contoh tgs haccp

32
HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN 1 PERUSAHAAN MIE INSTAN PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Upload: novia-kristanti

Post on 27-Dec-2015

297 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

HACCP

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN 1

PERUSAHAAN MIE INSTAN

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Page 2: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN 2

RENCANA KERJA JAMINAN MUTU

HACCP

NAMA INDUSTRI : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

ALAMAT :

DIVALIDASI OLEH : TIM

MONITORING HACCP

TANGGAL

Page 3: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN 3

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :

Revisi :

Kebijakan mutu Halaman :

Nama Perusahaan : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Jenis Usaha : pengolahan mie instan dan produk olahan makanan

Visi perusahaan : Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi

kebutuhan pangan dengan produk bermutu,

berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi

pemimpin di industri makanan.

Misi perusahaan : Menjadi perusahaan transnasional yang dapat

membawa nama Indonesia di bidang industri makanan

Tujuan perusahaan: (1) memperluas bidang usaha secara terus menerus

melalui bidang usaha internal maupun pengembangan

usaha strategis; (2) mengurangi biaya transportasi; (3)

selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan; (4)

mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan

persediaan barang; dan (5) berperan serta dalam

pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

Page 4: Contoh Tgs HACCP

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :

Revisi :

ORGANISASI

TIM HACCP

Halaman :

Penanggung jawab perusahaan Jabatan

1 Ariyono Ardi Plant Manager

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN

4

Page 5: Contoh Tgs HACCP

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :

Revisi :

ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI

Halaman :

HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN

5

Page 6: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK6

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :

Revisi :

DESKRIPSI PRODUK Halaman :

1. nama produk : indomie instant

2. kandungan besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti

Berbagai kandungan gizi seperti protein, niasin, asam folat, mineral zat besi

besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12.

3. bentuk produk : mie instant

4. Bahan baku : Bahan baku yang digunakan didatangkan dari

beberapa perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah :

a. Tepung Terigu

Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata, mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta sebagai sumber karbohidrat dan protein.

Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan. Adapun standar bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu

No. Jenis Tepung pH Kadar Air (%) Gluten (%) Protein (%)

1. Cakra Kembar 5,5-6,8 14,5 (max) 31 (min) 13

2. Segitiga Biru 5,5-6,8 14 (max) 25 (min) 10,5-11,5

3. Segitiga Hijau 5,5-6,8 14 (max) 21 (min) 9

Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk pembuatan roti dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 13 % yang dihasilkan dari 100% hard wheat.

Page 7: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK7

b. Tepung Tapioka

Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras, sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah  memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50 kg.

Bahan Baku Penunjang

a. Air

Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM).

b. Alkali

c. Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman, pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik.

d. Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan penjualan produk mie instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian bahan baku pada periode sebelumnya.

Pemasok Bahan Baku

PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 2 Supplier Raw Material

No Material Supplier Lokasi

1 Tepung terigu Bogasari Flour Mills Jakarta

2 Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta

3 Bumbu PT. Food Ingredient Development

Cikampek

4 Karton Packing Raci Pack Jakarta

Puri Nusa Bandung

Page 8: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK8

5 Etiket Supermova Jakarta

Prima Makmur Jakarta

Respati Jakarta

Cipta Kemas Abadi Jakarta

Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan Finance and Accounting. Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku tersebut.

Sistem Persediaan Bahan Baku

Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang). Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku, yaitu :

a. Penerimaan

Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.

b. Penyusunan

Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak per palet.

c. Pengeluaran

Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di

Page 9: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK9

gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

Page 10: Contoh Tgs HACCP

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :

Revisi :

DIAGRAM ALIR PRODUK Halaman :

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK8

Page 11: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK9

Page 12: Contoh Tgs HACCP

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :

Revisi :

TABEL ANALISA BAHAYA Halaman :

RENCANA KERJA PENGENDALIAN MUTU BAHAN AKTIF, BAHAN TAMBAHAN DAN PENGEMAS

Titik

pengendalian

Potensi

bahaya

Cara

pengendalian

CCP Batas kritis Monitoring Tindakan

koreksi

Penanggung

jawab

Bahan aktif

antibiotik

Kadar tidak

memenuhi

syarat,

cemaran,

bahan yang

dikirim tidak

sesuai

Membeli

bahan aktif

melalui

distributor

yang resmi

dan juga

dilakukan

pengecekan

pada saat

bahan datang

CCP kadar bahan aktif

memenuhi syarat,

identifikasi bahan

besertya sifat

kimia fisik

seperti pH, titik

lebur, kadar air

dan susut

pengeringan

sesuai dengan

Pemeriksaan

organoleptis (bentuk,

warna, bau, rasa),

pemeriksaan secara

kimiawi (kuantitatif,

pH), serta

pemeriksaan secara

fisika (kelarutan,

berat jenis,

viskositas, titik

Menolak bahan

baku yang tidak

sesuai dengan

persyaratan

Kepala bagian

pengadaan

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK10

Page 13: Contoh Tgs HACCP

sertifikat analisis

dari bahan aktif

tersebut

lebur)

Bahan

tambahan

Adanya

cemaran dan

identifikasi

bahan

Membeli

bahan aktif

melalui

distributor

yang resmi

dan juga

dilakukan

pengecekan

pada saat

bahan datang

CCP Tidak

mengandung

cemaran

(mikroba) yang

membahayakan

dan juga cemaran

fisik

Pemeriksaan

organoleptis (bentuk,

warna, bau, rasa),

pemeriksaan secara

kimiawi (pH), serta

pemeriksaan secara

fisika (kelarutan,

berat jenis,

viskositas, titik

lebur)

Menolak bahan

baku yang tidak

sesuai dengan

persyaratan

Kepala bagian

pengadaan

Bahan

kemasan

Rusak Melakukan

pemeriksaan

saat barang

diterima

Bukan

CCP

Kemasan sesuai

spesifikasi

Pemeriksaan ukuran

meliputi : panjang,

lebar, diameter,

tebal, berat,

kerusakan/kebocoran

Mengembalikan

kemasan yang

tidak memenuhi

spesifikasi

Kepala bagian

pengadaan

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK11

Page 14: Contoh Tgs HACCP

Etiket Salah cetak Pemeriksaan

terutama pada

informasi

tentang obat

dan tanda

seperti obat

bebas, terbatas

dan keras

Bukan

CCP

Etiket sesuai

spesifikasi

Pemeriksaan ukuran

yang meliputi

panjang, lebar, tebal,

kebenaran tulisan,

desain, warna,

kerapian cetakan,

serta tanda-tanda

khusus seperti

misalnya obat bebas,

bebas terbatas dan

obat keras.

Mengembalikan

etiket yang

tidak memenuhi

spesifikasi

Kepala bagian

pengadaan

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK12

Page 15: Contoh Tgs HACCP

RENCANA KERJA PENGENDALIAN MUTU PROSES PRODUKSI

Daftar

Tahapan Bahaya Tindakan

pengendalian

CPP Batas Kritis Prosedur

Pemantauan

Tindakan Perbaikan Penanggung

jawab

Penerimaan

bahan baku

Tidak sesuai

spesifikasi

Pemesanan

bahan baku

pada

distributor

resmi

Bukan

CPP

Dilihat secara visual

dan ditrimbang

beratnya apakah

sudah sesuai

Dilakukan pemeriksaan

lebih lanjut tentang

spesifikasinya secara

laboratorium

Kepala bagian

pengadaan

Karantina Tidak sesuai

spesifikasi

baik secara

kualitatif

maupun

kuantitatif

Pemesanan

bahan baku

pada

distributor

resmi

CPP Kadar

masuk

dalam

rentang,

identifikasi

bahan

besertya

sifat kimia

fisik seperti

pH, titik

Pemeriksaan

organoleptis (bentuk,

warna, bau, rasa),

pemeriksaan secara

kimiawi (kuantitatif,

pH), serta

pemeriksaan secara

fisika (kelarutan,

berat jenis,

viskositas, titik

Memberi label merah

pada bahan baku yang

tidak sesuai spesifikasi

(tidak memenuhi syarat)

dan Mengembalikan

pada distributor

Kepala bagian

pengadaan

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK13

Page 16: Contoh Tgs HACCP

lebur, kadar

air dan

susut

pengeringan

sesuai

dengan

sertifikat

analisis dari

bahan aktif

tersebut

lebur)

Penyimpanan

dalam gudang

bahan awal

Kontaminasi

mikroba dan

bahan baku

rusak

Ruang

penyimpanan

yang

memenuhi

persyaratan

( bersih dan

suhu

terkendali)

Bukan

CCP

Tidak ada

cemaran

mikroba

berbahaya,

Dilihat data hasil

pemeriksaan awal

apakah lolos uji dan

bisa digunakan

untuk produksi

Tidak menggunakan

bahan baku yang berlabel

merah (yang tidak

memenuhi spesifikasi)

Kepala bagian

pengadaan

Penimbangan Kontaminasi Menimbang CPP Alat untuk Kalibrasi alat secara Menggunakan alat Kepala bagian

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK14

Page 17: Contoh Tgs HACCP

bahan aktif ke

personel,

ketepatan

penimbangan.

bahan aktif

antibiotik di

ruangan

khusus dan

memenuhi

standar.

Peralatan harus

dikalibrasi

berkala

menimbang

terkalibrasi

berkala timbangan yang

terkalibrasi

produksi

Proses

pengolahan

Kontaminasi

bahan baku

antibiotik ke

personel,

kesalahan

prosedur

Penerapan

GMP, SOP

dan SSOP

CPP Suhu

ruangan, air

handling,

prosedur

pengolahan

Pengecekan suhu

ruangan, pengecekan

apakah GMP, SOP

dan SSOP telah

dilaksanakan

Investigasi pada proses

yang mana terjadi

kesalahan sehingga bisa

dilakukan tindakan lebih

lanjut

Kepala bagian

produksi

Produk antara Homogenitas Melaksanakan

GMP dan SOP

CPP Waktu dan

kecepatan

pencampura

n bahan

Analisis kadar dalam

produk antara

sebelum dilakukan

pencetakan dalam

Pemeriksaan alat

pencampur apakah masih

berjalan dengan baik dan

apakah alat di setting

Kepala bagian

produksi

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK15

Page 18: Contoh Tgs HACCP

bentuk tablet sesuai dengan prosedur

Produk ruahan Tidak sesuai

dengan

spesifikasi

obat yang

diharapkan

Melaksanakan

GMP dan SOP

CCP Keseragama

n bobot,

ketebalan,

diameter

sediaan,

waktu

hancur,

kerapuhan

Pemeriksaan

keseragaman bobot,

ketebalan, diameter

sediaan solid, waktu

hancur, kerapuhan

Dari hasil pemeriksaan

makan dilakukan

identifikasi adanya

kesalahan dalam proses

produksi untuk perbaikan

lebih lanjut

Kepala bagian

produksi

Pengemasan Kesalahan

coding,

jumlah isi,

kemasan

rusak

Pengecekan

mesin

pengemas

apakah

berjalan

dengan baik

CCP Penulisan

no batch,

tanggal

kadaluarsa

Dilakukan kontrol

kualitas setelah obat

dikemas baik coding

(no batch, tgl

kadaluarsa), jumlah

isi, keadaan kemasan

Dilakukan pengecekan

pada alat pengemas.

Produk yang sudah

dikemas dan tidak

memenuhi syarat tidak

boleh dijual.

Kepala bagian

produksi

Karantina (QC) Kadar obat

tidak

memenuhi

syarat,

Menerapkan

GMP dan SOP

CCP Kadar

bahan aktif

obat,

kemasan

Dilakukan sampling

pada produk jadi dan

diuji kadar serta

dicek kemasannya

Bila hasil sampling

menunjukkan hasil yang

tidak memenuhi syarat,

maka produk tidak boleh

Kepala bagian

Quality Control

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK16

Page 19: Contoh Tgs HACCP

kesalahan

dalam

kemasan

memenuhi

persyaratan

dipasarkan dan dilakukan

investigasi penyebab

kegagalan

Penyimpanan Terjadi

kerusakan

Ruangan

bersih, higienis

dan kondisi

ruangan

terkontrol

Bukan

CPP

Tidak ada

produk

yang rusak

Memberikan label

tertentu sebagai

tanda produk bisa

dijual

Apabila ada kerusakan

pada saat di pasaran

dapat dilakukan

pengembalian produk

dengan prosedur tertentu

Kepala bagian

produksi

Penanganan

limbah industri

Terjadi

pencemaran

lingkungan

Menggunakan

sistem

pengolahan

limbah yang

efektif dan

untuk

antibiotik beta

laktam harus

dilakukan

proses pre

treatment yaitu

CPP Suhu,

warna, bau,

kekeruhan,

pH,

kandungan

fenol, Total

Dissolved

solid (TDS),

Biologycal

Oxygen

Demands

Pemeriksaan pada

air hasil olahan

limbah meliputi

Suhu, warna, bau,

kekeruhan, pH,

kandungan fenol,

Total Dissolved

solid (TDS),

Biologycal Oxygen

Demands (BOD),

Chemical Oxygen

Perbaikan sistem

pengolahan limbah

Kepala bagian

teknik

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK17

Page 20: Contoh Tgs HACCP

pemecahan

cincin beta

laktam

(BOD),

Chemical

Oxygen

Demand

(COD)

Demand (COD)

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK18

Page 21: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK19

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :

Revisi :

PROSEDUR VERIFIKASI Halaman :

1. Pernyataan verifikasi :

2. Metode verifikasi :

3. Waktu verifikasi :

4. Bahan dan alat verifikasi :

5. Penanggung jawab verifikasi :

6. Prosedur verifikasi :

7. Rekaman verifikasi :

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

Page 22: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK20

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :

Revisi :

PROSEDUR RECALL Halaman :

Pernyataan recall :

Klasifikasi :

Metode :

Waktu :

Bahan dan alat :

Penanggung jawab :

Prosedur :

Rekaman :

Lembaga kompeten yang dilapori :

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

Page 23: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK21

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :

Revisi :

PROSEDUR PENGADUAN /

KELUHAN KONSUMEN

Halaman :

Pernyataan penanganan keluhan :

Penanggung jawab : kabag marketng PIC terkait

Prosedur 6.1.      Menyampaikan keluhan secara lisan (via telepon/datang langsung) atau secara tertulis (via surat atau media masa mengenai keluhan pembaca) kepada kantor Perusahaan.6.2.      Pihak Marketing akan melakukan langkah berikut :Jika keluhan disampaikan Pelanggan secara  Langsung,  maka Terima Pelanggan dengan baik, tanyakan identitas, maksud dan tujuannya  terlebih dahulu serta persilakan duduk di ruang tunggu kemudian beritahukan hal tersebut kepada Marketing dan PIC terkait agar dapat segera ditangani.Jika keluhan disampaikan Pelanggan melalui telepon, maka Terima telepon dari Pelanggan dengan baik tanyakan identitas, maksud dan tujuannya terlebih dahulu dan informasikan keluhan tersebut kepada Dept terkait agar dapat segera ditangani.

Jika keluhan disampaikan Pelanggan melalui surat, terima surat dari Pelanggan dan teruskan surat tersebut sesuai dengan tujuannya ke departemen terkait.6.3.      Keluhan dari pelanggan tersebut umumnya diterima lebih dahulu oleh pihak lain seperti resepsionis / marketing Perusahaan, sebelum diteruskan kepada bagian terkait / PIC terkait.6.4       Inventarisasi permasalahannya yang dibagi kedalam beberapa klasifikasi keluhan sebagai berikut, serta mengisinya kedalam Formulir Daftari Keluhan Pelangan (FM-PKP-01).

Keluhan yang disebabkan oleh proses Operasional (Kwalitas produk, Pendaftaran Pelanggan).Keluhan yang disebabkan oleh proses pelayanan (Time delivery, administrasi dan umum)Keluhan Lain-lain.6.5       Mencatat setiap keluhan pelanggan ke dalam Formulir Tindakan Pencegahan (FM-PAR-01) dan Formulir Tindakan Perbaikan (FM-CAR-01), untuk ditemukan solusinya. Apabila pelanggan     telah    mempunyai  formulir claim  tersendiri   maka   pencatatan  ke   dalam   form diatas tidak   diperlukan.6.6       Tanda tangani formulir tersebut sebagai tanda bahwa keluhan telah diterima dan akan diproses lebih lanjut.

Page 24: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK22

6.7       Serahkan Formulir Penanganan Keluhan yang dilampirkan bersama-sama dengan berkas dokumen pendukungnya kepada PIC terkait agar dapat dilakukan ditindak lanjuti.6.8       Menerima Laporan dari Marketing/Pelayanan Pelanggan berikut dengan   berkas   pendukungnya    serta    memeriksa    dan mengindentifikasi   pokok   permasalahannya.6.9       Mendistribusikan permasalahan tersebut kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan alternatif solusi.6.10     Memberikan alternatif solusi yang dianggap tepat sesuai dengan permasalahan yang ada kepada PIC terkait.6.11     Memutuskan solusi terbaik yang dapat ditempuh dan menyerahkan kepada Kepala  Departemen terkait untuk diperiksa6.12     Menerima dan memeriksa laporan /formulir penanganan keluhan serta melakukan analisa permasalahan yang ada :

Jika solusi tersebut sudah cukup memadai, maka Ka. Dept. langsung memberikan tanda tangan sebagai bukti bahwa formulir tersebut telah diperiksa dan menyatakan sebagai keputusan terbaik dan menyerahkan kepada Ka.Dept.Plant

Jika solusi tersebut belum memadai, maka Ka.Dept. Terkait melakukan penyempurnaan solusi.

Meneruskan masalah tersebut kepada Ka.Dept.Plant untuk mendapatkan keputusan penyelesaiannya disertai tanda tangan sebagai6.13       Menerima Laporan dari Ka. Dept.terkait berikut dengan berkas pendukungnya serta memeriksa dan menganalisa pokok permasalahannya.

Jika solusi tersebut sudah cukup memadai, maka Ka.Dept.Plant langsung memberikan tanda tangan sebagai bukti persetujuan  dan menyatakan sebagai keputusan terbaik.

Jika solusi tersebut belum memadai, maka Ka.Dept.Plant melakukan penyempurnaan solusi dan memutuskan solusi terbaik yang dianggap paling tepat untuk penyelesaian masalah tersebut.

6.14       Menerima Formulir Tindakan Perbaikan dan formulir Tindakan Pencegahan yang telah ditanda tangani   oleh   Ka.Dept.Plant   dan  telah  berisi tindakan penyelesaian keluhan.6.15       Menjalankan penyelesaian masalah sesuai dengan keputusan yang telah diambil, serta   menyerahkan   jawaban     tertulis mengenai penanganan keluhan kepada Pelanggan terkait untuk mendapatkan umpan balik.6.16       Mendapatkan  umpan   balik dari  Pelanggan   terkait   mengenai tindakan penyelesaian masalah tersebut, sebagai alat mencegah terjadinya masalah yang sama dan sebagai bahan masukan untuk perbaikan kinerja Dept/Bagian terkait atau Perusahaan secara menyeluruh lebih lanjut.6.17       Melakukan Pencatatan Penilaian Pelanggan ke dalam formulir Survey Kepuasan Pelanggan (FM-MKT-01) dan pengarsipan atas Dokumen penanganan keluhan serta umpan Balik Pelanggan dari Berkas terkait lainnya

:

Page 25: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK23

Rekaman :

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :

Page 26: Contoh Tgs HACCP

HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK24

Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :

Revisi :

PERUBAHAN/REVISI/AMANDEMEN

DOKUMEN

Halaman :

Pernyataan amandemen :

Penanggung jawab :

Prosedur :

Rekaman :

Notifikasi :

Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :