copy of poetry and prose

16
Poetry, Prose, dan Poem dalam Bahasa Inggris Poetry, Prose, dan Poem dalam Bahasa Inggris Poetry (puisi), prose (prosa) dan poem (sajak) adalah bentuk- bentuk karya kesustraan dalam pembelajaran berbagai bahasa yang memilki nilai seni yang menarik minat pembaca. Berikut penjelasan mengenai poetry, prose dan poem dalam bahasa Inggris : Poem Poem atau sajak hampir sama dengan poetry, hanya saja bentuk penyajiannya dalam baris-baris yang teratur dan terikat. Sajak mementingkan keselarasan bunyi bahasa dan kesepadanan bunyi. Perbedaan poem dan poetry hanya ada pada bentuk. Contoh sajak bahasa Inggris: I have a pen My pen is blue I have my friend My friend is you Prose Prose atau prosa merupakan bentuk seni tertulis yang mengandung variasi ritme lebih besar. Jenis tulisan prose biasanya digunakan

Upload: roman

Post on 29-Sep-2015

274 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

poetry

TRANSCRIPT

Poetry, Prose, dan Poem dalam Bahasa Inggris

Poetry, Prose, dan Poem dalam Bahasa Inggris

Poetry (puisi), prose (prosa) dan poem (sajak) adalah bentuk-bentuk karya kesustraan dalam pembelajaran berbagai bahasa yang memilki nilai seni yang menarik minat pembaca. Berikut penjelasan mengenai poetry, prose dan poem dalam bahasa Inggris:

Poem

Poem atau sajak hampir sama dengan poetry, hanya saja bentuk penyajiannya dalam baris-baris yang teratur dan terikat. Sajak mementingkan keselarasan bunyi bahasa dan kesepadanan bunyi. Perbedaan poem dan poetry hanya ada pada bentuk. Contoh sajak bahasa Inggris:

I have a pen

My pen is blue

I have my friend

My friend is you

Prose

Prose atau prosa merupakan bentuk seni tertulis yang mengandung variasi ritme lebih besar. Jenis tulisan prose biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Prose dapat digunakan untuk surat kabar, novel, majalah, surat, ensiklopedia, surat serta berbagai jenis media lain. Berikut adalah contoh prose bahasa Inggris Chad Davidson berjudul Refinishing:

Wood has no future. It saves all scratches. At twenty-three I helped a woman sand her table down to grain. I touched every inch of that table, used a belt-sander but took the corners by hand, not wanting to burn through. I had it clean in days, then set to clear coating. I could count my years in its surface as the tiny histories of the people who had eaten there vanished.

Poetry

Poetry atau puisi adalah bentuk seni tertulis yang mengandung bahasa dengan estetika berkualitas dan memiliki arti mendalam. Poetry bisa jadi merupakan curahan isi hati seseorang dan dituliskan dalam kata-kata indah bermakna. Poetry dapat berisi satu kata atau suku kata yang terus diulang-ulang. Contoh singkat beberapa bari bentuk poetry William Shakespeare dari poetry Venus and Adonis:

Even as the sun with purple-colour'd face

Had ta'en his last leave of the weeping morn,

Rose-cheek'd Adonis hied him to the chase;

Hunting he loved, but love he laugh'd to scorn;

Sick-thoughted Venus makes amain unto him,

And like a bold-faced suitor 'gins to woo him.

Synonyms and Antonyms of prose

hypernym (prose IS A KIND OF .... relation) matter of fact, commonplace, or dull expression (noun.communication)expressive style, stylea way of expressing something (in language or art or music etc.) that is characteristic of a particular person or group of people or period (noun.communication)

ordinary writing as distinguished from verse (noun.communication)genre, literary genre, writing stylea style of expressing yourself in writing (noun.communication)

hyponym (.... IS A KIND OF prose relation) (noun.communication)euphuisman elegant style of prose of the Elizabethan period; characterized by balance and antithesis and alliteration and extended similes with and allusions more.. (noun.communication)

(noun.communication)nonfiction, nonfictional proseprose writing that is not fictional (noun.communication)

(noun.communication)interior monologuea literary genre that presents a fictional character's sequence of thoughts in the form of a monologue (noun.communication)

(noun.communication)stream of consciousnessa literary genre that reveals a character's thoughts and feeling as they develop by means of a long soliloquy (noun.communication)

(noun.communication)prose poemprose that resembles poetry (noun.communication)

(noun.communication)polyphonic prosea rhythmical prose employing the poetic devices of alliteration and assonance (noun.communication)

derivation (.... is derived from prose) matter of fact, commonplace, or dull expression (noun.communication)commonplace, humdrum, prosaic, unglamorous, unglamourousnot challenging; dull and lacking excitement (adj.all)

(adj.all)earthbound, pedestrian, prosaic, prosylacking wit or imagination (adj.all)

(adj.all)matter-of-fact, prosaicnot fanciful or imaginative (adj.all)

Pengertian ProsaProsa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya bait, baris, suku kata, serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi. Kara prosa berasal dari bahasa latin Prosa yang artinya terus terang.Prosa berbeda dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahsanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Jenis-jenis ProsaProsa biasanya dibagi menjadi 4 (empat):1. NaratifNaratif atau narasi adalah paragraf yang menceritakan rangkaian kejadian atau peristiwa yang berurutan (kronologis) yang berupa fakta atau fiksi.2. DeskriptifYaitu karangan yang isinya menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah oleh melihat sendiri objek yang digambarkan itu.

3. Argumentatif

Yaitu karangan yang berisi idea tau gagasan yang dilengkapi data data kesaksian bertujuan mempengaruhi pembaca untuk menyatakan persetujuannya.

4. Eksposisi

Yaitu karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan sejelas jelasnya.

Prosa Lama dan Prosa Baru1. Prosa Lama adalah karya sastra Indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat. Macam-macam prosa lama:

Hikayat

Hikayat berasal dari bahasa India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh : Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.

Sejarah

Sejarah (tambo) adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh sastrawan masyarakat lama. Contoh : Sejarah Melayu karya Datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis pada 1612.

Kisah

Kisah adalah cerita tentang perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jeddah.

Dongeng

Dongeng adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut:

- Fabel adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dengan Serigala, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.

- Mite (mitos) adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai memiliki kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-jadian, Kuntilanak, Kelambai, dan lain-lain.

- Legenda adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh : Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.

- Sage adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.

- Parabel adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh : Kisah para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Bhagawagita, dan lain-lain.

- Dongeng Jenaka adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh : Pak Pandir, Lebah Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dan lain-lain.

Cerita Berbingkai

Cerita berbingkai adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerit lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh : Kisah Seribu Satu Malam.

2. Prosa Baru adalah prosa yang dikarang dengan bebas (tanpa ada aturan-aturan). Macam-macam prosa baru:

Roman

Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka-dukanya. dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara detail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:

- Roman transendensi, yang di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yanng dapat dipetik oleh pembaca unntuk kebaikan. Contoh : Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.

- Roman sosial adalah roman yang memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya melukiskan keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh : Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.

- Roman sejarah yaitu roman yang dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh : Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.

- Roman psikologis yaitu roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh : Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.

- Roman detektif merupakan roman yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya ialah seorang agen polisi yang tugasnya membongkar kasus kejahatan. Contoh : Mencari Pencuri Anak Perawan karya Suman HS, Percobaan Seria karya Suman HS, Kasih tak Terlerai karya Suman HS.

Novel

Novel berasal dari Italia, yaitu novella 'berita'. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, menarik, dan mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perubahan nasib pelaku. Jika roman condong pada idealisme, novel condong pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang daripada cerpen. Contoh : Ave Maria karya Idrus, Keluarga Gerilya karya Pramoedya Ananta Toer, Perburuan karya Pramoedya Ananta Toer, Ziarah karya Iwan Simatupang, Surabaya karya Idrus.

Cerpen

Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh : Radio Masyarakat karya Rosihan Anwar, Bola Lampu karya Asrul Sani, Teman Duduk karya Moh. Kosim, Wajah yang Lembah karya Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis.

Riwayat

Riwayat (biografi) adalah suatu karangan prosa yang berisikan pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau dapat juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh : Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J. Habibie, Ki Hajar Dewantara.

Kritik

Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.

Resensi

Resensi adalah pembicaraan/ pertimbangan/ ulasan suatu karya (buku, film, drama, dan lain-lain). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog dan lain-lain, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

Esai

Esai adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya dapat berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dan lain-lain menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.

Perbedaan Prosa Lama dan Prosa BaruProsa Lama1. Statis (perubahannya lamban)

2. Istana sentris (bersifat kerajaan)

3. Bersifat fantastis4. Dipengaruhi sastra Hindu dan Arab5. Anonim

Prosa Baru1. Dinamis (perubahannya cepat)2. Rakyat sentris (mengambil bahan dari rakyat sekitar)3. Bersifat realistis4. Dipengaruhi sastra barat5. Nama pencipta selalu dicantumkan

Unsur-unsur Intrinsik ProsaYang dimaksud unsur-unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Untuk karya sastra dalam bentuk prosa seperti roman, novel, dan cerpen. Unsur-unsur tersebut adalah:1. Tema, merupakan jiwa dari seluruh bagian cerita. Karena itu, tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Tema dalam banyak hal bersifat "mengikat" kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa, konflik serta situasi tertentu, termasuk pula berbagai unsur intrinsik yang lain.2. Alur/plot, merupakan urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur dapat disusun berdasarkan tiga hal, yaitu :

Berdasarkan urutan waktu terjadinya (kronologi). Alur yang demikian disebut alur linear.

Berdasarkan hubungan sebab-akibat (kausal). Alur yang demikian disebut alur kausal.

Berdasarkan tema cerita. Alur yanng demikian disebut alur tematik. Dalam cerita yang beralur tematik, setiap peristiwa seolah-olah berdiri sendiri. Kalau salah satu episode dihilangkan cerita tersebut masih dapat dipahami.

Perhatikan gambar Frey Tag's Pyramid di bawah ini :

Keterangan :- Exposition (bagian awal) adalah pengenalan dari karakter-karakter tokoh dan pengenalan masalah dalam cerita.- Rising Action adalah letak konflik atau masalah dalam cerita itu meningkat.- Climax (bagian tengah) adalah letak konflik atau masalah berada di puncaknya.- Falling Action adalah keadaan saat konflik atau masalah mulai mereda, masalah mulai terselesaikan di dalam cerita.- Denouement (bagian akhir) adalah akhir dari cerita, muncul resolusi dari masalah atau konflik dalam cerita, misalnya kenapa masalah itu dapat terjadi, bagaimana masalah itu terjadi, arti dan hikmah dari cerita, dan akibat dari masalah dalam cerita.3. Latar/setting, adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu : Latar tempat, mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar waktu, berhubungan dengan masalah 'kapan' terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.4. Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara pengarang menggambarkan watak pelaku. Tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita. Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu : Tokoh sentral protagonis, yaitu tokoh yang menggambarkan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. Tokoh sentral antagonis, yaitu tokoh yang menggambarkan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.Adapun tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu : Tokoh andalan, adalah tokoh bawahan yang menjadi kepercayaan tokoh sentral (baik protagonis atau antagonis). Tokoh tambahan, adalah tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam peristiwa dalam cerita. Tokoh lataran, adalah tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai latar cerita saja.5. Sudut pandang/point of view, adalah cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu, dan terbagi menjadi dua, yaitu : Sudut pandang orang pertama (first person point of view). Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang orang pertama, 'aku', narator adalah seseorang yang ikut terlibat dalam cerita. Ia adalah si 'aku' tokoh yang berkisah, mengisahkan kesadaran dirinya sendiri, mengisahkan peristiwa atau tindakan, yang diketahui, dilihat, didengar, dialami atau dirasakan, serta sikapnya terhadap orang (tokoh) lain kepada pembaca. Jadi, pembaca hanya dapat melihat dan merasakan secara terbatas seperti yang dilihat dan dirasakan tokoh si 'aku' tersebut.Sudut pandang orang pertama masih dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :- 'Aku' tokoh utama. Dalam sudut pandang ini, si 'aku' mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya, baik yang bersifat batiniyah, dalam diri sendiri, maupun fisik, dan hubungannya dengan sesuatu yang di luar dirinya. Si 'aku' menjadi fokus pusat kesadaran, pusat cerita. Segala sesuatu yang di luar diri si 'aku', peristiwa, tindakan, dan orang, diceritakan hanya jika berhubungan dengan dirinya, di samping memiliki kebebasan untuk memilih masalah-masalah yang akan diceritakan. Dalam cerita yang demikian, si 'aku' menjadi tokoh utama (first person central).- 'Aku' tokoh tambahan. Dalam sudut pandang ini, tokoh 'aku' muncul bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai tokoh tambahan (first person peripheral). Tokoh 'aku' hadir untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian "dibiarkan" untuk mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya. Tokoh cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang kemudian menjadi tokoh utama, sebab dialah yang lebih banyak tampil membawakan berbagai peristiwa, tindakan, dan berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Setelahh cerita tokoh utama habis, si 'aku' tambahan tampil kembali, dan dialah yang kemudian berkisah. Dengan demikian si 'aku' hanya tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya cerita yang ditokohi oleh orang lain. Si 'aku' pada umumnya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita. Sudut pandang orang ketiga (third person point of view). Dalam cerita yang mempergunakan sudut pandang orang ketiga, 'dia', narator adalah seorang yang berada di luar cerita, yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap atau terus-menerus disebut, dan sebagai variasidipergunakan kata ganti. Sudut pandang 'dia' dapat dibedakan ke dalam dua golongan berdasarkan tingkat kebebasan dan keterikatan pengarang terhadap bahan ceritanya :- 'Dia' mahatahu. Dalam sudut pandang ini, narator dapat menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh 'dia' tersebut. Narator mengetahui segalanya, ia bersifat mahatahu (omniscient). Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang melatarbelakanginya. Ia bebas bergerak dan menceritakan apa saja dalam lingkup waktu dan tempat cerita, berpindah-pindah dari tokoh 'dia' yang satu ke 'dia' yang lain, menceritakan atau sebaliknya 'menyembunyikan' ucapan dan tindakan tokoh, bahkan juga yang hanya berupa pikiran, perasaan, pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti halnya ucapan dan tindakan nyata.- 'Dia' terbatas ('dia' sebagai pengamat. Dalam sudut pandang ini, pengarang menggunakan orang ketiga sebagai pencerita yang terbatas hak berceritanya, terbatas pengetahuannya (hanya menceritakan apa yang dilihatnya saja).6. Amanat atau pesan, adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Sebagaimana tema, amanat dapat disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir, dan dapat pula disampaikan secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita.7. Gaya Bahasa, adalah teknik pengolahan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Pengolahan bahasa harus didukung oleh diksi (pemilihan kata) yang tepat. Namun, diksi bukanlah satu-satunya hal yang membentuk gaya bahasa. Gaya bahasa dapat menciptakan suasana yang berbeda-beda: berterus terang, satiris, simpatik, menjengkelkan, emosional, dan sebagainya. Bahasa dapat menciptakan suasana yang tepat bagi adegan seram, adegan cinta, adegan peperangan dan lain-lain._1491111515.bin