyak 604 keputusan.
- Keputusan Walikota tahun 2014 yang ditindaklanjuti, sebanyak 604 keputusan.
100%
Tindak lanjut Peraturan Walikota
27 - Peraturan Walikota dalam tahun 2014, sebanyak 63PerWalikota.
- Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti, sebanyak 63PerWalikota
100%
Baik Peraturan Walikota (Perwal) maupun Keputusan Walikota adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota yang bersifat
mengikat. Adapun jumlah Keputusan Walikota yang diterbitkan selama tahun
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 1 0
2014 adalah sebanyak 602 keputusan dan jumlah Peraturan Walikota yang
ditindaklanjuti pada tahun 2014 adalah sebanyak 63 peraturan. Oleh karena
itu setiap keputusan maupun peraturan yang telah ditetapkan harus dan
selalu ditindaklanjuti. Dengan kata lain tingkat capaian kinerja pada aspek ini
adalah sebesar 100 %(IKK II.1 no.26 dan 27).
g. Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada Peraturan Perundang-Undangan Aspek ini penilainnya difokuskan pada 1 (satu) hal, yaitu dari jumlah Perda
yang dibatalkan
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Perda yang dibatalkan 28 Perda yang dibatalkan, 0 perda yang terdiri dari : Perda yang dikirimkan untuk dievaluasi oleh Pemerintah sebanyak 14 Perda.
0%
Terkait dengan semua Perda yang sudah ditetapkan tidak ada satupun
yang dibatalkan oleh DPRD maupun oleh Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat, baik karena inisiatif legislatif, eksekutif maupun oleh
masyarakat.Sedangkan jumlah Perda yang dikirim untuk dievaluasi oleh
Pemerintah sebanyak 14 Perda(IKK II.1 no.28).
h. Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara Pemerintahan Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan Publik yang Strategis dan Relevan untuk Daerah
Aspek Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara
Pemerintahan Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan Publik
yang Strategis dan Relevan untuk Daerah ini penilaiannya difokuskan pada 3
(tiga) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja
Kunci (IKK) yang berbeda.
Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah
sebagai berikut :
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Peraturan Daerah tentang Konsultasi Publik
29 - Perda atau Perwal Nomor 16 tahun 2011 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah (konsultasi publik)
- Peraturan Walikota (Perwal) No. 26 Tahun 2012 tentang Pedoman pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang
Ada
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 1 1
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Media Informasi Pemda yang dapat diakses oleh Publik
30 Apabila ADA, Sebutkan Nama Medianya : - Peraturan Walikota (Perwal) No. 26 Tahun
2012. - Leafleat PPID (Pejabat Pengelola Informasi
dan Dukumentasi ) di Lingkungan Pemkot Semarang.
- Website Kota Semarangwww.semarang.go.id dengan SK Walikota Nomor 060/209 tahun 1999 tentang Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah Kodya Dati II Semarang
- SK. Walikota Nomor 481/6/694/2014 tentang Susunan Ke anggotaan PIP (Pusat Informasi Publik)
Ada
Pelaksanaan Konsultasi Publik yang diadakan DPRD dan Pemerintah
Kota Semarang adalah dalam rangka Penyusunan Peraturan Daerah
(Perda). Hal ini menunjukkan adanya komitmen bersama antara Pemerintah
Kota dengan DPRD sebagai representasi masyarakat Kota Semarang dalam
perumusan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan
serta pelayanan publik. Bahkan dalam pelaksanaannya, aturan tentang
konsultasi publik ini ditetapkan dengan Peraturan Daerah nomor 9 Tahun
2007 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah, yang
didalamnya mengatur tentang mekanisme dan ketentuan-ketentuan
konsultasi publik. Selain itu Pemerintah Kota Semarang juga mengeluarkan
Peraturan Walikota (Perwal) No. 26 Tahun 2012 tentang Pedoman
pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kota
Semarang(IKK II.1 no.29).
Sementara itu untuk meningkatkan hubungan dan komunikasi antara
Pemerintah Kota dengan Masyarakat, maka Pemerintah Kota menyediakan
berbagai media komunikasi yang dapat diakses dengan sangat mudah oleh
seluruh masyarakat, diantaranya dengan website www.semarang.go.id, KIM /
FIM, SMS get away, piye jal, pembentukan P5D, brosur dan leaflet informasi
Semarang, Media Semarang dan secara organisatoris informasi kepada
masyarakat dilakukan oleh Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Derah
Kota Semarang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat
dalam menyampaikan aspirasi dan partisipasi dalam Pemerintahan dan
pembangunan Daerah(IKK II.1 no.30).
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 1 2
i. Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi, Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil
Aspek Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi, Pencairan dan
Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil ini penilaiannya difokuskan pada 3
(tiga) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja
Kunci (IKK) yang berbeda.
Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah
sebagai berikut :
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Serapan Dana Perimbangan 31 Dana perimbangan yang terserap Tahun 2014 sebesar Rp.1.388.556.957.431,- Dana perimbangan yang direncanakan sesuai dengan APBD Tahun 2014 sebesar Rp.1.266.631.093.000,-
109,62 %
Alokasi Belanja pada APBD dari DAU
32 - Belanja langsung APBD tahun 2014, sebesar Rp 1.677.796.743.000,-
- DAU Tahun 2014, sebesar Rp. 1.196.801.092-,
140,19 %
Alokasi Belanja pada APBD 33 - Total Belanja langsung Rp. 1.677.796.743.000 APBD tahun 2014, sebesar RP 2.910.150.160.000,-
- Total Belanja APBD Tahun 2014, sebesar Rp. 3.184.087.019.000,-
57,65%
Tingkatpenyerapan dana perimbangan mencapai 97,66% jika
dibandingkan dengan jumlah yang direncanakan(IKK II.1 no.31). Hal ini
menunjukkan perencanaan yang baik sesuai dengan kapasitas, potensi dan
kemampuan Daerah. Demikian halnya dengan alokasi belanja publik yang
mencapai 74,93 % (IKK II.1 no.32) dibanding dengan alokasi yang ada
pada Dana Alokasi Umum (DAU), artinya Dana Alokasi Umum yang diterima
dan teralokasi dalam APBD dapat didayagunakan secara maksimal sesuai
dengan peruntukannya.
Sedangkan jika dilihat secara menyeluruh dari APBD, maka alokasi
belanja langsung mencapai 58,24% (IKK II.1 no.33) dari total belanja APBD
Kota Semarang tahun 2014.
j. Intensitas, Efektifitas dan Transparansi Pemungutan Sumber PAD dan Pinjaman / Obligasi Daerah
Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini penilaiannya
difokuskan pada 1 (dua) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari1 (satu)
Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut :
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 1 3
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD)
34 - PAD APBD (Realisasi) Tahun 2014, sebesar Rp 1.245.446.513.845,-
- Total Pendapatan dalam APBD (Realisasi) Tahun 2014, sebesar Rp. 3.248.293.653.157,-
37,92 %
Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang Tahun 2014 adalah sebesar
Rp.750.117.662.397,-Besaran Pendapat Asli Daerah (PAD) ini mencapai
sebesar 28,62% jika dibandingkan dengan keseluruhan realisasi pendapatan
daerah Kota Semarang tahun 2014, yang mencapai sebesar Rp.
2.620.790.383.751,-(IKK II.1 no.34) Pada Tahun Anggaran 2014 usaha peningkatan PAD difokuskan
melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan cara
mengembangkan sumber daya yang sudah dimiliki dengan tidak
memberatkan pada masyarakat. Untuk kegiatan ekstensifikasi,diantaranya
dengan mengidentifikasi dan menemukan obyek-obyek pajak/retribusi daerah
yang baru. Keberhasilan pencapaian target dibutuhkan upaya yang intensif
dari seluruh proses pemungutan pajak daerah, dimulai dari pendaftaran dan
pendataan obyek wajib pajak daerah sampai dengan pengawasan
penyetoran pajak daerah ke Kas Daerah.
k. Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha, Pertanggungjawaban dan Pengawasan APBD
Aspek EfektivitasPerencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan APBD ini penilaiannya difokuskan
pada 6 (enam) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator
Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda.
Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah
sebagai berikut :
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Kewajaran laporan Keuangan (Lapkeu)
35 - Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2012, dengan opini: WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)
- Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2013, dengan opini: WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)
- Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2014, dengan opini: WTP (Wajar Dengan Pengecualian)
Opini tahun 2012 = WTP
Opini tahun 2013 = WTP
Opini tahun 2014= WTP
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 1 4
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Besaran SILPA 36 - SILPA , Tahun 2014 sebesar Rp1.203.702.493.489,-
- Total Pendapatan dalam APBD (Realisasi) Tahun 2014, sebesar Rp.3.284.293.653.157,-
36,65 %
Realisasi Belanja 37 - Realisasi Belanja Tahun 2014, sebesar Rp 2.961.976.689.386,-
- Total Anggaran Belanja dalam APBD Tahun 2014, sebesar Rp. 2.865.509.578.000,-
103,36 %
Pengawasan Inspektorat Kota 38 - Temuan BPK RI tahun 2013 tentang LHP. LKPD tahun 2012 sebanyak 12 temuan, dengan Jumlah Rekomendasi sebanyak 31 rekomendasi.
- Rekomendasi BPK RI yang telah ditindaklanjuti sampai dengan 2013 sebanyak 31 Rekomendasi, tersiri atas : - 13 telah sesuai dengan rekomendasi - 18 masih dalam proses
100%
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah selama 2 tahun
terakhir adalah Wajar Dengan Pengecualian, hal ini dapat dimaknai bahwa
dalam pengelolaan keuangan Daerah Kota Semarang masih dalam koridor
kewajaran tanpa terjadi penyimpangan yang berarti(IKK II.1 no.35). Besaran SILPA Kota Semarang adalah sebesarRp. 432.324.714.550,-
Besaran SILPA ini mencapai sebesar 16,49% jika dibandingkan dengan
keseluruhan realisasi pendapatan daerah Kota Semarang tahun 2014, yang
mencapai sebesar Rp. 2.620.790.383.751,-(IKK II.1 no.36). SILPA pada dasarnya terdiri dari :
a. Over target PAD
b. Sisa lebih belanja gaji dan tunjangan
c. Efisiensi pelaksanaan APBD
d. Adanya sisa labih nilai kontrak hasil pelelangan pengadaaqn barang
e. Belanja yang tidak jadi dilaksanakan karena adanya berbagai
permasalahan, antara lain penetapan perubahan anggaran yang
ditetapkan pada awal bulan Nopember, sehingga program dan kegiatan
kurang cukup dalam menyelesaikannya karena ketentuan dan persyaratan
teknis.
Adapun Realisasi Belanja pada tahun 2014 sebesar
Rp.78.311.315.892,- Besaran ini mencapai 2% dibanding dengan Total
Anggaran Belanja sebesarRp. 2.418.386.486.000,- (IKK II.1 no.37) Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat efisiensi
pengelolaan keuangan Daerah Kota Semarang cukup tinggi.
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 1 5
Salah satu faktor yang mendukung hal ini adalah karena Pemerintah
Kota Semarang memiliki komitmen yang tinggi terhadap koreksi maupun hasil
temuan pemeriksaan, untuk selalu ditindak lanjuti. Meskipun masih banyak
mengalami hambatan, namun tindak lanjut terhadap temuan tersebut di Kota
Semarang mencapai 100%, artinya semua temuan selalu ditindak lanjuti
dengan perbaikan dalam pengelolaan keuangan Daerah(IKK II.1 no.38).
l. Pengelolaan Potensi Daerah Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini penilainnya
difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu pertama, Peta Potensi Daerah, yang
diukur dari indikator kinerja kunci Rasio Realisasi PAD tahun 2014 terhadap
Potensi PAD. Dan kedua, Peningkatan PAD, yang diukur dari indikator
kinerja kunci Peningkatan PAD dibanding dengan tahun sebelumnya.
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Peta Potensi Daerah 39 - Realisasi PAD Tahun 2014, sebesar Rp.1.245.446.513.845,-
- Potensi PAD pada RPJMD (khusus Tahun 2014) Rp.891.280.705.000,-
139,73%
Peningkatan PAD 40 - Total PAD pada Tahun 2014 sebesar Rp. 2.796.570.726.860,-
- Total PAD pada Tahun 2013 sebesar Rp. 2.533.676.148.799,-
110,37 %
Dilihat dari Rasio Realisasi PAD tahun 2014, maka dapat dihitung
bahwa capaian realisasi PAD tahun 2014 sebesar Rp. 604.057.125.000,-
atau mencapai 113,17% dibanding dengan potensi yang tercatat pada APBD
Tahun 2014 sebesarRp. 631.317.018.562,- (IKK II.1 no.39), sehingga
realisasi PAD melebihi dari target yang ditetapkan. Sedangkan jika dilihat
dari peningkatan PAD, maka sebenarnya sudah dijelaskan pada bagian
sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu
tahun 2013 sebesar Rp.521.538.058.477,- maka pada tahun 2014 PAD Kota
Semarang mengalami peningkatan sebesar 49,484%. Hal ini salah satunya
karena pelaksanaan program intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan
yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Semarang.
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 1 6
m. Terobosan / Inovasi Baru dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Aspek Terobosan / Inovasi Baru dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah ini penilaiannya difokuskan pada 3 (tiga) hal, yang masing-masing
dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda.
Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah
sebagai berikut :
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Penghargaan 41 1. Juara I Jambore JKN Tingkat Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Rekor MURI Penyuluhan Serentak tentang
Kesehatan di 177 kelurahan kota Semarang.
3. Tenaga Kefarmasian Pengelola Obat
Berprestasi Tingkat Nasional
4. Penghargaan Utama Lomba Krenova Provinsi
Jawa Tengah dengan temuan “Dispenser
Tenaga Matahari”, dan sebagai penemu
Andika Jaka Saputra Dkk, Pelajar SMKN 7
Semarang.
5. Penghargaan Labdhakretya Anugrah Iptek
Kreativitas – Inovasi Masyarakat Tingkat
Nasional dengan temuan “Emergency Power
Plan ALBATEC Teknologi (Energi listrik
nyaman dan ramah lingkungan), sebagai
penemu Bp. Albasori, S.Pd Pengajar SMKN 7
Semarang.
6. Penghargaan Utama Lomba Krenova Provinsi
Jawa Tengah dengan temuan “Dispenser
Tenaga Matahari”, dan sebagai penemu
Andika Jaka Saputra Dkk, Pelajar SMKN 7
Semarang
7. Penghargaan Labdhakretya Anugrah Iptek
Kreativitas – Inovasi Masyarakat Tingkat
Nasional dengan temuan “Emergency Power
Plan ALBATEC Teknologi (Energi listrik
nyaman dan ramah lingkungan), sebagai
penemu Bp. Albasori, S.Pd Pengajar SMKN 7
Semarang.
8. Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha
tahun 2014 dari Kementrian Perhubungan
Republik Indonesia di bidang angkutan umum
dan lalu lintas kategori Kota Metropolitan
bersama Kota Palembang dan Bandung
9. Anugerah Adipura sebagai Kota Metropolitan
terbersih.
10. Piagam penghargaan Earth Hour City
Challenge 2014, yang diselenggarakan WWF
(World Wildlife Fund Internasional) pada 27
4
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 1 7
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Maret 2014
11. Kota Semarang mendapatkan penghargaan di
tingkat Internasional yaitu Earth Hour City
Callenge (EHCC) pada kategori National Earth
Hour Capital 2014 di Vauncouver Kanada.
Kompetisi di bidang pelestarian lingkungan itu
diselenggarakan oleh World Wildlife Fund
Internasional (WWF). Dari sekitar 160 kota di
14 negara yang mengikuti kompetisi tersebut,
Kota Semarang satu-satunya kota di Indonesia
yang memenangkan kategori tersebut
bersama 12 kota lainnya)
12. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional
yang diberikan kepada sekolah yang dinilai
berjasa dalam pelestarian fungsi lingkungan
hidup, seperti :
a. SDN Sarirejo
b. SDN Srondol Wetan 02
c. SDN Padangsari 02
d. SD Katolik Sang Timur
e. SDI Al Azhar 29 BSB
f. SMPN 33 Semarang
13. Penghargaan Kalpataru Sebagai Pembina
Lingkungan Hidup Tahun 2014 Tingkat
Propinsi Jawa Tengah kepada Dr. dr. Budi
Laksono, MHSc
14. Penghargaan Kalpataru Sebagai Perintis
Lingkungan Hidup Tahun 2014 Tingkat
Propinsi Jawa Tengah kepada Marheno
Jayanto
15. Penghargaan Kalpataru Sebagai Perintis
Lingkungan Hidup Tahun 2014 Tingkat
Propinsi Jawa Tengah kepada Sri Ismiyati
16. Penghargaan Kalpataru Sebagai Perintis
Lingkungan Hidup Tahun 2014 Tingkat
Propinsi Jawa Tengah kepada Ika Yudha
Kurniasari, SKM
17. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 untuk pelayanan di Bidang
Pencatatan Sipil pada tahun 2014
18. Pakarti Utama II tingkat Nasional ,yaitu
penghargaan sebagai pelaksana terbaik dalam
pencegahan KDRT Tingkat Nasional
diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri kepada
Walikota Semarang di Jakarta
19. Juara I PIK Remaja kategori TEGAR se- Jawa
Tengah Tahun 2014 , penyerahan piala oleh
Wagub Jawa Tengah .
20. Juara harapan I PIK Remaja Tingkat Nasional
Tahun 2014 penyerahan piala oleh Kepala
BKKBN Pusat
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 1 8
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
21. Penghargaan untuk Bp. Hendrar Prihadi
sebagai "Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Perusahaan 2014" dari
Kementerian Tenaga kerja dan Transmigrasi
RI yang diserahkan langsung oleh
Menakertrans Muhaimin Iskandar pada
tanggal 26 Mei 2014
22. Tanda Kehormatan Satyalancana
Pembangunan Bidang Koperasi diserahkan
langsung oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono kepada Walikota Semarang Bp.
HENDRAR PRIHADI pada peringatan Hari
Koperasi Nasional ke-67 tingkat Nasional
yang dilaksanakan di Kota Medan, Sumatera
Utara, 12 Juli 2014.
23. Penghargaan Satyalancana Wira Karya dan
Bhakti Koperasi & UKM pada peringatan Hari
Koperasi Nasional ke-67 tingkat Nasional
yang dilaksanakan di Kota Medan, Sumatera
Utara, 12 Juli 2014 diserahkan oleh Menteri
Koperasi dan UMKM Republik Indonesia
kepada Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah Kota Semarang.
24. Pada Tahun 2014 BPPT mempertahankan
Sertifikasi ISO 9001 – 2008 untuk proses
pelayanan 29 perijinan.
25. SINDO GOVERNMENT AWARD tahun 2014
tentang Pelayanan Publik Tingkat Nasional.
26. Nominee Investment Award Penyelenggara
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang
Penanaman Modal (PTSP-PM) Kota terbaik
tahun 2014 Tingkat Nasional.
27. Juara Nasional Tradisi Lesan
28. Juara 1 Atletik PON Remaja
29. Juara I Lomba Seleksi Pramuka Garuda
Tingkat Nasional
30. Kejurda Atletik Remaja Tingkat Jawa Tengah
perolehan medali 6 emas, 2 perak, dan 2
perunggu
31. Juara I SMP sederajat Liga Pendidikan
Indonesia (LIPIO) Tingkat Jawa Tengah
32. Juara Umum I SD sederajat Pekan Olahraga
Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Jawa
Tengah
33. Juara Umum I SMP sederajat Pekan Olahraga
Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Jawa
Tengah
34. Juara Umum I SMA sederajat Pekan Olahraga
Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Jawa
Tengah
35. Juara Umum III Kejurda Karate Tingkat Jawa
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 1 9
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
tengah
36. Juara I Kelompok SMA Lomba Tata Upacara
Bendera/ Baris Berbaris Tingkat Jawa Tengah
37. Juara I dan Juara Favorit Lomba Band
Pemuda dalam rangka Hari Sumpah Pemuda
ke 86 Tahun 2014 tingkat Jawa tengah di
Wonogiri
38. Juara I Lomba Seleksi Pramuka Garuda
Tingkat Propinsi Jateng
39. Juara I Bidang Binawasa Lomba Administrasi
Kwarcab Tingkat Jawa Tengah
40. Juara I dan Juara Umum Lomba Dewan Kerja
Cabang Pramuka Tingkat Jawa Tengah
41. Juara I Putra dan Juara I Putri Pesta Siaga
Binwil Tingkat Jawa Tengah
42. Juara I Jambore Saka Kalpataru Lomba LKTI
Tingkat Jawa Tengah.
43. Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Semarang
mendapatkan Juara ketiga Lomba Defile
dalam rangka Hari Ulang Tahun Satuan Polisi
Pamong Praja Tingkat Provinsi Jawa Tengah
di Magelang.
44. Raihan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari
BPK untuk Laporan Keuangan 2013.
45. Tanda Kehormatan Satyalencana Karya
Bhakti Praja Nugraha kepada Walikota
Semarang Bp. HENDRAR PRIHADI pada
tanggal 25 April 2014.
46. Peringkat I Pemerintah Daerah Kota Terbaik
dari Kementerian Dalam Negeri dalam
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (EKPPD) yang diberikan dalam rangka
HUT Otonomi Daerah tanggal 25 April 2014.
47. Penghargaan Gratifikasi Award katagori
Laporan Terbaik Pemerintah Daerah dari
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang
diterimakan bersamaan dengan Hari
Peringatan Anti Korupsi pada tanggal 9
Desember 2014 di UGM Yogyakarta.
48. Penghargaan Kota Peduli Hak Asasi Manusia
(HAM). Penghargaan ini diserahkan langsung
oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna
Hamonangan Laoly Pemerintah Kota
Semarang di Graha Pengayoman
Kementerian Hukum dan HAM Jakarta pada
Rabu, 10 Desember 2014
49. Juara III lomba kelurahan Tingkat Provinsi
Jawa Tengah (Kelurahan Sumurboto Kec.
Banyumanik)
50. Juara III Lomba Pemanfaatan Hasil Toga
Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Kelurahan
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 2 0
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Sambiroto Kec. Tembalang)
51. Juara II Tingkat Provinsi Jawa Tengah Lomba
Kegiatan Karangtaruna (Kelurahan
Lempongsari Kec. Semarang Selatan)
52. Penghargan Mitra Strategis Pemilu kategori
Lembaga dari KPU Pusat. Penghargaan
tersebut diserahkan Wapres Jusuf Kalla di Hall
Ecovention Ecopark Ancol, Taman Impian
Jaya Ancol Jakarta pada Rabu, 17 Desember
2014.
53. Juara III kategori stan terbaik dalam Pameran
Produk Unggulan dan Potensi Daerah Tingkat
Provinsi Jawa Tengah tanggal 21-22 Juni
2014 di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini
Indonesia Indah.
54. Juara I Lomba Pelaksana Terbaik Posyandu
Tingkat Jawa Tengah, penghargaan
deserahkan oleh Wagub Jawa Tengah pada
tanggal 24 Desember 2014, di Pendopo
Pemkab. Kendal
55. Badan Publik terbaik Se Jawa Tengah pada
Penghargaan Komisi Informasi Jateng Award
2014 sebagai, penghargaan ini diserahkan
pada malam penganugerahan hasil
pemeringkatan badan publik terbaik se-Jawa
Tengah, di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo,
Minggu pada tanggal 16 November 2014
56. Penghargaan Adicipta Lokatara Pratama dari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu
untuk pengelolaan rumah pintar yang
diserahkan dalam rangka hari Pendidikan
Nasional 2014 pada tanggal 20 Mei 2014
57. Akreditasi ‘B’ Perpustakaan Umum dari
Perpustakaan Nasional RI.
58. Penghargaan atas peran aktif Pemerintah
Kota Semarang dalam promosi pembudayaan
kegemaran membaca di wilayah kerjanya,
termasuk pelaksanaan road show
perpustakaan pada tanggal 6 September 2014
dan tanggal 2 Desember 2014 dari
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
59. Juara III Tk. Nasional. Gebyar Wisata Budaya
Nusantara
60. Juara II Tk. Provinsi Jawa Tengah Apresiasi
POKDARWIS
61. Juara I Putra Tk. Provinsi Jawa Tengah
Pemilihan Duta Pramuka Pariwisata
62. Stand Pameran Terbaik Festifal Desa Wisata
63. Juara Busana Terbaik Duta Wisata Jawa
Tengah.
64. Juara III lomba budidaya rumput laut tingkat
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 2 1
FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN
Provinsi Jawa Tengah, atas nama kelompok
Istiqomah;
65. Juara III lomba ikan hias tingkat Provinsi Jawa
Tengah, atas nama kelompok APPIHIS.
66. Penghargaan Kota Tertib Ukur. Penghargaan
ini diberikan oleh Dirjen Standarisasi dan
Perlindungan Konsumen Kementerian
Perdagangan di halaman Gedung Lawang
Sewu pada tanggal 20 November 2014.
67. Penghargaan KADIN AWARD 2014 (Kepala
Daerah Kinerja Terbaik untuk Pengembangan
Dunia Usaha). Penghargaan diserahkan
langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar
Pranowo bersama Ketua Kadin Jateng Kukrit
Suryo Wicaksono di Hotel Oaktree, Semarang,
Rabu tanggal 26 November 2014
Pengadaan Barang dan Jasa
42 Apabila ADA Sebutkan Penerapan E-procurement mulai operasi pada bulan Nopember tahun 2010
Ada Perwal Nomor 27
tahun 2010
Penerapan ULP pada Bulan Juni 2011 Perwal nomor 7A tahun 2011 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kota Semarang tanggal 1 Maret 2011
Ada
Daya Saing Daerah 43 Persetujuan ijin pada Tahun 2014, sebanyak :4,450 ijin 4.450 ijin investasi
Selama tahun 2014 terdapat 67 penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu :
1. Juara I Jambore JKN Tingkat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta.
2. Rekor MURI Penyuluhan Serentak tentang Kesehatan di 177 kelurahan kota
Semarang.
3. Tenaga Kefarmasian Pengelola Obat Berprestasi Tingkat Nasional
4. Penghargaan Utama Lomba Krenova Provinsi Jawa Tengah dengan
temuan “Dispenser Tenaga Matahari”, dan sebagai penemu Andika Jaka
Saputra Dkk, Pelajar SMKN 7 Semarang.
5. Penghargaan Labdhakretya Anugrah Iptek Kreativitas – Inovasi Masyarakat
Tingkat Nasional dengan temuan “Emergency Power Plan ALBATEC
Teknologi (Energi listrik nyaman dan ramah lingkungan), sebagai penemu
Bp. Albasori, S.Pd Pengajar SMKN 7 Semarang.
6. Penghargaan Utama Lomba Krenova Provinsi Jawa Tengah dengan
temuan “Dispenser Tenaga Matahari”, dan sebagai penemu Andika Jaka
Saputra Dkk, Pelajar SMKN 7 Semarang
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 2 2
7. Penghargaan Labdhakretya Anugrah Iptek Kreativitas – Inovasi Masyarakat
Tingkat Nasional dengan temuan “Emergency Power Plan ALBATEC
Teknologi (Energi listrik nyaman dan ramah lingkungan), sebagai penemu
Bp. Albasori, S.Pd Pengajar SMKN 7 Semarang.
8. Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha tahun 2014 dari Kementrian
Perhubungan Republik Indonesia di bidang angkutan umum dan lalu lintas
kategori Kota Metropolitan bersama Kota Palembang dan Bandung
9. Anugerah Adipura sebagai Kota Metropolitan terbersih.
10. Piagam penghargaan Earth Hour City Challenge 2014, yang
diselenggarakan WWF (World Wildlife Fund Internasional) pada 27 Maret
2014
11. Kota Semarang mendapatkan penghargaan di tingkat Internasional yaitu
Earth Hour City Callenge (EHCC) pada kategori National Earth Hour Capital
2014 di Vauncouver Kanada. Kompetisi di bidang pelestarian lingkungan itu
diselenggarakan oleh World Wildlife Fund Internasional (WWF). Dari sekitar
160 kota di 14 negara yang mengikuti kompetisi tersebut, Kota Semarang
satu-satunya kota di Indonesia yang memenangkan kategori tersebut
bersama 12 kota lainnya)
12. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional yang diberikan kepada sekolah
yang dinilai berjasa dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup, seperti :
a. SDN Sarirejo
b. SDN Srondol Wetan 02
c. SDN Padangsari 02
d. SD Katolik Sang Timur
e. SDI Al Azhar 29 BSB
f. SMPN 33 Semarang
13. Penghargaan Kalpataru Sebagai Pembina Lingkungan Hidup Tahun 2014
Tingkat Propinsi Jawa Tengah kepada Dr. dr. Budi Laksono, MHSc
14. Penghargaan Kalpataru Sebagai Perintis Lingkungan Hidup Tahun 2014
Tingkat Propinsi Jawa Tengah kepada Marheno Jayanto
15. Penghargaan Kalpataru Sebagai Perintis Lingkungan Hidup Tahun 2014
Tingkat Propinsi Jawa Tengah kepada Sri Ismiyati
16. Penghargaan Kalpataru Sebagai Perintis Lingkungan Hidup Tahun 2014
Tingkat Propinsi Jawa Tengah kepada Ika Yudha Kurniasari, SKM
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 2 3
17. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk pelayanan di
Bidang Pencatatan Sipil pada tahun 2014
18. Pakarti Utama II tingkat Nasional ,yaitu penghargaan sebagai pelaksana
terbaik dalam pencegahan KDRT Tingkat Nasional diserahkan oleh Menteri
Dalam Negeri kepada Walikota Semarang di Jakarta
19. Juara I PIK Remaja kategori TEGAR se- Jawa Tengah Tahun 2014 ,
penyerahan piala oleh Wagub Jawa Tengah .
20. Juara harapan I PIK Remaja Tingkat Nasional Tahun 2014 penyerahan
piala oleh Kepala BKKBN Pusat
21. Penghargaan untuk Bp. Hendrar Prihadi sebagai "Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Perusahaan 2014" dari Kementerian Tenaga
kerja dan Transmigrasi RI yang diserahkan langsung oleh Menakertrans
Muhaimin Iskandar pada tanggal 26 Mei 2014
22. Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi
diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada
Walikota Semarang Bp. HENDRAR PRIHADI pada peringatan Hari
Koperasi Nasional ke-67 tingkat Nasional yang dilaksanakan di Kota
Medan, Sumatera Utara, 12 Juli 2014.
23. Penghargaan Satyalancana Wira Karya dan Bhakti Koperasi & UKM pada
peringatan Hari Koperasi Nasional ke-67 tingkat Nasional yang
dilaksanakan di Kota Medan, Sumatera Utara, 12 Juli 2014 diserahkan oleh
Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia kepada Kepala Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Semarang.
24. Pada Tahun 2014 BPPT mempertahankan Sertifikasi ISO 9001 – 2008
untuk proses pelayanan 29 perijinan.
25. SINDO GOVERNMENT AWARD tahun 2014 tentang Pelayanan Publik
Tingkat Nasional.
26. Nominee Investment Award Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu
di Bidang Penanaman Modal (PTSP-PM) Kota terbaik tahun 2014 Tingkat
Nasional.
27. Juara Nasional Tradisi Lesan
28. Juara 1 Atletik PON Remaja
29. Juara I Lomba Seleksi Pramuka Garuda Tingkat Nasional
30. Kejurda Atletik Remaja Tingkat Jawa Tengah perolehan medali 6 emas, 2
perak, dan 2 perunggu
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 2 4
31. Juara I SMP sederajat Liga Pendidikan Indonesia (LIPIO) Tingkat Jawa
Tengah
32. Juara Umum I SD sederajat Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA)
Tingkat Jawa Tengah
33. Juara Umum I SMP sederajat Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA)
Tingkat Jawa Tengah
34. Juara Umum I SMA sederajat Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA)
Tingkat Jawa Tengah
35. Juara Umum III Kejurda Karate Tingkat Jawa tengah
36. Juara I Kelompok SMA Lomba Tata Upacara Bendera/ Baris Berbaris
Tingkat Jawa Tengah
37. Juara I dan Juara Favorit Lomba Band Pemuda dalam rangka Hari Sumpah
Pemuda ke 86 Tahun 2014 tingkat Jawa tengah di Wonogiri
38. Juara I Lomba Seleksi Pramuka Garuda Tingkat Propinsi Jateng
39. Juara I Bidang Binawasa Lomba Administrasi Kwarcab Tingkat Jawa
Tengah
40. Juara I dan Juara Umum Lomba Dewan Kerja Cabang Pramuka Tingkat
Jawa Tengah
41. Juara I Putra dan Juara I Putri Pesta Siaga Binwil Tingkat Jawa Tengah
42. Juara I Jambore Saka Kalpataru Lomba LKTI Tingkat Jawa Tengah.
43. Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Semarang mendapatkan Juara ketiga
Lomba Defile dalam rangka Hari Ulang Tahun Satuan Polisi Pamong Praja
Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Magelang.
44. Raihan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK untuk Laporan
Keuangan 2013.
45. Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Bhakti Praja Nugraha kepada
Walikota Semarang Bp. HENDRAR PRIHADI pada tanggal 25 April 2014.
46. Peringkat I Pemerintah Daerah Kota Terbaik dari Kementerian Dalam
Negeri dalam Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(EKPPD) yang diberikan dalam rangka HUT Otonomi Daerah tanggal 25
April 2014.
47. Penghargaan Gratifikasi Award katagori Laporan Terbaik Pemerintah
Daerah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diterimakan
bersamaan dengan Hari Peringatan Anti Korupsi pada tanggal 9 Desember
2014 di UGM Yogyakarta.
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 2 5
48. Penghargaan Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM). Penghargaan ini
diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan
Laoly Pemerintah Kota Semarang di Graha Pengayoman Kementerian
Hukum dan HAM Jakarta pada Rabu, 10 Desember 2014
49. Juara III lomba kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Kelurahan
Sumurboto Kec. Banyumanik)
50. Juara III Lomba Pemanfaatan Hasil Toga Tingkat Provinsi Jawa Tengah
(Kelurahan Sambiroto Kec. Tembalang)
51. Juara II Tingkat Provinsi Jawa Tengah Lomba Kegiatan Karangtaruna
(Kelurahan Lempongsari Kec. Semarang Selatan)
52. Penghargan Mitra Strategis Pemilu kategori Lembaga dari KPU Pusat.
Penghargaan tersebut diserahkan Wapres Jusuf Kalla di Hall Ecovention
Ecopark Ancol, Taman Impian Jaya Ancol Jakarta pada Rabu, 17 Desember
2014.
53. Juara III kategori stan terbaik dalam Pameran Produk Unggulan dan Potensi
Daerah Tingkat Provinsi Jawa Tengah tanggal 21-22 Juni 2014 di Anjungan
Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah.
54. Juara I Lomba Pelaksana Terbaik Posyandu Tingkat Jawa Tengah,
penghargaan deserahkan oleh Wagub Jawa Tengah pada tanggal 24
Desember 2014, di Pendopo Pemkab. Kendal
55. Badan Publik terbaik Se Jawa Tengah pada Penghargaan Komisi Informasi
Jateng Award 2014 sebagai, penghargaan ini diserahkan pada malam
penganugerahan hasil pemeringkatan badan publik terbaik se-Jawa
Tengah, di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo, Minggu pada tanggal 16
November 2014
56. Penghargaan Adicipta Lokatara Pratama dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan yaitu untuk pengelolaan rumah pintar yang diserahkan dalam
rangka hari Pendidikan Nasional 2014 pada tanggal 20 Mei 2014
57. Akreditasi ‘B’ Perpustakaan Umum dari Perpustakaan Nasional RI.
58. Penghargaan atas peran aktif Pemerintah Kota Semarang dalam promosi
pembudayaan kegemaran membaca di wilayah kerjanya, termasuk
pelaksanaan road show perpustakaan pada tanggal 6 September 2014 dan
tanggal 2 Desember 2014 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
59. Juara III Tk. Nasional. Gebyar Wisata Budaya Nusantara
60. Juara II Tk. Provinsi Jawa Tengah Apresiasi POKDARWIS
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 2 6
61. Juara I Putra Tk. Provinsi Jawa Tengah Pemilihan Duta Pramuka Pariwisata
62. Stand Pameran Terbaik Festifal Desa Wisata
63. Juara Busana Terbaik Duta Wisata Jawa Tengah.
64. Juara III lomba budidaya rumput laut tingkat Provinsi Jawa Tengah, atas
nama kelompok Istiqomah;
65. Juara III lomba ikan hias tingkat Provinsi Jawa Tengah, atas nama
kelompok APPIHIS.
66. Penghargaan Kota Tertib Ukur. Penghargaan ini diberikan oleh Dirjen
Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan di
halaman Gedung Lawang Sewu pada tanggal 20 November 2014.
67. Penghargaan KADIN AWARD 2014 (Kepala Daerah Kinerja Terbaik untuk
Pengembangan Dunia Usaha). Penghargaan diserahkan langsung oleh
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Ketua Kadin Jateng Kukrit
Suryo Wicaksono di Hotel Oaktree, Semarang, Rabu tanggal 26 November
2014 (IKK II.1 no.41)
Sedangkan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pengadaan barang dan jasa, Pemerintah Kota Semarang sejak Nopember 2010 telah membentuk ULP (unit layanan pengadaan) barang dan jasa dimana telah menggunakan e-procurement dalam prosesnya. (IKK II.1 no.42) Hal ini sesuai dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 27 Tahun 2010Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik
Disamping itu dalam peningkatan daya saing daerah, maka aspek investasi menjadi bagian penting.
Oleh karena itu dalam pelayanan publik khususnya pelayanan perijinan senantiasa diperbaiki agar lebih mudah, cepat dan terjangkau. Secara kuantitatif jumlah persetujuan investasi yang dapat dilayani selama tahun 2014 mencapai 15.321 ijin, Hal ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan bagi perkembangan investasi di Kota Semarang(IKK II.1 no.43).
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 2 7
2. TATARAN PELAKSANAKEBIJAKAN (IKK II.2) a. Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Aspek Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan ini penilaian kinerjanya difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio Jumlah Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD. Dan Kesesuaian dengan Kebijakan Teknis yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Keberadaan Standar Operasional Prosedur (SOP). a) Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD b) Kesesuaian dengan Kebijakan Teknis yang ditetapkan pemerintah cq.
Kementerian LPNK Sebagai bagian dari sistem penyelenggaraan pemerintahan Nasional,
Pemerintah Kota Semarang dalam melaksanakan kebijakan selalu berorientasi dan berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku, dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan dalam implementasinya. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya ditetapkan Standar Operasional Prosedur, yang ditetapkan baik dengan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota maupun dengan Keputusan Kepala SKPD yang terkait.
b. Ketaatan Terhadap Peraturan Perundangan-undangan.
Aspek Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan ini pengukuran kinerjanya difokuskan pada jumlah Perda yang harus dilaksanakan SKPD menurut Peraturan Menteri (Permen), dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio jumlah Perda pelaksanaan yang ada terhadap Perda yang harus dilaksanakan menurut Peraturan Menteri (Permen). Sehingga dengan demikian tingkat capaian pada indikator ini mencapai 100 %.
c. Penataan Kelembagaan Daerah
Aspek Penataan Kelembagaan Daerah ini pengukuran kinerjanya difokuskan pada Pengisian Struktur Jabatan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio Struktur Jabatan dan eselonering yang terisi, serta keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD.
Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kota Semarang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 11, 12, 13, 14 dan 15 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Semarang, yang penyusunannya mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.
Jika dilihat dari Rasio Struktur Jabatan dan Eselonering yang terisi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat capaiannya belum mencapai 100 %.
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 2 8
Hal ini disebabkan karena terjadinya pergeseran dan perubahan struktur organisasi serta adanya pejabat yang purna tugas, sehingga memerlukan penyiapan secara lebih matang dalam penempatan pejabat sesuai dengan eselon dan fungsi organisasi.
Sementara itu jika dilihat dari indikator keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD, sesuai Peraturan Daerah tersebut, Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Semarang semua terdapat struktur jabatan fungsional. Namun belum semua dapat terisi mengingat hal ini juga sangat tergantung dengan ketetapan mengenai jabatan fungsional itu sendiri.
d. Pengelolaan Kepegawaian Daerah
Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah ini pengukuran kinerjanya difokuskan pada Tingkat Kompetensi SDM dalam menyelenggarakan tugas SKPD yang relevan dengan Urusan terkait, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) meliputi (1) Rasio PNS Kota, (2) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan latihan kepemimpinan, dan (3) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan.
Jumlah PNS di Kota Semarang pada tahun 2014 adalah 14.707 orang yang terbagi dalam 33 SKPD dan 16 Kecamatan.
e. Perencanaan pembangunan Daerah
Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah pengukuran kinerjanya dilihat dari 4 (empat) fokus, dengan masing-masing 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda. Empat fokus dan Indikator Kinerja Kunci tersebut adalah sebagai berikut : a) Kelengkapan dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD,
dengan indikator kinerja kunci (IKK): Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di setiap SKPD, seperti Renstra SKPD, Renja SKPD dan RKA SKPD
b) Sinkronisasi program Renja SKPD dengan Program RKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam Renja SKPD;
c) Sinkronisasi program RKA SKPD dengan Renja SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah program Renja RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD;
d) Perencanaan Pelaksanaan Program dan Anggaran, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah program Renja SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD.
Sinkronisasi RPJMD, RENJA SKPD, dan RKA SKPD di Kota Semarang dilaksanakan melalui Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIMPERDA) yang dikelola oleh Bappeda.
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 2 9
Jika dilihat dari keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di setiap SKPD, maka dapat dikatakan 100 % SKPD memiliki dokumen perencanaan mengingat hal ini merupakan salah satu ketetapan yang ditentukan untuk mengukur kinerja program maupun kegiatan SKPD.
Sinkronisasi program Renja SKPD menunjukkan bahwa secara umum Renja yang disusun oleh SKPD telah mengakomodir program-program yang ditetapkan dalam RKPD. Hanya sedikit SKPD yang belum sepenuhnya mengakomodir program yang ada dalam RKPD, masih ada program yang belum terakomodir, hal ini mengingat kapasitas, dan urgensitas program yang memang belum merupakan prioritas yang mendesak.
Demikian halnya dengan sinkronisasi program RKA SKPD dengan Renja SKPD, secara keseluruhan telah dilakukan sinkronisasi dan RKA yang disusun berdasar pada Renja masing-masing SKPD.
f. Pengelolaan Keuangan Daerah
Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah ini pengukuran kinerjanya dilihat dari 4 (empat) fokus, dengan masing-masing Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda, yaitu : a) Alokasi Anggaran, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : Alokasi anggaran
SKPD terhadap total belanja APBD b) Besaran belanja modal, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : Belanja
modal terhadap totasl belanja SKPD; c) Besaran belanja pemeliharaan, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : (1)
Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa dan (2) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD.
d) Laporan Keuangan SKPD, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : Keberadaan laporan keuangan SKPD (LRA, Neraca, CALK)
g. Pengelolaan Barang Milik Daerah Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah ini pengukuran kinerjanya
dilihat dari 2 (tiga) fokus, dengan masing-masing 1 (satu) indikator kinerja kunci (IKK) yang berbeda, yaitu : a) Manajemen aset SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) :
Keberadaan inventarisasi barang atau aset SKPD; b) Penggunaan aset oleh SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) :
Jumlah aset yang tidak digunakan oleh SKPD Pengelolaan aset telah dipermudah dengan adanya SIMBADA (Sistem
Manajemen Pengelolaan Barang Daerah) sehingga aset di masing-masing SKPD telah terdata dengan baik.
Inventarisasi barang atau aset SKPD merupakan salah satu kelengkapan kerja bagi setiap SKPD, artinya bahwa setiap SKPD memiliki
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 3 0
kewajiban untuk membuat daftar inventarisasi barang atau aset yang ada di dalam SKPD-nya masing-masing sebagai bahan kelengkapan pelaksanaan kegiatan. Salah satu bentuk aktivitas ini adalah adanya kartu inventaris barang yang harus disediakan di setiap SKPD
Inventarisasi aset di masing-masing SKPD tidak ada pemisahan dengan urusan yang dikerjakan, menjadi satu kesatuan dengan SKPDnya.
Adapuninventaris barang atau aset pada masing-masing SKPD dan terhimpun pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang baik berupa kartu inventaris barang antara lain tanah, mesin, bangunan, aset tetap dan konstruksi, arsip Simbada, sertifikat/surat tanah serta surat kendaraan bermotor.
Inventarisasi dilakukan sebanyak 6 bulan sekali, 1 tahun sekali dan 5 tahunan (sensus).Dari aset tersebut hanya sebagian kecil saja yang tidak dipergunakan oleh SKPD karena dalam kondisi rusak/tidak layak pakai.
h. Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah ini pengukuran kinerjanya
dilihat dari 2 (dua) fokus, dengan masing-masing 1 (satu) indikator kinerja kunci (IKK) yang berbeda, yaitu : a) Bentuk-bentuk fasilitas / prasarana partisipasi masyarakat, dengan
indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah fasilitas / prasarana informasi, seperti papan pengumuman, pos pengaduan, leaflet, mobil keliling, pengumuman di media massa.
b) Responsivitas terhadap partisipasi masyarakat, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : keberadaan survey kepuasan masyarakat.
Bentuk fasilitas / prasarana partisipasi masyarakat pada setiap SKPD tentu saja berbeda-beda kebutuhannya, mengingat tidak semua SKPD selalu berhubungan langsung dengan masyarakat. Namun secara umum sarana dan fasilitas tersebut senantiasa tersedia dan disediakan oleh Pemerintah Kota semarang, baik berupa papan pengumuman, leaflet, booklet, media massa dan media elektronik, website, mobil keliling.
Demikian halnya dengan survey kepuasan masyarakat, Pemerintah Kota Semarang melalui P5D dan Bagian Organisasi telahmelakukan survey bekerjasama dengan lembaga terkait untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun dalam hal ini tidak semua SKPD melakukan survey, karena tidak semua SKPD terkait berhubungan secara langsung dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 3 1
3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)
URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan
Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yang secara umum dapat dikatakan bahwa pada tahun 2014, capaian kinerja pada urusan ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Semarang memiliki komitmen yang tinggi dan menempatkan urusan pendidikan sebagai prioritas dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan Daerah.
Secara rinci capaian pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut :
NO IKK INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) CAPAIAN
1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 58,95%
2 Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf 99,96%
3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 91,90%
4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 82,97%
5 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA?SMK/MA/Paket C 83,67%
6 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,03%
7 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,09 %
8 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 0,38%
9 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,98%
10 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 98,42 %
11 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,87 %
12 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 104,27%
13 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 118,51%
14 Guru yang memiliki Kualifikasi S-1/D-IV 81,07%
2. Urusan Kesehatan
Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Kesehatan diukur dari 8 (delapan) Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian yang meningkat dibanding tahun sebelumnya. Secara rinci capaian pada masing-masing Indikator Kinerja Kunci tersebut adalah sebagai berikut :
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 3 2
NO IKK INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) CAPAIAN
15 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 100%
16 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan
97,87%
17 Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 %
18 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan 100 %
19 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC dan TBA 104,2 %
20 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD 100 %
21 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 73,27 %
22 Cakupan Kunjungan Bayi 98,89 %
3. Urusan Lingkungan Hidup
Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup diukur dari 4 (empat) Indikator Kinerja Kunci (IKK). Secara rinci, capaian pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut : a) Penanganan Sampah, dari volume sampah yang ditangani sebesar 4179
m3 dari jumlah produksi sampah yang dihasilkan sebesar 4917 m3 atau sebesar 85 %(IKK II.3 no 23).
b) Cakupan Pengawasan terhadap Pelaksanaan AMDAL, dari 135 perusahaan yang wajib AMDAL, sudah semuanya (100 %) dilakukan pengawasan dalam pengelolaan lingkungan(IKK II.3 no 24). Adapun jumlah pasar yang ada di Kota Semarang sebanyak 50 pasar dan kriteria pasar yang tergolong baik sejumlah 46 pasar dengan capaian kinerja sebesar 92%.
c) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan Penduduk, yang dilihat dari daya tampung TPS dibandingkan dengan jumlah penduduk (produksi sampah). Pada indikator ini capaian kinerja sebesar 1,386per 1000 penduduk (IKK II.3 no 25).
d) Penegakan Hukum Lingkungan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan, hal ini dapat dilihat dari kasus lingkungan yang dapat diselesaikan. Dalam tahun 2014 terdapat 34 kasus lingkungan, dan semuanya (100%) dapat terselesaikan dengan baik(IKK II.3 no 26).
4. Urusan Pekerjaan Umum Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum diukur dari
3 (tiga) Indikator Kinerja Kunci (IKK). Pada tahun 2014, capaian kinerja pada
masing-masing indikator dapat dicermati sebagai berikut :
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 3 3
a) Panjang Jalan Kota dalam Kondisi Baik, dari keseluruhan jalan kota
sepanjang 2.690 km, 1.482.416km diantaranya atau sebesar 55,10 %
berada dalam kondisi baik dan sedangserta terawat(IKK II.3 no 27). b) Luasan irigasi dalam kondisi baik tercatat sebesar 1.709 dari total
keseluruhan panjang irigasi sepanjang 2.339 dengan capaian 73,06%
(IKK II.3 no. 28) c) Rumah Tangga bersanitasi, dari keseluruhan rumah tangga yang tercatat
sebanyak 436.237, yang sudah memenuhi standar sanitasi mencapai
371.448atau sebesar 85,15 %(IKK II.3 no 29). d) Kawasan Kumuh, harus diakui bahwa di Kota Semarang masih terdapat
kawasan yang masuk dalam kategori kumuh, hal ini terjadi karena
berbagai macam faktor yang kadang masih sulit untuk dikendalikan.
Namun upaya mengeliminir kawasan ini selalu dilakukan, diantaranya
melalui penataan kawasan. Dari 37.370,Ha luas wilayah Kota Semarang,
masih terdapat kurang lebih 459,65 Ha wilayah yang masuk dalam
kategori kumuh, atau sebesar 1,23 %(IKK II.3 no 30).
5. Urusan Tata Ruang Capaian Kinerja Urusan Tata Ruang pada Tahun 2014 sebagaimana
Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan yaitu prosentase perbandingan
antara luas ruang terbuka hijau dengan luas wilayah ber-HPL/HGB adalah
52,290% dengan perhitungan 19.541 Ha dibagi luas wilayah sebesar 37.370
Ha(IKK II.3 no 31).
6. Urusan Perencanaan Pembangunan Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan pada Tahun 2014
secara garis besar dapat dikatakan “baik” hal ini dapat dilihat dari beberapa
capaian Indikator Kinerja Kunci sebagai berikut :
a) Tersedianya / adanya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010(IKK II.3 no 32). b) Tersedianya / adanya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota Semarang
tahun 2010-2015(IKK II.3 no 33).
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 3 4
c) Tersedianya / adanya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Walikota Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kota Semarang tahun 2013(IKK II.3 no 34). d) Terjabarkannya Program RPJMD ke dalam RKPD dimana perbandingan
antara program RKPD dengan program yang harus dilaksanakan pada
Tahun 2014 sesuai RPJMD adalah mencapai100 %(IKK II.3 no 35). Hal
ini dikarenakan Kota Semarang telah memiliki Sistem Informasi
Perencanaan Daerah (SIMPERDA) yang dikelola oleh Bappeda.
7. Urusan Perumahan Capaian kinerja Urusan Perumahan pada Tahun 2011 sebagaimana Indikator
Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
a) Rumah tangga pengguna air bersih mencapai 91,999 % dengan
perhitungan rumah tangga pengguna air bersih yaitu 400.369
dibandingkan dengan jumlah seluruh rumah tangga yaitu 435.184 (IKK II.3 no 36)
b) Lingkungan permukiman kumuh mencapai 1,1 % dengan perhitungan
adanya 415.83 luas lingkungan permukiman kumuh dibanding luas
wilayah kota yaitu 37.370,39(IKK II.3 no 37)
c) Rumah layak huni mencapai 90,48 % dengan perhitungan banyaknya
jumlah rumah layak huni sebanyak 324.407dibanding jumlah seluruh
rumah di wilayah Kota Semarang yaitu 358.523(IKK II.3 no 38)
8. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga Capaian kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga pada Tahun 2014
dengan Indikator Kinerja Kunci Keberadaan Gelanggang / balai remaja dan
lapangan olahraga adalah sebagai berikut :
a) Gelanggang atau balai remaja yang dimiliki Kota Semarang (selain milik
swasta) mencapai 0,21% dengan perhitungan 368 gelanggang
dibandingkan dengan jumlah penduduk sebesar 1.741.824 dikalikan
1000 (IKK II.3 no 39). b) Lapangan olahraga mencapai 0,78% dengan perhitungan adanya 1365
lapangan olahraga dibandingkan jumlah penduduk yaitu
1.741.824dikalikan 1000(IKK II.3 no 40).
9. Urusan Penanaman Modal
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 3 5
Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal pada Tahun 2014 sebagaimana
Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan yaitu prosentase besarnya
kenaikannilai realisasi PMDN mencapai 46,17 dengan rumusan yaitu
perbandingan antara selisih realisasi tahun 2011 dengan tahun 2010
dibanding realisasi PMDN tahun 2011. Adapun besaran perhitungan tersebut
adalah :
(7.924.515.849.925 - 5.372.164.681.841) / 5.372.164.681.841x 100 % =
47,517%(IKK II.3 no 41).
10. Urusan Koperasi Dan UKM Capaian kinerja Urusan Koperasi dan UKM pada Tahun 2014 sebagaimana
Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
a) Koperasi aktif mencapai 78,74 % dengan perhitungan 9.563 Koperasi
aktif dibandingkan dengan jumlah seluruh koperasi yaitu 11.585(IKK II.3 no 42).
b) Usaha Mikro dan Kecil mencapai 81,76 % dengan perhitungan 9.307
usaha mikro dan kecil dibandingkan dengan jumlah seluruh UKM yaitu
11.383(IKK II.3 no 43).
11. Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil Capaian kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada Tahun 2014
sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut :
a) Kepemilikan KTP mencapai 96 % dengan perhitungan 1.213.961
penduduk yang memliki KTP dibandingkan dengan jumlah penduduk
wajib KTP (>17 tahun dan /atau pernah/sudah menikah) yaitu
1.264.524(IKK II.3 no 44). b) Kepemilikan akta kelahiran mencapai 684per 1000 orang dengan
perhitungan1.204.662 penduduk memiliki akte kelahiran dibandingkan
dengan jumlah penduduk yaitu 1.761.414 dikalikan 1000(IKK II.3 no 45). c) Telah diterapkannya KTP Nasional berbasis NIK dengan indikator telah
dilaksanakannya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
(SIAK)(IKK II.3 no 46).
12. Urusan Ketenagakerjaan Capaian kinerja Urusan ketenagakerjaan pada Tahun 2014 sebagaimana
Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 3 6
a) Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 65,84 % dengan perhitungan
874.532 penduduk angkatan kerja dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia kerja (15 - 64 tahun) yaitu 1.320.794(IKK II.3 no 47). Adapun prosentase pekerja buruh yang telah tercover dalam
JAMSOSTEK sebesar 94,55 % dengan jumlah buruh yang peserta
JAMSOSTEK aktif sebanyak 294.978 pekerja dibandingkan dengan
jumlah buruh secara keseluruhan sebanyak 311.994.
b) Pencari kerja yang ditempatkan mencapai 74 % dengan perhitungan
13.277 pencari kerja yang ditempatkan dibandingkan dengan jumlah
pencari kerja yang mendaftar yaitu 17.941(IKK II.3 no 48).
13. Urusan Ketahanan Pangan Capaian Kinerja urusan Ketahanan Pangan pada Tahun 2014 secara garis
besar dapat dikatakan “baik” hal ini dapat dilihat dari:
a) adanya regulasi ketahanan pangan sebagai Indikator Kinerja Kunci, yaitu
dengan ditetapkannya :
- Peraturan Walikota Semarang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pembentukan
Dewan Ketahanan Pangan Kota Semarang 25 maret 2009.
- Keputusan Walikota No. 526/6 tanggal 4 Januari 2010 tentang
Pembentukan Tim Sistim Kewaspadaan Pangan dan gizi Kota
Semarang.
- Surat Walikota Semarang No.501/908 tanggal 30 Maret 2009 perihal
Penumbuhan Cadangan Pangan Pemerintah Kelurahan.
- Surat Edaran Walikota Semarang no. 521/1550 tanggal 30 April 2009
tentang Penggunaan Pangan Lokal dalam Pertemuan / Rapat, Pelatian.
- Surat Keputusan Walikota Semarang No. 501/352 tentang pembentukan
Tim Jejaring Keamanan Pangan Kota Semarang.
- Peraturan Walikota Semarang No. 26A Tahun 2011 tentang Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di
Kota semarang.(IKK II.3 no 49). b) Adapun capaian kinerja untuk ketersediaan pangan utama sebesar
227.075,42per 1000 penduduk didasarkan pada rata-rata jumlah
ketersediaan pangan utama per tahun(kg) sebesar 399.973,820
Kgdibanding jumlah penduduk 1.761.414dikalikan 1000 penduduk(IKK II.3 no 50).
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 3 7
14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Capaian Kinerja penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan perempuan dan
Perlindungan Anak diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK),
dengan tingkat capaian kinerja masing-masing sebagai berikut :
a) Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah, yang dilihat dari jumlah
Pekerja perempuan yang bekerja di lembaga Pemerintah. Dari 135.419
pekerja perempuan yang tercatat pada tahun 2014, 8.250 orang atau
sebesar 6,092 % diantaranya bekerja di lembaga Pemerintah(IKK II.3 no 51).
b) Angka Melek Huruf Perempuan usia > 15 tahun ke atas, yang dilihat dari
jumlah anak perempuan usia diatas 15 tahun yang melek huruf. Pada
tahun 2014 tercatat 612.013 orang. Dari jumlah tersebut 612.810 orang
diantaranya melek huruf atau sebesar 99,87%(IKK II.3 no 52). c) Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan, yang dilihat dari angkatan kerja
perempuan yang bekerja. Dalam tahun 2014 tercatat sebanyak 269.403
orang angkatan kerja, dan dari jumlah tersebut 242.020 orang
diantaranya atau sebesar 89,84 % bekerja di berbagai sektor lapangan
kerja(IKK II.3 no 53).
15. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Keluarga Berencana (KB) dan
Keluarga Sejahtera (KS) ini diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK),
yaitu Prevalensi peserta KB aktif dan Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I.
Tingkat capaian dari masing-masing indikator tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Prevalensi Peserta KB Aktif, dilihat dari jumlah peserta KB aktif, dimana
dalam tahun 2012 tercatat sebanyak 201.462 peserta KB aktif atau
sebesar 76,46 % jika dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur
yang tercatat sebanyak 261.320(IKK II.3 no 54). b) Rasio Petugas Lapangan KB/Penyuluh (PLKB/PKB) disetiap desa dan
Kelurahan sebesar 40,66% dengan perincian jumlah Kelurahan
sebanyak 177 Kelurahan dengan jumlah petugas sebanyak 72 orang.
c) Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I, dari indikator ini tercatat pada
tahun 2012 masih terdapat keluarga pra sejahtera dan sejahtera I
sebanyak 114.007, atau sebesar 28,6 % jika dibandingkan dengan
jumlah seluruh keluarga sebanyak 437.189(IKK II.3 no 55).
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 3 8
16. Urusan Perhubungan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Perhubungan diukur dari Indikator
Kinerja Kunci (IKK) jumlah angkutan darat. Indikator ini dilihat dari kapasitas
angkutan darat dibandingkan dengan jumlah penumpang yang ada. Pada
tahun 2014 tercatat sebanyak 28.896 penumpang, sementara jumlah
armada angkutan darat sebanyak 3.219, sehingga dengan demikian capaian
ini sebesar 11,14 %. Hal ini menunjukkan bahwa di Kota Semarang masih
sangat memerlukan investasi di bidang perhubungan darat(IKK II.3 no 56).
17. Urusan Komunikasi dan Informasi Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Komunikasi dan Informasi diukur
dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) keberadaan website milik Pemerintah
Daerah dan penyelenggaraan expo / pameran.
Secara umum kinerja pada urusan ini dapat dikatakan baik, mengingat
website milik Pemerintah Daerah sudah tersedia, yaitu
www.semarangkota.go.id(IKK II.3 no 57). sementara pameran atau expo yang dilakukan cukup banyak menyangkut
berbagai SKPD, baik dalam skala lokal, regional maupun Nasional, dan
bahkan internasional yaitu sebanyak 45 kali(IKK II.3 no 58).
18. Urusan Pertanahan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pertanahan diukur dari beberapa
Indikator Kinerja Kunci (IKK), diantaranya luas lahan bersertifikat,
penyelesaian kasus tanah negara, dan penyelesaian ijin lokasi.
Secara umum, capaian kinerja pada masing-masing indikator tersebut adalah
sebagai berikut :
a) Luas lahan bersertifikat, dalam tahun 2014 tercatat sebanyak 590.472
bidang tanah yang dapat diselesaikan administrasi sertifikatnya atau
sebesar 77,64 % dari lahan yang seharusnya dapat disertikatkan
sebesar 760.539 bidang tanah(IKK II.3 no 59). b) Penyelesaian kasus tanah negara, dalam tahun 2014 tercatat sebanyak
25 kasus dan yang dapat diselesaikan 25 kasus, artinya tingkat
capaiannya 100 %(IKK II.3 no 60). c) Penyelesaian ijin lokasi, dalam tahun 2014 terdapat 41 permohonan
untuk ijin lokasi, dan 33 yang dapat diterbitkan sesuai ketentuan yang
berlaku, atau tingkat capaian sebesar 100%(IKK II.3 no 61).
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 3 9
19. Urusan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa Politik dan
Perlindungan Masyarakat diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci, yaitu
Kegiatan pembinaan politik daerah dan kegiatan pembinaan terhadap LSM,
Ormas dan OKP, dengan tingkat capaian masing-masing sebagai berikut :
a) Pembinaan politik daerah, selama tahun 2014 telah dilakukan pembinaan
politik masyarakat sebanyak 9 kali(IKK II.3 no 62). b) Pembinaan LSM, Ormas dan OKP, selama tahun 2014 telah dilakukan
kegiatan pembinaan sebanyak 6kegiatan(IKK II.3 no 63).
20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah diukur dari
Indikator Kinerja Kunci (IKK) Sistem Informasi Manajemen Pemerintah
Daerah dan Indeks Kepuasan Masyarakat. Secara umum capaian kinerja
pada urusan ini terpenuhi dengan baik, terutama dilihat dari :
a) Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Daerah, yang pada tahun
2014 mencapai 60aplikasi(IKK II.3 no 64). b) Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk
survey IKM, yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang
bekerjasama dengan LSM Krisis(IKK II.3 no 65).
21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) PKK dan Pos Yandu aktif.
a) Dalam tahun 2014 tercatat PKK aktif sebanyak 177 unit PKK dan
semuanya termasuk dalam kategori aktif 100 %(IKK II.3 no 66). b) Sedangkan jumlah Posyandu aktif adalah 1.537 dari 1.537 Posyandu
yang tersebar di seluruh lapisan masyarakat atau sebesar 100 %(IKK II.3 no 67).
22. Urusan Sosial Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Sosial diukur dari beberapa
Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian masing-masing
indikator sebagai berikut :
a) Sarana Sosial, dalam tahun 2014 di Kota Semarang terdapat sarana
sosial seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 4 0
dan sebagainya sebanyak 125 buah(IKK II.3 no 68). Walaupun belum
maksimal, namun jumlah ini sudah cukup memadai untuk memberikan
fasilitas bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial. b) Prosentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usia
yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial sebesar 100%,
dengan perincian Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut
usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam satu tahun
sejumlah 8.738 orang berbanding Jumlah penyandang cacat fisik dan
mental, serta lanjut usia yang seharusnya menerima jaminan sosial
dalam satu tahun sejumlah 8.738 orang c) Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dalam
tahun 2014 tercatat sebanyak 67.986 penyandang masalah
kesejahteraan sosial, diantaranya 3.411 atau sebesar 5,02 % dapat
tertangani dengan baik(IKK II.3 no 69). d) PMKS yang mendapat bantuan sosial, dari sejumlah 3.542 penyandang
masalah kesejahteraan sosial 3.542 atau sebesar 100 % dapat diberikan
bantuan untuk keperluannya(IKK II.3 no 70).
23. Urusan Kebudayaan Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Budaya diukur dari beberapa
Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian masing-masing
indikator sebagai berikut :
a) Penyelenggaraan Festifal Seni dan Budaya, dalam tahun 2014telah
dapat diselenggarakan festival seni dan budaya sebanyak 90 kali(IKK II.3 no 71).
b) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya, pada tahun 2014terdapat134
sarana dan prasarana penunjang penyelenggaraan seni dan budaya di
Kota Semarang(IKK II.3 no 72). c) Benda, situs dan kawasan Cagar budaya yang dilestarikan, pada dan
tahun 2014 terdapat 171 benda cagar budaya yang dilestarikan dari 315
yang ada, atau sebanyak 54,29 % (IKK II.3 no 73)
24. Urusan Statistik Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Statistik diukur dari 2 (dua)
Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu penerbitan buku Kota Dalam Angka dan
Buku PDRB Kota. Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2014 telah dapat
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 4 1
menyusun buku “Semarang dalam Angka” dan buku “PDRB Kota
Semarang”(IKK II.3 no 74 dan 75).
25. Urusan Kearsipan Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Kearsipan diukur dari 2 (dua)
Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Penerapan Pengelolaan Arsip secara
Baku, dan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan.
a) Dari seluruh SPKD Kota Semarang pada tahun 2014 yang telah
menerapkan pengelolaan arsip secara baku adalah sebanyak 62 SKPD
atau sebesar 100 %(IKK II.3 no 76).
b) Kegiatan peningkatan SDM dalam pengelolaan kearsipan tahun 2014
sebesar 44 kegiatan dan dilaksanakan oleh Kantor Arsip dan
Perpustakaan (IKK II.3 no 77).
26. Urusan Perpustakaan Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Perpustakaan diukur dari 2
(dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan capaian indikator masing-masing
sebagai berikut :
a) Koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan Daerah sampai dengan
tahun 2014 berjumlah 34.918 buah dari jumlah koleksi buku yang
tersedia mencapai sebanyak 91.641 buah atau mencapai 38,10 %.(IKK II.3 no 78).
b) Pengunjung perpustakaan,pada tahun 2014 Kantor Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kota Semarang mampu menarik minat pengunjung
sebanyak 1.756.224orang lebih banyak dari target yang harus dilayani
yaitu sebesar 1.762.984orang, atau mencapai 99,0%.(IKK II.3 no 79). URUSAN PILIHAN
1. Urusan Kelautan Dan Perikanan Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Perikanan diukur dari 2 (dua)
Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu produksi perikanan, dan konsumsi ikan,
dengan tingkat capaian masing-masing indikator sebagai berikut :
a) Produksi perikanan, Jumlah produksi Ikan di Kota Semarang untuk tahun
2014 sebanyak 3.339.89 ton melebihi dari target yang ditetapkan sebesar
1.147.90 ton atau mencapai 29,10 %(IKK II.3 Urusan Pilihan no 1).
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 4 2
b) Konsumsi Ikan, Jumlah konsumsi ikan dalam tahun 2014 oleh
masyarakat tercatat sebesar 99,88 %(IKK II.3 Urusan Pilihan no 2).
2. Urusan Pertanian Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Pertanian diukur dari 2 (dua)
Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan capaian kinerja masing-masing
indikator sebagai berikut :
a) Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya, Dari produksi
tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya berbanding luas areal
tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya sebesar 5,12
ton/ha.(IKK II.3 Urusan Pilihan no 3). b) Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB, apabila ditinjau dari Jumlah
kontribusi PDRB untuk tahun 2014 berdasarkan harga konstan sebesar
0,968 % dengan perincian Jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertanian
sejumlah 248.028,30 berbanding jumlah total PDRB sejumlah
25.608.529,15
Sedangkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB berdasarkan
harga berlaku sebesar 1,023% dengan perincian Jumlah kontribusi PDRB
dari sektor pertanian sejumlah 627.301,59 berbanding jumlah total PDRB
sejumlah 61.317.000,86(IKK II.3 Urusan Pilihan no 4). Catatan: Angka
masih bersifat sangat sementara.
3. Urusan Kehutanan Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Kehutanan diukur dari 2 (dua)
Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian kinerja masing-masing
indikator sebagai berikut :
a) Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis, Di Kota Semarang terdapat Hutan
dan Lahan kritis sebesar 24,27Ha, dimana untuk tahun 2014, dari total
luas Hutan dan lahan kritis tersebut dapat direhabilitasikan sebesar
954,5Ha atau sekitar 2,54 %(IKK II.3 Urusan Pilihan no 5). b) Kerusakan Kawasan Hutan, Pada tahun 2014, tidak ada kerusakan
kawasan hutan atau sekitar 1,17%.(IKK II.3 Urusan Pilihan no 6).
4. Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Pertambangan
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 4 3
tanpa ijin dan kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB. Adapun
capaian kinerja masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
a) Prosentase Pertambangan Tanpa Ijin di Kota Semarang sebesar 34,54 %
dengan perincian luas penambangan liar yang ditertibkan seluas 21 Ha
berbanding luas area penambangan yang liar sebesar 60,8Ha(IKK II.3 Urusan Pilihan no 7).
b) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB, Kota Semarang
berdasarkan harga konstan sebesar 0,133% dengan perincian Jumlah
konstribusi PDRB dari sektor pertambangan sebesar 34.222,00
berbanding jumlah total PDRB sebesar 25.608.529,15
Sedangkan prosentase berdasarkan harga berlaku sebesar 0,149%
dengan perincian Jumlah konstribusi PDRB dari sektor pertambangan
sebesar 86.553,32berbanding jumlah total PDRB sebesar
61.317.000,86(IKK II.3 Urusan Pilihan no 8). Catatan: Angka masih bersifat sangat sementara.
5. Urusan Pariwisata Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Pariwisata diukur dari 2 (dua)
Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Kunjungan wisata dan Kontribusi Sektor
Pariwisata terhadap PDRB. Tingkat capaian kinerja pada masing-masing
indikator adalah sebagai berikut :
a) Kunjungan Wisatawan, Pada tahun 2014 kunjungan wisata baik wistawan
mancanegara maupun wisatawan domestik ke Kota Semarang mencapai
181,9 % orang(IKK II.3 Urusan Pilihan no 9) b) Kontribusi PDRB dari sektor Pariwisata tahun 2014 sebesar 13,75 %
berdasarkan harga berlaku berasal dari PDRB Sektor Pariwisata (Hotel
dan Restoran) atas dasar harga berlaku sebesar 17.614.828,33
dibandingkan dengan Jumlah Total PDRB sebesar 61.317.000,86.
Sedangkan berdasarkan harga konstan nilai PDRB sebesar 13,75
%dengan perincian PDRB Sektor Pariwisata (Hotel dan Restoran) atas
dasar harga konstan sebesar 107.163.316.629dibandingkan dengan
Jumlah Total PDRB sebesar 778.866.930.000
(IKK II.3 Urusan Pilihan no 10). Catatan: Angka masih bersifat sangat sementara.
6. Urusan Industri
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 4 4
Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Industri diukur dari 2 (dua)
Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu pertumbuhan industri dan kontribusi
terhadap PDRB. Capaian kinerja masing-masing indikator adalah sebagai
berikut :
a) Konstribusi sektor Industri terhadap PDRBpada tahun 2014 hanya
24,66% berasal dari PDRB Sektor Industri atas dasar harga berlaku
sebesar15.121.999,80 dibandingkan dengan Jumlah Total PDRB sebesar
61.317.000,86 Sedangkan Sektor Industri atas dasar harga konstan
sebesar Rp. 6.432.298,02 dibandingkan dengan Jumlah Total PDRB
sebesar Rp. 24.194.510,54 dengan prosentase 26,36 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 11).
Catatan: Angka masih bersifat sangat sementara.
b) Pertumbuhan Industri, Rata-rata pertumbuhan Industri yang ada di Kota
Semarang tahun 2014 sebanyak 0,84 %, yang didapat dari jumlah
industri tahun 2014 sebesar 3589 – 3559dan jumlah industry tahun 2014
sebesar 3.559 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 12)
7. Urusan Perdagangan Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Perdagangan diukur dari 2
(dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Ekspor bersih Perdagangan dan
Kontribusi terhadap PDRB. Adapun capaian kinerja masing-masing indikator
adalah sebagai berikut :
a) Kontribusi terhadap PDRB, Pada tahun 2014 jumlah konstribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB dari harga berlaku Kota Semarang sebesar
28,31 % berasal dari PDRB Sektor Perdagangan atas dasar harga
berlaku sebesarRp. 15.460.952,20 dibandingkan dengan Jumlah Total
PDRB sebesar Rp. 54.384.654,53.
Sedangkan sektor perdagangan terhadap PDRB dari harga konstan Kota
Semarang sebesar 31,092 % berasal dari PDRB Sektor Perdagangan
atas dasar harga konstan sebesar Rp. 7.522.659,90 dibandingkan
dengan Jumlah Total PDRB sebesar Rp. 24.194.510,54 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 13). Catatan: Angka masih bersifat sangat sementara.
b) Ekspor Bersih Perdagangan,
Dilihat dari indikator ini, tercatat nilai ekspor bersih perdagangan Kota
Semarang tahun 2014 sebesarUS$ US$- 2.577.085.021 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 14)
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014
5 4 5
8. Urusan Ketrasmigrasian Capaiankinerja pada penyelenggaraan Urusan Transmigrasi diukur dari
Indikator Kinerja Kunci (IKK) jumlah Transmigran Swakarsa, Pada tahun
2014, jumlah Transmigrasi Swakarsa Kota Semarang sebanyak 2 KK
orang atau 1,04 % apabila dibandingkan dengan Jumlah Total Transmigrasi
Kota Semarang yang mencapai 192KK, sedangkan untuk tahun 2014
perbandingan tersebut adalah100 % dikarenakan pada tahun 2014 yang
mengajukan menjadi transmigran umum sebesar 15 orang dan semuanya
diberangkatkan menjadi transmigran.