copy of makalah-kepemimpinan-kepala-sekolah2

61
0 TUGAS METODOLOGI PENELITIAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH HUBUNGAN ANTARA SUVERVISI PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMA SEKECAMATAN NAMLEA KAB. BURU Dosen pengampuh: DR. WARDANI RAHAYU OLEH: SYAMSUDDIN KASIM NOREG: 7616100466 MANAJEMEN PENDIDIKAN

Upload: kasim-syamsuddin

Post on 01-Jul-2015

515 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

0

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA SUVERVISI PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI

SMA SEKECAMATAN NAMLEA KAB. BURU

Dosen pengampuh: DR. WARDANI RAHAYU

OLEH:SYAMSUDDIN KASIM

NOREG: 7616100466

MANAJEMEN PENDIDIKANPROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2O10

Page 2: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mewujudkan tujuan nasional, amanat UUD 1945 yakni mencerdaskan

kehidupan bangsa. Pendidikan memegang peranan penting dalam proses

menentukan kemana arah pencapaian tujun tersebut. Pendidikan menjadi salah

satu barometer penentu manajemen peningkatan mutu Sumber daya manusia.

Karena mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik,

memenuhi syarat dan segala standar komponen yang harus terdapat dalam

pendidikan, yang dapat menjadi masukan, proses, input, autput, tenaga

kependidikan, sarana, prasarana, dan biayanya. Maka sekolah sebagai lembaga

unit pendidikan diberi wewenang, kepercayaan dan tanggung jawab penuh oleh

Negara melelui pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sekolah sebagai

pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian, dalam

mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan perannya

sangat penting, professional untuk membantu guru dan muridnya. Adanya

system diatas menunutut kerja sama diantara pimpinan dengan bawahan agar

sekolah sebagai organisasi berfungsi secara efektif. Sehubungan dengan hal

tersebut, organisasi dapat berfungsi baik atau berfungsi buruk bagi pencapaian

tujuan organisasi. Organisasi yang baik apabila memungkinkan terwujudnya

kerjasama yang efektif dalam melaksanakan volume dan beban kerja

organisasi. Sebaliknya kerja organisasi dikatakan buruk bilamana dalam

kenyataannya tidak memungkinnkan terwujudnya kerjasama dalam

menjalankan tugas sehari-hari. Keberhasilan pendidikan dietntukan oleh bayak

faktor diantaranya potensi siswa, kemampuan guru, kepemimpinan kepala

sekolah, kurikulum, lingkungan masyarakat, sarana prasarana dan sebagainya.

Diantara faktor-faktor tersebut keberhasilan sekolah tergantung pada unsur

Page 3: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

2

manusianya, dalam hal ini adalah kharismatik kepala sekolah yang secara

langsung mempengaruhi membina dan mengembangkan kemampuan guru

untuk diteruskan kepada siswa. Didalam kepemimpinnya kepala harus dapat

mengawasi, memahami, mengatasi, mengoreksi dan mencari inisiatif

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkunagn sekolah.Oleh

karena itu keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran disekolah

tidak dapat lepas pisahkan dari peranan kepala sekolah dalam mengelola kerja

sama dilingkungan lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

Sejak diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah yang diatur dalam

peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah

dan kewenangan propinsi sebagai otonom, khusunya bidang pendidikan dan

kebudayaan yang menyatakan bahwa wewenang pemeintah pusat adalah

penetapan standar kompetensi peserta didik dan warga belajar serta pengaturan

kurikulum nasional dan penilaian hasil belajar secara nasional serta pedoman

pelaksanaaannyadan penetapan standar materi pokok. Dalam rangka

mempersiapkan lulusan pendidikan di era sekarang dan yang akan datang yang

penuh tantangan dan ketidak pastian duperlukan pendidikan yang dirancang

berdasarkan kebutuhan nyata dilapangan, sesuai dengan kondisi masyarakat,

keluaraga, kondisi sekolah dan siswa setempat. Hal tersebut diatas merupakan

tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan atau

keputusan tertinggi ditingkat intitusional, dengan demikian kepala sekolah

diberi ruang gerak yang luas dalam pencapaian tujuan pendidikan.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan seorang kepala sekolah harus mampu

meningkatkan kinerja para guru atau bawahannya. Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja sesorang, sebagai pemimpin sekolah harus mampu

memberikan pengaruh-pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk

melaksanakan tugasnya secara efektif sehingga kinerja mereka akan lebih baik.

Sebagai pemimipin yang mempunyai pengaruh, ia berusaha agar nasehat, saran

dan jika perlu perintahnya di ikuti oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat

mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berfikir, sikap, tingkah laku

yang dipimpinnya. Dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu kelebihan

Page 4: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

3

pengetahuan dan pengalaman, ia membantu guru-guru berkembang menjadi

guru yang profesional.

Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya kepala sekolah ahrus

melakaukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan administrasi,

manajemen dan kepemimpinan yang sangat tergantung pada kemampuannya.

Sehubungan dengan itu, kepemimipinan kepala sekolah berfungsi sebagai

suvervisor untuk mengawasi, membangun, mengkoreksi dan mencari inisiatif

terhadap jalannya seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di

lingkungan sekolah. Disamping itu kepala sekolah sebagai pemimpin

pendidikan berfungsi mewujudkan hubungan manusiawi (human relationship)

yang harmonis dalam rangka membina dan mengembangkan kerjasama antar

personal, agar secara serempak bergerak kearah pencapaian tujuan melalui

kesediaan melaksanakan tugas masing-masing secara efisien dan efektif.

Oleh karena itu, segala penyelenggaraan pendidikan akan mengarah kepada

usaha meningkatkan mutu pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh guru

dalam melaksanakan tugasnya secara operasional. Untuk itu kepala sekolah

harus melakukan supervisi sekolah yang memungkinkan kegiatan operasional

itu berlangsung dengan baik.

Memandang pentingnya peran dan fungsi kepemimpinan kepala sekolah

sebagai pemimpin tertinggi dilembaga sekolah, maka mereka harus memiliki

professional yang handal, karena merupakan figure sentral yang harus menjadi

panutan dan suri teladan bagi guru dan tenaga kependidikan disekolah dalam

pengawasan kinerja guru, maka usaha untuk meningkatkan kinerja yang lebih

tinggi bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah bagi kepala sekolah. Karena

kegiatan berlangsung sebagai proses yang tidak muncul dengan sendirinya.

Pada kenyataannya banyak kepala sekolah yang sudah berupaya secara

maksimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu caranya

memotivasi para guru-guru akan memilki kinerja lebih baik tapi hasilnya masih

lebih jauh dari harapan.

Kepemimpinan kepala sekolah baik negeri maupun swawta di SMA

Kecamatan Namlea Kabupaten Buru Propinsi Maluku sangat beragam dan

Page 5: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

4

variatif dari segi metode, gaya kepemimpinan dan tampilannya, tetapi ada satu

hal yang perlu di junjung tinggi yaitu kemampuan memimpin bawahan dan

sumber daya lainnya.Dan idealnya seorang kepala sekolah harus memiliki skill

dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Mengambil alternative dan memutuskan suatu persoalan yang merupakan

kebijakan strategis.

2. Mengetahui secara pasti kebutuhan,sasaran visi misi dan tujuan sekolah

3. Memimpin bawahan dalam pengembangan formal dan structural yang

dapat diukur.

4. Merencanakan, menyiapkan dan mengelola anggaran biaya yang

dibutuhkan dalam rencana belanja sekolah.

5. Mengevaluasi semua komponen pendidikan secara periodik demi

kepentingan perbaikan.

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab pengelola proses belajar mengajar

dalam penyelenggraan pendidikan jalur sekolah dituntut memiliki kemampuan

dan manajemen sekolah agar mampu mencapai tujuan proses belajar mengajar

secara keseluruhan. Kepala sekolah memiliki fungsi kepemimpinan

intruksional sebagai pemegang kendali komando guru dan staf membuat

keputusan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pendidikan

para siswa disekolah. Oleh karena itu keberhasilan kepala sekolah dalam

pengelolaan sekolah bergantung pada kemampuan mengatur dan mengelola

semua sumber daya kependidikan disekolahya secara efektif.

Dari uraian diatas menunjukkan bahwa kepala sekolah memegang peranan

yang sangat strategis dalam menentukan mutu pendidikan di sekolah yang

dipimpinnya. Kepela sekolah menentukan peran yang cukup efektif dalam

mempertahankan dan meningkatkan standar mutu pendidikan yang harus

dicapai. Oleh sebab itu menjadi tuntutan dan kewajiban bagi kepala sekolah

untuk berupaya mengelola sekolah dengan baik demi meningkatkan dan

memperthankan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinya.

Page 6: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat yang terkait dengan

kepemimpinan kepala sekolah, menganalisis masalah tersebut tergambar

dalam pernyataan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat huungan antara suvervisi pengawas dan motivasi kerja

kepeimimpinan kepala sekolah.

2. Apakah terdapat factor kecerdasan dalam meningkatkan kepemimpinan

kepalasekolah.

3. Apakah terdapat hubungan antara sikap terhadap profesi dengan

kepemimpinan kepala sekolah

4. Apakah kepuasan kerja dapat mempengaruhi efektifitas kepala sekolah

5. Apakah terdapat hubungan antara situasi kondisi lingkungan dengan

kepemimpinan kepala sekolah

6. Apakah terdapat hubungan antara suvervisi pengawas dengan

kepemimpinan kepala sekolah

7. Apakah kapasitas pendidikan kepala berfungsi signifikan terhadap

peningkatan kepemimpinan kepla sekolah

8. Apakah terdapat hubungan antara suvervisi pengawas dan sikap terhadap

profesi secara brsama-sama dengan kepemimpinan kepala sekolah

9. Apakah terdapat hubungan antara suvervisi pengawas terhadap kinerja

guru

10.Apakah terdapat hubungan signifikan antara kepemimpinan

Kepala sekolah terhadap kinerja guru.

11.Apakah terdapat kemampuan kepala sekolah terhadap kinerja

guru merupakan suatu hal yang harus dipelajari

12.Apakah terdapat hubungan suvervisi pengawas dan kepemimpinan

kepala sekolah terhadap kinerja guru

Page 7: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

6

C. Pembatasan Masalah.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas sehingga masalah ini

tidak terlalu jauh dari masalah yang diharapkan maka penulis perlu

membatasi pembahasan ini hanya pada persoalan yang dianggap paling

utama yaitu meliputi dua vaiabel bebas dan satu variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Suvervisi Pengawas dan

kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan variabel terikantnya Kinerja

guru di sekolah

D. Perumusan Masalah

Peumusan masalah tentang penelitian tentang hubungsn antara suvervisi

pengawas dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru

disusun dalam pernyataan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara suvervisi pengawas dengan

kepemimpinan kepala sekolah

2. Apakah terdapat hubungan antara Kepemimpinan kepala sekolah as

terhadap kinerja guru

3. Apakah terdapat hubungan antara suvervisi pengawan dan

kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru

E. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kejelasan

tentang pengaruh kepemimpinan kepala sekolah sebagai suvervisor dalam

pengawasan kinerja guru dalam pendidikan. Sedangakan secara rinci dapat

dilihat dalam beberapa point dari tujuan yang hendak diketahuai, yaitu:

1. Suvervisi pengawas dalam pendidikan

2. Kinerja kepemimpinan kepalasekolah dalam pendidikan

3. Hubungan pengawas dan kepemimpinan kepala sekola dalam pengawasan

kinerja guru dalam pendidikan.

Page 8: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

7

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya,

dalam memperoleh imformasi mengenai kepemimpinan sekolah sebagai

suvervisor terhadap kinerja guru dalam pendidikan. Dalam hal ini pengawasan

dimaksudkan untuk perbaikan dalam pelaksanaan proses program pendidikan,

baik dalam kesesuian program, imput program, efektifitas proses program

maupun ketercapaian produk yang diperoleh.

Secara praktis Kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam

pendidikan dapat dibagai menjadi dua scope dari manfaat yang dapat diambil.

Pertama, dapat meningkatkan wawasan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu.

Kedua, sebagai masukan bagi sekolah khususnya kepala sekolah dan sebagai

upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

Page 9: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

8

BAB II.

KERANGKA TEORTIK

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Deskriftif teoritik

1.Kepemimpinan Kepala Sekolah .

Dalam teori klasik mengatakan bahwa kepemimpinan adalah sifat unggul yang

dimilki oleh seseorang yang memmbedakan statusnya dengan orang lain atau

orang yang dipimpinnya.

Teori social mengatakan bahwa kepemimpinan berkaitan dengan upaya

perubahan manusia, organisasi dan tujuan yang akan dicapai.

Menurut James M.Black pada management a Guide to Exsecutif Command,

dalam Sadili Syamsuddin (206: 287) mengatakan, yang dimaksud dengan

kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan memggerakkan orang lain

agar mau bekerja sama dibawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Hadari Nawawi mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan

menggerakkan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang agar bersedia

melakukan tindakan pada pencapaian tujuan (1999:81)

Kepemimpinan didefenisikan sebagai pengaruh atau proses mempengaruhi

orang lain sehingga mereka akan berusaha keras dengan penuh semangat

mencapai prestasi yang dicita-citakan bersama.1 Pendapat lain mengatakan

bahwa kepemimpinan merupakan perpaduan kualitas pribadi dan kemampuan

yang memungkinkan seorang bawahan untuk menanggapi dengan semangat,

bersatu dan efektif ketika orang lain pada situasi yang sama tidak mencapai

hasil seperti itu. Jadi kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan

mempengaruhi orang lain sehingga menreka berusaha keras dan penuh

semangat serta tanggung jawab untuk mencapai prestasi yang dicita-citakan

Page 10: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

9

bersama.2 Selanjutnya Cattel yang dikutif oleh J Saluy1u berpendapat

Pemimpin adalah orang yang menciptakan perubahan yang paling efektif.

Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan, di lihat dari status dan cara

pengangkatan tergolong pemimpin resmi, formal leader, atau status leader.

Status leader bisa meningkat menjadi functional leader. Tergantung dari

prestasi dan kemampuan didalam memainkan peranannya sebagai pemimpin

pendidikan sebagai sekolah yang telah diserahkan pertanggungjawaban

kepadanya.

Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengertian dimana kata

“pendidikan” menerangkan dalam lapangan apa dan dimana kepemimpinan itu

berlangsung, dan sekaligus menjadi sifat dan ciri-ciri bagaimana yang harus

dimilki pemimpin itu. Menurut Hadari Nawawi: kepemimpinan adalah

kemampuan menggerakkan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-

orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada

pencapaian tujuan (1993:81).3

Berangkat dari pengertian tersebut diatas dapatlah disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain

untuk bekerja sama agar mau melakukan suatu perbuatan yang bermanfaat

untuk kepentingan bersama dalam mencapai tujuan.

.kepala sekolah dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu

perkumpulan atau kelompok organisasi. Sedangkan kata sekolah dalam bahasa

Yunani scule dan bahasa inggeris dikenal dengan istilah school, dapat diartikan

sebagai suatu tempat atau gedung. Tempat atau gedung ini dibuat dengan tujuan

untuk menampung manusia-manusia yang ingin belajar atau mau dididik dengan

berbagai macam ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Dengan demikian bahwa

kepala sekolah adalah orang yang dipilih, dipercayai untuk menjabat ketua atau

pemimpin dalam suatu organisasi sekolah atau

1 Weichrich Heinz, Management a Global Perpective (New York McGrow-Hill. Inc 1995 ) h. 490

2. J. Saluyu M.A. Pengambilan Keputusan Strategi (Jakarta: PT Grasindo 2003 ) h.191

3. Nawawi Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas (Jakarta Haji Mas Agung 1993)

Page 11: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

10

lembaga pendidikan. Kepala sekolah harus berperan dan bertanggung jawab atas

seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan

disekolahnya. Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1 PP Nomor 28

tahun 1990 bahwa: Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan

kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan

lainnya, pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.

Kepala sekolah sebagai orang yang terpandang dilingkunag masyarakat sekolah.

Ia sebagai pusat teladan bagi warga sekolah dan warga masyarakat di sekitar

sekolah, karena itu kepala sekolah wajib melaksanakan petunjuk tentang usaha

peningkatan ketahanan sekolah. Pada umumnya kepala sekolah memiliki

tanggungjawab sebagi pemimpin dibidang pengajaran dan pengembangan

kurikulum, administrasi personalia, administrasi personalia staf, hubungan

masyarakat, “school Plant” dan perlengkapan organisasi di sekolah (W.

Soemanto dan Hendiyat; 1982:38).4 Kepala sekolah dapat menerima

tanggungjawab tersebut namun ia belum tentu mengerti dengan jelas bagaimana

ia dapat menyumbang kearah perbaikan program pengajaran.

1.1. Kepala sekolah yang professional

Dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) kepala sekolah

menupakan kunci kunci keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan di

sekolahnya. Ia adalah orang yang berperan diberi tanggungjawab untuk

mengelola dan memberdayakan semua sumber daya/potensi orang tua

masyarakat untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah. Kepala sekolah

harus memiliki wawasan yang luas, berpikir efektif serta memiliki kemampuan

professional tentang sekolahnya. Juga dituntut untuk menjalin hubungan kerja

sama yang harmonis dengan berbagai pihak yang terkait dengan program

pendidik2an disekolahnya. Kepala sekolah harus mampu berperan sebagai

educator, manajer, administrator, suvervisor, leader, innovator, dan moivator

pendidikan

1.2.Tipe Kepemimpinan

24. Hidayat Sutopo dan Wasty Sumantu, Kepemimpinan dan Suvervisi Pendidikan ( Jakarta Bina Aksara 1994 ) h. 39

Page 12: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

11

Dalam upaya menggerakkan dan memotivasi orang lain agar melakukan

tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan, seorang pemimpin

melakukan dalam beberapa cara. Cara yang ia lakuakn merupakan pencerminan

sikap serta gambaran tentang tipe (bentuk) kepemimpinan yang dijalankannya.

Adapun gaya atau tipe kepemimpinan yang pokok atau juga disebut ekstrem

ada tiga tipe atau bentuk kepemimpinan yaitu:

a.Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan yang bertindak sebagai

diktor terhadap anggota-anggota kelompoknya. Baginya memimpin adalah

menggerakkan dan memaksa kelompok. Apa yang diperintahnya harus

dilaksanakan secara utuh, ia bertindak sebagai penguasa dan tidak dapat

dibantah sehingga orang lain harus tunduk kepada kekuasaanya. Ia

menggunakan ancaman dan hukuman untuk menegakkan kepemimpinannya.

Kepemimpian otoriter hanya akan menyebabkan ketidakpuasan dikalangan

guru.

b.Kepemimpinan Laissez Faire

Bentuk kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari kepemimpinan otoriter.

Yang mana kepemimpinan laissez faire menitik beratkan kepada kebebasan

bawahan untuk melakukan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin

lasses faire banyak memberikan kebebasan kepada personil untuk menentukan

sendiri kebijaksanaan dalam melaksanakan tugas, tidak ada pengawasan dan

sedikit sekali memberikan pengarahan kepada personilnya.

Kepemimpinan Laissez Faire tidak dapat diterapkan secara resmi di lembaga

pendidikan, kepemimpinan laissez faire dapat mengakibatkan kegiatan yang

dilakuakn tidak terarah, perwujudan kerja simpang siur, wewenang dan

tanggungjawab tidak jelas, yang akhirnya apa yang menjadi tujuan pendidikan

tidak tercapai

c. Kepemimpinan Demokratis

Bentuk kepemimpinan demokratis menempatkan manusia atau personilnya

sebagai factor utama dan terpenting. Hubungan antara pemimpin dan orang-

Page 13: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

12

orang yang dipimpin atau bawahannya diwujudkan dalam bentuk human

relationship atas dasar prinsip saling harga-menghargai dan hormat-

menghormati.

Dalam melaksanakan tugasnya, pemimpin demokratis mau menerima dan

bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari bawahannya, juga kritik-

kritik yang membangun dari anggota diterimanya sebagai umpan balik atau

dijadikan bahan pertimbangan kesanggupan dan kemampuan kelompoknya.

Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, terarah

yang berusaha memanfaatkan setiap personil untuk kemajuan dan

perkembangan organisasi pendidikan.

d. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan

Kependidikan adalah proses menggerakkan, mempengaruhi, memberikan

motivasi dan mengarahkan orang-orang dilembaga pendidikan untuk mencapai

tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk mewujudkan tugas tersebut

seorang pemimpin harus mampu bekerjasama dengan orang yang dipimpinnya.

Seorang pemimpin harus tahu fungsi dan peranannya sebagai pemimpin.

Adapun fungsi kepemimpinan pendidikan menurut Soekarto Indrafachrudi

(1993:33) adalah pada dasarnya dapat dibagai menjadi dua yaitu:

a. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai

-Pemimpin berfungsi memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujuan

kelompok serta menjelaskan supaya anggota dapat berkerjasama mencapai

tujuan itu.

-Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota-anggota kelompok

untuk menganalisis situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan

kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik.

- Pemimpin berfungsi membantu anggota kelompok dalam memberikan

keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan yang sehat.

- Pemimpin berfungsi menggunakan kesempatan dan minat khusus anggota

kelompok.

b. Fungsi yang bertalian dengan suasana pekerjaan yang sehat dan

menyenangkan

Page 14: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

13

- Pemimpin berfungsi memupuk dan memelihara kebersamaan di dalam

kelompok.

- Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat bekerja yang

menyenangkan, sehingga dapat dipupuk kegembiraan dan semangat

bekerja dalam pelaksanaan tugas.

- Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan para anggota bahwa

mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan bagian dari kelompok.

1. Syarat-Syarat Kepemimpinan Pendidikan Mengenai syarat-syarat

kepemimpinan, Tead (1935:31-34) dalam (Soekarna Indrafachrudin)

bahwa syarat kepemimpinan pendidikan adalah:

a. Memiliki kesehatan jasmaniah dan rohaniah yang baik.

b. Berpegang teguh pada tujuan yang hendak dicapai.

c. Bersemangat

d. Jujur

e. Cakap dalam memberi bimbingan

f. Cepat serta bijaksana dalam mengambil keputusan

g. Cerdas

h. Cakap dalam hal mengajar dan menaruh kepercayaan kepada yang

baik dan berusaha mencapainya

2. Suvervisi Pengawas

Suvervisi pengawas kepqda para Kepala sekolah adalah merupakan orang yang

paling bertnggungjawab dalam proses penyelenggaraan pendidikan disekolah.

Karena itu salah satu peran pengawas pada kepala sekolah adalah sebagai

seorang suvervisor di lembaga pendidikan disekolah. Sebagai seorang

suvervisor bertanggung jawab dalam upaya mengawasi, membimbing dan

mengembangkan kualitas system pendidikan sehingga segala bentuk

kekurangan dan kelemahan yang dimiliki oleh guru dapat diantisipasi dan

diminimalkan. Suvervisi pengawas terhadap kepala sekolah sebagai suvervisor

memiliki makna yang sangat luas dan umum yaitu, segala bantuan yang akan

diarahkan kepada bawahannya.5 Fungsi pengawasan dalam pendidikan bukan

sekedar kontol melihat apakah segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai

Page 15: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

14

dengan program yang telah ditetapkan, tetapi lebih dari itu, pengawasan kepala

sekolah dalam pendidikan mencakup penentuan kondisi, syarat personil

maupun materi yang diperlukan untuk terciptanya situasi berlajar yang efektif.6

Pengawasan kepala sekolah dalam usaha memperbaiki pengajaran guru, dan

perkembangan guru serta merevisi tujuan pendidikan, bahan pengajaran,

metode mengajar dan evaluasi pengajaran. Oleh karena itu pengawasan kepala

sekolah dalam lembaga pendidikan disekolahnya merupakan upaya dalam

melakukan perbaikan dan penyempurnaaan, maka secara operasional memiliki

tujuan sebagai beriktu:

1. Membantu guru melihat secara jelas tujuan pendidikan

2. Membantu guru membimbing murid dalam belajar.

3. Membantu guru dalam menggunakan metode dan media pengajaran.

4. Membantu guru dalam memilih dan memenuhi kebutuhan mengajar

5. Membantu guru dalam hal menilai kemajuan murid

6. Membantu guru dalm menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar3

7. Membantu guru agar waktu dan tenaga dicurahkan sepenuhnya terhadap

pembinaan murid disekolah.

8. Membantu guru baru disekolah sehingga merasa senang dengan tugas

yang diperolehnya.

Adapun fungsi kepala sekolah sebagai suvervisor adalah sebagai berikut:

1. Mengkoodinasikan semua usaha pendidikan di sekolah.

2. Memperluas pengalaman guru

3. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif

4. Menjembati komonikasi kepala sekolah dengan staf gurunya.

5. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus.

6. Menganalisa situasi belajar mengajar.

7. Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan

kemampuan mengajar guru

35. Hidayat dan Sumanto, Ibid h. 39

6. Ngalin Purwnto, Administrasi dan Suvervisi Pendidikan (Bandung, Remaja Rosdakaya 1998) h.76

Page 16: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

15

8. Memberkan Pengetahuan dan Ketrampilan kepada setiap guru.

Seorang pengawas sebagai suvervisor harusmemiliki ciri-ciri sebgai

berikut:

1. Berpengetahuan luas tentang seluk beluk semua bidang pekerjaan yang

yang berada dibawah pengawasannya.

2. Memahami dan menguasai rencana dan program yang telh digariskan

yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan disekolah.

3. Berwibawa dan memiliki kecakpan praktis tentang tekhnk

kepengqwasan terutama human reletion

4. Berkemauan keras, giat bekerja demi tercapai tujuan atau program

yang telah ditetapkan.7

3. 4Sikap terhadap profesi

Sikap terhadap profesi merupakan produk dari sosilisai dimana seseorang

bereaksi sesuai dengan rangsangan yang telah diterimanya. Jika mengarah

pada objek tertentu berarti bahwa penyesuaian diri terhadap objek tersebut

dipengaruhi oleh lingkunagan social dan kesediaan untuk bereaksi dari

orang tersebut terhadap objek.8

Dalam Webster student Dictinory dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan

sikap (attitude) yakni, Attitude as an a pearsons positin or bearing as

digunakan bahwa sikap akan mencari kesesuaian antara kepercayaan dan

perasaan mereka terhadap objek, dan menyarankan bahwa perubahan sikap

tergantung dari salah satu persaaan (feeling) atau kepercayaan (belief).

milki kopetensi profesionalisme yang tinggi biasanya disebut guru yang

professional.

Menurut Wirawan bahwa suatu pekerjaan dapat dikatakan sebagai profesi

apabila memiliki persyaratan sebagai berikut :

1. Merupakan pekerjaan penuh artinya pekerjaan tersebut diperlukan oleh

masyarakat agar masyarakat dapa melaksanakan fungsinya.

47. Ma,raf, Sikap Manusia : Perubahan dan Pengukuran ( Jakarta, Ghalia Indonesia 1981 ) h. 9

8. A. Merriam Webster, Webster’s Students Dictionory ( New York : G & C Merriam Co. 1995 )h.4.

Page 17: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

16

2. Memiliki ilmu pengetahuan artinya untuk melaksanakan suatu profesi

diperluakan suatu ilmu pengetahuan atau sains.

3. Aplikasi ilmu pengetahuan artinya bahwa profesi merupakan

penerapan ilmu pengetahuan untuk mengerjakan, menyelesaikan dan

membuat sesuatu.9

Ada beberapa ciri pokok pekerjaan yang bersifat professional diantaranya :

1. Pekerjaan tersebut dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan

secara formal

2. Pekerjaan tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat

3. Adanya lembaga profesi dan

4. Mempunyai kode etik sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab pekerjaan profesi tersebut.10

Profesi sebagai kepala sekolah memiliki tugas pokok dan fungsi tanggung

jawab, khususnya sekolah yang dipimpinnya, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Salah satu tugas dan tanggung jawab kepala

sekolah adalah program pelayanan siswa di sekolah. Ada beberapa biang

yang menjadi tanggung jawab seorang kepala sekolah antara lain :

1. Kehadiran siswa disekolah dan masalah- masalah yang berhubungan

dengan siswa.

2. Penerimaan, orientasi klasifikasi dan penunjukan kelas dan program

studi5

3. Evaluasi dan pelaporan kemajuan siswa

4. Suvervisi program-program bagi siswa yang mempunyai kelainan

5. Pengendalian disiplin siswa

6. Program bimbingan

7. Program kesehatan dan keamanan

8. Peneyesuaian pribadi, social dan emosional siswa.11

59. Saifudi Azwar, Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya ( Yogyakarta: Liberty 1998) h.4

10. Jhon Hardin Best and William Robinowatz, Encyclopedia of Education Reasearch ( London Collier Macamilan Publishers, 1969 ) h. 180.

Page 18: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

17

Kepala sekolah pada hakekatnya adalah guru yang memegang jabatan

fungsional. Jabatan guru sebagai profesi menuntut adanya keahlian dan

ketrampilan khusus di bidang pendidikan dan pengajaran. Jabatan guru

bukan sekedar okupasi atau pekerjaan yang hanya pelampiasan mencari

nafkah dengan modal pengetahuan dan keahlian yang seadanya atau

paspasan.12

B.Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara suvervisi Pengawas dengan kepemimipnan kepala sekolah.

Suvervisi pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan atasan dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan Indikasi dari suvervisi pengawasan ini an

adalah: 1. Pateri pengawasan 2. Kohorensi pengawasan dengan kondisi ril

3. Intensitas pengawasan dan 4. Evaluasi pengawasan

Pengawas dalam lingkup sekolah adalah merupakan orang yang diberi

kewenangan mengawasi seyiap item kegiatan, program dan aktifitas lainnya

sehingga semua dapat berjalan secara sistematis dan brkesinambungan. Sasaran

utama suvevisi yang dilakukan pengawas adalah kepala sekolah dalam arti sebgi

manajer yang perlu control atas kepemimpinannya itu.

Pengawasan pada intinya adalah sebuah proses pembinaan berkelanjiutan dan

terprogram dengan tujuan adanya perubahan kearah yang lebih positif baik dari

segi proses pendidikan yang sedang berjalan maupun autput yang diharapkan. 6

Fungsi-fungsi Manajerial kepala sekolah sulit akan terkontrol dan terevaluasi

secara baik jika tidak ada pengawasan, kecendrungan kepemimpinan kepala

sekolah juga tidak menutup kemungkinan keluar dari garis visi , misi dan program

yang dicanangkan. Kepemimpinan yang baik yang diakui oleh bawahannya

611. Steven Robbins, Organization Behavior, Concept, Controvercies, and Application ( Englewood eliffs , Prentice Hall, 1989 ) h. 26

12. Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktik Profesinal ( Bandung Aksara, !995) h. 302

Page 19: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

18

merupakan salah satu kunci keberhasilan lembaga pendidikan disekolah. Juga

sebaliknya kepemimpinan yang tidak professional, otoriter dan tidak diterima oleh

bawahan maka menghasilkan interaksi dan motivasi kerja yang lemah. Dengan

adanya suvervisi diharapkan kepemimipnan tidak menyimpang dari job kerja

yang dilakuannya. Berdasarkan pemikiran demikan diduga terdapat hubungan

positif antara suvervisi pengawas dengan kepemimpinan kepala sekolah.

2. Hubungan antara kepala sekolah dengan kinerja guru dalam pendidikan

Kinerja berasal dari pengertian performance, yang dapat pula dimknai

sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Hal yang senada disampaikan juga

oleh Purnomo yang menyatakan bahwa pengertian performance berarti

aktifitas pelaksanaan fungsi secara nyata dari seseorang atau suatu lembaga

pendidikan disekolah berdasarkan standar yang ditetapkan didalam sekolah

yang bersangutan.

Kinerja menurut kamus besar bahasa Indonesia (1985:503) adalah segala sesuatu

yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Sedangkan menurut

U. Husna Asmara (1996:3), dalam total Quality Manajemen (TQM) kinerja atau

unjuk kerja selalu dihubungkan dengan kemampuan memberikan pelayanan dan

memuaskan pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkupnya. Kepala sekolah

merupakan manejer dalam orgnisasi dalamorganisasi pendidikan. Ia membuat

perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan mengadakan pengawasan

terhadap program –program pendidikan. Sebagai seorang manejer dalam

organisasi pendidikan secara ex officio pimpinan sekolah juga bertindak sebagai

pengawas (suvervisor) pendidikan.

Tugas kepala sekolah sebagai suvervisor atau pengawas memang tidaklah ringan

sebab tugasnya meliputi 1. Pengembangan kurikulum 2. Mengorganisasi proses

belajar mengajar 3. Menyiapkan staf 4. Menyiapkan fasilitas belajar 5.

Menyiapkan materi pelajaran 6. Menatar guru-guru 7. Memberikan konsultasi

dan membimbing staf. 8. Mengkordinasi layanan terhadap para murid 9.

Mengadakan hubungan dengan masyarakat 10. Menilai pengajaaran (Naegly dan

Evans, 1980), jelaslah bahwa yang dikerjakan oleh kepala sekolah sebagai

Page 20: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

19

seorang suvervisor relative banyak dan memerlukan kesungguhan. Tugas lai dari

kepala sekolah adalah tentunya memberikan motivasi kepada guru agar dalam

menjalankan tugasnya melengkapi diri dengan tugas pokok, sehingga dalam

proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan tidak merugikan murid. Kepala

sekolah harus menanamkan kesan kepada guru bahwa setip guru harus berperan

aktif melaksanakan pembelajaran.

Guru harus menyadari bahwa pendidikan itu berpusat pada anak sebab dalam

kontek mutu lembaga pendidikan dianggap sebagai produsen dan masyarakat

dianggap sebagai pelanggan (costumer) yang harus dipuaskan karena pelanggan

selalu bertanya; bagaimana pengetahuan anaknya pada hari ini, dan apakah ilmu

mereka bertambah hari ini untuk pengalaman yang akan dijadikannya sebagai

bekal dimasa yang akan dtang (Chargel 1994)

Untukm itu perlu diperjelas warna profesionalisme pekerjaan guru. Jabatan

professional harus mampu menerjemahkan kapasitas mereka sendiri kedalam

pekerjaan atau profesinya sehari-hari yaitu, mengajar, mendidik, membimbing dan

mengelola belajar murid serta melakukan penilaian. Salah satu warna profesi

yang perlu dimiliki seorang guru ialah berupaya secara terus-menerus untuk

meningkatkan kemampuannya dalm mengelola proses belajar mengajar. Dalam

mengelola proses belajar mengajar seorang guru harus melqkukan evaluasi.

Evaluasi merupakan tahapan terpenting dalam satuan kegiatan pendidikan sekolah

yang mana evaluasi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan

sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan serta factor-faktor yang mendukung

atau menghambat keberhasilan siswa. Tingkat keberhasilan kerja diukur dengan

membandingkan hasil dengan target yang dirumuskan dalam rencana

pembelajaran . Oleh karena itu seorang guru perlu mengadakan penilaian cara dan

hasil kerja siswa.

B. Hubungan Suvervisi pengawas dan kepala sekolah dalam pengawasan

Kinerja Guru dalam Pendidikan

Page 21: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

20

Keberhasilan seorang pemimpin akan terwujud apabila pemimpin tersebut

memperlakukan orang lain atau bawahannya dengan baik, serta memberikan

motivasi agar mereka menunjukan performance yang tinggi dalam melaksanakan

tugas. Menurut Hadari Nawawi (1983:81) kepemimpinan adalah kemampuan

menggerakan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang agar

bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan

melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepada sekolah

sebagai Seorang leader dalam menggerakkan, memotivasi, dan pengawasan

Kinerja Guru dan tenaga kependikan akan berahasil jika kepala sekolah

memperhatikan hasil yang dicapai serta memperlakukan guru - guru dengan baik,

sehingga mereka mampu menunjukan performace yang lebih baik.

Kinerja guru dan tenaga kependidikan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh

guru-guru sesuai dengan profesi yang diembannya, untuk dapat melakukan

tindakan yang sesuai dengan profesi yang diembannya sangat terkait dengan ada

tidaknya kepuasan dalam bekerja. Kepuasan bekerja berhubungan erat dengan

kepemimpinan sekolah dalam kerja. Asmara (dalam Hamid Darmadi;1994:118)

menjelaskan bahwa tindakan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kematangan

kerja guru dan kepuasan kerja guru berkorelasi positif, maksudnya kematangan

kerja yang tinggi cenderung diikuti oleh kepuasan kerja yang tinggi pula.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa suvrvisi pengawas

dan kepemimpinan kepala sekolah sebagai seorang suvervisor – suvervisor dalam

pengawasan kinerja guru sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan mereka yang

dapat meningkatkan kepuasan sehingga aktivitas kerja guru meningkat.

Kepemimpinan akan terwujud apabila seseorang suvervisor pengawas dan

kepemimpinan kepala sekolah memberikan petunjuk-petunjuk kepada

bawahannya, mengadakan pengawasan, motivasi sehigga dapat menimbulkan

kepuasan bagi guru-guru sebagai staf pengajar dalam suatu lembaga pendidikan

sekolah. Suvervisor pengawas, guru dan kepemimpinan kepala sekolah murid dan

keberhasilan pendidikan merupakan serangkaian objek sekalgus subjek dalam

meningkatkan mutu pendidikan. Pengawas yang bermutu adalah pengawas yang

Page 22: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

21

dapat memberikan bantuan peningkatan mutu pembeljaran bagi guru. Guru yang

bermutu adalah guru yang dapat meningkatkan kemampuan murid dalam

menyerap pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Murid

atau lulusan yang bermutu adalah yang memiliki kompetensi sesuai dengan

dengan tujuan kurikulum yang telah ditetspkan. Oleh karenanya, semua

komponen terlibat dalam menyelenggarakan pendidikan, dituntut untuk berkinerja

sesuai dengan tuntutan kinerja masing-masing. Jika semua proses ini berjalan

sesuai dengan tuntutan kinerja masing-masing, maka pengawas bermutu akan

melahirkan guru bermutu, guru bermutu akan melahirkan murit atau lulusan

bermutu, murid atau lulusan yang bermutu akan melahirkan masyarakat yang

cerdas dan bermutu. Implikasi dari semua ini tentu saja akan melahirkan

masyarakat yang memiliki tinggkat produktifitas yang tinggi.

C. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan penjelasan penjelasan yang telah dikemukakan diatas maka dapat lah

memberikan rumusan hipoesis penelitian sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang langgeng dan positif antara suvervisi pengawas

dengan kepemimpinan sekolah.

2. Terdapat hubungan yang dinamis dan sangat familiar antara kepala sekolah

dengan staf guru sebagai barisan pengajarnya.

3. Terdapat hubungan yang sinergis antara suvervisi pengawas,

kepemimpinan kepala sekolah dan guru secara bersama-sama mengembosi

peningkatan mutu pendidikan disekolah secara kontinyu dan

berkesinambungan.

BAB III.

METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

Berikut :

Page 23: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

22

1. Untuk mengetahui dan memahami secara emperik kepemimpinan

kepala sebagai suvervisor

2. Untuk mengetahui, memahami dan menganalisis kinerja guru dalam

pendidikan

3. Untuk mengetahui, memahami dan menganalisis pengaruh

Kepemimpinan kepala sekolah sebagai suvervisor dalam pengawsan

kinerja guru dalam pendidikan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di ……. dan Waktu penelitian ……

C. Metode Peneltian

Dalam penelitian ini digunakan metode survey dengan tujuan untuk

menbuat suatu gambaran atau diskripsi yang secara sistimatis, factual

terhadap feomena yang diteliti

Proses pengumpulan data dilakukan melalui survei dan menggunakan

Instrument angket sebagai instrumen penelitian. Adapun model antara

hubungan variabel adalah sebagai berikut

Terdapat tiga variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini yaitu :

1. Kepemimpnan kepala sekolah X1

2. Kepala sekolah sebagai seorang suvervisor.X2

3. Dan kinerja guru dalam pendidikan. Y

D. Tekhnik Pengumpulan Data.

Y

X1

X2

Page 24: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

23

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tekhnik

populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua kepala sekolah di………….

Dan Sampling dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan random

Sampling, uji coba instrument sebanyak ….. responden.

Langkah-langkah pemgambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan wilayah tempat penelitian

2. Membuat nomor urut 1 s/d …… di …..

3. Melakukan pengundian secara proporsional untuk mengambil …….

4. Menetapkan ….. orang sebagai sampel penelitian

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model kussioner

(angket) yang disusun model skala lickert. Instrumen ini disusun dalam bentuk

pernyataan yang terbagi menjadi dua pernyataan yaitu bentuk positif dan

bentuk negatif dengan empat katagori, yaitu Selalu (S), Sering (Sr), Jarang (J),

Tidak pernah (TP). Skor tertinggi 4 untuk jawaban Selalu (S), dan Skor

terendah 1 untuk jawaban tidak pernah (Tp). Sedangkan untuk pernyataan

negtif dibalik dari yang terkecil yaitu 1 hingga yang terbesar yaitu 4.

Alternatif kedua berupa kategori Sangat setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu

(R), Tidak setuju (TS). Skor tertinggi adalah 4 untuk jawaban SS dan skor

terendah 1 untuk jawaban TS. Sedangkan untuk jawaban pernyataan negatif

skor dibalik dari yang terkecil yaitu 1 hingga yang terbesar yaitu 4.

Untuk perhitungan validitas dan releabilitas dilakukan dengan cara sejumlah

skor keseluruhan responden dengan skor butir kemudian dilakukan

perhitungan.

F. Tekhnik Analisa Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan

analisis infrensial.Pada hipotesis pertama dan kedua diuji dengan menggunakan

Tekhnik korelasi sederhana yang dilanjuktan dengan ujit. Sedangkan untuk

hipotesis yang ketiga diuji dengan menggunakan tekhnik korelasi dan regeresi

Page 25: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

24

ganda dilanjukan dengan uji F. Statistika digunakan untuk memudahkan

statistika imferensial, yaitu mnghitung ukuran gejala pusat yang meliputi rata-

rata, median, modus, median dan varians standar diviasi setiap variabel serta

penyajian data dalam bentuk tabel digram dan histogram

G. Hipotesis Statistik

1. Ho : P 3 1 < 0

H1 : P 3 1 > 0

2. Ho : P 2 1 < 0

H1 : P 2 1 > 0

3. Ho : P 3 2 < 0

H1 : P 3 2 > 0

4. Ho : P 3 2 1 < 0

H1 : P 3 2 1 > 0

Keterangan :

P 3 1 = Berhubungan secara tidak langsung Kepemimpinan (X1) terhadap

Kinerja gurdalam pendidikan (Y)

P 3 2 = Berhubungan secara langsung kepemimpnan (X1) terhadap kepemim

pinan kepeala sekolah (X2)

P 3 2 = Berhubungan secara langsung kepala sekolah (X2) terhadap kinerja

Guru dalam pendidikan (Y)

P3 2 1=Berhubungan secara signifikan Suvervisi pengawas (X1), Kepemimpin

an kepala sekolah (X2), terhadap kinerja guru dalam pendidikan (Y)

DAFTAR KEPUSTA

1. Atmodiwiro, Subagio, Managemen Pendidikan Indonesia ( Jakarta Ardadizya

Jaya , 2000 )

Page 26: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

25

2. Azwar, Saifudin, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya ( Yogyakarta

Liberty, 1998 )

3. Best, Jhon Hardin and William Robbinowazt, Enciclopedia of Education

Research ( London, Collier Macamillan Publishers 1996 )

4. Heinz, Wienchrich, Management a Global Perspective ( New York McGraw-

Hill, Inc 1995 )

5. Mar,at, Sikap Manusia : Perubahan serta Pengukurannya ( Jakarta, Ghalia

Indonesia 1998 )

6. Nawawi, Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas ( Jakarta Haji

Mas Agung 1998 )

7. Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Suvervisi Pendidikan ( Bandung

Remaja Rosdakarya 1998 )

8. Robbin, Steven, Organisation Behavior, Concept, Controvercius and

Application ( New , Jersey Prentice Hall Inc.A.Simon & Schutster

Company, 1979 )

9. Sutisna , Oteng, Administrasi Pendidikan, Dasar Teoritis dan Praktik

Profesional ( Bandung, Aksara 1985 )

10. Sutopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi

Pendidikan ( Jakarta, Bina Aksara 1984 )

11. Webster, A Merriam, Websters Dictinory ( New York : G & C Merriam Co

1995)

12. Wirwan, Evaluasi Program Pendidikan ( Jakarta, 2001 )

Page 27: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

26

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 28: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

27

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan beberapa poin

utama mengenai kepemimpinan kepala sekolah sebgai seorang Leader

yaitu:

1. Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah yang mengatur dan

menetapkan fungsi administrasi termasuk didalamnya fungsi

mendorong, menggerakkan, kinerja guru dan tenaga kependidikan.

2. kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan juga mempunyai peran

yang sangat menentukan tercapainya tujuan pendidikan.

3. Kepala Sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam

menentukan arah jalannya pocily yang ada di sekolah dalam rangka

pencapaian mutu pendidikan yang maksimal.

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan adalah;

1. Sebagai seorang top manager (kepala sekolah) harus menjaga dan

memelihara keharmonisan lingkungan sekolahnya dan jangan

mencari-cari kesalahan atau kekurangan yang ada pada guru dan

tenaga kependiidkan dalam menjalankan fungsi kepemimpinnanya.

2. Guru sebaiknya selalu mencari inisiatif lain untuk menutupi

kekurangan yang ada untuk mencapai tujaun pendidikan.

3. Kepala sekolah diharapkan mampu memberi pengaruh yang baik

dalam menetapkan fungsi planning, organizing, actuating maupun

controlling demi pencapaian mutu pendidikan yang maksimal.

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAISEORANG SPERVISOR DALAM PENGAWASAN KINERJA

GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Page 29: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

28

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas matakuliah

Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam

Dosen Pengampuh

Dr. Ani Kadarwati, M.pd

Drs. Hidayatulloh, M.Si

Disusun Oleh:

Fitrotun Nufus

ROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Page 30: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

29

Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang

berkepribadian, dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan

perannya sangat penting untuk membantu guru dan muridnya. Didalam

kepemimpinnya kepala harus dapat memahami, mengatasi dan memperbaiki

kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkunagn sekolah.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan seorang kepala sekolah harus

mampu meningkatkan kinerja para guru atau bawahannya. Banyak faktor yang

dapat mempengaruhi kinerja sesorang, sebagai pemimpin sekolah harus mampu

memberikan pengaruh-pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk

melaksanakan tugasnya secara efektif sehingga kinerja mereka akan lebih baik.

Sebagai pemimipin yang mempunyai pengaruh, ia berusaha agar nasehat, saran

dan jika perlu perintahnya di ikuti oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat

mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berfikir, sikap, tingkah laku yang

dipimpinnya. Dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu kelebihan pengetahuan

dan pengalaman, ia membantu guru-guru berkembang menjadi guru yang

profesional.

Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya kepala sekolah ahrus

melakaukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan administrasi,

manajemen dan kepemimpinan yang sangat tergantung pada kemampuannya.

Sehubungan dengan itu, kepala sekolah sebagai supervisor berfungsi untuk

mengawasi, membangun, mengkoreksi dan mencari inisiatif terhadap jalannya

seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah. Disamping

itu kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan berfungsi mewujudkan

hubungan manusiawi (human relationship) yang harmonis dalam rangka membina

dan mengembangkan kerjasama antar personal, agar secara serempak bergerak

kearah pencapaian tujuan melalui kesediaan melaksanakan tugas masing-masing

secara efisien dan efektif.

Oleh karena itu, segala penyelenggaraan pendidikan akan mengarah

kepada usaha meningkatkan mutu pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh guru

dalam melaksanakan tugasnya secara operasional. Untuk itu kepala sekolah harus

Page 31: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

30

melakukan supervisi sekolah yang memungkinkan kegiatan operasional itu

berlangsung dengan baik.

Melihat pentingnya fungsi kepemimpinan kepala sekolah sebagai

supervisor dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan Agama Islam, maka usaha

untuk meningkatkan kinerja yang lebih tinggi bukanlah merupakan pekerjaan

yang mudah bagi kepala sekolah. Karena kegiatan berlangsung sebagai proses

yang tidak muncul dengan sendirinya. Pada kenyataannya banyak kepala sekolah

yang sudah berupaya secara maksimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan,

salah satu caranya memotivasi para guru-guru akan memilki kinerja lebih baik

tapi hasilnya masih lebih jauh dari harapan.

B. Masalah dan Sub Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah umum yang timbul

adalah “Bagaimana hubungan kepemimpinan kepala sekolah sebagi supervisor

dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan Agama Islam”. Untuk mempermudah

menganalisis masalah tersebuh perlu dirinci kedalam sub-sub masalah sebagai

berikut:

10. Bagaiamana kepemimpinan kepala sekolah sebagai seorang

supervisor?

11. Bagaimaan kinerja guru Pendidikan Agama Islam?

12. Apakah ada hubungan yang signifikan kepemimpinan kepala

sekola sebagai supervisor dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan

Agama Islam ?

C. Tujuan

Secara umum pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui

kejelasan tentang hubungan kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor

dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan Agama Islam. Sedangakan secara

rinci dapat dilihat dalam beberapa point dari tujuan yang hendak diketahuai, yaitu:

4. Kepemimpinan kepala sekolah dalam bidang supervisi.

5. Kinerja para guru-guru Pendidikan Agama Islam

Page 32: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

31

6. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor dalam

pengawasan kinerja guru Pendidikan Agama Islam

D. Manfaat

Dalam hal ini, dapat dibagai menjadi dua scope dari manfaat yang dapat

diambil. Pertama, dapat meningkatkan wawasan keilmuan sesuai dengan disiplin

ilmu. Kedua, sebagai masukan bagi sekolah khususnya kepala sekoalh dan

sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekoalh tersebut.

Page 33: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

32

BAB II

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOALH SEBAGAI

SEORANG SUPERVISOR DALAM PENGAWASAN KINERJA GURU

PENDIDIKAN AGAMA ISALAM

D. Kepemimpinan Kepala Sekolah

4. Pengertian Kepemimpinan

Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan, di lihat dari status

dan cara pengangkatan tergolong pemimpin resmi, formal leader, atau

status leader. Status leader bisa meningkat menjadi functional leader.

Tergantung dari prestasi dan kemampuan didalam memainkan peranannya

sebagai pemimpin pendidikan sebagai sekolah yang telah diserahkan

pertanggungjawaban kepadanya.

Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengertian

dimana kata “pendidikan” menerangkan dalam lapangan apa dan dimana

kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjadi sifat dan ciri-ciri

bagaimana yang harus dimilki pemimpin itu. Menurut Hadari Nawawi:

kepemimpinan adalah kemampuan menggerakkan, memberikan motivasi

dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-

tindakan yang terarah pada pencapaian tujaun (1993:81).

Kepala sekolah sebagai orang yang terpandang dilingkunag masyarakat

sekolah. Ia sebagi pusat teladan bagi warga sekolah dan warga masyarakat

di sekitar sekolah, karena itu ia kepala sekolah wajib melaksanakan

petunjuk tentang usaha peningkatan ketahanan sekolah. Pada umumnya

kepala sekolah memiliki tanggungjawab sebagi pemimpin dibidang

pengajaran dan pengembangan kurikulum, administrasi personalia,

administrasi personalia staf, hubungan masyarakat, “school Plant” dan

perlengkapan organisasi di sekolah (W. Soemanto dan Hendiyat; 1982:38).

Page 34: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

33

Kepala sekolah dapat menerima tanggungjawab tersebut namun ia belum

tentu mengerti dengan jelas bagaimana ia dapat menyumbang kearah

perbaikan program pengajaran.

5. Tipe Kepemimpinan

Dalam upaya menggerakkan dan memotivasi orang lain agar

melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan,

seorang pemimpin melakukan dalam beberapa cara. Cara yang ia lakuakn

merupakan pencerminan sikap serta gambaran tentang tipe (bentuk)

kepemimpinan yang dijalankannya. Adapun gaya atau tipe kepemimpinan

yang pokok atau juga disebut ekstrem ada tiga tipe atau bentuk

kepemimpinan yaitu:

e. Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan yang bertindak

sebagai diktor terhadap anggota-anggota kelompoknya.

Baginya memimpin adalah menggerakkan dan memaksa

kelompok. Apa yang diperintahnya harus dilaksanakan secara

utuh, ia bertindak sebagai penguasa dan tidak dapat dibantah

sehingga orang lain harus tunduk kepada kekuasaanya. Ia

menggunakan ancaman dan hukuman untuk menegakkan

kepemimpinannya. Kepemimpian otoriter hanya akan

menyebabkan ketidakpuasan dikalangan guru.

f. Kepemimpinan Laissez Faire

Bentuk kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari

kepemimpinan otoriter. Yang mana kepemimpinan laissez faire

menitik beratkan kepada kebebasan bawahan untuk melakukan

tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin lasses faire

banyak memberikan kebebasan kepada personil untuk

menentukan sendiri kebijaksanaan dalam melaksanakan tugas,

tidak ada pengawasan dan sedikit sekali memberikan

pengarahan kepada personilnya.

Page 35: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

34

Kepemimpinan Laissez Faire tidak dapat diterapkan secara

resmi di lembaga pendidikan, kepemimpinan laissez faire dapat

mengakibatkan kegiatan yang dilakuakn tidak terarah,

perwujudan kerja simpang siur, wewenang dan tanggungjawab

tidak jelas, yang akhirnya apa yang menjadi tujuan pendidikan

tidak tercapai.

g. Kepemimpinan Demokratis

Bentuk kepemimpinan demokratis menempatkan manusia atau

personilnya sebagai factor utama dan terpenting. Hubungan

antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpin atau

bawahannya diwujudkan dalam bentuk human relationship atas

dasar prinsip saling harga-menghargai dan hormat-

menghormati.

Dalam melaksanakan tugasnya, pemimpin demokratis mau

menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran

dari bawahannya, juga kritik-kritik yang membangun dari

anggota diterimanya sebagai umpan balik atau dijadikan bahan

pertimbangan kesanggupan dan kemampuan kelompoknya.

Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif,

dinamis, terarah yang berusaha memanfaatkan setiap personil

untuk kemajuan dan perkembangan organisasi pendidikan.

h. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan

Kependidikan adalah proses menggerakkan, mempengaruhi,

memberikan motivasi dan mengarahkan orang-orang

dilembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan sebelumnya. Untuk mewujudkan tugas tersebut

seorang pemimpin harus mampu bekerjasama dengan orang

yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus tahu fungsi dan

peranannya sebagai pemimpin. Adapun fungsi kepemimpinan

pendidikan menurut Soekarto Indrafachrudi (1993:33) adalah

pada dasarnya dapat dibagai menjadi dua yaitu:

Page 36: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

35

a. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai

Pemimpin berfungsi memikirkan dan merumuskan

dengan teliti tujuan kelompok serta menjelaskan supaya

anggota dapat berkerjasama mencapai tujuan itu.

Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada

anggota-anggota kelompok untuk menganalisis situasi

supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan

kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik.

Pemimpin berfungsi membantu anggota kelompok

dalam memberikan keterangan yang perlu supaya dapat

mengadakan pertimbangan yang sehat.

Pemimpin berfungsi menggunakan kesempatan dan

minat khusus anggota kelompok.

b. Fungsi yang bertalian dengan suasana pekerjaan yang

sehat dan menyenangkan

Pemimpin berfungsi memupuk dan memelihara

kebersamaan di dalam kelompok.

Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat

bekerja yang menyenangkan, sehingga dapat dipupuk

kegembiraan dan semangat bekerja dalam pelaksanaan

tugas.

Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan

para anggota bahwa mereka termasuk dalam kelompok

dan merupakan bagian dari kelompok.

6. Syarat-Syarat Kepemimpinan Pendidikan Mengenai syarat-syarat

kepemimpinan, Tead (1935:31-34) dalam (Soekarna Indrafachrudin) bahwa

syarat kepemimpinan pendidikan adalah:

i. Memiliki kesehatan jasmaniah dan rohaniah yang baik.

j. Berpegang teguh pada tujuan yang hendak dicapai.

k. Bersemangat

l. Jujur

Page 37: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

36

m. Cakap dalam memberi bimbingan

n. Cepat serta bijaksana dalam mengambil keputusan

o. Cerdas

p. Cakap dalam hal mengajar dan menaruh kepercayaan kepada yang

baik dan berusaha mencapainya

E. Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Kinerja

Kinerja menurut kamus besar bahasa Indonesia (1985:503) adalah

segala sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan

kerja. Sedangkan menurut U. Husna Asmara (1996:3), dalam total Quality

Manajemen (TQM) kinerja atau unjuk kerja selalu dihubungkan dengan

kemampuan memberikan pelayanan dan memuaskan pihak yang

berkepentingan dalam ruang lingkupnya.

2. Penilaian Dan Hasil Kerja

Evaluasi merupakan tahapan terpenting dalam satuan kegiatan,

yang mana evaluasi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan

dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan serta factor-faktor yang

mendukung atau menghambat keberhasilan tersebut. Tingkat keberhasilan

kerja diukur dengan membandingkan hasil dengan target yang dirumuskan

dalam rencana. Oleh karena itu seorang guru perlu mengadakan penilaian

cara dan hasil kerja.

F. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Seorang Supervisor

dalam pengawasan Kinerja Guru Agama Islam

Keberhasilan seorang pemimpin akan terwujud apabila pemimpin tersebut

memperlakukan orang lain atau bawahannya dengan baik, serta memberikan

motivasi agar mereka menunjukan performance yang tinggi dalam

melaksanakan tugas. Menurut Hadari Nawawi (1983:81) kepemimpinan adalah

kemampuan menggerakan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-

orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada

Page 38: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

37

pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan

yang harus dilakukan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan kepada sekolah sebagai Seorang Supervisor dalam pengawasan

Kinerja Guru akan berahasil jika kepala sekolah memperhatikan hasil yang

dicapai serta memperlakukan guru dengan baik, sehingga mereka mampu

menunjukan performace yang lebih baik.

Kinerja guru merupakan aktivitas yang dilakukan guru sesuai dengan

profesi yang diembannya, untuk dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan

profesi yang diembannya sangat terkait dengan ada tidaknya kepuasan dalam

bekerja. Kepuasan bekerja berhubungan erat dengan motivasi kerja. Menurut

Hamid Darmadi (1994:107) kepuasan kerja timbul dengan baik jika seseorang

memiliki motivasi kerja yang baik pula.

Asmara (dalam Hamid Darmadi;1994:118) menjelaskan bahwa tindakan

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kematangan kerja guru dan kepuasan

kerja guru berkorelasi positif, maksudnya kematangan kerja yang tinggi

cenderung diikuti oleh kepuasan kerja yang tinggi pula. Berdasarkan pendapat

tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah sebagai

seorang supervisor dalam pengawasan kinerja guru sangat dipengaruhi oleh

kepemimpinannya yang dapat meningkatkan kepuasan sehingga aktivitas kerja

guru meningkat. Kepemimpinan akan terwujud apabila seseorang pemimpin

atau kepala sekolah memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahannya,

mengadakan pengawasan, motivasi sehigga dapat menimbulkan kepuasan bagi

guru.

Page 39: Copy of MAKALAH-KEPEMIMPINAN-KEPALA-SEKOLAH2

38

BAB III

PENUTUP

C. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan beberapa poin

utama mengenai kepemimpinan kepala sekolah sebgai seorang supervisor,

yaitu:

4. Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah yang mengatur dan

menetapkan fungsi administrasi termasuk didalamnya fungsi

pengawasan (supervisi)

5. Selain kepala sekolah, guru juga mempunyai peran yang sangat

menentukan tercapainya tujuan pendidikan.

6. Kepala Sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam

menentukan arah jalannya pocily yang ada di sekolah dalam rangka

pencapaian mutu pendidikan yang maksimal.

D. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan adalah;

4. Sebagai seorang top manager (kepala sekolah) tidak seharunya

mencari kesalahan atau kekurangan yang ada di sekolah dalam

menjalankan fungsi pengawasan.

5. Guru sebaiknya selalu mencari inisiatif lain untuk menutupi

kekurangan yang ada untuk mencapai tujaun pendidikan.

6. Kepala sekolah diharapkan mampu memberi pengaruh yang baik

dalam menetapkan fungsi planning, organizing, actuating maupun

controlling demi pencapaian mutu pendidikan yang maksimal.