coret2 magang

25
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Pendidikan dan Manajemen Sekolah Istilah manajemen berasal dari kata kerja dalam bahasa Inggris manage yang dalam bahasa Indonesia berarti mengelola. Dari pengertian ini manajemen dapat dipahami sebagai pengelolaan. Apabila pengertian tersebut diterapkan dalam pendidikan, maka pengertiannya menjadi mengelola pendidikan. Sejalan dengan pengertian ini, Mulyasa (2003: 20) mengartikan manajemen sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses untuk mencapai tujuan yang ditetapkan baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Manajemen dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008), diartikan sebagai penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Dari berbagai definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan pendidikan melalui kerjasama sekelompok orang dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang berupaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut diperlukan fungsi-fungsi manajemen pendidikan yang meliputi tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan proses pendidikan sehingga tujun pendidikan yang ditetapkan dapat tercapai.

Upload: zulfi-nasirotul

Post on 24-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

manajemen sekolah

TRANSCRIPT

Page 1: coret2 MAGANG

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Manajemen Pendidikan dan Manajemen Sekolah

Istilah manajemen berasal dari kata kerja dalam bahasa Inggris manage

yang dalam bahasa Indonesia berarti mengelola. Dari pengertian ini manajemen

dapat dipahami sebagai pengelolaan. Apabila pengertian tersebut diterapkan

dalam pendidikan, maka pengertiannya menjadi mengelola pendidikan. Sejalan

dengan pengertian ini, Mulyasa (2003: 20) mengartikan manajemen sebagai

segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses untuk mencapai tujuan

yang ditetapkan baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka

panjang. Manajemen dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008), diartikan

sebagai penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.

Dari berbagai definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

manajemen pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan pendidikan melalui

kerjasama sekelompok orang dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang

berupaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pencapaian tujuan pendidikan

tersebut diperlukan fungsi-fungsi manajemen pendidikan yang meliputi tindakan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan proses pendidikan

sehingga tujun pendidikan yang ditetapkan dapat tercapai.

Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang sama

dengan manajemen pendidikan. Namun, manajemen pendidikan mempunyai

jangkauan yang lebih luas daripada manajemen sekolah. Menurut Rohiat (2009:

14), manajemen sekolah adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang

dimiliki sekolah. Hal ini berarti manajemen sekolah sebagai pengelolaan sekolah

yang dilakukan dengan dan melalui sumber daya yang dimiliki sekolah untuk

mencapai tujuan sekolah. Aspek manajemen sekolah meliputi kurikulum, PBM,

penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pembiayaan,

hubungan masyarakat, dan lainnya

1. Manajemen Kurikulum

Manajeman kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum

yang komperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik dalam rangka

mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen

Page 2: coret2 MAGANG

kurikulum harus di kembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). oleh karna

itu, otonomi yang di berikan pada lembaga pendidika atau sekolah dalam

mengelola kurikulum secara mandiri dengan memproritaskan kebutuhan dan

ketercapaian saran dan visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak

mengabaikan kebijakan nasional yang telah ditetapkan.

Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen kurikulum, yaitu:

1) Planning (perencanaan)

2) Organizing (pengorganisasian)

3) Actuating (pelaksanaan)

4) Controlling (pengawasan)

Tahapan proses manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap:

perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, pengendalian”.

Sedangkan dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita

Lestari (2006) mengemukakan tentang siklus proses manajemen kurikulum yang

terdiri dari empat tahap:

Tahap perencanaan; meliputi langkah-langkah sebagai:

1) Analisis kebutuhan

2) Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis

3) Menentukan disain kurikulum

4) Membuat rencana induk (master-plan) pengembangan, pelaksanaan, dan

penilaian.

Tahap pengembangan;meliputi langkah-langkah:

1) Perumusan rasional atau dasar pemikiran

2) Perumusan visi, misi, dan tujuan

3) Penentuan struktur dan isi program

4) Pemilihan dan pengorganisasian materi

5) Pengorganisasian kegiatan pembelajaran

6) Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar

7) Penentuan cara mengukur hasil belajar.

Tahap implementasi atau pelaksanaan meliputi langkah-langkah:

Page 3: coret2 MAGANG

1) Penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran)

2) Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)

3) Penentuan strategi dan metode pembelajaran

4) Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran

5) Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar

6) Setting lingkungan pembelajaran

Tahap penilaian:

Terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari

kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif.”

Penilaian kurikulum dapat mencakup; Konteks, Input, Proses, Produk (CIPP)

Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi

aktual, masalah-masalah dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada

kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost

benefit dari rancangan. Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan

informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Penilaian

produk berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program

(identik dengan evaluasi sumatif).

2. Manajemen Kesiswaan

Manajemen Kesiswaan (peserta didik) dapat diartikan sebagai usaha

pengaturan terhadap Kesiswaan (peserta didik)mulai dari Kesiswaan (peserta

didik)tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Yang diataur

secara langsung adalah segi-segi yan berkenaan dengan Kesiswaan (peserta

didik)secara langsung, dan segi-segi lain yang berkaitan dengan Kesiswaan

(peserta didik)secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain

Kesiswaan (peserta didik)dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik

mungkin kepada peserta didik.

Manajemen kesiswaan juga berarti seluruh proses kegiatan yang

direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu

terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan)

agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien mulai dari

penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Dari

Page 4: coret2 MAGANG

beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen kesiswaan

merupakan proses pengursan segala hal yang berkaitan dengan siswa mulai dari

penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.

3. Manajemen Personalia Pendidikan di Sekolah

4. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah

5. Manajemen Keuangan Sekolah

6. Manajemen Ketatalaksanaan Sekolah

7. Manajemen Perpustakaan Sekolah

8. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

9. Pengembangan Program Komite Sekolah

BAB 3.

Page 5: coret2 MAGANG

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Aspek Keterangan

1. Manajemen

Kurikulum

Manajemen perencanaan bidang kurikulum

meliputi penyusunan program kerja tahunan

bidang kurikulum oleh wakil kepala sekolah

bidang kurikulum. Program kerja tahunan ini

disusun sebagai pedoman penyelenggaraan

pendidikan, sebagai alat control terhadap

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan sebagai

alat evaluasi terhadap pelaksanaan proses

pembelajaran di SMPN 1 Siliragung. Ruang

lingkup program kerja bidang kurikulum ini

meliputi:

1. Penyusunan program pengajaran

2. Penyusunan kurikulum, silabus dan

penyusunan kalender pendidikan

3. Penyusunan pembagian tugas guru

4. Penyusunan jadwal pelajaran

5. Penyediaan jurnal kelas dan absensi siswa,

daftar kumpulan nilai dan buku raport siswa

6. Penyediaan jurnal mengajar guru, daftar

nilai dan daftar hadir, kisi-kisi dan analisis

soal

7. Penyusunan jadwal evaluasi belajar

8. Penyusunan pelaksanaan UN/US

9. Penetapan kriteria persyaratan naik/ tidak

naik kelas dan tamat/ tidak tamat

10. Penetapan jadwal penerimaan buku laporan

pendidikan

11. Pengorganisasian dan pengarahan

Page 6: coret2 MAGANG

penyusunan administrasi pengajaran

12. Penyusunan laporan pelaksanaan

pembelajaran

Pelaksanaan program kerja tahunan bidang

kurikulum dilaksanakan mulai ajaran baru. Pada

proses pelaksanaannya sudah berjalan dengan

baik walaupun terdapat beberapa kendala

misalnya waktu pelaksanaan program yang

terlambat dan lain sebagainya.

Proses evaluasi program kerja bidang kurikulum

dilakukan tiap pergantian tahun ajaran baru.

Pada kegiatan evaluasi ini akan dilihat program

tahunan baik yang sudah terlaksana dengan baik

maupun yang masih terdapat kendala-kendala.

Kendala pada program yang belum dapat

terlaksana dengan baik akan dicari solusinya

secara bersama-sama.

Kurikulum yang digunakan di SMPN 1

Siliragung adalah KTSP. Namun mulai tahun

ajaran 2014-2015 di SMPN 1 Siliragung akan

mulai menggunakan kurikulum 2013 yaitu

untuk kelas 7 dan kelas 8.

Selama menggunakan kurikulum KTSP di

SMPN 1 Siliragung tidak terdapat kendala yang

besar. Pengembangan kurikulum KTSP yang

berdasarkan satuan pendidikan, potensi daerah,

atau karakteristik daerah, sosial budaya

masyarakat setempat dan peserta didik

menjadikan kurikulum ini sangat fleksibel dan

mudah diimplementasikan.

Dalam menghadapi perubahan kurikulum dari

KTSP menjadi kurikulum 2013 di SMPN 1

Page 7: coret2 MAGANG

Siliragung, pihak pendidik di sekolah baik guru

maupun pihak yang terkait mengikuti program

pengenalan dan pelatihan implementasi

kurikulum 2013.

Sejauh ini belum ada kendala implementasi

kurikulum 2013 karena di SMPN 1 Siliragung

baru akan mulai mengimplementasikan

kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014-2015.

Kemungkinan kendala yang akan dihadapi

dalam mengimplementasikan kurikulum 2013

salah satunya adalah dari pihak pendidik. Tidak

semua guru mempunyai kemampuan dan

keterampilan yang diharapkan dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 selain

itu butuh waktu bagi guru untuk belajar dan

menyesuaikan program pembelajaran seperti

pada kurikulum 2013.

2. Manajemen

kesiswaaan

Rekrutmen peserta didik baru menggunakan

system skoring terpadu (SST) dengan dua jalur,

yaitu jalur mandiri dan jalur reguler. Pada jalur

mandiri terdapat 4 komponen yang akan diukur

diantaranya: tes akademik/ skolastik 40%; jarak

tempat tingggal ke sekolah 25%; prestasi

akademik/non akademik 25%; dan faktor

ekonomi lemah 10%.sedangkan pada jalur

reguler terdapat 3 komponen yang akan diukur

diantaranya: jumlah nilai ujian sekolah (Bahasa

Indonesia, Matematika dan IPA) 50%; rerata

nilai ujian sekolah (PKN dan IPS) 30%; dan

rerata raport mulai semester VII sampai

semester XI 20%.

Setelah dinyatakan lolos seleksi baik melalui

Page 8: coret2 MAGANG

jalur mandiri maupun jalur reguler, peserta didik

baru diwajibkan mengikuti kegiatan Masa

Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD). Kegiatan

ini bertujuan untuk memperkenalkan PD dengan

lingkungan sekolah untuk menjembatani proses

penyesuaian diri bagi PD.

Pengembangan kualitas akademik siswa di

SMPN 1 Siliragung dilakukan salah satunya

dengan adanya pelaksanaan program kelas plus

dan kelas binaan. Kelas plus dan kelas binaan di

peruntukkan bagi anak yang berprestasi

akademik di kelas 7, 8 dan 9 pada mata

pelajaran matematika, IPA dan bahasa inggris.

Program ini selain bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan akademik peserta

didik yang motifasi belajarnya tinggi, juga

sekaligus untuk mempersiapkan peserta didik

dalam mengikuti event-event lomba seperti

OSN. Selain itu SMPN 1 Siliragung juga

mengadakan kegiatan bimbingan belajar bagi

siswa dengan kemampuan lebih serta siswa lain

yang berminat mengikuti kegiatan bimbingan

belajar ini. Kegiatan ini dilakukan setelah jam

pelajaran usai yaitu mulai pukul 13.00-15.00

WIB. Kegiatan bimbingan belajar wajib

dilakukan bagi siswa kelas 9 sebagai bentuk

persiapan menghadapi Ujian Akhir Nasional dan

Ujian Akhir Sekolah.

Selain pengembangan kualitas akademik juga

terdapat program-program pengembangan

kualitas non akademik seperti kegiatan ekskul

yang meliputi PMR, Pramuka, Karate, Seni

Page 9: coret2 MAGANG

Musik dan Tari, Olahraga bola voli dan sepak

bola, tartil Al-Qur’an. Kegiatan ekskul diatas

dilaksanakan usai jam pelajaran dan untuk

waktu pelaksanaan dari masing-masing ekskul

tergantung Pembina dari masing-masing ekskul

tersebut.

Sosialisasi peraturan tata tertib dan sistem poin

pelanggaran kepada siswa, guru dan orang tua.

Sosialisasi kepada siswa dilakukan pada saat

Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) dan

secara berkala pada saat upacara bendera dan

secara tertulis dengan teks tertulis di setiap

kelas. Sosialisasi kepada guru dilakukan pada

awal tahun pelajaran secara lisan dan tertulis

oleh KS, Wakasek Bidang Kesiswaan dan BK

melalui rapat dinas. Sosialisasi pada orang tua/

wali murid dilakukan pada bulan Juli – Agustus,

secara lisan atau tertulis melalui pertemuan wali

murid dan komite sekolah.

Untuk mengukur secara obyektif penilaian non

akademik, pihak sekolah menerapkan program

dengan sistem poin. Sistem poin merupakan

sistem untuk mengukur kedisplinan dan

ketertiban peserta didik dengan memberi bobot

pada masing-masing poin pelanggaran sesuai

dengan berat dan ringannya pelanggaran yang

dilakukan.

Pihak sekolah di SMPN 1 Siliragung juga tetap

memantau dan memiliki data para alumni baik

yang melanjutkan studinya ke jenjang

SMA/SMK/Sederajat maupun yang berhenti/

putus sekolah dengan alasan tertentu.

Page 10: coret2 MAGANG

3. Manajemen

Personalia

Pendidikan di

Sekolah

Dalam merekrut tenaga/personil dalam sekolah,

dilakukan perncanaan, seleksi kemudian

penetapan atau penempatan.

Penempatan dan penataan personil dilakukan

secara efektif dan efisien

Dalam pelaksanaan kerja, semua pihak di SMP

Negeri 1 Siliragung berupaya menciptakan

suasana kerja yang harmonis.

SMP Negeri 1 Siliragung juga berupaya

meningkatkan kompetensi personilnya dengan

mengikutsertakan personilnya dalam pelatihan,

seminar dll.

Pelaksanaan pemutusan tenaga kerja di SMP

Negeri 1 Siliragung dilakukan dengan penuh

pertimbangan dan melalui diskusi umum pihak

yang terkait.

4. Manajemen

Sarana dan

Prasarana

Sekolah

Perencanaan manajemen sarana dan prasarana

sekolah meliputi: pengadaan sarana dan

prasarana tiap tahun program

Manjemen pelaksanaan program meliputi:

pendataan inventaris semua ruangan baik ruang

kelas, kantor, perpustakaan dll.

5. Manajemen

Keuangan

Sekolah

6. Manajemen

Ketatalaksanaan

Sekolah

7. Manajemen

Perpustakaan

Sekolah

Perpustakaan sekolah berfungsi memberikan

pelayanan informasi untuk menunjang program

belajar mengajar. Mengingat pentingnya

peranan perpustakaan sekolah, manajemen

Page 11: coret2 MAGANG

perpustakaan yang baik sangat diperlukan demi

mencapai tujuan yang diharapkan. Perpustakaan

di SMPN 1 Siliragung mempunyai program

kerja sebagai bentuk manajemen perencanaan

sehingga kegiatan-kegiatan yang ada dapat

terorganisir dan terprogram dengan baik.

Diantara program kerja perpustakaan meliputi:

program pengadaan koleksi baik berupa buku

(fiksi dan non fiksi) maupun non buku (terbitan

berkala, alat peraga, peta dsb.). Koleksi berupa

buku mapun non buku diperoleh dari pembelian,

sumbangan murid, swadaya murni, tukar

menukar, sumbangan BP3, bantuan dari guru

dan karyawan serta bantuan dari Departemen

Pendidikan Nasional. Pengadaan koleksi buku

dilakukan tiap semester, namun untuk

pengadaan non buku seperti surat kabar

dilakukan berlangganan setiap hari.

Kegiatan pengolahan dimulai dengan melakukan

inventaris, klasifikasi, pembuatan katalog,

penyelesaian koleksi sampai penyajian koleksi.

Kegitan pelayanan perpustakaan setiap hari

selama jam efektif. Pelayanan perpustakaan

yang tersedia adalah pelayanan peminjaman,

pengembalian, peraturan/tata tertib

perpustakaan, penagihan, pemberian sanksi dan

pemberian pernyataan bebas pinjam.

8. Manajemen

Hubungan

Sekolah dengan

Masyarakat

Manajemen hubungan masyarakat(humas)

sepenuhnya berada dibawah naungan wakil

kepala sekolah bidang hubungan

masyarakat(waka humas). Ruang lingkup

administrasi humas meliputi komite dan

Page 12: coret2 MAGANG

masyarakat.

Bidang humas dan komite bekerja beriringan

guna melindungi dan menjaga agar program-

program sekolah dapat terlaksana dengan baik.

Adapun beberapa program bidang urusan humas

adalah:

1. Membuat susunan pengurus dan urusan dana

kelancaran kegiatan komite

2. Menyususn program kerja komite

3. Menyelesaikan administrasi keuangan

4. Menyusun laporan kegiatan komite

5. Menjalin hubungan dengan lingkungan

sekolah dan instansi terkait serta masyarakat

6. Menjalin hubungan dengan dunia usaha

7. Memasyarakatkan PKG/MGMP

8. Mensosialisasikan visi dan misi SMP Negeri

1 Siliragung

9. Silaturrahmi pada tokoh masyarakat dan

pejabat lokal

10. Mengadakan pertemuan walimurid

11. Membantu jalannya program-program

sekolah

9. Pengembangan

Program

Komite Sekolah

Pengurus komite merupakan partner sekolah

yang membantu terciptanya kondisi sekolah

sehat dan kondusif. Upaya peningkatan kualitas

sumber daya manusia pengurus komite antara

lain: 1) Memberikan penyuluhan tentang peran

dan fungsi komite sekolah dan 2) Memberikan

pengenalan tentang perangkat organisasi komite

sekolah.

Adapun peran komite sekolah antara lain:

1. Pemberi pertimbangan(Advisory)

Page 13: coret2 MAGANG

2. Pemberi dukungan(Suporting)

3. Penilaian dan Pengawasan(Controling)

4. Mediator

Berikut ini program kerja Komite di SMP

Negeri 1 Siliragung:

1. Mengadakan pembinaan kepada pengurus

komite tentang peran dan fungsi komite

serta perangkat organisasi yang harus

dipenuhi

2. Melengkapi perangkat administrasi dan

keuangan organisasi komite

3. Melengkapi data-data san dokumen penting

yang diperlukan komite

4. Pengadaan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan sekolah

4.2 Pembahasan

Page 14: coret2 MAGANG

1. Manajemen Kurikulum

Manajemen perencanaan bidang kurikulum meliputi penyusunan program kerja

tahunan bidang kurikulum oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Program

kerja tahunan ini disusun sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan, sebagai

alat control terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan sebagai alat evaluasi

terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMPN 1 Siliragung. Ruang lingkup

program kerja bidang kurikulum ini meliputi:

13. Penyusunan program pengajaran

14. Penyusunan kurikulum, silabus dan penyusunan kalender pendidikan

15. Penyusunan pembagian tugas guru

16. Penyusunan jadwal pelajaran

17. Penyediaan jurnal kelas dan absensi siswa, daftar kumpulan nilai dan buku

raport siswa

18. Penyediaan jurnal mengajar guru, daftar nilai dan daftar hadir, kisi-kisi dan

analisis soal

19. Penyusunan jadwal evaluasi belajar

20. Penyusunan pelaksanaan UN/US

21. Penetapan kriteria persyaratan naik/ tidak naik kelas dan tamat/ tidak tamat

22. Penetapan jadwal penerimaan buku laporan pendidikan

23. Pengorganisasian dan pengarahan penyusunan administrasi pengajaran

24. Penyusunan laporan pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan program kerja tahunan bidang kurikulum dilaksanakan mulai

ajaran baru. Pada proses pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik walaupun

terdapat beberapa kendala misalnya waktu pelaksanaan program yang

terlambat dan lain sebagainya.

Proses evaluasi program kerja bidang kurikulum dilakukan tiap pergantian

tahun ajaran baru. Pada kegiatan evaluasi ini akan dilihat program tahunan

baik yang sudah terlaksana dengan baik maupun yang masih terdapat kendala-

kendala. Kendala pada program yang belum dapat terlaksana dengan baik akan

dicari solusinya secara bersama-sama.

Page 15: coret2 MAGANG

Kurikulum yang digunakan di SMPN 1 Siliragung adalah KTSP. Namun mulai

tahun ajaran 2014-2015 di SMPN 1 Siliragung akan mulai menggunakan

kurikulum 2013 yaitu untuk kelas 7 dan kelas 8.

Selama menggunakan kurikulum KTSP di SMPN 1 Siliragung tidak terdapat

kendala yang besar. Pengembangan kurikulum KTSP yang berdasarkan satuan

pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya

masyarakat setempat dan peserta didik menjadikan kurikulum ini sangat

fleksibel dan mudah diimplementasikan.

Dalam menghadapi perubahan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013

di SMPN 1 Siliragung, pihak pendidik di sekolah baik guru maupun pihak

yang terkait mengikuti program pengenalan dan pelatihan implementasi

kurikulum 2013.

Sejauh ini belum ada kendala implementasi kurikulum 2013 karena di SMPN 1

Siliragung baru akan mulai mengimplementasikan kurikulum 2013 pada tahun

ajaran 2014-2015. Kemungkinan kendala yang akan dihadapi dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 salah satunya adalah dari pihak pendidik.

Tidak semua guru mempunyai kemampuan dan keterampilan yang diharapkan

dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 selain itu butuh waktu bagi guru

untuk belajar dan menyesuaikan program pembelajaran seperti pada kurikulum

2013.

2. Manajemen Kesiswaaan

3. Manajemen Personalia Pendidikan di Sekolah

4. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah

5. Manajemen Keuangan Sekolah

6. Manajemen Ketatalaksanaan Sekolah

7. Manajemen Perpustakaan Sekolah

8. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

9. Pengembangan Program Komite Sekolah

Page 16: coret2 MAGANG

Daryanto. 2014. Manajemen Kurikulum. http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/1000-manajemen-kurikulum