edi siswanto_universitas tanjungpura_kti biogas
DESCRIPTION
Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGASTRANSCRIPT
PRODUKSI BBM ALTERNATIF
DARI LIMBAH KOTORAN TERNAK DENGAN METODE
ANAEROBIC PROCESS SEBAGAI OPTIMALISASI
PENDAPATAN PEMELIHARA HEWAN TERNAK DI
KEPULAUAN KALIMANTAN
Disusun Oleh:
(Edi Siswanto) (H13112071/2012)
(Sumarti) (E02112065/2012)
(Afriyuni Andar) (F02112084/2012)
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
ii
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Judul Karya Tulis : Produksi BBM Alternatif dari Limbah Kotoran
Ternak dengan Metode Anaerobic Process
sebagai Optimalisasi Pendapatan Pemelihara
Hewan Ternak di Kepulauan Kalimantan
2. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Edi Siswanto
b. NIM : H13112071
c. Jurusan : Kimia
d. Universitas : Tanjungpura
e. Alamat email : [email protected]
f. Alamat rumah dan No. HP : Jl. M. Yamin, Kota Baru No. 35,
Pontianak/ 089615842135
3. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Lia Destiarti, S.Si, M.Si
b. NIDN : 0002128301
c. Alamat email : [email protected]
d. Alamat rumah dan No. HP : Jl. Pulau We, No. 164 Pontianak/
081345208035
10 - 2014
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul: “Produksi BBM Alternatif dari Limbah Kotoran Ternak dengan Metode
Anaerobic Process sebagai Optimalisasi Pendapatan Pemelihara Hewan Ternak di
Kepulauan Kalimantan”. Adapun maksud dilaksanakannya penyusunan karya
ilmiah ini, tidak lain adalah untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)
yang diselenggarakan oleh Jurusan Kimia FMIPA Universitas Mulawarman.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Bapak Ir. H. Waskitha,
MM yang telah mengesahkan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Serta
kepada Ibu Lia Destiarti, S.Si, M.Si yang telah membimbing penyusun dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini. Serta kepada orang tua penyusun yang telah
memberi dukungan baik secara moril dan materiil dan kepada teman-teman serta
pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan oleh penyusun.
Akhirnya penyusun berharap semoga isi karya tulis ilmiah ini dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya peternak di daerah
pedalaman Kepulauan Kalimantan pada masa sekarang maupun masa mendatang.
Pontianak, 18 Oktober 2013
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
DAFTAR TABEL………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….
RINGKASAN.....……………………………………………………………....
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………….
1.1 Rumusan Masalah…………………………………………………..
1.2 Gagasan Kreatif……………………………………………………...
1.3 Tujuan…………………………...………….………………………..
1.4 Manfaat Penulisan.……………………………………………….
BAB II. TELAAH PUSTAKA……………………………………………………..
2.1 Definisi Biogas…………………………………………………….
2.2 Proses anaerob (Anaerobic Process)………………………………
2.3 Potensi Kotoran Ternak…………………………………………….
2.4 Kelayakan Biogas di Kepulauam Kalimantan……………………..
BAB III. METODE PENULISAN….…………………………………………
BAB IV. ANALISIS DAN SINTESIS……………………..……………….....
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN…………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....
LAMPIRAN
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
1
1
2
2
2
3
3
3
4
6
8
9
10
11
v
DAFTAR TABEL
TABEL 1. Komposisi Gas dalam Biogas……………………………………….
TABEL 2. Kandungan Unsur Hara Kotoran Ternak……………………………
3
4
vi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. Instalasi Pembuatan Biogas dari Limbah Organik……………….
GAMBAR 2. Rancangan Skema Alur Pemanfaatan Kotoran Hewan Ternak
sebagai Biogas……………………………………………………
5
6
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing………………
12
viii
RINGKASAN
Hal yang melatarbelakangi penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah
karena tingginya harga bahan bakar, terutama gas elpiji dan bahan bakar minyak
untuk kebutuhan rumah tangga semakin meresahkan banyak kalangan masyarakat.
Selain harganya mahal, bahan bakar tersebut juga semakin langka keberadaannya
di pasaran. Usaha untuk mengatasi hal-hal yang demikian ini mendorong pemikiran
akan perlunya pencarian sumber-sumber energi alternatif dengan menggunakan
limbah kotoran ternak agar kebutuhan bahan bakar dapat dipenuhi sebagai bentuk
optimalisasi pendapatan pemelihara ternak di Indonesia, khususnya kepulauan
Kalimantan Barat.
Berdasarkan data (Hasnudi dkk, 2004), Indonesia setiap tahunnya selalu
mengalami peningkatan dalam sektor peternakan. Kalimantan memiliki daerah
kepulauan yang tergolong luas, hal tersebut menyebabkan banyak para peternak
tradisioanal yang memelihara hewan ternak. Banyaknya hewan ternak di Indonesia,
khususnya pada kepualauan Kaliamntan menyebabkan banyak limbah kotoran
ternak. Limbah hasil kotoran ternak masih sangat kurang dimanfaatkan oleh para
peternak sebagai pupuk kandang.
Pemanfaatan limbah kotoran ternak merupakan salah satu alternatif yang
sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar
minyak serta elpiji. Proses pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar
dapat dilakukan dalam bentuk biogas melalui metode anaerobic process pada
kotoran ternak untuk menghasilkan gas CH4 sebagai sumber energi biogas.
Gagasan kreatif pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai penuangan
pikiran dalam tulisan sebagai upaya mencari solusi menangani limbah kotoran
hewan ternak dengan menggunakan penerapan metode anaerobic process
menjadikan limbah kotoran ternak tersebut sebagai energi alternatif berupa biogas
sebagai optimalisasi penghasilan pemelihara hewan ternak di Kepulauan
Kalimantan.
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui cara menangani
masalah limbah kotoran hewan ternak, mengetahui proses pembuatan biogas dari
limbah kotoran hewan ternak, mengetahui hasil dari penerapan metode anaerobic
process pada proses pembuatan biogas dari kotoran hewan ternak dan mengetahui
manfaat biogas dari kotoran hewan ternak terhadap pemelihara hewan terbak
Manfaat dari penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah diharapkan
dapat memberikan informasi tentang memproduksi BBM alternatif dari limbah
kotoran ternak dengan metode anaerobic process sebagai langkah optimalisasi
pendapatan pemelihara hewan ternak. Selanjutnya diharapkan dapat menjadi solusi
kepada pemerintah dan masyarakat umum, khususnya para peternak dalam
mengatasi permasalahan BBM yang terjadi di Indonesia. Sehingga akhirnya
masyarakat tidak akan diresahkan oleh langka dan mahalnya harga BBM.
Biogas adalah gas produk akhir pecernaan atau degradasi anaerobik
bahanbahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik dalam lingkungan bebas
oksigen atau udara. Komponen terbesar biogas adalah Methana (CH4, 54-80%) dan
karbondioksida (CO2, 20-45%) serta sejumlah kecil H2, N2 dan H2S. Proses anaerob
merupakan suatu proses penguaraian oleh mikroorganisme untuk menguraikan
ix
bahan-bahan organic terjadi secara anaerob. Prinsip dari proses anaerob adalah
berdasarkan proses biologi yang berlangsung pada kondisi tanpa oksigen oleh
mikrooeganisme tertentu yang mampu mengubah senyawa organik menjadi gas
metana (biogas).
Kotoran ternak diketahui sangat mudah untuk terurai secara alami dalam
semua kondisi lingkungan. Oleh karena itu, kotoran hewan ternak sebenarnya
berpotensi sebagai media pembuatan biogas. Biogas merupakan campuran gas yang
dihasilkan oleh bakteri metanogenik pada material yang mudah terurai secara alami
dalam kondisi anaerobik. Umumnya, kotoran ternak banyak dimanfaatkan sebagai
sumber pupuk organik karena mengandung unsur hara yang mendukung pertanian
dan perkebunan.
Pengolahan limbah dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini menggunakan
sistem Pengisian Kontinyu (SPK) yang merupakan pengisian bahan baku ke dalam
tangki pencerna dilakukan secara konntinyu (setiap hari) mulai tiga hingga empat
minggu sejak pengisian awal, tanpa harus mengeluaekan bahan yang sudah dicerna.
Bahan baku segar yang diisikan setiap hari akan mendorong bahan isian yang sudah
dicerna keluar dari tangki pencerna melalui pipa pengeluaran. Keluaran biasanya
dimanfaatkan sebagai pupuk kompos bagi tanaman, sedangkan cairannya sebagai
pupuk bagi pertumbuhan algae pada kolam ikan.
Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode tinjauan pustaka
dengan kajian studi literatur yang mengacu pada literatur-literatur tentang
Peternakan di Kepulauan Kalimantan dan literatur yang memuat tentang metode
anaerobic process serta tentang pembuatan biogas menggunakan limbah kelapa
sawit dan limbah kotoran ternak. Literatur yang digunakan dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini berupa literatur primer (jurnal ilmiah) dan literatur sekunder (buku
dan artikel ilmiah).
Analisis yang dilakukan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah
berupa hasil dari beberapa telaah pustaka untuk dapat dilakukan pemanfaatan
limbah kotoran ternak sebagai BBM alternatif untuk menambah penghasilan
pemelihara hewan ternak di Kepulauan Kalimantan. Sintesis hasil pemikiran yang
sudah dianalisis tersebut akan dilakukan dengan tahapan-tahapan tertentu. Hasil
analisis akan dibuat dalam bentuk model rancangan sederhana, kemudian dilakukan
pengujian metode anaerobic process pada lingkungan kampus.
Kesimpulan dalam karya tulis ilmiah ini adalah untuk menangani limbah
kotoran hewan ternak dengan menjadikan limbah kotoran ternak tersebut menjadi
pupuk dan BBM alternatif berupa biogas. Proses pembuatan biogas menggunakan
kotoran hewan ternak dilakukan dengan menampung kotoran hewan ternak tersebut
dalam penampung kotoran digester anaerob kemudian gas yang terbentuk dialirkan
ke dalam penampung gas, lalu diteruskan ke lampu petromak dan kompor elpiji.
Penerapan metode anaerobic process berfungsi untuk merombak kotoran ternak
menjadi gas CH4 dalam kondisi miskin O2 sehingga menghasilkan biogas. Produksi
biogas dari kotoran hewan ternak akan menambah penghasilan pemelihara hewan
ternak karena menghemat pembelian gas elpiji, minyak tanah dan dapat
menghasilkan produk sampingan berupa pupuk.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Rumusan Masalah
Tingginya harga bahan bakar, terutama gas elpiji dan bahan bakar minyak
untuk kebutuhan rumah tangga semakin meresahkan banyak kalangan masyarakat.
Selain harganya mahal, bahan bakar tersebut juga semakin langka keberadaannya
di pasaran. Usaha untuk mengatasi hal-hal yang demikian ini mendorong pemikiran
akan perlunya pencarian sumber-sumber energi alternatif agar kebutuhan bahan
bakar dapat dipenuhi (Abdullah dkk, 1991).
Ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein
yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Perkembangan populasi ternak utama dan hasil produksinya merupakan gambaran
tingkat ketersediaan sumber bahan protein nasional. Sumber produksi daging
adalah dari ternak sapi potong, ternak unggas, kambing, domba dan sebagian kecil
dari ternak kerbau, sapi perah dan kuda afkiran (Hasnudi dkk, 2004).
Berdasarkan data (Hasnudi dkk, 2004), Indonesia setiap tahunnya selalu
mengalami peningkatan dalam sektor peternakan. Seiring dengan peningkatan
sektor peternakan di Indonesia, maka Kalimantan juga mengalami peningkatan
persentase peternak. Peningkatan tersebut disebabkan oleh permintaan konsumen
akan kebutuhan hewan ternak juga meningkat. Kalimantan memiliki daerah
kepulauan yang tergolong luas, hal tersebut menyebabkan banyak para peternak
tradisioanal yang memelihara hewan ternak. Banyaknya hewan ternak di Indonesia,
khususnya pada kepualauan Kaliamntan menyebabkan banyak limbah kotoran
ternak. Limbah hasil kotoran ternak masih sangat kurang dimanfaatkan oleh para
peternak sebagai pupuk kandang.
Pemanfaatan limbah kotoran ternak merupakan salah satu alternatif yang
sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar
minyak serta elpiji. Proses pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar
dapat dilakukan dalam bentuk biogas melalui metode anaerobic process pada
kotoran ternak untuk menghasilkan gas CH4 sebagai sumber energi biogas. Proses
2
tersebut tidak mengurangi jumlah pupuk organik yang terdapat pada kotoran ternak
tersebut. Sehingga dalam karya tulis ilmiah ini akan mengkaji tentang cara
memproduksi BBM alternatif dari limbah kotoran ternak dengan metode anaerobic
process sebagai langkah optimalisasi pendapatan pemelihara hewan ternak di
Kepulauan Kalimantan. Hasil kajian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk
pengembangan selanjutnya sehingga dapat direalisasikan menjadi BBM elternatif
berskala rumah tangga.
1.2 Gagasan Kreatif
Gagasan kreatif pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai penuangan
pikiran dalam tulisan sebagai upaya mencari solusi menangani limbah kotoran
hewan ternak dengan menggunakan penerapan metode anaerobic process
menjadikan limbah kotoran ternak tersebut sebagai energi alternatif berupa biogas
sebagai optimalisasi penghasilan pemelihara hewan ternak di Kepulauan
Kalimantan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini yaitu:
1. Mengetahui cara menangani masalah limbah kotoran hewan ternak
2. Mengetahui proses pembuatan biogas dari limbah kotoran hewan ternak
3. Mengetahui hasil dari penerapan metode anaerobic process pada proses
pembuatan biogas dari kotoran hewan ternak
4. Mengetahui manfaat biogas dari kotoran hewan ternak terhadap pemelihara
hewan terbak
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat
memberikan informasi tentang memproduksi BBM alternatif dari limbah kotoran
ternak dengan metode anaerobic process sebagai langkah optimalisasi pendapatan
pemelihara hewan ternak seperti yang telah dipaparkan oleh tim penulis karya
ilmiah ini. Selanjutnya diharapkan dapat menjadi solusi kepada pemerintah dan
masyarakat umum dalam mengatasi permasalahan BBM yang terjadi di Indonesia.
Sehingga akhirnya masyarakat tidak akan diresahkan oleh langka dan mahalnya
harga BBM.
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Definisi Biogas
Biogas adalah gas produk akhir pecernaan atau degradasi anaerobik
bahanbahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik dalam lingkungan bebas
oksigen atau udara. Sejarah penemuan proses anaerobik digestion untuk
menghasilkan biogas tersebar dibenua Eropa. Penemuan ilmuan Alessandro Volta
terhadap gas yang dikeluarkan dirawa-rawa terjadi pada tahun 1770, beberapa
decade kemudian Avogadro mengidentifikasikan tentang gas methana. Setelah
tahun 1875 dipastikan bahwa biogas merupakan produk dari proses anaerobik
digestion. Komponen terbesar biogas adalah Methana (CH4, 54-80%) dan
karbondioksida (CO2, 20-45%) serta sejumlah kecil H2, N2 dan H2S (Junaedi,
2002).
Tabel 1. Komposisi Gas dalam Biogas
Biogas dapat digunakan dalam berbagai keperluan seperti memasak,
penerangan, pompa air, boiler dan sebagainya. Penggunaan limbah sebagai bahan
baku biogas memerlukan metode pengumpulan, penyiapan, penanganan dan
penyimpanan yang memadai. Pemilihan metode didasarkan pada sifat dan jumlah
bahan baku yang bervariasi. Sifat alami bahan baku adalah padatan, semipadatan
atau cairan. Sejalan dengan hal tersebut, maka sistem penanganannya harus sesuai
dengan kondisi setempat (Abdullah dkk, 1991).
2.2 Proses anaerob (Anaerobic Process)
Proses anaerob merupakan suatu proses penguaraian oleh mikroorganisme
untuk menguraikan bahan-bahan organic terjadi secara anaerob. Prinsip dari proses
anaerob adalah berdasarkan proses biologi yang berlangsung pada kondisi tanpa
oksigen oleh mikrooeganisme tertentu yang mampu mengubah senyawa organik
4
menjadi gas metana (biogas). Proses anaerob (anaerobic process) sudah banyak
dikembangkan untuk mengolah kotoran makanan, limbah-limbah organic lain atau
air limbah yang kandungan bahan organiknya tinggi (Gunnerson dan Stuckey, 1986).
Secara umum, proses anaerob terdiri dari empat tahap yaitu berupa tahap
hidrolisis, pembentukan asam, pembentukan asetat dan pembentukan metana.
Proses anaerob dikendalikan oleh mikroorganisme golongan hidrolitik dan
mikroorganisme golongan metanogen. Bakteri hidrolitik berfungsi untuk memecah
senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Senyawa
sederhana diuraikan oleh bakteri penghasil asam (acid-forming bacteria) menjadi
asam lemak dengan berat molekul rendah seperti asam asetat dan asam butirat,
selanjutnya bakteri metanogenik mengubah asam-asam tersebut menjadi metana
(Gunnerson dan Stuckey, 1986).
2.3 Potensi Kotoran Ternak
Umumnya, kotoran ternak banyak dimanfaatkan sebagai sumber pupuk
organik karena mengandung unsur hara yang mendukung pertanian dan
perkebunan. Hewan ternak menghasilkan kotoran yang mengandung unsur hara
makro dan juga menghasilkan sejumlah unsur hara mikro, seperti N, P dan K (Anon,
1984). Kotoran ternak pada pedalaman Kepulauan Kalimantan masih banyak yang
belum dimanfaatkan secara optimal karena hanya dijadikan sebagai pupuk kandang
(Abdullah dkk, 1991).
Tabel 3. Kandungan Unsur Hara Kotoran Ternak
Kotoran ternak diketahui sangat mudah untuk terurai secara alami dalam
semua kondisi lingkungan. Oleh karena itu, kotoran hewan ternak sebenarnya
berpotensi sebagai media pembuatan biogas. Biogas merupakan campuran gas yang
dihasilkan oleh bakteri metanogenik pada material yang mudah terurai secara alami
dalam kondisi anaerobik. Umumnya biogas terdiri atas gas metana (CH4) 50 sampai 70
5
persen, gas karbon dioksida (CO2) 30 sampai 40 persen, Hidrogen (H2) 5 sampai 10
persen dan gas-gas lainnya dalam jumlah yang sedikit (Anon, 1984).
Bahan organik dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap udara (disebut
Digester) sehingga bakteri anaerob akan membusukkan bahan organik tersebut
yang kemudian menghasilkan gas (biogas). Pembakaran biogas dilakukan melalui
proses pencampuran dengan sebagian oksigen (O2). Limbah biogas, yaitu kotoran
ternak yang merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman seperti protein, selulose, dan lignin (Anon, 1984).
Gambar 1. Instalasi Pembuatan Biogas dari Limbah Organik
Racangan instalasi akan menggunakan Sistem Pengisian Kontinyu (SPK)
yang merupakan sistem pengisian bahan baku ke dalam tangki pencerna dilakukan
secara konntinyu (setiap hari) mulai tiga hingga empat minggu sejak pengisian
awal, tanpa harus mengeluaekan bahan yang sudah dicerna. Bahan baku segar yang
diisikan setiap hari akan mendorong bahan isian yang sudah dicerna keluardari
tangki pencerna melalui pipa pengeluaran. Keluaran biasanya dimanfaatkan sebagai
pupuk kompos bagi tanaman, sedangkan cairannya sebagai pupuk bagi
pertumbuhan algae pada kolam ikan.
6
Gambar 2. Rancangan Skema Alur Pemanfaatan Kotoran Hewan Ternak
sebagai Biogas
Konversi limbah melalui proses anaerobik digestion dengan menghasilkan
biogas memiliki beberapa keuntungan, yaitu: (Gunnerson dan Stuckey, 1986)
1. Biogas merupakan energi yang tidak merusak keseimbangan karbondioksida
yang diakibatkan oleh penggundulan hutan (deforestation) dan perusakan tanah.
2. Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil
sehingga akan menurunkan gas rumah kaca di atmosfer dan emisi lainnya.
3. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaannya di atmosfer
akan meningkatkan temperatur, dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar
maka akan mengurangi gas metana di udara.
4. Aplikasi anaerobik digestion akan meminimalkan efek tersebut dan
meningkatkan nilai manfaat dari limbah.
5. Selain keuntungan energi yang didapat dari proses anaerobik digestion dengan
menghasilkan gas bio, produk samping seperti sludge yang berupa padat dan cair.
Masing-masing dapat digunakan sebagai pupuk berupa pupuk cair dan pupuk padat.
2.4 Kelayakan Biogas di Kepulauam Kalimantan
Sejak tahun 2002, kenaikan permintaan minyak dan gas (migas) untuk
kebutuhan domestik membuat Indonesia bergantung pada impor migas.
Menanggapi situasi tersebut, Indonesia perlu mengembangkan tiga lokasi cadangan
terbesar minyak, dimana salah satunya terdapat di Pulau Kalimantan. Kondisi saat
ini, sektor migas di koridor ekonomi Kalimantan mengalami penurunan produksi
7
dari tahun ke tahun karena kurangnya pengembangan lapangan minyak dan gas
bumi baru dan berkurangnya pasokan minyak bumi (Hasnudi dkk, 2004).
Secara garis besar, bahwa pembangunan peternakan di Indonesia dititik-
beratkan kepada pembangunan peternakan rakyat. Setiap tahun, Indonesia
mengalami peningkatan pada sector peternakan (Hasnudi dkk, 2004). Ternak
merupakan komoditi yang tak dapat dipisahkan dengan kehidupan petani,
khususnya pada kepulauan Kalimantan yaitu dengan ciri yang sangat menonjol dari
usaha peternakan rakyat berupa pemeliharaan ternak secara tradisional, skala usaha
kecil, kurang ekonomis dan sifat usaha mengarah kepada usaha sampingan atau
cabang usaha. Sehingga diperlukan pengembangan pola pikir dan penerapan
pengetahuan untuk mengoptimalisasikan pendapatan para peternak tersebut,
misalnya memanfaatkan limbah kotoran ternak sebagai BBM alternatif.
8
BAB III
METODE PENULISAN
Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode tinjauan pustaka
dengan kajian studi literatur yang mengacu pada literatur-literatur tentang
Peternakan di Kepulauan Kalimantan dan literatur yang memuat tentang metode
anaerobic process serta tentang pembuatan biogas menggunakan limbah kelapa
sawit dan limbah kotoran ternak. Literatur yang digunakan dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini berupa literatur primer (jurnal ilmiah) dan literatur sekunder (buku
dan artikel ilmiah).
Pemaparan karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan beberapa tingkatan yaitu
dilakukan studi leteratur terhadap berbagai sumber pustaka sebagai kajian terhadap
pendekatan permasalahan. Selanjutnya mulai pendeskripsian masalah yang sedang
berlangsung di masyarakat dan kondisi objektif di lapangan saat ini, kemudian
dilakukan analisis secara menyeluruh untuk dilakukan interprestasi dari karya tulis
yang berjudul “Produksi BBM Alternatif dari Limbah Kotoran Ternak dengan
Metode Anaerobic Process sebagai Optimalisasi Pendapatan Pemelihara Hewan
Ternak di Kepulauan Kalimantan” dan pada bagian halaman akhir karya tulis ilmiah
ini adalah untuk memaparkan kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini.
9
BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
Analisis yang dilakukan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah
berupa hasil dari beberapa telaah pustaka untuk dapat dilakukan pemanfaatan
limbah kotoran ternak sebagai BBM alternatif untuk menambah penghasilan
pemelihara hewan ternak di Kepulauan Kalimantan. Berdasarkan kondisi kekinian
para peternaka dan juga analisis secara berulang-ulang bersama beberapa dosen
yang memang ahlinya dalam pembuatan biogas, sehingga dihasilkan pemunculan
ide terbarukan untuk Kepulauan Kalimantan sebagai langkah optimalisasi
pendapatan para pemelihara hewan ternak dengan memanfaatkan kotoran ternak
menjadi BBM alternatif. Selain melakukan analisis tentang pemilihan metode
anaerobic process, analisis target juga menjadi bahan pertimbangan dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini. Kepulauan Kalimantan menjadi target utama dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk nyata dalam
memberikan pemikiran terbaru kepada beberapa daerah pedalaman Kepulauan
Kalimantan untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan limbah kotoran hewan
ternak yang ada di pedalaman Kepulauan Kalimantan tersebut dan diharapkan akan
membantu masyarakat luas dalam pemenuhan kebutuhannya.
Sintesis hasil pemikiran yang sudah dianalisis tersebut akan dilakukan
dengan tahapan-tahapan tertentu. Hasil analisis akan dibuat dalam bentuk model
rancangan sederhana, kemudian dilakukan pengujian metode anaerobic process
pada lingkungan kampus. Selanjutnya dilakukan penyesuaian untuk penggunaan
metode tersebut pada pembuatan biogas dari kotoran ternak dan diharapkan dapat
berguna bagi peternak Indonesia dalam pemenuhan energi listrik, elpiji dan pupuk
tanaman khususnya pada daerah pedalaman Kepulauan Kalimantan.
10
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan dalam karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Cara menangani limbah kotoran hewan ternak, yaitu dengan menjadikan limbah
kotoran ternak tersebut menjadi pupuk dan BBM alternatif berupa biogas.
2. Proses pembuatan biogas menggunakan kotoran hewan ternak dilakukan dengan
menampung kotoran hewan ternak tersebut dalam penampung kotoran digester
anaerob kemudian gas yang terbentuk dialirkan ke dalam penampung gas, lalu
diteruskan ke lampu petromak dan kompor elpiji.
3. Penerapan metode anaerobic process berfungsi untuk merombak kotoran ternak
menjadi gas CH4 dalam kondisi miskin O2 sehingga menghasilkan biogas.
4. Produksi biogas dari kotoran hewan ternak akan menambah penghasilan
pemelihara hewan ternak karena menghemat pembelian gas elpiji, minyak tanah
dan dapat menghasilkan produk sampingan berupa pupuk.
5.1 Saran
Saran yang dapat diberikan karya tulis ilmiah ini adalah perlunya dilakukan
pemilihan tempat yang sesuai dengan kondisi perumahan dalam proses produksi
biogas agar dapat secara maksimal pada skala rumah tangga. Selain itu, perlu
dilakukan sosialisasi lebih lanjut tentang Produksi BBM Alternatif dari Limbah
Kotoran Ternak dengan Metode Anaerobic Process sebagai Optimalisasi
Pendapatan Pemelihara Hewan Ternak terhadap masyarakat Indonesia, khususnya
masyarakat pedalaman Kepulauan Kalimantan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, K., Abdul Kohar, I., Nirwan, S., Endah, A., Armansyah, H. T., M. Yasin,
Edy, H., Aris, P., 1991. Energi dan Listrik Pertanian, JICA-DGHE/IPB
Project/ADAET, JTA-9a (132).
Anon, 1984. Updated Guidebook on Biogas Development - Energy Resources
Development Series 1984, No. 27, United Nations, New York, USA.
Darsin, M. 2006. Design of Biogas Circulator, Seminar Nasional Kreativitas Mesin
Brawijaya 2006, Universitas Barawijaya, Malang.
Gunnerson, C.G. and Stuckey, D.C. 1986. Anaerobic Digestion: Principles and
Practices for Biogas System. The World bank Washington, D.C., USA.
Hasnudi., Sayed, U dan Iskandar, S. 2004. Kumpulan Konsep Sumbang Saran
Untuk Kemajuan Dunia Peternakan Di Indonesia. Universitas Sumatera
Utara. Medan.
12
LAMPIRAN
1. BIODATA KETUA
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Edi Siswanto
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Kimia
4 NIM H13112071
5 Tempat dan Tanggal Lahir Nanga Mahap, 05-01-1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 089615842135
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut SDN 01
Nanga Mahap
SMPN 03 Nanga
Mahap
SMAN 01
Nanga Mahap
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Waktu dan Tempat
1 -------------------- -------------------
-
-------------------
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Instatut Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara 3 Lulusan terbaik tingkat
SLTP Se-Kecamatan
BUPATI 2006 – 2012
13
2 Juara 3. Tanding Tae kwon do
kelas Under 59 Kg di Pontianak
INDOSAT CUP 2012
3 Juara 1. Debat Adaptasi
Lingkungan Kampus yang
diadakan oleh HIMKI
HIMKI FMIPA
UNTAN
2012
4 Lolos PKM-K untuk didanai
dengan Judul SOS-VeGeta
Borneo”Sosis Vegetarian Ala
KALBAR yang diselengarakan
oleh COMDEV dan Outraching
Universitas Tanjungpura
COMDEV
UNTAN
2013
5 Masuk 5 besar Lomba Karya
Tulis Ilmiah tingkat Fakultas
BEM FMIPA
UNTAN
2013
6 Lolos seleksi SCENE Goes To
Japan (Kochi University)
Pembina SCENE 2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Pontianak, 18 Oktober 2014
Pengusul
(Edi Siswanto)
NIM. H13112071
14
2. ANGGOTA 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sumarti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu politik
4 NIM E02112065
5 Tempat dan Tanggal Lahir Nanga mahap,10 september 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 082157535807
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut SDN 01 Nanga
Mahap
SMPN 03 Nanga
Mahap
SMAN 01 Nanga
Mahap
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Waktu dan Tempat
1 -------------------- -------------------
-
-------------------
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Instatut Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
15
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Pontianak, 18 Oktober 2014
Pengusul
( )
NIM.
3. ANGGOTA 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Afriyuni Andar
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan kimia
4 NIM F02112084
5 Tempat dan Tanggal Lahir Nanga Mahap
6 E-mail Afriyunifygemail.com
7 Nomor Telepon/HP 085284203148
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut SDN 02 Nanga
Mahap
SMPN 03 Nanga
Mahap
SMAN 03 Nanga
Mahap
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Waktu dan Tempat
16
1 -------------------- -------------------
-
-------------------
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Instatut Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Pontianak, 18 Oktober 2014
Pengusul
( )
NIM.
17
4. Biodata Dosen Pembimbing
Nama : Lia Destiarti, S.Si, M.Si
NIP : 198312022008122002
Tempat/Tgl. Lahir : Pontianak / 2 Desember 1983
Jenis Kelamin : Wanita
Bidang Keahlian : Kimia Analitik
Kantor/Unit kerja : Jurusan Kimia FMIPA Univ. Tanjungpura
Alamat Kantor : Jl. A. Yani Pontianak 78124
Telepon/Faksimile/E-mail : 0561-577963
Alamat Rumah : Jl. Pulau We No. 16 Pontianak 78121
HP 081345208035
Pendidikan :
No. Perguruan Tinggi Kota &
Negara
Tahun
Lulus
Bidang Studi
1. Univ. Padjadjaran (S2) Bandung/Ind. 2010 Kimia/Kimia
Analitik
2. Univ. Tanjungpura (S1) Pontianak/Ind 2006 Kimia/Kimia
Organik Bahan
Alam
Pengalaman Riset :
No. Judul Riset Tahun
1. Pengujian Kinerja Reaktor Fotokatalisis untuk Degradasi
Limbah Industri Pelapisan Logam (dana mandiri, Tesis)
2009
2. Daya Anthelmintik Senyawa Bioaktif Dari Biji Langsat
(Lansium Domesticum Jack) Terhadap Ascaris Sp. (dana DIPA
Kopertis Wilayah XI, Kompetisi)
2008
3. Degradasi Detergen, Fenol, dan Logam (Cu, Zn, Ni, Cr)
Sebagai Limbah Industri Elektroplating Secara Fotokatalisis
Lapis Tipis – Konduktometri (dana DP2M Dikti, Hibah
Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional, Kompetisi)
2008
18
4. Pengembangan Metode Analisis Polutan Organik dan
Anorganik dari Limbah Industri Elektroplating (dana DIPA
Universitas Padjadjaran, Hibah Penelitian Tim Pascasarjana,
Kompetisi)
2008
5. Pengembangan Sediaan Repellent Nyamuk Aedes Aegypti dari
Ekstrak Kulit Batang Langsat (Lansium Domesticum Corr)
(dana RUT Daerah Provinsi Kalimantan Barat, kompetisi)
2007
6. Karakterisasi Senyawa Flavonoid dari Kulit Batang Manggis
(Garcinia mangostana) (dana mandiri, Skripsi)
2006
Publikasi :
Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Kimia dari Kulit Batang Manggis (Garcinia
mangostana Linn), dalam Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, Vol.7 No.2
Tahun 2009, ISSN : 1693-3834.
Seminar :
No. Seminar
1. Seminar Sosialisasi Pelatihan dan Pemanfaatan e-journal, Universitas
Padjadjaran Bandung, 2010 (peserta)
2. International Seminar on Chemistry, Universitas Padjadjaran Bandung,
2008 (peserta)
3. Seminar Nasional “Penguatan Kearifan Budaya Lokal dalam Era
Globalisasi, Universitas Padjadjaran Bandung, 2008 (peserta)
4. Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia, Universitas
Tanjungpura Pontianak, 2007 (pemakalah oral dan peserta)
Pontianak, 18 Oktober 2014
Dosen Pembinbimg,
Lia Destiarti, S.Si, M.Si
NIP. 198312022008122002