csr.docx

22
AKUNTANSI MANAJEMEN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Penyusun: Rikat Danella NIM. 108694061 Arvin Lakhaye NIM. 108694063 Hafiz Ardhiputra NIM. 108694069 A. Jogi M. L. T NIM. 108694076 Arif Nugroho NIM. 108694082 Putu Pradita NIM. 108694089 M. Nur Alvin NIM.

Upload: arif-nugroho

Post on 25-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: CSR.docx

AKUNTANSI MANAJEMEN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR)

Penyusun:

Rikat Danella NIM. 108694061

Arvin Lakhaye NIM. 108694063

Hafiz Ardhiputra NIM. 108694069

A. Jogi M. L. T NIM. 108694076

Arif Nugroho NIM. 108694082

Putu Pradita NIM. 108694089

M. Nur Alvin NIM. 108694094

Fiqhan Prananta NIM. 108694278

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI

AKUNTANSI

2012

Page 2: CSR.docx

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

PEMBAHASAN

1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Defenisi dari CSR itu sendiri telah dikemukakan oleh banyak pakar. Di

antaranya adalah defenisi yang dikemukan oleh Magnan & Ferrel

yang mendefenisikan CSR sebagai : ”A business acts in socially

responsible manner when its decision and actions account for and

balance diverse stakeholder interest”. Defenisi ini menekankan kepada

perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan

berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan

yang diambil para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial

bertanggung jawab.

Sedangkan Elkington mengemukakan bahwa sebuah perusahaan yang

menunjukkan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada

peningkatan kualitas perusahaan (profits); masyarakat, khususnya komunitas

sekitar (people); serta lingkungan hidup (planet/earth). Menurut Lingkar

Studi CSR Indonesia, defenisi CSR adalah upaya sungguh-sungguh dari

entitas bisnis meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan

dampak positif operasinyaterhadap seluruh pemangku kepentingan dalam

ranah ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan

berkelanjutan.

2. Latar Belakang dan Perkembangan Corperate Social Responsibility

(CSR)

Revolusi industri pada dekade 19-an, telah mengakibatkan adanya

ledakan industri. Di era itu, korporat memandang dirinya sebagai organisasi

yang bertujuan mengeruk keuntungan semata. Kontribusinya terhadap

komunitas hanya berupa penyediaan lapangan kerja dan mekanisme pajak

yang dipungut pemerintah. Padahal, komunitas membutuhkan lebih dari itu.

Kegiatan ekonomi yang dilakukan korporat telah membawa kerusakan pada

Page 3: CSR.docx

lingkungan, yang acap kali biaya pemulihannya dibebankan pada komunitas /

pemerintah. Seiring perkembangan teori manajemen, periode 1970-an

korporat pun mulai menyadari pentingnya peran lingkungan internal dan

eksternal terhadap keberadaanya. Komunitas tidak lagi dianggap sebagai

konsumen semata, melainkan juga sebagai mitra (partnership). Maka

lahirlah istilah CSR atau tanggung jawab sosial korporat.

Di negara lain seperti Amerika Serikat, CSR telah berkembang

menjadi etika bisnis yang begitu penting dan memberikan tekanan bagi

perusahaan-perusahaan untuk mengimplementasikannya. Di Ameriksa

Serikat, terlihat kecenderungan perusahaan-perusahaan yang melihat CSR

tidak lagi menjadi kewajiban yang dapat membebani perusahaan, tetapi

justu dapat dijadikan sebagai alat atau strategi baru dalam hal pemasaran

atau marketing perusahaan.

Komisi Masyarakat Eropa menyebutkan 4 (empat) faktor yang

mendorongnya perkembangan CSR, yaitu:

1. Kepedulian dan harapan baru komunitas, konsumen, otoritas

publik, dan investor dalam konteks globalisasi dan perubahan

industri berskala besar;

2. Kriteria sosial memberi pengaruh besar dalam pengambilan

keputusan investasi individu dan institusi baik sebagai konsumen

maupun investor;

3. Meningkatnya kepedulian pada kerusakan lingkungan yang

disebabkan kegiatan ekonomi;

4. Transparansi kegiatan bisnis akibat perkembangan media teknologi

komunikasi dan informasi modern.

3. Dasar Hukum Corperate Social Responsibility (CSR)

Adapun yang menjadi dasar hukum dalam pengaturan CSR adalah

sebagai berikut:

a) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas dalam Bab V Pasal 74 ayat (1), (2), (3), dan (4).

Page 4: CSR.docx

b) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal dalam Pasal 15 (b) dan Pasal 34.

c) UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup pada bagian menimbang butir a, b, d, e, Pasal 1

butir 1, 2, 3, dan Pasal 3

Pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas, pengertian CSR dapat dilihat dalam Pasal 74 yang menyebutkan:

o Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan.

o Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan

dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya

dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

o Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana

dimaksuk pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang- undangan.

o Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

4. Manfaat Corperate Social Responsibility (CSR)

Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, perusahaan

memfokuskan perhatiannya kepada 3 (tiga) hal, yaitu profit, lingkungan,

dan masyarakat. Dengan diperolehnya laba, perusahaan dapat memberikan

deviden bagi pemegang saham, mengalokasikan sebagian laba yang diperoleh

guna membiayai pertumbuhan dan pengembangan usaha di masa depan,

serta membayar pajak kepada pemerintah.

Dengan lebih banyak memberikan perhatian kepada lingkungan sekitar,

perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam usaha-usaha pelestarian

lingkungan demi terpeliharanya kualitas kehidupan umat manusia dalam

Page 5: CSR.docx

jangka panjang. Perusahaan juga ikut mengambil bagian dalam aktivitas

manajemen bencana. Manajemen bencana di sini bukan hanya

sekedar memberikan bantuan kepada korban bencana, namun juga

berpartisipasi dalam usaha-usaha mencegah terjadinya bencana serta

meminimalkan dampak bencana melalui usaha-usaha pelestarian

lingkkungan sebagai tindakan preventif untuk meminimalisir bencana.

Menurut Eka Tjipta Foundation, CSR akan menjadi strategi bisnis yang

inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing

melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra

perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif

perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak, adanya

pertumbuhan keinginan dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan

kriteria-kriteria berbasis nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku

konsumen di masa mendatang. Implementasi kebijakan CSR adalah suatu

proses yang terus menerus dan berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta

satu ekosistem yang menguntungkan semua pihak (true win-win situation).

Konsumen mendapatkan produk unggul yang ramah lingkungan,

produsen pun mendapatkan profit yang sesuai yang pada akhirnya akan

dikembalikan ke tangan masyarakat secara tidak langsung.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Business for Social

Responsibility, adapun manfaat yang dapat diperoleh oleh suatu

perusahaan yang mengimplementasikan CSR antara lain:

1. Peningkatan penjualan dan pangsa pasar (increased sales and market

share)

2. Memperkuat posisi nama atau merek dagang (strengthed brand

positioaning)

3. Meningkatkan citra perusahaan (enhanced corporate image clout)

4. Meningkatkan kemampuan untuk menarik, memotivasi, dan

mempertahankan pegawai (increased ability to attract, motivate, and

retain employees)

5. Menurunkan biaya operasi (decreasing operating cost)

6. Meningkatkan daya tarik bagi investor dan analis keuangan (increased

Page 6: CSR.docx

appeal to investors and financial analysts)

5. Aplikasi CSR Pada PT Bukit Asam

PT Bukit Asam (Persero) Tbk Profile

PT Bukit Asam Tbk, beroperasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan

dan di Samarinda Kalimantan Selatan, mengelola areal seluas lebih dari 90.000

Ha, memproduksi enam jenis batubara berkualitas dengan total sumber daya

mencapai lebih dari 7,3 miliar ton yang kami pasarkan di pasar dalam negeri

maupun ekspor dan tengah mengembangkan potensi ekonomi lain dari areal

kelolaan.

Sekilas PT Bukit Asam (Persero) Tbk

PT Bukit Asam (Persero) Tbk, sekarang dikenal dengan sebutan PTBA,

didirikan pada 2 Maret 1981 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 42

Tahun 1980. Perseroan terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek

Indonesia (BEI), dengan nama tagline PTBA, pada 23 Desember 2002.

Perseroan tergabung dalam Asosiasi Produsen Batubara Indonesia (APBI) dan

Indonesian Mining Asociation (IMA) serta tergabung ke dalam kelompok

badan usaha milik negara (BUMN). Pada awalnya Perseroan menjalankan

usaha pertambangan batubara melalui 2 unit pertambangan, yakni Unit

Pertambangan Tanjung Enim (UPT) dengan lokasi 200 km arah barat daya

Palembang, dan Unit Pertambangan Ombilin (UPO) di Sawah Lunto, 90 km

arah tenggara Kota Padang. Kini Perseroan juga beroperasi di dekat Samarinda

(Kalimantan Timur).Seiring dengan kebijakan pengembangan ketahanan energi

nasional, Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha

briket batubara di Tanjung Enim - Sumatera Selatan, Natar - Lampung, dan

Gresik di Jawa Timur, dan sejumlah anak perusahaan yang bergerak dalam

usaha terkait batubara.

Dengan demikian, kini Perseroan mengelola dua unit usaha operasional,

yakni pertambangan batubara dan memproduksi briket. Perseroan

mendistribusikan produk batubara kepada konsumen melalui pelabuhan utama

di Lampung dan Palembang di Sumatera dan di Palaran, Samarinda

Page 7: CSR.docx

(Kalimantan Timur). Sementara produk briket langsung didistribusikan kepada

konsumen disekitar unit-unit produksi terkait. Perseroan kini tengah berupaya

memanfaatkan kandungan CBM dari areal kelolaannya menjadi bidang usaha

baru yang terintegrasi dengan kegiatan penambangan batubara sebagai sumber

pendapatan baru. Seiring dengan perkembangan kondisi, tujuan Perseroan

sebagaimana tercantum pada pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan telah

bertambah, dengan uraian kegiatan sebagai berikut:

Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan

umum,eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan

danperdagangan bahan-bahan galian terutama batubara.

Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi

bahanbahangalian terutama batubara.

Memperdagangkan hasil produksi sendiri maupun pihak lain, baik

didalam maupun di luar negeri.

Mengusahakan dan mengoperasikan pelabuhan dan dermaga khusus

batubara.

Mengusahakan dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap.

Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang

yangterkait pertambangan batubara dan hasil olahannya.

PTBA secara konsisten terus meningkatkan kualitas dan kuantitas

pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dengan

menjalankan berbagai program yang berfokus pada peningkatan taraf hidup

masyarakat maupun upaya pelestarian lingkungan.Untuk itu, Perseroan

menjalankan (1) Program Kemitraan dan (2) Bina Lingkungan, berpedoman

pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI

No.PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha

Kecil dan Program Bina Lingkungan sesuai Surat Edaran

No.SE-07/MBU/2008 tentang pelaksanaan PKBL.

Selain Program PKBL Perseroan menjalankan program Bina Wilayah

sebagai perwujudan Penerapan Pasal 74 Undang-Undang No.40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas. Perseroan telah merumuskan pola kebijakan

Page 8: CSR.docx

jangka panjang yang terintegrasi dalam bentuk “Pedoman CSR PTBA”, yang

telah disahkan oleh Direktur Utama PTBA pada akhir 2009 yang mencakup

enam fokus kegiatan, yaitu: (1) ekonomi, (2) lingkungan, (3) hak azasi

manusia, (4) praktik ketenagakerjaan dan kelaikan kerja, (5) tanggung jawab

produk, dan (6) kemasyarakatan. Keenam fokus kegiatan tersebut mengacu

kepada kaidah internasional mengenai keberhasilan implementasi CSR yang

ditetapkan oleh GlobalReporting Initiatives (GRI), yang dirumuskan dalam

strategi implementasi yang dilandasi oleh etika/norma bisnis yang berlaku,

meliputi:

Pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat

secaraberkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas

local serta masyarakat secara luas.

Peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup, termasuk restorasi lahan

pasca tambang.

Jaminan pelaksanaan non diskriminasi dan penghargaan hak azasi

manusia.

Penerapan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja serta upaya

peningkatan kesejahteraan karyawan.

Penerapan jaminan keamanan penggunaan produk dan kepuasan

pelanggan.

Menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat yang dilandasi

dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.

Perseroan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan pihak lain

yang berkompeten dalam perencanaan dan pelaksanaan program, serta

melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses perencanaan,

pelaksanaan maupun monitoring program, serta melaksanakan program yang

berdampak langsung terhadap upaya pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat

di lingkar tambang. Tujuannya adalah memberi kejelasan mengenai arah dan

pedoman pelaksanaan kegiatan CSR, optimalisasi kinerja, kesesuaian dengan

kebutuhan dan kepentingan masyarakat, serta peningkatan keberdayaan dan

kemandirian masyarakat. Melalui peningkatan kualitas pelaksanaan CSR ini

Page 9: CSR.docx

diharapkan masyarakat semakin merasa ikut memiliki dan menjaga keberadaan

Perseroan seluruh program perusahaan berjalan dengan baik memberi manfaat

timbal balik dengan masyarakat disertai terjaganya lingkungan sekitar.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Sasaran yang dituju dari pelaksanaan Program Kemitraan PTBA adalah

peningkatan kemampuan usaha kecil dan koperasi di sekitar wilayah operasi

Perseroan agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari

bagian laba Perseroan. Sedangkan sasaran dari kegiatan Bina Lingkungan

adalah tumbuhnya kehidupan masyarakat yang sejahtera melalui pemberian

bantuan bagi tumbuh dan berkembangnya kesadaran akan perlunya pendidikan,

interaksi sosial dan keselarasan dengan kelestarian lingkungan. Melalui kedua

program PKBL tersebut, Perseroan meyakini akan terjadinya eskalasi

pertumbuhan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar menjadi

lebih berdaya dan mandiri serta terpeliharanya hubungan yang harmonis dan

berkesinambungan antara perusahaan dengan masyarakat.

Sepanjang tahun 2011, Perseroan telah merealisasikan penyaluran dana

untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berjumlah Rp145,20 miliar

(tidak termasuk biaya operasional), naik 55,4% dari penyaluran total dana

PKBL tahun 2010, sebesar Rp93,42 miliar. Sedangkan untuk program Bina

Wilayah, pada tahun 2011 telah direalisasikan biaya sebesar Rp38,6 miliar.

Rincian penyaluran dana PKBL adalah sebagai berikut.

Penyaluran Dana Kemitraan Dan Bina LingkunganPeriode Sampai Dengan 31 Desember 2011

(In Million Of Rp)Uraian 2010 Realisasi S/D Des 2011

I. Penyaluran Dana KemitraanA. Pinjaman 2010 2011

- Industri 1,565 660 - Perdagangan 8,292 6,650 - Pertanian 0 2,770– Peternakan 235 15- Perkebunan 0 185 - Perikanan - 15 - Jasa 3,320 1,330

Page 10: CSR.docx

- Lainnya 667 - - Kerjasama 51,348 84,812

Jumlah - a 65,427 96,437

B. Pembinaan - Industri 1,232 1,450 - Perdagangan 340 564 - Pertanian 57 6 - Peternakan 36 -- Perkebunan 12 411- Perikanan 26 -- Jasa 140 77 - Lainnya 463 -

Jumlah - b 2,304 2,508

Jumlah Penyaluran Program Kemitraan – I 67,731 98,945

II. Penyaluran Dana Bina Lingkungan - Program bantuan Bencana Alam 868 106 - Program bantuan Pendidikan & Pelatihan 8,457 14,596 - Program bantuan Kesehatan Masyarakat 1,993 3,864 - Program bantuan Sarana & Prasarana Umum 10,173 20,083 - Program bantuan Sarana Ibadah 4,082 4,177 - Program bantuan Pelestarian Alam 114 431 - Program bantuan lainya 0 - Partisipasi Program BUMN Peduli 3,000

Jumlah – II 25,687 46,257

Jumlah Seluruh Penyaluran PKBL I + II 93,418 145,202

1. Program Kemitraan

Perseroan terus berupaya meningkatkan kemandirian mitra binaan

sekaligus membantu memperluas penjualan produk mitra binaan di sembilan

propinsi. Aktivitas Program Kemitraan tahun 2011 mencakup:

Penyaluran dana kemitraan pada Usaha Kecil Menengah (UKM)

dankoperasi di sembilan wilayah propinsi.

Pembinaan usaha kecil dan koperasi melalui program pelatihan.

Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan.

Pengikutsertaan mitra binaan pada berbagai pameran berskala

nasionaluntuk menunjang promosi dan kampanye pemasaran produk

mitra binaan.

Page 11: CSR.docx

Peningkatan kemandirian dan kedisiplinan melalui rekonsiliasipiutang

Modal Bergulir.

Pelaksanaan penyaluran dana kemitraan dilakukan secara selektif dengan

mempertimbangkan kondisi yang dimiliki oleh calon mitra binaan, yang

meliputi karakter, jiwa kewirausahaan yang dimiliki, kondisi sosial dan budaya

masyarakat sekitar serta prospek pasar dari komoditas yang dihasilkan. Kriteria

jenis komoditas calon mitra binaan yang diprioritaskan untuk mendapatkan

bantuan pembinaan meliputi:

Komoditas yang menjadi andalan daerah.

Komoditas tradisional yang potensial untuk dikembangkan.

Komoditas yang berpeluang ekspor atau berorientasi ekspor.

Komoditas yang dapat menyerap tenaga kerja / padat karya.

Selama tahun 2011 program yang telah dilakukan terhadap mitra binaan

mencakup:

1. Penyaluran dana kemitraan dalam bentuk pinjaman lunak, kepada usaha

kecil dan koperasi di wilayah Sumatera Selatan yaitu sebesar Rp9,49

miliar atau 67 % dari total dana yang disalurkan kepada 352 unit mitra

binaan. Sisanya sebesar 33 % disalurkan ke wilayah provinsi lainnya,

yakni Propinsi Lampung sebesar Rp1,50 miliar kepada 106 mitra

binaan; DKI Jakarta sebesar Rp0,29 miliar untuk 5 unit mitra binaan;

Jawa Barat sebesar Rp0,35 untuk 7 unit mitra binaan.

2. Pelatihan Manajemen Kewirausahaan kepada calon mitra binaan, di:

Kabupaten Muara Enim, sebanyak 5 (lima) Angkatan pada

bulanPebruari, Maret dan Nopember 2011

Kabupaten Lahat sebanyak 2 (dua) Angkatan pada bulan April 2011.

Kabupaten OKU sebanyak 2 (dua) Angkatan pada bulan Pebruaridan

April 2011.

Kabupaten OKU Timur sebanyak 1 (satu) Angkatan pada

bulanJanuari 2011.

3. Membantu promosi dan pemasaran produk mitra binaan

melaluikegiatan pameran diantaranya:

Page 12: CSR.docx

Mengikutsertakan Mitra Binaan pada kegiatan Pameran GelarKarya

PKBL BUMN Expo bulan Maret 2011, di JCC Jakarta

Mengikutsertakan Mitra Binaan pada kegiatan Pameran

HUTDEKRANAS ke 31 pada bulan Maret 2011 di SMESCO

Jakarta

Mengikutsertakan Mitra Binaan pada kegiatan Pameran JambiExpo

bulan April 2011 di Kota Jambi.

Mengikutsertakan Mitra Binaan pada kegiatan Pameran

Inacraftbulan April 2011 di JCC Jakarta

Mengikutsertakan Mitra Binaan pada kegiatan Pameran &

BazarHUT PTBA ke 30 bulan April 2011 di Tanjung Enim.

Mengikutsertakan Mitra Binaan pada kegiatan Pameran ICRAbulan

Juli 2011 di JCC Jakarta

Mengikutsertakan Mitra Binaan pada kegiatan Pameran HKSNExpo

bulan Oktober 2011 di JCC Jakarta

4. Pada tahun 2011, Perseroan telah merealisasikan dana Program

Kemitraan sebesar Rp98,95 miliar, atau 102,85% dari rencana

penyaluran sebesar Rp96,11 miliar. Sedangkan jumlah mitra binaan

yang menerima penyaluran dana tersebut berjumah 466 unit Usaha

Kecil dan 4 unitkoperasi dalam bentuk pinjaman lunak sebesar Rp11,63

miliar dan dalambentuk biaya pembinaan sebesar Rp2,51 miliar, serta

dalam bentuk kerjasama penyaluran sebesar Rp84,81 miliar.

Kerjasama penyaluran dana PK dilakukan melalui dua kelompok

lembagapenyalur, yakni sesama BUMN dan non-BUMN. Kerjasama

penyaluran dana PK dengan sesama BUMN yang bertindak sebagai

koordinator penyalur (BUMN Penyalur) dilakukan dengan PT Perkebunan

Nusantara X Jawa Timur sebesar Rp20,0 miliar; PT Perkebunan Nusantara VII

Lampung sebesar Rp30,0 miliar; PT Pertani Rp9,54 miliar; PT Sang Hyang Sri

Rp14,75 miliar; PT Pupuk Sriwijaya Rp9.62 miliar. Sehingga total dana

penyaluran melalui BUMN Penyalur di tahun 2011 adalah sebesar Rp83,miliar.

Sedangkan total dana yang disalurkan melalui kerjasama penyaluran dengan

lembaga non-BUMN dilaksanakan oleh PT Bank Perkreditan Rakyat Sriwijaya

Page 13: CSR.docx

Prima, dengan dana yang disalurkan sebesar Rp0,91 miliar. Uraian

selengkapnya mengenai realiasi kegiatan dan biaya Program Kemitraan dapat

dilihat pada buku Laporan Keuangan PKBL tahun 2011. Adapun total

rekapitulasi penyaluran dana PK selama tahun 2011 ditampilkan pada tabel

berikut.

Tabel Realisasi Program Kemitraan (Dalam Rp Juta)Uraian 2010

Realisasi S/D Des 2011

A. Pinjaman 2010 2011• Industri 1.565 660 • Perdagangan 8.292 6.650 • Pertanian - 2.770 • Peternakan 235 15 • Perkebunan - 185 • Perikanan - 15 • Jasa 3.320 1.330 • Lainnya 667 - • Kerjasama 51.348 84.812

Jumlah 65.427 96.437

B. Pembinaan • Industri 1.232 1.450 • Perdagangan 340 564• Pertanian 57 6 • Peternakan 36 - • Perkebunan 12 411 • Perikanan 26 - • Jasa 140 77 • Lainnya 463 –

Jumlah 2.304 2.508 Jumlah Penyaluran ProgramKemitraan 67.731 98.945

2. Program Bina Lingkungan

Program Bina Lingkungan PTBA dielaborasi dalam enam fokus kegiatan,

yaitu Program Bantuan Bencana Alam, Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan

Kesehatan Masyarakat, Pembangunan Sarana Umum, Pengembangan Sarana

Ibadah dan Pelestarian Alam.Tujuan yang hendak diraih adalah peningkatan

standar hidup dan kesejahteraan masyarakat. Program ini dilaksanakan dalam

berbagai pola yang mencakup:

Page 14: CSR.docx

Penyaluran biaya untuk penyelenggaraan pelatihan.

Pengadaan modal kerja, sarana dan prasarana untuk kelompok usaha

bersama.

Penyaluran bantuan dana untuk program peningkatan gizi balita.

Pengadaan bibit dan benih ikan.

Pembinaan pada kelompok usaha bersama (KUB).

Perseroan juga menggunakan beberapa parameter sebagai indicator

keberhasilan Program Bina Lingkungan, termasuk di antaranya:

Semakin membaiknya kondisi sosial masyarakat yang ada di sekitar

perusahaan

Semakin berkurangnya angka komplain atau keluhan dari masyarakat

yang berkaitan dengan pemenuhan tanggung jawab social Perseroan.

Perusahaan dapat menjalankan kegiatan bisnisnya dengan lancarserta

terjalinnya hubungan yang harmonis dengan warga masyarakatsebagai

salah satu stakeholder Perseroan.

Seiring dengan peningkatan kegiatan Perseroan, total dana yang

disalurkanmelalui pelaksanaan Program Bina Lingkungan kembali

mengalamipeningkatan yang tinggi, mencapai 76,9% dari Rp25,69 miliar di

tahun2010 menjadi Rp46,3 miliar di tahun 2011. Dana tersebut

disalurkanuntuk berbagai program kegiatan, seperti tampak pada tabel berikut.

Dana Program Bina Lingkungan (Dalam Rp Juta)

2011 2010BIDANG BANTUAN (A) (B) %PROGRAMBantuan Bencana Alam 106 868 12 Bantuan Pendidikan & Pelatihan 14.596 8.457 173Bantuan Kesehatan Masyarakat 3.864 1.993 194 Bantuan Sarana & Prasarana Umum 20.083 10.173

197 Bantuan Sarana Ibadah 4.177 4.082 102 Bantuan Pelestarian Alam 431 114 378 BUMN Peduli (sembako murah) 3.000 -Jumlah 46.257 25.687 180