cross section of java island
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Cross Section of Java Island
1/8
Vulkanisme Di Pulau Jawa
VULKANISME DI PULAU JAWA
Sebelum kita membahas tentang vulkanisme di Pulau Jawa secara khusus,
ada baiknya jika kita meninjau terlebih dahulu tentang tatanan tektonik
Indonesia, mengacu pada Teori Tektonik Lempeng, yang merupakan dasar
pengetahuan bagi kita untuk memahami tentang vulkanisme di Pulau Jawa,
untuk selanjutnya kita akan membahas secara khusus mengenai Vulkanisme di
Pulau Jawa.
Seperti kita ketahui bahwa Indonesia dipandang dari sudut pandang
ilmu geologi adalah merupakan suatu daerah yang kompleks, dimana jika kitamengacu pada teori tektonik lempeng, kita akan dapat melihat jika Indonesia
diapit atau merupakan pertemuan dari 3 lempeng yang ada di dunia, dimana 3
lempeng yang ada merupakan lempeng besar.
Sebelum kita beranjak lebih jauh tentunya kita telah memahami tentang
unsur-unsur penyusun bumi dan sifat-sifatnya, hal-hal yang mengontrol
pergerakan lempeng, tipe-tipe pergerakan lempeng, segala macam implikasinya,
dan lain sebagainya, yang tidak akan dibahas dalam tulisan ini.Setelah kita mengetahui tentang teori-teori dasar yang telah dikemukakan
diatas, berikut ini akan dijelaskan dengan sangat singkat tentang ketiga lempeng
yang mengapit Indonesia, berikut dengan pergerakannya dan batas
pertemuannya :
Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia
Lempeng Indo-Australia merupakan kerak samudra , yang banyak
mengandung Silikat dan Magnesium, sedangkan Lempeng Eurasia merupakan
kerak benua yang banyak mengandung Silikat dan Aluminium. Pergerakan dari
kedua lempeng tersebut adalah convergen, dimana kedua lempeng tersebut
saling bertemu satu sama lain, dan lempeng samudra menujam kebawah karena
mempunyai berat jenis lebih kecil dibanding lempeng benua. Batas pertemuan
1
-
7/21/2019 Cross Section of Java Island
2/8
Vulkanisme Di Pulau Jawa
kedua lempeng ini atau yang biasa kita kenal dengan zona subduksi, terdapat
memanjang sepanjang bagian selatan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.
Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik
Lempeng Indo-Australia merupakan kerak samudra , yang banyakmengandung Silikat dan Magnesium, dan Lempeng Pasifik juga merupakan
kerak samudra yang banyak mengandung Silikat dan magnesium. Pergerakan
kedua lempeng samudra ini adalah convergen, dan batas pertemuan kedua
lempeng ini terletak di sekitar bagian selatan Pulau Irian terus ke sepanjang
utara dan barat.
Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik
Lempeng Pasifik merupakan kerak samudra , yang banyak mengandungSilikat dan Magnesium, sedangkan Lempeng Eurasia merupakan kerak benua
yang banyak mengandung Silikat dan Aluminium. Pergerakan kedua lempeng
tersebut adalah convergen, dan batas antara pertemuan 2 lempeng tersebut
adalah di bagian timur P.Sulawesi dan terus memanjang menuju Utara sampai
ke Filipina.
Sukamto, 2000
Gambar 1. Tatanan Tektonik Indonesia
2
-
7/21/2019 Cross Section of Java Island
3/8
Vulkanisme Di Pulau Jawa
Setelah kita meninjau lagi tentang tatanan tektonik Indonesia yang
mengacu pada teori tektonik lempeng, kita dapat mengambil kesimpulan
tentang beberapa implikasi dari tatanan tektonik Indonesia seperti yang telah
dijelaskan diatas.
Sebagaimana kita ketahui bahwa jika terdapat pertemuan 2 lempeng
dimana pergerakannya convergen, maka akan menghasilkan suatu gunung api
aktif yang diakibatkan peleburan 2 kerak bumi yang saling bertumbukan
tersebut selain itu juga dihasilkan batuan-batuan yang bermacam-macam
didaerah tersebut, serta melimpahnya sumberdaya mineral disekitar daerah
tersebut.Jika kita mengkerucutkan kembali pembahasan kita, yang sebelumnya
membahas tatanan tektonik Indonesia secara umum, maka kita akan mencoba
secara khusus membahas tatanan tektonik Pulau Jawa. Yang secara khusus
membahas tentang Gunungapi-gunung api yang ada, sumber daya mineral yang
ada, dan batuan-batuan yang dihasilkannya.
UU
from Smithsonians Global Volcanism Program (www.volcano.si.edu/gvp)
Gambar 2. Penyebaran Gunung api di Indonesia
3
-
7/21/2019 Cross Section of Java Island
4/8
Vulkanisme Di Pulau Jawa
Gambar 3. Distribusi Sumberdaya Mineral dalam kerangka Plate Tectonic
Skinner et al. (2004)
Gambar 1 dan gambar 2 menjelaskan kepada kita tentang penyebaran
gunung api dan distribusi sumber daya mineral di Indonesia, khususnya jika
kita mengambil kasus di Pulau Jawa dan melalui pendekatan teori tektonik
lempeng.
Tatanan tektonik yang berbeda juga dapat menghasilkan batuan yang
berbeda-beda jenisnya, komposisinya, asalnya maupun keterdapatannya, yang
menandakan bahwa proses tektonik sangat erat sekali hubungannya dengan
pembentukan batuan, khususnya batuan beku, atau lebih dikenal dengan
Petrotektonik.
Selanjutnya kita akan mencoba membuat penampang utara-selatan Pulau
Jawa, untuk menjelaskan secara khusus tentang tipe-tipe magma yang
dihasilkan berikut dengan penyebarannya. Juga akan diberikan contoh gunung-
gunung dan tipe-tipe magmanya.
4
-
7/21/2019 Cross Section of Java Island
5/8
-
7/21/2019 Cross Section of Java Island
6/8
Vulkanisme Di Pulau Jawa
B
A
Tholleit /Calc-alkaline
Calc Alkaline
G.Merbabu,G.Lawu,G.Sembung,G.Kelud,G.Argopuro,G.Merapi,
G.Beser.
Alkaline
Potassic
G.Muria
Ultra Potassic
G.Bawean, G. Rin it
Calc Alkaline Potassic
G.Dieng, G.Ungaran
G.Bromo
Modificated from Press and Siever (1998)
Gambar 3. Penampang Utara - Selatan Pulau Jawa,
tipe-tipe magmanya, dan beberapa contoh gunung-gunung api
6
-
7/21/2019 Cross Section of Java Island
7/8
Vulkanisme Di Pulau Jawa
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tipe-tipe magma yang
berkembang di Pulau Jawa dari selatan ke utara adalah Tholeit/ calc-alcaline,
Calc-alcalin, Calc-alcalin potassic, Alkalin potassic, Ultra potasic. Setelah kita
memahami tentang tipe-tipe magma, dan keterdapatannya dalam kerangkatatanan tektonik, dengan mangambil contoh kasus di Pulau Jawa. Kita akan
membahas bagaimana tentang tipe-tipe magma tersebut.
Kita dapat mengetahui tentang tipe-tipe magma tersebut melalui suatu
analisis batuan secara kimia. Analisis batuan secara kimia yang kita lakukan
dapat menghasilkan output berupa kandungan-kandungan kimia dari batuan
yang kita analisis, seperti SiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O,
TiO2 dan P2O5. Lalu setelah mendapatkan persentase oksida-okside tersebutdalam batuan kita dapat menentukan tipe magma dari batuan yang kita analisis,
dengan melihat pada persentase kandungan K2O, dan SiO2. Selanjutnya kita
dapat menggunakan klasifikasi penentuan tipe magma yang ada (gambar 4)
Gambar 4. Klasifikasi tipe magma
7
-
7/21/2019 Cross Section of Java Island
8/8
Vulkanisme Di Pulau Jawa
Selain itu dari penampang utara-selatan Pulau Jawa kita dapat
mengetahui umur batuan yang terdapat di Pulau Jawa dari selatan ke utara
adalah Late Eocene-Early Miocene, Late Miocene-Pliocene, Quarter.
Gambar 5. Umur dari Batuan yang ada di Pulau Jawa
8