contohskripsi

166
ANALISIS PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL DI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG (Studi Kasus Di Kelurahan Dinoyo, Tlogomas, Sumbersari, Lowokwaru, dan Tulusrejo) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi Disusun oleh: RENNY APRILLANITA NIM. 0510223156

Upload: wibowo-susilo

Post on 25-Jun-2015

1.649 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: contohskripsi

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS KONSUMEN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL DI

KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

(Studi Kasus Di Kelurahan Dinoyo, Tlogomas,

Sumbersari, Lowokwaru, dan Tulusrejo)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

RENNY APRILLANITA

NIM. 0510223156

KONSENTRASI BIDANG PEMASARAN

JURUSAN MANAJEMEN

Page 2: contohskripsi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2009

2

Page 3: contohskripsi

3

Page 4: contohskripsi

RIWAYAT HIDUP

Nama : Renny Aprillanita

Tanpat & Tanggal Lahir : Balikpapan, 27 April 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Wonosari RT 25 No.12 GSI Balikpapan

Telepon : 0542 - 420817

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 1993 – 1999, SD Negeri 011 Balikpapan Tengah

2. 1999 – 2002. SLTP Negeri 1 Balikpapan

3. 2002 – 2005, SMA Negeri 1 Balikpapan

4. 2005 – 2009, terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Brawijaya Malang

4

Page 5: contohskripsi

ABSTRAK

Analisis Pengaruh Faktor Psikologis Konsumen Terhadap Keputusan

Pembelian Air Mineral Di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

(Studi Kasus Di Kelurahan Dinoyo, Tlogomas,

Sumbersari, Lowokwaru, dan Tulusrejo)

Oleh : Renny Aprillanita, NIM : 0510223156

Dosen Pembimbing : Dra. Balqis, MM.

Saat ini, air mineral merupakan pilihan utama sebagian besar orang dalam

pemenuhan kebutuhan air bersih. Hal ini dikarenakan air mineral memiliki

keunggulan dibandingkan air bersih yang apabila diperoleh dengan memasak air

mentah. Selain karena praktis, higienis, harga yang terjangkau, dan sifatnya yang

lebih tahan lama dibanding air minum non-kemasan, air mineral juga mudah

diperoleh. Penelitian dilakukan di Kecamatan Lowokwaru, yang dimana menurut

data statistik kota Malang tahun 2008 merupakan kecamatan yang padat

penduduknya, yaitu 157.949 jiwa. Peneliti melakukan penelitian untuk

mengetahui faktor psikologis apa saja yang mempengaruhi konsumen terhadap

pembelian air mineral. Oleh karena itu, dengan menganalisis faktor psikologis

konsumen akan memberikan petunjuk bagi perusahaan untuk melakukan

pengembangan produk terkait dengan keputusan pembelian air mineral oleh

penduduk yang bermukim di Kecamatan Lowokwaru.

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah explanatory

research, yang menjelaskan hubungan kausal antara variable-variabel melalui

pengujian hipotesis. Penelitian ini terdiri atas lima variabel bebas (X), antara lain

variabel motivasi (X1), persepsi (X2), pengetahuan (X3), dan keyakinan dan sikap

(X4), dan satu variabel terikat yaitu keputusan konsumen (Y). Dalam menentukan

sampel, peneliti menggunakan proportionate stratified random sampling, dimana

teknik penggambilan sampel digunakan bila populasi mempunyai unsur yang

tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Teknik analisis data yang

5

Page 6: contohskripsi

digunakan adalah regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 15.0 for

Windows.

Hasil dari pengujian hipotesis I dengan menggunakan Uji F menunjukkan

variabel motivasi (X1), persepsi (X2), pengetahuan (X3), dan keyakinan dan sikap

(X4), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen (Y).

Sedangkan untuk pengujian hipotesis II dengan menggunakan Uji t menunjukkan

bahwa untuk variabel motivasi (X1), pengetahuan (X3), dan keyakinan dan sikap

(X4), secara parsial berpengaruh signifikan dan variabel persepsi (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen (Y). Sedangkan hasil dari

pengujian hipotesis III menunjukkan variable yang paling dominan berpengaruh

terhadap keputusan konsumen (Y) adalah variable keyakinan dan sikap (X4)

dengan nilai koefisien standardized (Beta) tertinggi sebesar 0.292.

Kata Kunci : Faktor Psikologis, Keputusan Pembelian Konsumen

6

Page 7: contohskripsi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan petunjuk yang tiada

pernah putus untuk menerangi hati dan pikiran sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor

Psikologis Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral di

Kecamatan Lowokwaru Kota Malang (Studi Kasus di Kelurahan Dinoyo,

Tlogomas, Sumbersari, Lowokwaru dan Tulusrejo)”.

Adapun tujuan dari penulisan skripsi adalah untuk memenuhi syarat dalam

mencapai derajat Sarjaya Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Brawijaya malang.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan banyak

pihak. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Balqis, MM selaku sosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dan pemikirannya untuk membimbing dan mengarahkan

penulis selama menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. M. S. Idrus, SE., M.Ec., Ph.D, selaku ketua jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Braijaya Malang.

3. Bapak Prof. Dr. Bambang Subroto, SE,. MM, Ak. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Brawijaya

4. Bapak Nanang Suryadi, SE., M.Si, selaku sekretaris jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya malang.

5. Bapak Dr. Achmad Sudiro, SE., ME, selaku dosen penguji I

6. Astrid Puspaningrum, SE., MM, selaku dosen penguji II

7. Bapak sekretaris kecamatan Lowokwaru yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk melaukan penelitian skripsi dikecamatan

Lowokwaru.

8. Orang tua ku yang jauh di sana, terimakasih dukungannya, yang menopang

hidup ku selama 3 tahun dimalang, adik dan kakak ku, makasih doa nya.

9. “Elek” terima kasih buat perhatian, bantuannya dan dukungannya.

10. Teman-temanQ Rina, Mbos, DC, Rere, Rengga.

7

Page 8: contohskripsi

11. Seluruh teman-teman jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi angkatan 2005

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

12. Anak Watumujur No.8, niko, ayu, mb’oneng, vindi, nandong, ratih06, ro2,

nikum, eli, tihe, ninda.

13. Dan semua pihak yang selama ini membantu dalam penyelesaikan penulisan

skripsi ini.

Terakhir, meskipun dalam proses penulisan Skripsi ini dimungkinkan

bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, namun setiap kesalahan yang terdapat

di dalamnya merupakan kelalaian dan tanggung jawab penulis. Penulis menyadari

bahwa penyusunan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan

saran sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat

bermanfaat dan memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pendidikan

dan wacana berpikir kita.

Malang, Maret 2009

Penulis

8

Page 9: contohskripsi

DAFTAR ISI

Hal.

Kata Pengantar ........................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................... iii

Daftar Bagan .............................................................................................. vi

Daftar Tabel ............................................................................................... vii

Daftar Gambar ........................................................................................... ix

Daftar Lampiran ......................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................. 4

1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian ....................... 5

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Manajemen Pemasaran ...................... 6

2.2. Pengertian Perilaku Konsumen ........................... 6

2.3. Karakteristik yang Mempengaruhi

Tingkah laku Konsumen ..................................... 7

2.4. Peran Konsumen Dalam Membeli ....................... 15

2.5. Jenis-jenis Tingkah laku

Keputusan Pembelian ......................................... 15

2.6. Proses Keputusan Membeli ................................. 18

2.7. Hubungan dan Pengaruh Faktor Psikologis

Terhadap Keputusan Pembelian ........................ 21

2.8. Kerangka Pemikiran ........................................... 24

2.9. Hipotesis Penelitian ............................................ 25

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ................................... 27

3.2. Lokasi Penelitian ................................................. 27

9

Page 10: contohskripsi

3.3. Populasi dan Sampel ........................................... 28

3.4. Jenis Sumber Data

3.4.1. Jenis

Data .................................................... 30

3.4.2. Sumber

Data ............................................... 30

3.4.3. Skala

Pengukuran ....................................... 31

3.5. Teknik Pengumpulan Data .................................. 31

3.6. Variabel Penelitian .............................................. 32

3.7. Definisi Operasional Variabel ............................. 33

3.8. Uji Validitas dan Reabilitas

3.8.1. Uji Validitas ................................................ 35

3.8.2. Uji

Reliabilitas ............................................ 36

3.9. Uji Asumsi Klasik ............................................... 37

3.9.1. Uji Normalitas ............................................ 37

3.9.2. Uji Heteroskedastisitas ................................ 37

3.9.3. Uji Multikolinearitas ................................... 38

3.10. Analisis Regresi Berganda................................... 39

3.11. Uji Hipotesis

3.11.1. Uji

F ............................................................ 40

3.11.2. Uji

t ............................................................. 41

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kecamatan

Lowokwaru ……………………………….......... 43

4.2. Gambaran Umum Responden ………………….. 48

4.3. Gambaran Distribusi Frekuensi Variabel ............ 55

4.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ..................... 59

10

Page 11: contohskripsi

4.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Motivasi (X1) ............................................. 60

4.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Persepsi (X2) ............................................... 60

4.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Pengetahuan (X3) ......................................... 61

4.4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Keyakinan dan Sikap (X4) .......................... 61

4.4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Keputusan Pembelian (Y) .......................... 62

4.5. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ………………... 62

4.5.1. Uji

Normalitas ........................................... 63

4.5.2. Uji Non-Kolinieritas Ganda

(Multicolinearity) ...................................... 64

4.5.3. Uji Non-Heteroskedastisitas

…………….. 65

4.6. Analisis Data

4.6.1. Analisis Regresi Linier Berganda

……….. 66

4.6.2. Koefisien Determinasi (R2) ……………… 69

4.7. Hasil Pengujian Hipotesis

4.7.1.1. Uji F .................................................. 71

4.7.1.2. Uji t ................................................... 72

4.8. Pembahasan Hasil Penelitian …...……………... 74

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .......................................................... 80

5.2 Saran .................................................................... 81

Daftar Pustaka ............................................................................................. 83

Lampiran ..................................................................................................... 85

11

Page 12: contohskripsi

DAFTAR BAGAN

Bagan I : Kerangka Pikir .................................................................. 24

Bagan II : Model Hipotesis ................................................................ 25

12

Page 13: contohskripsi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Jenis Kelamin Responden ............................................. 49

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Usia Responden ............................................................ 50

Tabel 4.3 : Distibusi Frekuensi Berdasarkan

Frekuensi Melakukan Pembelian Air Mineral .............. 51

Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Status Pekerjaan Responden .......................................... 52

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Penghasilan Per Bulan ................................................... 53

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Merk Air Mineral

yang Dikonsumsi ........................................................... 54

Tabel 4.7 : Distribusi Variabel Penelitian ....................................... 56

Tabel 4.8 : Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Motivasi (X1) ................................................................. 60

Tabel 4.9 : Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Persepsi (X2) ................................................................. 60

Tabel 4.10 : Uji Validitas dan Reliabelitas

Variabel Pengetahuan (X3) ........................................... 61

13

Page 14: contohskripsi

Tabel 4.11 : Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Keyakinan dan sikap (X4) .............................................. 61

Tabel 4.12 : Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Keputusan pembelian (Y) .............................................. 62

Tabel 4.13 : Uji Normalitas Sumber distribusi .................................. 63

Tabel 4.14 : Uji Multikolinearitas Variance Inflation Factor

(VIF) .............................................................................. 65

Tabel 4.15 : Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas Variabel

(X1, X2, X3, X4) Terhadap absolut Residual dengan

menggunakan Uji rank spearman ................................. 66

Tabel 4.16 : Hasil Analisis Regresi .................................................... 67

Tabel 4.17 : Pengujian Hipotesis Pertama .......................................... 71

Tabel 4.18 : Pengujian Hipotesis Kedua ............................................. 72

14

Page 15: contohskripsi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I : Faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkah laku konsumen .......................................................... 7

15

Page 16: contohskripsi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisioner ............................................................................................ 85

2. Tabulasi Data Kuisioner .................................................................... 88

3. Statistik Deskriptif ............................................................................ 93

4. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................... 99

5. Analisa Regresi Berganda ................................................................. 105

6. Peta Wilayah Kecamatan Lowokwaru .............................................. 109

16

Page 17: contohskripsi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat baik dalam

perusahaan industri manufaktur, dagang maupun perusahaan jasa. Untuk mampu

bersaing maka setiap perusahaan harus terus menerus meningkatkan kualitas

produk atau jasanya. Agar dapat memiliki produk maupun jasa yang bermutu

perusahaan harus mempunyai strategi-strategi khusus untuk memenangkan

persaingan pasar yang semakin kompetitif.

Pemasaran merupakan salah satu ujung tombak bagi sebuah perusahaan

dan yang biasanya menjadi tolak ukurnya adalah keberhasilan usaha. Dalam

proses pemasaran, konsumen merupakan obyek yang dijadikan sasaran pasar,

maka perusahaan harus dapat memahami konsumen. Banyak hal yang dapat

dilakukan dalam memahami kondisi pasar, salah satunya yaitu dengan

mengadakan penelitian/riset pasar. Sehingga dapat menilai, mengukur

kemampuan dan menginterpretasikan keinginan dan perilakunya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa air bersih merupakan kebutuhan utama bagi

manusia demi kelangsungan hidupnya. Mengenai masalah air, melalui Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM), pemerintah telah berusaha menyediakan dan

memenuhi kebutuhan air minum yang bersih, bebas polusi, tetapi kenyataannya

sampai saat ini banyak dijumpai air ledeng yang keruh karena masih banyak

perusahaan membuang limbahnya ke sungai tanpa diproses lebih dulu. Melihat

kondisi ini, banyak perusahaan yang berusaha memanfaatkan peluang untuk

memproduksi air minum yang benar-benar bersih, bebas polusi dan menyehatkan

dalam bentuk gelas, botol dan galon, dengan menggunakan merk seperti Aqua,

Club, Total, Ades, dan Cheer. Karena dewasa ini hampir seluruh masyarakat

terutama yang hidup di kota-kota besar mengkonsumsi produk air minum untuk

memenuhi kebutuhannya akan minuman yang sehat dan bermineral.

Dari kondisi tersebut di atas, dan semakin tingginya tingkat pendidikan

dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka membawa pengaruh

terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi air mineral. Di samping itu

17

Page 18: contohskripsi

konsumen memiliki kebebasan dalam memilih produk. Untuk itu produsen

memerlukan strategi dengan tujuan mencapai keunggulan bersaing dan

memerlukan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk.

Faktor psikologis merupakan hal yang digunakan konsumen dalam

berinteraksi karena faktor psikologis juga merupakan alat bagi konsumen untuk

mengenali perasaan mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi,

merumuskan pikiran dan pendapat (opini), dan mengambil tindakan. Faktor

psikologia dapat disebabkan lingkungan seseorang karena mereka menggunakan

pengaruh psikologis pada hal-hal yang khusus.

Air mineral diketahui semakin banyak dikenal dan semakin banyak

dikonsumsi oleh masyarakat. Seolah telah menjadi suatu tren saat ini, sebagian

besar masyarakat biasa mengkonsumsi air mineral karena praktis, higienis,

harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnya yang tahan lama. Hal

ini juga didukung dengan semakin banyaknya merk-merk air mineral yang

ditawarkan oleh produsen, dan ada kecenderungan beberapa merek yang menjadi

pilihan utama konsumen.

Penulis mengambil bahasan mengenai air mineral dikarenakan saat ini, air

mineral merupakan pilihan utama sebagian besar orang dalam pemenuhan

kebutuhan air bersih. Selain itu, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang saat ini telah berkembang, memungkinkan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan air bersih dengan lebih praktis.

Studi kasus dilaksanakan di Kecamatan Lowokwaru karena lokasi

kecamatan tersebut masih termasuk wilayah pusat kota, sehingga kemungkinan

besar masyarakatnya mengkonsumsi air mineral. Sedangkan, kelurahan Dinoyo,

Tlogomas, Sumbersari. Lowokwaru dan Tulusrejo dipilih penulis karena lima

kelurahan termasuk kelurahan yang padat jika ditinjau dari segi jumlah

penduduknya, sehingga diasumsikan penelitian yang lakukan oleh penulis dapat

mewakili populasi di Kecamatan Lowokwaru dan juga memudahkan penulis

dalam mengambil sampel penelitian jika hanya terbatas pada lima kelurahan saja.

Dari uraian tersebut di atas maka judul penelitian ini adalah: “Analisis

Pengaruh Faktor Psikologis Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Air

18

Page 19: contohskripsi

Mineral di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang (Studi Kasus di Kelurahan

Dinoyo, Tlogomas, Sumbersari, Lowokwaru dan Tulusrejo)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah faktor psikologis yang terdiri dari variabel motivasi, persepsi,

pengetahuan, keyakinan dan sikap berpengaruh secara simultan terhadap

keputusan pembelian air mineral di Kecamatan Lowokwaru?

2. Apakah faktor psikologis yang terdiri dari variabel motivasi, persepsi,

pengetahuan, keyakinan dan sikap berpengaruh secara parsial terhadap

keputusan pembelian air mineral di Kecamatan Lowokwaru?

3. Variabel manakah dari faktor psikologis yang terdiri dari motivasi,

persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap yang berpengaruh dominan

terhadap keputusan pembelian Air Minum Mineral di Kecamatan

Lowokwaru?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat disusun tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi,

pengetahuan, keyakinan dan sikap yang berpengaruh secara simultan

terhadap keputusan pembelian air mineral di Kecamatan Lowokwaru.

2. Untuk mengetahui faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi,

pengetahuan, keyakinan dan sikap yang secara berpengaruh secara parsial

terhadap keputusan pembelian air mineral di Kecamatan Lowokwaru.

3. Untuk mengetahui Variabel faktor psikologis manakah yang terdiri dari

motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap yang berpengaruh

dominan terhadap keputusan pembelian Air Minum Mineral di Kecamatan

Lowokwaru.

1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian

19

Page 20: contohskripsi

1. Bagi Mahasiswa

1. Memperdalam dan meningkatkan pengetahuan yang berhubungan

dengan manajemen pemasaran, perilaku konsumen dan metode

penelitian.

2. Menambah bekal dan pengalaman dalam mencari pemecahan masalah

yang akan timbul di dunia kerja yang akan datang.

3. Menambah referensi dalam usaha menyempurnakan teori yang telah

diperoleh di bangku perkuliahan.

2. Bagi Jurusan

1. Sebagai bahan referensi untuk topik yang berkaitan dengan keputusan

pembelian suatu produk air mineral.

2. Sebagai masukan untuk bahan evaluasi penyempurnaan kurikulum

yang ada apakah sudah sesuai dengan dunia usaha atau belum.

3. Sebagai pembanding bagi penelitian sebelumnya dan informasi

pendahuluan bagi peneliti serupa di masa yang akan datang, serta

dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu

pemasaran.

3. Bagi Peneliti

Sebagai syarat menyelesaikan pendidikan, juga untuk menambah ilmu

pengetahuan bidang ilmu manajemen pemasaran, dan melatih penulis

untuk dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh dalam perkuliahan

pada kenyataan yang ada di lapangan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler (2002:9) adalah “proses

perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta

penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi”.

20

Page 21: contohskripsi

Manajemen pemasaran merupakan suatu proses manajemen yang meliputi

penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, pemikiran penetapan harga, promosi,

penyalur gagasan, pengawasan kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.

2.2 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil

seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan

mempergunakan barang dan jasa.

Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari.

Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat

rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, di mana

mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa

mereka membeli. Pemasar dapat mempelajari apa yang dibeli konsumen untuk

mencari jawaban atas pertanyaan mengenai apa yang mereka beli, di mana dan

berapa banyak, tetapi mempelajari mengenai alasan tingkah laku konsumen bukan

hal yang mudah, jawabannya seringkali tersembunyi jauh dalam benak konsumen.

Pengertian perilaku konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002:6)

mengatakan: “Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran

yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa, pengalaman

serta ide-ide.

Swastha dan Handoko (2000:10) mengatakan: Perilaku konsumen

(consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang

dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan

dan menentukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Dari pengertian di atas maka perilaku konsumen merupakan tindakan-

tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen perorangan,

kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan

barang-barang serta jasa melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali

dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan

tersebut.

21

Page 22: contohskripsi

2.3 Karakteristik yang Mempengaruhi Tingkah laku Konsumen

Gambar I

F

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen

Sumber : (Kotler, 2002:144)

Pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh karakteristik sebagai berikut:

a. Faktor budaya

Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah

laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

1) Budaya

Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan

tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari

keluarga dan lembaga penting lainnya.

2) Sub budaya

22

Budaya

Budaya

Sub Budaya

Kelas Sosial

Sosial

Kelompok Acuan

Keluarga

Peran dan Status

Pribadi

Umur dan Tahapdaur hidup

Pekerjaan

Situasi ekonomi

Gaya hidup

Kepribadian dankonsep diri

Psikologi

Motivasi

Persepsi

Pengetahuan

Keyakinan danSikap

Pembeli

Page 23: contohskripsi

Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah

berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum.

3) Kelas sosial

Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur

dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku

yang serupa.

b. Faktor sosial

Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi

diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan,

kekayaan dan variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari

kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah

posisi sosial mereka. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh

faktor-faktor sosial, yaitu:

1) Kelompok

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk

mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan

kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal-

seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Beberapa

merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih

formal dan kurang reguler. Ini mencakup organisasi seperti kelompok

keagamaan, asosiasi profesional dan serikat pekerja.

2) Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat dan telah di teliti secara mendalam, pemasar tertarik

dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian

berbagai produk dan jasa.

3) Peran dan status

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang

menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa

status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh

masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan

statusnya dalam masyarakat.

23

Page 24: contohskripsi

c. Faktor pribadi

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:

1) Umur dan tahap daur hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa

hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering

kali berhubungan dengan umur. Membeli juga di bentuk oleh tahap

daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga

sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran

pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk

yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

2) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai

minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah

perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan

produk menurut kelompok pekerjaan tertentu.

3) Situasi ekonomi

Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk.

Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati

kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat.

Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil

langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan

mengubah harga produknya.

4) Gaya hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas

(pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat

(makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar

kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola

bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

5) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku

membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik

24

Page 25: contohskripsi

yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama

terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan

dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan

bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan

diri, dan keagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk

menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau

merek tertentu.

d. Faktor psikologi

Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor

psikologi yang penting, yaitu :

1) Motivasi

Kebutuhan yang cukup untuk mengarahkan seseorang mencari cara

untuk memuaskan kebutuhan. Dalam urutan kepentingan, jenjang

kebutuhannya adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,

kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan

pengaktualisasian diri. Mula-mula seseorang mencoba untuk

memuaskan kebutuhan yang paling penting. Kalau sudah terpuaskan,

kebutuhan itu tidak lagi menjadi motivator dan kemudian orang

tersebut akan mencoba memuaskan kebutuhan paling penting

berikutnya. Misalnya orang yang kelaparan (kebutuhan fisiologis)

tidak akan tertarik dengan apa yang terjadi dalam dunia seni

(kebutuhan mengaktualisasikan diri), tidak juga pada bagaimana orang

lain memandang dirinya atau penghargaan orang lain (kebutuhan sosial

atau penghargaan), bahkan tidak tertarik juga pada apakah mereka

menghirup udara bersih (kebutuhan rasa aman). Tetapi kalau setiap

kebutuhan penting ini terpuaskan, kebutuhan paling penting berikutnya

akan muncul.

2) Persepsi

“Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur

dan mengintepretasikan masukan-masukan informasi untuk

menciptakan gambaran keseluruhan” (Kotler, 2000:241). Seseorang

yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang tersebut

25

Page 26: contohskripsi

bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi. Orang dapat

membentuk persepsi berbeda dari rangsangan yang sama karena 3

macam proses penerimaan indera, yaitu:

a) Perhatian selektif

Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar

informasi yang mereka hadapi, berarti bahwa pemasar harus

bekerja cukup keras untuk menarik perhatian konsumen.

b) Distorsi selektif

Menguraikan kecenderungan orang untuk mengitepretasikan

informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah

mereka yakini.

c) Ingatan selektif

Orang cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka

pelajari. Mereka cenderung akan mempertahankan atau mengigat

informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka. Karena

adanya ingatan selektif.

3) Pengetahuan

Menurut Mangkunegara (2002:45) “Perilaku konsumen dapat

dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya.

Pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan keputusan

membeli”.

Menurut Kotler, (2002:172), “Pengetahuan adalah perilaku-

perilaku manusia yang dipelajari melalui dorongan, rangsangan,

petunjuk, tanggapan dan penguatan kembali yang saling

mempengaruhi”.

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku

individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori

pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk

permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya dengan

dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan

motivasi, dan memberikan peranan positif.

4) Keyakinan dan sikap

26

Page 27: contohskripsi

Menurut Kotler, (2000:245): Keyakinan dan Sikap mendorong

orang untuk berperilaku secara konsisten terhadap obyek yang sejenis.

Orang tidak harus mengintepretasi dan bereaksi terhadap setiap obyek

dengan cara yang sama sekali baru. Sikap menghemat energi dan

pikiran. Oleh sebab itu, sikap sangat sulit untuk berubah. Sikap

seseorang membentuk pola yang konsisten, dan untuk mengubah

sebuah sikap mungkin membutuhkan penyesuaian besar terhadap sikap

yang lain.

Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan

keyakinan dan sikap. Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi

tingkah laku membeli. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang

dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan didasarkan pada

pengetahuan yang sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan

mungkin menaikkan emosi atau mungkin tidak.

Pemasaran tertarik pada keyakinan bahwa orang yang

merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini

menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku

membeli. Bila ada sebagian keyakinan yang salah dan menghalangi

pembelian, pemasar pasti ingin meluncurkan usaha untuk

mengkoreksinya.

Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari

seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten. Sikap

menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai

menyukai atau tidak menyukai sesuatu mengenai mendekati atau

menjauhinya.

2.4 Peran Konsumen Dalam Membeli

Keputusan pembelian merupakan proses merumuskan berbagai alternatif

tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk

melakukan pembelian.

27

Page 28: contohskripsi

Pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli

dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang untuk banyak produk, cukup

mudah untuk mengenali siapa yang mengambil keputusan. Orang mungkin

memainkan beberapa peran dalam keputusan membeli:

– Pemrakarsa : orang yang pertama menyarankan atau mencetuskan

gagasan membeli produk atau jasa tertentu.

– Pemberi pengaruh : orang yang pandangan atau sarannya

mempengaruhi keputusan membeli.

– Pengambil keputusan : orang yang akhirnya membuat keputusan

membeli atau sebagian dari itu, apakah akan membeli, apa yang dibeli,

bagaimana membelinya atau di mana membeli.

– Pembeli : orang yang benar-benar melakukan pembelian

– Pengguna : orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau

jasa.

Mengetahui peserta utama proses pembelian dan peran yang mereka

mainkan membantu pemasar untuk menyesuaikan program pemasaran.

2.5 Jenis-jenis Tingkah laku Keputusan Pembelian

Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin

banyak pertimbangannya untuk membeli. Adapun jenis-jenis tingkah laku

membeli konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan

antara merek, yaitu (Kotler, 2002:160) :

a. Tingkah laku membeli yang kompleks

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan

keterlibatan tinggi konsumen dalam pembelian dan perbedaan besar yang

dirasakan di antara merek.

Pembeli ini akan melewati proses pembelajaran, pertama mengembangkan

keyakinan mengenai produk, kemudian sikap, dan selanjutnya membuat

pilihan membeli yang dipikirkan masak-masak. Pemasar dari produk yang

banyak melibatkan peserta harus memahami tingkah laku pengumpulan

informasi dan evaluasi dari konsumen yang amat terlibat. Mereka perlu

membantu pembeli belajar mengenai atribut kelas produk dan kepentingan

28

Page 29: contohskripsi

relatif masing-masing, dan mengenai apa yang ditawarkan merek tertentu,

mungkin dengan menguraikan panjang lebar keunggulan mereka lewat media

cetak.

b. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan

konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek.

Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan terjadi ketika

konsumen amat terlibat dalam pembelian barang yang mahal, jarang dibeli

dan beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara merek.

c. Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan

Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi di bawah kondisi

keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang dirasakan

besar.

Konsumen tampaknya mempunyai keterlibatan yang rendah dengan

kebanyakan produk yang mempunyai harga murah dan sering dibeli.

Dalam hal ini, tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urutan

keyakinan – sikap – tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak mencari

informasi secara ekstensif mengenai merek mana yang akan dibeli.

Sebaliknya, mereka secara pasif menerima informasi ketika menonton televisi

atau membaca majalah. Pengulangan iklan menciptakan pengenalan akan

merek bukan keyakinan pada merek. Konsumen tidak membentuk sikap yang

kuat terhadap suatu merek, mereka memilih merek karena sudah dikenal.

Karena keterlibatan mereka dengan produk tidak tinggi, konsumen mungkin

tidak mengevaluasi pilihan bahkan setelah membeli. Jadi, proses membeli

melibatkan keyakinan merek yang terbentuk oleh pembelajaran pasif, diikuti

dengan tingkah laku membeli, yang mungkin diikuti atau tidak dengan

evaluasi.

Karena pembeli tidak memberikan komitmen yang kuat pada suatu merek,

pemasar produk yang kurang terlibat pada beberapa perbedaan merek

29

Page 30: contohskripsi

seringkali menggunakan harga dan promosi penjualan untuk merangsang

konsumen agar mau mencoba produk.

d. Tingkah laku membeli yang mencari variasi

Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari variasi dalam

situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah, tetapi perbedaan

merek dianggap berarti. Dalam kategori produk seperti ini, strategi pemasaran

mungkin berbeda untuk merek yang menjadi pemimpin pasar dan untuk merek

yang kurang ternama. Perusahaan akan mendorong pencarian variasi dengan

menawarkan harga rendah, penawaran khusus, kupon, sampel gratis, dan iklan

yang menunjukkan alasan untuk mencoba sesuatu yang baru.

2.6 Proses Keputusan Membeli

Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli

melewati lima tahap, yaitu (Kotler, 2002:162) :

a. Pengenalan kebutuhan

Proses membeli di mulai dengan pengenalan kebutuhan di mana pembeli

mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan

antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

b. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak

informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan

produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan

akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam

ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan

kebutuhan tersebut.

Kosumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber. Sumber ini

termasuk:

1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan

2) Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.

3) Sumber publik: media massa, organisasi penilai konsumen

4) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, menggunakan produk.

30

Page 31: contohskripsi

Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan

pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi

mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh

pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi.

Sumber pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi

pembelian jasa. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi

sumber pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli.

Misalnya, dokter pada umumnya belajar mengenai obat baru cari sumber

komersial, tetapi bertanya kepada dokter lain untuk informasi yang evaluatif.

c. Evaluasi alternatif

Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat

pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi

konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk

sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat

arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan

keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan

mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai di mana posisi

setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total

konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima,

konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa

prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur

evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.

Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli

tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam

beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan

pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit

mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan

sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil

keputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman,

petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.

31

Page 32: contohskripsi

Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana

sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui

proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-

langkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.

d. Keputusan membeli

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk

niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah

membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat

untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap

orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan di

pilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan,

harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi

peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

e. Tingkah laku pasca pembelian

Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan

lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang

menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian

terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang

diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa

tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi

harapan konsumen akan merasa puas. Konsumen mendasarkan harapan

mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual, teman dan sumber-

sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan

konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya ketidakpuasan. Semakin besar

antara kesenjangan antara harapan dan prestasi, semakin besar ketidakpuasan

kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli harus membuat pernyataan

yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga pembeli akan puas.

2.7 Hubungan dan Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan

Pembelian

32

Page 33: contohskripsi

Faktor-faktor psikologis yang bekerja di dalam diri individu sebagian

menetapkan perilaku umum orang-orang tersebut dan dengan demikian

mempengaruhi perilaku mereka sebagai konsumen. Menurut Kolter (2002:154):

“Pengaruh-pengaruh psikologis yang utama terhadap perilaku konsumen adalah

persepsi, kemampuan dan pengetahuan, sikap serta kepribadian”.

Motivasi adalah kekuatan energi internal yang mengarahkan kegiatan

seseorang ke arah pemenuhan kebutuhan atau pencapaian sasaran”.

Motivasi adalah sekelompok mekanisme untuk pengendalian gerakan ke

arah sasaran ini. Tindakan seorang pembeli pada setiap saat dipengaruhi oleh

sekelompok motif, dan bukan hanya satu motif. Pada setiap saat, beberapa motif

terdapat dalam sebuah kelompok dengan prioritas masing-masing, tetapi prioritas

motif ini berubah-ubah dari waktu ke waktu. Misalnya, motif seseorang untuk

minum secangkir kopi jauh lebih kuat pada saat ia baru saja bangun dari tidur

daripada sesaat sebelum. Motivasi juga mempengaruhi arah dan intensitas

perilaku. Para individu harus memilih sasaran yang akan dikerjakan pada satu saat

tertentu. Motif yang mempengaruhi di mana seseorang membeli produk-produk

secara rutin disebut motif pelanggan. Seorang pembeli akan berbelanja di toko

tertentu karena motif pelanggan seperti harga, pelayanan, lokasi, kejujuran,

keanekaragaman produk, atau keramahan para wiraniaga.

Persepsi adalah proses pemilihan pengorganisasian, dan

penginterprestasian masukan informasi untuk menghasilkan makna. Masukan

informasi adalah sensasi yang diterima melalui penglihatan perasaan,

pendengaran, penciuman, dan sentuhan. Ketika kita mendengar sebuah iklan,

melihat seorang teman, mencium polusi udara atau air, atau menyentuh sebuah

produk kita menerima masukan informasi, di samping persepsi terhadap kemasan,

produk, merek, dan organisasi para individu juga memiliki persepsi diri. Persepsi

ini disebut konsep diri atau citra diri. Merupakan sesuatu yang cukup masuk akal

untuk mempercayai bahwa konsep diri seseorang mempengaruhi keputusan

pembelian dan perilaku konsumen orang tersebut. Pengetahuan dari individu yang

beragam menyebabkan kesanggupan dan efisiensi dalam melakukan tugas-tugas

tertentu. Kemampuan yang diminati oleh para pemasar adalah kemampuan

individu untuk belajar. Pembelajaran merujuk pada perubahan dalam perilaku

33

Page 34: contohskripsi

seseorang yang disebabkan oleh informasi dan pengalaman. Konsekuensi perilaku

sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Perilaku yang menghasilkan

konsekuensi yang memuaskan cenderung diulangi. Sebuah aspek lain dari

kemampuan seorang individu adalah pengetahuan. Pengetahuan terdiri dari dua

komponen, pengenalan akan produk dan keahlian, yang merupakan kemampuan

individual untuk menggunakan produk.

Pengetahuan individual mempengaruhi pencarian, ingatan dan penggunaan

informasi. Keyakinan dan sikap merujuk pada pengetahuan dan perasaan positif

atau negatif terhadap sebuah obyek atau kegiatan tertentu. Misalnya, kita memiliki

sikap terhadap jenis kelamin, agama, politik, dan musik, seperti halnya terhadap

mobil, sepak bola, dan pizza. Ketika para pemasar menetapkan bahwa sejumlah

konsumen memiliki sikap negatif yang kuat terhadap salah satu aspek dalam

pemasaran mereka, mereka kemungkinan mencoba untuk mengubah sikap

konsumen tersebut terhadap produk untuk membuatnya lebih positif.

34

Page 35: contohskripsi

2.8 Kerangka Pemikiran

Bagan I

Kerangka Pikir

35

Landasan teori Latar belakang Produk Air Mineral

Faktor Psikologis (X)1. Motivasi (X1)2 Persepsi (X2)3. Pengetahuan (X3)4. Keyakinan dan sikap (X4)

Keputusan Pembelian (Y)

Hasil

Perilaku Konsumen

Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif

Uji ValiditasUji ReabilitasAsumsi KlasikRegresi BergandaUji FUji t

Page 36: contohskripsi

Variabel yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara faktor

psikologis dengan keputusan pembelian dilakukan dengan menganalisis faktor

psikologis yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap. Sedangkan

alat analisis yang digunakan adalah uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik,

uji regresi berganda, Uji F, dan Uji t. Sehingga dari hasil analisis tersebut dapat

diketahui seberapa besar faktor psikologis konsumen dalam keputusan pembelian

air mineral.

2.9 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara mengenai hubungan antar variabel

dalam suatu penelitian yang perlu dibuktikan. Dalam penelitian ini hipotesis

merupakan salah satu komponen penting karena hipotesis akan memberi

gambaran atas hasil penelitian. Dari perumusan masalah, tujuan penelitian,

landasan teori dan telah dituangkan dalam kerangka pikir, maka dapat ditarik

hipotesis sebagai berikut :

Gambar 2.3

MODEL HIPOTESIS

36

Faktor Psikologis (X)

Motivasi (X1)

Persepsi (X2)

Pengetahuan (X3)

Keyakinan dan Sikap(X4)

Keputusan Pembelian ( Y )

Page 37: contohskripsi

Keterangan : secara parsial secara dominan

secara simultan

Berdasarkan hasil hipotesis yang merupakan pengembangan dari model

konsep, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah :

4. Diduga bahwa faktor psikologis yang terdiri dari variabel motivasi (X1),

persepsi (X2), pengetahuan (X3), keyakinan dan sikap (X4) berpengaruh

secara simultan terhadap keputusan pembelian air mineral di Kecamatan

Lowokwaru.

5. Diduga bahwa faktor psikologis yang terdiri dari variabel motivasi (X1),

persepsi (X2), pengetahuan (X3), keyakinan dan sikap (X4) berpengaruh

secara parsial terhadap keputusan pembelian air mineral di Kecamatan

Lowokwaru.

6. Diduga variabel keyakinan dan sikap (X4) yang dominan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian air mineral.

37

Page 38: contohskripsi

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada dasarnya tujuan penelitian adalah untuk memecahkan permasalahan

yang muncul, sehingga langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian harus

sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan. Metode penelitian dipakai sebagai

acuan tentang rencana dan prosedur bagaimana penelitian itu dilaksanakan.

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Fokus penelitian ini lebih dititikberatkan pada bidang pemasaran yaitu

tentang faktor psikologis yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan

keputusan untuk menggunakan air mineral di Kecamatan Lowokwaru.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian tersebut dilakukan.

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lowokwaru pada kelurahan

Dinoyo, Tlogomas, Sumbersari, Lowokwaru, dan Tulusrejo. Lokasi Kecamatan

Lowokwaru dipilih penulis dikarenakan kecamatan tersebut masih termasuk

wilayah pusat kota, sehingga kemungkinan besar masyarakatnya mengkonsumsi

air mineral. Sedangkan, kelurahan Dinoyo, Tlogomas, Sumbersari, Lowokwaru,

dan Tulusrejo dipilih penulis karena lima kelurahan termasuk kelurahan yang

padat jika ditinjau dari segi jumlah penduduknya, sehingga diasumsikan penelitian

yang lakukan oleh penulis dapat mewakili populasi di Kecamatan Lowokwaru dan

juga memudahkan penulis dalam mengambil sampel penelitian jika hanya terbatas

pada lima kelurahan saja.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek/obyek penelitian. Sedangkan sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang akan diteliti

yang mana memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap. Sedangkan sampel

merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga

38

Page 39: contohskripsi

memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili

populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bermukim di

kecamatan Lowokwaru pada kelurahan Dinoyo, Tlogomas, Sumbersari,

Lowokwaru, dan Tulusrejo yang berjumlah kurang lebih 157.949 jiwa.

Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah sampel penulis

menggunakan rumus penentuan sampel slovin seperti yang dikemukakan

Arikunto (2002:99):

12

Nd

Nn

Keterangan:

n : banyaknya sampel

N : populasi

d : presisi yang ditetapkan sebesar 10%

n =

n = 99,94 (dibulatkan menjadi 100 responden)

Teknik pengambilan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik proportional random sampling atau pengambilan sampel berstrata

menurut Sugiyono (2004:58) “Proportionate stratified random sampling adalah

teknik penggambilan sampel yang digunakan bila populasi mempunyai

anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional” sehingga

dari 4 kelurahan yang ada perhitunggannya sebagai berikut:

Tabel 3.1

Perhitungan Jumlah Sampel

No Kelurahan Perhitungan Sampel

1. Dinoyo 20 orang

39

Page 40: contohskripsi

2. Tlogomas 15 orang

3. Sumbersari 19 orang

4. Lowokwaru 25 orang

5. Tulusrejo 21 orang

TOTAL 100 orang

Sumber : Pemerintah Kota Malang

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penarikan

sampel berdasarkan pertimbangan, umumnya disesuaikan dengan tujuan atau

masalah penelitian.

Adapun kriteria sampel yang diambil adalah:

1. Masyarakat yang bermukim, di kelurahan Dinoyo, Tlogomas, Sumbersari,

Lowokwaru ,Tulusrejo, di kecamatan Lowokwaru.

2. Masyarakat yang sedang membeli produk air mineral.

3.4. Jenis Sumber Data

3.4.1. Jenis Data

a. Data Kualitatif

Yaitu data yang berbentuk pernyataan, uraian atau penjelasan, seperti: data

gambaran umum atau proses pembuatan air mineral.

b. Data Kuantitatif

Yaitu data yang berbentuk angka-angka, seperti: data karakteristik

responden dan hasil jawaban kuesioner penelitian

3.4.2. Sumber data

a. Data primer

40

Page 41: contohskripsi

Adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari responden

melalui pengisian kuesioner. Pada penelitian ini, sumber data lebih

ditekankan pada penggunaan kuesioner yang dibagikan untuk dijawab

responden.

b Data Sekunder

Di samping menggunakan data primer, penelitian ini juga menggunakan

data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara

(Indriantoro, 2002:147). Data sekunder diperoleh dari buku-buku dan

situs-situs yang memuat data dan menjadi referensi peneliti. Tipe data

sekunder dalam penelitian ini berupa data sekunder eksternal, yakni data

yang disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang

bersangkutan (Indriantoro, 2002:149).

3.4.3. Skala Pengukuran

Penulis memperoleh langsung data-data yang dibutuhkan berdasarkan dari

keterangan dan informasi yang diberikan responden melalui angket

(Kuesioner) yang telah disebarkan dengan skala likert. Menurut Sugiyono

(2002:86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tantang fenomena sosial.

Pemberian skor ini digunakan metode skala likert, yaitu:

1. Jawaban SS diberi skor 5

2. Jawaban S diberi skor 4

3. Jawaban N diberi skor 3

4. Jawaban TS diberi skor 2

5. Jawaban STS diberi skor 1

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara acak untuk

memperoleh sampel dari populasi yang dimaksud, agar diperoleh data yang baik

maka dipilih dengan menggunakan metode:

1. Observasi

41

Page 42: contohskripsi

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan tanpa mengajukan

berbagai pertanyaan, melainkan mengamati secara langsung pada obyek

yang diteliti.

2. Interview

Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang

bersangkutan, yaitu para mahasiswa yang terpilih sebagai responden guna

mendapatkan data-data yang diperlukan.

3. Kuesioner

Kuesioner yang dibagikan secara langsung oleh penulis kepada responden

yang ditemui secara langsung di kecamatan Lowokwaru.

4. Dokumentasi

Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca

dan mengamati, mengolah laporan-laporan serta catatan yang menunjang

penelitian ini.

3.6. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas, yaitu:

1) Variabel motivasi (X1) adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang

yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-

kegiatan guna mencapai suatu tujuan. (Irawan dan Wijaya, 2000:44).

2) Variabel persepsi (X2) adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi,

mengatur dan mengintepretasikan masukan-masukan informasi untuk

menciptakan gambaran keseluruhan. (Kotler, 2000:241).

3) Variabel pengetahuan (X3) Menurut Kotler, (2002:172), “Pengetahuan

adalah perilaku-perilaku manusia yang dipelajari melalui dorongan,

rangsangan, petunjuk, tanggapan dan penguatan kembali yang saling

mempengaruhi”.

4) Variabel keyakinan dan sikap (X4)

Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai

suatu hal. Keyakinan didasarkan pada pengetahuan, opini atau

kepercayaan. Sikap mendorong orang untuk berperilaku secara

konsisten terhadap obyek yang sejenis. Orang tidak harus

42

Page 43: contohskripsi

mengintepretasi dan bereaksi terhadap setiap obyek dengan cara yang

sama sekali baru. Sikap menghemat energi dan pikiran. Oleh sebab itu,

sikap sangat sulit untuk berubah. Sikap seseorang membentuk pola

yang konsisten, dan untuk mengubah sebuah sikap mungkin

membutuhkan penyesuaian besar terhadap sikap yang lain. (Kotler,

2000:245).

b. Variabel terikat yaitu:

Keputusan pembelian (Y) adalah proses merumuskan berbagai alternatif

tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu

untuk melakukan pembelian”.

3.7. Definisi Operasional Variabel

1. Motivasi (X1)

Artinya suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan

tertentu yang berupa keputusan untuk memenuhi kebutuhan akan air mineral.

Indikator dari variabel terdiri dari :

- Keinginan untuk mencoba mengkonsumsi air mineral (X11)

- Bangga atas pembelian air mineral (X12)

- Pemenuhan kebutuhan pokok (X13)

2. Persepsi (X2)

Adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasi,

menginterpretasikan informasi terhadap rangsangan yang diterima oleh

organisme atau individu untuk membentuk gambaran secara keseluruhan

mengenai produk yang akan dibelinya. Indikatornya adalah :

- Citra perusahaan (X21)

- Lebih praktis (X22)

- Pemahaman kehalalan air mineral (X23)

3. Pengetahuan (X3)

Merupakan sesuatu yang dipelajari melalui dorongan, rangsangan, petunjuk,

tanggapan dan penguatan kembali yang saling mempengaruhi terhadap

keputusan membeli. Indikatornya adalah :

- Pengalaman sendiri dalam mengkonsumsi air mineral (X31)

43

Page 44: contohskripsi

- Kebersihan air mineral (X32)

4. Keyakinan dan sikap (X4)

Adalah suatu pola yang diorganisasi melalui pengetahuan yang kemudian

dipegang oleh seorang individu sebagai suatu kebenaran dalam hidupnya.

Sikap mendorong seseorang untuk berprilaku yang konsisten, dan untuk

mengubah sikap yang mungkin membutuhkan penyesuaian besar terhadap

sikap yang lain. Indikatornya terdiri dari:

- Air mineral menyehatkan (X41)

- Rasa aman dalam mengkonsumsi ai mineral (X42)

5. Keputusan Membeli (Y)

Merupakan proses berfikir dan proses seleksi yang ditinjau dari berbagai

pertimbangan yang menghasilkan suatu keputusan untuk melakukan

pembelian. Indikatornya terdiri dari :

- Kualitas air mineral

- Memilih air mineral sesuai dengan harapan

- Lokasi penjualan mudah di jangkau

3.8. Uji Validitas dan Reabilitas

3.8.1. Uji Validitas

Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator

dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan

nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang variabel yang dimaksud.

Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen

kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan

untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar

mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti.

Menurut Sugiyono (2004:138) : “Cara yang digunakan adalah dengan

analisa Item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan

dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel

44

Page 45: contohskripsi

dengan menggunakan rumus korelasi product moment”. Syarat minimum untuk

dianggap valid adalah nilai rhitung > dari nilai rtabel.

Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti yang

dikemukakan oleh Arikunto (2002: 220):

Dimana:

r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat

n = Banyaknya sampel

X = Skor tiap item

Y = Skor total variabel

3.8.2. Uji Reliabilitas

Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya

konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur

tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada

waktu yang berbeda.

Menurut Arikunto (2002:145): “Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik

Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila

memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.

Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha (Arikunto,

2002: 138) sebagai berikut:

Dimana:

r11 = reliabilitas instrumen

45

Page 46: contohskripsi

k = banyaknya butir pertanyan

2b = jumlah varians butir

2t = jumlah varians total

3.9. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji dasar klasik untuk model

persamaan regresi berganda agar persamaan yang dihasilkan tidak bias yang

terbaik (Best Linier Unbias Estimator/BLUE). Uji asumsi klasik yang digunakan

pada penelitian ini adalah:

3.9.1. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2001: 110), uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel

independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model

regresi yang baik adalah distribusi data normal/mendekati normal. Ada dua cara

untuk mendeteksi normalitas, yaitu analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik

adalah cara yang termudah untuk melihat normalitas yaitu dengan melihat grafik

histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Sedangkan uji statistik sederhana dapat dilakukan

dengan melihat nilai Zhitung. Jika Zhitung<Ztabel, maka distribusi normal.

3.9.2. Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi

ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain

(Imam Ghozali, 2001: 105). Jika varians residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians

berbeda, maka disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heterosedastisitas.

Dengan menggunakan software SPSS SPSS 15.0 for windows, ada

tidaknya heteroskedastisitas ditampilkan dalam sebuah grafik. Standar yang

dipakai dalam hal ni adalah:

1. Jika ada pola tertentu, dimana poin-poin bergelombang, melebar,

kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas.

46

Page 47: contohskripsi

2. Jika tidak ada pola yang jelas, dimana poin-poin menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y maka terjadi homoskedastisitas.

Guna menghilangkan unsur subyektifitas grafik, terutama jika poin-poin

yang ada berjumlah besar, maka perlu diuji kembali melalui perhitungan

Spearman Bivariate Correlation dengan standar berikut:

1. Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, model regresi diterima dan

tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, model regresi ditolak dan

terjadi heteriskedastisitas.

3.9.3. Uji Multikolinearitas

Digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel independen (Imam Ghozali, 2001: 91). Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik

adalah seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Salah satu

pedoman untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model

regresi adalah dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff

yang umum dipakai untuk menunjukkan adanay multikonearitas adalah nilai

tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF>10. Jika nilai VIF>10, maka terdapat

problem multikolinearitas, dan dengan bantuan komputer (software) program

SPSS 15.0 for windows.

3.10. Analisis Regresi Berganda

Alat analisis regresi linier berganda adalah alat analisis yang digunakan

untuk mengetahui besarnya pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas dengan

satu variabel terikat.

Menurut, Anwar (2003:309) sebagai berikut:

y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e

Dimana :

y = dependent variabel (keputusan pembelian)

a = konstanta

b1, b2, b3,b4 = koefisien regresi

n = banyaknya sampel

47

Page 48: contohskripsi

x1, x2, x3,x4 = independent variabel.

e = Residual atau Predictor error

Dari hasil analisis regresi linier berganda ini akan diketahui nilai koefisien

regresi dari masing-masing variabel bebas. Nilai koefisien regresi tersebut

menunjukkan besarnya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Sehingga variabel bebas dengan nilai koefisien regresi terbesar menunjukkan

variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh paling besar (dominan) terhadap

variabel terikat. Penelitian ini menggunakan Standardized Coefficients

dikarenakan tidak adanya satuan ukur untuk variabel yang diuji.

3.11. Uji Hipotesis

3.11.1. Uji F

Untuk menguji kebenaran hipotesis pertama digunakan uji F yaitu untuk

menguji keberartian regresi secara keseluruhan dengan rumus hipotesis sebagai

berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Ha : bi = minimal satu koefisien 0

Pengujian dengan uji F variansnya adalah dengan membandingkan Fhitung

(Fh) dengan Ftabel (Ft) pada = 0,05 apabila hasil perhitungannya menunjukkan:

a. Fh > Ft, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Artinya variasi dari model regresi berhasil menerangkan variasi

variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap

variabel tidak bebas (variabel terikat)

b. Fh < Ft, maka H0 diterima dan Ha ditolak

Artinya variasi dari model regresi tidak berhasil menerangkan variasi

variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap

variabel tidak bebas (variabel terikat)

3.11.2. Uji t

48

Page 49: contohskripsi

Untuk menguji kebenaran hipotesis kedua langkah pertama yang

dilakukan adalah menentukan koefisien regresi (bi) yang paling besar, selanjutnya

dilakukan pengujian secara parsial melalui uji t. Adapun rumusan hipotesis

dengan menggunakan uji t adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Ha : bi 0

Pengujian dilakukan melalui uji t dengan membandingkan thitung (th)

dengan t tabel (tt) pada 0,05. Apabila hasil perhitungan menunjukkan:

a. th ≥ tt maka H0 ditolak dan Ha diterima

Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas

(variabel terikat) dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang

diuji.

b. th < tt maka H0 diterima dan Ha ditolak

Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak

bebas (variabel terikat) dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang

diuji.

Untuk membuktikan hipotesis pertama, yaitu untuk mengetahui besarnya

pengaruh secara keseluruhan dihitung koefisien determinasi multiplenya (R2). Jika

R2 yang diperoleh dari hasil perhitungan mendekati 1 (satu), maka semakin kuat

model tersebut dapat menerangkan variabel tergantungnya. Kemudian dilakukan

pengujian variansnya dengan uji F.

Hipotesis diterima apabila titik lebih besar dari F tabel (fh > ft) atau

diperoleh harga p < 0,05.

Untuk membuktikan hipotesis kedua, masing-masing koefisien regresinya

diuji dengan uji t. Hasil uji t bermakna apabila diperoleh thitung lebih besar dari ttabel

(th > tt) atau diperoleh harga p < 0,05. Untuk pengaruh yang dominan ditentukan

oleh harga p yang terkecil atau R2 parsial yang terbesar.

49

Page 50: contohskripsi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kecamatan Lowokwaru

Ada beberapa versi tentang darimana lahirnya kata ”Malang”. Antara lain

adalah dari kata “Malangkucecwara” yang didapat dari temuan tertulis pada

Piagam didekat Candi Singosari yang berangka 908 M. Dalam temuan tersebut

terdapat penyebutan Batara Malangkucecwara. Ada juga kata lain yang

menyerupainya yaitu Putikecwara atau gelar lain dari Dewa Syiwa. Kata

Putikecwara terdapat dalam Prasasti Dinoyo yang menyatakan bahwa Prabu

Gajayana disucikan oleh sang Putikecwara sebelum memimpin kerajaan

Kanjuruhan. Semboyan itu juga tertulis dalam lambang resmi Kota Malang yang

berarti Tuhan Menghancurkan yang Bathil dan Menegakkan yang Baik.

Semboyan ini disahkan sejak pertama kali Kota Malang diresmikan yakni pada 14

April 1914. Secara detail makna dari lambang Kota Malang adalah sebagai

berikut:

Motto “MALANG KUCECWARA” berarti Tuhan yang menghancurkan

yang bathil dan menegakkan yang benar.

Arti warna :

Simbol Kota Malang

Merah Putih, adalah lambang bendera nasional Indonesia

Kuning, berarti keluhuran dan kebesaran

Hijau, adalah kesuburan

Biru Muda, berarti Kesetiaan pada Tuhan, negara dan bangsa.

Segilima berbentuk perisai, bermakna semangat perjuangan

kepahlawanan, kondisi geografis, pegunungan, serta semangat

50

Page 51: contohskripsi

membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur

berdasarkan Pancasila.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1987 tanggal 12 Juli

1987 tentang perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang,

maka pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang yang semula ada 5 desa

dan kelurahan terdiri dari 3 kecamatan :

1. Kecamatan Blimbing

2. Kecamatan Klojen

3. Kecamatan Kedungkandang

Namun dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk di Kota

Malang, maka pada bulan April 1988 Kecamatan Lowokwaru terpisah dari

Kecamatan Blimbing dengan membawahi 12 ke-lurahan, meliputi : Kelurahan

Lowokwaru, Kelurahan Tasikmadu, Kelurahan Tunggulwulung, Kelurahan

Tunjungsekar, Kelurahan Tlogomas, Kelurahan Merjosari, Kelurahan Dinoyo,

Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Ketawanggede, Kelurahan Tulusrejo,

Kelurahan Jatimulyo dan Kelurahan Mojolangu. Jumlah Rukun Warga (RW) 116

buah, Rukun Tetangga (RT) 696 buah.

Kecamatan Lowokwaru terletak di posisi barat daya kota Malang yang

merupakan lokasi dataran tinggi, dimana ketinggiannya 460 m dari permukaan

laut. Wilayah Kecamatan Lowokwaru dipenuhi dengan kampus baik kampus

negeri seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas

Islam Negeri; maupun kampus swasta seperti : Universitas Muhammadiyah

Malang, Universitas Islam Malang, Institut Nasional Malang, STIE Malang

Kucecwara.

Visi

Terwujudnya pelayanan masyarakat melalui pembenahan sistem public

sistem administrasi publik

Misi

1. Mewujudkan Pelayanan masyarakat yang berkualitas, transparan dan

akuntabel

2. Mewujudkan budaya tertib hukum dan tertib lingkungan dalam

masyarakat

51

Page 52: contohskripsi

3. Mewujudkan usaha-usaha guna maendukung penerimaan pendapatan

daerah yang optimal

4. Mewujudkan pelaksanaan pembangunan yang berbasis partisipasi

masyarakat

Tujuan

- Mewujudkan aparat Kecamatan/Kelurahan yang bersih dan

berwibawa dengan mengutamakan kepentingan dan pelayanan prima

masyarakat di dua belas Kelurahan.

- Meningkatkan kemampuan kelembagaan Kecamatan serta Kelurahan

dalam upaya perencanaan, monitoring dan pengendalian di bidang

pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pemberdayaan masyarakat

Kelurahan, kesejahteraan social dan pelayanan umum di wilayah

kecamatan Lowokwaru.

- Meningkatkan penyelenggaraan koordinasi, pembinaan,

pengembangan sistem informasi tentang kebijaksanaan dan strategi di

bidang pemerintahan, pembangunan serta pelayanan masyarakat di

wilayah Kecamatan Lowokwaru.

Sasaran

- Validasi data dan bahan (monografi) yang meliputi lima bidang:

pemerintahan, keamanan, dan ketertiban, pemberdayaan masyarakat

Kelurahan, kesejahteraan social, pelayanan umum, sebagai data

sekunder di Kelurahan.

- Memformulasikan data dan bahan kelima bidang, tugas pokok dan

fungsi sebagai data entry (data olahan) bagi perangkat daerah dan

instansi vertical.

- Pelaksanaan Registrasi Pertahanan sesuai dengan peruntukan dan

ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

- Perumusan pedoman tata kerja, dengan harapan minimal 75 % setiap

aparatur di wilayah Kecamatan lowokwaru mengerti dan memahami

tugas dan fungsinya dalam rangka memberikan pelayanan kepada

masyarakat

52

Page 53: contohskripsi

Fungsi Kebijakan

- Melaksanakan tugas pelayanan Pemerintah Kota di tingkat

Kecamatan.

- Menyelenggarakan dukungan koordinasi perangkat daerah di tingkat

Kecamatan.

- Menyelanggarakan dukungan pelayanan perangkat daerah di tingkat

Kecamatan.

- Menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan umum dan pembinaan

keagrariaan dan pembinaan sosial.

- Membina pemerintahan Kelurahan.

- Menyusun program, pembinaan administrasi, ketatausahaan dan

rumah tangga.

- Melaksanakan pelimpahan sebagian kewenangan Walikota.

Batas Wilayah

Utara : Kecamatan Karangploso

Timur : Kecamatan Blimbing

Barat : Kecamatan Dau (Kabupaten Malang)

Selatan : Kecamatan Klojen

Geografis

Luas Wilayah : 2089,513 Ha

Jumlah Penduduk : 157949

Potensi Daerah : Kompor, Kayu, Tahu, Perajutan

Dataran tinggi dari permukaan laut (460 m) Suhu Max / Min 20 C s/d 28 C

Curah Hujan rata-rata 2.71 mm

Kelurahan

- Kel. Tasikmadu - Kel. Sumbersari

- Kel. Tunggulwulung - Kel. Ketawanggede

- Kel. Tunjungsekar - Kel. Lowokwaru

- Kel. Tlogomas - Kel. Tulusrejo

- Kel. Merjosari - Kel. Jatimulyo

- Kel. Dinoyo - Kel. Mojolangu

53

Page 54: contohskripsi

4.2. Gambaran Umum Responden

Setelah melakukan penelitan terhadap responden yaitu, penduduk yang bermukim

di kelurahan Dinoyo, Tlogomas, Sumbersari, Lowokwaru, dan Tulusrejo yang

dipilih siapa saja yang kebetulan ditemui peneliti di lokasi penelitian, karena

teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

purposive sampling, teknik penarikan sampel berdasarkan pertimbangan,

umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian sebagai berikut:

4.2.1. Jenis Kelamin Responden

Dari keseluruhan populasi yang dijadikan responden dalam penelitian ini,

yakni orang yang pernah mengkonsumsi air mineral yang berjumlah 100 orang,

digolongkan ke dalam dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan. Data

diperoleh langsung melalui kuesioner yang telah disebarkan, melalui pertanyaan

tentang jenis kelamin responden dengan dua pilihan jawaban, yaitu laki-laki atau

perempuan. Maka diperoleh data mengenai jenis kelamin responden dengan

rincian seperti ditunjukkan oleh Tabel 4.1 sebagai berikut:

54

Page 55: contohskripsi

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 57 57%

2. Perempuan 43 43%

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer diolah, 2009

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 57% dan responden yang berjenis kelamin perempuan

sebanyak 35%.

Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak mengkonsumsi air

mineral daripada perempuan. Karena laki-laki memiliki aktivitas lebih banyak

dibandingkan perempuan, sehingga kebutuhan air yang dikonsumsi juga semakin

banyak. Oleh karena itu, air mineral lebih banyak dipilih oleh responden yang

berjenis kelamin laki-laki dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, karena praktis

dan mudah diperoleh.

4.2.2. Usia Responden

Dari hasil pengumpulan data melalui instrumen penelitian kuesioner, yang

disebarkan kepada seluruh responden penelitian. Dapat diperoleh data mengenai

umur seluruh responden penelitian. Dari 100 orang responden dalam penelitian

ini, dapat dilihat bahwa umur responden berkisar antara 17 – 47 tahun. Rincian

mengenai umur responden ditunjukkan dalam Tabel 4.2.

Page 56: contohskripsi

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden

No. Usia Jumlah Persentase

1. 17 – 20 tahun 20 20%

2. 21 – 24 tahun 24 24%

3. 25 – 28 tahun 23 23%

4. 29 – 32 tahun 17 17%

5. 33 – 36 tahun 14 14%

6. 37 – 47 tahun 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer diolah, 2009

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang paling

banyak jumlahnya yaitu 24 orang berkisar antara usia 21 – 24 tahun. Secara

umum, usia responden yang paling banyak mengkonsumsi air mineral berada

pada kisaran usia 21 – 24 tahun dan usia 25 – 28 tahun, artinya mayoritas

konsumen air mineral adalah usia muda.

Rentang umur 21- 24 tahun dan usia 25 -28 tahun yang merupakan

mayoritas responden dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rentang umur ini

seseorang lebih terdorong untuk menkonsumsi air mineral.

Hal ini juga menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini berasal

dari golongan usia muda mengingat mereka lebih mementingkan kesehatan di usia

mereka saat ini.

4.2.3. Frekuensi Melakukan Pembelian Air Meneral

Untuk mengetahui frekuensi melakukan pembelian air mineral, dalam

instrumen penelitian responden diberikan pertanyaan mengenai frekuensi

pembelian air mineral, dengan dua pilihan jawaban, yaitu sering atau jarang. Dari

hasil pengumpulan data, Tabel 4.3 menjelaskan karakteristik responden

berdasarkan frekuensi responden melakukan pembelian air mineral.

84

Page 57: contohskripsi

Tabel 4.3

Distibusi Frekuensi Berdasarkan Frekuensi Melakukan Pembelian Air Mineral

No. Frekuensi Pembelian Air Mineral Jumlah Persentase

1. Sering ( > 10 kali pembelian/bulan) 85 85%

2. Jarang ( < 10 kali pembelian/bulan) 15 15%

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer diolah, 2009

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang ditemui saat

penelitian dilakukan oleh peneliti, lebih sering mengkonsumsi air mineral yaitu

sekitar 85%, dan sisanya yaitu sekitar 15% jarang mengkonsumsi air mineral.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini

sering mengkonsumsi air mineral. Dapat diintepretasikan bahwa mayoritas orang

sudah mulai beralih mengkonsumsi air mineral sebagai pemenuhan kebutuhan

mereka akan air minum.

4.2.4. Pekerjaan Responden

Untuk mengetahui apakah responden sudah bekerja atau belum, dalam

instrumen penelitian responden diberikan pertanyaan mengenai status pekerjaan

responden, dengan dua pilihan jawaban, yaitu sudah atau belum. Dari hasil

pengumpulan data, Tabel 4.4 menjelaskan karakteristik responden berdasarkan

status pekerjaan responden.

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Pekerjaan Responden

No. Responden yang Bekerja Jumlah Persentase

1. Sudah bekerja 60 60%

2. Belum bekerja 40 40%

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer diolah, 2009

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini bersatatus sudah bekerja. Lebih dari 50%, tepatnya sebesar 60%

85

Page 58: contohskripsi

berstatus sudah bekerja, sementara sisanya sebanyak 40% berstatus belum

bekerja.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini

berstatus sudah bekerja. Dapat diinterpretasikan bahwa mayoritas orang yang

memilih mengkonsumsi air mineral sebagai kebutuhan adalah mereka yang sudah

bekerja.

4.2.5. Penghasilan per Bulan Responden

Untuk mengetahui berapa besar penghasilan per bulan responden, dalam

instrumen penelitian responden diberikan pertanyaan mengenai besarnya

penghasilan per bulan responden. Dalam pertanyaan tersebut diberikan 4 pilihan

besarnya jumlah penghasilan (Dibawah Rp. 500.000, Rp. 500.000 s.d. Rp.

1.000.000, Rp. 1.000.000 s.d. Rp. 1.500.000 atau Di atas Rp. 1.500.000). Berikut

ini rincian besarnya penghasilan per bulan seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 4.5

berikut.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penghasilan Per Bulan

No.Penghasilan Per Bulan Responden

yang Sudah BekerjaJumlah Persentase

1. Dibawah Rp. 500.000,- 5 8%

2. Rp. 500.000,- s.d. Rp. 1.000.000,- 11 19%

3. Rp. 1.000.000,- s.d. Rp. 1.500.000,- 21 35%

4. Di atas Rp. 1.500.000,- 23 38%

Jumlah 60 100%

Sumber: data primer diolah, 2009

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berpenghasilan

Rp. 1.500.000 per bulan, dengan jumlah 38% dari seluruh jumlah total responden.

Penghasilan per bulan responden terbanyak kedua adalah responden yang

berpenghasilan Rp. 1.000.000 s.d. Rp. 1.500.000 per bulan, dengan jumlah 35%,

86

Page 59: contohskripsi

responden yang berpenghasilan Rp. 500.000 s.d. Rp. 1.000.000 per bulan, sebesar

19% dan yang paling sedikit adalah responden yang berpenghasilan di atas Rp.

1.500.000 per bulan, yaitu sebesar 8% dari total responden.

Mayoritas responden yang berpenghasilan Rp. 1.500.000 per bulan

menunjukkan bahwa mereka terdorong untuk mengkonsumsi air mineral

dikarenakan air mineral dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan utama mereka

dalam mengkonsumsi air minum, selain itu dengan membeli air mineral berarti

mereka memperoleh kepraktisan, kehigienisan, dan kemudahan dalam

mengkonsumsi air minum.

Begitu pula bagi responden yang berpenghasilan dibawah Rp. 500.000 per

bulan, mereka mengkonsumsi air mineral karena alasan kepraktisan dalam

memenuhi kebutuhan air bersih. Bagi mereka, air mineral tidak perlu yang mahal

harganya, tetapi dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan tentu saja hal ini

disesuiakan dengan tingkat penghasilan yang mereka peroleh.

4.2.6. Merk Air Meneral yang Dikonsumsi

Dari hasil pengumpulan data melalui instrumen penelitian kuesioner, yang

disebarkan kepada seluruh responden penelitian. Dapat diperoleh data mengenai

merk yang sering dikonsumsi dari seluruh responden penelitian. Dari 100 orang

responden dalam penelitian ini, dapat dilihat ada beberapa merk air mineral yang

dikonsumsi responden. Tabel Berikut menjelaskan karakteristik responden

berdasarkan merk air mineral yang dikonsumsi.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Merk Air Mineral yang Dikonsumsi

No.Merk Air Mineral yang Sering

DikonsumsiJumlah Persentase

1. Ades 2 2%

2. Aqua 70 70%

3. Cheers 1 1%

4. Cleo 15 15%

5. Club 8 8%

6. Fit 1 1%

7. Flow 1 1%

8. Isi Ulang 2 2%

Jumlah 100 100%

87

Page 60: contohskripsi

Sumber: data primer diolah, 2009

Dari Tabel 4.6 diketahui bahwa ada beberapa merk air mineral yang

dikonsumsi oleh responden, antara lain Ades, Aqua, Cheers, Cleo, Club, Fit, Flow

dan ada beberapa orang yang mengkonsumsi air mineral isi ulang. Dari beberapa

merk di atas, dapat kita lihat di Tabel 4.6, Aqua menjadi merk pilihan utama bagi

70% responden, 15% mengkonsumsi Cleo dan sekitar 1 – 8% mengkonsumsi

merk lainnya.

Dari Tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa merk Aqua sebagai

perusahaan pelopor air mineral masih menjadi pilihan utama bagi sebagian besar

responden, dan brand image Aqua begitu melekat ketika seseorang ditanya

tentang merk air mineral, menjadikan Aqua tetap menjadi utama pilihan

konsumen. Hal ini juga tidak terlepas dari kemudahan untuk memperoleh merk

tersebut dan citra baik merk Aqua telah tertanam dibenak responden yang sering

mengkonsumsi air mineral.

4.3. Gambaran Distribusi Variabel Penelitian

Penelitian ini akan membahas analisis variabel-variabel psikologis yang

mempengaruhi terhadap keputusan pembelian air mineral. Sebelum dilakukan

analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian terlebh dahulu akan disajikan

tabel-tabel mengenai distribusi frekuensi masing-masing variabel.

88

Page 61: contohskripsi

Tabel 4.7

Distribusi Variabel Penelitian

VARIABEL ITEMNOTASI

JUMLAHSS S CS TS STS

Motivasi

(X1)

X1.1 = Keinginan untuk

mencoba air mineral15 44 25 11 5 100

X1.2 = Bangga atas pembelian

air mineral20 27 33 11 9 100

X1.3 = Pemenuhan kebutuhan

pokok36 33 21 5 5 100

Persepsi

(X2)

X2.1 = Citra perusahaan 28 41 23 5 3 100

X2.2 = Lebih praktis 36 42 19 2 1 100

X2.3 = Pemahaman kehalalan

air mineral38 31 27 4 - 100

Pengetahuan

(X3)

X3.1 = Pengalaman sendiri

dalam mengkonsumsi air

mineral

32 42 21 4 1 100

X3.2 = Kebersihan air mineral 45 35 18 2 - 100

Keyakinan

dan Sikap

(X4)

X4.1 = Air mineral

menyehatkan41 39 17 3 - 100

X4.1 = Rasa aman dalam

mengkonsumsi ai mineral44 30 23 3 - 100

Keputusan

Pembelian Air

Mineral

(Y)

Y1 = Kualitas air mineral 40 43 13 3 1 100

Y2 = Memilih air mineral

sesuai dengan harapan

(keamanan akan kesehatan)

32 37 27 2 2 100

Y3 = Lokasi penjualan mudah

di jangkau44 42 10 3 1 100

Sumber: data primer diolah, 2009

Keterangan:

Nilai Notasi Keterangan

5 SS Sangat Setuju

4 S Setuju

3 CS Cukup Setuju

2 TS Tidak Setuju

89

Page 62: contohskripsi

1 STS Sangat Tidak Setuju

Jumlah observasi 100 responden

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dikemukakan deskripsi dari masing-masing

variabel sebagai berikut:

1. Variabel Motivasi (X1)

Motivasi merupakan hal suatu keadaan yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini, motivasi yang dimiliki

konsumen dalam melakukan pembelian air mineral. dari Tabel 4.7

diketahui mayoritas responden menjawab setuju, meskipun ada yang

menjawab sangat setuju, cukup setuju, tidak dan sangat tidak setuju. Hal

ini terjadi karena adanya perbedaan motivasi konsumen untuk

mengkonsumsi air mineral. Maka dari Tabel 4.7 dapat disimpulkan

motivasi terbesar konsumen untuk mengkonsumsi air mineral karena

didorong oleh keinginan untuk mencoba air mineral.

2. Variabel Persepsi (X2)

Persepsi merupakan proses penilaian seseorang untuk menciptakan

gambaran terhadap suatu permasalahan. Dalam penelitian ini, persepsi

yang dimaksud adalah bagaimana persepsi konsumen terhadap air mineral

dan apakah faktor ini mempengaruhi keputusan konsumen ketika membeli

air mineral. Dari Tabel 4.7 mayoritas menjawab setuju, meskipun ada

yang menjawab sangat setuju, cukup setuju, tidak dan sangat tidak setuju.

Hal ini terjadi karena masing-masing konsumen mempersepsikan dari

sudut pandang yang berbeda. Maka, dari Tabel 4.7 dapat disimpulkan

bahwa konsumen mempersepsikan air mineral lebih praktis.

3. Variabel Pengetahuan (X3)

Pengetahuan diperoleh dari perilaku manusia dalam proses mempelajari

sesuatu. Dalam penelitian ini, lebih menitikberatkan pengetahuan terhadap

pengalaman mencoba dan kebersihan air mineral. Dari Tabel 4.7 mayoritas

menjawab setuju dan sangat setuju, meskipun ada yang menjawab cukup

setuju, tidak sejutu dan sangat tidak setuju. Hal ini dikarenakan ada

beberapa responden memiliki pengetahuan atau pengalaman yang berbeda

tentang air mineral. Jika dilihat Tabel 4.7 di atas, dapat disimpulkan bahwa

90

Page 63: contohskripsi

konsumen sangat memperhatikan kebersihan air mineral sehingga faktor

kebersihan dari air mineral itu sendiri menjadi perhatian dagi konsumen

ketika hendak membeli air mineral.

4. Variabel Keyakinan dan Sikap (X4)

Keyakinanan merupakan pikiran deskriptif yang tertanam pada seseorang

terhadap sesuatu dan sikap merupakan yang mendorong perilaku

seseorang untuk berperilaku secara konsisten. Dari Tabel 4.7 mayoritas

menjawab sangat setuju, meskipun ada yang menjawab setuju, cukup

setuju, dan tidak setuju. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan keyakinan

dan sikap yang dimiliki konsumen terhadap air mineral. Jika dilihat dari

Tabel 4.7 dapat disimpulkan konsumen lebih mengedepankan keyakinan

dan sikap akan rasa aman ketika mengkonsumsi air mineral.

5. Variabel Keputusan Pembelian Air Mineral (Y)

Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap suatu

produk, merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan oleh

perusahaan penyedia barang dan jasa. Dalam penelitian ini, keputusan

pembelian dilakukan setelah konsumen mempertimbangkan beberapa

faktor yang mendukung dan adanya beberapa alasan yang kuat mengapa

konsumen harus mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian

air mineral. Dari Tabel 4.7 menunjukkan mayoritas responden menjawab

setuju untuk item Y1 dan Y2 dan sangat setuju untuk item Y3. Hal ini

dikarenakan responden setuju ketika melakukan pembelian air mineral,

meraka mempertimbangkan kualitas dan pemilihan air mineral sesuai

harapan. Dari Tabel 4.7 dapat diambil kesimpulan bahwa konsumen lebih

mempertimbangkan lokasi pembelian yang mudah dijangkau ketika akan

mengambil keputusan untuk membeli air mineral.

4.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian instrumen penelitian baik dari segi validitasnya maupun

reliabilitasnya terhadap 100 responden diperoleh bahwa hasil instrumen

penelitian yang dipergunakan adalah valid dimana nilai korelasinya lebih besar

dari 0.3 (Masrun dalam Sugiono, 2002:106) dan koefisien keandalannya

91

Page 64: contohskripsi

(Cronbach Alpha) lebih besar dari 0.6 (Sekaran 2003:311). untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dalam Tabel sebagai berikut:

4.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi (X1)

Tabel 4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi (X1)

Kelompok Nomer ItemValiditas Koefisien

AlphaKorelasi (r) Probabilitas (p)

Motivasi (X1)

X11 0.789 0.000 0.664

X12 0.823 0.000

X13 0.712 0.000

Sumber : data primer diolah, 2009

Berdasarkan data dari Tabel 4.8 di atas menunjukkan semua item

pertanyaan untuk variabel Motivasi (X1) mempunyai mempunyai nilai korelasi

yang lebih besar dari 0.3. Sedangkan koefisien alphanya sebesar 0.664. Dengan

demikian berarti bahwa item pertanyaan untuk variabel Motivasi (X1) valid dan

reliable untuk pengujian selanjutnya.

4.4.2.Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi (X2)

Tabel 4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi (X2)

Kelompok Nomer ItemValiditas Koefisien

AlphaKorelasi (r) Probabilitas (p)

Persepsi (X2)

X21 0.814 0.000 0.660

X22 0.758 0.000

X23 0.745 0.000

Sumber : data primer diolah, 2009

Berdasarkan data dari Tabel 4.9 di atas menunjukkan semua item

pertanyaan untuk variabel Persepsi (X2) mempunyai mempunyai nilai korelasi

yang lebih besar dari 0.3. Sedangkan koefisien alphanya sebesar 0.660. Dengan

demikian berarti bahwa item pertanyaan untuk variabel Persepsi (X2) valid dan

reliable untuk pengujian selanjutnya.

4.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan (X3)

92

Page 65: contohskripsi

Tabel 4.10 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan (X3)

Kelompok Nomer ItemValiditas Koefisien

AlphaKorelasi (r) Probabilitas (p)

Pengetahuan (X3)X31 0.888 0.000 0.715

X32 0.876 0.000

Sumber : data primer diolah, 2009

Berdasarkan data dari Tabel 4.10 di atas menunjukkan semua item

pertanyaan untuk variabel Pengetahuan (X3) mempunyai mempunyai nilai korelasi

yang lebih besar dari 0.3 diperoleh koefisien alphanya sebesar 0.715. Dengan

demikian berarti bahwa item pertanyaan untuk variabel Pengetahuan (X3) valid

dan reliable untuk pengujian selanjutnya.

4.4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keyakinan dan sikap (X4)

Tabel 4.11 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keyakinan dan sikap (X4)

Kelompok Nomer ItemValiditas Koefisien

AlphaKorelasi (r) Probabilitas (p)

Keyakinan

dan Sikap

(X4)

X41 0.934 0.0000.861

X42 0.941 0.000

Sumber : data primer diolah, 2009

Berdasarkan data dari Tabel 4.11 di atas menunjukkan semua item

pertanyaan untuk variabel Keyakinan dan sikap (X4) mempunyai mempunyai nilai

korelasi yang lebih besar dari 0.3. Sedangkan koefisien alphanya sebesar 0.861.

Dengan demikian berarti bahwa item pertanyaan untuk variabel Keyakinan dan

sikap (X4) valid dan reliable untuk pengujian selanjutnya.

4.4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan pembelian (Y)

Tabel 4.12 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan pembelian (Y)

Kelompok Nomer ItemValiditas Koefisien

AlphaKorelasi (r) Probabilitas (p)

Keputusan

Pembelian (Y)

Y1 0.746 0.000 0.737

Y2 0.791 0.000

Y3 0.795 0.000

Sumber : data primer diolah, 2009

93

Page 66: contohskripsi

Berdasarkan data dari Tabel 4.12 di atas menunjukkan semua item

pertanyaan untuk variabel Keputusan pembelian (Y) mempunyai mempunyai nilai

korelasi yang lebih besar dari 0.3. Sedangkan koefisien alphanya sebesar 0.737.

Dengan demikian berarti bahwa item pertanyaan untuk variabel Keputusan

pembelian (Y) valid dan reliabel untuk pengujian selanjutnya.

4.5. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda

adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang

tidak bias dan efisien (Best Linear Unbias Estimator/BLUE) dari satu persamaan

regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (Least Squares) perlu dilakukan

pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan

asumsi klasik. Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:

1. Bersumber distribusi Normal. Sumber distribusi normal merupakan

sumber distribusi teoritis dari variabel random yang kontinyu (Dajan,

1986)

2. Non-multikolinearitas. Artinya, antara variabel independen yang satu

dengan variabel yang lain dalam model regresi tidak saling

berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna.

3. Homoskedastisitas. Artinya, varians variabel independen adalah

konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independen.

Dalam penelitian ini digunakan tiga buah alat uji yaitu :

4.5.1. Uji Normalitas

Sumber distribusi normal merupakan sumber distribusi teoritis dari

variabel random yang kontinyu (Dajan, 1986). Kurva yang menggambarkan

sumber distribusi normal adalah kurva normal yang berbentuk simetris. Untuk

menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis sumber distribusi normal

maka digunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test terhadap

model yang diuji.

Hasil pengujian untuk membuktikan sumber distribusi normal pada model

yang digunakan. Hasil unji normalitas selengkapnya dapat dicermati pada Tabel

4.13 berikut:

94

Page 67: contohskripsi

Tabel 4.13 Uji Normalitas Sumber distribusi

Variabel K-S Z* 2 tailed p.**

Pengaruh Motivasi (X1), Persepsi (X2), Pengetahuan (X3), dan

Keyakinan dan sikap (X4) dengan Keputusan pembelian (Y).0.657 0.781

Sumber : data primer diolah, 2009

Keterangan:

*K-S Z : Kolmogorov-Smirnov test Z

**2 tailed p. : Asymp. Sig. 2-tailed

Tampak hasil dari perhitungan Kolmogorof Smirnov Test sudah

menunjukkan sumber distribusi yang normal pada model yang digunakan yaitu

nilai probabilitas yang lebih besar dari 0.05 (0.781 > 0.05) dan nilai K-S Z yang

lebih kecil dari 1.65 (0.657 < 0.165) sehingga bisa dilakukan regresi dengan

Model Linear Berganda. Hasil uji coba normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan nilai signifikansi K-S Statistik > 0,05 yang berarti kelima variabel,

yaitu X1, X2, X3, X4, dan Y dalam penelitian memiliki distribusi normal.

4.5.2. Uji Non-Kolinieritas Ganda (Multicolinearity)

Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Variance

Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas. Dan

sebaliknya apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Aliman,

2000:27). Dalam penelitian ini diperoleh VIF seperti pada Tabel 4.14 sebagai

berikut:

95

Page 68: contohskripsi

Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas Variance Inflation Factor (VIF)

VariabelNILAI

VIFKETERANGAN

Motivasi (X1) 1.311 Tidak ada indikasi kolinearitas antar variabel

penjelas

Persepsi (X2) 1.856 Tidak ada indikasi kolinearitas antar variabel

penjelas

Pengetahuan (X3) 1.818 Tidak ada indikasi kolinearitas antar variabel

penjelas

Keyakinan dan sikap (X4) 1.992 Tidak ada indikasi kolinearitas antar variabel

penjelas

Sumber : data primer diolah, 2009

Keterangan : - Jumlah data (observasi) = 100

- Nilai Ttabel : = 5% = 1.980

- Dependent Variabel Keputusan pembelian (Y)

Dari Tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk variabel (X1, X2, X3,

dan X4) tidak terjadi multikolineritas dengan ditunjukkan nilai VIF lebih kecil

dari 10.

4.5.3. Uji Non-Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-kefisien

regresi menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran akan menjadi kurang dari

semestinya. Heteroskedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi dasar

regresi linier, yaitu bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan atau

disebut homoskedastisitas (Gujarati, 1997:178).

Untuk menguji tidak terjadinya heteroskedastisitas dilakukan dengan

melakukan uji rank spearman. Rule of thumb yang digunakan adalah bila nilai

sign r < 0.05 berarti terjadi heteroskedastisitas namun sebaliknya apabila nilai sign

r > 0.05 maka akan terjadi homoskedastisitas.

Tabel 4.15 Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas Variabel (X1, X2, X3, X4)

Terhadap absolut Residual Dengan Menggunakan Uji rank spearman

96

Page 69: contohskripsi

Variabel Bebas r hitung Sig Interprestasi

Motivasi (X1) -0.192 0.056 Homoskedastisitas

Persepsi (X2) -0.125 0.214 Homoskedastisitas

Pengetahuan (X3) -0.052 0.610 Homoskedastisitas

Keyakinan dan Sikap (X4) -0.151 0.133 Homoskedastisitas

Sumber : data primer diolah, 2009

Keterangan : - Jumlah data (observasi) = 100

- Nilai T tabel : = 5% = 1.980

Dari Tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk (X1, X2, X3, X4)

dengan absolut Residual (Y) tidak terjadi heteroskedastisitas dengan ditunjukkan

sign r lebih besar dari 0.05. Maka, dapat disimpulkan hasil pengujian menunjukkan

bahwa variabel terbebas dari masalah heteroskesdastisitas.

4.6. Analisis Data

4.6.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan

beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen, melalui pengaruh Variabel Motivasi (X1), Persepsi (X2),

Pengetahuan (X3), dan Keyakinan dan sikap (X4) terhadap Keputusan pembelian

(Y). Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi

VariabelStandardized

Coefficients T hitung Sig. Keterangan

(Constant)

Motivasi (X1) 0.209 2.268 0.026 Signifikan

Persepsi (X2) 0.020 0.185 0.853 Tidak Signifikan

Pengetahuan (X3) 0.273 2.519 0.013 Signifikan

Keyakinan dan Sikap (X4) 0.292 2.568 0.012Signifikan

97

Page 70: contohskripsi

R

R Square

Adjusted R square

F hitung

F tabel

Sign. F

= 0.620

= 0.385

= 0.359

= 14.867

= 2.463

= 0.000

= 0.05

Sumber : data primer diolah, 2009

Keterangan : - Jumlah data (observasi) = 100

- Nilai Ttabel : = 5% = 1.980

- Dependent Variabel Y

Variabel tergantung pada regresi ini adalah Keputusan pembelian (Y)

sedangkan variabel bebasnya adalah Variabel Motivasi (X1), Persepsi (X2),

Pengetahuan (X3), dan Keyakinan dan sikap (X4). Model regresi berdasarkan

hasil analisis di atas adalah :

Y= 0.209X1 + 0.020X2 + 0.273X3 + 0.292X4 + e

Tampak pada persamaan tersebut menunjukkan angka yang signifikan

pada variabel motivasi (X1), Pengetahuan (X3) dan keyakinan dan sikap (X4)

sedangkan variabel persepsi (X2) tidak menunjukkan angka yang signifikan.

Adapun interpretasi dari persamaan tersebut adalah:

1. b1 = 0.209

Dengan tanda positif berarti bahwa variabel Motivasi berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral.

2. b2 = 0.020

Dengan tanda positif berarti bahwa variabel Persepsi tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral. Dalam

persepsi konsumen perusahaan yang memproduksi air mineral sudah

memperoleh sertifikasi kehalalan dari bahan pengawas obat dan makanan,

sedangkan persepsi konsumen mengenai kepraktisan air mineral tidak

berpengaruh terlalu besar karena kepraktisan merupakan nilai tambah atau

keunggulan dari air mineral. Citra perusahaan juga tidak terlalu dominan

98

Page 71: contohskripsi

dalam keputusan pembelian terkait dengan persepsi konsumen. Konsumen

tidak terlalu memperhatikan citra perusahaan dikarenakan konsumen yang

mengkonsumsi air mineral hanya ingin memperoleh kebersihan, rasa

aman, serta pemenuhan kebutuhan akan air bersih. Selain itu, menurut

Lamb, Hair, McDaniel (2001 : 225) ada dua konsep persepsi konsumen

terhadap keputusan pembelian, antara lain selective distortion dan

selective retention. Selective distortion terjadi ketika konsumen mengubah

atau mengganti informasi yang bertentangan dengan kepercayaan atau

perasaan mereka, sedangkan selective retention konsumen melupakan

semua informasi yang tidak konsisiten yang pernah diterima dan

mendukung perasaan dan kepercayaan yang sesuia dengan pribadi

seseorang. Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

rangsangan mana yang akan diterima seseorang sering juga tergantung

pada individu yang bersangkutan, orang dapat saja diberikan rangsangan

yang sama dengan kondisi yang sama pula tapi penerimaan mereka akan

sangat berbeda. Hal ini menyebabkan variabel persepsi tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. b3 = 0.273

Dengan tanda positif berarti bahwa variabel Pengetahuan berpengaruh

secara signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral.

4. b4 = 0.292

Dengan tanda positif berarti bahwa variabel Keyakinan dan Sikap

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral.

4.6.2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya

sumbangan atau kontribusi dari keseluruhan variabel bebas yang terdiri dari

motivasi (X1), persepsi (X2), pengetahuan (X3), keyakinan dan sikap (X4) dan

pengaruhnya terhadap variabel terikat (Y) sedangkan sisanya dipengaruhi oleh

variabel bebas (X).

Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0.385 (berasal dari

0.620 x 0.620) menunjukkan besarnya pengaruh keempat variabel bebas terhadap

variabel terikat. Nilai R square menunjukkan nilai sebesar 0.385 atau 38.5%.

99

Page 72: contohskripsi

Artinya bahwa variabel keputusan pembelian (Y) dipengaruhi sebesar 38.5% oleh

motivasi (X1), persepsi (X2), pengetahuan (X3), keyakinan dan sikap (X4)

sedangkan sisanya 61.5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar empat variabel

bebas yang diteliti. Variabel lain tersebut antara lain harga dan promosi. Hal ini

dikarenakan promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi perilaku

dibandingkan dengan sikap. Pembelian yang dilakukan oleh konsumen adalah

tujuan dari promosi penjualan, terlepas dari bentuk atau produk apapun yang

diambil. Sedangkan penetapan harga merupakan satu elemen penting dari bauran

pemasaran. Pemasaran secara alamiah tertarik dalam penetapan harga untuk

memberikan nilai kepada pelanggan, begitu pula sebaliknya penetapan harga oleh

produsen akan menjadi pertimbangan utama bagi konsumen ketika melakukan

proses pembelian barang dan jasa.

4.7. Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji ada empat dengan menggunakan multiple

regresion. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah Variabel Motivasi,

Persepsi, Pengetahuan, dan Keyakinan dan sikap berpengaruh terhadap Keputusan

pembelian . Berikut ini hasil perhitungan F, t dan R2.

Pengujian Hipotesis Pertama

4.7.1. Uji F

Untuk menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel

terikat digunakan uji F. Berikut ini adalah tebel yang menunjukkan hasil uji F

dan besarnya F tebel dengan degree of freedom (df) 4.

Tabel 4.17 Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis Nilai Status

Terdapat pengaruh secara serentak dari motivasi,

persepsi, pengetahuan, dan keyakinan dan sikap

dengan keputusan pembelian

F = 14.867

Sig F = 0.000

Ftabel = 2.463

Ho11 ditolak /

Ha11 tidak ditolak

100

Page 73: contohskripsi

Sumber : data primer diolah, 2009

Berdasarkan Tabel tersebut untuk melihat pengaruh secara serentak

dilakukan dengan Uji F yaitu pengujian secara serentak pengaruh Variabel

Motivasi, Persepsi, Pengetahuan, dan Keyakinan dan sikap terhadap Keputusan

pembelian. Pada pengujian ini besarnya Fhitung sebesar 14.867. Nilai ini lebih besar

dari Ftabel (14.867 > 2.462), ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup

signifikan dari Variabel Motivasi Persepsi, Pengetahuan, dan Keyakinan dan

sikap terhadap Keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas adalah yang diwakili oleh

variabel Motivasi (X1), Persepsi (X2), Pengetahuan (X3), dan Keyakinan dan sikap

(X4) berpengaruh secara serentak (simultan) terhadap Keputusan pembelian (Y).

Pengujian Hipotesis Kedua

4.7.2 Uji t

Untuk menunjukkan apakah variabel independen secara individu

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat maka digunakan

uji t. Berikut ini adalah Tabel yang menunjukkan hasil uji t dan besarnya ttabel

pada signifikansi 5% dua sisi :

Tabel 4.18 Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis Nilai Status

Variabel Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap

Keputusan pembelian

T = 2.268

Sig t = 0.026

ttabel = 1.980

H021 ditolak /

Ha21 tidak ditolak

Variabel Persepsi tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Keputusan pembelian

T = 0.185

Sig t= 0.853

ttabel = 1.980

H022 tidak ditolak /

Ha22 ditolak

Variabel Pengetahuan berpengaruh secara signifikan

terhadap Keputusan pembelian

T = 2.519

Sig t = 0.013

ttabel = 1.980

H023 ditolak /

Ha23 tidak ditolak

Variabel Keyakinan dan sikap berpengaruh secara T = 2.663 H024 ditolak /

101

Page 74: contohskripsi

signifikan terhadap Keputusan pembelian Sig t = 0.010

ttabel = 1.980 Ha24 tidak ditolak

Sumber : data primer diolah, 2009

a. Variabel Motivasi (X1)

Variabel Motivasi (X1) memiliki nilai tstatistik sebesar 2.268. Nilai ini lebih

besar dari ttabel (2.268 > 1.980). Dengan demikian pengujian menunjukkan H021

ditolak atau Ha12 tidak ditolak. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel Motivasi

berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan pembelian.

b. Variabel Persepsi (X2)

Variabel Persepsi (X2) memiliki nilai tstatistik sebesar 0.185. Nilai ini lebih

kecil dari ttabel (0.185 < 1.980). Dengan demikian pengujian menunjukkan H022

tidak ditolak atau Ha22 ditolak. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel Persepsi

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan pembelian.

c. Variabel Pengetahuan (X3)

Variabel Pengetahuan (X3) memiliki nilai tstatistik sebesar 2.519. Nilai ini

lebih kecil dari ttabel (2.519 > 1.980). Dengan demikian pengujian menunjukkan

H023 ditolak atau Ha23 tidak ditolak. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel

Pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan pembelian.

d. Variabel Keyakinan dan sikap (X4)

Variabel Keyakinan dan sikap (X4) memiliki nilai tstatistik sebesar 2.568.

Nilai ini lebih besar dari ttabel (2.663 > 1.980). Dengan demikian pengujian

menunjukkan H024 ditolak atau Ha24 tidak ditolak. Hasil ini memperlihatkan bahwa

variabel Keyakinan dan sikap berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan

pembelian.

Dari pengujian hipotesis di atas secara parsial hanya variabel Motivasi

(X1), Pengetahuan (X3) dan Keyakinan dan sikap (X4) berpengaruh terhadap

Keputusan pembelian (Y), sedangkan sisanya variabel Persepsi (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap Keputusan pembelian (Y).

102

Page 75: contohskripsi

Pengujian Hipotesis Ketiga

Untuk menunjukkan variabel bebas manakah yang paling dominan

mempengaruhi Keputusan pembelian dengan melihat nilai koefisien beta yang

distandarisasi yang paling besar. Dari lampiran dapat diketahui bahwa variabel

yang paling dominan adalah variabel keyakinan dan sikap (X4) yang ditunjukkan

dengan nilai Koefisien Beta yang distandarisasi terbesar yaitu sebesar 0.292.

Hipotesis ini didukung oleh Sritua Arief (1993:12) yaitu: untuk menentukan

variabel bebas yang paling menentukan (dominan) dalam mempengaruhi nilai

dependen variabel dalam suatu model regresi linear, maka gunakanlah koefisien

Beta (Beta Coefficient). Koeffisien tersebut disebut standardized cofficient. Hal

ini menunjukkan bahwa Hipotesis kedua terbukti.

Setelah dilakukan pengujian model, maka langkah selanjutnya adalah

dilakukan perhitungan korelasi untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam

menjelaskan variasi nilai variabel independen. Hasil analisis korelasi yang

diperoleh dari output regresi (lampiran ) mengkorelasi pengaruh yang diwakili

oleh variabel Motivasi, Persepsi, Pengetahuan, dan Keyakinan dan sikap terhadap

Keputusan pembelian diperoleh nilai R2 = 0.385. Angka ini menunjukkan bahwa

variasi nilai Keputusan pembelian yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi

yang diperoleh sebesar 38.5% sedangkan sisanya, yaitu 61.5%, dijelaskan oleh

variabel lain di luar persamaan model. R sebesar 0.620 artinya pengaruh antara

variabel Motivasi, Persepsi, Pengetahuan, dan Keyakinan dan sikap terhadap

Keputusan pembelian adalah cukup kuat.

4.8. Pembahasan Hasil Penelitian

Perkembangan dan peningkatan industri perdagangan dari tahun ke tahun

semakin menguntungkan konsumen. Hal ini disebabkan karena ketatnya

persaingan yang terjadi antara produsen untuk menarik hati konsumen. Dengan

begitu konsumen akan semakin dimanjakan dengan semakin banyaknya pilihan

atas produk, kualitas yang tinggi, dan harga yang murah. Namun di sisi

perusahaan, persaingan yang ketat akan menjadikan tantangan ynag harus

dihadapi untuk menarik konsumen sebnayak-banyaknya. Dengan kata lain

persaingan akan menimbulkan inovasi-inovasi baik dalam hal produk maupun

103

Page 76: contohskripsi

startegi pemasarannya. Dalam konsidi persaingan yang ketat tersebut hal utama

yang harus diprioritaskan perusahaan adalah mengerti akan apa yang diinginkan

oleh konsumen. Untuk itulah, perusahaan harus mengetahui faktor yang

memepengaruhi sisi internal konsumen yang tidak lepas dari faktor psikologis.

Faktor-faktor psikologis ini terdiri dari Motivasi, Persepsi, Pengetahuan,

Keyakinan dan Sikap.

Motivasi disini adalah kondisi yang menggerakkan konsumen agar mampu

mencapai tujuan motifnya. Pengertian motivasi perlu dipahami oleh perusahaan

khususnya manajer pemasaran karena seorang manajer perlu mengetahui apa yang

terjadi motif pembelian seseorang terhadap suatu produk atau merk tertentu, sebab

hal ini dapat mempengaruhi startegi perusahaan. Sedangkan persepsi merupakan

proses pemilihan, pengorganisasian dan penginterpretasikan informasi oleh

konsumen menjadi sesuatu yang bermakna yang kemudian akan digunakan untuk

mencapai tujuan dalam pemenuhan kebutuhan. Persepsi dikaitkan dengan perilaku

konsumen disini berkaitan dengan kebutuhan dan kepuasan konsumen pada

perilaku yang mengetengahkan pola pengambilan keputusan konsumen didalam

melakukan pemilihan atas produk yang mereka pakai melalui perubahan makna

informasi secara selektif dan mengingat sesuatu secara selektif. Sedangkan

pengetahuan merupakan perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai

akibat dari pengalaman. Proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen

merupakan proses belajar. Proses belajar pada suatu pembelian terjadi apabila

konsumen ingin menggapai dan memperoleh suatu keputusan, atau sebaliknya

tidak terjadi apabila konsumen merasa dikecewakan oleh produk yang kurang

baik. Sedangkan untuk keyakinan dan sikap adalah keadaan jiwa dan keadaan

berpikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek

yang disinyalir melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung atau

secara dinamis pada perilaku. Hirarki pengaruh kepribadian menyatakan bahwa

perubahan dalam kepercayaan mendahului perubahan sikap. Jika kepercayaan

menghalangi pembelian maka yang dicoba untuk diubah oleh produsen adalah

mengubah sikap tanpa kepercayaan yang terbentuk merupakan hasil dari proses

evaluasi terhadap informasi yang diterima. Konsumen akan sulit berubah sikap

terhadap produk yang memiliki keterkibatan tinggi. Karena terhadap produk itu

104

Page 77: contohskripsi

konsumen merasakan bahwa nilai-nilai dan kepercayaan yang ada dalam dirinya

bisa diekspresikan.

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan mengenai implikasi

hasil penelitian dai masing-masing variabel, yaitu:

A. Variabel Motivasi (X1)

Berdasarkan hasil penelitian, variabel motivasi merupakan variabel yang

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral. Variabel

motivasi meliputi keinginan untuk mencoba air mineral, bangga atas pembelian

air mineral, dan pemenuhan kebutuhan pokok. Dalam hal ini, keinginan untuk

mencoba merupakan motivasi utama bagi konsumen, terutama bagi konsumen

belum pernah mengkonsumsi air mineral. Selain itu, adanya perasaan bangga atas

pembelian air mineral merupakan motivasi khusus bagi konsumen untuk membuat

keputusan pembelian air mineral, hal ini lebih ditekankan akan prestise seseorang

ketika mengkonsumsi air mineral. Ada juga motivasi lain yang mempengaruhi

konsumen dalam mengkonsumsi air mineral, yaitu karena didasarkan akan

kebutuhan air mineral itu sendiri. Adanya kebutuhan pokok merupakan motivasi

khusus bagi konsumen yang lebih membutuhkan kebutuhan akan air bersih.

Dengan demikian keinginan untuk mencoba air mineral, bangga atas pembelian

air mineral, dan pemenuhan kebutuhan pokok dapat dijadikan faktor-faktor yang

dapat mendorong konsumen untuk mengkonsumsi air mineral. Dari pernyataan di

atas dapat disimpulkan bahwa kenyataan yang terjadi dilapangan sebagian besar

responden telah menjadikan air mineral sebagai kebutuhan pokok akan air bersih.

Hal ini yang menjadikan variabel motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian air mineral.

B. Variabel Persepsi (X2)

Berdasarkan hasil penelitian, variabel persepsi merupakan variabel yang

tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai thitung sebesar 0,185 yang lebih kecil dari ttabel yaitu sebesar 1,980 dan

memiliki koefisien regresi (Tabel 4.16) sebesar 0,020. Variabel persepsi terdiri

citra perusahaan, lebih praktis dan pemahaman kehalalan air mineral. Meskipun

perusahaan air mineral harus memperhatikan citra perusahaan dari persepsi

konsumen, tetapi citra perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan dalam

105

Page 78: contohskripsi

keputusan pembelian air mineral. Begitu pula dengan asumsi bahwa air mineral

lebih praktis dan kehalalan air mineral, faktor-faktor ini tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral karena ketika konsumen

akan mengkonsumsi air mineral, mereka tidak terlalu mempertimbangkan citra

perusahaan, kepraktisan, dan kehalalan air mineral. Variabel ini tetap berpengaruh

tetapi tidak secara signifikan, karena konsumen lebih menginginkan rasa aman,

kebersihan, dan pemenuhan kebutuhan pokok. Meskipun variabel persepsi tidak

secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian air mineral, citra

perusahaan, kepraktisan, dan kehalalan air mineral juga perlu diperhatikan untuk

meningkatkan kualitas dan nilai tambah dari air mineral.

C. Variabel Pengetahuan (X3)

Berdasarkan hasil penelitian, variabel pengetahuan merupakan variabel

yang juga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian air

mineral. Variabel pengetahuan meliputi pengalaman mengkonsumsi dan

kebersihan air mineral. Dalam hal ini, spengalaman konsumen dalam

mengkonsumsi air mineral juga memberikan pengaruh yang besar terhadap

pembelian air mineral. Jika konsumen memperoleh lebih banyak keuntungan

ketika mengkonsumsi air mineral, mereka akan secara terus-menerus

mengkonsumsinya. Selain pengalaman mengkonsumsi air mineral, kebersihan air

mineral juga jadi pertimbangan konsumen. Pentingnya akan kebersihan air

mineral memang harus diperhatikan oleh konsumen. Hal ini berkaitan dengan

bagaimana kemasan dan kehigienisan air mineral. Untuk itu, pihak produsen air

mineral juga perlu memperhatikan mengenai kemasan dan kehigienisan dalam

rangka menjamin kebersihan air mineral.

D. Variabel Keyakinan dan Sikap (X4)

Berdasarkan hasil penelitian, variabel keyakinan dan sikap merupakan

variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian air mineral. Hal

ini dapat dilihat dari thitung dan juga koefisien regresi (Tabel 4.16) variabel

keyakinan dan sikap yang paling besar diantara variabel lainnya, yaitu 0,365 dan

memiliki thitung sebesar 2.568 yang lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 1,980.

Variabel keyakinan dan sikap ini meliputi pandangan konsumen akan air mineral

menyehatkan dan rasa aman dalam mengkonsumsi air mineral. Dalam hal ini,

106

Page 79: contohskripsi

keinginan akan jaminan kesehatan merupakan hal yang diinginkan konsumen

dalam mengkonsumsi suatu produk. Begitu pula ketika konsumen mengkonsumsi

air mineral, keinginan untuk memperoleh rasa aman dan jaminan kesehatan pada

saat mengkonsumsi air mineral dijadikan pertimbangan tersendiri oleh konsumen

ketika hendak memutuskan untuk mengkonsumsi air mineral. Dengan demikian

rasa aman dan jaminan kesehatan pada air mineral dapat meningkatkan keputusan

pembelian secara optimal.

107

Page 80: contohskripsi

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan

pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil uji hipotesis pertama ternyata diterima, hal ini dibuktikan dengan

pengujian yang dilakukan secara serentak atas variabel motivasi, persepsi,

pengetahuan, dan keyakinan dan sikap terhadap keputusan pembelian air

mineral. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup

signifikan dari variabel motivasi persepsi, pengetahuan, dan keyakinan

dan sikap terhadap keputusan pembelian.

2. Hipotesis kedua yaitu secara parsial varibel Motivasi, Persepsi,

Pengetahuan, Keyakinan dan Sikap tidak semua variabel berpengaruh

secara signifikan. Variabel yang tidak mempunyai pengaruh signifikan

yaitu vaiabel persepsi. Hal ini dikarenakan dalam persepsi konsumen

perusahaan yang memproduksi air mineral sudah memperoleh sertifikasi

kehalalan dari bahan pengawas obat dan makanan, sedangkan persepsi

konsumen mengenai kepraktisan air mineral tidak berpengaruh terlalu

besar karena kepraktisan merupakan nilai tambah atau keunggulan dari air

mineral. Citra perusahaan juga tidak terlalu dominan dalam keputusan

pembelian terkait dengan persepsi konsumen. Konsumen tidak terlalu

memperhatikan citra perusahaan dikarenakan konsumen yang

mengkonsumsi air mineral hanya ingin memperoleh kebersihan, rasa

aman, serta pemenuhan kebutuhan akan air bersih.

3. Hipotesis ketiga yaitu variabel keyakinan dan sikap berpengaruh dominan

terhadap keputusan pembelian air mineral.

5.2 Saran

108

Page 81: contohskripsi

Berdasarkan pada kesimpulan-kesimpulan yang diambil, maka selanjutnya

dapat diusulkan beberapa saran yang mungkin dapat dilakukan dan bermanfaat

bagi industri air mineral. Adapun saran yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Dengan diketahuinya faktor keyakinan dan sikap mempunyai pengaruh

yang dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian air minum

mineral di Kecamatan Lowokwaru, maka hal ini mencerminkan bahwa

faktor keyakinan dan sikap merupakan faktor yang sangat menentukan

dalam pembelian air minum mineral. Berdasarkan hasil penelitian ini,

pengusaha air mineral memperhatikan faktor keyakinan dan sikap, karena

konsumen lebih mengedepankan keyakinan akan air mineral yang

menyehatkan dan rasa aman ketika mengkonsumsi air mineral.

2. Pengetahuan merupakan faktor yang berpengaruh signifikan kedua, setelah

keyakinan dan sikap. Berdasarkan hal ini, pengusaha air mineral

hendaknya memperhatikan kebersihan dan kehigienisan air mineral,

karena dapat memberikan citra yang positif bagi konsumen yang baru

pertama kali mengkonsumsi air mineral sehingga konsumen tersebut mau

untuk mengkonsumsi air mineral di masa yang akan datang jika air

mineral bersih dan higienis dari segala macam penyakit.

3. Motivasi juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan. Pengusaha

air mineral juga harus mempertimbangkan apa yang mendorong konsumen

untuk mengkonsumsi air mineral, dan untuk saat ini air mineral sudah

dijadikan kebutuhan utama konsumen dalam mengkonsumsi air minum.

4. Persepsi tidak berpengaruh secara signifikan. Akan tetapi, pengusaha air

mineral juga perlu memperhatikan citra perusahaan, kepraktisan, kehalalan

air mineral terkait dengan faktor persepsi konsumen. Walaupun faktor ini

tidak berpengaruh secara seignifikan, tetapi hal ini dapat dijadikan nilai

tambah bagi pengusaha air mineral.

109

Page 82: contohskripsi

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Sritua. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi, UI Press, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Rineka Cipta Jakarta.

Aliman, 2000. Modul Ekonometrika Terapan, PAU Studi Ekonomi UGM

Yogyakarta.

Dajan, Anton. 1986. Pengantar Metode Statistik, Jilid 1 & 2. LP3E

S. Jakarta.

Gujarati, Damodar. 1997. Basic Econometrics. 1978. McGraw-Hill, Inc. Sumarno

Zain (penterjemah). Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga. Jakarta.

Irawan dan Wijaya, Faried dan Sudjani. 2000. Pemasaran Prinsip dan Kasus.

Edisi Kedua. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Kotler, Philip. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid I. Edisi Ketiga. Penerbit

Erlangga. Jakarta.

––––––––. 2000. Manajemen Pemasaran, Prespektif Aria. Buku I. Penerbit Andi.

Yogyakarta.

Lamb, Hair, McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku 1. Penerbit Salemba Empat.

Jakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Perilaku Konsumen, Edisi Revisi. Refika.

Jakarta

110

Page 83: contohskripsi

Mowen, John. C,. 2002. Perilaku Konsumen (Consumen Behavior). Jilid I.

Penerbit Erlangga. Jakarta.

Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta.

Sanusi, Anwar. 2003. Metodologi Penelitian Praktis Untuk Ilmu Sosial dan

Ekonomi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Buntara Media.

Malang

Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Business: A Skill Building Approach,

Fourth Edition, New York: John Willey&Sons, Inc.

Sugiono, 2002. Metode Penelitian Administrasi, cet. Kedelapan. Alfabeta.

Bandung

––––––––, 2004. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Swastha. Basu. D dan Hani. T. Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisa

Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. BPFE. Jakarta.

http://www.malangkota.go.id/pdf/spp-kec-lokwokwaru.pdf

http://www.pemkot-malang.go.id/sekilas.php

111

Page 84: contohskripsi

Lampiran 1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2009

DAFTAR PERTANYAAN

Judul Penelitian:

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS KONSUMEN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL DI KECAMATAN

LOWOKWARU KOTA MALANG

(Studi Kasus Di Kelurahan Dinoyo, Tlogomas, Sumbersari,

Lowokwaru, dan Tulusrejo)

Pengantar

Dengan hormat,

Daftar pertanyaan ini dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk

memperoleh data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi guna melengkapi

tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana.

Oleh karena itu, peneliti sangat berharap kesediaan Bapak/Ibu/Saudara

untuk memberikan jawaban dengan jujur sesuai dengan pertanyan yang ada.

Setiap pertanyaan diharapkan dijawab secara perorangan atau pribadi serta

jawaban tidak dipengaruhi oleh pihak lain, kerahasiaan jawaban terjamin

sepenuhnya.

Peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas

kesediaan Bapak/Ibu/Saudara yang telah meluangkan waktu untuk mengisi daftar

112

Page 85: contohskripsi

pertanyaan ini dan kami mohon maaf apabila terdapat pertanyaan yang kurang

berkenan.

Hormat kami

Renny A

113

Page 86: contohskripsi

A. IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin :

Usia :

Alamat :

Untuk pertanyaan nomor 1-3, silahkan saudara memilih salah satu jawaban

dengan memberi tanda silang (X) pada huruf yang telah anda pilih (A, B, C

atau D).

1. Frekuensi melakukan pembelian air mineral:

a. Sering

b. Jarang

2. Anda sudah bekerja:

a. Sudah

b. Belum

3. Jika sudah, penghasilan anda saat ini perbulan:

a. Dibawah Rp. 500.000,-

b. Rp. 500.000,- s/d Rp. 1.000.000,-

c. Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 1.500.000,-

d. Diatas Rp. 1.500.000,-

4. Merk yang biasanya dibeli ..........

B. PERTANYAAN PENELITIAN

Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat saudara yang

menyangkut pengaruh perilaku konsumen serta kaitannya dengan Keputusan

114

Page 87: contohskripsi

Pembelian dengan memberikan tanda silang (X) pada Kolom jawaban yang

anda anggap paling sesuai.

Keterangan Kolom Jawaban:

SS = Sangat Setuju (5)

S = Setuju (4)

CS = Cukup setuju (3)

TS = Tidak Setuju (2)

STS = Sangat Tidak Setuju (1)

Motivasi (X1)

No Pertanyaan SS S CS TS STS

1. Keinginan untuk mencoba air mineral

2. Bangga atas pembelian air mineral

3. Pemenuhan kebutuhan pokok

Persepsi (X2)

No Pertanyaan SS S CS TS STS

1. Citra perusahaan

2. Lebih praktis

3. Pemahaman kehalalan air mineral

Pengetahuan (X3)

No Pertanyaan SS S CS TS STS

115

Page 88: contohskripsi

1. Pengalaman sendiri dalam mengkonsumsi air

mineral

2. kebersihan air mineral

Keyakinan dan Sikap (X4)

No Pertanyaan SS S CS TS STS

1. Air mineral menyehatkan

2. Rasa aman dalam mengkonsumsi air mineral

Keputusan Membeli(Y)

No Pertanyaan SS S CS TS STS

1. Kualitas air mineral

2. Memilih air mineral sesuai dengan harapan

(keamanan akan kesehatan)

3. Lokasi penjualan yang mudah di jangkau

116

Page 89: contohskripsi

Lampiran 2

Tabulasi Data Kuisioner

No X11 X12 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X41 X42 Y1 Y2 Y3 X1 X2 X3 X4 Y

1 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 14 13 10 10 11

2 1 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 7 15 10 10 11

3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 13 11 8 9 13

4 1 1 5 1 5 5 5 5 5 5 4 4 4 7 11 10 10 12

5 1 1 1 3 2 5 3 3 5 5 5 3 5 3 10 6 10 13

6 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 12 12 9 8 12

7 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 10 11 9 8 12

8 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 10 9 6 7 11

9 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 11 11 9 9 12

10 4 3 0 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 7 11 8 8 12

11 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 12 12 8 10 12

12 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 13 14 8 10 13

13 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 12 15 10 10 12

14 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 14 15 8 10 15

15 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 12 11 7 6 9

16 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5 5 10 12 6 6 15

117

Page 90: contohskripsi

17 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4 5 2 5 12 11 8 9 12

18 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 11 9 8 6 12

19 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 12 9 4 4 6

20 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 13 15 8 8 13

21 2 1 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 8 15 8 10 13

22 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 6 6 10 10 15

23 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 10 11 6 6 12

24 2 2 2 2 5 4 3 5 5 5 5 5 5 6 11 8 10 15

25 3 2 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 9 12 9 7 11

26 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 4 3 5 13 14 7 9 12

27 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 12 13 8 9 12

28 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 3 4 5 12 14 9 9 12

29 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 13 14 8 9 13

30 4 5 4 4 3 5 4 5 3 4 4 5 5 13 12 9 7 14

31 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 11 13 8 9 13

32 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 12 13 9 9 13

33 3 3 4 3 5 2 4 3 4 3 4 3 4 10 10 7 7 11

34 3 3 3 5 5 3 3 3 4 4 4 3 4 9 13 6 8 11

35 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 4 14 14 10 7 14

36 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 13 14 10 10 13

118

Page 91: contohskripsi

37 2 1 3 3 3 3 1 2 2 2 2 1 1 6 9 3 4 4

38 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 15 12 10 10 14

39 4 5 5 5 5 2 2 5 5 4 4 5 2 14 12 7 9 11

40 3 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 11 14 10 10 14

41 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 7 11 7 8 8

42 4 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 12 15 8 10 13

43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 15 15 10 10 15

44 3 1 1 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 5 10 5 5 10

45 3 3 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 11 9 6 5 9

46 5 4 5 4 5 3 5 5 4 5 4 5 5 14 12 10 9 14

47 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 13 15 10 10 15

48 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 14 15 10 10 13

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 12 8 8 12

50 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 12 12 6 8 12

51 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 10 10 8 6 12

52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 9 6 6 9

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 12 8 8 12

54 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 8 10 6 6 9

55 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 9 15 10 8 15

56 3 4 5 5 5 5 2 4 4 5 4 3 4 12 15 6 9 11

119

Page 92: contohskripsi

57 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 9 9 7 6 10

58 5 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 5 11 9 7 7 13

59 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 5 4 5 11 10 6 7 14

60 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 10 12 8 7 15

61 5 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 14 13 10 7 14

62 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 15 13 9 9 13

63 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 13 15 8 9 15

64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 12 8 8 12

65 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 13 14 9 9 13

66 1 1 1 5 4 3 4 4 4 5 4 3 5 3 12 8 9 12

67 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 9 10 8 8 15

68 4 3 5 4 3 5 3 4 5 5 4 4 5 12 12 7 10 13

69 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 10 11 7 6 12

70 5 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 12 11 8 10 14

71 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 5 4 5 11 9 6 6 14

72 2 2 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 9 14 9 10 13

73 4 2 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 10 11 9 8 14

74 2 1 3 5 3 4 4 4 4 4 3 3 2 6 12 8 8 8

75 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 14 14 10 10 14

76 2 2 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 8 12 9 10 12

120

Page 93: contohskripsi

77 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 13 15 8 10 15

78 5 3 5 4 3 5 4 5 4 4 5 5 5 13 12 9 8 15

79 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 14 15 7 8 14

80 4 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 12 13 7 8 12

81 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 10 11 5 7 11

82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 15 15 10 10 15

83 2 2 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 3 9 13 10 9 11

84 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 14 15 10 10 14

85 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 4 4 12 12 9 9 13

86 4 3 2 2 3 3 4 3 4 5 3 4 4 9 8 7 9 11

87 2 1 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 8 14 10 9 12

88 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 12 13 9 10 13

89 4 3 5 3 5 3 4 3 3 3 3 3 5 12 11 7 6 11

90 3 3 5 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 11 10 7 6 11

91 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 12 14 9 10 14

92 4 5 4 5 3 4 5 3 5 5 5 4 5 13 12 8 10 14

93 1 5 2 3 4 4 3 5 5 5 3 4 4 8 11 8 10 11

94 4 3 1 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 8 12 8 9 11

95 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 10 13 9 8 15

96 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 12 13 10 8 13

121

Page 94: contohskripsi

97 4 2 5 2 3 5 4 4 5 4 4 3 3 11 10 8 9 10

98 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 11 12 10 8 13

99 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 11 15 10 10 10

100 5 2 3 4 3 5 5 5 4 5 4 3 4 10 12 10 9 11

122

Page 95: contohskripsi

Lampiran 3

Statistik Deskriptif

X11

5 5.0 5.0 5.0

10 10.0 10.0 15.0

25 25.0 25.0 40.0

45 45.0 45.0 85.0

15 15.0 15.0 100.0

100 100.0 100.0

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

X12

8 8.0 8.0 8.0

11 11.0 11.0 19.0

32 32.0 32.0 51.0

29 29.0 29.0 80.0

20 20.0 20.0 100.0

100 100.0 100.0

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

X13

1 1.0 1.0 1.0

4 4.0 4.0 5.0

5 5.0 5.0 10.0

19 19.0 19.0 29.0

34 34.0 34.0 63.0

37 37.0 37.0 100.0

100 100.0 100.0

.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

123

Page 96: contohskripsi

X21

1 1.0 1.0 1.0

4 4.0 4.0 5.0

24 24.0 24.0 29.0

39 39.0 39.0 68.0

32 32.0 32.0 100.0

100 100.0 100.0

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

X22

2 2.0 2.0 2.0

20 20.0 20.0 22.0

40 40.0 40.0 62.0

38 38.0 38.0 100.0

100 100.0 100.0

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

X23

4 4.0 4.0 4.0

28 28.0 28.0 32.0

30 30.0 30.0 62.0

38 38.0 38.0 100.0

100 100.0 100.0

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

124

Page 97: contohskripsi

X31

1 1.0 1.0 1.0

4 4.0 4.0 5.0

24 24.0 24.0 29.0

41 41.0 41.0 70.0

30 30.0 30.0 100.0

100 100.0 100.0

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

X32

3 3.0 3.0 3.0

20 20.0 20.0 23.0

35 35.0 35.0 58.0

42 42.0 42.0 100.0

100 100.0 100.0

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

X41

3 3.0 3.0 3.0

18 18.0 18.0 21.0

38 38.0 38.0 59.0

41 41.0 41.0 100.0

100 100.0 100.0

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

X42

3 3.0 3.0 3.0

22 22.0 22.0 25.0

31 31.0 31.0 56.0

44 44.0 44.0 100.0

100 100.0 100.0

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

125

Page 98: contohskripsi

Y1

3 3.0 3.0 3.0

13 13.0 13.0 16.0

45 45.0 45.0 61.0

39 39.0 39.0 100.0

100 100.0 100.0

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Y2

1 1.0 1.0 1.0

2 2.0 2.0 3.0

25 25.0 25.0 28.0

44 44.0 44.0 72.0

28 28.0 28.0 100.0

100 100.0 100.0

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Y3

1 1.0 1.0 1.0

3 3.0 3.0 4.0

13 13.0 13.0 17.0

43 43.0 43.0 60.0

40 40.0 40.0 100.0

100 100.0 100.0

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

126

Page 99: contohskripsi

Motivasi (X1)

2 2.0 2.0 2.0

1 1.0 1.0 3.0

4 4.0 4.0 7.0

4 4.0 4.0 11.0

6 6.0 6.0 17.0

9 9.0 9.0 26.0

12 12.0 12.0 38.0

12 12.0 12.0 50.0

23 23.0 23.0 73.0

13 13.0 13.0 86.0

10 10.0 10.0 96.0

4 4.0 4.0 100.0

100 100.0 100.0

3.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

11.00

12.00

13.00

14.00

15.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Persepsi (X2)

1 1.0 1.0 1.0

1 1.0 1.0 2.0

10 10.0 10.0 12.0

9 9.0 9.0 21.0

16 16.0 16.0 37.0

22 22.0 22.0 59.0

12 12.0 12.0 71.0

12 12.0 12.0 83.0

17 17.0 17.0 100.0

100 100.0 100.0

6.00

8.00

9.00

10.00

11.00

12.00

13.00

14.00

15.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

127

Page 100: contohskripsi

Pengetahuan (X3)

1 1.0 1.0 1.0

1 1.0 1.0 2.0

2 2.0 2.0 4.0

12 12.0 12.0 16.0

15 15.0 15.0 31.0

28 28.0 28.0 59.0

17 17.0 17.0 76.0

24 24.0 24.0 100.0

100 100.0 100.0

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Keyakinan dan Sikap (X4)

2 2.0 2.0 2.0

2 2.0 2.0 4.0

14 14.0 14.0 18.0

10 10.0 10.0 28.0

18 18.0 18.0 46.0

23 23.0 23.0 69.0

31 31.0 31.0 100.0

100 100.0 100.0

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

128

Page 101: contohskripsi

Keputusan Pembelian (Y)

1 1.0 1.0 1.0

1 1.0 1.0 2.0

2 2.0 2.0 4.0

4 4.0 4.0 8.0

4 4.0 4.0 12.0

16 16.0 16.0 28.0

23 23.0 23.0 51.0

20 20.0 20.0 71.0

15 15.0 15.0 86.0

14 14.0 14.0 100.0

100 100.0 100.0

4.00

6.00

8.00

9.00

10.00

11.00

12.00

13.00

14.00

15.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Descriptive Statistics

100 1.00 5.00 3.5500 1.02863

100 1.00 5.00 3.4200 1.16498

100 .00 5.00 3.9200 1.13422

100 1.00 5.00 3.9700 .90403

100 2.00 5.00 4.1400 .80428

100 2.00 5.00 4.0200 .90988

100 1.00 5.00 3.9500 .89188

100 2.00 5.00 4.1600 .84948

100 2.00 5.00 4.1700 .82945

100 2.00 5.00 4.1600 .87294

100 2.00 5.00 4.2000 .77850

100 1.00 5.00 3.9600 .83991

100 1.00 5.00 4.1800 .84543

100 3.00 15.00 10.8900 2.57766

100 6.00 15.00 12.1300 2.02337

100 3.00 10.00 8.1100 1.53672

100 4.00 10.00 8.3300 1.59580

100 4.00 15.00 12.3400 1.99606

100

X11

X12

X13

X21

X22

X23

X31

X32

X41

X42

Y1

Y2

Y3

Motivasi (X1)

Persepsi (X2)

Pengetahuan (X3)

Keyakinan dan Sikap (X4)

Keputusan Pembelian (Y)

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

129

Page 102: contohskripsi

Descriptive Statistics

100 1.00 5.00 3.5500 1.02863

100 1.00 5.00 3.4200 1.16498

100 .00 5.00 3.9200 1.13422

100 1.00 5.00 3.9700 .90403

100 2.00 5.00 4.1400 .80428

100 2.00 5.00 4.0200 .90988

100 1.00 5.00 3.9500 .89188

100 2.00 5.00 4.1600 .84948

100 2.00 5.00 4.1700 .82945

100 2.00 5.00 4.1600 .87294

100 2.00 5.00 4.2000 .77850

100 1.00 5.00 3.9600 .83991

100 1.00 5.00 4.1800 .84543

100 3.00 15.00 10.8900 2.57766

100 6.00 15.00 12.1300 2.02337

100 3.00 10.00 8.1100 1.53672

100 4.00 10.00 8.3300 1.59580

100 4.00 15.00 12.3400 1.99606

100

X11

X12

X13

X21

X22

X23

X31

X32

X41

X42

Y1

Y2

Y3

Motivasi (X1)

Persepsi (X2)

Pengetahuan (X3)

Keyakinan dan Sikap (X4)

Keputusan Pembelian (Y)

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

130

Page 103: contohskripsi

Lampiran 4

Uji Validitas dan Reliabilitas

Correlations

Correlations

.789**

.000

100

.823**

.000

100

.712**

.000

100

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X11

X12

X13

Motivasi (X1)

Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

**.

Reliability

Case Processing Summary

100 100.0

0 .0

100 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.664 3

Cronbach'sAlpha N of Items

131

Page 104: contohskripsi

Item Statistics

3.5500 1.02863 100

3.4200 1.16498 100

3.9200 1.13422 100

X11

X12

X13

Mean Std. Deviation N

Scale Statistics

10.8900 6.644 2.57766 3Mean Variance Std. Deviation N of Items

Correlations

Correlations

.814**

.000

100

.758**

.000

100

.745**

.000

100

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X21

X22

X23

Persepsi (X2)

Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

**.

Reliability

132

Page 105: contohskripsi

Case Processing Summary

100 100.0

0 .0

100 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.660 3

Cronbach'sAlpha N of Items

Item Statistics

3.9700 .90403 100

4.1400 .80428 100

4.0200 .90988 100

X21

X22

X23

Mean Std. Deviation N

Scale Statistics

12.1300 4.094 2.02337 3Mean Variance Std. Deviation N of Items

Correlations

133

Page 106: contohskripsi

Correlations

.888**

.000

100

.876**

.000

100

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X31

X32

Pengetahuan(X3)

Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

**.

Reliability

Case Processing Summary

100 100.0

0 .0

100 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.715 2

Cronbach'sAlpha N of Items

Item Statistics

3.9500 .89188 100

4.1600 .84948 100

X31

X32

Mean Std. Deviation N

134

Page 107: contohskripsi

Scale Statistics

8.1100 2.362 1.53672 2Mean Variance Std. Deviation N of Items

Correlations

Correlations

.934**

.000

100

.941**

.000

100

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X41

X42

Keyakinandan Sikap

(X4)

Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

**.

135

Page 108: contohskripsi

Reliability

Case Processing Summary

100 100.0

0 .0

100 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.861 2

Cronbach'sAlpha N of Items

Item Statistics

4.1700 .82945 100

4.1600 .87294 100

X41

X42

Mean Std. Deviation N

Scale Statistics

8.3300 2.547 1.59580 2Mean Variance Std. Deviation N of Items

136

Page 109: contohskripsi

Correlations

Correlations

.846**

.000

100

.791**

.000

100

.795**

.000

100

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Y1

Y2

Y3

KeputusanPembelian (Y)

Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

**.

Reliability

Case Processing Summary

100 100.0

0 .0

100 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.737 3

Cronbach'sAlpha N of Items

137

Page 110: contohskripsi

Item Statistics

4.2000 .77850 100

3.9600 .83991 100

4.1800 .84543 100

Y1

Y2

Y3

Mean Std. Deviation N

Scale Statistics

12.3400 3.984 1.99606 3Mean Variance Std. Deviation N of Items

138

Page 111: contohskripsi

Lampiran 5

Analisa Regresi Berganda

Variables Entered/Removedb

Keyakinan dan Sikap (X4), Motivasi (X1),Pengetahuan (X3), Persepsi (X2)

a . Enter

Model1

Variables EnteredVariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)b.

Model Summaryb

.620a .385 .359 1.59798Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Keyakinan dan Sikap (X4),Motivasi (X1), Pengetahuan (X3), Persepsi (X2)

a.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)b.

ANOVAb

151.852 4 37.963 14.867 .000a

242.588 95 2.554

394.440 99

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Keyakinan dan Sikap (X4), Motivasi (X1), Pengetahuan (X3),Persepsi (X2)

a.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)b.

139

Page 112: contohskripsi

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF1 (Constant

)4.565 1.146 3.983 .000

X1 .181 .072 .234 2.503 .014 .369 .249 .205 .773 1.293

X2 .004 .111 .004 .037 .970 .396 .004 .003 .550 1.820

X3 .380 .144 .292 2.642 .010 .521 .262 .217 .551 1.814

X4 .318 .147 .249 2.161 .033 .481 .217 .177 .507 1.971

a Dependent Variable: Y

140

Page 113: contohskripsi

141

Page 114: contohskripsi

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

100

.0000000

1.56536962

.066

.066

-.058

.657

.781

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Ex

pe

cte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

142

Page 115: contohskripsi

Uji Heteroskedastisitas

Correlations

-.192

.056

100

-.125

.214

100

-.052

.610

100

-.151

.133

100

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Motivasi (X1)

Persepsi (X2)

Pengetahuan (X3)

Keyakinan dan Sikap (X4)

Spearman's rhoabsu

Regression Standardized Predicted Value210-1-2-3-4

Re

gre

ss

ion

Stu

de

nti

zed

Re

sid

ua

l 3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

143

Page 116: contohskripsi

144

Page 117: contohskripsi

Lampiran 6

Peta Wilayah Kecamatan Lowokwaru

Keterangan :

: Kecamatan Klojen

: Kecamatan Lowokwaru

: Kecamatan Kedungkandang

: Kecamatan Blimbing

: Kecamatan Sukun

_____ : Sungai

_____ : Jalan Darat

145