produksi radiofarmasi

Upload: rizka-icha

Post on 19-Oct-2015

149 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan produksi sediaan radioaktif (radiofarmasi) beserta SOP

TRANSCRIPT

PRODUKSI RADIOFARMASI

PRODUKSI RADIOFARMASIKelompok 4 :Ilham IswahyudiDerry WidiansyahNelli KarinaNovadyantiYuli Evi YantiRizka Annur Putri Devi FransiskaTujuan produksi radiofarmasiMenyediakan nuklida radioisotop tertentu dengan syarat tertentu tergantung pada maksud penggunaannya serta memiliki aktivitas yang cukup tinggi.Fasilitas Produksi Radioisotop1. Pemboman Target dengan Neuron di dalam Reaktor Nuklir- menggunakan neutron - Sumber neutron adalah reaksi fisi dan reaksi (,n). Jika partikel neutron cepat mengenai suatu bahan penyerap, neutron tersebut diperlambatFasilitas Produksi Radioisotop2. Pemisah dari Bahan Bakar Reaktor- Bahan bakar (fuel element) atau Heavy complex isotopes3. Pemboman dengan Partikel (Cyclotron)Sebagai partikel digunakan partikel alfa dan deuteron Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Reaksi Intijenis nuklida yang dapat digunakan sebgai targetbesarnya penampang lintang reaksiketergantungan reaksi yang dimaksud terhadap energi partikel penembak dengan tingkat kemurnia radionuklida yang dihasilkancara iradiasi sasaranRadioisotop sebagai Sediaan RadiofarmasiJenis radioisotop yang dapat dibuat sebagai sediaan radiofarmasi bergantung pada kegunaannya; kemurnian yang diinginkan baik kemurnian radionuklida maupun kemurnian kimia; aktivitas yang diinginkanProses radioisotop harus dilakukan dalam laboratorium khusus dengan pelindung yang sesuai dan ventilasi yang cukup, misalnya dari Timbal (Pb) atau beton.

Radioisotop sebagai Sediaan RadiofarmasiUntuk produksi radioisotop dengan skala mCi dapat dilakukan di dalam kamar asam biasa (fume hood) dan ventilated box dengan lubang untuk memasukan tangan.Untuk radionuklida pemancar beta yang lemah digunakan Glove box dengan tekanan rendah (sealed reduced pressure glove box)Radioisotop sebagai Sediaan Radiofarmasiperlu ada perlindungan khusus agar para operator tidak terpapar pada dosis yang melebihi batas yang diizinkan. Bahan untuk pelindung, misalnya plastik, beton dan timbal.dinding pelindung sebaiknya diletakkan sedekat mungkin dengan sumber radioaktif asalkan tidak mengaggu proses yang dikerjakanAlat Pengukur RadiasiPeralatan untuk mendeteksi atau mengukur radiasi dapat dibagi atas beberapa kelompok, yaitu : - peralatan untuk pendeteksian dan pengukuran jumlah partikel dan atau aktivitas- peralatan pendeteksian dan pengukuran radiasi dan atau dosis- peralatan pengukuran nilai sinar.Prinsip dasar alat pengukuran radiasi adalah detektor/ sensor alat tersebut berinteraksi dengan radiasi sedemikian rupa sehingga respon alat sebanding dengan efek radiasi atau sebanding dengan sifat radiasi yang diukur.

Alat pengukur (detektor) radiasiAlat pencacah Partikela. Ditinjau dari segi jenis radiasi yang dideteksi/diukur, yaitu: alat pencacah alfa, beta, gamma, dan neutronb. Dari segi efeknya dikenal alat pencacah, yaitu: kamar ionisasi; alat cacah proporsional; dan alat cacah Geiger.-Ketiga alat ini menggunakan detektor gas dan memanfaatkan efek listrik akibat ionisasi dalam gas.

Alat Cacah Detektor Gas

Alat Detektor Sintilasi- Detektor sintilasi adalah suatu alat yang mengubah energi kinetik partikel pengion ke dalam kedipan cahaya- umumnya berbentuk kristal atau cairan memanfaatkan efek cahaya. Cahaya yang terjadi dilihat secara elektronis melalui tabung photomultiplier, yang selanjutnya menghasilkan denyut output listrik yang dapat diperkuat dan dipilih menurut ukurannya dan kemudian dicacahAlat Detektor Semikonduktor- generasi detektor yang baru, berkat kemajuan teknologi semikonduktor terutama dalam penggunaan Germanium dan Silikon.- Detektor ini bertindak sebagai kamar ionisasi zat padat. Partikel pengion berinteraksi dengan atom dalam volume sensitif pada detektor dan menghasilkan elektron melalui pengionanUntuk deteksi sinar gamma dan sinar X, perlu dipakai bahan dengan nomor atom yang lebih besar supaya efisiensi juga lebih besar. Contoh : Germanium , Germanium-LitiumUntuk partikel jenis proton seperti partikel alfa, proton, deuteron, triton dan partikel jenis elektron dapat dipakai Silikon

Alat Pengukur DosisPocket Chamber (Air wall chamber)Jika chamber disinari oleh sinar X atau gamma, ionisasi yang terbentuk dalam daerah pengukuran sebagai hasil interaksi antara foton dan dinding akan menyebabkan kondensor discharge. Penurunan tegangan anoda sebanding dengan produksi ion dalam daerah pengukuran yang selanjutnya sebanding dengan nilai penyinaran.

b. Film badge- Dosimeter atau pengukuran dosis dengan film badge berdasarkan atas adanya kenyataan bahwa radiasi pengion yang mengenai halide-perak dalam emulsi akan mengakibatkan terbentuknya Ag yang telah dikembangkan menyebabkan penghitaman pada film. Derajat penghitaman atau disebut densitas optis film dapat diukur secara tepat dengan menggunakan densitometer.Filter-filter yang biasanya digunakan adalah Aluminium, Tembaga, Cadmium, Air, Perak atau Timbal.Filter-filter ini selain berguna untuk memisahkan daerah energi, juga berguna untuk membedakan macam sumber radiasi.c. Dosimeter Saku1. Elektrostatik voltmeter. Pembacaannya tidak langsung, tapi perlu alat luar untuk menerjemahkannya. Alat ini sensitive terhadap sinar-X dan gamma dengan dosis sampai 200 mR yang memiliki ketelitian 15% dan energy antara 0,05 2 Mev

2. Dosimeter saku dengan prinsip elektroskop dan pembacaannya langsungd. Kamar Arus Ion (Ion Current Chamber)- Kamar arus ion mempunyai repons yang besarnya sebanding dengan energi yang diserap.- Ion yang terbentuk dalam kamar dikumpulkan dan mengalir sebagai arus listrik pada rangkaian luar.- Output dapat diukur beda potensialnya dengan electrometerPenanganan Zat Radioaktif dan aspek Hukumnya1. Satuan dosis radiasiSatuan Roentgen digunakan untuk mengukur radiasi per dosis paparan. 1 Roentgen adalah energi yang terserap dalam 1 gram udara dan besarnya 87,7 ergSatuan Rad digunakan untuk mengukur dosis serapan.

2. Keselamatan Kerjaa. Ketentuan kerja dengan sumber terbungkus Perlu diperhatikan factor factor waktu, jarak, dan penahan radiasi ( shielding ).b. Tata kerja dengan zat radioaktif sumber terbungkususahakan agar kekuatan sumbernya sekecil mungkin ; sumber radiasi harus diberi tanda yang tetap dan jelas ; jangan sampai ada kontaminasi atau kebocoran

c. Ketentuan kerja dengan sumber terbukaHal hal yang harus diperhatikan antara lain faktor faktor, seperti sifat pekerjaan, aktivitas total. Sifat sifat radionuklida secara fisika dan kimia serta persenyawaan radioaktif, penggolongan radionuklida menurut toksisitas persatuan aktivitas, yaitu radiotoksisitas sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah3. Penyimpanan Sumber Sumber radioaktif -diberi tanda yang jelas tentang jenis, aktivitas dan sifat sifatnya-disimpan ditempat khusus,-diberi penahan radiasi sehingga keamanan disekelilingnya terjamin.-diperiksa secara berkala untuk mengetahui kemungkinan adanya kontaminasi dan kebocoran radiasi 4. Pengurusan Sampah RadiasiTahap PenampunganTahap PengolahanTahap Pembuangan Sampah Radioaktif5. Dosis Maksimum yang Diperkenankan untuk Pekerja Radiasia. Menurut ICRP (International Commission on Radiological Protection) adalah D=(N-18) Rem, dengan D = dosis maksimum yang diperkenankan dalam Rem dan N = umur dalam tahun.

b. NBRTT (Nilai Batas Rata-rata Tertinggi Tahunan). Dalam jangka waktu satu tahun berturut-turut, diizinkan menerima jumlah tertinggi dosis rata-rata sebesar 5 Rem.NBRTK (Nilai Batas Rata-rata Tertinggi Kuartalan) selama 13 minggu berturut-turut sebesar 1,25 Rem.NBRTM (Nilai Batas Rata-rata Tertinggi Mingguan) selama 1 minggu berturut-turut sebesar 100 mRem.

c. NBTT (Nilai Batas Tertinggi Tahunan)Jumlah tertinggi penerimaan dosis oleh seseorang pekerja radiasi dalam jangkan waktu 1 tahun berturut-turut adalah 10 Rem.NBTK (Nilai Batas Tertinggi Kuartalan) selama 13 minggu berturut-turut sebesar 3 Rem.NBTM (Nilai Batas Tertinggi Mingguan) selama 1 minggu berturut-turut sebesar 300 mRem6. Nilai Batas untuk Seorang Anggota Masyarakat (Bukan Pekerja Radiasi)- jumlah tertinggi penerimaan dosis oleh seorang anggota masyarakat dalam jangka waktu 1 tahun berturut-turut adalah 1/10 NBRTT atau sama dengan 0,5 Rem.

Kesimpulan Radiofarmaka merupakan sediaan farmasi dalam bentuk senyawa kimia yang mengandung radioisotop. Sediaan radiofarmaka pada umumnya terdiri dari 2 komponen yaitu radioisotop dan bahan pembawa menuju ke organ target.Tujuan dari produksi radioisotop adalah menyediakan nuklida radioisotop tertentu dengan syarat tertentu. Adapun fasilitas produksi radioisotop adalah pemboman target dengan neutron, pemisahan dari bahan bakar reaktor, dan pemboman dengan partikel.Prinsip dasar alat pengukur radiasi adalah detektor/sensor alat tersebut berinteraksi dengan radiasi sedemikian rupa sehingga respon alat sebanding dengan efek radiasi atau sebanding dengan sifat radiasi yang diukur.Adapun penanganan zat radioaktif meliputi satuan dosis radiasi, keselamatan kerja, penyimpanan sumber radioaktif, pengurusan sampah radiasi, dosis maksimum yang diperkenankan baik untuk pekerja maupun non pekerja.