csr

136
Oleh: Hanny Djuanita Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Kebumian & Energi Universitas Trisakti (Semester Gasal dan Genap 2013/2014)

Upload: arief-tankzi

Post on 18-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • Oleh:

    Hanny Djuanita

    Jurusan Teknik Pertambangan

    Fakultas Teknologi Kebumian & Energi

    Universitas Trisakti

    (Semester Gasal dan Genap 2013/2014)

  • TUJUAN INSTRUKSIONAL

    Mengetahui konsep dasar, konteks, dan issu (hal hal utama) dari Pembangunan

    Berkelanjutan dan Corporate Social Responsibility

    Memiliki pengetahuan tentang perkembangan definisi, konsep, tujuan dan ruang

    lingkup CSR

    Mengetahui peraturan-peraturan tentang CSR

    Memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan model model CSR dalam

    pelaksanaan program-programnya

    Memiliki pengetahuan tentang tahapan tahapan dalam program CSR dan kemampuan

    untuk mengaplikasikannya

    Mengenal berbagai contoh pengelolaan program CSR dan mampu untuk

    mengevaluasi program dalam sebuah karya ilmiah

  • Materi Kuliah

    1. Pengenalan tentang Sustainable Development,Community Development dan

    Corporate Social Responsibility.

    2. Pengantar Sustainable Development

    Konsep Dasar Sustainable Development

    Sustainable Development dlm Industri Pertambangan

    3. Pengantar Corporate Social Responsibility

    Definisi CSR

    Teori Dasar CSR

    Tujuan dan Ruang Lingkup

    Stakeholders

    5. Peraturan Hukum CSR

    Keputusan Menteri, Per-undang-undang-an

    ISO 26000

  • Materi Kuliah: Lanjutan

    6. Model Model CSR

    Menurut Bidang Program

    Menurut Motif Perusahaan

    Menurut Bidang Pembangunan

    7. Unsur Pokok Pelaksana CSR

    Visi dan Misi

    Struktur Organisasi

    Sumber Daya Menusia

    Administrasi

  • Materi Kuliah: Lanjutan

    Identifikasi kebutuhan masyarakat (Assesment)

    Rencana tindakan dan pelaksanaan

    Pendampingan, Monitoring, dan Evaluasi

    Terminasi (Termination)

    Pemeliharaan (After care)

    8. Penyusunan program CSR

    Pemeliharaan (After care)

    Beberapa Contoh Implementasi Pengembangan Masyarakat

    dan Pengelolaan Program CSR

  • Jadwal Kuliah

    Mgg ke Tgl Materi

    1 Penjelasan perkuliahan

    Pengenalan ttg Sust.Dev, Com.Dev dan CSR

    2 Pengantar Sustainable Development

    3 Pengantar Corporate Social Responsibility

    4 Contoh Pengelolaan Program CSR: Studi kasus PT Pertamina

    5 Peraturan Hukum CSR

    6 UTS6 UTS

    7 Model Model CSR

    8 Model Model CSR (lanjutan)

    9 Unsur Pokok Pelaksanaan CSR

    10 Unsur Pokok Pelaksanaan CSR (lanjutan)

    11 Praktik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

    12 lanjutan: Praktik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

  • Jadwal Kuliah

    Mgg ke Tgl Materi

    13 Implementasi: Modal Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

    14 Contoh Pengelolaan Program CSR

  • Penilaian

    UTS 30%

    UAS 40%

    Presentasi dan tugas 30%

    Penilaian untuk presentasi terdiri dari:

    sistematika penulisan

    substansi dan pemahaman akan substansi substansi dan pemahaman akan substansi

    presentasi dan kejelasan serta cara presentasi

    keotentikan tulisan

    format dan kerapihan paper

    Catatan: Tidak mengikuti UAS, nilai MG; Kehadiran minimal 70%

  • PENGENALAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT,

    CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY,

    DAN COMMUNITY DEVELOPMENT

    OLEH :

    HANNY DJUAN ITA

    JURUSAN TEKN IK PERTAMB AN GA N

    FAKULTAS TEKNOLOG I KEBUM IAN & ENERG I

    UN IVERS ITAS TR ISAKT I

    (SEMESTER GAS A L DAN GENAP 2013 / 2 014 )

  • Sustainable Development

    Definisi (Brundtland, 1987):

    Is meeting the needs of the present generation without compromising the future

    generations ability to meet their needs

    Pembangunan berkelanjutan adalah suatu pembangunan untuk kebutuhan generasi

    saat ini yang di laksanakan dengan memperhatikan (mempertimbangkan) kebutuhan

    generasi yang akan datang

    Konsep Sustainable Development tersebut di dasarkan etika pemikiran Konsep Sustainable Development tersebut di dasarkan etika pemikiran

    bahwa memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang dapat merugikan

    kepentingan generasi mendatang adalah keliru

    Konsep Sustainable Development mencakup 3 unsur: Lingkungan, ekonomi, sosial

    Berdasarkan konsep tersebut, pertumbuhan ekonomi harus memperhatikan

    (dibarengi dengan) perlindungan lingkungan dan keseimbangan sosial

    S.DsosialEkonomi

    Lingkungan

  • Corporate Social Responsibility

    Pembahasan tentang tanggung jawab dunia usaha telah menjadi topik

    bahasan sejak 1950 an

    Pengerucutan gagasan tentang CSR dimulai setelah Konferensi Puncak

    tentang Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro tahun 1992, dimana pada

    Konferensi tersebut Rumusan Sustainable Development 1987 di tetapkan

    sebagai langkah pembangunan berkelanjutan yang harus di taatisebagai langkah pembangunan berkelanjutan yang harus di taati

    Artinya: Sustainable Development ini dipandang sebagai Kerangka dasar

    yang menjadi bingkai di mana CSR seharusnya di tempatkan

    menerapkan ketiga unsur Sustainable Development dalam CSR

  • Corporate Social Responsibility (lanjutan)

    BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA ?

    Ada penekanan yang berbeda dalam implementasi CSR di negara maju dan

    negara berkembang.

    Di negara berkembang, masih di fokuskan Community Development

    (Pengembangan Masyarakat)(Pengembangan Masyarakat)

  • Corporate Social Responsibility (Lanjutan)

    Definisi CSR (Bank Dunia, 2007)

    CSR adalah komitmen untuk berperilaku etis dan memberikan kontribusi

    terhadap pembangunan berkelanjutan, melalui kerjasama dengan semua

    pemangku kepentingan guna memperbaiki kehidupan mereka dengan cara

    yang bermanfaat bagi bisnis, agenda pembangunan berkelanjutan, maupunyang bermanfaat bagi bisnis, agenda pembangunan berkelanjutan, maupun

    masyarakat pada umumnya

  • Community Development

    Definisi (Christenson and Robinson 1989):

    A group of people in a locality initiating a social process to change their economic,

    social, cultural, and/or environmental situation

    Sekelompok masyarakat (dalam suatu daerah) yang melaksanakan proses untuk

    meningkatkan dan merubah kondisi ekonomi, sosial, kebudayaan, dan atau

    lingkungan mereka

    Konsep Community Development tersebut, di dasarkan etika pemikiran bahwa

    pembangunan (pengembangan) tersebut dilaksanakan oleh mereka, dari mereka,pembangunan (pengembangan) tersebut dilaksanakan oleh mereka, dari mereka,

    dan untuk mereka sendiri agar sustainability (keberlanjutan) dapat dicapai

    Berdasarkan konsep tersebut, maka program dalam Community Development harus

    berpedoman pada Prinsip (ComDev) sbb:

    Pemberdayaan

    Keberpihakan pada masyarakat lemah

    Meningkatkan partisipasi komuniti

    Menghargai pengetahuan lokal

    Membuka relasi sosial dalam komuniti

    Membuka akses yang sama untuk kegiatan ekonomi dan sosial

    Kesetaraan dalam proses pengambilan keputusan

  • HUBUNGAN CSR, COMDEV DAN SUST.DEV

    CSRCommunity

    Development

    Implementasi

    KERANGKA DASAR/KONSEP

    SustainTujuan

    SUSTAINABLE DEVELOPMENT Pengembangan

    Masyarakat yang

    Berkelanjutan

    Artinya:

    Community Development merupakan salah satu implementasi/pengejawantahan

    dr CSR yang berlandaskan pada (prinsip/konsep) Sustainable Developement

  • PENGANTAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

    (SUSTAINABLE DEVELOPMENT)

    OLEH :

    HANNY DJUAN ITA

    JURUSAN TEKN IK PERTAMB AN GA N

    FAKULTAS TEKNOLOG I KEBUM IAN & ENERG I

    UN IVERS ITAS TR ISAKT I

    (SEMESTER GAS A L DAN GENAP 2013 / 2 014 )

  • Definisi Sustainable Development

    Definisi (Brundtland, 1987):

    Pembangunan berkelanjutan adalah suatu pembangunan untuk

    kebutuhan generasi saat ini yang di laksanakan dengan memperhatikan

    (mempertimbangkan) kebutuhan generasi yang akan datang

    Atau

    Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi

    kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang

    untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri

  • Inti dari Definisi

    Ada kebutuhan yaitu kebutuhan esensial untuk memberlanjutkan

    kehidupan manusia

    Ada keterbatasan yang bersumber dari kemampuan sumber daya alam

    dan lingkungan dalam menopang proses masa depan

  • Latar Belakang

    Pembangunan

    Perubahan

    (progresif) pada

    ekonomi dan

    masyarakat

    hasil

    masyarakat

    Pemenuhan kebutuhan dasar

    Kesempatan akan kehidupan

    yang lebih baik

    Kerusakan lingkungan

    Kemiskinan

    dalam prosesnya

    tujuan

  • Latar Belakang (lanjutan)

    Manusia tidak memiliki

    masyarakat dan negara

    yang sehat (1970)

    Kerusakan lingkungan

    Kemiskinan

    akibat

    yang sehat (1970)

    Perkembangan ekonomi tidak dapat berhenti,

    namun pertumbuhannya harus sesuai dengan:

    - Kemampuan ekologi

    - kemampuan sosial budaya masyarakat

    PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

    kesadaran

  • Prinsip Dasar Pembangunan Berkelanjutan

    Pembangunan Berkelanjutan

    Menjamin pemerataan dan keadilan sosial

    Mampu mengurangi kesenjangan pendapatan

    Lebih meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

    Pemerataan ekonomi Pemerataan ekonomi

    Lebih meratanya peran dan kesempatan masyarakat

    Menghargai keanekaragaman (diversity)

    Pemeliharaan keanekaragaman hayati

    Sumber daya alam selalu tersedia

    Keseimbangan ekosistem (tatanan lingkungan) terjaga

  • Prinsip Dasar Pembangunan Berkelanjutan (lanjutan)

    Pemeliharaan keanekaragaman budaya

    Perlakuan yang merata terhadap setiap orang

    Pengetahuan terhadap tradisi berbagai masyarakat dipahami

    Menggunakan pendekatan integratif

    Memanfaatkan pengetahuan keterkaitan antara manusia dan alam

    (sistem sosial dan sistem alam)

    Memerlukan perspektif jangka panjang

  • Bagaimana Pembangunan Berkelanjutan Dapat Diwujudkan

    Secara ideal keberlanjutan pembangunan memerlukan pencapaian adanya

    keberlanjutan

    ekonomi

    Sosial-budayaEkologis

    Politik

    Keamanan dan Pertahanan

  • Sustainable Development In Mining

    Why ?

    Mining has a close relationship with environmental aspects

    Mining processes

    Potential environmental impact of mining

  • Mining : From Discovery of Deposits to Closure and Remediation

    1. Finding Remote sensing

    Airborne surveys

    Regional mapping

    Geochemistry, geophysics

    2. Follow-up Geological mapping

    Geochemistry, geophysics

    Limited drilling

    Grab sampling

  • Mining : From Discovery of Deposits to Closure and Remediation

    (lanjutan)

    3. Proving of reserves Close drilling

    Bulk sampling

    Limited metallurgical testing

    4. Planning Drilling

    Pilot plant

    Choice of mining method

    Processing of ore

    Facility requirements

    Designing and engineering, evaluation

  • Mining : From Discovery of Deposits to Closure and Remediation

    (lanjutan)

    5. Construction Access

    Infrastructure

    Stripping

    Shaft sinking/tunneling

    Underground/surface

    Construction

    6. Extraction Ore production

    Waste dumping

    Water pumping

    Ventilation

  • Mining : From Discovery of Deposits to Closure and Remediation

    (lanjutan)

    7. Processing Crushing and grinding

    Separation

    Enrichment

    Tailings deposition

    Water treatment

    8. Closure Clean-up

    Reclamation

    Sealing off works, dumps, etc

    Revegetation

  • Some Potential Environmental Impacts of Mining

    Environmental Impacts

    Destruction of natural habitat at the mining site and at waste disposal sites

    Destruction of adjacent habitats as a result of emissions and discharges

    Destruction of adjacent habitats arising from influx of settlers

    Changes in river regime and ecology due to siltation and flow modification Changes in river regime and ecology due to siltation and flow modification

    Alteration in water-tables

    Change in landform

    Land degradation due to inadequate rehabilitation after closure

    Land instability

    Danger from failure of structures and dams

    Abandoned equipment, plant, and buildings

  • Some Potential Environmental Impacts of Mining (lanjutan)

    Pollution Impacts

    Drainage from mining sites, incl. Acid mine drainage and pumped mine

    water

    Sediment run-off from mining sites

    Pollution from mining operations in riverbeds Pollution from mining operations in riverbeds

    Effluent from materials processing operations

    Sewage effluent from the site

    Oil and fuel spills

    Soil contamination from treatment residues and spillage contaminated soils

    Air emissions from sites close to living areas or habitats

    Release of methane from mines

  • Some Potential Environmental Impacts of Mining (lanjutan)

    Occupational Health Impacts

    Handling of chemicals, residues and products

    Dust inhalation

    Fugitive emissions within the plant

    Air emissions in confined spaces from transport, blasting, combustion

    Exposure to asbestos, cyanide, mercury or other toxic material used on-site

    Exposure to heat, noise, vibration

    Physical risk at the plant or at the site

    Unsanitary living conditions

  • Keberlanjutan Ekologis

    Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat tidak hanya untuk pembangunan,

    tetapi untuk keberlanjutan kehidupan

    Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

    Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal dibawah ini:

    Memelihara (pertahankan) integritas tatanan lingkungan (ekosistem) agar

    sistem penunjang kehidupan di bumi ini tetap terjamin.

    Sistem dimana produktivitas, adaptabilitas dan pemulihan tanah, air,

    udara, dan seluruh kehidupan menggantungkan keberlanjutannya.

    Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

    lingkungan yaitu: daya dukung, daya asimilatif, dan keberlanjutan

    pemanfaatan sumber daya terpulihkan.

  • Keberlanjutan Ekologis (lanjutan)

    Tiga cara untuk melaksanakan kegiatan yang tidak mengganggu

    integritas tatanan lingkungan:

    - Hindarkan konversi alam dan modifikasi ekosistem untuk hal tertentu

    - Kurangi konversi lahan subur, dan kelola dengan baku mutu ekologis

    yang tinggi

    - Pastikan bahwa limbah yang dibuat ke ekosistem tidak melampaui daya

    asimilatifnya

    Memelihara (pertahankan)keanekaragaman hayati pada keanekaragaman

    kehidupan dimana proses ekologis menggantungkan keberlanjutannya

    Proses yang menjadikan rangkaian (aliran) jasa pada manusia masa kini

    dan masa datang. Terdapat tiga aspek keanekaragaman hayati yaitu:

    keanekaragaman genetika, keanekaragaman species, dan

    keanekaragaman tatanan lingkungan.

  • Keberlanjutan Ekologis (lanjutan)

    Untuk mengkonversikan keanekaragaman hayati, perlu diupayakan:

    - Menjaga (mempertahankan) ekosistem alam dan area yang representatif

    tentang kekhasan sumber daya hayati agar tidak di modifikasikan

    - Memelihara seluas mungkin area ekosistem yang dimodifikasikan untuk

    keanekaragaman dari keberlanjutan penggunaan beraneka ragam specieskeanekaragaman dari keberlanjutan penggunaan beraneka ragam species

    - Konservatif terhadap konversi lahan pertanian

    Pengelolaan yang berwawasan lingkungan penting untuk keberlanjutan

    ekosistem. Hal ini dapat dilaksanakan melalui:

    - Pencegahan pencemaran lingkungan

    - Rehabilitasi dan pemulihan ekosistem dan sumber daya alam yang rusak

    - Meningkatkan kapasitas produksi dari ekosistem alam dan binaan manusia

  • Keberlanjutan Ekonomi

    Keberlanjutan ekonomi

    Keberlanjutan ekonomi makro:

    Menjamin kemajuan ekonomi secara berkelanjutan dan mendorong efisiensi ekonomi

    melalui reformasi struktural dan nasional.

    Tiga elemen utama untuk memberlanjutkan ekonomi makro yaitu: efisiensi ekonomi,

    kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan, dan meningkatkan pemerataan dan

    distribusi kemakmuran

  • Keberlanjutan Ekonomi (lanjutan)

    Keberlanjutan ekonomi sektoral:

    Penyesuaian kebijaksanaan yang meningkatkan keberlanjutan ekonomi makro

    secara jangka pendek akan mengakibatkan distorsi sektoral yang selanjutnya

    mengabaikan keberlanjutan ekologis. Hal ini harus diperbaiki melalui kebijaksanaan

    sektoral yang spesifik dan terarah. Oleh karena itu penting mengindahkan

    keberlanjutan aktifitas dan ekonomi sektoral.keberlanjutan aktifitas dan ekonomi sektoral.

    Untuk mencapai keberlanjutan ekonomi sektoral, berbagai kasus dilakukan terhadap

    kegiatan ekonomi dengan sumber yang diidentifikasikan dan diperlakukan sebagai:

    Sumberdaya Terpulihkan, Sumberdaya Tidak Terpulihkan, dan Sumberdaya

    Lingkungan

  • Keberlanjutan Ekonomi (lanjutan)

    Sumberdaya yang Terpulihkan

    Sumber yang terpulihkan seperti hutan dapat memberi manfaat secara

    berkelanjutan bila:

    Tidak memperlakukan produktivitas ekonomi sebagai fungsi yang pasif atau jasa

    yang mengalir (flow service)yang mengalir (flow service)

    Menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan

  • Keberlanjutan Ekonomi (lanjutan)

    Sumberdaya yang tidak dapat dipulihkan

    Sumber yang tidak terpulihkan seperti batubara dapat memberi manfaat secara

    berkelanjutan bila

    - Pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan juga oleh generasi

    masa datang

    - Diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi dengan sumber daya

    terpulihkan

    - Membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya sekecil mungkin

    Sumberdaya lingkungan

    Adalah biosfer secara menyeluruh, sumber-sumber daya ini tidak menciut tetapi

    bervariasi sesuai dengan kualitasnya.

    Sumber daya ini unik karena dua hal;dalam banyak kasus kerusakannya tidak

    terpulihkan dan manusia tidak mampu mensubstitusikannya;

  • Keberlanjutan Sosial dan Budaya

    Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dinyatakan dalam keadilan sosial, harga diri

    manusia, dan pengikatan kualitas hidup seluruh manusia

    Keberlanjutan sosial dan budaya dapat diwujudkan dengan:

    Menjaga stabilitas penduduk: yang pelaksanaannya mensyaratkan;

    - Komitmen politik yang kuat- Komitmen politik yang kuat

    - Kesadaran dan partisipasi masyarakat

    - Mobilisaasi sumber-sumber nasional

    - Memperkuat peran dan status wanita, dan

    - Meningkatkan kualitas, efektivitas dan lingkup keluarga berencana

  • Keberlanjutan Sosial dan Budaya (lanjutan)

    Memenuhi kebutuhan dasar manusia

    - Dengan memerangi kemiskinan dan mengurangi kemiskinan absolut

    - Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin tercapai bila terjadi kesenjangan

    pada distribusi kemakmuran atau dimana kelas sosial diutamakan.

    - Halangan terhadap keberlanjutan sosial harus dhilangkan dengan- Halangan terhadap keberlanjutan sosial harus dhilangkan dengan

    pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

    Mempertahankan keanekaragaman budaya,

    - Dengan mengakui dan menghargai sistem sosial dan kebudayaan seluruh

    bangsa di dunia,

    - Dengan memahami dan menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat

    masyarakat dan pembangunan ekonomi.

  • Keberlanjutan Sosial dan Budaya (lanjutan)

    Mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

    Beberapa persyaratan di bawah ini penting untuk keberlanjutan sosial, yaitu:

    - Prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan

    untuk manfaat bersama, daripada untuk segelintir

    - Investasi pada perkembangan sumber daya manusia, misalnya,- Investasi pada perkembangan sumber daya manusia, misalnya,

    meningkatkan status wanita, ekses pendidikan, kesehatan

    - Kemajuan ekonomi harus berkelanjutan melalui investasi dan perubahan

    teknologi dan harus selaras dengan distribusi aset produksi yang adil dan

    efektif, khususnya tanah

    - Kesenjangan antar regional dan desa-kota, perlu dihindari melalui keputusan

    lokal tentang prioritas dan alokasi sumber-sumber

  • Keberlanjutan Politik

    Keberlanjutan politik dapat diwujudkan dengan:

    Respek pada human right; menghormati kebebasan individu dan

    sosial untuk berpartisipasi di bidang ekonomi, sosial, dan politik

    Demokrasi; memastikan proses demokrasi dan proses ini transparan Demokrasi; memastikan proses demokrasi dan proses ini transparan

    dan bertanggung jawab

    Kepastian ekologis; kepastian kesediaan pangan, air, dan, pemukiman

  • Keberlanjutan Pertahanan dan Keamanan

    Keberlanjutan kemampuan menghadapi dan mengatasi tantangan,

    ancaman, dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung

    dan tidak langsung dapat membahayakan integritas, identitas,

    kelangsungan negara dan bangsa

  • PENGANTAR PENGANTAR

    CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

    Oleh:

    Hanny Djuanita

    Jurusan Teknik Pertambangan

    Fakultas Teknologi Kebumian & Energi

    Universitas Trisakti

    (Semester Gasal dan Genap 2013/2014)

  • PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASAPERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA

    Pada awal tahun 1950-an tanggung jawab dunia usaha yang lebih luas telah menjadi

    topik pembahasan di AS

    Konsep CSR mulai dipopulerkan pada 1953 dengan terbitnya buku Social

    Responsibilities of the Businessman (Howard R. Bowen)

    Pada tahun 1960-an persoalan kemiskinan dan keterbelakangan mulai mendapat

    perhatian lebih luas dari berbagai kalanganperhatian lebih luas dari berbagai kalangan

    Sejalan dengan meningkatnya perhatian terhadap aspek CSR ini, maka konsep-

    konsep/gagasan CSR terus berkembang

  • PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)

    Konvergensi berbagai gagasan tentang CSR dimulai di awal tahun 1990-an,

    tepatnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro

    tahun 1992 yang menetapkan rumusan Sustainable Development sebagai hal yang

    harus dilakukan/ditaati

    Dengan demikian maka CSR telah mengalami berbagai perubahan selama beberapa

    dasawarsa

    Pada mulanya bentuk paling umum yaitu kegiatan filantropi atau kedermawanan,

    hingga

    Tanggung jawab atas perlindungan lingkungan hidup, pembangunan ekonomi dan

    sosial

  • PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)

    Sepuluh tahun kemudian, World Summit on Sustainable Development di

    Yohannesburg (2002), telah melahirkan konsep mengenai Social Responsibility,

    selain Economic and Environment Sustainability

    Perkembangan terakhir adalah dirumuskannya ISO 26000 mengenai Guidance on

    Social Responsibility pada akhir 2010

  • PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)PERKEMBANGAN CSR DARI MASA KE MASA (lanjutan)

    Dalam ISO 26000 ini:

    CSR merupakan tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari

    semua keputusan dan kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang

    diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan

    pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan

    harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-

    norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secaranorma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara

    menyeluruh

  • PERUBAHAN PARADIGMA CSRPERUBAHAN PARADIGMA CSR

    Konteks pembangunan saat ini, keberhasilan sebuah perusahaan tidak lagi diukur

    dari keuntungan bisnis semata, melainkan juga dilihat dari sejauh mana kepedulian

    perusahaan terhadap aspek sosial dan perusahaan

    Artinya keberlanjutan usaha adalah prioritas utama. Keberlanjutan tanpa ditopang

    kepedulian terhadap aspek lingkungan dan sosiall, berpotensi menimbulkan kendala,

    dan damppaknya menghambat pencapaian tujuandan damppaknya menghambat pencapaian tujuan

    Terkait dng konsep Pembangunan Berkelanjutan, diartikan sebuah bisnis tidak akan

    berjalan optimal jika tidak mampu menjaga cadangan sumber daya (resource) yang

    meliputi aspek sosial, dalam hal ini SDM , dan aspek lingkungan atau SDA

    Mengapa keberlanjutan ditentukan oleh aspek sosial dan lingkungan, bukan semata-

    mata keuntungan bisnis?

  • PERUBAHAN PARADIGMA CSRPERUBAHAN PARADIGMA CSR

    Karena:

    1. Aspek sosial dan lingkungan merupakan parameter untuk mengetahui apakah ada

    dampak positif atau negatif dari kehadiran perusahaan sebagai komunitas baru

    terhadap komunitas lokal (masyarakat setempat)

    2. Perusahaan perlu mendapatkan izin lokal (local licence) sebagai bentuk legalitas

    secara kultural jika keberadaannya diterima masyarakat. Artinya perusahaan kadangsecara kultural jika keberadaannya diterima masyarakat. Artinya perusahaan kadang

    merasa cukup dengan izin legal, tetapi mengabaikan izin lokal dalam bentuk

    kepedulian terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan

    Deskripsi di atas menggambarkan perubahan paradigma CSR. Dahulu perusahaan

    memaknai CSR sebagai sebuah beban atau biaya resiko, karena tidak menghasilkan

    timbal balik terhadap keuntunan perusahaan

  • PERUBAHAN PARADIGMA CSRPERUBAHAN PARADIGMA CSR

    Saat ini:

    Perusahaan semakin menyadari bahwa CSR bukan lagi beban, melainkan bagian

    dari modal, dimana keberlanjutan perusahaan tidak hanya ditentukan oleh profit

    (keuntungan), tetapi juga daya dukung planet (lingkungan alam), dan people

    (masyarakat)

    Tanggung jawab sosial dan lingkungan akan semakin besar disandang oleh Tanggung jawab sosial dan lingkungan akan semakin besar disandang oleh

    perusahaan pengelola sumber daya alam (ekstraktif), perkebunan dan perusahaan

    beresiko tinggi terhadap perubahan lingkungan alam dan sosial.

    Parameter keberlanjutan ditentukan oleh sejauh mana perusahaan mampu

    mengelola hubungan dengan masyarakat dan lingkungan melalui program CSR

  • DEFINISI CSRDEFINISI CSR

    Perkembangan CSR tidak bisa terlepas dari konsep Pembangunan Berkelanjutan (

    Pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa

    mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan

    mereka)

    Konsep Pembangunan Berkelanjutan dibangun di atas tiga pilar yaitu sosial,

    ekonomi, dan lingkungan yang berhubungan dan saling mendukung satu samaekonomi, dan lingkungan yang berhubungan dan saling mendukung satu sama

    lainnya. (kembali ditegaskan di The United Nation 2005 World Summit Outcome)

    Pengenalan konsep Pembangunan Berkelanjutan ini memberikan dampak kepada

    perkembangan definisi dan konsep CSR selanjutnya.

  • DEFINISI CSRDEFINISI CSR

    Terdapat setidaknya sepuluh definisi CSR yang dikemukakan para pakar maupun

    lembaga internasiomnal

    Dengan berbagai definisi yang sangat beragam, CSR sejatinya merupakan operasi

    bisnis yang berkomitment tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan

    secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial ekonomi dan lingkungan

    kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutankawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan

    Definisi dari Bank Dunia (2007), yang diambil dari WBCSD pada tahun 2002

    CSR adalah komitmen untuk berperilaku etis dan memberikan kontribusi terhadap

    pembangunan berkelanjutan, melalui kerjasama dengan semua pemangku

    kepentingan guna memperbaiki kehidupan mereka dengan cara yang bermanfaat

    bagi bisnis, agenda pembangunan berkelanjutan maupun masyarakat pada

    umumnya

  • RUANG LINGKUP CSRRUANG LINGKUP CSR

    Pada hakekatnya CSR menjadi pijakan komprehensif dalam aspek ekonomi, sosial,

    kesejahteraan dan lingkungan

    Dalam CSR tercakup empat landasan pokok yang satu dengan lainya saling

    berkaitan (Tanari, 2009)

    Landasan pokok CSR dalam aktivitas ekonomi: Landasan pokok CSR dalam aktivitas ekonomi:

    Kinerja keuangan berjalan baik

    Investasi modal berjalan sehat

    Kepatuhan dalam pembayaran pajak

    Tidak terdapat praktik suap

    Tidak ada konflik kepentingan

    Tidak dalam keadaan mendukung rezim yang korup

    Menghargai hak atas kemampuan intelektual

    Tidak melakukan sumbangan politis

  • RUANG LINGKUP CSRRUANG LINGKUP CSR

    Landasan pokok CSR dalam isu lingkungan hidup:

    Tidak melakukan pencemaran

    Tidak berkontribusi dalam perubahan iklim

    Tidak berkontribusi atas limbah

    Tidak melalukan pemborosan air

    Tidak melakukan praktek pemborosan energi

    Tidak melakukan penyerobotan lahan Tidak melakukan penyerobotan lahan

    Tidak berkontribusi dalam kebisingan

    Menjaga keanekaragaman hayati

    Landasan CSR dalam isu sosial:

    Menjamin kesehatan karyawan dan masyarakat yang terkena dampak

    Tidak mempekerjakan anak

    Memberikan dampak positif terhadap masyarakat

  • RUANG LINGKUP CSRRUANG LINGKUP CSR

    Melakukan proteksi konsumen

    Menjunjung keberanekaragaman

    Menjaga privasi

    Melakukan praktik derma sesuai dengan kebutuhan

    Bertanggung jawab dalam proses perekrutan SDM

    Akses untuk memperoleh barang- dengan harga wajar

    Landasan CSR dalam isu kesejahteraan:

    Memberikan kompensasi terhadap karyawan

    Memanfaatkan subsidi dan kemudahan yang diberikan Pemerintah

    Menjaga kesehatan karyawan

    Menjaga keamanan kondisi tempat kerja

    Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja

    Menjaga keseimbangan kerja/hidup

  • RUANG LINGKUP CSRRUANG LINGKUP CSR

    Landasan di atas memberikan suatu gambaran bahwa CSR bukanlah hal yang

    parsial, melainkan suatu urusan yang komprehensif

    Point-point di atas dapat dijadikan sebagai indikator sejauh mana keseriusan

    perusahaan dalam menerapkan CSR

    Selain aspek di atas , kesungguhan perusahaan dalam menerapkan CSR bisa juga Selain aspek di atas , kesungguhan perusahaan dalam menerapkan CSR bisa juga

    diukur dengan menggunakan indikator Piramida CSR. Piramida CSR adalah konsep

    dasar dari CSR yang dikembangkan oleh Archie B Carrol

    Piramida CSR dapat digunakan untuk mengetahui berada dalam tipe apa

    perusahaan dalam menerapkan CSR

  • KONSEP DASAR CSRKONSEP DASAR CSR

    Landasan teori tentang CSR diperkenalkan oleh Archie B. Carroll (Univ. of Georgia)

    yang disebut sebagai Four-Part Model of CSR atau Konsep Quadruple Bottom Line

    dikembangkan mulai tahun 1979

    Model CSR yang terdiri dari 4 bagian (disebut juga sebagai Piramida Tanggung

    Jawab Sosial Perusahaan) adalah sbb:

    Tanggung jawab etik

    Tanggung jawab

    Filantropis

    Menjadi warga yang baik

    Menyumbangkan sumber daya kepada

    masyarakat, memperbaiki kualitas hidup

    Tanggung jawab ekonomi

    Menghasilkan laba

    Landasan tanggung jawab sosial lainnya

    Tanggung jawab hukum

    Mematuhi hukum

    Hukum merupakan ketentuan masyarakat tentang

    yang benar dan salah. Menghormati aturan main

    Tanggung jawab etik

    Berperilaku etis

    Kewajiban untuk melakukan apa yang benar,

    adil, dan patut. Jangan merusak

    Gambar 1. Piramida CSR menurut Archie B. Carroll

  • KONSEP DASAR CSR (lanjutan)KONSEP DASAR CSR (lanjutan)

    Pengertian filantropis bukan hanya dalam arti kedermawanan, tetapi

    Upaya-upaya dunia bisnis dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat termasuk

    kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan serta partisipasi karyawan

    dalam kegiatan sosial

    Konsep Triple Bottom Line (John Elkington, 1998)

    Menerapkan ketiga unsur pembangunan berkelanjutan dalam CSR Menerapkan ketiga unsur pembangunan berkelanjutan dalam CSR

    Memandang ketiganya sebagai kesatuan-kesatuan dinamis yang berinteraksi

    satu sama lain digambarkan: masyarakat bergantung kepada ekonomi, dan

    ekonomi bergantung pada ekosistem global

  • Konsep Dasar CSR (lanjutan)

    Ketiga Bottom Line tidak statis, melainkan senantiasa bergerak karena

    siklus-siklus serta konflik antara unsur sosial, politik, ekonomi, dan

    lingkungan hidup

    Dalam CSR mengacu Triple Bottom Line maka tugas dunia usaha

    mengoptimalkan ketiga komponen tadi di dalam kerangka besar strategi

    bisnis

    Pada akhirnya

    Menilai kinerja perusahaan dalam aspek ekonomi, lingkungan dan

    sosial, dan bukan laba usaha semata-mata

  • STAKEHOLDERSSTAKEHOLDERS

    Dalam melakukan praktik CSR tidak bisa lepas kaitanya dengan pemangku

    kepentingan (stakeholders)

    Definisi stakeholders: Kelompok-kelompok yang mempengaruhi dan/atau

    dipengaruhi oleh organisasi tersebut sebagai dampak dari aktivitas-aktivitasnya

    (Tanari, 2009)

    Stakeholders dalam entitas perusahaan terbagi kedalam 7 jenis Stakeholders dalam entitas perusahaan terbagi kedalam 7 jenis

    Pelanggan

    Berhak atas produk berkualitas

    Berhak mendapatkan harga yang layak

  • STAKEHOLDERS (LANJUTAN)STAKEHOLDERS (LANJUTAN)

    Masyarakat

    Berhak mendapatkan perlindungan dari kejahatan bisnis

    Berhak mendapatkan dampak hubungan yang baik dari keberadaan perusahaan

    Pekerja Pekerja

    Mendapatkan jaminan keamanan dalam bekerja

    Mendapatkan jaminan keselamatan

    Mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak ada diskriminasi

    Mendapatkan kesejahteraan yang layak

  • STAKEHOLDERS (LANJUTAN)STAKEHOLDERS (LANJUTAN)

    Masyarakat

    Berhak mendapatkan perlindungan dari kejahatan bisnis

    Berhak mendapatkan dampak hubungan yang baik dari keberadaan perusahaan

    Pekerja Pekerja

    Mendapatkan jaminan keamanan dalam bekerja

    Mendapatkan jaminan keselamatan

    Mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak ada diskriminasi

    Mendapatkan kesejahteraan yang layak

  • STAKEHOLDERS (LANJUTAN)STAKEHOLDERS (LANJUTAN)

    Pemegang saham

    Berhak mendapatkan harga saham yang layak dan keuntungan saham

    Lingkungan

    Mendapat jaminan terhadap perlindungan alam Mendapat jaminan terhadap perlindungan alam

    Mendapatkan hak rehabilitasi

    Pemerintah

    Mendapatkan laporan atas pemenuhan persyaratan hukum

    LSM

    Menjalankan fungsi kontrol baik terhadap regulasi maupun komitmen perusahaan

  • KAIDAH KESUKARELAAN DALAM CSRKAIDAH KESUKARELAAN DALAM CSR

    Konsensus di negara-negara industri:

    CSR merupakan tanggung jawab perusahaan yang dilakukan dengan sukarela serta

    melampaui ketentuan perundang-undangan (beyond legal compliance)

    KEBIJAKAN DAN LANGKAH MELAMPAUI KEPATUHAN TERHADAP HUKUM

    PERILAKU BISNIS BERLANDASKAN ETIKA

    Kebijakan Lingkungan Pengembangan

    Masyarakat

    Kebijakan Tenaga

    Kerja

    Filantropi Perusahaan

    Perundang-

    undangan

    tentang

    Perusahaan

    Perundang-

    undangan

    tentang

    Lingkungan

    Perundang-

    undangan

    tentang HAM

    Perundang-

    undangan

    tentang

    Tenaga Kerja

    Perundang-

    undangan

    tentang

    Korupsi

    Perundang-

    undangan

    tentang Pasar

    Modal

    KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN

    Gambar 2. CSR Melampaui Ketentuan Perundang-undangan

    Dalam pelaksanaannya, beberapa pemerintah negara bertindak pula sebagai

    fasilitator untuk mendorong dunia usaha melaksanakan prinsip kesukarelaan

    tersebut

  • KAIDAH KESUKARELAAN DALAM CSR (lanjutan)KAIDAH KESUKARELAAN DALAM CSR (lanjutan)

    Di Indonesia, penerapan CSR telah masuk dalam wilayah regulasi atau hukum.

    Ketentuan kewajiban penerapan CSR diatur Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

    tentang Perseroan Terbatas

    Isi

    (1). Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

    bersangkutan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab

    sosial dan lingkungansosial dan lingkungan

    (2). Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang

    dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang

    pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

    (3). Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenakan sanksi sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

    Dengan adanya regulasi tersebut, CSR telah bergeser dari sebuah tanggung jawab

    menjadi kewajiban

  • IMPLEMENTASI CSRIMPLEMENTASI CSR

    Penekanan Berbeda Dalam CSR

    Negara Maju Negara Berkembang

    Perilaku Etis

    dalam Berbisnis

    Filantropi

    Community

    Development

    Kepedulian

    Lingkungan*

    Ketenagakerjaan*

    HAM*

    Anti Korupsi

    *Dil luar dan melebihi kentuan

    perundang-undangan

    Gambar 3. Disparitas Dalam Pelaksanaan Program CSR

  • PBB dan CSRPBB dan CSR

    PBB juga melakukan advokasi pelaksanaan CSR di seluruh dunia Global

    Compact

    Global Compact merupakan komitmen dunia usaha terhadap pelaksanaan bisnis

    secara berkelanjutan dan bertanggung jawab

    Kesepuluh pokok tersebut:

    Hak Azasi Manusia

    1. Mendukung dan menghormati perlindungan atas hak azasi manusia1. Mendukung dan menghormati perlindungan atas hak azasi manusia

    2. Menghindarkan keterlibatan dalam pelanggaran atas hak azasi manusia

    Standar Perburuhan

    3. Kebebasan berserikat dan pengakuan atas hak berunding secara kolektif

    4. Penghapusan kerja paksa

    5. Penghapusan kerja oleh anak-anak

    6. Penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan

  • PBB dan CSRPBB dan CSR

    Lingkungan

    7. Mendukung pendekatan berlandaskan kehati-hatian terhadap lingkungan

    8. Mendukung tanggung jawab atas lingkungan yang lebih besar

    9. Mendorong penerapan teknologi yang ramah lingkungan

    Anti Korupsi

    10. Berjuang melawan segenap bentuk korupsi, termasuk pemerasan dan suap

  • PEMAHAMAN TENTANG CSR DEWASA INIPEMAHAMAN TENTANG CSR DEWASA INI

    1. Prinsip kesukarelaan (Voluntary)

    Kebijakan perusahaan yang melebihi keharusan yang diatur dalam hukum

    2. Pengelolaan atau internalisasi externalities

    CSR bukan biaya tapi investasi

    3. Orientasi terhadap pemangku kepentingan yang beragam

    Bukan semata-mata kepentingan pemegang saham

    4. Penyelarasan tanggung jawab sosial dan ekonomi4. Penyelarasan tanggung jawab sosial dan ekonomi

    CSR tidak boleh berdampak negatif terhadap aspek ekonomi penyelenggaraan

    bisnis

    5. Praktek dan tata nilai

    Merupakan pengejawantahan dari suatu falsafah atau tata nilai yang dianut

    6. Melampaui filantropi

    Fungsi inti perusahaan (produksi, marketing, manajemen) harus berdampak positif

    terhadap masyarakat

  • CSR DI DUNIA PERTAMBANGANCSR DI DUNIA PERTAMBANGAN

    (STUDI KASUS: PT. PERTAMINA)(STUDI KASUS: PT. PERTAMINA)

    Oleh:

    Hanny Djuanita

    Jurusan Teknik Pertambangan

    Fakultas Teknologi Kebumian & Energi

    Universitas Trisakti

    (Semester Gasal dan Genap 2013/2014)

  • PRAKTEK CSR PT. PERTAMINAPRAKTEK CSR PT. PERTAMINA

    PT. PERTAMINA mempunyai dua kegiatan dalam rangka pemberdayaan

    masyarakat yaitu

    Penyelenggaraan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan)

    di atur oleh Undang-Undang BUMN dan Peraturan Menteri Negara

    BUMN Nomor 05 Tahun 2007 voluntary

    Penyelenggaraan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan)

    diatur oleh Undang-Undang Perusahaan Terbatas No. 40 Tahun 2007

    dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 519 Tahun 2009dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 519 Tahun 2009

    mandatory

  • PRAKTEK CSR PT. PERTAMINA (PRAKTEK CSR PT. PERTAMINA (lanjutanlanjutan))

    Siklus Pertanggungjawaban Program CSR dan PKBL

  • CIRI CSR PT. PERTAMINACIRI CSR PT. PERTAMINA

    Manfaat : Tidak berdampak Dirasakan masyarakat luas

    Sebelum 2008 Penerapan Paradigma Baru

    Pelaksanaan : Dilakukan sendiri-sendiri Terintegrasi

    Publikasi : Kurang Luas sehingga berdampak positif

    Kepentingan : Jangka pendek Jangka panjang

    Orientasi : Kepentingan sosial Sosial dan ekonomi bisnis

    Monitoring : Kurang Audit program dengan pelaporan

    Jenis Program : Bersifat charity Terencana dan terprogram

    Loyalitas : Tidak teraudit Dimulai dan ditutup dengan survey

    Prosedur : Belum ada SOP Mengacu pada SOP/TKO

  • KERANGKA STRATEGIS CSR PERTAMINAKERANGKA STRATEGIS CSR PERTAMINA

    Guna membentuk paradigma baru CSR di PERTAMINA, telah disusun suatu

    Kerangka Strategi CSR

  • VISI, MISI, DAN TUJUAN CSR PERTAMINAVISI, MISI, DAN TUJUAN CSR PERTAMINA

    Visi : Menuju Kehidupan Lebih Baik

    Misi CSR :

    1. Melaksanakan komitmen korporat atas Tanggung Jawab Sosial dan

    Lingkungan (TJSL) yang akan memberikan nilai tambah kepada

    semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan

    perusahaan

    2. Melaksanakan tanggung jawab korporat dan kepedulian sosial untuk

    sebuah pembangunan masyarakat yang berkelanjutan (sustainable)sebuah pembangunan masyarakat yang berkelanjutan (sustainable)

    Tujuan CSR Pertamina:

    1. Secara eksternal adalah membantu pemerintah Indonesia

    memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, melalui

    pelaksanaan program-program yang membantu pencapaian target

    pembangunan millenium atau Millenium Development Goal (MDGs)

    2. Secara Internal adalah membangun hubungan yang harmonis dan

    kondusif dengan semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk

    mendukung pencapaian tujuan korporasi terutama dalam membangun

    reputasi korporasi

  • KRITERIA CSR PERTAMINAKRITERIA CSR PERTAMINA

  • DASAR PROGRAM CSR PERTAMINA (MULAI 2011)DASAR PROGRAM CSR PERTAMINA (MULAI 2011)

    PROGRAM CSR PERTAMINA

    MDGs

    Sebagai acuan

    Tujuan Program

    ISO 26000

    Sebagai acuan

    Tata Laksana

    GRI G3

    Sebagai acuan

    Pelaporan Kinerja

    1. Indicator MDGs pada tahap penyusunan tujuan program

    Terdapat 22 indikator MDGs yang dapat diacu oleh Pertamina untukTerdapat 22 indikator MDGs yang dapat diacu oleh Pertamina untuk

    menyusun tujuan-tujuan program CSR nya

    2. ISO 26000 sebagai acuan tata laksana program

    Sebagai tata laksana pengelolaan CSR Pertamina akan mengacu kepada

    guidance yang tersedia pada ISO 26000

    3 Global Reporting Initiatives (GRI) G3 pada tahap pelaporan

    Sistem penyusunan pelaporan aksi CSR pertamina akan mulai mengacu

    kepada GRI-G3 sebagai guidelines pelaporan CSR pada tahun 2011

  • INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011)INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011)

    STRATEGIC INITIATIVES CSR

    PERTAMINA

    1. Peningkatan Kualitas Pendidikan

    2. Pemberdayaan Kesehatan

    3. Pelestarian Lingkungan

    TEMA

    Cerdas Bersama Pertamina

    Sehat Bersama Pertamina

    Hijau Asri Bersama Pertamina

    4. Peningkatan Infrastruktur dan Pertamina

    Peduli DisasterBersama Pertamina Peduli

  • INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (lanjutanlanjutan))

    Dari keempat inisiatif strategik CSR Pertamina tersebut, CSR Pertamina telah

    memperoleh berbagai penghargaan dan pengakuan. Berbagai penghargaan

    dan pengakuan tersebut antara lain sebagai berikut:

    CSR bidang Pendidikan

    Sebagai komitmen perusahaan untuk turut meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat melalui pendidikan dan untuk peningkatan akses komunitas

    terhadap pendidikan di tanah air, CSR Pertamina bidang Pendidikan

    melaksanakan sejumlah program CSR, antara lain meliputi:melaksanakan sejumlah program CSR, antara lain meliputi:

    1. Pertamina Scholarship (Beasiswa)

    2. Pertamina Youth Program PYP (Edukasi Stakeholder Muda)

    3. Pertamina Goes to Campus PGTC (Edukasi Kalangan Akademis)

    4. Pertamina Competition (Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi

    Indonesia/OSN-PTI)

    5. Pertamina Peduli Pendidikan; Renovasi Sekolah, Pembangunan Gedung

    Serbaguna, Seminar, dan Workshop Guru

  • INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (lanjutanlanjutan))

    CSR bidang Kesehatan

    Program CSR Pertamina di bidang Kesehatan melingkupi 2 pilar utama yaitu:

    Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan dan Peningkatan Akses Kesehatan

    Masyarakat pada Pelayanan Kesehatan. Pada tahun 2009, CSR Pertamina

    bidang Kesehatan melaksanakan sejumlah program:

    1. Pertamina Sehati (Pertamina untuk Kesehatan Anak Tercinta dan Ibu)

    2. Bright with Pertamina

    3. Clino Gigi Sehat

    4. Pertamina Peduli Kesehatan; bantuan incubator, bantuan operasi jantung

    anak-anak kurang mampu, pemeriksaan Gula Darah Sewaktu Diabetes

    Melitus (DM), Program Perinatologi, Bantuan Ambulance

  • INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (lanjutanlanjutan))

    CSR bidang Kesehatan (lanjutan)

    Dalam program CSR bidang kesehatan ini, Pertamina telah memperoleh

    berbagai penghargaan, seperti:

    1. Rekor Muri tahun 2009 sebagai Pemrakarsa Pemeriksaan gula darah

    secara serentak dengan jumlah 152.765 orang dalam waktu 520 menit di

    seluruh Operasi dan Kantor Pusat Pertamina

    2. Rekor MURI pada 2 November 2010 sebagai Pemrakarsa dan

    Penyelenggara Pembagian Kacamata secara serentak di 9 daerah operasi

    Pertamina dengan jumlah terbanyak (21.000 kacamata) kepada 21.000

    orang siswa SD dan SMP

  • INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (lanjutanlanjutan))

    CSR bidang Lingkungan

    Program CSR Pertamina di bidang Lingkungan ditujukan sebagai komitmen

    manajemen dalam rangka tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

    hidup dan pelestarian alam. Program CSR bidang Lingkungan mencakup

    antara lain:

    1. Green Planet (Reforestras/Reboisasi dan konservasi lingkungan)

    2. Costal Clean UP

    3. Sepeda untuk Sekolah

    4. Green and Clean (Rehabilitasi taman kota dan program kebersihan kota)

    5. Pertamina Peduli Lingkungan; Green Festival, Distribusi Bor Biopori, Uji

    Emisi Gas Buang, Sarana Air Bersih

  • INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (lanjutanlanjutan))

    CSR bidang Lingkungan (lanjutan)

    Dalam program CSR bidang lingkungan ini, Pertamina telah memperoleh

    berbagai penghargaan seperti:

    1. Penghargaan Rekor Muri tahun 2009: sebagai Pemrakarsa Program

    Pengelolaan Sampah dengan metode 3R dan perkawinan dengan

    menggunakan pakaian yang terbuat dari limbah/sampah

    2. Juara Propinsi serta Nominasi Kalpataru tahun 2009 untuk Pelopor

    Lingkungan dengan prestasi penanaman Mangrove seluas 15 Ha di CilacapLingkungan dengan prestasi penanaman Mangrove seluas 15 Ha di Cilacap

    3. Penghargaan Bupati Cilacap bidang CSR sebagai perusahaan peduli

    lingkungan

    4. Penghargaan Coastal Award 2010 Kategori Korporasi untuk Refnery Unit IV

    Cilacap atas jasa dalam pemberdayaan dan program lingkungan untuk

    masyarakat pesisir (nelayan) dari Kementerian kelautan dan Perikanan

  • INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (lanjutanlanjutan))

    CSR bidang Infrastruktur dan Bencana

    CSR Pertamina juga fokus dalam pemberdayaan masyarakat melalui

    peningkatan infrastruktur dan Program Pertamina Peduli Bencana Alam. Dalam

    pembangunan infrastruktur dilakukan perbaikan terhadap sarana umum seperti

    jalan, jembatan, rumah pintar, taman kota, MCK dan sarana air bersih di sekitar

    wilayah operasi Pertamina.

    Sedangkan sebagai kepedulian terhadap masyarakat yang terkena musibah

    bencana alam, CSR Pertamina pada melakukan sejumlah program pedulibencana alam, CSR Pertamina pada melakukan sejumlah program peduli

    disaster. Mulai dari kegiatan pra-bencana seperti pelatihan dan workshop,

    kegiatan tanggap darurat, sampai dengan kegiatan pasca bencana yang

    meliputi antara lain:

    1. Pertamina Peduli Gempa Padang dan Kerinci

    2. Pertamina Peduli Gempa Jabar

    3. Pertamina Peduli Gempa Bima (Mataram)

    4. Pertamina Peduli Situ Gintung

    5. Pertamina Peduli Longsor Sumbar

  • INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (INISIATIF STRATEGIK CSR PERTAMINA (MULAI 2011) (lanjutanlanjutan))

    CSR bidang Infrastruktur dan Bencana (lanjutan)

    6. Pertamina Peduli Banjir Cepu

    7. Pertamina Peduli Banjir Lamongan

    8. Pertamina Peduli Banjir Palopo (Sulsel)

    9. Pertamina Peduli Bencana Manokwari

    10.Pertamina Peduli Bencana Sinabung

    11.Pertamina Peduli Banjir Bandang Wasior

    12.Pertamina Peduli Tsunami Mentawai

    13.Pertamina Peduli Bencana Merapi

  • PENGEMBANGAN MASYARAKATPENGEMBANGAN MASYARAKAT

    (Community Development)(Community Development)

    Oleh:Oleh:Oleh:Oleh:

    Hanny DjuanitaHanny Djuanita

    Jurusan Teknik PertambanganJurusan Teknik Pertambangan

    Fakultas Teknologi Kebumian & EnergiFakultas Teknologi Kebumian & Energi

    Universitas TrisaktiUniversitas Trisakti

    (Semester Gasal(Semester Gasal dandan GenapGenap 20120133/201/20144))

  • DefiniDefinisi si Community DevelopmentCommunity Development

    Pada hakekatnya Community Development atau Pengembangan Masyarakat adalah

    suatu proses yang ditujukan untuk menciptakan kemajuan sosial dan ekonomi bagi

    masyarakat melalui partisipasi aktif dan inisiatif anggota masyarakatnya.

    Definisi community development (digunakan UNESCO):

    A group of people in a locality initiating a social process to change their

    economic, social, cultural, and/or environmental situation (Christenson and

    Robinson, 1989)Robinson, 1989)

    suatu proses dimana masyarakat yang tinggal pada lokasi tertentu

    mengembangkan prakarsa untuk melaksanakan suatu tindakan sosial, untuk

    mengubah situasi ekonomi, sosial, kultural, dan lingkungan

    Dalam ComDev penting adanya prakarsa dan partisipasi masyarakat

  • Community Development sebagai Pengejawantahan dari Community Development sebagai Pengejawantahan dari

    Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

    Bidang Pokok Perusahaan

    Profitabilitas

    Pembaruan

    Kedudukan

    Pasar

    Produktivitas

    Lingkungan Luar

    Community

    Development Sumber keuangan dan

    fisik

    Karya dan

    Pengembangan

    Manajer

    Karya dan Sikap

    Pekerja

    Tanggung Jawab

    Sosial

    Tanggung Jawab

    Sosial

    Lingkungan Dalam

    Development

  • Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

    Pada awalnya:

    Filantropi : sumbangan yang diberikan kepada suatu badan atau

    organisasi yang melakukan kegiatan nonprofit

    Charity : sumbangan yang lebih diarahkan kepada individu atau

    sekelompok individu dan untuk kepentingan individu

    Kemudian:

    Program pembangunan komunitas (masyarakat), yang dijabarkan

    dalam bentuk hubungan komunitas, pelayanan komunitas dan

    pemberdayaan komunitas

  • Contoh Pengelolaan CSRContoh Pengelolaan CSR

    Korporasi

    Bidang Kehumasan

    Corporate Social

    Responsibility (Image)

    Promosi

    (Produk)

    PendidikanPendidikan

    Nutrisi

    Kesehatan & kebersihan

    Perlindungan lingkungan

    Lainnya

    Merk

    Penjualan

    Kegiatan

  • Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat

    Pemberdayaan masyarakat adalah pembangunan yang berpusat pada

    masyarakat, merupakan proses pembangunan yang mendorong prakarsa

    masyarakat berakar dari bawah (Goulet dlm Kartasasmita, 2005)

    Upaya yang dilakukan diarahkan pada akar persoalan yaitu meningkatkan

    kemampuan masyarakat

    Pemberdayaan tidak hanya untuk mengembangkan potensi ekonomi

    rakyat,tetapi juga harkat dan martabat, rasa percaya diri, harga diri dan

    tatanan nilai budaya setempat ( nilai tambah sosial dan nilai tambah

    budaya)

    Konsep dalam pemberdayaan: kemandirian (self help), partisipasi

    (participation), jaringan kerja (networking) dan pemerataan (equity)

  • Upaya untuk memberdayakanUpaya untuk memberdayakan

    Memberdayakan masyarakat memerlukan rangkaian proses yang panjang

    krn tujuan akhirnya adalah kemandirian

    Upaya memberdayakan:

    Menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masy. dpt berkembang

    Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat

    Penguatan pranata (soft skill , etos kerja, lembaga sosial dll)

    Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan dan pengambilan

    keputusan

    Perlindungan kepada kelompok lemah

  • Pengembangan Masyarakat melalui PartisipasiPengembangan Masyarakat melalui Partisipasi

    Masyarakat dilibatkan dalam tiap proses pengembangan mulai dari:

    1) Identifikasi masalah -> masy bersama motivator (fasilitator)

    mengidentifikasi peluang, potensi, hambatan

    2) Proses perencanaan -> masy dilibatkan dlm proses penyusunan rencana

    dan strategi

    3) Pelaksanaan

    4) Evaluasi -> masy dilibatkan untuk menilai hasil pembangunan yang 4) Evaluasi -> masy dilibatkan untuk menilai hasil pembangunan yang

    dilakukan

    5) Mitigasi ->masy dilibatkan dlm mengukur dan mengurangi dampak negatif

    pembangunan

    6) Monitoring ->dimungkinkan adanya penyesuaian

    Partisipasi tidak dilihat dari aspek fiskal dan kerja fisik semata, tetapi inisiatif

    dan sumbang saran juga wujud dr partisipasi

  • ProsedurProsedur Identifikasi Masalah dan PerencanaanIdentifikasi Masalah dan Perencanaan

    Community Development ProgramCommunity Development Program

    Kajian KomunitiTemukenali Masalah

    (Sebab akibat)

    Analisis dan Penentuan

    Prioritas MasalahPemilihan Alternatif

    Kegiatan

    Community

    Based

    Development

  • Prinsip Community DevelopmentPrinsip Community Development

    Pemberdayaan

    Keberpihakan pada masyarakat yang lemah

    Meningkatkan partisipasi komuniti

    Menghargai pengetahuan lokal

    Membuka relasi sosial dalam komuniti

    Membuka akses yang sama untuk kegiatan ekonomi dan sosial

    Kesetaraan dalam proses pengambilan keputusan

  • Konsep Partisipasi dalam ComDevKonsep Partisipasi dalam ComDev

    Dalam pengembangan masyarakat lokal di pedesaan :

    Konsep partisipasi diartikan sebagai jaringan hubungan segitiga antara

    Pemerintah Daerah dan Perusahaan dengan Masyarakat Pemerintah Daerah dan Perusahaan dengan Masyarakat

  • Modal SosialModal Sosial

    Konsep modal sosial mulai diperkenalkan pada wal abad ke 20 oleh Lyda

    Judson Hanifan (1916)

    Modal sosial merupakan aset nyata yang penting dalam hidup

    bermasyarakat, termasuk kemauan baik, rasa bersahabat, saling

    empati, hubungan sosial, kerjasama dan sebagainya

    Pandangan ini memperoleh legitimasi akademis sejak akhir 1980 an

    Berbagai definisi tentang modal sosial, namun secara keseluruhan

    Konsep modal sosial memberikan penekanan pada kebersamaan masyarakat

    untuk mencapai tujuan memperbaiki kualitas kehidupandan senantiasa

    melakukan perubahan dan penyesuaian yang terus menerus

  • LanjutanLanjutan

    Beberapa unsur yang merupakah ruh modal sosial: sikap yang partisipatif, sikap yang saling memperhatikan, saling memberi dan menerima, saling percaya mempercayai, serta diperkuat oleh nilai dan norma yang mendukungnya

    Ada azaz partisipasi dalam satu jaringan

    Resiprocity

    Trust

    Norma sosial

    Nilai sosial

    Tindakan yang proaktif

  • LanjutanLanjutan

    KUNCI KEBERHASILAN PROGRAM COMDEV:

    Adanya partisipasi aktif

    Adanya modal sosial yang kuat

    Terciptanya jaringan kuat, kemampuan kerjasama dan kemampuan

    mencapai kemaandirian masyarakat

  • PERATURAN TENTANG CSR

    Melaksanakan tanggung jawab sosial, secara normatif merupakan kewajiban

    moral bagi jenis perusahaan apapun.

    Tidak hanya berkutat pada aspek normatif, saat ini CSR telah diatur dalam

    beberapa peraturan yang sifatnya mengikat agar perusahaan tertentu wajib

    melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

  • Regulasi:

    A.A. Keputusan Menteri BUMN Tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan Keputusan Menteri BUMN Tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL)(PKBL)

    Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Workshop kajian Penerapan Pasal 74Undang-Undang Perseran Terbatas Nomor 40 tahun 2007 dan kaitannyadengan Pelaksanaan PKBL pada Badan Usaha Milik Negara, dikemukakanbahwa peraturan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan, pada awalnyahanya mengikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan aktivitas sosialyang lebih dikenal dengan istilah Program Kemitraan BUMN dengan UsahaKecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL).

    PKBL pada dasarnya terdiri dari dua jenis, yaitu:

    Program perkuatan usaha kecil melalui pemberian pinjaman dana bergulirdan pendampingan (disebut Program Kemitraan)

    Program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat sekitar (disebut ProgramBina Lingkungan)

    Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dilaksanakan sejak tahun 1983dengan terbitnya PP no 3 thn 1983 Tentang Tata Cara Pembinaan Perjan,Perum, dan Persero.

  • Regulasi (lanjutan)

    Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN, Per-05/MBU/2007 :

    Pasal 1 ayat (6) dinyatakan bahwa Program Kemitraan BUMN dengan

    Usaha Kecil, yang selanjutnya disebut Program Kemitraan adalah

    program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi

    tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian Laba BUMN

    Pada pasal 1 ayat (7) dijelaskan bahwa Program Bina Lingkungan, yang

    selanjutnya disebut Program BL, adalah program pemberdayaan kondisi

    sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian

    laba BUMN

  • Regulasi (lanjutan)

    Ruang lingkup bantuan ProgramBL BUMN, berdasarkan Permeneg BUMN,

    Per-05/MBU/2007 Pasal 11 ayat (2) huruf e adalah:

    Bantuan korban bencana alam

    Bantuan pendidikan dan/atau latihan

    Bantuan peningkatan kesehatan

    Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum

    Bantuan sarana ibadah

    Bantuan pelestarian alam

  • Regulasi (lanjutan)

    BB.. UndangUndang--UndangUndang PerseroanPerseroan TerbatasTerbatas NomorNomor 4040 TahunTahun 20072007

    Selain BUMN, saat ini Perseroan Terbatas (PT) yang mengelola atauoperasionalnya terkait dengan Sumber Daya Alam (SDA) diwajibkan melaksanakanprogram CSR, karena telah diatur dalam Undang-Undang Perseroan TerbatasNomor 40 Tahun 2007.

    Dalam pasal 74 diatur bahwa:

    1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitandengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial danLingkunganLingkungan

    2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud ayat (1)merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagaibiaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikankepatutan dan kewajaran

    3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud padaayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

    4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diaturdengan Peraturan Pemerintah

  • Regulasi (lanjutan)

    Dalam pasal 74 ayat 1 disebutkan bahwa Perseroan diartikan sebagai Perseroan

    Terbatas yang menjalankan usaha di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber

    daya alam, wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

    Selain itu, UU PT tidak menyebutkan secara rinci berapa besaran biaya yang harus

    dikeluarkan perusahaan untuk CSR serta sanksi bagi yang melanggar, karena

    pada ayat 2, 3, dan 4 hanya disebutkan bahwa:

    (2) dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang

    pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

    (3) PT yang tidak melakukan CSR dikenakan sanksi sesuari dengan peraturan dan

    perundang-undangan.

    (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai CSR ini baru akan diatur oleh Peraturan

    Pemerintah.

    Namun Peraturan Pemerintah yang diamanahkan Undang-Undang Nomor 40

    tersebut, sampai dengan saat ini belum terbit.

  • Regulasi (lanjutan)

    CC.. UndangUndang--UndangUndang PenanamanPenanaman ModalModal NomorNomor 2525 TahunTahun 20072007

    Peraturan lain yang mewajibkan CSR adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun

    2007, tentang Penanaman Modal, baik penanaman modal dalam negeri, maupun

    penanaman modal asing.

    Dalam Pasal 15 (b) dinyatakan bahwa Setiap penanam modal berkewajiban

    melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.

    Sanksi-sanksi terhadap badan usaha atau perseorangan yang melanggar Sanksi-sanksi terhadap badan usaha atau perseorangan yang melanggar

    peraturan, diatur dalam Pasal 34, yaitu berupa sanksi administratif dan sanksi

    lainnya, diantaranya:

    (a) Peringatan tertulis; (b) pembatasan kegiatan usaha; (c) pembekuan kegiatan

    usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau (d) pencabutan kegiatan usaha

    dan/atau fasilitas penanaman modal.

  • Regulasi (lanjutan)

    D. UndangUndang--UndangUndang MinyakMinyak dandan GasGas BumiBumi NomorNomor 2222 TahunTahun 20012001

    Khusus bagi perusahaan yang operasionalnya mengelola Sumber Daya Alam

    (SDA) dalam hal ini minyak dan gas bumi, terikat oleh Undang-Undang Nomor 32

    Tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi.

    Disebutkan pada Pasal 13 ayat 3 : Kontrak kerja sama sebagaimana dimaksud

    dalam ayat (1) wajib memuat paling sedikit ketentuan ketentuan pokok yaitu:

    pengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatpengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat

    Berdasarkan Undang-Undang tersebut, perusahaan yang operasionalnya terkait

    Minyak dan Gas Bumi baik pengelola eksplorasi maupun distribusi, wajib

    melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat dan menjamin hak-hak

    masyarakat adat yang berada di sekitar perusahaan.

  • Regulasi (lanjutan)

    E. ISOISO 2600026000

    ISO (International Organization for Standardization) sebagai Organisasai perumus

    standar internasional di dunia mengembangkan ISO 26000 Guidance Standar on

    Social Responsibility yang diluncurkan pada tahun 2010.

    1. Mekanisme Penyusunan

    Penyusunan ISO 26000 ini dimulai dengan pembentukan Working Group on

    Social Responsibility (WGSR) pada September 2004.

    Keanggotaan WGSR berasal dari negara-negara anggota ISO dan organisasi Keanggotaan WGSR berasal dari negara-negara anggota ISO dan organisasi

    internasional yang mencerminkan enam kategori stakehoders dari industri,

    pemerintah, konsumen, buruh, LSM, dan lainnya (merupakan kelompok lain

    yang belum terwakili oleh kelima stakehoders, seperti lembaga riset, kelompok

    studi, akademisi, dsb).

    Dengan pendekatan partisipatif dalam penyusunannya, semua pihak dapat

    memberikan masukan melalui Mirror Committee yang dibentuk badan

    standarisasi disetiap negara anggota ISO.

  • Regulasi (lanjutan)

    2. Karakteristik

    Berbeda dari bentuk ISO yang lain, seperti ISO 9001: 2000 dan 14001: 2004.

    ISO 26000 hanya sekedar standar dan panduan, tidak menggunakan

    mekanisme sertifikasi.

    Terminologi Should di dalam batang tubuh standar berarti shall dan tidak

    menggunakan kata must maupun have to. Sehingga Fungsi ISO 26000 hanya

    sebagai guidance.

    Tanggung jawab sosial dapat dilakukan oleh institusi pemerintah, Non Tanggung jawab sosial dapat dilakukan oleh institusi pemerintah, Non

    Governmental Organization (NGO) dan tentunya sektor bisnis, hal itu

    dikarenakan setiap organisasi dapat memberikan akibat bagi lingkungan sosial

    maupun alam.

    ISO 26000 ini membantu organisasi dalam pelaksanaan Social Responsibility,

    dengan cara memberikan pedoman praktis, serta memperluas pemahaman

    publik terhadap Social Responsibility.

  • Regulasi (lanjutan)

    3. Cakupan

    ISO 26000 menyediakan panduan mengenai tanggung jawab sosial kepada

    semua bentuk organisasi tanpa memperhatikan ukuran dan lokasi untuk:

    a. Mengindentifikasi prinsip dan isu

    b. Menyatukan, melaksanakan dan memajukan praktik tanggung jawab sosial

    c. Mengindentifikasi dan pendekatan/pelibatan dengan para pemangku

    kepentingan

    d. Mengkomunikasikan komitmen dan performa serta kontribusi terhadapd. Mengkomunikasikan komitmen dan performa serta kontribusi terhadap

    pembangunan berkelanjutan

    ISO 26000 mendorong organisasi untuk melaksanakan aktivitas lebih sekedar

    dari apa yang diwajibkan.

    ISO 26000 menyempurnakan/melengkapi instrumen dan inisiatif lain yang

    berhubungan dengan tanggung jawab sosial.

    ISO 26000 mempromosikan terminologi umum dalam lingkupan tanggung jawab

    sosial dan semakin memperluas pengetahuan mengenai tanggung jawab sosial.

    ISO 26000 konsisten dan tidak berkonflik dengan traktat internasional dan

    standarisasi ISO lainnya serta tidak bermaksud mengurangi otoritas pemerintah

    dalam menjalankan tanggung jawab sosial oleh suatu organisasi.

  • Regulasi (lanjutan)

    4. Prinsip Tanggung Jawab Sosial

    Prinsip ketaatan pada hukum/legal compliance

    Prinsip penghormatan terhadap instrumen internasional

    Prinsip akuntabilitas

    Prinsip transparansi

    Prinsip pembangunan berkelanjutan

    Prinsip ethical conduct

    Prinsip penghormatan hak asasi manusia

    Prinsip pendekatan dengan pencegahan

    Prinsip penghormatan terhadap keanekaragaman

  • Regulasi (lanjutan)

    5. Isu

    Isu dalam ketenagakerjaan terdiri dari: hubungan antar para pekerja, kondisi

    kerja dan jaminan sosial, dialog sosial, kesehatan dan keamanan kerja,

    pengembangan sumber daya manusia.

    Isu lingkungan menyangkut: identifikasi dan pengaturan aspek lingkungan dari

    aktivitas, produk dan pelayanan, mendukung konsumsi dan produksi

    berkelanjutan, penggunaan sumber daya yang berkelanjutan, perubahan iklim,

    ekologi, dan ekosistem.

    Praktik operasi yang adil melingkupi: antikorupsi dan suap, keterlibatan dalam Praktik operasi yang adil melingkupi: antikorupsi dan suap, keterlibatan dalam

    politik yang bertanggung jawab, kompetisi yang fair, mendukung tanggung

    jawab sosial melalui rantai pasokan, menghormati property right.

    Isu konsumen terdiri dari: usaha, pemasaran dan pemberian informasi,

    perlindungan terhadap keamanan dan kesehatan konsumen, mekanisme

    penarikan produk, persediaan dan pengembangan terhadap barang dan jasa

    yang bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat , pelayanan konsumen dan

    support, perlindungan mengenai data konsumen dan privacy, mengakses

    essential goods and service, konsumsi berkelanjutan, pendidikan, dan

    awareness.

    Isu pengembangan masyarakat terdiri dari: kontribusi terhadap pengembangan

    sosial, kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dan keterlibatan komunitas.

  • Regulasi (lanjutan)

    6. Point-Point Penting ISO 26000

    No Objek Keterangan

    1 Status Diluncurkan pada tahun 2010

    2 Inisiatif ISO (International Organization for Standardization)

    3 Latar Belakang Didasarkan pemahaman bahwa social responsibility sangat penting

    bagi keberlanjutan usaha. Pemahaman ini berasal dari dua sidang: Rio

    Earth Summit on the Environment tahun 1992 dan World Summit on

    Sustainable Development (WSSD) tahun 2002

    4 Mekanisme Penyusunan Melalui mekanisme partisipatif, dengan membentuk Working Group on

    Social Responsibility (WGSR) dan Mirror Committee (oleh badan

    standarisasi di suatu negara) dengan diwakili setiap stakeholders

    5 Fokus Isu/Prinsip Tata kelola organisasi, Hak Asasi Manusia, Ketenagakerjaan,

    Lingkungan, Fair Operating/Praktik Operasional yang adil, Isu

    konsumen dan Pengembangan masyarakat

    6 Pelaksana Seluruh sektor bisnis tanpa mempertimbangkan besar kecil dan jenis

    usaha: Institusi Pemerintah, NGO, Yayasan, Universitas, dll

    7 Tujuan Membantu berbagai organisasi dalam pelaksanaan Social

    Responsibility. Dengan cara memberikan pedoman praktis, serta

    memperluas pemahaman publik terhadap social responsibility

    8 Daya Ikat Hanya sekedar panduan, bukan regulasi maupun sertifikasi

  • SELESAI... SELESAI...

  • A.A. KlasifikasiKlasifikasi CSRCSR MenurutMenurut JenisJenis ProgramProgram

    Menurut Kotler dan Lee (2005), terdapat enam alternatif program CSR yang dapat

    dipilih perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan, tipe program,

    keuntungan potensial yang akan diperoleh, serta tahap-tahap kegiatan. Kotler dan

    Lee dalam Solihin (2008) menyebutkan enam kategori program, diantaranya:

    1. Cause Promotions

    2. Cause Related Marketing

    3. Corporate Societal Marketing

    4. Corporate Philanthropy

    5. Community Volunteering

    6. Socially Responsible Business Practice

  • 1. Cause Promotions

    Perusahaan yang menggunakan jenis program CSR Cause Promotions

    menyediakan sejumlah dana sebagai bentuk kontribusi CSR atau sumber daya

    lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat (awareness) terhadap suatu

    masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari

    masyarakat, atau dalam rangka merekrut relawan (volunteer) untuk mendukung

    masalah sosial tersebut.

    Tujuan:

    Building awareness and concern, perusahaan berusaha membangun Building awareness and concern, perusahaan berusaha membangun

    kesadaran dan kepedulian masyarakat dengan menampilkan data statistik

    dan fakta seperti mempublikasikan angka gizi buruk di Indonesia

    Persuading people to find out more, perusahaan berusaha menarik minat

    masyarakat untuk mengetahui masalah sosial yang diangkat lebih dalam

    dengan web terkait, brosur, atau tool kit lainnya

    Contoh: Program CSR Danone dengan program komunitas jangka panjang, 1

    liter AQUA untuk 10 liter air bersih atau yang lebih dikenal dengan program

    Satu untuk Sepuluh, merupakan salah satu program Aqua Lestari yang telah

    dijalankan sejak 2006.

  • Keuntungan:

    Memperkuat brand positioning perusahaan

    Memberikan peluang kepada para karyawan perusahaan untuk terlibat dalam

    suatu kegiatan sosial yang menjadi kepedulian mereka

    Menciptakan kerjasama antara perusahaan dengan pihak-pihak lain serta

    meningkatkan citra perusahaan (corporate image)

    Tahapan kegiatan Cause Promotions adalah sebagai berikut:

    Memilih isu masalah sosial yang memiliki keterkaitan dengan industri dan

    produk yang dihasilkan perusahaan

    Memilih kegiatan yang memiliki keterkaitan dengan misi dan tujuan

    perusahaan

    Mengembangkan kampanye yang bersifat jangka panjang atau berkelanjutan

    Memastikan keterlibatan stakeholders dalam kampanye masalah sosial yang

    sedang diangkat oleh perusahaan

  • 2. Cause Related Marketing (CRM)

    Perusahaan yang mengimplementasikan CSR dengan jenis program Cause

    Related Marketing (CRM) berkomitmen untuk menyumbangkan presentase

    tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya

    penjualan produk.

    Contoh: Bakrie Telecom melalui Bakrie untuk Negeri dengan menyerahkan

    donasi 1,3 miliar yang disisihkan Rp. 10 ribu dari setiap hasil penjualan Hape

    Esia Slank bagi masyarakat Sumatera Barat.

    Contoh lainnya adalah program SMS Donasi Indosat. Dalam program SMS

    Donasi ini, pelanggan Indosat dapat memberikan donasi dengan mengetik SGDonasi ini, pelanggan Indosat dapat memberikan donasi dengan mengetik SG

    dan mengirim ke nomor 5000, secara otomatis pulsa pelanggan terpotong

    senilai Rp. 5.000 sebagai bentuk partisipasi terhadap program ini. Bila ingin

    memberikan nilai donasi lebih, pelanggan tinggal mengulang pengiriman SMS

    sesuai dengan nilai yang diinginkan.

    Keuntungan dari program CSR CRM adalah:

    Bergabungnya pelanggan baru melalui pelaksanaan CRM

    Terjangkaunya ceruk pasar (market niche) tertentu

    Dapat meningkatkan penjualan produk perusahaan

    Membangun identitas merek yang positif di mata pelanggan

  • Tahapan dalam mengimplementasikan program CRM sebagaimana dalam Kotler

    (2005:111-112):

    ... Beginning with a situation assessment, setting objectives and goals, selecting

    target audiences, determining the marketing mix and developing budget,

    implementation, and evaluation plans.

    (Diawali dengan melakukan assessment atau penilaian terhadap situasi,

    kemudian menetapkan tujuan, memilih target audiens, dan pada akhirnya

    melakukan perhitungan terhadap rencana pemasaran, rencana anggaran, serta

    rencana implementasi dan evaluasi).rencana implementasi dan evaluasi).

  • 3. Corporate Social Marketing (CSM)

    Dalam program Corporate Social Marketing (CSM), perusahaan mengembangkandan melaksanakan kampanye untuk merubah perilaku masyarakat dengan tujuanmeningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkunganhidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Kampanye CSM lebih banyak terfokus untuk mendorong perubahan perilaku yangberkaitan dengan beberapa isu yakni isu kesehatan, perlindungan terhadapkecelakaan/kerugian, lingkungan serta keterlibatan masyarakat (Kotler dalamSolihin: 2009).

    Contoh CSM adalah program In Safe Hands dengan kampanye Nasional CuciTangan Pakai Sabun yang diusung PT. Unilever untuk mendukung programpemerintah melalui produk sabun Lifebuoy. Kampanye Nasional Cuci Tanganpemerintah melalui produk sabun Lifebuoy. Kampanye Nasional Cuci TanganPakai Sabun ini juga didukung lembaga internasional seperti UNICEF dan USAID.

    Keuntungan yang diperoleh perusahaan melalui program CSM tersebut yaitu

    Meningkatnya brand positioning atau penguatan merek perusahaan di matakonsumen

    Mendorong peningkatan penjualan

    Mendorong antusiasme partner perusahaan untuk mendukung program ini

    Memberikan dampak nyata pada perubahan sosial

    Adapun tahapan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan CSM secara garisbesar serupa dengan tahapan CRM yang telah dijelaskan sebelumnya.

  • 4. Corporate Philanthropy

    Perusahaan dengan program Corporate Philanthropy memberikan kontribusi

    langsung secara cuma-cuma (charity) dalam bentuk hibah tunai, sumbangan, dan

    sejenisnya, sebagaimana dikemukakan oleh Kotler (2005: 144):

    Corporate Philanthropy is a direct contribution by a corporation to a charity or cause,

    most often in the form of cash grants, donations, and or in kind services.

    Corporate Philanthropy adalah tindakan perusahaan untuk memberikan kembali

    kepada masyarakat sebagian dari kekayaannya sebagai ungkapan terima kasih atas

    kontribusi masyarakat, seperti yang ditulis oleh Kakabadse, Nada Kakabadse dan

    Rozuel (2000:26):

    Corporate philanthropy refers to the firm giving back to society some of wealth it hasCorporate philanthropy refers to the firm giving back to society some of wealth it has

    created thanks to societys input.

    Bentuk Corporate Philanthropy, sebagai berikut:

    Providing Cash Donations, program CSR dalam bentuk donasi tunai seperti yang

    dilakukan Telkomsel dengan menyalurkan dana Rp. 1,6 miliar untuk 55 yayasan

    dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadan tahun 2010. Dari total itu, sejumlah Rp.

    152,5 juta untuk lima yayasan mulai dari panti asuhan, jompo, dan lembaga

    permasyarakatan.

  • Offering Grants, dalam bentuk bantuan hibah seperti yang dilakukan PKBL

    PT Petrokimia Gresik melalui Program Desa Model PKBL-CSR, dengan

    memberikan bantuan hibah sarana pendukung usaha pertanian dan

    peternakan berupa hand tractor dan alat pencacah rumput kepada wakil

    masyarakat Desa Pinggir, Kecamatan Balongpang, Kabupaten Gresik.

    Awarding Scholarships, perusahaan memberikan beasiswa. Sebagai contoh

    PT. Djarum dalam program Djarum Scholarship Plus. Beasiswa

    menyediakan pelatihan soft skill dan mendorong pengembangan karakter

    melalui seminar kepemimpinan dan kewirausahaan, sesi outbound, praktis

    pelatihan keterampilan, dan kegiatan lainnya. Sejak awal program, lebih dari

    6.000 penerima Beasiswa Djarum telah berhasil memperoleh gelar Sarjana6.000 penerima Beasiswa Djarum telah berhasil memperoleh gelar Sarjana

    pada 71 universitas di seluruh Indonesia.

    Donating Products, berupa pemberian donasi produk yang diproduksi oleh

    perusahaan sebagaimana yang dilakukan Tupperware Indonesia melalui

    program CSR Aku Anak Sehat 2009 dengan memberikan edukasi kepada

    anak-anak Indonesia akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan

    diri serta lingkungan. Dengan memperkenalkan lebih dekat produk

    Tupperware ke anak-anak dan orang tua, yaitu penggunaan wadah

    Tupperware untuk membawa bekal sehat dan bersih untuk anak-anak. Anak

    sekolah yang mendapatkan kesempatan mendapatkan program ini

    mendapatkan goody bag untuk dibawa pulang dan bounce back yang dapat

    ditukarkan dengan 1 produk Tup Tumbler jika orang tua murid (Ibu)

    menghadiri assembly di kantor distributor Tupperware.

  • Donating Services, pemberian layanan oleh perusahaan seperti layanan

    kesehatan yang dilakukan PT Indosat dengan program Mobil Klinik Sehat

    Keliling di 8 wilayah Indonesia.

    Providing Technical Expertise and Offering Use Equipment, pemberian

    kontribusi perusahaan dengan jasa keahlian dan pemakaian peralatan

    secara cuma-cuma. Sebagai contoh Program Broadband Learing Center

    (BLC) PT Telkom. BLC dapat dimanfaatkan sebagai tempat latihan teknologi

    informasi bagi pelajar dan masyarakat, mulai dari playgroup, TK beserta

    orang tuanya, serta pelajar SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Aktivitas

    yang dapat dilakukan antara lain free warung internet dan pelatihan siswa-

    siswa sekolah yang dibimbing trainer dan asisten.siswa sekolah yang dibimbing trainer dan asisten.

    Keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dari pelaksanaan program

    Corporate Philanthropy adalah:

    Meningkatkan reputasi perusahaan

    Memperkuat masa depan perusahaan melalui penciptaan citra yang baik di

    mata publik

    Memberi dampak bagi penyelesaian masalah sosial dalam komunitas lokal

  • Langkah-langkah yang harus ditempuh perusahaan pada saat menjalankan

    aktivitas Corporate Philanthropy menurut Kotler dalam Solihin (2009) adalah

    sebagai berikut:

    Memilih kegiatan amal yang akan didukung oleh perusahaan. Pemilihan ini

    didasarkan kepada kesesuaian antara kegiatan yang akan didukung dengan

    tujuan perusahaan, kepedulian para karyawan terhadap kegiatan yang akan

    didukung, serta perhatian pelanggan perusahaan.

    Memilih mitra yang akan menjalankan kegiatan amal berserta pihak atau

    komunitas yang akan menjadi sasaran kegiatan corporate philanthropy.

    Menetapkan besarnya sumbangan yang akan diberikan kepada suatu pihak Menetapkan besarnya sumbangan yang akan diberikan kepada suatu pihak

    atau masyarakat yang akan menjadi sasaran kegiatan corporate

    philanthropy.

    Mengembangkan rencana komunikasi untuk mengkomunikasikan kegiatan

    amal yang sedang dilakukan oleh perusahaan kepada para karyawan

    maupun pihak-pihak yang berkepentingan.

    Mengembangkan rencana evaluasi untuk menilai berhasil tidaknya

    pelaksanaan program corporate philanthropy.

  • 5. Community Volunteering

    Melalui program Community Volunteering, perusahaan mendukung serta

    mendorong para karyawan, para pemegang franchise atau rekan pedagang

    eceran untuk menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu

    organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi

    sasaran program.

    Salah satu contoh Community Volunteering adalah sebagaimana program Astra

    Employee Volunteer, yaitu kegiatan CSR dengan melibatkan karyawan.

    Tepatnya pada tanggal 20 Oktober 2010, 68 orang karyawan PT AstraTepatnya pada tanggal 20 Oktober 2010, 68 orang karyawan PT Astra

    International Tbk Head Office, melakukan bedah sekolah dan mengajar selama

    1 hari kepada siswa dan siswi SD SMP Remaja Kelurahan Sungai Bambu,

    Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan melalui kegiatan Community

    Volunteering, adalah : terciptanya hubungan yang tulus antara perusahaan

    dengan komunitas, memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan

    perusahaan , serta meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.

  • 6.6. SociallySocially ResponsibleResponsible BusinessBusiness PractisePractise (Community(Community Development)Development)

    Socially Responsible Business Practise (SRBP), menurut Kotler (2005: 208)adalah:

    where the corporation adapts and conducts discretionary business practicesand investments that support social causes to improve community well beingand protect the environment.

    (praktik bisnis di mana perusahaan melakukan investasi yang mendukungpemecahan suatu masalah sosial untuk meningkatkan kesejahteraan komunitasdan melindungi lingkungan).

    Perusahaan telah melakukan praktik bisnis melampaui standar etika yang telahditetapkan berdasarkan regulasi. Komunitas yang dimaksud diatas diantaranyaditetapkan berdasarkan regulasi. Komunitas yang dimaksud diatas diantaranyaadalah

    Karyawan perusahaan

    Pemasok

    Distributor

    Organisasi nirlaba dan sektor publik yang menjadi mitra perusahaan

    Masyarakat secara umum

    Kesejahteraan yang dimaksud adalah

    Kesehatan

    Keselamatan

    Pemenuhan akan kebutuhan psikologi

  • Socially Responsible Business Practise, mencakup hal-hal berikut:

    1. Designing Facilities, membuat fasilitas yang sesuai dengan standar keamanan yangdirekomendasikan. Seperti Program Konservasi Energi dan Air yang dilaksanakan dilingkungan PT TASPEN di seluruh Indonesia. Agar program ini berjalan lancar,direksi meminta kantor pusat dan kantor cabang menunjuk petugas untukmengawasi dan membuat laporan. Hasil laporan itu nantinya disampaikan ke divisiumum.

    2. Developing Process Improvements, mengembangkan kegiatan pengurangansampah dan mengolahnya kembali. PT Freeport Indonesia menjalankan program 3-R (Reuse, Reduce, dan Recycle) di seluruh wilayah operasi perusahaan, denganmewajibkan pendauran ulang sejumlah bahan plastik, peranca kayu, drum, dankertas yang ditemukan di wilayah operasi. Salah satu kegiatannya adalah denganmengubah kertas bekas menjadi kartu ucapan Natal yang dibagikan kepada Direksidan Mitra.dan Mitra.

    3. Discontinuing Product Offerings, dengan menghentikan penawaran produk yangmembahayakan kesehatan manusia. Levis dan H&M menghentikan produksi jeansdengan efek pudar (sandblasting) dikarenakan sejak tahun 2005-2009, 40 pekerjagarmen di Turki mati karena penyakit paru-paru, akibat paparan crystalline silica,bahan kimia yang digunakan untuk menciptakan efek pudar tersebut.

    4. Choosing Manufactring and Packaging Materials, memilih pemasok yangmenggunakan material ramah lingkungan.

    5. Developing Programs to Support Employee Well Being, yaitu mengembangkanberbagai program untuk menunjang terciptanya kesejahteraan karyawan sepertimengadakan Employee Assistance Programs (EAP) IBM Indonesia dalammembantu karyawannya meningkatkan kesejahteraan dengan program konsultasibagi para karyawan IBM dan keluarganya.

  • B.B. KlasifikasiKlasifikasi CSRCSR MenurutMenurut MotifMotif PerusahaanPerusahaan

    Terdapat tiga kategori perusahaan dalam menerapkan program CSR,

    sebagaimana dikemukakan Wibisono (2007), diantaranya:

    1. Sekedar basa basi dan keterpaksaan, artinya pemenuhan tanggung jawab

    sosial lebih karena keterpaksaan akibat tuntutan daripada kesukarelaan

    2. Sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance). CSR

    diimplementasikan karena memang ada regulasi, hukum dan aturan yang

    memaksanya, misalnya karena adanya market driven.

    3. Beyond compliance atau compliance plus, karena terdapat dorongan yang

    tulus dari dalam (internal driven). Perusahaan menyadari bahwa tanggung

    jawabnya bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit

    demi kelangsungan bisnis, melainkan juga tanggung jawab sosial dan

    lingkungan. Dasar pemikirannya, menggantungkan semata-mata pada

    kesehatan finansial tidak akan menjamin perusahaan bisa tumbuh secara

    berkelanjutan.

  • CC.. KlasifikasiKlasifikasi CSRCSR MenurutMenurut BidangBidang PembangunanPembangunan

    Menurut bidang pembangunan yang disasar, perusahaan dapat menentukan

    program CSR mengacu pada tujuan pembangunan di level global, nasional,

    maupun lokal.

    Dalam skala global misalnya terdapat 8 (delapan) agenda Millennium Development

    Goals (MDGs) yang bisa diadaptasikan ke dalam program CSR, yaitu:

    1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem

    2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua

    3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

    4. Menurunkan angka kematian anak

    5. Meningkatkan kesehatan ibu

    6. Memerangi HIV dan AIDS, malaria, serta penyakit lainnya

    7. Memastikan kelestarian lingkungan

    8. Mengembangkan kemitraan global

  • Salah satu contoh program CSR yang bertujuan mendukung pencapaian beberapa

    point tujuan MDGs secara terpadu yaitu program SAGITA (Sadar Gizi Ibu dan

    Balita) PT Sari Husada.

    Program ini mendorong capaian MDGs poin 1, 3, 4, dan 5 yakni memberantas

    kemiskinan, mendorong pemberdayaan perempuan, menurunkan angka

    kematian anak serta meningkatkan kesehatan ibu.

    Program ini menggunakan model pemberdayaan secara bertahap, dimana tahap

    pertama adalah peningkatan gizi balita, pengetahuan, dan kesehatan ibu serta

    kapasitas kader posyandu. Tahap selanjutnya adalah program ketahanan pangan

    dan peningkatan pendapatan perempuan dengan amal usaha SAGITA.

    Dalam skala nasional, program CSR dapat merujuk Prioritas Nasional yang akan

    direncanakan dan dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Nasional, contohnya

    adalah sektor yang menjadi prioritas di RPJMN 2010-2014, yaitu:

    1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

    Contoh program: PT Aneka Tambang Tbk memilik tanggung jawab moral

    kepada semua aparat desa/kecamatan untuk mengenal dan mengetahui

    pengoperasian komputer. Khususnya masyarakat yang berada di sekitar

    operasi tambang Antam di Kabupaten Konawe

  • 2. Pendidikan

    Contoh program: Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) yang merupaka