cooperativism vs competitivism (prof. dr. sri edi swasono

14
KOPERASI HARUS DIPAHAMI DARI SEGI SISTEM: COOPERATIVISM vs COMPETITIVISM Oleh: Sri-Edi Swasono Oleh: Sri-Edi Swasono Menyambut Dies Natalis Ke-33 IKOPIN

Upload: hakhue

Post on 02-Jan-2017

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

KOPERASI HARUS DIPAHAMIDARI SEGI SISTEM:

COOPERATIVISM vs COMPETITIVISM

Oleh: Sri-Edi SwasonoMenyambut Dies Natalis Ke-33

IKOPIN

KOPERASI HARUS DIPAHAMIDARI SEGI SISTEM:

COOPERATIVISM vs COMPETITIVISM

Oleh: Sri-Edi SwasonoMenyambut Dies Natalis Ke-33

IKOPIN

Titik Tolak• Konstitusional: Demokrasi Ekonomi Pasal 33 UUD 1945

sebagai sumber ideologi dan legislasi koperasi Indonesia.• Di dalam Pasal 33 UUD 1945 masih tetap terkandung

perkataan “koperasi” dan makna “demokrasi ekonomi”,karena untuk pasal-pasal dan ayat-ayat yang tidakdiamandemen maka Penjelasan UUD 1945 (asli) tetapberlaku.

• The brotherhood of man (dalam diktum alle Menschenwerden Bruder) telah muncul kembali sebagai the newworld solidarity of mankind.

• Kippling: “East is East, West is West, the twins shall nevermeet” memperoleh interpretasi baru, manusia Timur danBarat berbeda dalam budaya dan peradaban, tetapi bisabekerjasama dan mencoba mengakhiri peperangan.

• Terjadi pergeseran: pendekatan Swing of Pendulum (darikiri ke kanan dan sebaliknya yang begitu-begitu saja)menjadi kuno dan berubah ke arah tuntutan nilai-nilaiglobal baru dalam wujud Shifts of Paradigm (SES, 2013).

Titik Tolak• Konstitusional: Demokrasi Ekonomi Pasal 33 UUD 1945

sebagai sumber ideologi dan legislasi koperasi Indonesia.• Di dalam Pasal 33 UUD 1945 masih tetap terkandung

perkataan “koperasi” dan makna “demokrasi ekonomi”,karena untuk pasal-pasal dan ayat-ayat yang tidakdiamandemen maka Penjelasan UUD 1945 (asli) tetapberlaku.

• The brotherhood of man (dalam diktum alle Menschenwerden Bruder) telah muncul kembali sebagai the newworld solidarity of mankind.

• Kippling: “East is East, West is West, the twins shall nevermeet” memperoleh interpretasi baru, manusia Timur danBarat berbeda dalam budaya dan peradaban, tetapi bisabekerjasama dan mencoba mengakhiri peperangan.

• Terjadi pergeseran: pendekatan Swing of Pendulum (darikiri ke kanan dan sebaliknya yang begitu-begitu saja)menjadi kuno dan berubah ke arah tuntutan nilai-nilaiglobal baru dalam wujud Shifts of Paradigm (SES, 2013).

Rumusan Dasar:Persaingan bermula dari pengutamaankepentingan perorangan (self-interest - pamrihpribadi) sebagai ciri utama pahamliberalisme/individualisme.Kerjasama bermula dari paham kebersamaan(kolektif) yang mendorong niat untuk senantiasabekerjasama saling bergotong-royong demimencapai kepentingan bersama (mutual interest).Berikut ini kita berbicara mengenai kompetitivismeversus kooperativisme yang harus disadari olehpenggerak koperasi.

Rumusan Dasar:Persaingan bermula dari pengutamaankepentingan perorangan (self-interest - pamrihpribadi) sebagai ciri utama pahamliberalisme/individualisme.Kerjasama bermula dari paham kebersamaan(kolektif) yang mendorong niat untuk senantiasabekerjasama saling bergotong-royong demimencapai kepentingan bersama (mutual interest).Berikut ini kita berbicara mengenai kompetitivismeversus kooperativisme yang harus disadari olehpenggerak koperasi.

Persaingan diajukan oleh ilmu ekonomi konvensional yangkita kenal dengan sebutan neoclassical economics (ekonomineoklasikal) yang mendominasi pengajaran dan studi ekonomisehingga disebut pula sebagai mainstream economics (ilmuekonomi arus utama), lihat Bagan III dan Bagan IV (Family Tree ofEconomics).

Neoclassical mainstream economics ini lahir berdasarpaham liberalisme (yang menghendaki kebebasan seluas-luasnya)dan paham individualism (yang menghendaki pengutamaankepentingan pribadi/pamrih pribadi atau lebih dikenal denganistilah “self-interest”-nya Adam Smith), yang fanatik berpedomanpada prinsip laissez-faire (let things go as they may, let one do as hewill, matters will take care of themselves without regulation by theState). Acapkali lebih dipertegas dengan tambahan laisser-aller(unchecked freedom) dan laissez-passer (unchecked freedom topass), menjadi “laissez-faire laisser-aller” atau “laissez-faire laissez-passer”. Dari paham ini maka antar orang-seorang salingbersaing/berkompetisi bebas melalaui sis­tem ekonomi mekanismepasar-bebas (free-market economic system) yang lahir berdasarideologi liberalisme dan individualisme Barat (yang bertentangandengan paham kebersamaan dan kekeluargaan).

Persaingan diajukan oleh ilmu ekonomi konvensional yangkita kenal dengan sebutan neoclassical economics (ekonomineoklasikal) yang mendominasi pengajaran dan studi ekonomisehingga disebut pula sebagai mainstream economics (ilmuekonomi arus utama), lihat Bagan III dan Bagan IV (Family Tree ofEconomics).

Neoclassical mainstream economics ini lahir berdasarpaham liberalisme (yang menghendaki kebebasan seluas-luasnya)dan paham individualism (yang menghendaki pengutamaankepentingan pribadi/pamrih pribadi atau lebih dikenal denganistilah “self-interest”-nya Adam Smith), yang fanatik berpedomanpada prinsip laissez-faire (let things go as they may, let one do as hewill, matters will take care of themselves without regulation by theState). Acapkali lebih dipertegas dengan tambahan laisser-aller(unchecked freedom) dan laissez-passer (unchecked freedom topass), menjadi “laissez-faire laisser-aller” atau “laissez-faire laissez-passer”. Dari paham ini maka antar orang-seorang salingbersaing/berkompetisi bebas melalaui sis­tem ekonomi mekanismepasar-bebas (free-market economic system) yang lahir berdasarideologi liberalisme dan individualisme Barat (yang bertentangandengan paham kebersamaan dan kekeluargaan).

Ilmu ekonomi neoclassical mainstream yang berdasarcompetitivism ini juga ditentang terutama oleh kaumstrukturalis yang peka akan ketimpangan struktural, yangmembela kaum lemah dan miskin karena neoclassicalmainstream economics ini berorientasi pada tiga hal yangsarat dengan kecenderungan kerakusan (greediness), yangmereka sebut sebagai efisiensi ekonomi (economicefficiency): (1) bertitik-tolak kepentingan atau pamrih pribadiorang-seorang (self-interest); (2) mencari kepuasan maksimal(maximizing satisfaction); (3) mencari laba/keuntunganmaksimal (maximizing profit). Artinya mengabaikankepentingan bersama seluruh masyarakat.

Dalam ekonomi neoclassical mainstream peran modaldan pemilik modal adalah “sentral-substansial”, peran rakyatdireduksi menjadi “marginal-residual”, sebaliknya dalam ilmuekonomi strukturalisme (kontemporer) peran rakyatlah yang“sentral-substansial”.

Ilmu ekonomi neoclassical mainstream yang berdasarcompetitivism ini juga ditentang terutama oleh kaumstrukturalis yang peka akan ketimpangan struktural, yangmembela kaum lemah dan miskin karena neoclassicalmainstream economics ini berorientasi pada tiga hal yangsarat dengan kecenderungan kerakusan (greediness), yangmereka sebut sebagai efisiensi ekonomi (economicefficiency): (1) bertitik-tolak kepentingan atau pamrih pribadiorang-seorang (self-interest); (2) mencari kepuasan maksimal(maximizing satisfaction); (3) mencari laba/keuntunganmaksimal (maximizing profit). Artinya mengabaikankepentingan bersama seluruh masyarakat.

Dalam ekonomi neoclassical mainstream peran modaldan pemilik modal adalah “sentral-substansial”, peran rakyatdireduksi menjadi “marginal-residual”, sebaliknya dalam ilmuekonomi strukturalisme (kontemporer) peran rakyatlah yang“sentral-substansial”.

Nasionalisme Harus Dikorbankan?Beginilah The Economist majalah kebanggaan para ekonom

Inggris. Kita dimintanya mengorbankan nasionalismeekonomi, membuangnya ke selokan (pecerèn). Padahal Inggris sendirisangat nasionalistis (Robinson 1962; Greenfeld 2001). Inggris tetappertahankan £, tdk mau pakai €. Itulah globalisme kapitalistik-imperislistiknya ala Tetcherism Inggris/IMF/WB, kita dianggap bodo,disuruh ber-"market friendly". UUD45 kita mengharuskan kita untuk ber-"people-friendly". Pasarlah yang harus friendly kepada rakyat. TheEconomist sendiri tahun lalu menuliskan tentang “Gated Globalization”yang mengajak mewaspadai globalisasi demi kepentingan nasional.

Adalah kewajiban Negara/ Presiden untuk mengatur pasar (Pasal33, yg berkali-kali ditegaskan MK). Invisible hand-nya Adam Smith tidakmampu menghasilkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesi.Laissez-faire banyak gagalnya, terlalu sering terjadi market failures(Stiglitz, Akerlof, 2012, diperlukan a visible hand, tanpa tangan nyata(campurtangan langsung negara) akan terbentuk the winner-take-allmarket, pembangunan akan menggusur orang miskin bukan menggusurkamiskinan. Yang akan terjadi pula hanyalah sekedar "pembangunan 'di'Indonesia", bukan "pembangunan Indonesia". Investor2 asing akanmendominasi ekonomi nasional, kita tak kunjung menjadi Tuan di NegeriSendiri. Nasionalisme ekonomi adalah tuntutan nyata KemerdekaanNasional kita.

Nasionalisme Harus Dikorbankan?Beginilah The Economist majalah kebanggaan para ekonom

Inggris. Kita dimintanya mengorbankan nasionalismeekonomi, membuangnya ke selokan (pecerèn). Padahal Inggris sendirisangat nasionalistis (Robinson 1962; Greenfeld 2001). Inggris tetappertahankan £, tdk mau pakai €. Itulah globalisme kapitalistik-imperislistiknya ala Tetcherism Inggris/IMF/WB, kita dianggap bodo,disuruh ber-"market friendly". UUD45 kita mengharuskan kita untuk ber-"people-friendly". Pasarlah yang harus friendly kepada rakyat. TheEconomist sendiri tahun lalu menuliskan tentang “Gated Globalization”yang mengajak mewaspadai globalisasi demi kepentingan nasional.

Adalah kewajiban Negara/ Presiden untuk mengatur pasar (Pasal33, yg berkali-kali ditegaskan MK). Invisible hand-nya Adam Smith tidakmampu menghasilkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesi.Laissez-faire banyak gagalnya, terlalu sering terjadi market failures(Stiglitz, Akerlof, 2012, diperlukan a visible hand, tanpa tangan nyata(campurtangan langsung negara) akan terbentuk the winner-take-allmarket, pembangunan akan menggusur orang miskin bukan menggusurkamiskinan. Yang akan terjadi pula hanyalah sekedar "pembangunan 'di'Indonesia", bukan "pembangunan Indonesia". Investor2 asing akanmendominasi ekonomi nasional, kita tak kunjung menjadi Tuan di NegeriSendiri. Nasionalisme ekonomi adalah tuntutan nyata KemerdekaanNasional kita.

Kerjasama (Cooperativism)Kekuatan ekonomi utama yang lain adalah kerjasama. Kerjasama adalah

mekanisme dinamis masyarakat yang mengemban pahamkebersamaan (mutualism) dan kekeluargaan (brotherhood).. Kerjasamamelahirkan kekuatan berganda-ganda (sinergi). Melakukan sesuatusecara sendiri-sendiri yang masing-masing gothang, tidak berkekuatantangguh, namun bila digabung dan ditata menjadi satu kesatuankerjasama gotong-royong, akan bisa menjadi kekuatan ekonomi luarbiasa (extremely powerful economic force).

Negara pun harus memajukan sistem kerjasama, menghindarkanterjadinya korban persaingan dan sekaligus memajukan ataupunmengefisiensikan kerjasama menuju sinergi optimal.

Kerjasama ekonomi antar petani-petani kecil, peternak-peternak kecildalam bentuk koperasi atau usaha bersama di Eropa dan AS telahmenjadi usaha besar kuat dan berhasil. Adalah suatu “kelengahanakademis” bila kita mengabaikan matakuliah Koperasi. KeberhasilanGrameen-nya Muh. Yunus (pemenang Nobel) dan juga 300 “koperasikelas dunia” (yang dipamerkan ICA – International CooperativeAlliance, 2009) adalah bukti-bukti nyata.

Kerjasama ekonomi antar negara-negara Eropa (kemudian menjadi UniEropa), Asia-Pacific (APEC), G-20, OPEC, ASEAN dll merupakan suatukebutuhan yang nyata.

Kerjasama (Cooperativism)Kekuatan ekonomi utama yang lain adalah kerjasama. Kerjasama adalah

mekanisme dinamis masyarakat yang mengemban pahamkebersamaan (mutualism) dan kekeluargaan (brotherhood).. Kerjasamamelahirkan kekuatan berganda-ganda (sinergi). Melakukan sesuatusecara sendiri-sendiri yang masing-masing gothang, tidak berkekuatantangguh, namun bila digabung dan ditata menjadi satu kesatuankerjasama gotong-royong, akan bisa menjadi kekuatan ekonomi luarbiasa (extremely powerful economic force).

Negara pun harus memajukan sistem kerjasama, menghindarkanterjadinya korban persaingan dan sekaligus memajukan ataupunmengefisiensikan kerjasama menuju sinergi optimal.

Kerjasama ekonomi antar petani-petani kecil, peternak-peternak kecildalam bentuk koperasi atau usaha bersama di Eropa dan AS telahmenjadi usaha besar kuat dan berhasil. Adalah suatu “kelengahanakademis” bila kita mengabaikan matakuliah Koperasi. KeberhasilanGrameen-nya Muh. Yunus (pemenang Nobel) dan juga 300 “koperasikelas dunia” (yang dipamerkan ICA – International CooperativeAlliance, 2009) adalah bukti-bukti nyata.

Kerjasama ekonomi antar negara-negara Eropa (kemudian menjadi UniEropa), Asia-Pacific (APEC), G-20, OPEC, ASEAN dll merupakan suatukebutuhan yang nyata.

Tantangan Koperasi IndonesiaKoperasi seluruh dunia maju terkecuali Indonesia.

Tantangan koperasi Indonesia adalah dipeliharanyaliberalisme oleh pemerintahan negara. Sering Pemerintahtidak memahami makna demokrasi ekonomi dan tidakkomited pada doktrin kebangsaan dan doktrin kerakyatansebagai ruh Kemerdekaan Nasional.

Gerakan koperasi Indonesia tidak akan berhasilmemajukan koperasi apabila tidak menempatkankoperasi dalam pola-pikir kooperativisme sebagai belahanlain dari kompetitivisme. Dengan kata lain gerakankoperasi Indonesia harus menempatkan koperasi padatingkatan sistem ekonomi, yaitu sistem demokrasiekonomi. Dengan kata lain koperasi dapat berwajahmakro dan juga sekaligus berwajah mikro.

Tantangan Koperasi IndonesiaKoperasi seluruh dunia maju terkecuali Indonesia.

Tantangan koperasi Indonesia adalah dipeliharanyaliberalisme oleh pemerintahan negara. Sering Pemerintahtidak memahami makna demokrasi ekonomi dan tidakkomited pada doktrin kebangsaan dan doktrin kerakyatansebagai ruh Kemerdekaan Nasional.

Gerakan koperasi Indonesia tidak akan berhasilmemajukan koperasi apabila tidak menempatkankoperasi dalam pola-pikir kooperativisme sebagai belahanlain dari kompetitivisme. Dengan kata lain gerakankoperasi Indonesia harus menempatkan koperasi padatingkatan sistem ekonomi, yaitu sistem demokrasiekonomi. Dengan kata lain koperasi dapat berwajahmakro dan juga sekaligus berwajah mikro.

Jalan Lain, Bukan Jalan TengahTerkait dengan bunyi Pasal 33 UUD 1945:

”perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atasasas kekeluargaan” jelas harus diartikan bahwa yang dimaksuddengan ”perekonomian tentu bukan hanya koperasi tetapijuga BUMN, sektor swasta dan sektor informal yang bisadiformalkan. Artinya semangat kebersamaan yang berasaskekeluargaan (demokrasi ekonomi – cooperativisme) harusjuga meliputi BUMN dan swasta. Di dalam BUMN dan badan-badan usaha swasta harus mengemban paham kebersamaandan asas kekeluargaan, untuk meredam ruh dan semangatliberalisme-kapitalisme. Saya mengajukan konsepsi Triple-Co(co-ownership, co-determination, co-responsibility) yang lebihsempurna dari konsepsi ESOP. Konsepsi Triple-Co sekaligusmenghilangkan sistem ekonomi subordinasi yang hidup didalam sistem peer, teer dan semacamnya yang merupakancultuurstelsel baru.

Posisi manusia sentral-substansial, manusia adalahhomo-humanus, homo-socious, homo-religious dan homo-magnificus.

Jalan Lain, Bukan Jalan TengahTerkait dengan bunyi Pasal 33 UUD 1945:

”perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atasasas kekeluargaan” jelas harus diartikan bahwa yang dimaksuddengan ”perekonomian tentu bukan hanya koperasi tetapijuga BUMN, sektor swasta dan sektor informal yang bisadiformalkan. Artinya semangat kebersamaan yang berasaskekeluargaan (demokrasi ekonomi – cooperativisme) harusjuga meliputi BUMN dan swasta. Di dalam BUMN dan badan-badan usaha swasta harus mengemban paham kebersamaandan asas kekeluargaan, untuk meredam ruh dan semangatliberalisme-kapitalisme. Saya mengajukan konsepsi Triple-Co(co-ownership, co-determination, co-responsibility) yang lebihsempurna dari konsepsi ESOP. Konsepsi Triple-Co sekaligusmenghilangkan sistem ekonomi subordinasi yang hidup didalam sistem peer, teer dan semacamnya yang merupakancultuurstelsel baru.

Posisi manusia sentral-substansial, manusia adalahhomo-humanus, homo-socious, homo-religious dan homo-magnificus.

BAGAN UTAMA I – SISTEM EKONOMI:EKONOMI LIBERALISME VS DEMOKRASI EKONOMI INDONESIA

BAGAN UTAMA IIDEMOKRASI BARAT vs DEMOKRASI INDONESIA

(Volkssouvereiniteit/Kedaulatan Rakyat)

SELESAITERIMAKASIH

Selamat Dies Natalis Ke-33Dirgahayu IKOPIN

SELESAITERIMAKASIH

Selamat Dies Natalis Ke-33Dirgahayu IKOPIN