contoh sediaan radiofarmasi
DESCRIPTION
tugas kuliah radiofarmasi S1 unpactiTRANSCRIPT
![Page 1: contoh sediaan radiofarmasi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/563dbb99550346aa9aae99fd/html5/thumbnails/1.jpg)
Tabel 18.3 Radiofarmaka yang digunakan dalam Kedokteran Nuklir
Radionuklida Bentuk Sediaan Penggunaan Dosis lazim (Dewasaa)
Rute pemberianb
Karbon C11 Karbon monoksida
Jantung: Pengukuran volume darah
60-100 mCi Inhalasi
Karbon C11 Injeksi Flumazenil Otak: Pencitraan reseptor benzodiazepin
20-30 mCi Intravena
Karbon C11 Injeksi metionin Pemeriksaan penyakit keganasan pada otak
10-20 mCi Intravena
Karbon C11 Injeksi rakloprid Otak : Pencitraan reseptor dopamin D2
10-15 mCi Intravena
Karbon C11 Injeksi natrium asetat
Jantung: Penanda metabolisme oksidatif
12-40 mCi Intravena
Karbon C 14 Urea Diagnosis infeksi Helicobacter pylori
1 µCi Oral
Kromium Cr 51 Injeksi natrium kromat
Pelabelan sel darah merah (Red Blood Cells, RBCs) untuk pengukuran volume dan waktu hidup sel darah serta penyerapan limfa
10-80 µCi Intravena
Kobalt Co 57 Kapsul sianokobalamin
Diagnosis anemia pernisius dan penurunan absorpsi usus
0.5 µCi Oral
Fluor F 18 Injeksi fludeoksiglukosa
Penggunaan glukosa di otak, jantung dan penyakit keganasan
10-15 mCi Intravena
Fluor F 18 Injeksi fluorodopa Aktivitas dekarboksilase saraf dopamin di otak
4-6 mCi Intravena
Fluor F 18 Injeksi natrium fluorida
Pencitraan tulang 10 mCi Intravena
Galium Ga 67 Injeksi galium sitrat
Penyakit Hodgkin, limfoma 8-10 mCi Intravena
Lesi inflamasi akut 5 mCi IntravenaIndium In 111 Injeksi kapromab
pendetidPencitraan metastatik pada pasien dengan kanker prostat yang telah dibuktikan dengan biopsi
5 mCi Intravena
Indium In 111 Larutan Indium Klorida steril
Radio label pada berbagai radiofarmaka 111In
Bervariasi
Indium In 111 Larutan steril indium oksin
Penandaan leukosit autolog 500 µCi Intravena
Indium In 111 Injeksi pentetat Sisternografi 500 µCi IntratekalIndium In 111 Injeksi
pentetreotidTumor neuroendokrin 3 mCi
(planar)Intravena
![Page 2: contoh sediaan radiofarmasi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/563dbb99550346aa9aae99fd/html5/thumbnails/2.jpg)
6 mCi (SPECTc)
Indium In 111 Ibritumomab tiuksetan
Pencitraan biodistribusi sebelum pemberian 90Y Zevalin (Biogen Idec) untuk pengobatan limfoma non-Hodgkin
5 mCi Intravena
Iodin I 123 Kapsul dan larutan natrium iodida
Pencitraan kelenjar tiroid 400-600 µCi Oral
Tiroid metastase (seluruh tubuh)
2 mCi Oral
Iodin I 123 Injeksi Iobenguan Feokromositoma, tumor karsinoid, paraganglioma non sekresi, neuroblastoma
0,14 mCi/kg (anak)
Intravena
10 mCi (dewasa)
Iodin I 125 Injeksi albumin Penentuan volume plasma 5-10 µCi IntravenaIodin I 125 Injeksi natrium
iothalamatPenentuan Laju Filtrasi Glomerulus (GFR)
30 µCi Intravena
Iodin I 131 Injeksi iobenguan Feokromositoma, tumor karsinoid, paraganglioma non sekresi, neuroblastoma
0,5 mCi/1,7 m2
Intravena
Iodin I 131 Kapsul dan larutan natrium iodida
Fungsi tiroid 5-10 µCi Oral
Pencitraan tiroid (leher) 50-100 µCi Pencitraan tiroid (substernal) 100 µCi Tiroid metastase (seluruh
tubuh)2 mCi
Hipertiroidisme 5-33 mCi Karsinoma 150-200 mCi Iodin I 131 Injeksi natrium
iodohipuratFungsi ginjal yang dapat pulih 200 µCi (2
ginjal)Intravena
75 µCi (1 ginjal)
Iodin I 131 Tositumomab Pengobatan Limfoma non-Hodgkin refraktori derajat rendah
Dosis individual; tidak lebih dari 75 cGy seluruh tubuh
Intravena
Nitrogen N 13 Injeksi amonia Pemeriksaan perfusi miokard 10-20 mCi IntravenaOksigen O 15 Injeksi air Perfusi jantung 30-100 mCi Intravena
![Page 3: contoh sediaan radiofarmasi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/563dbb99550346aa9aae99fd/html5/thumbnails/3.jpg)
Fosfor P 32 Suspensi fosfat kromik
Efusi pleura dan peritoneal 10-20 mCi Intraperitoneal atau intrapleura (bukan untuk penggunaan intravena)
Fosfor P 32 Injeksi natrium fosfat
Polisitemia 1-8 mCi Intravena
Rubidium Rb 82 Injeksi Rubidium klorida
Pemeriksaan perfusi miokard 30-60 mCi Intravena
Samarium Sm 153
Injeksi leksidronam
Terapi paliatif nyeri tulang pada lesi tulang osteoblastik metastase
1.0 mCi/kg Intravena
Stronsium Sr 89 Injeksi stronsium klorida
Terapi paliatif nyeri tulang pada lesi tulang osteoblastik metastase
4 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi albumin Pencitraan aliran darah jantung
20 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi albumin teragregasi
Pencitraan perfusi paru 3 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Arsitomumab Karsinoma kolorektal kambuhan atau metastase
20 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi bisisat Tambahan untuk CT (computed tomography)/MRI(Magnetic Resonance Imaging)pada pasien stroke
20 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi disofenin Pencitraan hepatobilier 5 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi eksametazim
Perfusi serebral regional pada stroke dengan atau tanpa metilen biru
20 mCi Intravena
Pelabelan leukosit tanpa metilen biru
10 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi gluseptat Pencitraan otak 20 mCi Intravena
Pencitraan perfusi ginjal 10 mCi IntravenaTeknetium Tc 99m
Injeksi mebrofenin
Pencitraan hepatobilier 5 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi medronat Pencitraan tulang 20-30 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi mertiatid Pencitraan ginjal 5 mCi Intravena
Renogram-transplantasi ginjal 1-3 mCi Intravena Renogram-kaptopril 1-3 mCi Intravena
![Page 4: contoh sediaan radiofarmasi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/563dbb99550346aa9aae99fd/html5/thumbnails/4.jpg)
Teknetium Tc 99m
Injeksi oksidronat Pencitraan tulang 20-30 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi pentetat GFR (kuantitatif) 3 mCi Intravena
Renogram (diuretik) 3 mCi Intravena Pencitraan perfusi ginjal 10 mCi IntravenaTeknetium Tc 99m
Injeksi pirofosfat Infarct-avid scan 15 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi sel darah merah
Perdarahan saluran cerna (kambuhan)
15 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi sestamibi Fungsi dan perfusi miokardial, pencitraan paratiroid
8-40 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi natrium perteknetat
Pencitraan otak 20 mCi Intravena
Pencitraan tiroid 10 mCi Intravena Ventikulogram radionuklida 20 mCi Intravena Sistografi radionuklida 1 mCi Uretra Dakriosistografi 0.1 mCi Tetes mata Divertikulum meckel 5 mCi IntravenaTeknetium Tc 99m
Injeksi suksimer Pemindaian ginjal-fungsi ginjal diferensial
5 mCi Intravena
Pemindaian ginjal-anatomi kortikal
5 mCi Intravena
Teknetium Tc 99m
Injeksi koloid sulfur
Pemindaian hati-limpa 5 mCi Intravena
Limfosintigrafi (payudara) 0,4-0,6 mCi Interstitial Limfosintigrafi (melanoma) 0,5-0,8 mCi Intradermal Pengosongan lambung
(scrambled egg)1 mCi Oral
Perdarahan lambung (akut) 10 mCi Intravena Aspirasi paru 5 mCi Oral Refluks gastroesofagal 0,2 mCi OralTeknetium Tc 99m
Injeksi tetrofosmin
Fungsi dan perfusi miokard 8-40 mCi Intravena
Thallium Tl 201 Injeksi thallus klorida
Pencitraan perfusi miokard 3-4 mCi Intravena
Pencitraan paratiroid 2 mCi IntravenaXenon Xe 133 Xenon Pencitraan ventilasi paru 10-20 mCi InhalasiYttrium Y 90 Ibritumomab
tiuksetanPengobatan limfoma non-Hodgkin derajat rendah
0,3-0,4 mCi/kg
Intravena
![Page 5: contoh sediaan radiofarmasi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/563dbb99550346aa9aae99fd/html5/thumbnails/5.jpg)
a : kecuali dinyatakan lain
Persyaratan khusus dalam keamanan dan efikasi harus dipenuhi karena sifat radioaktif fitofarmaka. Prosedur khusus juga diperlukan untuk melindungi pasien dari paparan radiasi yang tidak perlu, melindung petugas dari material radioaktif yang dibawa, dan melindungi masyarakat dari paparan limbah radioaktif.
FARMASI NUKLIR
Sebagai sediaan farmasi yang berbahaya, radiofarmaka perlu penanganan khusus dalam proses pengadaan, penyiapan, penyimpanan dan pendistribusian, terutama untuk pemberian ke pasien dalam lingkungan fasilitas kedokteran nuklir.
Teknik penanganan
Teknik farmasi nuklir dibagi menjadi dua kategori yaitu:
1. Teknik protektifTeknik protektif mencegah atau meminimalisasi kontaminasi radioaktif dan paparan radiasi yang tidak perlu
2. Teknik aseptikTeknik aseptik mencegah atau meminimalisasi kemungkinan kontaminasi mikroba pada larutan steril dan peralatan
Pemanfaatan radionuklida dilakukan untuk tujuan diagnosis atau terapi beberapa gangguan penyakit pada otak, kelenjar tiroid, jantung, paru-paru, hati, limpa dan sistem pencernaan, ginjal dan tulang.
‹ BAB 17 MEDIA KONTRAS ke atas LAMPIRAN 1 : INTERAKSI OBAT ›
Daftar Isi
IONI o PEDOMAN UMUM o BAB 1 SISTEM SALURAN CERNA o BAB 2 SISTEM KARDIOVASKULER o BAB 3 SISTEM SALURAN NAPAS o BAB 4 SISTEM SARAF PUSAT o BAB 5 INFEKSI o BAB 6 SISTEM ENDOKRIN o BAB 7 OBSTETRIK, GINEKOLOGIK, DAN SALURAN KEMIH o BAB 8 KEGANASAN DAN IMUNOSUPRESI
![Page 6: contoh sediaan radiofarmasi](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/563dbb99550346aa9aae99fd/html5/thumbnails/6.jpg)
o BAB 9 GIZI DAN DARAH o BAB 10 OTOT SKELET DAN SENDI o BAB 11 MATA o BAB 12 TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROK o BAB 13 KULIT o BAB 14 PRODUK IMUNOLOGIS DAN VAKSIN o BAB 15 ANESTESIA o BAB 16 PENANGANAN DARURAT PADA KERACUNAN o BAB 17 MEDIA KONTRAS o BAB 18 RADIOFARMAKA o LAMPIRAN 1 : INTERAKSI OBAT o LAMPIRAN 2 : GAGAL HATI o LAMPIRAN 3 : GAGAL GINJAL o LAMPIRAN 4 : KEHAMILAN o LAMPIRAN 5 : MENYUSUI o LAMPIRAN 6 : PETUNJUK PRAKTIS PENGGUNAAN OBAT YANG
BENAR
Pencarian
IONI Monografi Interaksi Obat Gagal Hati Gagal Ginjal Kehamilan Menyusui