contoh proposal penelitian

64
PROPOSAL KUALITATIF JUDUL : Analisis Framing Pada berita tentang” Ibu Tega Bunuh Anak Kandung “ dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi Juni 2009 1

Upload: iqbal-rafsanjani

Post on 04-Jul-2015

2.260 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Proposal Penelitian

PROPOSAL KUALITATIF

JUDUL :

Analisis Framing Pada berita tentang” Ibu

Tega Bunuh Anak Kandung “ dalam surat

kabar Harian Media Indonesia Edisi Juni

2009

1

Page 2: Contoh Proposal Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Belakangan, media masssa ibu kota dihiasi berbagai kasus pembunuhan yang

terkadang disertai perampokan, dan tak jarang diselingkan dengan pemerkosaan. Dalam

bulan Maret ini saja setidaknya sudah ada 8 kasus pembunuhan terjadi di Jakarta.

Berbagai factor jadi pemicunya, ada yang dibunuh oleh pembunuh bayaran, ada yang

dirampok oleh mantan pembantunya, ada pula karena cinta ditolak pisau bertindak. Tapi

muaranya satu, bahwa pembunuhan sangat gampang dilakukan dan banyak orang merasa

pembunuhan adalah jalan paling aman menuntaskan sakit hati.

Ada berbagai macam kejahatan yang terjadi di bumi ini, mulai dari yang

berskala besar seperti pembunuhan massal (genocide) hingga yang berskala kecil seperti

pencurian, penipuan, penggelapan, perampokan, pemerkosaan dan lain sebagainya.

Sejumlah kejahatan dapat terjadi seketika seperti pembunuhan tidak berencana dan

semacamnya. Sementara itu, terdapat banyak bentuk kejahatan yang sudah direncanakan

sebelumnya, bahkan disiapkan secara cukup matang.

Dalam Pembunuhan anak terdapat unsur-unsur didalamnya , yaitu Unsur

khusus dimana seorang anak yang baru dilahirkan atau tidak berapa lama setelah

dilahirkan dan Unsur umum merupakan perbuatan itu merupakan perbuatan pembunuhan

yang harus dilakukan dengan sengaja. Selain itu , Perbuatan itu harus dilakukan oleh

seorang ibu. Dan Perbuatan itu harus dilakukan oleh seorang ibu terhadap anaknya yang

sedang atau tidak berapa lama setelah dilahirkan sendiri. Lalu Perbuatan pembunuhan itu

harus dilakukan berdasarkan suatu motif yaitu si ibu didorong oleh perasaan takut akan

diketahui bahwa ia melahirkan anak.

Sepertinya kalimat diatas tidak berlaku bagi beberapa keluarga di Indonesia.

Maraknya pemberitaan media yang mengangkat kasus anak dibunuh oleh orangtua (ibu)

kandung menyimpulkan bahwa hadirnya anak ditengah keluarga tidak selamanya

menjadi kebahagian bagi orangtua.

2

Page 3: Contoh Proposal Penelitian

Kesekian kalinya media memberitakan pembunuhan anak yang dilakukan oleh

seorang ibu. Masih lekat dalam ingatan kita kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Anik

Komariah (31 thn) di Bandung Jawa Barat. Anik  membunuh ketiga buah hatinya  yang

masih belia, Nazhif (6 tahun), Faras (3 tahun) dan si bungsu Umar (9 bulan).

Disusul oleh Junania Mercy di Malang, Jawa Timur. Ia memberi racun

potasium yang dicampurkan ke dalam susu anaknya. Kontan saja  nyawa ke empat

anaknya melayang. Berita  terakhir  yang teranyar  dari kasus pembunuhan yang

dilakukan oleh ibu terhadap anak kandung terjadi di Bekasi, Jawa Barat. Ismayati, Ibu 2

(dua) anak yang tega membunuh anak-anaknya dengan menenggelamkan dalam bak

mandi.

  Gangguan kejiwaan yang dialami si ibu diduga  menjadi faktor pemicu  felicide.

Felicide adalah pembunuhan anak oleh orang tua sendiri. dr. Teddy Hidayat, Sp.K.J

Kepala Bagian Kedokteran Jiwa RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, menyatakan bahwa

felicide sebagai penyebab  kematian anak tertinggi di dunia.Para pelaku felicide

umumnya menderita skizofrenia tipe paranoid. Mereka mengaku mendengar bisikan

berupa komando yang memerintahkan untuk membunuh anak kandungnya sendiri.

  Keadaan ekonomi yang dijadikan alasan untuk membunuh buah hati,  menjadi

pencetus terjadinya gangguan jiwa skizofrenia tipe paranoid. Ketakutan berlebihan

karena tidak dapat menghidupi si buah hati, dan hanya dengan mengakhiri nyawa si buah

hati si ibu merasa dapat mengakhiri penderitaan si anak. Hal ini dapat kita telusuri  dari

cerita para ibu yang melakukan felicide seperti yang dilakukan oleh  Anik Komariah,

Junania Mercy dan yang lainnya.

Tetapi lain halnya , dengan made wijayanti , seorang pembantu rumah tangga

tega membunuh bayi laki – lakinya yang baru ia lahirkan. Dia malu dengan bayi yang dia

lahirkan dari hasil hubungan gelap , karena motif itulah dia tega membunuh anak laki –

lakinya tersebut.

Atas dasar alasan itulah maka peneliti ingin meneliti tentang kasus pembunuhan

yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap anaknya , dengan menggunakan media massa

sebagai bahan acuan analisis.sehingga dapat dilakukan pembingkaian pada suatu berita

tersebut. Dan akhirnya peneliti menggunakan Surat kabar harian Media Indonesia edisi

Juni 2009 sebagai bahan acuan penelitian.

3

Page 4: Contoh Proposal Penelitian

1.2.Rumusan Masalah

Bagaimana analisis Framing Pada berita tentang” Ibu Tega Bunuh Anak

Kandung “ dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi Juni 2009 ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana media cetak

melakukan pemberitaan maupun membingkai suatu peristiwa dalam berita ibu Tega

Bunuh Anak Kandung . Sehingga pada akhirnya dapat memunculkan cara pandang

dan perspektif pada suatu peristiwa dan akhirnya bisa menemukan fakta apa yang di

ambil dari berita ini.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada mahasiswa dalam

membingkai suatu peristiwa dimedia cetak. Sehingga cara pandang dan perspektif

berita itu pada akhirnya dapat menentukan fakta yang akan di ambil , sehingga

kita bisa mengetahui dan mengerti bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan

serta hendak dibawa kemana berita tersebut.

Dapat sebagai bahan pertimbangan dalam mengkonstruksi dan mengembangkan

suatu peristiwa sebelum menjadi berita dan dikonsumsi khalayak.

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para pembuat berita agar

dalam merancang pesan yang hendak di evaluasi pakah sudah sesuai dengan

tujuan dan etika yang ditetapkan dalam melakukan pemberitaan kepada khalayak.

4

Page 5: Contoh Proposal Penelitian

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Analisis Framing menurut Pan Zhong Dan Pan Kosicki

Analisis framing atau disebut analisis bingkai adalah pembingkaian yang

dilakukan oleh surat kabar terhadap suatu peristiwa yang nantinya akan disajikan kepada

khalyak. Framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana, khususnya

untuk menganalisis teks media. Gagasan mengenai framing pertama kali dilontarkan oleh

Beterson tahun 1995 ( Sobur, 2002 : 161 ).

Dengan teori ini, bisa dilihat bagaimana perspektif atau cara pandang yang

digunakan oleh media atau wartawan ketika menyeleksi isu-isu dan menulis berita,

kemudian menyajikannya dengan penonjolan pada titik-titik tertentu. Framing merupakan

perpanjangan dari teori agenda setting yang dikemukakan oleh Mc Comb dan Shaw

”mass media have the ability to transfer the saliance of items on their new agendas to

public agendas” ( Griffin, 1997 :376 ).

Framing mempunyai dua aspek (Eriyanto, 2002 : 69) pertama, memilih fakta

atau realitas. Proses memillih fakta ini didasarkan pada asumsi, wartawan tidak mungkin

melihat peristiwa tanpa perspektif. Dalam memilih fakta, selalu terkandung dua

kemungkinan : apa yang dipilih (included) dan apa yang dibuang (excluded). Peristiwa

dilihat dari isu tertentu. Akibatnya, pemahaman dan konstruksi atas suatu peristiwa, bisa

jadi berbeda antara satu media dengan media lain. Kedua, menuliskan fakta.

Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi framing yang saling berkaitan, yaitu

konsepsi psikologis dan konsepsi sosiologis. Dalam konsepsi psikologis, framing dilihat

sebagai penempatan informasi dalam suatu konteks khusus dan menempatkan elemen

tertentu dari suatu isu dengan penempatan lebih menonjol dalam kognisi seseorang.

Elemen-elemen yang diseleksi itu menjadi lebih penting dalam mempengaruhi

pertimbangan seseorang saat membuat keputusan tentang realitas. Jadi, konsepsi

psikologis lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam

dirinya.

Sedangkan dalam konsepsi sosiologis framing dipahami sebagai prosesbagaimana

seseorang mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman

5

Page 6: Contoh Proposal Penelitian

sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas di luar dirinya. Dalam model anaalisis

Framing Pan dan Kosicki, kedua konsepsi tersebut diintegrasikan. Konsepsi psikologis

melihat frame sebagai persoalan internal pikiran seseorang, dan konsepsi sosiologis

melihat frame dari sisi lingkungan sosial yang dikonstruksi seseorang. Kedua konsepsi

tersebut diaplikasikan pada proses mencari tahu bagaimana sebuah peristiwa dikonstruksi

oleh wartawan dan bagaimana berita atas peristiwa tersebut diproduksi. Ada tiga hal

dalam proses produksi berita yang dapat dikaitkan dengan konsepsi psikologis dan

sosiologis.yang pertama adalah proses konstruksi atas peristiwa atau realita melibatkan

nilai-nilai sosial yang melekat dalam diri seorang wartawan. Yang kedua, ketika menulis

dan mengkonstruksi yang , wartawan pasti mempertimbangkan kondisi khalayak yang

akan membaca beritanya. Yang ketiga, proses konstruksi sebuah peristiwa juga

ditentukan oleh standar kerja, profesi jurnalistik, dan standar profesional dari wartawan.

Dalam model ini, perangkat framing yang digunakan dibagi dalam empat

struktur besar, yaitu struktur sintaksis (penyusunan peristiwa dalam bentuk susunan

umum berita ), struktur skrip (bagaimana wartawan menceritakan peristiwa ke dalam

bentuk berita ), struktur tematik (bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya

atas peristiwa ke dalam preposisi, kalimat, atau hubungan antarkalimat yang membentuk

teks secara keseluruhan), dan struktur retoris (bagaimana wartawan menekankan arti

tertentu ke dalam berita ). Adapun penjabaran dari keempat struktur tersebut adalah

sebagai berikut:

Sintaksis

Dalam pengertian umum, sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam

kalimat. Pada berita, sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dari bagian

berita dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Bentuk sintaksis yang

paling banyak digunakan adalah piramida terbalik Yang dimulai dengan judul,

lead, episode, latar, dan penutup. Judul digunakan untuk menunjukkan bagaimana

wartawan mengkonstruksi suatu isu, seringkali dengan menekankan makna

tertentu lewat pemakaian tanda baca khusus. Selain judul, lead adalah perangkat

sintaksis lain yang sering digunakan. Lead yang baik biasanya memberikan sudut

pandang dari berita dan menunjuk perspektif tertentu dari realita yang diberitakan.

6

Page 7: Contoh Proposal Penelitian

Bagian berita lain yang penting diperhatikan adalah pengutipan sumber

Berita . Bagian ini sering dimaksudkan untuk menampakkan objektivitas. Pengutipan

sumber ini menjadi perangkat framing atas tiga hal.yang pertama, untuk mengklaim

validitas atau kebenaran dari pernyataan yang dibuat dengan mendasarkan diri pada

klaim otoritas akademik. Kedua, menghubungkan poin tertentu dari pandangannya

kepada pejabat yang berwenang. Ketiga, mengecilkan pendapat atau pandangan tertentu

yang dihubungkan dengan kutipan atau pandangan mayoritas sehingga pandangan

tersebut terlihat menyimpang.

Skrip

Laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Hal ini disebabkan

oleh dua hal. Yang pertama, banyak laporan berita yang berusaha menunjukkan

hubungan peristiwa yang ditulis dengan peristiwa sebelumnya. Kedua, berita

umumnya mempunyai orientasi menghubungkan teks yang ditulis dengan

lingkungan komunal pembaca. Karenanya, peristiwa biasanya sengaja diramu

sedemikian rupa dengan melibatkan unsur emosi dan menampilkan peristiwa

tampak sebagai

sebuah kisah dari awal adegan, klimaks, hingga akhir. Cara menceritakan

suatu peristiwa dapat menjadi penanda framing yang ingin ditampilkan. Bentuk

umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W+1H, who, what, when, where, why,

dan how. Unsur kelengkapan berita ini dapat menjadi penanda framing yang

penting.

Skrip adalah salah satu strategi wartawan dalam mengkonstruksi berita ,

bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu dengan menyusun

bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skrip memberikan tekanan mana yang

didahulukan dan bagian mana yang dipakai untuk menyembunyikan informasi

penting.

Tematik

Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu

diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Struktur tematik berhubungan dengan

7

Page 8: Contoh Proposal Penelitian

bagaimana fakta itu ditulis, kalimat yang dipakai, penempatan dan penelitian

sumber ke dalam teks berita secara keseluruhan.

Dalam menulis berita , seorang wartawan mempunyai tema tertentu

atas suatu peristiwa. Ada beberapa elemen yang dapat diamati dari strukturini.

Dia antaranya adalah koherensi pertalian antar kata, proposisi, atau kalimat.

Retoris

Struktur retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau

kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan

oleh wartawan. Ada beberapa elemen struktur retoris yang dipakai oleh

wartawan.Yang paling penting adalah leksikon dan pemilihan kata untuk

menandai atau menggambarkan peristiwa.

Dengan demikian, pilihan kata yang dipakai tidak semata-mata hanya

karena kebetulan, tetapi juga menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang

terhadap fakta atau realitas. Peristiwa yang sama dapat digambarkan dengan

pilihan yang berbeda-beda. Selain lewat kata, penekanan pesan dalam berita juga

dapat dilakukan dengan menggunakan unsur grafis.

Elemen grafis muncul dalam bentuk foto, gambar, dan tabel untuk

mendukung gagasan atau untuk bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan. Elemen

grafik memberikan efek kognitif, mengontrol perhatian secara intensif, dan

menunjukkan apakah suatu informasi itu dianggap penting dan menarik sehingga

harus menjadi fokus

8

Page 9: Contoh Proposal Penelitian

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian Pada penelitian ini , adalah Kualitatif deskriptif . Dimana

penelitian ini berusaha memaparkan berita tentang “ Ibu Tega Bunuh Anak Kandung “

pada harian media Indonesia edisi juni 2009.

3.2. Obyek Penelitian

objek penelitian dilakukan pada surat kabar harian Media Indonesia . Objek

yang dimaksud adalah semua pemberitaan mengenai pemberitaan kasus pembunuhan

yang dilakukan oleh ibu terhadap anak kandungnya sendiri dalam berita Ibu Tega Bunuh

Anak Kandung pada harian media Indonesia edisi juni 2009.

3.3 Metode Analisis

Metode analisis pada penelitian ini adalah metode analisis framing dengan

mengunakan analisa data model Zhongdang Pan dan Gerald .M. Kosicki.

3.4. Sumber Data

Data yang diambil untuk dijadikan suatu sumber dalam penelitian ini adalah

Primer

Data primer bersumber dari pemberitaan pada surat kabar harian Media

Indonesia

Sekunder

Data sekunder adalah data-data pendukung lainnya yang diperoleh tidak

secara langsung. Data sekunder bisa berupa dokumen, arsip, maupun

laporan-laporan tertentu yang didapat oleh peneliti dari berbagai sumber.

9

Page 10: Contoh Proposal Penelitian

3.5. Tekhnik Pengumpulan Data

Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara mengamati berita

tentang kasus ini .dan membuat dokumentasi berita ini pada pemotongan berita di Koran

Media Indonesia edisi juni 2009.

3.6.Tekhnik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan tekhnik analisa data Framing dengan model analisis

dari Zhongdang Pan dan Gerald .M. Kosicki, berikut analisa datanya :

SINTAKSIS

Headline : Ibu Tega Bunuh Anak Kandung

Lead : Menceritakan tentang seorang pembantu Rumah tangga bernama

made wijayanti ( 29 ) tega membunuh bayi laki – laki yang baru

dilahirkannya , disuga aksi nekat wanita aal denpasar bali ini

dilakukan di tempat kerja majikannya , dan bayi laki – lakinya

dibunuh dengan cara yang sangat sadis , dengan menggorok

leher bayi itu.

Sumber : Harian Media Indonesia Edisi Juni 2009

Penutup : berita ini ditutup dengan pernytaan psikiater Ukrida yang

bernama Andri , dimana dia mengajukan bahwa banyak cara

yang dilakukanb untuk menimalisasi kasus ini.

SKRIP

Who : Made Wijayanti ( 29 ) , seorang pembantu Rumah Tangga

What : Pembunuhan Terhadap anak kandungnya

( ibu tega Bunuh Anak Kandung )

10

Page 11: Contoh Proposal Penelitian

When : Peristiwa ini Terjadi Rabu ( 17 /6) pukul 23.30 WIB

Where : Peristiwa ini terjadi di tempat kerja Majikannya bernama Daniel

dilantai 3 ruko permata kota Blok J , Jalan Tubagus Angke RW

01 , Penjaringan , Jakarta Utara.

Why :Wijayanti nekat membunuh bayi laki –lakinya itu karena malu

hasil hubungan gelap.

How : saat ini wijayanti masih dalam tahap pemeriksaan petugas polsek

penjaringan dan meminta keterangan sejumlah saksi termasuk

majikan tersangka untuk mengetahui dugaan adanya motif lain

dibalik pembunuhan sadis itu dan petugas polsek penjaringan

juga meminta seluruh barang bukti terkait kasus ini.

TEMATIK

Kata ganti : Kata ganti yang dipakai wartawan / penulis berita

adalah kata ganti orang ketiga sebagai orang yang

menulis berita , karena berita ini memaparkan

kejadian atas peristiwa pembunuhan seorang ibu

terhadap anaknya.

Bentuk Kalimat : Cara wartawan menulis berita dengan menggunakan

kalimat tidak baku. Hal ini jelas terlihat dari kata –

kata kutipan sumber.dan berita ini terdiri dari 9

paragraf , yang terdiri dari paragraf pembuka dan

penutup.

Maksud : Cara wartawan menulis berita tentang kasus ini

secara jelas , dimana pemberitaan tentang berita ibu

tega bunuh anak kandung mendapat perhatian besar

dari khalayak dan wartawan / penulis ingin

memaparkan kejadiaan yang sebenar – benarnya.

11

Page 12: Contoh Proposal Penelitian

RETORIS

Penekanan pesan : dalam kata “ Faktor malu dan dikucilkan masyarakat dan

keluarga menjadi faktor salah satu penyebab seorang ibu

nekat membunuh bayinya “

Grafis : tidak ada unsur grafis didalam berita ini karena penulis

berita tidak mencantumkan foto maupun unsur grafis lainnya.

12

Page 13: Contoh Proposal Penelitian

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah surat kabar harian Media Indonesia dalam

berita ini menonjolkan fakta bahwa kasus pembunuhan anak yang dilakukan oleh seorang

ibu memang banyak terjadi . Dan hasil penelitian menjelaskan bahwa headline didalam

berita ini tentang “ ibu Tega Bunuh Anak kandungnya “ memiliki sebagian besar

perangkat framing diantaranya Sintaksis yang salah satunya penulis berita berusaja

memaparkan Lead kedalam bentuk reka kejadian persitiwa , lalu Skrip dimana penulis

berita memaparkan fakta kejadian peristiwa ini ,selain itu tematik dimana penulis berita

tidak menggunakan kalimat baku dalam penulisan pemberitaan ini. Dan retoris walaupun

berita ini tidak secara grafis tidak menonjolkan peristiwa sehingga tidak memberikan

efek kognitif, dan mengontrol perhatian secara intensif.

13

Page 14: Contoh Proposal Penelitian

PROPOSAL KUALITATIF

JUDUL :

“ ANALISIS SEMIOTIKA LIRIK LAGU KUPU – KUPU LIARKU KARYA

SLANK “

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini , manusia tidak bisa hidup tanpa mendengarkan lagu. Lagu

merupakan irama kuat yang dapat membawa situasi hati seseorang dalam kehidupan

sehari – harinya. Lagu juga dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan kegiatan

dalam bekerja , belajar maupun dalam saat santai.hal tersebutlah yang mendasari banyak

musisi muda berdatangan ke kancah musik indonesia untuk bersaing dalam membuat

karya sebuah lagu yang mereka ciptakan.karena dengan lagu mereka bisa memotivasi

hobi sekaligus cita – cita mereka untuk menjadi musisi yang sukses.

Sekarang banyak musik atau lagu yang menjadi fenomena. Karena

kemunculan judul maupun musisinya sendiri yang bisa menarik hati para penikmat

musik, dimana mereka tidak hanya menyuguhkan lirik atau syair lagu – lagu yang

memikat hati tetapi kini para musisi lebih sering mengobral gaya khas mereka di atas

panggung.

Fenomena musik atau lagu sendiri banyak bermunculan dari mulai jenis musik

melayu sampai rock sesuai kesukaan para penikmat musik itu sendiri. Banyak lagu

maupun jenis musik dulu yang didaur ulang menjadi lagu yang syairnya sama tetapi

14

Page 15: Contoh Proposal Penelitian

memakai jenis musik yang berbeda , misalnya lagu pop yang bisa didaur ulang menjadi

musik melayu atau musik melayu yang kini banyak didaur ulang menjadi musik Pop

maupun banyak musisi – musisi junior yang mengambil lagu yang akan mereka

nyanyikan dari para musisi – musisi senior.

Walaupun banyak fenomena lagu seperti di atas , tetapi tidak menutup

kemungkinan bagi para musisi senior yang telah jatuh bangun berkarya untuk musik

indonesia masih dapat membuat lagu yang briliant , contohnya Slank , slank merupakan

Grup band yang bisa dibilang senior di dunia musik indonesia.karya – karyanya sudah

banyak dikenal diluar negeri contohnya di malaysia bahkan sudah terkenal di america

serikat. Slank juga selalu mampu memberikan karya – karya musik yang bisa dinikmati

oleh siapa saja , atas dasar ituah sampai kini. Slank bisa mampu masuk dalam jajaran

musisi papan atas.

Selama ini slank selalu menyuguhkan lagu - lagu yang mempunyai makna dibalik

setiap syairnya , salah satu contohnya adalah Lagu yang Berjudul “ Kupu – Kupu

Liarku “ lagu ini mempunyai makna dibalik judulnya karena judul lagu ini memakai

kata kiasan yang khas , yaitu kata “ kupu – kupu liarku “. Dimana kata ini mengandung

makna negatif untuk masyarakat. Lagu ini menjelaskan bahwa ada seorang pria yang

mencintai seorang wanita yang mempunyai pekerjaan sebagai pekerja seks komersil.

Atas dasar inilah , penelitian ini dilakukan semata – mata untuk mengetahui

makna apa yang terkandung pada lagu “ kupu – kupu liarku “ karya slank dan bagaimana

semiotika yang muncul pada lagu ini mengapa mengandung makna negatif didalam

masyarakat.

1.2. RUMUSAN MASALAH

“ Bagaimana analisis Semiotik pada Lirik Lagu “ kupu – kupu liarku “ karya Slank ?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

untuk mengkaji makna social dibalik kumpulan makna – makna pada Lagu kupu

– kupu liarku karya slank

untuk mengkaji bagaimana analisa semiotika secara terperinci pada lagu kupu –

kupu liarku karya Slank

15

Page 16: Contoh Proposal Penelitian

1.4.MANFAAT PENELITIAN

Memberi sumbangsih ilmiah dalam studi semiotika mengenai lagu Kupu – kupu

liarku karya slank

Memberikan kemudahan serta bantuan berupa suatu acuan penelitian bagi peneliti

yang nantinya bisa untuk dijadikan pedoman dalam melakukan sebuah penelitian.

Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang sudah ia dapat dalam kehidupan

nyata untuk melakukan penelitian.

Dapat sebagai bahan pertimbangan dalam mengkonstruksi dan mengembangkan

suatu musik atau lagu yang akan disajikan untuk masyarakat

1.5. TINJAUAN PUSTAKA

Kajian tentang semiotika banyak berhutang pada karya perintis yang menjadi

contoh di bidang ini yaitu Mythologies (terj: Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa:

Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol, dan Representasi (2007)) karya Roland Barthes.

Karya tersebut membahas pernak-pernik budaya massa yang ada pada masa kontemporer

ini mulai dari sabun cuci hingga gulat bebas beserta makna yang dapat terbaca darinya.

Analisis semiotika diterapkankannya terhadap hal-hal tersebut menjadi satu rujukan awal

yang penting bagi kajian semiotika selanjutnya

16

Page 17: Contoh Proposal Penelitian

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Musik Dan Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan penyampaian pesan oleh komunikator kepada

komunikan dalam jumlah yang besar melalui media massa. Pesan dapat memiliki

berbagai macam bentuk, baik lisan maupun tulisan. Demikian halnya media massa yang

mempunyai beberapa bentuk seperti cetak dan elektronik.

Dengan demikian komunikan dapat leluasa memilih bentuk pesan dan

melalui media apa pesan tersebut akan dasampaikan. Demikian pula dengan penyanyi

sebagai komunikator untuk menyampaikan pesannya yang berbentuk Lagu dengan media

seperti kaset, CD (compact disk) maupun VCD (video compact disk). Musik dapat

dimasukkan dalam suatu bentuk komunikasi massa karena memiliki beberapa unsur,

karakteristik dan fungsi yang sama dengan komunikasi massa.

Dilihat dari definisinya yaitu komunikasi massa adalah pesan yang

dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Karlinah, Soemirat &

Komala, 1999, p. 1.3). Musik, dalam hal ini lirik Lagu pada dasarnya adalah pesan yang

nantinya akan disampaikan pada khalayak melalui media tertentu. Sedangkan dari

karakteristiknya, seperti yang dijelaskan oleh Wright (1985) ada 8 karakter komunikasi

17

Page 18: Contoh Proposal Penelitian

massa, yaitu : komunikatornya terlembaga, pesan bersifat umum, komunikan anonym dan

heterogen, menimbulkan keserempakan, mengutamakan isi, linier dan berifat sekilas

(Karlinah, Soemirat &Komala, 1999, p. 1.3).

Musik merupakan salah satu bentuk komunikasi massa, karakter keduanya ada

kesamaan yaitu pesannya bersifat linier dimana hubungan komunikasinya searah dari

komunikator pada komunikannya; disini penyanyi sebagai komunikator yang

memberikan pesan secara searah pada pendengrarnya. Kemudian komunikan anonim dan

haterogen, maksudnya adalah dimana komunikator atau penyanyi tidak mengenal

komunikannya yang terdiri dari lapisan masyarakat yang berbeda. Lalu komunikatornya

terlembaga yaitu adalah pesan yang sampai ke komunikan melalui proses yang

memerlukan banyak pihak.

2.2 Lirik Lagu

Lirik Lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah

dilihat, didengar maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair

atau pencipta Lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya

tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya.

Permainan bahasa ini dapat berupa permainan vokal, gaya bahasa maupun

penyimpangan makna kata dan diperkuat dengan penggunaan melodi dan notasi musik

yang disesuaikan dengan lirik lagunya sehingga pendengar semakin terbawa dengan apa

yang dipikirkan pengarangnya (Awe, 2003, p.51).

Definisi lirik atau syair Lagu dapat dianggap sebagai puisi begitu pula

sebaliknya. Hal serupa juga dikatakan oleh Jan van Luxemburg (1989) yaitu definisi

mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra melainkan juga

ungkapan yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan-semboyan politik, syair-syair

lagu pop dan doa-doa.

Jika definisi lirik lagu dianggap sama dengan puisi, maka harus diketahui apa

yang dimaksud dengan puisi. Puisi menurut Rachmat Djoko Pradopo (1990) merupakan

rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting dan digubah dalam wujud

18

Page 19: Contoh Proposal Penelitian

yang berkesan. Sedangkan menurut Herman J. Waluyo (1987) mengatakan puisi adalah

bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif

dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa pada struktur fisik dan

struktur batinnya.

Dari definisi diatas, sebuah karya sastra merupakan karya imajinatif yang

menggunakan bahasa sastra. Maksudnya bahasa yang digunakan harus dibedakan dengan

bahasa sehari-hari atau bahkan bahasa ilmiah. Bahasa sastra merupakan bahasa yang

penuh ambiguitas dan memiliki segi ekspresif yang justru dihindari oleh ragam bahasa

ilmiah dan bahasa sehari-hari (Awe, 2003, p. 49). Karena sifat yang ambigu dan penuh

ekspresi ini menyebabkan bahasa sastra cenderung untuk mempengaruhi, membujuk dan

pada akhirnya mengubah sikap pembaca (Wellek & Warren, 1989, p. 14-15).

Lagu yang terbentuk dari hubungan antara unsur musik dengan unsur syair

atau lirik lagu merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. Pada kondisi ini, lagu

sekaligus merupakan media penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan

dalam jumlah yang besar melalui media massa.

Pesan dapat memiliki berbagai macam bentuk, baik lisan maupun tulisan. Lirik

lagu memiliki bentuk pesan berupa tulisan kata-kata dan kalimat yang dapat digunakan

untukmenciptakan suasana dan gambaran imajinasi tertentu kepada pendengarnya

sehingga dapat pula menciptakan makna-makna yang beragam.

Dalam fungsinya sebagai media komunikasi, lagu juga sering digunakan sebagai

sarana untuk mengajak bersimpati tentang realitas yang sedang terjadi maupun atas

cerita-cerita imajinatif. Dengan demikian lagu juga dapat digunakan untuk bebagai

tujuan, misalnya menyatukan perbedaan, pengobar semangat seperti pada masa

perjuangan, bahkan lagu dapat digunakan untuk memprovokasi atau sarana propaganda

untuk mendapatkan dukungan serta mempermainkan emosi dan perasaan seseorang

dengan tujuan menanamkan sikap atau nilai yang

kemudian dapat dirasakan orang sebagai hal yang wajar, benar dan tepat.

Propaganda melalui maupun tidak melalui lirik lagu tetap memiliki efek yang

kompleks. Contohnya Jika pesan dalam lirik lagu oleh propagandis diketengahkan

tentang ketidakadilan dan ketimpangan-ketimpangan sosial dan

19

Page 20: Contoh Proposal Penelitian

secara tidak langsung menempatkan pemerintah sebagai pihak yang harusnya

bertanggung jawab pada keadaan itu, bukan tidak mungkin hanya melalui lagu ,

khalayak menjadi marah, menuntut bahkan melawan pemerintah sebagai pihak yang

bertanggungjawab dengan berbagai bentuk.

Oleh karena bahasa dalam hal ini kata-kata, khususnya yang digunakan dalam lirik

lagu tidak seperti bahasa sehari-hari dan memiliki sifat yang ambigu dan penuh ekspresi

ini menyebabkan bahasa cenderung untuk mempengaruhi, membujuk dan pada akhirnya

mengubah sikap pembaca (Wellek & Warren, 1989, 14-15).

Maka untuk menemukan makna dari pesan yang ada pada lirik lagu , digunakanlah

metode semiotika yang notabene merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang

sistim tanda. Mulai dari bagaimana tanda itu diartikan,

dipengaruhi oleh persepsi dan budaya, serta bagaimana tanda membantu manusia

memaknai keadaan sekitarnya. Tanda atau sign menurut Littlejohn adalah basis

dari seluruh komunikasi (1996, p. 64). Sedangkan yang disebut tanda dapatberupa

gambar atau tulisan (Kurniawan, 2001,p.53).

2.3. Semiotika, Tanda, dan Kode

Untuk dapat memahami apa yang dimaksud dengan konsumsi tanda pada

masyarakat atau konsumen maka terlebih dahulu perlu dipahami pengertian tentang tanda

dan pertandaan. Pemikiran terkait dengan tanda dikaji dalam disiplin yang disebut

semiotika. Semiotika dalam definisi Ferdinand de Saussure adalah ilmu yang

mempelajari peranan tanda dalam kedudukannya sebagai bagian dari suatu kehidupan

sosial (Piliang, 2003: 256). Umberto Eco, sebagaimana dikutip dalam Piliang (2003: 44)

menambahkan definisi yang menarik bahwa semiotika pada dasarnya adalah teoridusta.

Suatu tanda adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk membuat dusta meskipun

juga dapat dijadikan pembuat kebenaran. Suatu hal yang tidak dapat dijadikan alat dusta

tidak akan dapat pula dijadikan alat kebenaran. Dengan demikian semiotika dapat

dipahami juga sebagai teori kebenaran. Dua rintisan gagasan utama terkait dengan tanda

berasal dari C S Peirce dan Ferdinand de Saussure. Peranan keduanya dianggap sama

pentingnya dalam rintisan kajian tentang tanda. Yang pertama salah satu tokoh filsafat

aliran pragmatisme Amerika sedangkan yang kedua ialah ahli bahasa berkebangsaan

20

Page 21: Contoh Proposal Penelitian

Swiss. Yang pertama lebih senang menyebut kajiannya tentang tanda dengan sebutan

semiotika sedangkan yang kedua menyebutnya dengan semiologi. Istilah pertama inilah

yang saat sekarang digunakan secara lebih luas guna menyebut kajian tentang tanda.

Gagasan Pierce tentang tanda dapat dilihat dalam kutipan sebagai berikut, Tanda adalah

sesuatu yang dikaitkan pada seseorang untuk sesuatu dalam beberapa hal atau kapasitas.

Tanda menunjuk pada seseorang, yakni, menciptakan di benak orang tersebut

suatu tanda yang setara, atau barangkali suatu tanda yang lebih berkembang. Tanda yang

diciptakannya saya namakan interpretant dari tanda pertama. Tanda itu menunjukkan

sesuatu, yakni objeknya. (Peirce dalam Zeman sebagaimana dikutip oleh Fiske (2004:

63)) Apabila disusun dalam model sebagai berikut (Fiske, 2004: 63), Gambar 1. Skema

gagasan Peirce tentang tanda Skema tersebut menunjukkan satu relasi segi tiga antara

tanda, interpretant, dan objek. Suatu tanda akan dapat dipahami dalam relasinya dengan

interpretant, suatu tanda yang setara bahkan lebih berkembang dalam benak seseorang

yang merujuk pada objek tertentu.

Tampak dalam pemikiran Peirce adanya relasi tak terpisahkan antara tanda dan

interpretant dengan objek yang dirujuknya. Disinilah perbedaan utama gagasan Peirce

apabila dibandingkan dengan teori tanda yang digagas oleh Saussure. Gagasan lain dari

Peirce yang penting dalam perkembangan pengertian tentang tanda adalah

kategorisasinya terhadap tanda. Tanda dapat dimasukkan dalam tiga kategori yaitu ikon,

indeks, dan simbol. Ikon adalah sebuah tanda yang menyerupai objeknya seperti sebuah

foto misalnya. Indeks adalah sebuah tanda yang memiliki hubungan langsung dengan

objek seperti asap adalah indeks dari api. Simbol adalah tanda yang tidak memiliki

keterkaitan atau kemiripan dengan objeknya, jadi sebuah simbol dapat dipahami

berdasarkan kesepakatan belaka (Fiske, 2004: 68-69).

Tanda Interpretant Objek

Tanda dalam gagasan Saussure, sebagimana dijelaskan oleh Adian (2006: 41),

dapat dipahami sebagai paduan tak terpisahkan antara penanda misalkan dalam bahasa

adalah suatu citraan bunyi (misalkan huruf k/u/r/s/i) dengan petanda yaitu konsep mental

tentang objek yang dirujuk (misalkan suatu tempat duduk). Penanda dalam pemikiran

Saussure dekat dengan konsep tanda dalam pemikiran Peirce sedangkan petanda dekat

dengan konsep interpretant Peirce (Fiske, 2004: 65). Berbeda dengan Peirce, tanda dalam

21

Page 22: Contoh Proposal Penelitian

gagasan Saussure dapat dikatakan terlepas dari rujukan objeknya sehingga bahasa adalah

suatu yang otonom dari realitas (Adian, 2006: 41).

Aturan utama dalam bahasa menurut Saussure, sebagaimana dikutip oleh Piliang

(2003: 259), adalah semata-mata perbedaan. Tidak ada satu hubungan Langsung antara

(k/u/r/s/i) dengan tempat untuk duduk, yang menghasilkan satu hubungan adalah

perbedaan antara kata kursi dengan kata kusir, kasir, usir, dan sebagainya. Karenanya

dalam pandangan strukturalisme bahasanya Saussure pada relasi antar tanda lebih utama

dibandingkan dengan hakikat tanda. Makna suatu tanda berasal dari perbedaan antar

berbagai penanda, perbedaan ini meliputi dua dimensi yaitu sintagmatik terkait posisi

suatu tanda dan paradigmatikTanda , Penanda , Petanda , Pertandaan Realitas eksternal

atau makna yaitu terkait dengan penggantian satu tanda dengan tanda lainnya yang absen.

Dimensi paradigma yaitu perbendaharaan tanda yang melaluinya dipilih salah

satutanda. Dimensi ini dapat dipahami dengan permisalan adalah perbendaharaan sekian

ribu kata dalam sebuah kamus. Dimensi kedua adalah dimensi sintagma yaitu kombinasi

tanda dengan tanda lain dari perbendaharaan yang ada dalam sebuah aturan sehingga

menghasilkan satu makna tertentu (Piliang, 2003: 259-260). Saussure menyebut istilah

paradigmatik sebagai asosiatif namun saat ini istilah paradigmatik yang digagas oleh

Roman Jacobson lebih sering digunakan (Chandler, 2003, diakses 8 Juni 2008 jam 8.48

WIB).

Tanda dalam kehidupan sosial akan tunduk kepada apa yang disebut sebagai

kode, suatu kesepakatan berisi aturan-aturan bagaimana tanda akan diorganisasikan oleh

masyarakat pengguna kode tersebut. Kode menunjukkan aspek sosial dari tanda karena

sifat konvensional atau berdasar kesepakatan dari pengguna tanda (Fiske, 2004: 91-92).

Kode, menurut Chandler (2003, diakses 8 Juni 2008 jam 8.48 WIB), tidak semata-mata

dipahami sebagai sebuah konvensi atau kesepakatan dalam komunikasi namun lebih

merupakan satu sistem prosedural yang mengorganisasi tanda menjadi sistem yang

bermakna dengan mengaitkan penanda dengan petanda. Kode akan mentransendensikan

teks, mengaitkan mereka semua dalam kerangka nterpretatif.

2.4. ANALISA SEMIOTIK ROLAND BARTHES

22

Page 23: Contoh Proposal Penelitian

Roland barthes adalah penerus pemikiran soussure. Saussure tertarik pada

cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk – bentuk kalimat menentukan

makna , tetapi kurang tertarik pada kenyataan bahwa kalimat yang sama bisa saja

menyampaikan makna yang berbeda pada orang yang berbeda situasinya. Roland Barthes

meneruskan pemikiran tersebut dengan menekankan interaksi antara teks dengan

pengalaman personal dan cultural pengunanya , interaksi antara konvensi dalam teks

dengan konvensi yang di alami dan diharapkan oleh penggunanya. Gagasan barthes ini

dikenal dengan “ order of significations “

Tataran pertandaannya , terdiri dari :

Denotasi

Makna kamus dari sebuah kata atau terminology atau objek. Ini adalah deskripsi

dasar.

Konotasi

Makna – makna cultural yang melekat pada sebuah terminology

Metafora

Mengkomunikasikan dengan analogi. Contoh mtafora yang didasarkan pada

identitas . “ cintaku adalah mawar merah “ , artinya mawar merah digunakan

untuk menganologikan cinta.

Simile

Subkategori metaphor dengan menggunakan kata – kata seperti metafora

berdasarkan identitas. Sedangkan simile berdasakan kesamaan

Synecdoche

Dubkategori metomini yang memberikan makna “ keseluruhan “ atau “

sebaliknya “ , artinya sebuah bagian digunakan untuk mengasosiakan keseluruhan

bagian tersebut

Intertextual

23

Page 24: Contoh Proposal Penelitian

Hubungan antartext ( tanda ) dan dipakai untuk memperlihatkan bagaimana teks

saling bertukar satu dengan yang lain , sadar ataupun tidak sadar

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian Pada penelitian ini , adalah Kualitatif deskriptif . Dimana

penelitian ini berusaha menganalisis makna – makna yang terkandung didalam lirik lagu

“ kupu – kupu liarku “ karya Slank.

3.2. Obyek Penelitian

Obyek Penelitian Pada penelitian ini adalah Lirik lagu dengan judul lagu kupu

– kupu liarku karya Slank.

3.3. Metode Analisis

Metode analisis pada penelitian ini adalah metode analisis semiotika dengan

memakai model semiotika roland barthes.

3.4. Sumber Data

Data Primer

24

Page 25: Contoh Proposal Penelitian

Sumber Data ini diperoleh dengan menganalisis lirik lagu slank yang

berjudul kupu – kupu malam di internet dan mendengarkan cuplikan lagu ini di media

elektronik. Setelah itu di observasi sehingga menemukan hasil data primer.

Data Sekunder

Data sekunder dari penelitian ini adalah artikel – artikel lagu slank yang

berada di sampul Album slank sendiri.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Dimana penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data observasi

melalui cuplikan lagu slank di media elektronik.

Dokumentasi

Dimana penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi , dengan cara

mendapatkan dokumentasi lirik lagu di situs internet maupun sampul lirik album

slank.

3.6. Teknik Analisa Data

MODEL ANALISIS SEMIOTIK LIRIK LAGU

KUPU – KUPU LIARKU KARYA SLANK DENGAN ANALISIS SEMIOTIK

ROLAND BARTHES

Denotasi

25

Page 26: Contoh Proposal Penelitian

Denotasi pada lirik lagu ini adalah kata “ kupu – kupu liar “ yang mengandung

arti sebuah serangga yang hidup liar di alam bebas. Kata “ Buah Bibir “ yang

mengandung denotasi arti , organ bibir atau mulut manusia yang berbuah. Kata “

bunga Ranjang “ yang mempunyai arti Bunga yang berada di Ranjang ( Tempat

Tidur ) .

Konotasi

Didalam lirik lagu “ kupu – kupu liarku “ juga mengandung makna konotasi ,

diantaranya kata “ kupu – kupu liar “ yang berarti wanita yang mempunyai

pekerjaan sebagai pekerja seks komersil. Kata “ Buah Bibir “ yang mempunyai

makna konotasi sebagai bibir yg selalu menjadi bahan sebutan (pembicaraan)

orang; -- cakap buah tutur katanya , kata “ Bunga Ranjang “ yang mempunyai

makna konotasi sebagai wanita yang paling disegani sebagai wanita pekerja seks

komersial diantara wanita pekerja seks lainnya yang melakukan pekerjaannya di

atas ranjang ( tempat tidur ). Kata “ Hisap Sari Cinta “ mengandung arti konotasi

sebagai mengambil makna dari sebuah cinta.

Metafora

Kata “ hisap sari Cintaku “ mengandung metafor yang berarti mengambil /

mendapatkan rasa dan makna cinta dan kata ini digunakan untuk menganologikan

cinta dimana maksud dari kata ini bagaimana seseorang bisa merasakan cinta

untuk orang yang disayangi.

Kata “ andai memang kamu cukup liar “ mengandung metafor yang berarti

memandang wanita dalam lagu ini mempunyai sifat yang liar dan kata ini

digunakan untuk menganologikan sifat yang bebas dan tidak mengenal aturan.

Simile

Kata “ Buah Bibirkan kamu Sebagai Bunga Ranjang “ yang mempunyai makna

kesamaan bahwa buah bibir seperti bunga ranjang.

Metonimi

26

Page 27: Contoh Proposal Penelitian

Kata kupu – kupu di asosiasikan dengan “ keindahan “ karena kita ketahui kupu –

kupu sangat indah dari bentunya yang beragam . dan bisa diasosiakan sebagai “

wanita yang memiliki keindahan fisik “ didalam lagu ini.

Intertektual

Intertektual dari lirik lagu ini adalah

Kupu – kupu liarku

Terbanglah kau padaku

Hinggaplah dihatiku

Hisap sari cintaku

Kata – kata di atas merupakan itertektual dimana penyair

memperlihatkan bagaimana teks saling bertukar satu dengan lainnya.dimana kata – kata

tersebut mengambarkan perilaku kupu – kupu yang meniru tindakan seorang wanita.

Lirik Lagu Slank “ Kupu – Kupu Liarku “

Walau ku tahu tentang kisahmu

Waktu yang lewat atau engkau kini

Jangan hindari aku dan jangan kau malu

Karena cintaku ini dari hati yang suci

Aku tak peduli apa kata mereka

Ceritakan segala caci maki

Buah bibirkan kamu sebagai bunga ranjang

Andai memang kamu cukup liar

Koepoe-koepoe liarkoe

Terbanglah kau padaku

27

Page 28: Contoh Proposal Penelitian

Hisap sari cintaku

hinggaplah dihatiku

Biar indah tubuhmu

Dijamah orang-orang

Tapi cinta tulusmu

Harus jadi milikku

“ ANALISIS SEMIOTIKA

IKLAN ROKOK GUDANG GARAM VERSI INDONESIA BARU “

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul analisis semiotika iklan Gudang Garam Versi Indonesia

Baru .dimana latar belakang pada penelitian ini menjelaskan bagaimana fenomena iklan

di televisi sekaligus fenomena iklan Gudang Garam yang mengangkat makna

Nasionalime.adapun tujuan dari penelitian ini , yaitu Untuk mengetahui makna

nasionalisme Indonesia terhadap pencerminan makna – makna yang terkandung dalam

iklan Rokok gudang garam Versi Indonesia Baru. dan untuk menginterpretasikan teks

( tanda ) berdasarkan urutan kejadian peristiwa yang memberikan makna untuk iklan

Rokok Gudang Garam Versi Indonesia Baru .

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan mengambil

model analisis semiotik Ferdinand de Saussure Dan sumber data di peroleh dengan

menganalisis dan mengamati cuplikan iklan di media televisi setelah itu dokumentasi

iklan yang dilihat dari You Tube.

28

Page 29: Contoh Proposal Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini , bahwa terdapat makna – makna yang

terkandung dari iklan Gudang Garam versi Indonesia Baru , dimana makna tersebut

mengandung makna nasionalisme yaitu bagaimana kita harus menjaga persatuan dan

kesatuan. iklan ini pun menceritakan tentang Ilustrasi kondisi Indonesia yang penuh

ujian dan cobaan; bencana alam, gejolak sosial, bom, tragedi kemanusiaan, dll. Dengan

kondisi tersebut kita tidak hanya tinggal diam. Saatnya kita kembali bangkit dan bersatu

untuk wujudkan Indonesia Baru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Iklan begitu akrab dengan kehidupan kita. Mulai dari bangun tidur,

beraktifitas di rumah,keluar rumah, ditempat kerja, sampai kita pulang lagi ke rumah dan

tidur, berapa banyak iklan yang kita saksikan , Lalu berapa banyak iklan yang dapat

mempengaruhi kita sehingga kita tertarik untuk membeli produk/ jasa yang ditawarkan.

Iklan adalah senjata paling ampuh untuk mempengaruhi konsumen. Yang sebelumnya

tidak tertarik dengan sebuah produk, namun karena iklan yang ditayangkan begitu

gencarnya sehingga lama-kelamaan tertarik dan ingin mencobanya.

Televisi sebagai media hiburan yang paling digemari oleh masyarakat

Indonesia dan bahkan dunia, merupakan salah satu media yang efektif untuk beriklan.

Hal ini dikarenakan iklan televisi mempunyai karakteristik khusus yaitu

29

Page 30: Contoh Proposal Penelitian

kombinasigambar, suara dan gerak. Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangat

menarik perhatian penonton.model iklan yang disajikan oleh televisi juga sangat

bervariasi.

Ketika baru muncul televisi swasta, iklan hanya dalam bentuk klip—baik live

action, stop action maupun animasi dan still. Namun dalam perkembangannya iklan

televise mengalami banyak sekali perkembangan. Model iklan yang sekarang ada antara

lain adalah superimposed, program sponsor, running text, backdrop, caption, credit title,

ad lib, property endorsment, promo ad.

Perkembangan iklan yang makin kreatif tersebut menjadikan makin

bervariasinya tayangan iklan dan bisa menjadi hiburan tersendiri. Bagaimana tidak, ada

iklan yang bisa membuat kita melebarkan senyum seperti iklan rokok Gudang Garam dan

masih banyak lagi iklan-ilan lain yang menghibur. Namun tidak dipungkiri banyak juga

iklan- iklan yang menyebalkan.

Selain itu , Pengiklan memberikan jasa dan manfaat tambahan pada produk,

sehingga menjadi produk yang disempurnakan.Penambahan atas produk inilah awal

munculnya persaingan. Kiranya sejalan dengan apa yang ditulis oleh Levit dalam Philip

Kotler sebagai berikut: “Jenis persaingan baru berlangsung buannya antar produk yang

diproduksioleh perusahaan-perusahaan di pabrik, melainkan antar segala macam yang

mereka tambahkan pada hasil pabrik tersebut, seperti bentuk kemasan, jasa pelayanan,

periklanan, persyaratan kredit, jasa pengantaran, pergudangan dan apa saja yang dihargai

oleh konsumen” (Levit, dalam Kotler, 1996:91).

Misalnya rokok Gudang Garam yang memiliki berbagai varian yaitu Gudang

Garam Merah, Gudang Garam Filter, Gudang Garap Surya Pro, dan beberapa varian lain.

30

Page 31: Contoh Proposal Penelitian

Nama dasar yang digunakan sama dengan penambahan frase untuk membuat citra akan

rokok tersebut. Dimana ketika orang merokok tidak hanya sekedar menghisap asapnya

dan mengeluarkannya lagi, namun rokok menjadi gaya hidup yang bisa meningkatkan

gengsi melalui pencitraan yang dibuat oleh iklan.

PT.Gudang Garam Tbk merupakan Produsen rokok yang dikenal berani

mengeluarkan dana yang besar untuk beriklan. Perusahaan ini mengatakan bahwa iklan

ini adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaannya bagi masyarakat Indonesia

Dalam merealisasikan iklan televisi tersebut. Untuk itu , perusahaan ini banyak

menghadirkan iklan – iklan yang memiliki nilai jual tinggi salah satunya iklan gudang

garam versi Indonesia baru.

Iklan gudang garam versi Indonesia baru merupakan iklan yang dibuat oleh

PT.Gudang Garam Tbk , untuk memperingati hari Kebangkitan Nasional Indonesia.iklan

ini Iklan Layanan Masyarakat (ILM) bertema "KEBANGKITAN NASIONAL" dalam

rangka menumbuhkan kembali nilai-nilai Kebangsaan & Nasionalisme Indonesia dan

berjudul “ INDONESIA BARU “.iklan ini pun menceritakan tentang Ilustrasi kondisi

Indonesia yang penuh ujian dan cobaan; bencana alam, gejolak sosial, bom, tragedi

kemanusiaan, dll. Dengan kondisi tersebut kita tidak hanya tinggal diam. Saatnya kita

kembali bangkit dan bersatu untuk wujudkan Indonesia Baru.

Sehingga ada beberapa hal yang peneliti ingin meneliti iklan gudang garam versi

“ Indonesia Baru “Yang pertama, peneliti sangat jarang menemukan iklan bertema

nasionalisme dalam televisi Indonesia. Yang kedua, iklan ini merupakan sebuah

kampanye terintegrasi yang berkelanjutan , yang ketiga Bila kebanyakan iklan

menyampaikan pesannya secara eksplisit, dalam iklan ini terkandung makna yang

31

Page 32: Contoh Proposal Penelitian

implisit di balik simbol-simbol yang ditampilkan.dimana dalam iklan ini, makna

sesungguhnya tersembunyi di balik tampilan fisik yang dapat dilihat penonton.

Demikian Untuk melakukan analisis representasi, dapat diketahui signifikansi

medium dan makna apa yang sesungguhnya ingin dibangun PT.Gudang Garam Tbk.

Dalam iklan korporatnya. Terkait dengan pemaknaan, studi yang biasa digunakan adalah

studi semiotika yang memusatkan perhatian pada tanda, sistem penandaan (kode) dan

kebudayaan tempat kode itu bekerja. Maka, penelitian ini akan menggunakan kajian

semiotika untuk menganalisis makna – makna dalam iklan korporat PT.Gudang Garam

Tbk versi Indonesia Baru.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana Analisa semiotika Iklan Rokok Gudang Garam Versi “ Indonesia Baru “ ?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengkaji makna social dibalik kumpulan makna – makna pada iklan

Rokok Gudang Garam Versi “ Indonesia Baru “.

Untuk mengetahui makna nasionalisme Indonesia terhadap pencerminan makna –

makna yang terkandung dalam iklan Rokok gudang garam Versi Indonesia Baru.

untuk menginterpretasikan teks ( tanda ) berdasarkan urutan kejadian peristiwa

yang memberikan makna untuk iklan Rokok Gudang Garam Versi Indonesia

Baru .

1.4. Manfaat Penelitian

32

Page 33: Contoh Proposal Penelitian

Memberikan kemudahan berupa suatu acuan penelitian bagi peneliti yang

nantinya bisa dijadikan pedoman dalam melakukan sebuah penelitian semiotik

pada iklan layanan suatu produk.

Penelitian ini juga dapat menjadi bahan referensi mengenai iklan korporat sebagai

salah satu jenis iklan di samping iklan produk dan iklan layanan masyarakat, serta

sebagai bahan kepustakaan jurusan Ilmu Komunikasi di bidang semiotika.

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian studi ilmu sosial /

komunikasi yaitu penggunan media massa sebagai media periklanan.

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Analisis Semiotika ( kriyantono , 2008 : 263 - 264 )

2.1.1. Pengertian Semiotika

Semiotik adalah ilmu tentang tanda – tanda . studi tentang tanda dan segala yang

berhubungan dengannya , cara berfungsinya , hubungan dengan tanda – tanda lain ,

pengirimannya , penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Menurut Preminger

( 2001) , ilmu ini mengangap bahwa fnomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan

itu merupakan tanda – tanda. Semiotik mempelajari sistem – sistem , aturan – aturan ,

konvensi – konvensi yang memungkinkan tanda – tanda tersebut mempunyai arti.

2.1.2. Tujuan Analisis Semiotik

Analisis semiotik berupaya menemukan makna tanda termasuk hal – hal

yang tersembunyi dibalik sebuah tanda ( teks , iklan , berita ). Pemikiran penggunaan

33

Page 34: Contoh Proposal Penelitian

tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial dimana pengguna tanda

tersebut berada.

2.1.3. Model Semiotika Ferdinand De Sousure ( kriyantono , 2008 : 267 )

Menurut saussure , tanda terbuat atau terdiri dari :

1. Bunyi – Bunyi dan Gambar yang disebut “ Signifier “

2. Konsep – Konsep dari Bunyi dan Gambar disebut “ Signified “

Saussure menyebut signifier sebagai bunyi atau coretan bermakna,

sedangkan signified adalah gambaran mental atau konsep sesuatu dari signifier.

Hubungan antara keberadaan fisik tanda dan konsep mental tersebut dinamakan

signification. Dengan kata lain, signification adalah upaya dalam memberi makna

terhadap dunia (Fiske, 1990, p.44).

Pada dasarnya apa yang disebut signifier dan signified tersebut adalah produk

kultural. Hubungan diantara keduanya bersifat abriter (manasuka) dan hanya berdasarkan

konvensi, kesepakatan atau peraturan dari kultur pemakai bahasa tersebut. Hubungan

antara signifier dan signified tidak bisa dijelaskan dengan nalar apapun, baik pilihan

bunyi-bunyinya maupun pilihan untuk mengaitkan rangkaian bunyi tersebut dengan

benda atau konsep yang dimaksud. Karena hubungan yang terjadi antara signifier dan

signified bersifat arbitrer, maka makna signifier harus dipelajari, yang berarti ada struktur

yang pasti atau kode yang membantu menafsirkan makna. Hubungan antara signifier dan

signified ini dibagi tiga yaitu (van Zoest,1996, p.23) :

Ikon adalah tanda yang memunculkan kembali benda atau realitas yang

ditandainya, misalnya foto atau peta.

34

Page 35: Contoh Proposal Penelitian

Indeks adalah tanda yang kehadirannya menunjukkan adanya hubungan dengan

yang ditandai, misalnya asap adalah indeks dari api.

Simbol adalah sebuah tanda di mana hubungan antara signifier dan signified

semata-mata adalah masalah konvensi, kesepakatan atau peraturan (van Zoest,

1996, p.23)

Dalam pandangan Saussure, makna sebuah tanda sangat dipengaruhi oleh

tanda lain. Sementara itu Umar Junus menyatakan bahwa makna dianggap sebagai

kombinasi beberapa unsur dengan setiap unsur itu. Secara sendiri-sendiri, unsur tersebut

tidak mempunyai makna sepenuhnya. Semiotik berusaha menggali hakikat sistem tanda

yang beranjak ke luar kaidah tata bahasa dan sintaksis dan yang mengatur arti teks rumit,

tersembunyi, dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan perhatian

pada makna tambahan (connoative) dan arti penunjukan (denotative)- kaitan dan kesan

yang ditimbulkan dan diungkapkan melalui penggunaan dan kombinasi tanda.

Pelaksaan hal itu dilakukan dengan mengakui adanya mitos, yang telah ada dan

sekumpulan gagasan yang bernilai yang berasal dari kebudayaan dan disampaikan

melalui komunikasi. Pada daasarnya, penjelajahan semiotik sebagai metode kajian ke

dalam berbagai cabang keilmuan ini, seperti dikatakan Piliang (1999, p.262),

dimungkinkan karena ada kecenderungan untuk memandang berbagai wacana sosial

sebagai fenomena bahasa.

Dengan kata lain, bahasa dijadikan model dalam berbagai wacana sosial.

Berdasarkan pandangan semiotik , bila seluruh praktik sosial dapat dianggap sebagai

fenomena bahasa, maka semuanya dapat juga dipandang sebagai tanda-tanda. Hal ini

dimungkinkan karena luasnya pengertian tanda itu sendiri.

35

Page 36: Contoh Proposal Penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian Pada penelitian ini , adalah Kualitatif deskriptif . Dimana

penelitian ini berusaha menganalisis makna – makna yang terkandung didalam iklan

Rokok Gudang Garam Versi “ Indonesia Baru “.

3.2. Obyek Penelitian

Obyek Penelitian Pada penelitian ini adalah cuplikan iklan rokok Gudang

Garam Versi Indonesia Baru yang merupakan iklan yang berdurasi sekitar ± 120 detik

dengan memanfaatkan media Televisi sebagai media periklanan / Promosi .

3.3. Metode Analisis

Metode analisis pada penelitian ini adalah metode analisis semiotika dengan

memakai model semiotika Ferdinand De Soussure yang mengangap bahwa tanda terbuat

dari Signifier dan Signified ( kriyantono , 2008 : 267 ).

3.4. Sumber Data

Data Primer

36

Page 37: Contoh Proposal Penelitian

Sumber Data ini diperoleh dengan menganalisis dan mengamati cuplikan

iklan di media televisi

Data Sekunder

Data sekunder dari penelitian ini adalah dokumentasi iklan yang dilihat dari

You Tube.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Dimana penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data observasi

melalui pengamatan dimedia televisi.

Dokumentasi

Dimana penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi , dengan cara

mendapatkan dokumentasi cuplikan iklan via Internet.

3.6. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan Teknik analisa data model Ferdinand de Saussure ,

berikut analisanya :

SIGNIFIER SIGNIFIED

Gambar , Peta Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia

Gambar , Pulau Jawa Retak Mewakili keadaan Indonesia yang retak

Gambar , Gunung Retak Bencana Gunung Meletus

Gambar , Rumah dan Air Laut Bencana Tsunami

Gambar , gedung Dan awan Hitam

Menghampiri

Bencana Banjir melanda perkotaan

Gambar ,Pengeboran Tambang Ekploitasi Sumber daya Alam Besar –

37

Page 38: Contoh Proposal Penelitian

besaran

Gambar , Tanda Orang demo Terjadinya unjuk rasa dimana – mana

Gambar , Letusan Bom Terjadinya peristiwa pengemboman

Gambar , Pesawat Jatuh Seringkali Terjadi Kecelakaan pesawat

Gambar , Perahu Tenggelam Seringkali Terjadi Kecelakaan kapal

Tenggelam

Gambar , Tanda Api Kebakaran

Gambar , wayang Masyarakat

Gambar , patung Semar Pemerintah / Presiden

Gambar , Tangan Marilah Bersatu

Gambar , Tiang Bendera disertai rumah ,

gedung , laut dan Matahari

Menjadikan Indonesia Baru

Penelitian Secara Paradigmatik , yaitu :

Paradigmatiknya yaitu kumpulan Gambar rumah , laut , gunung , gedung ,

pesawat , kapal , tambang , wayang dan semar merupakan paradigmatik dari penelitian

ini karena gambar – gambar ini merupakan gambar yang dapat bekerja dan memberikan

makna dari iklan ini.

Penelitian secara Sintagmatik , yaitu :

Slide 1

Gambar peta Indonesia , yang mempunyai makna negara kesatuan republik

Indonesia.

Slide 2

Cuplikan gambar pulau jawa yang retak mempunyai makna bahwa pada masa

sekarang ini indonesia sudah tidak menjaga persatuan dan kesatuan , semenjak

timbulnya berbagai peristiwa buruk yang terjadi di indonesia

38

Page 39: Contoh Proposal Penelitian

Slide 3

Gambar Gunung disertai retakan yang mempunyai makna di indonesia selalu

terjadi peristiwa bencana alam salah satunya gunung meletus.

Slide 4

Cuplikan gambar iklan rumah – rumah yang terserang air laut yang mempunyai

makan indonesia telah mengalami peristiwa tsunami.

Slide 5

Gedung bertingkat dan dihampiri awn hitam lalu hujan menandakan bahwa

peristiwa banjir menerpa kota – kota besar di indonesia

Slide 6

Gambar pengeboran tambang mempunyai makna bahwa di indonesia terjadi

eksploitasi sumber daya alam secara besar – besaran yang mengakibatkan adanya

bencana lumpur lapindo di indonesia.

Slide 7

Gambar , Ada orang – orang berdemo maknanya di indonesia seringkali terjadi

unjuk rasa atas penolakan sistem di indonesia.

Slide 8

Gambar , orang – orang dan letusan Bom mempunyai makna di indonesia

seringkali terjadi peristiwa letusan Bom sehingga banyak korban yang berjatuhan.

Slide 9

Terdapat gambar pesawat jatuh dalam iklan yang mempunyai makna bahwa d

indonesia banyak terjadi kecelakan pesawat terbang

39

Page 40: Contoh Proposal Penelitian

Slide 10

Tanda Api pada iklan , yang berarti bahwa kebakaran selalu terjadi di indonesia

Slide 11

Cuplikan gambr perahu tenggelam di laut maknanya bahwa diindonesia

seringkali terjadi peristiwa kapal tenggelam.

Slide 12

Gambar wayang yang deisertai gambar semar maknanya bahwa pemerintah /

presiden dan masyarakat harus bersama – sama membantu dalam masalah yang

terjadi diindonesia.

Slide 13

Gambar wayang dan semar lalu disusul gambar tangan berpegangan mempunyai

makna bahwa masyarakat dan pemerintah harus bersatu untuk membuat indonesia

baru .

Slide 14

Gambar pemandangan disertai , rumah , gedung , lalu tiang bendera mempunyai

makna kalau kita semua bersatu kita akan hidup di indonesia yang baru.

Slide 15

Cuplikan kata “ satukan hati , bersatu padu wujudkan Indonesia baru “

Makna yang terkandung bahwa kita harus sehati dalam mewujudkan impian untuk

menciptakan indonesia yang damai dan maju.

40

Page 41: Contoh Proposal Penelitian

Jadi paradigmatik dari penelitian ini adalah kumpulan Gambar rumah , laut ,

gunung , gedung , pesawat , kapal , tambang , wayang dan semar merupakan

paradigmatik dari penelitian ini . Sehingga syntagmatik dari penelitian ini adalah gambar

peta Indonesia , yang merupakan perwakilan gambar dari iklan ini berupa paduan bentuk

pilihan dan gambar pilihan.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dicapai dalam penelitian ini bahwa terdapat makna – makna

yang terkandung dari iklan Gudang Garam versi Indonesia Baru , dimana makna tersebut

mengandung makna nasionalisme yaitu bagaimana kita harus menjaga persatuan dan

kesatuan. iklan ini pun menceritakan tentang Ilustrasi kondisi Indonesia yang penuh

ujian dan cobaan , bencana alam, gejolak sosial, Letusan bom, tragedi kemanusiaan, dll.

Dengan kondisi tersebut kita tidak hanya tinggal diam. Saatnya kita kembali bangkit dan

bersatu untuk wujudkan Indonesia Baru.

Dan hal ini pula yang harus di contoh oleh perusahaan lain , dalam

menampilkan iklan produknya tidak harus bersifat komersil dan hanya mengandalkan

keuntungan semata , tetapi juga harus memiliki nilai moral dan ideologi yang tinggi

untuk masyarakat tentang bagaimana menjaga keutuhan bangsa dan negara seperti iklan

Gudang Garam Versi Indonesia Baru demi terciptanya kebangkitan nasional.

\\

DAFTAR PUSTAKA

41

Page 42: Contoh Proposal Penelitian

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi , Jakarta: kencana prenada media group, 2008.

Eriyanto, Analisa Wacana dengan Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS. 2001

Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001.

Internet :

www.Google.comwww.wikipedia.com www.kompas.com

42

Page 43: Contoh Proposal Penelitian

43