edi siswanto_universitas tanjungpura_kti biogas

27
PRODUKSI BBM ALTERNATIF DARI LIMBAH KOTORAN TERNAK DENGAN METODE ANAEROBIC PROCESS SEBAGAI OPTIMALISASI PENDAPATAN PEMELIHARA HEWAN TERNAK DI KEPULAUAN KALIMANTAN Disusun Oleh: (Edi Siswanto) (H13112071/2012) (Sumarti) (E02112065/2012) (Afriyuni Andar) (F02112084/2012) UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

Upload: edysiswantomahap

Post on 25-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

TRANSCRIPT

Page 1: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

PRODUKSI BBM ALTERNATIF

DARI LIMBAH KOTORAN TERNAK DENGAN METODE

ANAEROBIC PROCESS SEBAGAI OPTIMALISASI

PENDAPATAN PEMELIHARA HEWAN TERNAK DI

KEPULAUAN KALIMANTAN

Disusun Oleh:

(Edi Siswanto) (H13112071/2012)

(Sumarti) (E02112065/2012)

(Afriyuni Andar) (F02112084/2012)

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2014

Page 2: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

ii

PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH

1. Judul Karya Tulis : Produksi BBM Alternatif dari Limbah Kotoran

Ternak dengan Metode Anaerobic Process

sebagai Optimalisasi Pendapatan Pemelihara

Hewan Ternak di Kepulauan Kalimantan

2. Ketua Tim

a. Nama Lengkap : Edi Siswanto

b. NIM : H13112071

c. Jurusan : Kimia

d. Universitas : Tanjungpura

e. Alamat email : [email protected]

f. Alamat rumah dan No. HP : Jl. M. Yamin, Kota Baru No. 35,

Pontianak/ 089615842135

3. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Lia Destiarti, S.Si, M.Si

b. NIDN : 0002128301

c. Alamat email : [email protected]

d. Alamat rumah dan No. HP : Jl. Pulau We, No. 164 Pontianak/

081345208035

10 - 2014

Page 3: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang

berjudul: “Produksi BBM Alternatif dari Limbah Kotoran Ternak dengan Metode

Anaerobic Process sebagai Optimalisasi Pendapatan Pemelihara Hewan Ternak di

Kepulauan Kalimantan”. Adapun maksud dilaksanakannya penyusunan karya

ilmiah ini, tidak lain adalah untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)

yang diselenggarakan oleh Jurusan Kimia FMIPA Universitas Mulawarman.

Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Bapak Ir. H. Waskitha,

MM yang telah mengesahkan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Serta

kepada Ibu Lia Destiarti, S.Si, M.Si yang telah membimbing penyusun dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini. Serta kepada orang tua penyusun yang telah

memberi dukungan baik secara moril dan materiil dan kepada teman-teman serta

pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan oleh penyusun.

Akhirnya penyusun berharap semoga isi karya tulis ilmiah ini dapat

memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya peternak di daerah

pedalaman Kepulauan Kalimantan pada masa sekarang maupun masa mendatang.

Pontianak, 18 Oktober 2013

Penyusun

Page 4: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...

KATA PENGANTAR…………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..

DAFTAR TABEL………………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….

RINGKASAN.....……………………………………………………………....

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………….

1.1 Rumusan Masalah…………………………………………………..

1.2 Gagasan Kreatif……………………………………………………...

1.3 Tujuan…………………………...………….………………………..

1.4 Manfaat Penulisan.……………………………………………….

BAB II. TELAAH PUSTAKA……………………………………………………..

2.1 Definisi Biogas…………………………………………………….

2.2 Proses anaerob (Anaerobic Process)………………………………

2.3 Potensi Kotoran Ternak…………………………………………….

2.4 Kelayakan Biogas di Kepulauam Kalimantan……………………..

BAB III. METODE PENULISAN….…………………………………………

BAB IV. ANALISIS DAN SINTESIS……………………..……………….....

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN…………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....

LAMPIRAN

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

1

1

2

2

2

3

3

3

4

6

8

9

10

11

Page 5: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

v

DAFTAR TABEL

TABEL 1. Komposisi Gas dalam Biogas……………………………………….

TABEL 2. Kandungan Unsur Hara Kotoran Ternak……………………………

3

4

Page 6: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

vi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. Instalasi Pembuatan Biogas dari Limbah Organik……………….

GAMBAR 2. Rancangan Skema Alur Pemanfaatan Kotoran Hewan Ternak

sebagai Biogas……………………………………………………

5

6

Page 7: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

vii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing………………

12

Page 8: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

viii

RINGKASAN

Hal yang melatarbelakangi penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah

karena tingginya harga bahan bakar, terutama gas elpiji dan bahan bakar minyak

untuk kebutuhan rumah tangga semakin meresahkan banyak kalangan masyarakat.

Selain harganya mahal, bahan bakar tersebut juga semakin langka keberadaannya

di pasaran. Usaha untuk mengatasi hal-hal yang demikian ini mendorong pemikiran

akan perlunya pencarian sumber-sumber energi alternatif dengan menggunakan

limbah kotoran ternak agar kebutuhan bahan bakar dapat dipenuhi sebagai bentuk

optimalisasi pendapatan pemelihara ternak di Indonesia, khususnya kepulauan

Kalimantan Barat.

Berdasarkan data (Hasnudi dkk, 2004), Indonesia setiap tahunnya selalu

mengalami peningkatan dalam sektor peternakan. Kalimantan memiliki daerah

kepulauan yang tergolong luas, hal tersebut menyebabkan banyak para peternak

tradisioanal yang memelihara hewan ternak. Banyaknya hewan ternak di Indonesia,

khususnya pada kepualauan Kaliamntan menyebabkan banyak limbah kotoran

ternak. Limbah hasil kotoran ternak masih sangat kurang dimanfaatkan oleh para

peternak sebagai pupuk kandang.

Pemanfaatan limbah kotoran ternak merupakan salah satu alternatif yang

sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar

minyak serta elpiji. Proses pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar

dapat dilakukan dalam bentuk biogas melalui metode anaerobic process pada

kotoran ternak untuk menghasilkan gas CH4 sebagai sumber energi biogas.

Gagasan kreatif pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai penuangan

pikiran dalam tulisan sebagai upaya mencari solusi menangani limbah kotoran

hewan ternak dengan menggunakan penerapan metode anaerobic process

menjadikan limbah kotoran ternak tersebut sebagai energi alternatif berupa biogas

sebagai optimalisasi penghasilan pemelihara hewan ternak di Kepulauan

Kalimantan.

Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui cara menangani

masalah limbah kotoran hewan ternak, mengetahui proses pembuatan biogas dari

limbah kotoran hewan ternak, mengetahui hasil dari penerapan metode anaerobic

process pada proses pembuatan biogas dari kotoran hewan ternak dan mengetahui

manfaat biogas dari kotoran hewan ternak terhadap pemelihara hewan terbak

Manfaat dari penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah diharapkan

dapat memberikan informasi tentang memproduksi BBM alternatif dari limbah

kotoran ternak dengan metode anaerobic process sebagai langkah optimalisasi

pendapatan pemelihara hewan ternak. Selanjutnya diharapkan dapat menjadi solusi

kepada pemerintah dan masyarakat umum, khususnya para peternak dalam

mengatasi permasalahan BBM yang terjadi di Indonesia. Sehingga akhirnya

masyarakat tidak akan diresahkan oleh langka dan mahalnya harga BBM.

Biogas adalah gas produk akhir pecernaan atau degradasi anaerobik

bahanbahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik dalam lingkungan bebas

oksigen atau udara. Komponen terbesar biogas adalah Methana (CH4, 54-80%) dan

karbondioksida (CO2, 20-45%) serta sejumlah kecil H2, N2 dan H2S. Proses anaerob

merupakan suatu proses penguaraian oleh mikroorganisme untuk menguraikan

Page 9: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

ix

bahan-bahan organic terjadi secara anaerob. Prinsip dari proses anaerob adalah

berdasarkan proses biologi yang berlangsung pada kondisi tanpa oksigen oleh

mikrooeganisme tertentu yang mampu mengubah senyawa organik menjadi gas

metana (biogas).

Kotoran ternak diketahui sangat mudah untuk terurai secara alami dalam

semua kondisi lingkungan. Oleh karena itu, kotoran hewan ternak sebenarnya

berpotensi sebagai media pembuatan biogas. Biogas merupakan campuran gas yang

dihasilkan oleh bakteri metanogenik pada material yang mudah terurai secara alami

dalam kondisi anaerobik. Umumnya, kotoran ternak banyak dimanfaatkan sebagai

sumber pupuk organik karena mengandung unsur hara yang mendukung pertanian

dan perkebunan.

Pengolahan limbah dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini menggunakan

sistem Pengisian Kontinyu (SPK) yang merupakan pengisian bahan baku ke dalam

tangki pencerna dilakukan secara konntinyu (setiap hari) mulai tiga hingga empat

minggu sejak pengisian awal, tanpa harus mengeluaekan bahan yang sudah dicerna.

Bahan baku segar yang diisikan setiap hari akan mendorong bahan isian yang sudah

dicerna keluar dari tangki pencerna melalui pipa pengeluaran. Keluaran biasanya

dimanfaatkan sebagai pupuk kompos bagi tanaman, sedangkan cairannya sebagai

pupuk bagi pertumbuhan algae pada kolam ikan.

Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode tinjauan pustaka

dengan kajian studi literatur yang mengacu pada literatur-literatur tentang

Peternakan di Kepulauan Kalimantan dan literatur yang memuat tentang metode

anaerobic process serta tentang pembuatan biogas menggunakan limbah kelapa

sawit dan limbah kotoran ternak. Literatur yang digunakan dalam penulisan karya

tulis ilmiah ini berupa literatur primer (jurnal ilmiah) dan literatur sekunder (buku

dan artikel ilmiah).

Analisis yang dilakukan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah

berupa hasil dari beberapa telaah pustaka untuk dapat dilakukan pemanfaatan

limbah kotoran ternak sebagai BBM alternatif untuk menambah penghasilan

pemelihara hewan ternak di Kepulauan Kalimantan. Sintesis hasil pemikiran yang

sudah dianalisis tersebut akan dilakukan dengan tahapan-tahapan tertentu. Hasil

analisis akan dibuat dalam bentuk model rancangan sederhana, kemudian dilakukan

pengujian metode anaerobic process pada lingkungan kampus.

Kesimpulan dalam karya tulis ilmiah ini adalah untuk menangani limbah

kotoran hewan ternak dengan menjadikan limbah kotoran ternak tersebut menjadi

pupuk dan BBM alternatif berupa biogas. Proses pembuatan biogas menggunakan

kotoran hewan ternak dilakukan dengan menampung kotoran hewan ternak tersebut

dalam penampung kotoran digester anaerob kemudian gas yang terbentuk dialirkan

ke dalam penampung gas, lalu diteruskan ke lampu petromak dan kompor elpiji.

Penerapan metode anaerobic process berfungsi untuk merombak kotoran ternak

menjadi gas CH4 dalam kondisi miskin O2 sehingga menghasilkan biogas. Produksi

biogas dari kotoran hewan ternak akan menambah penghasilan pemelihara hewan

ternak karena menghemat pembelian gas elpiji, minyak tanah dan dapat

menghasilkan produk sampingan berupa pupuk.

Page 10: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Rumusan Masalah

Tingginya harga bahan bakar, terutama gas elpiji dan bahan bakar minyak

untuk kebutuhan rumah tangga semakin meresahkan banyak kalangan masyarakat.

Selain harganya mahal, bahan bakar tersebut juga semakin langka keberadaannya

di pasaran. Usaha untuk mengatasi hal-hal yang demikian ini mendorong pemikiran

akan perlunya pencarian sumber-sumber energi alternatif agar kebutuhan bahan

bakar dapat dipenuhi (Abdullah dkk, 1991).

Ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein

yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Perkembangan populasi ternak utama dan hasil produksinya merupakan gambaran

tingkat ketersediaan sumber bahan protein nasional. Sumber produksi daging

adalah dari ternak sapi potong, ternak unggas, kambing, domba dan sebagian kecil

dari ternak kerbau, sapi perah dan kuda afkiran (Hasnudi dkk, 2004).

Berdasarkan data (Hasnudi dkk, 2004), Indonesia setiap tahunnya selalu

mengalami peningkatan dalam sektor peternakan. Seiring dengan peningkatan

sektor peternakan di Indonesia, maka Kalimantan juga mengalami peningkatan

persentase peternak. Peningkatan tersebut disebabkan oleh permintaan konsumen

akan kebutuhan hewan ternak juga meningkat. Kalimantan memiliki daerah

kepulauan yang tergolong luas, hal tersebut menyebabkan banyak para peternak

tradisioanal yang memelihara hewan ternak. Banyaknya hewan ternak di Indonesia,

khususnya pada kepualauan Kaliamntan menyebabkan banyak limbah kotoran

ternak. Limbah hasil kotoran ternak masih sangat kurang dimanfaatkan oleh para

peternak sebagai pupuk kandang.

Pemanfaatan limbah kotoran ternak merupakan salah satu alternatif yang

sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar

minyak serta elpiji. Proses pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar

dapat dilakukan dalam bentuk biogas melalui metode anaerobic process pada

kotoran ternak untuk menghasilkan gas CH4 sebagai sumber energi biogas. Proses

Page 11: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

2

tersebut tidak mengurangi jumlah pupuk organik yang terdapat pada kotoran ternak

tersebut. Sehingga dalam karya tulis ilmiah ini akan mengkaji tentang cara

memproduksi BBM alternatif dari limbah kotoran ternak dengan metode anaerobic

process sebagai langkah optimalisasi pendapatan pemelihara hewan ternak di

Kepulauan Kalimantan. Hasil kajian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk

pengembangan selanjutnya sehingga dapat direalisasikan menjadi BBM elternatif

berskala rumah tangga.

1.2 Gagasan Kreatif

Gagasan kreatif pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai penuangan

pikiran dalam tulisan sebagai upaya mencari solusi menangani limbah kotoran

hewan ternak dengan menggunakan penerapan metode anaerobic process

menjadikan limbah kotoran ternak tersebut sebagai energi alternatif berupa biogas

sebagai optimalisasi penghasilan pemelihara hewan ternak di Kepulauan

Kalimantan.

1.3 Tujuan

Tujuan dari karya tulis ilmiah ini yaitu:

1. Mengetahui cara menangani masalah limbah kotoran hewan ternak

2. Mengetahui proses pembuatan biogas dari limbah kotoran hewan ternak

3. Mengetahui hasil dari penerapan metode anaerobic process pada proses

pembuatan biogas dari kotoran hewan ternak

4. Mengetahui manfaat biogas dari kotoran hewan ternak terhadap pemelihara

hewan terbak

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat

memberikan informasi tentang memproduksi BBM alternatif dari limbah kotoran

ternak dengan metode anaerobic process sebagai langkah optimalisasi pendapatan

pemelihara hewan ternak seperti yang telah dipaparkan oleh tim penulis karya

ilmiah ini. Selanjutnya diharapkan dapat menjadi solusi kepada pemerintah dan

masyarakat umum dalam mengatasi permasalahan BBM yang terjadi di Indonesia.

Sehingga akhirnya masyarakat tidak akan diresahkan oleh langka dan mahalnya

harga BBM.

Page 12: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

3

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Definisi Biogas

Biogas adalah gas produk akhir pecernaan atau degradasi anaerobik

bahanbahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik dalam lingkungan bebas

oksigen atau udara. Sejarah penemuan proses anaerobik digestion untuk

menghasilkan biogas tersebar dibenua Eropa. Penemuan ilmuan Alessandro Volta

terhadap gas yang dikeluarkan dirawa-rawa terjadi pada tahun 1770, beberapa

decade kemudian Avogadro mengidentifikasikan tentang gas methana. Setelah

tahun 1875 dipastikan bahwa biogas merupakan produk dari proses anaerobik

digestion. Komponen terbesar biogas adalah Methana (CH4, 54-80%) dan

karbondioksida (CO2, 20-45%) serta sejumlah kecil H2, N2 dan H2S (Junaedi,

2002).

Tabel 1. Komposisi Gas dalam Biogas

Biogas dapat digunakan dalam berbagai keperluan seperti memasak,

penerangan, pompa air, boiler dan sebagainya. Penggunaan limbah sebagai bahan

baku biogas memerlukan metode pengumpulan, penyiapan, penanganan dan

penyimpanan yang memadai. Pemilihan metode didasarkan pada sifat dan jumlah

bahan baku yang bervariasi. Sifat alami bahan baku adalah padatan, semipadatan

atau cairan. Sejalan dengan hal tersebut, maka sistem penanganannya harus sesuai

dengan kondisi setempat (Abdullah dkk, 1991).

2.2 Proses anaerob (Anaerobic Process)

Proses anaerob merupakan suatu proses penguaraian oleh mikroorganisme

untuk menguraikan bahan-bahan organic terjadi secara anaerob. Prinsip dari proses

anaerob adalah berdasarkan proses biologi yang berlangsung pada kondisi tanpa

oksigen oleh mikrooeganisme tertentu yang mampu mengubah senyawa organik

Page 13: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

4

menjadi gas metana (biogas). Proses anaerob (anaerobic process) sudah banyak

dikembangkan untuk mengolah kotoran makanan, limbah-limbah organic lain atau

air limbah yang kandungan bahan organiknya tinggi (Gunnerson dan Stuckey, 1986).

Secara umum, proses anaerob terdiri dari empat tahap yaitu berupa tahap

hidrolisis, pembentukan asam, pembentukan asetat dan pembentukan metana.

Proses anaerob dikendalikan oleh mikroorganisme golongan hidrolitik dan

mikroorganisme golongan metanogen. Bakteri hidrolitik berfungsi untuk memecah

senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Senyawa

sederhana diuraikan oleh bakteri penghasil asam (acid-forming bacteria) menjadi

asam lemak dengan berat molekul rendah seperti asam asetat dan asam butirat,

selanjutnya bakteri metanogenik mengubah asam-asam tersebut menjadi metana

(Gunnerson dan Stuckey, 1986).

2.3 Potensi Kotoran Ternak

Umumnya, kotoran ternak banyak dimanfaatkan sebagai sumber pupuk

organik karena mengandung unsur hara yang mendukung pertanian dan

perkebunan. Hewan ternak menghasilkan kotoran yang mengandung unsur hara

makro dan juga menghasilkan sejumlah unsur hara mikro, seperti N, P dan K (Anon,

1984). Kotoran ternak pada pedalaman Kepulauan Kalimantan masih banyak yang

belum dimanfaatkan secara optimal karena hanya dijadikan sebagai pupuk kandang

(Abdullah dkk, 1991).

Tabel 3. Kandungan Unsur Hara Kotoran Ternak

Kotoran ternak diketahui sangat mudah untuk terurai secara alami dalam

semua kondisi lingkungan. Oleh karena itu, kotoran hewan ternak sebenarnya

berpotensi sebagai media pembuatan biogas. Biogas merupakan campuran gas yang

dihasilkan oleh bakteri metanogenik pada material yang mudah terurai secara alami

dalam kondisi anaerobik. Umumnya biogas terdiri atas gas metana (CH4) 50 sampai 70

Page 14: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

5

persen, gas karbon dioksida (CO2) 30 sampai 40 persen, Hidrogen (H2) 5 sampai 10

persen dan gas-gas lainnya dalam jumlah yang sedikit (Anon, 1984).

Bahan organik dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap udara (disebut

Digester) sehingga bakteri anaerob akan membusukkan bahan organik tersebut

yang kemudian menghasilkan gas (biogas). Pembakaran biogas dilakukan melalui

proses pencampuran dengan sebagian oksigen (O2). Limbah biogas, yaitu kotoran

ternak yang merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang

dibutuhkan oleh tanaman seperti protein, selulose, dan lignin (Anon, 1984).

Gambar 1. Instalasi Pembuatan Biogas dari Limbah Organik

Racangan instalasi akan menggunakan Sistem Pengisian Kontinyu (SPK)

yang merupakan sistem pengisian bahan baku ke dalam tangki pencerna dilakukan

secara konntinyu (setiap hari) mulai tiga hingga empat minggu sejak pengisian

awal, tanpa harus mengeluaekan bahan yang sudah dicerna. Bahan baku segar yang

diisikan setiap hari akan mendorong bahan isian yang sudah dicerna keluardari

tangki pencerna melalui pipa pengeluaran. Keluaran biasanya dimanfaatkan sebagai

pupuk kompos bagi tanaman, sedangkan cairannya sebagai pupuk bagi

pertumbuhan algae pada kolam ikan.

Page 15: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

6

Gambar 2. Rancangan Skema Alur Pemanfaatan Kotoran Hewan Ternak

sebagai Biogas

Konversi limbah melalui proses anaerobik digestion dengan menghasilkan

biogas memiliki beberapa keuntungan, yaitu: (Gunnerson dan Stuckey, 1986)

1. Biogas merupakan energi yang tidak merusak keseimbangan karbondioksida

yang diakibatkan oleh penggundulan hutan (deforestation) dan perusakan tanah.

2. Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil

sehingga akan menurunkan gas rumah kaca di atmosfer dan emisi lainnya.

3. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaannya di atmosfer

akan meningkatkan temperatur, dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar

maka akan mengurangi gas metana di udara.

4. Aplikasi anaerobik digestion akan meminimalkan efek tersebut dan

meningkatkan nilai manfaat dari limbah.

5. Selain keuntungan energi yang didapat dari proses anaerobik digestion dengan

menghasilkan gas bio, produk samping seperti sludge yang berupa padat dan cair.

Masing-masing dapat digunakan sebagai pupuk berupa pupuk cair dan pupuk padat.

2.4 Kelayakan Biogas di Kepulauam Kalimantan

Sejak tahun 2002, kenaikan permintaan minyak dan gas (migas) untuk

kebutuhan domestik membuat Indonesia bergantung pada impor migas.

Menanggapi situasi tersebut, Indonesia perlu mengembangkan tiga lokasi cadangan

terbesar minyak, dimana salah satunya terdapat di Pulau Kalimantan. Kondisi saat

ini, sektor migas di koridor ekonomi Kalimantan mengalami penurunan produksi

Page 16: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

7

dari tahun ke tahun karena kurangnya pengembangan lapangan minyak dan gas

bumi baru dan berkurangnya pasokan minyak bumi (Hasnudi dkk, 2004).

Secara garis besar, bahwa pembangunan peternakan di Indonesia dititik-

beratkan kepada pembangunan peternakan rakyat. Setiap tahun, Indonesia

mengalami peningkatan pada sector peternakan (Hasnudi dkk, 2004). Ternak

merupakan komoditi yang tak dapat dipisahkan dengan kehidupan petani,

khususnya pada kepulauan Kalimantan yaitu dengan ciri yang sangat menonjol dari

usaha peternakan rakyat berupa pemeliharaan ternak secara tradisional, skala usaha

kecil, kurang ekonomis dan sifat usaha mengarah kepada usaha sampingan atau

cabang usaha. Sehingga diperlukan pengembangan pola pikir dan penerapan

pengetahuan untuk mengoptimalisasikan pendapatan para peternak tersebut,

misalnya memanfaatkan limbah kotoran ternak sebagai BBM alternatif.

Page 17: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

8

BAB III

METODE PENULISAN

Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode tinjauan pustaka

dengan kajian studi literatur yang mengacu pada literatur-literatur tentang

Peternakan di Kepulauan Kalimantan dan literatur yang memuat tentang metode

anaerobic process serta tentang pembuatan biogas menggunakan limbah kelapa

sawit dan limbah kotoran ternak. Literatur yang digunakan dalam penulisan karya

tulis ilmiah ini berupa literatur primer (jurnal ilmiah) dan literatur sekunder (buku

dan artikel ilmiah).

Pemaparan karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan beberapa tingkatan yaitu

dilakukan studi leteratur terhadap berbagai sumber pustaka sebagai kajian terhadap

pendekatan permasalahan. Selanjutnya mulai pendeskripsian masalah yang sedang

berlangsung di masyarakat dan kondisi objektif di lapangan saat ini, kemudian

dilakukan analisis secara menyeluruh untuk dilakukan interprestasi dari karya tulis

yang berjudul “Produksi BBM Alternatif dari Limbah Kotoran Ternak dengan

Metode Anaerobic Process sebagai Optimalisasi Pendapatan Pemelihara Hewan

Ternak di Kepulauan Kalimantan” dan pada bagian halaman akhir karya tulis ilmiah

ini adalah untuk memaparkan kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini.

Page 18: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

9

BAB IV

ANALISIS DAN SINTESIS

Analisis yang dilakukan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah

berupa hasil dari beberapa telaah pustaka untuk dapat dilakukan pemanfaatan

limbah kotoran ternak sebagai BBM alternatif untuk menambah penghasilan

pemelihara hewan ternak di Kepulauan Kalimantan. Berdasarkan kondisi kekinian

para peternaka dan juga analisis secara berulang-ulang bersama beberapa dosen

yang memang ahlinya dalam pembuatan biogas, sehingga dihasilkan pemunculan

ide terbarukan untuk Kepulauan Kalimantan sebagai langkah optimalisasi

pendapatan para pemelihara hewan ternak dengan memanfaatkan kotoran ternak

menjadi BBM alternatif. Selain melakukan analisis tentang pemilihan metode

anaerobic process, analisis target juga menjadi bahan pertimbangan dalam

penulisan karya tulis ilmiah ini. Kepulauan Kalimantan menjadi target utama dalam

penulisan karya tulis ilmiah ini, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk nyata dalam

memberikan pemikiran terbaru kepada beberapa daerah pedalaman Kepulauan

Kalimantan untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan limbah kotoran hewan

ternak yang ada di pedalaman Kepulauan Kalimantan tersebut dan diharapkan akan

membantu masyarakat luas dalam pemenuhan kebutuhannya.

Sintesis hasil pemikiran yang sudah dianalisis tersebut akan dilakukan

dengan tahapan-tahapan tertentu. Hasil analisis akan dibuat dalam bentuk model

rancangan sederhana, kemudian dilakukan pengujian metode anaerobic process

pada lingkungan kampus. Selanjutnya dilakukan penyesuaian untuk penggunaan

metode tersebut pada pembuatan biogas dari kotoran ternak dan diharapkan dapat

berguna bagi peternak Indonesia dalam pemenuhan energi listrik, elpiji dan pupuk

tanaman khususnya pada daerah pedalaman Kepulauan Kalimantan.

Page 19: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

10

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang dapat diberikan dalam karya tulis ilmiah ini adalah:

1. Cara menangani limbah kotoran hewan ternak, yaitu dengan menjadikan limbah

kotoran ternak tersebut menjadi pupuk dan BBM alternatif berupa biogas.

2. Proses pembuatan biogas menggunakan kotoran hewan ternak dilakukan dengan

menampung kotoran hewan ternak tersebut dalam penampung kotoran digester

anaerob kemudian gas yang terbentuk dialirkan ke dalam penampung gas, lalu

diteruskan ke lampu petromak dan kompor elpiji.

3. Penerapan metode anaerobic process berfungsi untuk merombak kotoran ternak

menjadi gas CH4 dalam kondisi miskin O2 sehingga menghasilkan biogas.

4. Produksi biogas dari kotoran hewan ternak akan menambah penghasilan

pemelihara hewan ternak karena menghemat pembelian gas elpiji, minyak tanah

dan dapat menghasilkan produk sampingan berupa pupuk.

5.1 Saran

Saran yang dapat diberikan karya tulis ilmiah ini adalah perlunya dilakukan

pemilihan tempat yang sesuai dengan kondisi perumahan dalam proses produksi

biogas agar dapat secara maksimal pada skala rumah tangga. Selain itu, perlu

dilakukan sosialisasi lebih lanjut tentang Produksi BBM Alternatif dari Limbah

Kotoran Ternak dengan Metode Anaerobic Process sebagai Optimalisasi

Pendapatan Pemelihara Hewan Ternak terhadap masyarakat Indonesia, khususnya

masyarakat pedalaman Kepulauan Kalimantan.

Page 20: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

11

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, K., Abdul Kohar, I., Nirwan, S., Endah, A., Armansyah, H. T., M. Yasin,

Edy, H., Aris, P., 1991. Energi dan Listrik Pertanian, JICA-DGHE/IPB

Project/ADAET, JTA-9a (132).

Anon, 1984. Updated Guidebook on Biogas Development - Energy Resources

Development Series 1984, No. 27, United Nations, New York, USA.

Darsin, M. 2006. Design of Biogas Circulator, Seminar Nasional Kreativitas Mesin

Brawijaya 2006, Universitas Barawijaya, Malang.

Gunnerson, C.G. and Stuckey, D.C. 1986. Anaerobic Digestion: Principles and

Practices for Biogas System. The World bank Washington, D.C., USA.

Hasnudi., Sayed, U dan Iskandar, S. 2004. Kumpulan Konsep Sumbang Saran

Untuk Kemajuan Dunia Peternakan Di Indonesia. Universitas Sumatera

Utara. Medan.

Page 21: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

12

LAMPIRAN

1. BIODATA KETUA

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Edi Siswanto

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Kimia

4 NIM H13112071

5 Tempat dan Tanggal Lahir Nanga Mahap, 05-01-1993

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 089615842135

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institut SDN 01

Nanga Mahap

SMPN 03 Nanga

Mahap

SMAN 01

Nanga Mahap

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah/

Seminar

Judul Artikel Waktu dan Tempat

1 -------------------- -------------------

-

-------------------

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Instatut Pemberi

Penghargaan

Tahun

1 Juara 3 Lulusan terbaik tingkat

SLTP Se-Kecamatan

BUPATI 2006 – 2012

Page 22: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

13

2 Juara 3. Tanding Tae kwon do

kelas Under 59 Kg di Pontianak

INDOSAT CUP 2012

3 Juara 1. Debat Adaptasi

Lingkungan Kampus yang

diadakan oleh HIMKI

HIMKI FMIPA

UNTAN

2012

4 Lolos PKM-K untuk didanai

dengan Judul SOS-VeGeta

Borneo”Sosis Vegetarian Ala

KALBAR yang diselengarakan

oleh COMDEV dan Outraching

Universitas Tanjungpura

COMDEV

UNTAN

2013

5 Masuk 5 besar Lomba Karya

Tulis Ilmiah tingkat Fakultas

BEM FMIPA

UNTAN

2013

6 Lolos seleksi SCENE Goes To

Japan (Kochi University)

Pembina SCENE 2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Pontianak, 18 Oktober 2014

Pengusul

(Edi Siswanto)

NIM. H13112071

Page 23: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

14

2. ANGGOTA 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sumarti

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Ilmu politik

4 NIM E02112065

5 Tempat dan Tanggal Lahir Nanga mahap,10 september 1993

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 082157535807

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institut SDN 01 Nanga

Mahap

SMPN 03 Nanga

Mahap

SMAN 01 Nanga

Mahap

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-

Lulus

2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah/

Seminar

Judul Artikel Waktu dan Tempat

1 -------------------- -------------------

-

-------------------

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Instatut Pemberi

Penghargaan

Tahun

1

Page 24: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

15

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Pontianak, 18 Oktober 2014

Pengusul

( )

NIM.

3. ANGGOTA 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Afriyuni Andar

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Pendidikan kimia

4 NIM F02112084

5 Tempat dan Tanggal Lahir Nanga Mahap

6 E-mail Afriyunifygemail.com

7 Nomor Telepon/HP 085284203148

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institut SDN 02 Nanga

Mahap

SMPN 03 Nanga

Mahap

SMAN 03 Nanga

Mahap

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-

Lulus

2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah/

Seminar

Judul Artikel Waktu dan Tempat

Page 25: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

16

1 -------------------- -------------------

-

-------------------

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Instatut Pemberi

Penghargaan

Tahun

1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Pontianak, 18 Oktober 2014

Pengusul

( )

NIM.

Page 26: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

17

4. Biodata Dosen Pembimbing

Nama : Lia Destiarti, S.Si, M.Si

NIP : 198312022008122002

Tempat/Tgl. Lahir : Pontianak / 2 Desember 1983

Jenis Kelamin : Wanita

Bidang Keahlian : Kimia Analitik

Kantor/Unit kerja : Jurusan Kimia FMIPA Univ. Tanjungpura

Alamat Kantor : Jl. A. Yani Pontianak 78124

Telepon/Faksimile/E-mail : 0561-577963

Alamat Rumah : Jl. Pulau We No. 16 Pontianak 78121

HP 081345208035

Pendidikan :

No. Perguruan Tinggi Kota &

Negara

Tahun

Lulus

Bidang Studi

1. Univ. Padjadjaran (S2) Bandung/Ind. 2010 Kimia/Kimia

Analitik

2. Univ. Tanjungpura (S1) Pontianak/Ind 2006 Kimia/Kimia

Organik Bahan

Alam

Pengalaman Riset :

No. Judul Riset Tahun

1. Pengujian Kinerja Reaktor Fotokatalisis untuk Degradasi

Limbah Industri Pelapisan Logam (dana mandiri, Tesis)

2009

2. Daya Anthelmintik Senyawa Bioaktif Dari Biji Langsat

(Lansium Domesticum Jack) Terhadap Ascaris Sp. (dana DIPA

Kopertis Wilayah XI, Kompetisi)

2008

3. Degradasi Detergen, Fenol, dan Logam (Cu, Zn, Ni, Cr)

Sebagai Limbah Industri Elektroplating Secara Fotokatalisis

Lapis Tipis – Konduktometri (dana DP2M Dikti, Hibah

Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional, Kompetisi)

2008

Page 27: Edi Siswanto_Universitas Tanjungpura_KTI BIOGAS

18

4. Pengembangan Metode Analisis Polutan Organik dan

Anorganik dari Limbah Industri Elektroplating (dana DIPA

Universitas Padjadjaran, Hibah Penelitian Tim Pascasarjana,

Kompetisi)

2008

5. Pengembangan Sediaan Repellent Nyamuk Aedes Aegypti dari

Ekstrak Kulit Batang Langsat (Lansium Domesticum Corr)

(dana RUT Daerah Provinsi Kalimantan Barat, kompetisi)

2007

6. Karakterisasi Senyawa Flavonoid dari Kulit Batang Manggis

(Garcinia mangostana) (dana mandiri, Skripsi)

2006

Publikasi :

Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Kimia dari Kulit Batang Manggis (Garcinia

mangostana Linn), dalam Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, Vol.7 No.2

Tahun 2009, ISSN : 1693-3834.

Seminar :

No. Seminar

1. Seminar Sosialisasi Pelatihan dan Pemanfaatan e-journal, Universitas

Padjadjaran Bandung, 2010 (peserta)

2. International Seminar on Chemistry, Universitas Padjadjaran Bandung,

2008 (peserta)

3. Seminar Nasional “Penguatan Kearifan Budaya Lokal dalam Era

Globalisasi, Universitas Padjadjaran Bandung, 2008 (peserta)

4. Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia, Universitas

Tanjungpura Pontianak, 2007 (pemakalah oral dan peserta)

Pontianak, 18 Oktober 2014

Dosen Pembinbimg,

Lia Destiarti, S.Si, M.Si

NIP. 198312022008122002