( r p j m d )

293
PERATURAN ERATURAN ERATURAN DAERAH AERAH AERAH KABUPATEN ABUPATEN ABUPATEN ENDE NDE NDE NOMOR OMOR OMOR 11 T 11 T 11 TAHUN AHUN AHUN 2014 2014 2014 TENTANG TENTANG TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN ENDE PEMERINTAH KABUPATEN ENDE PEMERINTAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014 TAHUN 2014 TAHUN 2014 RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH JANGKA MENENGAH DAERAH JANGKA MENENGAH DAERAH ( R P J M D ) ( R P J M D ) ( R P J M D ) TAHUN 2014 TAHUN 2014 TAHUN 2014-2019 2019 2019

Upload: tranthien

Post on 31-Dec-2016

278 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PPPERATURANERATURANERATURAN DDDAERAHAERAHAERAH KKKABUPATENABUPATENABUPATEN EEENDENDENDE

NNNOMOROMOROMOR 11 T11 T11 TAHUNAHUNAHUN 201420142014

TENTANGTENTANGTENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE PEMERINTAH KABUPATEN ENDE PEMERINTAH KABUPATEN ENDE

TAHUN 2014TAHUN 2014TAHUN 2014

RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH DAERAHJANGKA MENENGAH DAERAHJANGKA MENENGAH DAERAH

( R P J M D )( R P J M D )( R P J M D )

TAHUN 2014TAHUN 2014TAHUN 2014---201920192019

KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

“Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende“Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende“Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende

dengan Membangun dari Desa dan Kelurahandengan Membangun dari Desa dan Kelurahandengan Membangun dari Desa dan Kelurahan

Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan”Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan”Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan”

BUPATI ENDE

Ir. Marselinus Y.W. Petu

WAKIL BUPATI ENDE

Drs. H. Djafar H. Achmad,

i RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan berkat, karunia, dan petunjuk-Nya, sehingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 dapat diselesaikan dengan baik. RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, merupakan implementasi Visi, Misi, Janji-Janji Kampanye serta Program Prioritas Bupati dan Wakil Bupati Ende terpilih hasil pemilu kepala daerah yaitu Ir. Marselinus Y.W. Petu dan Drs. H. Djafar H. Achmad, MM.

RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 disusun sebagai penjabaran amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta mengacu kepada arahan pembangunan untuk periode ketiga RPJMD dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ende Tahun 2005-2025.

Visi Pembangunan Kabupaten Ende dalam RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, adalah Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan”. Visi ini diharapkan mampu mendorong terwujudnya pembangunan yang berkarakteristik lokal warisan budaya leluhur, dengan mendayagunakan seluruh potensi sumber daya, adat, dan budaya yang dimiliki, melalui pembangunan yang dimulai dari desa dan kelurahan. Harapan kita bersama agar seluruh masyarakat Kabupaten Ende dapat mandiri, dan hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan dapat mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di wilayah perkotaan, pedalaman maupun masyarakat yang berada di wilayah terpencil.

ii RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v

DAFTAR TABEL .................................................................................... vi

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. I - 1

1.1. Latar Belakang ............................................................. I - 1

1.2. Dasar Hukum Penyusunan RPJMD .............................. I - 3

1.3. Hubungan Antar Dokumen ........................................... I - 3

1.4. Sistematika Penulisan .................................................. I - 4

1.5. Maksud dan Tujuan ...................................................... I - 6

BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ............................ II - 1

2.1. Aspek Geografi dan Demografi ..................................... II - 1

2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah ......................... II - 1

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah ......................... II - 7

2.1.3. Kawasan Rawan Bencana Alam .......................... II - 10

2.1.4. Demografi ............................................................ II - 16

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ................................. II - 16

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan

Ekonomi ............................................................... II - 16

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial ................................ II - 22

2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga ....................... II - 26

2.3. Aspek Pelayanan Umum ............................................... II - 27

2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib .............................. II - 27

2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan ............................ II - 48

iii RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2.4. Aspek Daya Saing Daerah ............................................ II - 55

2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah .................. II - 55

2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur ................... II - 57

2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi ...................................... II - 61

2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia .............................. II - 61

BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SERTA KERANGKA PENDANAAN ................................. III - 1

3.1. Kinerja Keuangan Tahun 2009 – 2013 ....................... III - 1

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD ............................. III - 1

3.1.2. Neraca Daerah ................................................. III - 6

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2009 – 2013 ................................................... III - 11

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran ..................... III - 11

3.2.2. Analisis Pembiayaan Daerah ........................... III - 12

3.3. Kerangka Pendanaan ................................................ III - 14

3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan

Mengikat serta Prioritas Utama ....................... III - 14

3.3.2. Proyeksi Keuangan Daerah ............................. III - 15

3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan ............... III - 16

3.4. Sinergi Keuangan Daerah dengan Sumber Pendanaan Pembangunan Lainnya ........................... III - 18

BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ........................................ IV - 1

4.1. Permasalahan Pembangunan .................................... IV - 1

4.2. Isu Strategis ............................................................... IV - 9

BAB V : VISI. MISI, TUJUAN DAN SASARAN ................................ V - 1

5.1. Visi ............................................................................. V - 1

5.2. Misi ............................................................................ V - 3

5.3. Tujuan dan Sasaran ................................................... V - 5

iv RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

DAERAH .......................................................................... VI - 1

BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM

PEMBANGUNAN DAERAH ............................................. VII - 1

7.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah

Kabupaten Ende Tahun 2014 – 2019 ........................ VII - 1

7.2. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende

Tahun 2014 – 2019 ................................................... VII - 5

7.2.1. Program pada setiap SKPD ............................. VII - 5

7.2.2. Program Pembangunan menurut Urusan Wajib

dan Urusan Pilihan per Masing-masing Misi

Pembangunan Kabupaten Ende

Tahun 2014-2019 ............................................. VII - 7

7.3. Program Unggulan Kabupaten Ende

Tahun 2014 – 2019 .................................................... VII - 49

BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG

DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN ......................... VIII - 1

BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH .............. IX - 1

BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN ... X - 1

10.1. Pedoman Transisi .................................................... X - 1

10.2. Kaidah Pelaksanaan ................................................ X - 1

BAB XI : PENUTUP ........................................................................ XI - 1

v RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Alir Hubungan Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya ............................................... I - 4

Gambar 2.1 Grafik Analisis Perbandingan Antar Waktu (Time Series)

Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan

Kabupaten Ende Tahun 2003-2012 ............................ II - 20

Gambar 2.2 Grafik Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan

Kabupaten Ende Tahun 2003-2012 ............................ II – 21

Gambar 7.1 Model Segitiga Pendekatan Membangun

Kabupaten Ende ........................................................ VII – 1

Gambar 7.2 Model Segitiga Kemitraan Membangun

Kabupaten Ende ....................................................... VII – 2

Gambar 7.3 Model Segitiga Kekuatan Bekerja Membangun

Kabupaten Ende ........................................................ VII – 3

vi RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kecamatan, Luas Wilayah, Jumlah desa/kelurahan dan

Dusun/lingkungan ......................................................... II - 1

Tabel 2.2 Ketinggian Rata-Rata dari Permukaan Laut (dpl) dan

Persentase Luas Wilayah Menurut Ketinggian

per Kecamatan ............................................................. II - 3

Tabel 2.3 Kemiringan Tanah (Lereng) dirinci menurut Kecamatan

di Kabupaten Ende ...................................................... II - 4

Tabel 2.4 Persentase Luas wilayah menurut Tekstur Tanah

per Kecamatan ............................................................ II - 5

Tabel 2.5 Daerah Aliran Sungai dan Mata Air di

Kabupaten Ende .......................................................... II - 6

Tabel 2.6 Penggunaan Lahan di Kabupaten Ende ....................... II - 7

Tabel 2.7 Zonasi Ancaman Gempa di Kabupaten Ende ............... II - 10

Tabel 2.8 Wilayah Ancaman Tsunami/Gelombang Pasang

di Kabupaten Ende ....................................................... II - 11

Tabel 2.9 Jumlah, Laju dan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk..... II - 12

Tabel 2.10 Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan di

Kabupaten Ende Tahun (SP 2010) ............................... II - 13

Tabel 2.11 Aspek yang mempengaruhi Kepadatan Penduduk

di Kabupaten Ende Tahun 2008 - 2011 ........................ II - 14

Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Kabupaten Ende menurut

Kelompok Umur (Sensus Penduduk 2010) ................... II - 15

Tabel 2.13 Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas)

menurut Lapangan Pekerjaan (2012) ........................... II - 16

Tabel 2.14 Nilai, Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB

Kabupaten Ende Kurun waktu 2010 - 2012 .................. II - 16

Tabel 2.15 Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB

kurun waktu 2009 - 2012 .............................................. II - 16

Tabel 2.16 Laju Pertumbuhan masing-masing Sektor Ekonomi

Kabupaten Ende 2008 - 2012 ....................................... II - 17

vii RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.17 Kontribusi PDRB ADHB masing-masing Kecamatan

kurun waktu 2008 - 2012 .............................................. II - 17

Tabel 2.18 PDRB Penggunaan Kabupaten Ende ADHB

Tahun 2010 - 2012 (Milyar Rupiah) .............................. II - 18

Tabel 2.19 Rata-Rata PDRB dan Pendapatan Perkapita

Kabupaten Ende dan NTT Tahun 2008 - 2012 ............. II - 19

Tabel 2.20 Inflasi Kota Ende Menurut Kelompok Pengeluaran

Tahun 2007 - 2012 ...................................................... II - 19

Tabel 2.21 Jumlah Penduduk Miskin masing-masing

Kecamatan 2012 ......................................................... II - 20

Tabel 2.22 Indeks Pembangunan Manusia di

Kabupaten Ende 2010-2012 ........................................ II - 22

Tabel 2.23 Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni

SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA Tahun 2009 - 2013 .......... II - 22

Tabel 2.24 Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs,

SMA/MA, SMK ............................................................. II - 23

Tabel 2.25 Persentase Penduduk Kabupaten Ende berumur

10 tahun keatas menurut Ijazah Tertinggi ..................... II - 23

Tabel 2.26 Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu Melahirkan di

Kabupaten Ende 2008 - 2013 ....................................... II - 24

Tabel 2.27 Prevalensi Balita Gizi Buruk di Kabupaten Ende

Tahun 2008 - 2013 ....................................................... II - 24

Tabel 2.28 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan

Angka Pengangguran Terbuka di Kabupaten Ende

Tahun 2010 - 2012 ....................................................... II - 25

Tabel 2.29 Presentase Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas)

menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2010 - 2012 ....... II - 25

Tabel 2.30 Partisipasi Sekolah di Kabupaten Ende 2010 - 2012 .... II - 27

Tabel 2.31 Ratio Guru Murid dan Ratio Murid-Sekolah

Tahun Ajaran 2012/2013 .............................................. II - 27

Tabel 2.32 Ruang Kelas Layak SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK

Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II – 28

viii RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.33 Persentase Guru Berkeahlian/Berkompoten

Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 28

Tabel 2.34 Persentase Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK

yang Lulus Sertifikasi Tahun 2009 - 2013 ..................... II - 28

Tabel 2.35 Angka Kelulusan di Kabupaten Ende

Tahun 2008 - 2013 ....................................................... II - 29

Tabel 2.36 Persentase Anak Putus Sekolah yang mengikuti

Paket A, B, C ................................................................ II - 29

Tabel 2.37 Standar, Jumlah dan Ratio Tenaga Kesehatan di

Kabupaten Ende Tahun 2013 ....................................... II - 30

Tabel 2.38 Capaian Indikator Layanan Urusan Kesehatan

Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 34

Tabel 2.39 Perkembangan Kondisi Infrastruktur Jalan dan Irigasi

Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 35

Tabel 2.40 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Perumahan Tahun 2009 - 2013 .................................... II - 36

Tabel 2.41 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Perencanaan Tahun 2009 - 2013 ................................. II - 36

Tabel 2.42 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Perhubungan Tahun 2009 - 2013 ................................. II - 37

Tabel 2.43 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Lingkungan Hidup Tahun 2009 - 2013 .......................... II - 38

Tabel 2.44 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Kependudukan dan Capil Tahun 2009 - 2013............... II - 39

Tabel 2.45 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Pemberdayaan Perempuan Tahun 2013 ...................... II - 40

Tabel 2.46 Perkembangan Capaian Indikator Layanan

Urusan KBKS Tahun 2009 - 2013 ................................ II - 40

Tabel 2.47 Perkembangan Capaian Indikator Layanan

Urusan Sosial Tahun 2009 - 2013 ................................ II - 41

Tabel 2.48 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Tenaga Kerja Tahun 2009 - 2013 ................................. II - 42

ix RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.49 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Koperasi dan UMKM Tahun 2009 - 2013 ...................... II - 42

Tabel 2.50 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Penanaman Modal Tahun 2009 - 2013......................... II - 43

Tabel 2.51 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Pemerintahan Umum Tahun 2009 - 2013 ..................... II - 43

Tabel 2.52 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Ketahanan Pangan Tahun 2009 - 2013 ........................ II - 46

Tabel 2.53 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 47

Tabel 2.54 Produktifitas Pangan di Kabupaten Ende

Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 48

Tabel 2.55 Perkembangan Jenis Usaha Ternak Sapi Potong

Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 48

Tabel 2.56 Perkembangan Jenis Usaha Ternak Kecil

Tahun 2009 - 2013 ....................................................... II - 49

Tabel 2.57 Perkembangan Jenis Usaha Ungas

Tahun 2009 - 2013 ...................................................... II - 49

Tabel 2.58 Jenis Komoditi, Luas dan Produksi Tanaman

Perkebunan Tahun 2010 - 2012 ................................... II - 50

Tabel 2.59 Hasil Hutan Non HPH dan ikutan di Kabupaten Ende

2009-2011 .................................................................... II - 51

Tabel 2.60 Perkembangan Indikator Layanan Urusan Perikanan

dan Kelautan Tahun 2009 - 2013 ................................. II - 54

Tabel 2.61 Rata-rata Perkapita per bulan (RP) di Kabupaten Ende

Tahun 2009 - 2011 ....................................................... II - 56

Tabel 2.62 Produktifitas Daerah Keadaan Tahun 2012 .................. II - 56

Tabel 2.63 Jenis dan Jumlah Angkutan Darat di Kabupaten Ende . II - 57

Tabel 2.64 Persentase Rumah Tangga menurut kepemilikan

sarana komunikasi Tahun 2010 - 2012 ......................... II – 58

x RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.65 Persentase Rumah Tangga yang mengakses Internet

Tahun 2007 - 2009 ....................................................... II - 58

Tabel 2.66 Jumlah Peminjam Menurut Sektor pada Bank di

Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2012 ............................ II - 59

Tabel 2.67 Besarnya Pinjaman Menurut Sektor pada Bank di

Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2012 ............................ II - 59

Tabel 2.68 Jumlah Nasabah pada Bank Menurut Jenis Pinjaman

Tahun 2009 - 2012 ....................................................... II - 60

Tabel 2.69 Besarnya Simpanan pada Bank Menurut Jenis Pinjaman

Tahun 2009 - 2012 ....................................................... II - 60

Tabel 2.70 Jumlah Restoran dan Rumah Makan

Tahun 2008 - 2012 ....................................................... II - 60

Tabel 2.71 Persentase penduduk Kabupaten Ende 10 tahun

ke atas menurut Ijazah tertinggi .................................... II - 62

Tabel 2.72 Ratio Beban Ketergantungan di Kabupaten Ende

Tahun 2009 - 2012 ....................................................... II - 63

Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Ende

TA. 2010 - 2014 ............................................................ III - 1

Tabel 3.2 Proporsi Sumber Pendapatan Daerah 2009 - 2013 ...... III - 3

Tabel 3.3 Kinerja Realisasi Pendapatan 2009 - 2013 ................... III - 3

Tabel 3.4 Persentase Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Ende

Tahun 2009-2013 ......................................................... III - 4

Tabel 3.5 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja

Tidak Langsung ............................................................ III - 5

Tabel 3.6 Neraca Daerah Kabupaten Ende 2009 - 2013 ............ III - 7

Tabel 3.7 Ratio Likuiditas, Solvabilitas dan Ratio Aktivitas Neraca

Keuangan Pemerintah Kabupaten Ende

Tahun 2009 - 2014 ....................................................... III - 10

Tabel 3.8 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur ...... III - 11

Tabel 3.9 Proporsi Belanja Aparatur Kabupaten Ende

Tahun 2009 - 2013 ....................................................... III - 11

Tabel 3.10 Defisit riil kabupaten Ende 2009 - 2013 ........................ III - 12

xi RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 3.11 Gambaran Defisit Riil dan Komponen Penutup

Defisit Riil Kabupaten Ende 2009 - 2013 ...................... III - 13

Tabel 3.12 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

Kabupaten Ende Tahun 2009 - 2014 ............................ III - 13

Tabel 3.13 Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta

Prioritas Utama di Kabupaten Ende

Tahun 2009 - 2013 ....................................................... III - 14

Tabel 3.14 Proyeksi Pendapatan Daerah di Kabupaten Ende

Tahun 2015 - 2019 ....................................................... III - 15

Tabel 3.15 Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat

serta Prioritas Utama 2015 - 2019 ................................ III - 16

Tabel 3.16 Proyeksi Kapasitas Kapasitas Riil Kemampuan

Keuangan Daerah Untuk Membiayai Pembangunan

Daerah Tahun 2014 - 2019 ........................................... III - 17

Tabel 3.17 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Keuangan

Daerah Kabupaten Ende tahun 2015 - 2019 ................ III - 18

Tabel 3.18 Program CSR yang telah disepakati ............................. III - 20

Tabel 4.1 Identifikasi Isu Strategis Global, Nasional dan

Provinsi NTT................................................................. IV - 9

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi dan Misi Pembangunan

Kabupaten Ende .......................................................... V - 3

Tabel 5.2 Keterkaitan Misi 2014-2019 dengan Arahan RPJPD

2005-2025 ................................................................... V - 4

Tabel 5.3 Keterkaitan Antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran ..... V - 5

Tabel 6.1 Keterkaitan Misi Pertama, Tujuan, Sasaran, Strategi

dan Arah Kebijakan ..................................................... VI - 2

Tabel 6.2 Keterkaitan Misi Kedua, Tujuan, Sasaran, Strategi dan

Arah Kebijakan ............................................................ VI - 3

Tabel 6.3 Keterkaitan Misi Ketiga, Tujuan, Sasaran, Strategi dan

Arah Kebijakan ............................................................ VI - 6

Tabel 6.4 Keterkaitan Misi Keempat, Tujuan, Sasaran, Strategi dan

Arah Kebijakan ............................................................ VI – 10

xii RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 6.5 Keterkaitan Misi Kelima, Tujuan, Sasaran, Strategi

dan Arah Kebijakan ..................................................... VI - 12

Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

Daerah ........................................................................ VII - 12

Tabel 7.2 Kebijakan Umum dan Program Unggulan Daerah ........ VII - 32

Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai

Kebutuhan Pendanaan ................................................ VIII - 2

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja RPJMD Kabupaten Ende

Tahun 2014-2019 ........................................................ IX - 3

BUPATI ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 11 TAHUN 2014

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN ENDE TAHUN 2014-2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ENDE,

Menimbang : a. bahwa Kabupaten Ende memerlukan dokumen perencanaan

pembangunan daerah sebagai arah dan prioritas pembangunan

secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk

mewujudkan masyarakat adil dan makmur sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan

efisien dan efektif, maka diperlukan perencanaan pembangunan

jangka menengah daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a, dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Ende Tahun 2014-2019;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonenesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah- daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah

Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4725);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

10. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1

Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor);

11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1

Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Nusa Tenggara Timur Tahun 2010-2030;

12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1

Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-

2018;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 3 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kabupaten Ende Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah

Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 1 Seri E Nomor 1,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ende Nomor 1 );

14. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 11 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ende Tahun

2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Ende Tahun 2011

Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ende

Nomor 11);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ENDE

dan

BUPATI ENDE

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN

2014-2019.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Ende.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Ende.

3. Bupati adalah Bupati Ende.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ende.

5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat Bappeda

adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ende.

6. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah Kepala Bappeda

Kabupaten Ende.

7. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja

Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Ende.

8. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang

tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

9. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,

kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,

berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.

10. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-

tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan

didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam lingkup daerah dalam jangka waktu

tertentu.

11. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ende Tahun 2005-2025

yang selanjutnya disingkat RPJP Daerah Kabupaten adalah dokumen perencanaan

pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak Tahun 2005

sampai dengan Tahun 2025.

12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat

RPJM Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode

5 (lima) tahunan.

13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur

Tahun 2013-2018 yang selanjutnya disingkat RPJM Daerah Provinsi adalah dokumen

perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-

2019 yang selanjutnya disingkat RPJM Daerah adalah dokumen perencanaan

pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung mulai Tahun 2014-2019.

15. Visi adalah rumusan umum tentang keadaan yang diinginkan pada akhir periode

perencanaan Tahun 2019.

16. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi.

17. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat

Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun perencanaan

pembangunan daerah.

18. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra

SKPD adalah dokumen perencanaan strategis SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

19. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut RKPD adalah

dokumen perencanaan daerah untuk periode 1(satu) tahun.

20. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja SKPD

adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.

BAB II

ASAS PENYUSUNAN

Pasal 2

RPJM Daerah disusun berdasarkan asas keterbukaan dalam akses informasi, partisipatif,

dengan melibatkan stakeholders dan responsif serta tanggap terhadap perubahan sesuai

dengan kondisi dalam masyarakat.

BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3

(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ende

Tahun 2014-2019 dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh pemangku

kepentingan, baik bagi Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam

kegiatan pembangunan yang dilakukan melalui kesepahaman, kesepakatan dan

komitmen bersama guna mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah

Kabupaten Ende secara berkesinambungan.

(2) Tujuan penyusunan RPJMD Tahun 2014-2019, yang merupakan implementasi dari

Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, adalah :

a. Menjabarkan visi, misi dan program prioritas Bupati dan Wakil Bupati terpilih

sekaligus menetapkannya menjadi visi, misi dan program prioritas

pembangunan Kabupaten Ende melalui analisis gambaran umum kondisi

daerah, permasalahan dan isu-isu strategis serta mengacu kepada pencapaian

pembangunan pada periode sebelumnya;

b. Menjadi pedoman penyusunan Renstra SKPD, RKPD), Renja SKPD,

Kebijakan Umum APBD (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(PPAS) APBD untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun yaitu tahun 2014-2019;

c. Sebagai instrumen pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dan

instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja Bupati dan Wakil Bupati

Kabupaten Ende, sesuai visi, misi dan program prioritas pembangunan yang

diterjemahkan melalui indikator-indikator kinerja urusan wajib dan urusan pilihan

yang menjadi kewenangan pemerintah daerah;

d. Menjadi sarana untuk menampung aspirasi masyarakat dan membangun

konsensus antar “stakeholders” dalam menentukan arah pembangunan

Kabupaten Ende selama 5 (lima) tahun mendatang, dengan meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat

serta pengembangan sumber daya aparatur yang bersih, berkualitas, dan bebas

dari kolusi, korupsi dan nepotisme.

BAB IV

SISTEMATIKA

Pasal 4

RPJM Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 disusun dengan sistematika sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

1.3. Hubungan Antar Dokumen

1.4. Sistematika Penulisan

1.5. Maksud dan Tujuan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.3. Aspek Pelayanan Umum

2.4. Aspek Daya Saing Daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

3.3. Kerangka Pendanaan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan Pembangunan

4.2. Isu Strategis

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

5.1. Visi

5.2. Misi

5.3. Tujuan dan Sasaran

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI

KEBUTUHAN PENDANAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB XI PENUTUP

BAB V

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Pasal 5

RPJM Daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah

yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati yang memuat arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program

Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program

kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka

pendanaan bersifat indikatif.

Pasal 6

Isi beserta uraian RPJM Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 7

RPJM Daerah menjadi acuan dalam penyusunan Renstra-SKPD dan Renja- SKPD.

Pasal 8

Renstra-SKPD menjadi acuan dalam penyusunan Renja-SKPD dengan memperhatikan

RPJM Daerah.

BAB VI

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Bagian Kesatu

Pengendalian

Pasal 9

Bupati wajib melakukan pengendalian atas RPJM Daerah.

Pasal 10

(1) Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 meliputi pengendalian terhadap:

a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah;

b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah.

Pasal 11

(1) Pengendalian oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk

keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk

program dan/atau kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemantauan, supervisi

dan tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran agar

program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah.

(3) Kepala Bappeda wajib melaporkan hasil pemantauan dan supervisi rencana

pembangunan kepada Bupati, disertai dengan rekomendasi dan langkah-langkah

yang diperlukan.

Bagian Kedua

Evaluasi

Pasal 12

Bupati melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah.

Pasal 13

Evaluasi sebagaimana dimaksud dalampasal 12 meliputi evaluasi terhadap:

a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah;

b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah;

c. hasil rencana pembangunan daerah.

Pasal 14

(1) Evaluasi oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk

keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk

capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan SKPD periode sebelumnya.

(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi :

a. penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana

pembangunan daerah, dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan

daerah; dan

b. menghimpun, manganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala SKPD dalam

rangka pencapaian rencana pembangunan daerah.

(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkan kepada Bupati

dan menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode

berikutnya.

Pasal 15

Bupati berkewajiban memberikan informasi mengenai hasil evaluasi pelaksanaan

perencanaan pembangunan daerah kepada masyarakat.

Pasal 16

Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJM Daerah ditetapkan lebih lanjut

dengan Peraturan Bupati.

Bagian Ketiga

Perubahan

Pasal 17

(1) Rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal :

a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan

substansi yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam

peraturan perundang-undangan;

b. terjadi perubahan yang mendasar; atau

c. merugikan kepentingan nasional.

(2) Perubahan rencana pembangunan daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

BAB VII

DATA DAN INFORMASI

Pasal 18

RPJM Daerah didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan.

BAB VIII

KELEMBAGAAN

Pasal 19

(1) Bupati menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan

pembangunan daerah.

(2) Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Bupati dibantu oleh

Kepala Bappeda.

(3) Pimpinan SKPD menyelenggarakan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan

kewenangannya.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ende.

Ditetapkan di Ende

pada tanggal 26 Juli 2014

Diundangkan di Ende

pada tanggal 5 Agustus 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014 NOMOR 11

NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA

TENGGARA TIMUR NOMOR 010 / 2014

PENJELASAN

ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE

NOMOR 11 TAHUN2014

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014 -2019

I. UMUM

Sebagaimana dimanatkan dalam Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah menegaskan 4 (empat)

tahapan dalam perencanaan, yaitu (1) penyusunan rencana; (2) penetapan

rencana; (3) pengendalian dan (4) evaluasi rencana. Keempat tahap tersebut

merupakan suatu kesatuan dalam tata cara Pembangunan Nasional yang

dilaksanakan oleh seluruh unsur penyelenggara Negara, masyarakat maupun

swasta. Tahapan penyusunan rencana dimaksudkan untuk menghasilkan suatu

rencana yang terarah dan terpadu secara berkesinambungan dengan tetap

mengedepankan keselarasan dan keseimbangan guna meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya

disebut RPJM Daerah memuat arah kebijakan keuangan daerah,strategi

pembangunan daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat

daerah,lintas satuan kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai

dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan

yang bersifat indikatif, yaitu fungsi informasi tentang sumber daya yang diperlukan

maupun keluaran dan dampak yang akan ditimbulkan di dalam dokumen RPJM

Daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende

Tahun 2014-2019 memuat: Visi, yaitu “Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende

dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat Yang Mandiri,

Sejahtera, dan Berkeadilan.

Misi pembangunan daerah Tahun 2014-2019 yaitu: (1) Menghasilkan kualitas

sumber daya manusia Ende yang memiliki daya saing tinggi (2) Meningkatkan

Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh

Masyarakat; (3) Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang

Kompetitif dan Berkelanjutan; (4) Membangun, Menata, dan Meningkatkan

Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai

Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan, (5) Menciptakan

Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib

dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat. Visi dan Misi

yang ingin dicapai pada tahun 2014-2019 dijabarkan dalam tujuan, sasaran dan

strategi, kebijakan serta program.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup Jelas

Pasal 2

Cukup Jelas

Pasal 3

Cukup Jelas

Pasal 4

Cukup Jelas

Pasal 5

Cukup Jelas

Pasal 6

Cukup Jelas

Pasal 7

Cukup Jelas

Pasal 8

Cukup Jelas

Pasal 9

Cukup Jelas

Pasal 10

Cukup Jelas

Pasal 11

Cukup Jelas

Pasal 12

Cukup Jelas

Pasal 13

Cukup Jelas

Pasal 14

Cukup Jelas

Pasal 15

Cukup Jelas

Pasal 16

Cukup Jelas

Pasal 17

Cukup Jelas

Pasal 18

Cukup Jelas

Pasal 19

Cukup Jelas

Pasal 20

Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 11

BAB IBAB IBAB I P E N D A H U L U A NP E N D A H U L U A NP E N D A H U L U A N

Bab I - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah daerah diwajibkan untuk menyusun dokumen perencanaan yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai penjabaran tahunan.

Pemerintah Kabupaten Ende telah menetapkan Perda Nomor 3 tahun 2009 tentang RPJPD Tahun 2005-2025. Dokumen ini memuat visi masyarakat Kabupaten Ende, yang wajib diemban oleh Bupati dan Wakil Bupati Ende, sesuai periode rencana jangka menengah yaitu Tahap I ( RPJMD 2004 – 2009), Tahap II ( RPJMD 2009 – 2014), Tahap III ( RPJMD 2014 – 2019), dan Tahap IV ( RPJMD 2019 – 2025).

Saat ini Kabupaten Ende memasuki tahap III pelaksanaan RPJP atau RPJMD Tahun 2014-2019, yang diawali dengan proses Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Ende periode 2014-2019 pada tahun 2013. Pemilukada telah menghasilkan putra terbaik Kabupaten Ende yaitu Ir. Marselinus Y.W. Petu dan Drs. H. Djafar H. Ahmad, MM, yang secara resmi dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Ende pada tanggal 7 April 2014. Momentum pergantian kepemimpinan mengisyaratkan perlunya penyusunan kembali skenario masa depan masyarakat Kabupaten Ende, yang disesuaikan dengan kondisi faktual, potensi riil, permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Keseluruhan skenario tersebut dituangkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019.

RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Ende periode 2014-2019, yang disinergikan dengan kebijakan pembangunan nasional dan provinsi NTT. Pada tataran spasial memerhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ende Tahun 2011-2031, serta kedudukannya dalam konteks ruang nasional, provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Kabupaten Sikka dan Kabupaten Nagekeo sebagai kabupaten tetangga. Secara substansi RPJMD memuat visi, misi, arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan, serta rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif..

Sejalan dengan ketentuan Permendagri Nomor 54 tahun 2010, penyusunan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, dilaksanakan melalui tahapan-tahapan antara lain: persiapan penyusunan, perumusan Rancangan Awal RPJMD, perumusan Rancangan RPJMD, Pelaksanaan Musrenbang RPJMD, Perumusan Rancangan Akhir, dan Penetapan RPJMD menjadi Peraturan Daerah. Perumusan dilaksanakan melalui integrasi berbagai pendekatan perencanaan yang meliputi pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, dan top down-bottom up.

Bab I - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Kebijakan pokok yang dirumuskan dalam RPJMD merupakan gambaran Program Pembangunan Daerah, karena berisikan prioritas utama implementasi janji politik Bupati dan Wakil Bupati Ende. Program pembangunan Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 dikenal dengan “TIWU TELU” atau Tri Warna Program Pembangunan. Implementasi program pembangunan ini, dilaksanakan melalui Strategi Pokok Membangun Kabupaten Ende, yang dikenal dengan “Model Segitiga Membangun Kabupaten Ende”, yaitu segitiga Pendekatan, Segitiga Kemitraan (Tri Parted) dan Segitiga Kekuatan Bekerja (Lika Mboko Telu) atau Tiga Batu Tungku, dengan spirit utama Membangun dari Desa dan Kelurahan berdasarkan karakteristik wilayah.

TIWU TELU dirumuskan berdasarkan identifikasi permasalahan pokok dan mendesak yang dihadapi masyarakat Kabupaten Ende. Tiwu Telu menempatkan aspek manusia sebagai ordinat melalui Prioritas Pembangunan bidang Pendidikan dan Kesehatan, dengan sasaran utama menciptakan masyarakat Ende yang berakhlak, cerdas, terampil, sehat, dan berkarakter. Perwujudan karakteristik masyarakat Ende Lio diterjemahkan pula dalam Prioritas Pembangunan bidang Ekonomi yang dititikberatkan pada sektor yang sesuai dengan karakteristik warisan budaya masyarakat Ende Lio, yaitu tedo tembu wesa wela (Pertanian), gaga boo kewi ae (Perkebunan, Kehutanan), peni nge wesi nuwa (Peternakan), weke togi soro sai (Perikanan), teka laku daga geti (Perdagangan, Industri, Koperasi, UMKM) dan wenggo nuwa nena ola (Pariwisata/ Pelestarian Lingkungan Hidup). Penjabaran ketiga prioritas utama tersebut di atas, didukung prioritas penunjang yaitu Infrastruktur dan lingkungan hidup, dan Penegakan Hukum dan Ketertiban.

Pembangunan infrastruktur dan lingkungan difokuskan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat melalui pembangunan jalan, penyediaan air bersih dan energi listrik. Selain itu dalam konteks lebih luas diarahkan dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi produktif masyarakat. Penegakan hukum dan ketertiban dimaksudkan dalam rangka menciptakan rasa aman dan tertib bagi masyarakat dan investor, perlindungan bagi kelompok perempuan dan anak, serta perwujudan good governance. Peran serta masyarakat akan didorong melalui kebijakan yang menempatkan seluruh lapisan masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam keseluruhan manajemen pemerintahan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi terhadap seluruh kebijakan pembangunan yang dilaksanakan.

RPJMD yang merupakan komitmen pemerintah, swasta dan masyarakat secara simultan dan komprehensif menjadi pedoman dan rujukan bersama selama kurun waktu lima tahun berjalan. Pada tataran pemerintahan, RPJMD menjadi acuan utama penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Ende. Pada penjabarannya setiap tahun akan dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), untuk selanjutnya dalam kerangka penganggaran merupakan dokumen pokok yang mendasari penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Bab I - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

1.2. Dasar Hukum Penyusunan RPJMD 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Tingkat

II Dalam Wilayah Daerah – Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah

11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2005-2025;

12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010-2030;

13. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018 ;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ende Tahun 2005-2025;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ende Tahun 2011-2031.

1.3. Hubungan Antar Dokumen Sejalan dengan ketentuan Pasal 52 Permendagri 54 tahun 2010, RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 disusun dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Ende tahun 2005-2025 dan RTRW Kabupaten Ende tahun 2011-2031. Selain itu dalam rangka sinkronisasi dengan kebijakan provinsi dan nasional, serta kabupaten tetangga, memerhatikan pula Dokumen RPJP Nasional, Draft Rancangan Awal RPJM Nasional Tahun 2014-2019, RTRW Nasional, RPJPD Provinsi Nusa

Bab I - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tenggara Timur Tahun 2005-2025 , RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018, RTRW Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta RPJMD dan RTRW Kabupaten Sikka dan Kabupaten Nagekeo.

RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 menjadi pedoman bagi SKPD untuk menyusun Renstra SKPD, dan dijabarkan setiap tahunnya dalam RKPD. RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), untuk selanjutnya menjadi dasar penyusunan Rancangan APBD setiap tahunnya.

1.4. Sistematika Penulisan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 disusun dengan sistematikan sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan Bab ini memuat latar belakang, landasan hukum, hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan, maksud dan tujuan penyusunan.

Bab II : Gambaran Umum Kondisi Daerah Bab ini menyajikan gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing.

Bab I - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Bab III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan Bab ini menguraikan tentang gambaran pengelolaan keuangan daerah yang meliputi uraian kinerja keuangan tahun-tahun sebelumnya, neraca daerah, proyeksi keuangan daerah, serta kerangka pendanaan program-program RPJMD.

Bab IV : Analisis Isu-Isu Strategis Bab ini menguraikan permasalahan dan isu-isu strategis yang menjadi dasar utama perumusan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Ende

.Bab V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Bab ini memuat pernyataan dan penjelasan visi dan misi pembangunan daerah serta tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan selama lima tahun kedepan.

Bab VI : Strategi, dan Arah Kebijakan Bab ini menjelaskan tentang strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan, sasaran, serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih. Penyajian strategi dan arah kebijakan, dapat menggambarkan serta menjelaskan hubungan antara strategi dengan arah kebijakan, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Bab VII : Kebijakan umum dan Program Pembangunan Daerah Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih, dengan target capaian indikator kinerja. Disamping itu disajikan pula penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih.

Bab VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan Bab ini menjelaskan hubungan antara urusan pemerintah dengan program SKPD terkait, serta disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.

Bab IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah, Bab ini menyajikan penetapan kinerja pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Selain itu memuat target indikator hasil (outcome) untuk memberikan gambaran keberhasilan pencapaian visi dan misi .

Bab X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan, Bab ini menguraikan masa transisi tahun pertama dan satu tahun setelah akhir periode RPJMD ini, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kabupaten Ende yang merupakan penjabaran dari visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, hasil pemilukada pada periode berikutnya. Pada bagian ini juga menguraikan kaidah pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2014-2019.

Bab XI : Penutup

Bab I - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

1.5. Maksud dan Tujuan

RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah dan pedoman bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Ende untuk bersama-sama mewujudkan visi dan misi daerah dalam program pembangunan yang terpadu, terukur, berkesinambungan dan responsif terhadap tantangan dan perubahan yang terjadi.

Sebagai dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan, RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Merupakan dokumen yang menjadi acuan penyusunan Renstra SKPD dan RKPD;

2. Sebagai instrumen pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dan instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja Bupati dan Wakil Bupati Ende periode 2014-2019;

3. Tolok ukur penilaian keberhasilan kepala SKPD dalam melaksanakan pembangunan sesuai tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program kepala daerah;

4. Instrumen pengawasan DPRD dalam melaksanakan fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan fungsi anggaran dalam rangka mengendalikan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah agar sejalan dengan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan;

5. Menjadi sarana untuk menampung aspirasi masyarakat dan membangun konsensus seluruh pemangku kepentingan dalam menentukan arah pembangunan Kabupaten Ende selama 5 (lima) tahun mendatang.

2.1. Aspek Geografi dan Demografi2.1. Aspek Geografi dan Demografi2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.3. Aspek Pelayanan Umum2.3. Aspek Pelayanan Umum2.3. Aspek Pelayanan Umum

2.4. Aspek Daya Saing Daerah2.4. Aspek Daya Saing Daerah2.4. Aspek Daya Saing Daerah

BAB IIBAB IIBAB II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHKONDISI DAERAHKONDISI DAERAH

Tarian Gawi

Bab II - 1 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah

1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Ende merupakan salah satu dari 22 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki luas wilayah sebesar 2.046,60 km2, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Flores Sebelah Timur : Kabupaten Sikka Sebelah Selatan : Laut Sawu Sebelah Barat : Kabupaten Nagekeo

Secara administrasi terdiri atas 21 Kecamatan, 255 Desa, 23 Kelurahan, dan 893 dusun/lingkungan. Kecamatan dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Nangapanda (10,42%), diikuti Detukeli, Kotabaru dan Ende, sedangkan wilayah terkecil adalah Kecamatan Ndori, dengan proporsi sebesar 0,29 persen dari luas wilayah Kabupaten Ende.

Berdasarkan jenis pemerintahan, terdapat 2 (dua) kecamatan yang seluruh wilayah merupakan kelurahan yaitu Kecamatan Ende Selatan dan Ende Tengah, 10 (sepuluh) kecamatan yang tidak mempunyai pemerintahan Kelurahan dan 9 (sembilan) kecamatan memiliki unsur pemerintahan desa dan kelurahan.

Tabel 2.1 Kecamatan, Luas Wilayah, Jumlah desa/kelurahan dan Dusun/lingkungan

No Kecamatan Nama Ibukota Jarak ke ibukota

Kab (km)

Luas wilayah J u m l a h

(km2) % Desa Kel Dsn

1 Nangapanda Ndorurea 27,55 213.17 10.42 28 1 89

2 Pulau Ende Kemo 17,87 63.03 3.08 9 - 26

3 Maukaro Maukaro 90,47 102.6 5.01 11 - 35

4 Ende Nangaba 8,25 179.5 8.77 32 - 91

5 Ende Selatan Mbongawani 0,02 12.65 0.62 - 5 24

6 Ende Timur Wolowona 4,55 38.76 1.89 3 3 24

7 Ende Tengah Paupire 3,50 7.43 0.36 - 4 13

8 Ende Utara Kotaratu 0,75 48.55 2.37 6 4 39

9 Ndona Ndona 6,3 106.47 5.20 12 2 37

10 Ndona Timur Ratedanga 35,10 40.24 1.97 7 - 21

11 Wolowaru Bokasape 58,27 66.84 3.27 16 1 57

12 Wolojita Wolojita 59,57 32.9 1.61 5 1 24

13 Lio Timur Watuneso 72,20 46.79 2.29 12 1 48

14 Kelimutu Woloara 49,45 58.94 2.88 9 - 30

15 Ndori Maubasa 67,32 5.94 0.29 10 - 29

16 Maurole Maurole 75,60 155.94 7.62 13 - 39

17 Kotabaru Kotabaru 110 179.81 8.79 13 - 38

18 Detukeli Watunggere 55,37 198.81 9.71 13 - 41

19 Lepembusu Kelisoke Peibenga 39,57 136.2 6.65 14 - 41

Bab II - 2 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Kecamatan Nama Ibukota Jarak ke ibukota

Kab (km)

Luas wilayah J u m l a h

(km2) % Desa Kel Dsn

20 Detusoko Detusoko 29,75 194.07 9.48 20 1 74

21 Wewaria Welamosa 50,35 157.95 7.72 22 - 73

Total 2046.6 100 255 23 893 Sumber Data : Ende Dalam Angka 2013, dan LKPJ 2013 (BPMPD Kabupaten Ende 2013)

2. Letak dan Kondisi Geografis a. Posisi Astronomis

Kabupaten Ende terletak di sebelah selatan khatulistiwa pada koordinat 121°21’ 6,44” sampai dengan kordinat 122° 1’ 28,1604” Bujur Timur dan 08° 55’ 28,35” sampai dengan 08° 26’ 4,10” Lintang Selatan.

b. Posisi Geostrategik Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Ende mempunyai posisi strategis karena beberapa alasan antara lain: 1) Terletak di tengah-tengah Pulau Flores, yang merupakan salah satu dari 3

pulau besar di provinsi NTT, diapiti 5 (lima) Kabupaten di bagian barat, yaitu: Kabupaten Nagekeo, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur dan Kabupaten Manggarai Barat, dan 2 (dua) Kabupaten di bagian Timur, yaitu: Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur. Pada awal mula kemerdekaan negara Republik Indonesia dimana pada waktu itu Bali, NTB dan NTT masih dalam bentuk wilayah Nusa Tenggara, Kabupaten Ende merupakan Pusat Pemerintahan Flores.

2) Merupakan jalur utama pelayaran, karena mempunyai akses langsung pelayaran laut menuju kupang sebagai ibu kota provinsi di alur pelayaran Laut Sawu.

3) Kabupaten Ende berada pada lintasan tujuan wisata utama Bali-Lombok-Flores, dengan keberadaan danau tiga warna Kelimutu.

4) Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan RI, mendapat tempat tersendiri karena merupakan tempat pengasingan Presiden Soekarno, dan diyakini merupakan tempat permenungan gagasan cemerlang Falsafah Negara Pancasila.

c. Kondisi/Kawasan 1) Wilayah Pedalaman

Wilayah pedalaman di Kabupaten Ende meliputi 213 desa/ kelurahan, yang tersebar pada 18 kecamatan, yaitu kecamatan Nangapanda, Maukaro, Wewaria, Detusoko, Wolojita, Wolowaru, Kelimutu, Maurole, Detukeli, Kotabaru, Lio Timur, Ndori, Ende, Ndona, Ndona Timur, Lepembusu Kelisoke, Ende Utara, dan Ende Timur.

2) Wilayah Terpencil Wilayah terpencil di Kabupaten Ende meliputi 40 desa, yang tersebar pada 13 kecamatan, yaitu kecamatan Nangapanda, Maukaro, Wewaria, Wolowaru, Maurole, Detukeli, Kotabaru, Lio Timur, Ndori, Ende, Ndona, Ndona Timur, dan Lepembusu Kelisoke.

Bab II - 3 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3) Kawasan Pesisir/Kepulauan Keberadaan kawasan pesisir yang ada di Kabupaten Ende terdiri dari wilayah pesisir bagian utara dan selatan, yaitu : • Kawasan pesisir utara meliputi Kecamatan Maukaro, Maurole, Wewaria

dan dan Kotabaru. • Kawasan pesisir selatan meliputi Kecamatan Nangapanda, Ende, Ende

Utara, Ende Selatan, Ndona, Wolojita, Wolowaru, Ndori, Lio Timur dan Pulau Ende.

Selain kawasan pesisir di Kabupaten Ende terdapat satu pulau kecil yaitu Pulau Ende.

4) Kawasan Pegunungan Kabupaten Ende memiliki 2 (dua) gunung berapi yaitu Gunung Iya dan Gunung Kelimutu, dan beberapa pegunungan pada bagian tengah dan selatan wilayah Kabupaten Ende, dan merupakan areal kawasan hutan lindung.

d. Topografi Kondisi topografi Kabupaten Ende terdiri atas perbukitan dan pengunungan yang menempati wilayah tengah dan selatan dan dataran rendah dengan sedikit perbukitan berada di wilayah utara. Secara keseluruhan terdapat 20,60 % wilayah kabupaten Ende (421 km2 ) berada pada ketinggian lebih dari 500 meter diatas permukaan laut (dpl). Kecamatan dengan tinggi rata-rata terbesar adalah Ndona Timur (1.148 m dpl), dan yang paling rendah adalah Ende Selatan (306 m dpl).

Tabel 2.2. Ketinggian Rata-Rata dari Permukaan Laut (dpl) dan Persentase Luas Wilayah Menurut Ketinggian per Kecamatan

No Kecamatan Tinggi rata-rata dari

permukaan laut (m)

% luas wilayah berdasarkan kategori ketinggian dpl Total Luas Wilayah

(km2) 0 – 25

m 25 – 100 m 100 – 500

m > 500 m

1 Nangapanda 441 0,71 15,55 50,91 32,83 213.17

2 Pulau Ende 229 - - - - 63.03

3 Maukaro 589 - - - - 102.6

4 Ende 589 1,78 7,73 45,80 44.69 179.5

5 Ende Selatan 306 12.65

6 Ende Timur 351 1 003 1 971 384 64 38.76

7 Ende Tengah 317 7.43

8 Ende Utara 351 1 003 1 971 384 64 48.55

9 Ndona 698 7.80 10.58 31.44 50.18 106.47

10 Ndona Timur 1148 7.80 10.58 31.44 50.18 40.24

11 Wolowaru 777 - 0,51 72,77 26,72 66.84

12 Wolojita 847 - 26,90 71,77 1,39 32.9

13 Lio Timur 814 - 14.08 75.62 10.30 46.79

14 Kelimutu 988 58.94

15 Ndori 319 5.94

16 Maurole 587 9.9 12.15 33.6 44.33 155.94

Bab II - 4 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Kecamatan Tinggi rata-rata dari

permukaan laut (m)

% luas wilayah berdasarkan kategori ketinggian dpl Total Luas Wilayah

(km2) 0 – 25

m 25 – 100 m 100 – 500

m > 500 m

17 Kotabaru 783 7,80 10,58 31,44 40.18 179.81

18 Detukeli 911 - 8,08 12,16 90,24 198.81

19 Lepembusu Kelisoke

913 136.2

20 Detusoko 891 - 5.46 36.62 57.92 194.07

21 Wewaria 506 - 25,47 52,61 21,91 157.95 Sumber : Ende Dalam Angka 2013

Berdasarkan kemiringan tanah (lereng), sebagian besar wilayah Kabupaten Ende (58,40 % atau ±1.195 km2) berada pada kemiringan diatas 40 persen. Data kemiringan tanah masing-masing kecamatan disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.3. Kemiringan tanah (lereng) dirinci menurut Kecamatan di Kabupaten Ende

No Kecamatan Kemiringan Tanah (lereng) – Slope (%)

0-3 % slope 3-12% slope 12-40% slope >40 % slope

% Luas ( km2)

% Luas ( km2)

% Luas ( km2)

% Luas ( km2)

1 Nangapanda 5.20 11.08 6.56 13.98 83.81 178.66 4.43 9.44

2 Pulau Ende 5.50 3.47 7.01 4.42 5.34 3.37 82.15 51.78

3 Maukaro 2.30 2.36 4.12 4.23 23.55 24.16 70.03 71.85

4 Ende 2.41 4.33 8.49 15.24 8.68 15.58 80.42 144.35

5 Ende Selatan 6.60 0.83 22.08 2.79 36.11 4.57 35.21 4.45

6 Ende Timur 4.71 1.83 15.26 5.91 17.58 6.81 62.45 24.21

7 Ende Tengah 7.97 0.59 34.44 2.56 22.62 1.68 34.97 2.60

8 Ende Utara 4.21 2.04 15.23 7.39 13.03 6.33 67.53 32.79

9 Ndona 0.41 0.44 0.00 22.73 24.20 76.86 81.83

10 Ndona Timur 0.28 0.11 0.00 21.31 8.58 78.41 31.55

11 Wolowaru - 0.00 3.38 2.26 17.73 11.85 78.89 52.73

12 Wolojita - 0.00 3.43 1.13 22.32 7.34 74.25 24.43

13 Lio Timur - 0.00 3.28 1.53 17.40 8.14 79.32 37.11

14 Kelimutu - 0.00 5.11 3.01 26.20 15.44 68.89 40.60

15 Ndori - 0.00 2.94 0.17 29.76 1.77 67.30 4.00

16 Maurole 3.94 6.14 5.78 9.01 42.72 66.62 47.56 74.17

17 Kotabaru 0.33 0.59 5.62 10.11 46.59 83.77 47.46 85.34

18 Detukeli 6.60 13.12 8.21 16.32 17.45 34.69 67.74 134.67

19 Lepembusu Kelisoke

1.32 1.80 4.28 5.83 12.39 16.88 82.01 111.70

20 Detusoko 3.21 6.23 6.14 11.92 40.58 78.75 50.07 97.17

21 Wewaria 3.61 5.70 6.49 10.25 40.30 63.65 49.60 78.34

Total luasan (km2) 60.67 128.08 662.84 1195.12

% Terhadap Total Wilayah 2.96 6.26 32.39 58.40

Sumber : Ende Dalam Angka 2013

Bab II - 5 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3. Geologi Pembagian wilayah Kabupaten Ende menurut kedalaman tanah efektif terbagi atas: 52,96 % wilayah memiliki kedalaman tanah efektif 0 – 30 cm; 11,32 % memiliki kedalaman tanah efektif 30 – 60 cm; 30,22 % memiliki kedalaman tanah efektif 60 – 90 cm; dan 5,50 % wilayah kedalaman tanah efektif diatas 90 cm. Jenis tanah di Kabupaten Ende didominasi tanah mediteran dengan bentuk wilayah volcano, dengan tekstur tanah yang terdiri atas 22,99 % tekstur tanah sedang, 57,11 % tekstur tanah kasar, 3,70 % tekstur tanah halus dan sisanya sebesar 16,90 % tidak dikategorikan. Formasi pembentukan tanah di Kabupaten Ende terdiri atas endapan pantai/alluvial, formasi Kiro, formasi Laka, formasi Nangapanda, formasi Tanahou, formasi Waihekang, granodiorit, hasil gunung api muda Iya, hasil gunung api muda Kelibara dan hasil gunung api tua

Tabel 2.4. Persentase Luas wilayah menurut Tekstur Tanah per Kecamatan

No. Kecamatan Jenis Tekstur Total Luas Wilayah (km2) Sedang Kasar Halus

1 Nangapanda 35.13 33.69 31.18 213.17

2 Pulau Ende 35.28 33.71 31.01 63.03

3 Maukaro 33.05 34.19 32.67 102.6

4 Ende 50.09 49.91 - 179.5

5 Ende Selatan 49.92 50.08 - 12.65

6 Ende Timur 49.89 50.11 - 38.76

7 Ende Tengah 50.14 49.86 - 7.43

8 Ende Utara 49.90 50.10 - 48.55

9 Ndona 49.67 50.33 - 106.47

10 Ndona Timur 40.64 50.36 - 40.24

11 Wolowaru 49.70 50.30 - 66.84

12 Wolojita 49.71 50.29 - 32.9

13 Lio Timur 49.71 50.29 - 46.79

14 Kelimutu 49.63 50.37 - 58.94

15 Ndori 49.71 50.29 - 5.94

16 Maurole 50.00 50.00 - 155.94

17 Kotabaru 50.00 50.00 - 179.81

18 Detukeli 50.00 50.00 - 198.81

19 Lepembusu Kelisoke 33.42 33.55 33.03 136.2

20 Detusoko 33.30 33.56 33.14 194.07

21 Wewaria 33.35 33.61 33.04 157.95

Sumber : Ende Dalam Angka 2013 (Kantor Pertanahan Kabupaten Ende)

4. Hidrologi Hutan lindung sepanjang bagian tengah wilayah, menyebabkan banyaknya sebaran daerah aliran sungai (DAS) dan mata air di Kabupaten Ende. Beberapa DAS besar antara lain kali Nangapanda, Kali Nangaba, Kali Wolowona, Kali Loworea, Kali Ndondo, dan Kali Lowo Lande, hampir setiap tahun mengalami banjir. Mata air tersebar pada beberapa wilayah dengan debit berkisar 4 - 17 liter/detik.

Bab II - 6 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Beberapa mata air diantaranya mata air woloware, aekipa, aepana, nangapanda, ae ino, seke mele, aewanda, aemuri, kena fiko dan lio Loo telah dimanfaatkan oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) untuk pemenuhan air bersih masyarakat kota Ende, Nangapanda, Detusoko, Wolowaru dan Maurole. Beberapa mata air dalam debit yang lebih kecil dimanfaatkan untuk fasilitas air bersih perdesaan.

Tabel 2.5.Daerah Aliran Sungai dan Mata Air di Kabupaten Ende

No Kecamatan Nama Sungai (DAS) Nama Mata Air (debit-liter/detik)

Keterangan

1 Nangapanda Lowo Nangapanda Mata Air Nangapanda (10)

PDAM Nangapanda

2 Pulau Ende

3 Maukaro Lowo Bengge, Ae Molumbai, Rowo Rheo

4 Ende Lowo Nangaba

5 Ende Selatan

6 Ende Timur Lowo Wolowona Mata Air Aewanda

7 Ende Tengah

8 Ende Utara Manungae Mata air Woloare (4), Mata air Aemuri (5)

PDAM Kota Ende

9 Ndona Lowo Wolotopo dan Ngalupolo

Mata air aepana (19), Mata air Aekipa (12)

PDAM Kota Ende dan Ndona

10 Ndona Timur Lowo Aebai, Lowo Ria

11 Wolowaru Lowo Ae Bara, Lowo Ae hepo

Mata Air Lia Lo’o (7), Seke Mele (-)

PDAM Wolowaru

12 Wolojita Lowo Aebai

13 Lio Timur Lowo Lise

14 Kelimutu Lowo Aebara, Lowo Ria Mata air Moni (4)

15 Ndori Lowo Ria

16 Maurole Lowo bajo Mata Air Ae Ino (7) PDAM Maurole

17 Kotabaru Lowo Ndondo, Lowo Lande

18 Detukeli Lowo Laka, Lowo Pemoria

19 Lepembusu Kelisoke

Lowo Lise, Lowo Pombo

20 Detusoko Lowo Ria Mata Air Kena Fiko PDAM Detusoko

21 Wewaria Lowo Rea Sumber : Ende Dalam Angka 2013

5. Klimatologi Kabupaten Ende beriklim tropis agak kering, dengan suhu rata-rata berkisar antara 22 – 330C. Curah hujan berkisar antara 0 - 549 mm/tahun, dengan tingkat intensitas hujan sedang. Jumlah hari hujan sebanyak 128 hari, dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan desember. Kelembaban udara rata-rata sebesar 80,9 gr/m3, dengan rata-rata kelembaban minimum sebesar 67 gr/m3 dan maksimum sebesar 95 gr/m3.

Bab II - 7 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

6. Penggunaan lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Ende diarahkan dengan memerhatikan Rencana Pola Ruang sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Ende Tahun 2011-2031. Secara umum meliputi kawasan lindung seluas 77.669,33 ha (37,95 %) dan kawasan budidaya seluas 126.990,72 ha (62,05 %), dengan rincian masing-masing penggunaan lahan sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.6 Penggunaan Lahan di Kabupaten Ende

NO Penggunaan Lahan Luas (km2) %

I Kawasan Lindung 77,669.33 37,95

1 Kawasan Hutan Lindung 31,689.95 15.48

* Hutan Lindung 24,193.34 11.82

* Cagar Alam 1,958.24 0.96

* Taman Nasional 5,538.37 2.71

2 Kawasan yang Memberi Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya

33,295.46 16.27

* Kawasan Resapan Air 26,236.67 12.82

* Sempadan Pantai 1,971.28 0.96

* Sempandan Sungai 4,484.47 2.19

* Hutan Bakau (Mangrove) 603.04 0.29

3 Kawasan Perlindungan Setempat 12,683.92 6.20

* Kawasan Rawan Bencana Gunung Api 390.91 0.19

* Kawasan Perlindungan Setempat Terhadap Gerakan Tanah

12,293.01 6.01

II Kawasan Budidaya 126,990.72 62.05

1 Daerah Permukiman 12,935.72 6.32

2 Kawasan Kebun Campuran 14,365.98 7.02

3 Lahan Penggembalaan 9,279.23 4.53

4 Pertanian Lahan Basah 1,935.55 0.95

5 Pertanian Lahan Kering 38,236.64 18.68

6 Hutan Produksi

* Hutan Produksi 35,290.94 17.24

* Hutan Produksi Terbatas 6,150.63 3.01

* Hutan Produksi Konversi 1,186.03 0.58

7 Pertambangan 7.610 3.72

TOTAL I + II 204,660.05 100

Sumber : RTRW Kabupaten Ende 2011-2031

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Ende didasarkan pada karakteristik Kabupaten Ende, dan diarahkan sesuai strategi dan kebijakan pemanfaatan pola ruang sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perda Nomor 11 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Ende Tahun 2011-2031.

Bab II - 8 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Kawasan yang berpotensi dikembangkan adalah kawasan budidaya, dengan potensi sektor meliputi pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, kehutanan dan perkebunan, industri, pariwisata dan pertambangan. Sejalan dengan konsep keberlanjutan pembangunan, pengembangan wilayah dilaksanakan dengan memerhatikan upaya pengembangan kawasan lindung, yang secara substansi diarahkan untuk pemantapan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Potensi sektor menurut rencana Wilayah Pengembangan (WP) di Kabupaten Ende adalah sebagai berikut:

1. Wilayah Pengembangan I, meliputi Kecamatan Ende, Ende Tengah, Ende Timur dan Ende Utara dan Ende Selatan, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Ende Tengah. Wilayah ini memiliki potensi pengembangan pada sektor pariwisata, perikanan dan industri.

Potensi spesifik pada wilayah ini antara lain Situs Bung Karno dan peninggalan sejarah tugu Flores dan taman kota, serta panorama pantai dengan wisata kuliner. Pengembangan potensi perikanan diarahkan sebagai pusat pengumpul hasil penangkapan untuk wilayah perairan pantai selatan dengan ketersediaan dermaga pendaratan ikan dan pabrik es di Kecamatan Ende Selatan. Sektor industri kecil difokuskan pada pengembangan usaha tenun ikat dan makanan. Di wilayah ini terdapat komoditas pertanian yang memiliki nilai rasa khas yaitu ubi kayu nuabosi yang dapat dikembangkan sebagai komoditas unggulan Kabupaten Ende, selain pengembangan komoditas kelapa dan kopi, dan pemeliharaan usaha ternak kecil.

2. Wilayah Pengembangan II, meliputi Kecamatan Detusoko, Detukeli, Lepembusu Kelisoke, Ndona Timur dan Ndona, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Detusoko. Wilayah ini memiliki potensi yang dikembangkan pada sektor pariwisata, industri rumah tangga (pembuatan souvenir), pertambangan, perkebunan dan pertanian.

Potensi spesifik pada wilayah ini meliputi lahan persawahan dengan keunikan pematangnya (sawah bertingkat), wisata permandian air panas detusoko, pengembangan industri rumah tangga minuman dari buah-buahan, perkampungan adat wolotopo dan wologai, serta Mumi di Desa Wologai Kecamatan Detusoko. Potensi pertanian dan perkebunan yang dapat dikembangkan adalah sayur-sayuran dan buah, tanaman biofarma (jahe), kopi, jambu mente, kemiri. Dalam rangka mendukung pengembangan industri, terdapat potensi pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi di Mutubusa Desa Sokoria Kecamatan Ndona Timur.

3. Wilayah Pengembangan III, meliputi Kecamatan Wolowaru, Wolojita, Kelimutu, Lio Timur, Ndori, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Wolowaru. Wilayah ini memiliki potensi pada sektor pariwisata, pertanian, industri dan pertambangan.

Potensi spesifik pada wilayah ini adalah kawasan Taman nasional Kelimutu dengan keunikan danau tiga warnanya, diidukung potensi perkampungan adat dan industri tenun ikat khas dan souvenir, pengembangan agrowisata pada kawasan sekitar Taman Nasional Kelimutu, serta pasar tradisonal di Nduaria Kecamatan Kelimutu. Pada sektor industri berpotensi dikembangkan kawasan industri pengolahan kacang mete, dan kakao. Potensi perkebunan yang dapat dikembangkan adalah kopi dan kakao.

4. Wilayah Pengembangan IV, meliputi Kecamatan Nangapanda, Pulau Ende dan Maukaro, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Nangapanda. Wilayah ini memiliki potensi pada sektor pertambangan, pariwisata, perkebunan, dan perikanan.

Bab II - 9 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Potensi spesifik wilayah yang mempunyai prospek antara lain batu hijau (Zeolit) di pesisir pantai selatan Kecamatan Nangapanda, industri agro berbasis pengelolaan hasil perikanan dan kelautan, serta wisata peninggalan benteng Portugis di Pulau Ende. Sektor pertanian dan perkebunan yang dapat dikembangkan di wilayah ini adalah kakao, kopi, kelapa dan cengkeh, serta areal sawah di Kecamatan Maukaro yang dapat dikembangkan menjadi pusat produksi padi sawah di Kabupaten Ende. Pada sektor pariwisata dapat dikembangkan wisata pantai/bahari pantai Jaga Po di Desa Kobaleba, Pantai Maukaro, dan Danau Alam Tiwu Lewu di desa Kebirangga Tengah Kecamatan Maukaro.

5. Wilayah Pengembangan V, meliputi Kecamatan Maurole, Wewaria, Kota Baru dengan Pusat WP adalah Kecamatan Maurole. Wilayah pengembangan ini mempunyai potensi pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, industri dan pertambangan.

Potensi spesifik wilayah ini antara lain padi sawah mengingat ketersediaan jaringan irigasi teknis yang cukup memadai, jambu mente, serta potensi pengembangan ternak sapi, kerbau dan kuda. Pada sektor pariwisata dikembangkan wisata pantai seperti Ena bara dan pantai Maurole, serta Danau Alam Tiwusora dan Danau Bou. Wilayah ini berpotensi dalam pengembangan industri berbasis pertanian dan perkebunan, mengingat ketersediaan suplai energi listrik (PLTU Ropa) dan berada pada jalur jalan strategis nasional Pantura Flores.

Pengembangan potensi wilayah di Kabupaten Ende tersebut diatas sejalan dengan kebijakan pengembangan wilayah nasional, Provinsi NTT , serta kabupaten Sikka dan Kabupaten Nagekeo sebagai kabupaten yang berbatasan langsung , yang meliputi:

a. Kebijakan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang menempatkan sektor pariwisata dan ketahanan pangan sebagai sektor unggulan pada koridor V;

b. Dalam skala wilayah nasional, Kota Ende merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), yang didukung kebijakan pengembangan Bandara Haji Hasan Aroeboesman sebagai Bandar Udara Pengumpul Skala Tersier, serta termasuk dalam Kawasan Andalan Ende-Maumere, dan Kawasan Lindung Nasional Kelimutu;

c. Dalam skala regional provinsi NTT, termasuk dalam Wilayah Pengembangan II, dengan fokus pengembangan pada kawasan pesisir dan kota pelabuhan, dengan arahan fungsi sebagai pusat perdagangan, pendidikan, kesehatan, pelayanan transportasi, pelayanan pariwisata dan agribisnis;

d. Kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Sikka, di wilayah Kecamatan Mego yang diarahkan pada pengembangan hutan produksi, serta Kecamatan Magepanda dengan arahan pengembangan di bidang pertanian, dan peternakan (lahan penggembalaan), yang sesuai dengan arah kebijakan pengembangan di wilayah Kecamatan Lio Timur dan Kotabaru;

e. Kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Nagekeo, di wilayah Kecamatan Wolowae yang diarahkan pada pengembangan kawasan hutan lindung di Desa Tendatoto, dan kawasan pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, kebun campuran di Desa Tendakinde, yang sesuai dengan arah kebijakan pengembangan di wilayah Kecamatan Nangapanda dan Maukaro.

Bab II - 10 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2.1.3 Kawasan Rawan Bencana Alam

Karakteristik Kabupaten Ende dilihat dari berbagai aspek seperti geologi, geografis, morfologi, topografi, iklim dan jenis tanah adalah daerah yang rawan bencana. Berbagai jenis bencana, baik bencana alam (gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, gelombang pasang, angin puting beliung, debris flow dan kekeringan) maupun bencana non alam (penyakit/ KLB, penyakit/ hama tanaman, kebakaran) selalu menjadi ancaman di wilayah Kabupaten Ende. a) Gempa Bumi

Kabupaten Ende dikenal sebagai salah satu lokasi rawan gempa di Indonesia. Daerah ini mempunyai pertumbuhan penduduk yang cepat, termasuk bangunan khususnya di Kota Ende dan sekitarnya. Sejumlah gempa bumi yang merusak telah menghantam daerah ini antara lain gempa bumi Maumere tahun 1989 dan 1992. Gempa bumi di Kabupaten Ende umumnya diakibatkan oleh saling bergeseknya tepian zona subduksi atau jalur patahan (fault) aktif. Intensitas maksimum suatu gempa bumi dianggap merusak yang dapat dicatat di daerah ini adalah antara skala VIII dan IX - (MMI) Scale.

Tabel 2.7 Zonasi Ancaman Gempa di Kabupaten Ende

Zonasi Wilayah Kecamatan Gambaran Bahaya Gempa Bumi

Bahaya Gempa sangat Tinggi

Ende, Ndona, Detusoko, Wewaria, Maurole, Detukeli dan maurole

Goncangan tanah kuat, patahan gempa, gerakan tanah (jatuhan tanah dan batuan), retakan tanah dan lukuifaksi

Bahaya Gempa Tinggi Nangapanda, Maukaro, Ende dan Ende Utara

Goncangan tanah kuat, patahan gempa, gerakan tanah (jatuhan tanah dan jatuhan batuan, jatuhan bahan rombakan, lincuran rombakan), retakan tanah dan likuifaksi

Bahaya/kerentanan gempa Sedang

Maukaro, Ende , Detusoko, Wewaria, Maurole, Detukeli dan Kotabru

Goncangan tanah sedang, retakan tanah dan patahan gempa, serta likuifaksi

Bahaya Gempa Sedang-Rendah

Ende Utara, Ende Timur, Ende Tengah, Ende Selatan, Ndona, Ndona Timur, Wolowaru, Wolojita, Lio Timur, Ndori, Detusoko, Kelimutu, Wewaria, Maurole, Kotabaru

Goncangan tanah, gerakan tanah (jatuhan batuan, rayapan tanah, glinciran rombakan)

Bahaya Gempa Rendah

Nangapanda, Maukaro, Ende , Ende Utara, Ende Timur, Ende Tengah, Ende Selatan, Ndona, Ndona Timur, Wolowaru, Wolojita, Lio Timur, Ndori, Detusoko, Kelimutu, Wewaria, Maurole, Kotabaru

Goncangan tanah, retakan tanah dan gerakan tanah

Sumber : RTRW Kabupaten Ende 2011-2031

b) Tsunami dan Gelombang Pasang Potensi rawan bencana tsunami/gelombang pasang terjadi pada hampir seluruh wilayah pesisir pantai kabupaten Ende. Tsunami terkait erat dengan tingginya ancaman gampa bumi di Kabupaten Ende. Wilayah yang mempunyai potensi bencana tsunami/gelombang pasang di Kabupaten Ende antara lain:

Bab II - 11 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.8 Wilayah Ancaman Tsunami/Gelombang Pasang di Kabupaten Ende No Kecamatan Desa/Kelurahan

1 Nangapanda Desa Bheramari, Desa Raporendu, Desa Ondorea, Desa Ondorea Barat, Kelurahan Ndorurea, Desa Ndorurea 1, Desa Nggorea, dan Desa Penggajawa.

2 Pulau Ende Desa Puutura, Desa Rorurangga, Desa Rendoraterua, Desa Aejeti, Desa Ndoriwoy, Desa Redodori dan Desa Paderape

3 Ende Desa Rukuramba

4 Ende Selatan Kelurahan Rukun Lima, Kelurahan Mbongawani, Tetandara, Paupanda dan Kelurahan Tanjung

5 Ende Utara Kelurahan Kotaraja, Kotaratu, Desa Borokanda, dan Desa Gheogoma

6 Ende Timur Kelurahan Mautapaga

7 Ndona Desa Nanganesa, Wolotopo, Desa Wolotopo Timur, Desa Ngalupolo, Desa Reka, Desa Nila, Desa Kekasewa, Desa Ngaluroga

8 Wewaria Desa Aemuri, Desa Mukusaki, Desa Ekoae, dan Desa Wewaria

9 Maukaro Desa Magekapa, Desa Kobaleba, Desa Kebirangga, dan Desa Nabe

10 Maurole Desa Aewora, Desa Watukamba, Desa Ranakolo, Desa Ranakolo Selatan, Desa Maurole, Desa Mausambi, dan Desa Keliwumbu

11 Kotabaru Desa Loboniki dan Desa Kotabaru

12 Wolowaru Desa Mbuliwaralau

13 Lio Timur Desa Hobatua

14 Ndori Desa Maubasa, Desa Maubasa Timur dan Desa Serandori Sumber : RTRW Kabupaten Ende 2011-2031

c) Letusan Gunung Berapi Terdapat dua gunung api aktif di Kabupaten Ende yaitu Gunung Iya dan Gunung Kelimutu, yang memberi ancaman pada wilayah sekitarnya yaitu Kecamatan Ende Selatan, Ende Tengah, Ende Utara, Ende Timur, Ndona Timur, Detusoko, Wolowaru, Kelimutu dan Wolojita

d) Debris Flow Debris Flow adalah campuran air dan tanah, bongkahan batu dan kerikil yang turun meluncur melalui celah-celah aliran. Penyebab terjadinya debris flow selalu dipicu oleh turun hujan yang sangat lebat mengikuti alur jurang, anak sungai dan dasar aliran. Dengan kondisi topografi wilayah dan banyaknya alur jurang, anak sungai dan dasar aliran, seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Ende berpotensi mengalami debris flow, kecuali Kecamatan Ende Tengah

e) Banjir Banjir adalah peningkatan debit air di atas kondisi normal yang melebihi daya tampung badan alirnya (sungai dan anak sungai) karena terjadinya hujan yang sangat lebat dan akhirnya melanda daerah yang dekat dengan sungai dan terletak bagian bawah. Sebagian besar sungai berpotensi banjir, terutama kali Wolowona, kali Nangaba, kali Nangapanda, dan Kali Loworea.

f) Tanah Longsor Dengan keadaan topografi merupakan perbukitan dan pegunungan, sebagian besar wilayah Kabupaten Ende merupakan daerah rawan longsor.

Bab II - 12 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Bahaya ancaman longsor yang dominan adalah longsoran pada badan jalan. Ancaman terhadap perumahan relatif kecil, namun perlu mendapat perhatian sebagai akibat pertumbuhan permukiman yang tidak dikendalikan secara baik, seperti beberapa lokasi di wilayah Kelurahan Paupire Kecamatan Ende Tengah.

g) Kekeringan Kekeringan sering terjadi di wilayah Kabupaten Ende yang merupakan daerah semiarid yakni musim hujan lebih pendek dan musim kemarau lebih panjang. Musim hujan berlangsung selama 3-4 bulan (desember - maret) dan musim kemarau selangsung selama 8-9 bulan (april - nopember). Berdasarkan hasil analisis, kecamatan dengan ancaman kekeringan tinggi adalah kecamatan Pulau Ende, kecamatan dengan ancaman kekeringan sedang meliputi kecamatan Wewaria, Maukaro, Maurole, Kotabaru, dan Ndori dan kecamatan dengan ancaman kekeringan rendah antara lain Kecamatan Nangapanda, Ende, Ende Selatan, Ende Utara, dan Ende

h) Angin Ribut Angin sering terjadi tiap tahun di wilayah Kabupaten Ende. Berdasarkan hasil analisis, seluruh kecamatan di Kabupaten Ende tergolong dalam ancaman angin ribut rendah. Daerah yang pernah mengalami angin ribut antara lain Kecamatan Detukeli, Wewaria, Wolojita, Pulau Ende, Kelimutu, Ende, dan Maurole

2.1.4 Demografi a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Ende sampai akhir tahun 2012 mencapai 269.629 jiwa terdiri atas 127.957 jiwa (47,46%) penduduk laki-laki dan 141.672 jiwa (52,54%) penduduk perempuan. Jika dibanding dengan data hasil Sensus Penduduk 2010 (SP 2010), terjadi peningkatan sebesar 9.024 jiwa dari keadaan 260.605 jiwa, atau mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 2,95% pada kurun waktu 2 tahun terakhir. Dengan memerhatikan trend data pertumbuhan penduduk berdasarkan hasil SP 2010, pada tahun 2019 atau akhir periode rencana, diproyeksikan jumlah penduduk Kabupaten Ende mencapai 298.834 jiwa (asumsi rata-rata pertumbuhan sebesar 1,48%).

Tabel 2.9 Jumlah, Laju dan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Tahun Jumlah penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

Sensus Penduduk 1980 201.600 1,30

Sensus Penduduk 1990 218.800 0,82

Sensus Penduduk 2000 232.300 0,62

Tahun 2008 254.604 1,45

Tahun 2009 258.658 1,59

Sensus Penduduk 2010 260.605 1,16

Tahun 2011 261.903 0,50

Tahun 2012 269.629 2,95

Rata-rata Pertumbuhan 1,48

Bab II - 13 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tahun Jumlah penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

Tahun 2013 278.538 Asumsi proyeksi menggunakan rata-

rata pertumbuhan sebesar 1,48.

Referensi data terakhir Jumlah

Penduduk Tahun 2013 sebesar

278.538 (Registrasi Penduduk akhir

Tahun 2013)

Proyeksi 2014 282.660

Proyeksi 2015 286.844

Proyeksi 2016 291.089

Proyeksi 2017 295.397

Proyeksi 2018 299.769

Proyeksi 2019 304.206 Sumber : Data BPS Ende (diolah)

b. Distribusi dan Komposisi Penduduk Berdasarkan data SP 2010, secara kewilayahan penduduk Kabupaten Ende terkonsentrasi di daerah perkotaan (± 34,43 %), terutama di Kecamatan Ende Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa perkotaan masih merupakan daya tarik utama bagi penduduk, baik dari desa maupun masyarakat luar wilayah untuk mencari pekerjaan, bersekolah, serta aktifitas kegiatan lain. Realitas perkembangan fasilitas pendidikan (tinggi), serta usaha jasa dan perdagangan turut memengaruhi perkembangan penduduk di Kota Ende. Penduduk terbesar berada di Kecamatan Ende Tengah , disusul Kecamatan Ende Selatan dan Nangapanda, sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Ndona Timur.

Dengan luas wilayah 2.046 km2, tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Ende (SP 2012) adalah sebesar 127 jiwa/km2. Kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Ende Tengah (3.761 jiwa/km2), sedangkan yang paling jarang adalah Kecamatan Detukeli dengan tingkat kepadatan 32 jiwa/km2 . Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (sex ratio) keadaan tahun 2012 adalah sebesar 90.

Tabel 2.10 Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Ende (SP 2010)

No. Kecamatan Total Luas Wilayah (km2)

Jumlah Penduduk 2010 Kepadatan (2010)

Ratio

L P Total

1 Nangapanda 213.17 93.43 10.489 19.832 93 89

2 Pulau Ende 63.03 3.374 3.593 6.967 111 94

3 Maukaro 102.6 3.706 4.048 7.754 76 92

4 Ende 179.5 6.909 8.153 15.062 84 85

5 Ende Selatan 12.65 12.006 11.863 23.869 1887 101

6 Ende Timur 38.76 9.652 10.156 19.808 511 95

7 Ende Tengah 7.43 13158 14784 27942 3761 89

8 Ende Utara 48.55 8.614 9.486 18.100 373 91

9 Ndona 106.47 5.790 6.602 12.392 116 88

10 Ndona Timur 40.24 2.381 2.681 5.062 126 89

11 Wolowaru 66.84 7.328 8.723 16.051 240 84

12 Wolojita 32.9 2.833 3.367 6.200 188 84

Bab II - 14 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No. Kecamatan Total Luas Wilayah (km2)

Jumlah Penduduk 2010 Kepadatan (2010)

Ratio

L P Total

13 Lio Timur 46.79 3361 3872 7.233 155 87

14 Kelimutu 58.94 2.932 3.567 6.499 110 82

15 Ndori 5.94 2.259 2.869 5.128 863 79

16 Maurole 155.94 5.506 5.890 11.396 73 93

17 Kotabaru 179.81 4.931 5.147 10.078 56 96

18 Detukeli 198.81 3.106 3.243 6.349 32 96

19 Lepembusu Kelisoke 136.2 2.505 2.813 5.318 39 89

20 Detusoko 194.07 6.072 7.001 13.073 67 87

21 Wewaria 157.95 8.059 8.433 16.492 104 96

Total 2010 2.046.59 123,825 136,780 260,605 127 91

Total 2011 2.046.59 123.122 138.781 261.903 128 89

Total 2012 2.046.59 127.957 141.672 269.629 132 90

Sumber : Data BPS Ende (diolah)

Kepadatan penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh berbagai aspek, antara lain laju pertumbuhan penduduk alamiah, tingkat kematian bayi (IMR), tingkat kematian ibu (MMR), tingkat migrasi (masuk dan keluar), jumlah kelahiran dan jumlah kematian. Gambaran aspek yang memengaruhi pertumbuhan penduduk di Kabupaten Ende dari tahun 2008- 2011, sebagai berikut:

Tabel 2.11 .Aspek yang mempengaruhi Kepadatan Penduduk di Kabupaten Ende Tahun 2008-2011 Aspek yang memengaruhi Pertumbuhan penduduk 2008 2009 2010 2011

Laju Pertumbuhan Alamiah Penduduk (%/Tahun) '1.45 '1.59 '1.16 0,5

Tingkat Kematian Bayi (IMR) '80 '28 '28 '29

Tingkat Kematian Ibu (MMR) '8 '11 '11 '9

Tingkat Migrasi (Masuk/Keluar) '2.178 '7.610 - '1.792

1). Jumlah Migrasi Masuk '1.517 '4.637 - '1.066

2). Jumlah Migrasi Keluar '.661 '2.973 - '726

Jumlah Kelahiran '1.287 '2.552 - '876

Jumlah Kelahiran '597 '1.645 - '571

Laju Pertumbuhan Alamiah Penduduk (%/Tahun) '1.45 '1.59 '1.16 '

Selanjutnya berdasarkan struktur umur, penduduk Kabupaten Ende sebagian besar penduduk berada pada usia produktif. Data SP 2010 menunjukan bahwa penduduk usia 15 – 59 tahun sebesar 150.654 (57,81 %), diikuti usia kurang dari 15 tahun sebesar 86.774 (33,3 %), dan dan penduduk lansia 60 tahun atau lebih sebesar 23.177 (8,89 %). Hal ini mengindikasikan bahwa penduduk Kabupaten Ende mengarah pada era penduduk usia tua (ageing population) karena persentase jumlah penduduk lansia berada diatas 7 persen. Disisi lain terkait tingginya persentase penduduk usia di bawah 15 tahun dan usia produktif berimplikasi pada beban investasi sosial untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anak-anak dan tuntutan kesempatan kerja pada waktu-waktu mendatang.

Bab II - 15 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Kabupaten Ende Menurut Kelompok Umur (Sensus Penduduk 2010)

No. Kelompok Usia Jumlah Penduduk J u m l a h Pembagian Struktur Umur

(jiwa)

%

Laki-laki Perempuan

1 0 – 4 14.705 13.808 28.513

86.774 33.30% 2 5 – 9 15.171 14.16 29.331

3 10 – 14 14.894 14.036 28.93

4 15 – 19 12.242 12 24.242

150.654 57.81%

5 20 – 24 9.5 10.928 20.428

6 25 – 29 8.597 10.373 18.97

7 30 – 34 7.717 9.769 17.486

8 35 – 39 7.483 9.752 17.235

9 40 – 44 6.81 9.162 15.972

10 45 – 49 6.371 8.251 14.622

11 50 – 54 5.474 7.041 12.515

12 55 – 59 4.222 4.962 9.184

13 60 – 64 3.423 4.151 7.574

23.177 8.89% 14 65 – 69 2.888 3.256 6.144

15 70 – 74 2.11 2.418 4.528

16 75 + 2.218 2.713 4.931

J u m l a h 123.825 136.78 260.605 260.605 100%

Sumber Data: BPS Kab. Ende, Sensus Penduduk 2010 (diolah)

Komposisi penduduk menurut pekerjaan menunjukan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Ende bekerja pada sektor primer (pertanian) dengan porsi 45,79%, diikuti sektor jasa-jasa sebesar 31,22% dan manufaktur sebesar 22,99 %. Tabel 2.13 Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas) menurut Lapangan Pekerjaan (2012)

Lapangan Pekerjaan Jumlah Penduduk J u m l a h

Laki-laki Perempuan

1. Pertanian 33.323 24.714 58.037

2. Manufaktur 5.142 23.990 29.132

3. Jasa 23.854 15.714 39.568

Total 62.319 64.418 126.737 Sumber Data: BPS Kab. Ende, Indikator Ekonomi 2012

Bab II - 16 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Produk Dosmestik Regional Bruto

Besaran produksi barang dan jasa di Kabupaten Ende yang ditunjukan dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sampai dengan keadaan tahun 2012 mencapai 2,2 Triyun, dengan nilai pertambahan dalam kisaran 13% - 15 %. Nilai produksi tanpa perhitungan kenaikan harga yang ditunjukan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 mencapai 868 Milyar, dengan trend pertumbuhan meningkat dari keadaan 5,06 % pada tahun 2010 menjadi 5,86% pada tahun 2012.

Tabel 2.14. Nilai, Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Ende kurun waktu 2010-2012

Uraian Tahun

2010 2011*) 2012**)

Nilai PDRB (Milyard Rupiah)

Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 1.708,5 1.929,1 2.219,7

Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000 795,3 837,1 886,2

Perkembangan PDRB ADHB (%) 13,04 12,91 15,01

Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 (%) 5,06 5,25 5,86 Sumber : PDRB Menurut Penggunaan 2012 (BPS Ende)

Secara sektoral perekonomian Kabupaten Ende didominasi sektor pertanian, yang memberikan konstribusi 32,85 % dari PDRB Kabupaten Ende, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (23,23 %) serta sektor jasa-jasa (22,81 %). Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir peranan sektor pertanian terus mengalami penurunan dalam nilai. Hal ini mengindikasikan bahwa secara bertahap perekonomian di Kabupaten Ende sudah mengarah kepada struktur jasa (sektor perdagangan, hotel dan restaurant serta jasa-jasa). Data menunjukan bahwa perkembangan kontribusi sektor perdagangan, Hotel dan restauran terus meningkat yaitu dari 22,21 % pada tahun 2009, meningkat cukup signifikan menjadi 26,77 % tahun 2011, meskipun kembali menurun pada tahun 2012. Sektor jasa perkembangan relatif stabil pada kisaran 22 % kontribusi bagi perekonomian Kabupaten Ende.

Tabel 2.15. Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Ende ADHB kurun waktu 2009 – 2012 Sektor 2009 2010 2011 2012

1. Pertanian 34,37 33,56 33,64 32,85

2. Pertambangan dan penggalian 1,38 1,39 1,31 1,34

3. Industri Pengolahan 1,65 1,66 1,56 1,59

4. Listrik dan Air Bersih 0,48 0,49 0,46 0,50

5. Bangunan/Kontruksi 7,00 6,96 6,46 7,15

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 22,21 22,82 26,77 23,23

7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,00 5,71 5,09 5,64

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,69 4,81 4,65 4,83

9. Jasa-jasa 22,22 22,61 22,19 22,81

PDRB 100 100 100 100 Sumber : PDRB Kabupaten Ende menurut Kecamatan 2008-2012

Bab II - 17 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Dari sisi pertumbuhan terjadi fluktuasi pertumbuhan pada hampir semua sektor setiap tahunnya. Data tahun 2012 menunjukan terjadi pertumbuhan signifikan pada sektor industri dan pengolahan. Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2012 sebesar 11,73% (tertinggi), dari keadaan 2,98% pada tahun 2011. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun nilai riil produksi relatif kecil, dalam jangka panjang sektor ini merupakan sektor yang mempunyai potensi untuk dikembangkan. Salah satu alternatif yang harus ditempuh adalah dengan mengembangkan industri pengolahan yang berskala sedang melalui pemberdayaan industri rumahtangga berskala kecil dan menengah.

Tabel 2.16. Laju Pertumbuhan masing-masing Sektor Ekonomi Kabupaten Ende 2008- 2012

Sektor 2008 2009 2010 2011 2012

1. Pertanian 3,12 3,51 3,67 3,64 4,55

2. Pertambangan dan penggalian 3,37 3,69 3,75 3,79 3,82

3. Industri Pengolahan 4,35 3,61 2,93 2,98 11,73

4. Listrik dan Air Bersih 2,51 6,78 7,60 9,14 6,59

5. Bangunan/Kontruksi 3,96 3,31 0,99 3,88 9,68

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,52 5,68 5,71 5,77 5,83

7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,15 6,18 6,83 7,34 7,14

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,03 6,03 6,42 8,27 5,57

9. Jasa-jasa 6,71 6,91 7,19 6,68 6,16

PDRB 4,82 5,00 5,04 5,28 5,86

Sumber : PDRB Kabupaten Ende menurut Kecamatan 2008-2012

Perekonomian Kabupaten Ende berdasarkan kewilayahan masih didominasi pada wilayah perkotaan. Pada tahun 2012, 4 (empat) wilayah perkotaan menyumbang kurang lebih 58,86% PDRB Kabupaten Ende. Kecamatan Ende Selatan merupakan penyumbang terbesar dengan kontribusi 18,42 %, disusul Kecamatan Ende Tengah sebesar 16,69 %, Kecamatan Ende Timur sebesar 12,04 % dan Kecamatan Ende Utara sebesar 11,77 %. Kecamatan Ndori dan Ndona Timur merupakan kecamatan dengan kontribusi paling kecil masing-masing sebesar 1,07 % dan 1,19 %.

Tabel 2.17. Kontribusi PDRD ADHB masing-masing Kecamatan kurun waktu 2008-2012

No

Kecamatan PDRB ADHB (tahun) 2008 2009 2010 2011 2012

1 Nangapanda 5.52 5.41 5.31 5.35 5.28

2 Pulau Ende 1.81 2.03 2.07 2.15 2.21

3 Maukaro 2.08 2.10 1.99 1.91 1.83

4 Ende 2.85 2.79 2.66 2.64 2.46

5 Ende Selatan 16.67 16.23 16.45 17.80 18.42

6 Ende Timur 11.71 12.31 12.69 12.04 11.97

7 Ende Tengah 15.42 16.21 16.37 16.69 16.82

8 Ende Utara 12.40 12.07 12.18 11.77 11.65

9 Ndona 3.23 3.09 2.94 2.92 2.73

10 Ndona Timur 1.45 1.39 1.33 1.26 1.19

Bab II - 18 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No

Kecamatan PDRB ADHB (tahun) 2008 2009 2010 2011 2012

11 Wolowaru 4.43 4.37 4.11 4.06 3.87

12 Wolojita 2.41 2.33 2.21 2.18 2.08

13 Lio Timur 1.83 1.85 1.74 1.67 1.60

14 Kelimutu 1.73 1.72 1.62 1.56 1.52

15 Ndori 1.29 1.27 1.20 1.16 1.07

16 Maurole 3.22 3.09 2.91 2.93 2.91

17 Kotabaru 3.51 3.37 3.15 3.05 3.23

18 Detukeli 1.46 1.45 1.38 1.32 1.27

19 Lepembusu Kelisoke 0.00 0.00 1.13 1.06 1.03

20 Detusoko 3.52 3.48 3.25 3.22 3.26

21 Wewaria 3.44 3.44 3.30 3.27 3.59

Total 100 100 100 100 100

Sumber : PDRB Kab. Ende menurut Kecamatan (diolah)

Berdasarkan PDRB Penggunaan, 84% perekonomian Kabupaten Ende digunakan untuk komsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga, Lembaga Swasta Nirlaba (LNPRT) dan pemerintah. Investasi memberi andil kurang lebih 34%, sedangkan ekspor menunjukan nilai negatif. Meskipun menunjukan kenaikan setiap tahunnya, nilai investasi di Kabupaten Ende belum memberi sumbangan signifikan pada perekonomian Kabupaten Ende.

Nilai negatif pada komponen ekspor menunjukan bahwa barang dan jasa yang berasal dari luar wilayah lebih banyak dibanding yang dikirim ke luar wilayah Kabupaten Ende. Pada tahun 2010 neraca perdagangan Kabupaten Ende minus 317,5 milyar rupiah kemudian pada tahun 2011 meningkat sebesar 10,24 % sehingga menjadi minus 350 milyar rupiah, dan berlanjut pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 15,62% sehingga menjadi minus 404,7 milyar rupiah.

Secara regional, perekonomian Kabupaten Ende menyumbang relatif kecil terhadap ekonomi provinsi NTT. Komponen komsumsi menyumbang 5,29% terhadap komsumsi ekonomi NTT. Demikian pula komponen investasi yang menyumbang sebesar 9,74% dan nilai ekpor sebesar 5,67% dari nilai barang dan jasa provinsi NTT. Data perbandingan PDRB penggunaan Kabupaten Ende dan Provinsi NTT disajikan pada tabel berikut.

Tabel . 2.18. PDRB Penggunaan Kabupaten Ende ADHB Tahun 2010-2012 (Milyar Rupiah)

Jenis Penggunaan Kabupaten Ende Provinsi NTT

2010 2011*) 2012**) 2010 2011*) 2012**)

Komsumsi (RT+LNPRT+Pemerintah)

1.394,2 1.600,9 1.864,8 26.654,6 30.752,9 34.589,8

Investasi (PMTB + Perubahan Stok/Inventori)

631,8 678,2 759,6 6.623,2 7.811,4 7.796,4

Ekspor Netto -317,5 -350 -404,7 -5.531,5 -7.342,8 -7.132,8

PDRB 1.708,5 1.929,1 2.219,7 27.746,3 31.221,5 35.253,4 Keterangan: *) angka sementara **) angka sangat sementara

Bab II - 19 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2. PDRB dan Pendapatan Perkapita PDRB Perkapita Kabupaten Ende dari tahun 2008 – 2012 terus mengalami peningkatan. PDRB Perkapita Kabupaten Ende pada tahun 2012 sebesar 8,3 juta rupiah, melampaui rata-rata PDRB perkapita provinsi NTT. Demikian pula Pendapatan Perkapita Kabupaten Ende sebesar 7,87 juta rupiah, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Pendapatan Perkapita Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 6,73 juta rupiah.

Tabel 2.19 Rata-Rata PDRB dan Pendapatan Perkapita Ende dan NTT Tahun 2008 – 2012

TAHUN KABUPATEN ENDE NUSA TENGGARA TIMUR

PDRB Perkapita (Rp)

Pendapatan Perkapita

(Rp)

PDRB Perkapita (Rp)

Pendapatan Perkapita (Rp)

2008 5 236 107 4 968 246 4 803 981 4 502 908

2009 5 852331 5 543 192 5 257 496 4 914 835

2010 6 560 288 6 201 479 5 922 242 5 521 419

2011*) 7 706 151 7 292 945 6 532 922 6 073 767

2012**) 8.316.943 7.870.985 7.249.036 6.727.580 Sumber : Buku PDRB Kabupaten Ende Menurut Kecamatan 2010 – 2012

3. Laju inflasi Sejak mengalami inflasi dua digit pada keadaan 17,10 pada tahun 2005, laju inflasi kota Ende kurun waktu 2006-2007 berangsur-angsur menurun di bawah dua digit masing-masing sebesar 7,62 persen dan 8,59 persen. Meskipun kembali meningkat pada tahun 2008 pada angka 13,53 persen atau naik sebesar 4,94 persen dari tahun sebelumnya; pada tahun 2009 kembali normal pada keadaan 5,43 persen, kemudian menurun menjadi 5,06 persen pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 semakin membaik pada keadaan 3,86 persen. Pada tahun 2012 laju inflasi meningkat menjadi 8,2%.

Tabel 2.20 Inflasi Kota Ende Menurut Kelompok Pengeluaran Tahun 2007 – 2012

Kelompok 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Umum 8,59 13,53 5,43 5,06 3,86 8,2

Bahan Makanan 17,34 13,63 13,7 9,77 -1,44 15,46

Makanan jadi, minuman dan rokok 8,52 15,24 9,6 5,55 7,23 5,84

Perumahan 4,96 11,87 1,00 2,94 13,53 5,25

Sandang 4,17 7,82 2,8 1,44 6,52 2,9

Kesehatan 2,78 2,06 1,93 1,02 2,98 7,95

Pendidikan, rekreasi dan olahraga 8,45 8,45 0,3 0,00 0,19 0,51

Transportasi dan komunikasi 0,01 26,87 -5,00 0,16 0,33 0,82 Sumber : BPS Kab, Ende (dihitung dari perkembangan Harga Bulanan)

4. Angka Kemiskinan Pada tahun 2002 tingkat kemiskinan sebesar 21,91%, selanjutnya berfluktuasi pada kisaran 20-24 persen, dan kondisi terakhir Tahun 2012 sebesar 20,71%. Secara khusus pada kurun waktu 2008-2011 terjadi penurunan angka kemiskinan cukup signifikan, yaitu dari angka 24,87% menjadi 20,37%, dimana terjadi pengurangan 3.000 penduduk miskin dari keadaan 57.500 jiwa menjadi 54.500 jiwa. Upaya yang dilakukan pemerintah melalui program-program penanggulangan kemiskinan memberikan andil yang sangat besar atas penurunan angka kemiskinan.

Bab II - 20 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Selanjutnya pada pada tahun 2012 kembali terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin yaitu dari 54.500 jiwa atau 20,37% pada tahun 2011 menjadi 55.300 jiwa atau 20,71% pada tahun 2012. Peningkatan ini sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk yang mengalami kenaikan signifikan kurun waktu 2 tahun terakhir sejak Sensus Penduduk 2010. Oleh karena pada masa mendatang, penurunan angka kemiskinan harus disertai dengan pengendalian jumlah kelahiran dan peningkatan akurasi data, sehingga intervensi kebijakan lebih tepat sasaran. Selain itu inflasi sebagai akibat kenaikan BBM dan hambatan distribusi barang/jasa turut memberikan andil, mengingat banyaknya penduduk yang berada pada kategori hampir miskin.

Gambar 2.1. Grafik Analisis Perbandingan Antar Waktu (Time Series) Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Ende Tahun 2003-2012 (Susenas, 2012)

Berdasarkan distribusi masing-masing kecamatan, terlihat bahwa kecamatan dengan penduduk miskin terbanyak adalah Kecamatan Nangapanda, sedangkan yang terkecil berada di kecamatan Ende Timur dan Maukaro. Data sebaran ini harus menjadi perhatian dalam perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Ende.

Tabel 2.21 Jumlah penduduk Miskin masing-masing Kecamatan Tahun 2012

No Kecamatan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Persentase (%)

1 Nangapanda 9.940 8,69

2 Pulau Ende 5.151 4,50

3 Maukaro 2.775 2,43

4 Ende 8.629 7,54

5 Ende Selatan 6.441 5,63

6 Ende Timur 2.523 2,21

Bab II - 21 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Kecamatan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Persentase (%)

7 Ende Tengah 2.837 2,48

8 Ende Utara 6.891 6,02

9 Ndona 6.247 5,46

10 Ndona Timur 3.193 2,79

11 Wolowaru 8.970 7,84

12 Wolojita 3.899 3,41

13 Lio Timur 4.766 4,17

14 Kelimutu 3.239 2,83

15 Ndori 2.854 2,50

16 Maurole 5.986 5,23

17 Kotabaru 5.566 4,87

18 Detukeli 4.194 3,67

19 Lepembusu Kelisoke 4.058 3,55

20 Detusoko 6.901 6,03

21 Wewaria 9.328 8,15

Total 114.388 100 Sumber : Laporan Tim Koordinasi Kemiskinan Daerah

5. Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan Kemiskinan Selama kurun waktu 2008-2011 indeks kedalaman kemiskinan kabupaten Ende terus mengalami penurunan. Indeks kedalaman kemiskinan Kabupaten Ende pada tahun 2012 adalah 3,69%. Peningkatan pengeluaran penduduk miskin semakin mendekati garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan juga semakin mengalami penurunan. Pada tahun 2012 indeks keparahan kemiskinan Kabupaten Ende adalah 0,89%. Penurunan indeks keparahan kemiskinan ini berarti ketimpangan pengeluaran antara penduduk miskin semakin berkurang.

Gambar 2.2. Grafik Indeks kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Kabupaten Ende

Bab II - 22 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks pembangunan manusia menggambarkan komposit indikator Angka Melek Huruf, Rata-Rata Lama Sekolah, Usia Harapan Hidup dan Pengeluaran Riil Yang Disesuaikan. Perkembangan IPM Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data terakhir tahun 2012 IPM Kabupaten Ende sebesar 68,08, meningkat dari keadaan 67,11 tahun 2012 dan 67,58 pada tahun 2011. Kondisi ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas hidup penduduk Kabupaten Ende dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pengeluaran belanja untuk memenuhi kebutuhan hidup layak. IPM Kabupaten Ende menempati peringkat 9 (Sembilan) dari 23 kabupaten/kota di NTT.

Tabel 2.22 Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Ende 2010-2012 No Indikator 2010 2011 2012

1 Usia Harapan Hidup 64,82 65,05 65,29

2 Angka Melek Huruf 93,52 93,96 94

3 Rata-rata Lama Sekolah 7,38 7,39 7,55

4 Pengeluaaran riil yang disesuaikan 603.270 606.310 609.480

IPM 67,11 67,58 68,08

Sumber: Inkesra 2013 (Publikasi BPS Ende 2013)

2. Angka Melek Huruf Angka melek huruf penduduk Kabupaten Ende sesuai publikasi BPS sampai dengan tahun 2012 sebesar 94% atau sebanyak 6 persen penduduk usia >15 tahun masih buta huruf. Selanjutnya data laporan terakhir Dinas PPO dalam LKPJ menunjukan peningkatan sampai dengan 97 persen pada Tahun 2013.

3. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Ende Tahun 2004 dan Tahun 2008 bervariasi untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK. Pada tingkat SD/MI terus mengalami penurunan, disisi lain untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK menunjukan trend yang terus meningkat selama kurun waktu 2009-2013. Sementara itu sejalan dengan APK, Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Ende mengalami fluktuasi dalam kurun waktu tahun 2008-2012 dan menunjukan trend yang sama. Data APK dan APM Kabupaten Ende kurun waktu 2009-2013 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.23. APK dan APM SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK di Kabupaten Ende Tahun 2009-2013 No Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013

1. APK SD/MI 118,48 125,35 126,10 119,76 117,24

2. APK SMP/MTs 73,72 98,72 98,80 102,37 101,11

3. APK SMA/MA/SMK 70,27 90,64 91,53 101 109

4. APM SD/MI 100,46 124,34 104,32 98,69 98

5. APM SMP/MTs 56,25 64,33 68,86 64,52 67

6. APM SMA/MA/SMK 40,65 40,87 57,89 75,13 75

Sumber: LKPJ Dinas PPO Kab.Ende Tahun 2013

Bab II - 23 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

4. Angka Putus Sekolah Angka Putus sekolah di Kabupaten Ende pada semua jenjang pendidikan selama kurun waktu 2009-2013 mengalami fluktuasi. Data menunjukan pada tahun 2012 terjadi kecenderungan meningkatnya angka putus sekolah (APs). Gambaran keseluruhan APs sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

Tabel. 2.24. Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK No Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013

1. APs SD/MI 0,51 0,9 0,38 0,6 0,5

2. APs SMP/MTs 1,15 0,02 0,02 0,65 0,61

3. APs SMA/MA 0,89 0,1 0,10 1,32 1,25

4 APs SMK 1,44 - - 1,12 1,09

Sumber: LKPJ Dinas PPO Kab.Ende Tahun 2013

5. Angka Pendidikan yang ditamatkan Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, kondisi sumber daya manusia Kabupaten Ende masih jauh dari harapan. Data menunjukan bahwa sebagian besar penduduk atau 25,53% hanya menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD). Penduduk yang menamatkan pendidikan SLTP sebesar 14,09 %, SLTA sebesar 18,98%, dan menamatkan pendidikan tinggi hanya sebesar 6,07%.

Tabel. 2.25. Persentase Penduduk Kabupaten Ende berumur 10 tahun ke atas menurut Ijazah tertinggi

No Jenjang Pendidikan 2010 2011 2012

1. Tidak Punya 42,52 35,10 35,32

2. Sekolah Dasar/sederajat 26,13 29,37 25,53

3. SLTP/sederajat 12,30 13,11 14,09

4. SLTA/sederajat 14,01 16,44 18,98

5. Diploma I/II 1,43 1,63 0,78

6. Diploma III/Sarjana Muda 0,81 1,27 0,94

7. Diploma IV/S1/S2/S3 2,80 3,07 4,35

8. SLTP+ 31,35 35,52 39,14

Sumber: BPS, Susenas 2010-2012

6. Angka Kematian Bayi dan Balita, Kematian Ibu Melahirkan Salah satu indikator kesejahteraan sosial suatu wilayah pada aspek kesehatan ditunjukan oleh Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA), kasus ibu melahirkan dan kondisi gizi balita. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal dalam usia kurang dari setahun sejakan kelahiran tiap 1.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal dalam 1.000 kelahiran hidup di bawah usia 5 tahun.

Data terakhir menunjukan AKB di Kabupaten Ende pada tahun 2013 naik mencapai 15,01 per 1000 kelahiran hidup atau terdapat 73 bayi meninggal dari total jumlah kelahiran hidup sebesar 4.862 orang, dengan trend fluktuatif selama kurun waktu 2008-2013.

Bab II - 24 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sejalan dengan itu AKABA juga menunjukan trend yang sama. Jumlah kematian balita tahun 2013 sebanyak 6 orang. AKABA mencapai 0,30 per 1000 balita dari target sebesar 0,74 per 1000 balita pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa AKABA lebih rendah dari target toleransi.

Kasus kematian ibu melahirkan di Kabupaten Ende menunjukan perkembangan yang fluktuatif. Kasus terbesar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebanyak 14 kasus, setelah pada tahun 2008 terjadi 9 kasus, tahun 2009 sebanyak 8 kasus, tahun 2010 sebanyak 11 kasus, dan tahun 2011 sebanyak 9 kasus. Data terakhir pada tahun 2013 menunjukan bahwa kasus kematian ibu melahirkan adalah sebesar 8 kasus.

Tabel 2.26 Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu Melahirkan di Kabupaten Ende 2008-2013 NO Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1. AKB (per 1000 kelahiran hidup) 17,32 5 12,94 5,33 17,44 15,01

2. AKABA (per 100 balita) - 0,5 0,12 0,92 2,01 0,3

3. Kasus Kematian Ibu Melahirkan 8 11 11 9 14 8

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan)

7. Prevelensi Balita Gizi Buruk Selama periode 2008 – 2012 Balita dengan gizi buruk di kabupaten Ende mengalami fluktuasi. Keadaan tahun 2009 sebesar 0,50%, meningkat menjadi 0,67% dan 0,87 % tahun 2010 dan 2011, kemudian menurun menjadi 0,65% pada keadaan tahun 2012. Keadaan terakhir tahun 2013 prevalensi balita gizi buruk sebesar 0,88%.

Tabel 2.27 Prevalensi Balita Gizi Buruk di Kabupaten Ende 2008-2013 NO Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1. Prevalensi Balita Gixi Buruk

0,5 0,67 0,87 0,87 0,88

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan)

8. Angkatan Kerja Komposisi tenaga kerja di Kabupaten Ende pada tahun 2011 menunjukan bahwa persentase penduduk laki-laki lebih banyak yang bekerja dibanding penduduk perempuan. Tercatat bahwa penduduk perempuan yang bekerja sebanyak 54.825 (46,86 persen), sedangkan penduduk laki-laki yang bekerja sebanyak 62.178 orang (53,14 persen). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menunjukan bahwa keterlibatan penduduk usia 15 tahun ke atas dalam angkatan kerja selama periode 2010 - 2012 mengalami peningkatan, yakni dari 68,33 persen pada tahun 2010 menjadi 73,13 persen pada tahun 2012.

Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ende sebesar 2,84 persen dari total angkatan kerja tahun 2012. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2011 (3,67 persen). Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ende mengalami penurunan pada tahun 2012.

Bab II - 25 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.28 TPAK dan Angka Pengangguran Terbuka di Kabupaten Ende Tahun 2010-2012

Jenis Kelamin Partisipasi Angkatan Kerja Angka Pengangguran Terbuka

2010 2011 2012 2010 2011 2012

Laki-laki 80,22 80,01 79,48 3,70 4,13 3,01

Perempuan 70,22 58,54 67,87 1,50 3,15 2,68

Jumlah 75,02 68,33 73,13 2,56 3,67 2,84

Sumber : Indikator Ekonomi Kabupaten Ende Tahun 2012 (BPS Ende

9. Lapangan kerja Pada periode tahun 2010-2012, tampak bahwa sebagian besar pekerja di Kabupaten Ende menekuni sektor pertanian yang secara umum masih berproduktivitas rendah. Peningkatan sektor pertanian menurunkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri (sekunder) dan jasa-jasa (tersier). Selama periode tahun 2010- 2012 sektor pertanian mengalami sedikit penurunan dari 51,35 persen pada tahun 2010 menjadi 43,79 persen pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 45,79 persen.

Tabel 2.29 Persentase Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas) menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2010-2012

Lapangan Usaha 2010 2011 2012

1. Pertanian (Primer)

Laki-laki (L)

Perempuan (P)

L + P

58,59

44,69

51,35

49,09

37,78

43,79

53,47

38,37

45,79

2. Industri (Sekunder)

Laki-laki (L)

Perempuan (P)

L + P

9,04

30,41

20,18

14,14

33,89

23,39

8,25

37,24

22,99

3. Jasa-jasa (Tersier)

Laki-laki (L)

Perempuan (P)

L + P

32,34

24,89

28,48

36,77

28,33

32,82

38,28

24,39

31,22

Sumber: BPS Kab. Ende,Indikator Ekonomi Kab. Ende 2012

Bab II - 26 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga a. Seni Budaya

Sejalan dengan pengembangan di bidang pariwisata, budaya lokal di Kabupaten Ende terus dilestarikan, dibina dan dikembangkan. Setiap tahun rutin dilaksanakan even tetap yaitu Upacara Pati Ka Dua Bapu Ata Mata di danau Kelimutu. Kegiatan ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Agustus setiap tahun, dan melibatkan 15 komunitas adat yang bermukim di sekitar kawasan Taman Nasional Kelimutu. Penyelenggaraannya didasari oleh pertimbangan bahwa kegiatan ini akan menjadi even tetap yang akan memperkuat diversitas daya tarik wisata Danau Kelimutu disamping sebagai unsur yang mempersatukan dan mengikat kebersamaan dalam keharmonisan baik dengan sesama, alam/lingkungan dan para leluhur.

Pengembangan situs/cagar budaya juga terus mengalami peningkatan. Sampai tahun 2013 terdapat 10 situs/cagar budaya yang intensif dibina, antara lain Rumah Adat Wiwipemo, Kampung Adat Koanara, Sa’o Ria Raja Nggaji-Wolojita, Mumi Wolondopo, Rumah Adat Kanganara, Situs Bung Karno, Situs Benteng Marilonga, Situs Benteng dan Pekuburan Tua Manunggo, Situs Kampung Adat Jopu, dan Megalitik Wolotopo. Pengembangan lembaga adat juga dilaksanakan. Sampai dengan tahun 2013 sebanyak 7 (tujuh) lembaga adat yang dibina.

Untuk pengembangan sanggar seni, terus dilakukan pendampingan dan bantuan peralatan musik tradisional bagi sanggar seni, yang diikuti keikutsertaan pada event baik skala lokal maupun nasional. Jumlah sanggar seni budaya yang ada di Kabupaten Ende yang dibina sampai tahun 2013, sebanyak 28 kelompok. Sebagian besar merupakan sanggar seni sekolah. Sanggar-sanggar ini diarahkan pada keikutsertaan pada event-event pariwisata. Terdapat 7 event rutin yang diikuti yaitu : upacara adat Pati Ka Dua Bapu Ata Mata, Festival Flobamora Rayon II Flores-Lembata, Festival Pesta Danau Kelimutu, Sail Komodo di Maurole, Sail Komodo di Labuhan Bajo, Citra Budaya Tradisi, Tracking ke Kelimutu.

b. Olahraga Pada bidang olahraga sampai dengan tahun 2013 terdapat 7 (tujuh) cabang olahraga, yaitu: atletik, tenis meja, bulu tangkis, silat, karate dan catur dan renang yang dibina. Dari 7 (tujuh) cabang olahraga yang dibina tersebut, sebanyak 4 (empat) cabang olahraga yang berprestasi, yaitu: silat, karate dan atletik dan renang. Untuk even olahraga yang sering dilaksanakan adalah turnamen sepak bola antara lain Mutmainah Cup, Yapertif Cup, Marilonga Cup yang melibatkan klub sepak bola di kabupaten Ende dan beberapa tim dari luar wilayah. Untuk turnamen antar sekolah yang sering dilaksanakan adalah Turnamen antar SMA/SMK. Khusus pembinaan usia sekolah, kabupaten Ende rutin mengikuti kegiatan O2SN yang merupakan agenda nasional.

Bab II - 27 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2.3 Aspek Pelayanan Umum Uraian pada bagian ini secara implisit menjelaskan indikator pencapaian target SPM sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga berkenaan untuk kabupaten/kota, yang merupakan bentuk jasa pelayanan yang menjadi tanggungjawab pemerintah Kabupaten Ende.

2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib 1. Pendidikan

1) Angka Partisipasi Sekolah Tingkat partisipasi sekolah di Kabupaten Ende berdasarkan data Susenas 2012 menunjukan: APS penduduk usia 7-12 tahun telah mencapai sekitar 96,72 persen, dan APS penduduk usia 13-15 tahun adalah 94,78 persen. APS penduduk usia 16-18 tahun baru mencapai angka 74,40 persen, dan APS penduduk usia 19-24 tahun masih rendah yaitu 29,76 persen. Dari data angka partisipasi sekolah (APS) di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pendidikan dasar sudah cukup tinggi, dan dapat dipercepat sehingga diperkirakan mencapai target MDGs sebesar 100% pada tahun 2015. Sedangkan untuk penduduk usia 16-24 tahun masih merupakan tantangan untuk ditingkatkan secara signifikan dari waktu ke waktu.

Tabel 2.30. Partisipasi Sekolah di Kabupaten Ende 2010-2012 No Indikator 2010 2011 2012

1 7 – 12 tahun 98,30 97,03 96,72

2 13-15 tahun 80,70 90,45 94,78

3 16-18 tahun 51,66 67,84 74,40

4 19-24 tahun 23,73 19,01 29,76

Sumber : Inkesra 2012 (BPS Ende, Hasil Susenas)

2) Ratio Murid-Guru dan ratio Murid-Sekolah Ratio murid-guru menggambarkan beban guru dalam mengajar. Semakin besar ratio menunjukan semakin berkurang tingkat pengawasan atau perhatian guru sehingga mutu pengajaran cenderung semakin rendah. Ratio murid terhadap sekolah menunjukan semakin besarnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya. Data menunjukan bahwa rata-rata guru di Kabupaten Ende pada semua jenjang pendidikan menangani 10-12 murid, sedangkan rata-rata satu sekolah menampung 113-390 murid. Data ratio Murid-Guru dan Ratio Murid-Sekolah Tahun Ajaran 2012/2013 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.31 Ratio Murid-Guru dan Ratio Murid-Sekolah di Kabupaten Ende Tahun Ajaran 2012/2013

No Jenjang Pendidikan

Sekolah Guru Murid Rata-rata murid/ guru

Rata-rata Murid/Sekolah

1 SD 343 3.031 38.747 12 113

2 SLTP 86 1.152 14.473 12 169

3 SLTA umum 24 635 3.895 10 390

4 SMK 10 382 7.493 11 313 Sumber : Inkesra 2012 (BPS Ende)

Bab II - 28 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3) Kondisi Kelayakan Ruang Kelas Kondisi kelayakan ruang kelas menentukan dalam proses pembelajaran. Data keadaan tahun 2012 menunjukan pada semua jenjang pendidikan belum semua ruang kelas di Kabupaten Ende layak dalam rangka optimalisasi proses belajar mengajar. Uraian kondisi persentase ruang kelas yang layak untuk masing-masing tingkat pendidikan sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 2.32 Ruang Kelas Layak SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK Tahun 2009-2013

No

Jenjang Sekolah Ruang Kelas yang Layak (%)

2009 2010 2011 2012 2013

1 SD/MI 69,44 58,82 59,87 56,06 60,14

2 SMP/MTs 70,43 71,08 73,35 59,24 94,16

3 SMA/MA 90,45 78,5 82,32 76,49 91,21

4 SMK 80,95 78,79 85,65 56,88 85,22 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO)

4) Ketersediaan Guru Berkeahlian/ Berkompeten Persentase guru berkeahlian/kompoten di Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan, meskipun belum menunjukan hasil yang menggembirakan, terutama pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar. Gambaran selengkapnya ketersediaan guru berkeahlian dan berkompoten disajikan berikut.

Tabel 2.33.Persentase Guru Berkeahlian/Berkompeten Tahun 2009-2013

No Jenjang Pendidikan Guru SD/MI Berkeahlian/Berkompeten (%)

2009 2010 2011 2012 2013

1 SD/MI 3,40 4,22 5,23 19,07 22,47

2 SMP/MTs 45,30 20,15 30,31 78,30 82,83

3 SMA/MA 79,55 33,14 39,55 95,02 95,09

4 SMK 80,95 78,79 85,65 88,37 90,63

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO)

5) Ketersediaan Guru yang lulus Sertifikasi Relatif sama dengan ketersediaan guru berkeahlian/berkompoten, belum semua guru di Kabupaten Ende telah lulus sertifikasi. Keadaan sampai dengan Tahun 2013 pada tingkat SD/MI hanya 18,65% guru yang telah lulus sertifikasi, tingkat SMP/MTs sebesar 47,71%, tingkat SMA/MA sebesar 55,35% dan SMK sebesar 56,69% dari seluruh guru pada masing-masing jenjang pendidikan.

Tabel 2.34.Persentase Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang Lulus Sertifikasi Tahun 2009-2013

No Jenjang Pendidikan Guru SD/MI yang Lulus Sertifikasi (%)

2009 2010 2011 2012 2013

1 SD/MI 2,69 2,68 2,6 16,30 18,65

2 SMP/MTs 18,88 3,55 3,55 37,85 47,71

3 SMA/MA 36,10 36,10 36,10 45,55 55,35

4 SMK 44,41 3,28 3,28 50 56,69 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO)

Bab II - 29 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

6) Angka Kelulusan Sekolah Salah satu indikator pendidikan yang menunjukan kualitas proses belajar mengajar adalah angka kelulusan. Angka kelulusan untuk jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK/MAK Kabupaten Ende Tahun 2008 – 2013 menunjukan hal yang menggembirakan, dengan trend yang terus membaik. Data angka kelulusan untuk semua tingkat pendidikan selama kurun waktu 2009-2014 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.35.Angka Kelulusan di Kabupaten Ende tahun 2008-2013

No Jenjang Pendidikan Persentase kelulusan (%)

2008 2009 2010 2011 2012

1 SD/MI 74.37 92.33 100 94.09 98

2 SMP/MTs 79.10 88,93 95,72 98.34 94

3 SMA/MA 70.72 72,89 87,19 96.23 98

4 SMK 94.85 78.66 85.21 83.17 98

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO)

7) Anak Putus Sekolah yang mengikuti Program paket Program Paket A, B dan C terus dilaksanakan pemerintah kabupaten Ende untuk mengakomodir siswa-siswa putus sekolah untuk memperoleh ijazah atau tanda menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu. Data menunjukan bahwa untuk persentase anak yang mengikuti Paket A setelah selama kurun waktu 2009 sampai dengan 2011 mengalami peningkatan, kemudian menurun pada tahun 2012 dan 2013. Sementara untuk paket B dan C terus meningkat dan terakhir mengalami penurunan pada tahun 2013.

Tabel 2.36.Persentase Anak Putus Sekolah yang mengikuti Paket A, B dan C No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Paket A 52,63 72,87 75,37 16,10 10,21

2 Paket B 80,97 81,54 78,42 148,51 55,80

3 Paket C 39,68 71,89 68,87 93,17 40,12

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO)

2. Kesehatan

1) Ratio Puskesmas, Ratio Dokter dan Tenaga Bidan Ratio Puskesmas di Kabupaten Ende secara umum telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Kepmenkes Nomor 1202/Menkes/SK/VIII/ 2003 tentang Indikator Indonesia Sehat Tahun 2010. Pada Tahun 2013 jumlah puskesmas yang ada di Kabupaten Ende sebanyak 24 buah untuk melayani 269.629 jiwa penduduk atau ratio sebesar 1:11.235 dari standar ratio 1:30.000 jiwa. Namun demikian, dengan memerhatikan kondisi geografis maka untuk memberikan kemudahan keterjangkauan pelayanan masih dibutuhkan fasilitas kesehatan seperti Posyandu dan Poskesdes. Data jumlah Poskesdes pada Tahun 2012 sebanyak 34 Poskesdes, sementara jumlah Desa/ Kelurahan sebanyak 278 Desa/ Kelurahan. Dengan demikian, masih dibutuhkan pembangunan Poskesdes bagi desa/ kelurahan sebanyak 244 Poskesdes.

Bab II - 30 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sementara itu terkait ketersediaan tenaga kesehatan, menunjukan bahwa rasio tenaga dokter pada tahun 2013 sebesar 1,41 dan belum mencapai target sebesar 2,90. Dokter yang tersedia lebih banyak PTT yang bukan tenaga PNSD. Hal ini mengakibatkan banyak yang kembali ke tempat asal bila selesai masa Kontrak, selain yang melanjutkan pendidikan spesialis. Kurangnya ketersediaan rumah dan kendaraan untuk dokter juga mempengaruhi tingkat keberadaan dokter di Kabupaten Ende.

Rasio tenaga bidan dan perawat yang memberikan pelayanan kesehatan rujukan dan khusus di RSUD serta pelayanan dasar di Puskesmas, (PNS maupun PTT) sudah cukup memadai. Pada tahun 2013, jumlah bidan yang ada di Kabupaten Ende sebanyak 274 orang, sementara perawat sebanyak 383 orang, dari total penduduk 269.629 Jiwa.

Selengkapnya standar, jumlah dan ratio tenaga lesehatan di Kabupaten Ende sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 2.37. Standar, Jumlah dan ratio Tenaga Kesehatan di kabupaten Ende Tahun 2013

No Uraian Ratio (Target IS

2010 Jumlah Ratio Saat ini Tenaga yang

dibutuhkan

1 Dokter Spesialis 6 : 100.000 4 2 : 100.000 17

2 Dokter Umum 40 : 100.000 27 10 : 100.000 108

3 Dokter Gigi 11 : 100.000 7 3 : 100.000 30

4 Bidan 100: 100.000 274 102: 100.000 270

5 Perawat 117,5: 100.000 383 142: 100.000 317

6 Farmasi 10 : 100.000 54 20: 100.000 27

7 Gizi 22 : 100.000 18 6: 100.000 26

8 Kesmas 40: 100.000 39 14: 100.000 108

9 Sanitarian 40: 100.000 42 16: 100.000 108

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan)

2) Penduduk Miskin yang Terjangkau Jamkesmas Dalam rangka pelayanan kesehatan penduduk miskin, sejak pelaksanaan Jamkesmas/BPJS Kesehatan, yang didukung alokasi daerah melalui Jamkesda, sejak tahun 2009 sebagian besar masyarakat miskin di Kabupaten Ende telah terjangkau layanan Jaminan Kesehatan. Namun disadari bahwa dalam pelaksanaannya belum berjalan secara baik. Indikasi ini ditunjukan dengan adanya keluhan masyarakat miskin terkait layanan klaim. Hal ini akan menjadi perhatian pemerintah antara lain melalui review data masyarakat miskin, untuk memastikan ketepatan penerima sasaran.

Pada tahun 2013 alokasi Jamkesmas sebanyak 126.844 orang dan jamkesda sebesar 63.319 orang dari total penduduk miskin yang direncanakan dilayani sebanyak 194.844 orang atau mencapai 98%. Keadaan ini menurun dari tahun sebelumnya dimana seluruh masyarakat miskin dapat terjangkau layanan jaminan kesehatan.

Bab II - 31 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3) Penyediaan Obat dan BHP di Sarana Kesehatan Pemerintah Data menunjukan sebanyak 168 dari total item 218 obat dan BHP yang di rencanakan dengan capaian indikator 77,06% dari target sebesar 90,01% pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa total item obat dan BHP yang direncanakan di tahun 2013 tidak semuanya terealisasi. Ketersediaan obat dan bahan habis pakai mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Akan tetapi yang selalu mengalami kekurangan stok adalah Vaksin Anti Rabies karena tingginya kasus gigitan anjing

4) Desa/ Kelurahan Cakupan Imunisasi Universal Child Imunizatation/ UCI Desa mencapai UCI adalah desa/ kelurahan dengan cakupan immunisasi dasar lengkap (BCG 1 kali, DPT 3 kali, Hepatitis B/HB 3 kali, Polio 4 kali, dan campak 1 kali) pada bayi. Data menunjukan persentase desa/ kelurahan UCI sebanyak 167 desa/ kelurahan dari total 278 desa/ kelurahan. Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan UCI di desa/ kelurahan pada tahun 2012, yang disebabkan jumlah desa yang bertambah (setelah pemekaran) dari 214 desa/kelurahan menjadi sebanyak 278 desa/kelurahan pada tahun 2013.

5) Cakupan Desa Siaga Aktif Cakupan desa siaga aktif pada tahun 2013 sebesar 53,45% atau terdapat 31 desa siaga aktif dari 58 desa siaga yang terbentuk dan terlaporkan, angka ini masih jauh dari target 2013 sebesar 70%. Evaluasi dan pembinaan secara terus menerus dari BPMPD dan instansi terkait termasuk Dinas Kesehatan dengan dana bantuan AIP-MNH. Diharapkan jumlah desa siaga yang dibentuk bertambah dan aktif melaksanakan kegiatan desa siaga dan juga diharapkan pembentukan tidak hanya berorientasi pada desa-desa diluar kota tapi juga kelurahan dalam kota atau disebut kelurahan siaga..

6) Persentase Keluarga yang memiliki Jamban Pada tahun 2013, persentase keluarga yang memiliki jamban sehat sebanyak 21.257 KK, yang memiliki jamban keluarga dari total jumlah rumah sebanyak 44.110 KK dengan capaian 48,19% dari target 58% pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan persentase keluarga yang memiliki jamban sehat belum mencapai target

7) Angka Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Angka pertolongan persalinan oleh tenaga medis adalah jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat mahir). Data menunjukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2013, sebanyak 4.681 kelahiran dari total persalinan sebanyak 4.927 kelahiran dengan capaian indikator sebesar 95,01% dari target 94,01% pada tahun 2013. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sudah mencapai target disebabkan karena sudah berjalan dengan optimal pelayanan kesehatan ibu dan mulai dari pelayanan Antenatal Care (ANC).

Bab II - 32 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

8) Pengawasan sarana peredaran obat Peningkatan pengawasan sarana peredaran obat adalah pemeriksaan terhadap tempat penjualan obat baik sarana kesehatan, tempat ijin penjualan obat, dan obat alamiah hasil produksi rumah tangga. Data menunjukan dari total 50 buah sarana penjualan obat yang tersedia, baru sebanyak 24 buah yang diawasi dan diperiksa, sehingga dengan pencapaian indikator sebesar 48% dari target sebesar 100% pada tahun 2013. Capaian Pengawasan sarana peredaran obat tahun 2013 tidak mengalami kenaikan yang signifikan, untuk itu perlu ditingkatkan lagi pengawasan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dalam penggunaan obat bagi masyarakat umum.

9) Angka Kesembuhan TB paru BTA+ Angka kesembuhan TB paru BTA+ artinya penderita TB Paru yang telah menerima pengobatan anti TB Paru dinyatakan sembuh (hasil pemeriksaan dahaknya menunjukan 2 kali negatif). Data menunjukan bahwa terdapat 101 orang TB BTA + yang sembuh total, dari jumlah penderita TB BTA + yang diobati sebanyak 189 orang, dengan pencapaian target 53,44% dan belum mencapai target 94% pada tahun 2013. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat 88 orang (46,56%) penderita TB BTA+ yang belum sembuh dari pengobatan. Keadaan ini disebabkan oleh masa pengobatan penderita TB belum selesai (6 bulan pengobatan), putus minum obat, ketersediaan OAT (Obat Anti Tuberculosis) kategori I,II,III, sisipan dan kategori anak sangat terbatas, dan Pengawas Minum Obat (PMO) tidak aktif.

10) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2013 sebesar 62,24% yang berarti masih belum memenuhi target kabupaten sebesar 90%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan masih kurang, kondisi geografis yang sulit dijangkau, kekurangan tenaga bidan di desa.

11) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2013, sebesar 100% dari 764 ibu hamil berisiko tinggi yang ditangani, hal ini berarti bahwa seluruh kasus komplikasi kebidanan ditangani.

12) Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan pelayanan nifas masih belum mencapai target tahun 2013. Cakupan pelayanan nifas hanya mencapai 75,69% dari target 90%. Kondisi ini disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan, selain rendahnya kunjungan rumah oleh petugas kesehatan (bidan) terhadap ibu setelah melahirkan

13) Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebanyak 100% dari 164 neonatus yang mengalami komplikasi dan ditangani, ini berarti sesuai dengan yang ditargetkan. Upaya penanganan komplikasi yang maksimal didukung dengan program Revolusi KIA untuk menekan jumlah kematian neonatal.

Bab II - 33 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

14) Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 belum mencapai target sebesar 90%. Cakupan yang dicapai sebesar 82,66% atau 7,34% lebih rendah dari yang ditargetkan. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan partisipasi aktif dari orang tua bayi untuk mengantarkan bayi ke tempat pelayanan kesehatan, serta pelaksanaan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan yang belum optimal.

15) Cakupan Pelayanan Anak Balita Seperti halnya cakupan kunjungan bayi, cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2013 sebesar 84,09% yang berarti belum mencapai target sebesar 86%.

16) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan tahun 2013 sudah target. Dari target sebesar 96%, cakupan tahun ini sebesar 100% yang berarti terdapat 149 balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan.

17) Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2013 mencapai 51,95% yang berarti masih sangat jauh dari target 2013 sebesar 70%. Beberapa faktor penyebab rendahnya cakupan ini antara lain kurang optimalnya kegiatan promosi Keluarga Berencana yang dilakukan bersama lintas sektor terkait serta faktor sosial budaya yang berkembang di masyarakat yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk mengikuti program KB.

18) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin pada tahun 2013 sebesar 17,32% atau belum mencapai target sebesar 100%. Hal ini berarti belum semua masyarakat miskin memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dasar oleh masyarakat miskin.

19) Penderita DBD yang ditangani Jumlah penderita DBD sebanyak 63 kasus dan seluruh kasus ditangani atau 100%. Hal inii merupakan keharusan untuk menangani seluruh kasus DBD dan tidak boleh ada kasus yang tidak ditangani.

20) Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita, Penemuan Pasien Baru TB - BTA+, dan Penemuan Penderita Diare Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita, penemuan penderita baru TB Paru BTA +, dan penemuan penderita diare pada tahun 2013 masih sangat rendah jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan.

Cakupan penemuan penderita pneumonia balita sebesar 10,98% dari target 92%. Hal ini disebabkan karena belum semua Puskesmas melaksanakan MTBS, kegiatan penemuan dan rujukan kasus pneumonia di lapangan oleh petugas maupun kader masih rendah, dan masyarakat belum mengenal secara baik tentang penyakit pneumonia serta gejalanya sehingga masih banyak kasus yang tidak terlaporkan.

Bab II - 34 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Cakupan penemuan penderita TB Paru BTA (+) juga masih sangat rendah yaitu sebesar 33,15% dari target 72%, yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC dan rendahnya penemuan penyakit TB di tempat pelayanan kesehatan.

Jumlah penderita DBD sebanyak 62 kasus dan seluruh kasus ditangani atau 100%. Hal ini merupakan keharusan untuk menangani seluruh kasus DBD kurang dari 24 jam, karena DBD adalah salah satu penyakit yang berpotensi menjadi wabah dan KLB.

Cakupan penemuan penderita diare 73,54% dari target 100%, yang disebabkan karena penemuan penderita dilapangan masih rendah, kemampuan kader dalam rujukan penderita diare masih kurang.

Tabel 2.38. Capaian Indikator Layanan Urusan Kesehatan Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Rasio Penduduk Miskin yang Terjangkau Jamkesmas (BPJS Kesehatan)

100 99,99 100 100 98

2 Penyediaan Obat dan BHP di Sarana Kesehatan

49,19 83,98 100 49,31 77,1

3 Desa/Kelurahan Cakupan Imunisasi Universal Child Imunization/UCI

77 77 50 92,06 53,2

4 Keluarga yang Memiliki Jamban Keluarga 57,50 60,38 73,23 67,44 48,19

5 Cakupan Desa Siaga Aktif 50 79,54 47,73 36,36 53,45

6 % penduduk yang memanfaatkan Puskesmas

147 83.17 84.04 87.12 93,23

7 % anak SD/MI yang mendapat pemeriksaan kesehatan

49.61 52,28 92.11 98.02 100

8 Rasio perawat yang ada dibanding jumlah penduduk

7.05 12,53 16 14,47 14,2

9 % peningkatan pengawasan distribusi makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan

19.17 100 64.22 100 50

10 % penyediaan obat dan BHP di sarana kesehatan pemerintah

49.19 83,98 100 49.31 77,06

11 % peningkatan pengawasan sarana peredaran obat

95.60 100 39.53 47.06 48,00

12 % Kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani

100 100 100 100 100

13 % kelurahan cakupan imunisasi Universal Child Immunization/UCI

77.00 77 50 92.06 53,24

14 Angka kesembuhan TB Paru dan BTA + (%)

81.50 63,82 67.33 62.65 53,44

15 % Penanganan kasus HIV 100 100 100 100 100

16 % Penanganan kasus Malaria 100 25 100 100 100

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan)

Bab II - 35 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3. Pekerjaan Umum Pelayananan urusan pekerjaan umum terkait prasarana jaringan jalan dan jembatan, ketersediaan irigasi teknis dan infrastruktur jalan dan irigasi di perdesaan. Sampai keadaan tahun 2013 kondisi jalan kabupaten dalam keadaan baik sebesar 62,69% atau sepanjang 516,92 km dari 824,60 km panjang jalan kabupaten, sedangkan jembatan dalam keadaan baik sebesar 53,97% atau sebanyak 34 buah dari 63 jembatan yang ada di Kabupaten Ende.

Kondisi irigasi juga masih merupakan pekerjaan berat pemerintah Kabupaten Ende sejalan dengan kebijakan untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian lahan basah. Sampai tahun 2013 persentase irigasi dalam keadaan baik hanya 32,14% atau 68.913,10 meter dari total saluran irigasi sepanjang 214.430,61 meter. Dengan luas lahan budidaya sebesar 25.193 ha, ratio irigasi dalam kondisi baik hanya sekitar 2,74.

Jalan desa yang kondisinya baik pada tahun 2012 adalah 825 km dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 892 km, dari total panjang jalan desa 1.168 km atau 70,63%. Panjang irigasi desa yang kondisinya baik pada tahun 2013 adalah 58,60 km dari total panjang irigasi 79 km atau 74,18%. Peningkatan panjang jalan dan irigasi desa yang kondisinya baik didukung dana BLM pusat PNPM-MP dengan perencanaan dan pengerjaannya dilaksanakan secara partisipasi oleh masyarakat itu sendiri

Tabel 2.39 Perkembangan kondisi Infrastruktur jalan dan irigasi Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Jalan dalam keadaan baik (%) 49,18 58,57 66,64 59,77 62,69

2 Saluran irigasi dalam keadaan baik (%) 26,26 26,83 28,98 30,49 32,1

3 Jembatan dalam kondisi baik (%) 50,79 50,79 50,79 50,79 53,97

4 Jalan desa dalam kondisi baik (%) 63,53 66,02 67,81 70,63 76,37

5 Irigasi desa dalam kondisi baik (%) 61,19 67,05 71,90 73,92 74,18

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Pekerjaan Umum)

4. Perumahan Rakyat Pelayanan pada urusan perumahan rakyat terkait dengan ketersediaan rumah layak huni, air bersih, sanitasi dan akses listrik bagi masyarakat. Sampai tahun 2013 persentase rumah layak huni di Kabupaten Ende sebesar 65,05% atau sebanyak 37.845 buah dari 58.830 buah target intervensi. Dukungan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Perumahan Rakyat dan dukungan program pembangunan rumah dari APBD Provinsi NTT bagi desa/kelurahan sasaran program Demam turut memberi andil bagi upaya peningkatan indikator ini.

Kondisi rumah tangga pengguna air bersih juga terus meningkat selama kurun waktu 2009-2013. Keadaan terakhir tahun 2013, mencapai 82,65% atau sebanyak 48.622 KK dari 58.830 KK. Sejalan dengan kondisi ketersediaan air bersih, kondisi sanitasi RT masyarakat juga menunjukan peningkatan, dimana pada tahun 2012 mencapai 59,47 dari keadaan 24,71 pada keadaan tahun 2009. Sementara itu RT pengguna listrik juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 telah mencapai 87,02 persen dari kondisi 72,73 pada tahun 2009.

Bab II - 36 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.40.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Perumahan Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Rumah Layak Huni (%) 63,84 63,84 64,25 64,32 65,05

2 Rumah Tangga yang Menggunakan Air Bersih(%)

78,54 79,12 79,49 80,04 82,65

3 Rumah Tangga dengan Sanitasi layak (%) 24,71 44,89 51,41 59,47

4 Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%) 72,37 79,50 83,25 87,02 87,02

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Pekerjaan Umum)

5. Penataan Ruang Urusan penataan ruang memegang peranan penting dalam mengatur kesesuaian penggunaan lahan sesuai peruntukan. Keadaan sampai tahun 2013 menunjukan bahwa ratio penggunaan lahan sesuai peruntukan terus mengalami peningkatan yaitu sebesar 81,26%, meningkat dari kondisi tahun 2009 sebesar 50,34%. Dalam rangka pengawasan akan terus diperkuat upaya koordinasi antara Dinas PU, Bappeda dan KPTSP. Sampai tahun 2012 total rekapitulasi dokumen perijinan yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kabupaten Ende, sebanyak 1.510 dokumen.

6. Perencanaan Pembangunan Layanan urusan perencanaan pembangunan terkait erat dengan konsistensi antara perencanaan dengan pelaksanaan anggaran. Isu pokok terkait urusan ini adalah kritik masyarakat terhadap kecenderungan diabaikannya proses perencanaan dalam penganggaran. Beberapa indikator urusan perencanaan pembangunan menunjukan trend yang membaik selama kurun waktu 2009-2014. Penguatan proses perencanaan partisipatif melalui skema Musrenbang Integrasi diperkirakan turut memberi andil, sejalan dengan semakin baiknya keterlibatan masyarakat. Dari capaian kinerja kurun waktu 2009-2014, indikator yang harus mendapat perhatian di masa mendatang adalah ketepatan dalam penyelesaian pekerjaan yang direncanakan, karena realitas terjadi penurunan kinerja signifikan dari tahun ke tahun.

Tabel 2.41.Perkembangan capain Indikator Layanan Urusan Perencanaan Tahun 2009-2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan (RPJP, RPJM, RKPD, KUA, PPAS) (%)

100 100 100 100 100

2 Penyampaian dokumen perencanaan tepat waktu (KUA, RKPD, PPAS) (%)

100 100 100 100 100

3 Persentase kegiatan yang dianggarkan dibandingkan dokumen perencanaan (PPAS)

91.17 100 57.07 55.07 49,04

4 Persentase pekerjaan pembangunan yang selesai tepat waktu

89.84 84,16 71,81 72.05 47,70

Sumber: LKPJ 2013 (Bappeda)

7. Perhubungan Pelayanan perhubungan terkait erat dengan keselamatan pengguna dan pelayanan penumpang, serta dukungan distribusi arus barang dan jasa. Sampai dengan tahun 2013 dalam upaya meningkatkan keselamatan pengguna jalan, seluruh ruas jalan (76 ruas) telah dilengkapi dengan rambu lalu lintas. Sejalan dengan hal tersebut indikator

Bab II - 37 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

angka kecelakaan lalu lintas juga mengalami penurunan, dimana keadaan tahun 2009 sebanyak 84 kasus menurun signifikan menjadi 49 kasus pada tahun 2013. Selain ketersediaan rambu, penurunan kecelakaan juga didukung oleh kesadaran penggunan jalan dan upaya preventif oleh aparatur Polres dan Dihub dalam operasi rutin dan kegiatan sosialisasi .

Dalam upaya meningkatkan layanan bagi penumpang telah dibangun 6 buah terminal dari 11 terminal yang direncanakan. Kajian atas efektifitas penggunaan terminal yang ada menjadi pertimbangan pembangunan terminal baru, dalam rangka pemenuhan tuntutan SPM bidang perhubungan. Masih rendahnya kesadaran jasa angkutan dan penumpang untuk menggunakan terminal masih menjadi permasalahan yang akan mendapat perhatian pada masa akan datang.

Terkait pemenuhan sarana angkutan bagi masyarakat juga merupakan permasalahan. Data menunjukan bahwa sampai tahun 2013 persentase ketersediaan angkutan dibanding jumlah penumpang sebesar 16,12%. Analisis menunjukan bahwa prioritas utama ketersediaan angkutan adalah pada daerah produktif di wilayah pedalaman dan terpencil.

Tabel 2.42.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Perhubungan Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Ruas Jalan yang Dilengkapi Rambu-rambu Lalu Lintas

52,63 88,16 67,11 65,79 100

2 Persentase Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

29,76 13,10 51,19 58,33

3 Jumlah angkutan darat dibandingkan dengan jumlah penumpang (%)

9.89 13.61 9.70 7.83 16,12

4 Terpenuhinya kebutuhan terminal penumpang (%)

54.55 54.55 54.55 54.55 55

Sumber: LKPJ 2013 (Dishub)

8. Lingkungan Hidup Pelayanan urusan lingkungan hidup sesuai SPM meliputi penanganan areal lahan kritis di luar kawasan, penanganan sampah, ketaatan terhadap dokumen lingkungan hidup yang dipersyaratkan, pengendalian kualitas akhir dan penataan ruang terbuka hijau/taman kota.

Meskipun kurang signifikan, persentase areal lahan kritis di luar kawasan terus mengalami penurunan. Pada tahun 2013 luas area lahan kritis di luar kawasan hutan sebesar 8,39%, menurun dari keadaan 8,43% pada tahun 2009. Kondisi riil menunjukan bahwa masih terdapat 11.078,5 ha lahan kritis dari 132.036,77 ha areal lahan di luar kawasan hutan yang harus ditangani.

Penanganan sampah rumah tangga pada tahun 2013, masih relatif kecil yaitu sebesar 39,30% atau sebanyak 28.645 m3 dari 72.890 m3. Rendahnya persentase ini disebabkan beberapa hal antara lain: jalur pengangkutan yang belum mencakup seluruh wilayah Kota Ende, jumlah rotasi yang tidak maksimal dan kurangnya jumlah TPS di wilayah

Bab II - 38 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Kota Ende. Selain itu terkait dengan pula dengan permasalahan partisipasi dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di TPS.

Ketersediaan TPS di kota Ende sampai tahun 2013 hanya sebanyak 8 TPS dengan kapasitas masing-masing TPS bisa menampung 3 m3 sampah tiap hari. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada, maka ratio TPS yang ada baru mencapai 13,88 %.

Sementara itu terkait volume sampah yang diolah/dimusnahkan sampai dengan tahun 2013 belum seluruh sampah diolah/dimusnahkan. Data tahun 2013 menunjukan bahwa hanya 29.023 m3 dari 33.748 m3 sampah yang ada yang dioleh/dimusnahkan.

Ketaatan masyarakat dalam mengurus dokumen perijinan lingkungan menunjukan hal yang sangat positif, dimana dari keseluruhan jenis usaha yang disyaratkan seluruhnya telah memiliki dokumen lingkungan (AMDAl, UKL/UPL).

Sementara itu terkait indikator penetapan baku mutu air sampai dengan tahun 2013 telah ditetapkan status 4 sungai dari 27 sungai dan danau di Kabupaten Ende. Adapun 4 sungai adalah Sungai Wolowona, Nangaba, Wolowaru dan Sungai Nangapanda, dimana status mutu air untuk keempat sungai tersebut termasuk status memenuhi syarat kelas 2.

Terkait ketersediaan areal taman kota, sampai tahun 2013 telah dilaksanakan pemeliharaan dan perawatan taman-taman kota sebanyak 10 buah dari 11 buah taman kota yang ada. Taman yang belum dilakukan pemeliharaan secara baik tersebut yaitu taman Rendo.

Tabel 2.43.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Persentase Luas Area Lahan Kritis Diluar Kawasan Hutan

8,43 8,43 8,42 8,41 8,39

2 Penanganan Sampah Rumah Tangga 62,33 39,28 20,15 32,09 106,00

3 Volume Sampah yang Diolah dan Dimusnahkan

26,93 35,74 20,15 30,09 14,81

4 Persentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen Amdal/UKL-UPL

49.00 61 73 85 91,00

5 Persentase pelaksanaan penetapan status mutu air

7.41 7.41 11.11 11.11 43,48

6 % penanganan taman kota/kecamatan 9.09 72.73 91 91 39,3

7 % green spaces yang terawat di perkotaan

78 47.83 43.48 43.48 39,82

8 Ratio tempat pembuangan sampah sementara per satuan KK (%)

27.99 5,98 24.67 18.25 13,88

Sumber: LKPJ 2013 (BLHD dan KPK)

9. Kependudukan dan Catatan Sipil Layanan urusan kependudukan dan catatan sipil ditunjukan dengan indikator kepemilikan KTP berbasis NIK, kepemilikan akta kelahiran, serta waktu pelayanan pengurusan KTP dan akta.

Bab II - 39 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Kepemilikan KTP berbasis NIK pada tahun 2013 sebesar 77,69% atau mengalami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya, sebesar 94,76%. Kondisi penurunan ini disebabkan adanya kenaikan jumlah wajib KTP, yang cukup signifikan yaitu sebanyak 40.834 jiwa, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, konsentrasi pelayanan KTP adalah pada pelayanan penerapan KTP elektronik, sedangkan pelayanan KTP non elektronik, lebih kepada perpanjangan dan penggantian KTP yang sudah selesai masa berlakunya, rusak maupun yang hilang serta tingkat pelayanan/pengurusan KTP bagi penduduk yang wajib KTP pada tingkat pemula, masih sangat sedikit.

Kepemilikan akte kelahiran pada tahun 2013 sebesar 44,22% dan belum memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 54%. Pengurusan akte kelahiran ini diharapkan dapat terus meningkat, mengingat pentingnya akte untuk berbagai kebutuhan terutama pada kelompok masyarakat khususnya bagi penduduk berusia di bawah umur 17 tahun, yaitu kelompok masyarakat anak sekolah mulai SD s/d SLTA.

Sementara itu terkait rata-rata pelayanan per hari, untuk pelayanan KTP jumlah KTP yang diselesaikan dalam sehari pada tahun 2013 sebesar 8,3% dimana jumlah KTP yang diselesaikan dalam 1 (satu) hari sebanyak 10.751 keping dari 129.530 KTP yang dikeluarkan. Kondisi ini meningkat cukup signifikan apabila dibanding dengan keadaan tahun-tahun sebelumnya. Sementara keadaan yang sama juga terjadi pada pelayanan akte kelahiran. Pada tahun 2013 jumlah akte kelahiran yang diselesaikan dalam 1 (satu) hari sebanyak 536 lembar dari 6.452 akte kelahiran yang dikeluarkan pada tahun 2013 atau mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 1,19%.

Tabel 2.44 Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Kependudukan dan Capil Tahun 2009-2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Kepemilikan KTP Berbasis NIK 83,29 86,39 92,68 94,76 77,69

2 Kepemilikan Akte Kelahiran 37,46 40,40 42,64 46,75 44,22

3 Jumlah KTP yang Diselesaikan dalam Sehari 0,93 0,11 1,22 1,06 8,30

4 Jumlah Akte Kelahiran yang diselesaikan dalam Sehari (% dari target)

1,28 0,37 0,53 1,19 8,30

Sumber: LKPJ 2013 (Dsipenduk Capil)

10. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Layanan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ditunjukan dengan indikator partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan, dan partisipasi angkatan kerja perempuan.

Jumlah perempuan yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lembaga pemerintahan Kabupaten Ende Tahun 2013 sebanyak 3.424 orang dari 6.612 orang jumlah PNS yang ada. Dengan demikian persentase pencapaiannya sebesar 51,78 persen. Sementara itu Angkatan kerja perempuan di Kabupaten Ende pada Tahun 2013, sebanyak 64.418 orang, sedangkan partisipasi angkatan kerja perempuan, sebanyak 66.191 orang, sehingga persentase pencapaiannya sebesar 97,32%.

Bab II - 40 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.45.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Pemberdayaan Perempuan Tahun 2009-2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan

4.76 4.81 5.08 52.45 51,78

2 Persentase partisipasi angkatan kerja perempuan 95.96 96.12 69.66 96.85 97,32

Sumber: LKPJ 2013 (Setda – Bagian Pemberdayaan Perempuan)

11. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Layanan urusan keluarga berencana ditunjukan dengan indikator angka kelahiran, tingkat pravalensi KB aktif, peran serta KB Mandiri, cakupan pembinaan kader KB/KS.

Data menunjukan bahwa selama kurun waktu 2009-2013 angka kelahiran di Kabupaten Ende terus mengalami penurunan. Angka kelahiran pada tahun 2013 sebesar 3.645 orang, menurun cukup signifikan dari keadaan 5.942 pada tahun 2009.

Capaian prevalensi peserta KB, yang menggambarkan persentase pencapaian peserta KB aktif dibanding PUS selama kurun waktu 2009-2013 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2013, tingkat prevalensi KB sebesar 72,19%, dimana terdapat 25.975 orang peserta KB aktif dari 35.981 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS). Sementara itu dari jumlah PUS yang ada sebanyak 435 orang merupakan peserta KB Mandiri. Peserta KB Mandiri adalah PUS yang secara sadar dengan kemauan sendiri, membiayai diri sendiri untuk menggunakan salah satu cara atau obat atau alat kontrasepsi melalui fasilitas pelayanan kesehatan swasta (dokter atau bidan praktek swasta).

Upaya pembinaan dan pengembangan program KB dan keluarga sejahtera didukung dengan ketersediaan kader KB dan KS. Pada tahun 2013 di Kabupaten Ende terdapat 1.553 kader, yang keseluruhan merupakan binaan BKBKS.

Tabel 2.46.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan KBKS Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Angka kelahiran 4426 4467 4736 5320 3645

2 Tingkat prevalensi peserta KB aktif (%) 60.05 71.50 70.13 77.06 72,19

3 Tingkat peran serta KB Mandiri (%) 1.67 0.34 0.10 1.24 1,24

4 Cakupan pembinaan kader KB dan KS yang ada (%)

68.27 100 100 68.90 100

5 Cakupan pembinaan kader KB dan KS yang dibina (%)

100 100 100 68.90 100

Sumber: LKPJ 2013 (BKBKS)

12. Sosial Layanan urusan sosial ditunjukan dengan indikator penduduk miskin yang belum terjangkau JKPM, pemenuhan sarana sosial (panti jompo, panti rehabilitasi dan pantai sosial lainnya), dan penanganan terhadap masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Pada tahun 2013 penduduk miskin yang terjangkau dalam Jaminan Kesejahteraan Penduduk Miskin (JKPM) sebesar 12.570 jiwa dari jumlah penduduk miskin sebanyak

Bab II - 41 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

55.300 jiwa. Sementara bantuan layanan sarana sosial pada tahun 2013 diberikan kepada 18 panti, dengan sasaran sebanyak 813 jiwa. Kondisi ini sesungguhnya masih sangat terbatas mengingat keseluruhan anggota panti yang ada di Kabupaten Ende adalah sebanyak 2.116 jiwa.

Layanan bagi PMKS juga setiap tahun terus mengalami peningkatan, meskipun belum seluruhnya terjangkau. Pada tahun 2013 PMKS yang ditangani sebanyak 10.131 jiwa dan hal ini menyebabkan terjadi penurunan jumlah PMKS. Trend penurunan jumlah PMKS dari tahun 2009 sebesar 14,39%, menjadi 3,76% pada keadaan tahun 2013. Penurunan jumlah PMKS tidak terlepas dari dukungan pelaksanaan program dan kegiatan terkait penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh berbagai SKPD.

Upaya penurunan jumlah PMKS dilakukan melalui kegiatan pelatihan, bantuan ketrampilan, BBR, cepat tanggap darurat dan bantuan rawan pangan. Pada tahun 2013 ditangani sebanyak 11.350 orang PMKS.

Tabel 2.47.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Sosial Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 % Penduduk Miskin yang belum Terjangkau JKPM

20,31 22,63 19,69 23,04 18,32

2 Persentase penduduk miskin yang terjangkau dalam JPKM

20.31 22.63 19.69 23.04 18,32

3 Pemenuhan terhadap sarana sosial (%) 19.32 27,7 23 22 38,42

4 Persentase penurunan masyarakat penyandang masalah kesejaht. sosial

14.39 8.67 4.26 4.80 3,76

5 Persentase peningkatan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS ) yang dibina.

23.16 52,12 14.08 15.94 15,50

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Sosial)

13. Tenaga Kerja Layanan urusan tenaga kerja ditunjukan dengan indikator kualitas dan perlindungan tenaga kerja. Terkait kualitas tenaga kerja, pemerintah Kabupaten Ende terus melaksanakan program pelatihan ketrampilan dan bantuan peralatan bagi pencari kerja. Pada tahun 2013 dilaksanakan pelatihan bagi 336 orang dari 4.275 pencari kerja. Sementara penyerapan tenaga kerja pada tahun yang sama sebesar 10,41% atau sebanyak 445 orang yang ditempatkan.

Upaya perlindungan bagi tenaga kerja meliputi penegakan UMP pada perusahaan, pelaksanaan Jamsostek, dan penerapan K3. Sampai tahun 2013 dari 414 perusahaan yang ada di Kabupaten Ende sebanyak 329 perusahaan telah memberikan upah kepada karyawannya sesuai ketentuan UMP, 81 perusahaan yang telah menerapkan Jamsostek dan 276 perusahaan yang telah menerapkan K3. Rendahnya capaian kinerja ini mengindikasikan masih diperlukannya kegiatan sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan UU No.3 Tahun 1992.

Bab II - 42 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.48.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Tenaga Kerja Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Tenaga Kerja yang Dilatih (% tenaga kerja) 8,38 12,65 19,14 14,98 7,86

2 Jumlah Tenaga Kerja Yang ditempatkan (%) 30.39 77,41 59,15 15.11 10,64

3 % perusahaan yang menerapkan UMP 31.25 39,25 50,49 26.28 79,47

4 Pelaksanaan UU no 3 tahun 1992 tentang Jamsostek (%)

11.44 12,03 12,03 70.54 19,57

5 % perusahaan yang menerapkan K3 26.63 31,76 40,43 8.11 66,67 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Nakertrans)

14. Koperasi dan UMKM Layanan urusan koperasi dan UMKM diarahkan dalam rangka peningkatan kualitas koperasi dan kemandirian UMKM. Gambaran capaian pengembangan koperasi dan UMKM di Kabupaten Ende adalah sebagai berikut: 1. Pra koperasi sebanyak 235 unit 2. Koperasi sebanyak 117 unit 3. Koperasi yang berbadan hukum sebanyak 104 unit 4. Koperasi aktif sebanyak 84 unit 5. Koperasi berkualitas sebanyak 53 unit 6. UMKM sebanyak 4.260 buah 7. UMKM yang dibina sebanyak 236 buah 8. UMKM Mandiri sebanyak 62 buah, dan merupan bagian dari UMKM yang dibina

Dari keseluruhan data di atas secara umum capaian kinerja pelayanan pemerintah terkait koperasi dan UMKM selama kurun waktu 2009-2014 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.49.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Koperasi dan UMKM 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Persentase Koperasi Badan Hukum 38,85 42,27 43,86 44,26 44,26

2 Persentase Koperasi Aktif 82,14 83,87 85 71,79 71,79

3 Persentase Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang Dibina

4,53 5,26 5,40 5,54 5,58

4 Persentase UMKM Mandiri 22,28 21,07 23,86 26,27 26,27

5 Koperasi Berkualitas 62.32 55,13 43 63.10 63,10

Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Koperasi dan UMKM)

15. Penanaman Modal Pelayanan di bidang penanaman modal dan investasi di Kabupaten Ende ditunjukan dengan perkembangan investasi di bidang industri, perdagangan dan pariwisata. Nilai investasi di bidang industri Tahun 2013 sebesar Rp.6.356.685.000,-. Tercatat sebanyak 10 perijinan non fasilitas yang diberikan kepada usaha industri kecil yang bergerak di bidang perbengkelan, produksi minyak gosok, industri roti dan kue.

Nilai investasi bidang perdagangan sebesar Rp.140.522.776.467,- dengan jumlah perusahaan sebanyak 288 perusahaan yang terdiri dari perusahaan menengah sebanyak 16 buah, perusahaan besar sebanyak 35 buah dan perusahaan kecil sebanyak 237 buah. Sementara itu total nilai investasi di bidang pariwisata adalah

Bab II - 43 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

sebesar Rp.15.647.000.000. Terdapat 14 buah perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 84 orang di bidang Pariwisata, yang berinvestasi pada jasa restaurant/rumah makan, hotel, karaoke/pub dan travel perjalanan.

Tabel 2.50.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Penanaman Modal 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Investasi di bidang industri (%) 100.01 119.24 133,74 17.54 508,53

2 Investasi di bidang Perdagangan (%) 100.10 100,10 112.02 128.00 433,21

3 Investasi di bidang Pariwisata (%) 100.11 112.02 138.37 81.13 1313,80

Sumber: LKPJ 2013 (BKPMD)

16. Pemuda Pelayanan urusan pemuda yang ditunjukan dengan pembinaan pemuda dan prestasi cabang olah raga berprestasi yang difasilitasi pemerintah. Keadaan tahun 2013 terdapat 3 organisasi pemuda yang dibina, yaitu: Organisasi Orang Muda Katolik, Organisasi Pemuda GMIT, dan Organisasi Remaja Masjid. Kegiatan pembinaan ada dari tahun ke tahun namun belum banyak organisasi pemuda yang dibina. Sementara itu pada bidang olahraga terus dilakukan pembinaan untuk 10 (sepuluh) cabang olahraga, dan semuanya berprestasi, yaitu: Atletik, Renang, Karate, Silat, Catur, Bola Voli, Sepak Bola, Takraw, Badminton dan Tenis meja.

17. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pelayanan urusan kesbang dan politik dalam negeri meliputi pembinaan politik dan ormas, penciptaan rasa aman dan tertib bagi masyarakat. Beberapa indikator capaian selama kurun waktu 2009-2014 yang telah dilaksanakan pemerintah Kabupaten Ende.

Terkait pembinaan politik daerah setiap tahun dilaksanakan kegiatan antara lain forum diskusi politik, penyuluhan peraturan perundang-undangan bidang politik; penyusunan data base partai politik; dan verifikasi bantuan keuangan partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Ende. Sejalan dengan upaya meningkatkan peran serta ormas, LSM dan OKP, maka dalam setiap kegiatan sosial politik selalu dilibatkan. Sampai dengan tahun 2013 terlah disertakan dan dibina sebanyak 95 dari 166 LSM, Ormas dan OKP yang ada. Dalam rangka penciptaan rasa tertib pada tahun 2013 telah tersedia tenaga Linmas sebanyak 1.864 orang. Dari tenaga Linmas yang ada tersebut sebanyak 286 orang yang memenuhi standar (kompoten).

18. Pemerintahan Umum Pelayanan urusan pemerintahan umum secara umum meliputi urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan, perangkat daerah, dan kepegawaian. Gambaran capaian kinerja pelayanan pemerintahan umum disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.51.Perkembangan capaian Indikator Layanan Pemerintahan Umum Tahun 2009-2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Tenaga Auditor yang telah Memiliki Sertifikat Auditor %

100 100 100 100 100

2 Penyampaian LPPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu %

Tidak Tepat Waktu

Tepat Waktu

Tidak Tepat Waktu

Tidak Tepat Waktu

Tepat Waktu

Bab II - 44 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

3 Kompetensi dan Kemampuan Profesi di Bidang Pengadaan Barang/Jasa %

100 100 100 100 48,00

4 Persentase produk hukum yang ditetapkan melalui proses uji publik (Perda, Perbup)

100 100 100 71 100

5 Persentase penyelesaian kasus hukum (yang melibatkan pemerintah daerah)

100 0 0 100 100

6 Persentase produk hukum (Raperda) yang diajukan ke DPRD melalui Bagian Hukum

100 100 100 100 100

7 Persentase produk hukum (Ranperda) yang dihasilkan

100 100 100 88 22

8 Pelanggaran terhadap Perda/Peraturan Bupati

4 3 3 2 2

9 Persentase jumlah pelanggaran Perda/Peraturan Bupati yang ditindaknjuti

100 100 100 100 100

10 Persentase reklame yang berijin 43 41 37.31 54.81 54,81

11 Persentase kegiatan pengadaan/ pembangunan fisik yang dikoordinasikan dgn bagian pembangunan

100 100 100 100 100

12 Persentase pengadaan barang jasa diatas 200 jt melalui penunjukkan langsung

0.77 1.60 0 5

13 Persentase kegiatan pengadaan barang jasa diatas 200 jt yang dimulai tepat waktu

100 48,09 48,84 15.49 15,63

14 Persentase aparatur yang memiliki kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barang/ jasa Pemerintah

67.65 68.82 72.35 56.47 47,65

15 % realisasi pelaksanaan pemeriksaan PKPT, Insidentil, Wasbangda, Pelayanan Publik dan Audit akhir Thn anggaran

105 100 100 100 97

16 % tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah (APFP)

42.25 42 22 74 66

17 Persentase tenaga auditor terhadap seluruh personil yang ada

10.64 8.82 9.38 9.68 36,67

18 Persentase tenaga auditor yang telah memiliki sertifikat auditor

100 100 100 100 100

19 Persentase Kecamatan yang melaksanakan administrasi pemerintahan dengan baik

100 100 100 100 100

20 Kecamatan yang menyampaikan laporan pelaksanaan pemerintahan tepat waktu (%)

100 100 95.24 100 100

21 Penyampaian LPPD kepada Pemerintah Pusat Tepat waktu

Tidak Tepat Waktu

Tepat Waktu

Tidak Tepat Waktu

Tidak Tepat Waktu

Tepat Waktu

Bab II - 45 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

22 Persentase SKPD yang memiliki Standar Pelayanan Minimal

2.41 3.61 3.61 15.66 15,66

23 Persentase SKPD pelayanan publik yang memiliki SOP

2.41 3.61 3.61 24.10 24,10

24 Persentase SKPD yang terisi/terpenuhi jabatan strukturalnya

71.05 100 100 100 100

25 Persentase tempat usaha yang memiliki ijin gangguan

59.63 62.07 63.93 67.01 72,12

26 % peningkatan pajak daerah 186.27 161.42 205 228.21 346,05

27 % peningkatan retribusi daerah 96.56 106 122 242 78,78

28 % kontribusi PAD terhadap belanja daerah

3.92 4.08 3.83 5.34 6,51

29 % peningkatan jumlah penerimaan dari bagian laba BUMD

7.62 8.22 18.53 20.10 19,28

30 %Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan

91.67 91.67 66.67 42 100

31 % SKPD yang menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tepat waktu

90.36 70 84 62 62,34

32 berkurangnya temuan audit BPK (%) 60 87 87 60 60

33 Persentase struktur jabatan yang terisi 90.04 78 77.48 83.86 79,38

34 Persentase pejabat yang telah memenuhi persyaratan formal

91.04 78 77.48 83.86 79,38

35 Persentase pejabat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan

67.59 67,59 52,77 53.22 35,44

36 Persentase CPNSD yang telah mengikuti Diklat Prajabatan

100 100 100 100 100

37 Persentase pegawai sesuai dengan kebutuhan riil

98.49 97 97 97 97,81

38 Persentase pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas

39 15 0,52 71.05 90,48

39 Pelaksanaan seleksi penerimaan Praja IPDN (%)

25 20 5 15 5

Sumber: LKPJ 2013

19. Ketahanan Pangan Pelayanan urusan ketahanan pangan ditunjukan dengan indikator antara lain ketersediaan regulasi yang mengikat dalam rangka pemantapan ketahanan pangan. Tahun 2013 produk hukum yang dihasilkan sebanyak 2(dua) buah Peraturan Bupati (Perbup), yakni Peraturan Bupati Ende, Nomor 22 Tahun 2013, tentang Sistim Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian dan Peraturan Bupati Ende Nomor 23 Tahun 2013 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal.

Indikator lainnya adalah tingkat ketersediaan bahan pangan yang diproduksi sendiri dalam wilayah Kabupaten Ende, menggunakan satuan Equevalen Beras (EB). Angka sementara ketersediaan pangan tahun 2013 (kondisi September 2013), adalah 85,19% dari total kebutuhan pangan penduduk Kabupaten Ende.

Bab II - 46 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sementara dalam rangka perbaikan pola komsumsi masyarakat, hasil survey pola komsumsi menunjukan bahwa dari 135 KK responden, yang tersebar dalam 9 (Sembilan) desa, 3 (tiga) kecamatan, diketahui bahwa di tahun 2013 persentase penduduk yang mengkonsumsi beras 3 (tiga) kali sehari menurun hingga 24,44 persen dari total penduduk Kabupaten Ende. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih sebesar 25,11 persen.

Tabel 2.52.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Persentase masyarakat yang mengkonsumsi pangan beras tiga kali sehari.

33.80 29,07 27,12 25.11 24,44

2 Persentase Ketersediaan Pangan Utama %

76,07 80,33 84,14 88,44 85,19

Sumber: LKPJ 2013 (BKP3)

. 20. Pemberdayaan Masyarakat Desa

1) LKMD yang Berfungsi Baik LKMD diharapkan sebagai salah satu tulang punggung pembangunan desa, oleh karena itu LKMD harus berfungsi baik dan mampu bekerja sama dengan perangkat desa dalam melaksanakan pembangunan desa. Sampai dengan tahun 2013, LKMD yang berfungsi baik sebanyak 160 dari 255 LKMD yang ada atau sebesar 62,75%. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 69,16%, yang disebabkan adanya penambahan jumlah desa hasil pemekaran

2) Jumlah PKK Aktif Kelompok PKK di Kabupaten Ende sebanyak 255 kelompok, dari jumlah tersebut yang aktif pada tahun 2013 sebanyak 210 kelompok atau 82,35%. Kondisi ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012, yang disebabkan bertambahnya PKK sebagai akibat langsung dari adanya pemekaran desa, namun secara kuantitaif, jumlah PKK yang aktif bertambah dari 188 kelompok menjadi 210 kelompok. Peningkatan PKK aktif ditahun 2013 dikarenakan pembinaan dan pendampingan dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.

3) Kantor Desa yang Kondisinya Layak Dari total 255 Desa di Kabupaten Ende, terdapat sebanyak 217 Desa Kantor Desa Permanen (85,10%), 22 kantor desa semi permanen (7,91%) dan 16 kantor desa kondisi darurat (5,76%).

4) Jumlah Perangkat Penggerak Otonomi Desa yang Dibina (LKMD, PKK, dll) Jumlah perangkat penggerak otonomi desa yang dibina (LKMD, PKK, dll) pada tahun 2012 sebanyak 13.700 jumlah perangkat otonomi desa yang dibina dari 65.353 atau 20,96%. Kondisi ini masih sama pada tahun 2013. Hal ini terkait dengan ketersediaan dana, sehingga belum dapat melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap seluruh perangkat penggerak otonomi desa yang ada, termasuk untuk desa-desa pemekaran.

Bab II - 47 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.53.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2009-2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 LKMD yang Berfungsi Baik % 63,0 63,08 63,08 69,16 62,75

2 Jumlah PKK yang Aktif % 83,57 85,51 87,85 87,85 82,35

3 Kantor Desa yang Kondisinya Layak % 83,25 97,38 97,42 76,07 93,73

4 Jumlah perangkat penggerak otonomi desa yang dibina (LKMD, PKK dll) (%)

18 21.42 20.66 20.96 20,96

Sumber: LKPJ 2013 (BPMPD)

21. Statistik Daerah Pelayanan urusan statistik dilaksanakan dalam rangka penyediaan data-data statistik pembangunan dalam rangka mendukung kualitas perencanaan, pemantauan dan pengawasan pembangunan. Selama kurun waktu 2009-2104 seluruh dokumen antara lain: Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, Registrasi Penduduk, PDRB menurut Penggunaan, PDRB menurut Kecamatan, Indikator Kesejahteraan, dan indikator ekonomi Kabupaten Ende tersedia melalui kerja sama dengan BPS Ende.

22. Kearsipan Daerah Pelayanan kearsipan yang dilakukan oleh kantor Perpustakaan dan Kearsipan daerah diukur dalam jumlah SKPD yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baku. Keadaan tahun 2013 menunjukan capaian yang relatif rendah, dimana hanya 12 SKPD dari 77 SKPD di Kabupaten Ende yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baik.

23. Informasi Daerah Indikator utama terkait urusan informasi daerah adalah ketersediaan sarana informasi berbasis IT. Jumlah seluruh sarana informasi milik Pemkab Ende yang dikelola oleh Kantor PDT pada tahun 2013, sebanyak 6 (enam) unit yang terdiri dari: Website Pemkab Ende sebanyak 1 (satu) unit, Web Intra DBMS 1(satu) unit, anjungan lyar sentuh 1 (satu) unit, CD Interaktif Profil Daerah 1 (satu) unit, website LPSE 1 (satu) unit, dan aplikasi SIMDA 1 (satu) unit, yang merupakan bantuan dari Kementerian Kominfo RI. Dari sarana yang dimiiki tersebut, yang berfungsi dengan baik, sebanyak 5 (lima) unit, sedangkan layar sentuh masih mengalami kerusakan.

24. Perpustakaan

Pelayanan urusan perpustakaan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat, menunjukan capaian yang cukup baik. Ratio jumlah penduduk terus meningkat setiap tahunnya. Data tahun 2013 menunjukan bahwa jumlah pengunjung ke perpustakaan sebanyak 59.756 orang atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 54.787 orang. Sementara terkait ketersediaan judul buku sudah cukup memadai, dimana keadaan tahun 2013 tersedia 5.426 judul buku dari kebutuhan 2500 buku. Pada masa mendatang akan diperkuat pengembangan perpustakaan desa atau kelurahan.

Bab II - 48 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan 1. Pertanian

Capaian indikator-indikator kinerja utama urusan pertanian untuk mendukung tercapainya sasaran meningkatnya produktifitas hasil pertanian ditunjukan dengan indikator produktivitas padi dan bahan pangan utama lokal lainnya per hektar. Secara kumulatif produksi 9 (sembilan) bahan pangan utama pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 20.948,69 ton jika dibandingkan dengan keadaan pada tahun 2012 yaitu dari 86.889 ton menjadi 107.837,69 ton pada tahun 2013.

Gambaran produktifitas masing-masing komoditas disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2.54.Produktifitas Pangan di Kabupaten Ende Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Produktivitas Padi Sawah (ton/ha) 5,08 5,72 6,01 6,71 6,81

2 Produktivitas Padi Ladang (ton/ha) 1,43 1,59 1,68 2,01 2,69

3 Produktivitas Jagung (ton/ha) 2,22 1,98 2,24 2 3,41

4 Produktivitas Ubi Kayu (ton/ha) 8,74 8,06 8,39 8,46 10,56

5 Produktivitas Ubi Jalar (ton/ha) 4,97 5,20 6 7,26 7,95

6 Produktivitas Kacang Kedelai (ton/ha) 1,23 3,38 1,46 1,15 1,23

7 Produktivitas Kacang Tanah (ton/ha) 0,99 1,30 1,47 2,04 1,52

8 Produktivitas Kacang Hijau (ton/ha) 0,99 1,04 1.26 1,70 1,66

9 Produktivitas Sorghum (ton/ha) 0,71 0,87 1,15 1,69 1,68 Sumber: LKPJ 2013 (Distanak)

2. Peternakan

Jenis Usaha peternakan di Kabupaten Ende terdiri atas ternak sapi, ternak kecil yaitu kambing, domba, babi dan jenis usaha ternak unggas. 1) Ternak Sapi

Perkembangan rata-rata sapi yang dimiliki oleh peternak sapi di Kabupaten Ende meningkat dari tahun 2010 sebanyak 2 ekor per peternak menjadi 3 ekor per peternak pada tahun 2011 dan 4 ekor pada tahun 2013.

Tabel 2.55 Perkembangan Jenis Usaha Ternak Sapi Potong Tahun 2009-2013 No Ternak Sapi Potong 2009 2010 2011 2012 2013

1 Jumlah Populasi 11.834 27.321 28.219 31.629 32.736

2 Jumlah Pemotongan per Tahun 1.111 1.087 1.119 1.410 1.438

3 Laju Pertumbuhan Populasi per Tahun 2,80 130,87 3,29 12,08 3,50

4 Rata-Rata Kepemilikan 2 2 3 4 4

Sumber: Profil Daerah Kabupaten Ende Tahun 2013 (distanak)

2) Ternak Kecil Populasi ternak kambing, domba, mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun 2008-2013, sementara pertumbuhan populasi ternak babi mengalami fluktuasi.

Bab II - 49 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.56 Perkembangan Jenis Usaha Ternak Kecil Tahun 2009-2013 No Jenis ternak Kecil 2009 2010 2011 2012 2013

1 Jumlah populasi Kambing (ekor) 22.859 19.454 20.455 21.314 22.380

2 Jumlah populasi domba (ekor) - 10 11 9 9

3 Jumlah populasi babi (ekor) 88.998 90.741 59.139 62.096 65.977

Sumber: Profil Daerah Kabupaten Ende Tahun 2013 (distanak)

3) Unggas Untuk jenis usaha ternak ayam buras mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun 2009 – 2013. Untuk jenis ternak ayam petelur mengalami fluktuasi, pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 8.207 ekor. Untuk ayam pedaging jumlah populasi mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun 2009-2013, dimana jumlah produksi pada tahun 2013 sebesar 107.264 ekor/ tahun dan rata-rata kepemilikian per peternak 1.375 ekor/ peternak. Populasi burung Puyuh mengalami fluktuasi dalam kurun waktu tahun 2009-2013, dan jumlah populasi pada tahun 2013 sebesar 2.498 ekor. Populasi Burung Dara selama kurun waktu tahun 2009-2013 mengalami peningkatan. Untuk kelompok peternak di Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan dari tahun 2009-2013, menjadi sebanyak 188 peternak.

Tabel 2.57 Perkembangan Jenis Usaha Unggas Tahun 2009-2013

JENIS TERNAK 2009 2010 2011 2012 2013

1). Jumlah Ayam Buras (ekor) 175.395 186.591 211.543 225.293 237.121

2). Ayam Petelur

a. Jumlah Populasi (ekor/thn) 7.044 6.906 6.350 7.461 8.207

b. Jumlah Peternak (orang) 2 2 3 3 3

c. Jumlah Produksi (ton/thn) 10,3 10,1 9,3 10,9 12,1

d. Rata-Rata kepemilikan per Peternak 3.522 3.453 2.117 2.487 *)

3). Ayam Pedaging

a. Jumlah Populasi (ekor/thn) 101.640 106.980 91.650 97.513 107.264

b. Jumlah Peternak (orang) 68 75 81 71 78

c. Jumlah Produksi (ton/thn) 151,20 161,10 136,80 145,80 160,38

Rata-Rata kepemilikan per Peternak 1.495 1.426 1.131 1.373 1.375

4). Itik

a. Jumlah Populasi (ekor/thn) 107 132 319 303 333

b. Jumlah Peternak (orang) 23 29 29 27 27

c. Jumlah Produksi (ton/thn) 0,160 0,197 0,476 0,452 0,497

d. Rata-Rata kepemilikan per Peternak 5 5 11 11 12

5) Burung Puyuh

a. Jumlah Populasi (ekor/tahun) 1.051 1.020 1.447 2.379 2.498

6) Burung Dara

a. Jumlah populasi (ekor/tahun) 462 508 729 753 791

Bab II - 50 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

JENIS TERNAK 2009 2010 2011 2012 2013

7) Angsa

a. Jumlah populasi (ekor/tahun) - - 12 18 19

8) Jumlah Rumah Potong Hewan 1 1 1 1 1

9) Kelompok Usaha Ternak (kelompok) 101 118 171 180 188 Sumber data: Distanak Kab. Ende Tahun 2013 *) tidak ada data

3. Kehutanan dan Perkebunan

Pelayanan urusan kehutanan dan perkebunan terkait produktifitas perkebunan dan pemanfaatan sumber daya hutan.

Hasil perkebunan di Kabupaten Ende didominasi oleh lima komoditi penting yakni kopi, kelapa, kakao, cengkeh dan kapuk. Dari kelima komoditas perkebunan andalan Kabupaten Ende, hanya produksi kelapa yang mengalami penurunan produksi secara drastis sebesar 4.841,37 Ton dari produksi pada tahun 2012 sebesar 8.876,03 Ton dibandingkan dengan produksi tahun 2011 sebesar 4.034,66 Ton, sedangkan ke empat komoditas andalan lainnya, mengalami peningkatan produksi pada tahun 2012 jika dibandingkan tahun 2011

Produksi kelima komoditi ini pada tahun 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebagai berikut

Tabel 2.58 Jenis Komoditi, Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2010-2012

NO. Jenis Komoditi 2010 2011 2012 SAT.

1. Kopi

• Luas Areal 8.590 8.817,30 13.965,63 Ha

• Luas Tanam 8.676,6 5.336,90 13.799,43 Ha

• Jumlah Produksi 3.473,2 2.859,12 6.988,93 Ton

2. Kakao

• Luas Areal 5.504,8 5.901,00 9.141,70 Ha

• Luas Tanam 5.699,3 3.469,23 9.026,00 Ha

• Jumlah Produksi 3.439,1 3.165,87 4.009,14 Ton

3. Lada

• Luas Areal 76,9 107,62 1.136,70 Ha

• Luas Tanam 84,8 101,32 1.081,90 Ha

• Jumlah Produksi 18,4 18,32 258,51 Ton

4. Vanili

• Luas Areal 264,0 287,45 1.447,21 Ha

• Luas Tanam 265,9 276,81 1.407,49 Ha

• Jumlah Produksi 40,6 37,37 266,04 Ton

5. Kelapa

• Luas Areal 10.604,1 10.861,00 11.372,50 Ha

• Luas Tanam 10.585,7 10.845,60 9.270,50 Ha

• Jumlah Produksi 8.301,4 8.876,03 4.034,66 Ton

6. Pala

• Luas Areal 65,4 84,30 96,65 Ha

• Luas Tanam 72,6 82,00 4,18 Ha

• Jumlah Produksi 7,6 4,92 Ton

Bab II - 51 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

NO. Jenis Komoditi 2010 2011 2012 SAT.

7. Kelapa Dalam

• Luas Areal 10.585,7 10.861,00 10.822,20 Ha

• Luas Tanam 8.301,4 8.876,03 8.758,48 Ha

• Jumlah Produksi Ton

8. Cengkeh

• Luas Areal 1.241,3 1.290,67 8.164,69 Ha

• Luas Tanam 1.263,9 1.358,25 8.523,33 Ha

• Jumlah Produksi 266 280,82 3.762,11 Ton

9. Jambu Mete

• Luas Areal 7.660,8 7.806,20 2.193,90 Ha

• Luas Tanam 7.761,4 7.698,20 2.155,70 Ha

• Jumlah Produksi 3.540,3 3.723,52 756,88 Ton

10. Kapuk

• Luas Areal 249,2 255,10 7.792,22 Ha

• Luas Tanam 245,6 244,10 7.867,25 Ha

• Jumlah Produksi 33,7 255,10 3.369,30 Ton Sumber data: Profil Daerah Kabupaten Ende 2013 (Dishutbun)

Sementara produksi hasil hutan Tahun 2013 sebesar 62,35 % jika dibandingkan dengan produksi pada tahun 2008. Pencapaian ini belum mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 142%. Hasil hutan di Kabupaten Ende merupakan non HPH yang terdiri dari kayu bulat, kayu gergajian dan kayu olahan.

Tabel 2.59 Hasil Hutan Non HPH dan ikutan di Kabupaten Ende 2009-2011

Jenis Hasil Hutan Satuan 2009 2010 2011

1 Kayu Rimba Campuran Ton 561 570 580

2 Balok M³ 2.400 2.300 2.100

3 Papan M³ 1.200 1.050 1.150

4 Usuk M³ 1.200 1.200 1.300

5 Kelapa 1.752 1.800 2.000

6 Bayam Balok - 419 300

7 Bayam Papan - 500 369

8 Kemiri Isi 5892 6070 5497,23

9 Kayu Manis Kg 1025 1109 1.000

10 Masoi Kg 900 950 950

11 Gaharu Kg 600 700 700

12 Tali Hutan (Ngidho) Kg 1500 1750 1.750

13 Rotan Kg 5000 6000 6.000

14 Ijuk Kg 4500 5000 5.000

15 Bambu Hutan M³ 7700 7500 7.500

Bab II - 52 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Jenis Hasil Hutan Satuan 2009 2010 2011

16 Daun Lontar Lbr 1600 1650 1.650

17 Nira Lontar Ltr 700 1000 210

18 Nira Enau Ltr 800 825 825

19 Gula Aren Kg 3600 3500 3.700

20 Kayu Bakar M³ 1400 1450 1.450

21 Madu Liter 1500 1600 1.550

22 Daun Gebang Lbr 1900 1950 1.950

23 Siri Hutan Kg 900 950 950

24 Lobha - 1000 0

25 Asam Kg 1000 1025 1.200

Sumber data: Profil Daerah Kabupaten Ende 2013 (Dishutbun)

4. Pertambangan dan Energi

Pelayanan urusan pertambangan dan energi diarahkan dalam rangka meningkatnya pengelolaan pertambangan, energi dan kelistrikan. Selama kurun waktu 2009-2014 kinerja pelayanan urusan pertambangan ditunjukan dengan indikator sebagai berikut:

1) Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap PDRB Pada Tahun 2013 jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertambangan sebesar Rp.29.836.400,- dibandingkan dengan jumlah total PDRB Rp.2.219.742.140,- (BPS, Ende Dalam Angka Tahun 2013) atau sebesar 1,34%

2) Jumlah Lokasi Penambangan Galian C yang Ditata. Pada tahun 2013 jumlah lokasi penambangan galian C yang ditata sebanyak 21 lokasi dari 60 lokasi penambangan atau sebesar 35 %, terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya ditata sebanyak 19 lokasi dari 60 lokasi penambangan yang ada.

3) Cakupan Keluarga yang menikmati listrik dari sumber energi terbarukan Pada tahun 2013 jumlah KK yang menikmati listrik terbaharukan (sollarcell) sebanyak 807 KK dari 1.872 KK atau sebesar 43,11 %, terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 747 KK yang menikmati energi listrik terbaharukan.

4) Persentase Sumber Air Bawah Tanah yang di Eksploitasi Pada tahun 2013 terdapat penambangan 2 sumber mata air yang diekspoitasi menjadi 14 sumber mata air yang dieksploitasi atau sebesar 20% sehingga terjadi peningkatan dibanding tahun 2012 yang hanya terdapat 12 sumber mata air yang dieksploitasi.

5. Pariwisata Pelayanan urusan pariwisata diarahkan dalam rangka pengembangan pariwisata daerah, yang ditunjukan dengan indikator sebagai berikut:

Bab II - 53 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

1) Meningkatnya Kunjungan wisata Selama kurun waktu 2009-2013 terus terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Ende. Keadaan terakhir jumlah kunjungan wisata tahun 2013 sebanyak 26.396 orang, meningkat cukup signifikan di banding kondisi tahun 2008 yang mencapai 16.506 orang.

2) Meningkatnya Jumlah Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Capaian indikator ini menunjukan hal yang kurang menggembirakan. Dari target penataan ODTW sebanyak 49 buah dari 100 ODTW yang ada, sampai dengan tahun 2013 hanya ditata sebanyak 9 buah.

6. Kelautan dan Perikanan Pelayanan urusan kelautan dan perikanan selama kurun waktu 2009-2014 diarahkan dalam mencapai sasaran meningkatnya produksi perikanan; meningkatnya kesejahteraan nelayan, ditunjukan dengan indikator-indikator sebagai berikut: 1) Meningkatnya produksi perikanan

Produksi hasil perikanan pada Tahun 2012 sebesar 7.988,657 ton atau sebesar 41,39%, jika dibandingkan dengan jumlah produksi potensi lestari (19.299 ton/km), namun persentase dari capaian target indikator RPJMD sebesar 8.424,01 ton atau 43,65% sehingga masih mengalami kekurangan produksi sebesar 435,35 ton.

2) Luas Lahan Budidaya Rumput Laut Jumlah Luas Lahan Budidaya Rumput Laut yang dimanfaatkan pada tahun 2013 sebesar 14 Ha (1,42%) dari 987 luas potensi lahan budidaya.

3) Luas Kolam dan Tambak Jumlah Luas Lahan Kolam dan Tambak yang dimanfaatkan pada Tahun 2013 sebesar 22,05 Ha (0,98%), melampui Target RPJMD yang ditetapkan pada tahun 2013 sebesar 0,29 % (7,25 Ha).

4) Kontribusi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap PDRB Kontribusi sektor Kelautan dan Perikanan terhadap PDRB pada Tahun 2013 sebesar 7,73% (Rp. 171.677.880) dari total PDRB Kabupaten Ende sebesar Rp. 2.219.742.140 (statistik Kab.Ende 2013), secara umum mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, namun belum mencapai target RPJMD pada tahun 2013 sebesar 9,98%.

5) Nelayan dan Pembudidaya dengan Kepemilikan Rumah Layak Huni Jumlah Nelayan dan Pembudidaya dengan kepemilikan rumah layak huni pada Tahun 2013 sebesar 3.377 orang (20,94%) dari jumlah nelayan dan pembudidaya sebanyak 16.126 orang atau mengalami peningkatan sebesar 1,16% dari tahun sebelumnya, namun belum memenuhi target tahun 2013 sebesar 24,14%.

6) Nelayan dengan Pendapatan per Bulan di atas UMR Jumlah Nelayan dengan pendapatan per bulan di atas UMR pada Tahun 2013 sebanyak 2.937 orang dari 15.300 orang nelayan yang ada pada tahun 2013 (19,20%), dimana mengalami kenaikan sebesar 0,25% dari dari tahun sebelumnya dan belum memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 24,37%.

Bab II - 54 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

7) Pembudidaya dengan Pendapatan per Bulan di atas UMR Jumlah Pembudidaya dengan pendapatan per bulan di atas UMR pada tahun 2013, sebanyak 207 orang dari 806 pembudidaya yang ada (25,68%) dan telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 16,70%. Peningkatan ini lebih didominasi oleh pembudidaya Air Tawar dan Tambak Air payau sedangkan untuk pembudidaya Rumput laut cenderung menurun disebabkan oleh faktor kondidsi alam yang tidak mendukung untuk dilaksanakan usaha budidaya.

8) Nelayan yang Mempunyai Armada dan Alat Tangkap Jumlah Nelayan yang mempunyai armada dan alat tangkap pada Tahun 2013 sebanyak 3.328 orang dari 15.300 orang nelayan yang ada (21,75%) atau mengalami peningkatan sebesar 1,27% dari tahun sebelumnya, namun belum memenuhi target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 26,65%. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya intervensi Program Pengembangan Perikanan Tangkap melalui pemberian bantuan sarana penangkapan.

Tabel 2.60 Perkembangan Indikator Layanan Urusan Perikanan dan Kelautan Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Produktivitas Perikanan 32,67 36,92 39,20 40,80 41,39

2 Luas Budidaya Rumput Laut 4,40 3,17 2,84 2,20 1,42

3 Luas Kolam dan Tambak 0,27 0,16 0,44 1,40 0,98

4 Nelayan dan Pembudidayaan dengan Kepemilikan Rumah Layak Huni

17,28 18,48 23,97 19,78 20,94

5 Nelayan dengan Pendapatan di atas UMR

17,78 20,59 21,83 18,95 19,20

6 Pembudidaya dengan Pendapatan di atas UMR

21,90 15,94 12,30 90,88 25,68

7 Nelayan yang Mempunyai Armada/ Alat Tangkap

18,12 18,88 23,29 20,48 21,75

Sumber: LKPJ 2013 (DKP)

7. Perdagangan dan industri Pelayanan urusan perdagangan selama kurun waktu 2009-2014 diarahkan dalam mencapai sasaran meningkatnya peran sektor perdagangan dan industri dalam perekonomian daerah.

1) Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Kontribusi ini diukur dengan membandingkan jumlah kontribusi PDRB dari sektor perdagangan besar dan eceran terhadap total PDRB Kabupaten Ende. Target yang ditetapkan untuk dicapai di tahun 2013 adalah sebesar 29,71%. Namun demikian pencapaian target tersebut belum dapat dihitung karena PDRB Kabupaten Ende Tahun 2013 belum diketahui. Realisasi pencapaian sebesar 23% yang dicantumkan pada capaian indikator kinerja kunci adalah merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan data PDRB Kabupaten Ende Tahun 2012 (sumber Ende Dalam Angka Tahun 2013).

Bab II - 55 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2) Produktivitas Sektor Perdagangan Indikator ini diukur dengan membandingkan output sektor perdagangan dengan jumlah tenaga kerja sektor perdagangan. Target yang ditetapkan untuk tahun 2013 adalah 33.261.267. Hasil perhitungan dengan menggunakan data tahun 2011 dimana output bidang perdagangan besar dan eceran, produktivitas sektor ini adalah 45.449.638,- melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2013.

3) Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kontribusi ini diukur dengan membandingkan jumlah kontribusi PDRB dari sektor industri terhadap jumlah total PDRB tahun berkenan. Perhitungan yang dapat dilakukan hanya sampai dengan tahun 2012. Untuk tahun 2013 capaian indikator ini belum dapat dihitung karena jumlah PDRB untuk tahun tersebut belum diketahui. Realisasi capaian indikator ini sejak tahun 2009 s/d 2012 juga belum pernah mencapai target. Tahun 2009 realisasi capaian untuk indikator ini adalah 1,65% dari target sebesar 1,82%, tahun 2010 terealisasi sebesar 1,66% dari target sebesar 1,91%, tahun 2011 terealisasi sebesar 1,56% dari target yang ditetapkan sebesar 2,04% dan tahun 2012 terealisasi sebesar 1,59% dari target yang ditetapkan sebesar 2,19%.

4) Produktivitas Sektor Industri Indikator ini diukur dengan membandingkan output sektor industri besar terhadap jumlah tenaga kerja industri. Namun demikian hingga saat ini di Kabupaten Ende belum berkembang industri yang masuk dalam kategori industri besar. Perhitungan yang dilakukan untuk indikator ini adalah dengan menggunakan data industri kecil. Realisasi capaian untuk indikator ini pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.434.285,-.

8. Transmigrasi 1) Luas Kawasan Hunian

Indikator ini menggambarkan luas kawasan hunian pada tahun 2013, yaitu jumlah lahan terpakai dibanding luas lahan yang tersedia sebesar 64,46% yang dihitung dari jumlah lahan terpakai 2.403 Ha, berbanding jumlah lahan yang tersedia sebesar 3.728 Ha.

2) Pemerataan Penyebaran Lokasi Transmigrasi Indikator ini menggambarkan Jumlah lokasi RTUPT pada tahun 2012 yaitu jumlah RTUPT yang sudah dibangun sebanyak 8 lokasi berbanding jumlah rencana RTUPT sebanyak 10 lokasi.

Bab II - 56 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2.4 Aspek Daya Saing Daerah 2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

1. Tingkat Komsumsi Rumah Tangga Kemampuan ekonomi daerah ditunjukan oleh indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Tingkat konsumsi rumah tangga menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga di suatu daerah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dapat diketahui dengan menghitung angka rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Data menunjukan bahwa meskipun tidak signifikan, pengeluaran rumah tangga masyarakat di Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan, termasuk pergeseran pada pola pengeluaran, dimana pengeluaran bukan makanan menunjukan kecenderungan peningkatan.

Tabel 2.61. Rata-rata Perkapita per bulan (RP) di Kabupaten Ende Tahun 2009-2011

Tahun Makanan Bukan Makanan Seluruh Pengeluaran

2009 188.771 (61,35 %) 118.938 (38,65%) 307.709

2010 212.714 (61,33 %) 134.139 (38,67% 346.853

2011 231.248 (59,99%) 154.223 (40,01 %) 385.471

Sumber: Susenas 2009-2011

2. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani yang merupakan rasio indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani di Kabupaten Ende relatif kecil, dimana pengeluaran komsumsi rumah tangga dan kebutuhan dalam menghasilkan produk relatif lebih tinggi dari penerimaan yang diterima petani dengan menjual hasil produksinya.

3. Produktifitas Total Daerah Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas tiap sektor per angkatan kerja yang menunjukan seberapa produktif tiap angkatan kerja dalam mendorong ekonomi daerah per sektor. Data tahun 2012 menunjukan bahwa produktifitas total daerah Kabupaten Ende sebesar Rp 52.363.000,- dengan rincian produktifitas sektor primer sebesar Rp 12.563.000,- sekunder sebesar Rp 8.067.000,- dan sektor tersier sebesar Rp 31.734.000,-

Adapun tingkat produktivitas daerah per sektor Kabupaten Ende keadaan tahun 2012 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.62. Produktifitas Daerah Keadaan Tahun 2012

No Sektor Nilai Produksi Jumlah tenaga Kerja

Produktifitas

1 Pertanian 729.100.640.000 58.037 12.563.000

2 Pertambangan dan penggalian

29.836.400.000

29.132 8.067.000 3 Industri Pengolahan 35.392.730.000

4 Listrik dan air minum 11.026.950.000

5 Bangunan dan Konstruksi 158.745.160.000

Bab II - 57 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sektor Nilai Produksi Jumlah tenaga Kerja

Produktifitas

6 Perdagangan Hotel dan Restauran

516.843.840.000

39.568 31.734.000 7

Pengangkutan dan Komunikasi

125.302.610.000

8 Keuangan, persewaan dan Jasa Perusahaan

107.148.930.000

9 Jasa-jasa 506.344.880.000

Jumlah 2.219.742.140.000 126.737 52.363.000

Sumber data: Indikator Ekonomi 2012 (diolah)

2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur 1. Sarana transportasi

Untuk mendukung transportasi darat, sampai dengan tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Ende telah membangun dan membuka jalan sepanjang 1.223,65 km jalan kabupaten dan jalan desa, 160,30 km jalan provinsi. Pada tahun 2011, dari total panjang jalan yang ada, 45,98 % sudah diaspal, sementara sisanya (54,02 %) belum aspal. Sementara itu jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Ende mengalami kenaikan dalam jumlah yang relatif besar khususnya sepeda motor dari sekitar 14.980 pada tahun 2007 menjadi 21.942 pada tahun 2009. Peningkatan juga terjadi pada jenis kendaraan mobil penumpang, mobil barang dan mobil bus walaupun kenaikannya tidak sebanyak sepeda motor.

Tabel 2.63. Jenis dan Jumlah Angkutan Darat di Kabupaten Ende

Jenis Kendaraan Milik Perorangan Umum Pemerintah Total

Mobil Penumpang 632 269 169 1.070

Mobil Bus 4 150 14 168

Mobil Barang 505 619 108 1.232

Sepeda Motor 30.813 - 1.145 31.958

Kendaraan Khusus (pemadam kebakaran, ambulance dan mobil jenazah)

- - 36 36

Jumlah 31.954 1.038 1.472 34.464 Sumber data: Ende Dalam Angka 2013 (BPS Ende)

Sementara itu sarana transportasi laut cukup memadai. Kabupaten Ende memiliki 5 dermaga, yaitu dermaga Ipii, dermaga Ende, dermaga nangakeo, dermaga Pulau Ende dan dermaga Nanganio . Selain itu terdapat dermaga minyak milik Pertamina dan dermaga ikan Paupanda dengan fasilitas tempat pelelangan ikan (TPI).

Dukungan transportasi udara didukung dengan ketersediaan Bandara Udara H. Hasan Aroeboesman, yang memiliki panjang landas pacu 1.800 meter, dengan 2 buah run way, dan dapat didarati pesawat Jenis Fokker. Beberapa maskapai penerbangan yang aktif beroperasi antara lain Garuda, Merpati, Trans Nusa, Wings Air, dengan rute setiap hari dapat menjangkau seluruh wilayah nusantara melalui penerbangan lanjutan.

Bab II - 58 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2. Sarana telekomunikasi Sesuai dengan perkembangan teknologi, alat komunikasi seperti telepon, telepon selular (handphone/HP), dan komputer menjadi salah satu fasilitas perumahan yang sangat pesat pertumbuhannya. Banyaknya rumah tangga di Kabupaten Ende menurut kepemilikan sarana komunikasi, hasil Susenas 2010-2012 menunjukan bahwa kepemilikan telepon rumah mengalami penurunan yakni dari 4,81 persen pada tahun 2011 menjadi 2,79 persen pada tahun 2012. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan kepemilikan telepon selular. Rumah tangga yang memiliki telepon selular meningkat dari 68,29 persen pada tahun 2011 menjadi 75,92 persen pada tahun 2012. Begitu pula rumah tangga yang memiliki komputer mengalami

penurunan dari 9,24 persen pada tahun 2011 menjadi 5,96 persen pada tahun 2012. Dari rumah tangga yang memiliki telepon selular di daerah ini, sebagian besar hanya mempunyai 1 nomor telepon selular, yang pada tahun 2012 tercatat sebesar 46,36 persen. Sementara itu, terdapat sebanyak 28,51 persen rumah tangga mempunyai 3 s/d 3+ nomor telepon selular. Ini berarti ada sekitar 28-29 rumah tangga dari 100 rumah tangga pemilik telepon selular yang mempunyai 3 s/d 3+ nomor.

Tabel 2.64. Persentase Rumah Tangga menurut kepemilikan sarana komunikasi Tahun 2010-2012

No Kepemilikan sarana komunikasi 2010 2011 2012

1 Telepon rumah 3,62 4,81 2,79

2 Telepon seluler 59,45 68,29 75,92

3 Komputer 7,63 9,24 5,96

4 Punya 1 nomor HP 54,97 45,56 46,36

5 Punya 2 nomor HP 28,20 24,23 25,13

6 Punya 3 nomor HP 9,66 10,55 14,75

7 Punya lebih dari 3 nomor HP 7,16 19,66 13,76 Sumber data: Indikator Kesejahteraan Rakyat 2012 (BPS Ende)

Sementara itu kepemilikan internet juga menunjukan peningkatan. Data Susenas 2007-2009 menunjukan bahwa rumah tangga di kabupaten Ende yang mengakses internet melalui komputer di rumah meningkat dari 0,32 persen pada tahun 2007 menjadi 1,03 persen pada tahun 2009. Sedangkan yang mengakses internet di luar rumah seperti warung internet (warnet) juga meningkat dari 0,64 persen menjadi 5,75 persen. Sementara yang mengakses internet melalui kantor/sekolah mengalami peningkatan dari 1,11 persen menjadi 7,11 persen dalam periode tahun yang sama. Kondisi ini diperkirakan meningkat signifikan sampai saat ini.

Tabel 2.65. Persentase Rumah Tangga yang mengakses Internet Tahun 2007-2009

No Mengakses Internet 2007 2008 2009

1 Di rumah 0,32 - 1,03

2 Di luar rumah

* Warnet 0,64 0,18 5,75

* Kantor/sekolah 1,11 1,90 7,11

* Lainnya 0,17 - 0,35 Sumber data: Indikator Kesejahteraan Rakyat 2012 (BPS Ende)

Bab II - 59 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3. Perbankan Perekonomian daerah sangat tergantung dari perbankan yang digunakan untuk transaksi ekonomi antar pelaku usaha. Perkembangan jumlah kantor bank mengalami peningkatan yang cukup baik, dimana ada 8 kantor bank yang beroperasi di Kabupaten Ende saat ini antara lain Bank BRI, Bank Danamon, bank BNI, Bank Mandiri, Bank NTT, Bank Sinar Mas dan Bank BTPN, Bank Niaga.

Perkembangan sektor perbankan di Kabupaten Ende selama periode 2010-2012 cenderung mengalami penurunan. Jumlah peminjam pada bank‐bank yang ada di Kabupaten Ende pada tahun 2010 sebanyak 11.765 orang, sementara pada tahun 2011 meningkat menjadi 12.195 orang namun mengalami penurunan drastis pada tahun 2012 menjadi sebanyak 10.425 orang. Demikian pula dari sisi besarnya pinjaman yang dikeluarkan oleh pihak bank, dimana pada tahun 2011 jumlah pinjamannya sebesar Rp 602.586.146.000 menurun sebesar 2,10 persen menjadi Rp 589.920.814.000 pada tahun 2012.

Jumlah peminjam terbesar pada tahun 2011 adalah para peminjam dari sektor perdagangan sebanyak 3.363 orang, namun menurun pada tahun 2012 menjadi sebanyak 2.500 orang, dengan besarnya pinjaman Rp 94.327.848.000 dan peminjam dari sektor lainnya (selain sektor utama) sebanyak 8.783 pada tahun 2011 menurun menjadi sebanyak 7.898 orang pada tahun 2012 dengan total pinjaman sebesar Rp 491.787.479.000.

Tabel 2.66.Jumlah Peminjam Menurut Sektor pada Bank di Kabupaten Ende Tahun 2009-2012

SEKTOR 2009 2010 2011 2012

( orang) ( orang) ( orang) ( orang)

Pertanian 37 28 33 20

Pertambangan/Penggalian 1 0 0 0

Industri 6 56 16 7

Perdagangan 3.215 3.353 3.363 2.500

Lainnya 9.095 8.328 8.783 7.898

Jumlah 12.354 11.765 12.195 10.425 Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013

Tabel 2.67. Besarnya Pinjaman Menurut Sektor pada Bank di Kabupaten Ende Tahun 2009-2012

SEKTOR 2009 2010 2011 2012 ( 000) ( 000 ) ( 000) ( 000)

Pertanian 1.282.244 1.143.041 1.262.020 1.199.069

Pertambangan/Penggalian 169.413 - 0 0

Industri 465.567 340.154 2.180.847 2.606.418

Perdagangan 144.411.094 169.022.899 186.049.792 94.327.848

Lainnya 249.622.688 328.064.237 413.093.487 491.787.478

Jumlah 395.951.006 498.570.331 602.586.146 589.920.814 Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013

Jika dilihat dari jenis tabungannya, pada tahun 2012 masyarakat cenderung menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan biasa yakni sebanyak 67.925 rekening dengan nilai simpanan sebesar 512,16 miliar rupiah.

Bab II - 60 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Nilai simpanan ini meningkat jika dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 406,49 milyar rupiah. Total peminjam dana bank pada tahun 2012 mengalami penurunan pada semua jenis simpanan jika dibandingkan dengan tahun 2011, dimana pada tahun 2011 jumlah peminjam sebanyak 82.350 orang menjadi sebanyak 70.327 orang pada tahun 2012 atau mengalami penurunan sejumlah 12.023 orang peminjam.

Tabel 2.68. Jumlah Nasabah pada Bank Menurut Jenis Pinjaman Tahun 2009-2012

JENIS SIMPANAN 2009 2010 2011 2012

( orang) ( orang) ( orang) ( orang)

Giro-giro 1.411 1.111 1.151 941

Deposito Berjangka 1118 879 1.016 805

Deposito Multiguna - - - -

Sertifikat Bank - - - -

Sertifikat Deposito - - - -

Tabungan 88.377 74.171 76.875 67.925

Tabungan ONH 673 540 696 656

Lain-lain - - 2.612 -

Jumlah 91.579 76.701 82.350 70.327

Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013

Tabel 2.69. Besarnya Simpanan pada Bank Menurut Jenis Pinjaman Tahun 2009-2012

SEKTOR 2009 2010 2011 2012

( 000 ) ( 000 ) ( 000 ) ( 000 )

Giro-giro 100.500.746 85.319.662 133.958.587 43.106.029

Deposito Berjangka 123.463.228 69.464.893 91.758.178 50.287.386

Deposito Multiguna - - - -

Sertifikat Bank - - - -

Sertifikat Deposito - - - -

Tabungan 517.510.807 346.744.125 406.496.004 512.160.142

Tabungan ONH 3.103.674 2.216.513 2.296.130 1.928.659

Lain-lain - - 14.805.766 -

Jumlah 744.578.455 503.745.193 649.314.665 607.482.216 Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013

4. Jumlah Perusahaan Perusahan yang ada dan beroperasi di kabupaten Ende keadaan tahun 2012 cukup banyak, dengan rincian PT sebanya 12 buah, CV sebanyak 147 buah, PO sebanyak 84 buah.

5. Fasilitas Penginapan dan Restauran/rumah makan Fasilitas penginapan dan restauran merupakan salah satu infrastruktur pendukung yang menggambarkan daya saing daerah. Keadaan tahun 2012 menunjukan bahwa jumlah penginapan di Kabupaten Ende sebanyak 30 buah, dengan ketersediaan kamar sebanyak 390 kamar dan 643 tempat tidur. Pada tahun 2012, jumlah restoran yang ada sebanyak 9 buah sedangkan jumlah rumah makan sebanyak 70 buah.

Bab II - 61 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 2.70. Jumlah Restoran dan Rumah Makan Tahun 2008-2012 Jenis 2008 2009 2010 2011 2012

Restoran (buah) '8 '8 '8 '9 '9

Rumah Makan (buah) '66 '66 '67 '70 '70

Sumber data: Disperindag Kab. Ende 2012

2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi

Iklim investasi di Kabupaten Ende cukup menjanjikan. Dalam tataran kebijakan pemerintah Kabupaten Ende sangat terbuka dengan investor. Permasalahan klasik terkait status lahan telah menjadi perhatian, dengan menempatkan pengampu kepentingan (pemilik lahan/penguasa ulayat) dalam konsep LIKA MBOKO TELU sebagai kekuatan utama membangun Ende. Pada tataran normatif, pelaksanaan perijinan mulai dibenahi dengan peningkatan kualitas layanan. Pada tahun 2013 indeks kepuasan masyarakat atas layanan KPTSP cukup baik. Terdapat 36 layanan perijinan yang telah memiliki SOP, dengan kisaran waktu layanan antara 2 – 14 hari.

Jaminan keamanan terhadap investor juga cukup baik. Data menunjukan angka kriminal yang terjadi di Kabupaten Ende secara khusus belum mengancam iklim investasi. Kondisi riil menunjukan jenis kejahatan dan kriminalitas yang terjadi di Kabupaten Ende relatif biasa dan dalam jumlah yang relatif kecil. Pada tahun 2012 terjadi 238 kasus, dengan rincian 21 kejahatan terhadap ketertiban umum, 18 kasus kesusilaan, 1 kasus perjudian, 1 kasus penculikan, 51 kasus pembunuhan, 13 kasus penganiyaan, 19 kasus pencurian, sisanya kasus lain dalam skala kecil. Kasus terkait jabatan sebanyak 7 kasus. Hal ini menunjukan tingginya komitmen terhadap pemberantasan penyalagunaan keuangan publik (negara). Tingkat kriminalitas (crime rate), tahun 2012 sebesar 48,21 per 100.100 penduduk, menurun dari keadaan 63,76 per 100.000 penduduk.

Pengenaan pajak dan retribusi juga menunjukan iklim investasi. Jumlah pajak yang dipungut sebanyak 8 jenis, sedangkan retribusi daerah sebanyak 17 jenis. Jenis pajak yang dipungut antara lain pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan lohan dan batuan dan Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BHTB). Sejak tahun 2013 sejalan dengan ketentuan daerah juga mempunyai kewenangan untuk memungut Pajak Bumi dan bangunan Perdesaan dan perkotaan (PBB-P2). Sementara retribusi yang dikenakan meliputi 1). Retribusi Jasa Umum yang terdiri atas retribusi pelayanan kesehatan, pelayanan persampahan dan kebersihan, retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, retibusi pelayanan pasar, dan retribusi pengujian kendaraan bermotor, 2) Retribusi Jasa Usaha yang terdiri dari retribusi pemakkaian kekayaan daerah, retribusi pasar grosir dan pertokoan, retibusi terminal, retribusi rumah ptong hewan, retribusi tempat rekreasi dan olah raga, retribusi penjualan produksi usaha daerah, dan 3). Reribusi Perizinan tertentu yang terdiri dari retribusi IMB, retribusi Izin Gangguan/Keramaian, retribusi SIUP/TDP, Retribusi Izin Trayek, Retribusi Izin Usaha Konstruksi dan Retribusi Izin Usaha Perikanan.

Bab II - 62 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia 1) Kualitas Tenaga Kerja

Kualitas tenaga kerja sebagai ukuran daya saing daerah ditunjukan dengan kondisi tingkat pendidikan masyarakat. Data menunjukan bahwa penduduk usia 10 tahun ke atas sebagian besar (25,53%) menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD). Kelompok ini merupakan persentase tertinggi dibandingkan penduduk yang tamat SLTP dan SLTA yaitu masing-masing sebesar 14,09 persen dan 18,98 persen. Penduduk yang tamat pada pendidikan tinggi (tingkat universitas) relatif kecil yaitu sebesar 6,07 %. Kondisi ini menunjukkan masih rendahnya tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Ende. Meskipun demikian secara trend dalam tahun 2010-2012, penduduk yang berpendidikan SLTP ke atas persentasenya terus meningkat, dari keadaan 35,52 persen pada tahun 2011 menjadi 39,14 persen pada tahun 2012.

Tabel 2.71 Persentase penduduk kabupaten Ende 10 tahun ke atas menurut Ijazah tertinggi Ijazah tertinggi yang dimiliki 2009 2010 2011 2012

Tidak Punya 41,78 42,52 35,10 35,32

SD 24,72 26,13 29,37 25,53

SLTP 13,07 12,30 13,11 14,09

SMU 8,93 10,33 11,54

18,98 * SMK 5,52 3,68 4,90

Diploma I/II 0,98 1,43 1,63 0,78

Diploma III/sarjana muda 1,54 0,81 1,27 0,94

Diploma IV/S1/S2/S3 3,46 2,80 3,07 4,35

SLTP+ 33,5 31,35 35,52 39,14

Sumber : BPS Susenas 2010-2012

*Angka bagi SMU sederajat.

2) Tingkat Ketergantungan

Angka beban ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu wilayah apakah tergolong wilayah maju atau wilayah yang sedang berkembang. Angka beban ketergantungan merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya angka beban ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan angka beban ketergantungan yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Bab II - 63 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Selama periode 2011-2012, terlihat angka beban ketergantungan di Kabupaten Ende mengalami penurunan dari 69,71 pada tahun 2011 menjadi 68,12 pada tahun 2012. Bila dilihat menurut angka beban tanggungan penduduk muda (usia 0-14 tahun) dan angka beban tanggungan penduduk tua (usia 65 tahun ke atas), maka pada tahun 2012 angka ketergantungan penduduk tua sebesar 9,23 dan angka ketergantungan penduduk muda sebesar 58,89. Hal ini berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 9 orang penduduk usia 65 tahun ke atas dan 58-59 orang anak. Berdasarkan angka yang disajikan maka tampak bahwa beban tanggungan penduduk usia produktif di kabupaten Ende masih didominasi oleh penduduk muda.

Tabel 2.72 Ratio Beban Ketergantungan di Kabupaten Ende Tahun 2009-2012

Tahun Ratio Beban Ketergantungan

Total Anak Lanjut Usia

2009 58,59 9,23 68,12

2010 50,34 11,21 61,55

2011 58,84 10,87 69,71

2012 58,89 9,23 68,12

Sumber: BPS Susenas 2010-2012

BAB IIIBAB IIIBAB III GAMBARAN PENGELOLAAN GAMBARAN PENGELOLAAN GAMBARAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH SERTA KEUANGAN DAERAH SERTA KEUANGAN DAERAH SERTA

KERANGKA PENDANAANKERANGKA PENDANAANKERANGKA PENDANAAN

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 20093.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 20093.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2009---201320132013

3.3. Kerangka Pendanaan3.3. Kerangka Pendanaan3.3. Kerangka Pendanaan

3.4. Sinergi Keuangan Daerah dengan Sumber Pendanaan 3.4. Sinergi Keuangan Daerah dengan Sumber Pendanaan 3.4. Sinergi Keuangan Daerah dengan Sumber Pendanaan

Pembangunan LainnyaPembangunan LainnyaPembangunan Lainnya

Monumen Pancasila & Patung Replikasi Bung Karno di Taman Renungan Pancasila

Bab III - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

RPJMD merupakan dokumen perencanaan, yang dalam konteks pencapaian target tidak terlepas dari ketersediaan anggaran. Oleh karena itu dalam perumusannya perlu didahului dengan analisis keuangan. Analisis keuangan dilakukan dengan menelaah kinerja dan kebijakan pengelolaan keuangan tahun-tahun sebelumnya, untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam perumusan kebijakan dan proyeksi anggaran periode tahun rencana. Analisis keuangan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 didasarkan pada data dokumen APBD dan laporan keuangan tahunan selama kurun waktu 2009-2014. Secara umum meliputi 2 (dua) komponen yaitu penerimaan daerah dan pengeluaran daerah, dengan uraian :

1. Analisis Penerimaan Daerah, meliputi pendapatan dan penerimaan pembiayaan, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran perilaku dan karakteristik potensi penerimaan daerah kurun waktu 2009-2013, untuk selanjutnya menjadi dasar perkiraan kapasitas keuangan daerah kurun waktu 2014-2019.

2. Analisis Pengeluaran Daerah, meliputi belanja dan pengeluaran pembiayaan, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran efektifitas alokasi atau kebijakan anggaran, untuk selanjutnya menjadi dasar perumusan kebijakan belanja dan pengeluaran pembiayaan Kabupaten Ende kurun waktu 2014-2019.

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD

Analisis kinerja pelaksanaan APBD meliputi perkembangan pendapatan, proporsi pendapatan, capaian kinerja pendapatan dan realisasi belanja. 1) Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah Kabupaten Ende selama kurun waktu 2009-2014 terus mengalami peningkatan, dari besaran Rp 461 Milyard pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp 771 Milyard pada penetapan APBD Tahun anggaran 2014, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,85%. Berdasarkan telahaan masing-masing komponen, diketahui bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan komponen pendapatan yang mengalami pertumbuhan paling tinggi yaitu sebesar 20,61%, diikuti Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Syah (LLPDyS) sebesar 13,15% dan Dana Perimbangan sebesar 9,92%.

Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Ende T.A. 2010 – 2014 (jutaan)

U R A I A N 2010 2011 2012 2013 APBD 2014

Rata2 Pertumbuhan

PENDAPATAN 461,238 555,240 643,314 689,785 771,833 10.85

PAD 18,714 20,357 32,784 42,292 47,762 20.61

Pajak Daerah 3,425 4,348 4,842 7,343 12,202 28.93

Retribusi Daerah 7,599 8,481 17,307. 5,628 12,333 10.17

Bab III - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

U R A I A N 2010 2011 2012 2013 APBD 2014

Rata2 Pertumbuhan

Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg Dipisahkan

1,332 2,353 2,954 3,220 2,954 17.27

Lain2 PAD yang syah 6,356 5,173 7,679 26,100 20,271 26.11

DANA PERIMBANGAN 386,474 451,424 553,585 585,134 620,131 9.92

Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak

19,714 17,884, 18,821 18,789 10,668 -11.56

Dana Alokasi Umum 332,008 375,905 459,254 506,181 546,281 10.47

Dana Alokasi Khusus 34,752 57,634 75,508 60,164 63,181 12.70

LLPDyS 56,049 83,458, 56,944 62,359 103,939 13.15

Pendapatan Hibah 57 100 0 0 0 -100

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya

3,004 4,293 6,667 5,731 13,146 34.34

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

50,037, 79,065 48,926 56,627 88,846 12.17

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

2,949 0 1,350 0 1,945, -7.98

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

Meskipun menunjukan perkembangan positif, PAD belum memberikan konstribusi signifikan bagi pendapatan daerah secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemandirian keuangan Kabupaten Ende masih relatif terbatas. Data menunjukan bahwa selama kurun waktu 2009-2014, komponen PAD memberikan kontribusi relatif kecil, dan keadaan terakhir tahun 2013 memberikan kontribusi sebesar 6,13% dari keseluruhan pendapatan daerah. Ketergantungan pendanaan dari pemerintah pusat melalui alokasi Dana Perimbangan masih tinggi, dengan besaran yang berfluktuatif dan secara keseluruhan menunjukan penurunan yaitu dari 93,68% pada keadaan tahun 2009, menurun pada angka 84,83% pada keadaan tahun 2013.

Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah juga memberikan konstribusi fluktuatif. Dari keadaan 2,27% pada tahun 2009, meningkat tajam menjadi 12,15% pada tahun 2010, dan 15,03% pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2012 dan 2013 kembali menurun dengan porsi anggaran sebesar 9,04%. Hasil analisis menunjukan bahwa alokasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah sebagian besar merupakan dana earmarking atau dana terikat yang peruntukannya sebagian besar merupakan alokasi Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tambahan Penghasilan (Tamsil) PNSD pada sub komponen Dana Penyesuaian, termasuk Dana penyesuaian infrastruktur yang diperoleh pada kurun waktu 2009-2011. Sumber penerimaan lainnya pada komponen Lain-Lain Pendapatan Yang Syah, seperti dana hibah, dana bagi hasil provinsi dan bantuan keuangan konstribusinya belum signifikan. Gambaran proporsi sumber pendapatan daerah Kabupaten Ende selama tahun 2009-2014 disajikan pada tabel berikut ini.

Bab III - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 3.2 Proporsi Sumber Pendapatan Daerah 2009-2013 (dalam %)

U R A I A N 2009 2010 2011 2012 2013

PAD 4.05 4.06 3.67 4,25 6,13

Hasil Pajak Daerah 0.89 0.74 0.78 0,73 1,06

Hasil Retribusi Daerah 1.56 1.65 1.53 1,86 0,82

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

0.23 0.29 0.42 0,46 0,47

Lain2 PAD yang syah 1.37 1.38 0.93 1,19 3,78

Dana Perimbangan 93.68 83.79 81.30 86,71 84.83

Dana Bagi Hasil Pajak dan bukan Pajak 4.42 4.27 3.22 2,86 2,72

Dana Alokasi Umum 72.95 71.98 67.70 72,01 73,38

Dana Alokasi Khusus 16.31 7.53 10.38 11,84 8,72

LLPDyS 2.27 12.15 15.03 9,04 9.04

Pendapatan Hibah 0.93 0.01 0.02 0 0

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

0.58 0.65 0.77 1,16 0,83

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

10.85 14.24 7,67 8,21

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

0.75 0.64 0.00 0,21 0

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

Selanjutnya berdasarkan tinjauan realisasi capaian pendapatan, menunjukan bahwa kinerja pendapatan daerah periode 2009-2013 pada kisaran 98% - 99,43%, dengan catatan pada 2 (dua) komponen yaitu Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dengan kinerja di bawah 90%. Gambaran kinerja realisasi pendapatan kurun waktu 2009-2013 disajikan dalam tabel 3.3. berikut.

Tabel 3.3. Kinerja Realisasi Pendapatan 2009-2013

URAIAN Kinerja/Realisasi (%)

2009 2010 2011 2012 2013

PENDAPATAN 98.02 98 98 99,42 98,90

Pendapatan Asli Daerah 86.08 86.1 86 79,65 102,28

Hasil Pajak Daerah 85.12 85.1 85 42,39 72,88

Hasil Retribusi Daerah 86.43 86.4 86 90,17 81,79

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan 95.17 95.2 95 100 108,98

Lain2 PAD yang syah 84.97 85.0 85 110,86 121,67

Dana Perimbangan 100,52 100, 101 99,73 98,52

Dana Bagi Hasil Pajak 112.26 112.3 112 92,05 92,61

Bagi Hasil Bukan Pajak - - - 119,51

Dana Alokasi Umum 100 100 100 100 100

Dana Alokasi Khusus 100 100 100 100 89,23

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 55.04 55.0 55 108,80 100,19

Pendapatan Hibah 37.43 37.4 37

Bab III - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

URAIAN Kinerja/Realisasi (%)

2009 2010 2011 2012 2013

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah

Daerah Lainnya 62.55 62.5 63 113,38 102,13

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus - - - 108,39 90,81

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah

Daerah Lainnya 108,15 108,1 108 100

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

2) Belanja Daerah

a. Realisasi Belanja Realisasi belanja daerah Kabupaten Ende kurun waktu 2009-2014 menunjukan trend penyerapan yang tidak menggembirakan. Setelah mencapai angka 93,53% pada tahun 2009, menurun menjadi 90,31% pada tahun 2010 dan 87,80% pada tahun 2011. Setelah kembali meningkat menjadi 89,09% pada tahun 2012, realisasi belanja daerah Kabupaten Ende tahun 2013 mengalami penurunan signifikan pada angka 83,43%.

Telahaan berdasarkan jenis belanja menunjukan tingkat realisasi Belanja Langsung yang tidak menggembirakan, dibanding Belanja Tidak Langsung. Belanja Langsung menunjukan trend yang terus menurun selama kurun waktu 2009-2014. Setelah pada tahun 2009 pada angka 90,58%, terus mengalami penurunan dan terakhir pada tahun 2013 realisasi belanja langsung hanya sebesar 68,06%.

Tabel 3.4. Persentase Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Ende 2009-2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

BELANJA 93,53 90,31 87,80 89,09 83,43

1 Belanja Tidak Langsung 95,43 99,09 99,01 99,00 93,26

a Belanja Pegawai 95,02 99,18 99,47 99,62 93,77

b Belanja Hibah 79,00 97,99 95,76 88,43 87,56

c Belanja Bantuan Sosial 93,95 99,99 96,64 34,93 39,44

d Belanja Bantuan Keuangan 102,00 99,19 97,94 99,87 97,89

e Belanja Tidak Terduga 60,67 3,38 6,69 3,24 30,66

f Belanja Bagi Hasil 65,68 98,98 98,98 - 89,73

2 Belanja Langsung 90,58 74,50 70,18 73,54 68,06

a Belanja Pegawai 90,76 97,44 94,31 96,26 81,04

b Belanja Barang dan Jasa 92,91 92,37 95,09 94,92 86,74

c Belanja Modal 89,29 58,29 55,69 60,04 53,21

JUMLAH 93,53 90,31 87,80 89,09 83,43

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

Bab III - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

b. Pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Dalam rangka perkiraan belanja wajib atau mengikat, diperhitungkan rata-rata Belanja Tidak Langsung. Data menunjukan bahwa pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Kabupaten Ende kurun waktu 2009-2014 adalah sebesar 13,29 persen, dengan rincian pertumbuhan masing-masing komponen belanja tidak langsung disajikan pada table berikut.

Tabel 3.5. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung

U R A I A N 2010

(jutaan)

2011

(jutaan)

2012

(jutaan)

2013

(jutaan)

APBD 2014

(jutaan)

Rata-rata

Pertumbuhan (%)

Belanja Tidak Langsung

283,848 323,847 417,121 442,889 529,750 13.29

Belanja Pegawai 277,772 308,085 357,484 374,063 460,763 10.65

Belanja Hibah 2,443 16,081 7,200 20,066 11,304 35.85

Belanja Bantuan Sosial 2,574 5,551 408 1,695 4,309 10.85

Belanja Bagi Hasil kepada Prov/kab/kota dan Pemdes

395 395 - 358 - -100.00

Belanja Bantuan Keu kepada Prov/ Kab / Kota/ Pemdes dan Parpol

39,853 37,272 42,663 46,398 52,372 5.62

Belanja Tidak Terduga 807 207 9,364 306 1,000 4.38

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

Berdasarkan gambaran kinerja pelaksanaan APBD, beberapa hal yang harus mendapat perhatian dalam perumusan kebijakan keuangan selama kurun waktu 2014- 2019, meliputi :

1. Dalam rangka peningkatan pelayanan publik, diperlukan terobosan dalam upaya meningkatkan PAD secara signifikan, dengan mengintensifkan penerapan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Peningkatan PAD juga akan mengurangi ketergantungan fiskal keuangan dari pemerintah dan pemerintah Provinsi NTT.

2. Koordinasi dan keterpaduan program dan kegiatan dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka peningkatan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dana bagi hasil, dana bantuan keuangan provinsi serta pendanaan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

3. Memerhatikan realisasi pendapatan hibah yang tidak diterima sejak Tahun 2011, diperlukan langkah atau terobosan untuk mendapatkan peluang penerimaan dari komponen ini. Peluang penerimaan dari Dana Hibah menjadi perhatian sejalan dengan kebijakan CSR (coorporate social responsibility), serta kebijakan hibah daerah dari pemerintah pusat sesuai ketentuan Peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

Bab III - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

4. Dalam rangka mempercepat pencapaian target, perlu diintensifkan peluang pendanaan yang bersumber dari luar APBD Kabupaten, seperti pendanaan APBN melalui dana Tugas Perbantuan, dukungan pendanaan APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta koordinasi pendanaan bantuan atau hibah luar negeri yang harus diarahkan untuk mendukung pencapaian target pembangunan Kabupaten Ende.

5. Rendahnya penyerapan anggaran, khususnya pada belanja investasi (belanja modal). Data menunjukan penyerapan belanja modal terus menurun selama kurun waktu 2009-2013, yaitu dari keadaan 89,29% pada tahun 2009, terus menurun dan terakhir pada tahun 2013 sebesar 53,21%. Hal ini sangat krusial karena penyerapan anggaran yang rendah akan signifikan menghambat daya dorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kualitas layanan publik.

6. Perubahan kebijakan penganggaran pendapatan dan belanja daerah kurun waktu periode rencana 2014-2019, yang meliputi:

a. Penyelenggaraan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan sesuai amanat Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, serta peraturan pelaksanaan ikutannya;

b. Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 yang meliputi tambahan penerimaan pada Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah yang diperuntukan bagi desa dan desa adat yang bersumber dari APBN, alokasi belanja bagi hasil pajak dan retribusi kepada pemerintah desa paling sedikit 10% dari PDRD, serta alokasi dana bantuan keuangan untuk desa dan desa adat yang bersumber pada penerimaan APBN.

7. Data rata-rata pertumbuhan pendapatan dan belanja daerah menjadi salah satu pertimbangan dalam proyeksi pendapatan dan belanja, selain perkiraan asumsi pertumbuhan ekonomi, kebijakan pendapatan, dan perubahan kebijakan keuangan negara.

3.1.2. Neraca Daerah Neraca Daerah meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen pemerintah, pihak legislatif maupun para kreditur / pemberi modal pinjaman kepada daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa datang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan moneter.

Data menunjukan bahwa aset pemerintah Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan selama kurun waktu 2009-2013 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,24%. Aset pemerintah Kabupaten Ende pada tahun 2009 kurang lebih Rp 1,046 Trilyun, terus mengalami peningkatan dan kondisi terakhir pada tahun 2013 sebesar

Bab III - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

kurang lebih Rp 1,435 Trilyun. Proporsi terbesar aset pemerintah Kabupaten Ende merupakan Aset Tetap, dimana keadaan tahun 2013 menyumbang sebesar 84,20% keseluruhan aset daerah. Aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan jaringan, serta konstruksi dalam bangunan, akumulasi penyusutan dan dan aset tetap lainnya.

Data kewajiban daerah, menunjukan bahwa pemerintah Kabupaten Ende tidak memiliki kewajiban jangka panjang. Kewajiban daerah hanya pada kewajiban jangka pendek, yang meliputi utang perhitungan kepada pihak ketiga (PFK), utang pajak dan utang jangka pendek lainnya. Besaran kewajiban sampai keadaan tahun 2013 sebesar kurang lebih Rp 8,552 Milyard dengan rata-rata pertumbuhan selama kurun waktu 2009-2014 sebesar 633%.

Ekuitas dana pemerintah Kabupaten Ende mengalami pertumbuhan sebesar 8,08%, dimana pada tahun 2009 sebesar Rp 1,046 Trilyun menjadi Rp 1,427Trilyun pada keadaan tahun 2013. Proporsi ekuitas dana terbesar merupakan ekuitas dana investasi dengan proporsi pada kisaran di atas 91,25%. Secara khusus tinjauan terhadap ekuitas dana lancar menunjukan trend meningkatnya Sisa lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 45,40%. Data terakhir kondisi SILPA Kabupaten Ende tahun 2013 sebesar Rp 121 Milyard.

Perkembangan neraca daerah periode Tahun Anggaran 2009 – 2013 dan rata-rata pertumbuhannya seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.6. Neraca Daerah Kabupaten Ende 2009-2013

No.

Uraian Tahun (dalam jutaan) Rata-rata

Pertumbuhan

2009 2010 2011 2012 2013

A. ASET

1. Aset Lancar

1.1 Kas 30.680 30.208 58.868 77.266. 121.285 45,39

Kas Di Kas Daerah 27.630. 26.769 54.448 75.453 115.148 47,87

Kas Di Bendahara Penerimaan

- 112 1.468 1.306 18 363,84

Kas Di Bendahara Pengeluaran

3.050 3.326 2.950 507 741 -9,70

Kas Di Badan Layanan Umum Daerah

- - 5.378 0,00

1.2 Investasi Jangka Pendek 0 0 0 0 0 0,00

1.3 Piutang 4.826 4.343 5.254 4.155 6.335 10,63

Piutang Pajak 117 171 39 63 376 131,29

Piutang Retribusi 85 101 213 472 630 70,75

Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

6 6 -25,00

Bagian Lancar Piutang TP/TGR

3.530 3.530 -25,00

Piutang Lain-lain PAD yang Sah

- - 37 0,00

Piutang Dana Bagi Hasil 1.464 - 1.660 -25,00

Piutang Lain-lain 1.085 533 3.536 3.620 3.631 128,77

1.4 Persediaan 2.263 4.551 5.622 6.844 5.843 32,92

Jumlah Aset Lancar 37.770 39.103 69.744 88.267 133.465 39,91

Bab III - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No.

Uraian Tahun (dalam jutaan) Rata-rata

Pertumbuhan

2009 2010 2011 2012 2013

2. Investasi Jangka Panjang

Investasi Non Permanen Lainnya

9.274 11.997 5.474 5.393 4.930 -8,77

Jumlah Investasi Non Permanen

9.274 11.997 5.474 5.393 4.930 -8,77

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

13.246 16.196 12.699 18.261 18.498 11,44

Jumlah Investasi Permanen

13.246 16.196 12.699 18.261 18.498 11,44

Jumlah Investasi Jangka Panjang

22.521 28.194 18.174 23.655 23.429 4,71

3. Aset Tetap 0,00

Tanah 131.765 131.392 125.554 126.031 126.031 -1,09

Peralatan dan Mesin 106.640 125.337 129.127. 151.883 163.230 11,41

Gedung dan Bangunan 351.719 357.710 324.648 354.500 371.112 1,59

Jalan, Jaringan dan Instalasi

376.941 393.603 415.583 463.533 492.963 6,97

Aset Tetap Lainnya 12.093 12.474 13.946 20.105 20.294 15,01

Konstruksi Dalam Pengerjaan

- 14.124 13.818 5.459 35.391 161,87

Jumlah Aset Tetap 979.160 1.034.643 1.022.678 1.121.514 1.209.024 5,49

4. Dana Cadangan

Dana Cadangan - 7.000. - -25,00

Jumlah Dana Cadangan - - - 7.000 - -25,00

5. Aset Lainnya 0,00

Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah

6.123 6.279 7.192 8,55

Aset Lain-lain 7.165 6.539 68.416 62.727 62.750 232,31

Jumlah Aset Lainnya 7.165 6.539 74.539 69.006 69.943 256,28

JUMLAH ASET 1.046.617 1.108.480 1.185.137 1.309.443 1.435.862 8,24

B. KEWAJIBAN

1. Kewajiban Jangka Pendek

0,00

Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

42. 247 - 2.488 26 95,15

Utang Pajak 4 68. - 622,12

Utang Jangka Pendek Lainnya

125 - 8.526. -25,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

42 247 130 2.556 8.552 633,20

2. Kewajiban Jangka Panjang

0,00

JUMLAH KEWAJIBAN 42 247 130 2.556 8.552 633,20

Bab III - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No.

Uraian Tahun (dalam jutaan) Rata-rata

Pertumbuhan

2009 2010 2011 2012 2013

C. EKUITAS DANA

1. EKUITAS DANA LANCAR

0,00

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

30.638 29.848 57.298 75.872 121.239 45,40

Cadangan Untuk Piutang 4.826 4.343 5.254 4.155 6.335 10,63

Cadangan Untuk Persediaan

2.263 4.551 5.622 6.844 5.843 32,92

Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

(32) (2.481) (8.526) 3886,37

Pendapatan yang Ditangguhkan

112 1.472. 1.318 20 365,17

Jumlah Ekuitas Dana Lancar

37.728 38.856 69.614 85.710 124.912 37,75

2. EKUITAS DANA INVESTASI

0,00

Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang

22.521 28.194 18.174 23.655 23.429 4,71

Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

979.160 1.034.643 1.022.678 1.121.514 1.209.024 5,49

Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (Tidak Termasuk Dana Cadangan)

7.165 6.539 74.539 69.006 69.943 256,28

Jumlah Ekuitas Dana Investasi

1.008.847 1.069.377 1.115.392 1.214.176 1.302.396 6,61

3. EKUITAS DANA CADANGAN

0,00

Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan

- - - 7.000 - -100,00

Jumlah Ekuitas Dana Cadangan

- - 7.000 - -25,00

JUMLAH EKUITAS DANA 1.046.575 1.108.233 1.185.006 1.306.886. 1.427.309 8,08

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

1.046.617 1.108.480 1.185.137 1.309.443 1.435.862 8,24

Sumber : Laporan Keuangan (diolah)

Dari data neraca selanjutnya dilakukan analisa kemampuan daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, jangka panjang, maupun kemampuan dalam penyediaan dana pembangunan sebagai berikut:

1. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek Kemampuan daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek ditunjukan dengan ratio lancar dan ratio quick. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rasio lancar neraca keuangan pemerintah kabupaten Ende tahun 2009 sebesar 893, menurun pada tahun 2010 menjadi sebesar 158, kembali meningkat pada tahun 2011 menjadi 534, dan kemudian menurun menjadi 34,52 dan 15,60 pada tahun 2012 dan 2013. Relatif sama dengan ratio lancar, ratio quick juga menunjukan indikasi yang sama. Pada tahun 2009, Ratio quick pemerintah Kabupaten Ende sebesar 839, terus menurun dan pada keadaan dua terakhir yaitu 2012 dan 2013 menunjukan penurunan signifikan.

Bab III - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Dari nilai ratio lancar dan ratio quick ini mengindikasikan bahwa pemerintah Kabupaten Ende masih mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya melalui pencairan aset lancar, dengan tetap memerhatikan bahwa penurunan nilai yang signifikan pada tahun 2012 dan 2013 memberi indikasi agar lebih berhati-hati dalam mengelola aset lancar, dalam rangka menjamin terpenuhinya kewajiban jangka pendek secara baik.

2. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang Kemampuan pemerintah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang ditunjukan dengan ratio solvabilitas. Ratio solvabilitas dihitung dengan membandingkan totah hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal. Hasil perhitungan menunjukan bahwa kemampuan pemerintah Kabupaten Ende cukup baik. Ratio hutang pemerintah Kabupaten Ende terhadap total aset sangat kecil yaitu sebesar 0,0000404 pada tahun 2009, dan terakhir pada tahun 2013 sebesar 0,0059565. Nilai ratio hutang terhadap modal juga menunjukan indikasi yang sama, yaitu sebesar 0,0000404 pada tahun 2009, meningkat menjadi 0,0059922 pada tahun 2013. Meskipun terus mengalami peningkatan, namun masih berada pada toleransi dibawah 0,75. Angka ratio solvabilitas ini menunjukkan bahwa selama tahun 2009-2014 pemerintah Kabupaten Ende cukup kuat untuk membayar utang jika melakukan pinjaman jangka panjang.

3. Ratio Aktivitas Ratio aktivitas untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas Pemerintah daerah dalam menggunakan dana-dananya secara efektif dan efisien. Rasio ini dapat mengukur efesiensi kegiatan operasional birokrasi pemerintah daerah, karena rasio ini didasarkan pada perbandingan antara pendapatan dengan pengeluaran pada waktu periode tertentu. Untuk neraca keuangan daerah, rasio aktivitas yang digunakan adalah rasio rata-rata umur piutang dan rasio rata-rata umur persediaan. Rasio rata-rata umur piutang adalah 365 hari dibagi dengan perputaran piutang, sedang rasio rata-rata umur persediaan adalah 365 hari dibagi dengan perputaran persediaan. Berdasarkan formula tersebut, maka rasio aktivitas neraca keuangan Pemerintah Kabupaten Ende kurun waktu 2009-2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Ratio Likuiditas, Solvabilitas dan Ratio Aktivitas Neraca Keuangan Pemerintah Kabupaten Ende Tahun 2009-2014

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

RATIO LANCAR DAN QUICK

1 Rasio Lancar (current ratio) 893,08 158,21 534,93 34,52 15,60

2 Rasio Quick (quick ratio) 839,55 139,80 491,81 31,84 14,92

RATIO SOLVABILITAS

3 Rasio total hutang terhadap total aset 0,0000404 0,0002230 0,0001100 0,0019527 0,0059565

4 Rasio hutang terhadap modal 0,0000404 0,0002230 0,0001100 0,0019565 0,0059922

RATIO AKTIVITAS

5 Rata-rata umur piutang 1,97 1,82 1,77 1,90 3,94

6 Rata-rata umur persediaan 1,83 3,60 3,70 3,88 3,09

Sumber : Laporan Keuangan (diolah dan dihitung)

Bab III - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2009 – 2013 3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Telaahan proporsi penggunaan anggaran dilakukan untuk menelaah besaran pemenuhan belanja aparatur terhadap keseluruhan belanja daerah. Selama periode tahun 2009-2014, rata-rata belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur adalah 77,31%. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan alokasi belanja untuk kepentingan publik masih sangat rendah.

Tabel 3.8 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

No. Tahun Total Belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur ( Jutaan )

Total Pengeluaran (jutaan) Presentase

(%) Belanja Pengeluaran Pembiayaan

Jumlah

1 2009 392.395 456.818.

- 456.818. 85,90

2 2010 348.724 459.077. 2.950. 462.027. 75,48

3 2011 404.242 531.705

- 531.705 76,03

4 2012 471.211 614.515 9.030. 623.545 75,57

5 2013 479.269 649.418 2.000 651.418 73,57

Rata-rata 77,31

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

Dari telaahan lebih lanjut terkait komposisi belanja aparatur, menunjukan bahwa besaran alokasi pemenuhan belanja aparatur, sebagian besar merupakan alokasi untuk belanja pegawai yaitu sebesar 71,94% dan belanja modal aparatur dengan rata-rata sebesar 20,33%.

Memerhatikan kondisi ini, maka dalam rangka peningkatan alokasi belanja publik, kebijakan yang dapat diambil adalah penghematan pada belanja modal aparatur antara lain dengan efisiensi dana operasional kendaraan dinas, pertimbangan ketersediaan aset dalam rangka pengadaan peralatan kantor, serta peralatan gedung kantor. Selain itu dilakukan pula efisiensi pada komponen honorarium PNS, pembatasan biaya lembur, belanja makan minum pegawai dan pembatasan pengadaan pakaian dinas dan atribut. Selengkapnya data proporsi jenis belanja aparatur disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.9.Proporsi Belanja Aparatur Kabupaten Ende Tahun 2009-2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata

A. Belanja Tidak Langsung

1. Belanja Gaji dan Tunjangan 63,48 73,57 73,17 72,87 76,60 71,94

2. Belanja Tambahan Penghasilan 7,03 5,70 2,69 2,71 1,27 3,88

B. Belanja Langsung - - - - - -

1. Belanja Honorarium PNS 1,18 1,12 1,08 0,83 1,32 1,10

2. Belanja Uang Lembur 0,57 0,27 0,28 0,34 0,28 0,35

3. Belanja Premi Askes - 0,21 0,06 0,05 0,05 0,07

4. Belanja Perjalanan Pindah Tugas - - 0,01 - 0,01 0,00

Bab III - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata

5. Belanja makanan dan minuman pegawai

1,18 1,54 1,50 1,29 1,21 1,35

6. Belanja Modal (Kantor, Mobil dinas, Mebelair dll)

25,62 16,26 20,45 21,04 18,27 20,33

7. Belanja Beasiswa pendidikan PNS - 0,09 - 0,14 0,22 0,09

8. Belanja pelatihan, sosialisasi, bimtek PNS

0,88 1,13 0,73 0,72 0,63 0,82

9. Belanja pakaian dinas dan atribut 0,05 0,10 0,04 0,00 0,16 0,07

Total 100 100, 100 100 100 100

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

3.2.2. Analisis Pembiayaan Daerah

Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Selisih lebih pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut surplus anggaran sedangkan selisih kurang pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut defisit anggaran.

Analisis pembiayaan yang relevan pada perumusan kebijakan RPJMD adalah yang terkait dengan kondisi defisit riil anggaran dan komposisi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) selama kurun waktu 2009-2014. Dengan mengetahui kondisi riil defisit dan komponen penutup dapat dirumuskan kebijakan pembiayaan daerah untuk periode rencana 2014-2019.

Data menunjukan bahwa selama kurun waktu 2009-2014 terjadi defisit dan surplus anggaran APBD Kabupaten Ende. Defisit riil anggaran Pemerintah Kabupaten Ende pada Tahun 2009 sebesar 5,6 Milyard, menurun menjadi 789 juta pada tahun 2010. Pada tahun 2011 terjadi surplus anggaran sebesar 23 Milyard, kemudian menurun menjadi 19 Milyard pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 38,6 Milyard pada tahun 2013.

Tabel 3.10. Defisit riil kabupaten Ende 2009-2013 NO Uraian Tahun Anggaran

2009 2010 2011 2012 2013

1. Realisasi Pendapatan Daerah 451.121 461.238 555.240 643.314 689.785

Dikurangi realisasi:

2. Belanja Daerah 456.818 459.077 531.705 614.515 649.418

3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 2.950 0 9.030 2.000

Defisit riil (1 - 2+3) (5.696) (789) 23.535 19.769 38.367

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

Selanjutnya dari analisis keseluruhan Penerimaan Pembiayaan, serta kondisi defisit/surplus APBD, diketahui bahwa terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenaan (SILPA). Besaran SILPA pada tahun 2009 sebesar 36 Milyard, menurun menjadi 29,8 Milyard pada tahun 2010, kemudian meningkat menjadi 57 Milyard pada tahun 2011, 75 Milyard pada tahun 2012, dan menjadi 121 Milyard pada tahun 2013. Secara khusus terkait kebijakan pembiayaan daerah, terdapat penerimaan kembali pinjaman daerah sebesar 3,1 Milyard pada tahun 2011, dan pencairan dana cadangan untuk Pileg sebesar 7 Milyard pada tahun 2013.

Bab III - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Adapun keseluruhan defisit riil dan uraian komponen penutup defisit dan besaran SILPA disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.11. Gambaran defisit riil dan komponen Penutup Defisit Riil kabupaten Ende 2009-2013

NO Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1. Realisasi Pendapatan Daerah 451.121 461.238 555.240 643.314 689.785

Dikurangi realisasi: 2. Belanja Daerah 456.818 459.077 531.705 614.515 649.418.

3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 2.950

9.030. 2.000

A Defisit riil (1 - 2+3) (5.696) (789) 23.535 19.769 38.367

Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan:

4. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya

36.334. 30.638 30.565 56.102 75.872.

5. Pencairan Dana Cadangan

7.000

6 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

3.195

B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah (4+5+6)

36.334 30.638 33.760 56.102 82.872

Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) (A – B)

30.638 29.848 57.295 75.872 121.239

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

Dari data SILPA, selanjutnya diperhitungkan potensi Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran untuk kurun periode perencanaan 2015-2019, yaitu dengan mengurangi SILPA dengan pengeluaran wajib kepada pihak ketiga sampai akhir tahun yang belum diselesaikan, dan kegiatan lanjutan. Pengeluaran wajib dan kegiatan lanjutan, merupakan bagian komponen pembentuk SiLPA, selain komponen pelampauan target pendapatan dan sisa penghematan atau efisiensi belanja. Secara lengkap uraian komponen realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dapat dilhat pada tabel 3.14 dibawah ini:

Tabel 3.12.Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Ende 2009-2014

Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

Rp (juta)

% Rp

(juta) %

Rp (juta)

% Rp

(juta) %

Rp (juta)

%

Jumlah SiLPA 30.638 100 29.848 100 57.296 100 75.872 100, 121.027 100

Pelampauan penerimaan PAD

(2.8940)

-9,45

(5.973) -20

(6.867)

-12

(1.204.) -1,59

941.

0,78

Pelampauan penerimaan dana perimbangan

586.362. 1,91 (6.602.) -22 (10.408) -18 3.021. 3,98 8.645.) -7,14

Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah

2.469. 8,06 (6.817.) -23 - 0 - 0,00 - 0,00

Sisa penghematan belanja

31.600. 103 35.117 118 60.036 105 69.791 91,99 93.551 77,30

Kewajiban kepada pihak III sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan

- 0,00 14.124 47 13.818 24 5.459 7,20 35.391 29,24

Kegiatan lanjutan 0,00

0

0

0, 23.608. 19,51

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

Bab III - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3.3. Kerangka Pendanaan

Kerangka pendanaan dimaksudkan untuk menggambarkan rencana pendanaan pembangunan Kabupaten Ende kurun waktu RPJMD 2014-2019. Perhitungan kerangka pendanaan dilakukan dengan urutan sebagai berikut:

1. Menganalis pengeluaran periodik wajib dan terikat 2. Melakukan poyeksi data pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan 3. Menghitung kapasitas keuangan riil daerah 4. Mengalokasikan kapasitas riil keuangan berdasarkan urutan Prioritas

Pengeluaran Daerah (Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan)

3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Belanja periodik wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya oleh Pemerintah Daerah. Adapun komponen pengeluaran wajib dan mengikat meliputi gaji dan tunjangan pegawai, gaji anggota dewan, bunga, jasa kantor (listrik, air dan telepon) dan belanja beasiswa dengan ikatan kontrak yang jelas.

Data 2009-2013 menunjukan bahwa rata-rata kenaikan belanja gaji adalah sebesar 9,81 %, dengan besaran pada Tahun 2013 sebesar 374 Milyard. Komponen belanja beasiswa menunjukan angka fluktuatif, sedangkan untuk komponen jasa kantor pada kisaran 3 Milyard sampai dengan 6 Milyad, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 13,84%. Selain itu terdapat alokasi pengeluaran pembiayaan yaitu pembentukan dana cadangan sebesar 7 Milyard untuk dukungan pelaksanaan Pileg dan Pemilukada pada tahun 2012.

Tabel 3.13 Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama di Kabupaten Ende 2009-2013

Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata

Pertumbuhan (%)

BELANJA TIDAK LANGSUNG

Belanja Pegawai (Gaji Dan

Tunjangan) 234.324 277.772 307.100 357.484 374.063 9,81

BELANJA LANGSUNG

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

- 324 - 669 1.040

Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan

bulanan kantor seperti listrik, air,

telepon dan sejenisnya )

3.217

3.708

6.088

4.819

6.151

13,84

PEMBIAYAAN PENGELUARAN

Pembentukan Dana Cadangan - - - 7.000 -

TOTAL 237.542 281.805 313.188 362.974 381.255

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

Bab III - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3.3.2. Proyeksi Keuangan Daerah

1. Proyeksi Pendapatan Proyeksi pendapatan didasarkan pada trend rata-rata pertumbuhan pendapatan kurun waktu 2009-2014 dan pertimbangan lainnya yang meliputi asumsi pertumbuhan ekonomi, kebijakan pendapatan, dan perubahan kebijakan keuangan negara. Proyeksi ini merupakan angka perkiraan yang dapat berubah atau bersifat indikatif sepanjang asumsi-asumsinya tidak mengalami perubahan.

Asumsi yang menjadi dasar Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2014-2019 meliputi: 1. Perkembangan ekonomi daerah relatif stabil dengan pertumbuhan rata-rata

diperkirakan di atas 5 % 2. Adanya perluasan basis pajak dan retribusi daerah 3. Pengalihan kewenangan pemungutan BPHTB dan PBB perdesaan dan

perkotaan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah; 4. Pemberlakuan kebijakan alokasi dana desa sesuai Undang-Undang nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa 5. Adanya peningkatan daya beli masyarakat sebagai implikasi meningkatnya

kegiatan ekonomi atau usaha masyarakat; 6. Dana perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang syah diprediksikan

meningkat 7. Situasi dan kondisi sosial politik yang kondusif

Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh proyeksi pendapatan daerah Tahun 2014-2019 sebagai berikut:

Tabel 3.14 Proyeksi Pendapatan Daerah di Kabupaten Ende Tahun 2015-2019

URAIAN PENDAPATAN Proyeksi Pendapatan (dalam jutaan)

2015 2016 2017 2018 2019

TOTAL PENDAPATAN 1.128.000 1.227.410 1.339.063 1.464.658 1.606.171

Pendapatan Asli Daerah 59.000 70.885 85.396 103.150 124.908

Hasil Pajak Daerah 16.000 19.200 23.040 27.648 33.177

Hasil Retribusi Daerah 14.000 15.423 16.992 18.719 20.623

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

3.500 4.104 4.813 5.644 6.619

Lain2 PAD yang syah 29.500 36.156 44.551 55.137 68.487

Dana Perimbangan 693.000 765.157 844.830 932.800 1.029.933

Dana Bagi Hasil Pajak dan bukan Pajak 11.000 12.100 13.310 14.641 16.105

Dana Alokasi Umum 605.000 668.357 738.350 815.672 901.092

Dana Alokasi Khusus 77.000 84.700 93.170 102.487 112.735

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Syah 372.000 387.368 404.836 424.708 447.330

Pendapatan Hibah -

Dana Darurat -

Bab III - 16 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

URAIAN PENDAPATAN Proyeksi Pendapatan (dalam jutaan)

2015 2016 2017 2018 2019

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

15.000 18.000 21.600 25.920 31.104

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 100.000 112.168 125.816 141.126 158.298

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

2.000 2.200 2.420 2.662 2.928

Alokasi Dana Desa (UU No 6 Tahun 2014) 255.000 255.000 255.000 255.000 255.000

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

2. Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Memerhatikan perkembangan data 2009-2014, pengeluaran periodik terikat dan wajib untuk tahun 2015-2019 diproyeksikan dengan dasar asumsi sebagai berikut: a. Belanja pegawai diasumsikan mengalami kenaikan 9,5%. Hal ini didasarkan

pertimbangan rata-rata pertumbuhan (9,81%), dan kondisi riil realisasi belanja yang tidak mencapai 100% atau terdapat sisa belanja pegawai dari target yang direncanakan.

b. Belanja beasiswa tidak didasarkan pada trend pertumbuhan, namun dilaksanakan secara selektif, dengan asumsi tahun 2015 sebesar 250 juta, dan mengalami kenaikan 50 juta setiap tahunnya;

c. Belanja Jasa kantor diasumsikan pada tahun 2015 sebesar 5 Milyard untuk 77 SKPD. Asumsi ini didasarkan pada data kisaran belanja jasa kantor kurun waktu 2009-2014. Selanjutnya setiap tahun diasumsikan mengalami peningkatan sebesar 5% dari tahun sebelumnya.

d. Pengeluaran untuk pembiayaan diasumsikan pada tahun 2017 yang diperuntukan untuk pelaksanaan Pileg dan Pilkada sebesar 10 Milyard.

Dari asumsi ini diproyeksikan besaran Pengeluaran Periodik Wajib dan Terikat kurun waktu 2014-2019 sebagai berikut.

Tabel 3.15 Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 2015-2019 Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

Belanja Pegawai (Gaji Dan Tunjangan) Termasuk Ooperasional KDH

500.000

547.500

599.512

656.466

718.830

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 248 300 350 400 450

Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya

5.000

5.250

5.512

5.788

6.077

Pembentukan Dana Cadangan 10.000

Total 505.248 553.050 615.375 662.654 725.358

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

3.3.3. Perhitungan Kerangka Pendanaan Kerangka pendanaan dimaksudkan untuk memperkirakan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah dan rencana penggunaan sesuai dengan arahan prioritas pembangunan. Perkiraan kapasitas riil keuangan daerah merupakan selisih penerimaan daerah dengan pengeluaran periodik wajib dan mengikat.

Bab III - 17 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Penerimaan Daerah meliputi Proyeksi Pendapatan Daerah, Sisa Lebih (riil) perhitungan Anggaran dan Rencana Pencairan Cadangan. Gambaran Kemampuan riil keuangan daerah disajikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.16 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2014-2019 No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

1 Pendapatan 1.128.000 1.227.410 1.339.063 1.464.658 1.606.171

2 Pencairan Dana Cadangan - - - 10.000 -

3 Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 59.000 53.100 47.790 43.011 38.709

Total Penerimaan (1+2+3) 1.187.000 1.280.510 1.386.853 1.517.669. 1.644.881

5 Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang wajib dan Mengikat serta prioritas utama

505.248 553.050 615.375 662.654 725.358

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah (1+2+3)-4

681.751 727.460 771.478 855.015 919.523

Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah)

Dari tabel di atas diketahui besaran Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Ende untuk 5 Tahun ke depan, adalah sebesar Rp 3,9 Trilyun., dengan rincian pendanaan setiap tahunnya sebagai berikut :

1. Proyeksi Tahun 2015 : Rp 681,7 Milyard 2. Proyeksi Tahun 2016 : Rp 727,4 Milyard 3. Proyeksi Tahun 2018 : Rp 771,4 Milyard 4. Proyeksi Tahun 2018 : Rp 854,1 Milyard 5. Proyeksi Tahun 2019 : Rp 919,5 Milyard

Kapasitas riil kemampuan keuangan yang ada merupakan modal pemerintah Kabupaten Ende selama kurun waktu 2014-2019 dalam membiayai : a. Rencana alokasi pengeluaran prioritas I, yakni berkaitan dengan tema atau program

pembangunan daerah yang menjadi unggulan (dedicated) Bupati dan Wakil Bupati Ende dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20% (duapuluh persen) dan kesehatan sebesar 10 % (sepuluh persen). Program pada prioritas I berhubungan langsung dengan kepentingan publik, memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah;

b. Rencana alokasi pengeluaran prioritas II, yakni berkaitan dengan program prioritas di tingkat SKPD yang merupakan penjabaran dari analisis per urusan serta paling berdampak luas pada masing-masing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan itu.

c. Rencana alokasi pengeluaran prioritas III, yakni berkaitan dengan alokasi belanja-belanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta belanja tidak terduga.

Bab III - 18 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Secara rinci uraian rencana pembiayaan pembangunan berdasarkan rencana Prioritas disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.17 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Keuangan Daerah Kabupaten Ende 2015-2019

No Uraian Proyeksi (jutaan)

2015 2016 2017 2018 2019

A. Prioritas I 478.950 484.098 489.443 494.573 498.993

1 Program Percepatan Pembangunan Desa Dan Kelurahan

* PIDES/PIKEL (pendekatan 20% pendidikan, 10% ksehatan, 35% infrastruktur, 25% ekonomi , 10 % lain-lain)

200.000 200.000 200.000 200.000 200.000

* Dana Pengembangan Kecamatan 6.000 7.200 8.640 10.368 12.441

2 Prioritas Utama Lainnya

* BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan 12.200 13.840 15.808 18.169 21.003

* Jalan Paralel, Pesta Danau Kelimutu, Prosesi Kebangsaan, Segitiga Membangun Kabupaten Ende, Pengembangan Bumdes/Informasi Komoditi

5.750

8.058

9.995.

11.036

10.548

3 Alokasi Dana Desa sesuai pasal 72 ayat 1 UU nomor 6 Tahun 2014

255.000

255.000

255.000

255.000

255.000

B Prioritas II 100.535 120.642 144.771 173.725 208.470

1 Alokasi Program Kegiatan Rutin Kantor selain Jasa Kantor

28.205 33.846 40.616 48.739 58.487

2 Program dan Kegiatan (Top down) SKPD 66.330 79.596 95.515 114.618 137.541

3 Jasa Pendukung (Kontrak Daerah) 6.000 7.200 8.640 10.368 12.441

C Prioritas III 102.266 122.719 147.263 176.716 212.059

1 Tambahan Tunjangan berdasarkan geografis tempat kerja

39.360 47.232 56.678 68.014 81.616

2 Bansos 4.000 4.800 5.760 6.912 8.294

3 Hibah 3.906 4.687 5.625 6.750 8.100

4 Belanja Tidak Terduga 1.000 1.200 1.440 1.728 2.073

5 Bantuan Keuangan kepada Pem Desa (ADD, Tunjangan Kades/BPD dll), bantuan parpol

52.000 62.800 75.760 91.312 109.974

6 Penyertaan Modal 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000

TOTAL (A+B+C) 681.751 727.460 781.478 845.015 919.523

3.4. Sinergi Keuangan Daerah dengan sumber pendanaan pembangunan lainnya

Keefektifan pengelolaan keuangan daerah didukung sumber pembiayaan pembangunan lain untuk mendukung pencapaian target pembanguan daerah. Sehubungan dengan itu dibutuhkan sinergitas pengelolaan keuangan daerah dengn keuangan lainnya melalui dana APBD provinsi, APBN, hibah lembaga internasional, investasi swasta dan dana CSR.

Bab III - 19 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

1. Dana APBD Provinsi Kontribusi nyata pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak tahun 2009 – 2013 melalui program pembangunan dari berbagai sektor cukup signifikan. Intervensi pembangunan oleh pemerintah provinsi kurun waktu 2014-2019 sesuai RPJMD Provinsi NTT 2013-2018 yang dapat disinergikan dengan program Kabupaten Ende antara lain kegiatan pengembangan usaha ekonomi produktif melalui Program Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah, pembangunan daerah terpadu berbasis desa/kelurahan (Desa Pertanian Terpadu, Desa Pesisir Terpadu, Desa Wisata Terpadu, Desa Pertambangan/industri Terpadu, Kelurahan Jasa terpadu), program percepatan dan perluasan penurunan kemiskinan NTT 2014-2018, program P2LDT dengan fokus pembangunan 5 rumah per desa di 589 desa/kelurahan per tahun, pembangunan 50 desa wisata per tahun, tambahan modal koperasi, penghijauan berbasis masyarakat untuk 50 desa per tahun, dan dukungan pengembangan wisata andalan Danau Kelimutu.

2. Dana APBN Sumber pembiayaan pembangunan dana APBN melalui intervensi Tugas Pembantuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 yang dikelola oleh SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Ende sejak tahun 2009 – 2013 sebesar Rp. 215.887.600.612,-. Sejalan dengan penguatan koordinasi diharapkan meningkat untuk tahun-tahun mendatang. Kebijakan pokok yang diambil adalah sinergi antar program dan kegiatan yang saling memperkuat.

3. Dana Hibah Lembaga Internasional Sinergi pengelolaan keuangan daerah juga dilaksanakan dengan pembiayaan pembangunan hibah lembaga internasional. Untuk menjamin efektifitas dan efisiensi penggunaan dana hibah internasional, maka sejak awal perencanaan perlu diintegrasikan dengan kebijakan perencanaan pembangunan Nasional pembangunan daerah. Beberapa lembaga internasional yang telah bermitra dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Ende antara lain lembaga AusAID, AIPMNH, dan Unicef, WVI (Wahana Visi Indonesia), Swiss Contact, VSO, Child Fund (ex CCF) dan Wetland International.

4. Dana Coorporate Social Responsibility (CSR) Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi tertuang melalui kerjasama Coorporate Social Responsibility atau tanggung jawab bersama sosial perusahaan antara Pemerintah Kabupaten Ende dengan perusahaan Nasional dan BUMN. Program nyata CSR oleh perusahaan/BUMN yang telah dilaksanakan antara lain dengan PT. Telkomsel, PT. Rekadaya Elektrikal/PLTU Ropa, dan PT. PLN ( Persero Unit Induk Pembangunan XI unit Pelaksanaan Konstruksi 3, PT. Pertamina dan Bank Mandiri.

Selanjutnya untuk periode rencana telah disepakati beberapa program CSR seperti disajikan pada tabel berikut.

Bab III - 20 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 3.18. Program CSR yang telah disepakati No. Perusahaan/BUMN Program

1. Bank BNI, Tbk Pembangunan 1 buah halte dalam kota Ende dengan biaya sebesar Rp. 25.000.000 dan satu buah jam kota dengan biaya sebesar Rp. 50.000.000

Pembangunan tempat penjualaan bagi pedagang kaki lima di Pantai Ria

2. PT. Bank NTT Pengembangan taman di pertigaan Wolowona dan taman kota cabang Ipi

Pembangunan tempat penjualan bagi pedagang kaki lima di Pantai Ria

3. PT. Hasrat Abadi Pembangunan jam kota yang berlokasi di monument Pancasila lampu Lima

4. PT. Sokoria Geothermal Pengelolaan air bawah tanah untuk kebetuhan pemenuhan air bersih

5. PT. Pertamina Pembangunan 4 titik sarana air bersih masyarakat meliputi Desa Detusoko Barat, Desa Ngumbelaka, Kelurahan Watuneso dan Desa Kotabaru

6. PT. PLN ( Persero Unit Induk Pembangunan XI Unit Pelaksanaan Konstruksi 3

Pemberian bantuan semen dan seng bagi pemenuhan kebutuhan perumahan layak huni bagi masyarakat

Pembangunan tempat penjualan bagi pedagang kaki lima di km 14 Desa Dungga Kecamatan Ende Timur

7. UD. Nirmala Pekerjaan pengecetan tembok fasilitas umum di kota Ende

8. Distributor Air Kemasan Ruteng

Bantuan air minum kemasan untuk penanggulangan bencana

9. PT. Philips Pekerjaan lampu di taman situs Bung Karno

10. Telkomsel Pemasangan papan himbauan elektrik terkait pesan dan informasi pembangunan

11. Hero Swalayan Bantuan material seng untuk pembangunan rumah layak huni

12. PT. Yeti darmawan Dukungan pembangunan lampu taman dalam kota Ende

BAB IVBAB IVBAB IV ANALISIS ANALISIS ANALISIS

ISUISUISU---ISU STRATEGISISU STRATEGISISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan Pembangunan4.1. Permasalahan Pembangunan4.1. Permasalahan Pembangunan

4.2. Isu Strategis4.2. Isu Strategis4.2. Isu Strategis

Batu Alam Hijau, Pantai Penggajawa, Kec. Nangapanda

Bab IV - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Kondisi riil tingginya perubahan lingkungan dewasa ini, tentunya akan memberi dampak signifikan bagi penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Ende. Oleh karena itu diperlukan telaahan terhadap isu strategis yang diperkirakan akan dihadapi pada kurun waktu 2014-2019. Perumusan isu strategis diawali dengan telahaan atas permasalahan atau gap antara kondisi riil dan ideal yang ingin dicapai, secara khusus yang terkait layanan dasar yang wajib disediakan pemerintah daerah.

4.1. Permasalahan Pembangunan Permasalahan pembangunan terdiri atas permasalahan terkait program pembangunan daerah dan permasalahan terkait penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.

a. Permasalahan terkait Program Pembangunan Daerah Permasalahan pada bagian ini dirumuskan berdasarkan telaahan capaian sasaran pokok RPJPD Kabupaten Ende periode RPJMD sebelumnya (RPJMD 2009-2014) dan target periode rencana (RPJMD 2014-2019), yang disinergikan dengan platform kebijakan atau janji politik Bupati dan Wakil Bupati Ende kurun waktu 2014-2019.

Berdasarkan hasil analisis dirumuskan permasalahan terkait Program Pembangunan Daerah, meliputi: 1. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, terutama di daerah

terpencil, dan pedalaman. Data menunjukan bahwa ruang kelas yang layak untuk tingkat SD/MI masih sebesar 56,06%, tingkat SMP/MTs sebesar 59,24%, SMA/MA sebesar 76,49% dan SMK masih sebesar 56,88%, dengan kondisi riil sebagian besar berada di daerah terpencil dan pedalaman.

2. Rendahnya kualitas proses pembelajaran, sebagai akibat belum meratanya distribusi tenaga pendidik yang berkompoten dan berkualitas, serta terbatasnya media pembelajaran yang sesuai standar pendidikan. Data menunjukan sampai tahun 2013, guru berkeahlian/berkompoten untuk tingkat SD/MI hanya sebesar 19,07 % , dan yang telah lulus sertifikasi hanya sebesar 16,30%. Selain itu permasalahan ini diidentifikasi disebabkan karena keterbatasan utilitas daerah terpencil yang menyebabkan banyak tenaga pendidik tidak dapat melaksanakan tugas secara optimal.

3. Terbatasnya sarana prasarana kesehatan dan ketersediaan tenaga kesehatan terutama di wilayah terpencil dan pedalaman;

4. Masih tingginya angka kematian bayi, balita, dan ibu, yang disebabkan antara lain masih rendahnya status gizi balita dan gizi ibu hamil serta penanganan yang terlambat (aspek supply & demand). Angka kematian bayi pada tahun 2013 sebesar 15,01 per seribu kelahiran hidup atau terdapat 73 bayi meninggal dari total kelahiran hidup sebanyak 4.862 orang; sedangkan kematian ibu melahirkan masih sebesar 8 kasus dari toleransi sebesar 5 kasus.

Bab IV - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

5. Persebaran penduduk terpusat di wilayah perkotaan (34,43%), yang berimplikasi pada tingginya resiko sosial seperti pengangguran, kriminalitas dan keterbatasan ketersediaan tenaga kerja produktif di perdesaan.

6. Pertumbuhan ekonomi belum menunjukan keseimbangan antar wilayah secara proporsional. Data menunjukan bahwa kurang lebih 58,86% PDRB Kabupaten Ende disumbangkan 4 (empat) wilayah perkotaan. Hal ini memengaruhi keseimbangan distribusi pendapatan masyarakat perdesaan dan perkotaan.

7. Dari sisi penggunaan perekonomian Kabupaten Ende didominasi oleh komsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba (56,48%). Investasi yang ditunjukan dengan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto hanya sebesar 19,22 %, dengan kondisi neraca perdagangan menunjukan nilai negatif, dimana ekspor hanya sebesar 14,10% sedangkan impor memberikan kontribusi 32,34%.

8. Sektor pertanian yang merupakan sektor dominan (32,86% dari PDRD), dan merupakan penyerap tenaga kerja terbanyak (45,79% angkatan kerja), dari sisi produksi belum memberikan nilai tambah signifikan, akibat kurangnya pengelolaan pasca panen (investasi sektor pertanian), dan rantai pasar yang tidak menguntungkan petani (rendahnya nilai tukar petani).

9. Kelembagaan perekonomian perdesaan belum berjalan dengan baik, sehingga berakibat pada rendahnya posisi tawar petani dalam pemasaran;

10. Terbatasnya dukungan infrastruktur jalan dan ketersediaan energi listrik terutama pada daerah produktif, dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat terutama di wilayah perdesaan.

11. Terbatasnya ketersediaan jaringan air bersih untuk pemenuhan layanan dasar masyarakat terutama di wilayah perdesaan.

12. Masih lemahnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan (good governance) yang berimplikasi pada rendahnya layanan publik yang disediakan pemerintah. Beberapa indikator yang mengindikasikan permasalahan ini antara lain relatif tingginya SiLPA, minimnya proporsi alokasi anggaran publik pada APBD, terbatasnya keterlibatan masyarakat pada proses perencanaan dan penganggaran, masih lambatnya layanan perizinan, layanan kependudukan dan catatan sipil dan relatif rendahnya akses informasi kinerja pembangunan bagi publik;

13. Masih lemahnya partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan, penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.

b. Permasalahan terkait Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah Dengan keterbatasan kapasitas keuangan daerah tidak semua penyelenggaraan urusan dapat diprioritaskan. Namun demikian, tidak berarti bahwa urusan dimaksud tidak diselenggarakan pemerintah daerah. Secara operasional, urusan-urusan tersebut tetap harus dilaksanakan untuk menjaga kinerja yang telah dicapai di masa-masa lalu atau memenuhi standar layanan bagi masyarakat.

Bab IV - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Analisis permasalahan terkait penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, dilaksanakan dengan mengidentifikasi kinerja atau capaian pembangunan RPJMD 2009-2014 masing-masing urusan, dan relevansinya dengan kebijakan periode rencana. Dari hasil analisis diperoleh gambaran permasalahan umum terkait penyelenggaraan pemerintah daerah adalah sebagai berikut:

1. Urusan Pendidikan

Terbatasnya akses kelembagaan dan sarana prasarana PAUD

Relatif rendahnya partisipasi dan kerjasama antar pemangku kepentingan di bidang pendidikan (dewan pendidikan, yayasan, komite, pemerintah, swasta, masyarakat)

Pemenuhan pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel)

Kesejahteraan guru non sertifikasi yang belum setara dengan beban kerja dan kinerja. 2. Urusan Kesehatan

Masih terdapat tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan setingkat SLTA, yaitu SPK, SPRG, SMF, SPAG, dimana tenaga-tenaga ini sampai dengan tahun 2015 harus sudah dengan gelar ahli madya (D-3)

Masih tingginya penyakit-penyakit menular dan tidak menular serta penyakit yang berpotensi wabah

Perilaku hidup bersih dan sehat belum menjadi budaya masyarakat

Ketersediaan obat-obatan, bahan habis pakai dan bahan reagensia laboratorium yang tidak sebanding dengan kebutuhan dan jumlah kunjungan pasien

Kesadaran dan partisipasi masyarakat dan lembaga swasta dalam penanggulangan masalah kesehatan relatif rendah.

3. Urusan Pekerjaan Umum

Terbatasnya layanan infrastruktur perkotaan seperti drainase, fasilitas pengelolaan sampah perkotaan dan antisipasi resiko kebakaran

Tingginya kerusakan jaringan irigasi teknis

Terbatasnya pembangunan infrastruktur jembatan perdesaan 4. Urusan Perumahan

Ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat

Rendahnya cakupan pelayanan infrastruktur sanitasi permukiman (limbah, sampah, jamban) relatif rendah

Ketersediaan basis data perumahan yang akurat dan komprehensif 5. Urusan Penataan Ruang

Ruang terbuka hijau yang sangat terbatas dan cenderung menurun luasannya akibat intervensi bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya

Masih terjadinya pembangunan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang diatur dalam RTRW Kabupaten Ende

Belum adanya dokumen turunan dari RTRW Kabupaten Ende, seperti: rencana detail tata ruang kota, rencana tata bangunan dan lingkungan, rencana sistem drainase perkotaan, dan lain-lain produk tata ruang yang menjadi acuan dalam pemanfaatan dan pengendalian tata ruang Kabupaten Ende

Penegakan ijin mendirikan bangunan (IMB) yang belum optimal dilaksanakan. 6. Urusan Perencanaan Pembangunan

Kualitas dan kuantitas sumberdaya perencana pada SKPD belum memadai

Keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan pembangunan belum optimal

Bab IV - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Inkonsistensi antar dokumen perencanaan dan penganggaran daerah

Perumusan kebijakan pembangunan belum dilakukan melalui kajian akademis yang mendalam.

7. Urusan Perhubungan

Pemenuhan fasilitas perlengkapan jalan baik kuantitas maupun kualitasnya

Ketersediaan sarana transportasi darat untuk daerah pedalaman dan terpencil masih terbatas

Masih rendahnya budaya tertib berlalu lintas para pemakai jalan dan pengguna jasa transportasi akan pentingnya keselamatan angkutan

Belum terpenuhinya standar ketersediaan jumlah terminal dan optimaliasasi pemanfaatan fungsi terminal yang sudah ada

Kurangnya kesadaran pengusaha angkutan dan pengemudi melakukan pengujian kendaraan secara berkala.

8. Urusan Lingkungan Hidup

Masih luasnya lahan kritis yang berada di luar kawasan hutan

Belum semua sungai dan danau yang ditetapkan status baku mutu lingkungannya

Menurunnya kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) karena masih tingginya sedimentasi dan pelebaran badan sungai

Belum optimalnya penyediaan ruang-ruang publik yang memadai dan pemanfaatannya untuk kebutuhan rekreasi bagi masyarakat (taman kota/kecamatan)

Masih terbatasnya prasarana dan sarana penunjang pengelolaan persampahan seperti kualitas TPA, jumlah TPS dan jumlah sarana transportasi pengangkut sampah

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. 9. Urusan Pertanahan

Masih banyak tanah milik PEMDA dan masyarakat yang belum bersertifikat

Belum adanya sistem pendataan tanah milik Pemerintah Daerah dan masyarakat secara baik.

10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Penduduk migran belum terdokumentasikan secara baik

Belum optimalnya kualitas pelaksanaan Sistem Administrasi Kependudukan

Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan yang berakibat pada rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengurusan dokumen kependudukan.

11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Belum optimalnya partisipasi perempuan dalam bidang pembangunan, politik dan pemerintahan

Masih ada tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak

Masih ada buta huruf perempuan

Belum optimalnya penanganan terhadap korban kekerasan perempuan dan anak. 12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Kurangnya dukungan terhadap pelaksanaan tugas tenaga penyuluh KB dan KS (PLKB, PPKBD, Sub PPKBD)

Rendahnya peserta KB aktif dan KB mandiri

Masih banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum menjadi peserta KB, di tengah kecenderungan semakin meningkatnya jumlah PUS

13. Urusan Sosial

Meningkatnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Bab IV - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Belum terintegrasinya penanggulangan kemiskinan antar sektor

Belum optimalnya penanggulangan bencana alam dan bencana sosial

Belum optimalnya pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).

14. Urusan Ketenagakerjaan

Kualitas dan produktivitas tenaga kerja masih rendah

Belum optimalnya perlindungan tenaga kerja

Terbatasnya lapangan dan kesempatan kerja. 15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan koperasi

Rendahnya sumberdaya kelembagaan koperasi dan akses pasar

Masih adanya koperasi tidak aktif dan belum berbadan hukum

Kurang optimalnya kerjasama koperasi dengan badan usaha lainnya

Rendahnya minat kewirausahaan dan pengembangan mutu produk UMKM

Terbatasnya sarana dan prasarana UMKM. 16. Urusan Penanaman Modal

Kualitas infrastruktur pendukung investasi masih belum memadai dan merata

Pemberian insentif dan kemudahan investasi belum efektif untuk menarik minat investor untuk menanamkan modalnya

Lemahnya jaminan kepastian hukum dan keamanan berusaha

Belum optimalnya penerapan Community Development (CD) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari pelaku usaha

Belum adanya perda yang mengatur tentang investasi di Kabupaten Ende

Daya dukung peluang-peluang investasi, terutama kesiapan lahan belum memadai. 17. Urusan Kebudayaan

Masih rendahnya apresiasi dan perlindungan terhadap budaya lokal

Belum optimalnya pendayagunaan potensi budaya yang ada sebagai aset wisata dan peningkatan perekonomian masyarakat

Data-data bidang kebudayaan belum terinventarisasi secara akurat dan lengkap

Belum tersedianya informasi terkait kalender budaya tentang upacara- upacara adat yang diselenggarakan di perkampungan adat.

Kurangnya keterlibatan dunia usaha dalam upaya menggali, mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai budaya

Kurangnya promosi, even-even kebudayaan yang dinamis, unik dan berkelas yang bermanfaat bagi pelesatarian budaya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

18. Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Terbatasnya ketersediaan sarana olahraga

Terbatasnya akses untuk menyalurkan minat, bakat dan kreatifitas generasi muda

Pembinaan organisasi kepemudaan masih terbatas. 19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Pendidikan politik masyarakat masih rendah

Masih terjadinya gangguan kemananan dan ketertiban masyarakat (sengketa tanah, perkelahian, penganiyaan, kenakalan remaja, prostitusi, kumpul kebo, miras, dan pencurian)

20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Masih terjadi tumpang tindihnya fungsi antar organisasi perangkat daerah (OPD)

Bab IV - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Belum semua desa/kelurahan menyelesaikan persehatian batas wilayah administrasi desa/kelurahan

Masih terbatasnya kapasitas dan profesionalisme sumber daya manusia aparatur

Terbatasnya sumber daya manusia aparatur di bidang pengadaan barang dan jasa

Penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang belum mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK

Belum semua aset daerah (bergerak dan tidak bergerak) didata dan memiliki legalitas

Belum adanya Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) yang jelas terkait prosedur mengenai mekanisme penyusunan Anggaran

Sistem pembinaan jenjang karir PNS belum didasarkan pada hasil peta jabatan, analisis beban kerja dan analisis jabatan

Masih ada Perda yang belum dijabarkan dalam peraturan pelaksanaannya. 21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Terbatasnya kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan desa

Kapasitas sumber daya aparatur lembaga kemasyarakatan desa yang masih terbatas

Belum optimal kemitraan antar lembaga dan masyarakat di tingkat desa

Menurunnya modal sosial, budaya gotong royong, di tingkat masyarakat Desa 22. Urusan Statistik

Belum semua SKPD memiliki sistem pendataan yang baik akurat

Belum ada sinkronisasi data antara SKPD dan pemahaman tentang pentingnya pemanfaatan bank data dalam perumusan kebijakan pembangunan

Koordinasi SKPD dengan BPS selaku lembaga resmi penyedia data belum optimal 23. Urusan Perpustakaan

Keterbatasan tenaga fungsional pengelola perpustakaan

Rendahnya minat baca masyarakat di perpustakaan

Terbatasnya ketersediaan perpustakaan dan bahan bacaan di perdesaan. 24. Urusan Kearsipan

Pengelolaan kearsipan di masing-masing SKPD belum baik

Kurangnya tenaga arsiparis di masing-masing SKPD. 25. Urusan Komunikasi dan Informatika

Penyebarluasan informasi kegiatan pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan belum optimal;

Belum semua SKPD memiliki Web Site 26. Urusan Pertanian

Masih rendahnya produksi dan produktivitas pertanian perkebunan dan peternakan;

Belum optimalnya pembangunan pertanian berbasis kawasan. 27. Urusan Ketahanan Pangan

Belum adanya lahan pangan abadi

Penganekaragaman/ diversifikasi pangan masih terbatas

Rendahnya kapasitas petani dalam penguasaan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil

Masih terbatasnya tenaga penyuluh baik kuantitas dan kualitas (kompetensi penyuluh)

Masih lemahnya kapasitas kelembagaan tani nelayan. 28. Urusan Kehutanan dan Perkebunan

Masih luasnya lahan kritis yang berada di dalam kawasan hutan

Belum optimalnya pelaksanaan peraturan daerah tentang pengelolaan hasil hutan

Belum optimalnya konservasi hutan dan lahan

Bab IV - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Masih terjadi aktifitas perambahan hutan

Belum optimalnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan terutama komoditi kakao, cengkeh, jambu mete dan kemiri

Pemanfaatan lahan yang sama untuk menanam berbagai komoditas perkebunan (tumpang sari), sehingga memengaruhi produksi dan produktifitas komoditas perkebunan menjadi rendah.

29. Urusan Kelautan dan Perikanan

Belum optimalnya kelembagaan produksi dan pemasaran hasil perikanan

Rendahnya kualitas SDM nelayan dan pembudidaya dalam penguasaan teknologi

Terbatasnya akses nelayan dan pembudidaya terhadap permodalan

Pengelolaan sumberdaya perikanan belum optimal dibandingkan ketersediaan potensi lestarinya

Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang usaha perikanan, seperti armada penangkapan, peralatan tangkap dan cold storage.

Masih adanya penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, bahan kimia dan lain-lain

Pengembangan usaha budidaya masih bersifat spasial, belum menerapkan konsep usaha kawasan sehingga sangat menyulitkan dalam pembinaan dan pengawasan.

30. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

Belum optimalnya pemanfaatan air bawah tanah

Belum adanya peraturan daerah tentang pengelolaan pertambangan yang mengatur tentang pengelolaan pertambangan khususnya bahan galian C dan pertambangan rakyat

Ketersediaan data base potensi pertambangan dan energi, sehingga menyulitkan pemerintah untuk menarik investor melakukan eksplorasi dan eksploitasi barang tambang yang ada di wilayah Kabupaten Ende.

31. Urusan Pariwisata

Belum tersedianya rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah (RIPPARDA)

Tata kelola destinasi pariwisata masih bersifat parsial dan belum melibatkan seluruh stakeholder di bidang pariwisata secara holistik

Belum memadainya fasilitas pendukung kepariwisataan

Minimnya promosi pariwisata. 32. Urusan Perdagangan

Terbatasnya sarana perdagangan/distribusi

Belum optimalnya kegiatan promosi komoditi perdagangan sebagaimana diamanatkan UU No.7 tahun 2014

Kurangnya akses sistim jaringan informasi perdagangan

Masih banyaknya pelanggaran dalam aktivitas perdagangan. 33. Urusan Perindustrian

Masih rendahnya jumlah dan kompetensi aparatur dan kelompok usaha kecil menengah

Rendahnya nilai tambah hasil produksi sektor industri pengolahan berbasis komoditas unggulan

Pemanfaatan bahan baku lokal rendah

Penguasaan teknologi masih rendah 34. Urusan Ketransmigrasian

Kurangnya kerjasama lintas sektoral dalam pemberdayaan kawasan transmigrasi

Rendahnya kualitas sumber daya calon transmigran.

Bab IV - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

4.2. Isu Strategis

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

Isu strategis dirumuskan berdasarkan permasalahan yang terkait dengan program pembangunan daerah (prioritas utama), yang disinergikan dengan isu global, nasional, regional, dan lokal sesuai dinamika yang berkembang saat ini.

Adapun isu global, nasional dan regional provinsi NTT yang menjadi pertimbangan dalam perumusan isu strategis Kabupaten Ende sebagaimana disajikan pada tabel 4.1. berikut.

Tabel 4.1. Identifikasi Isu Strategis Global, Nasional dan Provinsi NTT

Isu Global Isu Nasional Isu Provinsi NTT

Meningkatnya proses demokratisasi dan penguatan tuntutan hak asasi manusia

Meningkatnya dinamika pelaksanaan otonomi daerah, termasuk pemberlakuan UU nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Peningkatan dan perluasan pembangunan pendidikan yang berkualitas

Berkembangnya pembangunan yang berorientasi MDGs

Tuntutan pelaksanaan reformasi birokrasi

Penguatan sistem kesehatan daerah dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang universal, efisien, berkualitas dan berkelanjutan

Antisipasi krisis energi melalui pengembangan energi baru dan terbarukan

Meningkatnya gerakan anti korupsi dan penegakan supremasi hukum

Pemberdayaan dan perlindungan perempuan serta pemenuhan hak anak

Perubahan iklim global (global waarning/climate change)

Rendahnya daya saing, produktivitas dan nilai tambah produksi nasional

Percepatan pembangunan ekonomi yang berkualitas

Tuntutan kualitas produksi yang ramah lingkungan pada pasar global

Masih rendahnya mutu tenaga kerja

Peningkatan pengelolaan sumber daya alam unggulan daerah

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang mendororong interaksi jejaring ekonomi, sosial, politik dan IPTEK sangat terbuka

Meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak

Peningkatan konektivitas intra dan antar pulau

Berkembangnya penyakit endemik HIV dan AIDS dengan fenomena gunung es

Rendahnya kinerja birokrasi dan minimnya pelayanan publik

Berkembangnya perdagangan narkoba dan obat-obatan psikotropika

Peningkatan kualitas dan pencegahan degradasi lingkungan hidup serta ketahanan perubahan iklim

Wilayah perbatasan Negara di darat dan laut sebagai daerah rawan perdagangan illegal, penyelundupan dan imigran gelap

Pembangunan kawasan perbatasan dan kawasan khusus

Penanggulangan kawasan rawan bencana

Penanganan kemiskinan

Sumber : RPJMD Provinsi NTT 2014-2018

Bab IV - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sejalan dengan isu global, nasional dan provinsi NTT, serta memerhatikan permasalahan utama yang harus diselesaikan selama kurun waktu 2014-2019, maka dirumuskan isu strategis Kabupaten Ende sebagai berikut:

1. Mutu dan aksesibilitas pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas)

Isu rendahnya mutu pendidikan di Kabupaten Ende terkait dengan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik, sarana prasarana, dukungan manajemen, kurikulum serta kualitas peserta didik. Sementara itu isu aksesibilitas, terkait dengan keterbatasan akses masyarakat di daerah pedalaman dan terpencil, penduduk miskin dan akses kaum disabilitas terhadap pendidikan inklusi.

Kurangnya jumlah tenaga guru pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan dan masih kurangnya guru yang bersertifikat sesuai yang diamanatkan dalam Undang -Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen, mengakibatkan rendahnya kapasitas guru dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan kurikulum.

Terbatasnya sarana prasarana pendidikan termasuk buku, ruang kelas dan sarana kesehatan sekolah juga sangat memengaruhi kesiapan dan mutu anak dalam menerima pelajaran. Sementara, manajemen pendidikan yang belum dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama karena desentralisasi pendidikan yang belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, menjadi pendukung masih rendahnya mutu pendidikan di Kabupaten Ende

Faktor yang dicatat menjadi penyebab rendahnya akses masyarakat terhadap pendidikan adalah relatif rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, beban tanggungan keluarga miskin yang besar yang menyebabkan peluang anak dari keluarga miskin untuk melanjutkan pendidikan menjadi terhambat dan rendahnya partisipasi masyarakat yang ditunjukkan dengan masih kurang aktifnya komite sekolah dalam menunjang proses pendidikan.

Adanya UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Wajar Dikdas, serta beberapa produk hukum yang mengatur sertifikasi guru dapat menjadi faktor kekuatan untuk merencanakan upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan.

Beasiswa dan kerjasama pendidikan antar lembaga, antar daerah maupun antar negara dapat dipertimbangkan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan yang sama terutama kepada penduduk miskin dan kaum disabilitas yang berprestasi untuk dapat memperoleh akses pendidikan yang lebih tinggi. Demikian pula, peningkatan standar sekolah melalui akreditasi serta kerjasama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada dalam upaya peningkatan mutu guru seharusnya dijadikan peluang besar untuk membantu peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Ende.

Bab IV - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Desentralisasi pengelolaan pendidikan juga sebenarnya merupakan salah satu faktor kekuatan dimana daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pelayanan pendidikan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan daerah. Jika didukung oleh komitmen yang kuat dari para penentu kebijakan dan kemampuan SDM yang berkualitas pengelola program pendidikan di tingkat daerah, maka desentralisasi pendidikan dapat menjadikan seluruh proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program di bidang pendidikan lebih efektif, efisien dan akuntabel

2. Mutu dan aksesibilitas pelayanan kesehatan

Meskipun telah banyak kemajuan, angka kematian ibu, bayi dan balita, masih merupakan isu yang harus terus mendapat perhatian, selain isu jaminan kesehatan bagi penduduk miskin. Masih tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita di Kabupaten Ende tidak dapat dilepaskan dari permasalahan kurangnya kualitas, pemerataan dan keterjangkauan sarana pelayanan kesehatan; keterbatasan jumlah tenaga kesehatan dan kurang meratanya distribusi tenaga kesehatan; kinerja petugas kesehatan di fasiltas kesehatan baik di tingkat pelayanan dasar maupun pelayanan rujukan masih kurang mengutamakan pelayanan prima; masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat; serta kondisi lingkungan yang belum memadai yang tercermin antara lain dari kurangnya ketersediaan air bersih dan sarana sanitasi dasar.

Ditinjau dari sisi penyediaan sarana pelayanan kesehatan, meskipun Kabupaten Ende telah mempunyai cukup sarana pelayanan kesehatan yang tersebar baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan dan desa namun masih perlu didukung dengan peningkatan kuantitas dan kualitas peralatan dan fasilitas penunjang. Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang menjamin pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, masyarakat di daerah perbatasan dan masyarakat di daerah terpencil, terisolir (secara fisik, sosial, dan ekonomi) juga masih perlu ditingkatkan.

Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan kesehatan, berbagai peluang yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan diantaranya adanya penerapan desentralisasi kesehatan yang memberi kesempatan kepada daerah untuk mengelola bidang kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

Di tingkat masyarakat, upaya pembangunan kesehatan perlu dilakukan secara lebih komprehensif, cost-effective dengan meningkatkan kemitraaan antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakat dalam bidang kesehatan. Identifikasi sumber daya dan kekuatan-kekuatan lokal perlu dilakukan dan digunakan sebagai landasan pengembangan program. Berbagai upaya kesehatan berbasis masyarakat seperti STMB, Posyandu, pos obat desa dan lain-lain merupakan aset yang perlu terus ditingkatkan jumlah dan mutunya. Upaya pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat perlu dimulai sejak usia dini melalui institusi pendidikan yang diiringi dengan penyediaan sarana sanitasi dasar yang memadai.

Bab IV - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3. Kemiskinan dan pengangguran

Kemiskinan dan pengangguran masih merupakan isu pokok yang dihadapi Kabupaten Ende. Keadaan sampai tahun 2012 masih terdapat 55.300 penduduk miskin dan 2,84% angkatan kerja yang dikategorikan sebagai pengangguran terbuka. Banyak faktor yang menyebabkan penurunan kualitas hidup menjadi masyarakat miskin diantaranya sulitnya lapangan pekerjaan, naiknya harga-harga kebutuhan pokok sementara pendapatan tidak meningkat. Kondisi ini menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup standar sebagaimana layaknya sehingga mereka menjadi masyarakat golongan miskin. Dengan tingginya angka penduduk miskin maka program- program yang bersifat jaring pengaman sosial hendaknya masih dipertahankan. Disamping itu untuk memberdayakan masyarakat miskin perlu ditindaklanjuti kegiatan atau program-program untuk meningkatkan kemampuan penduduk miskin dalam berusaha melalui kegiatan bimbingan teknis, bantuan peralatan dan bantuan modal sehingga dapat memberi lapangan pekerjaan.

4. Pemanfaatan potensi ekonomi lokal, pengembangan industri dan investasi daerah

Kabupaten Ende memiliki potensi ekonomi lokal seperti pertanian, perkebunan dan kehutanan, peternakan, perikanan dan kelautan, dan pariwisata yang sangat menjanjikan, namun belum dioptimalkan pemanfaatan secara baik.

Sektor pertanian merupakan sektor dominan yang digeluti lebih dari 45 % penduduk,

dengan produktivitas yang relatif rendah. Hal ini antara lain terjadi karena masih rendahnya tingkat pendidikan petani, penerapan teknologi belum sesuai anjuran serta sarana prasarana pendukung lainnya belum memadai. Produktifitas usaha tani lahan kering relatif rendah akibat kurang memerhatikan kaidah konservasi, sedangkan pada usaha tani lahan basah belum memberikan hasil yang optimal karena belum diterapkannya Panca Usahatani sesuai rekomendasi, serta jaringan irigasi yang tidak berfungsi optimal. Hal ini menyebabkan tidak terjaminnya kontinuitas ketersediaan produk pertanian baik jumlah maupun mutu.

Isu sektor peternakan berkaitan dengan pola pemeliharaan (budidaya) ternak yang

belum dilakukan secara intensif. Disamping upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit ternak yang belum optimal. Demikian juga pengetahuan dan ketrampilan peternak yang masih terbatas. Kedepan diharapkan adanya pola keterpaduan melalui integrasi di bidang pertanian dan peternakan, antara lain melalui pengembangan biogas dan sebagainya.

Sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu andalan Kabupaten Ende, dimana

didukung dengan potensi sumberdaya perikanan dan kelautan di dua peissir wilayah Kabupaten Ende. Namun demikian, pengembangan sektor ini dihadapkan dengan permasalahan seperti masih adanya kegiatan pemboman ikan (illegal fishing), terbatasnya sarana penangkapan ikan yang dimiliki nelayan dan pola penangkapan yang masih bersifat tradisoional. Sektor perikanan dan kelautan dapat diarahkan menjadi sektor unggulan. Pemerintah perlu merencanakan upaya pemberdayaan

Bab IV - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

nelayan antara lain melalui fasilitasi dalam penyediaan peralatan dan permodalan, kemitraan dengan perusahaan besar, penanganan pasca panen dan pemasaran.

Pengembangan sektor kehutanan dan perkebunan juga menjadi perhatian yang sangat

penting bagi Pemerintah Kabupaten Ende, karena didukung oleh karakteristik wilayah dan kesesuaian lahan. Namun demikian, peranan sub sektor perkebunan (perkebunan rakyat) terhitung masih kecil terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Ende, walaupun secara absolut nilai tambah yang diberikan oleh sub sektor ini meningkat terus menerus setiap tahunnya. Beberapa isu yang perlu mendapat perhatian antara lain: masih maraknya kegiatan penebangan liar (illegal loging), penggundulan hutan, banyaknya lahan kritis, serta serangan hama dan penyakit pada tanaman perkebunan (kelapa, kakao, jambu mete). Peranan sub sektor perkebunan perlu terus ditingkatkan dan diharapkan menjadi penghasil bahan mentah untuk menunjang agroindustri baik dalam skala kecil dan atau menengah. Selain itu sub sektor perkebunan juga diharapkan berperan dalam mendorong pemerataan, pertumbuhan dan dinamika ekonomi di perdesaan.

Kebijakan nasional di bidang pariwisata yang tercantum dalam Master Plan Pariwisata

Nasional adalah pengembangan Kawasan Taman Nasional Kelimutu sebagai salah satu dari 16 destinasi wisata nasional. Selain itu terdapat potensi wisata lainnya seperti Situs Bung karno, wisata adat dan budaya, wisata bahari yang dapat dikembangkan di Kabupaten Ende. Permasalahan mendasar yang ditemui adalah pengelolaan obyek-obyek wisata yang belum dilakukan secara terintegrasi. Upaya pembangunan sektor pariwisata perlu melibatkan berbagai pihak terkait dan dikemas dalam konsep pengembangan wisata terkini.

Pembangunan sektor industri dan perdagangan sangat erat kaitannya dengan

ketersediaan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur perdagangan masih terbatas terutama aktifitas pelabuhan laut sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan stok dan tingkat harga. Selain itu masih sering terjadi pelanggaran perdagangan seperti penjualan barang kadaluarsa, dan praktik negatif perdagangan terutama kalangan pedagang eceran dan kaki lima. Pada sektor industri, optimalisasi industri kecil dan menengah juga merupakan isu penting. Pembangunan industri kecil dan menengah termasuk industri kerajinan rumah tangga harus terus dibina agar menjadi usaha mandiri dan mempunyai daya saing, dan pada gilirannya memberikan kontribusi signifikan bagi pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Pengembangan investasi dan penanaman modal juga dihadapkan pada permasalahan

keterbatasan ketersediaan infrastruktur baik prasarana darat, laut dan udara, kepemilikan lahan yang masih didominasi oleh tanah persekutuan adat, pengurusan administrasi izin penanaman modal dan investasi, serta masih kurangnya promosi terhadap potensi daerah dan peluang investasi kepada pihak investor baik melalui media cetak maupun elektronik ataupun kegiatan expose kerjasama dengan lembaga terkait baik berskala regional maupun nasional. Untuk itu, dalam rencana

Bab IV - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

pembangunan jangka menengah, perlu memerhatikan akses terhadap promosi dan pemasaran produk, ketersediaan data-data perkembangan sektor ekonomi yang akurat dan terpilah sesuai kebutuhan para pengguna data (user) baik dalam bentuk data elektronik yang on line dan off line (leaflet, buklet, buku profil unggulan daerah) sehingga mempermudah para investor untuk menanamkan modalnya sesuai dengan komoditi unggulan daerah.

5. Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar dan strategis (jalan, jembatan, air, irigasi, listrik) serta kualitas lingkungan hidup

Kondisi infrastruktur masih merupakan isu yang harus mendapat perhatian pemerintah Kabupaten Ende. Infrastruktur dasar dan strategis menjadi vital karena sangat berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kondisi infrastruktur dasar yang memadai menjamin kelayakan hidup masyarakat, serta dalam skala yang lebih luas menjamin kegiatan usaha produktif masyarakat. Infrastruktur dasar yang menjadi isu meliputi kondisi jalan, jembatan, ketersediaan air bersih, irigasi dan energi listik.

Pembangunan lingkungan hidup, masih dihadapkan pada permasalahan luasnya lahan kritis, penurunan kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) karena masih tingginya sedimentasi dan pelebaran badan sungai, penyediaan ruang-ruang publik yang memadai dan pemanfaatannya untuk kebutuhan rekreasi bagi masyarakat (taman kota/kecamatan). Selain itu dalam rangka pengelolaan persampahan dihadapkan pada persoalan keterbatasan prasarana dan sarana penunjang pengelolaan persampahan seperti kualitas TPA, jumlah TPS dan jumlah sarana transportasi pengangkut sampah, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

6. Tata kelola pemerintah dan perlindungan perempuan dan anak.

Salah satu agenda pembangunan nasional dan daerah adalah mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) yang meliputi keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, supremasi hukum, dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Sementara itu, kondisi birokrasi saat ini masih dihiasi oleh gambaran tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, pelanggaran disiplin, rendahnya kinerja sumber daya manusia dan kelembagaan aparatur; sistem kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan yang belum memadai, tidak adanya kepastian waktu pelayanan, tidak transparan, dan kurang responsif terhadap permasalahan yang berkembang. Oleh karena itu perlu diperkuat pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui perampingan struktur organisasi, pembangunan sistem dan regulasi yang memadai di dalam perekrutan dan pola karir aparatur dengan mengutamakan profesionalisme, pemenuhan prasarana dan sarana pemerintahan, pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum (SPM), serta peningkatan etika kepemimpinan.

Bab IV - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Dalam hal kapasitas keuangan daerah, masalah yang dijumpai antara lain terbatasnya efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber penerimaan daerah, belum efisiennya prioritas alokasi belanja daerah, serta terbatasnya kemampuan pengelolaannya termasuk dalam melaksanakan prinsip transparansi dan akuntabilitas, serta profesionalisme.

Pada tataran masyarakat, dihadapkan pada permasalahan rendahnya partisipasi masyarakat terutama masyarakat miskin dalam merumuskan perencanaan dan pengawasan pembangunan sehingga seringkali proses pembangunan kurang membawa pesan dan kebutuhan masyarakat miskin.

Pemberdayaan perempuan merupakan isu yang sering diperbincangkan, karena itu kesetaraan peran laki-laki dan perempuan (kesetaraan gender) merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Masalah utama pembangunan pemberdayaan perempuan adalah masih rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik dan budaya. Budaya patriarki berpengaruh besar terhadap masalah rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan. Budaya patriarki mengakibatkan perempuan berada pada posisi tawar yang lemah. Pengambilan keputusan yang hirarkis juga telah meminggirkan perempuan secara sistematis dalam beberapa kebijakan, program dan lembaga yang tidak responsif gender. Situasi ini ditandai oleh kurangnya jumlah perempuan yang duduk dalam lembaga pemerintah dan politik. Di samping itu, adanya gejala kekerasan terhadap perempuan yang dilakukan dalam rumah tangga menambah permasalahan yang dialami oleh kaum perempuan.

Isu yang berkaitan dengan perlindungan anak adalah kecenderungan meningkatnya kasus kekerasan, eksploitasi terhadap anak dan adanya gejala perdagangan anak (trafficking) menunjukkan bahwa perlindungan anak masih jauh dari yang diharapkan. Disamping itu, upaya perlindungan anak belum dirumuskan secara mendetail dalam program sehingga kesulitan dalam melakukan koordinasi penanganannya. Partisipasi masyarakat juga belum maksimal untuk mencegah terjadinya penelantaran dan kekerasan terhadap anak.

7. Penataan dan penguatan kelembagaan pemerintahan desa serta peningkatan kapasitas aparatur desa dan pemberdayaan masyarakat, dalam rangka implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Dengan ditetapkannya Undang-Undang nomor 6 tahun 2014, desa diberikan ruang yang lebih besar dalam menyelenggarakan pemerintahan,pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan. Salah satu isu penting adalah alokasi dana yang cukup besar kepada desa untuk mengelola anggaran dengan rata-rata 1 Milyard per desa. Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat tersbut, maka dalam rangka peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah desa, pemerintah Kabupaten Ende diharapkan melakukan upaya-upaya pengembangan kapasitas aparatur pemerintah desa dengan prioritas peningkatan kemampuan dalam pelayanan publik dan kemampuan pengelolaan keuangan desa. Demikian pula masyarakat desa

Bab IV - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

perlu dipersiapkan untuk menjadi mandiri dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang dilaksanakan di tingkat desa, agar hasil-hasil pembangunan yang dilakukan dapat secara langsung mengatasi berbagai permasalahan dasar yang dialaminya selama ini.

5.1. Visi5.1. Visi5.1. Visi

5.2. Misi5.2. Misi5.2. Misi

5.3. Tujuan dan Sasaran5.3. Tujuan dan Sasaran5.3. Tujuan dan Sasaran

VISI:VISI:VISI:

“Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende“Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende“Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende

dengan Membangun dari Desa dan Kelurahandengan Membangun dari Desa dan Kelurahandengan Membangun dari Desa dan Kelurahan

Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan

Berkeadilan”Berkeadilan”Berkeadilan”

5 (lima) MISI:5 (lima) MISI:5 (lima) MISI:

1.1.1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan

Berdaya Saing TinggiBerdaya Saing TinggiBerdaya Saing Tinggi

2.2.2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan

Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat

3.3.3. Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang

Kompetitif dan BerkelanjutanKompetitif dan BerkelanjutanKompetitif dan Berkelanjutan

4.4.4. Membangun, menata, dan meningkatkan sarana dan prasarana Membangun, menata, dan meningkatkan sarana dan prasarana Membangun, menata, dan meningkatkan sarana dan prasarana

penunjang secara kuantitatif maupun kualitatif sesuai potensi penunjang secara kuantitatif maupun kualitatif sesuai potensi penunjang secara kuantitatif maupun kualitatif sesuai potensi

dan kebutuhan daerah yang ramah lingkungandan kebutuhan daerah yang ramah lingkungandan kebutuhan daerah yang ramah lingkungan

5.5.5. Menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan dan Menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan dan Menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan dan

berkualitas serta rasa aman tertib dan nyaman bagi berkualitas serta rasa aman tertib dan nyaman bagi berkualitas serta rasa aman tertib dan nyaman bagi

pengembangan usaha dan kehidupan masyarakat.pengembangan usaha dan kehidupan masyarakat.pengembangan usaha dan kehidupan masyarakat.

BAB VBAB VBAB V VISI, MISI, VISI, MISI, VISI, MISI,

TUJUAN, SASARANTUJUAN, SASARANTUJUAN, SASARAN

Bab V - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, serta isu-isu strategis yang ada, maka dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 sebagai berikut.

5.1. VISI

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, adalah:

MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT

YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

Pengertian dari visi tersebut, adalah: Karakteristik Kabupaten Ende, adalah: pembangunan yang dilaksanakan

berbasiskan pada potensi sumber daya, adat dan budaya lokal masyarakat setempat.

Secara Budaya Warisan Leluhur kita, dikenal 6 (enam) jenis karateristik masyarakat Kabupaten Ende, yaitu: 1) Tedo tembu wesa wela (Pertanian) 2) Gaga boo kewi ae (Perkebunan, Kehutanan) 3) Peni nge wesi nuwa (Peternakan) 4) Weke togi soro sai (Perikanan) 5) Teka laku daga geti (Perdagangan, Industri, Koperasi, UMKM) 6) Wenggo nuwa nena ola (membuat kampung menjadi indah / Pelestarian

Lingkungan Hidup)

Membangun dari Desa dan Kelurahan, adalah: perencanaan dan penganggaran pembangunan dititikberatkan untuk mengalokasikan sumber daya dan penganggaran ke desa dan kelurahan, yang secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang ada di desa dan kelurahan;

Masyarakat yang Mandiri, adalah: Masyarakat diharapkan mampu untuk melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan;

Masyarakat yang Sejahtera, adalah: kondisi semua lapisan masyarakat secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya, baik di bidang sosial, ekonomi dan budaya, terutama pangan, sandang dan papan secara merata.

Berkeadilan, adalah: hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat sampai ke desa dan kelurahan.

Bab V - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Visi tersebut dimaknai sebagai: Cita-cita luhur untuk melaksanakan pembangunan yang berbasiskan potensi sumber daya lokal (kesesuaian lahan dan karateristik masyarakat setempat), adat dan budaya yang dimiliki, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat (tokoh adat, tokoh masyarakat, perempuan maupun laki-laki) dan lembaga yang ada (asosiasi, perguruan tinggi dan swasta) secara aktif, dengan menitikberatkan pembangunan yang dimulai dari desa dan kelurahan agar masyarakat dapat menjadi mandiri baik dalam proses merencanakan, melaksanakan maupun mengawasi pembangunan, sehingga hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang dihadapinya dan diharapkan seluruh masyarakat di Kabupaten Ende dapat terpenuhi hak-hak dasarnya, baik di bidang sosial, ekonomi dan budaya, terutama pangan, sandang dan papan baik

masyarakat yang berada di wilayah terpencil, pedalaman maupun perkotaan.

5.2. MISI

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam upaya mewujudkan Visi. Selain itu, Misi memberikan arah dan batasan proses pencapaian tujuan. Misi Kabupaten Ende yang merupakan rumusan upaya-upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi

Seluruh Masyarakat 3. Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan

Berkelanjutan 4. Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang

Secara Kuantitatif Maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan

5. Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat

Misi Pertama: Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi, dimaksudkan agar pembangunan yang dilaksanakan mampu untuk menghasilkan masyarakat Ende yang semakin cerdas dan memiliki daya saing yang tinggi, melalui peningkatan akses pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan sesuai potensi dan kebutuhan daerah secara adil dan merata, yang disertai dengan perhatian terhadap kesejahteraan tenaga pendidik sesuai wilayah pelayanannya.

Misi Kedua: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat, dimaksudkan agar masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas di seluruh wilayah, yang disertai perhatian pada kesejahteraan tenaga kesehatan sesuai wilayah pelayanan. Pelayanan kesehatan rujukan di BLUD RSUD Ende diharapkan semakin mandiri dalam memberikan pelayanan. Selain itu masyarakat dan swasta berpartisipasi aktif dalam peningkatan derajat kesehatan serta pengendalian angka kelahiran.

Bab V - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Misi Ketiga: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan, dimaksudkan sebagai upaya untuk mengembangkan sektor pertanian dengan memperhatikan kesesuaian lahan dan karakteristik masyarakatnya untuk mendukung penyediaan pangan. Selain itu diarahkan pada pengembangan potensi ekonomi lainnya melalui pembinaan kelompok-kelompok usaha, serta upaya untuk menciptakan iklim usaha yang kompetitif. Sektor pariwisata akan didorong untuk menjadi lebih produktif dalam kontribusinya terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Misi Keempat: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan, dimaksudkan dalam rangka pemenuhan infratruktur dasar dan peningkatan konektivitas antar wilayah, yang dilaksanakan dengan memerhatikan tata ruang dan kaidah pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Misi Kelima: Menciptakan Pemerintahan yang Bersih,Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat, dimaksudkan untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, transparan dan berkualitas, menjamin penegakkan hukum, HAM perlindungan perempuan dan anak serta perlindungan sosial, dalam rangka terciptanya kehidupan masyarakat yang aman dan tertib. Proses pembangunan dilaksanakan dengan membina kerjasama antar lembaga (keagamaan, adat, kemasyarakatan/ LSM, ormas) dan pelibatan masyarakat melalui partisipasi aktifnya dalam proses pembangunan daerah.

Tabel 5. 1. Keterkaitan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Ende

VISI MISI

MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA, DAN BERKEADILAN

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat

3. Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan

4. Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan

5. Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat

RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, merupakan tahap ketiga dari RPJPD Kabupaten Ende 2005-2025, dengan arah pembangunan jangka panjang sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing global dengan fokus pada peningkatan pendapatan per kapita, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, peningkatan pendidikan masyarakat dan mutu pendidikan, Peningkatan derajat kesehatan dan perbaikan status gizi, serta peningkatan peran perempuan dan perlindungan anak;

Bab V - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2) Memiliki ketahanan ekonomi, sosial, politik dan keamanan, dengan fokus pada peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan dan sumber daya lainnya secara terencana dan terkoordinasi serta berkelanjutan, pembukaan daerah-daerah terisolasi dan terpencil, peningkatan pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang ramah lingkungan, peningkatan jaringan infrastruktur transportasi, dan peningkatan promosi wisata budaya, bahari dan alam melalui jaringan teknologi informatika;

3) Mengoptimalkan potensi di bidang kelautan dan perikanan, dengan fokus pada peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan, peningkatan produksi dan jaringan pemasaran, peningkatan SDM nelayan, perlindungan dan pengawasan habitat laut, regulasi perikanan dan kelautan yang berpihak pada daerah dan masyarakat, pengembangan industri kelautan berbasis masyarakat, meningkatkan peran sekolah kejuruan berdasarkan klasifikasi dan spesifik daerah kepulauan dalam menanggulangi kemiskinan.

Tabel 5. 2. Keterkaitan Misi 2014-2019 dengan Arahan RPJPD 2005-2025

MISI RPJMD KAB. ENDE TAHUN 2014-2019

ARAHAN RPJPD TAHUN 2005-2025 ( Periode Ketiga RPJMD )

MISI 1: Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi

Kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing global;

Meningkatnya pendidikan masyarakat dan mutu pendidikan;

Relevansi pendidikan serta daya saing lulusan.

MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat

Meningkatnya derajat kesehatan dan perbaikan status gizi.

MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan

Meningkatnya pendapatan per kapita;

Menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran;

Memiliki ketahanan ekonomi;

Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan dan sumber daya lainnya secara terencana dan terkoordinasi serta berkelanjutan;

Peningkatan promosi wisata budaya, bahari dan alam melalui jaringan teknologi informatika;

Mengoptimalkan potensi di bidang kelautan dan perikanan;

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan;

Peningkatan produksi dan jaringan pemasaran;

Peningkatan SDM nelayan;

Perlindungan dan pengawasan habitat laut; termasuk pengembangan budi daya rumput laut;

Pengembangan industri kelautan berbasis masyarakat.

MISI 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan

Pembukaan daerah-daerah terisolasi dan terpencil;

Pengembangan IPTEKS yang ramah lingkungan;

Peningkatan jaringan infrastruktur transportasi.

Bab V - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI RPJMD KAB. ENDE TAHUN 2014-2019

ARAHAN RPJPD TAHUN 2005-2025 ( Periode Ketiga RPJMD )

MISI 5: Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat

Peningkatan peran perempuan dan perlindungan anak;

Memiliki ketahanan sosial, politik dan keamanan;

Meningkatnya promosi wisata budaya, bahari dan alam melalui jaringan teknologi informatika.

5.3. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Perumusan tujuan dan sasaran menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan indikator kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan.

Tujuan dan sasaran pembangunan daerah mempunyai peran penting sebagai rujukan utama dalam perencanaan pembangunan daerah. Tujuan dan sasaran pembangunan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 berdasarkan masing-masing misi, serta keterkaitannya dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 5. 3. Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI

MISI TUJUAN SASARAN

Misi 1 Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi

1. Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat;

1. Terciptanya Proses Pendidikan yang Berkualitas pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk Pendidikan bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Difabel);

2. Meningkatnya Minat Baca Masyarakat.

2. Meningkatkan Akses Pendidikan yang Berkualitas

1. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan;

2. Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat;

3. Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah.

3. Meningkatkan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Daerah

1. Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga.

Misi 2 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat

1. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas

1. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan;

2. Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah;

3. Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas;

Bab V - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI

MISI TUJUAN SASARAN

4. BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat.

2. Meningkatnya Derajat dan Kualitas Kesehatan Masyarakat

1. Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita;

2. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat; 3. Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat; 4. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan

Masyarakat Miskin; 5. Meningkatnya Kualitas Kesehatan

Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat.

3. Membangun Kemitraan dalam Pelayanan Kesehatan

1. Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta;

2. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan.

4. Pengendalian Angka Kelahiran

1. Meningkatnya Peserta KB Aktif; 2. Penurunan Angka Unmet Need; 3. Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga

Penyuluh KB; 4. Meningkatnya Ketahanan dan

Kesejahteraan Keluarga.

Misi 3 Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan

1. Mengembangkan Sektor Ekonomi sesuai Potensi, Kesesuaian Lahan dan Karakteristik Masyarakat

1. Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan;

2. Meningkatnya Produksi Ternak.

2. Mengembangkan Pariwisata dan Pelestarian Budaya Lokal sesuai dengan Potensi yang Dimiliki

1. Pelestarian Budaya Lokal; 2. Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni

Budaya Lokal; 3. Pengembangan Pariwisata Daerah.

3. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Masyarakat

1. Meningkatnya Pembinaan Kelompok Tani dan Nelayan;

2. Pengembangan dan Pembinaan Koperasi dan UMKM;

3. Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif.

4. Menciptakan Iklim Usaha yang Kompetitif

1. Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi;

2. Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa;

3. Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas;

4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan.

5. Meningkatkan Kemandirian Keuangan Daerah

1. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD);

2. Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD

Bab V - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI

MISI TUJUAN SASARAN

Misi 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan

1. Meningkatkan Akses Masyakat terhadap Infrastruktur dan Kebutuhan Dasar

1. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan;

2. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan;

3. Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian;

4. Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat;

5. Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat;

6. Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat.

2. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan

1. Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga;

2. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan;

3. Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan;

4. Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan.

Misi 5: Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat

1. Menyelenggarakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas

1. Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

2. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah;

3. Meningkatnya Penyelenggaran Pemerintahan yang Berkualitas;

4. Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

2. Menciptakan Aparatur Pegawai Negeri Sipil yang Berkompoten

1. Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi.

3. Menjamin Penegakkan Hukum, HAM Perlindungan Perempuan dan Anak dan Perlindungan Sosial

1. Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak;

2. Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan;

3. Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana.

4. Meningkatkan Rasa Aman, Tertib, dan Nyaman bagi Kehidupan Bermasyarakat

1. Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter Masyarakat yang Pancasilais;

2. Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat;

3. Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat;

4. Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat.

5. Meningkatkan Kerjasama antar Lembaga (Keagamaan, Adat, Kemasyarakatan/ LSM, Ormas dan Perguruan Tinggi)

1. Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi;

2. Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta.

Bab V - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI

MISI TUJUAN SASARAN

6. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Daerah

1. Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah;

2. Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan

BAB VIBAB VIBAB VI

STRATEGI DAN STRATEGI DAN STRATEGI DAN

ARAH KEBIJAKANARAH KEBIJAKANARAH KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAH

Bab VI - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Rumusan Visi dan Misi yang telah ditetapkan perlu diuraikan ke dalam tujuan dan sasarannya serta dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut melalui strategi yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan pembangunan daerah yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2014 – 2019.

Strategi dan Arah Kebijakan pembangunan Kabupaten Ende disusun untuk menjadi acuan bagi penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan bagi seluruh SKPD lingkup pemerintah Kabupaten Ende, serta acuan bagi stakeholders terkait yang diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam upaya “Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan, menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan”,

Dalam menyusun Strategi dan Arah Kebijakan perlu diselaraskan keterkaitan antara Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah, agar rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi sehingga memiliki fokus dan disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah serta kewenangan pemerintah daerah yang sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.

Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Ende sebagai penjabaran strategi pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, di petakan per tahun mulai tahun 2015, 2016, 2017, 2018 dan khusus arah kebijakan pembangunan pada tahun 2019, akan menjadi pedoman transisi dalam pelaksanaan RPJMD periode berikutnya. Dengan demikian pada proses penyusunan RKPD Transisi tahun 2019, dapat mengacu kepada arah kebijakan pembangunan yang ditetapkan untuk dilaksanakan pada tahun 2019. Secara umum arah kebijakan pembangunan daerah, dilaksanakan secara bersamaan pada setiap tahunnya secara bertahap, namun terdapat beberapa arah kebijakan yang pelaksanaanya baru dimulai pada tahun 2016, 2017 dan tahun 2018. Rincian keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Ende, serta penjabaran pelaksanaan arah kebijakan untuk masing-masing tahun pelaksanaannya, dapat dilihat pada Tabel-tabel berikut.

Bab VI - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 6. 1. Keterkaitan Misi Pertama, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

MISI 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan 1: Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat

1. Sasaran 1.1 Terciptanya Proses Pendidikan yang Berkualitas pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk Pendidikan bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Difabel)

1. Strategi 1.1 Menyelenggarakan proses pendidikan bermutu yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan berkebutuhan khusus (difabel)

1. Penyediaan dan pemerataan tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan

2. Peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik dan kependidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan

3. Peningkatan mutu lulusan pada semua jenis dan jenjang pendidikan

2. Sasaran 1.2 Meningkatnya Minat Baca Masyarakat

2. Strategi 1.2 Meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan serta memotivasi minat baca masyarakat

1. Penyediaan bahan bacaan yang bermutu

2. Penyediaan sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai

Tujuan 2: Meningkatkan Akses Pendidikan yang Berkualitas

1. Sasaran 2.1 Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan

1. Strategi 2.1 Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan

1. Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan yang layak untuk proses belajar mengajar pada semua jenis dan jenjang pendidikan

2. Sasaran 2.2 Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat

1. Strategi 2.2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan sejak usia dini

1. Pemberantasan buta huruf

2. Penyediaan sarana prasarana pendidikan usia dini (PAUD) di tingkat Desa dan Kelurahan

3. Penanganan permasalahan putus sekolah peserta didik

3. Sasaran 2.3 Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah

1. Strategi 2.3 Menyediakan Insentif dan Sarana Prasarana bagi tenaga pendidik yang betugas di wilayah terpencil dan pedalaman

1. Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman

2. Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman

Bab VI - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan 3: Meningkatkan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Daerah

1. Sasaran 3.1 Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga

1. Strategi 3.1 Meningkatkan keterlibatan generasi muda secara aktif dalam pembangunan melalui kegiatan kepemudaan dan olahraga

3. Pembinaan wadah kepemudaan mulai dari tingkat desa dan kelurahan

4. Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Olahraga bagi Kaum muda dari tingkat desa dan kelurahan

Tabel 6.2. Keterkaitan Misi Kedua, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan 1: Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas

1. Sasaran 1.1 Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan

1. Strategi 1.1 Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat

1. Peningkatan pembangunan Puskesmas, Pustu, Poskesdes sesuai kebutuhan

2. Pendekatan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dengan upaya untuk membangun Rumah Sakit Satelit di Wilayah Utara, yang disesuaikan dengan kemampuan fiskal dan ketenagaan serta sarana dan prasarana pendukungnya

2. Sasaran 1.2 Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah

1. Strategi 1.2 Menyediakan Insentif dan sarana prasana pendukung bagi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil dan pedalaman

1. Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan pedalaman

2. Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga medis dan paramedis di wilayah terpencil dan pedalaman

3. Sasaran 1.3 Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas

1. Strategi 1.3 Meningkatkan upaya pemenuhan jumlah, jenis, kompetensi, mutu dan distribusi tenaga kesehatan secara berkeadilan

1. Peningkatan jumlah, jenis, kompetensi dan kualitas tenaga kesehatan serta pendistribusian di sarana kesehatan

2. Peningkatan pemberian bantuan pendidikan bagi tenaga kesehatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensinya, yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah

3. Penambahan tenaga dokter dan bidan PTT untuk memenuhi kebutuhan daerah terpencil dan pedalaman

Bab VI - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

4. Sasaran 1.4 BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat

1. Strategi 1.4 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan RSUD yang berkualitas kepada masyarakat

1. Peningkatan kualitas manajemen dan mutu pelayanan RSUD Ende

2. Pengembangan layanan kesehatan spesialistik menuju rumah sakit rujukan daratan Flores Lembata

3. Peningkatan sarana, prasarana dan ketenagaan menuju rumah sakit rujukan se-daratan Flores-Lembata

Tujuan 2: Meningkatnya Derajat dan Kualitas Kesehatan Masyarakat

1. Sasaran 2.1 Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita

1. Strategi 2.1 Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita dan anak

1. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu, bayi baru lahir dan anak

2. Memastikan ketersediaan Bidan Desa melalui pendistribusian dan detasharing tenaga Bidan khususnya untuk melayani desa terpencil dan pedalaman

2. Sasaran 2.2 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

2. Strategi 2.2 Mendorong terwujudnya pengambilan keputusan di tingkat desa dan kelurahan dalam penanganan gizi masyarakat

1. Peningkatan penanganan gizi kurang dan gizi buruk, khususnya bagi bayi dan balita

3. Sasaran 2.3 Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat

3. Strategi 2.3 Meningkatkan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular

1. Peningkatan upaya kesehatan masyarakat

2. Peningkatan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta penanggulangan penyakit berpotensi KLB

4. Sasaran 2.4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

4. Strategi 2.4 Meningkatkan jumlah dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat miskin

1. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya serta daerah terpencil, pedalaman dan wilayah perbatasan

2. Peningkatan layanan rujukan bagi penduduk miskin

3. Sasaran 2.5 Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat

2. Strategi 2.5 Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat

1. Peningkatan kualitas air minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan

2. Peningkatan jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

3. Peningkatan kualitas higienis sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman

Bab VI - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan 3: Membangun Kemitraan dalam Pelayanan Kesehatan

1. Sasaran 3.1 Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta

1. Strategi 3.1 Melaksanakan kemitraan dengan lembaga swasta dalam mendukung program dan kegiatan pemerintah daerah untuk mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan

1. Melakukan kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga swasta dalam penyelenggaraaan kesehatan di Kabupaten Ende

2. Sasaran 3.2 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan

2. Strategi 3.2 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

1. Peningkatan pembangunan dan penguatan kelembagaan Posyandu, Desa Siaga, dan Rumah Tunggu bagi ibu hamil

Tujuan 4: Pengendalian Angka Kelahiran

1. Sasaran 4.1 Meningkatnya Peserta KB Aktif

1. Strategi 4.1 Meningkatkan cakupan pelayanan Keluarga Berencana kepada masyarakat secara berkualitas

1. Meningkatkan pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di fasilitas Kesehatan

2. Sasaran 4.2 Penurunan Angka Unmet Need

2. Strategi 4.2 Meningkatkan pelayanan kepada unmet need

1. Menjamin ketersediaan perbekalan alat dan obat kontrasepsi

2. Menjamin ketersediaan petugas KB lapangan dan petugas pelayanan medis KB

3. Sasaran 4.3 Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB

3. Strategi 4.3 Meningkatkan jumlah dan kualitas penyuluh KB sesuai standar kebutuhan

1. Menyediakan tenaga penyuluh KB di kecamatan, desa dan kelurahan

2. Meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh KB di setiap level pelayanan

4. Sasaran 4.4 Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

4. Strategi 4.4 Meningkatkan kesejahteraan dan pembinaan keluarga peserta KB

1. Pembinaan keluarga peserta KB

2. Meningkatkan kesejahteraan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I menjadi keluarga Sejahtera

Bab VI - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 6.3. Keterkaitan Misi Ketiga, Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan

MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan 1: Mengembangkan sektor

ekonomi sesuai potensi,

kesesuaian lahan dan

karakteristik masyarakat

1. Sasaran 1.1 Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan

1. Strategi 1.1.1 Mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian

1. Mencetak lahan sawah baru untuk mengimbangi laju alih fungsi lahan dan mendukung ketersediaan lahan.pangan berkelanjutan

2. Pemanfaatan lahan tidur

3. Pengembangan sawah tadah hujan

4. Peningkatan luas areal tanaman pangan, hortikultura dan peternakan melalui optimalisasi lahan kering

2. Strategi 1.1.2 Meningkatkan produksi dan inovasi hasil pertanian, dan perkebunan berbasis potensi lokal

1. Peningkatan kinerja kelembagaan pertanian dan perkebunan

2. Peningkatan sarana prasarana pertanian, dan perkebunan

3. Pengembangan usaha pengolahan serta pemasaran produk pertanian dan perkebunan

4. Optimalisasi Penyuluhan Pertanian

5. Pengembangan pembangunan pertanian bebasis kawasan

6. Meningkatkan pembenahan sistem distribusi dan tataniaga antar wilayah sehingga menjamin kemudahan akses masyarakat terhadap ketersediaan pangan

3. Strategi 1.1.3 Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap serta pengelolaan potensi sumberdaya kelautan

1. Optimalisasi perikanan tangkap dan perikanan budidaya

2. Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan sumber daya kelautan

3. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat

4. Perlindungan dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan Budidaya

4. Strategi 1.1.4 Meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, keragaman, kualitas, dan keamanan pangan

1. Penanganan daerah rawan pangan dan keamanan konsumsi pangan masyarakat

2. Pengembangan diversifikasi pangan dan pembangunan lumbung pangan masyarakat

1. Sasaran 1.2 Meningkatnya Produksi Ternak

1. Strategi 1.2 Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil ternak

1. Peningkatan populasi ternak

2. Pengembangan lahan pakan ternak masyarakat

3. Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk ternak dan sumber daya pembudidaya ternak

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner

Bab VI - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan 2: Mengembangkan

pariwisata dan

pelestarian budaya lokal

sesuai dengan potensi

yang dimiliki

1. Sasaran 2.1 Pelestarian Budaya Lokal

1. Strategi 2.1 Meningkatkan kajian budaya, kesenian tradisional dan peninggalan sejarah budaya lokal

1. Aktualisasi, pengembangan, dan pelestarian adat dan seni budaya daerah

2. Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya

1. Sasaran 2.2 Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal

1. Strategi 2.2 Meningkatkan pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya

1. Pembinaan lembaga/kelompok seni budaya

2. Sasaran 2.3 Pengembangan Pariwisata Daerah

1. Strategi 2.3.1 Meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata

1. Pelaksanaan se-pekan Pesta Danau Kelimutu yang menjadi momentum dalam pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, sejarah) dalam konteks destinasi wisata

2. Optimalisasi promosi kepariwisataan melalui berbagai media

2. Strategi 2.3.2 Meningkatkan manajemen dan rencana pengelolaan pariwisata daerah

1. Pembenahan obyek wisata unggulan

2. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan

3. Strategi 2.3.3 Meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah

1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mendukung kepariwisataan

Tujuan 3: Meningkatkan kapasitas

kelembagaan ekonomi

masyarakat

1. Sasaran 3.1 Meningkatnya Pembinanan Kelompok Tani dan Nelayan

1. Strategi 3.1 Meningkatkan kapasitas kelembagaan usaha kelompok tani dan nelayan

1. Peningkatan kegiatan usaha kelompok tani dan nelayan, produksi, produktivitas, diversifikasi produk, mutu serta nilai tambah produk usaha

2. Pembinaan usaha pengolahan hasil ikan dan produksi pangan lokal

2. Sasaran 3.2 Pengembangan dan Pembinaan Koperasi dan UMKM

1. Strategi 3.2.1 Meningkatkan manajemen koperasi dan UMKM

1. Peningkatan kapasitas koperasi dan pelaku UMKM

2. Penyediaan prasarana dan sarana dan perluasan akses permodalan

2. Strategi 3.2.2 Mengembangkan skala usaha koperasi dan UMKM

1. Penyediaan tempat usaha dan peningkatan kerjasama serta kemitraan koperasi dan UMKM

3. Strategi 3.2.3 Mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

1. Peningkatan kapasitas pengurus LKM

2. Pengembangan permodalan LKM

Bab VI - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

4. Strategi 3.2.4 Meningkatkan keterampilan dan kewirausahaan pelaku usaha (kemampuan manajerial, kualitas produk, pakcaging, TTG, dll)

1. Peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM

5. Strategi 3.2.5 Meningkatnya peran koperasi dalam mendukung usaha kecil dan ekonomi rakyat

1. Peningkatan keterampilan pelaku usaha dan mendorong semangat kewirausahaan pelaku usaha

3. Sasaran 3.3 Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif

1. Strategi 3.3.1 Meningkatkan daya saing industri

1. Peningkatan unit usaha industri mikro/rumah tangga, kecil dan menengah dan usaha ekonomi kreatif serta kemitraan antar industr

2. Meningkatkan kapasitas SDM aparatur dan kelompok industri kecil dan menengah

3. Peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif)

2. Strategi 3.3.2 Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang

1. Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan menata distribusi barang yang efektif dan efisien

3. Strategi 3.3.3 Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan

1. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana perdagangan

Tujuan 4: Menciptakan iklim

usaha yang kompetitif

1. Sasaran 4.1 Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi

1. Strategi 4.1 Menyediakan payung hukum untuk kepastian berusaha

1. Penyediaan payung hukum di tingkat daerah untuk menjamin kepastian berusaha serta mendukung iklim investasi berusaha

2. Sasaran 4.2 Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa

1. Strategi 4.2 Mengembangkan sistem informasi perdagangan dan lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa

1. Penyediaan unit informasi harga komoditi perdagangan

2. Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Bab VI - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

3. Sasaran 4.3 Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas

1. Strategi 4.3 Meningkatkan kualitas tenaga kerja yang mampu mandiri dan bersaing dalam pasar tenaga kerja

1. Meningkatkan ketrampilan dan kapasitas pekerja

2. Perbaikan layanan dan sistem informasi ketenagakerjaan

4. Sasaran 4.4 Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

2. Strategi 4.4 Meningkatkan keamanan dan kesejahteran pekerja

1. Pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja

2. Memberikan perlindungan tenaga kerja anak, orang muda dan wanita

3. Perlindungan tenaga kerja ke luar negeri

4. Memberikan kepastian adanya Jaminan Sosial Tenaga Kerja

5. Perlindungan pengupahan

6. Penegakan hukum dan pengawasan ketenagakerjaan

Tujuan 5: Meningkatkan

Kemandirian Keuangan

Daerah

1. Sasaran 5.1 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)

1. Strategi 5.1 Meningkatkan sumber-sumber pendapatan PAD

1. Peningkatan pajak dan retribusi daerah

2. Peningkatan investasi di daerah

2. Sasaran 5.2 Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD

2. Strategi 5.2 Meningkatkan kontribusi PAD sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan dan industri

1. Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber daya yang tersedia untuk peningkatan PAD, dengan tidak membebani masyarakat dan tidak merusak lingkungan

2. Peningkatan pembinaan pengawasan terhadap sumber penghasil PAD sub sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan, insustri dan dan sektor pertambangan (mineral bukan non logam dan batuan)

Bab VI - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 6.4. . Misi Keempat, Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan

MISI 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan

Tujuan Sasaran Strategi

Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan 1: Meningkatkan Akses Masyakat terhadap Infrastruktur dan Kebutuhan Dasar

1. Sasaran 1.1 Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan

1. Strategi 1.1 Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

1. Peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

2. Membuka akses jalan bagi desa-desa terisolir untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

3. Meningkatkan fasilitas perlengkapan jalan untuk keamanan dan kenyamanan dalam berlalu lintas

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana penunjang transportasi

2. Sasaran 1.2 Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan

1. Strategi 1.1 Membangun dan Meningkatkan kondisi jembatan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

1. Pembangunan dan Peningkatan kondisi jembatan untuk mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

3. Sasaran 1.3 Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian

1. Strategi 1.3 Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air

1. Peningkatan konservasi sumber daya air

2. Peningkatan pendayagunaan sumber daya air

3. Peningkatan pengendalian daya rusak air

4. Pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi

4. Sasaran 1.4 Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat

1. Strategi 1.4.1 Meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan

1. Peningkatan akses listrik untuk masyarakat khususnya di perdesaan

2. Strategi 1.4.2 Mengembangkan sumber Energi Terbarukan (ET)

1. Pengembangan dan pemanfaatan Energi Terbarukan (ET) yang tersedia, khususnya energi air (PLTM), dan energi matahari (PLTS)

5. Sasaran 1.5 Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat

1. Strategi 1.5 Mengembangkan sistem pendistribusian air bersih untuk masyarakat

1. Peningkatan dan pengembangan sistem pengelolaan dan distribusi air bersih bagi masyarakat perkotaan

2. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan

3. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sarana air bersih

Bab VI - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan

Tujuan Sasaran Strategi

Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

6. Sasaran 1.6 Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat

1. Strategi 1.6 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan layak huni bagi masyarakat

1. Pemberian bantuan stimulan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dengan pendekatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat terhadap bahan-bahan lokal

Tujuan 2: Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan

1. Sasaran 2.1 Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga

1. Strategi 2.1.1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan

1. Peningkatan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan yang bersifat komunal bagi masyarakat

2. Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dalam berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan sanitasi dan lingkungan

2. Strategi 2.1.2 Memberdayakan masyarakat dalam membangun sarana dan prasarana sanitasi yang berkualitas

1. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan yang berkualitas

2. Mendorong pembangunan jamban keluarga untuk setiap rumah tangga dan gerakan stop buang air besar sembarangan (stop BABS)

2. Sasaran 2.2 Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan

1. Strategi 2.2 Meningkatkan sistem pengelolaan dan pengolahan persampahan

1. Penyediaan sarana dan prasarana TPS dan TPA untuk menampung sampah rumah tangga dan pengolahan sampah perkotaan

2. Peningkatan peran dan fungsi bank sampah

3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan

3. Sasaran 2.3 Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan

1. Strategi 2.3 Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing

1. Pengendalian pembangunan perkotaan sesuai dengan peruntukkan lahan

2. Pengendalian penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau khususnya yang ada di kawasan perkotaan

3. Peningkatan kinerja perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang

4. Sasaran 2.4 Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan

1. Strategi 2.4 Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup

1. Pengawasan dan penertiban perusahaan yang belum memiliki dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL)

2. Pengendalian pencemaran air baku untuk kebutuhan masyarakat

3. hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati

4. Peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi sumber daya air dan kawasan pesisir serta laut

5. Membatasi ijin pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan

6. Penertiban lokasi pertambangan liar yang mengancam kerusakan lingkungan

Bab VI - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 6.5. Misi Kelima, Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan

Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan 1: Menyelenggarakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas

1. Sasaran 1.1 Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah

1. Strategi 1.1 Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan daerah secara tepat waktu

1. Peningkatan kualitas tenaga perencana

2. Meningkatkan kualitas musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten

3. Penyelenggaraan e-Government di lingkup penyelenggara Pemerintahan Daerah

4. Membangun kerjasama dengan Badan Pusat Statistik bersama SKPD terkait untuk menyediakan data statistik daerah yang berkualitas dan tepat waktu

2. Strategi 1.2 Meningkatkan Keselarasan, Integrasi, Sinkronisasi dan Harmonisasi pelaksanaan pembangunan dengan dokumen perencanaan

1. Peningkatan komitmen dan ketaatan terhadap dokumen perencanaan

2. Peningkatan pengendalian dan pengawasan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah

2. Sasaran 1.2 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

1. Strategi 1.2 Pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan akuntabel

1. Peningkatan kualitas tenaga pengelola keuangan daerah

2. Penyediaan dokumen dan laporan keuangan tepat waktu

3. Sasaran 1.3 Meningkatnya Penyelenggaran Pemerintahan yang Berkualitas

1. Strategi 1.3 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien

1. Peningkatan kualitas aparatur

2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

3. Peningkatan jumlah SKPD yang memiliki Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP)

4. Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah

5. Peningkatan sistem pengawasan internal pemerintah (SPIP)

6. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pengawas penyelenggaraan pemerintah

Bab VI - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

4. Sasaran 1.4 Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

1. Strategi 1.4 Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan terhadap kinerja DPRD

1. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang kinerja DPRD

2. Peningkatan kapasitas kelembagaan dewan

Tujuan 2: Menciptakan Aparatur Pegawai Negeri Sipil yang Berkompoten

1. Sasaran 2.1 Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi

1. Strategi 2.1 Peningkatan kuantitas dan kualitas PNS

1. Peningkatan pendidikan dan pelatihan kepegawaian

2. Penerimaan PNS berdasarkan analisis kebutuhan

3. Penempatan PNS pada jabatan sesuai kompetensi yang dimiliki

4. Peningkatan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja

Tujuan 3: Menjamin Penegakkan Hukum, HAM Perlindungan Perempuan dan Anak dan Perlindungan Sosial

1. Sasaran 3.1 Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak

1. Strategi 3.1 Meningkatkan akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan serta meningkatkan perlindungan perempuan dan anak

1. Peningkatan advokasi kualitas hidup perempuan dan anak

2. Memperkuat koordinasi dengan SKPD terkait, kelembagaan dan jaringan Pengarusutamaan Gender (PUG)

3. Peningkatan taraf pendidikan dan ketrampilan untuk mempertinggi kualitas hidup perempuan dan anak

4. Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking)

2. Sasaran 3.2 Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan

1. Strategi 3.1 Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial

1. Validasi data kemiskinan daerah untuk dijadikan acuan bagi SKPD terkait dalam merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan

2. Peningkatan kemampuan petugas dan pendamping pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, dan PMKS

2. Strategi 3.2 Meningkatkan ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat

1. Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin dan PMKS lainnya melalui bantuan usaha ekonomi produktif

2. Penyelenggaraan jaminan sosial bagi fakir miskin dan PMKS lainnya

3. Sasaran 3.3 Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana

3. Strategi 3.3 Menyusun, mengembangkan dan melaksanakan program penanggulangan bencana daerah berdasarkan rencana strategis yang terkoordinasi dan tepat sasaran

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM penanggulangan bencana daerah

2. Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai untuk penanggulangan bencana

3. Peningkatan kualitas dokumen Rencana Penanggulangan Kebencanaan

4. Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana alam, yang meliputi: penanganan pra bencana, bencana dan penanganan pasca bencana

5. Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana

Bab VI - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan 4: Meningkatkan Rasa Aman, Tertib, dan Nyaman bagi Kehidupan Bermasyarakat

1. Sasaran 4.1 Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter Masyarakat yang Pancasilais

1. Strategi 4.1 Membangun karakater masyarakat untuk mencapai cita-cita dan tujuan bersama tanpa memandang perbedaan etnis, ras, agama dan golongan

1. Membangun suasana dialogis antara pemerintah dengan semua komponen sosial politik di dalam upaya pemahaman ideologi bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

2. Peningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai luhur Pancasila

3. Melaksanakan prosesi kebangsaan hari lahir Pancasila setiap tahun

2. Sasaran 4.2 Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

1. Strategi 4.2 Membangun kesadaran masyarakat untuk berperan aktif demi terciptanya Ketentraman dan Ketertiban umum

1. Melaksanakan pembinaan sosial kemasyarakatan untuk menciptakan suasana aman, tertib dan damai

2. Menciptakan dan mengendalikan sistem keamanan dan ketertiban umum

3. Sasaran 4.3 Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat

2. Strategi 4.3.1 Meningkatkan kesigapan pemerintah dan kesadaran masyarakat tentang manfaat sertifikat

1. Penyediaan data akurat kepemilikan tanah pemerintah dan tanah masyarakat

2. Membuka akses informasi seluas-luasnya kepada masyarat tentang pengurusan sertifikat tanah

3. Strategi 4.3.2 Pensertfikatan tanah milik pemda dan masyarakat

1. Melaksanakan sertifikasi tanah milik Pemda

2. Stimulan bagi penyediaan sertfikat tanah masyarakat

4. Sasaran 4.4 Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat

4. Strategi 4.4 Menjamin jumlah kepemilikan dokumen kependudukan 1. Menyediakan dokumen kependudukan dan peningkatan kualitas pelayanan

Tujuan 5: Meningkatkan Kerjasama antar Lembaga (Keagamaan, Adat, Kemasyarakatan/ LSM, Ormas dan Perguruan Tinggi)

1. Sasaran 5.1 Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi

1. Strategi 5.1 Meningkatkan kerjasama Penelitian antara Pemerintah dengan Lembaga Perguruan Tinggi

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terhadap permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan daerah

2. Menindaklanjuti hasil penelitian ke dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah

2. Sasaran 5.2 Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta

2. Strategi 5.2 Meningkatkan dukungan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta dalam mengatasi permasalahan daerah

3. Melakukan kerjasama pendampingan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan di tingkat masyarakat

4. Peningkatan akses masyarakat terhadap cost sosial responsibility (CSR) perusahaan / lembaga swasta

Bab VI - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan 6: Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Daerah

1. Sasaran 6.1 Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah

1. Strategi 6.1.1 Meningkatkan partisipasi masyarakat dan kelembagaannya dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah

1. Peningkatan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK)

2. Peningkatan pembinaan di bidang sosial kemasyarakatan, dan lembaga mikro ekonomi yang ada di masyarakat

2. Strategi 6.1.2 Melaksanakan Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Adat dalam mendukung pembangunan daerah

1. Peningkatan koordinasi kolaborasi Lika Mboko Telu / Tiga Batu Tungku (Pemerintah dan Rakyat, Agama dan Ulayat, Mosalaki dan Faiwalu Anakalo)

Tujuan 6: Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Daerah

2. Sasaran 6.2 Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan

3. Strategi 6.2 Memberi ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa

1. Peningkatan anggaran pembangunan untuk desa dan kelurahan 700 juta sampai dengan 1 (satu) milyard untuk masing-masing Desa dan Kelurahan

2. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan melalui kegiatan yang diswakelolakan kepada masyarakat

3. Mendorong pemberdayaan individu, kelompok dan komunitas adat

4. Peningkatan peran dan fungsi lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan desa

BAB VIIBAB VIIBAB VII

KEBIJAKAN UMUM KEBIJAKAN UMUM KEBIJAKAN UMUM

DAN DAN DAN

PROGRAM PROGRAM PROGRAM

PEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAH

Pertemuan Lika Mboko Telu di Keda, Sao Ria Tenda Bewa Kab. EndePertemuan Lika Mboko Telu di Keda, Sao Ria Tenda Bewa Kab. EndePertemuan Lika Mboko Telu di Keda, Sao Ria Tenda Bewa Kab. Ende

7.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah 7.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah 7.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah

Kabupaten Ende Tahun 2014 Kabupaten Ende Tahun 2014 Kabupaten Ende Tahun 2014 ––– 201920192019

7.2. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende7.2. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende7.2. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende

Tahun 2014 Tahun 2014 Tahun 2014 ––– 2019 2019 2019

7.3. Program Unggulan Kabupaten Ende 7.3. Program Unggulan Kabupaten Ende 7.3. Program Unggulan Kabupaten Ende

Tahun 2014 Tahun 2014 Tahun 2014 ––– 2019 2019 2019

MEMBANGUN KABUPATEN ENDEMEMBANGUN KABUPATEN ENDEMEMBANGUN KABUPATEN ENDE

MMM

OOO

DDD

EEE

L L L

SSS

EEE

GGG

III

TTT

III

GGG

A A A

SEGITIGA KEMITRAANSEGITIGA KEMITRAANSEGITIGA KEMITRAAN

SEGITIGA KEKUATAN BEKERJASEGITIGA KEKUATAN BEKERJASEGITIGA KEKUATAN BEKERJA

SEGITIGA PENDEKATANSEGITIGA PENDEKATANSEGITIGA PENDEKATAN

Bab VII - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB VII

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan

7.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 - 2019

Kebijakan umum pembangunan merupakan uraian strategi ke dalam rumusan yang lebih spesifik, konkrit, operasional, yang dimaksudkan agar penyusunan program pembangunan lebih terfokus dan tepat sasaran. Perumusan kebijakan umum diarahkan dalam 3 perspektif yaitu 1) kejelasan segmentasi masyarakat yang dilayani, 2) kelembagaan dan operasionalisasi SKPD, dan 3) kemampuan keuangan daerah dalam mendukung strategi pembangunan.

Secara umum kebijakan pokok dalam proses pelaksanaan, percepatan dan pemantapan capaian sasaran pembangunan Kabupaten Ende adalah optimalisasi peran dan tanggungjawab seluruh komponen masyarakat, yang dikenal dengan MODEL SEGITIGA MEMBANGUN KABUPATEN ENDE. Model segitiga membangun meliputi SEGITIGA PENDEKATAN, SEGITIGA KEMITRAAN dan SEGITIGA KEKUATAN BEKERJA yang dijabarkan sebagai berikut:

1. MODEL SEGITIGA PENDEKATAN MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertangungjawaban pembangunan antara Pemerintah dengan Masyarakat/ stakeholders dan DPRD. Proses penguatan sinergi dilakukan melalui pendekatan baik secara formal maupun informal, melalui komunikasi, dialog yang setara dan seimbang antara Pemerintah, Masyarakat/ Stakeholders dan DPRD.

Gambar 7. 1 Model Segitiga Pendekatan Membangun Kabupaten Ende

Bab VII - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2. MODEL SEGITIGA KEMITRAAN MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi “TRI PARTED” antara eksekutif selaku pelaksana politik, legislatif selaku pemegang hak politik dan yudikatif yang berwenang dalam hukum politik. Proses penguatan sinergi dilakukan melalui kemitraan TRI PARTED yang harmonis, setara dan seimbang antara Eksekutif – Legislatif – Yudikatif, untuk mengawasi Pemerintah Daerah selaku pemegang mandat politik dalam melaksanakan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan sesuai dengan regulasi dan rambu-rambu yang mengaturnya, DPRD selaku pemegang mandat Hak Politik untuk mengawasi dan merekomendasikan terhadap upaya-upaya percepatan pencapaian indikator kinerja yang telah disepakati bersama, serta Lembaga Hukum selaku pemegang mandat penyelenggaraan dan penegakkan hukum, untuk mengawasi seluruh proses pembangunan yang berlangsung.

Gambar 7. 2. Model Segitiga Kemitraan Membangun Kabupaten Ende

3. MODEL SEGITIGA KEKUATAN BEKERJA MEMBANGUN KABUPATEN ENDE

Merupakan kekuatan sinergi “LIKA MBOKO TELU atau TIGA BATU TUNGKU”. dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan mendayagunakan seluruh potensi yang ada di Kabupaten Ende, yaitu: Pemerintah dengan Masyarakatnya, Agama dengan Ulayatnya dan Mosalaki dengan Fai Walu Ana Kalo-nya. Pemerintah akan melaksanakan mandat politik yang diberikan oleh masyarakat sebaik-baiknya, agar hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan dapat memenuhi harapan seluruh masyarakat Kabupaten Ende dan mampu untuk mensejahterakannya secara adil dan merata. Para tokoh agama dengan umatnya serta mosalaki dengan fai walu ana kalo-nya, diharapkan dapat berpartispasi secara aktif untuk mensukseskan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah.

Bab VII - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Gambar 7. 3. Model Segitiga Kekuatan Bekerja Membangun Kabupaten Ende

Selain kebijakan pokok tersebut diatas, dirumuskan Kebijakan Umum penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan yang didasarkan pada bidang prioritas utama yang meliputi:

Bidang Prioritas Pendidikan 1. Peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) dan akses kelembagaan serta

sarana prasarana pendidikan dan perpustakaan termasuk pendidikan bagi masyarakat dengan kebutuhan khusus (difabel);

2. Peningkatan pembinaan kelembagaan, akses serta sarana prasarana kepemudaan dan olahraga;

3. Peningkatan insentif dan sarana prasarana pendukung bagi tenaga pendidik yang melayani di wilayah terpencil dan pedalaman.

Bidang Prioritas Kesehatan 1. Percepatan penunurunan kematian ibu, bayi baru lahir dan balita; 2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau dan merata

bagi seluruh masyarakat dan pertimbangan pembangunan rumah sakit satelit di wilayah utara yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal dan kondisi ketersediaan sarana prasarana serta ketenagaan;

3. Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan mengintegrasikannya ke dalam program dan kegiatan yang terkait dengan sanitasi dan lingkungan;

4. Peningkatan insentif dan sarana prasarana pendukung bagi tenaga kesehatan yang melayani di wilayah terpencil dan pedalaman;

5. Peningkatan cakupan pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera

Bidang Prioritas Ekonomi dan Pariwisata 1. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dengan mengoptimalkan produksi dan

produktivitas lahan pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan; 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap lembaga ekonomi (Koperasi, UMKM,

BUMDes dan lembaga ekonomi mikro lainnya) serta informasi pasar komoditi unggulan daerah yang kompetitif;

3. Mendayagunakan potensi kepariwisataan dan kebudayaan daerah untuk mendukung perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan Sepekan Pesta Danau Kelimutu;

Bab VII - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Bidang Prioritas Penunjang: Infrastruktur dan Lingkungan Hidup 1. Meningkatkan konektivitas antar daerah dengan membangun jalan-jalan paralel yang

menghubungkan antar kecamatan dan antar desa; 2. Meningkatkan akses terhadap air bersih untuk masyarakat, baik di perkotaan

maupun perdesaan; 3. Meningkatkan akses listrik untuk kebutuhan masyarakat, dengan fokus agar seluruh

desa dapat menikmati listrik; 4. Menertibkan seluruh pertambangan liar dan meninjau kembali ijin pertambangan

yang telah diberikan, dan berpotensi merusak lingkungan.

Bidang Prioritas Penunjang: Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Keamanan dan Ketetiban 1. Meningkatkan kepatuhan dan konsistensi terhadap dokumen perencanaan dan

penganggaran daerah yang telah ditetapkan; 2. Pengintegrasian Standar Pelayanan Minimal ke dalam penyelenggaraan program

dan kegiatan pemerintah daerah; 3. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembinaan kemasyarakatan melalui kegiatan Selasa Keliling-Sabtu Keliling (Selang-Saling);

4. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui intensifikasi terhadap sumber-sumber penghasilan dan pajak dan retribusi daerah, termasuk pajak bumi dan bangunan (PBB) yang telah diserahkan kewenangannya oleh pemerintah kepada pemerintah daerah;

5. Penyediaan tunjangan kinerja kepada aparatur sipil negara, yang disesuaikan dengan wilayah pelayanannya (terpencil, pedalaman dan dalam kota) dengan mempertimbangkan kapasitas keungan daerah;

6. Meningkatkan kemitraan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, swasta dan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembinaan kemasyarakatan;

7. Mengatasi kemiskinan masyarakat melalui peningkatan kemandirian masyarakat desa dan kelurahan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan dengan mengalokasikan dana pembangunan untuk desa dan kelurahan dari APBD Kabupaten Ende, minimal sebesar Rp. 700 juta sampai dengan 1 Milyar per desa dan kelurahan dan kegiatan swakelola oleh masyarakat;

8. Mengintegrasikan berbagai program penanggulangan kemiskinan baik yang berasal dari pusat, dan provinsi serta lintas sektor lainnya dengan program ungulan daerah serta validasi data kemiskinan daerah untuk dijadikan acuan bagi SKPD terkait dalam merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan;

9. Menciptakan lapangan pekerjaan masyarakat, melalui program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh daerah dengan mengacu kepada berbagai pembelajaran cerdas masyarakat dalam program-program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan.

Bab VII - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

7.2. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 - 2019 Upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, dilaksanakan melalui program pembangunan Kabupaten Ende yang disebut “TIWU TELU atau Tri Warna Program Pembangunan Kabupaten Ende”, yaitu: Pendidikan, Kesehatan Dan Ekonomi didukung dengan program-program penunjang lainnya, yaitu: Infrastruktur dan Lingkungan hidup serta Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Keamanan dan Ketertiban.

Tiwu Telu meliputi program program strategis terkait pencapaian Visi dan Misi pembangunan, dan program operasional yang diarahkan dalam rangka pemenuhan layanan SKPD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah.

7.2.1. Program pada Setiap SKPD Program yang ada pada setiap SKPD ini, pada prinsipnya merupakan program-program yang berkaitan dengan operasional rutin perkantoran, terdiri dari: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; dan 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; 4. Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS; 5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan.

Pelaksanaan program rutin ini disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah, dengan arahan kebijakan sebagai berikut:

1. Prioritas utama belanja rutin adalah belanja jasa kantor (listrik, air dan telepon) 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dilaksanakan secara

selektif dan diarahkan dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD. Prioritas utama adalah mendayagunakan sarana dan prasarana yang tersedia, dengan melakukan efisiensi dan manajemen aset dan barang secara lebih terukur. Pengadaan yang dilakukan dengan pertimbangan urgensi apabila tidak dilaksanakan dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar dan memengaruhi pelayanan kepada masyarakat

3. Program peningkatan disiplin aparatur, yang berkaitan dengan pengadaan pakaian dinas aparatur diupayakan melalui pengadaan secara mandiri.

4. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS diprioritaskan bagi aparatur yang dipindahkan untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah terpencil dan pedalaman.

5. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur diprioritaskan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM yang berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi serta uraian jabatan aparatur.

6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan diarahkan dalam rangka mendukung pertanggungjawaban pengelolaan keuangan SKPD, dan diutamakan pada SKPD yang mempunyai kelebihan beban kerja dalam melaksanakan fungsi pertanggungjawaban.

Bab VII - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

7.2.2. Program Pembangunan menurut Urusan Wajib dan Urusan Pilihan per masing-masing Misi Pembangunan Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi 1. Urusan Wajib Pendidikan

1) Program Pendidikan Anak Usia Dini; 2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; 3) Program Pendidikan Menengah; 4) Program Pendidikan Non Formal; 5) Program Pendidikan Luar Biasa; 6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 7) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

2. Urusan Wajib Perpustakaan 1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

3. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga 1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda; 2) Program peningkatan peran serta kepemudaan; 3) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan

kecakapan hidup pemuda; 4) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga; 5) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga; 6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga.

MISI 2 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 1. Urusan Wajib Kesehatan

1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; 2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat; 3) Program Pengawasan Obat dan Makanan; 4) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat; 5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat; 6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat; 7) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; 8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan; 9) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya; 10) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit; 11) Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit; 12) Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan; 13) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita; 14) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia; 15) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan; 16) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.

2. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1) Program Keluarga Berencana; 2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja; 3) Program pelayanan kontrasepsi; 4) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR

yang mandiri;

Bab VII - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

5) Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat;

6) Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR;

7) Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS;

8) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak;

9) Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga; 10) Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU.

MISI 3 : Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan 1. Urusan Pilihan Pertanian

1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 2) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan; 3) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan; 4) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan; 5) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak; 6) Program peningkatan produksi hasil peternakan; 7) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan; 8) Program peningkatan penerapan teknologi petemakan.

2. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan 1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir; 2) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan

pengendalian sumberdaya kelautan; 3) Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam

pendayagunaan sumberdaya laut; 4) Program peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim

kepada masyarakat; 5) Program pengembangan budidaya perikanan; 6) Program pengembangan perikanan tangkap; 7) Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan; 8) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan; 9) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air

tawar. 3. Urusan Wajib Katahan Pangan

1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/ perkebunan; 2) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan.

4. Urusan Wajib Kebudayaan 1) Program Pengembangan Nilai Budaya; 2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya; 3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya; 4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya.

5. Urusan Pilihan Pariwisata 1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; 2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; 3) Program Pengembangan Kemitraan.

6. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 1) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif;

Bab VII - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah;

3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah;

4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. 7. Urusan Pilihan Perdagangan

1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; 2) Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional; 3) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor; 4) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; 5) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan.

8. Urusan Pilihan Perindustrian 1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi; 2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 3) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; 4) Program Penataan Struktur Industri; 5) Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial.

9. Urusan Wajib Penanaman Modal 1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; 2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; 3) Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana

Daerah. 10. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan. 11. Urusan Wajib Ketenagakerjaan

1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja; 3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.

12. Urusan Wajib Administrasi Keuangan Daerah 1) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/

Kota.

Misi 4 : Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan 1. Urusan Wajib Pekerjaan Umum

1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 2) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong; 3) Program Pembangunan Turap/Talud/Brojong; 4) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 5) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Talud/Bronjong; 6) Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan

Jembatan; 7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; 8) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan Lainnya; 9) Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku; 10) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau

dan Sumber Daya Air Lainnya; 11) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah;

Bab VII - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

12) Program Pengendalian Banjir; 13) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; 14) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan.

2. Urusan Wajib Perhubungan 1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan; 2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; 3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; 4) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; 5) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas; 6) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor.

3. Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral 1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan; 2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang

Berpotensi Merusak Lingkungan; 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

4. Urusan Wajib Perumahan 1) Program Pengembangan Perumahan; 2) Program Lingkungan Sehat Perumahan; 3) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan; 4) Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial; 5) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran; 6) Program Pengelolaan Areal Pemakaman.

5. Urusan Wajib Lingkungan Hidup 1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; 2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; 3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; 4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam; 5) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup; 6) Program Peningkatan Pengendalian Polusi; 7) Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan-

kawasan Konservasi Laut dan Hutan; 8) Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut; 9) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

6. Urusan Wajib Penataan Ruang 1) Program Perencanaan Tata Ruang; 2) Program Pemanfaatan Ruang; 3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

7. Urusan Pilihan Kehutanan 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan; 3) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan; 4) Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove & Hutan Pantai;

Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat 1. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan

1) Program Pengembangan Data/Informasi; 2) Program Kerjasama Pembangunan;

Bab VII - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

3) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;

4) Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar;

5) Program Peningkatan Kapasitas Kembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah;

6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah; 7) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; 8) Program Perencanaan Sosial Budaya; 9) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam.

2. Urusan Wajib Statistik 1) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

3. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah; 2) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil

Kepala Daerah; 3) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah; 4) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/

Kota; 5) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa; 6) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH; 7) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan; 8) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan

Prosedur Pengawasan; 9) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi; 10) Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat; 11) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah; 12) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan; 13) Program Penataan Daerah Otonomi Baru; 14) Program Pendayagunaan Aparatur Negara.

4. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan; 2) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan; 3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa; 4) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa; 5) Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan.

5. Urusan Wajib Kearsipan 1) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; 2) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah; 3) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan; 4) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi.

6. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika 1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 2) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi; 3) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi; 4) Program Kerjasama Informasi dan Media Massa.

Bab VII - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

7. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan; 2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan

Anak; 3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; 4) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam

Pembangunan; 5) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan

Anak; 8. Urusan Wajib Sosial

1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya;

2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; 3) Program Pembinaan Anak Terlantar; 4) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma; 5) Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo; 6) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks

Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya); 7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.

9. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 2) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak

Kriminal; 3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 4) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 5) Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan

Keamanan; 6) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (pekat); 7) Program Pendidikan Politik Masyarakat; 8) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Alam. 10. Urusan Pertanahan

1) Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah; 2) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah; 3) Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan; 4) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan.

11. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil 1) Program Penataan Administrasi Kependudukan.

Hubungan antara arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja, program pembangunan, urusan dan SKPD penanggungjawab disajikan pada tabel Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah berikut ini.

Bab VII - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 7. 1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

MISI 1 : MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome)

Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal (2013)

Kondisi Akhir (2019)

1. Sasaran 1: Terciptanya Proses Pendidikan yang Berkualitas pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk Pendidikan bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Difabel)

Strategi: Menyelenggarakan proses pendidikan bermutu yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan berkebutuhan khusus (difabel):

Arah Kebijakan: 1) Penyediaan dan pemerataan tenaga

pendidik dan kependidikan yang berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel);

Rasio Guru Berbanding Murid SD/MI 770 770 Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Pendidikan Dinas PPO

Rasio Guru Berbanding Murid SMP/MTs

900 944 Pendidikan Dinas PPO

Rasio Guru Berbanding Murid SMA/MA/SMK

720 720 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO

2) Peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik dan kependidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan masyarakat berkebutuhan khusus (difabel);

Guru SD/MI yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

22,47 % 22,84 %

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan Dinas PPO

Guru SMP/MTs yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

82,83 % 83,65 % Pendidikan Dinas PPO

Guru SMA/MA yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

95,09 % 96,07 % Pendidikan Dinas PPO

Guru SMK yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

90,63 % 92,33 % Pendidikan Dinas PPO

Arah Kebijakan: 3) Peningkatan mutu lulusan pada

semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel).

Angka Kelulusan SD/MI 98,43 % 99,44 %

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Pendidikan Dinas PPO

Angka Kelulusan SMP/MTs 96,83 % 99,38 % Pendidikan Dinas PPO

Angka Kelulusan SMA/MA 98,04 % 100 % Pendidikan Dinas PPO

Angka Kelulusan SMK 94,65 % 99,59 % Pendidikan Dinas PPO

2. Sasaran 2: Meningkatnya Minat Baca Masyarakat

Strategi: Meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan serta memotivasi minat baca masyarakat

1) Penyediaan bahan bacaan yang bermutu; dan

2) Penyediaan sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai

Persentase Pengunjung Perpustakaan per tahun

22,16 % 28,84 % Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Perpustakaan Kantor

Perpustakaan dan Arsip Daerah

Koleksi Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah

84,44 % 100 %

3. Sasaran 3: Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel)

Strategi: Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel)

Arah Kebijakan: 1) Pembangunan dan rehabilitasi

sarana dan prasarana pendidikan

Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SD/MI

97 97 Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Pendidikan Dinas PPO

Bab VII - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome)

Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal (2013)

Kondisi Akhir (2019)

yang layak untuk proses belajar mengajar pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel)

Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SMP/MTs

59 59 Pendidikan Dinas PPO

Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk Pendidikan Menengah

33 33 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO

Persentase Ruang Kelas SD/MI yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak

60,14 % 80,28 % Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Pendidikan Dinas PPO

Persentase Ruang Kelas SMP/MTs yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak

94,16 % 100 % Pendidikan Dinas PPO

Persentase Ruang Kelas SMA/MA yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak

91,21 % 100 % Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO

Persentase Ruang Kelas SMK yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak

85,22 % 100 % Pendidikan Dinas PPO

4. Sasaran 4: Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat

Strategi: Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan sejak usia dini

Arah Kebijakan:

1) Pemberantasan buta huruf

Angka Melek Huruf 95 % 95,06 % Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Program Pendidikan Non Formal

Pendidikan Dinas PPO

2) Penyediaan sarana prasarana pendidikan usia dini (PAUD) di tingkat Desa dan Kelurahan

Persentase siswa yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

59,77 % 67,40 % Program Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Dinas PPO

3) Penanganan permasalahan putus sekolah peserta didik

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI

117,24 % 108,77 % Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Pendidikan Dinas PPO

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs

101,11 % 100,12 % Pendidikan Dinas PPO

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK

109,10 % 104,20 % Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

96,76 % 99,30 % Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Pendidikan Dinas PPO

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

63,52 % 78,47 % Pendidikan Dinas PPO

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/Paket C

80,58 % 92,83 % Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO

Angka Partisipasi Sekolah SD/MI 968 993 Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Pendidikan Dinas PPO

Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs 635 785 Pendidikan Dinas PPO

Bab VII - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome)

Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal (2013)

Kondisi Akhir (2019)

Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah

806 928 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO

Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,50 % 0,21 % Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Pendidikan Dinas PPO

Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

0,61 % 0,24 % Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Pendidikan Dinas PPO

Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA

1,25 % 0,31 % Program Pendidikan Menengah

Pendidikan Dinas PPO

Angka Putus Sekolah (APS) SMK 1,09 % 0,29 % Pendidikan Dinas PPO

Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs

101,20 % 100 % Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Pendidikan Dinas PPO

Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK

104,30 % 100 % Pendidikan Dinas PPO

5. Sasaran 5: Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah

Strategi: Menyediakan Insentif dan Sarana Prasarana bagi tenaga pendidik yang betugas di wilayah terpencil dan pedalaman

Arah Kebijakan:

1) Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman;

2) Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman.

Penyediaan Rumah Mess Guru bagi Guru Tetap pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman

- 15 % 1. Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

2. Program Pendidikan Menengah

Pendidikan Dinas PPO

6. Sasaran 6: Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga

Strategi : Meningkatkan keterlibatan generasi muda secara aktif dalam pembangunan melalui kegiatan kepemudaan dan olahraga

Arah Kebijakan:

1) Pembinaan wadah kepemudaan mulai dari tingkat desa dan kelurahan

Pembinaan Kegiatan Kepemudaan 75 % 100 %

Program peningkatan peran serta kepemudaan

Pendidikan Dinas PPO

Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan

Pemerintahan Umum

Bagian Kesra

2) Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Olahraga bagi Kaum muda dari tingkat desa dan kelurahan

Pembinaan Kegiatan Olahraga 67 % 100 % Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Pendidikan Dinas PPO

Bab VII - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 2 : MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG MERATA DAN TERJANGKAU BAGI SELURUH MASYARAKAT

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal (2013)

Kondisi Akhir (2019)

1. Sasaran 1: Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan

Strategi: Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan pembangunan Puskesmas, Pustu, Poskesdes sesuai kebutuhan; dan

2) Pendekatan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masy. dgn upaya untuk membangun Rumah Sakit Satelit di Wilayah Utara, yang disesuaikan dgn kemampuan fiskal dan ketenagaan serta sarana dan pras. pendukungnya.

Rasio Puskesmas per satuan Penduduk

0,09 0,09 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Kesehatan Dinas Kesehatan

Rasio Pustu per satuan Penduduk 0,189 0,205 Kesehatan Dinas Kesehatan

Rasio Poskesdes per satuan Penduduk

0,167 0,311 Kesehatan Dinas Kesehatan

2. Sasaran 2: Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah

Strategi: Menyediakan Insentif dan sarana prasana pendukung bagi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil dan pedalaman

Arah Kebijakan:

1) Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan pedalaman;

2) Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga medis dan paramedis di wilayah terpencil dan pedalaman.

Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman

61,22 % 67,35 % Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Kesehatan Dinas Kesehatan

3. Sasaran 3: Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas

Strategi: Meningkatkan upaya pemenuhan jumlah, jenis, kompetensi, mutu dan distribusi tenaga kesehatan secara berkeadilan

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan jumlah, jenis, kompetensi dan kualitas tenaga kesehatan serta pendistribusian di sarana kesehatan;

2) Peningkatan pemberian bantuan pendidikan bagi Nakes untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensinya, yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah;

3) Penambahan tenaga dokter dan bidan PTT untuk memenuhi kebutuhan daerah terpencil dan pedalaman

Rasio Dokter per satuan Penduduk 0,104 0,168 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Kesehatan Dinas Kesehatan

Rasio Bidan per satuan Penduduk 1,02 1,35 Kesehatan Dinas Kesehatan

Rasio Perawat per satuan Penduduk 1,42 1,42 Kesehatan Dinas Kesehatan

Bab VII - 16 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal (2013)

Kondisi Akhir (2019)

4. Sasaran 4: BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat

Strategi: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan RSUD yang berkualitas kepada masyarakat

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan kualitas manajemen dan mutu pelayanan RSUD Ende;

2) Pengembangan layanan kesehatan spesialistik menuju rumah sakit rujukan daratan Flores Lembata;

Bed Occupancy Rate (BOR) 53,93 % 71,83 % 1. Program Pelayanan BLUD;

2. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rs jiwa/ rs paru - paru/rs mata

3. Program pemeliharaan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rs jiwa/rs paru - paru/rumah sakit mata

Kesehatan RSUD

Average Length of Stay (ALOS) 3,29 3 Kesehatan RSUD

Bed Turn Over (BTO) 59,77 55,20 Kesehatan RSUD

Turn Over Interval (TOI) 2,81 3 Kesehatan RSUD

Gross Death Rate (GDR) 36 6 Kesehatan RSUD

Net Death Rate (NDR) 17 1 Kesehatan RSUD

3) Peningkatan sarana, prasarana dan ketenagaan menuju rumah sakit rujukan se-daratan Flores-Lembata

Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per 100.000 KH) di RSUD

1,28 1,05 1. Program Pelayanan BLUD;

2. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru - paru/rumah sakit mata;

3. Program pemeliharaan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru - paru/rumah sakit mata

Kesehatan RSUD

Angka Kematian Bayi di RSUD 24,20 17,60 Kesehatan RSUD

5. Sasaran 5: Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita

Strategi: Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita dan anak

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu, bayi baru lahir dan anak; dan

2) Memastikan ketersediaan Bidan Desa melalui pendistribusian dan detasharing tenaga Bidan khususnya untuk melayani desa terpencil dan pedalaman

Menurunnya Kasus Kematian Ibu 8 3

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

3. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

100 % 100 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

95,01 % 100 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Bab VII - 17 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal (2013)

Kondisi Akhir (2019)

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 62,24 % 99,12 % Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 75,89 % 99,16 % Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Kesehatan Dinas Kesehatan

Angka Kelangsungan Hidup Bayi 15 4

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

3. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita;

4. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Kesehatan Dinas Kesehatan

Angka Kematian Neonatal (Bayi 0 - 28 hari)

11

5

1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

2. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Kunjungan Bayi 77,87 % 99,16 % Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani

100 % 100 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Pelayanan Anak Balita 82,70 % 100 % Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

55,40 % 100 %

1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;

2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Pneumonia Balita

14,98 % 100 %

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Kesehatan Dinas Kesehatan

Bab VII - 18 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal (2013)

Kondisi Akhir (2019)

6. Sasaran 6: Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

Strategi: Mendorong terwujudnya pengambilan keputusan di tingkat desa dan kelurahan dalam penanganan gizi masyarakat

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan penanganan gizi kurang dan gizi buruk, khususnya bagi bayi dan balita

Persentase Balita Gizi Buruk 0,88 % 0,31 % Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

100 % 100 % Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

7. Sasaran 7: Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat

Strategi: Meningkatkan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan upaya kesehatan masyarakat; dan

2) Peningkatan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta penanggulangan penyakit berpotensi KLB.

Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita (Pasien Baru) Penyakit TBC BTA +

34,27 % 100 %

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;

2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD

100 % 100 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Acute Flacid Paralysis (AFP)

0,010 % 0,005 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

93,30 % 100 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Diare

73,54 % 100 % Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dan Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam

100 % 100 % Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kesehatan Dinas Kesehatan

Angka Kejadian Malaria (per 1.000 penduduk)

24,83 12,88 Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Pelayanan Penderita HIV/AIDS

100 % 100 % Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;

Kesehatan Dinas Kesehatan

Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba , PMS termasuk HIV /AIS

Pemerintahan Umum

Bagian Kesra

Bab VII - 19 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal (2013)

Kondisi Akhir (2019)

8. Sasaran 8: Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

Strategi: Meningkatkan jumlah dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat miskin

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya serta daerah terpencil, pedalaman dan wilayah perbatasan.

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

68,97 % 98,43 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 6-24 bulan Keluarga Miskin

- 100,00 % 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Kesehatan Dinas Kesehatan

2) Peningkatan layanan rujukan bagi penduduk miskin.

Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

0,40 % 1,06 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

9. Sasaran 9: Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat

Strategi: Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan kualitas air minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan

Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan

27,45 % 48,22 % Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Kesehatan Dinas Kesehatan

2) Peningkatan jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Meningkatnya Jumlah Desa/Kelurahan yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

3,96 % 10,79 % Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Kesehatan Dinas Kesehatan

3) Peningkatan kualitas higienis sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman

Meningkatnya Kualitas Hygienis Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan/Minuman

41,94 % 73,12 % 1. Program Pengawasan Obat dan Makanan;

2. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

Kesehatan Dinas Kesehatan

10. Sasaran 10: Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta

Strategi: Melaksanakan kemitraan dengan lembaga swasta dalam mendukung program dan kegiatan pemerintah daerah untuk mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan

Arah Kebijakan:

1) Melakukan kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga swasta dalam penyelenggaraaan kesehatan di Kab. Ende

Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Lembaga Swasta dalam Penyelengaraan Kesehatan di Kabupaten Ende

5 5 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Kesehatan Dinas Kesehatan

Bab VII - 20 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal (2013)

Kondisi Akhir (2019)

11. Sasaran 11: Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan

Strategi: Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan pembangunan dan penguatan kelembagaan Posyandu, Desa Siaga, dan Rumah Tunggu bagi ibu hamil

Rasio Posyandu per Satuan Balita 41,41 72,71

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

Program Peningkatan

Kesehatan Dinas Kesehatan

Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

Pemberdayaan Masyarakat & Desa

BPMPD

Cakupan Desa Siaga Aktif 53,45 % 100 %

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

BPMPD

12. Sasaran 12: Meningkatnya Peserta KB Aktif

Strategi: Meningkatkan cakupan pelayanan Keluarga Berencana kepada masyarakat secara berkualitas

Arah Kebijakan:

1) Meningkatkan pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di fasilitas Kesehatan

Persentase Akseptor KB 14,16 % 24,66 % 1. Program Keluarga Berencana;

2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja;

3. Program Pemasangan Kontrasepsi;

4. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR;

5. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga;

6. Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

BKBKS

Cakupan Peserta KB Aktif 72,00 % 100 % 1. Program Keluarga Berencana;

2. Program Pelayanan Kontrasepsi;

3. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dan Pelayanan KB KR;

4. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga;

BKBKS

Bab VII - 21 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal (2013)

Kondisi Akhir (2019)

5. Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu

13. Sasaran 13: Penurunan Angka Unmet Need

Strategi: Meningkatkan pelayanan kepada unmet need

Arah Kebijakan:

1) Menjamin ketersediaan perbekalan alat dan obat kontrasepsi; dan

2) Menjamin ketersediaan petugas KB lapangan dan petugas pelayanan medis KB.

Cakupan PUS yang Ingin ber KB Tidak Terpenuhi (unmet need)

16,73 % 2,50 % Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

BKBKS

14. Sasaran 14: Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB

Strategi: Meningkatkan jumlah dan kualitas penyuluh KB sesuai standar kebutuhan

Arah Kebijakan:

1) Menyediakan tenaga penyuluh KB di kecamatan, desa dan kelurahan; dan

2) Meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh KB di setiap level pelayanan.

Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 desa/ kelurahan

0,20 0,50 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR

Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera BKBKS

Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa / Kelurahan

1,00 1,00 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR

Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera BKBKS

15. Sasaran 15: Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

Strategi: Meningkatkan kesejahteraan dan pembinaan keluarga peserta KB

Arah Kebijakan:

1) Pembinaan keluarga peserta KB; dan

2) Meningkatkan kesejahteraan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I menjadi keluarga Sejahtera.

Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I

32,38 % 26 % 1. Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat;

2. Program Pengembangan bahan Imformasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

BKBKS

Bab VII - 22 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 3 : PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DAN PARIWISATA YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

1. Sasaran 1 : Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan

Strategi 1: Mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian

Arah Kebijakan:

1) Mencetak lahan sawah baru untuk mengimbangi laju alih fungsi lahan dan mendukung ketersediaan lahan.pangan berkelanjutan;

Meningkatnya Luas Lahan Pertanian: Pertanian Lahan basah

8.054 Ha Meningkat 7,54% dari kondisi awal

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Pertanian

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

(Distanak)

2) Pemanfaatan lahan tidur;

3) Pengembangan sawah tadah hujan; dan

4) Peningkatan luas areal tanaman pangan, hortikultura dan peternakan melalui optimalisasi lahan

Meningkatnya Luas Lahan Pertanian: Pertanian Lahan Kering

2.100 Ha Meningkat 30 % dari

kondisi awal

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Pertanian Distanak

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Pertanian / Perkebunan

Dishutbun

Strategi 2: Meningkatkan produksi dan inovasi hasil pertanian, peternakan dan perkebunan berbasis potensi lokal

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan kinerja kelembagaan pertanian, perkebunan peternakan dan perikanan;

2) Peningkatan kualitas dan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner;

3) Peningkatan sarana prasarana pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan;

4) Pengembangan usaha pengolahan serta pemasaran produk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan;

5) Optimalisasi Penyuluhan Pertanian;

6) Pengembangan pembangunan

Meningkatnya Produktivitas Padi dan Bahan Utama Pangan Lainnya:

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan;

2. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;

3. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Pertanian Distanak

4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan);

5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan;

6. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan

Ketahanan Pangan

BKP3

a. Padi Sawah 6,81 Ton/Ha 7,02 Ton/Ha

b. Padi Ladang 2,69 Ton/Ha 2,86 Ton/Ha

c. Jagung 3,41 Ton/Ha 4,32 Ton/Ha

d. Ubi Kayu 10,56 Ton/Ha 14,15 Ton/Ha

e. Ubi Jalar 7,95 Ton/Ha 10,66 Ton/Ha

f. Kacang Kedelai 1,23 Ton/Ha 1,43 Ton/Ha

Bab VII - 23 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

pertanian bebasis kawasan; dan

7) Meningkatkan pembenahan sistem distribusi dan tataniaga antar wilayah sehingga menjamin kemudahan akses masyarakat terhadap ketersediaan pangan

g. Kacang Tanah 1,52 Ton/Ha 1,76 Ton/Ha

h. Kacang Hijau 1,66 Ton/Ha 1,77 Ton/Ha

i. Shorgum 1,68 Ton/Ha 2,25 Ton/Ha

Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah):

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan;

2. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

a. Kelapa 0,80 % 6,60 % Pertanian Dishutbun

b. Kakao 0,22 % 6,00 % Pertanian Dishutbun

c. Jambu Mete 0,16 % 6,50 % Pertanian Dishutbun

d. Kopi 0,26 % 6,50 % Pertanian Dishutbun

e. Kemiri 0,21 % 6,10 % Pertanian Dishutbun

f. Cengkeh 5,37 % 18 % Pertanian Dishutbun

g. Pala 9,09 % 13,50 %

Pertanian Dishutbun

Strategi 3: Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap serta pengelolaan potensi sumberdaya kelautan

Arah Kebijakan:

1) Optimalisasi perikanan tangkap dan perikanan budidaya;

2) Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan sumber daya kelautan;

3) Peningkatan konsumsi ikan masyarakat;

4) Perlindungan dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan Budidaya.

Meningkatnya Produksi Ikan 8.431,06 ton 3,80%

1. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan Dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan;

2. Program Peningkatan Kesadaran Dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan Sumber Daya Laut;

3. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut Dan Prakiraan Iklim Laut;

4. Program Peningkatan Budaya Kelautan Dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat;

5. Program Pengembangan Perikanan Budidaya;

6. Program Pengembangan Perikanan Tangkap;

7. Program Kajian Kawasan

Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan

(DKP)

Bab VII - 24 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar

Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan

88,74 % 93,60 %

1. Program Pengembangan Perikanan Budidaya;

2. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Kelautan dan Perikanan

DKP

Meningkatnya Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut

1,42 % 3,84 % Program Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar

Kelautan dan Perikanan

DKP

Strategi 4: Meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, keragaman, kualitas, dan keamanan pangan

Arah Kebijakan:

1) Penanganan daerah rawan pangan dan keamanan konsumsi pangan masyarakat

2) Pengembangan diversifikasi pangan dan pembangunan lumbung pangan masyarakat

Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan

2 3 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

Ketahanan Pangan

BKP3

Ketersediaan Pangan Utama 88,76 % 90 % Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

Ketahanan Pangan

BKP3

2. Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi Ternak

Strategi: Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil ternak

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan populasi ternak;

2) Pengembangan lahan pakan ternak masyarakat;

3) Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk ternak dan sumber daya pembudidaya ternak; dan

4) Peningkatan kualitas dan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner

Meningkatnya Produksi hasil Ternak:

1. Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular Ternak;

2. Program Peningkatan penerapan Teknologi Peternakan;

3. Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil Peternakan;

4. Program Peningkatan Produksi Peternakan

Pertanian Distanak

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan

Ketahanan Pangan

BKP3

a. Sapi 345.450 kg 30 %

b. Kerbau 3.606 kg 30 %

c. Babi 70.335 kg 18 %

d. Kambing 24.456 kg 15 %

e. Ayam 89.517 kg 18 %

f. Telur 84.613 kg 18 %

Bab VII - 25 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

3. Sasaran 3 : Pelestarian Budaya Lokal

Strategi: Meningkatkan kajian budaya, kesenian tradisional dan peninggalan sejarah budaya lokal

Arah Kebijakan:

1) Aktualisasi, pengembangan, dan pelestarian adat dan seni budaya daerah; dan

2) Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya

Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan

10 buah 16 buah Program Pengembangan Nilai Budaya

Kebudayaan

Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata (Disbudpar)

4. Sasaran 4 : Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal

Strategi: Meningkatkan pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya

Arah Kebijakan:

1) Pembinaan lembaga/ kelompok seni budaya

Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah

12,07 % 100 % Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Kebudayaan Disbudpar

5. Sasaran 5 : Pengembangan Pariwisata Daerah

Strategi 1: Meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata

Arah Kebijakan 1:

1) Pelaksanaan sepekan Pesta Danau Kelimutu yang menjadi momentum dalam pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, sejarah) dalam konteks destinasi wisata.

2) Optimalisasi promosi kepariwisataan melalui berbagai media

Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya

- 6 kali Pengembangan Kemitraan Kebudayaan Disbudpar

Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan

20 % 75 % Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar

Strategi 2: Meningkatkan manajemen dan rencana pengelolaan pariwisata daerah

Arah Kebijakan:

1) Pembenahan obyek wisata unggulan; dan

2) Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan

Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW)

4,63 % 51,85 % Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar

Bab VII - 26 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

Strategi 3: Meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mendukung kepariwisataan

Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW)

4,63 % 51,85 % Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar

Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan

20 % 75 % Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar

6. Sasaran 6 : Meningkatnya Pembinanan Kelompok Tani dan Nelayan

Strategi: Meningkatkan kapasitas kelembagaan usaha kelompok tani dan nelayan

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan kegiatan usaha kelompok tani dan nelayan, produksi, produktivitas, diversifikasi produk, mutu serta nilai tambah produk usaha; dan

2) Pembinaan usaha pengolahan hasil ikan dan produksi pangan lokal

Cakupan Bina Kelompok Tani yang Meningkat Statusnya

55,82 % 82,62 %

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;

2. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan;

Ketahanan Pangan

BKP3

3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;

4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan

Pertanian Distanak

5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;

6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan;

7. Program Pengembangan Sarana Prasarana Penyuluh

Pertanian/ Perkebunan

Dishutbun

Cakupan Bina Kelompok Nelayan, Pembudidaya dan Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan

6,38 % 100 % Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Kelautan dan Perikanan

DKP

7. Sasaran 7 : Pembinaan dan Pengembangan Koperasi dan UMKM

Strategi 1: Meningkatkan manajemen koperasi dan UMKM

Strategi 2: Mengembangkan skala usaha koperasi dan UMKM

Strategi 3: Mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

Strategi 4: Meningkatkan keterampilan dan kewirausahaan pelaku usaha (kemampuan manajerial, kualitas produk, pakcaging, TTG, dll)

Strategi 5: Meningkatnya peran koperasi dalam mendukung usaha kecil dan ekonomi rakyat

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan kapasitas koperasi Persentase Koperasi Aktif 80,95 % 87,62 %

Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi

Koperasi dan UKM

Dinkop dan UMKM

Bab VII - 27 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

dan pelaku UMKM; dan

2) Penyediaan prasarana dan sarana dan perluasan akses permodalan

3) Penyediaan tempat usaha dan peningkatan kerjasama serta kemitraan koperasi dan UMKM;

4) Peningkatan kapasitas pengurus LKM; dan

5) Pengembangan permodalan LKM;

6) Peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM

7) Peningkatan keterampilan pelaku usaha dan mendorong semangat kewirausahaan pelaku usaha

Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif

54,74 % 61,31 %

1. Program penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif;

2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan komperatif KUKM

3. Program Pengembangan sistim pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menegah

Koperasi dan UKM

Dinkop dan UMKM

Persentase UMKM yang Dibina 5,31 % 6,53 % Koperasi dan

UKM Dinkop dan

UMKM

Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri

34,51 % 50,44 % Koperasi dan

UKM Dinkop dan

UMKM

8. Sasaran 8 : Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif

Strategi 1: Meningkatkan daya saing industri

Strategi 2: Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang

Strategi 3: Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan unit usaha industri mikro/rumah tangga, kecil dan menengah dan usaha ekonomi kreatif serta kemitraan antar industri;

2) Meningkatkan kapasitas SDM aparatur dan kelompok IKM;

3) Peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif)

Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah

17,35 % 50,88 %

1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;

2. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri

Perindustrian

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan (Disperindag)

Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal

14,19 % 19,00 % 1. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri;

2. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

Perdagangan Disperindag

Bab VII - 28 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

4) Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan menata distribusi barang yang efektif dan efisien

5) Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana perdagangan

Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Perdagangan dan Industri serta Peredaran Barang dan Jasa

100 % 100 % Program Perlindungan Konsumen dan Pengaman Perdagangan

Perindustrian dan Perdagangan

Disperindag

9. Sasaran 9 : Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi

Strategi: Menyediakan payung hukum untuk kepastian berusaha

Arah Kebijakan:

1) Penyediaan payung hukum di tingkat daerah untuk menjamin kepastian berusaha serta mendukung iklim investasi berusaha

Penyediaan Regulasi yang mendukung iklim investasi

0 2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Penanaman Modal

Badan Koordinasi Penanaman

Modal Daerah (BKPMD)

10. Sasaran 10 : Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa

Strategi: Mengembangkan sistem informasi perdagangan dan lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa

Arah Kebijakan:

1) Penyediaan unit informasi harga komoditi perdagangan

Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende

0 21 unit Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Perdagangan Disperindag

2) Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

2,35 % 100 % Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

Pemberd. Masyarakat

BPMPD

11. Sasaran 11 : Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas

Strategi: Meningkatkan kualitas tenaga kerja yang mampu mandiri dan bersaing dalam pasar tenaga kerja

Arah Kebijakan:

1) Meningkatkan ketrampilan dan kapasitas pekerja;

2) Perbaikan layanan dan sistem informasi ketenagakerjaan;

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 79,21 % 84,09 % Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Tenaga Kerja Disnakertrans

Persentase Pencari kerja yang ditempatkan

12,24 % 13,38 % 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja;

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Tenaga Kerja Disnakertrans

Tingkat Pengangguran Terbuka 2,84 % 0,24 % Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Tenaga Kerja Disnakertrans

Bab VII - 29 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

12. Sasaran 12 : Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

Strategi: Meningkatkan keamanan dan kesejahteran pekerja

Arah Kebijakan:

1) Pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja;

2) Memberikan perlindungan tenaga kerja anak, orang muda dan wanita;

3) Perlindungan tenaga kerja ke luar negeri.

Persentase Keselamatan dan Perlindungan Kerja

37,20 % 87,20 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Tenaga Kerja Disnakertrans

4) Memberikan Jaminan sosial tenaga kerja.

Persentase Pekerja yang Menjadi Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja

62,76 % 67,42 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Tenaga Kerja Disnakertrans

5) Perlindungan pengupahan

6) Penegakan hukum dan pengawasan ketenagaker

Persentase Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah

100 % 100 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Tenaga Kerja Disnakertrans

Persentase Penurunan Kasus Sengketa Pengusaha-Pekerja per Tahun

4,11 % 1,21 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Tenaga Kerja Disnakertrans

13. Sasaran 13 : Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Strategi: Meningkatkan sumber-sumber pendapatan PAD

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan pajak dan retribusi daerah; dan

2) Peningkatan investasi di daerah

Persentase Peningkatan Pajak Daerah

7,434 Milyard Meningkat 12% dari kondisi awal

Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Pemerintahan Umum DPPKAD

Persentase Peningkatan Retribusi Daerah

5,628 Milayrd Meningkat 12% dari kondisi awal

Pemerintahan Umum

DPPKAD

Meningkatnya Investasi di Bidang Industri

1,2875 Milyar Meningkat 22,03 % dari kondisi awal

Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi

Penanaman Modal

BKPMD

Meningkatnya Investasi di Bidang Perdagangan

334,759 Milyard Meningkat 10,47 % dari kondisi awal

Penanaman Modal BKPMD

Meningkatnya Investasi di Bidang Pariwisata

1,210 Milyard Meningkat 10,47 % dari kondisi awal

Penanaman Modal

BKPMD

Meningkatnya Investasi di Bidang usaha Lainnya

5 Milyard Meningkat 10,47 % dari kondisi awal

Penanaman Modal

BKPMD

Bab VII - 30 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

14. Sasaran 14 : Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD

Strategi: Meningkatkan kontribusi PAD sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan dan industri

Arah Kebijakan:

1) Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber daya yang tersedia untuk peningkatan PAD, dengan tidak membebani masyarakat dan tidak merusak lingkungan;

2) Peningkatan pembinaan pengawasan terhadap sumber penghasil PAD sub sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan, insustri dan dan sektor pertambangan (mineral bukan non logam & batuan)

Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD

173.465 juta 30% dari kondisi awal

1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;

2. Program Peningkatan penerapan Teknologi Peternakan;

3. Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil Peternakan;

4. Program Peningkatan Produksi Peternakan;

5. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Pertanian Distanak

Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Kelautan dan Perikanan terhadap PAD

35,280 juta 284,66 % dari kondisi awal

Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan

Kelautan dan Perikanan

DKP

Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD

20,302 juta 60% dari kondisi awal

Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD

Pariwisata Disbudpar

Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Perdagangan dan Industri terhadap PAD

967,705 juta 30% dari kondisi awal

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Perdagangan, Perindustrian

Disperindag

Bab VII - 31 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 4 : MEMBANGUN, MENATA, DAN MENINGKATKAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG SECARA KUANTITATIF MAUPUN KUALITATIF SESUAI POTENSI DAN KEBUTUHAN DAERAH YANG RAMAH LINGKUNGAN

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

1. Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan

Strategi: Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

2) Membuka akses jalan bagi desa-desa terisolir untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat;

Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang dilalui roda 4 dalam kondisi baik

31,80 % 38,88 % 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

2. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Pekerjaan Umum Dinas PU

Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam kondisi baik

62,69 % 69,96 % 1. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

2. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan;

3. Program Pengendalian Banjir;

4. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

Pekerjaan Umum Dinas PU

Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/Saluran Pembuangan Air

14,44 % 29,00 % Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong

Pekerjaan Umum Dinas PU

Persentase Drainase dalam keadaan baik

43,71 % 62,26 % Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong

Pekerjaan Umum Dinas PU

3) Meningkatkan fasilitas perlengkapan jalan untuk keamanan dan kenyamanan dalam berlalu lintas

Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan

a. Rambu

b. Marka

c. Guard Driil

37,63 %

39,21%

9,33 %

100%

100%

24,33%

1. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan;

2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan;

3. Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas;

4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

Perhubungan Dinas Perhubungan

Persentase Uji KIR Kendaraan 73,12 % 100 % 1. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan;

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;

3. Program Pengendalian Dan

Perhubungan Dinas Perhubungan

Bab VII - 32 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

Pengamanan Lalu Lintas;

4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana penunjang transportasi

Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal

85,71% 100 % 1. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan;

2. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

Perhubungan Dinas Perhubungan

2. Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan

Strategi : Membangun dan Meningkatkan kondisi jembatan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

Arah Kebijakan:

1) Pembangunan dan Peningkatan kondisi jembatan untuk mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

Jumlah jembatan yang dibangun 53,97 % 63,49 % Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Pekerjaan Umum Dinas PU

Jumlah jembatan dalam kondisi baik 53,97 % 63,49 %

1. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

2. Program Pengendalian Banjir;

3. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

Pekerjaan Umum Dinas PU

3. Sasaran 3 : Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian

Strategi : Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan konservasi sumber daya air;

2) Peningkatan pendayagunaan sumber daya air;

3) Peningkatan pengendalian daya rusak air; dan

4) Pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi

Rasio jaringan Irigasi terhadap luas lahan pertanian

6,11 7,71 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya

Pekerjaan Umum Dinas PU

Panjang irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

32,07 % 40,47 % Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya

Pekerjaan Umum Dinas PU

4. Sasaran 4 : Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat

Strategi 1: Meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan

Strategi 2: Mengembangkan sumber Energi Terbarukan (ET)

Bab VII - 33 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan akses listrik untuk masyarakat khususnya di perdesaan

2) Pengembangan dan pemanfaatan Energi Terbarukan (ET) yang tersedia, khususnya energi air (PLTM), dan energi matahari (PLTS)

Persentase Rumah Tangga yang menggunakan listrik

67,19 % 77,39 % Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Energi Distamben

Persentase Desa yang terkases Listrik

62,75 % 85,88 % Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Energi Distamben

5. Sasaran 5 : Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat

Strategi : Mengembangkan sistem pendistribusian air bersih untuk masyarakat

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan dan pengembangan sistem pengelolaan dan distribusi air bersih bagi masyarakat perkotaan;

2) Pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan;

3) Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sarana air bersih

Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih:

a. Sumber Mata Air Permukaan 82,65 % 97,95 % 1. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku;

2. Program Pengem-bangan Kinerja Pengelola-an Air Minum dan Air Limbah

3. Program Lingkungan Sehat Perumahan

Pekerjaan Umum dan Perumahan

Dinas PU

b. Sumber Mata Air Bawah Tanah 1,91% 5,34 % 1. Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan;

2. Program pengawasan dan penertiban kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan

Sumber Daya Mineral

Distamben

Presentase desa yang terakses air bersih

83,14 % 94,90 % 1. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku;

2. Program Pengem-bangan Kinerja Pengelola-an Air Minum dan Air Limbah;

3. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh;

4. Program Lingkungan Sehat Perumahan.

Pekerjaan Umum dan Perumahan

Dinas PU

6. Sasaran 6 : Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat

Strategi : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan layak huni bagi masyarakat

Bab VII - 34 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

Arah Kebijakan:

1) Pemberian bantuan stimulan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dengan pendekatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat terhadap bahan-bahan lokal

Rasio rumah layak huni 64,33 % 68,97 %

1. Program Lingkungan Sehat Perumahan;

2. Program Pembangunan Perumahan Rakyat

3. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

Pekerjaan Umum dan Perumahan

Dinas PU

4. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Transmigrasi Disnakertrans

5. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar

Perencanaan Pembangunan

Bappeda

7. Sasaran 7 : Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga

Strategi 1: Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan

Strategi 2: Memberdayakan masyarakat dalam membangun sarana dan prasarana sanitasi yang berkualitas

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan yang bersifat komunal bagi masyarakat;

2) Melaksanakan STBM dalam berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan sanitasi dan lingkungan;

3) Pemberdayaan masyarakat dlm pembangunan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan yg berkualitas;

4) Mendorong pembangunan jamban keluarga untuk setiap rumah tangga dan gerakan stop buang air besar sembarangan (Stop BABS)

Persentase rumah tinggal yang memiliki jamban keluarga

38,34 % 40,49 % Program Lingkungan Sehat Perumahan

Pekerjaan Umum Dinas PU

8. Sasaran 8 : Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan

Strategi: Meningkatkan sistem pengelolaan dan pengolahan persampahan

Arah Kebijakan:

1) Penyediaan sarana dan prasarana TPS dan TPA untuk

Penyediaan TPA - 1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Lingkungan Hidup Kantor Pertamanan dan Kebersihan

Bab VII - 35 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

menampung sampah rumah tangga dan pengolahan sampah perkotaan;

2) Peningkatan peran dan fungsi bank sampah; dan

3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Presentase Penanganan Sampah 70,58 % 85,97 % Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Lingkungan Hidup BLHD

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaaan Persampahan

Lingkungan Hidup Kantor Pertamanan dan Kebersihan

Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk

25,01 % 92,16 % Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Lingkungan Hidup BLHD

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaaan Persampahan

Lingkungan Hidup Kantor Pertamanan

9. Sasaran 9 : Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan

Strategi: Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing

Arah Kebijakan:

1) Pengendalian pembangunan perkotaan sesuai dengan peruntukkan lahan;

2) Pengendalian penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau khususnya yang ada di kawasan perkotaan; dan

Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan

1,80 % 4,02 % 1. Program Perencanaan Tata Ruang;

2. Program Pemanfaatan Ruang;

3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang;

Pekerjaan Umum Dinas PU

4. Program Perencanaan Tata Ruang;

5. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Penataan Ruang Bappeda

3) Peningkatan kinerja perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik

12,29 % 12,34 % 1. Program Perencanaan Tata Ruang;

2. Program Pemanfaatan Ruang;

3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Pekerjaan Umum Dinas PU

4. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

Kantor Pertamanan

5. Program Perencanaan Tata Ruang;

6. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Penataan Ruang Bappeda

10. Sasaran 10 : Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan

Strategi: Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup

Bab VII - 36 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja

Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung

Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir

Arah Kebijakan:

1) Pengawasan dan penertiban perusahaan yang belum memiliki dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL)

Persentase perusahaan yang mentaati dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL)

8 % 96 % Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)

2) Pengendalian pencemaran air baku untuk kebutuhan masyarakat;

Presentase Pencemaran status mutu air

62,50 % 12,50 % 1. Program Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan Hidup;

2. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Lingkungan Hidup BLHD

3) Peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati

4) Peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi sumber daya air dan kawasan pesisir serta laut

Cakupan Penghijauan Wilayah Sumber Mata Air

64,71 % 100 % 1. Program Perlindungan dan Konservasi SD. Alam;

2. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam;

3. Program Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup BLHD

Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

1,15 % 2,94 % 1. Program Pemanfaatan Potensi SD. Hutan;

2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan;

3. Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove dan Hutan Permai

Kehutanan Dishutbun

Persentase Kerusakan Kawasan Hutan

0,17 % 0,12 %

1. Program Perlindungan dan Konservasi SD. Hutan;

2. Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove dan Hutan Permai

Kehutanan Dishutbun

5) Membatasi ijin pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan; dan

6) Penertiban lokasi pertambangan liar yang mengancam kerusakan lingkungan

Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin

35 % 100 %

1. Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan;

2. Program pengawasan dan penertiban kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan

Sumber Daya Mineral

Distamben

Bab VII - 37 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 5 : MENCIPTAKAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH, TRANSPARAN DAN BERKUALITAS SERTA RASA AMAN, TERTIB DAN NYAMAN BAGI PENGEMBANGAN USAHA DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

1. Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah

Strategi 1: Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan daerah secara tepat waktu

Strategi 2: Meningkatkan Keselarasan, Integrasi, Sinkronisasi dan Harmonisasi pelaksanaan pembangunan dengan dokumen perencanaan

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan kualitas tenaga perencana;

2) Meningkatkan kualitas musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten;

3) Penyelenggaraan e-Government di lingkup penyelenggara Pemerintahan Daerah;

4) Membangun kerjasama dengan Badan Pusat Statistik bersama SKPD terkait untuk menyediakan data statistik daerah yang berkualitas dan tepat waktu;

5) Peningkatan komitmen dan ketaatan terhadap dokumen perencanaan;

6) Peningkatan pengendalian dan pengawasan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.

Persentase kegiatan yang ditetapkan dalam APBD berbanding kegiatan yang direncanakan dalam RKPD

49 % 100 % Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan Pembangunan

Bappeda

Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan (RPJMD, RKPD, KUA, PPAS)

100 % 100 % Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan Pembangunan

Bappeda

Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara tepat waktu

100% 100 % Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan Pembangunan

Bappeda

Penyediaan Data Statistik Daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah)

100 % 100 % 1. Program Pengembangan Data/Informasi;

2. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

Statistik Bappeda

Persentase Pelaksanaan Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan

100 % 100 % 1. Program Kerjasama Pembangunan;

2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;

3. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;

4. Program Perencanaan Sosial dan Budaya

Perencanaan Pembangunan

Bappeda

2. Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Strategi: Pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan akuntabel

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan kualitas tenaga pengelola keuangan daerah; dan

2) Penyediaan dokumen dan laporan keuangan tepat waktu.

Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan

100 % 100 %

1. Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;

2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH

Pemerintahan Umum

DPPKAD

Bab VII - 38 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

Persentase SKPD yang menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tepat waktu

62,34 % 100 % Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Pemerintahan Umum

DPPKAD

Berkurangnya Temuan Audit BPK 100 % 48,57 % Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Pemerintahan Umum

DPPKAD

3. Sasaran 3 : Meningkatnya Penyelenggaran Pemerintahan yang Berkualitas

Strategi: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan kualitas aparatur;

2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

3) Peningkatan jumlah SKPD yang memiliki Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); dan

4) Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah

Persentase Badan/Dinas/ Kantor yang Menyelenggarakan Administrasi dan Pemerintahan dengan Baik

100 % 100 % 1. Program Pengendalian Pelaksanaan Administrasi Pembangunan Daerah;

Pemerintahan Umum

Bagian Pemerintahan Umum

2. Program rutin pelayanan perkantoran yang ada pada setiap SKPD

Pemerintahan Umum

Kecamatan

Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu

Tepat Waktu Tepat Waktu Program Pelaporan dan Pertanggungjawaban Kepala Daerah

Pemerintahan Umum

Bagian Pemerintahan Umum

Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik

100 % 100 % Program rutin pelayanan perkantoran yang ada pada setiap SKPD

Pemerintahan Umum

Kecamatan

Persentase Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik

100 % 100 % Program Pengendalian Pelaksanaan Administrasi Pembangunan Daerah

Pemerintahan Umum

Bagian Pemerintahan Umum

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH (Kecamatan)

Pemerintahan Umum

Kecamatan

Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik

16,19 % 100 % Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

Pemerintahan Desa

BPMPD

Program rutin pelayanan perkantoran yang ada pada setiap SKPD

Pemerintahan Umum

Kelurahan

Bab VII - 39 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaks. Pembangunan dan Kemasyarakatan dgn Baik

14,39 % 100 % Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

Pemerintahan Desa

BPMPD

Persentase SKPD yang telah Memiliki SPM/SOP

12,73 % 33,64 % Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Pemerintahan Umum

Bagian Organisasi

Pengelolaan Arsip secara Baku 14,12 % 28,24 % Program Penyelamatan & Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah

Kearsipan KPKD

Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan

14 % 100 % Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

Kearsipan KPKD

Persentase SKPD yang Memiliki Akses Internet

55 % 100 % Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa;

Kominfo KPDT

Persentase SKPD yang Memiliki Website

6 % 100 % Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi Dan Informasi

Kominfo KPDT

Persentase Dokumen Perijinan yang Diselesaikan sesuai dengan Standar Pelayanan yang Ditetapkan

51,70 % 100,00 % Program Peningkatan Pelayanan Publik di Bidang Perijinan

Pemerintahan Umum

KPTSP

Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan yang Diperoleh

74,11% 82,50% Program Peningkatan Pelayanan Publik di Bidang Perijinan

Pemerintahan Umum

KPTSP

Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE

90,91 % 100 % Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

Pemerintahan Umum

Bagian Pembangunan

Ranperda yang Diajukan dan Ditetapkan menjadi Perda

22,22 % 100 % Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Pemerintahan Umum

Bagian Hukum

Persentase Perda yang Disosialisasikan kepada Masyarakat

- 100 % Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Pemerintahan Umum

Bagian Hukum

Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan

100 % 100 % 1. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;

Pemerintahan Umum

Bagian Umum

2. Program Penataan Daerah Otonomi Baru

3. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

Pemerintahan Umum

Bagian Pemerintahan Umum

4. Program Pelayanan Urusan Haji Pemerintahan Umum

Bagian Kesra

Bab VII - 40 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang Dipublikasikan

68 % 100 % 1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;

2. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa

Pemerintahan Umum

Bagian Humas

Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media

Komunikasi dan Informasi

KPDT

Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang Dipublikasikan

50 % 100 % 1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;

2. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa

Pemerintahan Umum

Bagian Humas

Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media

Komunikasi dan Informasi

KPDT

5) Peningkatan sistem pengawasan internal pemerintah (SPIP);

6) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pengawas penyelenggaraan pemerintah;

Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

100 % 70 % Peningkatan sistim pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Pemerintahan Umum

Inspektorat Daerah

Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Pengawasan

66,33 % 100 % Peningkatan sistim pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Pemerintahan Umum

Inspektorat Daerah

Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah

27,69 % 64,62 % Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Pemerintahan Umum

Inspektorat Daerah

Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang Berkompoten

18,46 % 73,85 % Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Pemerintahan Umum

Inspektorat Daerah

4. Sasaran 4 : Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Strategi: Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan terhadap kinerja DPRD

Arah Kebijakan:

1) Penyediaan sarana dan prasarana penunjang kinerja DPRD; dan

2) Peningkatan kapasitas kelembagaan dewan

Perda yang dihasilkan 17 % 100 %

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Otonomi Daerah Sekratriat Dewan

Kegiatan Reses yang Dilaksanakan 94 % 100 % Otonomi Daerah Sekratriat Dewan

Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan 100 % 100 % Otonomi Daerah Sekratriat Dewan

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota Dewan yang Dilaksanakan

100 % 100 % Otonomi Daerah Sekratriat Dewan

5. Sasaran 5 : Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi

Strategi: Peningkatan kuantitas dan kualitas PNS

Bab VII - 41 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan pendidikan dan pelatihan kepegawaian;

2) Penerimaan PNS berdasarkan analisis kebutuhan;

3) Penempatan PNS pada jabatan sesuai kompetensi yang dimiliki; dan

4) Peningkatan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja

Persentase Pejabat yang telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan

35,41 % 70,74 % 1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

2. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Kepegawaian BKD

Persentase Struktur Jabatan yang Terisi

83,63 % 100 % 1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

2. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Kepegawaian BKD

6. Sasaran 6 : Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak

Strategi: Meningkatkan akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan serta meningkatkan perlindungan perempuan dan anak

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan advokasi kualitas hidup perempuan dan anak;

2) Memperkuat koordinasi dengan SKPD terkait, kelembagaan dan jaringan PUG;

3) Peningkatan taraf pendidikan dan ketrampilan untuk mempertinggi kualitas hidup perempuan dan anak;

4) Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking)

Persentase Kasus KDRT 0,11 % 0,05 % 1. Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan;

2. Program Penguatan Kelembagaan Pengerasutamanan Gender dan Anak;

3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan;

4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

Pemberdayaan Perempuan

Bagian Pemberdayaan Perempuan

Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

97,32 % 99 70 % 1. Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan;

2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan kesetaraan gender dan anak;

3. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan.

Pemberdayaan Perempuan

Bagian Pemberdayaan Perempuan

Bab VII - 42 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan

86,57 % 100 % 1. Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan;

2. Program Penguatan Kelembagaan Pengerasutamanan Gender dan Anak;

3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan;

4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan.

Pemberdayaan Perempuan

Bagian Pemberdayaan Perempuan

7. Sasaran 7 : Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan

Strategi 1: Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial

Strategi 2: Meningkatkan ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat

Arah Kebijakan:

1) Validasi data kemiskinan daerah untuk dijadikan acuan bagi SKPD terkait dalam merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan; dan

2) Peningkatan kemampuan petugas dan pendamping pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, dan PMKS

Persentase PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial

38,42 % 50,33 % 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya;

2. Program Pembinaan Anak Terlantar;

3. Program Pembinaan Para Penyadang Cacat dan Trauma;

4. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

Sosial Dinas Sosial

Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

15,50 % 21,50 % Sosial Dinas Sosial

8. Sasaran 8 : Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana

Strategi: Menyusun, mengembangkan dan melaksanakan program penanggulangan bencana daerah berdasarkan rencana strategis yang terkoordinasi dan tepat sasaran

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM penanggulangan bencana daerah;

2) Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai untuk penanggulangan bencana;

3) Peningkatan kualitas dokumen Rencana Penanggulangan Kebencanaan

Presentase Korban Bencana Skala Kabupaten/Kota yang Menerima Bantuan Sosial selama Masa Tanggap Darurat

100 % 100 % Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Sosial Dinas Sosial

Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RA Rehab & Rekon)

- 100 % Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Sosial Badan Penanggula-ngan Bencana Daerah (BPBD)

Bab VII - 43 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

4) Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana alam, yang meliputi: penanganan pra bencana, bencana dan penanganan pasca bencana; dan

5) Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana

Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif

8,27 % 38,13 % Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Sosial BPBD

Penanggulangan Daerah Resiko Bencana

100 % 100 % Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Sosial BPBD

9. Sasaran 9 : Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter Masyarakat yang Pancasilais

Strategi: Membangun karakater masyarakat untuk mencapai cita-cita dan tujuan bersama tanpa memandang perbedaan etnis, ras, agama dan golongan

Arah Kebijakan:

1) Membangun suasana dialogis antara pemerintah dengan semua komponen sosial politik di dalam upaya pemahaman ideologi bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;

2) Peningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai luhur Pancasila; dan

3) Melaksanakan prosesi kebangsaan hari lahir Pancasila setiap tahun

Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

1 6 1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan;

2. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Badan Kesbangpolinmas

Kegiatan Pembinaan Politik Daerah 3 18 Program Pendidikan Politik Masyarakat

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Badan Kesbangpolinmas

Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional

1 12 1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan’

2. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Badan Kesbangpolinmas

3. Program Pengelolaan areal pemakaman;

4. Program Pendukung Pelaksanaan Hari-hari Besar Kenegaraan

Sosial Dinas Sosial

10. Sasaran 10 : Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Strategi: Membangun kesadaran masyarakat untuk berperan aktif demi terciptanya Ketentraman dan Ketertiban umum

Bab VII - 44 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

Arah Kebijakan:

• Melaksanakan pembinaan sosial kemasyarakatan untuk menciptakan suana aman, tertib dan damai;

• Menciptakan dan mengendalikan sistem keamanan dan ketertiban umum

Menurunnya Kasus Konflik Sosial yang terjadi

5 1 1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;

2. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal;

3. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan;

Kesbangpoldam Badan Kesbangpolinmas

4. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;

5. Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal

Kesbangpoldam Satpol PP

Presentase Kasus Konflik Sosial yang Diselesaikan

80 % 100 % 1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal;

2. Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal

Kesbangpoldam Badan Kesbangpolinmas

Menurunnya Kasus Pelanggaran terhadap Perda

5 1 Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal

Kesbangpoldam Saipol PP

Persentase Pelanggaran terhadap Perda yang Diselesaikan

100 % 100 % Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal

Kesbangpoldam Saipol PP

11. Sasaran 11 : Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat

Strategi 1: Meningkatkan kesigapan pemerintah dan kesadaran masyarakat tentang manfaat sertifikat

Strategi 2: Pensertfikatan tanah milik pemda dan masyarakat

Arah Kebijakan: 1) Penyediaan data akurat

kepemilikan tanah pemerintah dan tanah masyarakat; dan

2) Membuka akses informasi seluas-luasnya kepada masyarat tentang pengurusan sertifikat tanah;

3) Melaksanakan sertifikasi tanah milik Pemda; dan

4) Stimulan bagi penyediaan sertfikat tanah masyarakat

Persentase Tanah Milik Pemda yang Dilakukan Sertifikasi

56,17 % 84,94 % Program Penataan, Penguasaan, Pemilikkan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

Pertanahan Bagian Pemerintahan Umum

Persentase Tanah Milik Masyarakat yang Dilakukan Sertifikasi

- 350 Program Penataan, Penguasaan, Pemilikkan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

Pertanahan Bagian Pemerintahan Umum

Bab VII - 45 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

12. Sasaran 12 : Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat

Strategi: Menjamin jumlah kepemilikan dokumen kependudukan

Arah Kebijakan:

1) Menyediakan dokumen kependudukan dan peningkatan kualitas pelayanan

Rasio Penduduk ber-KTP per Satuan Penduduk

71,79 % 99 % Program Penataan Administrasi Kependudukan

Kependudukan dan Catatan Sipil

Dispenduk dan Capil

Persentase Bayi ber-Akte Kelahiran 7,77 % 95 %

Rasio Pasangan ber-Akte Nikah 29,50 % 95,23 %

Kepemilikan Akta Kelahiran 43,82 % 94,84 %

Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Kabupaten

Ada Ada

13. Sasaran 13 : Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi

Strategi: Meningkatkan kerjasama Penelitian antara Pemerintah dengan Lembaga Perguruan Tinggi

Arah Kebijakan:

1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terhadap permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan daerah; dan

2) Menindaklanjuti hasil penelitian ke dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah

Kerjasama Penelitian yang Dilaksanakan

2 11 Program Kerjasama Pembangunan Perencanaan Pembangunan

Bappeda

Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Penelitian yang Dilaksanakan

100 % 100 % Program Kerjasama Pembangunan Perencanaan Pembangunan

Bappeda

14. Sasaran 14 : Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta

Strategi: Meningkatkan dukungan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta dalam mengatasi permasalahan daerah

Arah Kebijakan:

1) Melakukan kerjasama pendampingan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan di tingkat masyarakat;

2) Peningkatan akses masyarakat terhadap cost sosial responsibility (CSR) perusahaan / lembaga swasta

Jumlah Kegiatan CSR dengan BUMN/BUMD/Perusahaan/ Lembaga Swasta/Asosiasi

20 % 40 % Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi

Penenaman Modal

BKPMD

Bab VII - 46 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

15. Sasaran 15 : Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah

Strategi 1: Meningkatkan partisipasi masyarakat dan kelembagaannya dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK)

Persentase PKK Aktif 67 % 100 % 1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan;

2. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan

Pemberdayaan Masyarakat

BPMPD

2) Peningkatan pembinaan di bidang sosial kemasyarakatan, dan lembaga mikro ekonomi yang ada di masyarakat

Persentase Posyandu Aktif 100 % 100 % Pemberdayaan Masyarakat

BPMPD

Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

4,36 % 20,33 % 1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan;

2. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa;

3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

Pemberdayaan Masyarakat

BPMPD

Strategi 2: Melaksanakan Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Adat dalam mendukung pembangunan daerah

Arah Kebijakan:

1) Peningkatan koordinasi kolaborasi Lika Mboko Telu / Tiga Batu Tungku (Pemerintah dan Rakyat, Agama dan Ulayat, Mosalaki dan Faiwalu Anakalo)

Pertemuan dengan Tokoh Agama - 12 Program Solidaritas Kerukunan Antar Umat Beragama

Pemerintahan Umum

Bagian Kesra

Pertemuan dengan Tokoh Adat - 6 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah

Pemerintahan Umum

Bagian Pemerintahan

Umum

16. Sasaran 16 : Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan

Strategi: Memberi ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa

1) Peningkatan anggaran pembangunan untuk desa dan kelurahan 700 juta sampai dengan 1 (satu) milyard untuk masing-masing Desa dan Kelurahan;

2) Peningkatan kemandirian masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan melalui kegiatan yang

Persentase Desa & Kelurahan yang Mendapatkan Alokasi Anggaran Pembangunan APBD Kabupaten sebesar Rp.700 juta sampai dengan Rp.1 milyar per Desa/Kelurahan

- 100 % Program Kerjasama Pembangunan Perencanaan Pembangunan

Bappeda

Bab VII - 47 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

diswakelolakan kepada masyarakat;

3) Mendorong pemberdayaan individu, kelompok dan

4) Peningkatan peran dan fungsi lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan desa

Bab VII - 48 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

7.3. Program Unggulan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 – 2019

Mengacu kepada Visi Pembangunan Kabupaten Ende, yang menitikberatkan pembangunan ke desa dan kelurahan secara merata dan berkeadilan, maka untuk mempercepat langkah-langkah strategis pencapaian sasaran, dilaksanakan Program Unggulan Daerah untuk membangun Bumi Kelimutu, adalah

“Program Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan ( P3DK)”

Pada tataran pelaksanaan fokus prioritas dengan melaksanakan “Tiwu Telu Pembangunan Kabupaten Ende”, yang dilakukan dengan mendayagunakan “Model Segitiga Membangun Kabupaten Ende”,

Prioritas program unggulan daerah ini akan menjadi acuan bagi seluruh SKPD dalam merencanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta acuan masyarakat dalam mengusulkan program dan kegiatan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang dilaksanakan dari tingkat dusun/lingkungan/desa, dan kecamatan.

Penjabaran dari program P3DK, dengan melaksanakan “Tiwu Telu Pembangunan Kabupaten Ende”, antara lain:

1. Proporsi alokasi pendanaan berbasis desa dan kelurahan sebesar Rp. 700.000.000,-(tujuh ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dari Belanja Langsung APBD Kabupaten Ende untuk masing-masing desa dan kelurahan dalam bentuk Pagu Indikatif Desa (PIDES) dan Pagu Indikatif Kelurahan (PIKEL), untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapinya, dalam konteks peningkatan kapasitas, pengembangan ekonomi masyarakat dan peningkatan infrastruktur penunjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pendekatan Bottom-up dan Partisipatif.

Alokasi PIDES dan PIKEL yang dianggarkan menjadi acuan bagi masing-masing desa dan kelurahan dalam mengusulkan program dan kegiatan yang akan didanai melalui dana APBD Kabupaten Ende melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan mulai dari tingkat dusun/lingkungan, desa/kelurahan dan kecamatan;

Pada tahun awal pelaksanaan yaitu tahun 2015, seluruh program dan kegiatan usulan masyarakat yang merupakan urusan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah tersebut, akan dilaksanakan oleh masing-masing SKPD terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ende tentang Organisasi Perangkat Daerah;

Pada tahap selanjutnya, dalam upaya meningkatan kemandirian masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, beberapa program dan kegiatan yang diusulkan masyarakat dilakukan secara swakelola kepada lembaga/organisasi/kelompok-kelompok masyarakat desa dan kelurahan yang disesuaikan dengan kesiapan sumber daya, tingkat partisipasi masyarakat dan aspek pendukung lainnya, yang dikoordinasikan oleh SKPD teknis terkait dengan kegiatan yang di-swakelolakan;

Bab VII - 49 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Alokasi anggaran PIDES dan PIKEL untuk masing-masing desa dan kelurahan tersebut, dengan proporsi:

Bidang Prioritas Utama: 1) Pendidikan : 20 % 2) Kesehatan : 10 % 3) Ekonomi dan Pariwisata : 25 %

Bidang Prioritas Penunjang: 1) Infrastruktur dan Lingkungan Hidup : 35 % 2) Penataan Birokrasi, Perlindungan Perempuan dan Anak, Pemberdayaan

Masyarakat, KUM, HAM dan Kamtib : 10 %

2. Pendekatan Pagu Kewilayahan Kecamatan dialokasikan untuk menjawab pokok-pokok pikiran DPRD yang dihasilkan dari rapat dengan DPRD, seperti rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses. Pokok-pokok pikiran DPRD tersebut diintegrasikan dengan seluruh usulan partispatif masyarakat dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan daerah untuk selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD);

3. Prioritas terkait pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam membangun desa dan kelurahan, yang meliputi:

Program Selasa Keliling – Sabtu Keliling” (Seling-Saling), dalam bentuk dialog dan audiens dengan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat;

4. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana pendukung ( mess guru dan rumah medis dan paramedis) serta perbedaan besaran tunjangan bagi tenaga struktural dan fungsional yang melayani daerah terpencil, pedalaman dan dalam kota;

5. Prioritas terkait percepatan pengembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui:

a) Peningkatan konektivitas antar kecamatan dan antar desa, untuk pendistribusian hasil-hasil produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan unggulan masyarakat dengan membangun jalan-jalan paralel sebanyak 5 (lima) ruas jalan, yaitu:

Jalan Paralel: Puukungu – Orakose – Maukaro;

Jalan Paralel: Nangaba – Boafeo – Kebirangga;

Jalan Paralel: Nduaria – Kotabaru;

Jalan Paralel: Wologai – Magekoba – Maurole;

Jalan Paralel: Watuneso – Detupera – Oka – Hangalande – Kotabaru b) Peningkatan akses masyarakat terhadap listrik termasuk pemanfaatan

potensi Energi Terbarukan (ET), dengan target semua desa dapat terakses listrik;

c) Peningkatan sistem distribusi dan akses terhadap air bersih, baik untuk masyarakat perkotaan maupun perdesaan;

d) Pengembangan Sistem Informasi Perdagangan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memfasilitasi pengembangan usaha masyarakat di tingkat desa.

Bab VII - 50 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

6. Penyelenggaraan “SEPEKAN PESTA DANAU KELIMUTU”, sebagai media dan momentum untuk mensinergiskan seluruh kekuatan membangun Kabupaten Ende, yang akan menjadi lokomotif bagi pengembangan pariwisata, budaya dan perekonomian masyarakat serta berorientasi kepada pengembangan kapasitas masyarakat dan bermuara pada masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

Bab VII - 51 RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 7. 2. Kebijakan Umum dan Program Unggulan Daerah

Sasaran, Strategi dan Arah

kebijakan Indikator Kinerja (outcomes) Target Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan

dan SKPD 2015 2016 2017 2018 2011

Sasaran 1 : PROPORSI ALOKASI PENDANAAN BERBASIS DESA DAN KELURAHAN SEBESAR RP. 700.000.000,-(TUJUH RATUS JUTA RUPIAH) SAMPAI DENGAN RP.1.000.000.000,- (SATU MILYAR RUPIAH) DARI BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN ENDE UNTUK MASING-MASING DESA DAN KELURAHAN DALAM BENTUK PAGU INDIKATIF DESA (PIDES) DAN PAGU INDIKATIF KELURAHAN (PIKEL)

Strategi: Memberi ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa

Arah kebijakan:

Peningkatan Anggaran pembangunan untuk Desa/Kelurahan 700 juta sd 1 Milyard masing-masing Desa/Kelurahan

Persentase Desa & Kelurahan yang Mendapat Alokasi Anggaran Pembangu-nan APBD Kab. sebesar Rp.700 juta s/d Rp.1 milyar per Desa/ Kel.

75 % 100 % 100% 100% 100% Program kerja Sama Pembangunan Perencanaan Pembangunan (Bappeda)

Sasaran 2 : PENDEKATAN PAGU KEWILAYAHAN KECAMATAN DIALOKASIKAN UNTUK MENJAWAB POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD

Strategi : Memberi ruang kepada DPRD untuk memberikan pokok-pokok pikiran atas masukan masyarakat yang diperoleh dari rapat dengan DPRD, seperti rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses

Arah kebijakan:

Mengalokasikan Pagu Anggaran Kewilayahan untuk menjawab Pokok-pokok Pikiran DPRD

Alokasi Pagu Anggaran Kewilayahan untuk menjawab Pokok-pokok Pikiran DPRD (Milyard)

6 6,5 7 7,5 8 Program kerja Sama Pembangunan Perencanaan Pembangunan (Bappeda)

Sasaran 3 : PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PENGUATAN PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN DESA DAN KELURAHAN

Strategi: Melaksanakan kunjungan kerja langsung ke Kecamatan, Desa dan Kelurahan serta ke masyarakat dalam bentuk dialog dan audiens dengan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat

Arah kebijakan:

Melaksanakan Program Selasa Keliling- Sabtu Keliling (Seling – Saling)

Persentase pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja: Selasa Keliling dan Sabtu Keliling

100% 100% 100% 100% 100% Program Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah

Setda Kabupaten Ende

Bab VII - 52 RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan

Indikator Kinerja (outcomes) Target Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan dan SKPD

2015 2016 2017 2018 2011

Sasaran 4 : PEMENUHAN TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG ( MESS GURU DAN RUMAH MEDIS DAN PARAMEDIS) SERTA PERBEDAAN BESARAN TUNJANGAN BAGI TENAGA STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL YANG MELAYANI DAERAH TERPENCIL, PEDALAMAN & DALAM KOTA

Strategi 1: Menyediakan Insentif dan Sarana Prasarana bagi tenaga pendidik yang betugas di wilayah terpencil dan pedalaman

Arah kebijakan:

Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman.

Penyediaan Rumah Mess Guru bagi Guru Tetap pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman (Total kebutuhan 346 unit)

3% 6% 9% 12% 15% Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Program Pendidikan Menengah

Pendidikan (Dinas PPO)

Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman

Besaran Tunjangan tambahan yang diberikan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman (Kategori 1 : Terpencil, Kategori 2 : Pedalaman Dan Kategori 3 : Dalam Kota) Satuan dalam Ribuan Rupiah

K1 : 500

K1 : 600

K1 : 700

K1: 800

K1: 900

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

DPPKAD

K2: 300

K2: 350

K2: 400

K2: 450

K2: 500

K3: 200

K3: 250

K3: 300

K3: 350

K3: 400

Strategi 2: Menyediakan Insentif dan sarana prasana pendukung bagi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil dan pedalaman

Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga medis dan paramedis di wilayah terpencil dan pedalaman

Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman (Total Kebutuhan 196 unit)

63,27% 64,29% 65,31% 66,33% 67,35% Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Urusan Kesehatan (Dinas Kesehatan)

Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan pedalaman;

Besaran Tunjangan tambahan yang diberikan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman (Kategori 1 : Terpencil, Kategori 2 : Pedalaman Dan Kategori 3 : Dalam Kota) Satuan dalam Ribuan Rupiah

K1 : 500

K1 : 600

K1 : 700

K1: 800

K1: 900

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

DPPKAD

K2: 300

K2: 350

K2: 400

K2: 450

K2: 500

K3: 200

K3: 250

K3: 300

K3: 350

K3: 400

Bab VII - 53 RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan

Indikator Kinerja (outcomes) Target Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan dan SKPD

2015 2016 2017 2018 2011

Strategi 3: Menyediakan Insentif bagi Tenaga Struktural dan Fungsional lainnya yang bertugas di wilayahTerpencil, Pedalaman dan Dalam Kota

Arah kebijakan:

Penyediaan tunjangan tambahan bagi Menyediakan Insentif bagi Tenaga Struktural dan Fungsional lainnya sesuai wilayah pelayanan pada daerah Terpencil, Pedalaman dan Dalam Kota.

Besaran tunjangan tambahan yang diberikan bagi Tenaga Struktural dan Fungsional lainnya yang bertugas di wilayah terpencil, pedalaman dan Dalam Kota

K1 : 500

K1 : 600

K1 : 700 K1:800

K1: 900

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

DPPKAD

K2: 300

K2: 350

K2: 400

K2: 450

K2: 500

K3: 200

K3: 250

K3: 300

K3: 350

K3: 400

Sasaran 5.1 : PENINGKATAN KONEKTIVITAS ANTAR KECAMATAN DAN ANTAR DESA, UNTUK PENDISTRIBUSIAN HASIL-HASIL PRODUKSI PERTANIAN, PETERNAKAN, DAN PERKEBUNAN UNGGULAN MASYARAKAT DENGAN MEMBANGUN JALAN-JALAN PARALEL SEBANYAK 5 (lima) RUAS JALAN

Strategi: Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

Arah kebijakan:

Peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

Perentase Ruas Jalan paralel yang dibangun dari target 5 ruas jalan paralel

20.% 40% 60% 80% 100% Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Urusan Pekerjaan Umum (Dinas PU)

Membuka akses jalan bagi desa-desa terisolir untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat

Sasaran 5.2 : PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LISTRIK

Strategi 1: Meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan

Strategi 2: Mengembangkan sumber Energi Terbarukan (ET)

Arah kebijakan:

Peningkatan akses listrik untuk masyarakat khususnya di perdesaan;

Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik (kondisi Tahun 2014 : 40.529 atau 68,89%)

70,59% 72,29% 73,99% 75,69% 77,39% Program Pembinaan dan Pengemba-ngan Bidang Ketenagalis-trikan

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben)

Bab VII - 54 RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan

Indikator Kinerja (outcomes) Target Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan dan SKPD

2015 2016 2017 2018 2011

Pengembangan dan pemanfaatan Energi Terbarukan (ET) yang tersedia, khususnya energi air (PLTM), dan energi matahari (PLTS)

Persentase Desa yang Terakses Listrik (kondisi Tahun 2014 telah ada sebanyak 169 desa terakses listrik atau 66,27%)

70,20% 74,12% 78,08% 81,96% 85,88% Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalis-trikan

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben)

Sasaran 5.3 : PENINGKATAN SISTEM DISTRIBUSI DAN AKSES TERHADAP AIR BERSIH, BAIK UNTUK MASYARAKAT PERKOTAAN MAUPUN PERDESAAN

Strategi: Mengembangkan sistem pendistribusian air bersih untuk masyarakat

Arah kebijakan:

Peningkatan dan pengemba-ngan sistem pengelolaan dan distribusi air bersih bagi masyarakat perkotaan

Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Air Permukaan (Keadaan Tahun 2014 sebanyak 50.122 RT atau 85,20% terakses air bersih)

87,75% 90,30% 92,85% 95,40% 97,95% Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku, Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Limbah, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dan Program Lingkungan Sehat Perumahan

Urusan Pekerjaan Umum dan perumahan (Dinas PU)

Pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan;

Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Air Bawah Tanah (keadaan Tahun 2014 sebanyak 1.461 RT atau 2,48% terakses air bersih )

3,05% 3,63% 4,20% 4,77% 5,34% Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan dan Program Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben)

Pemberda-yaan masyarakat dalam pengelolaan sarana air bersih

Presentase Desa yang Terakses Air Bersih (keadaan Tahun 2014 sebanyak 217 Desa atau 85,10% yang terakses air bersih

87,06% 89,02% 90,98% 92,94% 94,90% Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku, Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Limbah, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dan Program Lingkungan Sehat Perumahan

Urusan Pekerjaan Umum dan perumahan (Dinas PU)

Bab VII - 55 RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan

Indikator Kinerja (outcomes) Target Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan dan SKPD

2015 2016 2017 2018 2011

Sasaran 5.4 : MENINGKATNYA AKSES TERHADAP INFORMASI PERDAGANGAN DAN LEMBAGA EKONOMI MIKRO BERBASIS POTENSI DESA

Strategi: Mengembangkan sistem informasi perdagangan dan lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa

Arah kebijakan:

Penyediaan unit informasi harga komoditi perdagangan

Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende (pengembangan unit informasi perdagangan) Satuan Unit

1 2 7 7 4 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Urusan Perdagangan (Disperindag)

Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes

Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) - Kondisi Tahun 2014 terdapat 30 BUMDes atau 11,75%

27,45% 47,06% 70,59% 100% 100% Program Pengemba-ngan Lembaga Ekonomi Pedesaan

Urusan Pemberdayaan masyarakat Desa (BPMPD)

Sasaran 6 : PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH

Strategi: Meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata

Arah kebijakan:

Pelaksanaan Sepekan Pesta Danau Kelimutu yang menjadi momentum dalam pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, sejarah) dalam konteks destinasi wisata

Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya "SEPEKAN PESTA DANAU KELIMUTU"

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali Pengembangan Kemitraan Urusan Budaya (Disbudpar)

TIWU TELU / TRIWARNA TIWU TELU / TRIWARNA TIWU TELU / TRIWARNA

PROGRAM PEMBANGUNANPROGRAM PEMBANGUNANPROGRAM PEMBANGUNAN

KABUPATEN ENDEKABUPATEN ENDEKABUPATEN ENDE

1.1.1. PendidikanPendidikanPendidikan

2.2.2. KesehatanKesehatanKesehatan

3.3.3. EkonomiEkonomiEkonomi

dengan Program Penunjang:dengan Program Penunjang:dengan Program Penunjang:

Infrastruktur dan Lingkungan hidupInfrastruktur dan Lingkungan hidupInfrastruktur dan Lingkungan hidup

&&&

Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Perlindungan Anak, dan Perlindungan Anak,

Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM,

Keamanan dan Ketertiban Keamanan dan Ketertiban Keamanan dan Ketertiban

BAB VIIIBAB VIIIBAB VIII

INDIKASI RENCANA INDIKASI RENCANA INDIKASI RENCANA

PROGRAM PRIORITAS PROGRAM PRIORITAS PROGRAM PRIORITAS

YANG DISERTAI DENGAN YANG DISERTAI DENGAN YANG DISERTAI DENGAN

KEBUTUHAN PENDANAANKEBUTUHAN PENDANAANKEBUTUHAN PENDANAAN

Bab VIII - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB VIII

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Program Prioritas yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator kinerja sebagaimana disajikan pada Bab VII, perlu dirumuskan dengan pagu indikatif, sebagai wujud dukungan pendanaan dalam Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan pendanaan.

Perumusan indikasi rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaan selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi SKPD dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, termasuk dalam menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaan Renstra SKPD.

Pencapaian target kinerja program (outcome) masing-masing urusan sesungguhnya tidak hanya didukung oleh pendanaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Ende namun juga oleh sumber pendanaan lainnya (APBN, APBD Provinsi NTT, dan sumber-sumber pendanaan lainnya). Namun demikian, pencantuman pendanaan di dalam Tabel hanya yang bersumber dari APBD Kabupaten Ende. Dukungan pendanaan di luar APBD Kabupaten Ende, akan disinergikan dalam rangka percepatan pencapaian target pembangunan yang ditetapkan, termasuk diarahkan dalam rangka menjaga konsistensi pencapaian sasaran setiap tahunnya.

Pada tataran operasional, dalam rangka peningkatan fungsi anggaran yang harus diarahkan dalam rangka pemenuhan layanan publik, maka harus memerhatikan 3 (tiga) aspek yaitu:

1. Aspek Pengelolaan Anggaran yang transparan dan akuntabel untuk mencapai tata kelola keuangan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),

2. Aspek Manfaat, dimana program yang dilaksanakan harus bisa memberikan maanfaat optimal bagi masyarakat, memiliki daya ungkit besar, daya tarik investasi, menumbuhkan partisipasi masyarakat, dan mampu mengatasi permasalahan pembangunan,

3. Aspek Capaian Kinerja, dimana Program-program yang dilaksanakan harus mampu mewujudkan target pembangunan yang telah ditetapkan.

Secara lengkap hubungan urusan pemerintahan dengan SKPD penanggung jawab, capaian dan target kinerja, dan alokasi pendanaan disajikan pada Tabel Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan berikut ini.

Bab VIII - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan 1. BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN

No Bidang Urusan

Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan /

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

I BELANJA TIDAK LANGSUNG

867.466.427.000

937.059.712.400

1.015.584.154.880

1.104.351.573.356

1.204.893.138.340

1 Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan) termasuk ooperasional KDH

Pembayaran gaji, tunjangan seluruh PNSD di Kabupaten Ende (Bulan )

13 13

500.000.000.000 13

547.500.000.000

13

599.512.500.000 13

656.466.187.500

13

718.830.475.313

2 Tunjangan berdasarkan Geografis tempat kerja

Pembayaran tunjangan berdasarkan kondisi geografis tempat seluruh PNSD di Kabupaten Ende (Bulan )

12 12

39.360.000.000 12

47.232.000.000

12

56.678.400.000 12

68.014.080.000

12

81.616.896.000

3 Alokasi Dana Desa/Desa Adat sesuai pasal 72 ayat 1 UU nomor 6 Tahun 2015

Penyaluran pembayaran alokasi dana desa / desa adat sesuai amanat UU nomor 6 tahun 2014

0 255

255.000.000.000 255

255.000.000.000

255

255.000.000.000 255

255.000.000.000

255

255.000.000.000

4 Bansos Penyediaan dana bansos (bulan)

12 bulan 12

4.000.000.000 12

4.800.000.000

12

5.760.000.000 12

6.912.000.000

12

8.294.400.000

5 Hibah Penyediaan dana hibah (bulan)

12 bulan 12

3.906.427.000 12

4.687.712.400

12

5.625.254.880 12

6.750.305.856

12

8.100.367.027

6 Belanja Tidak Terduga Penyediaan Dana Tidak terduga (bulan)

12 bulan 12

1.000.000.000 12

1.200.000.000

12

1.440.000.000 12

1.728.000.000

12

2.073.600.000

7

Bantuan Keuangan kepada Pem Desa (ADD, Tunjangan Kades/BPD dll), bantuan parpol

Penyediaan alokasi dana desa (PP 72) - tunjangan Kades dan BPD, dana pemberdayaan kelurahan dan bantuan parpol

277 / xx parpol

277

52.000.000.000 277

62.800.000.000

277

75.760.000.000 277

91.312.000.000

277

109.974.400.000

8 BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja

Penyediaan alokasi Dana BPJS untuk PNSD dan Kontrak Daerah (persen)

0 100

4.500.000.000 100

6.500.000.000

100

6.500.000.000 100

9.000.000.000.

1000

9.000.000.000

II PENGELUARAN PEMBIYAAN DAERAH

2.000.000.000

2.000.000.000

12.000.000.000

2.000.000.000

2.000.000.000

1 Penyertaan Modal Penyediaan dana untuk kebijakan penyertaan modal

0

2.000.000.000

2.000.000.000

2.000.000.000

2.000.000.000

2.000.000.000

2 Pembentukan Dana Cadangan

Penyediaan dana cadangan untuk Pemilukada dan Pileg

0 -

-

1

10.000.000.000

-

-

Bab VIII - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

2. BELANJA LANGSUNG (RUTIN PERKANTORAN)

No

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan / Indikator Kinerja Program

(outcome)

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

III.1 RUTIN PERKANTORAN

39.205.572.500

46.296.687.000

54.768.524.400

64.895.354.280

77.006.206.386

1.01.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Persentase Dinas/Kantor yang menyelenggarakan administrasi dan pemerintahan dengan baik (100 persen = seluruh SKPD di Kabupaten Ende sebanyak 77 SKPD melaksanakan administrasi perkantoran selama 12 bulan secara baik)

100 100

15.682.229.000 100

18.518.674.800

100

21.907.409.760 100

25.958.141.712

100

30.802.482.554

1.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

100 100

11.761.671.750 100

13.889.006.100

100

16.430.557.320 100

19.468.606.284

100

23.101.861.916

1.01.03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

100 100

1.960.278.625 100

2.314.834.350

100

2.738.426.220 100

3.244.767.714

100

3.850.310.319

1.01.05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

100 100

7.841.114.500 100

9.259.337.400

100

10.953.704.880 100

12.979.070.856

100

15.401.241.277

1.01.06

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

100 100

1.960.278.625 100

2.314.834.350

100

2.738.426.220 100

3.244.767.714

100

3.850.310.319

3. BELANJA LANGSUNG URUSAN

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

III.2 BELANJA LANGSUNG (URUSAN) 288.028.000.498 302.494.180.557 313.809.073.062 355.592.004.253 372.985.417.918

PRIORITAS BIDANG PENDIDIKAN 47.131.039.593 50.213.216.180 53.333.843.970 57.487.968.298 61.712.825.604

1.01 Dinas PPO 46.488.039.593 49.461.018.095 52.471.023.838 56.513.043.551 60.624.242.522

1.01 URUSAN PENDIDIKAN

1.01.15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 8.512.171.700 9.059.693.939 9.691.978.472 10.412.513.861 11.225.535.490

Persentase siswa yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 61,04% 62,31% 63,58% 64,85% 66,12% 67,40%

Angka Melek Huruf 95,00% 95,01% 95,02% 95,03% 95,05% 95,06%

1.01.16 Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 31.971.987.893 34.028.498.854 36.403.379.690 39.109.733.548 42.163.468.670

Rasio Guru berbanding murid SD/MI 770 770 770 770 770 770

Rasio Guru berbanding murid SMP/MTs 908 915 922 930 937 944

Angka kelulusan SD/MI 98,60% 98,77% 98,94% 99,11% 99,28% 99,40%

Angka kelulusan SMP/MTs 97,26% 97,68% 98,11% 98,53% 98,96% 99,38%

Bab VIII - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Rasio ketersidiaan sekolah berbanding penduduk usia sekolah untuk SD/MI 97 97 97 97 97 97

Rasio ketersidiaan sekolah berbanding penduduk usia sekolah untuk SMP/MTs 59 59 59 59 59 59

Persentase ruang kelas SD/MI yang kondisinya Baik/Layak 63,67% 67,13% 70,52% 73,84% 77,09% 80,28%

Persentase ruang kelas SMP/MTs yang kondisi bangunannya baik/layak 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 115,83% 114,42% 113,01% 111,60% 110,19% 108,77%

Angka Partisipasi (APK) SMP/MTs 100,93% 100,74% 100,55% 100,37% 100,18% 100,12%

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 97,19% 97,61% 98,03% 98,46% 98,88% 99,30%

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 66,02% 68,51% 71,00% 73,49% 75,98% 78,47%

Angka Partisipasi Sekolah SD/MI 972 976 980 985 989 993

Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs 685 710 735 760 785 785

Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,45% 0,40% 0,36% 0,31% 0,26% 0,21%

Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,55% 0,49% 0,42% 0,36% 0,30% 0,24%

Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

Penyediaan Rumah Mess Guru bagi Guru tetap pada wilayah terpencil dan pedalaman 0% 3% 6% 9% 12% 15%

1.01.17 Program Pendidikan Menengah 2.505.000.000 2.666.127.296 2.852.198.819 3.064.241.200 3.303.500.845

Rasio Guru berbanding murid SMA/MA/SMK 720 720 720 720 720 720

Angka Kelulusan SMA/MA 98,39% 98,75% 99,11% 99,46% 99,82% 100,00%

Angka Kelulusan SMK 95,47% 96,30% 97,12% 97,94% 98,77% 99,59%

Rasio Ketersediaan Sekolah berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk Pendidikan Menengah

33 33 33 33 33 33

Persentase Ruang Kelas SMA/MA yang kondisi bangunannya baik/layak 92,81% 94,38% 95,91% 97,40% 98,86% 100,00%

Persentase Ruang Kelas SMK yang kondisi bangunannya baik/layak 89,92% 94,31% 98,43% 100,00% 100,00% 100,00%

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK 108,29% 107,47% 106,65% 105,84% 105,02% 104,20%

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/Paket C 85,62% 84,66% 86,70% 88,74% 90,78% 92,83%

Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah 826 847 867 887 908 928

Bab VIII - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA 1,09% 0,94% 0,78% 0,62% 0,47% 0,31%

Angka Putus Sekolah (APS) SMK 0,96% 0,83% 0,69% 0,56% 0,43% 0,29%

1.01.18 Program Pendidikan Non Formal 175.000.000 186.256.398 199.255.407 214.068.746 230.783.492

Angka Melek Huruf 95,00% 95,01% 95,02% 95,03% 95,05% 95,06%

1.01.20 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1.223.880.000 1.270.441.608 924.211.450 1.162.486.195 1.000.954.025

Guru SD/MI yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 22,53% 22,59% 22,66% 22,72% 22,78% 22,84%

Guru SMP/MTs yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 82,97% 83,11% 83,24% 83,38% 83,52% 83,65%

Guru SMA/MA yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 95,25% 95,42% 95,58% 95,74% 95,91% 96,07%

Guru SMK yang memenuhi kualifikasi S1/ D-IV 90,91% 91,19% 91,48% 91,76% 92,05% 92,33%

1.01.22 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 750.000.000 800.000.000 850.000.000 900.000.000 950.000.000

Angka Kelulusan SD/MI 98,60% 98,77% 98,94% 99,11% 99,28% 99,40%

Angka Kelulusan SMP/MTs 97,26% 97,68% 98,11% 98,53% 98,96% 99,38%

Angka Kelulusan SMA/MA 98,39% 98,75% 99,11% 99,46% 99,82% 100,00%

Angka Kelulusan SMK 95,47% 96,30% 97,12% 97,94% 98,77% 99,59%

URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

1.18.16 Program peningkatan peran serta kepemudaan 600.000.000 650.000.000 700.000.000 750.000.000 800.000.000

Pembinaan kegiatan kepemudaan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.18.20 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 750.000.000 800.000.000 850.000.000 900.000.000 950.000.000

Pembinaan kegiatan olahraga 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2. PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH 643.000.000 752.198.085 862.820.132 974.924.747 1.088.583.082

URUSAN KEARSIPAN

1.24.15 Program Penyelamatan & Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah 103.000.000 109.625.194 117.276.039 125.994.748 135.832.570

Pengelolaan Arsip secara Baku 16,47% 18,82% 21,18% 23,53% 25,88% 28,24%

1.24.18 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi 40.000.000 42.572.891 45.544.093 48.929.999 52.750.512

Peningkatan SDM pengelola kearsipan 29% 43% 57% 71% 86% 100%

URUSAN PERPUSTAKAAN 314.375.245

1.01.21 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 500.000.000 600.000.000 700.000.000 800.000.000 900.000.000

Bab VIII - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Persentase pengunjung perpustakaan per tahun 23,27% 24,39% 25,50% 26,61% 27,73% 28,84%

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 87,55% 90,66% 93,77% 96,88% 99,99% 103%

PRIORITAS BIDANG KESEHATAN 60.136.138.216 63.335.561.227 65.553.108.960 74.774.262.745 78.392.284.786

1.02 DINAS KESEHATAN 36.944.112.927 37.651.772.136 39.473.297.080 44.404.618.276 46.664.263.490

1.02 URUSAN KESEHATAN

1.02.15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2.691.551.000 1.736.033.133 1.787.401.575 2.845.939.747 2.911.991.742

Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: Diare 80,16% 86,78% 93,40% 100,00% 100,00% 100,00%

Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan; 30,19% 33,21% 36,53% 40,18% 44,20% 48,22%

1.02.16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 11.359.360.300 11.025.697.910 11.018.062.252 12.872.595.104 12.795.939.943

Angka Kelangsungan Hidup Bayi (Angka Kematian Bayi); 13,00 11,00 9,00 7,00 5,00 4

Menurunnya Kasus Kematian Ibu; 7 6 5 4 3 2

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan; 96,00% 97,00% 98,00% 99,00% 100,00% 100,00%

Cakupan penemuan dan penanganan penderita (pasien baru) penyakit TBC BTA + 48,40% 62,52% 76,65% 90,77% 100,00% 100,00%

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD; 100% 100% 100% 100% 100% 100,00%

Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani; 100% 100% 100% 100% 100% 100,00%

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat; 100% 100% 100% 100% 100% 100,00%

Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: AFP. 0,010% 0,009% 0,008% 0,007% 0,006% 0,005%

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 71,04% 73,88% 78,31% 84,58% 93,04% 98,43%

Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 0,44% 0,51% 0,61% 0,70% 0,88% 1,06%

1.02.17 Program Pengawasan Obat dan Makanan 75.415.000 80.265.864 85.867.694 92.251.397 99.454.497

Meningkatnya kualitas hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman 46,24% 50,90% 55,91% 61,29% 67,38% 72,76%

1.02.19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 13,00 405.307.047 431.377.318 461.483.545 495.791.837 534.503.861

Angka Kelangsungan Hidup Bayi (Angka Kematian Bayi);

Menurunnya Kasus Kematian Ibu; 7 6 5 4 3 4

Cakupan Kunjungan Bayi; 84,02% 90,15% 96,35% 102,54% 92,96% 99,16%

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4; 94,05% 95,97% 96,58% 97,57% 98,67% 9,12%

Bab VIII - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Angka Kematian Neonatal (Bayi 0 - 28 hari) 10 9 8 7 6 5

Rasio Posyandu per Satuan Balita 45,54 50,13 55,12 60,63 66,67 72,71

Cakupan Desa Siaga Aktif 58,62% 79,31% 86,21% 93,10% 100,00% 100,00%

Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 6-24 bulan Keluarga

Miskin. 3,26% 50,01% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

1.02.20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1.000.122.170 1.064.452.302 1.138.741.426 1.223.399.424 1.318.923.926

Persentase balita gizi buruk; 0,61% 0,55% 0,49% 0,43% 0,37% 0,31%

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan. 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

1.02.21 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 538.845.000 573.504.736 613.530.169 659.142.135 710.608.748

Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: Diare 80,16% 86,78% 93,40% 100,00% 100,00% 100,00%

Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan; 30,19% 33,21% 36,53% 40,18% 44,20% 48,22%

Meningkatnya Jumlah Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

3,96% 7,91% 8,63% 9,35% 10,70% 10,79%

1.02.22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 484.870.793 516.058.785 552.075.011 593.118.188 639.429.571

Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI); 71,94% 80,94% 88,13% 93,53% 95,32% 100,00%

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24

jam; 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%

Cakupan pelayanan penderita HIV/AIDS. 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%

Angka Kejadian Malaria (per 1.000 penduduk) 22,35 20,11 18,02 16,14 14,48 12,88

1.02.23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 888.283.815 945.420.250 1.011.402.015 1.086.593.159 1.171.435.662

Rasio dokter per satuan penduduk; 0,152 0,156 0,159 0,162 0,165 0,168

Rasio Bidan per satuan penduduk; 1,09 1,15 1,20 1,25 1,30 1,35

Rasio Perawat per satuan penduduk; 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42

1.02.25 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 18.929.311.106 20.625.832.462 22.065.328.646 23.705.741.921 25.556.714.815

Rasio Puskesmas per satuan penduduk; 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

Rasio Pustu per satuan penduduk; 0,189 0,193 0,196 0,198 0,201 0,205

Rasio Poskesdes per satuan penduduk. 0,171 0,241 0,258 0,276 0,293 0,311

Bab VIII - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman

62,24% 63,27% 64,29% 65,31% 66,33% 67,35%

1.02.28 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 50.000.000 55.000.000 60.000.000 65.000.000 70.000.000

Kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga swasta dalam penyelengaraan kesehatan di Kabupaten Ende

5 5 5 5 5 5

1.02.29 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 100.000.000 150.000.000 200.000.000 250.000.000 300.000.000

Angka kelangsungan hidup bayi 13 11 9 7 5 4

Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI); 91,73% 100,00% 100,00% 100,00% 95,32% 100,00%

Cakupan pelayanan anak balita 86,64% 90,64% 94,71% 98,85% 103,04% 107,31%

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin; 3,26% 50,01% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: Pneumonia Balita. 36,26% 57,54% 78,82% 100,00% 100,00% 100,00%

1.02.30 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 30.281.500 32.229.275 34.478.586 37.041.844 39.934.116

Cakupan penemuan dan penanganan penderita (pasien baru) penyakit TBC BTA + 48,40% 62,52% 76,65% 90,77% 100,00% 100,00%

1.02.31 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 51.000.000 54.280.436 58.068.718 62.385.749 67.256.903

Meningkatnya kualitas hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman 46,24% 50,90% 55,91% 61,29% 67,38% 72,76%

1.02.32 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 339.765.196 361.619.666 386.857.441 415.617.769 448.069.705

Angka Kelangsungan Hidup Bayi 13 11 9 7 5 4

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi

Kebidanan 96% 97% 98% 99% 100% 100%

Menurunnya Kasus Kematian Ibu; 7 6 5 4 3 3

Angka Kematian Neonatal (Bayi 0 - 28 hari) 10 9 8 7 6 5

Cakupan pelayanan Ibu Nifas. 89,03% 94,97% 95,58% 96,57% 97,68% 99,16%

RSUD (BLUD ) 22.000.000.000 24.415.090.025 24.722.569.117 28.911.499.558 30.156.022.675

1.02.33 Program Pelayanan BLUD 20.000.000.000 22.286.445.477 22.445.364.470 26.464.999.599 27.518.497.050

Bed Occupancy Rate (BOR) 56,63% 59,46% 62,43% 65,55% 68,83% 71,83%

Average Length of Stay (ALOS) 3 3 3 3 3 3

Bab VIII - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Bed Turn Over (BTO) 58,95 58,16 57,39 55,64 55,91 55,2

Turn Over Interval (TOI) 3 3 3 3 3 3

Gross Death Rate (GDR) 31 26 21 16 11 6

Net Death Rate (NDR) 12 7 3 2 1 1

Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per 100.000 KH) di RSUD 1,28 1,05 1,05 1,05 1,05 1,05

Angka Kematian Bayi di RSUD 23,10 22,00 20,90 0,20 0,18 17,60

1.02.26 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru - paru/rumah sakit mata

2.000.000.000 2.128.644.548 2.277.204.646 2.446.499.960 2.637.525.625

Bed Occupancy Rate (BOR) 56,63% 59,46% 62,43% 65,55% 68,83% 71,83%

Average Length of Stay (ALOS) 3 3 3 3 3 3

Bed Turn Over (BTO) 58,95 58,16 57,39 55,64 55,91 55,2

Turn Over Interval (TOI) 3 3 3 3 3 3

Gross Death Rate (GDR) 31 26 21 16 11 6

Net Death Rate (NDR) 12 7 3 2 1 1

Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per 100.000 KH) di RSUD 1,28 1,05 1,05 1,05 1,05 1,05

Angka Kematian Bayi di RSUD 23,10 22,00 20,90 0,20 0,18 17,60

BKKBS 1.192.025.289 1.268.699.066 1.357.242.763 1.458.144.911 1.571.998.622

1.12 KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

1.12.15 Program Keluarga Berencana 327.953.300 349.048.002 373.408.389 401.168.868 432.492.616

Persentase akseptor KB; 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66%

Cakupan peserta KB aktif. 72,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%

1.12.16 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 101.000.000 107.496.550 114.998.835 123.548.248 133.195.044

Persentase akseptor KB 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66%

1.12.17 Program Pelayanan Kontrasepsi 145.000.000 154.326.730 165.097.337 177.371.247 191.220.608

Cakupan peserta KB aktif 72,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%

Persentase akseptor KB 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66%

Bab VIII - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

1.12.18 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR yang mandiri 390.071.989 415.162.306 444.136.873 477.155.553 514.412.433

Persentase akseptor KB; 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66%

Cakupan peserta KB aktif; 72,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%

Ratio Petugas lapangan KB/Penyuluh KB / Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 Petugas disetiap 2 desa/ kelurahan;

0,32 0,40 0,50 0,50 0,50 0,50

Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD 1 (satu) petugas di setiap Desa / Kelurahan.

1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

1.12.19 Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat 25.000.000 26.608.057 28.465.058 30.581.249 32.969.070

Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 31,00% 30,00% 29,00% 28,00% 27,00% 26,00%

1.12.20 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 30.000.000 31.929.668 34.158.070 36.697.499 39.562.884

Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi 15,00% 12,50% 10,00% 7,50% 5,00% 2,58%

1.12.22 Program Pengembangan bahan Imformasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak

38.000.000 40.444.246 43.266.888 46.483.499 50.112.987

Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 31,00% 30,00% 29,00% 28,00% 27,00% 26,00%

1.12.23 Program Penyiapan Tenaga Pendamping KelompokBina Keluarga 70.000.000 74.502.559 79.702.163 85.627.499 92.313.397

Persentase akseptor KB; 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66%

Cakupan peserta KB aktif. 72,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%

1.12.24 Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu 65.000.000 69.180.948 74.009.151 79.511.249 85.719.583

Persentase akseptor KB; 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66%

Cakupan peserta KB aktif. 72,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%

EKONOMI DAN PARIWISATA 49.055.423.618 52.239.661.625 54.199.617.840 63.385.862.402 66.586.293.765

1.14 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 5.947.427.000 6.329.979.028 6.771.754.199 7.275.189.958 7.843.245.557

1.14 TENAGA KERJA

1.14.15 Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja 5.197.100.100 5.531.389.396 5.917.430.247 6.357.352.593 6.853.742.344

Persentase Pencari kerja yang ditempatkan 12.42% 12.61% 12,79% 12,99% 13,18% 13,38%

Bab VIII - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

1.14.16 Program Peningkatan Kesempatan Kerja 234.000.000 249.051.412 266.432.944 286.240.495 308.590.498

Persentase Pencari kerja yang ditempatkan; 12,42% 12,61% 12,79% 12,99% 13,18% 13,38%

Tingkat partisipasi angkatan kerja; 80,01% 80,81% 81,61% 82,43% 83,26% 84,09%

Tingkat pengangguran terbuka. 2,34% 1,84% 1,34% 0,84% 0,34% 0,24%

1.14.17 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 154.000.000 163.905.630 175.344.758 188.380.497 203.089.473

Perentase Penurunan sengketa pengusaha-pekerja per tahun; 3,62% 3,14% 2,66% 2,17% 1,69% 1,21%

Persentase Keselamatan & perlindungan kerja; 44,93% 53,38% 61,84% 70,29% 78,74% 87,20%

Persentase Pekerja yang Menjadi Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja; 63,50% 64,28% 65,07% 65,85% 66,64% 67,42%

Persentase Penyelesaian Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah.

100% 100% 100% 100% 100% 100,00%

1.04.17 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 126.715.000 134.865.597 144.277.993 155.004.121 167.107.030

Rasio rumah layak huni 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97%

TRANSMIGRASI

2.08.15 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi 235.611.900 250.766.993 268.268.257 288.212.252 310.716.212

Rasio rumah layak huni 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97%

DINAS KOPERASI DAN UMKM 1.525.369.000 1.623.484.203 1.796.819.366 1.933.643.676 1.945.661.772

1.15 KOPERASI DAN UMKM

1.15.15 Program penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif 177.876.000 189.317.389 202.530.027 217.586.813 234.576.254

Persentase UMKM yang dibina 5,49% 5,68% 5,89% 6,10% 6,31% 6,53%

Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri 37,13% 39,52% 41,70% 43,70% 45,60% 47,80%

Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif; 54,84% 56,93% 58,03% 59,12% 60,22% 61,53%

1.15.16 Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan komperatif KUKM 709.183.000 754.799.263 867.508.091 935.244.168 869.306.027

Persentase UMKM yang dibina 5,49% 5,68% 5,89% 6,10% 6,31% 6,53%

Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri 37,17% 39,82% 42,48% 45,13% 4,78% 50,44%

Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif; 54,84% 56,93% 58,03% 59,12% 60,22% 61,53%

1.15.17 Program Pengembangan sistim pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menegah 295.108.400 314.090.443 336.011.110 360.991.344 389.177.984

Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif; 56% 57% 58% 60% 61% 62%

Bab VIII - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Persentase UMKM yang dibina 5,49% 5,68% 5,89% 6,10% 6,31% 6,53%

Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri 37,13% 39,52% 41,70% 43,70% 45,60% 47,80%

1.15.18 Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi 343.201.600 365.277.107 390.770.139 419.821.350 452.601.507

Persentase koperasi aktif 82,86% 83,81% 84,76% 85,71% 86,67% 87,62%

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH 676.220.000 719.716.008 769.945.663 827.186.101 891.773.789

1.16 PENANAMAN MODAL - - - -

1.16.15 Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi 676.220.000 719.716.008,02 769.945.662,94 827.186.101,43 891.773.789

Meningkatnya Investasi di Bidang Industri; 12,20% 14,23% 16,26% 18,30% 20,03% 22,03%

Meningkatnya Investasi di Bidang Perdagangan; 10,42% 10,43% 10,44% 10,45% 10,46% 10,47%

Meningkatnya Investasi di Bidang Pariwisata. 1,27% 1,46% 1,67% 1,88% 2,09% 2,09%

Meningkatnya Investasi di Bidang Usaha lainnya 1,25% 1,46% 1,67% 1,88% 2,09% 2,14%

Penyediaan Regulasi yang Mendukung Iklim Investasi - - - 1 1 1

Jumlah Kegiatan CSR dengan BUMN/BUMD/Perusahaan/ Lembaga Swasta/Asosiasi 23,00% 27,00% 30,00% 33,00% 37,00% 40,00%

KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU 396.000.002 421.471.622 450.886.522 484.406.994 522.230.076

Program Peningkatan Pelayanan Publik di Bidang Perijinan 396.000.000 421.471.620 450.886.520 484.406.992 522.230.074

Persentase Dokumen Perijinan yang Diselesaikan sesuai dengan Standar Pelayanan yang Ditetapkan

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan yang Diperoleh 74,75% 75,00% 76,25% 78,75% 80,00% 82,50%

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUH PERTANIAN 4.238.656.818 4.511.296.863 4.826.144.500 5.384.936.868 5.589.782.986

KETAHANAN PANGAN

2.01.05 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) 1.653.622.500 1.759.987.259 1.882.818.420 2.122.793.690 2.180.735.859

Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya

a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93

b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86

c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55

d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68

Bab VIII - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07

f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34

g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69

h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73

i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8

Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan; 2 1 - - - -

Ketersediaan Pangan Utama. 90% 90% 90% 90% 90% 90%

2.01.05 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 2.001.862.518 2.130.626.867 2.279.325.314 2.448.778.284,96 2.639.981.844

Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,68% 68,10% 72,75% 77,68% 82,62%

2.01.10 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan 333.171.800 354.602.168 379.350.185 507.552.398 439.374.580

Cakupan bina kelompok tani 59,61%

Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya

a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93

b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86

c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55

d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68

e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07

f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34

g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69

h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73

i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan 250.000.000 266.080.568 284.650.581 305.812.495 329.690.703

Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya

a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93

b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86

c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55

d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68

e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07

Bab VIII - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34

g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69

h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73

i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8

Meningkatnya Produksi hasil Ternak

a. Sapi 362.723 380.859 399.902 419.897 440.891 461.886

b. Kerbau 3.772 3.942 4.112 4.282 4.452 4.452

c. Babi 72.445 74.618 76.857 79.163 81.538 83.538

d. Kambing 25.711 25.968 26.227 26.490 26.755 27.019

e. Ayam 92.202 94.969 97.818 100.752 103.775 106.797

f. Telur 85.482 86.337 87.200 88.072 88.953 89.834

DISTANAK 17.273.549.051 18.820.300.730 18.097.312.581 22.156.618.550 22.960.951.313

2.01 PERTANIAN DAN PETERNAKAN

2.01.15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 873.113.251 929.273.881 994.128.776 1.068.035.767 1.151.429.286

Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,68% 68,10% 72,75% 77,68% 82,62%

2.01.16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 2.450.266.200 2.607.872.894 2.789.878.788 3.497.288.080 3.231.319.945

Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya

a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93

b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86

c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55

d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68

e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07

f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34

g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69

Bab VIII - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73

i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8

Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan; 1 1 1 1 1

Ketersediaan Pangan Utama. 90% 90% 90% 90% 90%

2.01.18 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan 461.516.500 491.202.291 525.483.759 564.550.049 608.630.797

Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,68% 68,10% 72,75% 77,68% 82,62%

2.01.19 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 914.703.800 973.539.628 1.041.483.872 1.118.911.405 1.206.277.356

Meningkatnya luas lahan pertanian: Lahan Basah; 8.154 8.254 8.354 8.454 8.554 8.654

Meningkatnya luas lahan pertanian: Lahan Kering; 2.500 2.700 2.900 3.100 3.300 3.400

Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya

a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93

b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86

c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55

d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68

e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07

f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34

g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69

h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73

i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8

Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD. 182.138.000 191.244.000 200.806.000 210.846.000 221.388.000 231.930.000

2.01.21 Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular Ternak 540.000.000 574.734.028 614.845.254 910.554.989 712.131.919

Meningkatnya Produksi hasil Ternak

a. Sapi 362.723 380.859 399.902 419.897 440.891 461.886

b. Kerbau 3.772 3.942 4.112 4.282 4.452 4.452

c. Babi 72.445 74.618 76.857 79.163 81.538 83.538

d. Kambing 25.711 25.968 26.227 26.490 26.755 27.019

e. Ayam 92.202 94.969 97.818 100.752 103.775 106.797

Bab VIII - 16 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

f. Telur 85.482 86.337 87.200 88.072 88.953 89.834

Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD 182.138.000 191.244.000 200.806.000 210.846.000 221.388.000 231.930.000

Program Peningkatan penerapan Teknologi Peternakan 50.000.000 53.216.114 56.930.116 61.162.499 65.938.141

Meningkatnya Produksi hasil Ternak

a. Sapi 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

b. Kerbau 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

c. Babi 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00%

d. Kambing 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00%

e. Ayam 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00%

f. Telur 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00%

Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD 182.138.000 191.244.000 200.806.000 210.846.000 221.388.000 231.930.000

2.01.23 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 4.945.972.900 5.264.109.123 5.631.496.234 6.050.161.251 6.522.565.131

Meningkatnya Produksi hasil Ternak

a. Sapi 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

b. Kerbau 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

c. Babi 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00%

d. Kambing 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00%

e. Ayam 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00%

f. Telur 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00%

Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD 182.138.000 191.244.000 200.806.000 210.846.000 221.388.000 231.930.000

2.01.24 Program Peningkatan Produksi Peternakan 275.000.000 292.688.625 313.115.639 336.393.744 362.659.773

Meningkatnya Produksi hasil Ternak

a. Sapi 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

Bab VIII - 17 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

b. Kerbau 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

c. Babi 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00%

d. Kambing 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00%

e. Ayam 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00%

f. Telur 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00%

Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD 182.138.000 191.244.000 200.806.000 210.846.000 221.388.000 231.930.000

2.01.25 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian 6.812.976.400 7.686.880.260 6.186.880.260 8.610.723.265 9.165.937.105

Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya

a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93

b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86

c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55

d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68

e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07

f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34

g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69

h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73

i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8

Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD. 182.138.000 191.244.000 200.806.000 210.846.000 221.388.000 231.930.000

2.02 DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN 2.788.837.400 2.968.221.763 3.175.376.742 3.411.445.294 3.677.815.053

2.01.15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 153.500.000 163.373.469 174.775.457 187.768.872 202.430.092

Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,70% 68,09% 72,74% 77,70% 82,70%

2.02.15 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 159.930.000 170.217.061 182.096.670 195.634.369 210.909.737

Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis 1,92% 2,24% 2,48% 2,65% 2,82% 2,94%

2.02.16 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2.126.807.400 2.263.608.488 2.421.587.846 2.601.617.109 2.804.754.508

Bab VIII - 18 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis 1,92% 2,24% 2,48% 2,65% 2,82% 2,94%

2.02.17 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan 155.000.000 164.969.952 176.483.360 189.603.747 204.408.236

Persentase Kerusakan Kawasan Hutan 0,17% 0,16% 0,15% 0,14% 0,13% 0,12%

2.02.17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan 153.600.000 163.479.901 174.889.317 187.891.197 202.561.968

Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah):

a. Kelapa 1,00% 1,00% 1,00% 1,20% 1,20% 1,20%

b. Kakao 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 1,50%

c. Jambu Mente 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 2,00%

d. Kopi 0,50% 0,50% 1,00% 1,50% 1,50% 1,50%

e. Kemiri 0,50% 1,00% 1,00% 1,10% 1,20% 1,30%

f. Cengkeh 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 4,00% 4,00%

g. Pala 1,00% 1,50% 2,00% 3,00% 3,00% 3,00%

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 2.500 3.892.529.562 4.142.905.914 4.432.043.202 4.761.536.709 5.133.323.232

Meningkatnya luas lahan pertanian: Lahan Kering;

Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah):

a. Kelapa 1,00% 1,00% 1,00% 1,20% 1,20% 1,20%

b. Kakao 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 1,50%

c. Jambu Mente 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 2,00%

d. Kopi 0,50% 0,50% 1,00% 1,50% 1,50% 1,50%

e. Kemiri 0,50% 1,00% 1,00% 1,10% 1,20% 1,30%

f. Cengkeh 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 4,00% 4,00%

Bab VIII - 19 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

g. Pala 1,00% 1,50% 2,00% 3,00% 3,00% 3,00%

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 4.657.311.700 4.424.719.442 4.733.524.760 6.085.431.454 5.482.508.069

Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,70% 68,09% 72,74% 77,70% 82,70%

Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah):

a. Kelapa 1,00% 1,00% 1,00% 1,20% 1,20% 1,20%

b. Kakao 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 1,50%

c. Jambu Mente 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 2,00%

d. Kopi 0,50% 0,50% 1,00% 1,50% 1,50% 1,50%

e. Kemiri 0,50% 1,00% 1,00% 1,10% 1,20% 1,30%

f. Cengkeh 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 4,00% 4,00%

g. Pala 1,00% 1,50% 2,00% 3,00% 3,00% 3,00%

Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove dan Hutan Permai 20.000.000 21.286.445 22.772.046 24.465.000 26.375.256

Persentase Kerusakan Kawasan Hutan 0,17% 0,16% 0,15% 0,14% 0,13% 0,12%

Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis 1,92% 2,24% 2,48% 2,65% 0,11%

Program Pengembangan Sarana Prasarana Penyuluh 20.000.000 21.286.445 22.772.046 24.465.000 26.375.256

Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,70% 68,09% 72,74% 77,70% 82,70%

2.05 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 5.055.540.547,00 5.166.895.121,63 5.527.415.546,07 6.938.270.161,79 7.401.873.614,71

2.05.15 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 275.000.000,00 292.688.625 313.115.639 336.393.744 362.659.773

Cakupan bina kelompok nelayan dan Pembudidaya 17,02% 32,77% 51,06% 72,34% 100,00% 100%

Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan Dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan

40.000.000,00 42.572.891 45.544.093 48.929.999 52.750.512

Meningkatnya Produksi Ikan 34,67% 35% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13%

2.05.17 Program Peningkatan Kesadaran Dan Penegakan Hukum Dalam Penday agunaan Sd. Laut 90.000.000,00 95.789.005 102.474.209 110.092.498 118.688.653

Bab VIII - 20 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Meningkatnya Produksi Ikan 34,67% 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13%

2.05.18 Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut Dan Prakiraan Iklim Laut 34,67% 270.789.100,00 288.206.871 308.321.098 331.242.761 357.106.595

Meningkatnya Produksi Ikan 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13%

2.05.19 Program Peningkatan Budaya Kelautan Dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat 34,67% 25.000.000,00 26.608.057 28.465.058 30.581.249 32.969.070

Meningkatnya Produksi Ikan 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13%

2.05.20 Program Pengembangan Perikanan Budidaya 743.760.000,00 791.600.334 846.846.864 909.804.405 980.843.029

Meningkatnya Produksi Ikan; 34,67% 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13%

Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan. 90,09% 90,89% 91,71% 92,46% 92,86% 93,60%

2.05.21 Program Pengembangan Perikanan Tangkap 3.440.991.447,00 3.449.459.386 3.690.200.391 4.964.542.722 5.274.098.995

Meningkatnya Produksi Ikan; 34,67% 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13%

Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan. 90,09% 90,89% 91,71% 92,46% 92,86% 93,60%

2.05.23 Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan 155.000.000,00 164.969.952 176.483.360 189.603.747 204.408.236

Persentase peningkatan kontribusi SKPD Kelautan dan Perikanan terhadap PAD 4,88% 233,78% 10,00% 11,00% 12,00% 13,00%

2.05.xx Program Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar 15.000.000 15.000.000 15.964.834 17.079.035 18.348.750

Meningkatnya Produksi Ikan 34,67% 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13%

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 5.906.146.000 6.625.237.056 7.378.245.748 8.166.568.026 8.991.898.678

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 2.792.164.200 2.971.762.550 3.179.164.645 3.415.514.802 3.682.202.313

Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah; 32,34% 46,12% 47,39% 48,61% 49,77% 50,88%

Persentase peningkatan kontribusi SKPD Perdagangan dan Industri terhadap PAD 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00%

Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri 125.000.000 133.040.284 142.325.290 152.906.247 164.845.352

Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah; 32,34% 46,12% 47,39% 48,61% 49,77% 50,88%

Cakupan bina kelompok Pedagang/ Usaha Informal 18,86% 18,89% 18,92% 18,95% 18,97% 19,00%

Bab VIII - 21 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

2.06 PERDAGANGAN

2.06.15 Program Perlindungan Konsumen dan Pengaman Perdagangan 191.455.000 203.769.821 217.991.108 234.197.325 252.483.734

Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan perdagangan dan industri serta Peredaran Barang dan Jasa

100% 100% 100% 100% 100% 100%

2.06.18 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 2.500.000.000 3.000.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000 4.500.000.000

Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende 0 1 2 7 7 4

2.06.19 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan 297.526.800 316.664.400 338.764.706 363.949.652 392.367.280

Cakupan bina kelompok Pedagang/ Usaha Informal 18,86% 18,89% 18,92% 18,95% 18,97% 19,49%

1.17 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 5.247.677.800 5.053.059.232 5.405.716.972 6.807.596.774 6.761.060.928

1.17.15 Program Pengembangan Nilai Budaya 1.349.980.700 1.436.814.528 1.537.091.161 1.651.363.864 1.780.304.345

Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 50,00% 54,55% 59,09% 63,64% 68,18% 72,73%

1.17.16 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 1.085.000.000 1.154.789.667 1.235.383.521 1.327.226.228 1.430.857.651

Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah 34,48% 51,72% 68,97% 86,21% 100,00% 100,00%

2.04.15 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 574.000.000 610.920.985 653.557.733 702.145.488 756.969.854

Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah 34,48% 51,72% 68,97% 86,21% 100,00% 100,00%

Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD 10% 10% 10% 10% 10% 10%

2.04.16 Program Pengembangan Destinasi 2.158.697.100 1.765.388.269 1.888.596.371 3.029.001.194 2.687.428.052

Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) 25,00% 35,00% 45,00% 55,00% 65,00% 75,00%

Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan

5% 6% 7% 8% 9% 11%

2.04.17 Pengembangan Kemitraan 80.000.000 85.145.782 91.088.186 97.859.998 105.501.025

Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya (Sepekan Pesta Danau Kelimutu 1 1 1 1 1

PRIORITAS INFRASTRUKTUR DAN PENUNJANG 93.217.450.623 96.549.630.452 98.453.161.702 113.314.350.428 117.088.314.738

DINAS PEKERJAAN UMUM 80.468.347.523 87.144.254.608 90.458.924.626 104.183.955.702 107.272.196.068

1.03 PEKERJAAN UMUM 80.468.347.523 87.144.254.608 90.458.924.626 104.183.955.702 107.272.196.068

1.03.15 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 1.034.310.800 1.100.840.023 1.177.668.680 1.265.220.665 1.364.010.619

Bab VIII - 22 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang dilalui roda 4 dalam kondisi baik

32,98% 34,16% 35,34% 36,52% 37,70% 38,88%

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96%

Jumlah jembatan yang dibangun 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% 63,49%

1.03.18 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 36.440.688.267 39.284.636.197 40.328.929.515 46.327.122.401 47.710.156.326

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96%

Jumlah jembatan dalam kondisi baik 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% 63,49%

1.03.16 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong 4.846.774.608 6.158.530.172 5.518.548.828 6.928.816.942 6.391.746.113

Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/Saluran Pembuangan Air 16,87% 19,29% 21,72% 24,15% 26,57% 29,00%

Persentase Drainase dalam keadaan baik 46,80% 49,89% 52,98% 56,08% 59,17% 62,26%

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 69,96%

1.03.17 Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong 7.639.645.226 8.131.044.578 8.698.517.802 9.345.195.869 10.074.880.024

Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/Saluran Pembuangan Air 16,87% 19,29% 21,72% 24,15% 26,57% 29,00%

Persentase Drainase dalam keadaan baik 62,26% 49,89% 52,98% 56,08% 59,17% 62,29%

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 69,96%

1.03.23 Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 400.000.000 425.728.910 455.440.929 489.299.992 527.505.125

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96%

1.03.24 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya

5.507.156.070 5.861.388.871 6.270.460.695 9.736.628.552 8.762.632.627

Rasio jaringan Irigasi terhadap luas lahan pertanian 6,38 6,64 6,91 7,18 7,44 7,71

Panjang irigasi Kabupaten dalam kondisi baik 33,47% 34,87% 36,27% 37,67% 39,07% 40,47%

1.03.28 Program Pengendalian Banjir 5.491.409.600 5.844.629.552 6.252.531.728 6.717.366.683 7.241.866.768

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96%

Jumlah jembatan dalam kondisi baik 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90%

1.03.29 Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 150.000.000 159.648.341 170.790.348 183.487.497 197.814.422

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96%

Jumlah jembatan dalam kondisi baik 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% 63,49%

Presentase desa yang terakses air bersih 85,10% 87,06% 89,02% 90,98% 92,94%

1.03.30 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 10.872.957.628 11.572.330.986 12.379.974.814 13.300.345.200 14.338.852.180

Bab VIII - 23 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang dilalui roda 4 dalam kondisi baik

32,98% 34,16% 35,34% 36,52% 37,70% 49,51%

Presentase desa yang terakses air bersih 85,10% 87,06% 89,02% 90,98% 92,94% 94,90%

1.04 PERUMAHAN

1.04.16 Program Lingkungan Sehat Perumahan 175.000.000 186.256.398 199.255.407 214.068.746 230.783.492

Rasio rumah layak huni 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97%

Persentase rumah tinggal yang memiliki jamban keluarga 38,70% 39,06% 39,42% 39,77% 40,13% 40,49%

Sumber Mata Air Permukaan 85,20% 87,75% 90,30% 92,85% 95,40% 97,95%

Program Pengembangan Perumahan 6.655.405.324 7.083.496.128 7.577.859.963 8.141.224.429 8.776.901.042

Rasio rumah layak huni 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97%

1.05 PENATAAN RUANG

1.05.15 Program Perencanaan Tata Ruang 1.080.000.000 1.149.468.056 1.229.690.509 1.321.109.978 1.424.263.837

Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 4,02%

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20%

1.05.16 Program Pemanfaatan Ruang 100.000.000 106.432.227 113.860.232 122.324.998 131.876.281

Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 4,02%

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20%

1.05.16 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 75.000.000 79.824.171 85.395.174 91.743.748 98.907.211

Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 4,02%

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20%

BLHD 2.254.000.000 2.407.172.927 2.576.318.126 2.762.092.968 2.965.295.551

1.08 LINGKUNGAN HIDUP

1.08.15 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 650.000.000 700.000.000 750.000.000 800.000.000 850.000.000

Penyediaan TPA 0,50 0,70 0,80 0,90 1,00 1

Presentase Penanganan Sampah 75,20% 78,28% 79,81% 82,89% 84,43% 85,97%

Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk 31,77% 36,00% 46,00% 61,36% 77,16% 92,16%

Bab VIII - 24 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

1.08.16 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 330.000.000 351.226.350 375.738.767 403.672.493 435.191.728

Persentase perusahaan yang mentaati dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL) 24% 40% 56% 72% 88% 96%

1.08.17 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 530.000.000 564.090.805 603.459.231 648.322.489 698.944.291

Cakupan penghijauan wilayah sumber mata air 70,59% 77,94% 85,29% 92,65% 100,00% 100,00%

1.08.18 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 75.000.000 79.824.171 85.395.174 91.743.748 98.907.211

Cakupan penghijauan wilayah sumber mata air 70,59% 77,94% 85,29% 92,65% 100,00% 100,00%

1.08.18 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumbere Daya Alam dan Lingkungan Hidup

349.000.000 371.448.474 397.372.211 426.914.243 460.248.222

Presentase Pencemaran status mutu air 50,00% 37,50% 25,00% 12,50% 12,50% 12,50%

Cakupan penghijauan wilayah sumber mata air 70,59% 77,94% 85,29% 92,65% 100,00% 100,00%

1.08.20 Program Peningkatan Pengendalian Polusi 320.000.000 340.583.128 364.352.743 391.439.994 422.004.100

Presentase Pencemaran status mutu air 12,29% 37,50% 25,00% 12,50% 12,50% 12,50%

DINAS PERHUBUNGAN 1.324.500.000 2.461.453.146 1.604.127.035 1.752.757.113 1.907.629.236

1.07 PERHUBUNGAN

1.07.15 Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan 10.000.000 10.643.223 11.386.023 12.232.500 13.187.628

Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan

Rambu' 50,14% 62,58% 75,05% 87,53% 100,00% 100,0%

Marka 51,37% 63,53% 75,68% 87,84% 100,00% 100,0%

Guard Drill 11,83% 14,33% 16,83% 18,33% 21,83% 24,3%

Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal 75,00% 75,00% 87,50% 87,50% 100,00% 100%

Persentase Uji KIR Kendaraan 75,77% 81,06% 86,35% 91,64% 96,93% 100%

1.07.16 Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan 433.500.000 1.461.383.706 493.584.107 530.278.866 571.683.679

Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan

Rambu' 50,14% 62,58% 75,05% 87,53% 100,00% 100,0%

Marka 51,37% 63,53% 75,68% 87,84% 100,00% 100,0%

Bab VIII - 25 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Guard Drill 11,83% 14,33% 16,83% 18,33% 21,83% 24,3%

1.07.17 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 131.000.000 139.426.218 149.156.904 160.245.747 172.757.928

Persentase Uji KIR Kendaraan 75,77% 81,06% 86,35% 91,64% 96,93% 100%

1.07.19 Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas 250.000.000 300.000.000 350.000.000 400.000.000 450.000.000

Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan

Rambu' 50,14% 62,58% 75,05% 87,53% 100,00% 100,0%

Marka 51,37% 63,53% 75,68% 87,84% 100,00% 100,0%

Guard Drill 11,83% 14,33% 16,83% 18,33% 21,83% 24,3%

Persentase Uji KIR Kendaraan 75,77% 81,06% 86,35% 91,64% 96,93% 100%

1.07.20 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor 500.000.000 550.000.000 600.000.000 650.000.000 700.000.000

Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan

Rambu' 50,14% 62,58% 75,05% 87,53% 100,00% 100,0%

Marka 51,37% 63,53% 75,68% 87,84% 100,00% 100,0%

Guard Drill 11,83% 14,33% 16,83% 18,33% 21,83% 24,3%

Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal 75,00% 75,00% 87,50% 87,50% 100,00% 100%

Persentase Uji KIR Kendaraan 75,77% 81,06% 86,35% 91,64% 96,93% 100%

KANTOR PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN 4.100.000.000 1.822.188.957 879.570.295 1.444.960.609 1.518.744.273

1.08.15 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaaan Persampahan 4.000.000.000 1.715.756.729 765.710.062 1.322.635.611 1.386.867.991

Penyediaan TPA 0,50 0,70 0,80 0,90 1,00 1

Presentase Penanganan Sampah 75,20% 78,28% 79,81% 82,89% 84,43% 85,97%

Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk 31,77% 36,00% 46,00% 61,36% 77,16% 92,16%

1.08.24 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 100.000.000 106.432.227 113.860.232 122.324.998 131.876.281

Bab VIII - 26 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20%

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 3.459.661.700 1.000.000.000 1.100.000.000 1.200.000.000 1.300.000.000

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana 3.459.661.700 1.000.000.000 1.100.000.000 1.200.000.000 1.300.000.000

Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RAR & K);

0% 25% 50% 75% 100% 100%

Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif; 11,15% 16,55% 21,94% 27,34% 32,73% 38,13%

Penanggulangan Daerah Resiko Bencana. 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI 1.610.941.400 1.714.560.814 1.834.221.620 1.970.584.035 2.124.449.611

2.03.15 Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan 1.147.509.100 1.221.319.495 1.306.556.527 1.403.690.484 1.513.292.328

Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin 51,67% 76,67% 83,33% 90,00% 100,00% 100%

Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Sumber Mata Air Bawah Tanah) 2,48% 3,05% 3,63% 4,20% 4,77% 5,34%

2.03.16 Program pengawasan dan penertiban kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan

80.000.000 85.145.782 91.088.186 97.859.998 105.501.025

Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin 51,67% 76,67% 83,33% 90,00% 100,00% 100,00%

Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Sumber Mata Air Bawah Tanah) 2,48% 3,05% 3,63% 4,20% 4,77% 5,34%

2.03.17 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 383.432.300 408.095.537 436.576.908 469.033.553 505.656.258

Persentase Rumah Tangga Pengguna listrik 68,89% 70,59% 72,29% 73,99% 75,69% 77,39%

Persentase Desa yang terakses Listrik 66,27% 70,20% 74,12% 78,04% 81,96% 85,88%

PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM DAN KETERTIBAN 38.487.948.448 40.156.111.072 42.269.340.590 46.629.560.380 49.205.699.024

DINAS PENDAFTARAN PENDUDUK DAN CAPIL 827.668.111 880.905.606 942.384.834 1.012.445.000 1.091.497.926

1.10.15 Program Penataan Administrasi Kependudukan 827.668.111 880.905.606 942.384.834 1.012.445.000 1.091.497.926

Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk 78,75% 85,99% 92,55% 96,48% 98,47% 99,33%

Persentase bayi berakte kelahiran; 10,08% 29,63% 48,43% 66,51% 83,88% 95,00%

Rasio pasangan berakte nikah; 35,33% 39,97% 52,10% 68,87% 86,90% 95,23%

Bab VIII - 27 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk; 44,82% 53,47% 64,17% 74,52% 84,54% 99,84%

Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Kabupaten. Ada Ada Ada Ada Ada Ada

BADAN KESBANGPOLLINMAS 973.945.500 1.036.591.889 1.108.936.609 1.191.378.813 1.284.403.107

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

1.19.15 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 370.000.000 393.799.241 421.282.860 452.602.493 487.942.241

Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi 4 3 2 1 1 1

1.19.16 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal 107.400.000 114.308.212 122.285.890 131.377.048 141.635.126

Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi; 4 3 2 1 1 1

Presentase kasus konflik sosial yang diselesaikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.19.17 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 136.545.500 145.328.417 155.471.024 167.029.280 180.071.128

Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP; 1 1 1 1 1 1

Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional 2 2 2 2 2 2

1.19.18 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 50.000.000 53.216.114 56.930.116 61.162.499 65.938.141

Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP; 1 1 1 1 1 1

Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional 2 2 2 2 2 2

1.19.19 Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan 150.000.000 159.648.341 170.790.348 183.487.497 197.814.422

Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi; 4 3 2 1 1 1

1.19.21 Program Pendidikan Politik Masyarakat 160.000.000 170.291.564 182.176.372 195.719.997 211.002.050

Kegiatan pembinaan politik daerah 3 3 3 3 3 3

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 421.500.000 448.611.838 479.920.879 515.599.867 555.858.525

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

1.19.15 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 346.500.000 368.787.668 394.525.705 423.856.118 456.951.314

Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi 4 3 2 1 1 1

Bab VIII - 28 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

1.19.16 Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal 75.000.000 79.824.171 85.395.174 91.743.748 98.907.211

Menurunnya pelanggaran terhadap Perda; 2 2 1 1 1 1

Persentase pelanggaran terhadap Perda yang diselesaikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi; 4 3 2 1 1 1

Presentase kasus konflik sosial yang diselesaikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) 3.440.000.000 2.703.378.576 2.892.049.901 3.657.054.949 3.349.657.543

1.06 PERENCANAAN PEMBANGUNAN

1.06.15 Program Pengembangan Data/Informasi 83.718.900 89.103.890 95.322.534 102.409.143 110.405.372

Penyediaan data statistik daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah)

100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.23 STATISTIK

1.23.15 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 98.000.000 104.303.583 111.583.028 119.878.498 129.238.756

Penyediaan data statistik daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah)

100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.05 PENATAAN RUANG

1.05.15 Program Perencanaan Tata Ruang 20.750.000 22.084.687 23.625.998 25.382.437 27.364.328

Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 87,16%

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 0,122873428 0,123 0,1231 0,1232 0,1233 0,1234

1.05.16 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 152.435.900 162.240.924 173.563.870 186.467.212 201.026.796

Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 87,16%

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29% 12,30% 12,31% 12,32% 12,33% 12,34%

1.06 PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Bab VIII - 29 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

1.06.16 Program Kerjasama Pembangunan 704.250.000 217.387.824 232.559.524 349.848.808 269.357.304

Kerjasama Penelitian yang dilaksanakan 1 2 2 2 2 2

Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Penelitian yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Desa yang mendapatkan alokasi anggaran pembangunan APBD Kabupaten sebesar Rp.700 juta sampai dengan Rp.1 milyar per Desa/Kelurahan

0% 90% 100% 100% 100% 100%

1.06.19 Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar 384.850.000 409.604.427 438.191.104 470.767.755 507.525.868

Persentase Drainase dalam keadaan baik 46,80% 49,89% 52,98% 56,08% 59,17% 62,26%

Rasio rumah layak huni 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97%

1.06.21 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 794.492.100 845.595.638 904.610.551 1.221.862.445 1.047.746.636

Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara tepat waktu; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase kegiatan yang ditetapkan dalam APBD berbanding kegiatan yang direncanakan dalam RKPD

70% 75% 80% 90% 100% 100%

Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan (RPJMD, RKPD, KUA, PPAS); 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.06.22 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 871.026.000 501.323.463 536.311.298 676.182.545 621.171.572

Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.06.23 Program Perencanaan Sosial dan Budaya 330.477.100 351.734.139 376.281.994 504.256.106 435.820.910

Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

SEKRETARIAT DPRD 6.952.235.000 7.399.418.564 7.915.830.922 8.504.321.324 9.168.348.981

Bab VIII - 30 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 6.952.235.000 7.399.418.564 7.915.830.922 8.504.321.324 9.168.348.981

Perda yang dihasilkan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kegiatan Reses yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota Dewan yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

DPPKAD 3.062.500.000 3.259.486.964 3.486.969.615 3.746.203.064 4.038.711.113

1.20.17 Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 3.012.500.000 3.206.270.850 3.430.039.498 3.685.040.565 3.972.772.972

Persentase Peningkatan Pajak Daerah; 88% 90% 92% 94% 96% 98%

Persentase Peningkatan Retribusi Daerah. 78% 82% 85% 89% 95% 95%

Berkurangnya Temuan Audit BPK 91,43% 82,86% 74,29% 65,71% 57,14% 48,57%

Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase SKPD yang menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.20.20 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH 50.000.000 53.216.114 56.930.116 61.162.499 65.938.141

Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

INSPEKTORAT DAERAH 1.751.375.000 1.867.544.012 1.707.903.485 2.107.494.464 1.978.144.219

1.20.20 Peningkatan sistim pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 1.500.000.000 1.600.000.000 1.421.687.326 1.800.000.000 1.646.640.217

Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 95% 90% 85% 80% 75% 70%

Persentase Tindak Lanjut atas hasil pengawasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan dengan baik;

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE.

Bab VIII - 31 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

1.20.21 Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 251.375.000 267.544.012 286.216.159 307.494.464 331.504.002

Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah 33,85% 40,00% 46,15% 52,31% 58,46% 37,35%

Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang berkompoten;

27,69% 36,92% 46,15% 55,38% 64,62% 73,85%

Persentase SKPD yang telah memiliki SPM/SOP. 14,55% 16,36% 18,18% 22,73% 28,18% 33,64%

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 6.008.000.500 6.572.837.384 7.147.711.711 7.733.036.591 8.329.313.574

1.20.05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5.000.000.000 5.500.000.000 6.000.000.000 6.500.000.000 7.000.000.000

Persentase pejabat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan 42,03% 45,01% 68,97% 93,01% 100,00% 100%

Persentase struktur jabatan yang terisi 87% 89,95% 92,99% 96,96% 100,00% 100%

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 1.008.000.500 1.072.837.384 1.147.711.711 1.233.036.591 1.329.313.574

Persentase pejabat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan 42,03% 45,01% 68,97% 93,01% 100,00% 100%

Persentase struktur jabatan yang terisi 86,98% 89,95% 92,99% 96,96% 100,00% 100%

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 4.164.500.000 4.456.941.675 4.721.434.845 5.008.887.081 5.320.400.248

1.22.15 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 1.950.000.000 2.100.000.000 2.200.000.000 2.300.000.000 2.400.000.000

Persentase PKK Aktif 70,00% 77,00% 87,00% 94,00% 100,00% 100%

Persentase Posyandu Aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pertemuan dengan Tokoh Adat 1 1 1 1 1 1

Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 5,84% 7,99% 10,83% 13,65% 17,00% 20,33%

1.22.16 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan 344.000.000 366.126.862 391.679.199 420.797.993 453.654.407

Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) 11,76% 27,45% 47,06% 70,59% 100% 100%

1.22.17 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa 150.000.000 159.648.341 170.790.348 183.487.497 197.814.422

Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 5,84% 7,99% 10,83% 13,65% 17,00% 21,05%

1.22.18 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa 1.405.500.000 1.495.904.956 1.600.305.565 1.719.277.847 1.853.521.133

Bab VIII - 32 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Persentase Desa/Kelurahan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Desa/Kelurahan yang menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan dengan baik

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 5,84% 7,99% 10,83% 13,65% 17,00% 21,05%

1.22.19 Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan 315.000.000 335.261.516 358.659.732 385.323.744 415.410.286

Persentase PKK Aktif 70,00% 77,00% 87,00% 94,00% 100,00% 100%

Persentase Posyandu Aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100%

KANTOR PENGOLAH DATA DAN TELEMATIKA (KPDT) 584.462.000 622.055.925 665.469.791 714.943.130 770.766.751

1.25.15 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa 99.255.000 105.639.307 113.011.974 121.413.677 130.893.803

Persentase SKPD yang memiliki website; 10% 52% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Persentase SKPD yang memiliki Akses Internet 58% 70% 85% 100,00% 100,00% 100,00%

1.25.17 Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi Dan Informasi 430.200.000 457.871.442 489.826.719 526.242.141 567.331.762

Persentase SKPD yang memiliki website; 10,39% 51,95% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Persentase SKPD yang memiliki Akses Internet 58% 70% 85% 100,00% 100,00% 100,00%

1.225.18 Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media 55.007.000 58.545.175 62.631.098 67.287.312 72.541.186

Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang dipublikasikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100,00%

Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang dipublikasikan 100% 100% 100% 100% 100% 100,00%

Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE 100% 100% 100% 100% 100% 100%

DINAS SOSIAL 2.477.034.900 2.672.041.143 2.721.755.368 3.106.782.912 3.347.858.699

1.13.15 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

1.000.000.000 1.100.000.000 1.040.000.000 1.300.000.000 1.400.000.000

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,35% 50,33%

Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50%

1.13.17 Program Pembinaan Anak Terlantar 47.034.900 50.060.292 53.554.046 57.535.440 62.027.877

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,35% 50,33%

Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50%

Bab VIII - 33 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

1.13.20 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana,PSK,NARKOBA dan penyakit sosial lainnya)

35.000.000 37.251.280 39.851.081 42.813.749 46.156.698

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,35% 50,33%

Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50%

1.13.21 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 455.000.000 484.266.635 518.064.057 556.578.741 600.037.080

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,35% 50,33%

Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50%

1.13.18 Program Pembinaan Para Penyadang Cacat dan Trauma 430.000.000 457.658.578 489.598.999 525.997.491 567.068.009

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,42% 50,33%

Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50%

1.13.16 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 385.000.000 409.764.075 438.361.894 470.951.242 507.723.683

Presentase korban bencana skala kabupaten/kota yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat;

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RAR & K)

0% 25% 50% 75% 100% 100%

Program Pengelolaan areal pemakaman 10.000.000 10.643.223 11.386.023 12.232.500 13.187.628

Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional 2 2 2 2

Program Pendukung Pelaksanaan Hari-hari Besar Kenegaraan 15.000.000 15.964.834 17.079.035 18.348.750 19.781.442

Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional 2 2 2 2 2 2

1.13.19 Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo 100.000.000 106.432.227 113.860.232 122.324.998 131.876.281

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,35% 50,33%

SEKRETARIAT DAERAH 3.474.727.437 3.606.495.606 3.727.229.021 4.010.257.495 4.322.555.171

1.20.16 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 730.872.911 684.366.231 600.000.000 650.000.000 700.000.000

Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pertemuan dengan Tokoh Adat 1 1 1 1 1 1

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 15.000.000 15.964.834 17.079.035 18.348.750 19.781.442

Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang dipublikasikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang dipublikasikan 63% 88% 100% 100% 100% 100%

Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa 53.000.000 56.409.081 60.345.923 64.832.249 69.894.429

Bab VIII - 34 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang dipublikasikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang dipublikasikan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.20.27 Program Penataan Daerah Otonomi Baru 200.000.000 212.864.455 227.720.465 244.649.996 263.752.562

Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Program Pelaporan dan Pertanggungjawaban Kepala Daerah 80.000.000 85.145.782 91.088.186 97.859.998 105.501.025

Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu

Program Penataan, Penguasaan, Pemilikkan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 171.320.500 182.340.224 195.065.919 209.567.798 225.931.104

Persentase Tanah Milik Pemda yang Dilakukan Sertifikasi 58,87% 61,54 65,60% 71,15% 78,13% 84,94%

Jumlah Tanah Milik Masyarakat yang Dilakukan Sertifikasi - 50 60 70 80 90

Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah 164.750.000 175.347.095 187.584.733 201.530.434 217.266.173

Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.11.15 Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan 219.533.903 233.654.823 249.961.812 268.544.842 289.513.147

Persentase kasus KDRT; 10% 9% 8% 7% 6% 5%

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.11.16 Program Penguatan Kelembagaan Pengerasutamanan Gender dan Anak 47.000.000 50.023.147 53.514.309 57.492.749 61.981.852

Persentase kasus KDRT; 10% 9% 8% 7% 6% 5%

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.11.17 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 278.838.225 296.773.734 317.485.851 341.088.853 367.721.482

Persentase kasus KDRT; 10% 9% 8% 7% 6% 5%

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.11.18 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan 33.500.000 35.654.796 38.143.178 40.978.874 44.178.554

Partisipasi angkatan kerja perempuan 97,50% 98% 98,50% 99% 99,50% 99,70%

Persentase kasus KDRT; 10% 9% 8% 7% 6% 5%

Bab VIII - 35 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

45.000.000 47.894.502 51.237.105 55.046.249 59.344.327

Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Tindak Lanjut atas hasil pengawasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik; 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan dengan baik;

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE. 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.20.26 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 534.511.898 568.892.919 608.596.489 653.841.668 704.894.414

Ranperda yang diajukan dan ditetapkan menjadi Perda 84,62% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%

Persentase Perda yang disosialisasikan kepada masyarakat 9,09% 18,18% 91,67% 92,31% 92,86% 93,33%

Program Pembinaan Dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah 446.400.000 475.113.463 508.272.077 546.058.791 588.695.719

Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Program Pengendalian Pelaksanaan Administrasi Pembangunan Daerah 200.000.000 212.864.455 227.720.465 244.649.996 263.752.562

Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Program Pelayanan Urusan Haji 80.000.000 85.145.782 91.088.186 97.859.998 105.501.025

Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Program Solidaritas Kerukunan Antar Umat Beragama 95.000.000 101.110.616 108.167.221 116.208.748 125.282.467

Pertemuan dengan Tokoh Agama 2 2 2 2 2 2

1.12.21 Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba , PMS termasuk HIV /AIS 30.000.000 31.929.668 34.158.070 36.697.499 39.562.884

Cakupan Pelayanan Penderita HIV/AIDS 100%

1.18.16 Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan 75% 50.000.000 55.000.000 60.000.000 65.000.000 70.000.000

Pembinaan kegiatan kepemudaan 75% 75% 100% 100% 100% 100%

KECAMATAN DAN KELURAHAN 4.350.000.000 4.629.801.891 4.751.743.610 5.321.155.692 5.648.183.168

1.20.20 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH (Kecamatan)

2.625.000.000 2.793.845.969 2.888.831.098 3.211.031.197 3.461.752.382

Bab VIII - 36 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja

Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp)

Prosentase Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik

100% 100% 100% 100% 100% 100%

1.20.20 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH (Kelurahan)

1.725.000.000 1.835.955.922 1.862.912.511 2.110.124.494 2.186.430.786

Prosentase Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik

100% 100% 100% 100% 100% 100%

BAB IXBAB IXBAB IX PENETAPAN INDIKATORPENETAPAN INDIKATORPENETAPAN INDIKATOR

KINERJA DAERAHKINERJA DAERAHKINERJA DAERAH

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN

DESA DAN KELURAHAN (P3DK)DESA DAN KELURAHAN (P3DK)DESA DAN KELURAHAN (P3DK)

Proporsi alokasi pendanaan berbasis desa dan kelurahan Proporsi alokasi pendanaan berbasis desa dan kelurahan Proporsi alokasi pendanaan berbasis desa dan kelurahan

sebesar sebesar sebesar Rp. 700 juta s/d Rp.1 milyar per desa dan kelurahanRp. 700 juta s/d Rp.1 milyar per desa dan kelurahanRp. 700 juta s/d Rp.1 milyar per desa dan kelurahan

Pendekatan Pagu Kewilayahan Kecamatan dialokasikan untuk Pendekatan Pagu Kewilayahan Kecamatan dialokasikan untuk Pendekatan Pagu Kewilayahan Kecamatan dialokasikan untuk

menjawab menjawab menjawab pokokpokokpokok---pokok pikiran DPRD pokok pikiran DPRD pokok pikiran DPRD yang dihasilkan dari yang dihasilkan dari yang dihasilkan dari

rapat dengan DPRD, seperti: rapat dengar pendapat dan/atau rapat dengan DPRD, seperti: rapat dengar pendapat dan/atau rapat dengan DPRD, seperti: rapat dengar pendapat dan/atau

rapat hasil penyerapan aspirasi melalui resesrapat hasil penyerapan aspirasi melalui resesrapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses

Prioritas terkait pengawasan penyelenggaraan pemerintahan Prioritas terkait pengawasan penyelenggaraan pemerintahan Prioritas terkait pengawasan penyelenggaraan pemerintahan

dan penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam dan penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam dan penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam

membangun desa dan kelurahan, yang meliputi: Program membangun desa dan kelurahan, yang meliputi: Program membangun desa dan kelurahan, yang meliputi: Program

“Selasa Keliling “Selasa Keliling “Selasa Keliling ––– Sabtu Keliling” (SelingSabtu Keliling” (SelingSabtu Keliling” (Seling---Saling)Saling)Saling)

Pemenuhan terhadap Pemenuhan terhadap Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana pendukungsarana dan prasarana pendukungsarana dan prasarana pendukung, serta , serta , serta

perbedaan perbedaan perbedaan tunjangantunjangantunjangan bagi tenaga struktural dan fungsional bagi tenaga struktural dan fungsional bagi tenaga struktural dan fungsional

yang melayani daerah yang melayani daerah yang melayani daerah Terpencil, Pedalaman dan Dalam KotaTerpencil, Pedalaman dan Dalam KotaTerpencil, Pedalaman dan Dalam Kota

Prioritas terkait percepatan pengembangan ekonomi dan Prioritas terkait percepatan pengembangan ekonomi dan Prioritas terkait percepatan pengembangan ekonomi dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui:peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui:peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui:

1) Peningkatan konektivitas antar kecamatan dan antar desa, untuk 1) Peningkatan konektivitas antar kecamatan dan antar desa, untuk 1) Peningkatan konektivitas antar kecamatan dan antar desa, untuk

pendistribusian hasilpendistribusian hasilpendistribusian hasil---hasil produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan hasil produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan hasil produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan

unggulan masyarakat dengan membangun unggulan masyarakat dengan membangun unggulan masyarakat dengan membangun jalanjalanjalan---jalan paralel jalan paralel jalan paralel sebanyak sebanyak sebanyak

5 (lima) ruas jalan, yaitu:5 (lima) ruas jalan, yaitu:5 (lima) ruas jalan, yaitu:

• Jalan Paralel: Puukungu • Jalan Paralel: Puukungu • Jalan Paralel: Puukungu ––– Orakose Orakose Orakose ––– MaukaroMaukaroMaukaro

• Jalan Paralel: Nangaba • Jalan Paralel: Nangaba • Jalan Paralel: Nangaba ––– Boafeo Boafeo Boafeo ––– KebiranggaKebiranggaKebirangga

• Jalan Paralel: Nduaria • Jalan Paralel: Nduaria • Jalan Paralel: Nduaria ––– KotabaruKotabaruKotabaru

• Jalan Paralel: Wologai • Jalan Paralel: Wologai • Jalan Paralel: Wologai ––– Magekoba Magekoba Magekoba ––– MauroleMauroleMaurole

• Jalan Paralel: Watuneso • Jalan Paralel: Watuneso • Jalan Paralel: Watuneso ––– Oka Oka Oka ––– Hangalande Hangalande Hangalande ––– KotabaruKotabaruKotabaru

2) Peningkatan akses masyarakat terhadap 2) Peningkatan akses masyarakat terhadap 2) Peningkatan akses masyarakat terhadap listriklistriklistrik, dengan target semua desa dapat , dengan target semua desa dapat , dengan target semua desa dapat

terakses listrik;terakses listrik;terakses listrik;

3) Peningkatan sistem distribusi dan akses terhadap 3) Peningkatan sistem distribusi dan akses terhadap 3) Peningkatan sistem distribusi dan akses terhadap air bersihair bersihair bersih,,, baik untuk masyarakat baik untuk masyarakat baik untuk masyarakat

perkotaan maupun perdesaan;perkotaan maupun perdesaan;perkotaan maupun perdesaan;

4) Pengembangan 4) Pengembangan 4) Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memfasilitasi pengembangan untuk memfasilitasi pengembangan untuk memfasilitasi pengembangan

usaha di tingkat desausaha di tingkat desausaha di tingkat desa

Penyelenggaraan “Sepekan Penyelenggaraan “Sepekan Penyelenggaraan “Sepekan Pesta Pesta Pesta Danau Danau Danau KelimutuKelimutuKelimutu”””

Bab IX - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Indikator kinerja RPJMD Kabupaten Ende 2014-2019 bertujuan untuk memberikan gambaran ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Ende periode 2014-2019. Indikator penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Ende, secara umum meliputi 3 (tiga) aspek yaitu kesejahteraan, pelayanan umum dan daya saing. Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Ende periode 2014-2019 yang telah direncanakan. lndikator kinerja dimaksud, juga diperlukan oleh publik dalam rangka perwujudan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Mengacu arahan RPJPD Kabupaten Ende Tahun 2005-2025 dan kondisi capaian kinerja sampai dengan periode akhir RPJMD 2009-2014 (Tahun 2013), maka Target Makro Kinerja RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 sampai akhir tahun 2019 adalah sebagai berikut:

1) Indeks Pembangunan Manusia mencapai angka 73,3 (sesuai target RPJPD 2005 – 2025) 2) Buta aksara: target semula 5 persen; mengacu pada capaian tahun 2013, pada tahun 2019

ditargetkan sebesar 2,5 persen 3) Angka Kematian Bayi 5 / 1000 Kelahiran Hidup (sesuai target RPJPD 2005 – 2025) 4) Kasus Kematian Ibu menurun menjadi 3 kasus (sesuai target RPJPD 2005 – 2025) 5) Kemiskinan 15 persen (sesuai target RPJPD 2005 – 2025) 6) Pertumbuhan ekonomi: target semula 5,6 persen; mengacu pada capaian tahun 2013, pada tahun

2019 ditargetkan sebesar 6 persen 7) Menciptakan iklim politik yang kondusif dan partisipasi politik rakyat, dilihat dari pencapaian

indikator Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 8) Tata kelola kepemerintahan yang baik dan penegakan hukum dan HAM, dilihat dari pencapaian

indikator Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

9) Pembangunan yang responsif gender, dilihat dari pencapaian indikator Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

10) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan bumi dan pelestarian lingkungan, dilihat dari pencapaian indikator Urusan Lingkungan Hidup.

Selain indikator dan target kinerja makro tersebut di atas, ditetapkan pula indikator kinerja utama penyelenggaraan pemerintah Kabupaten Ende kurun waktu 2014-2019. Indikator kinerja utama dirumuskan dengan memerhatikan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Ende. Indikator kinerja mencakup uraian aspek dan fokus kinerja menurut bidang urusan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan secara implisit memuat kinerja pelayanan minimal yang disyaratkan dalam ketentuan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bagi Kabupaten//Kota. Dari rumusan indikator kinerja, ditetapkan target kinerja, dengan memerhatikan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2013 (akhir pelaksanaan RPJMD 2009-2014), serta kemampuan daerah dalam upaya pencapaiannya selama kurun waktu 2014-2019.

Rincian dari indikator kinerja masing-masing misi, disajikan pada tabel 9.1. berikut.

Bab IX-2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Tabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Misi 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas Dan Berdaya Saing Tinggi Tujuan : 3 Tujuan Sasaran : 6 Sasaran Indikator : 40 Indikator Kinerja

Sasaran Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD

Penanggung Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Terciptanya Proses Pendidikan yang Berkualitas pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk Pendidikan bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Difabel)

1. Rasio Guru Berbanding Murid SD/MI

Jumlah Guru SD / MI x 10.000

per sepuluh ribu

3200 770 770 770 770 770 770 770 DINAS PPO

Jumlah Murid SD / MI 41553

2. Rasio Guru Berbanding Murid SMP/MTs

Jumlah Guru SMP / MTs x 10.000

per sepuluh ribu

1462 900 908 915 922 930 937 944 DINAS PPO

Jumlah Murid SMP / MTs 16242

3. Rasio Guru Berbanding Murid SMA/MA/SMK

Jumlah Guru SMA / MA / SMK x 10.000

per sepuluh ribu

963 720 720 720 720 720 720 720 DINAS PPO

Jumlah Murid SMA / MA / SMK 13366

4. Guru SD/MI yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

Jumlah Guru SD/MI berijazah S1/D-

IV x 100% %

719 22,47%

22,53% 22,59% 22,66% 22,72% 22,78% 22,84% DINAS PPO

Jumlah Seluruh Guru SD / MI 3200

5. Guru SMP/MTs yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

Jumlah Guru SMP/MTs berijazah

S1/D-IV x 100% % 1211 82,83%

82,97% 83,11% 83,24% 83,38% 83,52% 83,65% DINAS PPO Jumlah Seluruh Guru SMP / MTs 1462

6. Guru SMA/MA yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

Jumlah Guru SMA/MA

berijazah S1/D-IV x 100% % 581 95,09

% 95,25% 95,42% 95,58% 95,74% 95,91% 96,07% DINAS PPO

Jumlah Seluruh Guru SMA / MA 611

7. Guru SMK yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

Jumlah Guru SMK berijazah S1/D-

IV x 100% % 319 90,63%

90,91% 91,19% 91,48% 91,76% 92,05% 92,33% DINAS PPO Jumlah Seluruh Guru SMK 352

8. Angka Kelulusan SD/MI

Jumlah Lulusan pada Jenjang SD /

MI x 100% %

5841 98,43%

98,60% 98,77% 98,94% 99,11% 99,28% 99,44% DINAS PPO

Jumlah Siswa tingkat tertinggi pada Jenjang SD/MI tahun sebelumnya

5934

9. Angka Kelulusan SMP/MTs

Jumlah Lulusan padaJenjang SMP /

MTs

x 100% %

4556 96,83

% 97,26% 97,68% 98,11% 98,53% 98,96% 99,38% DINAS PPO

Jumlah Siswa tingkat tertinggi pada

Jenjang SMP/MTs tahun sebelumnya

4705

10.

Angka Kelulusan SMA/MA

Jumlah Lulusan pada Jenjang SMA

/ MA x 100% %

2745 98,04

% 98,39% 98,75% 99,11% 99,46% 99,82% 100,00% DINAS PPO

Jumlah Siswa tingkat tertinggi pada Jenjang SMA/MA tahun sebelumnya

2800

Bab IX - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD

Penanggung Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

11

. Angka Kelulusan SMK

Jumlah Lulusan pada Jenjang SMK x 100% %

1150 94,65%

95,47% 96,30% 97,12% 97,94% 98,77% 99,59% DINAS PPO

Jmlh Siswa tingkat tertinggi pd Jenjang SMK thn sebelumnya

1215

Meningkatnya Minat Baca Masyarakat

1.

Persentase Pengunjung Perpustakaan per tahun

Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan Selama 1 Tahun

x 100% % 59756 22,16

% 23,27% 24,39% 25,50% 26,61% 27,73% 28,84%

KANTOR PERPUSTAK

AAN DAN ARSIP

DAERAH

Jumlah orang dalam Populasi yang seharusnya dilayani

269629

2.

Koleksi Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah

Jumlah Koleksi Judul Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah x 100% % 5426 84,44

% 87,55% 90,66% 93,78% 96,89%

100,00%

100,00%

KANTOR PERPUSTAK

AAN DAN ARSIP

DAERAH

Jumlah Koleksi Judul Buku yang Seharusnya Tersedia

6426

Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan

1.

Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SD/MI

Jumlah Sekolah SD / MI

x 10.000 Sekolah/ 10.000

Pendduk

344 97 97 97 97 97 97 97 DINAS PPO

Jumlah Penduduk Usia 7 - 12 tahun 35443

2.

Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SMP/MTs

Jumlah Sekolah SMP / MTs x 10.000

Sekolah/10.000

Pendduk

94 59 59 59 59 59 59 59 DINAS PPO

Jumlah Penduduk Usia 13 - 15 tahun 16063

3.

Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk Pendidikan Menengah

Jumlah Sekolah SMA / MA / SMK

x 10.000 Sekolah/10.

000 Pendduk

40 33 33 33 33 33 33 33 DINAS PPO

Jumlah Penduduk Usia 16 - 18 tahun 12251

4.

Persentase Ruang Kelas SD/MI yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak

Jumlah Ruang Kelas SD/MI yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak x 100% % 1432

60,14%

63,67% 67,13% 70,52% 73,84% 77,09% 80,28% DINAS PPO

Jml Seluruh Ruang Kelas SD/MI 2381

5.

Persentase Ruang Kelas SMP/MTs yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak

Jumlah Ruang Kelas SMP/MTs yang Kondisi Bangunannya

Baik/Layak x 100% % 500 94,16

% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINAS PPO

Jumlah Seluruh Ruang Kelas SMP/MTs

531

6.

Persentase Ruang Kelas SMA/MA yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak

Jumlah Ruang Kelas SMA/MA yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak

x 100% % 301

91,21%

92,81% 94,38% 95,91% 97,40% 98,86% 100,00% DINAS PPO

Jumlah Seluruh Ruang Kelas SMA/MA

330

Bab IX - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD

Penanggung Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

7.

Persentase Ruang Kelas SMK yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak

Jumlah Ruang Kelas SMK

yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak x 100% % 98

85,22%

89,92% 94,31% 98,43% 100,00

% 100,00

% 100,00% DINAS PPO

Jumlah Seluruh Ruang Kelas SMK 115

Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat

1. Angka Melek Huruf

Jumlah penduduk usia diatas 15 thn yang bisa baca dan tulis x 100% % 205047 95,00

% 95,00% 95,01% 95,02% 95,03% 95,05% 95,06% DINAS PPO

Jumlah penduduk usia

diatas 15 tahun 215839

2.

Persentase siswa yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Jumlah Siswa Jenjang TK/RA/Penitipan Anak

x 100% % 9400 59,77

% 61,04% 62,31% 63,58% 64,85% 66,12% 67,40% DINAS PPO

Jumlah Anak Usia 4 - 6 tahun 15728

3. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI

Jumlah Siswa SD / MI x 100% % 41553

117,24%

115,83% 114,42% 113,01

% 111,60

% 110,19

% 108,77% DINAS PPO

Jumlah Penduduk Usia SD / MI 35443

4.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs

Jumlah Siswa SMP / MTs x 100% %

16242 101,11

% 100,93% 100,74%

100,55%

100,37%

100,18%

100,12% DINAS PPO

Jml Penduduk Usia SMP / MTs 16063

5. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK

Jumlah Siswa SMA / MA / SMK

x 100% %

13366 109,10

% 108,29% 107,47%

106,65%

105,84%

105,02%

104,20% DINAS PPO

Jumlah Penduduk Usia SMA / MA / SMK

12251

6. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

Jumlah Siswa Usia 7 - 12 tahun di

Tingkat SD / MI x 100% %

34296 96,76%

97,19% 97,61% 98,03% 98,46% 98,88% 99,30% DINAS PPO Jumlah Penduduk Usia 7 - 12 tahun 35443

7.

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

Jumlah Siswa Usia 13 - 15 thn di

Tingkat SMP / MTs x 100% %

10204 63,52%

66,02% 68,51% 71,00% 73,49% 75,98% 78,47% DINAS PPO

Jumlah Penduduk Usia 13 - 15

tahun 16063

8.

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/ Paket C

Jumlah Siswa Usia 16 - 18 thn di

Tingkat SMA/MA/SMK x 100% %

9872 80,58%

82,62% 84,66% 86,70% 88,74% 90,78% 92,83% DINAS PPO

Jumlah Penduduk Usia 16 - 18

tahun 12251

9. Angka Partisipasi Sekolah SD/MI

Jumlah Siswa Usia 7 - 12 tahun

x 1.000 per 1.000

pnddk

34296

968 972 976 980 985 989 993 DINAS PPO

Jumlah Penduduk Usia 7 - 12 tahun 35443

10

. Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs

Jumlah Siswa Usia 13 - 15 thn

x 1.000 per 1.000

pnddk

10204

635 660 685 710 735 760 785 DINAS PPO

Jumlah Penduduk Usia 13 - 15 tahun

16063

11

.

Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah

Jumlah Siswa Usia 16 - 18 thn x 1.000

per 1.000 pnddk

9872 806 826 847 867 887 908 928 DINAS PPO

Jumlah Penduduk Usia 16 - 18 tahun 12251

Bab IX - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD

Penanggung Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

12

.

Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

Jumlah Siswa SD / MI yang putus

sekolah x 100% % 208 0,50% 0,45% 0,40% 0,36% 0,31% 0,26% 0,21% DINAS PPO

Jumlah Siswa SD / MI 41553

13

.

Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

Jumlah Siswa SMP / MTs yang

putus sekolah x 100% % 99 0,61% 0,55% 0,49% 0,42% 0,36% 0,30% 0,24% DINAS PPO

Jumlah Siswa SMP / MTs 16242

14

.

Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA

Jumlah Siswa SMA / MA yang putus

sekolah x 100% % 120 1,25% 1,09% 0,94% 0,78% 0,62% 0,47% 0,31% DINAS PPO

Jumlah Siswa SMA / MA 9621

15

. Angka Putus Sekolah (APS) SMK

Jumlah Siswa SMK yang Putus

Sekolah x 100% % 41 1,09% 0,96% 0,83% 0,69% 0,56% 0,43% 0,29% DINAS PPO

Jumlah Siswa SMK 3745

16.

Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs

Jumlah Siswa baru tingkat I pada

SMP/MTs x 100% %

5911 101,20%

100% 100% 100% 100% 100% 100% DINAS PPO

Jumlah Lulusan SD/MI tahun

sebelumnya 5841

17.

Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK

Jml Siswa baru tingkat I pada

SMA/MA/SMK x 100% %

4127 104,30%

100% 100% 100% 100% 100% 100% DINAS PPO

Jumlah Lulusan SMP/MTs tahun

sebelumnya 3957

Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah

1.

Penyediaan Rumah Mess Guru bagi Guru Tetap pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman

Jumlah Mess Guruyang tersedia di setiap Sekolah pada Wilayah

Terpencil dan Pedalaman x 100% %

0 - - 3% 6% 9% 12% 15% DINAS PPO

Jumlah Sekolah di Wilayah Terpencil dan Pedalaman

346

Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga 1.

Cakupan Pembinaan Kegiatan Kepemudaan

Jumlah Kegiatan Pembinaan

Kepemudaan yang Dilaksanakan pada tahun n

x 100% % 3

75% 75% 75% 100% 100% 100% 100% DINAS PPO

Jumlah Rencana Kegiatan Pembinaan Kepemudaan yg Dilaksanakan pada tahun n

4

2. Cakupan Pembinaan Kegiatan Olahraga

Jumlah Kegiatan Pembinaan

Olahraga yang Dilaksanakan pada tahun n

x 100% % 2

67% 67% 67% 100% 100% 100% 100% DINAS PPO

Jumlah Rencana Kegiatan Pembinaan Olahraga yg

Dilaksanakan pada tahun n

3

Bab IX - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Yang Terjangkau Dan Merata Bagi Seluruh Masyarakat Tujuan : 4 Tujuan Sasaran : 15 Sasaran Indikator : 52 Indikator Kinerja

Sasaran

Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan

1. Rasio Puskesmas per satuan Penduduk

Jumlah Puskesmas x 1.000

Per seribu

24 0,09

0,09

0,09

0,09

0,09

0,09

0,09

DINKES

Jumlah Penduduk 269.629

2. Rasio Pustu per satuan Penduduk

Jumlah Puskesmas

Pembantu x 1.000 Per

seribu 51 0,189

0,189

0,193

0,196

0,198

0,201

0,205

DINKES

Jumlah Penduduk 269.629

3. Rasio Poskesdes per satuan Penduduk

Jumlah Poskesdes

x 1.000 Per

seribu

45

0,167

0,171

0,241

0,258

0,276

0,293

0,311 DINKES

Jumlah Penduduk 269.629

Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah

1. Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman

Jumlah Rumah Medis dan Paramedis yg tersedia di

setiap Puskesmas, Pustu & Poskesdes di wil. terpencil &

pedalaman x 100% %

120 61,22% 62,24% 63,27% 64,29% 65,31% 66,33% 67,35% DINKES

Jumlah Puskesmas, Pustu dan Poskesdes di wilayah terpencil dan pedalaman

196

Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas

1. Rasio Dokter per satuan Penduduk

Jumlah Dokter x 1.000

Per seribu

28 0,104 0,152 0,156 0,159 0,162 0,165 0,168 DINKES

Jumlah Penduduk 269.629

2. Rasio Bidan per satuan Penduduk

Jumlah Bidan x 1.000

Per seribu

274 1,02 1,09 1,15 1,20 1,25 1,30 1,35 DINKES

Jumlah Penduduk 269.629

3. Rasio Perawat per satuan Penduduk

Jumlah Perawat x 1.000

Per seribu

383 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 DINKES

Jumlah Penduduk 269.629

BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat

1. Bed Occupancy Rate (BOR)

Jumlah Hari Perawatan dalam Waktu Tertentu

x 100% % 28545

53,93% 56,63% 59,46% 62,43% 65,55% 68,83% 71,83% RSUD

Jumlah Tempat Tidur x Jumlah Hari dalam Satu

Satuan Waktu

145x365

2. Average Length of Stay (ALOS) Jumlah Hari Perawatan

Pasien Keluar RS Hari 28545 3,29 3 3 3 3 3 3 RSUD

Jumlah Pasien Keluar RS

(Hidup + Mati) 8666

3. Bed Turn Over (BTO)

Jumlah Pasien Keluar RS

(Hidup+Mati) 1 tahun Kali / Tahun

8666 59,77 58,95 58,16 57,39 56,64 55,91 55,20 RSUD

Jumlah Tempat Tidur pada tahun bersangkutan

145

Bab IX - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran

Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

4. Turn Over Interval (TOI)

Jumlah Tempat Tidur x Hari -

Hari Perawatan RS Hari

24380 2,81 3 3 3 3 3 3 RSUD

Jumlah Pasien Keluar RS (Hidup + Mati)

8666

5. Gross Death Rate (GDR)

Jumlah Pasien Mati dari

seluruhnya Dirawat x 1.000 Permil

312 36 31 26 21 16 11 6 RSUD

Jumlah Pasien Keluar RS (Hidup + Mati)

8666

6. Net Death Rate (NDR)

Jumlah Kematian Ibu pada

Periode Tertentu

x 1.000 Permil

150

17 12 7 3 2 1 1 RSUD

Jumlah Pasien Kebidanan (Ibu) yang Keluar (Hidup +

Mati)

8666

7. Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per 100.000 KH) di RSUD

Jml Pasien Mati > 48 Jam

Dirawat x 1.000 Permil

3 1,28 1,28 1,05 1,05 1,05 1,05 1,05 RSUD

Jumlah Pasien Keluar RS (Hidup + Mati)

2348

8. Angka Kematian Bayi di RSUD

Jumlah Kematian Bayi x 1.000 Permil

44 24,20 23,10 22,00 20,90 19,80 18,70 17,60 RSUD

Total Bayi Hidup + Mati 1818

Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita

1. Menurunnya Kasus Kematian Ibu

Jumlah Kasus Kematian Ibu

Melahirkan orang 8 7 6 5 4 3 3 DINKES

2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Jumlah Komplikasi Kebidanan yang Mendapat Penanganan Definitif di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu Tertentu

x 100% % 833

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES

Jumlah Ibu dengan Komplikasi Kebidanan di Satu

Wilayah Kerja pd Kurun Waktu yg sama

833

3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

Jumlah Ibu Bersalin yang Ditolong oleh Tenaga

Kesehatan di Satu Wil. Kerja pada Kurun Waktu Tertentu x 100% % 4681 95,01% 96,00% 97,00% 98,00% 99,00%

100,00%

100,00%

DINKES

Jumlah Seluruh Sasaran Ibu Bersalin di Satu Wilayah Kerja

dalam Waktu yg sama

4927

4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Jumlah Ibu Hamil yang Memperoleh Pelayanan

Antenatal K4 di Satu Wilayah Kerja pd Kurun Waktu tertentu x 100% % 3122 62,24% 94,05% 95,97% 96,58% 97,57% 98,67% 99,12% DINKES

Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Satu Wilayah Kerja dlm Kurun

Waktu yang sama

5016

Bab IX - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran

Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

5. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

Jumlah Ibu Nifas yang telah memperoleh 3 kali Pelay.

Nifas sesuai Standar di Satu Wil. Kerja pd Kurun Waktu

tertentu x 100% %

3739 75,89% 89,03% 94,97% 95,58% 96,57% 97,68% 99,16% DINKES

Jumlah Seluruh Ibu Nifas di Satu Wilayah Kerja dlm Kurun

Waktu yang sama

4927

6. Angka Kelangsungan Hidup Bayi

Jumlah Kematian Bayi

(berumur kurang dari 1 thn) pada satu tahun tertentu x 1.000

Per seribu

73 15 13 11 9 7 5 4 DINKES

Jumlah Kelahiran Hidup pada tahun tertentu

4.862

7. Angka Kematian Neonatal (Bayi 0 - 28 hari)

Jumlah Neonatal

yang lahir meninggal x 1.000

Per seribu

54 11 10 9 8 7 6 5 DINKES

Jumlah kelahiran hidup 4.862

8. Cakupan Kunjungan Bayi

Jumlah Kunjungan Bayi yang Memperoleh Pelayanan

Kesehatan Sesuai Standar di Satu Wilayah Kerjapada

Kurun Waktu tertentu x 100% %

4934 77,87% 84,02% 90,15% 96,35%

102,54%

92,96% 99,16% DINKES

Jumlah Seluruh Bayi yang Lahir di Satu Wilayah pada Kurun Waktu yang sama

6336

9. Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani

Jumlah Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani

x 100% % 595

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES

Jumlah Seluruh Neonatus

dengan Komplikasi yang ada 595

10. Cakupan Pelayanan Anak Balita

Jumlah Anak Balita yang memperoleh Pelayanan

Pemantauan Pertumbuhan Minimal 8 Kali di Satu Wilayah Kerja pd Kurun Waktu tertentu x 100% % 12603 82,70% 86,64% 90,64% 94,71% 98,85%

100,00%

100,00%

DINKES

Jumlah Seluruh Anak Balita di Satu Wilayah Kerja dalam

Waktu yang sama

15239

11. Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

Jumlah Desa / Kelurahan UCI

x 100% %

154

55,40% 91,73% 100,00

% 100,00

% 100,00

% 100,00

% 100,00

% DINKES

Jmlh Seluruh Desa / Kelurahan

278

Bab IX - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran

Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

12. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Pneumonia Balita

Jumlah Penderita Pneumonia Balita yang Ditangani di Satu

Wilayah Kerja pada Kurun Waktu Satu

Tahun x 100% %

314 14,98% 36,26% 57,54% 78,82%

100,00%

100,00%

100,00%

DINKES

Jumlah Perkiraan Penderita Pneumonia Balita di Satu Wilayah Kerja pada Kurun

Waktu yang sama

2096

Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

1. Persentase Balita Gizi Buruk

Jumlah Balita Gizi Buruk

x 100% % 149

0,88% 0,61% 0,55% 0,49% 0,43% 0,37% 0,31% DINKES

Jumlah Seluruh Balita 16856

2. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Jumlah Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di

Sarana Pelayanan Kesehatan di Satu Wilayah Kerja pada

Kurun Waktu Tertentu x 100% % 149 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES

Jmlh Seluruh Balita Gizi Buruk yg ditemukan di Satu Wilayah Kerja dalam Waktu

yg sama

149

Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat

1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita (Pasien Baru) Penyakit TBC BTA +

Jumlah Penderita Baru TBC BTA (+) yang Ditemukan dan Diobati di Satu Wilayah Kerja

selama Satu Tahun x 100% %

182 34,27% 48,40% 62,52% 76,65% 90,77% 100% 100% DINKES

Jumlah Perkiraan Penderita

Baru TBC BTA (+) dalam Waktu yang sama

531

2. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD

Jumlah Penderita DBD yang Ditangani sesuai SOP di Satu

Wilayah Kerja selama 1 Tahun

62 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES

Jumlah Penderita DBD yang Ditemukan di Satu Wilayah dalam Waktu yang sama

62

3. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Acute Flacid Paralysis (AFP)

Jumlah Kasus AFP Non Polio

yang Dilaporkan

x 100% %

9

0,010% 0,010% 0,009% 0,008% 0,007% 0,006% 0,005% DINKES

Jumlah Penduduk < 15 tahun 86962

Bab IX - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran

Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

4. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Jmlh Murid SD dan Setingkat yg Diperiksa Kesehatannya

oleh Nakes atau Tenaga Terlatih di Satu Wilayah Kerja

pada Kurun Waktu tertentu x 100% % 16406 93,30% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES

Jmlh Murid SD dan Setingkat di Satu Wilayah Kerja dlm

Kurun Waktu yg sama

17585

5. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Diare

Jumlah Penderita Diare yang Datang dan Dilayani di

Sarana Kesehatan dan Kader di Satu Wilayah tertentu

dalam Waktu 1 tahun x 100% %

8387 73,54% 80,16% 86,78% 93,40%

100,00%

100,00%

100,00%

DINKES

Jumlah Perkiraan Penderita Diare pada Satu Wilayah

tertentu dlm Waktu yg sama (10% dari Angka Kesakitan Diare x Jumlah Penduduk)

11405

6. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam

Jumlah KLB di Desa/Kelurahan yang

Ditangani < 24 jam dalam Periode tertentu x 100% % 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES

Jumlah KLB di Desa/Kelurahan yang terjadi

pada Periode yang sama

1

7. Angka Kejadian Malaria (per 1.000 penduduk)

Jumlah Kasus Malaria yang Terjadi x 1.000

Per seribu

6696 24,83

22,35 20,11 18,02 16,14 14,48 12,88 DINKES

Jumlah Seluruh Penduduk 269629

8. Cakupan Pelayanan Penderita HIV/AIDS

Jumlah Penderita HIV/AIDS yang diberikan Pelayanan sesuai Standar Pelayanan x 100% % 23 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES

Jumlah Seluruh Penderita HIV/AIDS yang ditemukan

23

Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

Jumlah Kunjungan Pasien Miskin di

Sarana Kesehatan Strata 1 x 100% % 134157 68,97% 71,04% 73,88% 78,31% 84,58% 93,04% 98,43% DINKES

Jumlah Seluruh Masyarakat

Miskin di Kabupaten 194519

2. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 6-24 bulan Keluarga Miskin

Jumlah Anak Usia 6 - 24 bulan Keluarga Miskin yg

mendapat Makanan Pendamping ASI x 100% % 0 0% 3,26% 50,01%

100,00%

100,00%

100,00%

100,00%

DINKES

Jumlah Seluruh Anak Usia 6 - 24 bulan Keluarga Miskin

4571

Bab IX - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran

Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

Jmlh Kunjungan Pasien

Miskin di Sarana Kesehatan Strata 1 x 100% % 785 0,40% 0,44% 0,51% 0,61% 0,70% 0,88% 1,06% DINKES

Jumlah Seluruh Masyarakat

Miskin di Kabupaten

194.519

Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat

1. Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan

Jumlah Sarana Air Minum yg Memenuhi Syarat Kesehatan

x 100% % 12252

27,45% 30,19% 33,21% 36,53% 40,18% 44,20% 48,22% DINKES

Jumlah Seluruh Sarana Air

Minum 44642

2. Meningkatnya Jumlah Desa/Kelurahan yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM

x 100% % 11

3,96% 3,96% 7,91% 8,63% 9,35% 10,07% 10,79% DINKES

Jmlh Seluruh Desa / Kelurahan

278

3. Meningkatnya Kualitas Hygienis Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan/Minuman

Jumlah TPM yang Memenuhi Syarat

x 100% %

117

41,94% 46,24% 50,90% 55,91% 61,29% 67,03% 73,12% DINKES

Jumlah Seluruh TPM 279

Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta

1. Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Lembaga Swasta dalam Penyelengaraan Kesehatan di Kabupaten Ende

Jumlah Lembaga Swasta yang Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam Penyelengaraan Kesehatan kepada

Masyarakat

Lemba ga

5 5 5 5 5 5 5 DINKES

Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan

1. Rasio Posyandu per Satuan Balita

Jumlah Posyandu x 1.000 Per

seribu 631 41,41 45,54 50,13 55,12 60,63 66,67 72,71 DINKES

Jumlah Balita 15239

2. Cakupan Desa Siaga Aktif

Jumlah Desa Siaga Aktif

x 100% % 31

53,45% 58,62% 79,31% 86,21% 93,10% 100% 100% DINKES

Jumlah Desa Siaga yang Dibentuk

58

Meningkatnya Peserta KB Aktif

1. Persentase Akseptor KB

Jumlah Akseptor KB

x 100% %

5096

14,16% 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66% BKBKS

Jumlah Seluruh PUS yang ada

35981

2. Cakupan Peserta KB Aktif

Jumlah Peserta Program KB

Aktif x 100% %

25906 72,00% 72,00% 100% 100% 100% 100% 100% BKBKS

Jumlah Seluruh PUS yang

ada 35981

Penurunan Angka Unmet Need

1. Cakupan PUS yang Ingin ber KB Tidak Terpenuhi (unmet need)

Jumlah PUS Unmet Need

x 100% %

6019

16,73% 15,00% 12,50% 10,00% 7,50% 5,00% 2,50% BKBKS

Jumlah Seluruh PUS yang ada

35981

Bab IX - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran

Indikator Sasaran

Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB

1. Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 desa/ kelurahan

Jumlah PLKB / PKB per

desa

55 0,20 0,32 0,40 0,50 0,50 0,50 0,50 BKBKS

Jumlah Seluruh Desa/ Kelurahan

278

2. Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa / Kelurahan

Jumlah PPKBD

per desa

278

1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 BKBKS

Jumlah Seluruh Desa/ Kelurahan

278

Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

1. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I

Jumlah Keluarga

Pra Sejahtera dan Sejahtera I

x 100% %

21027

32,38% 31,00% 30,00% 29,00% 28,00% 27,00% 26,00% BKBKS

Jumlah Seluruh Keluarga yang ada

64938

Bab IX - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Misi 3 : Percepatan Pembangunan Perekonomian Dan Pariwisata Yang Kompetitif Dan Berkelnajutan Tujuan : 4 Tujuan Sasaran : 15 Sasaran Indikator : 63 Indikator Kinerja

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan

1. Meningkatnya Luas Lahan Pertanian:

a. Pertanian Lahan Basah

Luas areal Pertanian Lahan Basah tahun n dikurangi luas areal lahan basah tahun n-1

x 100% Ha 100

1,26% 1,26% 1,26% 1,26% 1,26% 1,26% 1,26% DISTANAK

Luas Pertanian Lahan Basah pada tahun

dasar

7954

b. Pertanian Lahan Kering

Luas areal Pertanian Lahan Kering tahun n dikurangi luas areal Lahan Kering Thn n-1

x 100% Ha 100

5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% DISTANAK

Luas Pertanian Lahan Kering pada tahun

dasar

2000

2. Meningkatnya Produktivitas Padi dan Bahan Utama Pangan Lainnya:

a. Padi Sawah

Produksi Tanaman Padi Sawah (Ton) Ton/Ha

47571,6875 6,81 6,85 6,88 6,92 6,95 6,98 7,02 DISTANAK Luas Areal Tanam Padi Sawah (Ha) 6.983

b. Padi Ladang

Produksi Tanaman Padi Ladang (Ton) Ton/Ha

15327 2,69 2,72 2,75 2,78 2,80 2,83 2,86 DISTANAK Luas Areal Tanam Padi Ladang (Ha) 5688

c. Jagung

Produksi Tanaman Jagung (Ton) Ton/Ha

22027 3,41 3,55 3,69 3,84 3,99 4,15 4,32 DISTANAK Luas Areal Tanam Jagung (Ha) 6451

d. Ubi Kayu

Produksi Tanaman Ubi Kayu (Ton) Ton/Ha

19287 10,56 11,09 11,65 12,23 12,84 13,48 14,15 DISTANAK

Luas Areal Tanam Ubi Kayu (Ha) 1826

e. Ubi Jalar

Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ton) Ton/Ha

3062 7,95 8,35 8,77 9,21 9,67 10,15 10,66 DISTANAK

Luas Areal Tanam Ubi Jalar (Ha) 385

f. Kacang Kedelai Prodksi Tanaman Kacang Kedelai (Ton) Ton/Ha 16 1,23 1,26 1,29 1,33 1,36 1,39 1,43 DISTANAK

Luas Areal Tanam Kacang Kedelai (Ha) 13

g. Kacang Tanah Produksi Tanaman Kacang Tanah (Ton) Ton/Ha 76 1,52 1,56 1,60 1,64 1,68 1,72 1,76 DISTANAK

Luas Areal Tanam Kacang Tanah (Ha) 50

h. Kacang Hijau Produksi Tanaman Kacang Hijau (Ton) Ton/Ha 143 1,66 1,68 1,70 1,71 1,73 1,75 1,77 DISTANAK

Luas Areal Tanam Kacang Hijau (Ha) 86

i. Shorgum

Produksi Tanaman Shorgum (Ton)

Ton/Ha

328

1,68 1,77 1,85 1,95 2,04 2,15 2,25 DISTANAK

Luas Areal Tanam Shorgum (Ha) 195

Bab IX - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

3. Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah):

a. Kelapa

Jumlah Produksi Kelapa (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 64,856 0,80% 1,00% 1,00% 1,00% 1,20% 1,20% 1,20% DISHUTBUN

Jumlah Produksi Kelapapada tahun n-1 8107

b. Kakao

Jumlah Produksi Kakao (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 7,684 0,22% 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 1,50% DISHUTBUN

Jumlah Produksi Kakao pada tahun n-1 3434,684

c. Jambu Mete

Jumlah Produksi Jambu Mete (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada thn n-1 x 100% % 6 0,16% 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 2,00% DISHUTBUN

Jumlah Produksi Jambu Mete pada thn n-1 3685

d. Kopi

Jumlah Produksi Kopi (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 9 0,26% 0,50% 0,50% 1,00% 1,50% 1,50% 1,50% DISHUTBUN

Jumlah Produksi Kopi pada tahun n-1 3407

e. Kemiri

Jumlah Produksi Kemiri (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 11 0,21% 0,50% 1,00% 1,00% 1,10% 1,20% 1,30% DISHUTBUN

Jumlah Produksi Kemiri pada tahun n-1 5259

f. Cengkeh

Jumlah Produksi Cengkeh (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 16 5,37% 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 4,00% 4,00% DISHUTBUN

Jumlah Produksi Cengkeh pada tahun n-1 298

g. Pala

Jumlah Produksi Pala (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 1 9,09% 1,00% 1,50% 2,00% 3,00% 3,00% 3,00% DISHUTBUN

Jumlah Produksi Pala pada tahun n-1 11

3. Meningkatnya Produksi Ikan

Jumlah Produksi Ikan (Ton) pada tahun n x 100% Ton

8431,06

0,34% 0,55% 0,57% 0,59% 0,75% 1,00% DKP

Potensi Daerah/Potensi Lestari (Ton)

4.

Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan

Jumlah Konsumsi Ikan (Ton) pada thn n x 100% %

31,06 88,74%

90,09% 90,89% 91,71% 92,46% 92,86% 93,26% DKP Jumlah Target Produksi Ikan Daerah 35

5. Meningkatnya Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut

Jumlah Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut yang diusahakan pada tahun n

x 100% % 14

1,42% 1,82% 2,23% 2,63% 3,04% 3,44% 3,84% DKP Jumlah Potensi Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut

987

6. Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan

Jumlah Peraturan tentang Kebijakan Ketahanan Pangan dalam Bentuk Perda, Perkada, dsb.

buah 2 0 1 1 1 0 1 BKP3

7. Ketersediaan Pangan Utama

Rata-rata Jumlah Ketersediaan Pangan Utama per Tahun (Kg)

x 100% % 37.953.708 88,76

% 90% 90% 90% 90% 90% 90% BKP3 Jumlah Penduduk 42759923,85

Bab IX - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Produksi Ternak

1. Meningkatnya Produksi hasil Ternak:

a. Sapi

Jumlah Produksi Daging Sapi (Kg) pada tahun n dikurangi Jumlah Produksi Daging

Sapi pada tahun n - 1 x 100% %

345.45

0 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% DISTANAK

Jumlah Produksi Daging Sapi pada tahun n-1

b. Kerbau

Jumlah Produksi Daging Kerbau (Kg) pada thn n dikurangi Jmlh Produksi Daging

Kerbau pada tahun n - 1 x 100% %

3.602 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% DISTANAK

Jumlah Produksi Daging Kerbau pada tahun n-1

c. Babi Jumlah Produksi Daging Babi (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Daging

Babi pada tahun n - 1

x 100% % 70.335 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% DISTANAK

Jumlah Produksi Daging Babi pada tahun n-1

d. Kambing

Jumlah Produksi Daging Kambing (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi

Daging Kambing pd thn n - 1 x 100% %

25.456 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% DISTANAK

Jumlah Produksi Daging Kambing pada tahun n-1

e. Ayam

Jumlah Produksi Daging Ayam (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Daging

Ayam pada tahun n - 1 x 100% % 89.517

3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% DISTANAK

Jumlah Produksi Daging Ayam pada tahun

n-1

f. Telur

Jumlah Produksi Telur (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Telur pada thn

n - 1 x 100% %

84.636 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% DISTANAK

Jumlah Produksi Telur pada tahun n-1

Pelestarian Budaya Lokal

1.

Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan

Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan

x 100% % 10 45,45

% 50,00% 54,55% 59,09% 63,64% 68,18% 72,73% DISBUDPAR Total Benda, Situs dan Kawasan Cagar

Budaya yang Dimiliki Daerah 22

Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal

1. Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah

Jumlah Kelompok Seni Budaya Daerah yang mendapatkan Binaan dan Bantuan

Pemda pada thn n x 100% % 7 12,07%

34,48% 51,72% 68,97% 86,21% 100 % 100 % DISBUDPAR Jumlah KelompokSeni Budaya Daerah 58

Pengembangan Pariwisata Daerah

1. Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya

Penyelenggaraan Sepekan Pesta Danau Kelimutu Kali 0 1 1 1 1 1 1 DISBUDPAR

Bab IX - 16 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2.

Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW)

Jmlh Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan

x 100% % 5

4,63% 11,11% 18,52% 25,93% 34,26% 42,59% 51,85% DISBUDPAR

Jumlah Potensi Obyek Daya Tarik Wisata

(ODTW) yang ada 108

3.

Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan

Jumlah Kunjungan Wisatawan pada thn n dikurangi Jumlah Wisatawan pada thn n-1

x 100% % 100

20% 25% 35% 45% 55% 65% 75% DISBUDPAR

Jumlah Kunjungan Wisatawan pada tahun n-1

500

Meningkatnya Pembinaan Kelompok Tani dan Nelayan

1. Cakupan Bina Kelompok Tani yang Meningkat Statusnya

Jumlah Kelompok Tani yang mendapatkan Binaan dan Meningkat Statusnya pd thn n

x 100% % 973 55,82

% 59,61% 63,68% 68,10% 72,75% 77,68% 82,62% BKP3

Jumlah Kelompok Tani yg ada 1743

2.

Cakupan Bina Kelompok Nelayan, Pembudidaya dan Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan

Jumlah Kelompok Nelayan, Pembudidaya, Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan

yang Mendapatkan Binaan pd thn n x 100% %

15 6,38% 17,02% 32,77% 51,06% 72,34% 100% 100% DKP

Jumlah Kelompok Nelayan, Pembudidaya, Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan

235

Pengembangan dan Pembinaan Koperasi dan UMKM

1. Persentase Koperasi Aktif

Jumlah Koperasi Aktif

x 100% %

85 80,95

% 82,86% 83,81% 84,76% 85,71% 86,67% 87,62%

DINKOP & UKM

Jumlah Seluruh Koperasiyang ada pada tahun n

105

2. Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif

Jumlah UKM Non BPR/LKM UKM Aktif

x 100% %

300

54,74%

55,84% 56,93% 58,03% 59,12% 60,22% 61,31% DINKOP &

UKM Jumlah Seluruh UKM Non BPR/LKM UKM

yang ada 548

3.

Persentase UMKM yang Dibina

Jumlah UMKM yang dibina x 100% %

226 5,31% 5,49% 5,68% 5,89% 6,10% 6,31% 6,53%

DINKOP & UKM Jumlah Seluruh UMKM yg ada 4260

4.

Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri

Jumlah UMKM Mandiri x 100% %

78 34,51%

37,17% 39,82% 42,48% 45,13% 47,79% 50,44% DINKOP &

UKM Jumlah UMKM yang dibina 226

Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif

1.

Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah

Jumlah Kelompok Usaha IKM yang mendapat Binaan &

Bantuan Pemda tahun n x 100% %

34

17,35%

32,34% 46,12% 47,39% 48,61% 49,77% 50,88% DISPERIND

AG

Jumlah Kelompok Usaha IKM yang ada 196

2. Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal

Jumlah Kelompok Pedagang/ Usaha Informal yg mendapat Binaan dan

Bantuan Pemda tahun n x 100% % 22 14,19

% 18,86% 18,89% 18,92% 18,95% 18,97% 19,00%

DISPERINDAG

Jumlah Kelompok Pedagang/ Usaha Informal yang ada

155

Bab IX - 17 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

3.

Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Perdagangan dan Industri serta Peredaran Barang dan Jasa

Jmlh kegiatan pembinaan dan pengawasan pengembangan perdagangan & industri serta peredaran barang dan jasa

yang dilaksanakan x 100% %

8 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

DISPERINDAG

Jmlh kegiatan pembinaan dan pengawasan pengembangan perdagangan & industri serta peredaran barang dan jasa

yang direncanakan

8

Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi

1. Penyediaan Regulasi yang Mendukung Iklim Investasi

Jumlah Regulasi yang mendukung iklim usaha yang dihasilkan

buah

0 0 1 0 0 0 1 BKPMD

Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa

1.

Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende

Tersedianya Unit Informasi Perdagangan Komoditi Yang Efektif di Kabupaten Ende

unit 0 0 0 1 2 7 7 4 DISPERIND

AG

2.

Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Jumlah Desa yang memiliki BUMDes pada tahun n

x 100% % 6

2,35% 11,76% 27,45% 47,06% 70,59% 100% 100% BPMPD Jumlah Desa yang ada 255

Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Angkatan Kerja 15 thn ke atas x 100% %

130.442 79,21

% 80,01% 80,81% 81,61% 82,43% 83,26% 84,09%

DISNAKERTRANS

Jumlah Penduduk Usia Kerja (15 - 65 thn) 164.669

2. Persentase Pencari kerja yang ditempatkan

Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan x 100% %

446 12,24

% 12,42% 12,61% 12,79% 12,99% 13,18% 13,38%

DISNAKERTRANS Jumlah Pencari Kerja yang Mendaftar 3645

3. Tingkat Pengangguran Terbuka

Jumlh Pengangguran Terbuka Usia Angkatan Kerja x 100% % 3705 2,84% 2,34% 1,84% 1,34% 0,84% 0,34% 0,24%

DISNAKERTRANS

Jumlah Penduduk Angkatan Kerja 130442

Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan 1.

Persentase Keselamatan dan Perlindungan Kerja

Jumlah Perusahaan yang Menerapkan K3 pada tahun n

x 100% % 154

37,20%

44,93% 53,38% 61,84% 70,29% 78,74% 87,20% DISNAKERT

RANS Jumlah Perusahaan di Wilayah Kabupaten pada tahun n

414

2.

Persentase Pekerja yang Menjadi Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja

Jumlah Pekerja Peserta Program Jamsostek/BPJS

Tenaga Kerja Aktif x 100% %

2799 62,76%

63,50% 64,28% 65,07% 65,85% 66,64% 67,42% DISNAKERT

RANS Jumlah Seluruh Pekerja yg ada 4460

Bab IX - 18 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

3.

Persentase Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah

Jmlh Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha dengan Kebijakan Pemda

pada thn n x 100% %

17 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

DISNAKERTRANS Jumlah Kejadian Perselisihan Buruh dan

Pengusaha dengan Kebijakan Pemda 17

4.

Persentase Penurunan Kasus Sengketa Pengusaha-Pekerja per Tahun

Jumlah Sengketa Pengusaha Pekerja x 100% % 17 4,11% 3,62% 3,14% 2,66% 2,17% 1,69% 1,21% DISNAKERT

RANS Jumlah Perusahaan 414

Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1.

Persentase Peningkatan Pajak Daerah

Jumlah Penerimaan Pajak Daerah pada tahun n

x 100% % 7,343

Milyar 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% DPPKAD

Jumlah Pajak Daerah pada tahun dasar

2. Persentase Peningkatan Retribusi Daerah

Jumlah Penerimaan Retribusi Daerah tahun n

x 100% % 5,628

Milyar 3,00% 4,00% 4,00% 4,00% 5,00% 6,00% DPPKAD

Jumlah Retribusi Daerah pada tahun dasar

3. Meningkatnya Investasi di Bidang Industri

Investasi di Bidang Industri pada thn n dikurangi thn n-1

x 100% % 1,2875

Milyar 12,20% 14,23% 16,26% 18,30% 20,03% 22,03% BKPMD

Investasi di Bidang Industri pada tahun dasar

4. Meningkatnya Investasi di Bidang Perdagangan

Investasi di Bidng Perdagngan pada thn n dikurangi thn n-1

x 100% %

334,759

Milyar 10,42% 10,43% 10,44% 10,45% 10,46% 10,47% BKPMD

Investasi di Bidang Perdagangan pada thn dasar

5. Meningkatnya Investasi di Bidang Pariwisata

Investasi di Bidang Pariwisata pada thn n dikurangi thn n-1

x 100% %

1,210 Milyar

1,27% 1,46% 1,67% 1,88% 2,09% 2,30% BKPMD Investasi di Bidang Pariwisata pada tahun dasar

6. Meningkatnya Investasi di Bidang usaha Lainnya

Investasi di Bidg Usaha Lainya pada thn n dikurangi thn n-1

x 100% %

5 Milyar

1,25% 1,46% 1,67% 1,88% 2,09% 2,30% BKPMD

Investasi di Bidang Pariwisata pada tahun dasar

Bab IX - 19 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD 1.

Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD

Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1

x 100% %

173,465 Juta

5 % 5 % 5 % 5 % 5 % 5 % DISTANAK Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD tahun n-1

2.

Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Kelautan dan Perikanan terhadap PAD

Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 x 100% %

35,280

Juta 4,88% 233,78% 10 % 11% 12% 13% DKP

Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD tahun n-1

3.

Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD

Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 x 100% %

20,302

Juta 10% 10% 10% 10% 10% 10% DISBUDPAR

Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD tahun n-1

4.

Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Perdagangan dan Industri terhadap PAD

Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 x 100% %

967,705 Juta

5 % 5 % 5 % 5 % 5 % 5 % DISPERIND

AG Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD

tahun n-1

Bab IX - 20 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

MISI 4 : Membangun, Menata, Dan Meningkatkan Sarana Dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif Maupun Kualitas Sesuai Potensi Dan Kebutuhan Daerah Yang Ramah Lingkungan

TUJUAN : 2 Tujuan SASARAN : 10 Sasaran INDIKATOR : 29 Indikator Kinerja

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan

1.

Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang Dilalui Roda 4 dalam Kondisi Baik

Panjang Jalan Penghubung dari Ibu Kota Kecamatan ke Desa yang dilalui Roda 4 dalam

Kondisi Baik x 100% % 107,7 31,80% 32,98% 34,16% 35,34% 36,52% 37,70% 38,88% DINAS PU Panjang jalan Desa seluruhnya pada tahun n 338,7

2.

Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik

Panjang Jalan Kab dalam Kondisi Baik x 100% %

516,92 62,69% 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96% DINAS PU Panjang Jalan Kab seluruhnya pada tahun n 824,6

3. Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/Saluran Pembuangan Air

Panjang Jalan Kab yang memiliki Drainase x 100% %

119,1 14,44% 16,87% 19,29% 21,72% 24,15% 26,57% 29,00% DINAS PU

Panjang Jalan Kab seluruhnya pada tahun n 824,6

4. Persentase Drainase dalam keadaan baik

Panjang Drainase dalam keadaan baik pada thn n x 100% % 42420 43,71% 46,80% 49,89% 52,98% 56,08% 59,17% 62,26% DINAS PU

Panjang seluruh Drainase Kabupaten 97048

5.

Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan

Jumlah Fasilitas Perlengkapan Jalan (Rambu, Marka, Guard Drill)

a. Rambu Jumlah Fasilitas Rambu (unit) yang sudah ada

x 100% % 181

37,63% 50,10% 62,58% 75,05% 87,53% 100,00% 100,00% DISHUB

Jumlah Fasilitas Rambu yang seharusnya ada 481

b. Marka

Jumlah Fasilitas Marka ( m2 ) yang sudah ada x 100% %

645 39,21% 51,37% 63,53% 75,68% 87,84% 100,00% 100,00% DISHUB

Jumlah Fasilitas Marka yang seharusnya ada 1645

c. Guard Drill

Jumlah Fasilitas Guard Drill (meter) yg sdh ada x 100% %

559,64 9,33% 11,83% 14,33% 16,83% 19,33% 21,83% 24,33% DISHUB Jumlah Fasilitas Guard Drill yang seharusnya ada 6000

6.

Persentase Uji KIR Kendaraan

Jumlah Kendaraan yang telah Lulus Uji KIR x 100% % 1382 73,12% 75,77% 81,06% 86,35% 91,64% 96,93% 100,00% DISHUB Jmlh seluruh Kendaraan yang wajib Uji KIR 1890

7. Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal

Jumlah Terminal Penumpang yang ada memiliki Pelayanan sesuai Standar

x 100% % 6

85,71% 85,71% 85,71% 93,33% 93,75% 100% 100% DISHUB Jumlah Terminal Penumpang yang ada 7

Bab IX - 21 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan

1. Jumlah Jembatan yang Dibangun

Jumlah Jembatan yg dibangun x 100% %

34 53,97% 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% 63,49% DINAS PU Jumlah Kebutuhan Jembatan yang seharusnya

dibangun 63

2. Jumlah Jembatan dalam Kondisi Baik

Jumlah Jembatan dalam Kondisi Baik x 100% % 34 53,97% 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% 63,49% DINAS PU

Jumlah Seluruh Jembatan yang ada 63

Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian

1. Rasio Jaringan Irigasi terhadap Luas Lahan Pertanian

Panjang Saluran Irigasi pada tahun n M / Ha

68776,4 6,11 6,38 6,64 6,91 7,18 7,44 7,71 DINAS PU

Luas Lahan Budi Daya Pertanian pada tahun n 11258

2. Panjang Irigasi Kabupaten dalam Kondisi Baik

Panjang Saluran Irigasi dalam kondisi Baik x 100% % 68776,4 32,07% 33,47% 34,87% 36,27% 37,67% 39,07% 40,47% DINAS PU Pajang Saluran Irigasi seluruhnya yang ada 214430

Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat

1. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik

Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik x 100% % 39529 67,19% 68,89% 70,59% 72,29% 73,99% 75,69% 77,39% DISTAMBEN

Jumlah Seluruh Rumah Tangga pada tahun n 58830

2.

Persentase Desa yang Terkases Listrik

Jumlah Desa yg Terakses Listrik x 100% % 160 62,75% 66,27% 70,20% 74,12% 78,04% 81,96% 85,88% DISTAMBEN Jumlah Seluruh Desa pada tahun n 255

Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat

1. Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih

DINAS PU + DISTAMBEN

a. Sumber Mata Air

Permukaan

Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Mata Air Permukaan

x 100% % 48622

82,65% 85,20% 87,75% 90,30% 92,85% 95,40% 97,95% DINAS PU

Jumlah Seluruh Rumah Tangga pada tahun n 58830

b. Sumber Mata Air

Bawah Tanah

Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Mata Air Permukaan x 100% % 1125 1,91% 2,48% 3,05% 3,63% 4,20% 4,77% 5,34% DISTAMBEN

Jumlah Seluruh Rumah Tangga pada tahun n 58830

2.

Presentase Desa yang Terakses Air Bersih

Jumlah Desa yang Terakses Air Bersih x 100% %

212 83,14% 85,10% 87,06% 89,02% 90,98% 92,94% 94,90% DINAS PU

Jumlah Seluruh Desa pada tahun n 255

Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat

1. Rasio Rumah Layak Huni Jumlah Rumah Layak Huni pada tahun n x 100% % 37845 64,33% 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97% DINAS PU Jumlah Rumah Seluruhnya pada tahun n 58830

Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga

1. Persentase Rumah Tinggal yang Memiliki Jamban Keluarga

Jumlah Rumah yang Memiliki JAGA

x 100% %

22558

38,34% 38,70% 39,06% 39,42% 39,77% 40,13% 40,49% DINAS PU Jumlah Rumah Seluruhnya pada tahun n 58830

Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan

1. Penyediaan TPA Jumlah TPA yang dibangun unit 0 0,5 0,7 0,8 0,9 1 1 KPK

2. Presentase Penanganan Sampah

Volume Sampah yg Ditangani x 100% %

45875 70,58% 75,20% 78,28% 79,81% 82,89% 84,43% 85,97% KPK

Volume Produksi Sampah 64995

3.

Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk

Jumlah Daya Tampung TPS yang ada x 1.000

Per seribu

19250 25,01% 31,77% 36,00% 46,00% 61,36% 77,16% 92,16% KPK Jumlah Penduduk pada thn n 76954

Bab IX - 22 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung

Jawab Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan

1. Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan

Jumlah Bangunan ber-IMB x 100% % 350 1,80% 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 4,02% DINAS PU Jumlah Bangunan yg harus memiliki IMB 19420

2. Penyediaan Ruang

Terbuka Hijau Publik

Jumlah RTH yg tersedia di Wilayah Kota/ Kawasan Perkotaan x 100% %

113,61 12,29% 12,29% 12,30% 12,31% 12,32% 12,33% 12,34% DINAS PU

Jumlah Luas RTH yang seharusnya tersedia 924,61

Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan

1.

Persentase Perusahaan yang Mentaati Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL, UKL/UPL)

Jumlah Perusahaan yang Mentaati Dokumen Lingkungn Hidup (AMDAL, UKL/UPL)

x 100% % 2

8,00% 24% 40% 56% 72% 88% 96% BLHD Jumlah Seluruh Perusahaan yang Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup

25

2. Presentase Pencemaran Status Mutu Air

Jumlah Status Air yg Tercemar

x 100% %

5

62,50% 50,00% 37,50% 25,00% 12,50% 12,50% 12,50% BLHD Jumlah Seluruh Kawasan Permukiman/Sumber Mata air/Usaha Kegiatan dan Sungai yang

Terpantau

8

3. Cakupan Penghijauan Wilayah Sumber Mata Air

Jumlah Wilayah Sumber Mata Air yang Dikonservasi

x 100% % 44

64,71% 70,59% 77,94% 85,29% 92,65% 100,00% 100,00% BLHD Jumlah Sumber Mata Air yang Direncanakan utk

Dikonservasi 68

4. Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

Jumlah Hutan & Lahan Kritis yang Direhabilitasi x 100% % 965 1,15% 1,92% 2,24% 2,48% 2,65% 2,82% 2,94% DISHUTBUN

Jmlh Total Hutan dan Lahan Kritis 83593,26

5.

Persentase Kerusakan Kawasan Hutan

Luas Kerusakan Kawasan Hutan x 100% %

130 0,17% 0,17% 0,16% 0,15% 0,14% 0,13% 0,12% DISHUTBUN Jumlah Total Luas Kawasan Hutan 74317,54

6. Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin

Jumlah Lokasi Pertambangan Liar yang Ditertibkan

x 100% % 21

35,00% 51,67% 76,67% 83,33% 90,00% 100,00% 100,00% DISTAMBEN Jumlah Seluruh Lokasi Pertambangan Liar 60

Bab IX - 23 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan Yang Bersih, Transparan Dan Berkualitas Serta Rasa Aman, Tertib Dan Nyaman Bagi Pengembangan Usaha Dan Kehidupan

Masyarakat Tujuan : 6 Tujuan Sasaran : 16 Sasaran Indikator : 69 Indikator Kinerja

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Jawab

Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah

1.

Persentase Kegiatan yang Ditetapkan dalam APBD Berbanding Kegiatan yang Direncanakan dalam RKPD

Jumlah Seluruh Kegiatan yang Dianggarkan dalam APBD

x 100% % 1959

49% 70% 75% 80% 90% 100% 100% BAPPEDA Jumlah Seluruh Kegiatan yang

Direncanakan dalam RKPD 3995

2.

Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan (RPJMD, RKPD, KUA, PPAS)

Jumlah Dokumen Perencanaan yang Ada

x 100% % 4

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA Jumlah Dokumen Perencanaan yang

seharusnya Ada

4

3.

Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara Tepat Waktu

Jumlah Dokumen Perencanaan yang

Disampaikan secara Tepat Waktu x 100% % 3 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA

Jumlah Dokumen Perencanaan yg seharusnya Disampaikan Tepat Waktu

3

4.

Penyediaan Data Statistik Daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah)

Jumlah Data yang Disediakan

x 100% %

7

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA Jumlah Seluruh Data yang

Dibutuhkan 7

5. Persentase Pelaksanaan Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan

Jumlah Kegiatan Koordinasi, Pengendalian & Pengawasan

Pembangunan Daerah yang dilaksanakan

x 100% %

14

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA

Jumlah Kegiatan Koordinasi, Pengendalian & Pengawasan Pembangunan Daerah yang

seharusnya dilaksanakan

14

Bab IX - 24 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Jawab

Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah 1.

Persentase Ketepatan Penerbitan Dokumen & Laporan Keuangan

Jumlah Dokumen dan Laporan Keuangan yang Diterbitkan Tepat Waktu x 100% % 12 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DPPKAD

Jumlah Dokumen dan Laporan Keuangan yang

Diterbitkan

12

2.

Persentase SKPD yang Menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Tepat Waktu

Jumlah SKPD yang Menyampaikan SPJ secara Tepat Waktu x 100% % 48 62,34% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DPPKAD

Jumlah Seluruh SKPD yang ada

77

3. Berkurangnya Temuan Audit BPK

Jumlah Temuan Audit BPK pada tahun n

x 100% %

70

100,00% 91,43% 82,86% 74,29% 65,71% 57,14% 48,57% DPPKAD Jumlah Temuan Audit BPK pada tahun dasar (thn 2013)

70

Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Berkualitas 1.

Persentase Badan/Dinas/ Kantor yang Menyelenggarakan Administrasi dan Pemerintahan dengan Baik

Jumlah Badan/Dinas/Kantor yang Menyelenggarakan

Administrasi dan Pemerintahan dengan Baik

x 100% % 77

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SETDA (BAGIAN

PEMERINTAH UMUM)

Jumlah Seluruh Badan/Dinas/Kantor

77

2. Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu

Waktu penyampaian LPPD Tepat/ Tidak

Tepat Waktu

Tepat Waktu

Tepat Waktu

Tepat Waktu

Tepat Waktu

Tepat Waktu

Tepat Waktu

SETDA (BAGIAN PEMERINTAH

UMUM)

3. Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik

Jumlah Kecamatan yang Menyelenggarakan

Administrasi dengan Baik x 100% %

21/21

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SETDA (BAGIAN PEMERINTAH UMUM

dan KECAMATAN) Jumlah Seluruh Kecamatan

4.

Persentase Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik

Jumlah Kecamatan yang Menyelenggarakan

Pembinaan dan Pengawasan Pelaks. Pembangunan dan

Kemasyarakatan dengan Baik x 100% %

21/21

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SETDA (BAGIAN PEMERINTAH UMUM

dan KECAMATAN) Jumlah Seluruh Kecamatan

5.

Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik

Jumlah Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik x 100% % 45 16,19% 43,17% 71,94% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

BPMPD dan KELURAHAN

Jumlah Seluruh Desa dan Kelurahan

278

Bab IX - 25 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Jawab

Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

6.

Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik

Jumlah Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan

Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan

dan Kemasyarakatan dgn Baik

x 100% %

40

14,39% 53,96% 75,54% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% BPMPD dan

KELURAHAN

Jumlah Seluruh Desa dan Kelurahan

278

7. Persentase SKPD yang telah Memiliki SPM/SOP

Jumlah SKPD yang telah memiliki SOP/SPM

x 100% % 14

12,73% 14,55% 16,36% 18,18% 22,73% 28,18% 33,64% SETDA (BAGIAN

ORGANISASI) Jumlah Seluruh SOP/SPM yang wajib dimiliki SKPD

110

8. Pengelolaan Arsip secara Baku

Jumlah SKPD yang telah Menerapkan

Pengelolaan Arsip secara Baku x 100% % 12 14,12% 16,47% 18,82% 21,18% 23,53% 25,88% 28,24%

KANTOR PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH Jumlah Seluruh SKPD 85

9. Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan

Jumlah Kegiatan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan

yang dilaksanakan pada thn n x 100%

Kegia tan

8 14% 29% 43% 57% 71% 86% 100%

KANTOR PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH Jumlah Rencana Kegiatan Peningkatan SDM

Pengelola Kearsipan

56

10. Persentase SKPD yang Memiliki Akses Internet

Jumlah SKPD yang Memiliki Akses Internet

x 100% % 29

55% 58% 70% 85% 100% 100% 100% KPDT Jumlah Seluruh SKPD yang

direncanakan 53

11. Persentase SKPD yang Memiliki Website

Jumlah SKPD yang Memiliki Website

x 100% % 5

6% 10% 52% 100% 100% 100% 100% KPDT Jumlah Seluruh SKPD 77

12.

Persentase Dokumen Perijinan yang Diselesaikan sesuai dengan Standar Pelayanan yang Ditetapkan

Jumlah Dokumen Perijinan yg Diselesaikan dlm jangka

waktu sesuai Standar Pelayanan

x 100% %

669

51,70% 100% 100% 100% 100% 100% 100% KPTSP Jumlah Dokumen Permohonan yang Diterima dan memenuhi syarat untuk

diproses

1294

Bab IX - 26 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Jawab

Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

13.

Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan yang Diperoleh

Indeks Kepuasan Masyarakat Angka 2,96425

x 25 74,11 74,75 75,00 76,25 78,75 80,00 82,50 KPTSP

14. Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE

Jumlah Kegiatan dalam RUP yg Dilaksanakan melalui LPSE

x 100% % 100

90,91% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

SETDA (BAGIAN

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN)

Jumlah Seluruh Kegiatan dalam RUP yang seharusnya dilaksanakan melalui LPSE

110

15. Ranperda yang Diajukan dan Ditetapkan menjadi Perda

Jumlah Ranperda yang Ditetapkan

x 100% %

2

22,22% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% SETDA

(BAGIAN HUKUM) Jumlah Ranperda yang

diajukan dan ditetapkan dalam 1 tahun

9

16. Persentase Perda yang Disosialisasikan kepada Masyarakat

Jumlah Perda yang Disosialisasikan

kepada Masyarakat x 100% % 0 0% 9,09% 18,18% 91,67% 92,31% 92,86% 93,33% SETDA

(BAGIAN HUKUM) Jumlah Seluruh Perda yang harus Disosialisasikan kepada

Masyarakat

11

17. Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan

Jumlah kegiatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah

yang Dilaksanakan x 100% %

9 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

SETDA (BAGIAN UMUM &

BAGIAN EKONOMI) Jumlah kegiatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah

yang Direncanakan

9

18. Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang Dipublikasikan

Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerahyang Dipublikasikan

x 100% %

220

68% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SETDA

(BAGIAN HUMAS) Jumlah Rencana Kegiatan

Pimpinan Daerah 325

19. Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang Dipublikasikan

Jumlah Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang Dipublikasikan

x 100% % 20

50% 63% 88% 100% 100% 100% 100% SETDA

(BAGIAN HUMAS) Total Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah

40

20.

Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Jumlah Temuan Hasil Pengawasan pada tahun n

x 100% %

502

100% 95% 90% 85% 80% 75% 70% INSPEKTORAT Jumlah Seluruh Temuan Hasil Pengawasan pada tahun

dasar (tahun 2013)

502

Bab IX - 27 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Jawab

Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

21. Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Pengawasan

Jumlah Tindak Lanjut terhadap Temuan pada tahun

n x 100% %

333 66,33% 100% 100% 100% 100% 100% 100% INSPEKTORAT Jumlah Seluruh Rekomendasi

Temuan Hasil Pengawasan pada tahun n-1

502

22. Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah

Jumlah Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas

Pemerintah pada tahun n x 100% %

18 27,69% 33,85% 40,00% 46,15% 52,31% 58,46% 64,62% INSPEKTORAT

Jmlh Kebutuhan Auditor dan Pejabat Pengawas

Pemerintah

65

23.

Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang Berkompoten

Jumlah Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas

Pemerintah yang Bersertifikat x 100% %

12 18,46% 27,69% 36,92% 46,15% 55,38% 64,62% 73,85% INSPEKTORAT

Jumlah Kebutuhan Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang ada

65

Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

1. Perda yang dihasilkan

Jumlah Perda yang dihasilkan pada tahun n

x 100% % 2

17% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SEKRETARIAT

DEWAN Jumlah Perda yang direncanakan pada tahun n

12

2. Kegiatan Reses yang Dilaksanakan

Jumlah Kegiatan Reses yang Dilaksanakan pada thn n

x 100% % 2

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SEKRETARIAT

DEWAN Jumlah Kegiatan Reses yang Harus Dilaksanakan

pada tahun n

2

3. Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan

Jumlah Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan pada thn n

x 100% %

1

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SEKRETARIAT

DEWAN Jumlah Kegiatan Pansus yang

Harus Dilaksanakan pada tahun n

1

4.

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota Dewan yang Dilaksanakan

Jumlah Kegiatan Peningkatan Kapasitas yang

Dilaksanakan pada thn n

x 100% %

2

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SEKRETARIAT

DEWAN Jumlah Kegiatan Peningkatan

Kapasitas yang Harus Dilaksanakan pada tahun n

2

Bab IX - 28 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Jawab

Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi 1.

Persentase Pejabat yang telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan

Jumlah Pejabat Struktural yg telah Mengikuti Diklat PIM

x 100% % 380

35,41% 35,88% 36,81% 45,20% 53,68% 62,16% 70,74% BKD Jumlah Seluruh Pejabat Struktural

1073

2. Persentase Struktur Jabatan yang Terisi

Jumlah Struktur Jabatan yang Terisi

x 100% % 1073

83,63% 88,31% 92,21% 96,10% 100,00% 100,00% 100,00% BKD Jumlah Seluruh Struktur

Jabatan yang ada 1.283

Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak

1. Persentase Kasus KDRT Jumlah Kasus KDRT

x 100% % 67

0,11% 0,10% 0,09% 0,08% 0,07% 0,06% 0,05% SETDA

(BAGIAN PEMBERD. PEREMPUAN)

Jumlah Seluruh Rumah Tangga yang ada

63.109

2. Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

Jumlah Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

x 100% % 64418

97,32% 97,50% 98,00% 98,50% 99,00% 99,50% 99,70% SETDA

(BAGIAN PEMBERD. PEREMPUAN)

Jumlah Angkatan Kerja Perempuan

66191

3.

Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan

Jumlah Pengaduan Perlindungan Perempuan dan

Anak yang difasilitasi Penyelesaiannya x 100% % 58 86,57% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

SETDA (BAGIAN PEMBERD.

PEREMPUAN) Jmlh Pengaduan Perlindungan Perempuan dan

Anak

67

Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan

1. Persentase PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial

Jumlah PMKS yang Diberikan Bantuan

x 100% % 813

38,42% 40,41% 42,39% 44,38% 46,36% 48,35% 50,33% DINSOS Jumlah PMKS yg seharusnya

menerima Bantuan 2116

2. Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Jumlah PMKS yang Tertangani

x 100% % 10131

15,50% 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50% DINSOS Jumlah Seluruh PMKS yg ada 65.350

Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana

1. Presentase Korban Bencana Skala Kabupaten/Kota yang Menerima Bantuan Sosial selama Masa Tanggap Darurat

Jumlah Korban Bencana dalam 1 (satu) tahun yang Menerima Bantuan selama

Masa Tanggap Darurat

x 100% %

3824

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINSOS Jumlah Korban Bencana dalam 1 (satu) tahun

yang seharusnya Menerima Bantuan Sosial selama Masa

Tanggap Darurat

3824

Bab IX - 29 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Jawab

Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2.

Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RA Rehab & Rekon)

Jumlah Rencana Penanggulangan

Kebencanaan yang ada pada tahun n

x 100% % 0

0% 0% 25% 50% 75% 100% 100% BPBD Jumlah Rencana

Penanggulangan Kebencanaan yang

seharusnya ada

12

3. Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif

Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif x 100% % 23 8,27% 11,15% 16,55% 21,94% 27,34% 32,73% 38,13% BPBD

Jumlah Seluruh Desa/Kelurahan

278

4. Penanggulangan Daerah Resiko Bencana

Jumlah Daerah Risiko Bencana yang

Ditangani x 100% % 7 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BPBD

Jumlah Seluruh Daerah Risiko Bencana

7

Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter Masyarakat yang Pancasilais

1. Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

Jumlah Kegiatan Pembinaan terhadap Ormas, LSM dan OKP yang Dilaksanakan

pada tahun n %

1 1 1 1 1 1 1 KESBANGPOLINMAS

2. Kegiatan Pembinaan Politik Daerah

Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Daerah yang Dilaksanakan

pada tahun n %

3 3 3 3 3 3 3 KESBANGPOLINMAS

3. Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan Hari Besar Nasional

Jumlah Kegiatan Prosesi Kebangsaan Peringatan hari lahir Pancasila dan

Peringatan Hari Besar Nasional lainnya yang dilaksanakan

Kegia tan

1 2 2 2 2 2 2 KESBANGPOLINMAS

Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

1. Menurunnya Kasus Konflik Sosial yang terjadi

Jumlah Kasus Konflik Sosial yang Terjadi Kasus 5 4 3 2 1 1 1 KESBANGPOLINMAS

2. Presentase Kasus Konflik Sosial yang Diselesaikan

Jumlah Konflik Sosial yang Diselesaikan x 100% % 4 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% KESBANGPOLINMAS

Jumlah Kasus Konflik Sosial pada thn n-1

5

3. Menurunnya Kasus Pelanggaran terhadap Perda

Jumlah Kasus Pelanggaran Perda yang terjadi

Kasus 5 2 2 1 1 1 1 SATPOL PP

4. Persentase Pelanggaran terhadap Perda yang Diselesaikan

Jumlah Pelanggaran Perda yang Diselesaikan

x 100% % 5

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SATPOL PP Jumlah Pelanggaran Perda

pada tahun n 5

Bab IX - 30 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Jawab

Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat 1.

Persentase Tanah Milik Pemda yang Dilakukan Sertifikasi

Jumlah Tanah Milik Pemda yang telah Memiliki Sertifikat

x 100% % 687

56,17% 58,87% 61,54% 65,60% 71,15% 78,13% 84,94% SETDA (BAGIAN

PEMERINTAHAN UMUM)

Jumlah Seluruh Tanah Milik Pemda

1223

2.

Persentase Tanah Milik Masyarakat yang Dilakukan Sertifikasi

Jumlah Tanah Milik Masyarakat yang diberikan

Stimulan Sertifikasi Bidang 0 0 0 50 60 70 80 90

SETDA (BAGIAN PEMERINTAHAN

UMUM)

Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat

1. Rasio Penduduk ber-KTP per Satuan Penduduk

Jumlah Penduduk Usia > 17 tahun yang ber-KTP x 100% % 143872 71,79% 78,75% 85,99% 92,55% 96,48% 98,47% 99,00% DISPENDUK & CAPIL

Jml Penduduk Usia > 17 tahun atau yang Telah Menikah

200394

2. Persentase Bayi ber-Akte Kelahiran

Jumlah Bayi ber-Akte Kelahiran x 100% % 378 7,77% 10,08% 29,63% 48,43% 66,51% 83,88% 95,00% DISPENDUK & CAPIL

Jumlah Seluruh Bayi 4862

3. Rasio Pasangan ber-Akte Nikah

Jumlah Pasangan Nikah ber-Akte Nikah x 100% % 16683 29,50% 35,33% 39,97% 52,10% 68,87% 86,90% 95,23% DISPENDUK & CAPIL

Jmlh Seluruh Pasangan yang telah Menikah

56549

4. Kepemilikan Akta Kelahiran Jumlah Penduduk yang Memiliki Akte Kelahiran x 100% % 125674 43,82% 44,82% 53,47% 64,17% 74,52% 84,54% 94,84% DISPENDUK & CAPIL

Jumlah Seluruh Penduduk 286780

5. Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Kabupaten

Ada / Tidak Doku men

Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada DISPENDUK & CAPIL

Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi

1. Kerjasama Penelitian yang Dilaksanakan

Jumlah Kegiatan Penelitian tentang Isu-isu Strategis Daerah

yang Dilaksanakan

Penelitian

2 1 2 2 2 2 2 BAPPEDA

2. Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Penelitian yang Dilaksanakan

Jumlah Rekomendasi Hasil Penelitian tentang Isu-isu

Strategis Daerah pada tahun n-1 yg Ditindaklanjuti 100% % 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA

Jumlah Rekomendasi Hasil Penelitian yang Perlu

Dilaksanakan pada tahun n-1

2

Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta

1.

Jumlah Kegiatan CSR dengan BUMN/BUMD/Perusahaan/ Lembaga Swasta/Asosiasi

Jumlah Kegiatan CSR oleh BUMN/

BUMD/Perusahaan/Asosiasi/ Lembaga Swasta

100% % 6

20% 23% 27% 30% 33% 37% 40,00% BKPMD Jumlah

BUMN/BUMD/Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta

yang ada

30

Bab IX - 31 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan

Data Awal Tahun 2013

Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Jawab

Formula Angka 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah

1. Persentase PKK Aktif Jumlah PKK Aktif

100% % 200

67% 70% 77% 87% 94% 100% 100% BPMPD Jumlah Seluruh PKK yang ada 300

2. Persentase Posyandu Aktif Jumlah Posyandu Aktif

100% % 606

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BPMPD Jumlah Seluruh Posyandu yang ada

606

3.

Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Jumlah Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat

Desa yang Dilaksanakan 100% %

62 4,36% 5,84% 7,99% 10,83% 13,65% 17,00% 20,33% BPMPD Jumlah Rencana Kegiatan

Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat

Desa

1421

4. Pertemuan dengan Tokoh Agama

Jumlah Pertemuan dengan Tokoh Agama yang Dilaksanakan

Perte muan

- - 2 2 2 2 2 2 SETDA (BAGIAN

KESRA)

5. Pertemuan dengan Tokoh Adat

Jumlah Pertemuan dengan Tokoh Adat yang Dilaksanakan

Perte muan

- - 1 1 1 1 1 1

SETDA (BAGIAN

PEMERINTAHAN UMUM)

Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan

1.

Persentase Desa & Kelurahan yang Mendapatkan Alokasi Anggaran Pembangunan APBD Kabupaten sebesar Rp.700 juta sampai dengan Rp.1 milyar per Desa/Kelurahan

Jumlah Desa dan Kelurahan yang mendapat Angaran Pembangunan Minimal

Rp.700 juta s/d Rp. 1 Milyar per Desa dan Kelurahan 100% % - - - 75% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA

Jumlah Seluruh Desa dan Kelurahan

Foto: Sunset di Pantai Ende

BAB XBAB XBAB X

PEDOMAN TRANSISIPEDOMAN TRANSISIPEDOMAN TRANSISI

DAN DAN DAN

KAIDAH PELAKSANAANKAIDAH PELAKSANAANKAIDAH PELAKSANAAN

10.1. Pedoman Transisi10.1. Pedoman Transisi10.1. Pedoman Transisi

10.2. Kaidah Pelaksanaan10.2. Kaidah Pelaksanaan10.2. Kaidah Pelaksanaan

Bab X - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

10.1. Pedoman Transisi

Pergantian pimpinan daerah di Kabupaten Ende yang terjadi pada pertengahan tahun berjalan, berimplikasi pada kekosongan dokumen rencana pada tahun transisi. Demikian yang terjadi pada transisi kepemimpinan Periode 2014-2019 menuju Periode 2019-2024, dimana setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Ende Periode 2019-2024 belum tersedia RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2019-2024.

Kondisi kekosongan RPJMD dihadapkan pada tuntutan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ende Tahun 2020, yang juga merupakan penjabaran tahun pertama RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2019-2024, setelah tahun transisi. Oleh karena itu dalam rangka menghindari kekosongan proses perencanaan, dan dengan memerhatikan ketentuan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, maka penyusunan RKPD Tahun 2020 dilaksanakan dengan berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD Kabupaten Ende Tahun 2005-2025, dan memerhatikan RKPD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020 dan Rancangan Kebijakan Pembangunan Nasional Periode 2019-2024.

10.2. Kaidah Pelaksanaan 1. Program Indikatif pada Tahun 2014-2019 ditetapkan melalui 5 (lima) Misi

Pembangunan; 2. Sesuai amanat pasal 16 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (2) Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008, maka Bupati dan Wakil Bupati Ende berkewajiban melaksanakan dan menyebarluaskan RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 kepada masyarakat;

3. Sesuai pasal 18 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, maka RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 ini merupakan dokumen pokok yang menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD.

4. RKPD merupakan landasan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dalam rangka penyusunan Rancangan APBD.

5. DPRD berkewajiban membahas KUA dan PPAS yang diajukan oleh Bupati Ende dalam rangka penyusunan Rancangan APBD dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rancangan APBD untuk menjamin agar sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RPJMD. Hal ini sesuai sesuai dengan ketentuan Pasal 3 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD yang menyatakan bahwa “DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan APBD;

6. Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dilaksanakan SKPD yang dianggap tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 52 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008;

7. Setiap SKPD harus menjabarkan Program Indikatif RPJMD ke dalam Rencana Strategi (Renstra) SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada sasaran indikator kinerja urusan;

Bab X - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

8. SKPD berkewajiban melakukan penguatan peran masing-masing SKPD dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) sebagai pelaksana RPJMD dalam upaya pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

9. Berkaitan pengendalian dan evaluasi terhadap RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019, Bappeda berkewajiban melakukan pengendalian dan evaluasi kebijakan, pelaksanaan, dan hasil RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 43 ayat (3), Pasal 46 ayat (3), Pasal 47 dan Pasal 48 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008;

10. Sejalan dengan ketentuan Pasal 282, 283 dan 294 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 dapat dilakukan Perubahan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pertimbangan dilakukan perubahan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:

1) Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa proses perumusan tidak sesuai tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan daerah;

2) Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa proses perumusan tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010;

3) Apabila terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau 4) Merugikan kepentingan nasional yaitu bertentangan dengan kebijakan

nasional. b. Perubahan yang mendasar dari substansi RPJMD mencakup antara lain

terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran wilayah, atau perubahan nasional;

c. Perubahan akibat merugikan kepentingan nasional apabila bertentangan dengan kebijakan nasional;

d. Penetapan perubahan dilakukan dengan Peraturan Daerah atau dengan Peraturan Kepala Daerah, dengan ketentuan : Apabila perubahan terjadi akibat hal-hal tersebut diatas, ditetapkan

dengan Peraturan Daerah Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran

tahunan, termasuk penyesuaian SKPD penanggung jawab apabila terjadi perubahan organisasi perangkat daerah, tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah, penetapan perubahan RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

BAB XIBAB XIBAB XI P E N U T U PP E N U T U PP E N U T U P

Foto: Paramotor Club Jatim terbang di atas Kota Ende (atas), Kota Ende (bawah)

Bab XI - 1 RPJMD Kabupaten Ende Tahun 2014-2019

BAB XI

P E N U T U P

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ende Tahun

2014-2019, disusun untuk menjabarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk

periode Tahun 2004-2019, yang berupaya untuk menitikberatkan pembangunan dari desa

dan kelurahan, agar masyarakat dapat mandiri, sejahtera dan berkadilan. Hal ini

diimplementasikan melalui program Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan

(P3DK) yang antara lainnya mengalokasikan anggaran yang sebesar 700 juta sampai

dengan 1 milyar per desa dan kelurahan, agar masyarakat dapat merencanakan,

melaksanakan dan mengawasi secara langsung terhadap proses pembangunan yang

dilaksanakan, sehingga hasil-hasil pembangunan yang diperoleh mampu untuk

memecahkan permasalahan yang dihadapi dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten

Ende.

Proses penyusunan RPJMD ini, telah melibatkan berbagai stakeholders yang tergabung

dalam Tim Penyusun RPJMD tahun 2014-2019, dan telah melalui pendekatan teknokratik,

top-down/bottom-up, dan partisipatif melalui proses musyawarah perencanaan

pembangunan RPJMD, serta pendekatan politis melalui pembahasan kebijakan umum dan

prioritas pembangunan daerah bersama DPRD Kabupaten Ende.

Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Ende dalam jangka waktu pelaksanaan selama 5

(lima) tahun, dapat berhasil apabila seluruh masyarakat dan stakeholders yang ada di

Kabupaten Ende bahu-membahu bekerja bersama dan sama-sama bekerja secara

harmonis, aktif dan partisipatif untuk “Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende

dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat yang Mandiri,

Sejahtera dan Berkeadilan”.

Tenun Ikat Ende Lio - Ragi & Lawo

www.endekab.go.id www.bappeda.endekab.go.id